ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.radenintan.ac.id/4623/1/SKRIPSI AHMAD...
Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.radenintan.ac.id/4623/1/SKRIPSI AHMAD...
i
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENJUALAN
TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN MOBIL
DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
(Studi pada Showroom Mobil Modern Motor Bandar Lampung
Tahun 2012 - 2016)
Skripsi
Di Ajukan Untuk Melengkapi Tugas – Tugas Dan Memenuhi Syarat – Syarat
Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam
Oleh
AHMAD FAITHONI
NPM. 135 1010 289
Program Studi: Ekonomi Syari’ah
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1438 H / 2017 M
ii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENJUALAN
TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN MOBIL
DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
(Studi pada Showroom Mobil Modern Motor Bandar Lampung
Tahun 2012 - 2016)
Skripsi
Di Ajukan Untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat
Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam
Oleh
AHMAD FAITHONI
NPM. 135 1010 289
Program Study: Ekonomi Syariah
Pembimbing 1 : Hj. Mardiyah Hayati, SP.,M.S.I
Pembimbing II : Yulistia Devi, SE.,M.S.Ak
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1438 H / 2017 M
iii
ABSTRAK
Dunia usaha memegang peranan penting dalam pembangunan, baik yang
dilakukan oleh pemerintah maupun yang dilaksanakan oleh pihak swasta. sukses
suatu perusahaan hanya mampu dicapai dengan manajemen yang baik, yaitu
manajemen yang mampu mempertahankan kontinuitas perusahaan dengan
memperoleh laba yang maksimal karena pada dasarnya tujuan perusahaan adalah
memaksimalkan kemakmuran pada pemiliknya dan nilai perusahaan itu sendiri. Naik
turunnya omzet penjualan itu merupakan hal yang biasa terjadi dalam dunia bisnis
yang disebabkan karena banyak faktor, baik faktor di luar perusahaan maupun faktor
di dalam perusahaan itu sendiri. Dalam kegiatan usahanya showroom Modern Motor
selalu melihat faktor-faktor yang menyebabkan omzet menjadi naik turun agar
kedepannya menjadi lebih baik lagi dan mencapai target sesuai dengan yang
diharapkan.
Adapun permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah menganalisa
penyebab atau faktor-faktor yang membuat omzet showroom mobil Modern Motor
Bandar Lampung menjadi turun drastis pada tahun 2013 dan tahun 2015 yang
menyebabkan 2 orang karyawan di PHK pada tahun 2013 dan omzet kembali naik
pada tahun 2016, selain itu apakah kegiatan jual beli yang diterapkan di showroom
Modern Motor Bandar Lampung sesuai dengan perspektif Ekonomi Islam.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan, adapun metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan menggunakan pendekatan
deduktif, sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, dengan
melakukan wawancara dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah dengan
melihat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap volume penjualan mobil di
Showroom Modern Motor Bandar Lampung dalam perspektif Ekonomi Islam.
Dari hasil analisis terdapat faktor internal dan faktor eksternal perusahaan
yang mempengaruhi volume penjualan mobil di showroom Modern Motor Bandar
Lampung. Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan yang dilakukan di showroom
Modern Motor Bandar Lampung dalam meningkatkan volume penjualan mobil secara
keseluruhan belum sesuai dengan perspektif Ekonomi Islam.
Kata Kunci : Faktor Pengaruh Penjualan, Volume Penjualan, Ekonomi Islam
iv
v
vi
MOTTO
. . . . .
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama suka diantara kamu......”. (QS. An-Nisa:4:29)1
1 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahannya, Semarang : Mekar Surabaya. 2002
vii
PERSEMBAHAN
Seiring do’a dan ucapan syukur kehadirat Allah SWT, kupersembahkan karya tulis
ini kepada :
1. Kedua Orang Tuaku tercinta, Ayah (Sidik) dan Ibu (Mujiati) yang telah
berjuang untuk membesarkanku, memberikan cinta dan kasih sayangnya, dan
selalu mendoakan untuk keberhasilanku.
2. Kakakku tercinta (Rosmawati) dan adikku tercinta (M.Najwan Khoirul Al-
faridz), kakek (Alm. Jaiman) dan Nenek (Alm. Boniah) serta keluarga besarku
yang selalu memberiku semangat, motivasi, dan mendoakan untuk
keberhasilanku.
3. Almamater, teman-teman, serta sahabat-sahabat mahasiswa UIN Raden Intan
Lampung tercinta.
viii
RIWAYAT HIDUP
Ahmad Faithoni dilahrikan di Desa Gunung Sugih, Kecamatan Kedondong
Kabupaten Pesawaran Pada Tanggal 21 Januari 1993, merupakan anak kedua dari
tiga bersaudara dari pasangan Bapak Sidik dan Ibu Mujiati.
Riwayat Pendidikan :
1. SD Negeri 13 Tempel Rejo Kedondong, Lulus dan Berijazah Tahun 2006
2. Mts Mathla’ul Anwar Tempel Rejo Kec. Kedondong Kab. Pesawaran, Lulus
dan Berijazah Tahun 2009
3. MAN 1 Pesawaran, Lulus dan Berijazah Tahun 2012
4. Masuk UIN Raden Intan Lampung Tahun 2013 Hingga Sekarang Pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Islam.
5. Aktif Dalam Kegiatan Organisasi Bapinda UIN Raden Intan Lampung
Riwayat Pekerjaan :
1. Member Perusahaan Multilevel Marketing PT. Melia Sehat Sejahtera Tahun
2012-2013
2. Pemilik kedai Kuliner “Fathonifood Group” Tahun 2013 – 2016
3. Pemilik kedai Kuliner “Java Juice & Roti Pisang Bakar” Tahun 2016-2017
4. Supervisor (SPV) di Kedai Urang Resto Lampung Walk Tahun 2017-2018
ix
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang, puji
syukur alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya berupa ilmu pengetahuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan
Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Mobil Dalam Perspektif Ekonomi
Islam”. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
kepada para keluarga, sahabat, serta para pengikutnya.
Skripsi ini merupakan bagian dari persyaratan untuk menyelesaikan Studi
Pendidikan Progran Strata Satu (SI) Di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Raden Intan Lampungguna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E).
Atas terselesaikannya Skripsi ini, tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang turut membantu dalam proses penyelesaiannya. Penulis
ungkapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Moh. Bahruddin,M.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
UIN Raden Intan Lampung.
2. Madnasir,S.E.,M.S.I selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung.
3. Hj. Mardiyah Hayati, SP.,M.S.I Selaku (Pembimbing I) dan Yulistia Devi,
SE.,M.S.Ak Selaku (Pembimbing II) yang dengan tulus telah meluangkan
x
waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis sehingga penulisan
Skripsi ini dapat terselesaikan.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Raden Intan
Lampung yang telah memberikan bekal Ilmu Pengetahuan kepada penulis
selama menjadi Mahasiswa di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam.
5. Bapak Muchrizal selaku Owner Showroom Mobil Modern Motor Bandar
Lampung yang senantiasa berkenan membantu dalam memberikan informasi
demi kelancaran pembuatan skripsi ini.
6. Adinda Nurdiyati yang telah membantu baik dalam bentuk tenaga fikiran serta
fasilitas hingga terselesaikannya pembuatan skripsi ini.
7. Teman-teman dan sahabat Ekonomi Islam angkatan 2013 yang selalu
mensuport saya.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal
tersebut dikarenakan adanya keterbatasan waktu, dan kemampuan yang saya
miliki. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan masukan guna melengkapi
hasil penelitian ini menjadi lebih baik lagi.
Bandar Lampung, Juni 2018
Ahmad Faithoni
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
ABSTRAK ............................................................................................................. ii
PERSETUJUAN .................................................................................................... iii
PENGESAHAN ..................................................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................. v
PERSEMBAHAN .................................................................................................. vi
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL.................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul .......................................................................................... 1
B. Alasan Memilih Judul ................................................................................. 3
C. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 4
D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 7
E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian .................................................................. 7
F. Metode Penelitian........................................................................................ 9
1. Pengertian Metode Penelitian............................................................... 9
2. Sumber Data ......................................................................................... 10
3. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 11
4. Metode Pengelolaan Data..................................................................... 12
xii
5. Metode Analisis Data ........................................................................... 14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Penjualan ..................................................................................................... 16
1. Pengertian Penjualan dan Volume Penjualan ....................................... 16
2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ..................................................... 18
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Volume Penjualan ....................... 20
a. Faktor Internal ................................................................................. 20
b. Faktor Eksternal .............................................................................. 21
4. Indikator Volume Penjualan ................................................................. 23
B. Ekonomi Islam dan Sistem Ekonomi Islam ................................................ 24
1. Pengertian Ekonomi Islam ................................................................... 24
2. Prinsip dan Nilai-Nilai Ekonomi Islam ................................................. 29
3. Rukun dan Syarat Jual Beli Dalam Islam ............................................. 41
4. Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT) ..................................................... 42
5. Tujuan Sistem Ekonomi Islam .............................................................. 44
6. Teori Islam dalam Meningkatkan Penjualan......................................... 46
C. Kerangka Teori............................................................................................ 48
BAB III PENYAJIAN DATA PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perusahaan ..................................................................... 50
1. Sejarah Berdirinya Showroom Modern Motor ...................................... 50
2. Visi dan Misi Perusahaan ...................................................................... 52
3. Sistem Manajemen Perusahaan ............................................................. 52
xiii
4. Struktur Organisasi Perusahaan ............................................................ 53
5. Data Penjualan Mobil Tahun 2012-2016 .............................................. 55
6. Tabel Kategori Mobil Menurut Usia ..................................................... 59
7. Jumlah Penjualan Mobil Menurut Kebutuhan ..................................... 60
8. Data BPS Nasional (Jumlah Perusahaan Menurut Provinsi) ................ 61
9. Jual Beli di Showroom Modern Motor Bandar Lampung ..................... 63
BAB IV ANALISIS DATA
A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Volume Penjualan Mobil .................. 65
B. Analisis faktor yang mempengaruhi penualan terhadap peningkatan
volume penjualan mobil .............................................................................. 68
C. Kegiatan Jual Beli di showroom Modern Motor Menurut
Perspektif Ekonomi Islam ........................................................................... 78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................. 89
B. Saran ............................................................................................................ 90
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Target dan Realisasi Penjualan Mobil All Tipe Showroom Modern
Motor Bandar Lampung ............................................................................ 7
Tabel 3.2 Data Perkembangan Penjualan Mobil All Tipe Showroom Modern
Motor Bandar Lampung Tahun 2012 Sampai Tahun ............................... 55
Tabel 3.4 Kategori Mobil Menurut Usia .................................................................... 57
Tabel 3.5 Jumlah Penjualan Mobil Menurut Kebutuhan .......................................... 58
Tabel 3.4 Data Badan Pusat Statistik Nasional (BPS), Jumlah Perusahaan
Menurut Provinsi Tahun 2014 Sampai Tahun 2016 .................................. 59
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 46
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Showroom Modern Motor Bandar Lampung............ ....52
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 : Daftar Pertanyaan
2. Lampiran 2 : Data BPS Nasional (Jumlah Perusahaan Menurut Provinsi) Tahun
2014 – 2016
3. Lampiran 3 : Data Penjualan Mobil Showroom MM Bandar Lampung
4. Lampiran 4 : Surat Izin Riset Di Showroom MM Bandar Lampung
5. Lampiran 5 : Surat Izin Pra- Riset Di Showroom MM Bandar Lampung
6. Lampiran 6 : Surat Persetujuan Dari Showroom MM Bandar Lampung
7. Lampiran 7 : Surat Konsultasi Pembimbing Akademik
8. Lampiran 9 : Surat Pernyataan Bebas Plagiat
9. Lampiran 10 : Surat Persetujuan Munaqasyah
iii
ABSTRAK
Dunia usaha memegang peranan penting dalam pembangunan, baik yang
dilakukan oleh pemerintah maupun yang dilaksanakan oleh pihak swasta. sukses
suatu perusahaan hanya mampu dicapai dengan manajemen yang baik, yaitu
manajemen yang mampu mempertahankan kontinuitas perusahaan dengan
memperoleh laba yang maksimal karena pada dasarnya tujuan perusahaan adalah
memaksimalkan kemakmuran pada pemiliknya dan nilai perusahaan itu sendiri. Naik
turunnya omzet penjualan itu merupakan hal yang biasa terjadi dalam dunia bisnis
yang disebabkan karena banyak faktor, baik faktor di luar perusahaan maupun faktor
di dalam perusahaan itu sendiri. Dalam kegiatan usahanya showroom Modern Motor
selalu melihat faktor-faktor yang menyebabkan omzet menjadi naik turun agar
kedepannya menjadi lebih baik lagi dan mencapai target sesuai dengan yang
diharapkan.
Adapun permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah menganalisa
penyebab atau faktor-faktor yang membuat omzet showroom mobil Modern Motor
Bandar Lampung menjadi turun drastis pada tahun 2013 dan tahun 2015 yang
menyebabkan 2 orang karyawan di PHK pada tahun 2013 dan omzet kembali naik
pada tahun 2016, selain itu apakah kegiatan jual beli yang diterapkan di showroom
Modern Motor Bandar Lampung sesuai dengan perspektif Ekonomi Islam.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan, adapun metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan menggunakan pendekatan
deduktif, sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, dengan
melakukan wawancara dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah dengan
melihat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap volume penjualan mobil di
Showroom Modern Motor Bandar Lampung dalam perspektif Ekonomi Islam.
Dari hasil analisis terdapat faktor internal dan faktor eksternal perusahaan
yang mempengaruhi volume penjualan mobil di showroom Modern Motor Bandar
Lampung. Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan yang dilakukan di showroom
Modern Motor Bandar Lampung dalam meningkatkan volume penjualan mobil secara
keseluruhan belum sesuai dengan perspektif Ekonomi Islam.
Kata Kunci : Faktor Pengaruh Penjualan, Volume Penjualan, Ekonomi Islam
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Sebagai kerangka awal guna mendapatkan gambaran yang jelas dan
memudahkan dalam memahami skripsi ini. Maka perlu adanya uraian terhadap
penegasan arti dan makna tersebut di harapkan tidak akan terjadi kesalahan
pemahaman terhadap pemaknaan judul dari beberapa istilah yang di gunakan, di
samping itu langkah ini merupakan proses penekanan terhadap pokok
permasalahan yang akan di bahas.
Adapun skripsi ini berjudul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENJUALAN TERHADAP PENINGKATAN VOLUME
PENJUALAN MOBIL DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM”
(Studi pada showroom mobil Modern Motor Bandar Lampung Tahun 2012 -
2016).
Untuk itu perlu di uraikan pengertian dari istilah – istilah judul tersebut sebagai
berikut :
2
1. Analisis
Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan
penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh
pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan1
2. Faktor
Faktor adalah hal (keadaan, peristiwa) yang ikut menyebabkan
(mempengaruhi) terjadinya sesuatu.2
3. Volume Penjualan
Volume Penjualan merupakan hasil akhir yang di capai perusaha’an dari
hasil penjualan produk yang di hasilkan oleh perusaha’an tersebut.3
4. Perspektif
Perspektif adalah cara melukiskan suatu benda pada permukaan yang
mendatar bagaimana yang terlihat oleh mata dengan tiga dimensi (panjang,
lebar, dan tinggi)4
5. Ekonomi Islam
Ekonomi Islam adalah suatu ilmu yang mempelajari prilaku manusia
dalam menggunakan sumber daya yang langka untuk memproduksi barang dan
jasa yang di butuhkan manusia. Sedangkan Islam adalah suatu Agama yang di
dasarkan pada Al-Quran dan As-sunnah yang memberikan tuntunan pada
1 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, “Kamus Besar Bahasa Indonesia” , Jakarta:
Balai Pustaka,2008. Hlm.586 2 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, “Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa”
(Jakart:Gramedia Pustaka Utama,2011),Hlm.22 3 Mursid, ”Manajemen Pemasaran”Bumi Aksara.2012:Jakarta.Hlm.46
4 Departemen Pendidikan Nasional, Op.Cit. Hlm 1062
3
seluruh aspek kehidupan, baik hubungan manusia dengan Tuhan, ataupun
manusia dengan sesama mahluk Tuhan. Ekonomi Islam adalah ilmu yang
mempelajari usaha manusia untuk mengalokasikan dan mengelola sumber
daya untuk mencapai falah berdasarkan pada prinsip – prinsip dan nilai – nilai
Al-Qur’an dan As-sunnah.
6. Modern Motor
Modern Motor merupakan showroom yang bergerak dalam bidang
penjualan mobil – mobil second baik cash maupun pembiayaan. Showroom ini
hanya berfokus pada penjualan kendaraan roda 4 seperti mobil sedan, jeep,
Truk, MPV,dan lain lain. Showroom Modern Motor terletak di JL. Pangeran
Antasari No.164, Kalibalau Kencana, Kedamaian, Bandar Lampung.
Berdasarkan uraian penegasan judul di atas, dapat di tegaskan bahwa tujuan
judul skripsi ini adalah untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi
volume penjualan mobil serta bagaimana jika di tinjau menurut perspektif
Ekonomi Islam.
B. Alasan Memilih Judul
Adapun di pilihnya judul penelitian ini, yaitu dengan alasan sebagai berikut :
1. Secara Objektif
Mengingat banyaknya perusaha’an atau showroom yang bergerak
dalam bidang penjualan kendaraan bermotor khususnya mobil, maka sudah
tentu perusaha’an mengalami kesulitan dan hambatan dalam memasarkan
produknya. Dalam hal ini data penjualan mobil di showroom modern motor
4
Bandar Lampung mengalami penurunan omzet pada tahun 2013 dan tahun
2015 yang menyebabkan pengurangan karyawan / PHK pada tahun 2013,
Sehingga penulis tertarik untuk meneliti tentang faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi volume penjualan mobil di showroom Modern Motor Bandar
Lampung.
2. Secara Subjektif
a. Memberikan pengetahuan bagi penulis maupun pembaca tentang
pentingnya mempelajari hal – hal yang mempengaruhi penjualan pada
perusaha’an untuk menguasai pangsa pasar sebanyak-banyaknya.
b. Pokok bahasan ini sesuai dengan disiplin ilmu yang di pelajari di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung
C. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya setiap perusaha’an yang memproduksi atau menghasilkan
barang dan jasa di perlukan kegiatan pemasaran, karena pemasaran merupakan
bagian pokok dan mutlak yang harus di lakukan oleh setiap perusaha’an guna
mencapai tujuan dari perusaha’an itu sendiri. untuk dapat mencapai tujuan tersebut
serta dapat tumbuh dan berkembang, setiap perusaha’an harus merumuskan
langkah dan kebijaksanaan yang tepat di bidang pemasaran. Untuk itu hal yang
perlu diperhatikan yaitu kebijaksanaan produk harga jual, promosi, dan distribusi.
