ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf ·...

49
i ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PEREDUPAN YANG DIPENGARUHI OLEH VOLUME KEPADATAN LALU LINTAS (STUDI KASUS DI JALAN JENDRAL SUDIRMAN KOTA SEMARANG) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan oleh Ahmad Thohir NIM. 5101413017 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Transcript of ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf ·...

Page 1: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

i

ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN

UMUM (PJU) DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM

PEREDUPAN YANG DIPENGARUHI OLEH VOLUME

KEPADATAN LALU LINTAS

(STUDI KASUS DI JALAN JENDRAL SUDIRMAN KOTA SEMARANG)

SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

oleh

Ahmad Thohir

NIM. 5101413017

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

ii

Page 3: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

iii

Page 4: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

iv

Page 5: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

1. Untuk Menjadi Baik Itu Mudah, Dengan Diam Saja Kita Sudah Terlihat

Baik. Jadilah Manfaat, Karena Manfaat Butuh Perjuangan dan

Pengorbanan. (KH. Sahal Mahfudz.)

Persembahan:

1. Untuk Ibu dan Ayahku tercinta.

2. Untuk KH. Abdul Hamid, KH. Syafi’, KH. Nawawi Cholil

pengasuh ponpes As Sidiqiah, tasik Agung, Rembang.

3. Untuk Kiayi Agus Romadhon Pengasuh Ponpes Durrotu

Aswaja, Semarang.

4. Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul

Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu Aswaja.

5. Untuk Guru Guru TK Al Mashitoh, SD N Kedungtulup,

MTs. Miftahul Ulum, dan SMK N 1 Rembang.

6. Untuk Dosen dosen UNNES Khususnya Dosen Prodi

PTB.

7. Untuk Teman Teman Semua.

Page 6: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

vi

ABSTRAK

Ahmad Thohir. 2017. “Analisis Efisiensi Daya Penerangan Jalan Umum (PJU) Dengan Menggunakan Sistem Peredupan Yang Dipengaruhi Oleh Volume Kepadatan Lalu Lintas (Studi Kasus di Jalan Jendral Sudirman Kota Semarang

)”. Skripsi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing I Aris Widodo S.Pd., M.T. Pembimbing II Drs. Hery Suroso ST,

MT.

Sesuai Undang-Undang No 30 tahun 2007, Peraturan Pemerintah Nomor

70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi dan Instruksi Presiden Nomor 13 tahun

2011, mewajibkan semua instansi pemerintah pusat, daerah, Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) melakukan upaya

penghematan energi dan air dan melaporkannya setiap 3 (tiga) bulan kepada

Presiden. Namun, fakta di lapangan menunjukkan pemakaian energi listrik pada

lampu PJU yang besar hal ini perlu ditindak lanjuti dengan cara mengefisiensi

daya energi listrik untuk PJU dengan cara Penggunaan Sistem peredupan pada

PJU

Tujuan dari pelaksanaan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui

berapa besar efisiensi daya listrik PJU di Jalan Jendral Sudirman dengan

menggunakan sistem pemadaman yang dipengaruhi oleh volume kendaraan lalu

lintas pada jam 18.00-06.00 WIB.

Metode dalam penelitian ini menggunakan mixed methods, yaitu

pendekatan dalam penelitian yang mengkombinasikan atau menghubungkan

antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan yaitu

penerapan sistem peredupan pada penerangan jalan umum dengan tolok ukur

volume kepadatan lalu lintas mempunyai pengaruh yang besar terhadap efisiensi

penggunaan daya pada penerangan jalan umum di Jalan Jendral Sudirman Kota

Semarang. Dapat disimpulkan besar persentase penghematan daya penerangan

jalan umum pada hari efektif sebesar 39,07% dan persentase penghematan daya

penerangan jalan umum pada hari libur sebesar 32,81%. Atau jika dirata rata

selama satu tahun yaitu sebesar 37,26 %.

Kata Kunci : Lampu Penerangan Jalan Umum(PJU), Efisiensi, Volume Kepadatan Lalu Lintas

Page 7: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, karena peneliti dapat

menyelesaikanskripsi dengan judul “Analisis Efisiensi Daya Penerangan Jalan

Umum (PJU) Dengan Menggunakan Sistem Peredupan Yang Dipengaruhi Oleh

Volume Kendaraan Lalu (Studi Kasus di Jalan Jendral Sudirman Kota

Semarang)”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, S1 Fakultas Teknik

UNNES.

Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman M. Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Nur Qudus, M.T. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Semarang.

3. Dra. Sri Handayani, M.Pd. Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri

Semarang

4. Aris Widodo, S.Pd., M.T. Dosen pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, kritik, saran serta masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

5. Drs. Heri Suroso, S.T., M.T. Dosen Pembimbing II yang juga telah

memberi bimbingan, kritik, dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Eko Nugroho Julianto S.Pd., M.T. Dosen wali yang selalu memberikan

suport sejak masih menjadi mahasiswa baru.

Page 8: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

viii

7. Ayah dan ibu yang selalu mendukung dan memotivasi peneliti dalam

menyusun skripsi ini.

8. Teman-teman seperjuangan, yang selalu memotivasi dan memberi

masukan yang bermanfaat dalam menyusun skripsi ini.

9. Semua pihak yang mendukung kelancaran penyusunan skripsi ini.

Semoga semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini

mendapatkan pahala dari Allah SWT. Peneliti berharap skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi semua pihak dan para pembaca.

Semarang, 2017

Peneliti

Page 9: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................................. ii

PENGESAHAN .............................................................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................. v

ABSTRAK ....................................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................................vii

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xiiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2 Batasan Masalah ....................................................................................... 7

1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 8

1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 8

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 8

1.5.1 Manfaat Praktis ................................................................................. 8

1.5.2 Manfaat Teoritis ................................................................................ 9

1.6 Sistematika Skripsi ................................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ...................................... 11

2.1 Kajian Empiris ........................................................................................ 11

Page 10: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

x

2.2 Landasan Teori ....................................................................................... 14

2.2.1 Efisiensi Energi ............................................................................... 14

2.2.2 Penerangan Jalan Raya .................................................................... 15

2.2.3 Jenis Lampu Penerangan Jalan........................................................ 19

2.2.4 Ketentuan pencahayaan dan penempatan........................................ 21

2.2.5 Satuan Mobil Penumpang (SMP) ................................................... 24

2.2.6 Volume Kepadatan Lalu Lintas ...................................................... 25

2.2.7 Pengukuran Volume Kendaraan .................................................... 27

2.3 Kerangka Berfikir ........................................................................................ 28

2.4 Hipotesis ...................................................................................................... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................................... 31

3.1 Metode Penelitian ................................................................................... 31

3.2 Populasi dan Sampel .............................................................................. 31

3.3 Objek Penelitian ..................................................................................... 33

3.4 Lokasi Penelitian .................................................................................... 34

3.5 Prosedur Penelitian ................................................................................. 35

3.6 Variabel Penelitian ................................................................................. 36

3.6.1 Variabel Bebas ...................................................................................... 36

3.6.2 Variabel Terikat .................................................................................... 37

3.7 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 37

3.8 Bentuk Instrumen dan Alat Peneltian ..................................................... 38

3.9 Teknik Analisis Data .............................................................................. 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 43

Page 11: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

xi

4.1 Umum ..................................................................................................... 43

4.1.1 Kondisi Eksisting Jalan Jendral Sudirman Semarang ..................... 43

4.1.2 Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 44

4.2 Hasil Penelitian ....................................................................................... 44

4.3 Pembahasan ............................................................................................ 62

BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 69

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 69

5.2 Saran ....................................................................................................... 69

Daftar Pustaka ................................................................................................................. 71

