ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM...

55
ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM SIARAN HIKMAH FAJAR PADA RADIO REPUBLIK INDONESIA 105,2 FM JAKARTA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh : ZAENAL ABIDIN NIM. 105051001955 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 / 1431 H

Transcript of ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM...

Page 1: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM SIARAN HIKMAH FAJAR PADA RADIO REPUBLIK

INDONESIA 105,2 FM JAKARTA

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

ZAENAL ABIDIN

NIM. 105051001955

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2010 / 1431 H

Page 2: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

i

ABSTRAK

ZAENAL ABIDIN NIM : 105051001955 Analisis Deskriptif Produksi Siaran Hikmah Fajar Pada Radio Republik Indonesia 105,2 FM Jakarta

Radio adalah salah satu media komunikasi dalam peradaban modern, dimana radio

merupakan media elektronik yang luwes dan cukup diminati, radio memiliki kecanggihan

teknologi modern yang menggunakan sarana gelombang untuk melakukan komunikasi,

dimana hal ini cukup berpengaruh dalam beberapa aspek kehidupan manusia terutama

layanan komunikasi dan informasi.

Program Hikmah Fajar di RRI Jakarata merupakan program yang memadukan unsur

informasi, dakwah, dan ada sedikit hiburan didalamnya dimana acara ini cukup populer di

kota Jakarta, hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti. Lalu muncul

pertanyaan: bagaimana proses produksi siaran HIkmah Fajar? Bagaimana kelebihan dan

kekurangan yang terdapat dalam proses produksi siaran Hikmah Fajar?

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

dengan metode analisis deskriptif, seperti menurut Jalaludin Rahmat dalam bukunya Metode

Penelitian Komunikasi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah

melakukan wawancara dan observasi. Setelah data-data diperoleh, barulah di analisis secara

deskriptif dengan menggunakan teori-teori yang ada.

Agar mendapatkan hasil yang diinginkan, dalam menganalisa hasil temuan di

lapangan penulis menggunakan teori produksi yang mencakup tentang tata cara produksi,

diantaranya proses pra produksi, produksi dan pasca produksi. Dalam program Hikmah Fajar,

tahap perencanaannya dilakukan hanya sebatas penentuan tema atau materi yang akan

disampaikan, dan untuk proses produksi hanya sebatas proses siaran itu sendiri. Untuk proses

pasca produksi, adalah melakukan evaluasi proses produksi dari pra paroduksi hingga

produksi.

Page 3: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan nikmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis

Deskriptif Produksi Program Siaran Hikmah Fajar Pada Radio Republik

Indonesia 105,2 FM Jakarta. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada

baginda Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman

kebodohan ke zaman yang penuh dengan ilmu dan teknologi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

sebagaimana yang diharapkan walaupun waktu, tenaga, dan pikiran telah

diperjuangkan dengan segala keterbatasan kemampuan penulis miliki demi

terselesaikannya skripsi ini agar bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca

pada umumnya.

Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari partisipasi bebrapa pihak yang

telah membantu, motivasi serta arahan dari berbagai pihak, sehingga patut kiranya

penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Arief Subhan. MA selaku dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Drs. Jumroni, M.Si dan ibu Umi Musyarofa, MA sebagai ketua dan

sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Rubiyanah, MA selaku dosen pembimbing skripsi yang banyak

membimbing dan memberi tuntunan pada penulis.

4. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

yang telah memberikan kontribusi pemikiran melalui pengajaran dan

diskusi yang berkaitan dengan skripsi ini.

Page 4: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

ii

5. Pimpinan dan seluruh staff perpustakaan utama dan perpustakaan fakultas

Ilmu Dakwah dan ILmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Hambali selaku kepala program Radio Republik Indonesia 105,2

FM Jakarta serta pengurus dan para staff yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

7. Khusus buat kedua orang tuaku tercinta Bpk. Zakaria alm. dan Ibunda

Hayati yang telah merawat, membesarkan, mendidik, dan mencurahkan

kasih saying serta tak bosan-bosannya memberikan bantuan secara moril,

materil, semangat dan doa buat penulis.

8. Buat kakak-kakakku serta adik-adikku tercinta yang telah memberikan

warna-warni dalam kehidupan penulis.

9. Seluruh teman-teman mahasiswa angkatan 2005 khususnya kelas KPI C

yang selalu bercanda tawa dan telah memberi warna-warni kehidupan

penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, Heru Saputro, Nur Husein,

dan Saiful Bahri terima kasih untuk semua dukungan dan perhatian yang

diberikan kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini, dan juga kepada

teman-temanku yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu, sekali lagi

terima kasih.

Penulis berharap dan berdoa kepada Allah SWT, agar seluruh pengorbanan

yang telah diberikan kepada penulis, akan mendapatkan balasan yang setimpal

disisiNya, Jazakumullah Khairan Katsira.

Jakarta, Agustus 2010

Penulis

Zaenal Abidin

Page 5: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini, zaman sudah sangat berkembang dan menunjukkan kemajuan yang

sangat pesat, dimana segala bidang telah menunjukkan progress ke arah yang lebih

modern, seperti halnya dalam media komunikasi. Seiring menjamurnya sarana

komunikasi media baik cetak maupun elektronik saat ini mayoritas masyarakat

cenderung hanya memanfaatkannya kepada hal-hal yang bersifat hiburan saja,

padahal radio sebagai media komunikasi massa memiliki tiga fungsi yaitu

mendidik (to educate), menginformasi (to inform), dan menghibur (to intertaint).1

Kemajuan teknologi informasi perkembangannya demikian pesat, hal

tersebut menyebabkan metode dan media yang digunakan dalam berkomunikasi

dan berdakwah juga harus mengikuti serta menyesuaikan perkembangan zaman

tanpa menafikan metode dan media lama yang tradisional dan klasik. Lajunya

perkembangan zaman memacu tingkat kemajuan ilmu dan teknologi komunikasi

sebagai sebuah sarana yang dapat menghubungkan suatu masyarakat di satu

tempat dengan masyarakat di tempat lain. Dan kecanggihan teknologi yang ikut

mempengaruhi aspek kehidupan manusia.2

1 Antonio Darmanto,. Tekhnik Penulisan Naskah Siaran Radio (Yogyakarta: Univ Atmajaya, 1998), cet. ke 1. 2 M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif, (Jakarta; CV Pedoman Ilmu, 1997), cet. ke-1, h. 33.

1

Page 6: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

2

Masyarakat saat ini banyak mengakses media demi kebutuhan informasi

dan komunikasi, dimana salah satu media yang banyak diakses oleh masyarakat

adalah radio, khususnya program siaran radio. Program siaran radio merupakan

pesan informasi ataupun komunikasi yang disampaikan dan akan lebih mengena

kepada masyarakat.

Dibandingkan media cetak dan televisi, radio dianggap sebagai anak kecil,

namun menjelang dan sesudah reformasi, radio menjadi bagian yang sangat

penting dalam kehidupan masyarakat yang sadar akan informasi.3

Pesan yang disampaikan oleh radio menggunakan unsur audio atau suara,

dimana radio memproduksi program-program siaran yang telah deprogram

sedemikian rupa yang bersifat khusus ataupun umum untuk disampaikan pada

pendengar dan masyarakat, keberadaannya bisa membius khalayak banyak

dengan siaran yang disuguhkan dan sangat beragam pula. Radio juga merupakan

salah satu bentuk dari hasil kebudayaan yang kehadirannya saat ini sangat akrab

dengan keseharian manusia.

Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan

hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya.

Kelebihan dari media massa elektronik radio siaran ini adalah berada di mana

saja. Kemampuan yang tinggi untuk menjangkau setiap pendengarnya yang

3 Masduki, Jurnalistik radio Menata Profesionalisme Reporter Dan Penyiar, (Yogyakarta:LKIS, 2004),

cet. ke 3.

Page 7: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

3

sedang melakukan kegiatan-kegiatan yang lain sekalipun atau bahkan sedang

menikmati media massa lainnya.4

Radio pada saat ini, mengalami Perkembangan yang bisa dikatakan ironis,

atau dengan kata lain mati segan, hidup tak mau. Hal ini adalah karena program

siaran radio saat ini memiliki tantangan yang sangat berat dimana media

komunikasi yang muncul saat ini sangatlah banyak dan beragam serta memiliki

kecanggihan teknologi yang tentu saja membuat masyarakat menjadi beralih dari

radio.

Perhatian masyarakat saat ini mulai beralih pada media-media modern

seperti halnya televisi, handphone, hingga internet. Tentu saja hal ini membuat

media seperti radio mendapatkan pesaing yang sangat berat dalam mengambil hati

para pendengarnya. Demi menarik para penengar, siaran program radio saat

seringkali dikemas dengan sedemikian rupa dan menarik serta unik karena dengan

hal inilah diharapkan pendengar tetap tertarik untuk mendengar siaran radio.

Di tengah persaingan dan kembang kempisnya kehidupan radio dan siaran

radio di Indonesia, timbul pula tantangan yang cukup berat bagi radio yaitu

melakukan produksi program dakwah melalui siaran radio, mengingat masyarakat

Indonesia adalah mayoritas muslim, dimana rakyat Indonesia dengan budaya

timurnya menjunjung tinggi nilai-nilai agama, maka sangat dibutuhkan pula bagi

radio untuk menyiarkan siaran-siaran yang bertema dakwah.