Dengan demikian sudah tentu pemasaran merupakan fungsi dari keberhasilan dan
tercapainya tujuan yang di harapkan sehingga dapat memperoleh kelangsungan
hidup perusaha’an.
5
Dewasa ini perusaha’an atau Showroom tempat jual beli kendaraan
bermotor baik roda dua maupun roda empat banyak di buka di berbagai tempat.
Kehadiran Showroom merupakan tuntutan perubahan gaya hidup masyarakat
sebagai akses yang memberikan kemudahan untuk melakukan jual beli kendaraan
bermotor second baik secara tunai maupun angsuran.
Islam telah mengatur seluruh aspek kehidupan Manusia, termasuk dalam bidang
Ekonomi. Salah satu tujuannya adalah untuk mewujudkan keadilan dalam
pendistribusian harta, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun individu.
Persaingan yang semakin ketat dimana semakin banyak perusaha’an yang
terlibat dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, menyebabkan setiap
perusaha’an harus menempatkan orientasi pada kepuasan konsumen sebagai tujuan
utama. Semua perusaha’an pasti akan menghadapi berbagai kendala dalam
meningkatkan penjualan. Banyak perusaha’an yang berusaha menargetkan
penjualan namun sesungguhnya perusaha’an kurang membekali dengan
pengetahuan dan keterampilan menjual yang mengakibatkan menurunnya
performa dan hasil yang di capai. Hal ini tentunya akan membawa dampak bagi
perusaha’an sehingga perusaha’an tidak memperoleh profit maksimal.
Modern Motor merupakan salah satu Showroom yang menjual berbagai
merk dan type mobil-mobil second yang tentunya tengah berupaya memenangkan
persaingan pasar dengan terus melakukan inovasi dalam pemasaran untuk
menghadapi pesaing yang cukup banyak yang juga bergerak di bidang tersebut.
Untuk lebih jelasnya lagi dapat kita lihat tingkat penjualan mobil pada Showroom
6
Modern Motor Bandar Lampung selama lima tahun terakhir ( 2012 hingga 2016)
dapat di lihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1.1: Perkembangan Penjualan Mobil All Type Showroom Modern
Motor Bandar Lampung Dari Tahun 2012 Hingga Tahun 2016.
Tahun Target
Penjualan
Realisasi
Penjualan
2012 40 unit 23 unit
2013 45 unit 19 unit
2014 55 unit 40 unit
2015 60 unit 19 unit
2016 30 unit 45 unit
Sumber : data penjualan Showroom Modern Motor Bandar Lampung 2012-
20165
Berdasarkan tabel 1.2 di atas terlihat bahwa perkembangan penjualan mobil
All Type di Showroom Mobil Modern motor mengalami fluktuasi jumlah atau naik
turun. Pada tahun 2012, dimana target penjualan perusaha’an adalah 40 unit,
namun hanya terealisasi sebanyak 23 unit, Pada tahun 2013 Showroom
menargetkan penjualan sebanyak 45 unit, namun hanya terealisasi sebanyak 19
unit, Pada tahun 2014 Showroom menargetkan penjualan sebesar 55 unit, dan
terealisasi sebanyak 40 unit artinya penjualan Showroom mengalami peningkatan
yang cukup baik. Namun pada tahun 2015, dapat dilihat bahwa penjualan
mengalami penurunan yang sangat drastis dengan menargetkan penjualan
5 Data Penjualan Mobil All Type “Showroom Modern Motor” Tahun 2012 - 2016
7
sebanyak 60 unit, hanya terealisasi sebanyak 19 unit Pada tahun 2016 Showroom
hanya menargetkan penjualan sebanyak 30 unit karna selisih realisasi yang sangat
besar pada tahun sebelumnya, namun realisasi melebihi target penjualan yaitu
sebanyak 45 unit, rata-rata penjualan pada tahun 2016 mecapai 4 sampai 5 unit
mobil perbulan.
Inilah beberapa permasalahan yang terkait dengan hal-hal yang menyebabkan
terjadinya penurunan omzet penjualan pada tahun 2013 dan tahun 2015, dan untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi volume penjualan di
Showroom modern motor Bandar Lampung, dan akan dirumuskan dalam beberapa
pertanyaan dengan rumusan masalah pada sub BAB berikut.
D. Rumusan Masalah
1. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi volume penjualan mobil di
Showroom Modern Motor Bandar Lampung ?
2. Apakah Faktor Internal dan Eksternal perusaha’an memiliki pengaruh terhadap
peningkatan volume penjualan mobil di showroom Modern Motor Bandar
Lampung ?
3. Bagaimanakah kegiatan jual beli yang diterapkan di Showroom Modern Motor
Bandar Lampung perspektif Ekonomi Islam?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi volume
penjualan mobil di Showroom modern motor
8
b. Untuk mengetahui apakah faktor Internal dan Eksternal perusaha’an
memiliki pengaruh terhadap peningkatan volume penjualan mobil di
Showroom Modern Motor.
c. Untuk mengetahui kegiatan jual beli yang diterapkan di Showroom Modern
Motor Bandar Lampung perspektif Ekonomi Islam.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk dijadikan sebagai sumber
informasi dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang terjadi, serta
dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan.
b. Secara Praktis
1. Bagi penulis
Menambah wawasan penulis mengenai dunia bisnis Showroom secara
lebih dalam, apabila suatu saat penulis terjun didunia bisnis, penulis
setidaknya sudah memiliki bekal ilmu.
2. Bagi perusaha’an / Showroom
Sebagai bahan masukan bagi Showroom modern motor Bandar
Lampung mengenai faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi
penjualan mobil.
9
3. Bagi pihak lain
Sebagai sumber informasi atau bahan penelitian bagi mahasiswa /
pihak lain yang mungkin tertarik untuk melakukan penelitian pada
aspek yang sama di masa mendatang.
F. Metode Penelitian
1. Pengertian Metode Penelitian
Metodologi penelitian berasal dari kata “Metode” yang artinya cara
yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan “logos” yang artinya ilmu atau
pengetahuan. Jadi Metodologi artinya “cara melakukan sesuatu dengan
menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan”.
Sedangkan penelitian adalah “suatu kegiatan untuk mencari, mencatat,
merumuskan, menganalisis hingga menyusun laporannya”6 adapun yang
metode penulis gunakan adalah :
1. Jenis dan Sifat Penelitian
a. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian lapangan (field
research). Penelitian lapangan adalah penelitian yang di lakukan dalam
kancah yang sebenarnya.7 Mengingat penelitian ini adalah penelitian
menggunakan penelitian lapangan maka dalam mengumpulkan data-
6 Cholid Narbuko Dan Abu Achmadi, “Metodologi Penelitian”, Cetakan 10, Bumi
Aksara,Jakarta,2009,Hlm.1 7 Sumadi Suryabrata,”Metode Penelitian”,Raja Grafindo Persada,Jakarta,1998,Hlm.22
10
datanya mengambil dari lokasi penelitian yang berkenaan dengan
permasalahan tersebut.
Selain lapangan, penelitian ini juga menggunakan penelitian
kepustakaan (library research) sebagai pendukung dalam melakukan
penelitian. Penulis menggunakan berbagai literatur yang ada di
perpustakaan yang relevan dengan masalah yang di angkat penulis.
b. Sifat Penelitian
Sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif
merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia,
suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang ataupun masa lampau.8 Tujuan dari
penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-
sifat serta hubungan antar fenomena yang di selidiki.
2. Sumber Data
Data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang di peroleh langsung dari responden
atau objek yang di teliti.9 dalam hal ini, data primer yang di peroleh peneliti
bersumber dari perusaha’an, yaitu dari pemilik Showroom modern motor
8 Juliansyah Noor, “Metode Penelitian”, Kencana : Jakarta,2011, Hlm. 32
9 Kartini Kurtono, “Pengantar Metode Riset”, Bandung :Alumni, 1986), Hlm. 57
11
Bandar Lampung untuk mengetahui awal mula berdiri, jumlah tenaga
kerja, jumlah rekruitmen tenaga kerja, dan jumlah kendaraan yang di
pajang di Showroom serta untuk mengetahui bagaimana pemasaran
sebelum menggunakan media sosial dan setelahnya.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang di peroleh atau di kumpulkan oleh
orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.10
Data sekunder berupa buku-buku,jurnal,ensiklopedi,majalah, makalah,
artikel dan lain-lain yang relevan dengan permasalahaan yang akan di teliti.
3. Metode Pengumpulan Data
Dalam usaha menghimpun data di lokasi penelitian, penulis menggunakan
beberapa metode, yaitu :
a. Observasi
Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan cara
melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala
atau fenomena yang ada pada objek penelitian.11
Observasi yang penulis
lakukan, yaitu dengan melihat keadaan Showroom Modern Motor Bandar
Lampung serta pengamatan di sekitar Showroom.
10
Iqbal,Hasan, “Analisis Data Penelitian Dengan Statistik”, Bumi Aksara, Jakarta, 2004, Hlm.
19 11
Op.Cit. Hlm. 58
12
b. Interview (wawancara)
Interview adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab
yang di kerjakan dengan sistematik dan berlandaskan pada masalah, tujuan,
dan hipotesis penelitian.12
Pada praktiknya penulis menyiapkan daftar
pertanyaan untuk di ajukan secara langsung kepada pemilik Showroom
mobil Bandar Lampung.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik Mengumpulkan data yang tersedia yaitu
biasanya berbentuk surat, catatan harian, laporan, fotho dan dapat juga
berbentuk file di server, dan flashdisk serta data yang tersimpan di website.13
Data-data yang di peroleh dari perusaha’an yaitu data jumlah karyawan dan
tenaga penjual / sales, data jumlah mobil masuk di Showroom, serta data
jumlah penjualan mobil pertahun.
d. Mengakses Situs Internet (Website)
Metode ini di lakukan dengan menelusuri website/situs yang
menyediakan berbagai data dan informasi yang berhubungan dengan
penelitian, yaitu situs mengenai jurnal-jurnal penelitian tentang peranan
media sosial dalam peningkatan penjualan dan berbagai situs lainya yang di
jadikan landasan dasar atau referensi untuk mempelajari berbagai teori dan
praktek yang sedang penulis teliti.
12
Juliansyah, Noor, “Metode Penelitian” ,Jakarta : Kencana, 2011, Hlm. 141 13
Ibid, hlm. 62
13
4. Metode Pengelolaan Data
Pengolahan data adalah “menimbang, menyaring, mengatur dan
mengklarifikasikan. Menimbang dan menyaring data adalah benar-benar
memilih secara hati-hati data yang relevan, tepat dan berkaitan dengan masalah
yang tengah di teliti. Mengatur dan mengklasifikasikan yaitu menggolongkan
dan menyusun menurut aturan tertentu.14
Setelah sumber dari berbagai data di
kumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah pengolahan data yang di proses
sesuai dengan kode etik penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Pada umumnya pengolahan data dapat di lakukan dengan beberapa cara, antara
lain15
:
a. Pemeriksaan Data (editing), yaitu mengoreksi apakah data yang terkumpul
sudah cukup lengkap, benar dan sesuai atau relevan dengan masalah.
b. Tabulasi Data (Tabulating)
Tabulasi adalah proses penyusunan data atau fakta yang telah di edit dan di
beri kode dalam bentuk table.16
Dari berbagai data dan teori yang telah di
kumpulkan, apabila dalam pembahasan tersebut di perlukan untuk di buat
tabel, maka hal tersebut berguna untuk mempermudah bagi semua pembaca
dalam memahamii pembahasan yang di jelaskan dalam penelitian ini.
14
Kartini Kartono,1998, Loc.Cit.hlm.86 16
Juliansyah Noor, “Metode Penelitian”, Kencana : Jakarta, 2011. Hlm 126
14
c. Rekonstruksi Data (reconstruction), yaitu menyusun ulang data secara
teratur, sehingga mudah untuk difahami.
d. Sistemasi Data (sistematizing), yaitu menempatkan data menurut kerangka
sistematika bahasa berdasarkan urutan masalah.
Dari seluruh data atau laporan yang di peroleh yang berkaitan dengan
masalah penelitian, maka langkah selanjutnya akan di olah dan di susun,
kemudian penulis akan menggunakan langkah editing atau meneliti kembali
catatan yang telah di kumpulkan untuk mengetahui apakah data tersebut cukup
akurat dan dapat di siapkan untuk menyempurnakan penelitian.
5. Metode Analisis Data
Analisis data adalah suatu cara penelitian yang menghasilkan data
deskriptif analisis, yaitu apa yang di nyatakan oleh responden secara tertulis
atau lisan dan juga perilakunya yang nyata, di teliti dan di pelajari sebagai
sesuatu yang utuh.17
Setelah keseluruhan data terkumpul dan di olah dengan
baik, langkah selanjutnya akan dianalisis data tersebut sehingga dapat di tarik
suatu kesimpulan yang bersifat khusus.
17
Soerjono Soekamto,”Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat”,Raja Grafindo,
Jakarta,1998.Hlm.12
15
Adapun analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
dengan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode dalam meneliti
status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.18
Sedangkan metode yang di
gunakan adalah analisis deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha
mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang terjadi saat saat ini
maupun masa lampau.
18
Juliansyah Noor,” Metode Penelitian”, Kencana : Jakarta,2011, Hlm. 32
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penjualan
1. Pengertian Penjualan dan Volume Penjualan
Secara sederhana, penjualan adalah proses perpindahan hak milik akan
suatu barang atau jasa dari tangan pemiliknya kepada calon pemilik baru
(pembeli) dengan suatu harga tertentu. Tujuan penjualan oleh suatu
perusaha’an adalah untuk meningkatkan volume penjualan sehingga dapat di
peroleh laba yang maksimal. Dengan keuntungan yang di peroleh maka suatu
perusaha’an dapat menjalankan oprasional perusaha’an sehingga perusaha’an
dapat berkembang sesuai yang di harapkan. Volume Penjualan adalah hasil
akhir yang di capai perusaha’an dari hasil penjualan produk yang di hasilkan
oleh perusaha’an tersebut.19
Penjualan merupakan pendapatan yang di terima
dari pertukaran barang dan jasa yang dicatat dari suatu periode akuntansi
tertentu.
Dalam kegiatan pemasaran yang sangat komplek dan saling berkaitan
yang satu dengan yang lainnya, seperti promosi dan penjualan hendaknya
dikelola dengan baik untuk mencapai tujuan perusaha’an, yaitu laba. Promosi
berfungsi untuk meningkatkan volume penjualan juga sebagai strategi untuk
19
Philip Kotler, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Kesebelas Jilid II, Indeks, Jakarta. 2005,
Hlm.668
17
menjangkau pembeli untuk melakukan pertukaran. Pada umumnya
perusaha’an yang ingin mempercepat proses peningkatan volume penjualan
akan melakukan kegiatan promosi melalui iklan, personal selling, dan publisitas.
Definisi penjualan menurut para ahli antara lain :
Menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh
penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang dan jasa
yang ditawarkan”. 20
Penjualan adalah berkumpulnya seorang pembeli dan penjual dengan
tujuan melaksanakan tukar menukar barang dan jasa berdasarkan
pertimbangan yang berharga misalnya pertimbangan uang”. 21
Penjualan adalah bagian dari promosi dan promosi adalah salah satu bagian
dari keseluruhan sistem pemasaran. 22
penjualan ialah proses sosial manaherial dimana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan, menciptakan,
menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak
lain23
Dari defenisi di atas dapat difahami bahwa suatu perusaha’an
menanamkan sebagian dari dananya dalam modal kerja karena modal kerja
20
Basu Swastha, 2001. Manajemen Pemasaran Modern; Yogyakarta: BPFE. 21
Winardi, J. (2), 2005, Manajemen Perubahan (The Management of Change), Cetakan Ke-1,
Jakarta, Prenada Media. 22
Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. 2012. Manajemen Pemasaran. Depok : PT Raja
Grafindo Persada. 23
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran.Jilid I.Edisi ke 13 Jakarta: Erlangga.
18
diperlukan untuk menunjang kegiatan operasional yang bertumpuh pada
penjualan. Istilah penjualan sering disamakan dengan istilah promosi. Padahal
penjualan hanya meliputi kegiatan pemindahan barang atau jasa, atau
penggunaan penjual saja. Tidak terdapat kegiatan promosi yang ditujukan
untuk mendorong permintaan. Jadi penjualan hanya merupakan bagian dari
promosi. Sifat kegiatan dan struktur pelaporan di dalam perusaha’an dapat
berbeda. Namun pada prinsipnya semua ditujukan untuk memudahkan tugas
penjualan.
2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran (marketing mix) adalah perangkat alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya.24
Dalam bauran pemasaran terdapat seperangkat alat pemasaran yang dikenal
dalam istilah 4P, yaitu product ( produk), price (harga), place (tempat atau
saluran distribusi), dan promotion (promosi).
1. Product (Produk)
Produkadalah mengelola unsur produk termasuk perencanaan dan
pengembangan produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan
mengubah produk atau jasa yang ada dengan menambah dan mengambil
tindakan yang lain yang mempengaruhi bermacam-macam produk atau
jasa.
24 24
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran.Jilid I.Edisi ke 13 Jakarta: Erlangga.
19
2. Price (Harga)
Hargaadalah suatu sistem manajemen perusahaan yang akan menentukan
harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus menentukan strategi
yang menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos angkut dan berbagi
variabel yang bersangkutan.
3. Place (Tempat)
Distribusiyakni memilih dan mengelola saluran perdagangan yang dipakai
untukmenyalurkan produk atau jasa dan juga untuk melayani pasar sasaran,
serta mengembangkan sistem distribusi untuk pengiriman dan perniagaan
produk secara fisik.
4. Promotion (Promosi)
Promosi adalah suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan dan
membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan
melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun publikasi.
Berdasarkan penjelasan tersebut mengenai bauran pemasaran, maka
dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran memiliki elemen-elemen yang
sangat berpengaruh dalam penjualan karena elemen tersebut dapat
mempengaruhi minat konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
20
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Volume Penjualan
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Volume Penjualan terbagi dua faktor
antara lain25
:
a. Faktor Internal :
1) Kondisi dan Kemampuan Penjual
Transaksi jual – beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas
barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual
sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini penjual
harus dapat meyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai
sasaran penjualan yang diharapkan, untuk maksud tersebut penjual harus
memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan, yakni :
a. Jenis dan karateristik barang yang ditawarkan
b. Harga produk
c. Syarat penjualan seperti : pembayaran, penghantaran, pelayanan, garansi
dan sebagainya.
