ANALISIS DESKRIPTIF PESAN DAKWAH DALAM BUKU HOW...
Transcript of ANALISIS DESKRIPTIF PESAN DAKWAH DALAM BUKU HOW...
ANALISIS DESKRIPTIF PESAN DAKWAH DALAM BUKU HOW TO MASTER YOUR HABITS
KARYA FELIX Y. SIAUW
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat-syarat Memperoleh Meraih Gelar
Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)
Oleh: SITI SUHAELIYAH NIM: 1110051000084
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1435 H/2014 M
ANALISIS DESKRIPTIF PESAN DAKWAH DALAM BUKU HOW MASTER TO YOUR HABITS
KARYA FELIX Y. SIAUW
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
SITI SUHAELIYAH NIM: 1110051000084
Pembimbing:
KALSUM MINANGSIH, MA
NIP: 19770424 200710 2002
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMUKOMUNIKASI JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sastra 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah jakarta.
Ciputat, 2 September 2014
Siti Suhaeliyah
i
ABSTRAK
Siti Suhaeliyah 1110051000084 Analisis Deskriptif Pesan Dakwah Dalam Buku How To Master Your Habits Karya Felix Y. Siauw
Di era globalisasi saat ini banyak orang atau ustadz-ustadz yang berdakwah melalui bi al-qalam (tulisan), termasuk ustadz felix Y. Siauw yang berdakwah melalui tulisan. Dakwah melalui tulisan memiliki keunggulan dibandingkan dengan metode lainnya, diantaranya: karya seorang penulis akan dikenal sampai kapanpun, bahkan ketika penulis telah tiada, karena para pembaca akan selalu ingat pesan-pesan yang ada di dalam buku-buku tersebut. Karya dari Felix Y. Siauw yaitu: Beyond The Inspiration, Muhammad Al-Fatih, Yuk Berhijab, Putusin Aja! dan How To Master Your Habits. Mayoritas isi pesan yang dituliskan oleh beliau adalah pesan-pesan dakwah. Buku How To Master Your Habits banyak memberi pesan-pesan dakwah (Aqidah, akhlak, dan syariah) kepada pembaca dan intisari dari buku tersebut yaitu bahwa kebiasaan adalah kunci sukses didalam menjalankan segala kegiatan sehari-hari.
Berdasarkan permasalahan diatas, timbul beberapa pertanyaan, yaitu: Apa isi pesan dakwah (Aqidah, akhlak, dan syariah) yang terkandung dalam buku How To Master Your Habits? Dan apa saja pesan dakwah (Aqidah, akhlak, dan syariah) yang paling dominan dalam buku How To Master Your Habits?
Metode yang digunakan penulis yaitu pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik analisa deskriptif yang seringkali digunakan untuk mengkaji pesan-pesan dakwah. Penulis menganalisa pesan-pesan dakwah di tiap-tiap paragraf yang terdiri dari 44 sub judul buku, namun hanya 11 sub yang di teliti. Dengan menggunakan teknik observasi (pengamatan),
Berdasarkan hasil data yang diperoleh adalah bahwa isi dari buku How To Master Your Habits terdapat banyak pesan-pesan dakwah diantaranya: pesan akidah, pesan akhlak dan pesan syariah yang yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun pesan-pesan yang paling dominan dalam buku How To Master Your Habits yang pertama adalah pesan syariah karena di buku ini diceritakan tentang sahabat-sahabat Rasul yang memiliki kelebihan, pesan yang kedua adalah pesan aqidah, dan yang terakhir adalah pesan akhlak.
Kata kunci: Analisis Deskriptif, Pesan, Dakwah, dan Buku.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam tiada
kata yang pantas diucapakan selain kata syukur kehadirat Allah SWT yang selalu
memberikan nikmat sehat, rejeki, dan sebagainya. Shalawat serta salam teriring
kepada baginda Rasulullah SAW yang memiliki banyak jasa kepada umat
manusia.
Kesehatan dan kelancaran yang diberikan Allah SWT merupakan
anugerah yang sangat besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
atau skripsi ini dengan penuh kesabaran, kekuatan fisik, dan kekuatan mental
untuk menyelesaikan skripsi ini dengan judul, Analisis Deskriptif Pesan Dakwah
Dalam Buku How To Master Your Habits. Sehubungan dengan selesainya skripsi
ini, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan, bimbingan serta dorongan semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:
1. Dr. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Dr.Suparto. M.Ed, M.A, selaku Wakil Dekan Bidang
Akademik, Drs. Jumroni, M. Si, selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi
dan Keuangan, dan Dr. H. Sunandar, M.A selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan.
2. Rachmat Baihaki, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam dan Fita Faturrahmah, M.si selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi
iii
dan Penyiaran Islam sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan bimbingan dan arahan skripsi.
3. Kalsum Minangsih M.A. selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah
berkenan meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan
inspirasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
memberikan banyak ilmu pengetahuan yang bermanfaat.
5. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan pelayanan
peminjaman buku-buku untuk digunakan dalam penulisan skripsi ini.
6. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Idris dan Ibunda Juju. Terima kasih
atas pengorbanan, dorongan semangat dan membiayai kuliah hingga usai,
serta do’a yang terus dipanjatkan untuk penulis. Serta dukungan moril,
materil dan juga tenaga serta do’a dari kakak dan adik yaitu Ahmad
Suhaely, Ahmad Yani dan Ahmad Rafi.
7. Ustadz Felix Y. Siauw sebagai penulis buku How To Master Your Habits,
yang telah memberikan inspirasi terhadap penulisan skripsi ini.
8. Agus Santoso S.Kom.i terimakasih karena telah banyak meluangkan
waktunya dan mendorong untuk tetap semangat buat skripsi ini.
9. Nur Damayanti terimakasih sudah membantu dan mendorong penulis
untuk skripsi ini.
iv
10. Sahabat-sahabatku Dyah, Heni, Indah, Ida, Anis, Atik, Alice, Dede dan
teman kelas KPI C angkatan 2010 telah memberikan banyak kenangan
untuk waktu 4 tahun ini.
Berbagai macam kekurangan dalam penulisan penelitian ini, mudah-
mudahan bermanfaat bagi semuanya khususnya bagi penulis. Akhirnya tiada satu
ucapan melainkan ucapan terima kasih penulis kepada seluruh para Dosen yang
telah memberikan ilmunya semoga ilmu tersebut menjadi ilmu yang bermanfaat
dan barokah.
