ANALISIS DISKRIMINAN KEPUASAN …...Bapak Erwin Andriatmoko, SSTP, MM, selaku sekretaris camat...
Transcript of ANALISIS DISKRIMINAN KEPUASAN …...Bapak Erwin Andriatmoko, SSTP, MM, selaku sekretaris camat...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ANALISIS DISKRIMINAN KEPUASAN MASYARAKAT
TERHADAP KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRATIF DI
KANTOR KECAMATAN TULAKAN KABUPATEN PACITAN
SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
Pada Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh:
MAHARINI
D0108081
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi dengan Judul
ANALISIS DISKRIMINAN KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP
KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRATIF DI KANTOR
KECAMATAN TULAKAN KABUPATEN PACITAN
Telah Disetujui untuk Dipertahankan Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Tanggal : 14 Desember 2012
Mengetahui,
Pembimbing Skripsi
Drs. Sudarto, M.Si
NIP. 195502021985031006
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan disahkan oleh Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Pada Hari :
Tanggal :
Panitia Penguji :
1. Dra. Hj. Lestariningsih, M.Si ( )
NIP. 19531009 198003 2 003
2. Herwan Parwiyanto, S.Sos, M.Si ( )
NIP. 19750505 200801 1 033
3. Drs. Sudarto, M.Si ( )
NIP. 19550202 198503 1 006
Mengetahui,
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Prof. Drs. Pawito, Ph. D.
NIP. 19540805 198503 1 002
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul :
“ANALISIS DISKRIMINAN KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP
KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRATIF DI KANTOR KECAMATAN
TULAKAN KABUPATEN PACITAN”.
Adalah karya asli saya dan bukan plagiat baik secara utuh atau sebagian dan
belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik di institusi lain.
Saya bersedia menerima akibat dicabutnya gelar kesarjanaan apabila ternyata di
kemudian hari terdapat bukti yang kuat bahwa karya tersebut ternyata bukan karya
yang asli atau sebenarnya.
Surakarta, 14 Desember 2012
MAHARINI
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
“If you wanna be success, you have to SMART ( Spesific, Measurable,
Achievable, Realistic, and Time Bond)”
(Dedy Corbuzier dalam Hitam Putih)
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”
(Potongan ayat QS. Al-Baqarah:286)
“If you want something you’ve never had, you must be willing to do something
you’ve never done, success is a journey, not a destination”
“Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat, tidak ada yang dapat menggantikan
kerja keras”
“Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil, kita baru yakin
kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik”
(Evelyn Underhill)
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya kecil ini aku persembahkan kepada:
Bapak dan ibuku tercinta , Bapak Guntaram dan Ibu Suprapti atas segala kasih
sayang, cinta, dukungan, do’a, bimbingan, motivasi, nasihat dan yang terbaik
yang selalu kalian berikan sampai saat ini. Kalian adalah semangatku.
Adikku tersayang, Oktaviana Guntaram K atas segala dukungan dan kasih
sayang selama ini.
Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan kebahagiaan, semangat, dan
dukungan. Kalian sahabat-sahabat terbaik.
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberi petunjuk dan karunia-Nya,
sehingga penulis memperoleh kemudahan untuk menyelesaikan skripsi yang
berjudul:
“ANALISIS DISKRIMINAN KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP
KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRATIF DI KANTOR KECAMATAN
TULAKAN KABUPATEN PACITAN”.
Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis tidak lepas dari kesulitan dan
hambatan, namun berkat dorongan, masukan, bimbingan, pengarahan dan bantuan
dari berbagai pihak maka penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini
dengan baik. Dengan segala kerendahan penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Bapak Drs. Sudarto, M.Si, selaku pembimbing skripsi yang dengan sabar
telah memberikan pengarahan dan bimbingan.
2. Bapak Drs. Ali, M.Si, selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan
bimbingan akademis kepada penulis.
3. Bapak dan Ibu Dosen Ilmu Administrasi Negara FISIP UNS yang telah
memberi bekal ilmu kepada penulis.
4. Bapak M. Fatkhurrohman, S.Sos, M.Si, selaku camat kantor Kecamatan
Tulakan yang telah memberikan ijin dalam penelitian.
5. Bapak Erwin Andriatmoko, SSTP, MM, selaku sekretaris camat Kecamatan
Tulakan yang telah memberikan ijin dalam penelitian.
6. Bapak Supriyono, S.Sos, selaku kepala seksi pemerintahan kantor Kecamatan
Tulakan yang telah memberikan ijin dalam penelitian.
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
7. Semua pihak yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan
tugas akhir ini.
Semoga Allah SWT menerima serta memberikan balasan atas segala
kebaikan yang Bapak, Ibu, dan Saudara berikan kepada kami.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun, penulis nantikan dan terima
dengan senang hati. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis, juga pihak pemerintahan kantor Kecamatan Tulakan pada
khususnya.
Surakarta, 14 Desember 2012
Penulis
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
COVER SKRIPSI ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
PERNYATAAN ORISINALITAS.......................................................................iv
MOTTO ................................................................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................................vi
KATA PENGANTAR .........................................................................................vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
ABSTRAK .......................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................8
C. Tujuan Penelitian ..........................................................................8
D. Manfaat Penelitian ........................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kualitas Pelayanan Publik............................................................10
1. Pelayanan Publik.....................................................................10
2. Kualitas Pelayanan Publik.......................................................14
B. Kepuasan Masyarakat..................................................................22
C. Kerangka Berpikir........................................................................27
D. Definisi Konseptual......................................................................30
E. Definisi Operasional.....................................................................31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................38
B. Lokasi Penelitian..........................................................................38
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
C. Teknik Pengumpulan Data.........................................................39
1. Kuesioner.............................................................................39
2. Observasi.............................................................................39
D. Sumber Data...............................................................................40
1. Data Primer..........................................................................40
2. Data Sekunder.....................................................................40
E. Populasi dan Sampel...................................................................41
1. Populasi................................................................................41
2. Sampel..................................................................................41
3. Teknik Sampling...................................................................42
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen............................................43
G. Teknik Analisa Data.....................................................................54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi .......................................................................58
1. Keadaan Umum...................................................................58
2. Kondisi Penduduk...............................................................61
3. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi................................61
4. Jenis Pelayanan....................................................................67
B. Pembahasan dan Analisa Data...................................................74
1. Karakteristik Responden......................................................74
2. Deskripsi Variabel Dependen..............................................79
3. Analisis Diskriminan............................................................80
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................. 87
B. Saran.........................................................................................88
C. Keterbatasan Penelitian.............................................................89
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 90
LAMPIRAN
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Dasar
Hukum................................................................................................44
Tabel 3.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Persyaratan................45
Tabel 3.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Sistem, Mekanisme,
dan Prosedur.......................................................................................46
Tabel 3.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Jangka Waktu
Penyelesaian........................................................................................46
Tabel 3.5 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator
Biaya/Tarif..........................................................................................47
Tabel 3.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Produk Pelayanan......47
Tabel 3.7 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Sarana, Prasarana,
dan/atau fasilitas..................................................................................48
Tabel 3.8 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Kompetensi
Pelaksana.............................................................................................48
Tabel 3.9 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Pengawasan
Internal...............................................................................................49
Tabel 3.10 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Penanganan Pengaduan,
Saran, dan Masukan............................................................................49
Tabel 3.11 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Jumlah Pelaksana......50
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
Tabel 3.12 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Jaminan
Pelayanan.........................................................................................50
Tabel 3.13 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Jaminan
Keamanan........................................................................................51
Tabel 3.14 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Evaluasi Kinerja
Pelaksana..........................................................................................51
Tabel 3.15 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Tempat Parkir.........52
Tabel 3.16 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Ruang Tunggu........53
Tabel 3.17 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Toilet.......................53
Tabel 4.1 Status dan Letak Geografis Desa-desa Kecamatan Tulakan.............58
Tabel 4.2 Daftar Urut Kepangkatan Tahun 2012 Pemerintahan Kantor
Kecamatan Tulakan..........................................................................69
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.......................74
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok Usia....................75
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir.............76
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan..............................77
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pelayanan....................78
Tabel 4.8 Penilaian Responden Terhadap Kualitas Pelayanan Administratif...79
Tabel 4.9 Urutan Indikator Kualitas Pelayanan Administratif..........................81
Tabel 4.10 Means Variabel Kelompok Puas dan Tidak Puas.............................85
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran.................................................................29
Gambar 4.1 Peta Wilayah Administrasi Kecamatan Tulakan.....................60
Gambar 4.2 Bagan Struktur Organisasi Kantor Kecamatan Tulakan..........73
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
ABSTRAK
Maharini, D0108081, “Analisis Diskriminan Kepuasan Masyarakat
Terhadap Kualitas Pelayanan Administratif Di Kantor Kecamatan Tulakan
Kabupaten Pacitan”. Skripsi, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2012, 91
halaman.
Pelayanan publik dewasa ini masih ditemui banyak kelemahan, sehingga
belum memenuhi kualitas yang diharapkan oleh masyarakat, yang berdampak
pada ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh aparat.
Sementara masyarakat semakin sadar akan apa yang menjadi hak dan
kewajibannya sebagai warga negara, sehingga semakin kritis dalam melakukan
kontrol terhadap apa yang dilakukan pemerintah. Pemerintah dituntut untuk dapat
memberikan pelayanan publik yang lebih proporsional, efektif, transparan, tepat
waktu, responsif, dan dapat membangun kualitas manusia itu sendiri. Kepuasan
adalah hal yang sifatnya subjektif dimana persepsi antara seorang dengan orang
yang lain dapat berbeda, sehingga memunculkan kelompok masyarakat yang
merasa puas dan tidak puas dengan pelayanan yang diberikan yang dipengaruhi
oleh faktor-faktor yang seperti terdapat dalam pasal 21 UU No.25 Tahun 2009
tentang pelayanan publik. Sehingga penelitian ini ingin mengetahui mengenai
faktor-faktor apa saja yang membedakan antara kelompok masyarakat yang
merasa puas dan tidak puas terhadap kualitas pelayanan administratif di kantor
kecamatan Tulakan kabupaten Pacitan.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan
teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling. Sampelnya adalah
sebagian dari masyarakat yang mengurus administrasi kependudukan di kantor
kecamatan Tulakan perbulan Agustus 2012. Jumlah sampel dalam penelitian ini
adalah sebanyak 91 responden dari jumlah populasi sebanyak 916 orang.
Penelitian ini menganalisis 14 (empat belas) standar kualitas pelayanan publik
dalam pasal 21 UU No.25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik ditambah 3(tiga)
faktor penunjang yang dapat membedakan antara kelompok masyarakat yang
merasa puas dan tidak puas, dengan teknik analisa data menggunakan teknik
analisis diskriminan.
Hasil penelitian ini menunjukkan dari 17 faktor pelayanan publik, terdapat
4 faktor yang membedakan antara kelompok masyarakat yang merasa puas dan
tidak puas terhadap kualitas pelayanan administratif yang diberikan, yaitu faktor
produk pelayanan yang masih terdapat kesalahan identitas data pribadi
masyarakat, faktor persyaratan yang dinilai rumit dan menyulitkan masyarakat,
faktor sarana prasarana yang masih kurang dan tidak sesuai dengan jumlah
pelaksananya sehingga berpengaruh pada lamanya waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu produk pelayanan, dan faktor jangka waktu penyelesaian
yang selalu molor dari waktu yang ditentukan.
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
ABSTRACT
Maharini, D0108081, “A Discriminant Analysis of Public Satisfaction with
Quality of Administrative Services in Tulakan Subdistrict Office of Pacitan
Regency”. Thesis, Administration Science Department, Social and Political
Sciences Faculty, Sebelas Maret University, Surakarta, 2012, 91 pages.
The public service currently still has many weaknesses, thereby having not
been able to meet the quality the public expects, leading to the public
dissatisfaction with the service the apparatus provides. Meanwhile the public is
increasingly aware of what their right and obligations as the citizen, so that it is
increasingly critical in controlling what the government does. The government is
required to provide public services more proportionally, effectively, transparently,
timely, responsively, and can build the quality of human beings themselves.
Satisfaction is something subjective in nature in which one’s perception is
different from the others’, thereby generating satisfied and dissatisfied community
groups with the service provided affected by the factors included in Article 21 of
Act No. 25 of 2009 about Public Services. So this research wants to know about
the factors differentiating the satisfied society group from the dissatisfied one with
quality of administrative services in Tulakan Subdistrict Office of Pacitan
Regency.
The research method used was a descriptive quantitative one, with
accidental sampling as the sampling technique. The sample was some people
dealing with demographic administration in Tulakan Subdistrict Office per
August 2012. The number of sample in this research consisted of 91 respondents
from the population number of 916 persons. This study analyzed 14 (fourteen)
factors of public service quality in the article 21 of Act No. 25 of 2009 about
Public service and 3 (three) supporting factors that can differentiating the satisfied
group from the dissatisfied one, using discriminant analysis technique as the
technique of analyzing data.
The result of research showed that out of 17 public service factors, 4
factors differentiated the satisfied group from the dissatisfied one: service product
in which there was still error in the people personal data identity, prerequisite
factor that was considered as complicated and giving the people the difficulty,
infrastructure factor that was still inadequate and inconsistent with the number of
implementer, leading to longer time taken to complete a service product, and
completion period that always late than the specified time.
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, di era reformasi pemerintah dituntut untuk mampu memberikan
pelayanan yang prima pada masyarakat. Reformasi dilakukan untuk mewujudkan
aparatur negara yang mampu mendukung kelancaran dan keterpaduan
pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan negara dan
pembangunan. Tujuan utama reformasi adalah untuk menciptakan masyarakat
sipil ( civil society ) dalam kehidupan pemerintahan, bermasyarakat, dan
bernegara yang menjunjung tinggi nilai – nilai demokrasi, sikap keterbukaan,
kejujuran, dan keadilan yang berorientasi kepada rakyat dan bertanggung jawab
kepada rakyat. Hal ini tidak lepas dari penerapan prinsip good governance atau
pemerintahan yang baik.
Tetapi faktanya, pelayanan publik yang diterima dewasa ini, masih saja
ditemui kelemahan, sehingga belum memenuhi kualitas yang diharapkan
masyarakat. Sedangkan kualitas sendiri harus dimulai dari kebutuhan masyarakat
sebagai konsumen dan berakhir pula pada persepsi masyarakat. Hal ini berarti
bahwa kualitas yang baik tidak berdasar pada pegawai atau aparat yang
memberikan pelayanan, tetapi berdasarkan persepsi masyarakat sebagai
konsumen. Persepsi masyarakat terhadap kualitas pelayanan merupakan penilaian
menyeluruh atas keunggulan suatu pelayanan.
