Kelompok 3 kelas 7 h sumber daya tanah yang ada di kabupaten pati
Analisis ekonomi sumber daya pada tanah
-
Upload
cut-ajja-hani -
Category
Economy & Finance
-
view
1.457 -
download
0
description
Transcript of Analisis ekonomi sumber daya pada tanah
LAPORAN ANALISIS EKONOMI SUMBER DAYA ALAM
PADA TANAH
DOSPEN : SYARIFAH MAIHANI.SE.MM
OLEH KELOMPOK 1
Ketua : Nora AriskaAnggota : Ismaturrahmi
Nurmaliza Andika M.zikri Saddam(tdk aktf saat
praktikum) Yusrizal(tdk aktf saat
praktikum)
1.1 LATAR BELAKANGTanah adalah suatu benda alami yang terdapat di
permukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pertumbuhan.Praktikum ini berjudul “Analisis Tanah”.
Tanah bersifat dinamis, dimana tanah mengalami perkembangan setiap waktunya. Karakteristik tanah di setiap daerah tentunya berbeda dengan daerah lainnya. Tanah dapat dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat yang dimilikinya. Ilmu yang mempelajari tentang proses-proses pembentukan tanah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya disebut genesis tanah.
Tanah terdiri dari tiga komponen: padat (butir pasir, debu, liat dan bahan organik), cair (air di dalam pori tanah), dan udara (di dalam pori atau rongga tanah). Untuk mendukung pertumbuhan tanaman, ketiga komponen tersebut harus berada dalam keadaan seimbang. Bila tanah terlalu basah (hampir semua pori diisi air), maka akan kekurangan udara sehingga akar tanaman sulit bernapas. Sebaliknya, bila tanah terlalu kering (kekurangan air), walaupun cukup udara, dapat menyebabkan tanaman layu.
4
1.2 MAKSUD DAN TUJUANMaksud dan tujuan dilaksanakannya praktikum Ilmu Tanah ini mengenai “Analisis Tanah” yaitu agar mahasiswa/i mengerti dan memahami tentang kuantitas dan kualitas keserdiaan sumberdaya alam pada tanah,Pemamfaatan SDA pada tanah dan kontribusi tanah terhadap pembangunan nasional,Jenis,Faktor penyebab dan dampak kerusakan dari pemamfaatan SDA pada tanah,Kelembagaan dalam pengolaan SDA pada tanah dan Analisis keberlanjutan SDA pada tanah.
1.3 WAKTU DAN TEMPATHari / Tanggal : Kamis, 17 April 214Waktu : Pukul 09.00 – 17.00 WIBTempat : Desa Benyot Dan Desa Peraden,Kec.Juli
5
1.Tanah Kapur
Gambar Tanah Kapur
Tanah kapur adalah tanah yang berasal dari batuan kapur yang pada umumnya terdapat di daerah pegunungan kapur dan berumur tua. Tanah ini tidak subur, tetapi masih dapat ditanami pohon jati, seperti daerah hutan jati.Persebarannya banyak terdapat di daerah pegunungan kapur yang terdapat di desa senebok peraden.
6
2.Tanah Mergel
Gambar :tanah mergel
Tanah Mergel adalah tanah yang terjadi dari campuran batuan kapur , pasir dan tanah liat.Pembentukan tanah mergel dipengaruhi oleh hujan yang tidak merata epanjang tahun.Tanah mergel termasuk jenis tanah yang subur dan banyak terdapat di lereng pengunungan dan daratan rendah, yang terdapat di senebok peraden.