Jakarta, 21 Agustus 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI ABSTRAK ...................................................................................................... i KATA PENGANTAR .................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................ v BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................. 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 6 D. Metodologi Penelitian ................................................................ 7
1. Metode Penelitian................................................................... 7 2. Subjek dan Objek Penelitian .................................................. 7 3. Teknik Pengumpulan data ...................................................... 7 4. Teknik Analisis Data .............................................................. 8
E. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 8 F. Sistematika Penulisan ................................................................ 9
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Pengertian Dakwah ..................................................................... 11 B. Pengertian Pesan ......................................................................... 12 C. Macam-macam Pesan Dakwah ................................................... 12
1. Tentang Aqidah ...................................................................... 13 2. Tentang Akhlak ...................................................................... 16 3. Tentang Syariah ..................................................................... 17
D. Tujuan Dakwah ........................................................................... 18 E. Pengertian Buku .......................................................................... 19 F. Sejarah Buku ............................................................................... 20 G. Buku sebagai Media Dakwah ..................................................... 21
BAB III GAMBARAN UMUM BUKU HOW TO MASTER YOUR HABITS
A. Resensi Buku How To Master Your Habits ................................ 27 B. Biografi penulis Buku ................................................................. 28 C. Curiculum Vitae Penulis Buku ................................................... 30 D. Prologue ...................................................................................... 32 E. Epilogue ...................................................................................... 33
BAB IV PESAN DAKWAH DALAM HOW TO MASTER YOUR
HABITS KARYA FELIX Y. SIAUW A. Pesan Dakwah yang terkandung dalam Buku How To Master
Your Habits KaryaFelix Y. Siauw ............................................. 37 1. Pesan Aqidah ....................................................................... 37 2. Pesan Akhlak ....................................................................... 46 3. Pesan Syariah ....................................................................... 50
B. Pesan Dakwah yang paling Dominan dalam Buku How To Master Your Habits ......................................................................... 57
vi
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 59 B. Saran ........................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kini sedang mencapai
tingkat yang sangat luar biasa, khususnya dalam bidang teknologi komunikasi
dan informasi sebagai sebuah sarana yang dapat menghubungkan suatu
masyarakat di satu tempat dengan masyarakat di tempat lain. Kemajuan
teknologi ini, secara langsung maupun tidak, ikut mempengaruhi segala aspek
kehidupan manusia.
Semakin pesatnya perkembangan dengan media komunikasi dan
informasi, media komunikasi melalui tulisan seperti buku, novel, surat kabar,
atau majalah masih memiliki pembaca setia. Ditengah maraknya media
komunikasi dan informasi elektronik seperti televisi, internet, bahkan e-book
(electronic book), ternyata buku atau novel yang diterbitkan masih tetap eksis
di pasaran
Perkembangan zaman yang semakin maju menjadikan media
komunikasi semakin berkembang pesat, hadirnya beraneka ragam media
komunikasi merupakan salah satu sarana yang sebaiknya dimanfaatkan secara
optimal oleh manusia untuk berkomunikasi, dan tentunya umat Islam juga
dapat memanfaatkan media komunikasi sebagai mediator untuk
menyampaikan pesan moral yang baik dan juga sebagai media dakwah.
2
Dakwah dapat diartikan dengan seruan, undangan atau ajakan yang
semuanya menunjukkan adanya komunikasi antar dua pihak, dimana pihak
pertama da’i berusaha menyampaikan pesan, informasi, mengajak dan
mempengaruhi pihak kedua madh’u namun dalam proses berdakwah
hendaknya pesan-pesan agama disampaikan dengan cara yang baik.1
Jika ditinjau dari segi prosesnya kegiatan dakwah juga merupakan salah
satu dari proses komunikasi, dalam bukunya Toto Asmara mengatakan
“dakwah merupakan salah satu proses komunikasi yang paling khas”.2
Kegiatan dakwah pada saat ini tidak hanya dilakukan dengan cara
melalui penyampaian lisan saja, dakwah juga dapat disampaikan secara
tulisan, seperti surat kabar, koran, majalah, maupun buku-buku cerita, seperti
novel dll.
Dakwah bukanlah sekedar menyampaikan apa yang telah kita hafalkan
dan kita pelajari didepan umum, tetapi juga menciptakan perubahan terhadap
objek dakwah menuju kebaikan dan menimbulkan rasa aman, dan
ketentraman kepada seluruh manusia, bukan malah menimbukan rasa takut
dengan apa yang didakwahkan.
Tujuan dakwah lebih terarah, maka perlu dipersiapkan terlebih dahulu
metode dan klasisfikasinya. Termasuk dalam menggunakan media massa
sebagai penopang dalam kegiatan dakwah seperti teknologi informasi dan
komunikasi yang hingga saat ini terus mengalami perkembangan. Bahkan,
1 Toha Yahya, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Wijaya, 1992), h. 1 2 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1991), h. 16
3
untuk saat ini, penggunaan media cetak seperti majalah, buku dsb. Telah
banyak digunakan oleh para penda’i sebagai media dakwah.
Dakwah bi al-Qalam yang lebih banyak dipilih para praktisi, selain
penjelasaannya lebih mendalam (komprehensif), seorang da’i bisa
menyebarkan pemikiran dan ajarannya hanya melalui lembaran-lembaran
yang mudah diperoleh semua orang. Dakwah bi al-Qalam, bila dibandingkan
dengan bentuk dakwah lainnya memiliki banyak keunggulan. Jalaluddin
Rakhmat pernah mengatakan: “verba valent, scripta manent” yang artinya,
ucapan bisa hilang tetapi tulisan akan tetap abadi.3
Buku merupakan salah satu sarana untuk mentransfer ilmu dari penulis
kepada secara tidak langsung melalui buku. Buku merupakan pustaka ilmu
yang dapat memberikan khazanah pengetahuan bagi para pembacanya. Buku
juga dapat digunakan bahan referensi untuk mengajar, diskusi, menyusun
makalah, menulis karya ilmiah dan lain-lain.
Buku mengandung informasi-informasi yang dapat menambah
wawasan, bisa juga sebagai hiburan, menggugah emosi dan membentuk serta
mengubah cara berpikir seseorang. Lahirnya para intelektual, sejarahwan,
politikus, dokter, tidak terlepas dari antusias dari mereka membaca,
memahami dan mengimplementasikan isi buku itu sendiri. Sehingga, urgensi
buku bagi manusia tidak dipungkiri karena buku memberikan sumbangsih
besar bagi kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan.