Page 12: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

xii

DAFTAR TABEL

2.1 Tabel Jenis lampu penerangan Jalan secara umum menurut karakteristik dan

penggunaannya ................................................................................................. 20

2.2 Tabel Kualitas Pencahayaan Normal ......................................................... 22

2.3 Tabel Rasio kemerataan pencahayaan ........................................................ 23

2.4 Tabel Ekivalen Mobil Penumpang (emp) .................................................. 25

2.5 Tabel Tabel Keterangan Nilai SMP ............................................................ 27

3.1 Tabel Data Jalan Jendral Sudirman ............................................................. 33

3.2 Tabel Instrumen Penelitian ......................................................................... 39

4.1 Tabel Data Volume Kepadatan Lalu lintas Hari Efektif 1 .......................... 45

4.2 Tabel Data Volume Kepadatan Lalu lintas Hari Efektif 2 .......................... 46

4.3 Tabel Data Rata Rata Volume Kepadatan Lalu lintas Hari Efektif ............ 48

4.4 Tabel Data Volume Kepdatan Lalu lintas Hari Libur 1 .............................. 54

4.5 Tabel Data Volume Kepdatan Lalu lintas Hari Libur 2 .............................. 55

4.6 Tabel Data Gabungan Volume Kepadatan Lalu lintas Hari Libur .............. 57

Page 13: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

xiii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Gambar Bagan Kerangka Berfikir .............................................................. 29

3.1 Gambar Lokasi Jalan Jendral sudirman ...................................................... 35

3.2 Gambar Tahap Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 36

3.3 Gambar Counter, ballpoint dan clipboard ................................................... 40

3.4 Grafik Volume lalu lintas harian per 15 menit ........................................... 41

4.1 Grafik Data Gabungan/Rata-Rata Hari Efektif .......................................... 52

4.2 Grafik Data Gabungan/Rata-Rata Hari Libur ............................................ 61

Page 14: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Grafik Volume Kepadatan Lalu Lintas Harian Hari Efektif 1 .......................... 73

Grafik Volume Kepadatan Lalu Lintas Harian Hari Efektif 2 .......................... 74

Grafik Volume Kepadatan Lalu Lintas Harian Hari Libur 1 ........................... 75

Grafik Volume Kepadatan Lalu Lintas Harian Hari Libur 2 ........................... 76

Dokumentasi lampu di jalan jendral sudirman ................................................. 77

Formulir Usulan Topik Sekripsi ....................................................................... 78

Usulan Pembimbing .......................................................................................... 79

Keputusan Dekan tentang Penetapan Dosen Pembimbing .............................. 80

Surat Tugas Penguji .......................................................................................... 81

Berita Acara Seminar Proposal Skripsi ............................................................ 82

Daftar Hadir Seminar Proposal Skripsi ............................................................. 83

Surat Izin Observasi ......................................................................................... 84

Surat Rekomendasi Riset/ Observasi ............................................................... 85

Suplemen Pengajaran Mata Kuliah Utilitas Bangunan .................................... 87

Gambar Jalan Jendral Sudirman Kota Semarang ............................................. 91

Data survei titik lampu PJU tahun 2017 ........................................................... 93

Page 15: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, batasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

skripsi.

1.1 Latar Belakang Masalah

Secara umum sebuah negara memiliki tujuan untuk memberikan

kesejahteraan pada rakyatnya, meningkatkan harkat martabat rakyat untuk

menjadi manusia seutuhnya, demikian juga halnya dengan Negara Kesatuan

Republik Indonesia sebagai salah satu dari negara yang merdeka dan berdaulat

mempunyai tujuan dalam pemerintahannya. Pembangunan di segala bidang

kehidupan dilakukan untuk membentuk masyarakat adil dan makmur berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Tujuan bangsa Indonesia, sebagaimana tertuang dalam Pembukaan

Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 Alinea

IV, yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia, memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa

Indonesia dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Untuk mencapai tujuan

tersebut, perlu adanya sebuah pembangunan yang adil dan merata disegala aspek

kehidupan, baik di pusat maupun di daerah. Salah satu kota yang ingin mencapai

tujuan tersebut adalah kota Semarang.

Page 16: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

2

Kota Semarang merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah yang memiliki

posisi geografi strategis karena berada pada jalur lalu lintas ekonomi Pulau Jawa

dan merupakan koridor pembangunan Jawa Tengah sekaligus menjadi kota

metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan

Medan (Wikipedia).

Berdasarkan penelusuran jejak historis, Kota Semarang dikenal sebagai

kota niaga dan pernah dinyatakan sebagai kota niaga terbesar kedua setelah

Batavia(Wikipedia). Berdasarkan sejarah kota dan analisa potensi serta faktor-

faktor strategis yang ada, Kota Semarang memiliki misi yaitu “Terwujudnya

Semarang Kota perdagangan dan jasa yang berbudaya maju masyarakat

sejahtera”.

Untuk mewujudkan misi tersebut, Kota Semarang memerlukan

infrastruktur yang memadai, salah satunya adalah jalan raya. Jalan raya ialah jalan

utama yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan yang lain

(Wikipedia). Biasanya jalan besar ini mempunyai ciri-ciri :

a) Digunakan untuk kendaraan bermotor,

b) Digunakan oleh masyarakat umum,

c) Dibiayai oleh perusahaan negara,

d) Penggunaannya diatur oleh undang-undang pengangkutan.

Di kota ini terdapat banyak ruas jalan umum yang membelah Kota

Semarang menjadi bagian-bagian kecil. Pada ruas-ruas jalan umum ini terdapat

fasilitas penerangan pada malam hari yang disebut penerangan jalan umum.

Penerangan yang prima mutlak diperlukan untuk jalan umum, karena jalan umum

Page 17: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

3

menurut fungsinya di bagi menjadi tiga yaitu jalan arteri, jalan kolektor, jalan

lokal dan jalan lingkungan. Penerangan jalan umum merupakan salah satu

infrastruktur yang penggunaannya didukung menggunakan energi listrik.

Untuk mengelola penerangan jalan tersebut membutuhkan dana yang tidak

sedikit, dana tersebut berasal dari dalam maupun luar negeri . Salah satu sumber

penerimaan dalam negeri berasal dari pajak yang didapat dari rakyat sendiri,

dengan melalui pemungutan yang bersifat memaksa sebagaimana diatur dalam

pasal 23 A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang

berbunyi “ Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan

negara diatur dengan Undang-Undang”.

Di Kota Semarang pajak penerangan jalan diatur dalam peraturan daerah

Kota Semarang nomor 7 tahun 2011 tentang pajak penerangan jalan. Berdasarkan

Pasal 1 angka (5) Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pajak

Penerangan Jalan yang dimaksud dengan Pajak Penerangan Jalan adalah pajak

atas penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun diperoleh

dari sumber lain. Sedangkan pada angka (7) menjelaskan bahwa Subjek Pajak

adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan pajak. Dan di angka (8)

Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan meliputi pembayar pajak,

pemotongan pajak dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban

perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

daerah.

Page 18: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

4

Selanjutnya berdasarkan pasal 6 peraturan daerah Kota Semarang Nomor 2

tahun 2014 tentang perubahan atas peraturan daerah Kota Semarang Nomor 7

tahun 2011 tentang pajak penerangan jalan.

Berdasarkan data di atas, masyarakat merasa perlu dan punya hak

mendapatkan dan menikmati PJU sebagai bentuk kompensasi membayar iuran

PJU melalui tagihan rekening listrik. Di beberapa tempat pertumbuhan PJU sangat

pesat dan tidak terbendung, dan pada umumnya tidak menggunakan lampu yang

hemat energi dengan tingkat penerangan yang tinggi. Sementara di sisi lain

Pemerintah Kota Semarang masih menunggak pembayaran listrik tahun 2015.

