ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

72
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM PRUMNAS REGIONAL I MEDAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaraatan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen (SM) Pada Program Studi Manajemen Oleh: ELSYA NIATI RAMADHANI NPM 1505160807 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN 2019

Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA

PERUM PRUMNAS REGIONAL I MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaraatan Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen (SM)

Pada Program Studi Manajemen

Oleh:

ELSYA NIATI RAMADHANI

NPM 1505160807

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

MAJELIS PENDIDIKAN TINGGI MUHAMMADIY AH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

UMSU FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Unggv1 1ce<d" ITe<pe,uy. JI. Kapt. Muchtar Basri No. 3 Telp. (061) 66224567 Medan 20238

PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Pembimbing

A

r ~ ANITIAU~ferpP "'"~ ,,

Ke!ng U l I Sekretaris

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

·• · ... . . ·. MAJELIS PENDIDIKAN TINGGI MUHAMMADIY AH

UMSU ;~~~~~Al~';~~~~~ ~~~~r;~; U~uu11cerd•• ITers-<•y· JI. Kapten Mukhtar Basri No. 3 (061) 6624567 Medan 20238

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi ini disusun oleh :

Nama Lengkap : ELSY A NIA TI RAMADHANI

NPl\f 1505160807

Program Studi l\fANAJEl\fEN

Konsentrasi l\fANAJEl\fEN KEUANGAN

Judul Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM PERUMNAS REGIONAL I l\fEDAN

Disetujui dan telah memenuhi persyaratan uotuk diajukan dalam Ujian

Mempertahankan Skripsi.

Pembimbing

Diketahui/Disetujui

Oleh:

Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMSU

JASMAN SARIPUDDIN, S.E., l\f.Si.

Medan, Oktober 2019

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

MAJELIS PENDIDIKAN TINGGI MUHAMMADIYAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

UMSU FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Unuul!C•rd" ff-· JI. Kapten Mukhtar Basri No. 3 (061) 6624567 Medan 20238

BERITA ACARA BIMBINGAN SK.RIPS!

U niversitas/PTS Fakultas Jenjang

UNIVERSITAS MUHAMMADIY AH SUMA TERA UTARA EKONOMJ DAN BISNIS Strata Satu (S-1)

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing

JASMAN SARIPUDDIN, S.E., M.Si. AKRIM ASHAL LUBIS, S.E., M.A

Nama Lengkap NPM Program Studi Konsentrasi Judul Skripsi

TANGGAL 01 . 10 .2 019

06 · \ () · j.OIQ

09 . ,o . zo,g

111- tb-.>orr

#- /t> -~I',

ELSY A NIATI RAMADHANl 150S160807 MANAJEMEN MANAJEMEN KEUANGAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABD..JTAS PADA PERUM PERUMNAS REGIONAL I MEDAN

DESKRIPSI BIMBINGAN SKRIPSI PARAF KETERANGAN ~&.Al.,., = I/ -

- fttJ4>fSAHA,..i ;ldllP.SI -· 1',/ i - !-8.S Tfl.,'k 'J ; - ~ATA f(l'l~At-' TAP. L.!::.. --. /V I

• PA. f 'rAe l.l I ' , I . .4 ./

- fftJvL I.SAfJ JI.. f(l'IGUT1,Af'l ' r '(/ • PAF'l"A.ll rv.1 TA 1c ._ lV

I I ./

f.t'IIV filM-61 ~C.At-' l ~ 'i.. ,I\./ ~ I ~ ,

f-("'.) 8,1~8~ ,..4.At-t Tl ;;-i/\ /./ "L...J _.....--::::; I I

14!,/~ (J .,&·~,, ~""' (!T ~ - Iv

L , ;f

ll4e..... . ·#,. V~J>~ / l 'V I \ :............._· .

' ' I I ., ! I I I\ j /) '--- I

'~ } l \ .....) '---_....,.._/ I.-.! '--

Dosen Pembimbing Medan, Oktober 2019

Diketabui /Disetujui PJAIOT!lffl Studi Manajemen,

,,..--AKRIM ASHAL LUBIS, S.E., M.A JASMAN SARJPUDDIN, S.E., M.Si.

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

. . . .. ·. MAJELIS PENDIDIKAN TINGGI MUHAMMADIYAH . . .··. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

UM.SU FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Unaguq ccrd .. ,,..,,....... JI. Kapten Mukhtar Basri No. 3 (061) 6624567 Medan 20238

U niversitas/PTS Fakultas Jenjang

BERITA ACARA BIMBINGAN PROPOSAL

UNIVERSIT AS MUHAMMADIY AH SUMATERA UT ARA EKONOMI DAN BISNIS Strata Satu (S-1)

Ketua Program Studi : JASMAN SARIPUDDIN HSB, S.E., M.Si. Dosen Pembimbing AK.RIM ASBAL, S.E., M.A

Nama Lengkap NPM Program Studi Konsentrasi Judul Proposal

TANGGAL

ELSY A NIA TI RAMADHANI 1505160807 MANAJEMEN MANAJEMEN KEUANGAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILJTAS PERUM PERUMNAS REGIONAL I MEDAN

DESKRIPSI BIMBINGAN PROPOSAL PARAF KETERANGAN

~A.IJ!!:-1· -=

1 T er 1geut 1

Dosen Pembimbing Medan, Agustus 2019

Diketabui /Disetujui

. ,---.___ IM ASHAL, S.E., M.A

Ketua Pro . tudi Manajemen

JASMAN SARIPUDDIN HSB, S.E., M.S1. <::

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

. r/

I \

SURAT PERNYATAAN PENELITIAN/SKRIPSI . ' . Nama

NPM

: 'CLSYA t-llATI 12-AM~\?~Atll

: ,~ os- rcoio7

Konsentrasi : "-~OAt-l<o4N

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis (AkY-Rta.iwP-eFJ3ajak~u:1/Manajemen/~0116~ P~m0angt111ttfl

Pergururu1 Tinggi : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Menyatakan Bahwa ,

1. Saya berse<lia melakukan penelitian untuk penyusunan s.kdpsi atas usaha ·saya senriiri . l'2ik dalam ha! penyusunan proros~l r,en~l:t:~n. r cng:.m~pd,m ..'. . ..ta pent::iti:1.i , d .. 11

penyusunan Japoran ak.hir penelitian/skripsi --- ---2 SayJ bers.;:dia dikenakan sarJcsi untuk melakukan penelitian ulrtng apabiia tc. bukti

pcnel it;an saya mengandung hal-},al sel;agai berikut

~ Menjipiak /plagiat'hasi1 kary:l pa:etiti~n or1."'lg lain

• Merekayasa cbta angket, wawancara, obescrvasi, atau dokurrwntasi. 3. Saya bersedia ditunlut di depan pengadi!a-i apabila saya terhukti mamalsukan

ste:-npcl. kop surat, atau identintas perusahaan lai11nya. -i. Saya bersedia mengikuti sidang meja hijau se~epat-cepatnya 3 bulan sete12h tanggal

dikc:. !uarkan11ya surat "P~netapan rroyek Pr1>posa l M:ikala.h/Skripsi dan Penghunjukan Dos~n Pembimbing" dari i-'akultas Ekonomi dan BisPis UMSU.

Medan.~! .. ~~ .. 20.I& Pembuat Pemyataan

Miit~W?f) ~ 97::FF324~3~

00 f:l>YA.. ,-llATI UMAt>H~I IBURUPIAH -----~

~ Surat Pernyataan asli diserahkan kepada Program Studi Pada saat Pengajuan JuJul. 0 J-u to Copy Surat pemyataan dilampirkan di proposal dan skripsi.

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

ABSTRAK

ELSYA NIATI RAMADHANI, NPM 1505160807, Analisis Faktor-Faktor

Profitabilitas Pada Perum Perumnas Regional 1 Medan. Fakultas Ekonomi

Dan Bisnis Universitas Muhamadiyah Sumatera Utara. Skripsi. 2019.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai dan menganalisis rasio

profitabilitas yaitu return on assets pada Perum Perumnas Regional 1 Medan

ditinjau dari rasio likuiditas yaitu current ratio dan rasio solvabilitas yaitu debt to

equity ratio berdasarkan data laporan keuangan tahun 2013 sampai dengan tahun

2017. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

deskriptif. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Deskriptif Kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan

studi dokumentasi. Pada penelitian ini penulis melakukan perhitungan rasio

profitabilitas yaitu return on assets, rasio likuiditas yaitu current ratio, dan rasio

solvabilitas yaitu debt to equity ratio.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

Return On Assets Perum Perumnas Regional 1 Medan pada tahun 2013 sampai

dengan 2017 dalam kategori kurang baik, hal ini disebabkan nilai return on assets

yang tidak stabil dan mengalami fluktuasi.

.

Kata Kunci : Return On Assets, Current Ratio, dan Debt to Equity Ratio

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan berkah dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini sebagaimana mestinya, dimana merupakan salah satu

syarat untuk meraih gelar Sarjana/Strata 1 (S1) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dengan baik dan tepat pada

waktunya. Serta tak lupa selawat beriring salam kepada Nabi kita Rasulullah

Muhammad Shallallaahu a’alaihi wasallam yang telah membawa risalah kepada

umat manusia dan membawa manusia dari alam kegelapan menuju alam yang

terang benderang.

Ayahanda tercinta Syahrul Amri, dan Ibunda tercinta Nurhanelis dan

keluarga yang selalu melimpahkan kasih sayang serta doa dan dukungannya

sehingga memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak dapat menyelesaikan sendiri

tanpa bantuan. Penulis selalu mendapatkan bimbingan, dorongan, serta semangat

dari banyak pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan

rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan

bimbingan kepada penulis ketika proses menyusun hingga penyelesaian skripsi

ini, antara lain:

1. Bapak Dr. Agussani, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Sumatera Utara

2. Bapak H. Januri, S.E., MM., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

iii

3. Bapak Ade Gunawan, S.E., M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

4. Bapak Dr. Hasrudy Tanjung, S.E., M.Si selaku Wakil Dekan III Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

5. Bapak Jasman Saripuddin, S.E., M.Si selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Sumatera Utara

6. Bapak Dr. Jufrizen, S.E., M.Si selaku Sekretaris Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

7. Bapak Akrim Ashal Lubis S.E., M.A selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan arahan membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Sumatera Utara yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan serta

nasihat pada penulis selama masa perkuliahan.

9. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Sumatera Utara

10. Teman seperjuangan penulis Dana Maulina NST., Zakia Juhesni, dan Sity

Indah Sari yang membantu dan saling mendukung dalam proses pembuatan

skripsi, serta seluruh teman yang ikut membantu secara lansung maupun tidak

yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

banyak kekurangan baik dalam bentuk bahasa, isi maupun penulisan. Oleh karena

itu, dengan kerendahan hati penulis, mengharapkan kritik dan saran yang

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

iv

membangun untuk menyempurnakan penulisan skripsi ini. Akhir kata, penulis

mengucapkan terimakasih semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan.