3 Jalaluddin Rakhmat, Islam Aktual, (Bandung: Mizan,1998), h. 2
4
Fenomena ustad yang menjadikan buku sebagai media dakwah banyak
sekali diantaranya ustadz Arifin Ilham, AA Gym, Yusuf Mansur dan lainnya.
Ada salah satu ustadz muda yang fenomenal dalam menulis buku dan
sebagian besar karyanya menjadi buku best seller, efeknya yaitu karirnya
melesat dengan cepat setelah dia terjun kedalam dunia mubaligh yaitu Felix
Y. Siauw.
Felix Y. Siauw merupakan seorang Islamic Inspirator, beliau
mengeluarkan buku yang berjudul How To Master Your Habits dalam
bukunya mampu membangkitkan nilai-nilai Ilahiyah didalam diri setiap
individu sehingga mampu dan mau menjalani hidup dan beraktifitas dengan
mulia. Selain berkonsentrasi membangun generasi Islami sebagai Islamic
Inspirator, penulis, beliau juga aktif mengisi kajian-kajian Islam
diperkantoran, kampus dan masjid di seluruh Indonesia. Beliau seorang
muallaf yang setelah mempelajari Islam, kemudian beliau menemukan
jawaban yang memuaskan tentang Islam sebagai agama yang benar dan
memberikan solusi dalam permasalahan hidup ini. 4
Buku habits ini memang banyak mengangkat ajakan dakwah dan
menjadi pendakwah. Tapi bukan dakwah yang sekedar berkhotbah. Disini
dakwahnya itu lebih bersifat menyebarkan kebaikan dan menjadi pemimpin
atau sosok yang membuat perbedaan dengan mengajak ke arah kebaikan.
4 Diakses Pada Tanggal 20 Juni 2014 http://ninaevawaty.com/buku-how-to-master-
your-habits/#axzz39IYcsAsP.
5
Tapi untuk bisa menjadi sosok tersebut, ada kebiasaan-kebiasaan baik yang
harus ditanamkan.
Umumnya dalam penulisan buku tidak pernah lepas dari latar belakang
pengarangnya, apabila seorang pengarang seorang muslim ( Felix Y. Siauw)
maka sangat besar lahirnya karya yang dilatar belakangi oleh motivasinya
untuk menyampaikan pesan yang terkandung dalamnya ataupun yang sedang
berlangsung.
Alasan penulis meneliti buku How To Master Your Habits ialah karena
buku ini best seller, penulis bukunya seorang mualaf, dan isi pesan dari buku
ini menarik, yaitu mengajarkan bahwa setiap perbuatan atau aktifitas yang
sulit jika dikerjakan secara rutin atau berulang-ulang maka dengan mudah
kita bisa mengerjakannya.
Dari latar belakang diatas maka penulis ingin meneliti buku How To
Master Your Habits dengan judul “Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Buku
How To Master Your Habits karya Felix Y. Siauw”.
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang pembahasan diatas, maka dalam hal ini di
buat pembatasan masalah. Penelitian ini dibatasi hanya pada konteks pesan-
pesan dakwah dari kategori Aqidah, Akhlak dan Syariah yang terkandung
dalam buku “How To Master Your Habits”.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
6
a. Apa isi pesan dakwah yang terkandung dalam buku How To Master
Your Habits?
b. Apa saja pesan dakwah yang paling dominan dalam buku How To
Master Your Habits?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui pesan-pesan dakwah tentang aqidah, akhlak dan syariah
yang terkandung dalam buku “How To Master Your Habits”.
b. Mengetahui tema apa saja yang mendominasi pesan dakwah dalam
buku “How To Master Your Habits”.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat akademis
Penelitian ini dapat menjadi sebuah kajian yang menarik dalam
menempatkan buku sebagai salah satu media komunikasi dakwah dan
menambah khazanah juga referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan di
bidang komunikasi dan penyiaran islam, serta dapat menambah wawasan bagi
penulis dan khususnya para pembaca.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan menambah
wawasan islam bagi mahasiswa, dan elemen masyarakat luas serta para
praktisi dakwah bahwa setiap muslim dapat berperan aktif dalam
mengembangkan tugas dakwah melalui tulisan yang salah satunya dengan
hasil karya sastra seperti buku.
7
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Untuk meneliti isi pesan dalam buku, penulis menggunakan metode
kualitatif dengan teknik analisis deskriptif karena sangat bergantung pada
perspektif yang dipergunakan serta permasalahan yang diteliti. Penelitian
deskriptif berusaha menghimpun data, mengolah dan menganalisa masalah
secara kualitatif, dan menafsirkannya secara kualitatif pula.
Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji
hipotesis atau membuat prediksi. Deskriptif diartikan melukiskan variabel
demi variable, satu demi satu. Pengertian ini sama dngan analisis deskriptif
dalam statistik, sebagai lawan dari analisis inferensial. Metode deskriptif
mengumpulkan data secara univariat. 5 Dalam mencari hasil penelitian,
penulis mengamati paragraf per paragraf dari judul yang mengandung isi
pesan dakwah dalam buku How To Master Your Habits
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah buku yang berjudul How To Master Your
Habits dan objek penelitiannya adalah isi pesan dakwah yang ada pada
pembahasan terplih dalam buku How To Master Your Habits karya Felix Y.
Siauw.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Pengamatan (observation) yakni teknik pengumpulan data dimana
peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap yang
5 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, ( Bandung, Remadja Karya, 1985),
h. 34
8
diselidiki baik pengamatan itu dilakukan di dalam situasi yang
sebenarnya maupun dilakukan didalam situasi buatan yang khusus
diadakan.6 Yaitu dengan membaca dan mengamati setiap paragraf buku
How To Master Your Habits.
b. Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data-data berupa buku-buku
penelitian, buku dakwah, buku komunikasi, dan data tentang buku
yang didapat dari internet.
4. Teknik analisis Data
Peneliti menampilkan pesan dakwah berdasarkan kategorisasi secara
sistematik yang terdiri dari aqidah, syariah dan akhlak. Kemudian dibuat
kontruksi kategori, merupakan semacam alat yang digunakan untuk
mengupas permasalahan dalam penelitian. Kategori yang dibuat berfungsi
memilih isi pesan yang tersurat menjadi gambaran berupa data yang dapat di
analisa untuk menjawab permasalahan yang diajukan, yang terbagi dalam tiga
kategori yakni aqidah, akhlak dan syariah. Dan sub kategori akidah meliputi
tawakal, takwa dan istiqomah. Untuk akhlak meliputi: Sabar, ikhlas, syukur
nikmat, rendah hati dan akhlak tercela. Sedangkan pada syariah meliputi:
Sholat, muamalah, zikir dan do’a.