2) Modal
Akan lebih sulit bagi penjualan, apabila barang yang dijual tersebut belum
dikenal oleh calon pembeli, atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat
penjual. Dalam keadaan seperti ini, penjual harus memperkenalkan dulu
barangnya ke tempat pembeli. Untuk melaksanakan maksud tersebut
diperlukan adanya sarana serta usaha, seperti : alat transport, tempat
25
Swastsha Basu Dan Irawan,”Manajemen PemasaranModern”. Yogyakarta. Liberty. 2003.
Hlm.118
21
peragaan baik di dalam perusaha’an maupun di luar perusaha’an, usaha
promosi, dan sebgainya. Semua ini hanya dapat dilakukan apabila
penjualan memiliki sejumlah modal yang diperlukan untuk itu.
3) Kondisi Organisasi Perusaha’an
Pada perusaha’an besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh
bagian tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang orang-orang
tertentu/ahli di bidang penjualan.
4) Promosi
Promosi merupakan upaya untuk memberitahukan atau menawarkan
produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli
produk atau jasa yang ditawarkan tersebut.
b. Faktor Eksternal :
1) Kondisi Pasar
Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam
penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun faktor
– faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah :
a. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya
b. Keinginan dan kebutuhan
2) Faktor Lain
Faktor lain yang meliputi acara bazar mobil, bergabung dengan komunitas
pengusaha.
22
Bagi perusaha’an yang bermodal kuat, kegiatan ini secara turin dapat
dilakukan. Sedangkan bagi perusaha’an kecil yang mempunyai modal relatif
kecil, kegiatan ini lebih jarang dilakukan. Ada pengusaha yang berpegangan pada
suatu prinsip bahwa “paling penting membuat barang yang baik”. Bilamana
prinsip tersebut dilaksanakan, maka diharapkan pembeli akan kembali lagi
barang yang sama. Namun, sebelum pembelian dilakukan, sering pembeli harus
dirangsang daya tariknya, misalnya dengan memberikan bungkus yang menarik
atau dengan cara promosi lainnya.
Terdapat beberapa jenis-jenis dalam penjualan, antara lain26
:
1) Trade Selling
Trade Selling dapat terjadi apabila produsen dan pedagang besar
mengizinkan pengecer untuk berusaha memperbaiki distributor produk-
produk mereka. Dan hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan
promosi, peragaan, persediaan dan produk baru.
2) Missionary Selling
Missionary Selling yaitu penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong
pembeli untuk membeli barang-barang dari penyalur perusaha’an.
3) Missionary Selling
Missionary Selling yaitu perusaha’an berusaha meningkatkan penjualan
dengan cara pemberian saran dan nasehat kepada pembeli akhir dari barang
dan jasanya.
26
Bayu Swastha,”Manajemen Pemasaran Modern”,BPFE,Yogyakarta,2001,Hlm.75
23
4) New Business Selling
New Business Selling yaitu berusaha membuka transaksi baru dengan
merubah calon pembeli menjadi pembeli. Jenis penjualan ini sering dipakai
oleh perusaha’an Asuransi.
5) Responsive Selling
Responsive Selling yaitu Setiap tenaga penjualan diharapkan dapat
memberikan reaksi terhadap permintaan pembeli. Dua jenis penjualan utama
disini adalah route driving dan retailing
Penjualan bersih di peroleh dari hasil penjualan seluruh produk selama
jangka waktu tertentu, dan hasil penjualan yang di capai dari market share
(pangsa pasar) yang merupakan penjualan potensial, yang dapat terdiri dari
kelompok teritotial dan kelompok pembeli selama jangka waktu tertentu.
3) Indikator Volume Penjualan
Salah satu berhasil atau tidaknya suatu aktivitas pemasaran dari suatu
produk dapat dilihat dari besar kecilnya volume penjualan yang di capai oleh
perusaha’an yang bersangkutan dalam suatu periode. Umumnya bila volume
penjualan yang di peroleh rendah maka keuntungan akan rendah pula. Hal ini
menunjukan pada kita bahwa setiap perusaha’an dituntut untuk dapat
meningkatkan volume penjualannya seoptimal mungkin.
Volume penjualan merupakan jumlah total yang di hasilkan dari
kegiatan penjualan barang. Semakin besar jumlah penjualan yang di hasilkan,
maka semakin besar kemungkinan laba yang akan di hasilkan perusaha’an.
24
Terdapat beberapa indikator volume penjualan, antara lain :
a. Mencapai target volume penjualan
b. Mendapatkan laba
c. Menunjang pertumbuhan perusaha’an
Jadi dari devinisi di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa volume penjualan
merupakan total penjualan yang di nilai dengan unit oleh perusaha’an dalam
periode tertentu untuk mencapai laba maksimal sehingga dapat menunjang
pertumbuhan perusaha’an.
B. Pengertian Ekonomi Islam dan Sistem Ekonomi Islam
1. Pengertian Ekonomi Islam
Ekonomi Islam di bangun atas dasar agama Islam, karenanya ia
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari agama Islam. sebagai derivasi dari
agama Islam, Ekonomi Islam akan mengikuti agama Islam dalam berbagai
aspeknya, Islam adalah sistem kehidupan, dimana Islam telah menyediakan
berbagai perangkat aturan yang lengkap bagi kehidupan manusia,termasuk
dalam bidang ekonomi.27
Ekonomi Islam sebenarnya telah muncul sejak Islam
itu di lahirkan, Ekonomi Islam lahir bukanlah sebagai suatu di siplin ilmu
tersendiri melainkan bagian integral dari agama Islam. Berbagai ahli Ekonomi
Muslim memberikan definisi Ekonomi Islam yang bervariasi, tetapi pada
dasarnya mengandung makna yang sama. Pada intinya Ekonomi Islam adalah
27
Pusat pengkajian dan pengembangan Ekonomi Islam(p3EI) Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta atas kerjasama dengan Bank Indonesia, “Ekonomi Islam”, Rajawali
Pers:Jakarta,2003, hlm. 32
25
suatu cabang ilmu pengetahuanyang berupaya untuk memandang, menganalisis,
dan akhirnya menyelesaikan masalah-masalah ekonomi dengan cara-cara yang
Islami. yang di maksud cara-cara Islami di sini adalah cara-cara di dasarkan
atas ajaran agama Islam. maka istilah yang juga sering di gunakan adalah
Ekonomi Islam.28
Sebagai ekonomi yang ber-Tuhan maka Ekonomi Islam meminjam
istilah dari Ismail Al-Faruqi yang mempunyai sumber “nilai-nilai normatif-
imperatif”, sebagai acuan yang mengikat. Dengan mengakses pada aturan
Ilahiah, setiap perbuatan manusia mempunyai nilai moral dan ibadah. setiap
tindakan manusia tidak boleh lepas dari nilai, yang secara vertikal
merefleksikan moral yang baik, dan secara horizontal memberi manfaat bagi
manusia dan mahluk lainnya. Nilai moral samahah (lapang dada, dan murah
hati) di tegaskan dalam hadist riwayat Imam Bukhari dan Muslim, sebagai
prasyarat bagi pelaku ekonomi untuk mendapat rahmat Ilahi, baik selaku
pedagang, konsumen, debitur maupun pembiayaanor. Dengan demikian, posisi
Ekonomi Islam terhadap nilai-nilai moral adalah syarat nilai (value loaded),
bukan sekedar memberi nilai tambah (added value) apalagi bebas nilai (value
neutral).29
Ilmu Ekonomi Islam merupakan ilmu pengetahuan sosial yang
mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang di ilhami oleh nilai-nilai
28
Ibid,hlm.16-17 29
Veithzal Rivai dan Andi Buchari, Op.Cit.
26
Islam. sejauh mengenai masalah pokok kekurangan, hampir tidak terdapat
perbedaan apapun antara ilmu Ekonomi Islam dan ilmu ekonomi modern.
Pengertian Ekonomi Islam menurut beberapa parah ahli :
1) Islamic Economics is the moslem thinker‟s response to the economic challenges
of their time. In this endeavour they where aided by the Qur‟an and the sunnah
as well as by reason and experience. ilmu Ekonomi Islam adalah respon
pemikir muslim terhadap tantangan ekonomi pada masa tertentu. Dalam usaha
keras ini mereka di bantu oleh Al-Qur’an dan As-Sunnah, Akal (Ijtihad) dan
pengalaman.30
2) Ekonomi Islam merupakan implementasi sistem etika Islam dalam kegiatan
ekonomi yang tunjukan untuk pengembangan moral masyarakat. Dalam hal ini,
Ekonomi Islam bukanlah sekedar memberikan justifikasi hukum terhadap
fenomena ekonomi yang ada, namun lebih menekankan pada pentingnya spirit
dasar Islam yangbterkait dengan ekonomi. Ekonomi Islam adalah ilmu
pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi yang di ilhami
nilai-nilai Islam, berdasarkan empat bagian yang nyata dari pengetahuan, yaitu
Al-Qur‟an, As-sunnah, Ijma‟, dan Qiyas.31
3) Islam Economics was defined as that branch of knowledge which helps realize
human well being through an allocation and distributionof scarce resources
that is in conformity with Islamic teaching without unduly curbing individual
30
Mustofa Edwin Nasution,Budi setyanto DKK, Op.Cit, hlm.17 31
Veitthzal Rivai, Andi Buchari. Op.Cit. hlm.325
27
freedom or creating continued macro economicand ecological imbalances.
Ekonomi Islam adalah sebuah pengetahuan yang membantu upaya realisasi
kebahagiaan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang terbatas
yang berada dalam koridor yang mengacu pada pengajaran Islam tanpa prilaku
makro ekonomi yang berkesinambungan tanpa ketidakseimbangan
lingkungan.32
Dari berbagai definisi di atas, dapat difahami bahwa Ekonomi Islam
bukan hanya merupakan praktik kegiatan ekonomi yang di lakukan oleh individu
dan komunitas muslim yang ada, namun juga merupakan perwujudann prilaku
ekonomi yang di dasarkan pada ajaran Islam. ia mencakup cara memandang
permasalahan ekonomi, menganalisis, dan mengajukan alternative solusi atas
berbagai permasalahan ekonomi. Ekonomi Islam merupakan konsekuensi logis
dari implementasi ajaran Islam secara kaffah dalam aspek ekonomi. Oleh karena
itu, perekonomian Islam merupakan suatu tatanan perekonomian yang di bangun
atas nilai-nilai ajaran Islam yang di harapkan, yang belum tentu tercermin pada
prilaku masyarakat Muslim yang ada pada saat ini.33
Yang di maksud sistem
Ekonomi Islam adalah ilmu ekonomi yang di laksanakan dalam praktik (penerapan
ilmu ekonomi) sehari-harinya bagi individu, keluarga, kelompok masyarakat
maupun pemerintah / pengusa dalam rangka mengorganisasi faktor
32
Mustafa Edwin Nasution, Budi setysnto dkk, Loc.Cit 33
Pusat pengkajian dan pengembangan Ekonomi Islam (p3EI) Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta atas kerja sama dengan Bank Indonesia, Loc.Cit.hlm.19
28
produksi,distribusi, dan pemanfaatan barang dan jasa yang dihasilkan tunduk
dalam peraturan perundang-undangan Islam (sunnatullah)34
Sistem Ekonomi Islam menjamin keselarasan serta pertumbuhan ekonomi
dan keadilan distribusi. Tingginya pertumbuhan tidak otomatis menjamin adilnya
distribusi pendapatan. Pada dasarnya peran suatu sistem ekonomi dalam
menggerakan perekonomian masyarakat sangat terikat oleh hubungan dari
keberadaan sistem ekonomi dengan sistem sosial, sistem alam dan sistem ilmu
ekonomi, sehingga sistem ekonomi tidak bisa berdiri sendiri. Dengan demikian
sumber terpenting peraturan perundang-undangan perekonomian Islam adalah Al-
Qur’an dan As-sunah. Meskipun demikian, sangat di sayangkan hingga saat ini
belum ada suatu literatur yaang mengupas tentang sistem Ekonomi Islam secara
menyeluruh. Hal itu muncul di sebabkan oleh ketidakmampuan umat Islam
melahirkan suatu konsep sistem Ekonomi Islam (menghubungkan system ekonomi
dan syari‟at). Namun perlu ditegaskan di sini perbedaan pengertian antara ilmu
Ekonomi Islam dengan sistem Ekonomi Islam. Ilmu Ekonomi Islam merupakan
suatu kajian yang senantiasa memperhatikan rambu-rambu metodologi ilmiah.
Sehingga dalam proses perkembangannya senantiasa mengakomodasikan berbagai
aspek dan variabel dalam analisis ekonomi
Sistem Ekonomi Islam juga mempunyai keselarasan bagi kehidupan di
dunia. Hal ini karena nilai Islam tidak hanya untuk kehidupan muslim, tetapi untuk
seluruh mahluk di muka bumi. Esensi proses Ekonomi Islam adalah pemenuhan
34
Suhardi K Lubis dan Farid Wajadi, “Hukum Ekonomi Islam”,sinar Grafika,Jakarta.2012.hlm.15
29
kebeutuhan manusia yang berdasarkan nilai-nilai Islam untuk mencapai pada
tujuan agama, menjadi rahmat seluruh alam yang tidak terbatas oleh ekonomi,
sosial, budaya dan politik bangsa.35
Sistem Ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang mandiri dan terlepas dari
sistem ekonomi lainnya. Adapun yang membedakan sistem Ekonomi Islam dengan
sistem ekonomi lainnya adalah sebagai berikut :
a. Asumsi dasar/norma pokok ataupun aturan main dalam proses maupun
interaksi kegiatan ekonomi yang di berlakukan. Dalam sistem Ekonomi Islam
yang menjadi asumsi dasarnya adalah “Syari‟at Islam”. Syariah Islam
tersebut di berlakukan secara menyeluruh terhadap individu, keluarga,
kelompok masyarakat, usahawan dan penguasa / pemerintah dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya baik untuk keperluan jasmani maupun keperluan
rohaniah.
b. Prinsip Ekonomi Islam adalah penerapan asas efisiensi dan manfaat dengan
tetap menjaga kelestarian lingkungan alam.
c. Motif Ekonomi Islam adalah mencari “keberuntungan” di dunia dan di akhirat
dengan jalan beribadah dalam arti yang luas.
2. Prinsip dan Nilai-Nilai Ekonomi Islam
Ekonomi Islam memiliki sifat dasar bagi ekonomi rabbani dan insani, di
sebut ekonomi rabbani karena sarat dengan arahan dan nilai-nilai Ilahiyah.
35
Sukarni Wibowo dan Dedi Supsrdi, Op.Cit. hlm.29
30
Lalu Ekonomi Islam di katakan memiliki dasar sebagai ekonomi Insani karena
sistem ekonomi ini di laksanakan dan ditunjukan untuk kemakmuran manusia.36
Pemahaman Islam mengajarkan bahwa merupakan suatu kewajiban
bagi setiap muslim untuk berusaha semaksimal mungkin melaksanakan semua
syari‟ah Islam di segala aspek kehidupan, termasuk dalam pencaharian
kehidupan (ekonomi). Demikian pula aspek Ekonomi Islam yang merupakan
bagian ilmu sosial, tidak lepas dari konsep-konsep Islam yang harus di
laksanakan dalam bidang tersebut.37
Keimanan memegang peranan penting
dalam Ekonomi Islam, karena secara langsung akan memengaruhi cara pandang
dalam membentuk kepribadian, prilaku, gaya hidup, selera, dan preferensi
manusia, sikap-sikap terhadap manusia, sumber daya dan lingkungan.
Keimanan akan memberikan saringan moral yang memberikan arti dan tujuan
pada penggunaan sumber daya, dan juga memotivasi mekanisme yang di
perlukan bagi oprasi yang efektif. Saringan moral bertujuan menjaga
kepentingan diri tetap berada dalam batas-batas kepentingan sosial dengan
mengubah preferensi individual sesuai dengan prioritas sosial dan
menghilangkan atau meminimalisasi penggunaan sumber daya untuk tujuan
yang akan menggagalkan visi sosial tersebut. Ini akan bisa membantu
meningkatkan keserasian antara kepentingan diri dan kepentingan sosial.38
36
Veithal Rivai dan Andi Buchari, Op.Cit. hlm.162 37
Lukman Hakim, “prinsip-prinsip Ekonomi Islam”, Erlangga, Surakarta,2012,hlm.3 38
Mustafa Edwin Nasution, Budi setiyanto DKK, Op.Cit.hlm.13
31
Tauhid adalah konsep yang paling penting dan mendasar, sebab konsep
yang pertama adalah dasar pelaksanaan segala aktivitas baik yang menyangkut
ubudiah/ibadah mahdah (berkait shalat, dzikir, shiam, tilawatil Qur’an dsb),
Mu‟amalah (termasuk ekonomi), mu‟asyarah, hingga akhlak. Tauhid
mengandung impikasi bahwa alam semesta di ciptakan oleh Allah SWT, yang
maha Esa, yang sekaligus pemilik mutlak alam semesta ini. Segala sesuatu yang
Dia ciptakan mempunyai satu tujuan. Tujuan inilah yang memberikan makna
dari setiap eksistensi alam semesta dimana manusia merupakan salah satu
bagian di dalamnya. Kalau demikian halnya, manusia yang di bekali dengan
kehendak bebas, rasionalitas, kesadaran moral yang di kombinasikan dengan
kesadaran ketuhanan yang interen di tuntut untuk hidup dalam kepatuhan dan
ibadah kepada tuhan yang maha Esa, dengan demikian konsep tauhid bukanlah
sekedar pengakuan realitas, tetapi juga suatu respon aktif terhadapnya.39
Al-Qur’an mengandung prinsip-prinsip dan petunjuk-petunjuk yang
fundamental untuk setiap permaasalahan manusia, termasuk masalah-masalah
yang berhubungan dengan aktivitas ekonomi. Prinsip-prinsip ekonomi yang ada
dalam berbagai ayat Al-Qur’an di lengkapi dengan sunah-sunah dari Rosulullah
SAW melalui berbagai bentuk hadist dan di terangkan lebih rinci oleh para
fuqaha pada saat kejayaan Dinul Islamiyah, baik dalam bentuk ijma‟, qiyas,
maupun ijtihad.40
39
Lukman Hakim,Op.Cit, hlm.163 40
Veithzal Rivai Dan Andi Buchari, Op.Cit, Hlm. 163
32
Prinsip Ekonomi Islam adalah menganjurkan untuk mengembangkan
akhlak dan kepentingan umum. Ekonomi Islam menganjurkan untuk
mewujudkan kemandirian ekonomi bagi umat. Tanpa kemandirian ekonomi,
umat Islam tidak bisa menjalankan fungsi ustadziatul‟alam (sokoguru dunia)
dan menjadi saksi-saksi kebenaran atas umat yang lainnya.41
Syariah Islam
termasuk dalam perekonomian mempunyai komitmen untuk menjadi sebab
kebahagiaan dan kesejahteraan hidup manusia. Khususnya dalam bidang
perekonomian, tujuan syariah Islam adalah menciptakan keadilan dan
kesejahteraan dalam berbisnis dan berusaha. Keadilan disini, di fahami oleh
seorang muslim bahwa ketika berbisnis atau bermuamalah harus menaati
syariah Islam (hukum Allah) dan mengikuti petunjuk Rosulullah SAW, bukan
menurut hawa nafsunya atau dengan cara batil demi mengejar keuntungan yang
sebesar-besarnya.42
Kepemilikan kekayaan pribadi harus berperan sebagai capital produktif
yang akan meningkatkan besaran produk nasional dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, sebagai mana firman Alah SWT dalam
( QS. Al-Hadid : 57 : 7)
41
Sukarno Wibowo Dan Dedi Supardi, “Ekonomi Mikro Islam”, Pustaka Setia, Bandung
.2013,Hlm.68-69 42
Lukman Hakim, Op.Cit, Hlm.6
33
Artinya,
Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-nya dan nafkahkanlah sebagian
hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang
yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya
memperoleh pahala yang besar. (QS. Al-hadid : 57 : 7)43
Prinsip dan nilai-nilai Ekonomi Islam yang merupakan bangunan
Ekonomi Islam didasarkan atas lima nilai universal yakni : Tauhid (keimanan),
„adl (keadilan), Nubuwwah (kenabian), Khilafah (pemerintah) dan M‟ad (hasil).
