analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

68
1 ANALISIS EFEKTIFITAS PENERIMAAN PAJAK PENGAMBILAN DAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN GOLONGAN C TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2006-2008 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan Oleh: ARIF SETIAWAN NIM F.3406079 PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Transcript of analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

Page 1: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

1

ANALISIS EFEKTIFITAS PENERIMAAN PAJAK

PENGAMBILAN DAN PENGOLAHAN BAHAN

GALIAN GOLONGAN C TERHADAP

PENDAPATAN ASLI DAERAH

KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN 2006-2008

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan

Oleh:

ARIF SETIAWAN

NIM F.3406079

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

2

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF THE EFFECTIVENESS OF THE TAKING AND HANDLING INCOME TAX OF RESOURCE GRADE C AGAINST REAL

INCOME OF BOYOLALI YEAR 2006-2008

ARIF SETIAWAN F3406079

Tax is a citizen duty for paying some money to government account based on law which they will not receive for any reward directly. It is used to finance development cost which is useful for mass. The tax is the biggest income resource of Boyolali taxes which is region cost for taking and handling.

The research is carried out to find the level of effectiveness of Taking and Handling Tax of resource grade C and know its contribution against real income of Boyolali. The research is also aimed to know any factors that support the improvement and any threats that minimize the improvement. So that, there is any solution will be held by DPPKAD Boyolali.

The result of the research showed that the effectiveness of income tax is already appropriate for about more than 100 % for each year. Its contribution is 0.42 % in average 2006-2008.

The recommended statement is that, it would be better to have improvement in getting the citizen to know more about tax and its reward intensively and also it would better to improve the quality of DPPKAD officer so that it would raise the region income taxes, specially Taking and Handling Tax of resource grade C.

Keyword : the level effectiveness.

Page 3: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

3

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tugas Akhir dengan judul:

“ANALISIS EFEKTIFITAS PENERIMAAN PAJAK PENGAMBILAN DAN

PENGOLAHAN BAHAN GALIAN GOLONGAN C TERHADAP

PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2006-

2008” telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diujikan guna mencapai

derajat Ahli Madya Program DIII Perpajakan FE UNS.

Surakarta, Juni 2009

Disetujui dan diterima oleh

Pembimbing

Agus Widodo, SE., M.Si.,Ak

NIP.132 282 688

Page 4: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

4

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Tugas Akhir Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta guna melengkapi tugas-tugas dan

memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Perpajakan.

Surakarta, Juli 2009

Tim Penguji Tugas Akhir

1. Arum Kusumaningdyah, SE., MM., Ak

Dosen Penguji

2. Agus Widodo, SE., MSi., Ak

Dosen Pembimbing

Page 5: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

5

MOTTO

“Inilah aku dengan kesederhanaanku yang akan mengisi setiap waktuku lebih

bermakna”.

( My self, 2008 )

“Allah akan meninggalkan orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang

yang mempunyai ilmu pengetahuan dengan beberapa derajat”.

( Q.S. Al Mujadalah :11 )

“Manfaatkanlah setiap detik untuk melangkah maju karena itu adalah hikmah

terpenting dari hakikat kehidupan”.

( My self, 2009 )

Page 6: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

6

PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada:

· Ayah dan ibuku terkasih yaitu Bp. Mardi Sapto

Hartono dan ibu Sumirah.

· Adik-adikku yang cerewet dan selalu menghiburku

dalam kesedihanku Indah dan Citra.

· Riza Rahmawati NF yang senantiasa singgah di

teluk biru ini.

· Rekan-rekan seperjuanganku dalam menempuh

kuliah di FE: A4(arsawan, aga, andrian, akyu), Mas

Ridwan, Ucil, Panji, Akbar, Deny, Semua teman D3

Perpajakan 2006 (A&B),

· Almamaterku

· dan semua pihak yang telah membantu dalam wujud

apapun selama ini, thank you very much…

Page 7: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

7

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “ANALISIS EFEKTIFITAS

PENERIMAAN PAJAK PENGAMBILAN DAN PENGOLAHAN BAHAN

GALIAN GOLONGAN C TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2006-2008”

Penulisan Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna mencapai gelar Ahli Madya Perpajakan Program Studi Diploma III

Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Dalam proses awal hingga akhir dari penulisan Tugas Akhir ini, penulis

banyak menerima masukan materiil dan non materiil dari berbagai pihak. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menghaturkan ucapan terima kasih

kepada:

1. Allah SWT atas segala kenikmatan yang begitu sempurna.

2. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com., Ak. selaku Dekan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si., Ak. selaku Ketua Program

Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 8: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

8

4. Bapak Sri Suranta. M.Si., Ak. selaku Ketua Program Studi Diploma

Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Bapak Agus Widodo, SE., M.Si., Ak. yang telah memberikan

pengarahan serta nasehat yang bermanfaat bagi penulisan Tugas Akhir

ini.

6. Ayah dan ibuku terkasih yaitu Bp. Mardi Sapto Hartono dan ibu

Sumirah serta kedua adik yang telah memerikan doa dan motivasi

kepada penulis.

7. Riza Rahmawati NF pajak 2006 yang selalu meneduhkan disaat kepala

ini sudah overheat karena stress…semoga ALLAH meridhoi jalan

kita…Amin…

8. Bapak Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah yang telah memberikan ijin penelitian.

9. Bu Tatik, Bu Karsini, Pak Rusmanto, Pak Sarengat, seksi PBB dan

Bapak Purnawan yang telah membantu penulis dalam melengkapi data.

Thank you very much alias matur suwun sanged nggih…..

10. Teman-teman perpajakan 2006, khususnya A4, mas ridwan, akbar,

mbah deny, ajenk, cintani, atta, arta, mega, plus ifa, matur suwun buat

semua dukungannya selama ini…Lanjutkan!!!

11. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian Tugas

Akhir ini.

Page 9: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

9

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya

sebagai balasan atas segala budi baik yang telah dilakukan.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penulisan Tugas Akhir ini masih

jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak yang berkepentingan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surakarta, 2009

Penulis

Page 10: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

10

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. i

ABSTRACT ……………………………………………………………………... ii

HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………………. iii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………….. iv

HALAMAN MOTTO ………………………………………………………….. v

HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………….. vi

KATA PENGANTAR ………...……………………………………………….. vii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………… x

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………... xiii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………….. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM DPPKAD KABUPATEN BOYOLALI ……… 1

1. Sejarah Singkat DPPKAD Boyolali …………………………..... 1

2. Susunan Organisasi DPPKAD Boyolali ……………………...... 2

3. Tugas dan Fungsi DPPKAD Boyolali ………………………….. 4

Page 11: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

11

B. LATAR BELAKANG MASALAH …………………………………. 15

C. PERUMUSAN MASALAH …………………………………………. 17

D. TUJUAN PENELITIAN …………………………………………….. 18

E. MANFAAT PENELITIAN ………………………………………….. 18

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. TEORI ……………………………………………………………….. 20