E. Tinjauan Pustaka
Penelitian mengenai analisa media cetak terutama buku-buku memang
telah banyak ditemui di Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
maupun di Perpustakaan Universitas Islam Negeri Jakarta, namun tidak
6 M. Nazir, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985), h. 162
9
mengecilkan hati dan minat penulis untuk meneruskan penelitian ini karena
beberapa hal yang penulis anggap menjadi kelebihan dari buku-buku yang
lain. Salah satu kelebihan buku ini yaitu kisah nyata dari penulis (Felix Y.
Siauw), adapun beberapa karya tulisan yang menjadi tolak ukur diantaranya
adalah:
1. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Buku Pengantin Al-Qur’an Kalung
Permata Buat Anak-anakku karya M. Quraish Sihab yang ditulis oleh
Fatmawati Ali 2012. Skripsi ini membahas tentang pesan dakwah (akidah,
syariah dan akhlak) dalam buku tersebut. Penelitian ini menggunakan
metode analisis isi yang bertujuan untuk mengamati dan menganalisa
pesan-pesan dakwah yang ada di dalam buku tersebut.
2. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Buku Menabur Pesan Ilahi Karya M.
Quraish Shihab yang ditulis oleh Sukriah 2008 yang membahas tentang
pesan dakwah (akidah, syariah dan akhlak) dalam buku tersebut. Metode
penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan menggunakan
penjurian.
3. Semiotika konteks visual dalam buku How To Master Your Habits karya
Felix Y. Siauw yang ditulis oleh Maria Safitri 2014 yang meneliti sistem
penandaan yang ada dalam buku tersebut. Metode yang digunakan
kualitatif dengan teknik semiotika analitik.
F. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan ini, penulis akan membahas lima bab, yang masing-
masing Bab terdiri dari beberapa Sub Bab, yaitu:
10
BAB I PENDAHULUAN. Membahas latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metodologi penelitian, tinjauan pustaka, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS. Membahas tentang kerangka teori
mengenai pengertian analisis isi, metode analisis isi, komponen analisis isi,
desain analisis isi, tahapan proses penelitian analisis isi, pengertian dakwah,
pengertian pesan, macam-macam pesan dakwah, tujuan dakwah, pengertian
buku, sejarah buku, dan buku sebagai media dakwah .
BAB III GAMBARAN UMUM “Buku How To Master Your Habits”.
Menjelaskan tentang resensi buku, biografi penulis, daftar riwayat penulis,
prologue dan epilogue.
BAB IV HASIL DAN ANALISIS ISI PESAN DAKWAH. Berisikan
tentang analisis isi pesan dakwah dan pesan dakwah yang paling dominan
dalam buku How To Master Your Habits.
BAB V PENUTUP. Tentang kesimpulan dan saran-saran. Pada bagian
terakhir ini, peneliti akan membaginya pada kesimpulan dari peneliti dan
hasil penelitian serta saran-saran untuk berbagai pihak yang terkait dalam
penelitian ini.
11
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Pengertian dakwah
Kata dakwah berasal dari bahasa arab dakwah dan kata daa’a yad’u
yang berarti panggilan, ajakan dan seruan. Pengertian dakwah sering ditinjau
dari segi yakni secara etimologi, adapun secara terminologi menurut beberapa
ahli yang diantaranya H. M. Arifin mengatakan dakwah adalah kegiatan
menyeru, baik dalam bentuk lisan dan tulisan, maupun tingkah laku dan lain
sebagainya yang dilakukan secara individual atau kelompok. Supaya timbul
dalam dirinya suatu pengetahuan kesadaran, sikap penghayatan serta
pengalaman terhadap ajaran agama, sebagai pesan yang disampaikan kepada
mereka tanpa unsur paksaan.
Dakwah menurut H. S. M. Nasardudin Latif yaitu setiap aktifitas
dengan tulisan maupun lisan bersifat menyeru, mengajak, memanggil maupun
lainnya untuk beriman kepada dan menaati Allah SWT, sesuai dengan garis-
garis aqidah dan syariat serta akhlak islamiyah1.
Dakwah adalah suatu proses upaya mengubah sesuatu situasi kepada
situasi lain yang lebih baik sesuai ajaran Islam, atau proses mengajak manusia
kepada situasi lain yang lebih baik sesuai ajaran Islam, atau proses mengajak
manusia ke jalan Allah yaitu Al-Islam2.
1 Nasardudin Latif, Teori dan Praktek Dakwah Islamiyah, (Jakarta: Firma Dara, t.t),
h.11 2 Bachtiar Wardi, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, (T.tp, Logos Wacana Ilmu, 1997),
h.31
12
B. Pengertian Pesan
Menurut WJS. Purwadarminta, pesan adalah: pesan, suruhan (perintah,
nasehat, permintaan, amanat) yang harus dilakukan atau disampaikan kepada
orang lain. Sedangkan menurut Onong Uchjana Effendi bahwa message yaitu
pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang dilambangkan
oleh komunikator. Pesan-pesan komunikator disampaikan melalui simbol-
simbol yang bermakna kepada penerima pesan.
Menurut AW. Wijaya bahwa pesan adalah keseluruhan dari apa yang
disampaikan oleh komunikator. Pesan seharusnya mempunyai inti (thema)
sebagai pengarah didalam usaha mencapai perubahan sikap dan tingkah laku
komunikan. Pesan dapat disampaikan secara panjang lebar, namun yang perlu
diperhatikan dan diarahkan adalah tujuan akhir dari proses komunikasi.
Pada hakekatnya, pesan-pesan yang disampaikan dalam proses dakwah
bersumber pada al-Qur’an dan al-Hadits. Pendapat ini sesuai dengan apa yang
dikatakan oleh Toto Tasmara bahwa pesan dakwah adalah semua pernyataan
yang bersumberkan al-Qur’an dan as-Sunnah baik tertulis maupun lisan
dengan pesan-pesan (risalah).