4 Joseph R. Dominick, The Dynamics of Mass Communication. New York: Random House.

Page 8: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

4

Penyajian produksi program siaran radio telah menawarkan berbagai

warna yang sangat beragam dan beraneka rupa, dimana tentunya hal ini

disesuaikan dengan fenomena yang sedang terjadi pada masyarakat saat ini. Di

antara keanekaragaman program yang disajikan melalui siaran radio, ada yang

sarat akan nilai-nilai yang sesuai dengan kejadian yang sesungguhnya di

masyarakat, salah satunya yaitu program Hikmah Fajar pada radio RRI Jakarta

105,2 Fm.

Kecanggihan teknologi komunikasi radio, juga turut serta mempengaruhi

proses produksi suatu program acara, temasuk di dalamnya kegiatan dakwah.

Dengan mengetahui kelebihan radio, maka alat tersebut dapat digunakan sebagai

media dakwah, sebab sangat diharapkan bahwa dakwah yang dilakukan melalui

siaran-siaran radio dapat berjalan dengan efektif dan efisien sebagai salah satu

pola penyampaian informasi dan upaya transfer ilmu pengetahuan.5

Penyampaian pesan isi atau pesan juga seolah-olah langsung antara

komunikator dengan komunikan, dan informasi yang disampaikan mudah

dimengerti karena jelas terdengar secara audio.6

Siaran radio dapat dinikmati oleh semua kalangan dilapisan masyarakat

sesuai dengan minat dan keinginan masyarakat itu sendiri. Program siaran radio

yang berkualitas dapat dinikmati kapan saja dan di mana saja, selagi norma pada

5 M.Bakhti Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah (

Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1997) hal. 33. 6 Wawan Kusnadi, Komunikasi Massa sebuah Analisis Media Telivisi, (Jakarta: PT Rineta Cipta, 1996),

cet.1, h. 5.

Page 9: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

5

masyarakat masih berlaku bagi siaran radio tersebut, maka siaran radio juga bisa

dijadikan sebagai sarana yang dapat digunakan untuk media berdakwah. Sebab

sangat diharapkan bahwa dakwah yang dilakukan melalui siaran radio dapat

berjalan dengan efektif dan efisien.

Suatu program yang berkualitas sedikit banyak dipengaruhi oleh

bagaimana program itu diproduksi dan dikemas. Jika proses produksi suatu

program berjalan dengan baik, tentu saja akan menghasilkan sebuah program

yang baik. Berdasarkan hal ini, maka penulis memutuskan untuk menulis skripsi

dengan judul: “Analisis Deskriptif Produksi Siaran Hikmah Fajar Pada Radio

RRI Jakarta 105,2 FM”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan untuk membedakan antara masalah yang

dikemukakan dengan pembahsannya, maka penulis membatasi penelitian lebih

difokuskan pada program acara Hikmah Fajar pada radio RRI Jakarta 105,2 FM

yang meliputi proses pra produksi, produksi, pasca produksi, penelitian dilakukan

pada 10 Desember 2009 – 03 Maret 2010

Page 10: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

6

2. Perumusan Masalah

a. Bagaimana proses pra produksi, produksi, dan pasca produksi siaran

Hikmah Fajar RRI Jakarta 105,2 FM?

b. Apa saja kelebihan serta kekurangan dari program Hikmah Fajar pada

radio RRI Jakarta 105,2 FM?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan pertanyaan penelitian di atas, maka secara

khusus ada beberapa tujuan yang hendak dicapai, yaitu:

a. Untuk mengetahui proses dan konsep siaran acara Hikmah Fajar pada

radio RRI Jakarta 105,2 FM.

b. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari siaran acara Hikmah

Fajar pada radio RRI Jakarta 105,2 FM.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, diharapkan penelitian ini dapat berguna untuk

memperkaya kajian ilmu komunikasi dan memperkaya wacana pemikiran,

serta sebagai referensi tambahan, khususnya bagi pengembangan

penelitian di konsentrasi komunikasi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

Page 11: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

7

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah wawasan

khususnya pelaku dibidang program radio, kalangan teoritis, kalangan

praktisi, serta aktivis dakwah Islam pada umumnya dan tentunya

diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta khusunya fakultas dakwah dan komunikasi.

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Metode Penelitian

Dalam peneitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif,

penelitian kualitatif dilakukan dalam situasi yang wajar (Natural setting) dan

data yang dikumpulkan umumnya bersifat kualitatif. Peneliti tidak

menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan

penafsiran terhadap hasil penelitian.7 Metode yang digunakan oleh penulis

adalah dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Metode deskriptif

analisis adalah penelitian yang memaparkan situasi atau peristiwa, dimana

pada hakikatnya metode deskriptif adalah mengumpulkan data.8

Pendekatannya adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif sehingga

7 Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode penelitian komunikasi, (Ciputat: UIN Jakarta Press,

2006), h.41 8 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007) h.24-

25.

Page 12: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

8

penulis mengutamakan hasil perolehan data dari observasi, interview ataupun

dokumentasi dari sumber secara langsung yaitu stasiun radio Republik

Indonesia 105,2 FM Jakarta.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber-sumber tempat memperoleh

keterangan.9 Yakni Radio RRI 105,2 FM, Sedangkan objek penelitian disini

adalah suatu hal yang diteliti. Jadi, subjek dalam penelitian ini adalah siaran di

Radio RRI Jakarta 105,2 FM, sedangkan yang menjadi objek dalam

penelitian ini adalah program siaran radio Hikmah Fajar di radio RRI Jakarta

105,2 FM.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung antara objek

untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut.10 Penulis

mengadakan kunjungan langsung ke kantor dan Radio RRI Jakarta 105,2 FM.

Dimana penulis melakukan peninjauan, disertai dengan pengamatan dan riset.

Observasi dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan data tentang program

Hikmah Fajar dimana wawancara dilakukan pada 10 Desember 2009 – 03

Maret 2010.

9 Tatang M. Arifin, Menyusun Rencana Penelitian (Jakarta: Rajawali Press, 1968). 10 Rahmat Kriyantono, Teknik praktisriset komunikasi: Disertai contoh praktis risetmedia,

public relation, advertising, komunikasi orgaisasi, komunikasi pemasaran (Jakarta: Kencana, 2007) h.106

Page 13: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

9

b. Wawancara/Interview

Wawancara atau interview adalah teknis dalam upaya menghimpun

data yang akurat untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah

tertentu, yang sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian.11 Dalam

penelitian ini, penulis mewawancarai direktur program dari Radio RRI Jakarta

105,2 FM yaitu bapak Mariyanto. Selain itu penulis juga mewawancara

penyiar program Hikmah Fajar yaitu Ahmad Wildan.

c. Dokumentasi

Setelah melakukan pantauan dan wawancara, maka penulis melakukan

dokumentasi atau penyimpanan data-data yang diperlukan untuk penelitian.

Bahan-bahan yang didokumentasikan oleh penulis berupa artikel-artikel, hasil

wawancara, foto, serta rekaman video ataupun audio. Bahan-bahan

dokumentasi ini nantinya akan sangat dibutuhkan sebagai bahan penguat atas

kebenaran yang diperoleh.

4. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul berdasarkan hasil dari observasi, wawancara, dan

dokumentasi, dimana setelah semua data tersebut terkumpul, maka kemudian

penulis mengolah data-data tersebut. Penulis kemudian mendiskripsikan,

menggambarkan, dan menginterpretasikan semua data-data yang terkumpul

dengan apa adanya terlebih dahulu.

11 Wardi Bachtiar. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. (Jakarta: Logos, 1997) cet. ke 1 hal. 72.

Page 14: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

10

Setelah semua data-data yang dibutuhkan telah terkumpul sesuai dengan

kebutuhan, maka kemudian penulis menganalisis dan menarik kesimpulan sesuai

dengan tujuan penulisan. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif

karena penulis mengumpulkan serta melaporkan data tersebut dengan apa adanya,

dimana kemudian data dilukiskan sedemikian rupa antara hubungan dan

variabelnya, kemudian dilakukan analisis berdasarkan logika.12

E. Tinjauan Pustaka

Sebelum menentukan judul, dalam penulisan ini penulis mengadakan

survey ke beberapa tempat seperti ke perpustakaan Fakultas dakwah dan

Komunikasi serta ke perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Setelah melakukan pengamatan dan survey, penulis menemukan beberapa judul

skripsi mengenai analisis program acara, antara lain:

1. “Analisis Produksi Siaran Spirit In The Morning Di Radio 104,3 FM

TRI FM”, penulisnya adalah Sri Dewi Rhmadianti dengan NIM

105051001942, penelitiannya membahas tentang program Spirit In

The Morning di radio Tri FM 104,3 FM dimana penulis meneliti

tentang proses produksi, evaluasi dan profil mengenai radio Tri FM.

2. “Analisis Produksi Program Dakwah Assalamualaikum di M2 Radio

88,2 FM Bekasi” yang disusun oleh Novita Roliana dengan NIM

105051001868, penelitiannya mengulas tentang program siaran 12 Wardi Bachtiar,. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. (Jakarta: Logos, 1997) cet ke.1 hal. 16.