Kelima nilai ini menjadi dasar inspirasi untuk menyusun teori-teori Ekonomi
Islam.44
1) Tauhid (Ke’esaan Tuhan)
Tauhid merupakan pondasi ajaran Islam. Dengan tauhid,
manusiamenyaksikan bahwa “Tiada sesuatupun yang layak disembah selain
Allah dan“tidak ada pemilik langit, bumi dan isinya, selain daripada Allah”
karenaAllah adalah pencipta alam semesta dan isinya dan sekaligus
pemiliknya, termasuk pemilik manusia dan seluruh sumber daya yang ada.
Karena itu,Allah adalah pemilik hakiki. Manusia hanya diberi amanah untuk
memilikiuntuk sementara waktu, sebagai ujian bagi mereka.Dalam Islam,
segala sesuatu yang ada tidak diciptakan dengan sia-sia,tetapi memiliki
tujuan. Tujuan diciptakannya manusia adalah untuk beribadahkepada-Nya.
43
Departemen Agama RI,Alqur’an dan terjemahan.2009 44
Adiwarman Karim, “Ekonomi Mikro Islami “, Jakarta: III T, 2002, hlm.17
34
Karena itu segala aktivitas manusia dalam hubungannya denganalam dan
sumber daya serta manusia (mu‟amalah) dibingkai dengan
kerangkahubungan dengan Allah. Karena kepada-Nya manusia akan
mempertanggungjawabkan segala perbuatan, termasuk aktivitas ekonomi
dan bisnis.45
Tauhid merupakan fondasi fundamental ajaran Islam. Bahwa
tauhid itu yang membentuk 3 (tiga) asas pokok filsafat Ekonomi Islam,
yaitu:
a. Dunia dengan segala isinya adalah milik Allah SWT dan berjalan menurut
kehendak-Nya. Manusia sebagai khalifah, Norma dan Nilai Dalam Ilmu
Ekonomi IslamNya hanya mempunyai hak kepemimpinan (khilafah) dan
pengelolaan yang tidak mutlak/absolut, serta harus tunduk melaksanakan
hukum-Nya. Akibatnya apabila kita menggunakan mafhum mukhalafah,
dapat dikatakan bahwa mereka yang menganggap kepemilikan secara
mutlak/tak terbatas berarti telah ingkar kepada hukum Allah SWT.
Implikasi dari status kepemilikan menurut Islam adalah hak manusia atas
barang atau jasa itu terbatas. Hal ini jelas berbeda dengan kepemilikan
mutlak oleh individu pada sistem kapitalis dan oleh kaum proletar pada
sistem sosialis.
b. ”Allah SWT adalah pencipta semua makhluk dan semua makhluk tunduk
kepada-Nya” Dalam perspektif Islam, kehidupan di dunia hanya
45
Akhmad Mujahidin, “Ekonomi Islam“, Jakarta: Raja Wali Pers, 2007, hlm.14-15
35
dipandang sebagaiujian dan sementara (tidak kekal/abadi), dimana akan
diberikan kenikmatan dengan surga yang abadi bagi mereka yang dikasihi-
Nya, sebagai sesuatu yang sifatnya nonmateril, yang tidak dapat dijadikan
patokan dan tidak dapat diukur dengan sesuatu yang pasti dan ini sulit
untuk dimasukkan ke dalam analisis ekonomi konvensional. Sedangkan
ketidakmerataan karunia atau nikmat dan kekayaan yang diberikan Allah
kepada setiap makhluk-Nya merupakan kuasa dan kehendak Allah semata.
Dengan tujuan agar mereka yang diberi kelebihan nikmat bisa selalu
bersyukur kepada Sang pemberi rizki dengan cara menyisihkan dan
memberikan sebagian hartanya kepada orang-orang yang berhak
menerimanya (delapan ashnaf).
c. Secara horizontal iman kepada Hari Akhir (kiamat) akan mempengaruhi
perilaku manusia dalam aktivitas ekonomi. Misalnya seorang muslim
yang ingin melakukan aktivitas ekonomi tertentu, maka ia juga akan
mempertimbangkan akibat setelahnya (akibat jangka panjang). Hal ini
bermaksud agar setiap individu muslimdalam memilih aktivitas ekonomi
tidak hanya memikirkan kenikmatan sesaat kala itu saja (jangka pendek)
akan tetapi ia selalu berfikir akibat baik dan buruknya jauh ke depan.
Karena kehidupan di dunia hanya ”numpang lewat” untuk mencari bekal
kelak di akhirat.
36
2). „Adl (Keadilan)
Allah adalah pencipta segala sesuatu, dan salah satu sifat-Nya adalah
adil. Dia tidak membeda-bedakan perlakuan terhadap makhluk-Nya secara
dzalim. Manusia sebagai khalifah di muka bumi harus memelihara
hukumAllah di bumi dan menjamin bahwa pemakaian segala sumber daya
diarahkan untuk kesejahteraan manusia, supaya semua mendapat manfaat dari
padanya secara adil dan baik. Dalam banyak ayat, Allah memerintahkan
manusiauntuk berbuat adil. Islam mendefinisikan adil sebagai tidak menzalimi
dantidak dizalimi. Implikasi ekonomi dari nilai ini adalah bahwa pelaku
ekonomi tidak dibolehkan untuk mengejar keuntungan pribadi bila hal itu
merugikan orang lain atau merusak alam. Tanpa keadilan, manusia akan
terkotak-kotakdalam berbagai golongan. Golongan yang satu akan menzalimi
golongan yanglain, sehingga terjadi eksploitasi manusia atas manusia.
Masing-masingberuasaha mendapatkan hasil yang lebih besar dari pada usaha
yangdikeluarkannya karena kerakusannya. Keadilan dalam hukum Islam
berarti pula keseimbangan antara kewajiban yang harus dipenuhi oleh manusia
(mukallaf) dengan kemampuanmanusia untuk menunaikan kewajiban itu. Di
bidang usaha untukmeningkatkan ekonomi, keadilan merupakan “nafas”
dalam menciptakanpemerataan dan kesejahteraan, karena itu harta jangan
37
hanya saja beredar padaorang kaya, tetapi juga pada mereka yang
membutuhkan46
.
3). Nubuwwah (Kenabian)
Karena sifat cinta, kasih, sayang, dan kebijaksanaan Allah, manusia
tidak dibiarkan semena-mena hidup di dunia ini tanpa mendapat petunjuk
dan bimbingandari-Nya. Maka dari itu diutuslah para nabi dan rasul
sebagai delegasi dalam menyampaikan petunjuk Allah kepada manusia
tentang bagaimana hidup yang baik, benar, dan berkah (hayatun thoyyibah) di
dunia, dan mengajarkan jalan/cara untuk kembali kepada Allah jika ia
melakukan kesalahan atau kekhilafan. Salah satu tugas rasul adalah menjadi
model terbaik yang harus diteladani manusia agar mendapatkan keselamatan
(salamah) di dunia dan akhirat. Karena hal ini selaras dengan sabda Rasul
yang artinya ”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang
mulia”.
4). Khilāfah (Pemerintahan)
Khilafah merupakan representasi bahwa manusia adalah pemimpin di
dunia ini dengan dianugerahi seperangkat potensi mental dan spiritual oleh
Allah SWT, serta disediakan kelengkapan sumberdaya alam atau materi yang
dapat dimanfaatkan dalam rangka untuk sustainibilitas atau keberlangsungan
hidupnya.Sehingga kosep khilāfah ini melandasi prinsip kehidupan kolektif
manusia atau hablum minannas dalam Islam. Fungsi utamanya adalah untuk
46
Ibid, hlm.16
38
menjaga keteraturan interaksi (mu‟amalah) antar pelaku ekonomi dan bisnis,
agar dapat meminimalisir kekacauan, persengketaan, dan keributan dalam
aktivitas mereka.
Implikasi dari prinsip khilāfah dalam aktivitas ekonomi dan bisnis adalah:
persaudaraan universal atau kepercayaan bahwa sumber daya adalah amanah,
kewajiban agar berpola hidup hemat dan sederhana, dan setiap individu
memiliki kebebasan yang dapat dipertanggungjawabkan dan kebebasan
tersebut dibatasi dengan kebebasan antar sesama manusia sebagai wujud dari
hablum minannas. Semua itu dalam rangka untuk mencapai tujuan syariah
(maqāshid as-syariah), yang mana maqāshid as-syariah dalam perspektif Al-
Ghazali adalah untuk menciptakan kemaslahatan dan kesejahteraan manusia.
Hal ini dicapai dengan menjaga atau melindungi agama (hifzu ad-din), jiwa
(hifzu an-nafs), akal (hifzu al-‟aql), keturunan (hifzu an-nasl), dan harta
manusia (hifzu al-māl)47
.
5). Ma‟ād (Hasil)
Pada dasarnya umat manusia diciptakan di dunia ini untuk berjuang,
dari belum bisa berjalan menjadi bisa berlari, dari belum bisa melafalkan kata-
kata menjadi bisa berbicara, dan masih banyak contoh lainnya. Dunia adalah
ladang akhirat”. Artinya duniaadalah wahana bagi manusia untuk bekerja dan
beraktivitas (beramal shaleh),namun demikian akhirat lebih baik daripada
dunia. Karena itu Allah melarangmanusia hanya untuk terikat pada dunia,
47
Ibid.hlm.22
39
sebaba jika dibandingkan dengankesenangan akhira, kesenangan dunia
tidaklah seberapa.Setiap individu memiliki kesamaan dalam hal harga diri
sebagaimanusia. Pembedaan tidak bisa diterapkan berdasarkan warna kulit,
ras,kebangsaan, agama, jenis kelamin atau umur. Hak-hak dan kewajiban-
kewajiban eknomi setiap individu disesuaikan dengan kemampuan yang
dimilikinya dan dengan peranan-peranan normatif masing-masing
dalamstruktur sosial. Berdasarkan hal inilah beberapa perbedaan muncul
antaraorang-orang dewasa, di satu pihak, dan orang jompo atau remaja di
pihak lainatau antara laki-laki dan perempuan.48
Kapan saja ada perbedaan-perbedaan seperti ini, maka hak-hak dan
kewajiban-kewajiban mereka harus diatur sedemikian rupa, sehingga tercipta
keseimbangan. Islam tidak mengakui adanya kelas-kelas sosio-ekonomi
sebagai sesuatu yang bertentangan dengan prinsip persamaan maupun dengan
prinsippersaudaraan (ukhuwah). Kekuatan ekonomi berbeda dengan kekuatan
sosiopolitik, karena adanya fakta bahwa tujuan-tujuan besar dan banyak
rinciannyaditekankan dalam Al-Qur’an dan Sunnah, dan arena dilestarikannya
metode-metodeyang digunakan oleh umat Muslim untuk menetapkan
hukummengenai hal-hal rinci yang tidak ditentukan sebelumnya dinilai
sebagaikebaikan dan kemalasan dinilai sebagai kejahatan. Dalam kepustakaan
Islam modern orang bisa menemukan banyak uraian rinci mengenai hal ini.
Al-Qur’an mengemukakan kepada Nabi dengan mengatakan : “ Dan
48
Ibid.hlm.23
40
katakanlah (Muhammad kepada umat Muslim): “Bekerjalah”. “Nabi juga
telah melarang kaumnya mengemis kecuali dalam keadaan kelaparan. Ibadah
yang paling baik adalah bekerja, dan pada saat yang sama bekerja merupakan
hak dan kewajiban . kewajiban masyarakat dan badan yang mewakilinya
adalah menyediakan kesempatan-kesempatan kerja kepada para individu.
Buruh yangbekerja secara manual layak mendapatkan pujian sebagaimana
diriwayatkan Nabi Muhammad SAW. Pernah mencium tangan orang bekerja
seperti itu.
Kehidupan adalah proses dinamis menuju peningkatan. Ajaran Islam
memandang kehidupan manusia didunia ini seolah berpacu dengan waktu.
Umur manusia sangat terbatas dan banyak sekali peningkatan yang
harusdicapai dengan rentan waktu yang sangat terbatas ini. kebaikan
dankesempurnaan merupakan tujuan dalam proses ini. Nabi Muhammad SAW
pernah menyuruh seorang penggalian kubur untuk memperbaiki lubang yang
dangkal disuatu kuburan meskipun hanya permukaannya saja. Beliau
menetapkanaturan bahwa “Allah menyukai orang yang bila dia melakukan
suatu pekerjaan, maka ia harus melakukannya dengan cara yang sangat baik.
Selain pemaparan di atas, prinsip-prinsip mendasar dalam Ekonomi Islam
mencakup antara lain yaitu :
a. Landasan utama yang harus dijadikan pegangan bagi seseorang khusunya
dalam dunia perekonomian adalah Iman, menegakkan akal pada landasan
Iman, bukan iman yang harus didasarkan pada akal/pikiran.
41
b. Prinsip persaudaraan atau kekeluargaan juga menjadi tolak ukur. Tujuan
Ekonomi Islam menciptakan manusia yang aman dan sejahtera. Ekonomi
Islam mengajarkan manusia untuk bekerjasama dan saling tolong
menolong. Islam menganjurkan kasih saying antar sesama manusia
terutama pada anak yatim, fakir miskin, dan kaum lemah.
c. Ekonomi Islam memerintahkan kita untuk bekerja keras, karena bekerja
adalah ibadah. Bekerja dan berusaha merupakan fitrah dan watakmanusia
untuk mewujudkan kehidupan yang baik, sejahtera dan makmurdi bumi
ini.
d. Prinsip keadilan sosial dalam distribusi hak milik seseorang,
jugamerupakan asas tatanan Ekonomi Islam. Penghasilan dan kekayaan
yangdimiliki seseorang dalam Ekonomi Islam bukanlah hak milik
nutlak,tetapi sebagian hak masyarakat, yaitu antara lain dalam bentuk
zakat,shadaqah, infaq dan sebagainya.49
3. Rukun dan Syarat Jual Beli Dalam Islam
Rukun jual beli dalam Islam antara lain50
:
a. Akid yaitu pihak-pihak yang melakukan transaksi jual beli, yang terdiri dari
penjual dan pembeli baik itu merupakan pemilik asli maupun orang lain
yang menjadi wali.
49
Muh. Said, “Pengantar Ekonomi Islam dasar-dasar dan penngembangan”.(Pekanbaru
:SuskaPress,2008), h.5-11 50
Jurnal Ummul Qura Vol III No. 2, agustus 2013
42
b. Ma‟qud Alaihi (objek akad) maksudnya adalah objek yang akan diperjual
belikan harus jelas bentuk, kadar, dan sifatnya oleh penjual dan pembeli.
c. Sighat (ijab dan kabul) yaitu pernyataan dengan jelas / serah terima antara
penjual dengan pembeli terhadap objek barang.
Syarat barang yang akan di perjual belikan dalam Islam antara lain :
a. Barang yang diperjual belikan adalah barang yang mubah pemanfaatannya
b. Barang yang akan diperjual belikan bisa diserah terimakan
c. Barang yang akan diperjual belikan dapat diketahui tidak boleh ada unsur
ghoror (ketidak jelasan).
Jual beli yang dilarang (fasid dan batil) batil yaitu akad yang salah satu rukun
dan syaratnya tidak terpenuhi dengan sempurna, sedangkan fasid yaitu akad
yang secara syarat dan rukun terpenuhi, namun terdapat masalah atas sifat akad
tersebut, seperti jual beli majhul yaitu jual beli atas barang yang spesifikasinya
tidak jelas51
.
4. Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT)
Salah satu produk Bank Syari’ah yang menarik untuk dikembangkan
adalah Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT). Menurut asal usul sejarahnya, ijarah
jenis ini termasuk produk pembiayaan yang pertama kali muncul di Amerika
Serikat sekitar tahun 1950 dan berkembang sangat cepat sekali dengan nama
financial leasing, kemudian menyebar ke Eropa dan populer. Pada permulaan
tahun 70-an, instrumen ini semakin populer sebagaimana produk-produk
51 Dimyaudin Djuwaini, “pengantar fiqih mu’amalah”, pustaka pelajar. 2008. Hlm 82
43
pembiayaan yang lain dalam memberikan dana kepada nasabah yang
memerlukan barang-barang bergerak, baik barang perniagaan maupun industri. 52
IMBT merupakan rangkaian dua buah akad, yakni akad Ba‟i dan akad
Ijarah. Ba‟i merupakan akad jual beli, sedangkan Ijarah adalah akad sewa. Jadi
Al-Ijarah Muntahiyya Bitamlik adalah kombinasi antara sewa menyewa dengan
jual beli atau hibah diakhir masa sewa.53
Berdasarkan fatwa Dewan Syariah
Nasional No.27/DSNMUI/III/2002 dijelaskan bahwa Al-Ijarah Muntahiyya
Bitamlik adalah perjanjian sewa menyewa kepada penyewa disertai opsi
pemindahan hak milik atas benda yang disewa, kepada penyewa setelah selesai
masa sewa.54
Contoh Ilustrasi akad Al-Ijarah Muntahiyya Bitamlik (IMBT).