Medan, Oktober 2019

Penulis

Elsya Niati Ramadhani

NPM 1505160807

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL........................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 9

C. Batasan dan Rumusan Masalah ....................................................... 10

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 11

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 12

A. Uraian Teori ..................................................................................... 12

1. Return On Assets ...................................................................... 12

a. Pengertian Return On Assets ............................................. 12

b. Tujuan dan Manfaat Return On Assets .............................. 13

c. Faktor Mempengaruhi Return On Assets .......................... 15

d. Pengukuran Return On Assets ........................................... 17

2. Current Ratio ............................................................................ 18

a. Pengertian Current Ratio................................................... 18

b. Tujuan dan Manfaat Current Ratio ................................... 19

c. Faktor Mempengaruhi Current Ratio ................................ 19

d. Pengukuran Current Ratio................................................. 21

3. Debt to Equity Ratio ................................................................. 22

a. Pengertian Debt to Equity Ratio ........................................ 22

b. Tujuan dan Manfaat Debt to Equity Ratio ......................... 23

c. Faktor Mempengaruhi Debt to Equity Ratio ..................... 25

d. Pengukuran Debt to Equity Ratio ...................................... 26

B. Kerangka Berfikir ............................................................................ 27

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 32

A. Pendekatan Penelitian ...................................................................... 32

B. Definisi Operasional Variabel ......................................................... 32

C. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................... 34

D. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 34

E. Teknik pengumpulan Data............................................................... 35

F. Teknik Analisis Data ....................................................................... 35

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 37

A. Hasil Penelitian ................................................................................ 37

1. Deskripsi Data ............................................................................. 37

2. Analisis Data ............................................................................... 37

B. Pembahasan ..................................................................................... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 52

A. Kesimpulan ...................................................................................... 52

B. Saran ................................................................................................ 53

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

vii

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Data Laporan Keuangan ............................................................. 4

Tabel I.2 Persentase kenaikan/penurunan Laba Setelah Pajak .................. 4

Tabel I.3 Persentase kenaikan/penurunan Total Aktiva ............................. 5

Tabel I.4 Persentase kenaikan/penurunan Aktiva Lancar .......................... 6

Tabel I.5 Persentase kenaikan/penurunan Hutang Lancar ......................... 7

Tabel I.6 Persentase kenaikan/penurunan Total Hutang ............................ 8

Tabel I.7 Persentase kenaikan/penurunan Total Ekuitas ............................ 8

Tabel III.1 Waktu Penelitian ......................................................................... 34

Tabel IV.1 Perhitungan Return On Assets .................................................... 38

Tabel IV.2 Perhitungan Current Ratio .......................................................... 40

Tabel IV.3 Perhitungan Debt to Equity Ratio ............................................... 42

Tabel IV.4 Perbandingan Return On assets, Current Ratio dan Debt to

Equity Ratio ................................................................................ 43

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Kerangka Berfikir................................................................... 31

Gambar IV.2 Grafik Return On Assets......................................................... 46

Gambar IV.3 Grafik Current Ratio .............................................................. 49

Gambar IV.4 Grafik Debt to Equity Ratio ................................................... 51

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam era persaingan yang sangat ketat, keunggulan kompetitif

telah berkembang dan melibatkan pada pentingnya kinerja keuangan

perusahaan. Kemampuan perusahaan untuk tetap dapat bersaing dalam kompetisi

dengan perusahaan-perusahaan lainnya, menuntut perusahaan untuk dapat

meningkatkan profitabilitas, karena tujuan utama berdirinya setiap badan usaha

secara umum adalah untuk menghasilkan laba. Oleh karena itu, sangat penting

untuk lebih mendalami studi mengenai kinerja keuangan perusahaan. “Biasanya,

penggunaan rasio profitabilitas disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan

perusahaan. Perusahaan dapat menggunakan rasio profitabilitas secara

keseluruhan atau hanya sebagian saja dari jenis rasio profitabilitas yang ada.

Penggunaan rasio secara sebagian berarti bahwa perusahaan hanya menggunakan

beberapa jenis rasio saja yang memang dianggap perlu untuk diketahui” (Hery,

2014, hal. 193).

Return on Assets merupakan salah satu indikator untuk mengukur

kinerja keuangan perusahaan dan merupakan rasio profitabilitas yang

digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan

keuntungan dengan memanfaatkan total aset yang dimilikinya. Pada

prinsipnya, sebuah perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh

pendapatan dan laba sebesar-besarnya atau mencari sumber dana dengan

seefisien mungkin (bunga yang rendah, berjangka waktu panjang, persyaratan

lunak dan lainnya).

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

2

Rasio profitabilitas dapat diukur dengan menggunakan rasio Return On

Asset. Return On Asset merupakan rasio antara laba sesudah pajak terhadap total

asset. Semakin besar Return On Asset menunjukkan kinerja perusahaan semakin

baik, karena return perusahaan semakin besar. “Hasil Pengembalian atas Aset

(Return On Assets), merupakan rasio yang menunjukan hasil (return) atas

penggunaan aset perusahaan dalam menciptakan laba bersih. Dengan kata lain,

rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan

dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset” (Hery, 2015,

hal. 517).

Current Ratio biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Semakin rendahnya nilai dari

Current Ratio, maka akan mengindikasikan ketidakmampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya, sehingga hal ini dapat mempengaruhi

tingkat profitabilitas perusahaan, di mana perusahaan yang tidak mampu

memenuhi kewajibannya akan dikenai beban tambahan atas kewajibannya.

Debt to Equity Ratio merupakan rasio perbandingan hutang terhadap

ekutias perusahaan atau kondisi yang menunjukkan kemampuan perusahaan

memenuhi kegiatan operasionalnya dengan menggunakan modal sendiri. Artinya,

semakin banyaknya modal yang digunakan untuk memenuhi kegiatan

operasional perusahaan akan memperkecil kemungkinan dilakukannya pinjaman,

sehingga dapat meminimalkan kewajiban dalam pembayaran beban bunga bagi

perusahaan.

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

3

Perusahaan yang dipilih untuk menjadi obyek penelitian ini adalah

Perusahaan Umum Perumahan Nasional Regional 1 Medan yang menyediakan

fasilitas komplek perumahan masyarakat Indonesia. Dimana peneliti memilih

melakukan penelitian ini dikarenakan perusahaan ini merupakan salah satu

perusahaan BUMN yang bergerak di bidang perumahan yang layak bagi

manyarakat menengah ke bawah yang mampu memberikat kontribusi yang cukup

besar kepada Pemerintah, tetapi setelah dilihat dari laporan keuangan Perum

Perumnas Regional 1 Medan masih memiliki kelemahan seperti keuntungan

perusahaan yang mengalami penurunan dan jumlah hutang yang cukup tinggi.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan kondisi laba perusahaan

mengalami perubahan setiap tahunnya, dan hal ini dapat disebabkan oleh beberapa

faktor. Seperti utang piutang perusahaan, pendapatan usaha yang tidak konsisten,

dan beberapa hal lainnya, namun secara praktik faktor yang paling dominan

terlihat di laporan keuangan Perum Perumnas Regional 1 Medan adalah utang,

piutang dan pendapatan usaha dimana disini saling berkaitan.

Sebagaimana diketahui Perum Perumnas Regional 1 Medan merupakan

perusahaan yang bergerak dibidang penjualan perumahan bagi masyarakat

menengah ke bawah, dalam kegiatannya perusahaan melakukan penjualan secara

kredit. Dengan kata lain konsumen diberikan kesempatan untuk menyicil rumah

dan konsumen harus membayar sesuai dengan jangka waktu pembayaran yang

telah ditetapkan. Namun, dengan memberikan kebijakan kredit kepada konsumen

menyebabkan timbulnya piutang. Dimana di dalam kegiatannya perusahaan

belum bisa menekan banyaknya piutang tak tertagih dan akan berakibat pada

penerimaan pendapatan yang kurang optimal. Sedangkan dari pendapatan

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

4

perusahaan tersebut mungkin secara langsung maupun tidak langsung dapat

mempengaruhi kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya.

Berdasarkan data keuangan tersebut, maka peneliti ingin mengetahui

penggunaan dana perusahaan dalam memperoleh keuntungan yang dapat diukur

dengan meggunakan rasio profitabilitas yang dilihat dari rasio Return On Assets.

Berikut ini adalah data neraca dan laporan laba rugi Perum Perumnas Regional 1

Medan periode 2013-2017 yang terlebih dahulu ditabulasikan:

Tabel I.1

Data Laporan Keuangan Perum Perumnas Regional I Medan

Tahun Laba Setelah

Pajak Total Aktiva

Aktiva

Lancar

Hutang

Lancar

Total

Hutang Ekuitas

2013 16.177.438.678,21 254.128.309.542 201.966.003.411 73.449.816.718 73.449.816.718 180.678.492.824

2014 9.506.687.326 228.334.763.988 178.863.929.990 71.801.118.847 71.801.118.847 156.533.645.141

2015 (1.850.560.888) 228.629.848.148 179.126.014.130 73.507.268.847 73.507.268.847 155.122.579.301

2016 20.775.559.580 195.670.047.457 178.968.252.498 39.747.688.810 39.747.688.810 155.922.358.647

2017 2.887.088.390 204.117.907.164 182.253.652.047 54.345.750.702 54.345.750.702 149.772.236.462

Sumber : Laporan Keuangan Perum Perumnas Regional 1 Medan, (2017)

Berdasarkan data laporan keuangan di atas, berikut ini tabel perhitungan

kenaikan maupun penurunan yang terjadi pada laporan keuangan tersebut:

Tabel I.2

Persentase Kenaikan/Penurunan Laba Setelah Pajak Perum

Perumnas Regional I Medan

Tahun Laba Setelah Pajak Persentase

2013 16.177.438.678,21 0,00%

2014 9.506.687.326 (41,23%)

2015 (1.850.560.888) (119,47%)

2016 20.775.559.580 1.222,66%

2017 2.887.088.390 (86,10%)

Sumber : Laporan Keuangan Perum Perumnas Regional 1 Medan, (2017)

Berdasarkan tabel tabulasi laba setelah pajak di atas, dapat disimpulkan

bahwa laba setelah pajak yang dimiliki Perum Perumnas regional 1 Medan pada

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

5

tahun 2013 sampai tahun 2015 mengalami penurunan, bahkan ditahun 2015

mengalami kerugian. Di tahun 2016 mengalami kenaikkan, kemudian tahun 2017

kembali mengalami penurunan yang signifikan. Peningkatan laba perusahaan

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanajemen keuangan dengan

baik, sebaliknya penurunan laba perusahaan apalagi hingga mengalami kerugian

menunjukkan bahwa perusahaan kurang efektif dalam menjalankan kegiatan

operasionalnya untuk meningkatkan laba perusahaan. Peningkatan dan penurunan

dari labar bersih/laba sesudah pajak merupakan aktivitas penciptaan laba selama

periode tertentu.

Tabel I.3

Persentase Kenaikan/Penurunan Total Aktiva Perum

Perumnas Regional I Medan

Tahun Total Aktiva Persentase

2013 254.128.309.542 0,00%

2014 228.334.763.988 (10,15%)

2015 228.629.848.148 0,13%

2016 195.670.047.457 (14,42%)

2017 204.117.907.164 4,32%

Sumber : Laporan Keuangan Perum Perumnas Regional 1 Medan, (2017)

Berdasarkan tabulasi total aktiva/aset di atas, dapat disimpulkan bahwa

total aktiva/aset yang dimiliki Perum Perumnas Regional 1 Medan pada tahun

2013 sampai tahun 2017 mengalami fluktuasi. Aset merupakan harta atau

kekayaan yang dimiliki perusahaan, baik pada saat tertentu maupun periode

tertentu. Aset tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud nyata,

tetapi juga termasuk pada pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan atau

biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta

aset yang tidak berwujud lainnya.

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

6

Tabel I.4

Persentase Kenaikan/Penurunan Aktiva Lancar Perum

Perumnas Regional I Medan

Tahun Aktiva Lancar Persentase

2013 201.966.003.411 0,00%

2014 178.863.929.990 (11,44%)

2015 179.126.014.130 0,15%

2016 178.968.252.498 (0,09%)

2017 182.253.652.047 1,84%

Sumber : Laporan Keuangan Perum Perumnas Regional 1 Medan, (2017)

Berdasarkan tabulasi aktiva/aset lancar di atas, dapat disimpulkan bahwa

aktiva/aset lancar pada Perum Perumnas Regional 1 Medan pada tahun2013

sampai tahun 2017 mengalami fluktuasi. Aset lancar (current asset) yaitu seluruh

harta yang diharapkan bisa dicairkan tidak lebih dari satu siklus akuntansi atau

tidak lebih dari satu tahun. Atau dengan kata lain perubahan dari uang tunai

menjadi barang dan kembali menjadi uang tunai tidak lebih dari satu tahun.

Peningkatan current asset perusahaan mengindikasikan bahwa perusahaan

memiliki cadangan kas yang cukup untuk membiayai perusahaan, akan tetapi

peningkatan current asset tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu

mengelola keuangan perusahaan menjadi laba karena banyaknya kas yang

menganggur. Sementara itu, penurunan current asset menunjukkan kekhawatiran

perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancar perusahaan yang telah jatuh tempo,

dikarenakan jika perusahaan membutuhkan uang untuk membayar segala sesuatu

yang segera harus dibayar dapat diperoleh dari aktiva lancar perusahaan.