Page 15: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

11

Assalamualaikum di Radio M2 88,2 FM Bekasi, mulai dari pra

produksi hingga pasca produksi.

3. “Analisis Program Embun Pagi Radio Persada 12,78 AM

Tangerang”, penulisnya adalah Awaluddin dengan NIM

203051001423. dalam tulisan ini, penulis mengungkapkan pengaruh

dari program siaran embun pagi di radio persada 12,78 FM, selain itu

penulis juga meneliti tentang kredibilitas seorang penyiar dalam

membawakan acara siaran radio.

Walaupun Penulis melakukan tinjauan terhadap skripsi di atas, akan tetapi

penulis belum menemukan judul serupa yang diajukan oleh penulis, selain itu

penulis juga melakukan penelitian di tempat yang belum pernah diteliti

sebelumnya dan juga mengambil judul yang belum pernah ada sebelumnya yaitu

“Analisis Deskriptif Produksi Siaran HIkmah Fajar pada Radio RRI Jakarta

105,2 FM ”. Perbedaan dari penelitian-penelitian lainnya adalah, program yang

disiarkan dan waktu penelitiannya, dimana objek penelitiannya juga berbeda.

F. Sistematika Penulisan

Demi mempermudah proses penelitian, penulis menguraikan tulisan ini

dalam sub-sub dengan penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, batasan dan perumusan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka serta

sistematika penulisan.

Page 16: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

12

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Bab ini memuat informasi tentang media yang terdiri dari pengertian

media dan jenis-jenis media, kemudian membahas tentang produksi

program radio yang terdiri dari pengertian produksi, pengertian

program, pengertian radio, fungsi radio, serta karakteristik radio serta

media dan perkembangannya.

BAB III GAMBARAN UMUM RADIO RRI JAKARTA 105,2 FM

Bab ini membahas tentang profil Radio RRI Jakarta 105,2 FM dimana

pada bab ini akan dibahas tentang sejarah berdirinya Radio RRI

Jakarta 105,2 FM, visi dan misi, struktur organisasi, program acara,

profil acara Hikmah Fajar, serta kelebihan dan kekurangannya.

BAB IV ANALISIS PROGRAM SIARAN HIKMAH FAJAR PADA RADIO

RRI JAKARTA 105,2 FM

Pada bab ini berisi tentang deskripsi hasil penelitian penulis dalam

menganalisis produksi program Hikmah Fajar pada Radio RRI Jakarta

105,2 FM dengan pembahasan antara lain produksi program acara

Hikmah Fajar , produksi program Hikmah Fajar, serta kelebihan dan

kekurangan acara Hikmah Fajar.

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan yang merupakan jawaban terhadap perumusan

permasalahan serta saran-saran yang diajukan oleh penulis.

Page 17: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Radio

1. Pengertian Radio

Radio atau lebih tepatnya siaran radio (Broadcasting Radio) merupakan

salah satu jenis media massa, yaitu sarana atau saluran komunikasi massa

(Channel of communication) seperti halnya surat kabar, majalah atau televisi.

Produksi siaran merupakan kegiatan penyelenggaraan siaran, yaitu

rangkaian mata acara dalam bentuk audio atau visual yang ditransmisikan dalam

bentuk sinyal suara melalui udara maupun melalui kabel yang dapat diterima oleh

pesawat penerima (radio) di rumah-rumah. Karenanya proses penyiaran

merupakan proses yang panjang tetapi memerlukan waktu yang relatif singkat.1

Radio adalah media auditif, yang hanya bisa dinikmati dengan alat

pendengaran. Radio menjadi media penyampai gagasan, ide dan pesan melalui

gelombang elektromagnetik, berupa sinyal-sinyal audio. Menurut Masduki,

produksi siaran merupakan keterampilan memadukan wawasan, kreatifitas, dan

kemampuan mengoperasikan peralatan produksi, karena produksi adalah kawasan

kunci dalam aktivitas di radio siaran.2

1 Tommy Suprapto, Berkarier di Bidang Broadcasting, (Yogyakarta: Media Pressindo, 2006),

h.10 2 Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, (Yogyakarta: Pustaka populer LKIS, 2004), cet

ke-1, h.45

13

Page 18: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

14

Dalam proses produksi dibutuhkan sebuah tim, dimana sebuah tim

produksi harus mampu bekerjasama dengan satu tujuan mewujudkan suatu ide

menjadi acara yang berkualitas. Kerjasama ini harus berkesinambungan dari mulai

pra produksi, produksi acara, pasca produksi, hingga sebuah acara disiarkan, tim

tersebut harus menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing dalam koridor

perencanaan yang telah disusun.3

Penyiaran dapat terjadi karena tersedianya alat-alat untuk siaran,

sementara itu tujuan penyiaran yang klasik adalah “untuk membuat acara siaran”

dan akhirnya mengarah pada tujuan akhir penyiaran, yakni menghibur, mendidik,

dan mewartakan.4

Terkadang setiap radio memiliki karakteristik dan spesifikasi yang berbeda

dalam melakukan penyiaran berikut dalam format dan materinya, akan tetapi

setiap radio juga memiliki standar khusus agar layak didengar oleh para

pendengarnya.

2. Acuan Dasar Siaran Radio

Ada lima acuan dasar yang sangat penting dalam acuan dasar siaran radio,

dimana hal ini sangat penting dalam di dalam merencanakan, memproduksi dan

menyiarkan suatu acara bagaimanapun bentuk dan sifatnya, lima acuan dasar yang

sangat penting, yaitu ide, pengisi acara, peralatan, satuan kerja produksi dan

pendengar. Kelima acuan ini satu sama lainnya tidak dapat dipisahkan, akan

3 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, (Yogyakarta: Pinus, 2007), cet. Ke-1 4 Howard Gough, Programa Radio, (Jakarta: The Asia Foundation, 1999), h.1

Page 19: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

15

saling terkait dengan yang lainnya dan saling melengkapi agar tercipta hasil

produksi yang lebih baik.

a. Adanya Ide

Ide merupakan sebuah rencana dimana pada rencana tersebut akan disusun

pesan-pesan yang akan disampaikan kepada para komunikan (pendengar),

melalui medium radio dengan tujuan tertentu.

b. Pengisi Acara

Pengisi acara terdiri dari penyiar, bintang tamu, artis, seorang tokoh,

seorang pakar, cendekiawan, ulama dan sebagainya yang memiliki

kemampuan tertentu dalam bidangnya untuk tampil dalam sebuah acara

siaran.

c. Peralatan

Setidaknya sebuah studio harus dilengkapi dengan berbagai perlengkapan

misalnya seperangkat mixer audio, player audio (untuk memainkan musik),

speaker, turn table, ear phone, mikrofon, komputer, monitor dan alat

komunikasi yang dapat berhubungan dengan operator room.

d. Organisasi Pelaksana Produksi

Seorang produser harus memikirkan penyusunan organisasi pelaksanaan

produksi yang serapi-rapinya, sebab bila tidak, akan menghambat jalannya

produksi dan itu berarti kerugian waktu dan biaya. Dalam proses produksi

diperlukan waktu yang panjang dan berliku-liku, dan diantaranya kerabat kerja

Page 20: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

16

harus mampu menjalin kerjasama yang benar-benar kompak, karena itu harus

mampu menciptakan suatu satuan kerja yang “one well coordinated unit”.

Kelompok kerja produksi dibagi menjadi 3 satuan kerja yang terdiri dari:

1) Satuan kerja produksi/siaran

2) Satuan kerja fasilitas produksi

3) Operator tekhnik atau satuan kerja teknisi (engineering)

e. Pendengar

Mereka adalah sasaran dari setiap acara yang disiarkan dan mereka

merupakan faktor yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya acara yang

telah disiarkan.

3. Tahapan Produksi

Dalam memproduksi suatu program acara memiliki Standar Operation

Procedure (SOP), dimana proses produksi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:

a. Pra Produksi (perencanaan dan persiapan)

Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci

dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres.

Tahap pra produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut ini:

1) Penemuan ide

Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau

gagasan dalam membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis

naskah atau mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.

Page 21: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

17

2) Perencanaan

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule),

penyempurnaan naskah, pemilihan penyiar, estimasi biaya, penyediaan biaya,

waktu siaran, dan rencana lainnya yang merupakan bagian dari perencanaan

yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti.

3) Persiapan

Tahap ini meliputi pemberesan semua hal dalam perencanaan, latihan

penyiar, dan pembuatan setting suara, meneliti dan melengkapi semua

peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik diselesaikan

menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah ditetapkan.5

b. Produksi

Produksi adalah seluruh kegiatan siaran baik didalam studio maupun

diluar studio, baik dari tahap set up sampai dengan selesai.6 Proses produksi juga

ada yang dilaksanakan secara off air atau rekaman suara siaran, selain itu ada juga

produksi yang dilakukan secara relay.