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan kalangan akademisi dan
birokrat menunjukkan bahwa pelayanan publik yang ada kondisinya seringkali
“dianggap” belum baik dan memuaskan. Hal ini ditunjukkan dari kesimpulan
yang dibuat oleh Agus Dwiyanto, dkk dalam GDS (Governance and
Decentralization) 2002 di 20 propinsi di Indonesia tentang kinerja pelayanan
publik menyebutkan “.....secara umum praktek penyelenggaraan pelayanan publik
masih jauh dari prinsip- prinsip tata pemerintahan yang baik “ (2003:102).
Kemudian berdasarkan laporan dari The World Competitiveness Yearbook tahun
1999, Indonesia berada pada kelompok negara- negara yang memiliki indeks
competitiveness paling rendah diantara 100 negara paling kompetitif di dunia
(Cullen dan Cushman, dalam Dwiyanto, dkk, 2002:15).
Padahal tingkat kepuasan adalah suatu hal yang bersifat subjektif dimana
persepsi atau pendapat antara seorang yang satu dengan yang lain dapat berbeda.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti umur, pekerjaan, pendapatan,
pendidikan, jenis kelamin, kedudukan sosial, tingkat ekonomi, budaya, sikap
mental, dan kepribadian ( Assefaff, 2009:174).
Sementara itu, kondisi masyarakat saat ini telah terjadi suatu perkembangan
yang dinamis, tingkat kehidupan masyarakat yang semakin baik merupakan
indikasi dari empowering yang dialami oleh masyarakat. ( Thoha dalam Widodo,
2001). Hal ini berarti masyarakat semakin sadar akan apa yang menjadi hak dan
kewajibannya sebagai warga negara dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Masyarakat semakin berani mengajukan tuntutan, keinginan, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
aspirasinya kepada pemerintah. Masyarakat semakin kritis untuk melakukan
kontrol terhadap apa yang dilakukan pemerintah.
Kesadaran akan hak- hak sipil yang terjadi di masyarakat tidak lepas dari
pendidikan politik yang terjadi selama ini. Selama ini masyarakat cenderung
pasrah dan menerima terhadap apa yang mereka dapatkan dari pelayanan aparatur
pemerintah. Hal ini lebih diakibatkan karena sikap dari aparatur pelayanan publik
yang tidak berorientasi pada kepuasan masyarakat, tetapi hanya bersifat sekedar
melayani tanpa disertai rasa peduli dan empati terhadap pengguna layanan.
Namun kondisi yang terbuka seperti sekarang ini mengharuskan aparatur sebagai
pelayan publik lebih peduli lagi terhadap hak- hak sipil khususnya dalam
pelayanan publik.
Pemerintah di dalam menyelenggarakan pelayanan publik masih banyak
dijumpai kekurangan sehingga jika dilihat dari segi kualitas masih jauh dari yang
diharapkan masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan masih munculnya berbagai
keluhan masyarakat melalui media massa. Jika kondisi ini tidak direspon
pemerintah, maka akan menimbulkan citra yang kurang baik terhadap pemerintah
itu sendiri. Mengingat fungsi utama pemerintah adalah melayani masyarakat maka
pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik. (Men
PAN, 2004:5)
Dalam kondisi masyarakat seperti yang digambarkan di atas, birokrasi
publik harus dapat memberikan pelayanan publik yang lebih profesional, efektif,
sederhana, transparan, tepat waktu, responsif, adaptif, dan dapat membangun
kualitas manusia dalam arti meningkatkan kapasitas individu dan masyarakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
untuk secara aktif menentukan masa depan sendiri (Effendi dalam Widodo, 2001).
Selain itu, dalam kondisi masyarakat yang semakin kritis, birokrasi publik dituntut
harus dapat mengubah posisi dan peran dalam memberikan pelayanan publik, dari
yang suka mengatur dan memerintah, berubah menjadi suka melayani, dan dari
yang suka menggunakan pendekatan kekuasaan, berubah menjadi ke arah yang
fleksibel kolaboratis dan dialogis.
Secara teoritis sedikitnya ada tiga fungsi utama yang harus dijalankan oleh
pemerintah, yaitu fungsi pelayan masyarakat ( public service finction ), fungsi
pembangunan ( development function ), dan fungsi perlindungan ( protection
function ). Hal terpenting selanjutnya adalah sejauh mana pemerintah dapat
mengelola fungsi- fungsi tersebut agar dapat menghasilkan pelayanan yang
ekonomis, efektif, efisien, dan akuntabel kepada seluruh masyarakatnya.
Pemerintah juga dituntut untuk menerapkan prinsip equity, artinya pelayanan yang
diberikan tidak boleh bersifat diskriminatif. Pelayanan diberikan tanpa
memandang status, pangkat, golongan di masyarakat, dan semua masyarakat
memiliki hak yang sama atas pelayanan tersebut.
Dipandang dari sudut ekonomi, pelayanan merupakan salah satu alat
pemuas kebutuhan manusia sebagaimana halnya dengan barang. Namun
pelayanan memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan barang. Salah
satu yang membedakannya dengan barang, seperti dikemukakan oleh Gasperz
(1994), adalah outputnya yang tidak berbentuk ( intangibel ), tidak standar, dan
tidak dapat disimpan melainkan langsung dikonsumsi. Sebagai produk yang
intangibel, pelayanan memiliki dimensi yang berbeda dengan barang. Sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
produk akhir pelayanan sangat bergantung dari proses interaksi antara layanan
dengan konsumen( masyarakat ).
Dalam konteks pelayanan publik, dikemukakan bahwa pelayanan umum
adalah mendahulukan kepentingan umum, mempermudah urusan publik,
mempersingkat waktu pelaksanaan urusan publik, dan memberikan kepuasan
kepada publik(masyarakat). Sedangkan dari persoalan mempertanyakan kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan publik yang diberikan, adalah sejauh mana publik
( masyarakat) berharap apa yang akhirnya diterima oleh mereka.
Pemerintah kecamatan Tulakan, kabupaten Pacitan adalah penyelenggara
pemerintahan di wilayah kecamatan Tulakan, kabupaten Pacitan. Pemerintahan
yang membawahi 16 desa ini memberikan pelayanan publik kepada
masyarakatnya. Jumlah penduduk kecamatan Tulakan adalah sekitar 87.100 jiwa
dengan tingkat pertambahan penduduk 264 per tahunnya. Pelayanan publik yang
diberikan berupa pelayanan pembuatan surat- surat seperti surat keterangan
berkelakuan baik, surat keterangan belum menikah, KTP, Akte Kelahiran, surat
keterangan kelahiran, surat keterangan kematian, surat keterangan pindah, surat
keterangan penduduk sementara, surat keterangan kedatangan penduduk yang
digunakan untuk pengurusan kartu penduduk dan kartu keluarga dsb.
Penduduk di wilayah kecamatan Tulakan rata- rata adalah petani dan
wiraswasta dengan rata- rata adalah lulusan SMA. Pemerintah kecamatan Tulakan
sekarang mulai berupaya terus meningkatkan pelayanannya dan juga membuka
kritik dan saran serta aspirasi dari masyarakat melalui kotak saran yang
disediakan di area kantor. Kritik tersebut digunakan untuk mengetahui keluhan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
dari masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan, sehingga aparatur kecamatan
dapat meningkatkan mutu pelayanannya agar memenuhi apa yang diinginkan oleh
masyarakat sebagai konsumen.
Pada dasarnya, terdapat dua kelompok masyarakat di kecamatan Tulakan
yang merasa puas dan merasa tidak puas terhadap pelayanan yang mereka terima
dari pegawai kecamatan. Untuk itu dibuat model analisis diskriminan untuk
membedakan antara masyarakat yang merasa puas dan merasa tidak puas terhadap
pelayanan yang diberikan oleh petugas kecamatan Tulakan dalam memberikan
pelayanannya. Hal ini dipengaruhi oleh unsur- unsur atau komponen yang
terdapat dalam pasal 21 UU No.25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang
meliputi :
a. Dasar Hukum, yaitu peraturan perundang- undangan yang menjadi dasar
penyelenggaraan pelayanan.
b. Persyaratan, yaitu syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu
jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif.
c. Sistem, mekanisme, dan prosedur, yaitu tata cara pelayanan yang
dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan, termasuk pengaduan.
d. Jangka waktu penyelesaian, yaitu jangka waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan.
e. Biaya/ tarif, yaitu ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam
mengurus dan/ atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang
besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan
masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
f. Produk pelayanan, yaitu hasil pelayanan yang diberikan dan diterima
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
g. Sarana, prasarana, dan/ atau fasilitas, yaitu peralatan dan fasilitas yang
diperlukan dalam penyelenggaraan pelayanan, termasuk peralatan dan
fasilitas pelayanan bagi kelompok rentan.
h. Kompetensi pelaksana, yaitu kemampuan yang harus dimiliki oleh
pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman.
i. Pengawasan internal, yaitu pengendalian yang dilakukan oleh pimpinan
satuan kerja atau atasan langsung pelaksana.
j. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan, yaitu tata cara pelaksanaan
penanganan pengaduan dan tindak lanjut.
k. Jumlah pelaksana, yaitu tersedianya pelaksana sesuai dengan beban kerja.
l. Jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan
sesuai dengan standar pelayanan.
m. Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk komitmen
untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, dan resiko keragu-
raguan, yaitu kepastian memberikan rasa aman dan bebas dari bahaya,
resiko, dan keragu- raguan.
n. Evaluasi kinerja pelaksana, yaitu penilaian untuk mengetahui seberapa
jauh pelaksanaan kegiatan sesuai dengan standar pelayanan.
Untuk unsur atau komponen biaya atau tarif, di kantor kecamatan Tulakan
memang tidak dipungut biaya, karena kantor kecamatan Tulakan mendapat dana
operasional dari pemerintah kabupaten Pacitan yang diambil dari dana APBD
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
kabupaten Pacitan. Dana ini digunakan untuk mengganti biaya pengurusan surat-
surat, kecuali Kartu Keluarga yang harus diurus sampai ke tingkat kabupaten,
biaya itupun hanya untuk mengganti biaya administrasi dan biaya pengurusan
blangko permohonan.
Selain faktor- faktor di atas, faktor penunjang kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan di kantor kecamatan Tulakan adalah hal-hal diluar hal- hal
teknis, antara lain : tempat parkir yang cukup luas meskipun tanpa atap, ruang
tunggu dengan tempat duduk, dan toilet yang bersih. Dengan analisis diskriminan
akan diketahui faktor- faktor atau variabel mana yang membedakan antara
masyarakat yang puas dan yang tidak puas terhadap kualitas pelayanan
administratif yang diberikan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah:
“ Faktor- faktor apa saja yang membedakan antara masyarakat yang merasa
puas dan merasa tidak puas terhadap kualitas pelayanan administratif di kantor
kecamatan Tulakan kabupaten Pacitan?”
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah untuk
mengetahui faktor- faktor apa saja yang membedakan antara masyarakat yang
merasa puas dan merasa tidak puas terhadap kualitas pelayanan administratif di
kantor kecamatan Tulakan kabupaten Pacitan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain manfaat teoritis dan
manfaat praktis. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah sebagai upaya
pengaplikasian teori-teori ilmu administrasi dan diharapkan akan memberikan
sumbangan bahan kajian bagi ilmu administrasi untuk dapat melahirkan penelitian
lebih lanjut.
Manfaat praktis hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi bagi para pengambil keputusan dalam
memecahkan masalah dengan mengembangkan metode yang telah ada.
2. Sebagai pertimbangan bagi kantor kecamatan Tulakan dalam upaya
meningkatkan kualitas pelayanan sehingga tidak akan ada lagi kelompok
masyarakat yang merasa puas dan merasa tidak puas terhadap pelayanan
yang diberikan.
3. Sebagai bahan referensi bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkan
informasi dan data yang relevan dari hasil penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kualitas Pelayanan Publik
A.1 Pelayanan Publik
A.S Moenir (2000:16-17) mendefinisikan pelayanan sebagai suatu
proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung.
Dalam beberapa literatur, definisi pelayanan seringkali disamakan dengan
jasa, seperti yang diungkapkan oleh Zeithmal dan Bitner dalam Irene
Diana Sari (2010:128), bahwa jasa mencakup semua aktivitas ekonomi
yang keluarannya bukan produk atau konstruksi fisik, yang secara umum
konsumsi dan produksinya dilakukan pada waktu yang sama, dan nilai
tambah yang diberikan dalam bentuk yang secara prinsip intangibel ( tidak
berwujud). Sedangkan Philip Kotler dalam Fandy Tjiptono dan Gregorius
Chandra (2007:11) mendefinisikan pelayanan atau jasa sebagai setiap
tindakan atau perbuatan yang ditawarkan oleh suatu pihak lain yang pada
dasarnya bersifat intangibel (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan
kepemilikan tertentu.
Definisi lain dikemukakan oleh Gronroos dalam Fandy Tjiptono dan
Gregorius Chandra (2007:11), yang mendefinisikan jasa sebagai proses
yang terdiri atas serangkaian aktivitas intangibel yang biasanya (namun
tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan pegawai,
dan atau sumber daya fisik, dan atau sistem penyedia jasa, yang disediakan
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
sebagai solusi atas masalah pelanggan. Sedangkan menurut Kurniawan
dalam Lijan Poltak Sinambela (2010:5), dinyatakan bahwa pelayanan
publik diartikan sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan orang
atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai
dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Dengan
demikian, pelayanan publik adalah pemenuhan keinginan dan kebutuhan
masyarakat oleh penyelenggara negara. Sehingga perlu menekankan pada
beberapa hal yaitu pemerintah menciptakan suasana kompetitif dalam
pemberian pelayanan, pemerintah berorientasi kepada kebutuhan pasar,
bukan birokrasi, dan pemerintahan desentralisasi dan lebih proaktif.
Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik,
mendefinisikan pelayanan publik sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang- undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Ruang lingkup pelayanan publik menurut
pasal 5 UU No. 25 Tahun 2009 meliputi pelayanan barang publik dan jasa
publik serta pelayanan administratif yang diatur dalam peraturan
perundang- undangan. Ruang lingkup tersebut meliputi bidang pendidikan,
pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal, komunikasi dan
informasi, lingkungan hidup, kesehatan, jaminan sosial, energi, perbankan,
perhubungan, sumber daya alam, pariwisata, dan sektor strategis lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Menurut Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, jasa memiliki
beberapa karakteristik (2007:22-26), yaitu:
1. Intangibility, artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium,
didengar, atau diraba sebelum dibeli atau dimiliki. Jasa hanya
dapat dikonsumsi tetapi tidak dapat dimiliki. Konsep intangibility
ini sendiri memiliki dua pengertian yaitu:
a. Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat
dirasakan.
b. Sesuatu yang tidak mudah didefinisikan, dirumuskan,
atau dipahami secara rohaniah.