Malah, hampir tiap bulan pemkot selalu terlambat membayar tagihan. Humas

PLN Distribusi Jateng-DIY Supriyono, Senin 18 Januari 2016, mengatakan, rata-

rata tagihan listrik pemkot per bulan mencapai Rp1 miliar. Sementara, tunggakan

listrik muncul tiap akhir bulan. Misalnya, untuk pembayaran akhir Desember

2015 juga terlambat, sehingga dibayar pada Januari 2016.

Efisiensi energi adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Seperti

yang tertuang dalam Undang-Undang No 30 tahun 2007 dan Peraturan

Pemerintah Nomor 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi, efisiensi energi

adalah tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah (pusat maupun daerah),

swasta, dan masyarakat.

Dalam Instruksi Presiden Nomor 13 tahun 2011 Tentang Penghematan

Energi dan Air, mewajibkan semua instansi pemerintah pusat, daerah, Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

melakukan upaya penghematan energi dan air dan melaporkannya setiap 3 (tiga)

Page 19: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

5

bulan kepada Presiden. Pada aktivitas penghematan listrik, pemerintah

menetapkan target penghematan sebesar 20 %. Dalam hal ini, penerangan jalan

khususnya penerangan jalan umum merupakan salah satu sasaran efisiensi energi

yang sangat memungkinkan. Terlihat dari penggunaan daya yang boros dan lampu

yang digunakan memiliki umur atau waktu hidup yang singkat.

Berdasarkan hasil kajian penelitian yang telah dilakukan oleh Aris Widodo

(2016) tentang efisiensi penggunaan daya listrik untuk PJU dengan sistem

peredupan di Jalan Pahlawan Kota Semarang dari pengaruh kepadatan lalu lintas

menunjukkan bahwa, optimalisasi sistim peredupan dapat dilakukan tanpa

merubah jaringan instalasi kabel titik-titik lampu penerangan, tetapi dengan

investasi pemasangan rangkaian peredup lampu (dimmer) dan pengatur waktu

(timer). Perlakuan peredupan dilakukan pada semua lampu terpasang pada

kondisi LHR rendah. Peredupan dilakukan pada lampu jenis SON 250 dengan

daya nominal 250 watt menjadi daya nominal 150 watt. Dalam perhitungan kuat

penerangan rata-rata lampu peredupan menjadi 42,66 Lx pada titik nadir dengan

persamaan (4). Kuat penerangan rata-rata peredupan masih memiliki

kecenderungan aman karena masih di atas ketentuan penerangan jalan umum

kelas jalan Kolektor primer sebesar 7 – 10 Lx. Dari efisiensi yang dapat

dilakukan dengan sistem peredupan lampu penerangan jalan umum pertahun pada

perlakukan K1, menunjukan angka 23.16 % dan pada perlakukan K2 menunjukan

angka 25.05% (Aris Widodo).

Pada prinsipnya peredupan cahaya lampu adalah mereduksi arus cahaya

yang dikeluarkan lampu. Peredup memanfaatkan rangkaian kelistrikan

Page 20: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

6

menggunakan prinsip-prinsip pengaturan tegangan masukan, pengaturan arus, dan

pegaturan sudut penundaan. (Muhaimin, 2001:92). Oleh karena itu PJU perlu

ditata dengan cara menggunakan sistem peredupan di waktu waktu tertentu.

Sehingga beban Pemerintah atas tagihan PJU per bulan yang selalu meningkat

dapat ditekan.

Sebagai bahan studi kasus dalam Skripsi ini yaitu konsep dan aplikasi

penerangan jalan umum (PJU) di Jalan Jendral Sudirman Kota Semarang. Jalan

Jendral Sudirman mempunyai panjang 2 Km yang terdiri dari dua jalur, dan

masing masing memiliki tiga lajur. Pada jalan tersebut terdapat 107 buah titik

lampu yang terpasang . Jarak masing-masing titik lampu yang satu dengan yang

lainnya sekitar 35-45 meter.

Di dalam pasal 19 peraturan daerah Kota Semarang nomor 5 tahun 2004

tentang rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kota Semarang, Jalan Jendral

Sudirman termasuk jalan Arteri sekunder (AS32) yang menghubungkan antara

kota semarang dengan Jalan Pantura Semarang-Kendal. Pada jalan tersebut

terdapat PJU yang selalu menyala selama 12 jam/hari secara penuh yaitu pada jam

18.00 - 06.00. Padahal sesuai dengan uraian di atas, perlunya kita

mengefisiensikan penggunaaan daya pada PJU yang ada.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak pihak yang

terkait seperti pemerintah daerah, dan institusi pendidikan khususnya program

setudi yang ada mata kuliah Utilitas Bangunan, agar mengetahui lebih jauh

menggenai instalasi penerangan jalan umum (PJU) sehingga dapat

Page 21: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

7

mengefisiensikan penggunaan penerangan jalan umum (PJU). Oleh karena itu

penulis mengambil judul skripsi adalah “Analisis efisiensi daya penerangan

jalan umum (PJU) dengan menggunakan sistem peredupan yang

dipengaruhi oleh volume kepadatan lalu lintas (studi kasus di jalan jendral

sudirman kota Semarang)”.

1.2 Batasan Masalah

Batasan masalah digunakan peneliti untuk membatasi dan memfokuskan

penelitian pada Efisiensi PJU dengan sistem Pemadaman untuk mengetahui

seberapa besar daya yang dapat diefiensikan pada PJU di Jalan Jendral Sudirman

yg dipengaruhi oleh volume kendaraan lalu lintas pada jam 18.00-06.00. Dalam

Penelitian ini peneliti membatasi masalah hanya pada:

a. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah 107 buah titik lampu yang

terpasang di sepanjang ruas Jalan Jendral Sudirman Kota Semarang.

b. Subjek penelitian pada penelitian ini, yaitu peredupan penerangan jalan

umum di Jalan Jendral Sudirman.

c. Penelitian ini dilakukan hanya untuk mendapatkan berapa presentase

untuk penghematan penggunaan daya penerangan jalan umum (PJU)

dalam sehari di Jalan Jendral Sudirman Kota Semarang dengan

menggunakan sistem peredupan dengan tolak ukur volume kepadatan lalu

lintas.

d. Penelitian ini mengabaikan faktor keamanan dan faktor lainnya dan faktor-

faktor tersebut dapat diteliti sebagai kelanjutan penelitian dari sistem

peredupan ini.

Page 22: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

8

e. Penelitian ini hanya menggunakan volume kepadatan lalu lintas sebagai

tolak ukur dengan menghitung banyaknya kendaraan roda empat dan lebih

dari roda 4 yang melewati ruas Jalan Jendral Sudirman dengan rentang

waktu per 15 menitan mulai dari pukul 18.00 sampai dengan pukul 06.00

WIB.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan

diungkap dalam penelitian ini adalah berapa besar efisiensi daya listrik PJU di

Jalan Jendral Sudirman dengan menggunakan sistem pemadaman yang

dipengaruhi oleh volume kepadatan lalu lintas pada jam 18.00-06.00 WIB?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari pelaksanaan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui

berapa besar efisiensi daya listrik PJU di Jalan Jendral Sudirman dengan

menggunakan sistem pemadaman yang dipengaruhi oleh volume kepadatan lalu

lintas pada jam 18.00-06.00 WIB.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis

dan dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapat dari bangku kuliah

serta dapat digunakan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Teknik Bangunan di Universitas Negeri Semarang.

Page 23: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

9

b. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan

dan memberikan informasi tambahan kepada mahasiswa tentang

Penerangan Jalan Umum.

c. Bagi Dosen

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah materi pengayaan

yang akan disampaikan oleh dosen terhadap mahasiswa.

d. Bagi jurusan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai suplemen

bahan ajar dosen di Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang.

e. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat terhadap

masyarakat jika memang hasil penelitian ini di terapkan oleh

pemerintah Kota Semarang.