Menurut lokasi atau tempatnya, produksi siaran dapat dibagi menjadi tiga

yaitu:

1) Produksi yang diselenggarakan sepenuhnya di dalam studio

2) Produksi yang sepenuhnya diselenggarakan di luar studio

5 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, (Yogyakarta: Pinus Book Publisher,

2007), h. 39 6 Departemen Program TVRI, Standar Operating Procedure, (Jakarta: PT. TVRI, 2008)

Page 22: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

18

3) Produksinya merupakan gabungan di dalam dan di luar studio.7

c. Pasca Produksi

Pasca produksi adalah proses evaluasi setelah sebuah program selesai

disiarkan kepada pendengar. Adapun jenjang evaluasi adalah sebagai berikut:

- Per Acara (Dilakukan langsung usai acara disiarkan, melibatkan

penyiar, pengisi acara, operator, dan pihak yang berhubungan dengan

pembuatan program)

- Per Divisi (Divisi musik atau berita, dilakukan mingguan atau bulanan,

melibatkan kepala divisi, para staff pelaksana program divisi)

- Antar Divisi (Evaluasi menyeluruh, dilakukan bulanan atau tahunan

melibatkan seluruh pengelola radio)

Adapun tujuan dari evaluasi adalah:

- Mengukur kekurangan materi dan kemasan acara

- Mengukur disiplin dan kreatifitas pelaksana acara

- Mengukur dampak acara (reaksi pendengar)

Adapun proses evaluasi terdiri dari:

- Analisa isi acara (materi yang disampaikan, kecakapan penyiar, dll...)

- Analisa ini kemasan acara (pemandu, kualitas audio, durasi)

- Pembenahan dan rencana (pengembangan acara selanjutnya)

7 Darwanto Sastro Soebroto, Produksi Acara Televisi, (Op Cit), h.47

Page 23: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

19

B. Pengertian Program

Kata program berasal dari bahasa Inggris, ‘programme’ atau ‘program’

yang artinya acara atau rencana. Undang-undang Penyiaran di Indonesia tidak

menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah siaran. Dalam

konteks ini, program diartikan sebagai segala hal yang ditampilkan stasiun

penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiensnya. Sedangkan siaran berasal dari

kata ‘siar’ yang berarti menyebarluaskan informasi melalui pemancar. Kata ‘siar’

yang ditambah akhiran ‘an’ membentuk kata benda, yang memiliki makna apa

yang disiarkan. Siaran adalah hasil (output) stasiun penyiaran yang dikelola oleh

organisasi penyiaran.8

Porgram adalah hal yang sangat penting dalam dunia radio, karena suatu

program seringkali menjadi tolak ukur sukses tidaknya radio dalam eksistensinya.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia terbitan departemen pendidikan dan

kebudayaan, menjelaskan bahwa program adalah acara, maksudnya program

adalah seperti pertunjukan siaran, pagelaran dan sebagainya.9

Menurut kamus WJS Purwodarminto, pengertian program adalah acara,

sementara kamus Webster Internasional volume 2 lebih merinci lagi, yakni:

program adalah suatu jadwal (schedule) atau perencanaan untuk ditindaklanjuti

8http://www.pdfqueen.com/html/aHR0cDovL2RpZ2lsaWIucGV0cmEuYWMuaWQvaml1bmtwZS9zMS9pa29tLzIwMDgvaml1bmtwZS1ucy1zMS0yMDA4LTUxNDA0MDQ0LTkxODItcGVueWlhcmFuLWNoYXB0ZXIyLnBkZg

9 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai pustaka) cet ke 1, h. 702

Page 24: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

20

dengan penyusunan “butir” siaran yang berlangsung sepanjang siaran itu berada di

udara.10

Program acara radio selama beberapa periode terakhir ini meliputi musik

atau variaty show, komedi, drama dan berita. Sedang Dominick (1983) membagi

4 kategori dasar format acara siaran radio yaitu Music, Talk, News dan Black and

etnic.11

Secara umum mata acara atau program radio diperoleh dari empat sumber,

yaitu:

1. Jaringan antar stasium atau merelay dari stasiun penyiaran lain.

2. Rekaman dan atau menyewa dari rumah produksi

3. produksi sendiri

4. Sindikasi program atau pertukaran program dengan pihak lain yang

menjadi kongsinya.12

Tujuan program secara umum adalah untuk mendidik, memberi informasi

ataupun menghibur13

Program dapat dikatakan berhasil atau tidaknya tergantung dari 2 hal.

Yang pertama adalah pengemasan program, dimana bila program radio tidak

dikemas dengan baik, maka tentu saja program tersebut akan menjadi tidak bisa

dinikmati. Yang kedua adalah sejauh mana respon dari pendengar terhadap suatu

10 RM Soenarto, Programa Televisi Dari Penyusunan Sampai Pengarug Siaran, (Jakarta:

FFTV-IKJ Press, 2007) h. 1 11 Tommy Suprapto, Berkarier di Bidang Broadcasting, (Yogyakarta: Media Pressindo,

2006) h. 14 12 Ibid, h. 15 13 Howard Gough, Programma Radio, (Jakarta: The Asia Foundation, 1999) h.335

Page 25: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

21

program. Bilamana pendengar memberikan respon positif dan menyukai program

radio, maka program tersebut bisa dikatakan berhasil karena telah mencapai

tujuan awalnya dalam membuat program.

C. Ruang Lingkup Radio

1. Pengertian Radio

Radio atau lebih tepatnya siaran radio (Broadcasting Radio) merupakan

salah satu jenis media massa, yaitu sarana atau saluran komunikasi massa

(Channel of communication) seperti halnya surat kabar, majalah atau televisi.

Secara etimologis radio adalah pengirim suara atau bunyi melalui udara.

Menurut Ton Kertapati, “Pada dasarnya radio merupakan medium untuk bercerita

yang dalam permulaannya segala apa yang disiarkan mempunyai bentuk cerita,

namun didalam bercerita itu diikuti dengan faktor lain yang membedakannya

dengan surat kabar yaitu efek, suara, musik, dan dialog”.14 Radio berarti

menciptakan gambar dengan kata-kata, musik, dan suara.15

Pengertian Radio menurut ensiklopedi Indonesia yaitu penyampaian

informasi dengan pemanfaatan gelombang elektromagnetik bebas. Sedangkan

istilah radio siaran atau siaran radio berasal dari kata radio broadcast (dalam

bahasa Inggris) atau radio omroep (dalam bahasa Belanda) artinya yaitu

14 Ton Kertapati, Dasar-dasar Publisistik dalam Pengembangannya Menjadi Ilmu

Komunikasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1986), cet. Ke 3 h. 205 15 Howard Gough, Programa Radio, (Jakarta: HPPI, 1999) h. 5

Page 26: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

22

penyampaian informasi kepada khalayak berupa suara yang berjalan satu arah

dengan memanfaatkan gelombang radio sebagai media.16

Radio adalah sarana atau media modern dimana penggunaan radio

bermaksud untuk penerangan, ajakan, promosi, pendidikan serta hiburan yang

mampu menggugah pendengarnya untuk mendapatkan informasi yang

dibutuhkan.

Siaran Radio sering disebut oleh sebagian ahli sebagai “kekuasaan kelima”

atau The fifth estate”, setelah sebelumnya pers dianggap sebagai “kekuasaan

keempat” (the fourth estate) serta tiga lembaga lainnya yaitu eksekutif, legislatif,

yudikatif.

Para ahli komunikasi memberi julukan kekuasaan kelima kepada radio

karena dibuktikan oleh sejarah yakni menjelang, semasa, dan sesudah perang

dunia II, tatkala Jerman, Italy, dan Jepang di satu pihak, terlibat dalam perang

radio dengan Inggris, Amerika, Russia, dan negara-negara lainnya di lain pihak.

Ada tiga faktor yang pendukung radio:

1. Radio siaran bersifat langsung

Makna langsung sebagai sifat radio siaran adalah, bahwa suatu pesan yang

akan disiarkan dapat dilakukan tanpa proses yang rumit. Bandingkan dengan

penyiaran pesan melalui surat kabar, brosur, pamflet, atau media cetak lainnya,

selain lama dalam prosesnya, juga tidak mudah menyebarluaskannya.

16 http://emteika.wordpress.com/2008/08/19/media-radio-dan-siaran-radio-pendidikan/

Page 27: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

23

Penyampaian pesan lebih efektif dan efisien melalui radio karena langsung tertuju

ke rumah-rumah dan langsung disampaikan melalui mikrofon.

2. Radio tidak mengenal jarak dan rintangan

Bagi radio tidak ada jarak waktu. Begitu suatu pesan diucapkan oleh

seorang penyiar atau operator, pada saat itu juga dapat diterima oleh khalayak.

Bagi radio tidak ada pula jarak ruang. Bagaimanapun jauhnya sasaran yang dituju,

radio dapat mencapainya. Gunung, lembah, padang pasir, ataupun samudera tidak

menjadi rintangan selama masih dalam jangkauan gelombang frekuensi radio.

3. Radio siaran memiliki daya tarik

Faktor ketiga yang menyebabkan radio dijuluki kekuasaan kelima ialah

daya tarik yang dimilikinya. Radio memiliki daya tarik, disebabkan oleh tiga

unsur yang melekat padanya. Yakni, kata-kata lisan (spoken words), musik, dan

efek suara.

Itulah faktor yang menyebabkan dijulukinya radio sebagai the fifth estate.