2. Heterogenity/ variability/ inconsistency, bahwa jasa bersifat
variabel karena merupakan non- standardized output, artinya
terdapat banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada
siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut diproduksi.
3. Inseparability, bahwa pada umumnya jasa dijual terlebih dahulu,
baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat
yang sama. Interaksi antara penyedia jasa dengan pelanggan
merupakan ciri khusus dari pemasaran jasa.
4. Perishability, artinya jasa merupakan komoditas yang tidak tahan
lama, tidak dapat disimpan untuk pemakaian ulang di waktu yang
akan datang, dijual kembali, atau dikembalikan.
Pelayanan umum atau publik akan dapat terlaksana dengan baik dan
memuaskan apabila didukung oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Faktor Kesadaran, dalam arti yang menjiwai perilaku yang
memandu kehendak dalam lingkungan organisasi kerja yang tidak
menganggap sepele, melayani dengan penuh keikhlasan,
kesungguhan, dan disiplin.
2. Faktor Aturan, dalam arti ketaatan dan penggunaan kewenangan
bagi penunaian hak, kewajiban, dan tanggung jawab. Adanya
pengetahuan dan pengalaman yang memadai serta kemampuan
berbahasa yang baik dengan pemahaman pelaksanaan tugas yang
cukup. Adanya kedisiplinan pelaksanaan yang dilengkapi dengan
kepatuhan, ketertiban, dan disiplin (waktu dan kerja ) , keinsyafan,
dan bertindak adil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
3. Faktor Organisasi, dalam arti adanya organisasi pelayanan yang
bersistem simbiotik yang mengalir ke semua komponen sibernetik,
metodik, dan prosedural. Pilihan prosedur dan metode sesuai
dengan uraian pekerjaan tugas yang menyangkut standar, waktu,
alat yang digunakan, bahan dan kondisi pekerjaan, yang dilengkapi
dengan mekanisme prosedural yang dibuat atas dasar penelitian
atau kepentingan lingkungan. Demikian pula akan dipilih metode
untuk penyelesaian pekerjaan tahap demi tahap.
4. Faktor Pendapatan, yang merupakan imbalan bagi para
fungsionaris yang diukur layak dan patut.
5. Faktor Kemampuan dan Keterampilan, bagi pegawai sangat
diperlukan keterampilan melaksanakan tugas yang pada umumnya
menggunakan 4 unsur : otot, syaraf, perasaan, dan pikiran dengan
bobot berbeda sesuai dengan jenis tugasnya. Dalam bidang
pelayanan yang menonjol dan paling cepat dirasakan oleh orang-
orang yang menerima layanan adalah ketrampilan pelaksananya.
6. Faktor Sarana Pelayanan, yang menyangkut segala peralatan,
perlengkapan kerja, dan fasilitas utama dan pembantu pelaksanaan
pekerjaan. Fungsi sarana pelayanan antara lain:
a. Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan, sehingga dapat
menghemat waktu.
b. Meningkatkan produktivitas baik barang maupun jasa.
c. Kualitas produk yang lebih baik/ terjamin.
d. Menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang- orang yang
berkepentingan.
e. Menimbulkan perasaan puas pada orang- orang yang
berkepentingan sehingga dapat mengurangi sifat emosional
mereka. ( A.S. Moenir, 2000:88)
Sebagai pihak yang ingin memperoleh pelayanan yang baik dan
memuaskan, maka perwujudan pelayanan yang didambakan pengguna jasa
adalah sebagai berikut:
1. Adanya kemudahan dalam pengurusan kepentingan dengan
pelayanan yang cepat, dalam arti tanpa hambatan yang kadangkala
dibuat- buat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
2. Memperoleh pelayanan yang wajar tanpa gerutu, sindiran, atau
untaian kata lain semacam itu yang nadanya mengarah pada
permintaan sesuatu baik dengan alasan untuk dinas atau alasan
untuk kesejahteraan.
3. Mendapatkan perlakuan yang sama dalam pelayanan terhadap
kepentingan yang sama, tertib, dan tidak pandang “bulu”.
4. Pelayanan yang jujur dan terus terang, artinya apabila ada
hambatan karena masalah yang tidak dapat dielakkan hendaknya
diberitahukan, sehingga orang tidak menunggu- nunggu sesuatu
yang tidak menentu ( A.S. Moenir, 2000:41-44).
A. 2. Kualitas Pelayanan Publik
Berbeda dengan kualitas produk, kualitas jasa pelayanan sukar
didefinisikan, dijabarkan, dan diukur. Penilaian konsumen terhadap
kualitas jasa terjadi selama proses penyampaian jasa tersebut. Setiap
kontak yang terjadi antara penyedia jasa (birokrasi) dengan konsumen
(masyarakat) merupakan gambaran mengenai suatu “moment of truth”
yaitu suatu peluang untuk memuaskan atau tidak memuaskan konsumen.
Pada dasarnya kualitas jasa pelayanan berfokus pada upaya
pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan
penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Dengan kata
lain, kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan
berakhir dengan kepuasan pelanggan serta persepsi positif terhadap
kualitas layanan.
Kotler dalam Jasfar (2005:48) mengatakan “kualitas harus dimulai dari
kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan”. Hal ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
berarti bahwa citra kualitas yang baik bukanlah berdasarkan sudut
pandang atau persepsi pihak penyedia jasa, melainkan berdasarkan pada
sudut pandang atau persepsi konsumen. Persepsi konsumen terhadap
kualitas jasa atau pelayanan merupakan penilaian menyeluruh atas
keunggulan suatu jasa atau pelayanan dari sudut pandang konsumen.
Jasfar sendiri mendefinisikan kualitas pelayanan atau jasa secara lebih
sederhana, “ kualitas jasa adalah bagaimana tanggapan konsumen terhadap
jasa yang dikonsumsi atau dirasakannya” ( Jasfar, 2005:47). Namun
menilai kualitas jasa tidak seperti menilai kualitas sebuah produk. Hal ini
karena sifat jasa yang tidak nyata (intangibel) sehingga sangat sulit bagi
konsumen untuk menilai jasa sebelum dia mengalaminya. Bahkan setelah
pelanggan mengkonsumsi jasa tertentu pun, sulit bagi pelanggan untuk
menilai kualitas jasa tersebut.
Hal ini juga dipertegas lagi oleh pendapat Zeithaml, Parasuraman
&Berry dalam Tangkilisan (2005:216) “kualitas jasa telah
dikonseptualisasikan sebagai perbedaan antara harapan pelanggan dan
kinerja aktual dari penyedia jasa”. Dengan kata lain ada dua faktor utama
yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu expected service (jasa yang
diharapkan) dan perceived service (jasa yang diterima). Apabila jasa atau
pelayanan yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan
yang diharapkan (expected service), maka kualitas jasa dipersepsikan baik
dan memuaskan. Jika jasa atau pelayanan yang diterima melampaui
harapan pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
ideal. Sebaliknya jika jasa atau pelayanan yang diterima lebih rendah
daripada yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan buruk.
Dengan demikian, baik tidaknya kualitas tergantung pada kemampuan
penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten
(Zeithaml, Parasuraman & Berry dalam Tjiptono, 2001:59-60).
Untuk menilai kualitas atau mengukur kualitas jasa perlu pemahaman
mengenai dimensi kualitas jasa. Menurut Van Looy dkk (dalam Jasfar,
2005:50), suatu model dimensi kualitas jasa yang ideal harus memenuhi
beberapa syarat, antara lain:
1. Dimensi harus bersifat satuan yang komprehensif, artinya dapat
menjelaskan karakteristik secara menyeluruh mengenai persepsi
terhadap kualitas karena adanya perbedaan dari masing- masing
dimensi yang diusulkan.
2. Model juga harus bersifat universal, artinya masing- masing
dimensi harus bersifat umum dan valid untuk berbagai spektrum
bidang jasa.
3. Masing- masing dimensi dalam model yang diajukan haruslah
bersifat bebas.
4. Sebaiknya jumlah dimensi dibatasi (limited).
Zeithaml, Parasuraman & Berry dalam Fandy Tjiptono (2008:95)
menjelaskan lima dimensi kualitas pelayanan yaitu:
1. Reliabilitas (reliability), berkaitan dengan kemampuan dalam
memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai
dengan yang telah dijanjikan secara akurat sejak pertama kali.
2. Daya tanggap (responsiveness), berkenaan dengan kesediaan dan
kemampuan penyedia layanan untuk membantu para pelanggan
dan merespon permintaan mereka dengan segera.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
3. Jaminan (assurance), berkenaan dengan pengetahuan dan
kesopanan pegawai serta kemampuan mereka dalam
menumbuhkan rasa percaya diri (trust) dan keyakinan pelanggan
(confidence).
4. Empati (empathy), berkenaan dengan penyedia layanan yang
memahami masalah dan bertindak demi kepentingan pelanggan,
serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan
memiliki jam operasi yang nyaman.
5. Bukti fisik (tangibel), berkenaan dengan penampilan fisik fasilitas
layanan.
Gronross dalam Fandy Tjiptono (2004:15) menjabarkan dimensi
kualitas jasa pelayanan kedalam enam unsur yaitu:
1. Professionalism and Skills, bahwa penyedia jasa (service
provider), pegawai, sistem operasional, dan sumber daya fisik
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
memecahkan masalah pelanggan secara profesional.
2. Attitudes and Behavior, bahwa pegawai menaruh perhatian
terhadap konsumen dan berusaha membantu dalam memecahkan
masalah secara spontan dan senang hati.
3. Accessibility and Flexibility, bahwa penyedia jasa, lokasi, jam
kerja, pegawai, dan sistem operasionalnya dirancang dan
dioperasikan sedemikian rupa sehingga pelanggan dapat
melakukan akses dengan mudah. Selain itu, juga dirancang dengan
maksud agar dapat bersifat fleksibel dalam menyesuaikan
permintaan dan keinginan pelanggan.
4. Reliability and Thustworthiness, bahwa apapun yang terjadi
pelanggan bisa mempercayakan segala sesuatunya kepada
penyedia jasa dan sistemnya.
5. Recovery, bahwa bila ada kesalahan atau bila terjadi sesuatu yang
tidak diharapkan, maka penyedia jasa akan segera mengambil
tindakan untuk mengendalikan situasi dan mencari pemecahan
yang tepat.
6. Reputation and Credibility, bahwa operasi dari penyedia jasa dapat
dipercaya dan memberikan nilai atau imbalan yang sesuai dengan
pengorbanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Kualitas pelayanan berhubungan erat dengan pelayanan yang
sistematis dan komprehensif yang lebih dikenal dengan konsep pelayanan
prima. Aparat pelayanan harus memahami variabel- variabel pelayanan
prima seperti yang terdapat dalam agenda perilaku pelayanan prima sektor
publik yang terdiri dari:
1. Pemerintahan yang bertugas melayani
2. Masyarakat yang dilayani pemerintah
3. Kebijakan yang dijadikan landasan pelayanan publik
4. Peralatan atau sarana pelayanan yang canggih
5. Resources yang tersedia untuk diracik dalam bentuk kegiatan
pelayanan
6. Kualitas pelayanan yang memuaskan masyarakat sesuai dengan
standar dan asas pelayanan masyarakat
7. Manajemen dan kepemimpinan serta organisasi pelayanan
masyarakat
8. Perilaku pejabat yang terlibat dalam pelayanan masyarakat, apakah
masing- masing telah menjalankan fungsi mereka.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Selain peningkatan kualitas pelayanan melalui pelayanan prima,
pelayanan yang berkualitas juga dapat dilakukan dengan konsep “layanan
sepenuh hati. Menurut Patricia Patton dalam Lijan Poltak Sinambela
(2010:8) layanan sepenuh hati adalah layanan yang berasal dari diri sendiri
yang mencerminkan emosi, watak, keyakinan, nilai, sudut pandang, dan
perasaan.
Safiek Mokhlis (2012: 110) dalam jurnalnya tentang kualitas
pelayanan publik, mengemukakan:
“...that municipal management have to identify their customer’s
wants, take action to improve service delivery, and establish
standards of performance to address the identified customer’s
needs by concentrating on those service quality dimensions
weighted most significant, municipal managers can make better
informed decisions regarding the allocation of expenditures for
physical appearance, upgrades and improvements, personnel, and
training programs.” ( bahwa manajemen harus mengidentifikasi
apa yang diinginkan pelanggan, mengambil tindakan untuk
meningkatkan pelayanan, dan menetapkan standar kinerja untuk
mengatasi kebutuhan pelanggan dengan berkonsentrasi pada
dimensi kualitas pelayanan yang signifikan sehingga dapat
membuat keputusan yang lebih baik, informasi mengenai alokasi
pengeluaran untuk meningkatkan dan perbaikan penampilan fisik,
personil, dan program pelatihan). Public Administration Research,
Vol.1, No. 1
Pelayanan publik yang berkualitas, yang akhirnya berpengaruh pada
kepuasan masyarakat harus berlandaskan pada asas- asas pelayanan publik
seperti yang tertuang dalam pasal 4 UU No.25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik, yang meliputi:
1. Kepentingan Umum, yaitu pemberian pelayanan tidak boleh
mengutamakan kepentingan pribadi dan/ atau golongan;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
2. Kepastian Hukum, yaitu jaminan terwujudnya hak dan kewajiban
dalam penyelenggaraan pelayanan;
3. Kesamaan Hak, yaitu pemberian pelayanan tidak membedakan
suku, ras, agama, golongan, gender, dan status ekonomi;
4. Keseimbangan Hak dan Kewajiban, yaitu pemenuhan hak harus
sebanding dengan kewajiban yang harus dilaksanakan, baik oleh
pemberi maupun penerima pelayanan;
5. Keprofesionalan, yaitu pelaksana pelayanan harus memiliki
kompetensi yang sesuai dengan bidang tugas;
6. Partisipatif, yaitu peningkatan peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan dengan memperhatikan aspirasi,
kebutuhan, dan harapan masyarakat;
7. Persamaan Perlakuan/ Tidak Diskriminatif, yaitu setiap warga
negara berhak memperoleh pelayanan yang adil;
8. Keterbukaan, yaitu setiap penerima pelayanan dapat dengan mudah
mengakses dan memperoleh informasi mengenai pelayanan yang
diinginkan;
9. Akuntabilitas, yaitu proses penyelenggaraan pelayanan harus dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan;
10. Fasilitas dan Perlakuan Khusus bagi Kelompok Rentan, yaitu
pemberian kemudahan terhadap kelompok rentan sehingga tercipta
keadilan dalam pelayanan;
11. Ketepatan Waktu, yaitu penyelesaian setiap jenis pelayanan
dilakukan tepat waktu sesuai dengan standar pelayanan;
12. Kecepatan, Kemudahan, dan Keterjangkauan, yaitu setiap jenis
pelayanan dilakukan secara cepat, mudah, dan terjangkau.