KAJIAN TEORI2.1 KUANTITAS DAN KUALITAS KETERSEDIAAN SDA PADA TANAH
Pelestarian kualitas tanah merupakan upaya untuk memelihara fungsi tanah agar kualitasnya tetap pada kondisi alamiahnya. Pelestarian kualitas air dilakukan pada sumber tanah yang terdapat di hutan lindung. Sedangkan pengelolaan kualitas tanah pada sumber tanah di luar hutan lindung dilakukan dengan upaya pengendalian pencemaran tanah, yaitu upaya memelihara fungsi tanah sehingga kualitas tanah memenuhi baku mutu tanah. Tanah sebagai komponen lingkungan hidup akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh komponen lainnya. Tanah yang kualitasnya buruk akan mengakibatkan kondisi lingkungan hidup menjadi buruk sehingga akan mempengaruhi kondisi kesehatan dan keselamatan manusia serta kehidupan makhluk hidup lainnya. Penurunan kualitas air akan menurunkan dayaguna, hasil guna, produktivitas, daya dukung dan daya tampung dari sumber daya tanah yang pada akhirnya akan menurunkan kekayaan sumber daya alam (natural resources depletion).Kuantitas tanah pun sangatlah banyak.
8
2.2 PEMAMFAATAN SDA PADA TANAH DAN KONTRIBUSI TANAH TERHADAP PEMBANGUNAN NASIONAL
Berikut manfaat sumber daya alam pada tanah, yaitu;
1. Penyediaan unsur hara untuk tumbuhan. Ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat produksi suatu tumbuhan. Jumlah dan jenis unsur hara yang tersedia di tanah dan dibutuhkan oleh tumbuhan haruslah sesuai dan seimbang.
2. Penyedia makanan untuk biota tanah. Tanah menjadi habitat pengurai yang menguraikan sisa organisme mati menjadi bahan makanan yang dibutuhkan oleh tanaman dan organisme lain.
3. Sebagai habitat hidup dan melakukan kegiatan. Tanah merupakan tempt manusia dan makhluk hidup lainnya melakukan kegiatannya. Di dalam tanah, hidup pula berbagai organisme tanah, misalnya cacing tanah.
4. Sumber bahan baku barang kerajianan atau perabot rumah tangga. Kandungan tanah liat dapat di manfaatkan manusia untuk membuat batu bata, barang-barang seni dan kerajinan, maupun alat-alat rumah tangga. Tanah liat juga dapat dimanfaatkan salah satunya sebagai bahan baku genteng penutup atap rumah atau bangunan.
5. Memiliki nilai ekologi, yaitu mampu menyerap dan menyimpan air (melindungi tata air), menekan erosi, serta menjaga kesuburan tanah.
6. Memiliki nilai ekonomis yaitu sebagai aset yang dapat disewakan atau diperjual belikan Mengandung barang tambang atau bahan galian yang berguna untuk manusia.
9
PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN
UMUM DALAM KEADAAN MENDESAK
Keadaan Mendesak
Pemberitahuan kepada Pihak yang Berhak
Penetapan Lokasi Pembangunan
Pelaksanaan Pengadaan
Tanah
2.3 JENIS,FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAK KERUSAKAN DARI PEMAMFAATAN SDA PADA TANAH
JENIS-JENIS TANAH YAITU :
1. Tanah VulkanisTanah vulkanis memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Tanahnya subur. Mengandung unsur hara yang tinggi. Merupakan hasil pelapukan materi letusan gunung berapi. Mudah menyerap air dan berwarna lebih gelap. Terdapat di sekitar wilayah gunung berapi.
2. Tanah HumusTanah humus memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Tanahnya gembur. Warnanya kehitaman. Merupakan hasil pelapukan fosil tumbuhan dan hewan yang membusuk. Baik untuk lahan pertanian karena daya serap airnya yang tinggi
3. Tanah Lempung atau Tanah LiatTanah lempung memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Tanahnya sulit menyerap air sehingga tidak cocok untuk dijadikan lahan pertanian. Tekstur tanahnya cenderung lengket bila dalam keadaan basah dan kuat menyatu
antara butiran tanah yang satu dengan lainnya. Dalam keadaan kering, butiran tanahnya terpecah-pecah secara halus. Merupakan bahan baku pembuatan tembikar dan kerajinan tangan lainnya yang
dalam pembuatannya harus dibakar dengan suhu di atas 10000C.4. Tanah KapurTanah kapur memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Tanahnya tidak subur dan sangat tidak cocok untuk lahan pertanian. Merupakan hasil pelapukan batuan kapur. Dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan kerajinan keramik. Dalam pertanian, tanah kapur yang sifat basanya tinggi dapat dimanfaatkan untuk
menetralkan kadar keasaman tanah.