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

7

Tabel I.5

Persentase Kenaikan/Penurunan Hutang Lancar Perum

Perumnas Regional I Medan

Tahun Hutang Lancar Persentase

2013 73.449.816.718 0,00%

2014 71.801.118.847 (2,24%)

2015 73.507.268.847 2,38%

2016 39.747.688.810 (45,93%)

2017 54.345.750.702 36,73%

Sumber : Laporan Keuangan Perum Perumnas Regional 1 Medan, (2017)

Berdasarkan tabulasi hutang lancar (current liabilities) di atas, dapat

disimpulkan bahwa hutang lancar (current liabilities) yang dimiliki Perum

Perumnas Regional 1 Medan pada tahun 2013 sampai tahun 2017 mengalami

fluktuasi. Hutang lancar (current liabilities) merupakan kewajiban atau hutang

perusahaan kepada pihak lain karena memperoleh pinjaman (kredit) dari suatu

lembaga keuangan (bank). Hutang juga dapat terjadi karena pembelian suatu

barang atau jasa yang pembayarannya dilakukan secara angsuran. Meningkatnya

current liabilities perusahaan akan mengurangi jumlah aset lancar perusahaan atau

dapat menciptakan hutang yang baru karena tidak tersedianya aset lancar

perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki current liabilities lebih besar

daripada aset lancarnya maka perusahaan itu akan mengalami kesulitan likuiditas

ketika current liabilities telah jatuh tempo untuk dibayar atau dilunasi.

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

8

Tabel I.6

Persentase Kenaikan/Penurunan Total Hutang Perum

Perumnas Regional I Medan

Tahun Total Hutang Persentase

2013 73.449.816.718 0,00%

2014 71.801.118.847 (2,24%)

2015 73.507.268.847 2,38%

2016 39.747.688.810 (45,93%)

2017 54.345.750.702 36,73%

Sumber : Laporan Keuangan Perum Perumnas Regional 1 Medan, (2017)

Berdasarkan tabulasi total hutang (total liabilities) di atas, dapat

disimpulkan bahwa total hutang Perum Perumnas Regional 1 Medan pada tahun

2013 sampai tahun 2017 mengalami fluktuasi (dan berdasarkan laporan keuangan

yang diolah, total hutang memiliki jumlah yang sama dengan hutang lancar).

Total hutang berarti seluruh utang baik utang jangka pendek maupun jangka

panjang. Besarnya total utang setiap perusahaan berbeda, biasanya dipengaruhi

oleh permasalahan yang dihadapi oleh suatu perusahaan di dalam masalah

keuangan. Semakin besar jumlah uang yang dibutuhkan , akan semakin besar pula

beban utang yang dimiliki oleh suatu perusahaan.

Tabel I.7

Persentase Kenaikan/Penurunan Total Ekuitas Perum

Perumnas Regional I Medan

Tahun Total Ekuitas Persentase

2013 180.678.492.824 0,00%

2014 156.533.645.141 (13,36%)

2015 155.122.579.301 (0,90%)

2016 155.922.358.647 0,52%

2017 149.772.236.462 (3,94%)

Sumber : Laporan Keuangan Perum Perumnas Regional 1 Medan, (2017)

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

9

Berdasarkan tabulasi total ekuitas di atas, dapat disimpulkan bahwa total

equitas Perum perumnas Regional 1 Medan pada tahun 2013 sampai 2015

mengalami penurunan, kemudia di tahun 2016 mengalami kenaikan dan di tahun

2017 kembali mengalami penurunan. Modal merupakan hak yang dimiliki

perusahaan. Masalah modal dalam perusahaan merupakan persoalan yang sangat

penting, karena modal sangat dibutuhkan dalam menjalankan kegiatan operasional

suatu perusahaan, sehingga apabila perussahaan mengalami kekurangan modal

maka kegiatan operasional perusahaan akan terhambat, namun besarnya modal

yang diperlukan akan berbeda sesuai dengan besar kecilnya skala perusahaan.

Dengan demikian, modal sangat berperan penting untuk menjalankan roda usaha.

Modal dapat diartikan sebagai dana yang digunakan yang digunakan untuk

membiayai pengadaan aktiva dan operasi perusahaan.

Dari kondisi tersebut diketahui bahwa kondisi Perum Perumnas Regional

I Medan mengalami fluktuasi (kenaikkan dan penurunan) secara signifikan. Dari

latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka peneliti tertarik

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Profitabilitas Pada

Perusahaan Umum Perumahan Nasional Regional I Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat diidentifikasi masalah adalah sebagai

berikut:

1. Laba perusahaan menurun pada tahun 2014, 2015, dan 2017. Bahkan pada

tahun 2015 terjadi kerugian dan 2017 menurun dengan sangat drastis

setelah sempat mengalami kenaikan pada tahun 2016.

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

10

2. Tahun 2017 hutang lancar maupun total hutang meningkat, yang

mengartikan bahwa kemungkinan perusahaan kurang mampu membayar

kewajibannya tepat waktu atau sistem pengembalian hutang masih belum

tepat.

3. Pada tahun 2017 ekuitas menurun yang berarti perusahaan belum

meminimalisir pengeluaran perusahaan.

C. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Dalam rasio profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas terdapat beberapa

rasio pengukuran yang dapat digunakan. Agar permasalahan dalam penelitian ini

tidak terlalu luas, makan dalam penelitian ini penulis hanya membatasi pada rasio

profitabilitas yaitu Return On Assets yang akan dianalisis dengan rasio Likuiditas

yaitu Current Ratio dan rasio Solvabilitas yaitu Debt to Equity Ratio sebagai.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah yang telah

penulis uraikan, maka penulis merumuskan masalah sebagai dasar kajian dalam

penelitian ini. Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaiman Profitabilitas

(Return On Assets) pada Perum Perumnas Regional 1 Medan dianalisis dengan

menggunakan Current Ratio dan Debt to Equity Ratio.

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

11

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk

mengetahui dan menganalisis Return On Assets Perum Perumnas Regional 1

Medan dengan menggunakan Current Ratio dan Debt to Equity Ratio.

2. Manfaat

a. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

pengetahuan dan wawasan bagi peneliti maupun pembaca dalam

mengukur mengenai Current Asset dan Debt to Equity Ratio dalam

mengukur Return On Asset.

b. Secara Praktis

Sebagai bahan masukkan atau pertimbangan bagi perusahaan dalam

mengevaluasi Current Asset dan Debt to Equity Ratio dalam

meningkatkan keuntungan untuk masa mendatang.

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Uraian Teori

1. Return On Assets

a. Pengertian Return On Assets

Return On Assets adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan

persentase keuntungan (laba bersih) yang diperoleh perusahaan sehubungan

dengan keseluruhan sumber daya atau rata-rata jumlah aset. Dengan kata lain,

Return On Assets adalah rasio yang mengukur seberapa efisien suatu perusahaan

dalam mengelola asetnya menghasilkan laba selama suatu periode. Return On

Assets mampu mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada

masa lampau untuk kemudian dijadikan gambaran untuk di masa yang akan

datang. Assets atau aktiva yang dimaksud adalah keseluruhan harta perusahaan,

yang diperoleh dari modal sendiri maupun dari modal asing yang telah diubah

perusahaan menjadi aktiva-aktiva perusahaan yang digunakan untuk

kelangsungan hidup perusahaan.

Return On Assets adalah rasio yang membagi antara laba bersih setelah

pajak dengan total aset. “Return On Assets mencerminkan seberapa besar return

yang dihasilkan atas setiap rupiah uang yang ditanamkan dalam bentuk aset”

(Murhadi, 2013).

“Return On Asset: Rasio ini menunjukkan kemampuan dari aset yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan laba.

Karena menghitung kemampuan dari aset yang diinvestasikan untuk

menghasilkan laba maka rasio ini sering juga disebut Return On

Investment. ROA mencerminkan tingkat keuntungan bersih setelah

pajak yang juga berarti suatu ukuran untuk menilai seberapa besar

tingkat pengembalian dari aset yang dimiliki perusahaan” (Situmeang,

2014, hal. 67).

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

13

“Rasio Return On Investment atau pengembalian investasi, bahwa di

beberapa referensi lainnya rasio ini juga ditulis dengan Return On

Total Assets. Rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah

ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai

dengan yang diharapkan. Dan investasi tersebut sebenarnya sama

dengan aset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan” (Fahmi,

2017, hal. 137).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Return On

Assets merupakan pengukur yang menunjukkan seberapa besar kemampuan

perusahaan dalam mengelola aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan

keuntungan. Rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi

perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan ntuk

menghasilkan keuntungan tersebut. Apabila Return On Assets memiliki nilai yang

tinggi, maka kinerja perusahaan dalam mengelola aset menjadi laba bagi

perusahaan sangat baik.

b. Tujuan dan Manfaat Return On Assets

Return On Asset memiliki tujuan dan manfaat yang tidak hanya bagi

pihak pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi bagi pihak di luar prusahaan

terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan

perusahaan.

Ada beberapa tujuan penggunaan rasio Return On Assets dalam tingkat

pengembalian terhadap aset perusahaan yaitu :

1) Untuk mendorong manajer memberikan perhatian pada hubungan

antar penjualan, biaya dan investasi.

2) Return On Assets digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-

tindakan yang dilakukan divisi atau bagian dengan mengalokasikan

semua biaya dan modal ke dalam bagian yang bersangkutan.

3) Return On Assets bertujuan untuk membandingkan efisiensi

penggunaan modal perusahaan yang sejenis sehingga dapat

diketahui apakah perusahaan berada di bawah, sama atau di atas.

(Hery, 2014, hal. 193).

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

14

Peranan Return On Assets dalam meningkatkan laba rasio Return On

Assets digunakan untuk mengukur manajemen perusahaan dalam memperoleh

keuntungan (laba) secara keseluruhan.

Kegunaan dari analisa Return On Assets dikemukakan sebagai berikut :

1) Sebagai salah satu kegunaannya yang prinsipil ialah sifatnya

menyeluruh apabila perusahaan sudah menjalankan praktek

akuntansi yang baik maka management dengan menggunakan

teknik analisa Return On Assets dapat mengukur efisiensi

penggunaan modal yang bekerja, efesiensi produksi dan efesiensi

bagian penjualan.

2) Apabila perusahaan dapat mempunyai data industri sehingga dapat

diperoleh rasio industri maka dengan analisa Return On Assets ini

dapat dibandingkan efesiensi penggunaan modal pada

perusahaannya dengan perusahaan lain yang sejenis, sehingga

dapat diketahui apakah perusahaan berada di bawah, sama atau di

atas rata-ratanya. Dengan demikian akan dapat diketahui di mana

kelemahannya dan apa yang sudah kuat pada perusahaan tersebut

dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.

3) Analisa Return On Assets pun dapat digunakan untuk mengukur

efisiensi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh divisi/bagian, yaitu

dengan mengalokasikan semua biaya dan modal ke dalam bagian

yang bersangkutan. Arti pentingnya mengukur rate of return pada

tingkat bagian adalah untuk dapat membandingkan efesiensi suatu

bagian dengan bagian yang lain di dalam perusahaan yang

bersangkutan.

4) Return On Assets selain berguna untuk keperluan kontrol, juga

berguna untuk keperluan perencanaan. Misal Return On Assets

dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan kalau

perusahaan akan mengadakan ekspansi. (Munawir, 2014, hal. 91).

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dan

manfaat Return On Asset bukan hanya digunakan untuk perusahaan karena

dengan menggunakan Return On Asset para pelaku usaha bisa mengetahui

besarnya laba yang diperoleh, posisi laba tahun sebelumnya, perkembangan laba,

besarnya laba, dan produktivitas dari seluruh asset perusahaan. Return On Assets

juga berguna untuk kepentingan perencanaan strategi.

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

15

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return On Assets

Pimpinan perusahaan dalam hal ini adalah manajer keuangan untuk dapat

meningkatkan besarnya rasio Return On Assets adalah dengan

mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya, dengan

ditingkatkannya faktor-faktor yang mempengaruhinya maka rasio Return On

Assets pun akan meningkat pula.

Besarnya Return On Assets dipengaruhi oleh dua faktor:

1) Turnover dari operating assets (tingkat perputaran aktiva yang

digunakan untuk operasi)

2) Profit Margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan

dalam persentase dan jumlah penjualan bersih. Profit Margin ini

mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan

dihubungkan dengan penjualannya. (Munawir, 2014, hal. 89).