Tujuan dari pelayanan publik sendiri adalah memuaskan masyarakat.
Menurut Lijan Poltak Sinambela (2010:6) untuk mencapai kepuasan
dituntut kualitas prima yang tercermin dari faktor- faktor yang pada
dasarnya hampir sama dengan asas- asas pelayanan publik dalam pasal 4
UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang meliputi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
1. Transparansi, yaitu pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan
dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan
secara memadai, serta mudah dimengerti;
2. Akuntabilitas, yaitu pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;
3. Kondisional, yaitu pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan
kemampuan pemberi dan penerima layanan dengan tetap
berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas;
4. Partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran serta
masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan
memperhatikan aspirasi kebutuhan dan harapan masyarakat;
5. Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak diskriminasi dilihat dari
aspek apapun, suku, ras, agama, golongan, status sosial, dan lain-
lain;
6. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang
mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima
layanan.
Meskipun dalam kenyataan, seringkali terdapat hambatan dalam
sebuah proses pelayanan untuk dapat memberikan pelayanan seperti yang
didambakan. Dadang Julianta dalam Lijan Poltak Sinambela (2010:7)
mengemukakan berbagai hambatan dalam pengembangan sistem
manajemen kualitas yang antara lain sebagai berikut:
1. Ketiadaan komitmen dari manajemen;
2. Ketiadaan pengetahuan dan kekurangpahaman tentang manajemen
kualitas bagi aparatur yang bertugas melayani;
3. Ketidakmampuan aparatur mengubah kultur yang mempengaruhi
kualitas manajemen pelayanan pelanggan;
4. Ketidaktepatan perencanaan manajemen kualitas yang dijadikan
pedoman dalam pelayanan pelanggan;
5. Pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan belum dioptimalkan;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
6. Ketidakmampuan membangun learning organization, learning by
the individuals dalam organisasi;
7. Ketidaksesuaian antara struktur organisasi dengan kebutuhan;
8. Ketidakcukupan sumber daya dan dana;
9. Ketidaktepatan sistem penghargaan dan balas jasa;
10. Ketidaktepatan mengadopsi prinsip manajemen kualitas ke dalam
organisasi;
11. Ketidaktepatan dalam memberikan perhatian pada pelanggan, baik
internal maupun eksternal;
12. Ketidaktepatan dalam pemberdayaan dan kerja sama.
B. Kepuasan Masyarakat
Kepuasan dalam hal ini adalah perasaan senang atau kecewa seseorang
yang berasal dari perbandingan antara kesan dengan kinerja (hasil) suatu
produk atau jasa terhadap harapan- harapannya. Dengan kata lain
kepuasan merupakan kesan kinerja harapan, jika kinerja di bawah harapan
maka pelanggan tidak puas, jika kinerja melebihi harapan maka pelanggan
puas. Meskipun semua orang paham tentang apa itu kepuasan, menurut
Richard L. Oliver (1997) dalam bukunya yang berjudul “Satisfaction: A
Behavioral Perspective on the Customer”, menyatakan bahwa semua
orang paham apa itu kepuasan, tetapi begitu diminta mendefinisikannya,
kelihatannya tak ada seorangpun yang tahu.
Beberapa definisi tentang konsep kepuasan pelanggan, dalam Fandy
Tjiptono (2008:169) antara lain adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
1. Cadotte, Woodruff, & Jenkins (1987) mengemukakan bahwa
kepuasan pelanggan adalah perasaan yang timbul setelah
mengevaluasi pengalaman pemakaian produk.
2. Tse & Wilton (1988) mendefinisikan kepuasan pelanggan
merupakan respons terhadap evaluasi persepsi atas perbedaan
antara harapan awal sebelum pembelian (atau standar kinerja
lainnya) dan kinerja aktual produk sebagaimana dipersepsikan
setelah memakai atau mengonsumsi produk yang bersangkutan.
3. Kotler,et al (2004) mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai
tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau
hasil) yang ia persepsikan dibandingkan dengan harapannya.
Menurut Richard L. Oliver (Tim Marknesis, 2009: 11), dirumuskan
bahwa “kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa yang
didapatkan seseorang dari membandingkan antara kinerja (atau hasil)
produk yang dipersepsikan dengan ekpektasinya”. Gloria K.Q. Agyapong
dalam jurnal internasionalnya (2011: 207) menyatakan bahwa:
“There is a positive relationship between service quality and
customer satisfaction. Obtaining customer satisfaction depends to
a large extent on ensuring that the firm maintains high service
quality standards. Putting in place quality mechanisms has
significant effect on the level of customer satisfaction and
documented that service quality is the dominant route to customer
satisfaction. .”
Terdapat hubungan yang positif antara kualitas pelayanan dengan
kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan sebagian besar diperoleh
tergantung dari suatu perusahaan mempertahankan standar layanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
yang berkualitas tinggi ( International Journal of Business and
Management, Vol. 6, No. 5).
Kajian tentang kepuasan pelanggan yang dikemukakan oleh Giese dan
Cote (2000) bahwa definisi tentang kepuasan pelanggan bervariasi bahkan
beberapa diantaranya saling tidak konsisten satu sama lain. Namun ada
beberapa kesamaan dalam hal tiga komponen utama yaitu kepuasan
pelanggan merupakan respon (emosional atau kognitif), respon tersebut
menyangkut fokus tertentu (ekspektasi, produk), dan respon terjadi pada
waktu tertentu. Sehingga secara singkat, kepuasan pelanggan terdiri atas
tiga komponen: respon menyangkut fokus tertentu yang ditentukan pada
waktu tertentu.
Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra (2007:199) menyebutkan
beberapa riset kepuasan pelanggan dalam tiga teori utama, yaitu:
1. Contrast Theory, berasumsi bahwa konsumen akan membandingkan kinerja
produk aktual dengan ekspektasi pra-pembelian. Apabila kinerja aktual
lebih besar atau sama dengan ekspektasi, maka pelanggan akan puas.
Sebaliknya, jika kinerja aktual lebih rendah dibandingkan ekspektasi,
maka konsumen akan tidak puas.
2. Assimilation theory, menyatakan bahwa evaluasi purnabeli merupakan
fungsi positif dari ekspektasi konsumen pra-pembelian.
3. Assimilation-contrast theory, berpegangan bahwa terjadinya efek asimilasi
(assimilation effect) atau efek kontras (contrast effect) merupakan fungsi
dari tingkat kesenjangan antara kinerja yang diharapkan dan kinerja aktual.
Apabila kesenjangannya besar, konsumen akan memperbesar gap tersebut,
sehingga produk dipersepsikan jauh lebih bagus/ buruk dibandingkan
kenyataannya.
Dari ketiga teori riset kepuasan pelanggan di atas, penulis
menggunakan teori riset yang pertama, yaitu contrast theory, dimana tipe
konsumen (pelanggan) membandingkan kinerja produk aktual dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
ekspektasi pra pembelian ( sebelum menerima pelayanan ). Sehingga jika
kinerja aktual lebih besar atau sama dengan ekspektasi, maka konsumen
(pelanggan) akan puas, begitu pula sebaliknya jika ternyata kinerja aktual
lebih rendah dari ekspektasi, maka konsumen akan tidak puas.
Seperti dalam penelitian ini yang berkaitan dengan pelayanan publik,
kepuasan pengguna/ penerima layanan menjadi fokus utama. Pelayanan
publik yang prima berarti pelayanan yang mampu memuaskan pelanggan.
Untuk mengetahui seberapa jauh kepuasan dan ketidak puasan pengguna
layanan publik dapat dilakukan pengukuran perbedaan kepuasan
pelanggan. Dalam mengukur perbedaan kepuasan pengguna layanan
publik, ada beberapa unsur atau komponen dari suatu standar pelayanan
publik seperti termuat dalam pasal 21 UU No 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik yang meliputi:
1. Dasar Hukum;
2. Persyaratan;
3. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur;
4. Jangka Waktu Penyelesaian;
5. Biaya/ Tarif;
6. Produk Pelayanan;
7. Sarana, Prasarana, dan/ atau Fasilitas;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
8. Kompetensi Pelaksana;
9. Pengawasan Internal;
10. Penanganan Pengaduan, Saran, dan Masukan;
11. Jumlah Pelaksana;
12. Jaminan Pelayanan yang Memberikan Kepastian Pelayanan
Dilaksanakan Sesuai dengan Standar Pelayanan;
13. Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan dalam Bentuk
Komitmen untuk Memberikan Rasa Aman, Bebas Dari Bahaya,
dan Resiko Keragu-raguan; dan
14. Evaluasi Kinerja Pelaksana.
Unsur-unsur atau komponen di atas yang akan peneliti pakai dalam
pengukuran perbedaan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di
kantor kecamatan Tulakan. Selain faktor di atas yang termuat dalam pasal
21 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, juga ditambah
faktor penunjang atau hal- hal di luar teknis yang ada di kantor kecamatan
Tulakan yang berpengaruh pada perbedaan kepuasan masyarakat sebagai
pengguna layanan (konsumen). Faktor-faktor itu adalah fasilitas parkir,
fasilitas ruang tunggu, dan fasilitas kamar mandi yang ada di kantor
kecamatan Tulakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
C. Kerangka Berpikir
Kantor kecamatan Tulakan memberikan pelayanan publik di bidang
administrasi kependudukan seperti kepengurusan Surat Keterangan
Kelakuan Baik, Akte Kelahiran, KTP, Kartu Keluarga, Surat Pindah
Penduduk, Surat Keterangan Penduduk Sementara, Surat Kematian, Surat
Keterangan Kedatangan Penduduk, dan lain sebagainya ini berupaya untuk
selalu memuaskan warga masyarakatnya dalam hal memberikan
pelayanan, namun masih saja ada kelompok masyarakat yang merasa tidak
puas terhadap pelayanan yang diberikan. Padahal ukuran keberhasilan
dalam suatu penyelenggaraan pelayanan publik adalah kepuasan semua
lapisan masyarakat terhadap pelayanan yang diterima.
Untuk melihat faktor-faktor yang membedakan antara kelompok
masyarakat yang merasa puas dan merasa tidak puas terhadap pelayanan
yang mereka terima, digunakan indikator- indikator yang diambil dari
standar pelayanan publik yaitu dasar hukum, persyaratan, sistem
mekanisme dan prosedur, jangka waktu penyelesaian, biaya/ tarif, produk
pelayanan, sarana prasarana dan/ atau fasilitas, kompetensi pelaksana,
pengawasan internal, penanganan pengaduan saran dan masukan, jumlah
pelaksana, jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan
dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan, jaminan keamanan dan
keselamatan pelayanan dalam bentuk komitmen untuk memberikan rasa
aman bebas dari bahaya dan resiko keragu- raguan, dan evaluasi kinerja
pelaksana. Selain indikator di atas, juga ditambah dengan indikator
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
penunjang seperti tempat parkir, ruang tunggu, dan toilet. Faktor-faktor ini
dipakai karena kantor kecamatan adalah salah satu unit pelayanan
pemerintah.
Kerangka pemikiran pada penelitian ini akan digambarkan sebagai
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
D.
Adanya kelompok masyarakat yang puas dan tidak
puas terhadap kualitas pelayanan administratif
Pasal 21 UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik
1. Dasar Hukum
2. Persyaratan
3. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur
4. Jangka Waktu Penyelesaian
5. Biaya/Tarif
6. Produk Pelayanan
7. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas
8. Kompetensi Pelaksana
9. Pengawasan Internal
10. Penanganan Pengaduan, Saran, dan Masukan
11. Jumlah Pelaksana
12. Jaminan Pelayanan
13. Jaminan Keamanan dan Keselamatan
Pelayanan
14. Evaluasi Kinerja Pelaksana
15. Tempat Parkir
16. Ruang Tunggu
17. Toilet (Kamar Mandi)
PUAS TIDAK PUAS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
D. Definisi Konseptual
Definisi konseptual atau teoritis dapat diartikan sebagai definisi yang
menggambarkan konsep dengan penggunaan konsep-konsep lain atau
mendefinisikan suatu konstruk dengan menggunakan konstruk-konstruk
lain (Ulber Silalahi, 2009: 118). Definisi konseptual dibuat sebagai upaya
pendefinisian konsep-konsep utama sehingga antara peneliti dan pembaca
terdapat persamaan pengertian mengenai istilah yang digunakan. Dalam
penelitian ini definisi konsep yang digunakan antara lain adalah:
1. Pelayanan Publik
Pelayanan publik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
pelayanan publik yang dilakukan oleh kantor kecamatan Tulakan
kepada masyarakat yang mengurus surat- surat yang hubungannya
dengan administrasi kependudukan yang meliputi pengurusan
surat- surat seperti Akte, KTP, Kartu Keluarga, Surat Kelakuan
Baik, Surat Kematian, Surat Perpindahan Penduduk, Surat
Keterangan Penduduk Sementara, Surat Keterangan Kedatangan
Penduduk, dan lain sebagainya.
2. Kualitas Pelayanan Publik
Kualitas pelayanan publik dalam penelitian ini adalah pelayanan
yang diberikan oleh petugas/ pegawai kantor kecamatan kepada
masyarakat yang dapat memuaskan mereka sebagai konsumen dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar
yang telah ditetapkan.
3. Penerima Layanan(Masyarakat)
Penerima layanan dalam penelitian ini adalah masyarakat
kecamatan Tulakan yang mengurus surat- surat di kantor
kecamatan Tulakan.
4. Kepuasan Penerima Layanan
Kepuasan penerima layanan (masyarakat) didefinisikan sebagai
apa yang dirasakan dan dipersepsikan oleh warga masyarakat yang
datang ke kantor kecamatan Tulakan untuk mengurus surat- surat(
administrasi kependudukan).
E. Definisi Operasional
Secara prinsip sebuah penelitian suatu konsep yang telah digunakan
perlu dioperasionalkan. Menurut Ulber Silalahi (2009: 120), definisi
operasional merupakan definisi yang menyatakan seperangkat petunjuk
atau kriteria atau operasi yang lengkap tentang apa yang harus diamati dan
bagaimana mengamatinya dengan memiliki rujukan-rujukan empiris.