C. Macam-macam Pesan Dakwah
Pengertian dakwah adalah suatu proses penyampaian pesan-pesan
tertentu berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi
ajakan tersebut. Maka pengertian pesan dakwah adalah materi atau isi pesan
yang disampaikan da’i kepada mad’u yang bersumber dari Al-Qur’an dan
Hadits. Menurut Ahmad Mansyur Suryanegara seperti yang dikutip oleh Asep
13
Muhyiddin dalam bukunya Metode Pengembangan Dakwah, mendefinisikan
dakwah adalah aktifitas menciptakan perubahan sosial dan pribadi yang
didasarkan pada tingkah laku pembaharuaannya. Dan yang menjadi inti
tindakan dakwah adalah perubahan kepribadian seseorang dan masyarakat
secara kultural3.
Usaha dakwah juga bisa dilakukan melalui lisan dan tulisan yakni yang
bersifat mengajak, menyeru agar mentaati perintah Allah dan menjauhi
larangan-Nya. Pada hakikatnya dakwah adalah komunikasi hanya saja
berbeda pada cara dan tujuan yang akan dicapainya.
Dakwah juga mengharapkan komunikannya bersikap dan berbuat sesuai
dengan isi pesan yang disampaikan oleh komunikatornya. Dakwah juga
merupakan komunikasi yang khas yaitu pada cara pendekatannya dilakukan
secara persuasif dan bertumpu pada human oriented (hikmah dan kasih
sayang). Pesan dakwah atau materi dakwah secara garis besarnya dapat
dikelompokkan menjadi tiga:
1. Tentang Aqidah
Menurut bahasa, aqidah diambil dari kata al-‘Aqd yaitu mengikat,
menguatkan, teguh dan mengukuhkan. Menurut istilah, aqidah ialah iman
yang kuat kepada Allah dan apa yang diwajibkan berupa tauhid dan
mengimani semua cabang dari pokok-pokok keimanan ini serta hal-hal yang
masuk dalam kategorinya berupa prinsip-prinsip agama4. Menurut Mahmud
3 Asep Muhyiddin, Metode Pengembangan Dakwah, (Bandung: Pustaka Setia, 2002),
h.28 4 Abdullah bin Abdul Azis al-Jibrin, Cara Mudah Memahami Aqidah Sesuai Al-
Qur’an, As-Sunnah dan Pemahaman Salafush Shalih, (Jakarta: Pustaka At-Tazkia, 2007), h.3
14
Syaltut, aqidah ialah sisi teoritis yang harus pertama kali diimani atau
diyakini dengan keyakinan yang mantap tanpa keraguan sedikitpun. Al-
Qur’an menyebut aqidah dengan istilah iman dan syari’ah dengan istilah amal
shaleh, keduanya saling berhubungan dan bersamaan. Itu artinya keimanan
atau kepercayaan harus diikuti oleh amal shaleh. Aqidah atau kepercayaan
Islam mempunyai rukun-rukun tertentu yakni hak yang harus dipercayai,
adapun rukun iman ada enam:
a. Percaya kepada Allah
Percaya kepada Allah yaitu dengan percaya dengan sepenuh hati akan
ke-Esaan dan eksistensi Allah, meyakini kekuasaan bahwa Dia yang
menciptakan semua makhluk, tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain,
semua hidup dan perbuatan manusia hanyalah dilakukan umtuk mencari ridha
Allah.
b. Percaya kepada malaikat Allah
Percaya kepada Allah percaya dengan adanya malaikat, makhluk yang
menjadi perantara Allah kepada makhluk-Nya. Malaikat memiliki tugas
masing-masing yang telah ditentukan, malaikat diciptakan dari cahaya yang
bersifat immaterial being (bukan makhluk yang bersifat materi), maka wujud
malaikat tidak terikat pada bentuk tertentu yakni dapat berubah-ubah atas
izin-Nya.
c. Percaya kepada kitab Allah
Percaya pada kitabullah berarti bahwa Allah menurunkan kitab kepada
Rasul yang berisi tentang ajaran-ajaran dan aturan-aturan Islam. Kitab yang
15
disebutkan dalam Al-Qur’an ada 4 macam, yakni kitab Taurat diturunkan
kepada Nabi Musa As, kitab Zabur kepada Nabi Daud As, kitab Injil kepada
Nabi Isa As dan yang terakhir adalah Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Pada dasarnya prinsip ajaran Islam yang berada dalam
kitab-kitab-Nya adalah sama, meskipun diturunkan dalam kurun waktu yang
berbeda dan keadaan umat yang berbeda pula. Jika terdapat perbedaan prinsip
ajaran agama Islam, itu bukanlah ajaran asli dari Nabinya, yakni
pemeluknyalah yang menyelewengkan dan merubah isi ajaran kitab yang ada
didalamnya.
d. Percaya kepada utusan Allah
Percaya kepada Allah percaya bahwa Allah memilih beberapa diantara
manusia untuk menjadi utusan dan menyampaikan ajaran-Nya. Nabi berbeda
dengan Rasul persamaannya hanya mereka sama-sama menerima wahyu,
wahyu yang diturunkan kepada Nabi untuk dilaksanakan dirinya sendiri,
sedangkan Rasul menerima wahyu untuk disampaikan kepada umatnya.
Rasul yang disebutkan dalam Al-Qur’an berjumlah 25 Rasul.
e. Percaya kepada hari akhir (hari kiamat)
Yakni percaya tentang adanya hari kiamat dimana semua makhluk akan
mati, kemudian dibangkitkan kembali dan diperhitungkan segala amalnya,
amal yang dilakukan semasa hidup akan mendapat balasan yang setimpal
sesuai dengan perbuatannya.
f. Percaya kepada takdir
16
Rukun Iman yang terakhir yakni percaya bahwa Allah menciptakan
manusia kodrat (kekuasan) dan iradat (kehendaknya), sehingga segala hal
yang menimpa manusia sudah sesuai dengan garis takdir yang telah
ditentukan oleh penciptanya. Manusia hanya wajib berusaha melakukan yang
terbaik dan selebihnya memasrahkan usaha yang telah dilakukan kepada yang
menciptakan dan kehendak yang maha kuasa. Inilah yang disebut tawakal.
Tawakal bukan berarti menyerah begitu saja pada keadaan, namun tawakal
adalah mewakilkan (menyerahkan) segala nasib usaha yang telah dilakukan
kepada Allah.