1.5.2 Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dan dapat

memberi kontribusi bagi pemerintah Kota Semarang untuk perawatan

dan perbaikan pelayanan sarana dan prasarana khususnya terhadap

Penerangan Jalan Umum di Kota Semarang.

b. Hasil penelitian ini dijadikan materi tambahan mata kuliah utilitas

bangunan, ataupun konstruksi jalan raya.

c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan

penelitian yang sejenis.

Page 24: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

10

1.6 Sistematika Skripsi

a. Bagian awal

Bagian awal skripsi meliputi: judul, abstrak, lembar pengesahan,

motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar

gambar, dan daftar lampiran.

b. Bagian isi

Isi skripsi disajikan dalam lima bab dengan beberapa sub bab pada

tiap tiap bab nya.

BAB I : Pendahuluan

Menguraikan tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup

permasalahan dan sistematika laporan.

BAB II : Landasan Teori

Menguraikan landasan teori tentang penerangan jalan raya, posisi

lampu penerangan jalan raya, perancangan penerangan jalan, lampu hemat

energi, manajemen transportasi, lalu lintas harian rata-rata.

BAB III : Metode Penelitian

Menguraikan tentang metodologi penelitian.

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini mencakup analisis data penelitian serta pembahasannya.

BAB V : Penutup

Berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang

relevan dengan penelitian yang telah dilaksanakan.

c. Bagian Akhir

Page 25: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

11

Bagian akhir skripsi berisikan daftar pustaka dan lampiran-

lampiran.

Page 26: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

11

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan mengenai kajian empiris, landasan teori,

kerangka berpikir, serta hipotesis tindakan penelitian ini. Kajian empiris yaitu

kajian mengenai penelitian-penelitian sejenis dengan penelitian yang akan

dilakukan. Pada bagian landasan teori akan diuraikan mengenai teori-teori yang

berhubungan dengan penelitian ini. Pada bab ini juga akan diuraikan mengenai

kerangka berpikir penelitian ini. Selain itu juga akan dikemukakan hipotesis

tindakan yang diajukan dalam penelitian ini. Penjelasan lebih rinci dapat dibaca

pada uraian berikut:

2.1 Kajian Empiris

a. Penelitian yang dilakukan oleh Aris Widodo (2009:41) pada jurnal

penelitian yang berjudul “Kajian Manajemen Optimalisasi Penerangan

Jalan Umum Kota Semarang” menyatakan bahwa optimalisasi dengan

sistem peredupan ballast (40%) dari daya 250 watt menjadi 150 watt pada

seluruh titik lampu penerangan, didapat perhitungan kuat penerangan rata-

rata untuk jenis jalan kolektor sebesar 32,4 Lx, dan masih memenuhi

syarat minimal kuat penerangan rata-rata untuk jenis jalan kolektor sebesar

7 Lx. Sistem optimalisasi dengan peredupan diperoleh efisiensi pada K1

(25%) sebesar 23,16 % dan K2 (50%) sebesar 25,05%. Hasil presentase

optimalisasi penerangan jalan umum di Jalan Pahlawan dapat menjadikan

Page 27: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

12

pertimbangan dan masukan bagi pemerintah Kota Semarang guna

melakukan optimalisasi penerangan jalan umum di Kota Semarang.

b. Penelitian yang dilakukan oleh Radetia Prasetyo (2016:68) dengan judul

“Analisis Efisiensi Penerangan Jalan Umum Kota Semarang

Menggunakan Sistem Peredupan Studi Kasus Jalan Sultan Agung”

menyatakan bahwa penerapan sistem peredupan pada penerangan jalan

umum dengan tolok ukur volume kepadatan lalu lintas mempunyai

pengaruh yang besar terhadap efisiensi penggunaan daya pada penerangan

jalan umum di jalan Sultan Agung Kota Semarang. Dapat disimpulkan

besar persentase penghematan daya penerangan jalan umum pada hari

efektif sebesar 38,54% dan persentase penghematan daya penerangan jalan

umum pada hari libur sebesar 36,46%. Melihat dari besarnya persentase

pengaruh di atas maka sistem peredupan pada penerangan jalan umum di

jalan Sultan Agung Kota Semarang dengan tolok ukur volume kepadatan

lalu lintas dapat menghemat penggunaan daya penerangan jalan umum.

c. Penelitian yang dilakukan oleh Edwin Najib Saputra (2016:61) dengan

judul “Analisis Efisiensi Penerangan Jalan Umum Menggunakan Sistem

Peredupan Studi Kasus Di Jalan Pamularsih Kota Semarang” menyatakan

bahwa dengan menggunakan sistem peredupan di Jalan Pamularsih,

mendapatkan efisiensi pada hari efektif sebesar 33,7% dan hari libur

sebesar 34,07%. Dan jika dihitung efisiensi selama satu tahun, maka pada

Jalan Pamularsih Semarang akan mendapatkan efisiensi sebesar 33,84%.

Page 28: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

13

d. Penelitian yang dilakukan oleh M. Indra al Irsyad dan Abdul Rivai

(2014:75) dalam jurnal penelitian yang berjudul “Peningkatan Ketahanan

Energi Melalui Efisiensi Penerangan Jalan Umum”, bahwa penghematan

energi di PJU harus dimulai dengan program materisasi yang akan

merevisi statistik kapasitas terpasang PJU 865 MVA menjadi 635 MVA.

Materisasi sebenarnya tidak mengurangi pemakaian listrik di PJU namun

akan mengurangi tagihan listrikyang harus dibayar pemerintah daerah.

Matersasi membuat tagihan listrik sesuai dengan pemakaian sebenarnya

yaitu dari 3.140 GWh di 2011 menjadi 2.782 GWh atau turun 11%.

Akibatnya, pemerintah daerah mempunyai intensif untuk melakukan

penghematan energi. Langkah selanjutnya adalah penggunaan lampu dan

perlengkapan luminer yang hemat energi. Potensi penghematan sebesar

53% sehingga konsumsi listrik PJU menjadi 1.298 GWh. Penghematan

energi PJU dapat dioptimalkan dengan teknologi PJU pintar yang mampu

meredupkan lampu hingga 50% nyala pada 00.00 - 06.00 sehingga

konsumsi listrik menjadi 974 GWh. Estimasi total potensi penghematan

mencapai 69%.

e. Shagun Malhotra dan Vivek Kumar (2016:1082) in International Journal

of Science and Research (IJSR) by title “Smart Street Lighting System: An

Energy Efficient Approach”, that A Smart Street Lighting System is an

intelligent street lighting control system that has to light up at the right

time and function seamlessly. A city’s street lights meant for providing

safer traffic conditions, safer pedestrian environment and can represent a

Page 29: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

14

great improvement to the city’s architectural, touristic and commercial

output. By implementing this system individual dimming and ON/OFF

switching of the street lights becomes an easy task. We can choose our

pre-programmed schedules; plan a schedule of our own to manage

every street lamp, automatically according to our needs. When the

street lighting needs to decrease in a certain area or within a certain time

span, this system helps to dim the lights accordingly. If the pedestrian

traffic decreases significantly say between 1:00AM and 5:00AM, then

dimming the lights is the right solution. It will reduce the illumination of

the street lights to 20% whenever no pedestrian or vehicle was detected.