Berdasarkan faktor di atas dapat dijelaskan:

1) Operating Assets Turnover (juga diketahui dengan nama Current Assets

Turnover), rasio aktivitas yang mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan penjualan melalui aset lancar, dapat dihitung dengan membagi

penjualan bersih dengan aset lancar rata-rata. Perputaran aset lancar lebih

tinggi dibandingkan dengan pesaing akan menujukkan intensitas tinggi

penggunaan aset lancar. Berarti sebagian besar sumber daya keuangan dapat

digunakan untuk intensifikasi operasi saat ini atau melakukan investasi.

Penurunan perputaran aktiva lancar menunjukkan meningkatnya kebutuhan

perusahaan akan sumber keuangan.

2) Profit Margin, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk menghaasilkan

laba pada tingkat penjualan tertentu dan juga menilai kemampuan manajemen

perusahaan untuk mengontrol berbagai pengeluaran yang langsung digunakan

dalam menghasilkan penjualan yaitu pengeluaran untuk pembelian bahan baku,

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

16

tenaga kerja langsung dan overhead pabrik. Perubahan kecil dalam rasio ini

akan mengindikasikan pergerakan yang cuukup besar dalam profitabilitas.

Profit Margin yang tinggi sangat diinginkan karena mengindikasikan laba yang

dihasilkan melebihi harga pokok penjualan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai Return On

Investment/Return On Assets adalah:

1) Laba bersih termasuk rasio net profit margin,

2) Perputaran aktiva (total asset turnover). (Hani, 2015, hal. 120).

Berdasarkan faktor di atas dapat dijelaskan:

1) Net Profit Margin adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih yang di

peroleh dari setiap penjualan. Semakin besar Net Profit Margin, maka kinerja

perusahaan akan semakin produktif, akan meningkatkan kepercayaan investor

untuk menanamkan modal pada perusahaan. Para investor pasar modal perlu

mengetahui kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba untuk dapat

menilai apakah perusahaan itu profitable atau tidak.

2) Total Asset Turnover mengukur kemampuan perusahan untuk menghasilkan

penjualan dari total asetnya dengan membandingkan penjualan bersih total aset

rata-rata. Makin cepat aset perusahaan berputar makin besar pendapatan

perusahaan.

Kesimpulan, besarnya Return On Assets akan berubah jika ada perubahan

Profit Margin atau Asset Turnover, baik masing-masing atau kedua-duanya.

Dengan demikian maka pemimpin perusahaan dapat menggunakan salah satu atau

kedua-duanya dalam rangka usaha untuk memperbesar Return On Assets.

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

17

d. Pengukuran Return On Assets

Return On Assets merupakan rasio yang menunjukan hasil (return) atas

penjualan aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Dalam menghitung tingkat

Return On Assets, maka perlu diperhatikan adalah bahwa perhitungan tersebut

didasarkan atas laba bersih sesudah pajak dibagi dengan total aktiva perusahaan,

baik dengan diinvestasikan di dalam maupun di luar perusahaan. Hal tersebut

disebabkan karena pengukuran Return On Assets untuk mengetahui tingkat

keuntungan bersih yang diperoleh dari seluruh modal yang telah diinvestasikan.

Jika perusahaan mempunyai laba bersih dan total aktiva menurun maka

mendapatkan laba yang kecil pula. Sebaliknya jika laba bersih dan total aktiva

mengalami kenaikan maka untuk mendpatkan laba yang tinggi mempunyai

peluang yang besar.

Rumus yang digunakan untuk menghitung Return On Assets (Brigham &

Houston, 2010, hal. 89):

Rumus Return On Investment (Fahmi, 2017, hal. 137):

Formulasi Return On Assets sebagai berikut (Situmeang, 2014, hal. 67):

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

18

2. Current Ratio

a. Pengertian Current Ratio

Current Ratio adalah rasio yang mengukur kinerja keuangan neraca

likuiditas perusahaan. Rasio lancar ini menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban hutang jangka pendeknya pada 12 bulan ke depan.

Calon kreditur umumnya menggunakan rasio ini untuk menentukan apakah akan

melakukan pinjaman jangka pendek atau tidak pada perusahaan yang

bersangkutan. Rasio Lancar atau Current Ratio ini juga menunjukan efisiensi

siklus operasi perusahaan atau kemampuannya mengubah produk menjadi uang

tunai. Current Ratio yang merupakan salah satu Analisis Rasio Likuiditas ini juga

dikenal dengan rasio modal kerja (working capital ratio).

“Rasio Lancar merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan total aset

lancar yang tersedia. Dengan kata lain, rasio lancar ini

menggambarkan seberapa besar jumlah ketersediaan aset lancar yang

dimiliki perusahaan dibandingkan dengan total kewajiban lancar. Oleh

sebab itu, rasio lancar dihitung sebagai hasil bagi antara antara total

aset lancar dengan total kewajiban lancar” (Hery, 2014, hal. 152).

“Rasio Lancar merupakan salah satu rasio yang paling umum

digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan atau kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa

menghadapai kesulitan” (Ikhsan et al., 2018, hal. 90).

“Current Ratio merupakan perbandingan antara jumlah aset lancar dan

utang lancar yang dimiliki perusahaan yang menunjukan kemampuan

perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current Ratio

menunjukan tingkat keamanan bagi kreditor jangka pendek”

(Rudianto, 2013, hal. 193).

Bersdasarkan beberapa devinisi di atas, dapat disimpulkan bahwa current

ratio merupakan rasio untuk mengukur likuiditas perusahaan dalam membayar

hutang jangka pendek dengan aset lancar yang dimiliki perusahaan.

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

19

b. Tujuan dan Manfaat Current Ratio

Current Ratio adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengetahui

likuiditas atau mengukur kemampuan suatu perusahaan membayar kewajiban

jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara

keseluruhan.

“Tujuan dan manfaat yakni: Current Ratio digunakan untuk mengukur

kemampuan korporasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendek,

dengan asumsi bahwa semua aktiva lancar dikonversikan ke dalam

kas. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar

semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka

pendeknya. Current Ratio yang rendah biasanya dianggap

menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya Current

Ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan

banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi

kemampuan labaan perusahaan” (Hantono, 2015).

“Perhitungan rasio ini bertujuan untuk mengetahui sampai seberapa

jauh sebenarnya jumlah aset lancar perusahaan dapat menjamin utang

dari kreditor jangka pendek. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin

terjamin pembayaran utang jangka pendek perusahaan kepada

kreditor” (Prihadi, 2012, hal. 256).

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dan manfaat

Current Ratio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban jangka pendek dengan menggunakan asset lancar secara efisien

sehingga mampu menghasilkan laba atau keuntungan.

c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Current Ratio

Ada banyak faktor yang mempengaruhi ukuran current ratio. Perlu

dianalisis lebih lanjut misal apakah surat-surat berharga yang dimiliki dapat

segera diuangkan, bagaimana tingkat pengumpulan piutang, bagaimana tingkat

perputaran persediaan. Penting juga, dalam membandingkan antar aktiva lancar

dengan utang jangka pendek, menyebut pos masing-masing beserta jumlah

rupiahnya dan membandingkan dengan rasio industri. Dengan demikian, akan

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

20

diketahui bagaimana distribusi aktiva lancar berdasarkan tingkat likuiditasnya dan

diketahui posisi current ratio perusahaan bila dibandingkan dengan current ratio

rata-rata (current ratio industry).

Sebelum penganalisis mengambil kesimpulan final dari analisis current

rasio, perlu mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :

1) Distribusi dari pos-pos aktiva lancar.

2) Data tren dari aktiva lancar dan utang jangka pendek untuk jangka

waktu 5 atau 10 tahun.

3) Syarat kredit yang diberikan oleh kreditur kepada perusahaan

dalam pengembalian barang, dan syarat kredit yang diberikan

perusahaan kepada langganan dalam penjualan barang.

4) Nilai sekarang atau nilai pasar atau nilai ganti dari barang

dagangan dan tingkat pengumpulan piutang.

5) Kemungkinan adanya perubahan nilai aktiva lancar.

6) Perubahan persediaan dalam hubungannya dengan volume

penjualan sekarang dan yang akan datang.

7) Besar kecilnya kebutuhan modal kerja untuk tahun mendatang.

8) Besar kecilnya jumlah kas dan surat-surat berharga dalam

hubungannya dengan kebutuhan modal kerja.

9) Credit Rating perusahaan pada umumnya.

10) Besar kecilnya piutang dalam hubungannya dengan volume

penjualan.

11) Jenis perusahaan, apakah merupakan perusahaan industri, dagang,

atau public utility. (Jumingan, 2014, hal. 124).

Disimpulkan, dalam menganalisis atau menghitung Current Ratio ini

perlu diperhatikan kemungkinana adanya manipuasi data yang disajikan

perusahaan (adanya window dressing), yaitu dengan cara mengurangi jumlah

hutang lancar yang mungkin diimbangi dengan mengurangi jumlah aktiva lancar

dalam jumlah yang sama (lebih-lebih adanya pengurangan hutang lancar yang

tidak diimbangi dengan penurunan jumlah aktiva lancar).

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

21

d. Pengukuran Current Ratio

Current Ratio menunjukan tingkat keamanan (margin safety) kreditor

jangka pendek, atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang

tersebut. Tetapi suatu perusahaan dengan current ratio yang tinggi belum tentu

menjamin akan dapat dibayarnya hutang perusahaan yang sudah jatuh tempo

karena proporsi atau distribusi dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan,

misal adanya uang kas yang berlebihan dibanding tingkat kebutuhan atau adanya

unsur aktiva lancar yang rendah likuiditasnya seperti jumlah persediaan yang

relatif tinggi dibandingkan taksiran tingkat penjualan yang akan datang sehingga

tingkat perputaran persediaan rendah dan menunjukan adanya over investment

dalam persediaan tersebut atau adanya saldo piutang yang besar yang mungkin

sulit untuk ditagih.

Standar rata-rata industri untuk current ratio adalah 200% (1:2)

sudah dianggap sebagai ukuran yang cukup baik atau memuaskan bagi suatu

perusahaan. Artinya dengan hasil rasio seperti itu, perusahaan sudah merasa

berada di titik aman dalam jangka pendek.

Rumus current ratio adalah (Fahmi, 2017, hal. 121):

Current Ratio biasa digunakan untuk mengukur solvensi jangka pendek.

Rumus untuk menghitung Current Ratio (Sugiono & Untung, 2016, hal. 58):

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

22

Rumus untuk menghitung rasio lancar (Hery, 2014, hal. 153):

3. Debt to Equity Ratio

a. Pengertian Debt to Equity Ratio

Untuk menjalankan operasinya setiap perusahaan memiliki kebutuhan

terutama yang berkaitan dengan dana agar perusahaan dapat berjalan sebagaimana

mestinya. Dana selalu dibutuhkan untuk menutupi seluruh biaya yang diperlukan,

baik dana jangka pendek maupun jangka panjang.

“Struktur modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi finansial

perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari

utang jangka panjang (long-term liabilities) dan modal sendiri

(shareholders’ equity) yang menjadi sumber pembiayaan perusahaan”

(Fahmi, 2017, hal. 179).

“Rasio utang terhadap modal merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur besarnya proporsi utang terhadap modal. Rasio ini dihitung sebagai

hasil bagi antara total utang dengan modal” (Hery, 2014, hal. 168).

“Total aktiva yang dimiliki oleh sebuah perusahaan jasa dapat didanai

oleh sumber luar (utang) maupun dari modal sendiri (baik modal setor

maupun modal operasi atau laba ditahan). Rasio total utang terhadap

total modal (debt to equity ratio) menggambarkan hubungan di antara

kedua sumber pendanaan aktiva tersebut” (Ane, 2011, hal. 91).

Berdasarkan beberapa referensi tersebut dapat disimpulkan bahwa Debt

to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan

ekuitas. Dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar

dengan seluruh ekuitas.

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

23

b. Tujuan dan Manfaat Debt to Equity Ratio

Untuk menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman haruslah

menggunakan beberapa perhitungan. Seperti diketahui bahwa penggunaan modal

sendiri atau modal pinjaman akan memberikan dampak tertentu bagi perusahaan.