2. Tentang Akhlak
Secara etimologis akhlak berarti budi pekerti, peringai, prilaku atau
tabiat. Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlak: menurut
Ibrahim Anis, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya
lahirlah perbuatan-perbuatan, baik atau buruknya tanpa membutuhkan
pemikiran atau pertimbangan5. Menurut Abdul Karim Zaidan, akhlak adalah
kumpulan nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengan
sorotan dan timbangan seseorang dapat menilai perbuatannya baik atau
buruk, untuk kemudian memutuskan untuk terus melakukan atau
meninggalkannya6. Sedangkan menurut Tutty Alawiyah, akhlak adalah sifat
yang berurat-berakar pada diri seseorang yang terbit dari amal perbuatan
dengan mudah, yang keluar dengan spontan dan tanpa pertimbangan yang
5 Ibrahim Anis, Al-Mu’jam Al Wasith, (Kairo: Dar Al-Ma’arif, 1972), h. 202 6 Abdul Karim Zaidan, Ushul Aldakwah, (Baghdad: Jamiyah Al-amani, 1976), h. 75
17
matang7. Definisi diatas sama-sama menekankan makna akhlak yaitusifat
yang tertanam dalam jiwa manusia, yang muncul dengan spontan tanpa
dipertimbangkan dan tanpa memerlukan dorongan dari luar. Akhlak juga
sangat erat hubungannya dengan syariah, karena sikap atau akhlak yang
dilakukan haruslah sesuai dengan syariat Islam. Akhlak meliputi:
a. Akhlak terhadap Tuhan
b. Akhlak terhadap makhluk.
3. Tentang Syariah
Syariah secara bahasa berarti jalan tempat keluarnya air minum, secara
istilah syariah adalah segala sesuatu yang disyariatkan Allah kepada hamba-
hambaNya, termasuk peraturan-peraturan dan hukum segala hal yang telah
ditetapkan oleh Allah. Syariah sangat erat hubungannya dengan aqidah, jika
aqidah adalah iman atau keyakinan maka syariah adalah hal yang perlu
dilakukan sesudah keimanan, yakni amal shaleh atau perbuatan sehari-hari
yang sesuai dengan syariat Islam, seperangkat aturan yang mengatur
kehidupan manusia dari segala aspek. Syariah merupakan aturan yang harus
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, karena syariah yang mengatur
hubungan manusia dengan Tuhan, dan hubungan manusia dengan manusia,
syariat meliputi8:
a. Ibadah, dan ibadah meliputi:
Thaharah (bersuci)
1. Sholat
7Tutty Alawiyah, Strategi Dakwah di Lingkungan Majlis Ta’lim, (Bandung: Mizan 1997), h. 39
8 M.Abdul Mujib, Kamus Istilah Fiqih, (Jakarta: PT.Pustaka Firdaus, 1994), h.25
18
2. Zakat
3. Puasa
4. Haji
b. Muamalah yang meliputi:
1. Munakahat (hukum nikah)
2. Waratsah (hukum waris)
3. Muamalah (hukum jual beli)
4. Hinayah (hukum pidana)
5. Khilafah (hukum negara)
6. Jihad (hukum peperangan dan perdamaian)
D. Tujuan Dakwah
Tujuan dakwah merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
penyampaian dakwah tujuan dakwah dirumuskan kepada suatu tindakan
dalam pelaksanaan dakwah. Hakekat dari tujuan dakwah adalah
mempertemukan kembali fitrah manusia dengan agama agar menyadarkan
manusia supaya mengakui kebenaran Islam dan mau mengamalkan ajaran
Islam.9
Tujuan utama dakwah menurut Abdul Rosyad Saleh adalah nilai atau
hasil akhir yang ingin dicapai atau diperoleh oleh keseluruhan tindakan
dakwah untuk mencapai tujuan inilah maka rencana dan tindakan dakwah
9Nurul Baddruttamamam, Dakwah Kolaboratif Tarmidzi Taher, (Jakarta: Grafindo,
2005), h. 35
19
harus ditunjukan dan diarahkan.10
Beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa tujuan
dakwah yaitu memberikan pemaham dan penjelasan pesan-pesan dakwah
dengan dalil-dalilnya baik secara tafshli maupun ijmali berserta dalil-dalil
aqli dan naqlinya sehingga mad’u benar-benar menangkap, memahami, dan
mengerti pesan-pesan agama yang di sampaikan oleh da’i, kemudian
mad’u dapat mengaplikasikannya didalam kehidupan sehari-hari.
Setelah mendapat pengetahuan dari unsur-unsur yang telah
dipaparkan di atas, untuk lebih efektif seorang da’i dalam menyampaikan
dakwahnya, perlu untuk mengetahui metode-metode yang digunakan agar
pesan-pesan dakwah yang di kirim kepada mad’u dapat tepat sasaran
artinya materi yang disampaikan sesuai dengan kadar kemampuan mad’u.
E. Pengertian Buku
Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi
satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari
sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman.
Seiring dengan perkembangan dalam bidang dunia informatika, kini
dikenal pula istilah e-book atau buku-e (buku elektronik), yang mengandalkan
perangkat seperti komputer, laptop, tablet pc, ponsel dan lainnya, serta
menggunakan software tertentu untuk membacanya.
10Abdul Rosyad Saleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: PT. Bulan Bintang,
1986), h.21
20
Disebutkan dalam bahasa Indonesia terdapat kata kitab yang diserap
dari bahasa Arab (ب���), yang memiliki arti buku. Kemudian pada penggunaan
kata tersebut, kata kitab ditujukan hanya kepada sebuah teks atau tulisan yang
dijilid menjadi satu. Biasanya kitab merujuk kepada jenis tulisan kuno yang
mempunyai implikasi hukum, atau dengan kata lain merupakan undang-
undang yang mengatur. Istilah kitab biasanya digunakan untuk menyebut
karya sastra para pujangga pada masa lampau yang dapat dijadikan sebagai
bukti sejarah untuk mengungkapkan suatu peristiwa masa lampau.
F. Sejarah Buku
Ada berbagai sumber yang menguak sejarah tentang buku. Awalnya
buku pertama disebutkan lahir di Mesir pada tahun 2400-an SM setelah orang
Mesir menciptakan kertas papirus. Kertas papirus yang berisi tulisan ini
digulung dan gulungan tersebut merupakan bentuk buku yang pertama. Ada
pula yang mengatakan buku sudah ada sejak zaman Sang Budha di Kamboja
karena pada saat itu Sang Budha menuliskan wahyunya di atas daun dan
kemudian membacanya berulang-ulang. Berabad-abad kemudian di Cina,
para cendekiawan menuliskan ilmu-ilmunya di atas lidi yang diikatkan
menjadi satu. Hal tersebut mempengaruhi sistem penulisan di Cina di mana
huruf-huruf Cina dituliskan secara vertikal yaitu dari atas ke bawah.