By this we will considerably reduce energy consumption and CO2

emissions, also reducing light pollution and overall environmental

impact.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Efisiensi Energi

Pengertian efisiensi menurut Mulyamah (1987;3) yaitu: “Efisiensi

merupakan suatu ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan

masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau perkataam lain

penggunaan yang sebenarnya”

Sedangkan pengertian efisiensi menurut SP.Hasibuan (1984;233-4) yang

mengutip pernyataan H. Emerson adalah: “Efisiensi adalah perbandingan

yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara

Page 30: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

15

keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya

juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang

terbatas. Dengan kata lain hubungan antara apa yang telah

diselesaikan.”

Jadi dapat kita simpulkan bahwasannya Efisiensi adalah ukuran tingkat

penggunaan sumber daya dalam suatu proses. Semakin hemat/sedikit

penggunaan sumber daya, maka prosesnya dikatakan semakin efisien. Proses

yang efisien ditandai dengan perbaikan proses sehingga menjadi lebih murah

dan lebih cepat.

Efisiensi Energi adalah usaha yang dilakukan dengan tujuan untuk

mengurangi jumlah energi yang dibutuhkan, dalam menggunakan sebuah

peralatan atau bahkan sistem yang berhubungan dengan energi.

2.2.2 Penerangan Jalan Raya

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala

bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang

diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas

permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas

permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel

(Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006).

Menurut Undang-undang No.38/2004 Jalan merupakan prasarana

transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan

pelengkap dan perlengkapannya diperuntukkan bagi lalu lintas yang

Page 31: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

16

berada pada permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air,

kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Berikut ini terdapat

beberapa klasifikasi jalan menurut fungsinya:

a. Jalan Arteri

Merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama

dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah

jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.

b. Jalan Kolektor

Merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan

pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan

rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.

c. Jalan Lokal

Merupkan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat

dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah

jalan masuk tidak dibatasi.

Salah satu bagian dari jalan adalah lampu penerangan jalan umum

atau sering di sebut (PJU). Di sepanjang jalan, baik jalan arteri, jalan

kolektor, maupun jalan lokal banyak terdapat PJU yang berfungsi sebagai

penerang pada malam hari atau pada kondisi-kondisi di mana lampu

tersebut harus dinyalakan.

Lampu penerangan jalan merupakan bagian dari bangunan

pelengkap jalan yang dapat diletakkan atau dipasang di kiri/kanan jalan

dan atau di tengah (di bagian media jalan) yang digunakan untuk

Page 32: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

17

menerangi jalan maupun lingkungan di sekitar jalan yang diperlukan

termasuk persimpangan jalan, jalan layang, jembatan, dan jalan di bawah

tanah. Selain itu lampu penerangan jalan merupakan suatu lengkap yang

terdiri dari sumber cahaya, elemen optik, elemen elektrik dan struktur

penopang serta pondasi tiang lampu (SNI 7391 Tahun 2008).

Berdasarkan pengertian di atas bisa disimpulkan bahwa lampu

penerangan jalan umum (PJU) adalah lampu yang digunakan untuk

penerangan jalan dimalam hari sehingga mempermudah pejalan kaki,

pesepeda dan pengendara kendaraan dapat melihat dengan lebih jelas

jalan/medan yang akan dilalui pada malam hari, sehingga dapat

meningkatkan keselamatan lalu lintas dan keamanan dari para pengguna

jalan dari kegiatan/aksi kriminal.

Fungsi Penerangan jalan (SNI 7391 Tahun 2008) adalah sebagai

berikut :

a. Menghasilkan kekontrasan antara obyek dan permukaan jalan.

b. Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan.

c. Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan,

khususnya pada malam hari.

d. Mendukung keamanan lingkungan.

e. Memberikan keindahan lingkungan jalan.

Menurut Muhaimin (2001:180) Penerangan jalan raya mempunyai

2 fungsi pokok, yaitu fungsi keamanan dan fungsi ekonomi. Keamanan

pengguna jalan berkaitan dengan kuat penerangan sesuai dengan

Page 33: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

18

kecepatan kendaraan, serta kerataan penerangan pada bidang jalan.

Kebutuhan daya (kW) penerangan pada suatu ruas jalan sangat bervariasi

tergantung pada: geometri permukaan jalan, lampu yang digunakan dan

faktor refleksi permukaan jalan. Fungsi ekonomi jalan berkaitan dengan

retribusi barang (termasuk kelancaran distribusi barang).

Penerangan jalan mempertimbangkan 6 aspek, yaitu (1) kuat rata-

rata penerangan (E rata-rata). Besarnya kuat penerangan didasarkan pada

kecepatan maksimal yang diizinkan terhadap kendaraan yang melaluinya.

(2) kerataan cahaya pada jalan raya penting, untuk itu ditentukan faktor

kerataan cahaya yang merupakan perbandingan kuat penerangan pada

bagian tengah lintasan kendaraan dengan pada tepi jalan. (3) Cahaya yang

menyilaukan dapat menyebabkan : keletihan mata, perasaan tidak nyaman,

dan memungkinkan kecelakaan. (4) sumber penerangan untuk jalan raya

dipasang menyudut 5º hingga 15º . (5) Warna cahaya lampu pelepasan gas

tekanan tinggi (khususnya lampu merkuri) berpengaruh terhadap warna

tertentu, isalnya : warna merah. (6) lingkungan yang berkabut maupun

berdebu mempunyai faktor absornsi terhadap cahaya yang dipancarkan

(Muhaimin, 2001:180).

Terdapat 5 klasifikasi jalan beserta kuat penerangan rata-rata,

(Muhaimin, 2001:181), sebagai berikut:

a. Jalan bebas hambatan atau jalan Tol (> 20 lx).

b. Jalan utama, yaitu jalan yang menuju atau melingkar

kota (15 hingga 20 lx).

Page 34: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

19

c. Jalan penghubung atau jalan percabangan jalan utama (7-10 lx).

d. Jalan kampung atau lokal (3 hingga 5 lx).

e. Jalan setapak atau gang (3 hingga 5 lx).

Faktor pemakaian merupakan perbandingan antara kuat arus

cahaya yang sampai pada bidang yang diterangi dengan arus cahaya yang

dihasilkan sumber penerangan. Sedangkan faktor kehilangan cahaya lebih

disebabkan sumber cahayanya. Kehilangan cahaya pada sumber

penerangan jalan dipengaruhi 2 faktor, yaitu (1) penurunan kemampuan

sember penerangan (lampu dan armatur) karena umur pemakaian. (2)

pengotoran terhadap armaturnya, dapat disebabkan pengotoran maupun

perubahan fisik lastik maupun prismatik penutup armatur (Muhaimin,

2001:181-183).

Untuk menghemat energi listrik, apabila kepadatan lalu lintas

berkurang maka kuat penerangan jalan dapat dikurangi dengan

memadamkam sebagian lampu tanpa mengurangi keamanan jalan. Cara

lain untuk menghemat energi adalah dengan menggunakan “rangkaian

ekonomis” yaitu mengurangi arus sekitar 40% dengan cara menambah

impendansi balast. Kedua metode dapat dilakukan dengan menggunakan

saklar waktu atau saklar otomatis yang kerjanya tergantung pada

kepadatan lalu lintas aktual. (Muhaimin, 2001:184)

2.2.3 Jenis Lampu Penerangan Jalan

Page 35: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

20

Dalam perencanaan penerangan jalan, Faktor keekonomisan

merupakan salaah satu hal utama yang diperhatikan. Selain dengan

menghemat penggunaan energi, kondisi lampu pun harus diperhatikan

supaya umur lampu bisa lebih awet, dan tahan lama. Oleh sebab itu lampu

PJU harus menggunakan armatur (perlindungan) untuk melindungi dari

air hujan, debu, atau kotoran lainnya. Hal ini sangat penting agar lampu

penerangan jalan lebih awet dan berumur panjang mengingat lampu

penerangan jalan merupakan sarana yang penting untuk menunjang segala

aktifitas di jalan raya. Jenis-jenis lampu penerangan jalan secara umum

menurut karakteristik dan penggunaanya dapat dilihat pada tabel 2.1 di

bawah ini :

Tabel 2.1 Jenis lampu penerangan Jalan secara umum menurut karakteristik dan penggunaannya

Jenis

Lampu

Efisiensi rata-rata

(lumen/ watt)

Umur rencana

rata-rata

(jam)

Daya

(watt)

Pengaruh thd warna

obyek

Keterangan

Lampu

tabung

fluorescent tekanan

rendah

60 – 70 8.000 –

10.000

18 - 20;

36 - 40

Sedang - untuk jalan kolektor dan

lokal;

-efisiensi cukup tinggi tetapi

berumur pendek;

-jenis lampu ini masih dapat

digunakan untuk hal-hal yang

terbatas.