1. Landasan Hukum ……………………………………………….. 20

2. Landasan Teori ………………………………………………..... 20

a. Pengertian Pajak ………………………………… ...... 20

b. Pengertian Pajak Daerah ………………………............ 23

c. Pengertian Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian

Golongan C ……………………………… ................... 24

d. Pengertian Efektifitas …………………………… ....... 28

B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ………………………… 31

1. Analisis Efektifitas …………………………………………….. 32

2. Analisis Kontribusi ……………………………………………. 35

3. Hambatan dan Upaya ………………………………………….. 38

Page 12: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

12

BAB III TEMUAN

A. KELEBIHAN ………………………………………………….. 40

B. KELEMAHAN ………………………………………………… 41

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN ………………………………………………… 42

B. REKOMENDASI ……………………………………………… 43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

13

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel II.1 Daftar Berat Jenis Untuk Tonase ……………………………… 26

Tabel II.2 Target dan Realisasi Pajak Golongan C DPPKAD

Boyolali Tahun 2006-2008 …………………………………… 31

Tabel II.3 Rincian Realisasi Pajak Golongan C DPPKAD Boyolali

Tahun 2006-2008 …………………………………………….. 32

Tabel II.4 Efektifitas Penerimaan Pajak Golongan C DPPKAD Boyolali

Tahun 2006-2008 …………………………………………….. 33

Tabel II.5 Kontribusi Pajak Golongan C Terhadap PAD DPPKAD

Boyolali Tahun 2006-2008 …………………………………… 35

Page 14: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

14

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar I.1 Bagan Susunan Organisasi DPPKAD Boyolali

Tahun 2006-2008 …………………………………………….. 14

Gambar II.1 Bagan Alir Prosedur Pemungutan Pajak Golongan C

DPPKAD Boyolali Tahun 2006-2008 ………………………… 29

Gambar II.2 Tingkat Efektifitas Realisasi Pajak Golongan C DPPKAD

Boyolali Tahun 2006-2008 ……………………………………. 35

Gambar II.3 Tingkat Kontribusi Pajak Golongan C Terhadap PAD

DPPKAD Boyolali Tahun 2006-2008 ………………………… 37

Page 15: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Surat Pernyataan....................................................................... 48

Lampiran 2 Surat Keterangan Magang ........................................................ 49

Lampiran 3 Peraturan Bupati Boyolali Nomor 13 Tahun 2008................... 50

Lampiran 4 Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Boyolali

Nomor 6 Tahun 1998 ............................................................... 51

Lampiran 5 SSPD Galian C Pasir Mekanik Tahun 2008............................. 52

Lampiran 6 SSPD Galian C Pasir Mekanik Tahun 2008............................. 53

Lampiran 7 SSPD Galian C Batu Pecah Mekanik Tahun 2008................... 54

Lampiran 8 SPTPD Pajak Galian Golongan C ............................................ 55

Lampiran 9 Surat Ketetapan Pajak Daerah .................................................. 56

Page 16: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

16

BAB I

PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM DPPKAD KABUPATEN BOYOLALI

1. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Tingkat II Kabupaten Boyolali.

Pada awalnya kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah Kabupaten DATI II Boyolali yang beralamatkan di Jl. Teratai

No. 6 Boyolali Telepon (0276) 321073 belum merupakan dinas, melainkan

hanya seksi dari bagian perekonomian Pemerintah Daerah Kabupaten

Boyolali yang disebut Seksi Pasar. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati

Kepala Daerah Tingkat II Boyolali tanggal 7 Maret 1974, nomor hukum

B.3/III/1974 berubah nama menjadi Dinas Penghasilan Daerah Tingkat II

Boyolali.

Pada tahun 1979 sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Dalam

Negeri nomor KUPP.7/12/41-101, tanggal 6 Juni 1979 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja dinas Pendapatan Daerah Tingkat II dan Perda no.

7 tahun 1979, diubah lagi dengan nama Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda)

Tingkat II Boyolali.

Sesuai dengan instruksi Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa

Tengah nomor 970/611/1990 tentang Pemberlakuan Manual Pendapatan

Page 17: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

17

Daerah (Mapatda), maka sejak tahun 1991, Perda no. 7 tahun 1979 dinilai

tidak sesuai lagi, sehingga Perda tersebut harus disesuaikan dengan

mengeluarkan Perda baru yaitu Perda no. 9 tahun 1991 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II Boyolali.

Berkaitan dengan dikeluarkannya UU no. 22 tahun 1999 tentang

Pemerintah Daerah, mengenai pelaksanaan otonomi daerah, maka Perda no. 9

tahun 1991 diubah secara menyeluruh, sehingga Pemkab Boyolali

mengeluarkan Perda baru yaitu Perda no. 2 tahun 2001 tentang Penbentukan

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Boyolali.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali nomor 3 Tahun

2008 tentang Pembentukan, Susunan organisasi, Kedudukan dan Tugas

Pokok Dinas Daerah Kabupaten Boyolali (Lembaran Daerah Kabupaten

Boyolali Tahun 2008 Nomor. 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten

Boyolali Nomor 101) maka Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Boyolali

nama dan fungsi masuk dalam bidang pendapatan Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Tingkat II Kabupaten Boyolali.

2. Susunan Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Tingkat II Kabupaten Boyolali.

Susunan Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah terdiri dari

Page 18: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

18

a. Kepala

b. Sekretariat terdiri dari:

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2. Sub Bagian Keuangan

3. Sub Bagian Perencanaan, Penelitian dan Pelaporan

c. Bidang Pendapatan terdiri dari:

1. Seksi Pendapatan Asli Daerah

2. Seksi Dana Perimbangan dan Pendapatan Lain- lain yang Sah

3. Seksi Pengendalian Operasional Pendapatan

d. Bidang Anggaran terdiri dari:

1. Seksi Penyusunan APBD

2. Seksi Pembinaan dan Pengelolaan Dana Bantuan Daerah

3. Seksi Evaluasi Administrasi APBD

e. Bidang Akuntansi dan Perbendaharaan terdiri dari:

1. Seksi Pembukuan dan Pelaporan

2. Seksi Perbendaharaan

3. Seksi Pengelolaan Kas Daerah

Page 19: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

19

f. Bidang Pembiayaan dan Pengelolaan Aset Daerah terdiri dari:

1. Seksi Pengelolaan Aset Daerah

2. Seksi Pendataan Aset Daerah

3. Seksi Utang Piutang dan Investasi

g. Unit Pelaksana Teknis

h. Kelompok Jabatan Fungsional

3. Tugas dan Fungsi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Tingkat II Kabupaten Boyolali.

a. Kepala

Tugas Pokok Kepala Dinas adalah memimpin dan mengoordinasikan

pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi daerah

dan tugas pembantuan dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan

aset daerah.

Fungsi Kepala dinas adalah sebagai berikut ini:

1. Merumuskan kebijakan teknis di bidang pendapatan, pengelolaan

keuangan dan aset daerah

2. Menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja dan

pertanggungjawaban pelaksanaan pihak ketiga.