11
JENIS KEPENTINGAN UMUM1.Pertahanan dan keamanan
nasional;2.Jalan umum, jalan tol,
terowongan, jalur kereta api, stasiun kereta api, dan fasilitas operasi kereta api;
3.Waduk, bendungan, bendung, irigasi, saluran air minum, saluran pembuangan air dan sanitasi, dan bangunan pengairan lainnya;
4.Pelabuhan, bandar udara, dan terminal;
5.Infrastruktur minyak, gas, dan panas bumi;
6.Pembangkit, transmisi, gardu, jaringan, dan distribusi tenaga listrik;
7.Jaringan telekomunikasi dan informatika Pemerintah;
8.Tempat pembuangan dan pengolahan sampah;
9.Rumah sakit Pemerintah/Pemda;
10.Fasilitas keselamatan umum;
11.Tempat pemakaman umum Pemerintah/Pemda;
12.Fasilitas sosial, fasilitas umum, dan ruang terbuka hijau publik;
13.Cagar alam dan cagar budaya;
14.Kantor Pemerintah/Pemda/Desa;
15.Penataan permukiman kumuh perkotaan dan/atau konsolidasi tanah, serta perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan status sewa;
16.Prasarana pendidikan atau sekolah Pemerintah/Pemda;
17.Prasarana olahraga Pemerintah/ Pemda; dan
18.Pasar umum dan lapangan parkir umum.
FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAK KERUSAKAN DARI PEMAMFAATAN SDA PADA TANAH
A. Erosi
B. Penggundulan Hutan
C.Polusi
D. Kebakaran Hutan
E. Eksploitasi Tambang yang Berlebihan
F. Kerusakan Karena Proses Kimiawi Air Hujan
G. Kerusakan Karena Proses Mekanis Air Hujan
H. Kerusakan Karena Tanah Longsor
I. Kerusakan Karena Terkumpulnya Garam di Daerah Perakaran (Salinisasi)
J. Kerusakan Karena Penjenuhan Tanah oleh Air (Waterlogging)
“Kantor Pertanahan Kabupaten Bireuen”2.4 KELEMBAGAAN DALAM PENGOLAAN SDA PADA TANAH
14
PERATURAN PERUNDANGMengingat : Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960;•Undang-undang Nomor 56 Tahun 1960;•Undang-undang 28 Tahun 2009;•Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961;•Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997;•Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2006;•Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1980;•Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2001;•Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 2001;•Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001;•Keputusan Presiden Nomor 309/M Tahun 2001;•Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 2003•Keputusan Presiden Nomor 98 Tahun 2005•Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 1981;•Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 1984;•Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1999 dan Nomor 9 Tahun 1999;•Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 2006;•Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 2006;•Surat Edaran Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 420-4816 Tanggal 11 Desember 1998; •Surat Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 7/Png/19/2011 Tanggal 4 Juli 2011
15
STUKTUR ORGANISASI DAN TUPOKSINYA
16