Harga barang
Harga mobil tunai
Keuntungan bank dari sewa (20%)
Total harga barang
: Rp 150.000 000
: Rp 30.000 000
: Rp 180.000 000
Kemampuan Nasabah Membayar
Pembayaran sewa cicilan / bulan
Tenor
Total kemampuan membayar
: Rp 15.000 000
: 12 bulan
: Rp 180.000 000
52 A’isyah Syarqawi Al-Maliki, “Al-bunuk Al-Islamiyah Al-Tajibah baina Al-Fiqih wa Al-Qanun Wa
Al-Tathbiq”. Beirut : Al-markaz Al-farabi,2000. Hlm 505 53
AA, Karim,”ekonomi Islam suatu kajian kontemporer”,jakarta,gema insani press, 2001. Hlm 103
54 Al-Mawarid,”Jurnal Hukum Islam”, FIAI UII, edisi XI Tahun 2004.
44
Dalam proses IMBT ini terjadi dua tahap akad : pertama, akad ba‟i. Dalam tahap
ini pelakunya adalah Bank sebagai pembeli barang dan pemilik barang sebagai
penjual. Bank membeli barang dengan pembayaran tunai dengan mengeluarkan
cash out sebesar Rp 150 juta sehingga Bank dapat memiliki dan dapat
menyewakan mobil tersebut. Kedua, akad IMBT, dalam tahap ini Bank
menyewakan barang kepada nasabah dengan pembayaran uang sewa secara
bulanan selama 12 periode sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan nasabah.
Bank kemudian akan menerima pembayaran sewa (cash in) sebesar 15 juta setiap
bulannya selama 12 bulan dari nasabah. Sehingga terjadi perpindahan kepemilikan
barang dan sejak saat itu nasabah menjadi pemilik barang.
5. Tujuan Sistem Ekonomi Islam
Tujuan Ekonomi Islam berdasarkan konsep dasar dalam Islam yaitu tauhid dan
berdasarkan rujukan pada Alquran dan Sunnah adalah55
:
1). Pemenuhan kebutuhan dasar manusia yaitu papan, sandang, pangan
kesehatan dan pendidikan untuk setiap lapisan masyarakat.
2). Memastikan kesamaan kesempatan bagi semua orang.
3). Mencegah terjadi pemusatan kekayaan dan meminimalkan ketimpangan
dana distribusi pendapatan dan kekayaan di masyarakat.
4). Memastikan untuk setiap orang kebebasan untuk mematuhi nilai-nilai moral.
5). Memastikan stabilitas dan juga pertumbuhan ekonomi.
55
M. Nur Rianto Al Arif,. “Teori MakroEkonomi Islam”. Alfabeta, 2010, Bandung: Hlm.87
45
Berdasarkan dari tujuan sistem Ekonomi Islam menunjukan bahwa
kesejahteraan materil berdasar pada dasar yang tergoyahkan bagi nilai-nilai
ruhani yang mendasari suatu hal yang sangat di butuhkan dalam filosofi
Ekonomi Islam.
Sistem Ekonomi Islam mempunyai prinsip 6 dasar,antara lain56
:
a. Kebebasan individu
b. Hak terhadap harta
c. Kesamaan sosial
d. Jaminan sosial
e. Distribusi kekayaan secara meluas
f. Kesejahteraan individu dan masyarakat
Sistem Ekonomi Islam adalah Sistem Ekonomi yang mampu
menjamin kehidupan ekonomi yang bebas dari krisis, meski kaum kapitalis
tidak mengimani Islam. hal ini karena, sistem Ekonomi Islam telah di rancang
Allah SWT. Zat Maha pemberi dan Sang Pencipta. Sistem Ekonomi Islam telah
di rancang oleh Allah SWT untuk para mahluk-Nya. Allah mengetahui atas apa
yang menjadi problem-problem mahluk-Nya, apa yang memberikan kebaikan
kepada mereka, dan apa yang dapat mewujudkan kehidupan yang aman dan
selamat. sistem Ekonomi Islam adalah satu-satunya sistem yang mampu
menjamin masyarakat untuk menikmati kehidupan ekonomi tentram dan bebas
krisis.
56
Veidrizal Rivai dan Andi Buchari, Op.Cit. hlm. 247
46
Dalam ekonomi Islam tujuan perusaha’an tidak hanya untuk mencari
keuntungan setinggi-tingginya, tetapi harus dapat memperoleh keberkahan dan
manfaat kepada internal organisasi perusaha’an dan eksternal (lingkungan),
seperti terciptanya suasana persaudaraan dan kepedulian sosial. Tujuan akhir
pencapaian adalah mendapatkan ridha Allah SWT, dengan tetap memegang
syariat Islam dalam segala aktifitasnya, begitu pula dengan aktifitas ekonomi
yang tidak dapat pula dipisahkan dengan nilai-nilai keIslaman.57
6. Teori Islam dalam Meningkatkan Penjualan
Penegakan nilai-nilai moral dalam kehidupan perdagangan harus
didasari secara personal oleh setiap pelaku pasar. Artinya, nilai-nilai moralitas
merupakan nilai yang sudah tertanam dalam diri para pelaku bisnis, karena ini
merupakan refleksi dari keimanan kepada Allah SWT. Dengan demikian,
seseorang boleh saja berdagang dengan tujuan mencari keuntungan yang
sebesar-besarnya, tetapi dalam Islam, bukan hanya sekedar mencari keuntungan
besarnya semata melainkan mencari keberkahan juga.
Bentuk transaksi yang dapat di kategorikan terlarang, yaitu58
:
a. Tidak jelasnya takaran dan spesifikasi barang yang dijual.
b. Tidak jelas bentuk barangnya.
c. Informasi yang di terima tidak jelas sehingga pembentukan harga tidak
berjalan dengan mekanisme yang sehat.
57
Muslich,”etika bisnis Islam”, cet. Pertama (jakarta,ekonesia, 2004), hlm. 29 58
Ahmad Mujahidin, Etika Bisnis Dalam Islam,”Analisis Terhadap Aspek Moral Pelaku
Bisnis”, Jurnal Hukum Islam, VOL IV No. 2. Desember 2005, Hlm. 122
47
d. Penjual dan pembeli tidak hadir di pasar sehingga perdagangan tidak
berdasarkan harga pasar.
Dalam bisnis Islam, untuk dapat mempertahankan perusaha’an perlu
memperhatikan tiga orientasi yaitu :
1. Pertumbuhan
Jika profit dan benefit non materi telah diraih secara target,
perusaha’an akan mengupayakan pertumbuhan atau kenaikan terus
menerus dari setiap keuntungan dan manfaatnya itu. Hasil perusaha’an
akan terus di upayakan agar tumbuh meningkat tiap tahunnya. Upaya
pertumbuhan ini tentu dijalankan dalam koridor syariah.
2. Keberlangsungan
Belum sempurna orientasi manajemen suatu perusaha’an apabila
hanya berhenti pada pencapaian target hasil dan pertumbuhan. Oleh
karena itu, perlu mengupayakan terus agar pertumbuhan target hasil
yang telah diraih dapat dijaga keberlangsunganya dalam kurun waktu
yang cukup lama. Sebagaimana upaya pertumbuhan, setiap aktivitas
untuk menjaga keberlangsungan juga dijalankan dalam koridor
syariah.
3. Keberkahan.
Faktor keberkahan atau orientasi untuk mencapai ridho Allah SWT,
merupakan puncak kebahagiaan hidup manusia. Apabila hal ini
tercapai, menandakan terpenuhinya dua syarat diterimanya amal
48
Faktor Pengaruh Penjualan
manusia, yakni adanya elemen niat ikhlas dan cara yang sesuai dengan
tuntunan syariah. Karenanya para pengelola bisnis perlu mematok
orientasi keberkahan yang di maksud agar pencapaian segala orientasi
di atas senantiasa berada dalam koridor syariah yang menjamin
diraihnya keridoan Allah SWT.
C. Kerangka Teori
Kerangka berfikir menggambarkan pengaruh antara variabel independen
terhadap variabel dependen, yaitu faktor pengaruh penjualan terhadap
peningkatan volume penjualan.
Berdasarkan landasan teori yang telah diutarakan, maka dapat disusun suatu
kerangka pemikiran dalam penelitian bawah ini :
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Tingkat Volume Penjualan
Kemampuan Penjual
Kondisi Pasar
Modal
Kondisi Org. Perusahaan
Faktor Lain
Variabel Independen
Variabel Dependen
Promosi
49
Kemampuan penjual yang dimaksudkan adalah seorang penjual harus
mampu meyakinkan kepada calon pembelinya agar dapat berhasil mencapai
penjualan yang diharapkan, artinya seorang penjual harus mampu berkomunikasi
aktif.
Kondisi pasar sebagai pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan,
seperti pengelompokan pada usia. Tentunya kita ketahui bahwa perbedaan usia
juga mempengaruhi minat beli terhadap produk. Seperti usia remaja dan usia
dewasa memiliki perbedaan terhadap produk yang ingin dibeli.
Modal yang dimaksudkan adalah modal yang digunakan untuk biaya
promosi seperti bazar, iklan dan sebagainya, hal ini penting dilakukan untuk
menunjang perusaha’an guna mencapai penjualan yang sebesar-besarnya.
Kondisi organisasi perusaha’an yang terdapat di perusaha’an besar lain
biasanya harus sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Seperti pada bagian
penjualan harus ahli dalam penjualan, pada bagian administrasi harus ahli dalam
hal itu. Artinya pada posisi kerja masing-masing harus sesuai dengan keahlian
yang dimiliki.
Ujung tombak dari sebuah perusahaan adalah penjualan, untuk
melakukan penjualan tentu diperlukan adanya promosi untuk mengenalkan atau
memberitahu produk perusahaan kepada calon konsumen.
Faktor lain disini seperti acara bazar mobil, dan bergabung dengan
komunitas pengusaha mobil lampung, hal ini penting diketahui karna untuk
menunjang penjualan produk di perusaha’an.
50
BAB III
PENYAJIAN DATA PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perusaha’an
1. Sejarah Berkembangnya Showroom Modern Motor
Modern Motor merupakan sebuah Showroom yang bergerak dalam
bidang jual beli mobil second baik secara tunai maupun seraca angsuran
melalui lembaga pembiayaan. Showroom ini hanya berfokus pada pembelian
dan penjualan kendaraan roda 4 seperti mobil sedan, jeep dan sebagainya.
Modern Motor terletak di JL. Pangeran Antasari No.164, kalibalau kencana,
kedamaian, Bandar Lampung. Showroom ini di dirikan pada tanggal 23
Januari 2012 dan di resmikan pada tanggal 01 Februari 2012 hingga sampai
saat ini. Modern motor di dirikan oleh seorang lulusan dari Fakultas Ekonomi
Universitas Lampung bernama bapak Muchrizal.
Awal mula setelah lulus dari Unila, beliau langsung mencoba terjun ke
dunia bisnis, mulai dari bisnis alat bangunan, kuliner sampai bisnis elektronik,
tetapi semua itu tidak berjalan dengan baik. Pada tahun 2010 beliau mencoba
bekerja di Showroom mobil sebagai makelar mobil dengan dalih ingin
mengetahui sistem kerja showroom dan manajemen showroom, serta untuk
mengetahui pasaran harga mobil second. Setelah dua tahun bekerja sebagai
makelar mobil, beliau mencoba membuka showroom sendiri dengan modal
awal pinjaman dari keluarga. Berkat pengetahuan beliau selama bekerja
51
sebagai makelar mobil di showroom lain, beliau telah memiliki banyak
kenalan dengan para pengusaha dan pekerja di luaran, awal mula pada tahun
2012 rata-rata penjualan mobil mecapai 2 sampai 3 unit perbulan, dan total
penjualan pada awal tahun 2012 mencapai 23 unit dengan keuntungan sebesar
8 sampai 9 juta perunitnya. Dan sampai saat ini rata-rata penjualan mobil
mencapai 4 sampai 5 unit perbulannya dengan jumlah karyawan sebanyak 7
orang.
Showroom Modern motor Bandar Lampung juga bekerjasama
dengan lembaga pembiayaan guna untuk memudahkan konsumen dalam
proses pembelian mobil yaitu dengan cara pembiayaan, seperti Mandiri Tunas
Finance dan Clipan Finance. Serta pembayaran angsuran dapat melalui Bank
BCA, ATM bersama, Indomaret, dan Alfamart yang tentunya ini merupakan
salah satu strategi yang di miliki showroom modern motor dalam menghadapi
persaingan saat ini. Selain itu juga modern motor bergabung dalam komunitas
pengusaha mobil lampung yaitu APMOL (Asosiasi Pedagang Mobil
Lampung), yang mana komunitas ini didirikan untuk memudahkan
masyarakat lampung yang ingin melakukan pembelian dan penjualan mobil-
mobil bekas. APMOL mulai didirikan pada tahun 2016 yang sebelumnya
bernama APML (Asosiasi Pengusaha Mobil Lampung) yang telah
beranggotakan lebih dari 200 Showroom di dalamnya.
52
2. Visi dan Misi
a. Visi
Visi showroom modern motor Bandar Lampung yaitu memberikan
kenyamanan dan kepuasan pada setiap konsumen.
b. Misi
1) Memberikan kualitas pelayanan terbaik bagi bagi konsumen.
2) Membangun budaya perusaha’an yang baik dan berjiwa disiplin bagi
para karyawan.
3) Meningkatkan keuletan dan tanggung jawab kerja
4) Menjalin kerjasama yang baik dengan mitra bisnis dan sesama
showroom lain
3. Sistem Manajemen Perusaha’an
Dalam upaya mewujudkan visi dan misi perusaha’an menjadi sistem
manajemen yang terintegrasi dan terpadu, Showroom modern motor Bandar
Lampung menerapkan sistem manajemen mutu. Menurut Gasperz (2002)
Manajemen mutu merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan
praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan untuk
menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang/jasa). Modern mo
tor Bandar Lampung mempunyai komitmen untuk menjadi Showroom yang
mempunyai jaminan mutu dan memberikan kepuasan kepada konsumen dalam
menghadapi persaingan yang ketat dengan Showroom lain, pemenuhan
komitmen tersebut terwujud dalam upaya pemenuhan kualitas produk sesuai
53
permintaan konsumen dan penyerahan produk tepat waktu serta legalitas
produk yang aman.
4. Struktur Organisasi perusaha’an
Pihak-pihak yang mengelola perusaha’an di atur sedemikian rupa
dalam struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan hasil dari proses
pengorganisasian. Struktur organisasi merupakan suatu kerangkan dasar
tertentu yang menunjukan hubungan individu-individu di dalam suatu
organisasi. Melalui struktur organisasi maka laporan wewenang dan tanggung
jawab setip pejabat dapat di ketahui dengan jelas dan tegas, sehingga di
harapkan setiap satuan organisasi dapat bekerja bersama-sama.
Karena showroom ini merupakan perusaha’an yang masih berbentuk CV
(Commanditaire Vennootschap) atau perorangan, oleh karena itu struktur
organisasinya pun masih bersifat sederhana, terdiri dari Owner (pemilik),
Asisten perusaha’an, Marketing, Kasir, Mekanik dan Office Boy.
Struktur Organisasi Showroom Modern Motor
Gambar 3.1
Owner
Asisten Owner
Marketing
Kasir
Mekanik Office Boy
54
Keterangan :
Owner (pemilik) : Muchrizal, S.E
Asisten Perusaha’an : Iqbal Efendi
Kasir : Anita dwiyanti
Mekanik : Lukman Lesmana
Marketing : 1.Budiyanto, A.Md
2.Bambang Triatmojo
Office Boy : 1.Ariyanto
2.Lukman
a. Owner (pemilik)
Tugas :
Sebagai pemilik Showroom yang mengawasi kinerja karyawan sekaligus ikut
terjun langsung memasarkan mobil.
b. Asisten Owner
Tugas :
1) Membantu pekerjaan pemilik Showroom
2) Mengkonfirmasi apabila akan ada jadwal event dan bazar mobil dari
APMOL ke pemilik Showroom
3) Mengawasi kinerja karyawan
c. Kasir
Tugas :
1) Mencatat semua transaksi penjualan dan pembelian mobil
2) Mengurus surat-surat seperti STNK dan BPKB mobil
55
d. Mekanik
Tugas :
1) Mengecek kondisi keseluruhan bodi mobil apabila ada stok mobil yang
bertambah
2) Mengecek dan memperbaiki mesin mobil apabila terjadi kerusakan dan
permasalahan.
e. Marketing
Tugas :
1) Memasarkan mobil ke Masyarakat via media sosial dan lain-lain
2) Mencari mobil second dari Masyarakat untuk stok di showroom
f. Office Boy
Tugas :
a. Mencuci semua mobil setiap hari
b. Memasukan dan mengeluarkan mobil dari gudang
c. Merapihkan dan membersihkan ruang kantor serta halaman Showroom
5. Data Penjualan Mobil Tahun 2012-2016
Tabel 3.2: Perkembangan Penjualan Mobil All Type Showroom Modern
Motor Bandar Lampung Dari Tahun 2012 Hingga Tahun 2016.