Page 20: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

20

3. Memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah.

4. Memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan.

5. Mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk, dan arahan kepada

bawahan.

6. Menelaah peraturan perundang-undangan di bidang Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah.

7. Mengelola program dan kegiatan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

Dan Aset Daerah.

8. Melaksanakan kegiatan kerjasama dengan dinas terkait,atau pihak lain

dalam upaya peningkatan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan

Aset Daerah.

9. Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah.

10. Membina, mengawasi dan menilai kinerja bawahan serta memberikan

DP3 kepada bawahan.

11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasn sesuai bidang

tugasnya.

Page 21: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

21

b. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan surat

menyurat, urusan rumah tangga, hubungan masyarakat, keprotokolan,

barang, urusan umum dan kepegawaian, keuangan, perencanaan,

penelitiaan dan pelaporan.

Sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Pengelolaan urusan umum dan kepegawaian.

2. Pengelolaan keuangan

3. Pengelolaan perencanaan, penelitian dan pelaporan.

Sekretariat terdiri dari:

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok

melaksanakan pengolahan dan pengelolaan administrasi umum meliputi

surat menyurat, kearsipan, rumah tangga, hubungan masyarakat,

keprotoklan, pelayanan umum dan administrasi kepegawaian serta

pengelolaan barang.

2. Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan administrasi

penatausahaan keuangan, pengelolaan keuangan dan

pertanggungjawaban administrasi keuangan.

Page 22: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

22

3. Sub Bagian Perencanaan, Penelitian dan Pelaporan

Sub Bagian Perencanaan, Penelitian dan Pelaporan mempunyai tugas pokok

melaksankan pengumpulan data penyusunan dokumen satuan kerja dan

rencana anggaran, meneliti dan menilai serta menyusun laporan.

c. Bidang Pendapatan

Bidang Pendapatan mempunyai tugas pokok melaksanakan pendataan,

penetapan wajib pajak, menyusun target atau menghitung realisasi,

melksanakn kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan Daerah

serta menyusun dan menyiapkan naskah rancangan peraturan perundangan

yang berkaitan dengan pendapatan daerah.

Bidang Pendapatan mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Perencanaan, pendapatan, penetapan, pemungutan, penerimaan, dan

penagihan yang meliputi pajak daerah, retribusi daerah, serta

pendapatan lain-lain yang sesuai dengan kewenangannya.

2. Perencanaan, pengawasan, penelitian, pengembangan guna

peningkatan kinerja berdaya guna dan behasil guna di bidang

pendapatan arah dan pelayanan masyarakat.

3. Pelaksanaaan pekerjaan yang dilakuan Direktorat Jendral Pajak dalam

hal pendataan dan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan.

Page 23: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

23

4. Pelaksanaan konsultasi, koordinasi, komunikasi dan kerjasama

dengan pihak lain dalam upaya peningkatan Pendapatan daerah.

5. Pemantauan realisasi sumber pendapatan daerah dari bagi hasil pajak

bumi dan bukan pajak serta pendapatan daerah lainnya.

6. Pelaksanaan penyuluhan dan sosialisasi secara teknis mengenai pajak

daerah, retribusi, PBB, dan pendapatan lainnya yang sesuai dengan

kewenangannya.

Bidang Pendapatan terdiri dari :

1. Seksi Pendapatan Asli Daerah

Mempunyai tugas pokok merencanakan, mengawasi,dan mengendalikan di bidang

pendapatan asli daerah.

2. Seksi Dana Perimbangan dan Pendapatan Lain- lain Yang Sah

Mempunyai tugas pokok merencanakan, memantau dan mengawasi dana

perimbangan dan pendapatan lain-lain yang sah.

3. Seksi Pengendalian Operasional Pendapatan

Mempunyai tugas pokok merencanakan, mengawasi, dan melaksanakan kegiatan

pengendalian operasionnal pendapatan.

Page 24: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

24

d. Bidang Anggaran

Bidang Anggaran mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan, pengoordinasiaan

dan pengendalian program/kegiatan di bidang anggaran.

Bidang Anggaran mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Perencanaan, pengoordinasian penyiapan dan penyusunan rancangan

APBD dan rancangan Perubahan APBD.

2. Pengesahan DPA-SKPD/DPPA-SKPD.

3. Penyusunan APBD, pedoman keputusan APBD, pedoman pelaksanaan

APBD.

4. Pengelolaan dana bagi hasil dan bantuan keuangan serta belanja tak

terduga

Bidang Anggaran terdiri dari:

1. Seksi Penyusunan APBD

Mempunyai tugas pokok merencanakan dan menyiapkan bahan rancangan penyusunan

APBD, perubahan APBD, menyiapkan DPA-SKPD/DPPA-SKPD,

menyiapkan anggaran kas dan SPD.

Page 25: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

25

2. Seksi Pembinaan dan Pengelolaan Dana Bantuan Daerah.

Mempunyai tugas pokok melaksanakan, mengelola danabelanja tidak langsung SKPD,

monitoring, pengendalian, pembinaan dan anlisa pelaksanaan dan

bantuan daerah.

3. Seksi Evaluasi Administrasi APBD

Mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan penyusuna, edoman realisasi

APBD dan petunjuk teknis di bidang evaluasi administrasi APBD.

e. Bidang Akuntansi dan Perbendaharaan

Bidang Akuntansi dan Perbendaharaan mempunyai tugas pokok melaksanakan

perencanaan, pengoordinasian dan pengendalian program/kegiatan di

bidang akuntansi dan perbendaharaan.

Bidang Akuntansi dan Perbendaharaan mempunyai fungsi

sebagai berikut:

1. Pelaksanaan sistem akuntansi dan petunjuk teknis pengelolaan

daerah dan melaksanakan fungsi pengelolaan dan perbendaharaan

daerah serta menyiapkan bahan penyusunan pertanggungjawaban

APBD danpemeriksaan terhadap realisasi anggaran belanja

langsung dan tidak langsung.

2. Pelaksanaan fungsi bendaharawan umum daerah (BUD),

menyiapkan anggaran kas, SPD dan menerbitkan SP2D belanja

Page 26: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

26

langsung dan tidak langsung, serta menyimpan seluruh bukti asli

kepemilikan kekayaan daerah

Bidang Akuntansi dan Perbendaharaan terdiri dari :

1. Seksi Pembukuan dan Pelaporan

Mempunyai tugas pokok melaksanakan pembukuan dan pelporan secara

sistematis dan kronologis serta menyiapkan bahan penyusunan

laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggunjawaban APBD.

2. Seksi Perbendaharaan

Mempunyai tugas pokok melaksanakn pengujian kebenaran data urusan

kepegawaian dan meneliti data gaji pegawai, rutin non gaji,

membina ketatalaksanaan, keuangan, penyelesaian perbendaharaan

khusus gaji pegawai dan belanja pegawai.