Lampu gas

merkuri

tekanan

tinggi

(MBF/U)

50 – 55 16.000 –

24.000

125; 250;

400; 700

Sedang - untuk jalan kolektor, lokal

dan persimpangan;

-efisiensi rendah, umur

panjang dan ukuran lampu

kecil;

-jenis lampu ini masih dapat

digunakan secara terbatas.

Page 36: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

21

Lampu

gas sodium

bertekanan

rendah

(SOX)

100 -

200

8.000 -

10.000

90; 180

Sangat

buruk

-untuk jalan kolektor, lokal, persimpangan, penyebe rangan, terowongan, tempat peristirahatan (rest area);

-efisiensi sangat tinggi, umur

cukup panjang, ukuran lampu

besar sehingga sulit untuk

mengontrol cahayanya dan

cahaya lampu sangat buruk

karena warna kuning;

-Jenis lampu ini dianjurkan

digunakan karena faktor

efisiensinya yang sangat

tinggi.

Lampu gas

sodium

tekanan

tinggi

(SON)

110

12.000 -

20.000

150; 250;

400

Buruk

-Untuk jalan tol, arteri,

kolektor, persimpangan

besar/luas dan interchange;

-efisiensi tinggi, umur sangat

panjang, ukuran lampu kecil,

sehingga mudah pengontrolan

cahayanya;

-Jenis lampu ini sangat baik

dan sangat dianjurkan untuk

digunakan.

(Sumber SNI 7391 Th 2008)

2.2.4 Ketentuan pencahayaan dan penempatan

2.2.4.1 Kualitas pencahayaan pada ruas jalan

Kualitas pencahayaan pada suatu jalan diukur berdasarkan metoda

iluminansi atau luminansi. Meskipun demikian lebih mudah menggunakan

metoda iluminansi, karena dapat diukur langsung di permukaan jalan

dengan menggunakan alat pengukur kuat cahaya. Kualitas pencahayaan

normal menurut jenis/klasifikasi fungsi jalan ditentukan seperti pada Tabel

2.2.

Page 37: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

22

Tabel 2.2 Kualitas Pencahayaan Normal

Jenis/ klasifikasi

jalan

Kuat pencahayaan (Iluminansi)

Luminansi

Batasan

silau

E ratarata

(lux)

Kemerataan (Uniformity)

L rata-rata

(cd/m2)

Kemerataan

(uniformity) G

TJ

(%) g1 VD VI

Trotoar

1 - 4

0,10

0,10

0,40

0,50

4

20

Jalan lokal :

- Primer

- Sekunder

2 - 5

2 - 5

0,10

0,10

0,50

0,50

0,40

0,40

0,50

0,50

4

4

20

20

Jalan kolektor :

-Primer

-Sekunder

3 - 7

3 - 7

0,14

0,14

1,00

1,00

0,40

0,40

0,50

0,50

4 - 5

4 - 5

20

20

Jalan arteri :

- Primer

- Sekunder

11 - 20

11 - 20

0,14 - 0,20

0,14 - 0,20

1,50

1,50

0,40

0,40

0,50 - 0,70

0,50 - 0,70

5 - 6

5 - 6

10 - 20

10 - 20

Jalan arteri

dengan akses

kontrol, jalan

bebas hambatan

15 - 20

0,14 - 0,20

1,50

0,40

0,50 - 0,70

5 - 6

10 - 20

Jalan layang,

simpang susun,

terowongan

20 - 25

0,20

2,00

0,40

0,70

6

10

Keterangan : g1 : E min/E maks

VD : L min/L maks

VI : L min/L rata-rata

G : Silau (glare)

TJ : Batas ambang kesilauan

(Sumber SNI 7391 Th 2008)

Page 38: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

23

Cara menghitung kuat penerangan berdasarkan daya serta luas

wilayah pencahayaan menurut Muhaimin adalah sebagai berikut:

Dimana:

Arus pencahayaan lampu (lumen)(watt x 75)

koefisien pemakaian

factor kerugian cahaya

kuat penerangan (Lux)

jarak antar lampu (m)

lebar jalan (m)

2.2.4.2 Rasio kemerataan pencahayaan (uniformity ratio)

Rasio maksimum antara kemerataan pencahayaan maksimum dan

minimum menurut lokasi penempatan tertentu adalah seperti yang

ditentukan pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Rasio kemerataan pencahayaan

Lokasi penempatan Rasio maksimum

Jalur lalu lintas :

- di daerah permukiman

- di daerah komersil/pusat kota

6 : 1

3 : 1

Jalur pejalan kaki :

- di daerah permukiman

- di daerah komersil/pusat kota

10 : 1

4 : 1

Terowongan 4 : 1

Tempat-tempat peristirahatan (rest area) 6 : 1

(Sumber SNI 7391 Th 2008)

Page 39: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

24

Penyalaan dan pemadaman penerangan jalan yang efisien pada

waktu yang tepat sangat penting bila memang akan diberikan pelayanan

yang memuaskan. Pengontrolan satu persatu biasanya mahal tetapi kadang-

kadang diperlukan. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan sakelar tangan,

mekanis, ataupun sakelat fotoelektronis yang disingkronisasikan (Hobbs

1995:554)

Pengaturan kuantitas pencahayaan sumber penerangan (lampu)

terhadap besaran listrik sering disebut peredup (dimmer). Pada prinsipnya

peredupan cahaya lampu adalah mereduksi arus cahaya yang dikeluarkan

lampu. Peredup memanfaatkan rangkaian kelistrikan menggunakan prinsip-

prinsip pengaturan tegangan masukan, pengaturan arus, dan pegaturan sudut

penundaan. (Muhaimin 2001:92)

2.2.5 Satuan Mobil Penumpang (smp)

Satuan mobil penumpang (smp) adalah satuan arus lalu lintas, di

mana arus dari berbagai tipe kendaraan telah diubah menjadi kendaraan

ringan (termasuk mobil penumpang) dengan menggunakan emp.

Ekivalensi mobil penumpang (emp) adalah faktor konversi berbagai jenis

kendaraan dibandingkan dengan mobil penumpang atau kendaraan ringan

lainnya sehubungan dengan dampaknya pada perilaku lalu lintas (untuk

mobil penumpang dan kendaraan ringan lainnya, emp = 1,0). Dari definisi

di atas, maka nilai smp dari jenis jenis kendaraan, yaitu nilai smp mobil

penumpang (kendaraan ringan) atau kendaraan roda empat adalah 1, nilai

Page 40: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

25

smp kendaraan bermotor roda 2 (dua) <1 atau nilai smpnya 0,25 dan nilai

smp kendaraan berat atau kendaraan roda lebih dari 4 (empat) >1 atau nilai

smpnya 1,5 (Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), 1997).