Pihak manajemen harus pandai mengatur kedua rasio modal tersebut. Pengaturan

rasio yang baik akan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan guna

menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi. Namun semua kebijakan ini

tergantung dari tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Berikut adalah beberapa tujuan perusahaan dengan menggunakan rasio

solvabilitas yakni :

1) Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada

pihak lainnya (kreditor),

2) Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

yang bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga),

3) Untuk menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva

tetap dan modal,

4) Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh

utang.

5) Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap

pengelolaan aktiva,

6) Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap

pengelolaan aktiva,

7) Untuk menilai berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih,

terdapat sekian kalinya modal sendiri yang dimiliki, dan

8) Tujuan lainnya. (Kasmir, 2012, hal. 153).

Sementara itu manfaat rasio solvabilitas atau leverage ratio adalah :

1) Untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap

kewajiban kepada pihak lainya,

2) Untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban

yang bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga),

3) Untuk menganalisis keseimbangan antara nilai aktiva khusunya

aktiva tetap dengan modal,

4) Untuk menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh

utang,

5) Untuk menganalisis seberapa besar utang perusahaan berpengaruh

terhadap pengelolaan aktiva,

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

24

6) Untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap

rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang,

7) Untuk menganalisis beberapa dana pinjaman yang segera akan

ditagih ada terdapat sekian kalinya modal sendiri, dan

8) Manfaat lainnya. (Kasmir, 2012, hal. 154).

Tujuan dan manfaat rasio solvabilitas secara keseluruhan :

1) Untuk mengetahui posisi total kewajiban perusahaan kepada

kreditor, khusunya jika dibandingkan dengan jumlah aset atau

modal yang dimiliki perusahaan.

2) Untuk mengetahui posisi kewajiban jangka panjang perusahaan

terhadap jumlah modal yang dimiliki perusahaan.

3) Untuk menilai kemampuan aset perusahaan dalam memenuhi

seluruh kewajiban, termasuk kewajiban yang bersifat tetap,

seperti pembayaran angsuran pokok pinjaman beserta bunganya

secara berkala.

4) Untuk menilai seberapa besar aset perusahaan yang dibiayai oleh

utang.

5) Untuk menilai seberapa besar aset perusahaan yang dibiayai oleh

modal.

6) Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang terhadap

pembiayaan aset perusahaan.

7) Untuk menilai seberapa besar pengaruh modal terhadap

pembiayaan aset perusahaan.

8) Untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah aset yang

dijadikan sebagai jaminan utang bagi kreditor.

9) Untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah aset yang

dijadikan sebagai jaminan modal bagi kreditor.

10) Untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal yang

dijadikan sebagai jaminan utang.

11) Untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal yang

dijadikan sebagai jaminan utang jangka panjang.

12) Untuk menilai sejauh mana atau berapa kali kemampuan

perusahaan (yang diukur dari jumlah laba sebelum bunga dan

pajak) dala membayar bunga dan pinjama.

13) Untuk menilai sejauh mana atau berapa kali kemapuan

perusahaan (yang diukur dari jumlah laba operasional dalam

melunasi seluruh kewajiban). (Hery, 2018, hal. 164).

Dapat disimpulkan dengan analisis rasio solvabilitas, perusahaan akan

mengetahui beberapa hal berkaitan dengan penggunaan modal sendiri dan modal

pinjaman serta mengetahui rasio kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajibanya. Setelah diketahui, manajer keuangan dapat mengambil kebijakan

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

25

yang dianggap perlu guna menyeimbangkan penggunaan modal. Akhirnya, dari

rasio ini kinerja manajemen selama ini akan terlihat apakah sesuai tujuan

perusahaan atau tidak.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Debt to Equity Ratio

Struktur modal yang optimal merupakan keputusan keuangan yang

penting karena mempengaruhi kinerja dan nilai perusahaannya. Struktur modal

menujukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya,

sehingga dengan mengetahui struktur modal, investor dapat mengetahui

keseimbangan antar resiko dan tingkat pengembalian investasinya. Selain itu bila

perusahaan mengalami kesulitan keuangan sehingga laba operasi tidak mencukupi

untuk menutupi beban bunga maka pemegang sahamnya yang harus menutupi

kekurangan itu.

Untuk menentukan struktur modal yang optimal, para manajer keuangan

perlu mempertimbangkan beberapa faktor penting sebagai berikut :

1) Tingkat Penjualan,

2) Struktur Aset,

3) Tingkat Pertumbuhan Perusahaan,

4) Profitabilitas,

5) Variabel Laba dan Perlindungan Pajak,

6) Skala Perusahaan,

7) Kondisi Intern Perusahaan dan Ekonomi Makro. (Sartono, 2008,

hal. 248).

Debt to Equity Ratio dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

1) Kepemilikan Manajerial: merupakan proporsi saham biasa yang

dimiliki oleh para manajemen (direksi dan komisaris) yang diukur

dari persentase jumlah saham manajemen.

2) Institusional Investor: merupakan suatu organisasi yang

menginvestasikan asetnya sendiri atau aset-aset pihak lain yang

dipercayakan padanya.

3) Ukuran Perusahaan: menggambarkan besar kecilnya perusahaan.

Besar kecilnya usaha tersebut ditinjau dari lapangan usaha yang

dijalankan. Penentuan skala besar kecilnya perusahaan dapat

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

26

ditentukan berdasarkan total penjualan, total aset dan rata-rata

tingkat penjualan.

4) Return On Assets: merupakan kemampuan dari modal yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan

keuntungan bersih.

5) Resiko Bisnis: adalah suatu keadaan atau faktor yang mungkin

memiliki dampak negatif pada operasi atau profitabilitas

perusahaan. (Hani, 2015, hal. 124)

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dana pinjaman dapat

menurunkan nilai Debt to Equity Ratio. Artinya perubahan struktur modal dan

penggunaan laba akan berpengaruh kepada peningkatan kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Namun apabila yang terjadi

sebaliknya yakni keuntungan menurun atau tetap, sedangkan hutang perusahaan

meningkat akan mengakibatkan peningkatan nilai Debt to Equity Ratio. Artinya

perusahaan berada dalam posisi kesulitan atau memiliki sebuah kendala dalam

memaksimalkan dana pinjaman untuk meningkatkan keuntungan. Maka

mengakibatkan perusahaan mengalami penurunan keuntungan ataupun juga

mengalami kerugian, karena ekuitas yang dimiliki perusahaan digunakan untuk

melunasi bunga dan pokok pinjaman.

d. Pengukuran Debt to Equity Ratio

Dalam penelitian ini, untuk mengetahui tentang ukuran struktur modal

perusahaan digunakan rasio solvabilitas yang diukur dengan Debt to Equity Ratio.

Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur Debt to Equity Ratio

(Fahmi, 2017, hal.128):

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

27

Rumus yang digunakan untuk menghitung Debt to Equity Ratio (Sartono,

2008, hal. 121):

Debt to Equity Ratio dihitung dengan membandingkan total utang yang

dimiliki perusahaan dengan total ekuitas. Pengukuran Debt to Equity Ratio dalam

persentase dihitung dengan cara (Kristianti, 2018, hal. 64):

B. Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah

penting. Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis Profitabilitas (Return On

Assets) Perum Perumnas Regional 1 Medan periode tahun 2013-2017

menggunakan Current Ratio dan Debt to Equity Ratio dimana laporan keuangan

menjadi dasar dalam perhitungannya.

Dalam teori analisis rasio keuangan, rasio menggambarkan suatu

hubungan atau pertimbangan antara satu jumlah dengan jumlah yang lain dengan

menjelaskan tentang baik buruknya suatu kondisi keuangan perusahaan. Laporan

keuangan digunakan untuk mengetahui atau menjadi dasar antara rasio keuangan

untuk berbagai tujuan salah satunya untuk mengetahui profibilitas perusahaan.

Rasio profibilitas merupakan rasio yang dapat mengukur seberapa besar

kemampuan perusahaan memperoleh laba baik dalam hubungannya dengan

penjualan, assets maupun laba bagi modal sendiri. Dari indikator yang terakhir

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

28

untuk melihat perkembangan keuangan perusahaan tersebut, maka dalam

penelitian ini rasio yang digunakan adalah Return On Assets.

Current Ratio merupakan salah satu rasio likuiditas yang digunakan

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya. Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan seberapa likuid suatu

perusahaan. Current Ratio merupakan alat ukur yang sering digunakan dalam

menentukan keuntungan perusahaan, semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi

pula laba bersih yang di dapat dan juga mampu memenuhi kegiatan operasional

dalam memenuhi kebutuhan perusahaan.

“Rasio Lancar (Current Ratio) adalah perbandingan antara aset lancar

dengan utang lancar. Perhitungan rasio ini bertujuan untuk mengetahui sampai

seberapa jauh sebenarnya jumlah aset lancar perusahaan dapat menjamin utang

dari kreditor jangka pendek. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin terjamin

pembayaran utang jangka pendek perusahaan kepada kreditor. Bagi kreditor

semakin tinggi rasio lancar berarti semakin aman untuk dirinya, akan tetapi untuk

perusahaan tertentu dapat berarti lain. Apabila rasio ini tinggi sekali dapat

diartikan perusahaan kelebihan aset lancarnya atau ada yang tidak optimal”

(Prihadi, 2012, hal. 256).

Current Ratio biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Semakin rendahnya nilai dari CR,

maka akan mengindikasikan ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya, sehingga hal ini dapat mempengaruhi tingkat

profitabilitas perusahaan, di mana perusahaan yang tidak mampu memenuhi

kewajibannya akan dikenai beban tambahan atas kewajibannya.

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

29

Hasil penelitian (Mahardhika & Marbun, 2016), (Hantono, 2018), dan

(Alpi & Gunawan, 2018) menunjukkan bahwa perubahan (kenaikan/penurunan)

yang terjadi pada current ratio dapat berdampak positif/negatif pada return on

assets.

Debt to Equity Ratio merupakan rasio penting untuk diperhatikan pada

saat memeriksa kesehatan keuangan perusahaan. Jika rasionya meningkat, ini

artinya perusahaan dibiayai oleh kreditor (pemberi hutang) dan bukan dari sumber

keuangannya sendiri yang mungkin merupakan trend yang cukup berbahaya.

Pemberi pinjaman dan Investor biasanya memilih Debt to Equity Ratio yang

rendah karena kepentingan mereka lebih terlindungi jika terjadi penurunan bisnis

pada perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian, perusahaan yang memiliki

Debt to Equity Ratio atau Rasio Hutang terhadap Ekuitas yang tinggi mungkin

tidak dapat menarik tambahan modal dengan pinjaman pihak lain.

Debt to Equity Ratio merupakan rasio perbandingan hutang terhadap

ekutias perusahaan atau kondisi yang menunjukkan kemampuan perusahaan

memenuhi kegiatan operasionalnya dengan menggunakan modal sendiri. Artinya,

semakin banyaknya modal yang digunakan untuk memenuhi kegiatan operasional

perusahaan akan memperkecil kemungkinan dilakukannya pinjaman, sehingga

dapat meminimalkan kewajiban dalam pembayaran beban bunga bagi perusahaan.

“...akan lebih aman bagi kreditor apabila memberikan pinjaman kepada

debitor yang memiliki tingkat debt to equity ratio yang rendah karena hal ini

berarti bahwa akan semakin besar jumlah modal pemilik yang dapat dijadikan

sebagai jaminan utang” (Hery, 2014, hal. 169).

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

30

Hasil penelitian (Ruspandi & Asma, 2014), (Kamal, 2016), serta

(Sipahutar, 2017), menunjukkan bahwa perubahan (kenaikan/penurunan) pada

debt to equity ratio dapat berdampak positif/negatif terhadap return on assets.

Dalam menggunakan neraca dan laporan laba rugi perusahaan dapat

diketahui dan dilihat bagaimana kekuatan pada setiap akun yang dianalisis,

bagaimana kemampuannya mempengaruhi akun utama yang menjadi dasar

perbandingan seperti pada pendapatan di laporan laba rugi dan aktiva pada neraca,

dan untuk mengetahui return on assets yang lalu dan sekarang tentang baik

buruknya kondisi keuangan Perum Perumnas Regional 1 Medan. Berikut

kerangka berfikir dapat pada bagan sebagai berikut:

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

31

Gambar II.1 Kerangka Berfikir

LAPORAN KEUANGAN

RASIO KEUANGAN

PERUM PERUMNAS REGIONAL 1 MEDAN

SOLVABILITAS

(DEBT TO EQUITY RATIO)

LIKUIDITAS

(CURRENT RATIO)

PROFITABILITAS

(RETURN ON ASSETS)

PROFITABILITAS

MENURUN

PROFITABILITAS

MENINGKAT

KESIMPULAN

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian

deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan situasi

atau objek dalam fakta yang sebenarnya, secara sistematis dan karakteristik dari

subjek dan objek tersebut diteliti secara akurat, tepat dan sesuai kejadian yang

sebenarnya.