3. Seksi Pengelolaan Kas Daerah

Mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan, penerimaan dan pencatatan

pendapatan secara tunai maupun surat berharga dan penyimpanan

uang daerah di bank yang ditunjuk oleh pemerintah ynag

ditentukan dalam bentuk rekening giro maupun deposito.

f. Bidang Pembiayaan dan Pengelolaan Aset Daerah

Page 27: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

27

Bidang Pembiayaan dan Pengelolaan Aset Daerah mempunyai tugas pokok

melaksanakan pengelolaan kepemilikan kekayaan daerah dan transaksi

utang piutang dan investasi.

Bidang Pembiayaan dan Pengelolaan Aset Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Perencanaan, pengoordinasian dan pengendalian program/kegiatan

di bidang pengelolaan kepemilikan kekayaan daerah.

2. Perencanaan, pengoordinasian dan pengendalian program/kegiatan

di bidang transaksi utang piutang dan investasi.

Bidang Pembiayaan dan Pengelolaan Aset Daerah terdiri

dari:

1. Seksi Pengelolaan Aset Daerah

Mempunyai tugas pokok perencanaan kebutuhan dan penatausahaan barang-

barang kekayaan yang menjadi aset daerah.

2. Seksi Pendataan Aset Daerah

Mempunyai tugas pokok pengurusan, pengaturan, pencatatan dan pelaporan

barang- barang yang menjadi aset daerah.

3. Seksi Utang Piutang dan Investasi

Page 28: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

28

Mempunyai tugas pokok penatausahaan utang piutang dan investasi daerah serta

merealisasi pembayaran atas perjanjian dan akibat yang lain

kepada pihak ke 3 (tiga).

g. Unit Pelaksana Teknis

h. Kelompok Jabatan Fungsional

Page 29: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

1

GAMBAR I.1

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH ( DPPKAD ) KABUPATEN

BOYOLALI

KEPALA DPPKAD

SEKRETARIS

KA.SUB.BAG UMUM

KA.SUB.BAG PERENC.

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

KA.BID. PENDAPATAN KA.BID. ANGGARAN KA.BID. AKUNTANSI &

PERBE

KA.BID. PEMBIAYAAN & PENGELOLA

KA.SUB.BAG KE

KASIE PENDAPATAN ASLI

DAERAH

KASIE PEMBINAAN & PENGELOLAAN DANA

KASIE PENYUSUNAN APBD

KASIE EVALUASI ADM. APBD

KASIE DANA PERIMBANGAN &

PEND.

KASIE PENGENDALIAN OPERASI

ONAL PENDAPA

KASIE PEMBUKUAN & PELAPO

RAN

KASIE PERBE

NDAHA

KASIE PENGELOLAAN KAS

DAERA

KASIE PENDATAAN ASET DAER

KASIE PENGELOLAAN ASET

DAERA

KASIE UTANG/PIUTA

UPTD PAJAK DAER

14

Page 30: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

15

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia merupakan negara berkembang yang salah satu elemen

pemasukan kas negara terbesar untuk menjalankan roda perekonomian

adalah pajak. Pajak adalah suatu kewajiban masyarakat untuk membayar

sejumlah iuran kepada kas negara yang berdasarkan perundang- undangan

namun masyarakat tidak menerima pengembalian atau imbalan secara

langsung tetapi digunakan untuk pembiayaan pembangunan yang

bermanfaat bagi masyarakat umum (Prof. Dr. Rachmat Soemitro). Adapun

pengertian pajak menurut Dr. Soeparman Soemahamidjaja, Pajak adalah

iuran wajib, berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa

berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-

barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.

Ada dua fungsi pajak yaitu fungsi budgetair dan fungsi reguler.

Terdapat dua jenis pajak yang berlaku di Indonesia berdasarkan lembaga

pemungutnya yaitu Pajak Pusat dan Pajak Daerah. Pajak pusat adalah

pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk

membiayai rumah tangga negara. Pajak daerah adalah pajak yang dipungut

pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

Pajak daerah adalah iuran yang wajib dilakukan oleh orang pribadi atau

badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat

dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

yang digunakan untuk membiayai penyelenggaran pemerintahan daerah

dan pembangunan daerah (Early Suandy,2002: 41 ). Adapun pajak-pajak

Page 31: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

16

yang dipungut oleh DPPKAD Boyolali antara lain: Pajak Hiburan, Pajak

Reklame, Pajak Restoran, Pajak Penerangan Jalan Umum, Pajak Parkir,

Pajak Hotel, dan Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian

Golongan C.

Penulis mencoba menerapkan teori akademis yang telah dimiliki

dengan melaksanakan kegiatan magang kerja di kantor DPPKAD

Boyolali. Selama masa pelaksanaan magang, penulis menitikberatkan

pemahaman dan pengolahan pajak daerah yang dipungut oleh petugas

DPPKAD terutama pada Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan

Galian Golongan C. Fenomena yang merupakan salah satu faktor

berpengaruh saat ini adalah adanya himbauan keras kepada para

penambang bahan galian golongan C agar tidak mengeksploitasi secara

berlebihan sesuai peraturan yang berlaku demi kelestarian lingkungan,

mereka juga dituntut dapat mengkonservasi lahan bekas tambang mereka.

Selain itu adanya kesadaran yang kurang dari para WP dalam memenuhi

kewajiban perpajakan sehingga terjadi tunggakan yang cukup besar. Atas

segala permasalahan kompleks yang terjadi pada pajak inilah yang penulis

tindak lanjuti sebagai intisari dalam penulisan tugas akhir yang berjudul

“ANALISIS EFEKTIFITAS PENERIMAAN PAJAK

PENGAMBILAN DAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

GOLONGAN C TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2006-2008”.

Page 32: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

17

C. PERUMUSAN MASALAH

Setelah melalui penelaahan secara mendalam terhadap data

yang ada mengenai realisasi Pajak Pengambilan dan Pengolahan

Bahan Galian Golongan C Kabupaten Boyolali tahun anggaran

2006-2008, penulis dapat merumuskan permasalahan yang terjadi

antara lain:

1. Mengapa terjadi perubahan secara fluktuatif dari realisasi Pajak

Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C pada tahun 2006-

2008?

2. Seberapa efektifkah penerimaan Pajak Pengambilan dan Pengolahan

Bahan Galian Golongan C terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Boyolali tahun 2006-2008?

3. Seberapa efektifkah upaya pemungutan Pajak Pengambilan dan

Pengolahan Bahan Galian Golongan C untuk memenuhi target yang telah

ditetapkan?

4. Apakah yang menjadi hambatan dari pemungutan dan penagihan dari

Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C pada tahun

2006-2008?

Page 33: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

18

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini yaitu:

1. Untuk mengetahui tingkat perubahan realisasi penerimaan Pajak

Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C antara tahun 2006-

2008.

2. Memberikan gambaran secara jelas dan akurat tentang prosedur pemungutan

Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C.

3. Menganalisis keefektifitasan penerimaan Pajak Pengambilan dan

Pengolahan Bahan Galian Golongan C terhadap Penerimaan Asli Daerah

Kabupaten Boyolali tahun 2006-2008.

4. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dalam proses pemungutan dan

penagihan Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C

Kabupaten Boyolali tahun 2006-2008.

E. MANFAAT PENELITIAN

Dalam penulisan Tugas Akhir ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua

pihak antara lain:

a. Bagi penulis yaitu:

· Sebagai sumber pengalaman dini sebelum masuk ke dunia kerja nyata.

· Sebagai sumber data dalam penulisan Tugas Akhir.

Page 34: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

19

b. Bagi pihak DPPKAD yaitu:

· Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan

kebijakan strategis sekaligus koreksi kinerjanya.

c. Bagi pihak-pihak lain yaitu:

· Diharapkan mampu menjadi sumber informasi yang dapat digunakan

sebagaimana mestinya.

Page 35: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

20

BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. TEORI

1. Landasan Hukum

Penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini mengacu kepada data yang

berlandaskan hokum berikut ini:

a. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 1998 Tentang Pajak Pengambilan

dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C. Boyolali.

b. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 13 Tahun 2003 Tentang

Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah Kabupaten

Boyolali. Boyolali.

c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2000Tentang

Perubahan Atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18

Tahun 1997 Tentang Pajak dan Retribusi Daerah.

2. Landasan Teori

1. Pengertian Pajak

Pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH adalah iuran rakyat

kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)

Page 36: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

21

dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat

ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum

(Mardiasmo,2003: 1)

Pajak menurut Dr. Soeparman Soemahamidjaja adalh iuran wajib

berupa uang atau barang yang dapat dipungut oleh penguasa berdasarkan

norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan

jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.

1. Fungsi Pajak

a. Fungsi budgetair yaitu sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk

membiayai pengeluaran-pengeluarannya.

b. Fungsi mengatur (regulerend) yaitu sebagai alat untuk mengatur

atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial

dan ekonomi.

2. Pengelompokan Pajak

a. Menurut golongannya,

1. Pajak Langsung yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh

wajib pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan

kepada orang lain.

2. Pajak Tidak Langsung yaitu pajak yang pada akhirnya dapat

dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.

b. Menurut sifatnya,

1. Pajak Subjektif yaitu pajak yang berpangkal pada subjeknya.

Page 37: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

22

2. Pajak Objektif yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya

tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajak.

c. Menurut lembaga pemungutnya,

1. Pajak Pusat yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Pusat

dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.

2. Pajak Daerah yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah

Daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

(Mardiasmo,2004: 98)

3. Sistem Pemungutan Pajak

a. Official Assesment System merupakan sistem yang memberikan

wewenang kepada fiskus untuk menentukan besarnya pajak

terutang.

b. Self Assesment System merupakan sistem yang memberikan

wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada Wajib Pajak

untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya

pajak terutang.

c. With Holding System merupakan sistem yang memberikan

wewenang pada pihak ketiga untuk memotong atau memungut

besarnya pajak terutang oleh Wajib Pajak.

4. Syarat Pemungutan Pajak

a. Syarat keadilan yaitu beban pajak harus sebanding dengan

kemampuan membayar pajak dan sesuai dengan manfaat yang

diterima.

Page 38: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

23

b. Syarat kepastian yaitu pajak seharusnya tegas, jelas, dan pasti

untuk setiap Wajib Pajak sehingga mudah dimengerti oleh mereka

dan memudahkan administrasi perpajakan.

c. Syarat kelayakan yaitu pajak tidak boleh terlalu menekan Wajib

Pajak, agar Wajib pajak secara sadar melakukan kewajiban

pembayaran pajaknya.

2. Pengertian Pajak Daerah

Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh Pemerintah

Daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

(Mardiasmo,2003: 98)

Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang

pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang

seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-

undang yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah.

(Early Suandy,2002: 41)

Pajak Daerah dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

1. Pajak Propinsi, antara lain:

a. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air.

b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas

Air.

c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.

Page 39: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

24

d. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah Air

Permukaan.

2. Pajak Kota / Kabupaten, antara lain:

a. Pajak Hiburan

b. Pajak Reklame

c. Pajak Restoran

d. Pajak Penerangan Jalan Umum

e. Pajak Parkir

f. Pajak Hotel

g. Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C

3. Pengertian Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian

Golongan C

1. Diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 6

Tahun 1998

2. Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C

adalah pungutan daerah atas pengambilan dan pengolahan bahan

galian golongan C

3. Bahan galian golongan C adalah bahan galian golongan C

sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7

tahun 1980 tentang Penggolongan Bahan-Bahan Galian Golongan

C yang meliputi:

Page 40: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

25

· Asbes

· Batu tulis

· Batu

setengah

permata

· Batu

kapur

· Batu

apung

· Batu

permata

· Leusit

· Feldpar

· Garam

batu

· Grafit

· Granit

· Gips

· Kalsit

· Kaolin

· Nitrait

· Bentoit

· Tanah

serap

· Opsidien

· Oker

· Pasir dan

kerikil

· Pasir

kuarsa

· Perlit

· Propat

· Talk

· Magnesit

· Tanah

· Tawas

· Tras

· Yorasif

· Zealit

· diatome

· Tanah

liat

· Dolomit

· Mika

· Marmer

4. Objek Pajak adalah kegiatan eksploitasi dan pengolahan bahan

galian golongan C.

5. Subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang

mengeksploitasi dan atau mengolah bahan galian golongan C.

6. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang

menyelenggarakan eksploitasi dan atau mengolah bahan galian

golongan C.

7. Eksploitasi bahan galian golongan C adalah pengambilan bahan

galian golongan C dari sumber alam didalam dan atau permukaan

bumi untuk dimanfaatkan.

Page 41: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

26

8. Dasar Pengenaan dan Tarif pajak

· Dasar Pengenaan pajak adalah nilai jual hasil eksploitasi dan

atau pengolahan bahan galian golongan C.

· Tarif Pajak sebesar 20% (dua puluh persen) atau tonase X nilai

standar

Tabel II.1 Daftar Berat Jenis untuk Tonase

BD Jenis

(berat jenis) Tarif

Pasir Mekanik 600/ ton Pasir Manual

1.8 300/ton

Batu Mekanik 1000/ton Batu Manual

1.5 500/ton

Tanah Mekanik 400/ton Tanah Manual 200/ton Tanah Bentonit

1.7 1500/ton

Kerikil 1.5 - Sumber: DPPKAD Boyolali, data diolah

Misal: pasir 100 rit, maka pajak terutang

= 100rit X 1.8 X Rp. 600 = Rp. 108.000,00

9. Tata Cara Penetapan dan Pembayaran Pajak

· Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD)

Bupati Kepala Daerah menetapkan pajak terutang dengan

menerbitkan SKPD. Dengan sanksi sebesar 2% (dua persen)

Page 42: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

27

sebulan jika tidak atau kurang bayar setelah lewat dari 30(tiga

puluh) hari sejak SKPD diterima.