Bahwa dalam rangka mendekatkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Pertanahan Nasional RI, sebagai perwujudan salah satu amanat Perpres No. 10 tahun 2006 Tentang Badan Pertanahan Nasional telah dikembangkan pola pengelolaan pertanahan yang secara aktif dilakukan oleh jajaran BPN bagi masyarakat dengan sistem pelayanan bergerak yang diberi nama LARASITA (Layanan Rakyat untuk Sertipikasi Tanah). Untuk membangun Sistim informasi pertanahan nasional (Simtanas) termasuk didalamnya infra struktur Perangkat Keras Hadware) dan Perangkat Lunak (Software) serta peningkatan sumber daya manusia, khususnya di Kantor Pertanahan dengan 2 Cara : 1. Kantor Pertanahan dengan Basis Data KKP – Geo KKP
2. Pelayanan bergerak (mobile) LARASITA
17
LUAS LAHAN BUKAN PERTANIAN
DALAM KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2011
Kecamatan Bangunan & Pekarangan Hutan Negara Rawa Tidak Ditanami Lainnya Jumlah/Total
(Ha) (Ha) (Ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01 Samalanga 2,164 8,443 67 220 10,894
02 Simpang mamplam 2,408 10,915 65 246 13,634
03 Pandrah 557 1,350 - 50 1,957
04 Jeunieb 1,301 916 8 557 2,782
05 Peulimbang 419 187 - 43 649
06 Peudada 1,963 7,950 25 362 10,300
07 Juli 565 3,958 5 744 5,272
08 Jeumpa 1,015 - 54 783 1,852
09 Kota Juang 834 - 30 43 907
10 Kuala 435 - 40 40 515
11 Jangka 1,313 - 80 636 2,029
12 Peusangan 3,886 - 309 85 4,280
13 Peusangan Selatan 635 800 102 56 1,593
14 Peusangan Sb. Krueng 375 1,500 126 75 2,076
15 Makmur 1,256 - 33 50 1,339
16 Gandapura 434 - - 91 525
17 Kuta Blang 256 - 140 150 546
Jumlah/Total 19,816 36,019 1,084 4,231 61,150
Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan,Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bireuen
serta Statistik Kabupaten Bireuen
18
2.5 ANALISIS KEBERLANJUTAN SDA PADA TANAH HIPOTESIS KEBERLANJUTAN SDA
Beberapa tahun terakhir ini, sektor pertanian kembali menjadi sorotan publik.Hal ini dikarenakan selama Indonesia mengalami masa krisis ekonomi yang berkepanjangan, salah satu sektor yang mampu bertahan dari gonjangan tersebut adalah sektor pertanian. Oleh karena itu, sektor pertanian dinilai mampu memegang peranan strategis dalam pembangunan perekonomian nasional, dan bahkan diharapkan dapat berperan di garis depan dalam mengatasi krisis ekonomi di era reformasi ini. Peran pertanian sebagai peranan strategis sehingga sektor ini patut menjadi sektor andalan dan mesin penggerak pertumbuhan ekonomi. Pembangunan pertanian berkelanjutan pada masa mendatang bukan lagi sekedar bertumpu pada persoalan produksi semata, akan tetapi berwawasan peningkatan kesejahteraan petani, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan, pendidikan, dan keterampilan petani serta upaya perbaikan pelestarian sumberdaya dan lingkungan hidup yang disertai penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, harus mendapat prioritas yang tinggi dalam pembangunan pertanian pada era reformasi ini.Pembangunan pertanian harus dilakukan secara terpadu dalam suatu kesatuan sistem agribisnis sehingga mampu memanfaatkan sumberdaya domestik secara optimal. Strategi ini sekaligus merupakan suatu upaya yang sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu menyediakan pangan yang berkualitas dan cukup bagi masyarakat, serta menciptakan nilai tambah dan meningkatkan penerimaan devisa, sehingga lebih memperkuat ketahanan nasional.
19
UPAYA-UPAYA PEMULIHAN KUANTITAS DAN KUALITAS TANAH
A. Rehabilitas Kerusakan Sifat Fisik tanahKerusakan sifat fisik tanah umumnya diakibatkan oleh memburuknya struktur tanah.