Langsung, tidak mengenal jarak dan rintangan, serta memiliki daya tarik.17

Keefektifan radio semakin didukung oleh produk teknologi mutakhir, seperti

pemancar frequency modulation (FM) yaitu teknik yang dipakai untuk

memasukan informasi dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa

gelombang sinus yaitu sebuah teknik yang digunakan untuk mengirim data ke

penerima.18

17 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004)

h. 107-109 18 http://www.total.or.id/info.php?kk=Frequency%20Modulation

Page 28: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

24

Sedangkan menurut Undang-undang Penyiaran no 32/2002, siaran radio

adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau

sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum

frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima

secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima

siaran, yang dilakukan secara teratur dan berkesinambungan.19

Radio tidak terbatas dan sulit dikontrol oleh keluarga di rumah-rumah. Ia

memasuki rumah dan kamar tidur tanpa mengetuk pintu.20

2. Fungsi Radio

Radio merupakan media audio (media yang menggunakan media suara),

dimana salah satu keunggunlannya adalah lebih murah, merakyat, dan bisa dibawa

atau didengarkan di mana-mana.

Berbicara tentang fungsi siaran, tidak terlepas dari media massa itu sendiri.

Dalam hal ini Harold D. Laswell. Seperti dikutip Onong Uchjana Effendi,

menyebutkan bahwa media massa mempunyai tiga fungsi utama:

a. The surveillance of the environment (mengungkapkan dan

menyebarkan informasi mengenai kejadian di suatu lingkungan dan

penggarapan berita.)

b. The correlation of part of society in responding to the environment

(kegiatan yang mencakup tentang interpretasi terhadap informasi

19 http://dodimawardi.wordpress.com/2008/09/08/produksi-siaran-radio-pekan-1/

20 Atie Rachmiatie, Radio Komunitas, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007) h.67

Page 29: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

25

mengenai lingkungan dalam beberapa hal ini dapat dikatakan sebagai

tajuk rencana atau propaganda)

c. The transmission of social heritage from one generation to the next

(difokuskan dari generasi ke generasi lain atau dari anggota dan norma

sosial dari generasi ke generasi lain atau dari anggota kepada

pandangan baru, ini sama dengan kegiatan pendidikan).21

Aktivitas penyiaran (dalam hal ini radio) tidaklah semata merupakan

kegiatan ekonomi, tetapi juga memiliki peran sosial yang tinggi sebagai medium

komunikasi. Kecendrungan ini nampak jelas sebagaimana dikemukakan oleh

Mulyana (2000) fungsi komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa

komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk

memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan antara lain lewat

komunikasi yang bersifat menghibur. Atas dasar hal tersebut, maka media (dalam

hal ini siaran radio) sering dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan sosial seperti

kampanye anti narkoba, imunisasi, dan lain sebagainya.22

21 Onong Uchjana Effendi, Dimensi-dimensi Komunikasi, (Bandung: Mandar Maju, 1986)

h.13 22 Tommy Suprapto, Berkarier di Bidang Broadcasting, (Yogyakarta: Media Pressindo, 2006)

h.2-3

Page 30: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

26

3. Karakteristik Radio

Radio adalah perangkat elektronik yang dapat berfungsi sebagai alat untuk

mendapatkan informasi dari berbagai pihak dengan baik dan aktual. Radio sebagai

media massa, sama seperti media massa lainnya, pada dasarnya memiliki fungsi

yang utama. Informasi, hiburan dan pendidikan merupakan fungsi dari media

massa. Tidak terpenuhinya salah satu fungsi tersebut akan membuat media massa

kehilangan audience dimana pada akhirnya digugat oleh khalayak, sebab tidak

memenuhi keinginan atau kemauan dan kebutuhan masyarakat.

Selain memiliki fungsi, radio juga memiliki sifat khas (karakteristik),

sehingga radio dapat dibedakan dari media massa lainnya. Dalam bukunya Media

Fack Book-KBP, Pedrice, Toledo, dan Montilla mengungkapkan bahwa

karakteristik radio memberikan manfaat yang unik, diantaranya:

1. Menarik Imajinasi

2. Cepat, karena radio merupakan alat informasi yang efisien

3. Mudah dibawa

4. Tidak memerlukan kemampuan membaca atau menulis

5. tidak memerlukan konsentrasi yang penuh dari pendengarnya

6. Cukup murah

7. Mudah digunakan23

Selain itu, menurut Djamalul Abidin radio juga memiliki sifat khas

(karakteristik), sehingga dapat membedakan dari media massa lainnya:

23 Harley Prayudha, Radio: Penyiar its not just talk, ( Jawa Timur: Bayumedia Publishing) h. 12

Page 31: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

27

a. Sifat siaran radio hanya untuk didengar

b. Bahasa yang dipergunakan haruslah bahasa tutur

c. Orang mendengar radio dalam keadaan santai, bekerja dan sebagainya.

d. Siaran radio harus mempunyai daya reka.

e. Siaran radio hanya bersifat komunikasi satu arah.24

Sedangkan menurut Antonius Darmanto, karakteristik radio sebagai media

massa yaitu:

1. Auditori artinya bahwa sifat radio siaran hanyalah untuk didengar untuk

konsumsi telinga. Padahal kemampuan indera telinga dalam menyerap

informasi sangat terbatas. Bahwa kemampuan orang menyerap informasi

melalui telinga hanya sekitar 5-10 persen dari keseluruhaan informasi yang

sempat didengarnya. Dengan demikian informasi yang disiarkan melalui

media radio bersifat sepintas lalu.

2. Mengalami gangguan sebagaimana media yang mengandalkan pada kekuatan

pancar gelombang elektro magnetic komunikasi melalui radio sering

mengalami berbagai gangguan, terutama yang disebabkan oleh faktor-faktor

geografis maupun faktor teknologi.25

24 Djamalul Abidin Ass, Komunikasi dan Bahasa Dakwah, (Jakarta: Gema Insani Press,

1996), Cet ke-1, h.125 25 Antonius Darmanto, Teknik Penelitian Naskah Acara Siaran Radio, (Yogyakarta:

Penerbitan Atma Jaya, 1998), cet ke-1, h.13-14

Page 32: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

28

Dengan demikian, agar pesan atau materi yang disampaikan oleh seorang

penyiar itu sampai ke pendengar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

diantaranya:

a) Karena kemampuan pendengar terbatas, maka pesan radio siaran harus

disusun secara singkat dan jelas

b) Oleh karena hanya indera pendengar yang digunakan khalayak, dan

pesannya pun selintas, maka radio siaran dapat mengajak

komunikannya untuk berimajinasi dan mampu menggugah emosi

pendengar.

c) Pentiar diharapkan akrab terhadap pendengar, seolah-olah penyiar ada

disamping pendengar.

d) Materi siaran kata pada radio siaran sebaiknya bergaya percakapan.26

Karakter lain dari radio adalah: At Once (cepat, segera, dan seketika),

heard once (didengar sepintas), secondary medium or half ears media (teman

dalam aktivitas), murah, mobile or portable (mudah dibawa dan dipindahkan),

lokal (faktor kedekatan).27

Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik

radio siaran perlu dipahami komunikator agar dalam menyusun dan

menyampaikan pesan dengan menggunakan media radio, komunikator dapat

melakukan penyesuaian, sehingga komunikasi tepat sasaran karena melihat waktu

26 Karlinah, Buku Materi Pokok Komunikasi Massa, (Jakarta: Universitas terbuka, 1999) cet

le-1, h. 77 27 http://dodimawardi.wordpress.com/2008/09/08/produksi-siaran-radio-pekan-1/

Page 33: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

29

siaran yang relatif singkat dan tidak bisa diulang-ulang, maka disinilah tantangan

yang harus dihadapi oleh para penyiar sebagai komunikator.28

D. Proses Produksi Siaran Radio

1. Pengertian Siaran dan Penyiaran

Siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar,

atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat

interaktif maupun tidak yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran.

Penyiaran adalah kegiatan pemancar luasan siaran melalui sarana

pemancaran dan atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan

bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.

2. Penyiaran Radio

Penyiaran radio adalah media komunikasi massa yang menyalurkan

gagasan dan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, berupa

program yang teratur dan berkesinambungan.29

3. Proses Penyiaran Radio

Proses berasal dari bahasa latin processus yang berarti geraknya, jalannya,

kemajuan, berhasil, perkara dan berasal dari bahasa Inggris Procession yang

artinya gerakan, maju, prosesi. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, proses

adalah rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan suatu

28 Karlinah, Buku Materi Pokok Komunikasi Massa, (Jakarta: Universitas terbuka, 1999) cet

le-1, h.79 29 Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru (Ciputat: Kalam Indonesia, 2005) h. 201-202

Page 34: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

30

produk, sedangkan produksi adalah barang yang dihasilkan atau kegiatan yang

menghasilkan barang atau jasa.30

E. Tahapan Produksi Siaran Radio

Dalam memproduksi suatu program acara memiliki Standar Operation

Procedure (SOP), dimana proses produksi ini terdiri dari tiga bagian utama,

yaitu:

a. Pra Produksi

Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci

dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres.

Tahap pra produksi memiliki tiga bagian,yaitu:

1) Penemuan Ide

Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan

dalam membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah

atau mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.

2) Perencanaan

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule),

penyempurnaan naskah, pemilihan penyiar, estimasi biaya, penyediaan

biaya, waktu siaran, dan rencana lainnya yang merupakan bagian dari

perencanaan yang dibuat secara teliti.