· Wajib Pajak membayar sendiri dan lunas, pembayaran

dilakukan di Kas Daerah atau tempat lain yang ditunjuk oleh

Bupati Kepala Daerah sesuai waktu yang ditentukan dalam

SPTPD, SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, dan STPD dengan

menggunakan Surat Setoran Pajak Daerah (SPPD).

· Setiap pelunasan pajak terutang diberikan tanda bukti

pembayaran yang sah dan dicatat dalam buku penerimaan.

10. Prosedur Pengajuan Ijin Penambangan

· Wajib Pajak mengajukan perijinan ke Kantor Perijinan

· Kantor Perijinan mengirimkan surat kepada Bupati sebagai

permohonan rekomendasi atas pengajuan ijin tersebut.

· Ditindak lanjuti untuk disurvei kelayakannya oleh tim survei

antara lain: BAPPEDA, Kantor Perijinan, DPPKAD, BLH

(badan lingkungan hidup), Bagian Hukum, Bagian

Perekonomian, DPU PPK (dinas pekerjaan umum

perhubungan, pertambangan, dan kebersihan), KPPM (kantor

pelayanan dan penanaman modal).

· Jika hasil survei menyatakan pngajuan tersebut layak, maka

Bupati membuatkan surat rekomendasi untuk ditindaklanjuti ke

Kantor Pertambangan Propinsi Jawa Tengah.

Page 43: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

28

· Pihak yang berwenang mengeluarkan Surat Ijin Pertambangan

Daerah (SIPD) :

Kurang dari 1 hektar : Gubernur Jawa Tengah.

Lebih dari 1 hektar : Rekomendasi dari Bupati

4. Pengertian Efektifitas

· Efektifitas adalah kemampuan untuk memilih yang tepat atau

peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan. (Handoko, 2003)

· Efektifitas adalah mengukur hubungan antara hasil pungutan suatu

pajak dan potensi pajak dengan asumsi semua Wajib Pajak

membayar masing-masing pajak dan membayar seluruh pajak

terutang (Devas, 1989)

Page 44: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

29

Gambar II.1

Bagan Alir Prosedur Pemungutan Pajak di DPPKAD Boyolali

Prosedur Pendaftaran Prosedur Penghitungan

Dan Penetapan Pajak

1

Kartu Data

Melaksanakan Pen

SKPD

Dikirim ke:

WP, Arsip P3, Bag.

WP WP Tidak

2 3

SSPD Tunggakan

MULAI

Menerima Surat Pe

Melaksanakan Pe

Membuat

Surat Pe

NPWP

Memasukan

Kartu Data

1

SPTPD

N

Page 45: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

30

Bendahara Kas Penerimaan Prosedur Penagihan

2

SSPD

WP

Kas Daerah

Laporan Pe

Mencatat

SELESAI

N

3

Tunggakan

Mencatat

Melakukan

STPD

SELESAI

Jika WP

Page 46: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

i

B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C merupakan

sumber penerimaan pajak daerah terbesar kedua setelah pajak reklame yang

dikelola oleh DPPKAD Boyolali. Dalam kurun waktu tahun 2006-2008 Pajak

Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C mampu memenuhi target

yang telah ditetapkan. Berikut ini adalah data target dan realisasi Pajak

Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C tahun 2006-2008:

Tabel II.2 Target dan Realisasi Pajak Golongan C

DPPKAD Boyolali Tahun 2006-2008

Tahun Target Realisasi Selisih Keterangan 2006 192,795,000 294,035,050 101,240,050 Naik 2007 300,004,000 334,684,770 34,680,770 Naik 2008 100,000,000 165,613,500 65,613,500 Naik

Sumber : DPPKAD Boyolali, data diolah

Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa realisasi Pajak Pengambilan dan

Pengolahan Bahan Galian Golongan C selalu memenuhi target dan cenderung

melebihi target dengan nominal yang cukup besar. Hal ini dapat terjadi atas

kerjasama semua pihak yang terkait baik itu Wajib Pajak maupun pemungut Pajak

yaitu Bidang Pendapatan Daerah DPPKAD. Faktor utama kesuksesan dalam

pemungutan pajak ini adalah adanya metode jemput bola, penyuluhan kepada

Wajib Pajak, penagihan secara intensif, tindakan persuasif berupa pembebasan

denda bagi Wajib Pajak yang menunggak atas dasar pertimbangan khusus sesuai

Page 47: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

ii

kriteria yang ditetapkan, kerjasama dengan rekanan pemerintah (CV

pertambangan dan kontraktor proyek).

Adapun sumber-sumber penerimaan Pajak Pengambilan dan Pengolahan

Bahan Galian Golongan C tahun anggaran 2006-2008 yang penulis sajikan dalam

tabel berikut ini:

Tabel II.3 Rincian Realisasi Pajak Golongan C

DPPKAD Boyolali Tahun 2006-2008

Realisasi Pajak Gol. C Rincian Jenis Pajak

Gol. C Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Batu Kapur - 5.044.300 - Galian C Batu Pecah 25.399.250 9.341.780 41.036.000 Galian C Batu Belah 2.425.350 5.330.400 5.122.800 Galian C Kerikil 646.650 8.044.300 1.552.350 Galian C Pasir 211.608.000 258.500.590 92.988.050 Galian C Tanah Urug 52.422.100 41.109.550 23.471.900 Galian C Lain-lain 1.533.700 7.313.850 1.442.400 Jumlah 294.035.050 334.684.770 165.613.500

Sumber : DPPKAD Boyolali, data diolah

1. Analisis Efektifitas

Analisis efektifitas yaitu perbandingan antara hasil realisasi

penerimaan pajak golongan C dengan target realisasi penerimaan

tahun berjalan.

Page 48: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

iii

Rumus Analisis Efektifitas:

Tingkat Efektifitas penerimaan Pajak Pengambilan dan

Pengolahan Bahan Galian Golongan C Kabupaten Boyolali tahun

anggaran 2006-2008 dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel II.4 Efektifitas Penerimaan Pajak Golongan C

DPPKAD Boyolali Tahun 2006-2008

Tahun Target Realisasi Selisih Efektifitas 2006 192.795.000 294.035.050 101.240.050 152.51% 2007 300.004.000 334.684.770 34.680.770 111.56% 2008 100.000.000 165.613.500 65.613.500 165.61%

Sumber : DPPKAD Boyolali, data diolah

Berdasarkan data tersebut, penerimaan Pajak Pengambilan dan

Pengolahan Bahan Galian Golongan C di Kabupaten Boyolali antara

tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 sudah efektif dan termasuk

dalam kategori baik. Pada tahun 2006 target ditentukan sebesar Rp.

192.795.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 294.035.050,00 sehingga

terdapat selisih sebesar Rp. 101.240.000,00 maka didapatkan

prosentase efektifitas sebesar 152.51%

Realisasi Penerimaan Pajak Gol C Efektifitas =

Target Penerimaan pajak Gol C X 100%

Page 49: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

iv

Pada tahun 2007 target ditentukan dua kali lipat dari tahun

2006 atas dasar pertimbangan pada tahun 2007 di wilayah Kabupaten

Boyolali sedang terjadi peningkatan pembangunan oleh rekanan

pemerintah, target sebesar Rp. 300.004.000,00 dengan realisasi

sebesar Rp. 334.684.770,00 sehingga terdapat selisih sebesar Rp.