Penelitian ini akan mendeskripsikan atau menjelaskan tentang analisis

return on assets Perum Perumnas Regional 1 Madan dengan menggunakan

current ratio dan debt to equity ratio. Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah neraca dan laporan laba rugi Perum Perumnas Regional 1 Madan.

B. Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan

ciri-ciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. Tujuannya agar peneliti

dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah

signifikan konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses atau operasional

alat ukur yang digunakan untuk variabel yang ditelitinya. Atau dengan kata lain,

untuk melihat sejauh mana pentingnya variable yang digunakan dalam penelitian

dan untuk memudahkan pemahaman dan pembahasan penelitian ini.

Dalam penelitian ini menggunakan analisis rasio keuangan yang

mrupakan perbandingan antara satu akun atau lebih dan antara satu angka atau

lebih yang mempunyai tujuan untuk mengukur kemampuan prusahaan mengelola

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

33

bisnisnya tersebut serta akun atau angka tersebut memberikan makna bahwa

perusahaan tersebut baik atau tidak jika dilihat dari sisi keuangannya.

Definisi operasional serta pengukuran variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Profitabilitas (Return On Assets)

Profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On

Assets (pengembalian atas aset). Bahwa profitabilitas merupakan kemampuan

perusahaan dalam memperoleh laba melalui semua kemampuan dan sumber daya

yang ada. Untuk mencari Return On Assets dapat dihitung dengan rumus (Hery,

2014, hal.193):

2. Likuiditas (Current Ratio)

Current Ratio adalah ukuran yang umum digunakan atas solvensi jangka

pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan utang ketika jatuh

tempo. Perhitungan Current Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut (Fahmi,

2017, hal. 121):

3. Solvabilitas (Debt to Equity Ratio)

Debt to Equity Ratio ini membandingkan jumlah hutang terhadap ekuitas.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio utang terhadap modal (Hery,

2014, hal. 169):

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

34

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di Perum Perumnas Regional 1 Medan.

Dimana perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan BUMN yang berbentuk

perusahaan umum (Perum) yang berbasis Nasional. Penelitian ini dilakukan di

Perum Perumnas Regional 1 Medan yaitu di Jalan Matahari Raya no. 313

Helvetia Medan.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian direncanakan pada bulan Juli 2019 sampai dengan

Oktober 2019.

Tabel III.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Juli Agustus September Oktober

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pra riset

2 Penyusunan proposal

3 Seminar proposal

4 Pengolahan dan analisis data

5 Penyusunan laporan penelitian

6 Pembimbingan Skripsi

7 Sidang Meja Hijau

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunaan dalam penelitian ini adalah jenis data

kuantitatif, yaitu berupa laporan keuangan dan laporan laba rugi dari Perum

Perumnas Regional 1 Medan pada periode 2013-2017.

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

35

2. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dimana

data tersebut telah disediakan dan diolah oleh pihak perusahaan yaitu berupa data

laporan keuangan yang diperoleh dari Perum Perumnas Regional 1 Medan selama

periode 2013-2017 yang meliputi laporan neraca dan laporan laba rugi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan teknik dokumentasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuantitatif yang bersumber data sekunder. Tujuan utama dari penelitian ini

adalah untuk mendapatkan data. Sumber data yang digunakan adalah data

sekunder berupa catatan-catatan laporan keuangan yaitu laporan neraca dan

laporan laba rugi pada yang diperoleh dari hasil riset yang di lakukan pada Perum

Perumnas Regional 1 Medan untuk tahun 2013-2017.

F. Teknik Analisis Data

Setelah mengumpulkan data, kemudian seluruh data yang terkumpul dan

diolah pleh peneliti. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitattif

yaitu dengan mendeskripsikan ssecara menyeluruh data yang didapat selama

proses penelitian melalui proses perhitungan. Adapun tahapan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data laporan keuangan Perum Perumnas Regional 1

Medan dari tahun 2013-2017

2. Mentabulasikan atau membuat perhitungan dari laporan keuangan yang

berupa return on assets, current ratio, dan debt to equity ratio.

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

36

3. Menghitung Return On Assets, Current Ratio dan Debt to Equity Ratio,

kemudian diklarifikasikan sesuai yang dibutuhkan dalam rumus yang ada.

4. Menyederhanakan data keuangan yang dibutuhkan dalam tabel dari tahun

2013-2017.

5. Melakukan analisis kinerja keuangan dari tahun 2013 sampai dengan 2017

berdasarkan hasil yang diperoleh dari perhitungan rumus-rumus yang ada.

6. Menarik kesimpulan hasil perhitungan analisis rasio keuangan tersebut,

untuk mengetahui apakah return on assets Perum Perumnas Regional 1

Medan yang dianalisi dengan current ratio dan debt to equity ratio dalam

keadaan baik atau buruk, serta memberikan saran kepada Perum Perumnas

Regional 1 Medan.

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data

Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk

perusahaan umum (PERUM) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki oleh

pemerintah. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan

perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah. Perusahaan

didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1974, diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1988, dan disempurnakan melalui

Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2004 tanggal 10 Mei 2004.

2. Analisis Data

Objek penelitian yang digunakan adalah pada Perum Perumnas Regional

I Medan dengan periode tahun 2013 sampai tahun 2017 (5 tahun). Penelitian ini

melihat apakah faktor-faktor yang mempengaruhi Profitabilitas (Return On

Assets) bila diukur dengan dengan menggunakan Current Ratio dan Debt to

Equity Ratio.

a. Perhitungan Return On Assets

Return On Assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah

assets yang digunakan perusahaan. Lebih mudahnya, Return On Assets adalah

sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih dari aset total

yang dimiliki. Return On Assets juga merupakan suatu ukuran efektifitas

manajemen dalam mengelola investasinya. Hasil pengembalian investasi

menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

38

maupun modal sendiri. Perhitungan rasio Return On Assets perusahaan Perumnas

dapat dilihat di bawah ini:

Tabel IV.1

Perhitungan Return On Assets

Tahun 2013 s/d 2017

Tahun Laba Setelah Pajak Total Aktiva ROA

2013 16.177.438.678,21 254.128.309.542 6.37%

2014 9.506.687.326 228.334.763.988 4.16%

2015 -1.850.560.888 228.629.848.148 (0.81%)

2016 20.775.559.580 195.670.047.457 10.62%

2017 2.887.088.390 204.117.907.164 1.41%

rata-rata 9.499.242.617,24 222.176.175.260 4.35%

Sumber: Data diolah dari Perum Peumnas Regional I Medan

Berdasarkan dari hasil perhitungan di atas dapat dilihat Return On Assets

untuk tahun 2013 sampai tahun 2017 mengalami fluktuasi, bahkan ditahun 2015

mengalami nilai negatif. Tahun 2013 Return On Assets perusahaan sebesar 6.37%

artinya kinerja perusahaan dan/atau keefektifan total aset perusaan baik untuk

menghasilkan laba perusahaan. Ditahun 2014 sampai 2015 Return On Assets

perusahaan mengalami penurunan menjadi 4.16% dan (0.81%) yang artinya

kinerja perusahaan dan/atau keefektifan total aset sedang menurun untuk

menghasilkan laba yang lebih maksimal ataupun menghindari kerugian

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

39

perusahaan. Ditahun 2016 memperoleh peningkatan Return On Assets menjadi

10.62% artinya kinerja perusahaan dan/atau keefektifan total aset sedang sangat

bagus sehingga menghasilkan laba yang meningkat derastis. Tetapi ditahun 2017

ROA kembali mengalami penurunan yang sangat signifikan menjadi 1.41%

artinya kinerja perusahaan dan/atau keefektifan total aset kembali menurun dalam

menghasilkan laba perusahaan. Penurunan pada return on assets terjadi

dikarenakan perusahaan kurang efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam

kegiatan operasional perusahaan yang berakibat dengan penurunan pada

keuntungan peruahaan.

Faktor yang mempengaruhi return on assets mengalami penurunan

terjadi dikarenakan menurunnya keuntungan atau laba perusahaan, dimana

penurunan laba terjadi disebabkan karena besarnya biaya operasional perusahaan

dan kurang maksimalnya penjualan atas produksi perusahaan, sehingga

perusahaan dianggap tidak mampu dalam mengefisiensikan biaya operasional

yang dikeluarkan.

b. Perhitungan Current Ratio

Current Ratio merupakan cara penghitungan rasio likuiditas untuk

mengetahui tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya dengan aktiva perusahaan yang likuid pada saat ini atau aktiva lancar

(current assets), jenis aktiva ini adalah aktiva yang dapat ditukarkan dengan kas

dalam jangka waktu satu tahun. Maksudnya pada saat perusahaan ditagih untuk

melunasi utangnya, maka seberapa banyakkah aktiva lancar yang bisa menutupi

utang tersebut. Bisa dikatakan bahwa semakin besar nilai current ratio maka

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

40

semakin likuid perusahaan tersebut. Perhitungan Current Ratio perusahaan

Perumnas dapat dilihat di bawah ini:

Tabel IV.2

Perhitungan Current Ratio

Tahun 2013 s/d 2017

Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar CR

2013 201.966.003.411 73.449.816.718 2.75%

2014 178.863.929.990 71.801.118.847 2.49%

2015 179.126.014.130 73.507.268.847 2.44%

2016 178.968.252.498 39.747.688.810 4.50%

2017 182.253.652.047 54.345.750.702 3.35%

rata-rata 184.235.570.415 62.570.328.785 3.11%

Sumber: Data diolah dari Perum Peumnas Regional I Medan

Berdasarkan dari hasil perhitungan di atas dapat dilihat Current Ratio

yang mengalami penurunan dari tahun 2013 sampai tahun 2015, di tahun 2013

Current Ratio perusahaan sebesar 2.75%, tahun 2014 dan 2015 mengalami

penurunan menjadi 2.49% dan 2.44%. Lalu ditahun 2016 mengalami kenaikkan

yang signifikan menjadi 4.50%. Tetapi kemudian mengalami penurunan lagi

ditahun 2017 menjadi 3.35%.

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

41

Apabila rasio lancar terlalu tinggi (nilainya bisa lebih dari 2, (tergantung

perusahaan)), maka perusahaan tersebut mungkin tidak mempergunakan aset

lancar atau fasilitas pembiayaan jangka pendeknya dengan efesien atau mungkin

adanya suatu masalah dalam menglola modal kerja. Bagi kreditur , current ratio

yang nilainya lebih tinggi itu lebih baik dibanding dengan current ratio yang

nilainya rendah karena artinya perusahaan cenderung mampu memenuhi

kewajiban jangka pendeknya. Tetapi nilai rasio yang terlalu tinggi juga bisa

menimbulkan efek negatif dimana calon investor akan menilai banyaknya dana

yang tidak terpakai yang akan berdampak pada kinerja perusahaan periode

selanjutnya.

c. Perhitungan Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio adalah rasio yang membandingkan jumlah hutang

terhadap ekuitas. Sering digunakan para analis dan para investor untuk melihat

seberapa besar hutang perusahaan peusahaan jika dibandingkan ekuitas yang

dimiliki oleh perusahaan atau para pemegang saham. Perhitungan Current Ratio

perusahaan Perumnas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

42

Tabel IV.3

Perhitungan Debt to Equity Ratio

Tahun 2013 s/d 2017

Tahun Total Hutang Total Ekuitas DER

2013 73.449.816.718 180.678.492.824 40.65%

2014 71.801.118.847 156.533.645.141 45.87%

2015 73.507.268.847 155.122.579.301 47.39%

2016 39.747.688.810 155.922.358.647 25.49%

2017 54.345.750.702 149.772.236.462 36.29%

rata-rata 62.570.328.785 159.605.862.475 39.14%

Sumber: Data diolah dari Perum Peumnas Regional I Medan

Berdasarkan dari hasil perhitungan di atas dapat dilihat Debt to Equity

Ratio pada tahun 2013 berjumlah 40.65%, kemudian mengalami kenaikan pada

tahun 2014 dan 2015 menjadi 45.87% dan 47.39%. Tetapi pada tahun 2016

mengalami penurunan yang signifikan menjadi 25.49% dan pada tahun 2017

kembali mengalami kenaikkan menjadi 36.29%.