30 Tim Penyusun amus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus

Besar bahasa Indonesia, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1988) h, 701-703

Page 35: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

31

3) Persiapan

Tahap ini meliputi pemberesan semua hal dalam perencanaan, latihan

penyiar, dan pembuatan setting suara, meneliti dan melengkapi semua

peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik diselesaikan

menurut jangka waktu yang sudah ditentukan.31

b. Produksi

Produksi adalah seluruh kegiatan siaran baik didalam studio maupun

diluar studio, baik dari tahap set up sampai dengan selesai.32 Proses produksi

juga ada yang dilaksanakan secara off air atau rekaman suara siaran, selain itu

ada juga produksi yang dilakukan secara relay

c. Pasca Produksi

Pasca produksi adalah proses evaluasi setelah sebuah program selesai

disiarkan kepada pendengar. Tujuan dari pasca produksi atau evaluasi adalah

sebagai tempat untuk mengukur kekurangan selama produksi agar produksi

berikutnya menjadi lebih baik.

31 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program televise, (Yogyakarta: Pinas Book Publisher, 2007), h.39.

32 Departemen Program TVRI, Standar Operating Procedure, (Jakarta: PT.TVRI, 2008).

Page 36: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

BAB IV

ANALISIS PRODUKSI PROGRAM SIARAN HIKMAH FAJAR

PADA RADIO REPUBLIK INDONESIA 105,2 FM JAKARTA

A. Pra Produksi

Tahap pra produksi merupakan tahap penting dari sebuah produksi. Pada

tahap inilah segala perencanaan dan persiapan produksi dimulai. Tahap ini amat

mempengaruhi tahap produksi selanjutnya. Semakin baik sebuah pra produksi,

maka semakin baik pula tahap produksinya.

Idealnya, semua program yang dimiliki oleh radio sebaiknya melewati

tahap perencanaan, produksi dan evaluasi. Atau dengan kata lain harus memiliki

proses pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Dalam tahap pra produksi

program siaran Hikmah Fajar harus melalui beberapa tahapan, yakni:

1. Pencarian Ide

Tim kreatif akan membahas konsep dan hal-hal yang dianggap menarik

dari segi siaran. Tim kreatif banyak membahas konsep-konsep untuk tema yang

dapat merangsang respon psikologis pendengar. Oleh karena itu, pendengarpun

diharapkan akan mencari informasi lebih lanjut yang berkaitan dengan hal atau

permasalahan tertentu.

Semua siaran radio selalu didahului oleh timblnya sebuah ide atau

gagasan. Sesuai dengan teori komunikasi, ide merupakan rencana pesan yang

47

Page 37: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

48

akan disampaikan kepada khalayak pendengar melalui medium radio dengan

maksud dan tujuan tertentu.1

Ide yang telah didapatkan kemudian didiskusikan dan dirapatkan dalam

sebuah meeting oleh tim produksi dengan divisi dan elemen produksi yang

lainnya untuk membahas kebutuhan produksi acara siaran menjadi sebuah

program acara siaran yang layak untuk disiarkan dan dikonsumsi oleh para

pendengar.

2. Format Program

Penggunaan format dalam acara Hikmah Fajar di RRI 105,2 FM Jakarta

menggunakan format talk show, dimana dalam format talk show ini penyiar

berdialog dan berdikusi dengan narasumber (ustadz) membahas suatu topik,

kemudian setelah itu melakukan interaktif dengan penelepon atau pengirim sms

dari pendengar, para pendengar juga dapat mengemukakan pendapat, pertanyaan,

ataupun masukan terhadap pengisi acara.

Ada beberapa segment dalam program acara Hikmah Fajar, diantaranya:

Part 1 : Opening (Pembacaan ayat suci, salam pembuka)

Part 2 : Ceramah oleh narasumber

Part 3 : Break (lagu, spot iklan)

Part 4 : Sesi tanya jawab dengan pendengar (telepon/sms)

Part 5 : Penutup (Kesimpulan, salam penutup)2

1 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004)

h. 107-109.

Page 38: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

49

Siaran program Hikmah Fajar secara adalah selama 30 menit, dimana

dalam 30 menit waktu yang tersedia dibagi dalam beberapa bagian seperti tertulis

diatas.

Kelebihan program acara Hikmah Fajar diantaranya adalah para

pendengar dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan penyiar dan narasumber,

karena program Hikmah Fajar disiarkan secara langsung (live). Komunikan dapat

secara aktif memberikan tanggapan dan pernyataan pada komunikator, dan

sebaliknya komunikator dapat mendengarkan dan menjawab hal yang menjadi

pertanyaan komunikan, disini terjadinya interaksi secara aktif antara komunikator

dan komunikan, meskipun jarak dan tempat yang jauh memisahkan.

3. Pemilihan Materi

Materi yang disiarkan disajikan berdasarkan kalender dan apa yang sedang

berkembang dalam masyarakat, misalnya saat Idul Fitri, maka acara Hikmah Fajar

menyiarkan tema seputar Idul Fitri, begitu juga dengan moment-moment lainnya.

Artinya dalam Hikmah Fajar melihat situasi dan perkembangan yang sedang

terjadi pada saat itu, dengan memberikan pemecahan suatu masalah dari kacamata

Islam.

Tahap awal yang dilakukan yaitu perencanaan pemilihan materi dengan

mengadakan rapat yang diikuti oleh Supervisor Program, Content Program, dan

juga marketing, tanpa melibatkan dainya secara langsung.

2 Dokumen RRI Jakarta 105,2 FM Div. Dokumentasi RRI Jakarta.

Page 39: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

50

Tim produksi Hikmah Fajar pun mengadakan seleksi pemilihan materi

mana yang harus dipakai dan mana yang tidak dipakai. Kemudian lahir ide,

gagasan yang mana dengan materi atau bahan lain yang menunjang ide tersebut

akan tercipta naskah untuk produksi program.

4. Pengisi Acara

Dalam pengisi acara, tim kreatif serta programmer memiliki beberapa

kriteria yaitu :

a. Penyiar

Seorang penyiar dipilih sesuai dengan kriteria yang dinilai dari

kemampuan kecakapan sesuai dengan permintaan narasumber. Sebelum

melakukan siaran, penyiar sebelumnya telah bekerja sama dengan

narasumber untuk membahas topik yang akan dibahas pada hari itu agar

komunikasi tidak jauh dari topik. Tim dari Hikmah Fajar memiliki kriteria

dalam memilih penyiar, diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Berwawasan luas

2) Mampu menghidupkan materi yang dibawakan

3) Mampu menandingi narasumber sesuai dengan disiplin ilmunya

4) Dapat berimprovisasi

Page 40: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

51

b. Narasumber

Adapun kriteria seorang narasumber dalam program Hikmah Fajar adalah

sebagai berikut:

1) Latar belakang pendidikan formal dan non formal

2) Memiliki latar belakang keilmuwan sesuai dengan tema

3) Memiliki pengalaman siaran

5. Waktu Siaran

RRI Jakarta menyiarkan program Hikmah Fajar dengan durasi selama 30

menit (05.30 – 06.00 WIB).

Pertimbangannya adalah durasi waktu yang tidak terlalu lama

diaharapakan tujuan acara akan tersampaikan pada pendengar tanpa bertele-tele

dan membosankan, pendengarpun dapat berinteraksi dengan penyiar atau

narasumber karena disediakan space waktu untuk berinteraksi.

6. Biaya Produksi

Sumber biaya produksi yang didapat oleh Tim Hikmah Fajar bersumber

dari:

1) Iklan

Dan yang berasal dari sponsor maupun pihak yang bekerjasama

dengan pihak produksi Hikmah Fajar mendapatkan kompensasi berupa

spot iklan pada awal, pertengahan, dan akhir acara Hikmah Fajar

Page 41: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

52

2) Subsidi

Subsidi dari anggaran daerah, yaitu dari pemda DKI Jakarta, subsidi

ini dipergunakan untuk segala kebutuhan stasiun radio, salah satunya

produksi siaran Hikmah Fajar.3

7. Production Meeting

Production meeting berlaku pada acara Hikmah Fajar, disini tim produksi

membicarakan masalah teknis dan non teknis untuk keperluan siaran. Dalam tim

Hikmah Fajar, minimal satu hari sebelum siaran, tim produksi melakukan briefing

terlebih dahulu untuk kelancaran acara Hikmah Fajar.

Production meeting hampir tidak pernah dilakukan karena acara ini

disiarkan secara live (langsung) yang setiap hari diproduksi dengan format yang

sama dari hari ke hari. Jadi tim Hikmah Fajar jarang melakukan production

meeting dalam periode per hari, akan tetapi production meeting dilakukan dengan

periode mingguan atau dua mingguan.

B. Produksi

Memproduksi sebuah acara harus dipersiapkan secara matang. Bila ada

kesalahan sedikit saja baik teknis mauun non teknis dapat menghasilkan produk

siaran yang kirang baik sehingga dapat mengurangi kualitas siaran dan hasilnya

3 Dokumen RRI 105,2 FM Jakarta Div. Dokumentasi RRI Jakarta

Page 42: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

53

tidak maksimal. Pada tahap ini segala ide yang telah dituangkan ke dalam kertas

maupun pikiran pada tahap praproduksi diubah menjadi bentuk konkret.