Analisis diskriminan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik
dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan faktor-faktor dalam
standar pelayanan publik yang termuat dalam pasal 21 UU No 25 Tahun
2009 tentang pelayanan publik. Sehingga dari faktor-faktor tersebut akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
diketahui faktor-faktor mana yang membedakan antara kelompok
masyarakat yang merasa puas dan merasa tidak puas terhadap kualitas
pelayanan administratif yang diterima dari pegawai kecamatan Tulakan.
Berikut ini adalah unsur-unsur standar pelayanan publik yang digunakan
dalam penelitian ini:
1. Dasar Hukum a. Pengetahuan
tentang
peraturan wajib
administrasi
kependudukan
b. Sosialisasi
peraturan
1) Pengetahuan
peraturan
tentang warga
negara yang
wajib KTP
2) Pengetahuan
tentang usia
wajib KTP
1) Sosialisasi yang
pernah
dilakukan
2. Persyaratan a. Kemudahan
persyaratan
1) Formulir mudah
didapat
2) Kemudahan
mengisi
formulir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
b. Pengurusan
persyaratan
1) Kepuasan yang
dirasakan
2) Waktu
mengurus
3. Sistem,
Mekanisme,
dan Prosedur
a. Tata cara 1) Kemudahan
prosedur
2) Kesulitan yang
dirasakan
4. Jangka Waktu
Penyelesaian
a. Waktu
penyelesaian
1) Cepat
2) Tidak memakan
waktu
5. Biaya/ Tarif a. Pengetahuan
tentang
pembebasan
biaya
1) Biaya Gratis
2) Penjelasan
petugas
3) Sumber biaya /
dana
6. Produk
Pelayanan
a. Hasil pelayanan
1) Bentuk fisik
2) Kelengkapan
hasil
7. Sarana, a. Peralatan dan 1) Kondisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Prasarana,
dan/ atau
Fasilitas
perlengkapan
b. Fasilitas
peralatan dan
perlengkapan
2) Fungsi
peralatan dan
perlengkapan
1) Kelayakan
fasilitas
8. Kompetensi
Pelaksana
a. Kemampuan
b. Pengetahuan
1) Adil dalam
pelayanan
2) Kecepatan
proses
pelayanan
1) Kecakapan
2) Berpikir
mandiri
9. Pengawasan
Internal
a. Pengendalian 1) pantauan camat
2) pendampingan
oleh camat
10. Penanganan
Pengaduan,
Saran, dan
a. Penyediaan
sarana
pengaduan dan
saran
1) Ketersediaan
kotak
pengaduan,
saran dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Masukan
b. Tanggapan
Petugas
masukan
1) Respek
terhadap
masyarakat
2) Perhatian
khusus pada
masyarakat
11. Jumlah
Pelaksana
a. Jumlah pemberi
layanan
1) Jumlah petugas
2) Spesialisasi
tugas
12. Jaminan
Pelayanan
a. Profesionalitas
petugas
b. Kemudahan
hubungan
1) Ketepatan jam
buka
2) Kehadiran
petugas sesuai
jam buka
3) Mampu
berkomunikasi
1) Kesiapsediaan
petugas
2) Kemudahan
menghubungi
petugas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
13. Jaminan
Keamanan
dan
Keselamatan
Pelayanan
a. Kemanan
lingkungan
1) Adanya petugas
keamanan
(security)
2) Rasa aman
14. Evaluasi
Kinerja
Pelaksana
a. Kualitas hasil
kerja
b. Ketepatan waktu
1) Kepuasan
masyarakat
2) Pemahaman
masyarakat
1) Pemanfaatan
waktu datang
2) Pemanfaatan
waktu pulang
15. Tempat Parkir a. Kondisi 1) keamanan
2) keleluasaan
16. Ruang
Tunggu
a. Kondisi 1) ketersediaan
tempat duduk
2) kecukupan
tempat duduk
3) kenyamanan
tempat duduk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
4) kebersihan
ruang tunggu
17. Toilet a. Kondisi 1) ketersediaan air
2) kebersihan
3) kelengkapan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.
Penelitian deskriptif memiliki tujuan untuk membuat pencanderaan secara
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta- fakta dan sifat populasi
atau daerah tertentu (Sumadi, 2006:75). Pendeskripsian dilakukan setelah
data ringkasan yang berbentuk angka/ kuantitatif ( J. Supranto. 2008: 12)
terkumpul dari responden penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti
mendeskripsikan kinerja dari pegawai kecamatan Tulakan kabupaten
Pacitan melalui data- data kuantitatif untuk mengetahui tingkat kepuasan
masyarakat kecamatan Tulakan terhadap pelayanan di kantor kecamatan
Tulakan.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil tempat di kantor kecamatan Tulakan
kabupaten Pacitan yang beralamat di Jl. Pacitan-Lorok Km. 25 Desa
Bungur Kecamatan Tulakan. Adapun pertimbangan yang melandasi
dipilihnya lokasi tersebut adalah lokasi tersebut merupakan pusat dari
pengurusan segala administrasi kependudukan di wilayah kecamatan
Tulakan. Letaknya juga strategis karena berada di pinggir jalan besar,
38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
mudah dijangkau dan berada di tengah- tengah wilayah kecamatan
Tulakan, sehingga penduduk atau warga masyarakat yang tersebar di 16
desa tidak terlalu sulit dan jauh untuk menjangkau lokasi tersebut. Selain
itu, tempat ini juga memungkinkan untuk mendapat data-data yang
dibutuhkan dalam penelitian.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara operasional yang ditempuh
oleh peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian ini
digunakan teknik pengumpulan data berupa:
1. Kuesioner, yaitu seperangkat data pertanyaan tertentu yang disusun
secara sistematis dan lengkap. Jawaban- jawaban terhadap pertanyaan
dapat digolongkan menurut kategori- kategori tertentu secara
sistematis sehingga memungkinkan perbandingan secara kuantitatif
(Y. Slamet, 2006:94). Jenis kuesioner dalam penelitian ini adalah
kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup merupakan kuesioner yang
sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memberikan
nilai dengan skala 1 sampai 9 dan juga memilih jawaban puas atau
tidak puas.
2. Dokumentasi, yaitu merupakan teknik pengumpulan data dengan
mempelajari secara kritis dan teliti suatu dokumen, laporan penelitian
terdahulu, arsip, peraturan perundang- undangan yang berhubungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
dengan penelitian. Dokumen- dokumen tersebut digunakan untuk
mendapatkan data sekunder.
D. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari narasumber yang
langsung berhubungan dengan penelitian dan mampu memberikan
informasi. Data didapat dengan teknik observasi, wawancara, angket,
dan kuesioner.
Adapun data primer yang diperoleh dalam penelitian ini
didapatkan dari kuesioner yang dibagikan kepada responden
penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak
langsung dari objek yang diteliti, data ini diperoleh dari buku- buku,
dokumen ( jurnal, surat kabar, arsip- arsip, dan lain lain) sebagainya
atau informasi yang telah dikumpulkan oleh pihak lain untuk suatu
tujuan, misalkan data- data organisasi yang diperoleh melalui studi
kepustakaan yang berhubungan dengan objek yang akan diteliti. Dalam
penelitian ini adalah dari pihak kecamatan Tulakan kabupaten Pacitan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiono (2010:80), populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang menjadi kuantitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi adalah kumpulan
individu yang mempunyai ciri atau sifat karakteristik tertentu. Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah masyarakat kecamatan
Tulakan yang mengurus administrasi kependudukan di kantor
kecamatan Tulakan, yang jumlahnya mencapai 916 orang selama bulan
Agustus 2012.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010:81). Suatu sampel
dikatakan representatif apabila ciri-ciri sampel yang berkaitan dengan
tujuan penelitian sama atau hampir sama dengan ciri-ciri populasinya.
Suatu sampel yang baik juga harus memenuhi syarat bahwa ukuran
atau besarnya memadai untuk dapat meyakinkan kestabilan ciri-
cirinya. Untuk menentukan besarnya sampel apabila jumlah populasi
kurang dari 100 maka sampel yang harus diambil yaitu semua. Akan
tetapi jika jumlah populasi lebih dari 100 maka sampel yang diambil
adalah 10%-15% dan 20%-25% atau lebih, tergantung setidak-
tidaknya dari:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
1) Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga, dan dana.
2) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena
ini menyangkut banyak sedikitnya data.
3) Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti.
Populasi jumlah masyarakat yang mengurus administrasi
kependudukan di kantor kecamatan Tulakan pada bulan Agustus 2012
adalah 916 orang yang merupakan penduduk dari 16 desa di wilayah
kecamatan Tulakan. Untuk populasi yang telah diketahui, Arkin dan
Colton dalam Y.Slamet (2006:59), telah memberikan tabel besarnya
sampel yang diambil untuk tingkat confidence interval tertentu dan
tingkat reliabilitas (SE) tertentu. Tabel tersebut terbatas untuk p:q = 0,5
: 0,5. Besarnya populasi sebanyak 916 orang kemudian diasumsikan
menjadi kurang lebih 1.000, dengan confidence interval = 95%, dan
reliabilitas = 10%, maka menurut tabel besarnya sampel yang harus
diambil adalah sebesar 91 responden.
3. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel merupakan suatu bentuk khusus
atau proses bagi pemusatan sumber data dalam penelitian yang
mengarah pada seleksi. Sesuai dengan keadaan populasi masyarakat
yang ada di kecamatan Tulakan yang tersebar di berbagai desa dan
tidak berada dalam satu tempat dalam jangka waktu yang sama, maka
teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik accidental
sampling. Teknik accidental sampling (teknik pengambilan sampel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
berdasar kebetulan) adalah yaitu siapa saja yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
data. Peneliti menggunakan teknik ini karena populasi dalam penelitian
ini adalah individu-individu yang sukar ditemui dengan alasan sibuk,
tidak mau diganggu, tidak bersedia menjadi responden, atau dengan
alasan lainnya. Peneliti sengaja hanya mengambil 4 desa dari 16 desa
yang ada karena jumlah masyarakat yang mengurus administrasi
kependudukan per bulan Agustus per desa jumlahnya tidak sama,
disini 4 desa diambil karena memiliki jumlah populasi mengurus
administrasi kependudukan lebih banyak dibanding 12 desa yang lain.
4 desa yang diambil adalah desa Tulakan, Jatigunung, Bungur, dan
Losari. Sehingga peneliti mengelilingi keempat desa tersebut dan
menjadikan warga yang ditemui secara kebetulan di 4 desa tersebut
sebagai responden.
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap jawaban dari
30 responden. Analisis dilakukan dengan komputer, dengan menggunakan
SPSS versi 16. Dimana N=30 , taraf signifikansi 5%, dan r tabel adalah
0,361 (df 28). Sedangkan reliabilitas adalah ukuran konsistensi dari alat
ukur dalam mengukur gejala yang sama di waktu yang berbeda. Diukur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
dengan menggunakan SPSS versi 16, dengan melihat nilai Cronbach
Alpha, dimana dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,60.
Uji validitas bertujuan untuk melihat kelayakan dari item-item
pertanyaan dalam kuesioner sehingga dapat mendefinisikan suatu variabel.
Sedangkan uji reliabilitas bertujuan untuk menilai kestabilan ukuran dan
konsistensi responden dalam menjawab kuesioner. Dalam penelitian ini,
pengujian validitas dan reliabilitas 30 responden dengan menggunakan
SPSS 16. Dari hasil uji coba, terdapat 4 item dari 50 item pertanyaan yang
tidak valid, sehingga jumlah item yang akan disebar kepada responden
adalah sebanyak 46 item. Hasil uji validitas dan reliabilitas adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Dasar
Hukum
No. Item Koefisien Korelasi
r hitung
Harga r tabel ( r hitung > r tabel
= valid)
1. 0,650 0,361 Valid
2. 0,655 0,361 Valid
3. 0, 403 0,361 Valid
Sumber data:diolah dari data hasil penelitian
Sedangkan dari hasil Cronbach Alpha didapat nilai 0,722 > 0,60 sehingga
dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan untuk indikator dasar hukum
adalah reliabel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Tabel 3.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Persyaratan
No.
Item
Koefisien
Korelasi r
hitung
Harga r tabel ( r hitung > r tabel = valid)
1. 0,617 0,361 Valid
2. 0,506 0,361 Valid
3. 0,173 0,361 Tidak Valid
4. 0,656 0,361 Valid
Sumber data: diolah dari data hasil penelitian
Item persyaratan ke 3 kemudian dibuang, sehingga didapat hasil
No.
Item
Koefisien
Korelasi r
hitung
Harga r tabel ( r hitung > ra tabel = valid)
1. 0,617 0,361 Valid
2. 0,534 0,361 Valid
3. 0,638 0,361 Valid
Sumber data: diolah dari data hasil penelitian
Sedangkan dari hasil Cronbach Alpha didapat nilai 0,767 > 0,60 sehingga
dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan untuk indikator persyaratan
adalah reliabel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Tabel 3.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Sistem,
Mekanisme, dan Prosedur
No.
Item
Koefisien Korelasi
r hitung
Harga r tabel ( r hitung > r tabel = valid)
1. 0, 515 0,361 Valid
2. 0,515 0,361 Valid
Sedangkan dari hasil Cronbach Alpha didapat nilai 0,680 > 0,60 sehingga
dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan untuk indikator sistem,
mekanisme, dan prosedur adalah reliabel.
Tabel 3.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Jangka
Waktu Penyelesaian
No. Item Koefisien Korelasi
r hitung
Harga r tabel r hitung > r tabel = valid.
1. 0,487 0,361 Valid
2. 0,487 0,361 Valid
Sumber data: diolah dari data hasil penelitian
Sedangkan dari hasil Cronbach Alpha didapat nilai 0,655 > 0,60 sehingga
dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan untuk indikator jangka waktu
penyelesaian adalah reliabel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Tabel 3.5 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Biaya/Tarif
No. Item Koefisien Korelasi
r hitung
Harga r
tabel
r hitung > r tabel = valid
1. 0,727 0,361 Valid
2. 0,789 0,361 Valid
3. 0,883 0,361 Valid
Sumber data: diolah dari data hasil penelitian
Sedangkan dari hasil Cronbach Alpha didapat nilai 0,904 > 0,60 sehingga
dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan untuk indikator biaya/tarif
adalah reliabel.
Tabel 3.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Produk
Pelayanan
No.