Debt to Equity Ratio dengan angka di bawah 1.00 mengindikasikan

bahwa perusahaan memiliki hutang lebih kecil dari equitas yang dimilikinya.

Tetapi investor juga harus jeli dalam melihat Debt to Equity Ratio ini, jika hutang

jangka panjang yang lebih besar, hal ini biasa, karena biasa disebabkan hutang

operasi yang bersifat jangka pendek. Sedangkan jika hutang jangka panjang yang

lebih besar, maka dikhawatirkan perusahaan akan mengalami gangguan likuiditas

dimasa yang akan datang. Selain itu, laba perusahaan juga semakin tertekan akibat

harus membiayai bunga pinjaman tersebut.

Faktor yang mempengaruhi return on assets mengalami penurunan

adalah disebabkan karena menurunnya earning after tax. earning after tax yang

menurun akan menghasilkan laba yang minimal yang akan diperoleh perusahaan.

Dengan menurunnya persentase Profitabilitas (Return On Assets) berarti laba

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

43

setelah pajak yang didapat oleh perusahaan semakin rendah, hal ini akan

menghasilkan laba yang minimal yang akan diperoleh perusahaan.

Dengan menggunakan analisis terhadap return on assets akan tergambar

suatu ringkasan dari keuangan yang terdiri dari laporan laba sesudah pajak dan

laporan total aktiva selama periode yang bersangkutan. Tahap yang perlu

dilaksanakan dalam analisis ini adalah dengan melakukan analisis dengan

menggunakan rasio keuangan. Berdasarkan penilaian profitabilitas (return on

assets) yang dilakukan dengan menggunakan rasio yang meliputi rasio likuiditas

yang dilakukan dengan pengukuran current ratio dan untuk rasio solvabilitas

dapat dilakukan dengan menggunakan pengukuran debt to equity ratio, maka

dapat disusun tabel mengenai rasio keuangan Perum Perumnas Regional 1 Medan:

Tabel IV.4

Perbandingan Return On assets, Current Ratio dan

Debt to Equity Ratio Tahun 2013 s/d 2017

Tahun Profitabilitas Likuiditas Solvabilitas

Return On Assets Current Ratio Debt to Equity Ratio

2013 6.37% 2.75% 40.65%

2014 4.16% 2.49% 45.87%

2015 (0.81)% 2.44% 47.39%

2016 10.62% 4.50% 25.49%

2017 1.41% 3.35% 36.29%

rata-rata 4.35% 3.11% 39.14%

Sumber: Data diolah dari Perum Peumnas Regional I Medan

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

44

B. Pembahasan

1. Return On Assets

Berdasarkan data tabel di atas maka dapat dilihat secara keseluruhan nilai

profitabilitas (return on assets) mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, bahkan

sempat mengalami kerugian ditahun 2015. Disini perusahaan dikatakan belum

mampu untuk menghasilkan laba yang cukup besar dengan menggunakan seluruh

aktiva perusahaan. Sebenarrnya hal ini mungkin saja terjadi dikarenakan Perum

Perumnas Regional 1 Medan merupakan perusahaan yang termasuk ke dalam

perushaan industri padat modal yang akan menghasilkan tingkat pengembalian

aset yang rendah, sehingga hal ini juga mempengaruhi pendapatan laba yang juga

sedikit. Dapat dilihat dari jumlah aset perusahaan yang tinggi namun earning after

tax yang cukup rendah, hal ini dikarenakan biasanya industri padat modal

memerlukan aset-aset berharga mahal untuk melakukan bisnisnya.

Selain itu, jumlah seluruh aset yang tercatat di laporan keuangan juga

bukan seluruhnya berbentuk uang atau aset lainnya yang mudah diuangkan dalam

jangka waktu singkat, kemungkinan sebagian aset yang tercatat adalah dalam

bentuk persediaan yang belum terjual. Bagi Perum Perumnas Regioal 1 Medan

persediaan ini kemungkinan besar adalah perumahan yang memang memakan

waktu yang tidak sedikit untuk langsung dapat terjual, atau pun sistem penjualan

yang biasa diberikan adalah kredit. Sehingga proses perputaran persediaan yang

lama ini dapat membuat pengembalian aset perusahaan semakin lama, aset

perusahaan tidak akan bertambah untuk mempermudah perusahaan dalam

melakukan kegiatan operasionalnya dimasa yang akan datang.

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

45

Nilai earning after tax yang rendah, akan mempersulit perusahaan dalam

melaksanakan kegiatan operasional perusahaan selanjutnya dan mempengaruhi

jumlah aktiva yang didapat perusahaan akan semakin kecil, dapat terlihat dari

jumlah earning after tax yang diperoleh perusahaan tergolong kecil dibandingkan

dengan jumlah total modal yang tersedia. Hal ini akan menghambat seluruh

kegiatan operasional dimasa yang akan datang. Semakin tinggi nilai return on

asset, maka akan semakin baik pula penilaian terhadap kinerja keuangan

perusahaan tersebut. Dan sebaliknya, jika semakin rendahnya tingkat return on

asset tersebut maka akan buruk penilaian kinerja keuangannya. Sehingga hal ini

dapat mempengaruhi respon para investor untuk menanamkan modalnya. Dengan

meningkatnya laba setelah pajak (earning after tax) perusahaan, artinya

kebijakkan yang ditempuh melalui kinerja perusahaan untuk meraih prestasi

peusahaan (dalam hal ini yaitu laba) sudah tepat. Maksudnya, kinerja perusahaan

dalam mengefektif dan mengefisienkan sumber-sumber keuangannya untuk

menjalankan aktivitas perusahaan sudah baik. Namun apabila laba setelah pajak

(earning after tax) menurun artinya bisa mencerminkan perusahaan masi kurang

efektif dalam mengelola sumber-sumber keuangannya untuk digunakan dalam

aktivitas perusahaan.

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa return on assets dari tahun

2013 sampai dengan 2017 dapat dikatakan kurang baik karena nilai return on

assets masih di bawah standart yang dikatakan baik bagi perusahaan. Walaupun

secara umum tidak ada sebuah informasi atau riset yang menyatakan pada angka

berapa return on assets dianggap baik atau menyatakan sebuah perusahaan akan

baik jika return on assets sebesar sekia-sekian. Namun dilihat dari nilai earning

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

46

after tax yang lebih kecil dibandingkan total aset dapat diartikan bahwa

perusahaan belum mampu mengoptimalkan penggunaan asetnya untuk

menghasilkan laba yang lebih tinggi.

Gambar IV.1 Grafik Return On Assets

2. Current Ratio

Berdasarkan data tabel di atas maka dapat dilihat secara keseluruhan nilai

likuiditas (current ratio) memiliki nilai yang cukup tinggi, yaitu nilai curent ratio

setiap tahunnya berada di atas 2, bahkan ditahun 2016 nilai current ratio berada di

atas angka 4. Walaupun sering terjadi fluktuasi namun masih dikatakan mampu

untuk membayar seluruh kewajiban lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar

yang dimiliki perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari besarnya nilai current ratio

yang berada di atas 2 tersebut dapat diartikan bahwa aset lancar yang tersedia oleh

perusahaan memiliki jumlah yang terlalu tinggi dibandingkan jumlah kewajiban

lancar yang harus di tanggung oleh perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari kecilnya

hutang lancar perusahaan dibandingkan dengan aktiva lancar yang dimiliki

perusahaan, sehingga perusahaan mampu memenuhi kewajiban lancarnya.

Tahun

Total Aktiva

-5E+10

0

5E+10

1E+11

1,5E+11

2E+11

2,5E+11

3E+11

1 2 3 4 5

Tahun

Laba Setelah Pajak

Total Aktiva

ROA

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

47

Namun, seperti yang pernah disebutkan sebelumnya bahwa nilai current ratio

yang terlalu tinggi bukan mengindikasikan sesuatu yang baik bagi kinerja

perusahaan. Hal ini memang tidak akan menghambat kegiatan operasional

perusahaan dimasa yang akan datang. Karena perusahaan memiliki modal kerja

untuk membiayai seluruh kegiatan operasional jangka pendek perusahaan

selanjutnya.

Namun jika tingkat current ratio perusahaan terlalu tinggi maka akan

mempengaruhi laba yang akan didapat oleh perusahaan. Karena semakin tinggi

nilai current ratio maka berarti perusahaan belum mampu untuk mengefisienkan

aset lancarnya sehingga terjadi kelebihan uang kas atau aktiva lancar lainnya

dibandingkan kebutuhan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dengan

demikian, aset lancar yang tertanam tersebut tidak akan berputar dan tidak

tergunakan secara efektif, sehingga mengurangi tingkat pemaksimalan dalam

pengembalian aset perusahaan dan tentunya tidak dapat menghasilkan laba bagi

perusahaan.

Tingginya nilai current ratio ini dapat juga dikarenakan present value

(nilai sesungguhnya) dari aset lancar perusahaan, karena ada kemungkinan

perusahaan mempunyai saldo piutang yang cukup besar tetapi piutang tersebut

sudah lama dan sulit ditagih sehingga nilai realitas dari aset lancar itu sebenarnya

lebih kecil dibandingkan dengan nilai yang tercatat di laporan keuangan. Hal ini

mungkin saja terjadi mengingat Perum Peumnas Regional 1 Medan merupakan

perusahaan yang menyadiakan fasilitas perumahan bagi masyarakat menengah ke

bawah, maka bukan tidak mungkin terjadinya piutang tak tertagih atau piutang

jangka pendek dan jangka panjang dalam jumlah yang besar.

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

48

Atau dalam hal lain current ratio yang tinggi mungkin dapat terjadi

karena adanya over investment dalam persedian. Ini biasanya dikarenakan

melesetnya perkiraan jumlah persediaan yang dibutuhkan dalam volume

penjualan. Walaupun kecil kemungkinan Perum Perumnas Regional 1 Medan

mengalami, dikarenakan dalam melaksanankan proyek pembangunan perumahan

pastilah memerlukan perencanaan yang matang. Namun kemungkinan terjadinya

over investment pada bahan/material pembangun bisa saja terjadi. Dan apabila hal

ini terjadi dalam jumlah yang cukup besar maka perusahaan akan kehilangan

“apportunity cost” (dana yang bisa diinvestasikan pada hal yang yaang lebih

menguntungkan). Apalagi perusahaan akan kembali terbebani dengan biaya untuk

pemeliharaan persediaan yang berlebih tersebut.

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa current ratio dari tahun

2013 sampai dengan 2017 dapat dikatakan baik karena nilai aktiva lancarnya

diatas standart yang dikatakan mampu dalam membayar utang lancar

perusahaan menggunakan aktiva yang dimiliki perusahaan. Namun, dalam

menghasilkan laba perusahaan current ratio belum berperan secara optimal.

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

49

Gambar IV.2 Grafik Current Ratio

3. Debt to Equity Ratio

Berdasarkan data tabel di atas maka dapat dilihat bahwa nilai debt to

equity ratio pada tahun 2013 sampai dengan 2017 mengalami fluktuasi. Pada

tahun 2013 nilai debt to equity ratio sebesar 40.65%, itu artinya ekuitas

perusahaan didanai oleh utang sebesar 40.65%. Di tahun 2014 nilai debt to equity

ratio mengalami peningkatan menjadi 45.87%, yang artinya ekuitas perusahaan

didanai oleh utang sebesar 45.87%. Dilihat dari laporan keungan, peningkatan ini

terjadi dikarenakan jumlah penurunan yang terjadi pada utang lebih sedikit tidak

sebanding dengan penurunan total ekuitas. Lalu ditahun 2015 mengalami

peningkatan menjadi 47.39%, yang artinya ekuitas perusahaan didanai oleh utang

sebesar 47.39%. Jika dilihat dari laporan keuangan, peningkatan ini terjadi

disebabkan total utang yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan total

ekuitas yang justru menurun.