Setelah proses perencanaan untuk sebuah program selesai dilaksanakan,

tahap selanjutnya yaitu proses produksi. Proses produksi atau pelaksanaan di radio

adalah pengaplikasian dari konsep seperti apa program yang akan disiarkan, siapa

narasumber dan penyiarnya.

1. Materi Produksi

Ide acara Hikmah Fajar pada awalnya dibuat dalam bentuk rundown dan

setelah itu dilakukan briefing dengan pengisi acara mengenai tema yang akan

dibawakan agar sesuai dengan format program dan mencapai tujuan yang

diharapkan.

Dalam hal isi materi produksi, ide acara yang telah dibuat dalam bentuk

rundown harus memiliki unsur dakwah didalamnya, karena dakwah merupakan

tujuan dari disiarkannya program Hikmah Fajar.4

2. Sarana dan Prasarana Produksi

Sementara itu ada sarana-sarana atau beberapa peralatan yang dibutuhkan

sebagai alat produksi siaran cahaya pagi, seperti mikrofon, pemutar lagu, ear

phone, dan lain sebagainya. Adapun sarana pendukung dalam suatu produksi

setidaknya harus ada bebarapa peralatan sebagai berikut:

a. Pemancar radio

b. Mixer audio untuk mengatur suara

4 Wawancara dengan Bapak Hambali, Kepala RRI Jakarta 105,2 FM 12 Februari 2010

Page 43: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

54

c. Ear phone untuk monitor penyiar

d. Komputer dengan spesifikasi tinggi

e. Recorder untuk merekam suara

f. Mikrofon dengan kualitas yang baik

Prasarana juga merupakan penunjang suatu produksi acara, setidaknya

harus ada beberapa prasarana pendukung dalam produksi di sebuah studio siaran,

diantaranya:

a. Ruang studio yang nyaman (ber-AC)

b. Akustik ruangan yang baik (tidak bocor suara)

c. Properti pendukung (meja, kursi, dan lainnya)

3. Organisasi Pelaksana Produksi

Unsur yang terlibat dalam organisasi pelaksana produksi hanyalah

produser yaitu bapak Hambali, beliau adalah kepala produksi yang mengawasi

dan melindungi acara tersebut. Tim kreatif adalah bapak H. Abdul Malik, Musik

director adalah Mahmud Taufik. Kemudian penyiar sekaligus operator musik

acara ini adalah ustadz Tomo dan narasumbernya adalah undangan dari pihak

MUI Bogor ataupun dari departemen agama setempat.5

5 Wawancara dengan Hambali kepala RRI Jakarta 105,2 FM Jakarta 12 Februari 2010

Page 44: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

55

4. Set up dan Rehearsal

Dalam acara Hikmah Fajar, set up dan rehearsal terkadang dilakukan oleh

tim produksi, untuk set up (persiapan yang bersifat teknis), biasanya tim produksi

melakukannya setengah jam sebelum acara dimulai yaitu sekitar jam 05.00 WIB.

Mereka hanya mengecek peralatan seperti mixer, earphone, CPU, serta peralatan

lainnya.

Tim produksi hanya memberikan garis besar permasalahan dari tema yang

akan dibahas dan biasanya mereka mengabari pengisi acara baik penyiar ataupun

narasumber melalui telepon, sedangkan untuk kru produksi jarang dilakukan

pelatihan karena kru produksi sudah mengetahui apa yang harus mereka lakukan

atau kerjakan karena acara ini ditayangkan hampir setiap hari, adapun pelatihan

dilakukan apabila ada perubahan saja.

5. Pelaksanaan Siaran

Acara Hikmah Fajar disiarkan secara langsung (live), jadi ketika penyiar

ataupun narasumber berbicara, pada saat itu juga pendengar di rumah bisa

mendengarkan suaranya saat itu juga. Disini hasil produksi langsung dapat

disiarkan kepada pemirsa dirumah waktu itu juga, tanpa melalui proses editing.

Proses siaran bisa dilakukan sendiri oleh penyiar yang merangkap sebagai

operator, dimana penyiar mengoperasikan sendiri peralatan siaran seperti

menyalakan mikrofon, dan mensetting mixer untuk kemudian di direct dengan

pemancar untuk kemudian disiarkan ke seluruh area yang terjangkau oleh

Page 45: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

56

gelombang radio. Proses siaran langsung memiliki resiko yang sangat tinggi, baik

secara teknis maupun non teknis jika dibandingkan dengan siaran rekaman.

Siaran program Hikmah Fajar dilakukan langsung dari studio siaran radio

republik Indonesia yang bertempat di jalan Radio Dalam no.34, Jakarta Selatan.

Dalam hal teknis, kerusakan alat dapat menyebabkan terganggunya acara

seperti rusaknya audio meyebabkan tidak adanya suara.

Adapun kendala non teknis seperti keterlambatan pengisi acara (baik

penyiar atau narasumber), pernyataan pengisi acara yang salah ataupun tidak

sesuai, tidak dapat ditarik kembali, pernyataan dan pertanyaan maupun kritikan

dari penelepon yang menyimpang dari pembahasan bakan melecehkan, tidak

dapat ditarik kembali, berbeda dengan hasil rekaman yang dapat diulang kembali

jka terjadi kesalahan, hingga tercapai hasil yang diharapkan baik secara teknis

maupun non teknis.

Didalam proses produksi pun sebenarnya sangat sederhana, yaitu setiap

hari Senin-Jumat mulai pukul 05.30 sampai dengan pukul 06.00 WIB, seorang

narasumber diundang ke RRI 105,2 FM Jakarta untuk menyampaikan tausiahnya

di ruang siaran RRI Jakarta. Dimana dalam proses siaran tersebut, ia ditemani

oleh seorang penyiar yang bertugas menjadi moderator dalam menyampaikan

telepon atau sms kepada narasumber. Pendengar yang ingin berpartisipasi bisa

langsung telepon ke nomor 0217433241.

Page 46: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

57

C. Pasca Produksi

Ini merupakan tahap akhir dari produksi. Setelah produksi berakhir,

produser dan penyiar berkumpul di ruang rapat untuk melakukan evaluasi. Untuk

proses akhir, di setiap radio pasti selalu mengadakan evaluasi. Tujuannya tentu

saja untuk melihat sejauh mana kesuksesan dari sebuah program yang disiarkan.

Tim produksi program Hikmah Fajar selalu mengadakan evaluasi yang dilakukan

setiap hari Sabtu atau minggu. Dan bukan hanya program cahaya pagi saja yang

memerlukan evaluasi, akan tetapi semua program yang disiarkan di RRI Jakarta

menempuh tahap evaluasi.

Dan setiap kali melakukan tahap evaluasi tentu saja pembahasannya

adalah:

a) Membahas kinerja personil tim

b) Kerjasama atau team work

c) Membahas absensi

d) Kemampuan, kendala dan juga Attitude

e) Mengevaluasi sejauh mana respon positif tersebut berpengaruh kepada

perilaku sehari-hari pendengar

f) Mengevaluasi tema-tema yang cukup populer dan pas buat pendengar

Page 47: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

58

g) Mengevaluasi program penyiar (termasuk Materi, penyiar,

narasumber) dan semua narasumber yang terbentuk dengan adanya

acara tersebut.

h) Membuat rekaman-rekaman.6

Evaluasi pada lingkup kecil selalu diadakan satu pekan sekali, dan

evaluasi besar diadakan 6 bulan sekali tujuannya untuk mengadakan perubahan

acara, atau merekrut orang-orang baru, dll. Penyiar tidak selalu ikut dalam rapat

evaluasi akan tetapi mereka hanya dilibatkan dalam rapat khusus penyiar dengan

bagian program. Begitu juga dengan narasumber tidak secara langsung

diikutsertakan dalam rapat evaluasi. Hanya dalam bentuk incidental saja.

Secara keseluruhan proses evaluasi yang dilakukan tim produksi Hikmah

Fajar di RRI Jakarta sudah sesuai dengan teori yang ada. Tentu saja evaluasi

sangat dibutuhkan dalam setiap program. Dengan adanya evaluasi ini berguna

untuk kemajuan dari program-program yang ada atau yang disiarkan di Radio

Republik Indonesia 105,2 FM Jakarta, agar dapat memperbaiki lagi kekurangan-

kekurangan yang ada didalam setiap program.

6 Wawancara pribadi dengan Bpk. Mariyono, bagian produksi RRI Jakarta, 11 Februari 2010

Page 48: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

59

D. Kelebihan dan Kekurangan

Setelah mengamati proses pelaksanaan program Hikmah Fajar di atas,

tentu terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, kelebihannya

adalah sebagai berikut:

1. Penempatan waktu dan hari yang cukup efektif mulai dari hari senin-

Jumat dari jam 05.30 sampai dengan 06.00 WIB, untuk menemani

pendengar mempersiapkan diri sebelum mulai beraktivitas, sehingga

dapat menumbuhkan semangat dalam memulai hari yang baik.

2. Acara ini diawali dengan memutarkan lagu-lagu islami dan solawat

kepada nabi agar pendengar dapat merasa lebih dekat dengan rasulnya.