Item
Koefisien Korelasi
r hitung
Harga r
tabel
r hitung > r tabel = valid
1. 0,745 0,361 Valid
2. 0,745 0,361 Valid
Sumber data:diolah dari data hasil penelitian
Sedangkan dari hasil Cronbach Alpha didapat nilai 0,854 > 0,60 sehingga
dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan untuk indikator produk
pelayanan adalah reliabel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Tabel 3.7 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Sarana,
Prasarana, dan/atau Fasilitas
No.Item Koefisien Korelasi
r hitung
Harga r tabel r hitung > ra tabel =
valid
1. 0,872 0,361 Valid
2. 0,828 0,361 Valid
3. 0,798 0,361 Valid
Sumber data: diolah dari data hasil penelitian
Sedangkan dari hasil Cronbach Alpha didapat nilai 0,916 > 0,60 sehingga
dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan untuk indikator sarana,
prasarana, dan/atau fasilitas adalah reliabel.
Tabel 3.8 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Kompetensi
Pelaksana
No.Item Koefisien Korelasi
r hitung
Harga r tabel r hitung > r tabel =
valid
1. 0,491 0,361 Valid
2. 0,493 0,361 Valid
3. 0,835 0,361 Valid
4. 0,590 0,361 Valid
Sedangkan dari hasil Cronbach Alpha didapat nilai 0,784 > 0,60 sehingga
dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan untuk indikator kompetensi
pelaksana adalah reliabel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Tabel 3.9 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Pengawasan
Internal
No.Item Koefisien Korelasi
r hitung
Harga r tabel r hitung > r tabel =
valid
1. 0,971 0,361 Valid
2. 0,971 0,361 Valid
Sumber data: diolah dari data hasil penelitian
Sedangkan dari hasil Cronbach Alpha didapat nilai 0,985 > 0,60 sehingga
dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan untuk indikator pengawasan
internal adalah reliabel.
Tabel 3.10 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Penanganan
Pengaduan, Saran, dan Masukan
No. Item Koefisen Korelasi r
hitung
Harga r tabel r hitung > r tabel =
valid
1. 0,628 0,361 Valid
2. 0,869 0,361 Valid
3. 0,875 0,361 Valid
Sumber data:diolah dari data hasil penelitian
Sedangkan dari hasil Cronbach Alpha didapat nilai 0,877 > 0,60 sehingga
dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan untuk indikator penanganan
pengaduan, saran, dan masukan adalah reliabel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Tabel 3.11 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Jumlah
Pelaksana
No. Item Koefisien Korelasi
r hitung
Harga r tabel r hitung > r tabel =
valid
1. 0,733 0,361 Valid
2. 0,733 0,361 Valid
Sumber data: diolah dari data hasil penelitian
Sedangkan dari hasil Cronbach Alpha didapat nilai 0,846 > 0,60 sehingga
dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan untuk indikator jumlah
pelaksana adalah reliabel.
Tabel 3.12 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Jaminan
Pelayanan
No. Item Koefisien Korelasi r
hitung
Harga r tabel r hitung > r tabel =
valid
1. 0,710 0,361 Valid
2. 0,815 0,361 Valid
3. 0,597 0,361 Valid
4. 0,458 0,361 Valid
5. 0,599 0,361 Valid
Sumber data: diolah dari data hasil penelitian
Sedangkan dari hasil Cronbach Alpha didapat nilai 0,833 > 0,60 sehingga
dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan untuk indikator jaminan
pelayanan adalah reliabel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Tabel 3.13 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Jaminan
Keamanan
No. Item Koefisien Korelasi
r hitung
Harga r tabel r hitung > r tabel =
valid
1. 0,747 0,361 Valid
2. 0,747 0,361 Valid
Sumber data: diolah dari data hasil penelitian
Sedangkan dari hasil Cronbach Alpha didapat nilai 0,855 > 0,60 sehingga
dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan untuk indikator jaminan
keamanan adalah reliabel.
Tabel 3.14 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Evaluasi
Kinerja Pelaksana
No. Item Koefisien Korelasi
r hitung
Harga r tabel r hitung > r tabel =
valid
1. 0,304 0,361 Tidak valid
2. -0,167 0,361 Tidak valid
3. 0,629 0,361 Valid
4. 0,390 0,361 Valid
Sumber data: diolah dari data hasil penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Item evaluasi kinerja pelaksana 1 dan 2 kemudian dibuang, sehingga
didapat hasil:
No. Item Koefisien
Korelasi r hitung
Harga r tabel r hitung > r tabel
= valid
1. 0,720 0,361 Valid
2. 0,720 0,361 Valid
Sedangkan dari hasil Cronbach Alpha didapat nilai 0,837 > 0,60 sehingga
dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan untuk indikator evaluasi kinerja
pelaksana adalah reliabel.
Tabel 3.15 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Tempat
Parkir
No. Item Koefisien Korelasi
r hitung
Harga r tabel r hitung > r tabel =
valid
1. 0,521 0,361 Valid
2. 0,521 0,361 Valid
Sumber data: diolah dari data hasil penelitian
Sedangkan dari hasil Cronbach Alpha didapat nilai 0,685 > 0,60 sehingga
dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan untuk indikator tempat parkir
adalah reliabel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Tabel 3.16 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Ruang
Tunggu
No. Item Koefisien Korelasi
r hitung
Harga r tabel r hitung > r tabel =
valid
1. 0,439 0,361 Valid
2. 0,713 0,361 Valid
3. 0,764 0,361 Valid
4. 0,646 0,361 Valid
Sumber data: diolah dari data hasil penelitian
Sedangkan dari hasil Cronbach Alpha didapat nilai 0,816 > 0,60 sehingga
dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan untuk indikator ruang tunggu
adalah reliabel.
Tabel 3.17 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Indikator Toilet
No. Item Koefisien Korelasi
r hitung
Harga r tabel r hitung > r tabel =
valid
1. 0,720 0,361 Valid
2. 0,318 0,361 Tidak valid
3. 0,553 0,361 Valid
Sumber data: diolah dari data hasil penelitian
Item toilet 2 kemudian dibuang sehingga didapat hasil:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
No. Item Koefisien
Korelasi r hitung
Harga r tabel r hitung > r tabel
= valid
1. 0,685 0,361 Valid
2. 0,685 0,361 Valid
Sumber data: diolah dari data hasil penelitian
Sedangkan dari hasil Cronbach Alpha didapat nilai 0,813 > 0,60 sehingga
dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan untuk indikator toilet adalah
reliabel.
G. Teknik Analisa Data
Data yang terkumpul dalam penelitian kemudian ditabulasikan,
lalu dianalisis sesuai keperluan pembahasan, yaitu dengan menggunakan
Analisis Diskriminan, yaitu metode statistik untuk mengelompokkan atau
mengklasifikasi sejumlah objek ke dalam beberapa kelompok, berdasarkan
beberapa variabel, sedemikian rupa sehingga setiap objek menjadi anggota
dari satu kelompok. Pada prinsipnya, analisis diskriminan bertujuan untuk
mengelompokkan setiap objek ke dalam dua atau lebih kelompok berdasar
pada kriteria sejumlah variabel bebas. Pengelompokkan ini bersifat
mutually exclusive, dalam artian jika objek A sudah masuk kelompok 1,
maka ia tidak mungkin juga dapat menjadi anggota kelompok 2.
Analisis kemudian dapat dikembangkan pada “variabel mana saja
yang membuat kelompok 1 berbeda dengan kelompok 2, berapa persen
yang masuk ke kelompok 1, berapa persen yang masuk ke kelompok 2”.
Oleh karena ada sejumlah variabel independen, maka akan terdapat satu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
variabel dependen (tergantung), ciri analisis diskriminan adalah jenis data
dari variabel dependen bertipe nominal (kategori) seperti kode 0 dan 1,
atau kode 1, 2, dan 3 serta kombinasi lainnya. (Singgih Santoso dan Fandy
Tjiptono, 2004:210).
Analisis data dapat dilakukan dengan komputer, dengan software
SPSS 16 terhadap output sebagai berikut:
1) Analysis Cases Processing Summary
Untuk mengetahui valid atau tidaknya kasus-kasus yang
diteliti.
2) Group Statistics
Untuk mengetahui jumlah responden yang masuk ke dalam
kelompok tingkat kepuasan masyarakat (kelompok puas dan
kelompok kurang puas).
3) Test of Equality of Group Means
Untuk menguji adanya perbedaan yang signifikan antara
kelompok masyarakat (kelompok puas dan kelompok tidak
puas), terhadap pelayanan publik untuk setiap variabel bebas
yang ada. Untuk membedakan variabel yang membedakan tiap
kelompok adalah dengan melihat tingkat signifikansi dari
Wilk’s Lambda, jika di bawah 0,05 berarti variabel tersebut
mampu membedakan setiap kelompok.
4) Variabel Entered/Removed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
a) Untuk mengetahui variabel-variabel yang dianalisis,
variabel mana yang dapat dimasukkan (entered) dalam
persamaan diskriminan
b) Dengan F hitung pada statistik, untuk mengetahui
urutan pertahapan, dimulai dari yang memiliki angka
tertinggi. Bagi variabel yang perolehan angka F nya
tidak signifikan, tidak entered, berarti removed
(dibuang).
5) Variabel In The Analysis
Untuk mengetahui sejumlah variabel yang dimasukkan
(entered) di dalam model analisis.
6) Variabel Not In The Analysis
Untuk mengetahui variabel-variabel yang dikeluarkan
(removed) dari model diskriminan.
7) Eigenvalues
Untuk mengetahui persentase varians dari variabel terikat
(tingkat kepuasan masyarakat) yang dapat dijelaskan oleh
variabel bebas yang terpilih dalam model diskriminan.
Persentase diketahui dengan mengkuadratkan angka Canonical
Correlation.
8) Wilk’s Lambda
Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan
antara dua kelompok tingkat kepuasan masyarakat (puas dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
kurang puas) pada model diskriminan, yaitu dengan melihat
angka besaran Chi-square.
9) Structure Matrix
Untuk mengetahui urutan variabel bebas yang membedakan.
Dari yang paling membedakan sampai dengan yang terkecil
membedakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi
1. Keadaan Umum
Kantor kecamatan Tulakan beralamat di Jalan Pacitan-Lorok Km 25 Desa
Bungur Kecamatan Tulakan. Wilayah kecamatan Tulakan terdiri dari 16 desa
yang keseluruhannya berstatus pedesaan. 16 desa tersebut adalah:
Tabel 4.1 Status dan Letak Geografis Desa-Desa di Kecamatan Tulakan
Desa Status Letak Geografis
Jetak Pedesaaan Pantai
Nglaran Pedesaan Bukan Pantai
Wonoanti Pedesaan Bukan Pantai
Padi Pedesaan Bukan Pantai
Kluwih Pedesaan Bukan Pantai
Bungur Pedesaan Bukan Pantai
Tulakan Pedesaan Bukan Pantai
Jatigunung Pedesaan Bukan Pantai
58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Kalikuning Pedesaan Bukan Pantai
Gasang Pedesaan Bukan Pantai
Ngile Pedesaan Bukan Pantai
Bubakan Pedesaan Bukan Pantai
Losari Pedesaan Bukan Pantai
Ngumbul Pedesaan Bukan Pantai
Wonosidi Pedesaan Bukan Pantai
Ketro Pedesaan Bukan Pantai
Sumber:Kecamatan Tulakan Dalam Angka,2012.
Wilayah kecamatan Tulakan berbatasan dengan Kecamatan Ngadirojo di
sebelah timur, Desa Gembuk Kecamatan Kebonagung di sebelah barat,
sebelah utara berbatasan dengan Desa Kebondalem dan Pucangombo,
sementara di sebelah selatan berbatasan langsung dengan Laut Selatan
(kidul).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Gambar 4.1 Peta Wilayah Administrasi Kecamatan Tulakan
Sumber: Kecamatan Tulakan Dalam Angka, 2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
2. Kondisi Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah kecamatan Tulakan berdasarkan data kantor
kecamatan Tulakan per tahun 2012 adalah 87.025 dengan jumlah penduduk
laki-laki sebanyak 43.210 dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 43.815.
Jumlah KK mencapai 26.804 dengan rata-rata penduduk per KK adalah 4
orang. Kepadatan Penduduk di wilayah kecamatan Tulakan adalah sekitar
622 per km 2 , dimana desa Tulakan memiliki angka kepadatan penduduk
tertinggi se kecamatan Tulakan yang mencapai 810 per km 2 . Di kecamatan
Tulakan, jumlah penduduk terbanyak adalah kelompok usia 10-14 tahun baik
laki-laki maupun perempuan.
3. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi
Kedudukan, tugas, dan fungsi kantor kecamatan sebagaimana termuat
dalam pasal 2 Peraturan Bupati Pacitan Nomor 69 Tahun 2007 tentang Uraian
Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Kecamatan Kabupaten Pacitan adalah:
a) Kecamatan merupakan wilayah kerja camat sebagai Perangkat Daerah
Kabupaten Pacitan yang dipimpin oleh Camat, yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah;
b) Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan
yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan
pemerintahan Kabupaten Pacitan;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
c) Camat sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) juga menyelenggarakan
tugas umum pemerintahan meliputi:
1) Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
2) Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum;
3) Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan
perundang-undangan;
4) Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas
pelayanan umum;
5) Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di
tingkat kecamatan;
6) Membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan;
7) Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup
tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan
desa atau kelurahan.
Kecamatan menurut pasal 3 Peraturan Bupati Pacitan Nomor 69 Tahun
2007 terdiri dari:
a) Camat;
b) Sekretariat;
c) Seksi Pemerintahan;
d) Seksi Ketentraman dan Ketertiban;
e) Seksi Perekonomian dan Pembangunan;
f) Seksi Kesejahteraan Sosial;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
g) Seksi Pemberdayaan Masyarakat;
h) Kelompok Jabatan Fungsional.
Uraian tugas dan fungsi jabatan di bawah camat adalah sebagai berikut:
a) Sekretariat
Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kecamatan di bidang
ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, sarana dan prasarana,
program, evaluasi, dan pelaporan serta melaksanakan tugas-tugas lain
yang diberikan oleh camat sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sekretariat membawahi Sub Bagian tata Usaha dan Sub Bagian
Program, Evaluasi, dan Pelaporan.