Tabel 2.4 Ekivalen Mobil Penumpang (emp)

No. Jenis Kendaraan Datar/

Perbukitan Pegunungan

1. Sedan, Jeep, Station Wagon. 1,0 1,0

2. Pick-Up, Bus Kecil, Truck

Kecil. 1,2-2,4 1,9-3,5

3. Bus dan Truck Besar 1,2-5,0 2,2-6,0

(Sumber SNI 7391 Th 2008)

2.2.6 Volume Kepadatan Lalu Lintas

Volume adalah sebuah perubah (variabel) yang paling penting pada teknik

lalu lintas, dan pada dasarnya merupakan proses perhitungan yang berhubungan

dengan jumlah gerakan per satuan waktu pada lokasi tertentu. Jumlah gerakan

ynag dihitung dapat meliputi hanya tiap macam moda lalu lintas saja, seperti:

pejalan kai, mobil, bis, atau mobil barang, atau kelompok-kelompok campuran

moda. Periode-periode waktu yang dipilih tergantung pada tujuan studi dan

konsekuensinya, tingkat ketepatan yang dipersyaratkan akan menentukan

frekuensi, lama, dan pembagian arus tertentu (Hobbs, 1995:56).

Volume kepadatan lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melewati

suatu titik ruas jalan tertentu dengan kecepatan dalam satuan waktu tertentu.

Kepadatan lalu lintas dapat diketahui dari nilai rata-rata lalu lintas per hari dengan

Page 41: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

26

indikator satuan mobil penumpang (smp). Jenis kendaraan dalam perhitungan ini

diklasifikasikan dalam 3 macam kendaraan yaitu:

1. Kendaraan Ringan ( Light Vechicles = LV )

Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 4 roda ( mobil penumpang ).

2. Kendaraan Berat ( Heavy Vechicles = HV )

Indeks untuk kendaraan bermotor dengan roda lebih dari 4 ( Bus, Truk 2

gandar, Truk 3 gandar dan Kombinasi yang sesuai ).

3. Sepeda Motor ( Motor Cycle = MC )

Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 2 roda.

Kendaraan tak bermotor ( sepeda, becak dan kereta dorong ), parkir pada

badan jalan dan pejalan kaki anggap sebagai hambatan samping. Data jumlah

kendaraan kemudian dihitung dalam kendaraan/jam untuk setiap kendaraan,

dengan faktor koreksi masing-masing kendaraan yaitu: LV=1,0 ; HV=1,3 ;

MC=0,4.

Arus lalu lintas total dalam smp/jam adalah:

Qsmp =( emp lv x LV + emp HV x HV + emp MC x MC ) .........(3-1)

Keterangan:

Q : volume kendaraan bermotor ( smp/jam )

EmpLV : nilai ekivalen mobil penumpang untuk kendaraan ringan

EmpHV : nilai ekivalen mobil penumpang untuk kendaraan berat

EmpMC : nilai ekivalen mobil penumpang untuk sepeda motor

LV : notasi untuk kendaraan ringan

HV : notasi untuk kendaraan berat

MC : notasi untuk sepeda motor

Page 42: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

27

Tabel 2.5 Tabel Keterangan Nilai Smp

Jenis Kendaraan Nilai Satuan Mobil Penumpang ( smp/jam )

Kendaraan Berat (HV) 1,3

Kendaraan Ringan (LV) 1,0

Sepeda Motor (MC) 0,4

Sumber : Manual Kapasitas jalan Indonesia 1997

Yang nantinya hasil faktor satuan mobil penumpang ( P ) ini

dimasukkan dalam rumus volume lalu lintas:

Q = P x Qv .........................................................................(3.2)

Dengan:

Q = volume kendaraan bermotor

P = faktor satuan mobil penumpang

Qv = volume kendaraan bermotor ( kendaraan per jam )

2.2.7 Pengukuran Volume Kepadatan Lalulintas

Biasanya, sebagian perhitungan harus dibuat secara manual,

dengan alasan untuk mengecek beroperasinya alat-alat atau untuk melebarkan

kurun dan jenis observasi yang dikumpulkan secara otomatis. Dalam bentuk

yang paling sederhana, pengamat mencatat pada lembar formulir survei,

setiap kendaraan yang lewat menurut klasifikasi macam kendaraan dan

memakai formulir terpisah untuk setiap periode perhitungan. Lembaran-

lembaran ini kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan jumlah tiap macam

kendaraan yang melewati pengamat selama periode itu.

Tugas pengamat dapat dipermudah dengan memakai alat

penghitung mekanik atau elektrik, yang sering ditempelkan pada sebuah

Page 43: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

28

papan sehingga jumlah total itu untuk setiap periode waktu dan kategori atau

macam kendaraan dapat dicatat dengan mudah sebelum angka pencatat pada

alat penghitung dikembalikan ke angka nol lagi. (Hobbs 1995: 57)

Dalam penelitian ini, peneliti hanya memperhitungkan volume

kepadatan kendaraan roda 4 dan roda lebih dari 4, sedangkan kendaraan roda

2 diabaikan karena keterbatasan peneliti.

2.3 Kerangka Berfikir

Efisiensi energi adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan.

Seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No 30 tahun 2007 dan

Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi,

efisiensi energi adalah tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah (pusat

maupun daerah), swasta, dan masyarakat. Dalam Instruksi Presiden Nomor

13 tahun 2011 Tentang Penghematan Energi dan Air, mewajibkan semua

instansi pemerintah pusat, daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) melakukan upaya penghematan energi

dan air dan melaporkannya setiap 3 (tiga) bulan kepada Presiden. Pada

aktivitas penghematan listrik, pemerintah menetapkan target penghematan

sebesar 20 %.

Dalam hal ini, penerangan jalan khususnya penerangan jalan umum

merupakan salah satu sasaran efisiensi energi yang sangat memungkinkan.

Terlihat dari penggunaan daya yang boros dan lampu yang digunakan

memiliki umur atau waktu hidup yang singkat. Di sisi lain penggunaan PJU

Page 44: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

29

selama 12 jam/ hari dirasa tidak relevan karena volume kepadatan lalu lintas

di waktu waktu tertentu rendah.

Oleh karena itu PJU perlu ditata dengan cara menggunakan sistem

peredupan di waktu waktu tertentu. Sehingga beban Pemerintah atas tagihan

PJU per bulan yang selalu meningkat dapat ditekan. Sebagai bahan studi

kasus dalam Skripsi ini yaitu konsep dan aplikasi penerangan jalan umum

(PJU) di Jalan Jendral Sudirman Kota Semarang.

Kerangka berfikir dalam penelitian ini bisa dilihat seperti bagan

berikut ini:

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir

Undang Undang No.

30 Tahun 2007 PP No. 70

Tahun 2009

Instruksi Presiden

No. 13 Tahun 2011

Efisiensi Energi

Fakta di lapangan : -

penggunaan energi listrik

untuk PJU masih boros

Pemakaian

12 jam/hari Tunggakan

pembayaran

Volume kepadatan

lalu lintas rendah di

malam hari

Penghematan dengan

sistem peredupan

Page 45: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

30

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara pada suatu masalah

penelitian yang prosentase kebenarannya masih harus di uji. Dan pada

penelitian ini menghasilkan hipotesis yaitu penggunaan sistem peredupan

terhadap penerangan jalan umum dapat menghemat daya lampu

penerangan jalan umum.