3. Pemilihan narasumber yang pas untuk acara ini. Karena tim produksi

Hikmah Fajar memiliki kualifikasi dan standar untuk menjadi

narasumber.

4. Adanya tema yang sistematis sehingga setiap hari pembahasannya

sesuai dengan temanya dan tersusun dengan baik.

5. Dari segi pembiayaan acara ini tidak terlalu boros, karena

mendapatkan subsidi dari pemerintah (karena RRI adalah radio milik

negara)

Page 49: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

60

Adapun kekurangannya adalah sebagai berikut:

1. Waktu yang diberikan sangat sedikit, sehingga baik telepon atau sms

yang masuk tidak bisa dibaca dan diangkat seluruhnya, diharapkan

agar waktunya ditambah supaya bisa memfasilitasi respon dari

pendengar.

2. Materi yang diangkat terkadang bersifat kurang up to date atau aktual.

Bahkan materinya yang sudah didengar oleh mad`u dalam ceramah-

ceramah yang disampaikan di masjid-masjid atau majelis-majelis,

diharapakan kepada RRI agar menambah referensi-referensi sumber

berita, agar tema dan topik yang dibahas menjadi up to date.

3. Tidak adanya penyiar pengganti. Sehingga, sewaktu penyiar

berhalangan acara ini tidak on air.

4. Faktor internal dari RRI sendiri yang terkadang menghambat proses

produksi siaran, seperti penyiar yang datang terlambat, dan kurangnya

kesiapan saat akan take siaran.

5. Faktor eksternal dari kalangan pendengar yang terkadang kurang

respon terhadap siaran Hikmah Fajar, kemungkinan dikarenakan

jadwal siaran yang terlalu dini.

Page 50: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Proses Produksi Acara Hikmah Fajar

Tahapan produksi ini dimulai dari tahapan pra produksi, Dimana tim produksi

dan programmer mencari dan melakukan proses penemuan ide atau gagasan-

gagasan untuk siaran. Lalu setelah itu, dibuatlah perencanaan tema

pembahasan dan penyiaran yang ditentukan oleh tim kreatif. Setelah proses

pencarian ide dan setelah ide ditemukan, dibuatlah rundown atau susunan

draft untuk mempermudah proses selanjutnya, dimana setelah itu dilanjutkan

dengan mengundang narasumber yang menguasai tema dan materi

pembahasan setiap harinya. Adapun proses produksi Hikmah Fajar terdiri

dari: 1) Pencarian atau penemuan ide gagasan, 2) Memilih materi siaran, 3)

Menentukan waktu siaran, 4) Penentuan Biaya Produksi, dan 5) Production

Meeting. Dalam proses produksi siaran Hikmah Fajar di RRI 105,2 FM

Jakarta sangat sederhana sekali, yaitu proses siaranya dilakukan secara

langsung (live), seorang narasumber ditemani oleh seorang penyiar yang

berfungsi sebagai moderator dalam menyambungkan telepon dan

membacakan sms kepada narasumber. Sedangkan proses evaluasi biasanya

dilakukan setiap hari Sabtu atau Minggu dan berlaku untuk semua program.

62

Page 51: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

63

2. Kelebihan dan Kekurangan

Dari segi format acara dirasa sudah cukup baik. Karena program yang

disiarkan secara langsung (live) setiap harinya, mulai dari hari Senin-Jumat

pukul 05.30-06.00 WIB. Dan acara ini dipandang sangat tepat untuk memulai

on air RRI Jakarta dengan tujuan, menumbuhkan semangat pendengar untuk

dapat memulai hari yang baik. Respon dari pendengar cukup baik ini dapat

dilihat dari sms dan telepon yang masuk. Acara ini disiarkan secara langsung

dan secara interaktif sehingga pendengar bisa lebih aktif dan dapat meminta

konfirmasi akan pengertian yang ditimbulkan dari pesan yang diterima.

B. Saran-saran

1. Perbaikan manajemen di RRI Jakarta, karena RRI adalah radio pemerintah,

alangkah baiknya jika RRI menjadi panutan bagi radio-radio lainnya di

Indonesia.

2. Hendaknya dalam proses produksi program Hikmah Fajar durasinya lebih

diperpanjang lagi, agar respon pendengar yang masuk melalui sms dan telepon

bisa lebih banyak lagi dan pertanyaan yang masuk bisa dijawab seluruhnya.

3. Untuk pihak RRI Jakarta hendaknya menyiapkan penyiar pengganti, sebagai

antisipasi jika penyiar utama tidak bisa hadir atau berhalangan hadir.

Sehingga, ketika penyiar berhalangan acara tersebut tetap on air dan tidak

terjadi kekosongan.

Page 52: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

64

4. Hendaknya dokumentasi untuk rekaman diperbaiki dan diperbanyak. Jadi,

ketika ada yang membutuhkan sudah tersedia.

5. Membuat struktur organisasi penyiaran besar yang lebih lengkap sekaligus

menambah sumber daya manusianya agar tidak ada lagi yang merangkap di

dua bagian dan lebih memaksimalkan SDM sehingga menghasilkan produksi

yang maksimal.

6. Selalu melakukan inovasi-inovasi seperti pemilihan materi yang up date dan

tepat serta topik-topik hangat yang berkembang di tengah masyarakat yang

memang dibutuhkan pada saat itu.

7. Selalu lakukan inovasi dalam program penyiaran, karena salah satu faktor

larinya pendengar ke media lainnya adalah karena mereka merasa bosan

mendengarkan radio yang seperti itu-itu saja.

Page 53: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

DAFTAR PUSTAKA

Abda, Slamet Muhaemin. Prinsip-prinsip Metodologi Dakwah, (Surabaya: Nasional, 1992)

Abidin, Djamalul. Komunikasi dan Bahasa Dakwah, (Jakarta: Gema Insani Press,

1996), Cet ke-1. Ardani, Moh. Memahami Permasalahan Fikih Dakwah, (Jakarta: Mitra Cahaya

Utama, 2006). Arifin, Tatang M. Menyusun Rencana Penelitian (Jakarta: Rajawali Press, 1968) Bachtiar, Wardi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. (Jakarta: Logos, 1997) Cet.

Ke 1. Darmanto, Antonius. Teknik Penelitian Naskah Acara Siaran Radio, (Yogyakarta:

Penerbitan Atma Jaya, 1998), cet ke-1. Departemen Program TVRI, Standar Operating Procedure, (Jakarta: PT. TVRI,

2008) Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai pustaka) cet ke 1, Dominick, Joseph R. The Dynamics of Mass Communication. New York: Random

House Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2004). Effendy, Onong Uchjana. Dimensi-dimensi Komunikasi, (Bandung: Mandar Maju,

1986). Ghazali, M. Bahri. Dakwah Komunikatif, (Jakarta; CV Pedoman Ilmu, 1997), cet.

Ke-1. Gough, Howard. Programa Radio, (Jakarta: The Asia Foundation, 1999).

Page 54: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

Karlinah, Buku Materi Pokok Komunikasi Massa, (Jakarta: Universitas terbuka, 1999) cet ke-1.

Kertapati, Ton. Dasar-dasar Publisistik dalam Pengembangannya Menjadi Ilmu

Komunikasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1986), cet. Ke-3. Kusnadi, Wawan. Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Media Televisi, (Jakarta:

Rineka Cipta 1996) Latif, Nasrudin. Teori dan Praktek Dakwah Islamiyah, (Jakarta: Firma Dara,

1998) Masduki. Jurnalistik radio Menata Profesionalisme Reporter Dan Penyiar,

(Yogyakarta:LKIS, 2004), cet. Ke 3 Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, (Yogyakarta: Pustaka populer LKIS,

2004), cet ke-1. Prayudha, Harley. Radio: Penyiar its not just talk, ( Jawa Timur: Bayumedia

Publishing). Rachmatie, Atie. Radio Komunitas, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007). Rakhmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007). Soebroto, Darwanto Sastro. Produksi Acara Televisi. Soenarto, RM. Programa Televisi Dari Penyusunan Sampai Pengarug Siaran,

(Jakarta: FFTV-IKJ Press, 2007). Suprapto, Tommy. Berkarier di Bidang Broadcasting, (Yogyakarta: Media

Pressindo, 2006). Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Wibowo, Fred. Teknik Produksi Program Televisi, (Yogyakarta: Pinus, 2007), cet.

Ke-1

Page 55: ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),

SUMBER INTERNET

- http://www.pdfqueen.com/html/aHR0cDovL2RpZ2lsaWIucGV0cmEuYWMuaWQvaml

1bmtwZS9zMS9pa29tLzIwMDgvaml1bmtwZS1ucy1zMS0yMDA4LTUxNDA0MDQ0LTkxODIt

cGVueWlhcmFuLWNoYXB0ZXIyLnBkZg

- http://emteika.wordpress.com/2008/08/19/media-radio-dan-siaran-radio-

pendidikan/

- http://www.total.or.id/info.php?kk=Frequency%20Modulation

- http://dodimawardi.wordpress.com/2008/09/08/produksi-siaran-radio-pekan-

1/

- http://www.rribogor.info/sejarah-rri.html

- http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id

=27622:-rri-tetap-eksis-bersaing-dengan-radio-

swasta&catid=14&Itemid=27