Tahun Merk Tipe Tahun
Perakitan
Jumlah
unit Harga
2012 Honda
New City i-Dsi A/T
Facelift 2008 2 Rp150.000.000
Accord 2.3 Vti A/T 2009 3 Rp99.000.000
Accord 2.3 Vti M/T 2001 4 Rp95.000.000
Accord 2.3 Vti-L
M/T Facelift 2003 1 Rp119.000.000
All New jazz S A/T 2008 3 Rp145.000.000
56
Suzuki
APV Arena GL 2009 2 Rp105.000.000
APV Arena SGX
A/T 2008 1 Rp105.000.000
APV Arena Luxury 2009 3 Rp120.000.000
Ertiga GL M/T 2012 2 Rp150.000.000
Grand Vitara JLX 2016 2 Rp97.000.000
2013
Daihatsu
Grand Max 1.3 D 2012 3 Rp95.000.000
Luxio M Elite 2010 1 Rp100.000.000
Sirion M A/T 2009 2 Rp110.000.000
Taruna FGX 1.5 EFI 2005 1 Rp117.000.000
Taruna CSX 2006 1 Rp120.000.000
Terios TS A/T
Facelift 2011 2 Rp165.000.000
Terios TS M/T Extra 2010 3 Rp135.000.000
Toyota Yaris S A/T 2010 1 Rp130.000.000
Nissan Evalia 1.5 SV MT 2012 1 Rp85.000.000
Honda
All New CR-V 2.4
A/T 2009 2 Rp229.000.000
Jazz VTEC A/T 2007 1 Rp135.000.000
Jazz i-DSI M/T 2005 1 Rp105.000.000
2014
Suzuki
APV Arena GL 2009 2 Rp95.000.000
Swift ST A/T 2010 2 Rp125.000.000
Swift ST M/T 2012 3 Rp135.000.000
Neo Baleno A/T 2009 1 Rp135.000.000
Daihatsu
Terios TS A/T
Facelift 2011 3 Rp165.000.000
Grand Max 1.3 D 2012 1 Rp95.000.000
Grand Max 1.3 F 2008 2 Rp80.000.000
Luxio M 2009 1 Rp105.000.000
Toyota Yaris E M/T 2013 2 Rp140.000.000
Innova G 2.0 2012 1 Rp178.000.000
Honda
All New jazz S A/T
Facelift 2011 3 Rp149.000.000
jazz VTEC M/T 2008 2 Rp135.000.000
Mobilio ECVT 2014 1 Rp149.000.000
Mobilio E M/T 2014 2 Rp149.000.000
Mobilio Prestige
CVT 2014 2 Rp164.000.000
57
Nissan
Juke 1.5 CVT RX 2011 1 Rp160.000.000
Grand Livina 1.5
Ultimate A/T 2011 2 Rp105.000.000
Serena All New
Highway Star 2013 2 Rp210.000.000
X-Trail ST Autech
2.5 2010 1 Rp170.000.000
Livina X-Gear A/T 2011 2 Rp99.000.000
2015
Toyota Agya 1.0 TRD S 2013 1 Rp80.000.000
Daihatsu
Grand Max 1.3 F 2008 1 Rp78.000.000
Terios TS A/T
Facelift 2011 1 Rp130.000.000
Grand Max 1.3 F 2008 2 Rp76.000.000
Honda
Accord 2.3 Vti-L
M/T Facelift 2003 2 Rp110.000.000
All New jazz S A/T 2008 2 Rp132.000.000
Mobilio E M/T 2014 2 Rp149.000.000
Mobilio Prestige
CVT 2014 1 Rp164.000.000
All New C-RV 2.4
A/T 2012 2 Rp259.000.000
Grand New C-RV
2.0 M/T 2013 2 Rp290.000.000
New City i-Dsi A/T
Facelift 2008 1 Rp145.000.000
Brio Satya E M/T 2014 2 Rp115.000.000
2016
Honda
Mobilio Prestige
CVT 2014 2 Rp164.000.000
Grand New C-RV
2.0 M/T 2013 3 Rp290.000.000
Accord 2.3 Vti-L
M/T Facelift 2003 2 Rp119.000.000
City 1.5 Vti Type Z
A/T 2009 2 Rp87.000.000
Grand New C-RV
2.4 2012 2 Rp275.000.000
Suzuki
APV Arena SGX
A/T 2009 3 Rp110.000.000
Karimun Estilo 1.1
RPM Vxi 2012 2 Rp105.000.000
58
Sumber : Showroom Modern Motor Bandar Lampung 2012-201659
Tabel 3.3: Perkembangan Penjualan Mobil All Type Showroom Modern Motor
Bandar Lampung Dari Tahun 2012 Hingga Tahun 2016.
Tahun Target
Penjualan
Realisasi
Penjualan
2012 40 unit 23 unit
2013 45 unit 19 unit
2014 55 unit 40 unit
2015 60 unit 19 unit
2016 30 unit 45 unit
Sumber : Showroom Modern Motor Bandar Lampung 2012-201660
Berdasarkan tabel 3.3 di atas terlihat bahwa perkembangan penjualan mobil
All Type di showroom mobil modern motor mengalami fluktuasi jumlah atau naik
turun. Dapat di lihat pada tahun 2012, dimana target penjualan perusaha’an adalah
59
Data Penjualan Mobil All Type “Showroom Modern Motor” Tahun 2012 - 2016 60
Data Penjualan Mobil All Type “Showroom Modern Motor” Tahun 2012 - 2016
Ertiga GL A/T 2013 3 Rp160.000.000
Daihatsu
Terios TS A/T
Facelift 2011 2 Rp130.000.000
Taruna FGX 1.5 EFI 2005 1 Rp110.000.000
Ayla X M/T 2013 5 Rp80.000.000
All New Xenia 1.3 R
A/T 2013 3 Rp135.000.000
Toyota
Yaris S A/T 2010 3 Rp130.000.000
Innova Grand New
G 2.5 2015 2 Rp255.000.000
Fortuner 2.4 VRZ
Diesel 2016 2 Rp419.000.000
Rush All New S-
TRD 2015 3 Rp185.000.000
59
40 unit, namun hanya terealisasi sebanyak 23, pada tahun 2013 showroom
menargetkan penjualan sebanyak 45 unit,namun hanya terealisasi sebanyak 19
unit, Pada tahun 2014 showroom menargetkan penjualan sebesar 55 unit, dan
terealisasi sebanyak 40 unit artinya penjualan Showroom Mengalami Peningkatan
Yang Cukup Baik. Namun Pada Tahun 2015,Dapat Kita Lihat Bahwa Penjualan
Mengalami Penurunan Yang Sangat Drastis Dengan Menargetkan Penjualan
Sebanyak 60 Unit, Hanya Terealisasi Sebanyak 19 Unit Pada Tahun 2016
Showroom Hanya Menargetkan Penjualan Sebanyak 30 Unit Karna Selisih
Realisasi Yang Sangat Besar Pada Tahun Sebelumnya, Namun Realisasi Melebihi
Target Penjualan Yaitu Sebanyak 45 Unit, Rata-Rata Penjualan Pada Tahun 2016
Mecapai 4 Sampai 5 Unit Mobil Perbulan.
Tabel 3.4 Kategori Mobil Menurut Usia
Usia Kebutuhan Merk Mobil
20 – 25 tahun Fashion / Gaya Yaris, Agya, Swift
25 – 30 tahun Adventure / Tantangan Fortuner, Pajero Sport
30 – >40 tahun Keluarga Inova, Grand Max
Sumber : Showroom Modern Motor Bandar Lampung61
Berdasarkan tabel 3.4 diatas, untuk usia 20-25 tahun, ini masuk dalam
kategori fashion dan ciri-ciri mobil untuk jenis ini adalah bagasi kecil dan hanya
untuk 4-5 orang penumpang, contohnya seperti Toyota Yaris, Honda Brio dan
lain-lain.
61
Wawancaradengan pemilik Showroom Modern Motor Bandar Lampung61
60
Untuk usia 25-30 tahun, ini masuk dalam kategori yang menyukai
tantangan, jenis mobil ini memiliki ciri-ciri gardan ganda yang memungkinkan
mobil dapat melintasi medan berat, contohnya seperti Toyota Fortuner, Pajero
Soprt dan lain-lain.
Untuk usia 30-40 tahun keatas, ini biasanya masuk dalam kategori
keluarga, jenis mobil ini memiliki ciri-ciri bagasi yang lebih lebar, kursi yang lebih
banyak yang memungkinkan bisa memuat lebih banyak penumpang. Contohnya
seperti Kijang Inova, Daihatsu Grand Max dan lain-lain.
Tabel 3.5 Jumlah Penjualan Mobil Menurut Kebutuhan
Tahun/
Kategori 2012 2013 2014 2015 2016 Jumlah
Fashion 13 5 16 8 37 89
Tantangan - 7 5 1 11 24
Keluarga 10 7 19 10 21 67
Sumber : Showroom Modern Motor Bandar Lampung62
62
Wawancara dengan pemilik Showroom Modern Motor Bandar Lampung62
61
Tabel 3.6 : Data BPS Nasional, Jumlah Perusaha’an Menurut Provinsi63
Provinsi
2014 2015 2016
Jumlah Perusaha’an
menurut provinsi (Unit)
Jumlah Perusaha’an
menurut provinsi (Unit)
Jumlah Perusaha’an
menurut provinsi (Unit)
Mikro Kecil Mikro Kecil Mikro Kecil
ACEH 74880 3688 64009 1483 69316 1815 SUMATERA UTARA 64034 18854 60227 4043 94979 9836 SUMATERA BARAT 57987 8007 31413 3107 63409 4288
RIAU 15241 1808 11355 1360 11791 1380
JAMBI 22590 2510 25441 2006 22415 1754 SUMATERA SELATAN 57495 13852 41751 5741 47516 21430
BENGKULU 10595 1111 9310 738 11663 1180
LAMPUNG 90051 11568 77739 8971 80728 9777 KEP. BANGKA BELITUNG 9723 1692 7752 515 9914 881
KEP. RIAU 13706 2515 13638 761 21231 1137
DKI JAKARTA 20738 191 72 15110 22748 28378 23616
JAWA BARAT 382899 106861 327985 60078 421881 58359 JAWA TENGAH 650115 160148 626782 65690 934814 95560
YOGYA 67454 13306 53266 7313 55907 4758
JAWA TIMUR 539320 89786 418774 39932 771185 49659
BANTEN 71736 7424 65760 5852 108235 9313
BALI 84149 21333 47434 11659 95282 8078 NUSA TENGGARA BARAT 93694 7484 93645 13586 95764 14527 NUSA TENGGARA TIMUR 100761 3845 109266 2776 71768 1401
63
https://www.bps.go.id. di unduh pada tanggal 09 Desember 2017
62
KALIMANTAN BARAT 35892 1785 33311 1101 53867 1246 KALIMANTAN TENGAH 17456 1285 15936 696 19884 715 KALIMANTAN SELATAN 64235 4155 61674 3192 75564 6913 KALIMANTAN TIMUR 20689 3694 15866 1855 18084 944 KALIMANTAN UTARA 19774 4212 12231 7921 15180 8120 SULAWESI UTARA 37091 2594 35527 1342 39431 2113 SULAWESI TENGAH 30247 2943 28511 1784 20745 2151 SULAWESI SELATAN 94537 7949 75226 5893 99896 5577 SULAWESI TENGGARA 57180 7864 48711 2845 56084 3186
GORONTALO 20934 1502 21610 1241 19458 758 SULAWESI BARAT 26028 1092 27888 1210 31123 1751
MALUKU 35208 664 26422 218 39312 263 MALUKU UTARA 8328 105 7851 102 7939 112 PAPUA BARAT 2730 92 2353 76 2542 81
PAPUA 9292 663 9123 629 9973 884
INDONESIA 2906789 516391 252289
7 288464 3525258 353563
Sumber : Badan Pusat Statistik Nasional, Jumlah Perusaha’an Menurut Provinsi Per
Tahun 2014-2016
Berdasarkan tabel 3.6 di atas dapat kita lihat bahwa rata-rata jumlah
perusaha’an baik usaha kecil ataupun mikro mengalami penurunan jumlah pada
tahun 2015 dan mengalami peningkatan jumlah pada tahun 2016. Pada tahun 2014
total jumlah perusaha’an dari 34 provinsi di Indonesia untuk jenis usaha mikro
63
mencapai 2.906789 dan 5.1391 untuk jenis usaha kecil, mengalami penurunan
pada tahun 2015 sebanyak 2.522897 pada jenis usaha mikro dan 2.88464 pada
jenis usaha kecil, kemudian pada tahun 2016 rata-rata jumlah perusaha’an baik
mikro maupun kecil mengalami kenaikan sebesar 3525258 dan 353563.
6. Kegiatan Jual Beli di Showroom Modern Motor Bandar Lampung
Showroom Modern Motor Bandar Lampung selalu menerapkan nilai-nilai
kejujuran dan keterbukaan terhadap calon pembeli, menjelaskan kelebihan dan
kekurangan mobil dengan sejelas-jelasnya. Showroom Modern Motor meberikan
garansi mesin selama 5 bulan, apabila terdapat kendala pada mesin maka
showroom memberikan layanan service gratis dan apabila terdapat kecacatan
pada mesin atau badan mobil namun pihak showroom tidak menjelaskan kepada
calon pembeli maka mobil bisa dikembalikan atau pembelian bisa dibatalkan
dengan syarat dan ketentuan berlaku. Namun hal ini belum pernah terjadi karna
Showroom Modern Motor selalu mengutamakan kejujuran serta keterbukaan
kepada calon pembeli.
Terdapat 2 sistem penjualan di Showroom Modern Motor antara lain :
Secara tunai dan secara angsuran
a. Transaksi secara tunai.
Dalam penjualan secara tunai, keuntungan yang didapatkan showroom tidak
berdasarkan presentase per unit mobil, namun rata-rata keuntungan yang
didapat mencapai 9-10 juta per unit mobil.
64
b. Transaksi secara angsuran
Dalam hal ini Showroom Modern Motor bekerjasama dengan 2 lembaga
pembiayaan yaitu Mandiri Tunas Finance dan Clipan Finance.
Pada sistem penjualan secara angsuran prosedurnya adalah calon
pembeli memilih mobil yang akan dibeli kemudian mengajukan aplikasi
pembiayaan angsuran untuk cara pembayarannya. Pihak Showroom akan
meneruskannya pada perusaha’an pembiayaan yang telah bekerjasama dengan
Showroom Modern Motor, setelah itu calon pembeli hanya tinggal menuntaskan
kewajiban untuk membayar uang muka serta persyaratan lain yang harus dipenuhi
dan pembayaran angsuran bisa melalui lembaga perbankan serta minimarket
seperti indomaret dan alfamart. Selama pembayaran belum lunas maka pihak
lembaga pembiayaan akan memegang bukti kepemilikan produk yang dibeli
(BPKB) hingga angsuran selesai.
65
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Volume Penjualan mobil di showroom
Modern Motor
Modern Motor Bandar Lampung merupakan sebuah perusaha’an atau
showroom yang berbentuk CV yang bergerak dalam bidang pembelian dan
penjualan mobil bekas baik secara tunai ataupun pembiayaan yang terletak di JL.
Pangeran Antasari No.164, kalibalau kencana, kedamaian, Bandar Lampung.
Berdasarkan data pada showroom modern motor, bahwa terdapat beberapa merk
mobil dengan banyak tipe yang di pasarkan sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan konsumen. Dimana dalam menjalankan aktivitas usahanya senantiasa
ingin mengembangkan serta memperluas cara pemasarannya, tujuannya tidak lain
adalah agar perusaha’an dapat meningkatkan volume penjualan serta
memaksimalkan laba sehingga dapat meningkatkan nilai perusaha’an.
Untuk dapat meningkatkan volume penjualan, perusaha’an harus mampu
membaca situasi pemasaran untuk dapat peningkatan volume penjualan dimana
dalam penerapannya perlu dilakukan penganalisaan pada faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap tingkat penjualan. Showroom modern motor Bandar
Lampung pada saat ini dihadapkan pada banyaknya pesaing khususnya di daerah
Bandar Lampung, untuk itu perusaha’an harus lebih teliti dalam merancang
strategi pemasarannya. Perusaha’an akan berhasil dalam mencapai tujuan apabila
66
dinilai memiliki citra yang baik dalam benak konsumen, dengan Terciptanya citra
yang baik tentu akan menumbuhkan kepuasan pada konsumen. Dengan melakukan
penganalisaan faktor apa saja yang berpengaruh pada penjualan, diharapkan
perusaha’an mampu untuk bersaing terhadap perusaha’an lain dan tentunya tujuan
perusaha’an akan tercapai. Menyadari kompetitor yang semakin meningkat maka
showroom modern motor Bandar Lampung dituntut untuk menyusun berbagai
langkah dan strategi untuk meningkatkan volume penjualan, dalam hal ini
serangkaian program pemasaran yang dilakukan harus tepat, cepat, dan efektif.
Untuk itu perusaha’an harus memahami terlebih dahulu sebenarnya faktor-faktor
apa saja yang memiliki pengaruh terhadap tingkat volume penjualan. Terdapat 6
faktor yang mempengaruhi volume penjualan mobil di showroom mobil modern
Motor Bandar Lampung yang terbagi menjad faktor Internal dan faktor eksternal.
a Faktor Internal :
1) Kondisi dan Kemampuan Penjual
Jual beli pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual
sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini penjual
harus dapat meyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai
sasaran penjualan yang diharapkan. Dalam hal ini showroom MM selalu
memberikan training / pelatihan awal kepada seluruh karyawan tanpa
terkecuali yaitu teknik berbicara untuk menarik dan meyakinkan kepada
calon pembeli.
67
2) Modal
Untuk melakukan promosi, pengenalan produk, bazar mobil tentu
hal ini membutuhkan modal, artinya perusaha’an harus siap dalam hal ini
sebagai upaya untuk terciptanya tujuan perusaha’an.
Showroom Modern Motor selalu menanamkan pemikiran yang positif
kepada semua karyawannya. Ketika akan ada bazar mobil atau event yang
tentunya memiliki peluang besar terhadap penjualan mobi, pemilik
showroom selalu menyediakan biaya yang sekiranya cukup untuk
melakukan kegiatan yang mendukung untuk hal ini seperti biaya promosi,
biaya bazar dan lain-lain.
3) Kondisi Organisasi Perusaha’an
Pada perusaha’an-perusaha’an besar posisi / bidang pekerjaan
ditangani oleh bagian tersendiri yang ahli dalam bidangnya, contohnya
seperti pada bagian pemasaran, di tangani oleh bagian yang sudah ahli
dalam bidang penjualan.
Terkait hal ini karna showroom Modern Motor adalah termasuk
perusaha’an kecil, maka untuk penjualan tidak terlalu memiliki spesifikasi
khusus harus ahli dalam penjualan, namun terdapat kriteria dan syarat
khusus yang wajib dimiliki oleh semua karyawan showroom khususnya
pada bagian penjualan, diantaranya untuk bagian penjualan harus bisa
berkomunikasi aktif, dapat membaca karakteristik konsumen, serta
68
menguasai teknik mempengaruhi konsumen baik dalam berbicara maupun
dalam sikap tubuh.
4) Promosi
Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan
produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli
produk atau jasa yang ditawarkan tersebut.
Ujung tombak dari sebuah perusahaan adalah penjualan, untuk melakukan
penjualan tentu diperlukan adanya promosi untuk mengenalkan atau
memberitahu produk perusahaan kepada calon konsumen. Showroom
Modern Motor Bandar Lampung melakukan kegiatan promosi melalui
media sosial serta media iklan, seperti penjualan melalui facebook,
instagram, whatsapp, iklan di media cetak (koran), dan kartu nama. Setiap
karyawan di haruskan untuk posting iklan di medsos setaip hari, dan untuk
pemasangan iklan di media cetak setiap 1 minggu 2 sekali di koran Radar
Lampung dan Tribun Lampung.
b. Faktor Eksternal :
1) Kondisi Pasar
Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran
dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya.
Tentu kita ketahui bahwa konsumen itu terbagi menjadi kelompok masing-
masing, dalam hal ini usia menjadi tolak ukur perbedaan tersebut. Seperti
69
halnya Showroom Modern Motor selalu mengelompokan calon pembeli
berdasarkan usia menjadi tiga kategori.
Untuk usia antara 20 sampai 30 tahun baik laki-laki ataupun wanita adalah
usia yang masih mengutamakan fashion dari pada kebutuhan. Dalam hal ini
terdapat beberapa item mobil yang sesuai dengan selera mereka, seperti
toyota agya, suzuki swift, honda accord dan sebagainya, yang masuk dalam
kategori tersebut.