34.680.770,00 maka didapatkan prosentase efektifitas sebesar

111.56%. Prosentase ini cenderung turun dari pada prosentase 2006,

hal ini disebabkan target yang ditetapkan terlalu besar sehingga

terlihat tidak terjadi perkembangan secara signifikan.

Pada tahun 2008 target yang ditetapkan sebesar

Rp. 100.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 165.613.500,00

sehingga terdapat selisih sebesar Rp. 65.613.500,00 maka diperoleh

prosentase efektifitas sebesar 165.61%. Kondisi justru menurun

karena target yang ditetapkan jauh dari target dua tahun anggaran

sebelumnya, bahkan realisasinyapun masih dibawah target dari tahun

2006 meskipun tingkat efektifitasnya cukup tinggi. Hal ini dapat

terjadi karena adanya penurunan pembangunan di wilayah Kabupaten

Boyolali, adanya peraturan dari BLH (Badan Linkungan Hidup) yang

berisi pembatasan eksploitasi bahan tambang karena dinilai telah

melanggar ketentuan dan mengancam keselamatan lingkungan

terutama di daerah potensial seperti Cepogo dan Ampel yang lahannya

mulai kritis. Diproyeksikan hal ini akan sangat berpengaruh untuk

penerimaan Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian

Page 50: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

v

Golongan C periode selanjutnya karena berdampak cukup besar bagi

ke-aktifan Wajib Pajak. Sebagai penggambaran secara lebih jelas

dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik II.2

Tingkat Efektifitas Realisasi Pajak Golongan C

DPPKAD Boyolali Tahun 2006-2008

050000000100000000150000000200000000250000000300000000350000000

2006 2007 2008

Target Pajak Gol C Realisasi Pajak Gol C

2. Analisis Kontribusi

Analisis kontribusi yaitu perbandingan antara hasil realisasi

penerimaan tahun berjalan atas pajak golongan C dengan jumlah

realisasi pendapatan asli daerah.

Besarnya kontribusi Pajak Golongan C terhadap PAD dapat

dicari dengan rumus Analisis Kontribusi berikut ini:

Rumus Analisis Kontribusi:

Realisasi Penerimaan Pajak Gol C Kontribusi =

Realisasi Penerimaan PAD X 100%

Page 51: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

vi

Berdasarkan hasil pengolahan data oleh penulis yang

bersumber dari DPPKAD Boyolali, diperoleh besarnya tingkat

kontribusi Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian

Golongan C terhadap Pendapatan Asli Daerah yang dapat dilihat

dalam tabel berikut ini:

Sumber : DPPKAD Boyolali, data diolah

Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut, dapat kita ketahui

bahwa kontribusi Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian

Golongan C terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Boyolali

cukup besar dengan prosentase rata-rata 0.42%. Kontribusi terbesar

terjadi pada tahun 2006 dan 2007, sedangkan yang terendah adalah

tahun 2008 dengan penjabaran data sebagai berikut:

Pada tahun 2006 diperoleh tingkat kontribusi sebesar 0.50%

dengan perbandingan realisasi Pajak Gol C sebesar Rp.

294.035.050,00 dan realisasi Pendapatan Pajak Daerah sebesar Rp.

59.307.283.906,00. Pada tahun 2007 diperoleh tingkat kontribusi yang

Tabel II.5 Kontribusi Pajak Golongan C Terhadap PAD

DPPKAD Boyolali Tahun 2006-2008

Realisasi Realisasi

Tahun Pajak Gol C PAD

Kontribusi

2006 294.035.050 59.307.283.906 0.50% 2007 334.684.770 67.461.523.228 0.50% 2008 165.613.500 63.733.408.461 0.26%

Rata-rata 0.42%

Page 52: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

vii

sama dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 0.50% dengan

perbandingan realisasi Pajak Gol C sebesar Rp. 334.684.770,00 dan

realisasi Pendapatan Pajak Daerah sebesar Rp. 67.461.523.228,00.

Pada tahun 2008diperoleh tingkat kontribusi terendah jika

dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya yaitu sebesar 0.26% dengan

perbandingan realisasi Pajak Gol C sebesar Rp. 165.613.500,00 dan

realisasi Pendapatan Pajak Daerah sebesar Rp. 63.733.408.461,00. Hal

ini dapat terjadi karena beberapa faktor yang telah dikemukakan

sebelumnya sehingga menyebabkan adanya penurunan dari realisasi

penerimaan Pajak Gol C, besarnya kontribusi Pajak Pengambilan dan

Pengolahan Bahan Galian Golongan C terhadap Pendapatan Asli

Daerah di Kabupaten Boyolali penulis gambarkan dalam grafik

berikut ini:

Grafik II.3

Tingkat Kontribusi pajak Gol C Terhadap PAD

DDPKAD Boyolali Tahun 2006-2008

0.00%

0.10%

0.20%

0.30%

0.40%

0.50%

2006 2007 2008

Pajak Gol C

Page 53: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

viii

3. Hambatan dan Upaya Pemungutan Pajak Pengambilan dan

Pengolahan Bahan Galian Golongan C

a. Hambatan

1. Kurangnya kesadaran masyarakat (pengusaha tambang dan

rekanan) selaku Wajib Pajak yang membuat tersendatnya

pemenuhan kewajiban perpajakan.

2. Minimnya jumlah Sumber Daya Manusia di DPPKAD pada

tahun 2008 karena adanya perubahan fungsi yaitu Bidang

Pendapatan yang dulunya terdiri dari 80 staf ketika masih

bernama DIPENDA, namun sekarang setelah berubah menjadi

DPPKAD dan bidang pendapatan merupakan bagian

didalamnya, jumlah stafnya di minimalisir menjadi 9 orang.

3. Letak geografis wilayah Boyolali yang menyulitkan dalam

pemungutan pajak karena cecnderung luas dan terpencil.

4. Sistem yang digunakan masih konvensional sehingga

diperlukan adanya modernisasi serta pembekalan teknologi

informatika yang lebih kepada Sumber Daya Manusia di

DPPKAD.

Page 54: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

ix

b. Upaya

1. Melaksanakan sosialisasi kepada Wajib pajak dan masyarakat

pada umumnya secara lebih persuasif dan intensif.

2. Adanya metode jemput bola (mendatangi WP secara langsung)

yang diterapkan oleh pemungut.

3. Bekerjasama dengan BLH melaksanakan pengawasan

pengeksploitasian bahan galian golongan C yang dilakukan

oleh Wajib Pajak sebagai dasar pertimbangan dalam

pemberian perijinan tambang dan penentuan target penerimaan

pajak pada periode selanjutnya.

4. Melaksanakn pemeriksaan rutin terhadap Wajib Pajak untuk

menguji kepatuhannya.