Fungsi Sekretariat:
1) Penyelenggaraan dan pengelolaan rumah tangga, sarana, dan
perlengkapan;
2) Pelaksanaan surat-menyurat, kearsipan, dan perpustakaan;
3) Pembinaan dan pengembangan serta pengelolaan administrasi
kepegawaian;
4) Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi keuangan;
5) Penyusunan program kerja dan laporan serta pelaksanaan evaluasi
dan pengendalian.
b) Seksi Pemerintahan, mempunyai tugas:
1) Menyusun program dan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan
umum dan Desa/Kelurahan;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
2) Memfasilitasi dan membina penyelenggaraan Pemerintah Desa,
kerjasama antar desa atau pihak ketiga, pelaksanaan pencalonan,
pemilihan, dan pemberhentian perangkat Desa;
3) Memfasilitasi dan membina penyelenggaraan pembentukan Badan
Permusyawaratan Desa dan lembaga kemasyarakatan;
4) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, dan pendokumentasian
Administrasi Pertanahan;
5) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai
tugas dan fungsinya.
c) Seksi Ketentraman dan Ketertiban, mempunyai tugas:
1) Menyusun program kerja pembinaan ketentraman dan ketertiban
umum;
2) Menyusun program dan pembinaan kegiatan sosial politik,
ideologi, dan kesatuan bangsa;
3) Melaksanakan pengamanan terhadap kantor kecamatan serta
fasilitas lainnya;
4) Meningkatkan potensi Pertahanan Sipil dan Perlindungan
Masyarakat;
5) Membantu penyelesaian perselisihan antar kelompok dan
penegakan HAM;
6) Melaksanakan pengawasan atau pelaksanaan perijinan;
7) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan
Perundang-undangan;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
8) Menjaga, menegakkan, dan mengawasi pelaksanaan Peraturan
Daerah dan Keputusan Bupati;
9) Melaksanakan perlindungan masyarakat dan pembinaan anggota
Perlindungan Masyarakat (LINMAS);
10) Menyusun evaluasi dan laporan tentang ketentraman dan ketertiban
umum;
11) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
d) Seksi Ekonomi dan Pembangunan, mempunyai tugas:
1) Menyusun rencana kerja kegiatan bidang ekonomi dan
pembangunan;
2) Melaksanakan pembinaan dan penyusunan pedoman Anggaran
Pembangunan Desa/Kelurahan;
3) Melaksanakan musyawarah perencanaan pembangunan Desa;
4) Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi terhadap pengembangan
dan pembinaan perekonomian dan sumber daya alam;
5) Melaksanakan pengawasan seluruh kegiatan yang ada di
wilayahnya;
6) Melaksanakan pengendalian dan evaluasi kegiatan di bidang
ekonomi dan pembangunan;
7) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai
tugas dan fungsinya.
e) Seksi Kesejahteraan Sosial, mempunyai tugas:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
1) Menyusun rencana kerja kegiatan bidang sosial, peranan wanita,
kepemudaan, dan keolahragaan;
2) Menyusun program pembinaan kehidupan keagamaan, pendidikan,
kebudayaan, dan kesehatan masyarakat;
3) Memfasilitasi penyelenggaraan program Keluarga Berencana dan
pemberdayaan perempuan;
4) Memberikan pertimbangan pengajuan ijin;
5) Melaksanakan pengendalian dan evaluasi kegiatan di bidang
kesejahteraan sosial;
6) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
f) Seksi Pemberdayaan Masyarakat, mempunyai tugas:
1) Menyusun rencana kerja kegiatan bidang pemberdayaan
masyarakat;
2) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan partisipasi
masyarakat;
3) Memfasilitasi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD);
4) Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pemberdayaan
kelembagaan pemerintahan desa;
5) Melaksanakan pengawasan terhadap Organisasi Sosial
Kemasyarakatan / Lembaga Swadaya Masyarakat;
6) Melaksanakan pengendalian dan evaluasi kegiatan di bidang
pemberdayaan masyarakat;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
7) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
g) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Kecamatan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah lembaga fungsional
yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan. Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga
fungsional senior yang ditunjuk, dimana jumlah tenaga fungsional
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
4. Jenis Pelayanan
Kantor Kecamatan Tulakan melayani berbagai macam pelayanan,
terutama pelayanan di bidang administrasi kependudukan, dan juga membuat
surat pengantar untuk berbagai keperluan kependudukan. Lebih lengkapnya
jenis pelayanan yang ada di kantor Kecamatan Tulakan, seperti yang
dirangkum oleh Koordinator Kantor Kecamatan Tulakan dan termuat dalam
buku Kecamatan Dalam Angka Tahun 2012 adalah:
a. Kartu Tanda Penduduk (KTP);
b. Akte Kelahiran;
c. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK);
d. Kartu Keluarga (KK);
e. Surat Rekomendasi Kredit Bank;
f. Surat Sertifikat Tanah;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
g. Surat Pengantar Pengurusan berbagai macam Perijinan seperti : Ijin
Mendirikan Bangunan (IMB), Ijin Pertambangan, Ijin Galian C, Ijin
Perdagangan, Ijin Penggunaan Gedung/Bangunan, Ijin Peruntukan
Penggunaan Tanah, Ijin Usaha Jasa Kontruksi, dan Ijin Produsen
Makanan dan Minuman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
TABEL 4.2 DAFTAR URUT KEPANGKATAN TAHUN 2012
KECAMATAN TULAKAN KABUPATEN PACITAN
NO NAMA / NIP TMP TANGGAL LHR PANGKAT /
GOL TMT
JABATAN
/ESELON/TMT KET
1 2 3 4 5 6
1 M.FATKHURROHMANS.Sos.M.si
19700304 199101 1 003
Trenggalek,04-03-1971 Pembina ( IV / a )
01 -04 – 2010
Camat III . a
07 Januari 2008
2 ERWIN ANDRIATMOKO SSTP
MM 19790308 199711 1 002
Pacitan,08-03-1979 Penata ( III/ c ) Sekertaris Desa
06 -07 - 2012
3 SURATNO
19580705 198308 1 027
Pacitan, 05-07-1958 Penata TK I ( III/d
) 01-10 – 2005
Kasi Kesos , IV . b
08 -01- 2008
4 GUNARTO
19590904 198003 1 003
Pacitan, 04 -09- 1959 Penata ( III / c )
01 – 04 - 2009
Kasi Pemberdayaan
IV.a 08 – 01 - 2008
5 SUMARDI S.Sos
19660222 1992 1 001
Pacitan, 22-02-1966 Penata ( III / c )
01 – 04 - 2009
Kasi Ekbang IV. A
08 – 01 - 2008
6 SUPRIYONO S.Sos
19650107 198603 1 013
Bojonegoro, 07- 01 –
1965
Penata ( III / c )
01-04-2010
Kasi Pemerintahan IV.a
19-05-2008
7 PUJONO S.Sos. MM
19650904 198603 1 014
Sumberrejo, 04-09-1965 Penata ( III / c )
01 – 04 - 2011
Kasi Trantip
03 – 08- 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
8 MARLINA YULIANINGRUM
19660707 198603 2 008
Bojonegoro, 07-07-1966 Penata ( III / c )
01-04-2010
Kasub TU
08-01 - 2008
9. ENDANG PURWATI
19660202 198603 2 016
Surabaya , 02 -02 – 1966 Penata ( III / c )
01-04-2010
Kasug Prog, Eval dan
Pelap 03 – 08- 2011
10 GUNTARAM
19650405 198803 1 021
Pacitan, 05 – 04 – 1965 Penata Muda TK I
( III / b ) 01-04-
2008
Kades Tulakan
11. SUKATWAN
19640709 199007 1 001
Pacitan, 09-07-1964 Penata Muda TK I
( III /b ) 01-10-
2010
Staf
12 SLAMET SE
19681101 199202 1 001
Nganjuk, 01– 11 – 1968 Piñata Muda TK I
( III/b) 01-10-
2011
Sekdes Bubakan
13 SURYADI
19620218 199303 1 003
Pacitan, 18-02-1962 Penata Muda
( III / a ) 01 -04-
2009
Staf
14 TUMARTI S.Sos
19650817 199404 2 001
Pacitan, 17 -8 – 1965 Penata Muda
( III/a ) 01-04-
2010
Staf
15 M. YUSUF ALFATAH
19691227 199302 1 003
Pacitan, 27 -12 - 1969 Penata MUda
( III/a ) 01 -043-
2009
Staf
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
16 MATROCHAN
19670420 198603 1 005
Bojonegoro, 20-04-1967 Pengatur, TK I (
II/d ) 01-04-2010
Staf
17 SUTARWAN
19561115 200701 1 002
Wonosidi, 15-11-1956 Pengatur Muda
TK I ( II/b ) 01-
10-2010
Sekdes Wonosidi
18 SARTONO
19680623 200701 1 021
Pacitan, 23 -06 - 1968 Pengatur Muda TK
I ( II/b) 01 –
10 - 2011
Sekdes Ketro
19 WASNI
19770604 200701 1 016
Pacitan, 04 -06 - 1977 Pengatur Muda TK
I ( II / b ) 01-01-
2011
Sekdes Nglaran
20 IMAM MASHUDI
19670105 200801 1 014
Pacitan, 05-01-1967 Pengatur Muda TK
I ( II/b ) 01-04-
2012
Sekdes Ngumbul
21 SOGINEN
19640918 200801 1 001
Pacitan, 18 – 09 – 1964 Pengatur Muda TK
I ( II / b ) 01-04-
2012
Staf
22 SARNO
19620202 200801 1 004
Pacitan, 02 – 02 – 1962 Pengatur Muda TK
I ( II/b ) 01-04-
2012
Staf
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
23 MISWATI
19730224 200801 2 007
Pacitan, 24-02-1973 Pengatur Muda TK
I ( II/b ) 01-04-
2012
Staf
24 ALI MAKSUN
19730310 200801 1 04
Pacitan, 10 – 03 – 1973 Pengatur Muda TK
I ( II/b ) 01-04-
2012
Staf
25 MARWATI
19760615 200801 2 022
Pacitan, 15 – 06 - 1976 Pengatur Muda TK
I ( II/b ) 01-04-
2012
Staf
26 SUMARNO
19760731 200601 1 011
Pacitan, 31 – 07 – 1976 Pengatur Muda TK
I ( II/b ) 01-04-
2012
Sekdes Kalikuning
27 WINARDI
19811206 200801 1 006
Pacitan, 06- 12 - 1981 Pengatur Muda TK
I ( II/b ) 01-04-
2012
Staf
28 SOGIRAN
19681014 200906 1 003
Pacitan, 14 – 10 – 1968 Pengatur Muda
( II/a ) 01-06-2009
Sekdes Jetak
29 TRI SUSILO
19681102 200906 1 001
Pacitan, 02 – 11 – 1968 Pengatur Muda
( II / a ) 01-06-
2009
Sekdes Bungur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
CAMAT
M. FATKHURROHMAN, S.Sos,
M.Si
JABATAN FUNGSIONAL
GUNTARAM
SUKATWAN
SLAMET, SE
SEKRETARIAT
ERWIN ANDRIATMOKO, SSTP
MM
SUB BAGIAN TATA
USAHA
MARLINA
YULIANINGRUM
SUB BAGIAN PROGRAM,
EVALUASI, DAN
PELAPORAN
ENDANG PURWATI
SEKSI EKONOMI
DAN PEMBANGUNAN
SUMARDI, S. Sos
SEKSI
PEMERINTAHAN
SUPRIYONO,
S.Sos
SEKSI
KETENTRAMAN
DAN KETERTIBAN
PUJONO, S.Sos, MM
SEKSI
KESEJAHTERAAN
SOSIAL
SURATNO
SEKSI
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
GUNARTO
GAMBAR 4.2 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KECAMATAN TULAKAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
B. Pembahasan
1. Karakteristik Responden
Tujuan dari deskripsi responden adalah memberikan gambaran atau
deskripsi mengenai karakteristik responden yang menjadi objek dalam
penelitian, yaitu dalam penyebaran kuesioner. Jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah sebanyak 91 responden. Karakteristik responden
diperoleh berdasarkan data diri responden yang terdapat dalam kuesioner
pada bagian identitas responden, yang terdiri dari nama, jenis kelamin, usia,
alamat, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan jenis pelayanan. Berikut ini
disajikan karakteristik responden yang diperoleh berdasarkan jawaban yang
diberikan responden atas dasar pertanyaan dalam kuesioner, hasil
selengkapnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Persentase (%)
Laki-laki 51 56,05 %
Perempuan 40 43,95 %
Jumlah 91 100 %
Sumber: data primer yang diolah
Hasil dari pengelompokkan responden berdasar jenis kelamin pada tabel
di atas menunjukkan bahwa jumlah responden yang mengurus administrasi
kependudukan di kantor kecamatan Tulakan lebih banyak berjenis kelamin
laki-laki. Dari 91 responden sebanyak 51 orang atau 56,05 % adalah laki-laki,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 40 orang atau 43,95
%.
Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Kelompok Usia
Kelompok Usia Frekuensi (orang) Persentase ( % )
20 tahun 14 15,38 %
21-30 tahun 32 35,16 %
31-40 tahun 20 22 %
41-50 tahun 15 16,48 %
51-60 tahun 5 5,49 %
61-70 tahun 5 5,49 %
Jumlah 91 100 %
Sumber: data primer yang diolah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yang
mengurus administrasi kependudukan di kantor kecamatan Tulakan dalam
penelitian ini adalah berusia antara 21 – 30 tahun yaitu sebanyak 35,16 %,
dan hanya sebagian kecil ( 5,49 % ) yang berusia antara 51-60 tahun dan 61-
70 tahun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Tabel 4.5 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Frekuensi (orang) Persentase ( % )
SD 8 8,8 %
SMP 28 30,76 %
SMA 41 45,05 %
D3 8 8,8 %
S1 6 6,59 %
Jumlah 91 100 %
Sumber:data primer yang diolah
Dari tabel pengelompokkan responden berdasarkan pendidikan terakhir di
atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah lulusan SMA
yaitu sebanyak 41 orang atau 45,05 %. Kemudian berturut-turut lulusan SMP
sebanyak 28 orang atau 30,76 % , lulusan D3 dan SD sebanyak masing-
masing 8 orang atau 8,8 %. Sedangkan responden paling sedikit adalah yang
berpendidikan S1 yaitu hanya sebanyak 6 orang atau 6,59 %.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Tabel 4.6 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi (orang) Persentase ( % )
PNS/TNI/Polri 6 6,6 %
Swasta 37 40,66 %
Wiraswasta 22 24,18 %
Pelajar/Mahasiswa 11 12,08 %
Ibu Rumah Tangga 4 4,39 %
Lainnya 5 5,49 %
Tidak diisi 6 6,6 %
Jumlah 91 100 %
Sumber: data primer yang diolah
Dari tabel di atas, sebanyak 6 responden atau 6,6 % tidak mengisi data
tentang pekerjaan mereka. Sedangkan yang mengisi data tentang
pekerjaannya adalah sebanyak 85 responden atau 93,4 %, yang terdiri dari 37
orang atau 40,66 % yang bekerja swasta, 22 orang atau 24,18 % yang bekerja
sebagai wiraswasta, 11 orang atau 12,08 % masih pelajar atau mahasiswa,
PNS/TNI/Polri sebanyak 6 orang atau 6,6 %, ibu rumah tangga sebanyak 4
orang atau 4,39 % dan lainnya yaitu pedagang adalah sebanyak 5 orang atau
5,49 %.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Tabel 4.7 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Pelayanan
Jenis Pelayanan Frekuensi (orang) Persentase ( % )
KTP 43 47,26 %
KK 16 17,58 %
Akte Kelahiran 16 17,58 %
SKCK 16 17,58 %
Jumlah 91 100 %
Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan tabel jenis pelayanan di atas, sebagian besar pelayanan yang
diminta oleh responden adalah pelayanan pembuatan KTP yang mencapai 43
orang atau 47,26 %. Sedangkan untuk pelayanan pembuatan dan pengurusan
KK, Akte Kelahiran, dan SKCK adalah sama yaitu sebanyak 16 orang atau
17,58 %.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
2. Deskripsi Variabel Dependen ( Tingkat Kepuasan Masyarakat)
Tabel 4.8 Penilaian Responden Terhadap Kualitas Pelayanan Administratif
di Kantor Kecamatan Tulakan
Tingkat Kepuasan
Masyarakat
Jumlah Persentase ( % )
Puas 59 64,83 %
Tidak Puas 32 35,17 %
Jumlah 91 100 %
Sumber: data primer yang diolah
Dari tabel tersebut diketahui, bahwa sebagian besar responden yaitu
sebanyak 59 orang atau 64,83 % merasa puas terhadap pelayanan publik di
kantor kecamatan Tulakan. Sedangkan sisanya yaitu 32 orang atau 35,17 %
merasa tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan. Kemudian dari hasil
pengelompokkan responden tersebut, yaitu kelompok responden atau
masyarakat yang puas dan kelompok responden atau masyarakat yang tidak
puas selanjutnya akan dianalisis sesuai dengan kebutuhan penelitian yaitu
Analisis Diskriminan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
3. Analisis Diskriminan
Analisis diskriminan dalam penelitian ini adalah analisis diskriminan
dalam dua kelompok. Yaitu analisis diskriminan terhadap kelompok-
kelompok antara lain:
1. Masyarakat yang mengurus administrasi kependudukan di kantor
kecamatan Tulakan yang puas terhadap kualitas pelayanan
administratif di kantor tersebut.