Buku yang terbuat dari kertas baru ada setelah Cina berhasil
menciptakan kertas pada tahun 200-an SM dari bahan dasar bambu di
ditemukan oleh Tsai Lun. Kertas membawa banyak perubahan pada dunia.
Pedagang muslim membawa teknologi penciptaan kertas dari Cina ke Eropa
21
pada awal abad 11 Masehi. Di sinilah industri kertas bertambah maju.
Apalagi dengan diciptakannya mesin cetak oleh Gutenberg perkembangan
dan penyebaran buku mengalami revolusi. Kertas yang ringan dan dapat
bertahan lama dikumpulkan menjadi satu dan terciptalah buku
G. Buku Sebagai Media Dakwah
Menurut Zaini Muhtaram, media yang dapat dijadikan sebagai media
dakwah secara umum dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk, diantaranya
adalah11:
1. Media Lisan, media lisan adalah media yang paling banyak digunakan
dibandingkan dengan media lain karena karakteristiknya yang praktis dan
ekonomis. Media lisan seperti diskusi, ceramah agama, simposium, ramah-
tamah dan sebagainya.
2. Media cetak dikenal juga dengan sebutan media tulisan, ide-ide pemikiran
dan ajaran Islam dituangkan dalam bentuk tulisan seperti pada surat kabar,
buku, majalah, tabloid, buletin dan sebagainya.
3. Media elektronik, ialah media yang lahir karena pemikiran manusia dalam
bidang teknologi modern. Pada media ini emosi dan ketegangan penonton
atau pendengar akan terpancing melalui tingkah laku, kata-kata ataupun
suara yang dihasilkan. Media elektronik antara lain Televisi, Radio, VCD,
Film dan sebagainya.
4. Media organisasi, organisasi dakwah merupakan alat untuk pelaksanaan
dakwah yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Maka melalui
11Zaini Muhtaram, Dasar-dasar Manajemen Dakwah Islam, (Yogyakarta: Al-Amin
Press, 1996), h. 15
22
organisasi sosial maupun keagamaan, dakwah dapat selalu dilaksanakan
dalam setiap kegiatan intern maupun ekstren.
5. Media seni dan budaya, media ini merupakan suatu media yang sangat
diminati dan akan terus diwariskan pada generasi selanjutnya. Dakwah
lewat seni dan budaya sudah dilakukan (digunakan) oleh para guru dan
da’i terdahulu hingga sekarang.
Salah satu media dakwah yang banyak digunakan oleh para praktisi
dakwah adalah media cetak, dalam hal ini buku.
Islam telah menerapkan bahwa profesi pengarang merupakan salah satu
amal perbuatan yang terpuji, bahkan tidak terputus-putus pahalanya dengan
wafat si penulis (jariah). Hal ini menjadi pendorong untuk mengenai berbagai
macam cabang ilmu pengetahuan12.
Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim, Rasulullah SAW.
Bersabda hadist riwayat Muslim13:
“Apabila anak Adam wafat, maka putuslah amalnya kecuali tiga hal
yaitu shodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkan
orang lain, dan anak (baik laki-laki maupun perempuan) yang selalu
mendoakannya”.
Islam memerintahkan umatnya untuk menyebarkan ilmu pengetahuan
maupun dakwah dengan cara dan bentuk apapun, baik tulisan maupun lisan.
Seperti ini, para da’i banyak menuangkan ide positif, pesan moral dan solusi
12 Asep Syaiful Muhtadi, Jurnalistik: Pendekatan Teori dan Praktik, (Jakarta, PT.
Logos Wacana Ilmu,1999), h. 190 13 As Sayyid Ahmad Al Hasyimiy, Tarjamah Mukhtarul Ahadits
HikamilMuhammadiyah, (Bandung, PT. Al-Ma’arif, 1977), h. 121
23
kedalam bentuk buku.
Kehebatan buku terbukti oleh zaman, implikasi yang tidak kecil dan
bahkan mampu mengubah sejarah suatu bangsa dan dunia. Buku mempunyai
peran yang tidak kecil dalam mendorong perkembangan sosial, budaya,
teknologi, politik dan ekonomi.
Ali Bin Abi Thalib Ra pernah berkata: “ikatlah ilmu dengan
menuliskannya”.14 Ali mengajarkan kepada umat Islam akan pentingnya
menuangkan ilmu pengetahuan ke dalam bentuk tulisan atau buku.
Terdapat jenis tulisan yang dipilih oleh penulis dakwah. Sehingga
seseorang yang akan berdakwah memenuhi tulisan dapat memlilih jenis
tulisan yang sesuai dengan penguasaan, minat dan bahan yang akan
ditulisnya.
Adapun jenis-jenis tulisan dakwah yaitu:
1. Artikel
Artikel adalah tulisan yang berisi fakta, masalah yang ada di tengah
masyarakat. Ulasan atau kritik terhadapnya disertai gagasan atau pendirian
subjektif yang disertai argumentasi berdasarkan teori keilmuan dan bukti
dapat berupa statistik yang mendukung pendirian.
Disini letaknya kesempatan pribadi untuk bisa menuliskan buah
pikirannya dalam mencermati perkembangan kehidupan di sekelilingnya.
Gagasan yang mengembalikan persoalan ke arah terciptanya rahmah li al-
‘alamin merupakan sumbangan yang sehingga berharga bagi pemecahan
14 Suf Kasman, Jurnalism Universal: Menelusuri Prinsip Da’wah Bi Al-Qalam dalam
Al-Qur’an, (Bandung: Teraju, 2004), h. 15
24
persoalan yang ada masyarakat tersebut.
2. Kolom
Istilah kolom sendiri berasal dari bahasa inggris yaitu colums yang
berarti suatu jenis artikel yang khas, unik dan lebih memiliki daya tariknya
diantara artikel-artikel lain di media massa dan lebih personal.
Tulisan pendapat isinya hanya pendapat saja, tidak ada angka statistik
dan bukti pengalaman pada waktu lampau yang mendukung pendapat itu,
satu-satunya pendukung hanyalah argumentasi berdasarkan penalaran
menurut pandangan subjektif dari penulis sendiri.
3. Resensi Buku
Tentu saja bagi masyarakat kalangan intelektual penulisan dakwah
melalui resensi buku berjasa sebagai perantara antara penulis dan pembaca.