5. Penambahan SDM di DPPKAD dengan pengangkatan PNS

baru atau PTT(pegawai tidak tetap) yang sudah ada.

6. Penyediaan fasilitas teknologi informatika yang memadai.

Page 55: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

x

BAB III

TEMUAN

A. KELEBIHAN

1. Realisasi Penerimaan Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian

Golongan C di Kabupaten Boyolali tahun 2006-2008 sudah mencapai

target dengan selisih lebih yang cukup besar.

2. Realisasi Penerimaan Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian

Golongan C merupakan yang terbesar kedua setelah Pajak Reklame di

Kabupaten Boyolali.

3. Kontribusi Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C

terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Boyolali pada tahun 2006-

2008 cukup besar dengan prosentase rata-rata sebesar 0.42% dan

kontribusi terbesar terjadi pada tahun 2006 dan 2008.

4. Tingkat efektifitas tertinggi dicapai pada tahun 2008 dengan prosentase

sebesar 165.61% meski dengan target dan realisasi yang jauh lebih kecil

dari pada dua tahun sebelumnya.

5. Penggunaan metode tonase memudahkan pemungut dalam menetapkan

pajak terutang.

6. Pihak fiskus (DPPKAD) telah melaksanakan berbagai upaya untuk

menyelesaikan hambatan-hambatan yang terjadi agar penerimaan pajak

dapat maksimal seperti metode jemput bola, penyuluhan intensif,

pengembangan diri dan lain-lain.

Page 56: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

xi

B. KELEMAHAN

1. Kurangnya kesadaran masyarakat terutama Wajib Pajak dalam memenuhi

kewajiban perpajakannya sehingga menghambat kelancaran pemungutan

pajak.

2. Kurangnya jumlah SDM di DPPKAD dan minimnya pengetahuan

teknologi informatika yang membuat proses pemungutan pajak tidak

berjalan secara maksimal.

3. Penerapan sistem yang digunakan masih tergolong konvensional.

4. Letak geografis Boyolali yang dataran tinggi dan terpencil menyulitkan

proses pemungutan pajak.

5. Sarana dan prasarananya kurang memadai.

Page 57: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

xii

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis secara menyeluruh pada bab sebelumnya, maka

penulis dapat menarik kesimpulan antara lain:

1. Realisasi penerimaan Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian

Golongan C pada tahun 2006 sebesar Rp. 294.035.050,00 dengan tingkat

efektifitas sebesar 152.51% dari target yang ditentukan sebesar Rp.

192.795.000,00. Pada tahun 2007 realisasi sebesar Rp. 334.684.770,00

dengan tingkat efektifitas sebesar 111.56% dari target sebesar Rp.

300.004.000,00. Pada tahun 2008 realisasi sebesar Rp. 165.613.500,00

dengan tingkat efektifitas sebesar 165.61% dari target sebesar Rp.

100.000.000,00.

2. Kontribusi Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C

terhadap Pendapatan Asli Daerah cukup besar. Pada tahun 2006 dan 2007

tingkat kontribusinya sebesar 0.50%, sedangkan pada tahun 2008 tingkat

kontribusinya mengalami penurunan yaitu sebesar 0.26%. Hasil analisis dari

tiga periode diperoleh tingkat kontribusi rata-rata sebesar 0.42%.

3. Tingkat efektifitas tertinggi terjadi pada tahun 2008 dengan prosentase

sebesar 165.61%, sedangkan tingkat kontribusinya yang tercatat sebagai yang

terendah dengan prosentase sebesar 0.26%. Hal ini terjadi karena penentuan

Page 58: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

xiii

target dan realisasi yang rendah dibandingkan dua periode sebelumnya

dikarenakan adanya faktor-faktor yang berpengaruh cukup signifikan antara

lain rendahnya kesadaran Wajib Pajak, proses pembangunan kurang berjalan

di Kabupaten Boyolali pada tahun 2008, berkurangnya lahan sumber bahan

galian golongan C karena eksploitasi yang tak terkendali.

4. Sistem pemungutan pajak yang diterapkan di DPPKAD Boyolali masih

konvensinal.

5. Kinerja DPPKAD Boyolali dalam menangani pemungutan Pajak

Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C sudah cukup baik

dengan melaksanakan upaya pemecahan hambatan yang terjadi agar

penerimaan pajaknya dapat maksimal.

B. REKOMENDASI

1. Sebaiknya dilaksanakan penyuluhan yang lebih intensif dan persuasif kepada

Wajib Pajak khususnya dan masyarakat pada umumnya.

2. Memberikan sanksi tegas kepada Wajib Pajak yang tidak memenuhi

kewajiban perpajakan sebagaimana mestinya.

3. Dilaksanakan pendataan ulang Wajib Pajak secara lebih akurat agar

penerimaan Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C

dapat diperoleh secara maksimal.

4. Bekerjasama dengan BLH dan Badan Pertambangan Nasional dalam mencari

lokasi sumber tambang bahan galian C yang baru serta mengawasi

eksploitasinya secara lebih ketat agar tidak merugikan semua pihak.

Page 59: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

xiv

5. Perlu diadakannya modernisasi di pihak DPPKAD baik dari segi fasilitas

maupun sistem dasarnya agar memudahkan proses pemungutan.

6. Perlu diadakannya peningkatan kemampuan teknis Sumber Daya Manusia di

lingkungan DPPKAD.

7. Dalam penentuan target hendaknya lebih akurat dan kompetitif disesuaikan

dengan potensi wilayah tambang yang tersisa dan didukung oleh kinerja yang

lebih baik.

8. Menjalin kerjasama yang lebih baik dengan rekanan dan institusi

dibawahnya.

Page 60: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

xv

DAFTAR PUSTAKA

Hardi. 2003. Pemeriksaan Pajak. Jakarta: Kharisma.

Mardiasmo. 2004. Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.

Munawir. 1992. Perpajakan. Yogyakarta: PT. Liberty.

Pemerintah Kabupaten Boyolali. 1998. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 1998 Tentang Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C. Boyolali.

_______. 2008. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah Kabupaten Boyolali. Boyolali.

_______. 2000. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 Tentang Pajak dan Retribusi Daerah.

Prastowo, Dwi dan Rifka Juliaty. 2005. Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi Edisi Kedua. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Prakoso, Bambang Kesit. 2003. Pajak dan Retribusi Daerah. Yogyakarta:

UII Press. Resmi, Siti. 2007. Perpajakan Teori Dan Kasus Jilid II. Jakarta: Salemba

Empat.

Suandy, Erly. 2000. Hukum Pajak Edisi I. Jakarta: Salemba Empat.

_______. 2003. Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat.

Page 61: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

xvi

Valentina, Sri. 2003. Perpajakan Indonesia. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Waluyo dan Wirawan B. Illyas. 2003. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Page 62: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

xvii

Page 63: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

xviii

Page 64: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

xix

Page 65: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

xx

Page 66: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

xxi

Page 67: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

xxii

Page 68: analisis efektifitas penerimaan pajak pengambilan dan pengolahan ...

xxiii