Usia antara 30 sampai 40 tahun rata-rata untuk pria adalah usia kategori
menengah yang lebih menyukai tantangan. Untuk jenis ini adalah jenis
mobil sport seperti fortuner, terios dan sebagainya yang sesuai dengan
kategori tersebut.
Usia 35 sampai 40 tahun keatas adalah usia yang lebih mengutamakan
kebutuhan untuk keluarga, dengan ciri-ciri seperti interior yang lebih
nyaman, bagasi yang lebih luas dan sebagainya. Dalam hal ini Showroom
Modern Motor menyediakan mobil untuk kategori ini, seperti kijang inova,
daihatsu Grand Max, honda mobilio dan lain sebagainya.
2). Faktor Lain
Faktor – faktor lain yang meliputi bazar mobil serta bergabung
dengan komunitas pengusaha mobil lampung. Namun untuk
melaksanakannya, diperlukan sejumlah dana yang tidak sedikit. Bagi
perusaha’an yang bermodal kuat, kegiatan ini secara turin dapat dilakukan.
Sedangkan bagi perusaha’an kecil yang mempunyai modal relatif kecil,
70
kegiatan ini lebih jarang dilakukan. Ada pengusaha yang berpegangan pada
suatu prinsip bahwa “paling penting membuat barang yang baik”. Bilamana
prinsip tersebut dilaksanakan, maka diharapkan pembeli akan kembali lagi
barang yang sama. Dalam hal ini Showroom Modern Motor Bandar
Lampung bergabung dengan komunitas Asosiasi Pengusaha Mobil
Lampung (APMOL) dan sering mengadakan bazar mobil.
B. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan Terhadap
Peningkatan Volume Penjualan Mobil Di Showroom Modern Motor
Tabel 4.1: Perkembangan Penjualan Mobil All Type Showroom Modern
Motor Bandar Lampung Dari Tahun 2012 Hingga Tahun 2016.
Th
Faktor Yang
Mempengaruhi
Penjualan
Tahun
Sebelum
Tahun
Sesudah % Keterangan
2012
- Kondisi dan
Kemampuan
Penjual
- 23 Unit -
- Penjualan
manual /
sederhana
2013
- Kondisi dan
Kemampuan
Penjual
23 Unit 19 Unit -17%
- Penjualan
manual /
sederhana
- Persaingan
2014
- Kondisi dan
Kemampuan
Penjual
- Kondisi Pasar
19 Unit 40 Unit 110%
Penggunaan :
- Media sosial
- Media cetak
71
- Modal
- Promosi
2015
- Kondisi dan
Kemampuan
Penjual
- Kondisi Pasar
- Modal
- Promosi
- Faktor Lain
40 Unit 19 Unit -52%
Banyak
Perusaha’an
Lain Yang
Gulung Tikar
2016
- Kondisi dan
Kemampuan
Penjual
- Kondisi Pasar
- Modal
- Promosi
- Faktor Lain
- Masuk
Komunitas
Apmol
- Bazar Mobil
19 Unit 45 Unit 136%
- Media sosial
- Media cetak
- Masuk
Komunitas
Apmol
- Bazar Mobil
Berdasarkan tabel 4.1 di atas terlihat bahwa perkembangan penjualan mobil
All Type di showroom mobil modern motor mengalami naik turun.
Pada tahun 2012 showroom modern motor Bandar Lampung memiliki jumlah
karyawan sebanyak 9 orang yang terbagi menjadi 1 orang sebagai asisten
showroom, 1 orang sebagai kasir, 1 orang sebagai mekanik, 2 orang sebagai office
boy, dan 4 orang sebagai marketing. Pada tahun tersebut Showroom menargetkan
72
penjualan sebanyak 40 unit dalam 1 tahun, dan terealisasi sebanyak 23 unit. Pada
tahun 2013 Showroom menargetkan penjualan sebanyak 45 unit, namun hanya
terealisasi sebanyak 19 unit dari target penjualan atau mengalami penurunan omzet
sebanyak -17%, Menurut bapak Muchrizal selaku pemilik perusaha’an, penurunan
omzet di karenakan pada saat itu terdapat kesalahan pemasaran yaitu masih
menggunakan sistem manual, seperti menawarkan ke setiap orang dan penyebaran
kartu nama.
Karna terjadi penurunan omset pada tahun 2013, terdapat 2 orang yang
terPHK yaitu pada bagian marketing dan menambah cara penjualannya
menggunakan media sosial serta media iklan, seperti penjualan melalui facebook,
instagram, whatsapp, iklan di media cetak (koran), dan kartu nama. Setiap
karyawan di haruskan untuk posting iklan di medsos setaip hari, dan untuk
pemasangan iklan di media cetak setiap 1 minggu 2 sekali di koran Radar
Lampung dan Tribun Lampung. Showroom modern motor Bandar Lampung
menargetkan penjualan mobil pada tahun 2014 sebanyak 55 unit, dan terealisasi
sebanyak 40 unit atau mengalami kenaikan sebesar 110% dari tahun sebelumnya.
Hal ini dapat kita fahami bahwa penggunaan media sosial dan media cetak sangat
berpengaruh terhadap tingkat volume penjualan di showroom modern motor
Bandar Lampung.
Showroom modern motor Bandar Lampung menaikan kembali target
penjualan pada awal tahun 2015 karna pada tahun 2014 jumlah penjualan sangat
besar dari tahun-tahun sebelumnya yaitu sebanyak 60 unit, namun showroom
73
mengalami penurunan volume penjualan yang cukup besar yaitu hanya sebanyak
19 unit atau turun sebesar -52%. berdasarkan hasil wawancara dengan bapak
Muchrizal selaku pemilik showroom, beliau mengatakan bahwa pada tahun 2015
terjadi penurunan omzet bukan hanya showroom modern motor, tetapi hampir
semua showroom di Bandar Lampung mengalami penurunan omzet.
Pada tahun 2012 Showroom Modern Motor dalam memasarkan mobil
masih menggunakan cara manual / sederhana seperti penyebaran kartu nama dan
sebagainya Pada tahun 2013 showroom Modern Motor masih tetap menggunakan
sistem pemasaran sebelumnya secara manual yang mengakibatkan jumlah
penjualan pada tahun tersebut mengalami penurunan, selain itu pada tahun tersebut
juga semakin banyaknya para pesaing khususnya dibidang jual beli mobil bekas.
Pada tahun 2014 showroom Modern Motor mulai menggunakan media sosial dan
media cetak sebagai upaya untuk memasarkan ke masyarakat, hasilnya pada tahun
tersebut volume penjualan meningkat, namun pada tahun 2015 penjualan mobil
showroom Modern Motor mengalami penurunan sebesar -52% atau hanya
sebanyak 19 unit. Berdasarkan keterangan dari pemilik showroom pada tahun
tersebut memang sangat sulit untuk menjual mobil selain itu juga banyak
perusaha’an lain yang tutup. Pada tahun 2016 showroom Modern Motor
bergabung dengan komunitas Asosiasi Pengusaha Mobil Lampung (APMOL) dan
sering mengadakan bazar mobil sehingga penjualan mengalami peningkatan
sebesar 136% atau sebanyak 45 unit. Untuk menguatkan pendapat mengenai
penurunan jumlah perusaha’an pada tahun 2015, terdapat data BPS Nasional
74
sebagai data pendukung, kita bisa lihat pada data BPS Nasional yang di ambil
langsung secara online untuk melihat jumlah perusaha’an menurut Provinsi tahun
2014 hingga 2016.
Tabel 4.2 : Data BPS Nasional, Jumlah Perusaha’an Menurut Provinsi Tahun
2014-2016
Provinsi
2014 2015 2016
Jumlah Perusaha’an menurut provinsi
(Unit)
Jumlah Perusaha’an
menurut provinsi (Unit)
Jumlah Perusaha’an menurut provinsi
(Unit)
Mikro Kecil Mikro Kecil Mikro Kecil
ACEH 74880 3688 64009 1483 69316 1815 SUMATERA UTARA 64034 18854 60227 4043 94979 9836 SUMATERA BARAT 57987 8007 31413 3107 63409 4288
RIAU 15241 1808 11355 1360 11791 1380
JAMBI 22590 2510 25441 2006 22415 1754 SUMATERA SELATAN 57495 13852 41751 5741 47516 21430
BENGKULU 10595 1111 9310 738 11663 1180
LAMPUNG 90051 11568 77739 8971 80728 9777 KEP. BANGKA BELITUNG 9723 1692 7752 515 9914 881
KEP. RIAU 13706 2515 13638 761 21231 1137
DKI JAKARTA 20738 191 72 15110 22748 28378 23616
JAWA BARAT 382899 106861 327985 60078 421881 58359 JAWA TENGAH 650115 160148 626782 65690 934814 95560 DI YOGYAKARTA 67454 13306 53266 7313 55907 4758
JAWA TIMUR 539320 89786 418774 39932 771185 49659
BANTEN 71736 7424 65760 5852 108235 9313
75
BALI 84149 21333 47434 11659 95282 8078 NUSA TENGGARA BARAT 93694 7484 93645 13586 95764 14527 NUSA TENGGARA TIMUR 100761 3845 109266 2776 71768 1401 KALIMANTAN BARAT 35892 1785 33311 1101 53867 1246 KALIMANTAN TENGAH 17456 1285 15936 696 19884 715 KALIMANTAN SELATAN 64235 4155 61674 3192 75564 6913 KALIMANTAN TIMUR 20689 3694 15866 1855 18084 944 KALIMANTAN UTARA 19774 4212 12231 7921 15180 8120 SULAWESI UTARA 37091 2594 35527 1342 39431 2113 SULAWESI TENGAH 30247 2943 28511 1784 20745 2151 SULAWESI SELATAN 94537 7949 75226 5893 99896 5577 SULAWESI TENGGARA 57180 7864 48711 2845 56084 3186
GORONTALO 20934 1502 21610 1241 19458 758 SULAWESI BARAT 26028 1092 27888 1210 31123 1751
MALUKU 35208 664 26422 218 39312 263 MALUKU UTARA 8328 105 7851 102 7939 112 PAPUA BARAT 2730 92 2353 76 2542 81
PAPUA 9292 663 9123 629 9973 884
INDONESIA 2906789 516391 2522897 28846
4 3525258 353563
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Nasional pada jumlah perusaha’an
menurut provinsi, dapat lihat bahwa hampir semua provinsi mengalami penurunan
76
jumlah perusaha’an pada tahun 2015 baik pada jenis usaha mikro maupun usaha
kecil menegah, artinya pernyataan dar ipada bapak Muchrizal selaku pemilik
showroom modern motor Bandar Lampung sesuai dengan data Badan Pusat
Statistik Nasional bahwa pada tahun 2015 terjadi penurunan jumlah perusaha’an
baik mikro maupun kecil.
Pada awal tahun 2016 Showroom modern motor Bandar Lampung
menambahkan sistem pemasaran dengan cara periklanan / promosi dan bazar
mobil. Selain itu showroom Modern Motor bergabung dengan organisasi
pengusaha mobil Lampung bernama APMOL (Asosiasi Pedagang Mobil
Lampung). Di tahun 2016 tingkat penjualan mencapai 45 unit dari tahun yang
sebelumnya hanya mencapai 19 unit. Setelah terjadi penurunan omzet pada tahun
2015, showroom modern motor Bandar Lampung mewajibakn untuk seluruh
karyawan perusaha’an memiliki akun facebook, instagram, whatsapp, dan Olx.
Yang mana setiap hari harus memposting ke masing-masing media sosial. Selain
itu juga showroom modern motor Bandar Lampung memasang iklan di media
cetak (koran) di tribun Lampung dan Radar Lampung.
Pada tahun 2016 didirikan sebuah komunitas atau Organisasi bernama
APMOL (Asosiasi Pedagang Mobil Lampung). Organisasi ini didirikan oleh para
penguasaha mobil Lampung yang tentunya untuk mempermudah masyarakat
Lampung yang ingin menjual atau membeli mobil-mobil bekas. Dengan
terbentuknya organisasi ini dapat menjalin kerjasama yang baik antara showrom
modern motor dengan showrom lainnya. Setiap ada event besar seperti konser artis
77
atau acara besar lainnya, APMOL mengadakan bazar mobil, yang mana hal ini
lebih mempermudah showroom untuk mengenalkan mobil-mobil ke masyarakat
serta memberikan diskon potongan harga dan sebagainya.
Secara langsung dengan perubahan sistem penjualan yang seperti ini
sangat berpengaruh terhadap peningkatan penjualan mobil di showroom mobil
modern Bandar Lampung. Hal tersebut dapat dilihat pada data penjualan mobil
ditahun 2016 dengan target penjualan sebesar 30 unit, dan terealisasi sebanyak 45
unit atau rata-rata sekitar 4 sampai 5 unit dalam satu bulan dengan profit sebesar
Rp 9 sampai 10 juta / Unit (belum termasuk sewa gedung dan gaji karyawan).
Dari pembahasan diatas dapat peneliti fahami bahwa terdapat banyak
faktor yang mempengaruhi volume penjualan pada suatu perusaha’an, diantaranya
terdapat faktor Internal dan Eksternal perusaha’an yaitu :
Faktor Internal perusaha’an :
Kondisi dan kemampuan penjual, modal, Kondisi Organisasi Perusaha’an
dan promosi.
Faktor Eksternal perusaha’an :
Kondisi pasar, dan faktor lain yang meliputi bazar mobil serta Bergabung
dengan komunitas pengusaha mobil Lampung
78
C. Kegiatan Jual Beli di showroom Modern Motor menurut Perspektif
Ekonomi Islam
Islam adalah agama yang memiliki ajaran komprehensif dan
universal. Komprehensif berarti syari’ah Islam merangkum seluruh aspek
kehidupan, baik ritual maupun sosial ekonomi (mu‟amalah). Sedangkan
universal berarti syari’at Islam dapat diterapkan dalam setiap waktu. Kegiatan
sosial ekonomi (mu‟amalah) dalam Islam mempunyai cakupan yang sangat luas
dan fleksibel. Sistem perekonomian Islam saat ini lebih dikenal dengan fiqih
mu’amalah. Fiqih mu’amalah adalah aturan-aturan (hukum) Allah yang
ditunjukan untuk mengatur kehidupan manusia dalam urusan kehidupan atau
urusan yang berkaitan dengan urusan duniawi sosial kemasyarakatan.
Ada beberapa bentuk transaksi yang dapat di kategorikan terlarang, yaitu64
:
a. Tidak jelasnya takaran dan spesifikasi barang yang dijual.
b. Tidak jelas bentuk barangnya.
c. Jual beli yang mengandung riba
d. Informasi yang di terima tidak jelas sehingga pembentukan harga tidak
berjalan dengan mekanisme yang sehat.
Aktifitas jual beli yang dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
yang telah digariskan oleh agama bernilai ibadah. Dengan perdagangan selain
mendapatkan ketentuan yang bersifat materil guna memenuhi kebutuhan
64
Ahmad Mujahidin, Etika Bisnis Dalam Islam,”Analisis Terhadap Aspek Moral Pelaku Bisnis”,
Jurnal Hukum Islam, VOL IV No. 2. Desember 2005, Hlm. 122
79
ekonomi, juga seseorang tersebut sekaligus dapat mendekatkan diri kepada
Allah SWT.
Pemilik Showroom Modern Motor Bandar Lampung selalu
menanamkan sikap kejujuran kepada seluruh karyawan terhadap calon pembeli
(customer). Karna dengan kejujuran akan menimbulkan dampak yang baik bagi
keberlangsungan showroom. Ketika menemukan kecacatan pada mobil yang
akan dijual dan memang hal itu tidak memungkinkan untuk diperbaiki seperti
terdapat retak sedikit pada kaca mobil atau masalah yang lainnya maka
karyawan wajib memberitahukan kepada calon pembeli dengan sejelas-jelasnya
tanpa ada yang harus ditutupi. Pada intinya tidak ada hal yang ditutupi antara
Showroom dengan calon pembeli, Hal ini merupakan salah satu bentuk
kejujuran dari showroom modern motor Bandar Lampung.
Sesuai dengan rukun jual beli dalam Islam antara lain :
a. Akid yaitu pihak-pihak yang melakukan transaksi jual beli, yang terdiri dari
penjual dan pembeli baik itu merupakan pemilik asli maupun orang lain
yang menjadi wali.
b. Ma‟qud Alaihi (objek akad) maksudnya adalah objek yang akan diperjual
belikan harus jelas bentuk, kadar, dan sifatnya oleh penjual dan pembeli.
c. Sighat (ijab dan kabul) yaitu pernyataan dengan jelas / serah terima antara
penjual dengan pembeli terhadap objek barang.
80
Syarat barang yang akan di perjual belikan dalam Islam al :
a. Barang yang diperjual belikan adalah barang yang mubah pemanfaatannya
b. Barang yang akan diperjual belikan bisa diserah terimakan
c. Barang yang akan diperjual belikan dapat diketahui tidak boleh ada unsur
ghoror (ketidak jelasan).
Jual beli yang dilarang (fasid dan batil) batil yaitu akad yang salah satu rukun
dan syaratnya tidak terpenuhi dengan sempurna, sedangkan fasid yaitu akad
yang secara syarat dan rukun terpenuhi, namun terdapat masalah atas sifat akad
tersebut, seperti jual beli majhul yaitu jual beli atas barang yang spesifikasinya
tidak jelas
Selain itu showroom Modern Motor Bandar Lampung selalu
menerapkan nilai-nilai kejujuran dan keterbukaan terhadap calon pembeli,
menjelaskan kelebihan dan kekurangan mobil dengan sejelas-jelasnya.
Showroom Modern Motor meberikan garansi mesin selama 5 bulan, apabila
terdapat kendala pada mesin maka showroom memberikan layanan service
gratis dan apabila terdapat kecacatan pada mesin atau badan mobil namun pihak
showroom tidak menjelaskan kepada calon pembeli maka mobil bisa
dikembalikan atau pembelian bisa dibatalkan dengan syarat dan ketentuan
berlaku. Namun hal ini belum pernah terjadi karna showroom Modern Motor
selalu mengutamakan kejujuran serta keterbukaan kepada calon pembeli.
81
Terdapat 2 sistem penjualan di showroom Modern Motor antara lain :
Secara Tunai dan secara angsuran.
a. Transaksi secara tunai.
Dalam penjualan secara tunai, keuntungan yang didapatkan showroom tidak
berdasarkan presentase per unit mobil, namun rata-rata keuntungan yang
didapat mencapai 9-10 juta per unit mobil.
b. Transaksi secara angsuran
Dalam hal ini showroom bekerjasama dengan 2 lembaga pembiayaan yaitu
Mandiri Tunas Finance dan Clipan Finance.