2. Masyarakat yang mengurus administrasi kependudukan di kantor
kecamatan Tulakan yang tidak puas terhadap kualitas pelayanan
administratif di kantor tersebut.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan software komputer, yaitu
dengan software SPSS 16, dengan output sebagai berikut:
1. Analysis Case Processing Summary
Dari tabel Analysis Case Processing Summary (terlampir) diketahui
bahwa sejumlah 91 responden dalam penelitian ini, semuanya adalah valid
sehingga tidak ditemukan data yang hilang (missing).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
2. Group Statistics
Tabel 4.9 Urutan Indikator Kualitas Pelayanan Administratif di Kantor
Kecamatan Tulakan berdasarkan Penilaian Kelompok Responden
No. Kelompok Puas Kelompok Tidak Puas
1. Produk Pelayanan Jaminan Keamanan
2. Jaminan Keamanan Tempat Parkir
3. Tempat Parkir Persyaratan
4. Jumlah Pelaksana Jumlah Pelaksana
5. Kompetensi Pelaksana Jaminan Pelayanan
6. Jaminan Pelayanan Sistem, Mekanisme, dan Prosedur
7. Persyaratan Evaluasi Kinerja Pelaksana
8. Evaluasi Kinerja Pelaksana Kompetensi Pelaksana
9. Sarana Prasarana Dasar Hukum
10. Jangka Waktu Penyelesaian Sarana Prasarana
11. Sistem, Mekanisme, dan
Prosedur
Jangka Waktu Penyelesaian
12. Ruang Tunggu Produk Pelayanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
13. Dasar Hukum Ruang Tunggu
14. Penanganan Pengaduan Penanganan Pengaduan
15. Toilet Toilet
16. Pengawasan Internal Pengawasan Internal
17. Biaya Biaya
Sumber:data primer yang diolah
3. Tests of Equality of Group Means
Test ini dipergunakan untuk menguji ada atau tidaknya perbedaan yang
signifikan antara kelompok masyarakat yang merasa puas dan tidak puas terhadap
pelayanan publik di kantor kecamatan Tulakan, dengan melihat pengaruh setiap
variabel dari pelayanan publik di kantor Kecamatan Tulakan. Berdasarkan tabel
Test of Equality of Group Means (terlampir), terlihat bahwa variabel dasar
hukum, persyaratan, sistem, mekanisme, dan prosedur, produk pelayanan, sarana
dan prasarana, kompetensi pelaksana, pengawasan internal, penanganan
pengaduan, jaminan keamanan, jaminan pelayanan, evaluasi kinerja pelaksana,
ruang tunggu, toilet, dan tempat parkir mampu membedakan kelompok yang
merasa puas dan tidak puas yang terlihat dari angka Wilk’s Lambda yang
memiliki siginifikansi di bawah 0,05. Sedangkan variabel jangka waktu
penyelesaian, biaya/tarif, dan jumlah pelaksana tidak mampu membedakan
kelompok yang merasa puas dan tidak puas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
4. Variables Entered/Removed
Berdasarkan tabel Variables Entered/Removed (terlampir), diketahui dari 17
variabel pelayanan publik di kantor kecamatan Tulakan, hanya ada 4 variabel
yang dapat dimasukkan dalam persamaan diskriminan. Dengan demikian, tingkat
kepuasan masyarakat yang merasa puas dan tidak puas terhadap pelayanan publik
hanya dipengaruhi oleh produk pelayanan, persyaratan, sarana prasarana, dan
jangka waktu penyelesaian.
5. Variables in the Analysis
Berdasarkan tabel Variables in the Analysis (terlampir), diketahui bahwa dari
17 variabel pelayanan publik, hanya ada 4 variabel yang masuk dalam model
analisis diskriminan yaitu variabel produk pelayanan, persyaratan, sarana
prasarana, dan jangka waktu penyelesaian.
6. Variables Not in the Analysis
Dari tabel Variables Not in the Analysis (terlampir), diketahui bahwa 13
variabel yang lain selain variabel produk pelayanan, persyaratan, sarana
prasarana, dan jangka waktu penyelesaian tidak masuk dalam model analisis
diskriminan.
7. Eigenvalues
Dari tabel eigenvalues (terlampir), diketahui bahwa angka Canonical
Correlation adalah sebesar 0,905 yang apabila dikuadratkan menjadi 0,819, yang
berarti bahwa 81 % varian dari tingkat kepuasan masyarakat dapat dijelaskan oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
model analisis diskriminan yang terbentuk dari 4 variabel pelayanan publik di
kantor kecamatan Tulakan, yaitu produk pelayanan, persyaratan, sarana prasarana,
dan jangka waktu penyelesaian.
8. Wilk’s Lambda
Dari tabel Wilk’s Lambda (terlampir), terlihat angka Chi-Square adalah
148,866 dengan angka signifikansi sebesar 0,000. Hal ini mengindikasikan adanya
perbedaan yang signifikan antara kelompok yang merasa puas dan merasa tidak
puas pada model diskriminan. Sehingga tingkat kepuasan masyarakat yang puas
juga berbeda secara signifikan dengan masyarakat yang tidak puas terhadap
pelayanan publik di kantor kecamatan Tulakan.
9. Structure Matrix
Dari tabel Structure Matrix (terlampir), diketahui bahwa dari 17 variabel
pelayanan publik, terdapat 4 variabel yang memenuhi syarat masuk menjadi
model diskriminan, yaitu variabel produk pelayanan, sarana prasarana,
persyaratan, dan jangka waktu penyelesaian. Sehingga pihak kantor kecamatan
Tulakan harus lebih memperhatikan faktor-faktor yang berhubungan dengan
produk pelayanan, persyaratan, sarana prasarana, dan jangka waktu penyelesaian,
karena faktor-faktor tersebut yang membedakan secara nyata antara masyarakat
yang merasa puas dan tidak puas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
10. Interpretasi Model Diskriminan
Berdasarkan tabel Group Statistics (terlampir), diketahui bahwa variabel
produk pelayanan yang masuk ke dalam kelompok puas adalah sebesar 9,2203 ,
dan yang masuk ke dalam kelompok tidak puas adalah sebesar 5,9375. Variabel
persyaratan yang masuk ke dalam kelompok puas adalah sebesar 7,2034 , dan
yang masuk ke dalam kelompok tidak puas adalah sebesar 7,9169. Variabel
sarana prasarana yang masuk ke dalam kelompok puas adalah sebesar 7,1468 ,
dan yang masuk ke dalam kelompok tidak puas adalah sebesar 6,3338. Sedangkan
untuk variabel jangka waktu penyelesaian, yang masuk ke dalam kelompok puas
adalah sebesar 6,5339 , dan yang masuk ke dalam kelompok yang tidak puas
adalah sebesar 6,3125. Apabila dinyatakan dalam bentuk tabel, maka hasilnya
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10 Means Variabel yang Masuk Kelompok Puas dan Tidak Puas
Variabel Puas Tidak Puas
Produk Pelayanan 9,2203 5,9375
Persyaratan 7,2034 7,9169
Sarana Prasarana 7,1468 6,3338
Jangka Waktu
Penyelesaian
6,5339 6,3125
Sumber:data primer yang diolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa responden atau masyarakat
kecamatan Tulakan yang puas terhadap pelayanan publik di kantor kecamatan
Tulakan, lebih bersifat positif terhadap produk pelayanan yang dihasilkan,
persyaratan, sarana prasarana, dan jangka waktu penyelesaian pengurusan
pelayanan di kantor kecamatan. Sebaliknya, masyarakat yang merasa tidak puas
terhadap pelayanan publik yang diberikan, akan bersifat negatif terhadap produk
pelayanan yang dihasilkan, persyaratan yang harus dipenuhi, sarana prasarana
kantor, dan juga jangka waktu penyelesaian pengurusan pelayanan di kantor
kecamatan Tulakan. Jika petugas atau pegawai kecamatan Tulakan yang
memberikan pelayanan lebih memperhatikan faktor produk pelayanan,
persyaratan, sarana prasarana, dan jangka waktu penyelesaian dengan lebih baik,
maka masyarakat yang merasa tidak puas terhadap hal-hal tersebut, akan menjadi
puas terhadap pelayanan publik yang diberikan. Pelayanan publik yang diinginkan
oleh masyarakat adalah yang sesuai dengan harapan masyarakat itu sendiri.
Dengan demikian, pelayanan publik dikatakan baik atau maksimal apabila yang
menjadi kebutuhan, harapan, atau keinginan masyarakat di kecamatan Tulakan
dapat dipenuhi oleh pegawai atau petugas kecamatan Tulakan yang memberikan
pelayanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada bab ini akan dipaparkan kesimpulan sebagai akhir dari penelitian dan
akan menjawab permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya sesuai dengan
tujuan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah
dilakukan dalam penelitian mengenai “Analisis Diskriminan Kepuasan
Masyarakat Terhadap Kualitas Pelayanan Administratif di Kantor Kecamatan
Tulakan”, maka kesimpulannya adalah:
Dari hasil analisis data, didapat 4 (empat) variabel/faktor dari 17 (tujuh
belas) variabel/faktor yang ada, yang membedakan secara signifikan
antara kelompok masyarakat yang merasa puas dan merasa tidak puas
terhadap kualitas pelayanan administratif di kantor kecamatan Tulakan,
yaitu variabel produk pelayanan, persyaratan, sarana prasarana, dan
jangka waktu penyelesaian. Kelompok masyarakat yang merasa tidak
puas terhadap produk pelayanan adalah mereka (masyarakat) yang
pernah mengalami kesalahan identitas data pribadi, misalnya dalam hal
pembuatan KTP. Sementara kelompok masyarakat yang tidak puas
terhadap persyaratan adalah mereka (masyarakat) yang menilai
mengurus administrasi kependudukan (KTP, KK, Akte Kelahiran, dsb)
di kecamatan terdapat syarat-syarat rumit yang harus dipenuhi, sehingga
menyulitkan masyarakat itu sendiri. Sedangkan kelompok masyarakat
yang tidak puas terhadap sarana prasarana karena peralatan yang ada di
87
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
kantor kecamatan Tulakan tidak sesuai dengan jumlah pelaksananya. Di
kantor kecamatan Tulakan hanya terdapat satu komputer untuk
menginput dan memproses data pengurusan E- KTP, padahal terdapat 3
jumlah pelaksana yang mengurusi bagian itu, akibatnya jumlah produk
yang dihasilkan juga tidak maksimal. Yang terakhir adalah kelompok
masyarakat yang tidak puas dengan jangka waktu penyelesaiannya,
karena waktu penyelesaian pengurusan administrasi kependudukan
selalu molor dari waktu yang ditentukan. Waktu yang ditentukan adalah
satu hari untuk pengurusan KTP sesuai dengan Perda yang berlaku,
tetapi yang seringkali terjadi adalah lebih dari sehari, bahkan sampai
berhari-hari.
B. SARAN
1. Dalam hal produk pelayanan, petugas di kantor kecamatan Tulakan
diharapkan lebih bersikap teliti dan hati-hati ketika menginput data
identitas masyarakat dan memberi pelayanan, sehingga tidak terjadi lagi
kesalahan identitas masyarakat. Bagi masyarakat juga hendaknya
memberikan data identitas pribadi mereka dengan benar sehingga tidak
terjadi kesalahan data.
2. Dalam hal persyaratan, diharapkan petugas dari kecamatan Tulakan
membuat pemberitahuan yang dipasang di papan pengumuman di kantor
kecamatan tentang pentingnya setiap tahapan persyaratan yang harus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
dipenuhi sehingga dapat dibaca oleh setiap masyarakat yang mengurus
administrasi kependudukan di kantor kecamatan.
3. Dalam hal jangka waktu penyelesaian, pemerintah Kecamatan Tulakan
diharapkan mampu menyelesaikan setiap pengurusan administrasi
kependudukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan seperti termuat
dalam Perda.
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Agar mendapatkan hasil yang seobjektif mungkin, penelitian ini sudah
dilakukan sesuai dengan prosedur dan standar penelitian secara ilmiah.
Meskipun demikian, untuk dapat memperoleh hasil sebagaimana yang
diharapkan ternyata tidaklah mudah. Banyak kendala yang ditemui, sehingga
penelitian ini memiliki beberapa kekurangan dan keterbatasan, antara lain:
1. Karena menggunakan teknik accidental sampling, maka sampel yang
dihasilkan bisa jadi tidak representatif karena hanya bergantung pada
sampel yang ada pada saat itu.
2. Data yang diperoleh, hanya berdasar dari data kuesioner yang disebar,
sehingga memungkinkan timbulnya jawaban yang seragam.