Kemudian ditahun 2016 nilai debt to equity ratio mengalami penurunan

menjadi 25.49%, yang artinya ekuitas perusahaan didanai oleh utang sebesar

Tahun

Hutang Lancar 0

5E+10

1E+11

1,5E+11

2E+11

2,5E+11

1 2 3 4 5

Tahun

Aktiva Lancar

Hutang Lancar

CR

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

50

25.49%. Hal ini terjadi disebabkan oleh penurunan pada total utang sedangkan

total ekuitas mengalami kenaikan. Dan ditahun 2017 kembali mengalami

peningkatan menajadi 36.29%, yang artinya ekuitas perusahaan didanai oleh

utang sebesar 36.29%. Peningkatan ini terjadi dikarenakan total utang yang

meningkat berbanding terbalik dengan total ekuitas yang mengalami penurunan.

“Rata-rata industri untuk Debt to Equity Ratio adalah sebesar 80%”

(Kasmir, 2012, hal. 159). Debt to Equity Ratio dengan angka di bawah 1.00

mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki hutang yang lebih kecil dari ekuitas

yang dimilikinya. Hal yang terpenting dari penilaian rasio utang terhadap modal

adalah berapa persentase wajar untuk tiap sektor atau industri yang sudah

disepakati. Artinya, bila kurang dari batas debt to equity ratio yang normal adalah

baik, dan bila melebihi ambang batas yang telah ditetapkan maka artinya negatif.

Namun, ada hal yang juga harus diperhatikan untuk menilai apakah nilai debt to

equity ratio tersebut memang baik atau tidaknya. Seperti misalnya Perum

Perumnas Regional 1 Medan yang jumlah hutang lancar lebih besar dari pada

hutang jangka panjang, hal ini masi bisa diterima, karena besarnya hutang lancar

mungkin disebabkan oleh operasi yang brsifat jangka pendek. Untuk utang jangka

panjang, Perum Perumnas Regional 1 Medan hanya tercatat di laporan keuangan

pada tahun 2015 dalam jumlah yang kecil, sehingga tidak dikhawatirkan akan

mengalami gangguan likuiditas di masa yang akan datang ataupun perusahaan

yang mengalami tekanan akibat biaya bunga pinjaman tersebut.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa nilai debt to equty ratio

dari tahun 2013 sampai tahun 2017 dianggap kurang baik karena nilai debt to

equity yang terlihat berada di atas rata-rata industri. Hal ini akan mempengaruhi

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

51

tingkat kepercayaan para kreditor dan investor untuk menanamkan sahamnya,

semakin tinggi nilai debt to equity ratio maka semakin besar resiko

ketidakmampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjamannya, hal ini akan

membahayakan investasi mereka diperusahaan tersebut. Tetapi dilihat dari laporan

keuangan Perum Perumnas Regional 1 Medan akan terlihat bahwa jumlah total

liabilitas hanya berisikan kewajiban lancar perusahaan. Namun ini juga bukan hal

yang begitu baik bagi perusahaan dikarenakan semakin besarnya beban utang

yang ditanggung prusahaan tersebut tetap dapat mengurangi jumlah laba yang

diterima perusahaan yang kemungkinan berasal dari beban bunga utang.

Gambar IV.3 Grafik Debt to Equity Ratio

Tahun

Total Ekuitas 0

5E+10

1E+11

1,5E+11

2E+11

1 2 3 4 5

Tahun

Total Hutang

Total Ekuitas

DER

Page 66: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan analisis Current Ratio dan Debt To Equity

Ratio terhadap Return On Assets Perum Perumnas Regional 1 Medan Periode

2013-2017 maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Return On Assets pada Perum Perumnas Regional 1 Medan Periode 2013-

2017 cenderung mengalami fluktuasi. Fluktuasi ini disebabkan karena

sejalan dengan terjadinya fluktuasi laba setelah pajak dan total aktiva, dan

diduga manajemen perusahaan kurang efektif dalam memanfaatkan harta

perushaan untuk meningkatkan laba peusahaan.

2. Current ratio pada Perum Perumnas Regional 1 Medan Periode 2013-2017

cenderung mengalami fluktuasi. Fluktuasi tersebut disebabkan karena

sejalan dengan terjadinya fluktuasi kewajiban lancar dan aset lancar, dan

diduga manajemen perusahaan kurang efektif dalam mengatasi

permasalahan kewajiban lancarnya dengan menggunakan aset lancar

perusahaan.

3. Debt to Equity Ratio pada Perum Perumnas Regional 1 Medan Periode

2013-2017 cenderung mengalami fluktuasi. Fluktuasi tersebut disebabkan

karena sejalan dengan terjadinya fluktuasi total hutang dan total ekuitas,

dan tingkat nilai debt to equity ratio tidak akan berkurang dan selalu

berada di atas rata-rata industri bila total utang perushaan tidak berkurang.

Page 67: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

53

4. Hasil analisis Current Ratio dan Debt to Equiti Ratio terhadap Return On

Assets diketahui bahwa nilai return on assets Perum Perumnas Regional 1

Medan periode 2013-2017 dalam keadaan kurang baik, dikarenakan

perusahaan masih belum efektif dalam memanfaatkan asetnya untuk

memperoleh laba yang lebih tinggi. Selain itu nilai current ratio

perushaan juga dalam keadaan mampu untuk memenuhi kewajiban jangka

pendek perusahaan, hanya saya jumlah aset lancar perusahaan terlalu

tinggi dibandingkan jumlah kewajiban yang harus dipenuhi namun tidak

dapat dimanfaatkan untuk memperoleh tambahan laba bagi perusahaan.

Kemudian nilai debt to equity ratio yang tinggi tidak berpengaruh begitu

buruk bagi internal perusahaan, dikarenakan total utang cenderung lebih

banyak utang lancar. Namun hal ini tidak baik karena dapat menambah

beban yang ditanggung perusahaan. Tetapi dilihat dari ekternal

perusahaan, nilai debt to equity ratio yang tinggi dapat berpengaruh bagi

keputusan calon investor yag dapat menilai bahwa modal perusahaan

masih sangat bergantung pihak luar.

B. Saran

Berdasarkan pada hasil analisis data diatas, maka saran yang dapat

diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menjaga dan meningkatkan nilai return on assets, maka manajemen

perusahaan diharapkan dapat pengelolaan atau pemanfaatan seluruh aset

perusahaan agar dapat meningkatkan laba perusahan.

Page 68: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

54

2. Untuk menjaga dan meningkatkan nilai current ratio, maka manajemen

perusahaan diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan atau pemanfaatan

aset lancar perusahaan lebih efektif agar aset lancar perusahaan dapat lebih

bermanfaat dalam meningkatkan laba perusahaan.

3. Untuk menjaga dan meningkatkan nilai debt to equity ratio, maka

manajemen diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan modalnya agar

dapat memuhi seluruh kebutuhan perusahaan tanpa melakukan pinjaman

dari pihak lain, dan manajemen dapat mengatur segala asetnya untuk

kemajuan perusahaan.

4. Bagi Perum Perumnas Regional 1 Medan harus lebih meningkatkan

kembali keefektifannya dalam mengelola aset perusahaan sehingga dapat

meningkatkan pendapatan dan laba perusahaan, agar perusahaan terus

maju dan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya yang sejenis.

Walaupun Perum Perumnas Regional 1 Medan medan merupakan BUMN

dan sudah terbukti mampu menyediakan fasilitas perumahan yang baik,

namun di era persaingan yang semakin ketat dengan banyak perusahaan

yang bergerak dibidang yang sama bahkan ada yang menyediakan fasilitas

real estate maka Perum Perumnas Regional 1 Medan harus terus mampu

bersaing untuk kedepannya.

Page 69: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

55

DAFTAR PUSTAKA

Alpi, M. F., & Gunawan, A. (2018). Current Ratio Dan Total Assets Turnover

Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Plastik Dan Kemasan.

Aksioma : Jurnal Riset Akuntansi, 17(2), 1–36.

Ane, L. (2011). Analisa Laporan Keuangan. Medan: Unimed.

Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2010). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.

Jakrta: Salemba Empat.

Fahmi, I. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Hani, S. (2015). Teknik Analisa Laporan Keuangan. Medan: UMSU Press.

Hantono. (2015). Pengaruh Current Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap

Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Logam Dan

Sejenisnya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 -2013.

Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, 5(1), 21–29.

Hantono. (2018). Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Pada Perusahaan

Pproperty Dan REAL Estate Yang Terdaftar Di BEI Periode 2012-2015.

Jurnal Manajemen Bisnis Dan Inovasi, 5(1), 1–14.

Hery. (2014). Analisis Kinerja Manajemen. Jakarta: PT. Grasindo.

Hery. (2015). Pengantar Akuntansi. Jakarta: Kompas Gramedia.

Hery. (2018). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Grasindo.

Ikhsan, A., Safrida, L., Dewi, P. K., Abdullah, I., Kusmilawati, & Dalimunte, H.

(2018). Analisa Laporan Keuangan. Medan: Madenatera.

Jumingan. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Kamal, M. B. (2016). Pengaruh Receivable Turnover Dan Debt To Asset Ratio

(DAR) Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Perusahaan Pertanian

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Ilmiah

Manajemen Dan Bisnis, 17(2), 68–81.

Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kristianti, I. P. (2018). Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan. Akuntansi Dewantara, 2(1), 56–68.

Mahardhika, P. A., & Marbun, D. P. (2016). Pengaruh Current Ratio Dan Debt To

Equity Ratio Terhadap Return On Assets. Widyakala, 3, 23–28.

Page 70: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

56

Munawir, S. (2014). Ananlisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Murhadi, W. R. (2013). Analisis Laporan Keuangan Proyeksi Dan Evaluasi

Saham. Jakarta: Salemba Empat.

Prihadi, T. (2012). Memahami Laporan Keuangan Sesuai IFRS Dan PSAK.

Jakarta: PPM.

Rudianto. (2013). Akuntansi Manajemen Informasi Untuk Pengambilan

Keputusan Strategis. Jakarta: Erlangga.

Ruspandi, H., & Asma, R. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Profitabilitas Perusahaan Pembiayaan Di Indonesia. Jurnal Wawasan

Manajemen, 2(1), 97–118.

Sartono, A. (2008). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

Sipahutar, R. P. (2017). Pengaruh Debt To Equity Ratio Dan Longterm Debt To

Equity Ratio Terhadap Return On Equity Dengan Ukuran Perusahaan

Sebagai Variabel Moderating Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset

Finansial Bisnis, 1(2), 137–148.

Situmeang, C. (2014). Manajemen Keuangan. Medan: Unimed Press.

Sugiono, A., & Untung, E. (2016). Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan

Keuangan Edisi Revisi. Jakarta: PT. Grasindo.

Page 71: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

RIWAYAT HIDUP

ELSYA NIATI RAMADHANI, Dilahirkan di Desa Santur Kota Sawahlunto,

Padang, Sumatera Barat pada hari Selasa 21 Januari 1997. Anak kedua dari tiga

bersaudara pasangan suami istri Syahrul Amri dan Nurhanelis. Peneliti

menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar di SD Negeri 028288 Jati Karya,

Kec. Binjai Utara, Kota Binjai pada tahun 2009. Pada tahun yang sama peneliti

langsung melanjutkan Pendidikan di SMP Negeri 11 Jati Makmur, Kota Binjai,

Sumatera Utara dan tamat pada tahun 2012 kemudian melanjutkan Pendidikan

Sekolah Menengah Atas di SMK Negeri 1 Satria, Kec. Binjai Kota, Kota Binjai,

Sumatera Utara dan selesai pada tahun 2015. Pada tahun 2015 juga peneliti

melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi swasta, tepatnya di Universitas

Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada

Program Studi Ekonomi Manajemen Keuangan.

Page 72: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS PADA PERUM …

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Elsya Niati Ramadhani

Tempat/ tgl Lahir : Santur/ 21 Januari 1997

Alamat : Komp. BTN Karya Indah

Jl. Kenanga II No. 21 Binjai

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Menikah

No. HP : 0821-6699-5262/ 0858-3648-0669

Email : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

2003 – 2009 : SD Negeri 028288 Binjai

2009 – 2012 : SMP Negeri 11 Binjai

2012 – 2015 : SMK Negeri 1 Binjai

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Hormat saya,

Elsya Niati Ramadhani