Jual beli secara pembiayaan merupakan jual beli barang dimana penjual
melakukan penjualan barang dengan cara menerima pelunasan pembayaran
oleh pembeli dalam beberapa kali angsuran atas harga barang yang sudah
disepakati bersama serta diikat dalam suatu perjanjian, hak milik sepenuhnya
atas barang tersebut akan beralih dari penjual kepada pembeli pada saat barang
tersebut telah selesai dalam masa angsuran.
Salah satu contoh ketentuan jual beli yang berkaitan dengan larangan adalah
praktek dua jual beli dalam satu akad. Praktek jual beli tersebut dilarang secara
langsung oleh Rasulullah Saw berdasarkan hadis berikut :
82
Artinya :
“Nabi SAW melarang dua transaksi dalam satu jual beli”. (HR. Tirmidzi:3/1290
dan Nasai:7/296)
Dua jual beli dalam satu akad sebagaimana yang dimaksud dalam
hadis diatas adalah ketika seseorang menjual barang dengan opsi dua harga,
misalnya dengan berkata: “saya menjual barang ini dengan harga sekian, atau
harga sekian dengan bayaran angsuran, maka pilihlah sesukamu”. Atau menjual
dengan syarat penjualan kembali barang yang diinginkan penjual.
Misalnya, “saya jual barang ini, dan kau menjual rumahmu ke saya”
Namun para ulama berbeda pendapat mengenai detail serta hukumnya, yakni
tentang bentuk jual beli mana yang masuk dalam kriteria larangan tersebut, dan
mana yang tidak. Menurut Imam Syafii, bentuk jual beli yang dimaksud dalam
hadis tersebut ialah sebagaimana yang diterangkan diatas, yaitu jual beli dengan
opsi harga dan penjualan sesuatu dengan syarat. Adapun terkait hukumnya,
Imam Syafii melarang jual belipada kasus yang pertama, karena tidak ada
kejelasan harga maupun barang yang ditransaksikan, sedangkan untuk kasus
yang kedua dan ketiga mayoritas ulama sepakat melarangnya. Namun, dengan
alasan dan terdapat klasifikasi yang berbeda.
Sedangkan menurut tafsir Imam Hambali, bentuk jual beli yang
dimaksud adalah seseorang mensyaratkan akad yang lain dalam satu akad,
misalnya akad jual beli dengan Ijarah, dengan berkata: “saya menjual barang ini
kepadamu, dengan syarat kamu menyewakan rumahmu kepada saya”. Artinya
83
berdasarkan hadist tersebut diatas jual beli pembiayaan dalam Islam
diperbolehkan. Perbeda’an tersebut disebabkan karena adanya perbedaan
metode penafsiran dan pengambilan hukum (Istinbat al-ahkam) terhadap kasus
yang berdasarkan hadis di atas.
Praktik jual beli dengan opsi harga tunai dan pembiayaan menurut
Mazhab Syafii termasuk ke dalam kategori bai‟atan fi bai‟ah yang dilarang
oleh Rasulullah SAW. Larangan tersebut berdasarkan hadis yang diriwayatkan
oleh Imam Tirmidzi dalam kitabnya, “Jami’at-Tirmizi”. Mekanisme jual beli
yang dimaksud oleh Mazhab Syafii yaitu ketika penjual menawarkan dua harga
berbeda pada satu akad kemudian penjual tidak menentukan mana yang akan
dipilih. Misalnya penjual berkata: “Saya jual barang ini dengan harga seribu
dengan tunai, atau dua ribu dengan pembiayaan”. Menurut Mazhab Syafii
praktik tersebut dihukumi batal/tidak sah karena mengandung unsur gharar
disebabkan adanya ketidakjelasan harga pada transaksi tersebut.
Dasar Mazhab Syafii menghukumi tidak sah pada praktik jual beli
tersebut adalah hadis yang diriwayatkan Imam Tirmizi itu sendiri serti illat
hukum yang terdapat padanya. Dengan menggunakan metode Bayan dalam cara
menetapkan hukum pada kasus ini, Mazhab Syafii menafsirkan lafaz pada hadis
Imam Tirmizi berdasarkan pada kekuatan lafaz dalam penunjukan maknanya.
Dalam hal ini, Mazhab Syafii mengkategorikan lafaz pada hadis tersebut ke
dalam kategori lafaz Mujmal sehingga Mazhab Syafii menafsirkan bahwa
praktik jual beli dengan opsi dua harga tunai dan pembiayaan adalah salah satu
84
bentuk jual beli yang dilarang. Hal tersebut didukung juga dengan „illat
hukumnya, yaitu kemungkinan adanya gharar pada jual beli tersebut yang
berdasarkan hadis Imam Muslim bahwa semua praktik mu’amalah yang
mengandung garar hukumnya batal/tidak sah.
Muhammad Idris Al-Syafi’i, sang perinits Mazhab Syafi’i, telah
memaparkan bagaimana hukum praktik jual beli dengan opsi harga tunai dan
pembiayaan secara jelas beserta alasan-alasanya. Namun mekanisme praktik
jual beli dengan opsi dua harga tunai dan pembiayaan yang terjadi pada saat ini,
berbeda dengan praktik yang dimaksudkan Imam Syafii. Hal ini disebabkan
tidak adanya pilihan harga pada mekanisme jual beli tersebut sehingga tidak
ada kemungkinan terjadinya gharar. Perbedaan harga pada pembiayaan
hanyalah penambahan harga yang menurut jumhur ulama, termasuk Imam
Syafii, hukumnya diperbolehkan. Kalaupun mekanisme itu sama, tetap
dihukumi sah selama tidak ada unsur gharar pada jual beli tersebut dengan
menentukan harga pada saat akad/transaksi berlangsung.
Hukum asal dalam mu’amalah adalah mubah, kecuali terdapat nas
shahih dan sharih yang melarang dan mengharamkannya, Sepanjang tidak
terdapat dalil yang melarangnya, transaksi muamalah sah dan halal.
Kepentingan penjual untuk menaikkan harga jual lebih tinggi dari harga tunai
karena penambahan jangka waktu pembayaran adalah sebagai bagian dari harga
jual tersebut, bukan sebagai kompensasi waktu semata yang tergolong riba.
Sudah menjadi hal lumrah bahwa sebuah komoditas mempunyai nilai yang
85
berbeda dan bisa berubah nilainya dari masa ke masa. Transaksi muamalah
dibangun atas asas maslahat. Syara' datang untuk mempermudah urusan
manusia dan meringankan beban yang ditanggungnya. Syara' juga tidak akan
melarang bentuk transaksi kecuali terdapat unsur kezaliman di dalamnya.
Contohnya riba, penimbunan, penipuan, dan lainnya.
dalam Surat (Al-Baqarah ayat:2:282 )
artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai
untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.......”
(QS. Al-Baqarah:2:282).
Berdasarkan ayat diatas, ketika bermu’amalah tidak secara tunai,
hendaklah kamu menuliskannya. Selain itu berdasarkan Fatwa DSN 27/DSN
MUI/III/2002 mengenai Al-Ijarah Al-Muntahiyah bi Al-Tamlik yang terbagi
menjadi tiga ketentuan, antara lain:
1) Ketentuan Umum
Akad tersebut boleh dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Semua rukun dan syarat yang berlaku dalam akad ijarah berlaku pula
dalam akad Al-Ijarah Al-Muntahiyah bi Al-Tamlik.
b. Perjanjian untuk melakukan akad Al-Ijarah Al-Muntahiyah bi Al-Tamlik
harus disepakati ketika akad ijarah ditandatangani.
86
c. Hak dan kewajiban setiap pihak harus dijelaskan dalam akad.
2) Ketentuan tentang Al-Ijarah Al-Muntahiyah bi Al-Tamlik
a. Pihak yang melakukan Al-Ijarah Al-Muntahiyah bi Al-Tamlik harus
melaksanakan akad Ijarah terlebih dahulu. Akad pemindahan
kepemilikan, baik dengan jual beli atau pemberian, hanya dapat dilakukan
setelah masa Ijarah selesai.
b. Janji pemindahan kepemilikan yang disepakati diawal akad ijarah adalah
wa‟d, yang hukumnya tidak mengikat. Apabila janji itu ingin
dilaksanakan, maka harus ada akad pemindahan kepemilikan yang
dilakukan setelah masa Ijarah selesai.
3) Ketentuan lain-lain
a. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi
perselisihan diantara kedua belah pihak, maka penyelesaiannya dilakukan
melalui Badan Arbitrasi Syari’ah (BAS) setelah tidak tercapai
kesepakatan melalui musyawarah.
b. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan
disempurnakan sebagaimana mestinya.
Rukun dan Syarat Akad Ijarah
a. Rukun akad Ijarah
1) Mu‟jir (orang / barang yang disewa)
2) Musta‟jir (orang yang menyewa)
87
3) Objek Transaksi
4) Sighat (Ijab dan Qabul)
5) Imbalan atau upah
b. Syarat akad Ijarah
1) Baligh dan berakal
2) Keduanya sama-sama rela untuk melakukan akad Ijarah
3) Objek yang diIjarahkan memiliki manfaat yang baik
4) Upah/sewa dalam akad harus jelas
Berdasarkan hal tersebut diatas bahwa jual beli sewa dalam Islam
diperbolehkan asalkan sesuai dengan rukun dan syarat dalam jual beli dan akad
Ijarah . Jual beli sewa akan menjadi maslahat bagi kalangan masyarakat
menengah ke bawah yang memungkinkan untuk mendapatkan barang yang
dibutuhkan dengan keterbatasan dana yang dimiliki. Dengan demikian, jual beli
komoditas dengan cara pembiayaan yang termasuk di dalamnya kendaraan
bermotor, bukanlah transaksi utang piutang ataupun transaksi atas barang
ribawi. Transaksi tersebut adalah jual beli murni yang keabsahannya diakui
oleh syariat. Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
menjelaskan, transaksi jual beli secara pembiayaan hukumnya sah dan halal
asalkan akad (transaksinya) antara penjual dan pembeli dilakukan secara jelas
(aqd sharih). Artinya, penjual dan pembeli sama-sama mengetahui dan terdapat
kesepakatan harga barang dan batas waktu pada saat akad. Transaksi jual beli
secara pembiayaan dengan harga yang lebih tinggi dibanding membeli secara
88
kontan hukumnya sah dan halal. Dengan syarat, transaksi antara penjual dan
pembeli dilakukan dengan aqd sharih 'adam al jahalah (dilakukan secara jujur
dan menyepakati batas waktu dan harga barang).
Apabila dilihat dari segi rukun dan syarat jual beli dalam Islam
Showroom Modern Motor Bandar Lampung dalam melakukan transaksi telah
sesuai, jika dilihat dari segi prinsip dan nilai-nilai ekonomi Islam, Showroom
modern Motor Bandar Lampung belum memenui ke lima prinsip dan nilai-nilai
tersebut, yaitu pada Al-„adl (keadilan). Dimana dalam proses akad, pihak
showroom tidak menjelaskan dengan detail apabila membeli dengan cara
angsuran, yaitu selisih antara tunai dan kredit itu dipergunakan untuk apa,
apakah untuk biaya gaji karyawan, untuk biaya sewa gedung atau untuk yang
lainnya. Artinya dalam hal segi penjualan sebagian sudah sesuai dengan prinsip
syariah, sebagian belum sesuai.
89
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi volume penjualan mobil di
Showroom mobil modern Motor Bandar Lampung yaitu Faktor Internal
dan Faktor Eksternal perusahaan antara lain:
Faktor Internal :
a. Kondisi dan Kemampuan Penjual
b. Modal
c. Kondisi Organisasi Perusaha’an
d. promosi
Faktor Eksternal :
a. Kondisi Pasar
b. Faktor lain yang meliputi bazar mobil serta bergabung dengan
komunitas pengusaha mobil
2. Berdasarkan hasil analisis dari data yang didapat bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi penjualan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
peningkatan volume penjualan mobil di showroom Modern Motor Bandar
Lampung.
90
3. Apabila dilihat dari segi rukun dan syarat jual beli dalam Islam Showroom
Modern Motor Bandar Lampung dalam melakukan transaksi telah sesuai
dengan perspektif ekonomi Islam, jika dilihat dari segi prinsip dan nilai-
nilai ekonomi Islam, Showroom modern Motor Bandar Lampung belum
memenui salah satu dari lima prinsip dan nilai-nilai tersebut, yaitu pada
prinsip Al-„adl (keadilan). Dimana dalam proses akad, pihak showroom
tidak menjelaskan dengan detail apabila membeli dengan cara angsuran,
yaitu keuntungan atau selisih antara tunai dan kredit itu dipergunakan
untuk apa, apakah untuk biaya gaji karyawan, untuk biaya sewa gedung
atau untuk yang lainnya, tentunya hal ini merupakan ketidak adilan
terhadap calon pembeli. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa proses jual
beli yang dilakukan di showroom modern motor Bandar Lampung belum
sesuai sepenuhnya menurut perspektif Ekonomi Islam.
B. SARAN
Dari hasil pembahasan dari kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya
maka penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Showroom modern motor Bandar Lampung perlu memperhatikan dan peka
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan baik perubahan
permintaan dari konsumen maupun ancaman dari pesaing sehingga
showroom bisa menetapkan rencana-rencana untuk meningkatkan volume
penjualan. Selain itu juga harus terus berinovasi dalam pemasaran demi
tercapainya volume penjualan yang maksimal.
91
2. Showroom modern motor Bandar Lampung harus tetap mempertahankan
kegiatan jual beli yang sesuai dengan rukun dan syarat jual beli dalam
Islam, yaitu menjunjung nilai-nilai kejujuran, serta keterbukaan terhadap
calon pembeli, selain itu showroom modern motor juga dalam proses
penjualan harus sesuai dengan prinsip dan nilai-nilai ekonomi Islam yang
tentunya hal ini akan menunjang keberlangsungan perusaha’an.
92
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofyan, “Manajemen Pemasaran”, Jakarta : Rajawali Grafindo, 2008
Azam, Abdul Aziz Muhammad, “Fiqih Muamalah Sistem Transaksi Dalam Fiqih
Islam”, Jakarta: Amzah, 2010
Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. “Manajemen Pemasaran”. Depok : PT Raja
Grafindo Persada. 2012.
AA, Karim,”Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer”,Jakarta,Gema Insani Press,
2001. Hlm 103
Al-Mawarid,”Jurnal Hukum Islam”, FIAI UII, edisi XI Tahun 2004.
A’isyah Syarqawi Al-Maliki, “Al-bunuk Al-Islamiyah Al-Tajibah baina Al-Fiqih wa
Al-Qanun Wa Al-Tathbiq”. Beirut : Al-markaz Al-farabi,2000. Hlm 505
Ahmad Mujahidin, Etika Bisnis Dalam Islam,”Analisis Terhadap Aspek Moral
Pelaku Bisnis”, Jurnal Hukum Islam, Vol IV No. 2. Desember 2005
Departemen Agama Ri Alqur’an Dan Terjemahannya, Semarang : Mekar Surabaya,
2002
Data Penjualan Mobil All Type “Showroom Modern Motor” Tahun 2012 – 2016
Dimyaudin,Djuwaini, “Pengantar Fiqih Mu‟amalah”, Pustaka Pelajar. 2008
Dwintha Ririn Tiyani, “Analisis Bauran Pemasaran Dalam Meningkatakan Volume
Penjuaan”, Jurnal Ekonomi, Vol V No. 2. April 2007
93
Ghazali, Abdul Rahman,Dkk,”Fiqih Mu‟amalah”, Jakarta : Kencana Prenada Media
Group, 2012
Hakim,Lukman , “Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam”, Erlangga : Surakarta, 2012
Ibnu Rusyd, Bidayah al-Mujatahid wa Nihayah al-Muqtashid, “alih bahasa Abdul
Rasyad Shidiq”, Jakarta: Akbar Media, 2013
Imam Muhammad, “Taudih al-Ahkam min Bulug al-Maram”, Beirut: Daru al-ihya,
1992
Jurnal Ummul Qura’ Vol III No. 2, Agustus 2013
Mursid, ”Manajemen Pemasaran” Bumi Aksara : Jakarta, 2012
Muhammad Dan Lukman Fauroni. “Visi Al-Qur‟an Tentang Etika Dan Bisnis”,
Jakarta : Salemba Diniyah, 2002
Muh. Said, “Pengantar Ekonomi Islam Dasar-Dasar Dan Pengembangan”.
Pekanbaru : Suska Press, 2008
Moloeng, Lexy J, “Metodologi Penelitian Kualitatif”,Bandung : Remaja
Rodaskarya, 2010
M. Nur Rianto Al Arif,. “Teori Makroekonomi Islam”. Alfabeta : Bandung, 2010
Nawawi, Ismail,”Fiqih Mu‟amalah(Klasik Dan Kontemporer)”, Bogor : Ghalia
Indonesia, 2012
Philip Kotler, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Kesebelas Jilid Ii, Indeks :
Jakarta, 2005
94
Pusat Pengkajian Dan Pengembangan Ekonomi Islam(P3ei) Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta Atas Kerjasama Dengan Bank Indonesia, “Ekonomi
Islam”, Rajawali Pers : Jakarta, 2003
Ratih, Huriyati,”Bauran Pemasaran Dan Loyalitas Konsumen”. Bandung : Alfabeta,
2005
Sugiyono,”Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif”.Bandung: Alfabeta, 2011
Sutisna,”Prilaku Konsumen Dan Komunikasi Pemasaran”.Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2004
Swastsha Basu Dan Irawan,”Manajemen Pemasaran Modern”. Yogyakarta : Liberty,
2003
Winardi, J. (2), 2005, Manajemen Perubahan (The Management of Change), Cetakan
Ke-1, Jakarta, Prenada Media.
Surahmad, Winarno, “Pengantar Ilmiah Dasar”, Bandung : Tarsito, 2009
Suhardi K Lubis Dan Farid Wajadi, “Hukum Ekonomi Islam”,Sinar Grafika : Jakarta,
2012
Sukandarumidi, “Metode Penelitian (Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula)”,
Yogyakarta : Gadjah Maada University Press, 2012
Sukarno Wibowo Dan Dedi Supardi, “Ekonomi Mikro Islam”, Pustaka Setia :
Bandung, 2012
95
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, “Kamus Besar Bahasa Indonesia” ,
Jakarta : Balai Pustaka, 2008
Triyas Apriliya,”Strategi Komunikasi Pemasaran Nadyashop Melalui Instagram
Dalam Meningkatkan Kepercayaan Customer Di Samarinda”,Dalam E-Journal
Ilmu Komunikasi, Vol 5, No.1. 2017 Desember 2013
Https://WWW.Bps.Go.Id. Di Unduh Pada Tanggal 09 Desember 2017