Page 46: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

69

69

BAB V

PENUTUP

Pada Bab ini akan dipaparkan hasil kesimpulan pada penelitian ini serta

saran yang diberikan oleh peneliti.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan yaitu

penerapan sistem peredupan pada penerangan jalan umum dengan tolok ukur

volume kepadatan lalu lintas mempunyai pengaruh yang besar terhadap efisiensi

penggunaan daya pada penerangan jalan umum di Jalan Jendral Sudirman Kota

Semarang. Dapat disimpulkan besar persentase penghematan daya penerangan

jalan umum pada hari efektif sebesar 39,07% dan persentase penghematan daya

penerangan jalan umum pada hari libur sebesar 32,81%. Melihat dari besarnya

persentase pengaruh di atas maka sistem peredupan pada penerangan jalan umum

di Jalan Jendral Sudirman Kota Semarang dengan tolok ukur volume kepadatan

lalu lintas dapat menghemat penggunaan daya penerangan jalan umum.

kuat penerangan rata rata efisiensi terbesar atau efisiensi 50% yaitu

sebesar 21 Lux, hal ini memenuhi syarat minimal kuat penerangan rata rata SNI

untuk jalan arteri sekunder sebesar 11 Lux. Sehingga masih aman jika diterapkan.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah :

Page 47: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

70

a) Pemerintah Kota Semarang sebaiknya perlu melakukan ujicoba

penghematan daya lampu PJU diwaktu waktu dimana lalulintas sedang

lengang.

b) Melihat dari keterbatasan penelitian maka perlu dilakukan penelitian

lebih lanjut sampai pada perhitungan persentase penghematan biaya

penggunaan daya penerangan jalan umum dan perhitungan investasi alat

peredupan yang disebut dimmer. Serta penelitian ini sebaiknya dapat

dilaksanakan pada seluruh ruas jalan yang terdapat lampu penerangan

jalan umum di Kota Semarang.

Page 48: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

73

73

Daf

tar

Pust

aka

Bad

an S

tand

aris

asi

Nas

ional

. SN

I 739

1 Sp

esifi

kasi

Pen

eran

gan

Jala

n di

K

awas

an P

erko

taan

. 2008.

Jakar

ta.

Dir

ekro

tat

Jendra

l B

ima

Mar

ga.

M

anua

l K

apas

itas

jala

n In

done

sia

(MK

JI).

Feb

ruar

i 1997.

Dep

arte

men

P

eker

jaan

U

mum

.

Jakar

ta

Has

ibu

an,

S,

P.

20

17

. D

efin

isi

Pen

ger

tian

E

fisi

ensi

. D

alam

E

mer

son,

(Onli

ne)

,

(htt

p:/

/ww

w.g

oo

gle

.com

/DE

FIN

ISI_

PE

NG

ER

TIA

N%

20

EF

ISIE

NS

I%20

«%

20E

DU

CA

TIO

N,%

20

BU

SIN

ES

S,%

20C

OM

MU

NIC

AT

ION

%20A

ND

%2

0IN

FO

RM

AT

ION

.htm

dia

kse

s 3 J

uli

2017.

Hobbs,

F D

. 1995. Pe

renc

anaa

n da

n Te

knik

Lal

u Li

ntas

. Y

ogyak

arta

: G

ajah

M

ada

Univ

ersi

ty P

ress

.

Irsy

ad,

M.

Ind

ra a

l, d

an A

hm

ad R

ivai

. 2014.

Pen

ingkat

an K

etah

anan

Ener

gi

Mel

alui

Efi

sien

si P

ener

angan

Jal

an U

mum

. Jo

urna

l M

&E

12(3

):

66-7

7.h

ttp://

litba

ng.e

sdm

.go.

id/im

ages

/sto

ries

/maj

alah

_me2

014/

sept

_201

4-pe

ning

kata

n_ke

taha

nan_

ener

gi_m

elal

ui_e

fesi

ensi

_pju

.pdf

. 21 M

aret

2017 (

08:0

0).

Ken

can

a, D

han

a. 2

016.

Pem

kot

Sem

aran

g P

un

ya

Tunggak

an B

ayar

Lis

trik

. ht

tp://

cara

men

ulis

buku

.com

/car

a-m

enul

is-da

ftar-

pust

aka-

dari

-inte

rnet

/car

a-m

enul

is-d

afta

r-pu

staka

-inte

rnet

.htm

.(met

rone

ws.c

om).

21

Feb

ruar

i 2

01

7 (

14

:00

).

Mal

hotr

a, S

hag

un,

dan

V

ivek

K

um

ar.

2016.

A S

mar

t S

reet

L

igh

tin

g S

yst

em:

An E

ner

gy E

ffic

ient

Appro

ach.

Inte

rnat

iona

l Jo

urna

l of S

cien

ce a

nd R

esea

rch

(IJSR

), V

ol.

5:

10

82-1

085.

Muhai

min

. 2001.

Tekn

olog

i Pen

caha

yaan

, B

andu

ng :

Ref

ika

Adit

ama.

Mu

lyam

ah.

20

17

. D

efin

isi

Pen

ger

tian

E

fisi

ensi

. D

alam

D

anfa

r (E

d),

(O

nli

ne)

,

(htt

p:/

/ww

w.g

oo

gle

.com

/DE

FIN

ISI_

PE

NG

ER

TIA

N%

20

EF

ISIE

NS

I%20

«%

20E

DU

CA

TIO

N,%

20

BU

SIN

ES

S,%

20C

OM

MU

NIC

AT

ION

%20A

ND

%2

0IN

FO

RM

AT

ION

.htm

dia

kse

s 3 J

uli

2017).

Page 49: ANALISIS EFISIENSI DAYA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) …lib.unnes.ac.id/30823/1/5101413017.pdf · Untuk Asatidz, dan Asatidzah Madrasah Diniah Hayatul Ulum, An Nawawiah, dan Durrotu

74

Per

atura

n D

aera

h K

ota

Sem

aran

g N

om

or

2. 2014.

Peru

baha

n At

as

Pera

tura

n D

aera

h K

ota

Sem

aran

g N

o 7

Tahu

n 20

11

Tent

ang

Pa

jak

Pen

eran

gan

Jala

n. S

emar

ang.

Per

atura

n D

aera

h K

ota

Sem

aran

g N

om

or

5. 2004.

Renc

ana

Tata

Rua

ng

Wila

yah

(RTR

W)

Kot

a Se

mar

ang

Tahu

n 20

00-

2010

. S

emar

ang.

Per

atura

n P

emer

inta

h R

epubli

k I

ndones

ia N

o 3

4 T

ahun 2

006 . J

alan

.

Sem

aran

g.

Pra

sety

a, R

adet

ia.

(2016

). A

nal

isis

Efi

sien

si P

ener

angan

Jal

an U

mum

Kota

Sem

aran

g M

enggun

akan

Sis

tem

Per

edupan

Stu

di

Kas

us

Jala

n S

ult

an A

gun

g.

Skri

psi.

FT

. U

NN

ES

.

Su

dja

na.

20

05

. M

etod

e St

atis

tika,

Ban

du

ng :

Tar

sito

Su

giy

on

o.

20

14

. M

etod

e Pe

nelit

ian

Kua

ntita

tif, K

ualit

atif,

dan

R &

D.

Ban

dun

g:

Alf

abet

a.

Su

giy

on

o.

20

15

. M

etod

e Pe

nelit

ian

Kom

bina

si (M

ixed

Met

hods

). B

andun

g:

Alf

abet

a.

Syah

putr

a, E

dw

in N

ajib

. (2

016).

Anal

isis

Efi

sien

si P

ener

angan

Jal

an U

mum

Men

ggun

akan

Sis

tem

Per

edu

pan

Stu

di

Kas

us

Di

Jala

n P

amula

rsih

Kota

Sem

aran

g.

Skri

psi.

FT

. U

NN

ES

.

Undan

g U

ndan

g R

epubli

k I

ndon

esia

No 3

8 T

ahun

2004.

Jala

n. S

emar

ang.

Wid

od

o,

Ari

s. 2

01

6.

Kaj

ian

Man

ajem

en O

ptim

alis

asi P

ener

anga

n Ja

lan

U

mum

Kot

a Se

mar

ang.

Sem

aran

g

: U

niv

ersi

tas

Neg

eri

sem

aran

g.