Kerusakan struktur dimulai dengan penurunan kestabilan agregat tanah. Hal itu diakibatkan oleh kikisan air hujan dan aliran permukaan. Berkurangnya kualitas kestabilan agregat tanah diiringi penurunan kandungan bahan organik, aktivitas perakaran vegetasi, dan jumlah mikroorganisme tanah. Tindakan untuk memperbaiki kerusakan sifat fisik tanah sebagai berikut :
a. pengolahan tanah secara berkala untuk menghindari pergerakan tanah.b. peningkatan kandungan bahan organik tanah melalui variasi seresah (dedaunan kering) dari
vegetasi penutup lahannayac. peningkatan keanekaragaman tanaman untuk memperbaiki sistem persebaran perakaran.
B. Rehabilitas Kerusakan Kimia dan Biologi TanahKerusakan tanah pada sifat kimia dan biologi ditandai dengan penurunan kandungan bahan
organik dan kenaikan kadar asam tanah. Tindakan perbaikan dilakukan dengan cara antara lain pemberian jerami dan zat kapur. Pemberian jerami dapat meningkatkan aktivitas mikroba yang membusukkan bahan-bahan tanah dan menghasilkan bahan organik. Pemberian zat kapur dapat membantu menetralisasi kadar keasaman pada tanah.
20
C.Remediasi Pencemaran tanahRemediasi adalah upaya atau tindakan yang dilakukan untuk membersihkan permukaan tanah
yang tercemar. Remediasi dibagi menjadi tiga, yaitu remediasi in-situ (on-site), ex-situ (off-site), dan bioremediasi:
Remediasi in-situ adalah pembersihan lahan yang tercemar tanpa berpindah tempat atau tetap di lokasi pencemaran.
Remediasi ex-situ adalah pembersihan lahan yang tercemar dengan cara menggali tanah yang tercemar dan dipindahkan ke lokasi lain. Setelah dipindahkan di tempat aman, baru dilakukan proses pembersihan tanah yang tercemar tersebut.
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur dan bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mengurangi pengaruh zat pencemar.
KESIMPULAN DAN SARAN
KesimpulanDari data-data pengamatan di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa ketelitian itu
sangat penting dalam proses praktikum. Pemilihan profil untuk pengambilan contoh tanah harus benar-benar diperhatikan, harus mewakili suatu daerah.
Pada praktikum ini kami hanya mengamati kuantitas dan kualitas ketersediaan SDA, Pemamfaatan SDA pada tanah dan kontribusi tanah terhadap pembangunan nasional,Jenis,Faktor penyebab dan dampak kerusakan dari pemamfaatan SDA pada tanah,Kelembagaan dalam pengolaan SDA pada tanah dan Analisis keberlanjutan SDA pada tanah.
SaranDalam pengamatan analisis tanah tanah harus dilakukan lebih teliti agar tidak terjadi
kesalahan dalam pengklasifikasian. Pengamatan terhadap keadaan lingkungan pada saat pengamatan profil harus memperhatikan kondisi lapangan saat itu. Kondisi lapangan harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi hasil pengamatan dan akhirnya juga mempengaruhi hasil klasifikasi tanah pada profil tersebut.
Dan Kami pada prinsipnya siap dan mendukung penuh untuk menjalankan tugas melalui LARASITA dengan segenap kemauan dan keterbatasan kemampuan yang ada, oleh karenanya kami juga sangat berharap bantuan dari Kanwil BPN Propinsi maupun BPN Pusat untuk terus memberikan perhatian dan bimbingannya.
PENUTUP
Demikian laporan praktikum analisis tanah yang berjudul
“Analisis Tanah” yang telah saya buat.Semoga dapat menjadi
bahan pertimbangan penilaian mata kuliah Ekonomi sumber daya alam.Mohon maaf apabila dalam laporan ini terdapat
banyak kekurangan, karena keterbatasan data dan lain
sebagainya, saya ucapkan terimakasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu terlaksananya praktikum analisis
tanah ini.Semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat
bagi pembaca khususnya bagi diri saya sendiri..