Dengan resensi itu pembaca dengan cepat dapat mengakui kekuatan dan
kelemahan buku yang baru terbit. Jika ia tertarik, dapat segera membelinya.
4. Feature
Feature adalah tulisan kreatif yang dirancang untuk memberikan
informasi tentang kejadian, situasi atau aspek kehidupan seseorang, sambil
menghibur. Feature dapat dikatakan tulisan yang lebih ringan dibandingkan
artikel opini. Kekhasannya terletak pada unsur menghibur (gaya
penulisannya) dan boleh subjektif (cara penuturannya)15.
5. Buku
Pengertian dalam kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, buku dalam bahasa
15 Aep Kusnawan, Berdakwah lewat Tulisan, (Bandung: Mujahid Press, 2004), h. 128-
129
25
Latin disebut liber, kitab, buku, kitab-kitab agama, risalah, karangan, Belanda
(boek), Inggris (book) yaitu suatu alat komunikasi yang dapat terlihat dalam
bentuk lembaran-lembaran yang dijilid dan berisi tulisan tangan atau
cetakan16. Sedangkan menurut Drs. Bambang Marjianto, buku adalah
bundelan, lembaran kertas yang berjilid17.
Menulis buku hampir mirip menulis tulisan lain, akan tetapi buku lebih
fokus dan mendalam sehinga lebih tebal halamannya. Berbeda dengan artikel,
kolom yang tentu lebih pendek. Sebuah buku biasanya yang membahas satu
tema utuh dan mendalam, misalnya, Kiat Menulis di Media Massa, Kiat
Bertenak Lele, Kiat Belajar di Perguruan Tinggi, Pengantar Ilmu Politik dan
sejenisnya. Media cetak merupakan media massa tertua konon sampai akhir
abad ke 19, pertama kali hadir media cetak tampil dengan bentuk yang
sederhana yang di cetak dengan tinta hitam. Tetapi sekarang mengalami
kemajuan pesat sehingga tidak aneh jika media cetak itu semakin canggih
dengan full colour.
Ketika radio dan televisi secara berturut-turut muncul sebagai media
massa, kelompok pesimistis meramalkan akan suramnya masa depan dunia
pembukuan. Termasuk media cetak lainnya, buku akan bergeser oleh
pembangunan media informasi elektronik. Kecendrungan masyarakat berubah
perlahan dengan semakin kuatnya efek media elektronik. Akan tetapi buku
tetap survive dan bahkan merupakan media yang amat penting dalam
16 Komarudin, dkk, Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000),
h. 34 17 Bambang Marjianto, Kamus Pintar Bahasa Indonesia, (Surabaya: Terbit Terang,
1999), h. 52
26
kehidupan manusia. Buku menawarkan informasi penting tentang ilmu
pengetahuan. Buku menjadi teman yang paling dekat bagi para
penggemarnya18.
18 Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan Teori dan Praktik, (Jakarta: Logos
Wacana Ilmu, 1999), h. 93-94
27
BAB III
GAMBARAN UMUM BUKU
“HOW TO MASTER YOUR HABITS”
A. Resensi Buku How To Master Your Habits
Pemikiran adalah pangkal dari kepribadian, karena pemikiran yang
menentukan keyakinan, kecenderungan, tujuan hidup, pandangan hidup
sampai aktivitas seorang manusia. Pemikiran dasar seorang manusia akan
menghasilkan cara pandang yang khas yang dalam Islam disebut Aqidah.
Seorang muslim akan menjadikan akhirat sebagai tujuan akhir hidupnya
sehingga mereka akan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik untuk
mencapai tujuan akhir tersebut.1
Habits adalah segala sesuatu yang kita lakukan secara otomatis, bahkan
kita melakukannya tanpa berpikir. Habits adalah suatu aktivitas yang
dilakukan terus menerus sehingga menjadi bagian daripada seorang manusia.
Dia (Habits) adalah kebiasaan kita.
Habits merupakan buku ketiga dari Felix Siauw setelah dua buku
sebelumnya yaitu Beyond the Inspiration dan Muhammad Al-Fatih 1453.
Habits mengajak pembaca untuk membentuk habitsnya. Sering kita menemui
orang yang kita anggap istimewa, karena ia mampu melakukan sesuatu yang
luar biasa, yang tidak banyak dikuasai oleh orang lainnya. Kita takjub melihat
seseorang yang fasih dalam bahasa arab dalam usia muda, walaupun dia tidak
1Diakses Pada Tanggal 20 Juli 2014 http://ninaevawaty.com/resensi-buku-how-to-master-your-habits/#axzz39IYcsAsP.
28
lahir di tanah arab. Kita terpesona tatkala menyaksikan anak berusia 15 tahun
dan hafalan 30 juz nya. Kita kagum saat melihat seseorang berumur masih
20-an namun telah menulis lebih dari 8 buku yang semuanya bermutu dan
berisi.
Rahasia dari menguasai keahlian apapun bukan terletak pada motivasi,
karena motivasi hanya kunci pembuka awalnya saja, tapi ibu dari segala
keahlian adalah pengulangan dan ayahnya adalah latihan (practice). Bila
seseorang banyak melatih dan mengulang, terpaksa ataupun sukarela, dia
pasti akan menguasai keahlian tertentu. Inilah namanya pembentukan
kebiasaan (habits).
Buku How To Master Your Habits terdiri dari 169 halaman dan terdiri
dari 44 sub judul. Kelebihan buku How To Master Your Habits yang ditulis
oleh Felix Y. Siauw ini ringan untuk dibaca, mudah dipahami, dan desain
setiap halamannya sangat menarik, karena disetiap halaman hampir selalu ada
ilustrasi berupa gambar sehingga pembaca tidak jenuh untuk membacanya.
Kekurangan dalam buku ini yaitu tidak dicantumkan daftar isi, sehingga
pembaca tidak dapat mengetahui ada berapa sub bab dan bab yang terdapat
dalam buku.
B. Biografi Penulis Buku
Felix Y. Siauw adalah seorang Islamic Inspirator. Program-programnya
disusun sedemikian rupa sehingga membangkitkan nilai-nilai ilahiah didalam
diri setiap individu sehingga mampu dan mau menjalani hidup dan
beraktivitas dengan mulia. Al-Qur’an dan As-Sunnah selalu menjadi
29
landasannya dalam menginspirasi aktivitasnya maupun mengubah performa
setiap individu yang mengikuti program-programnya.
Setelah menyelesaikan pendidikan tingkat atas di Palembang pada
2001, penulis melanjutkan kuliah di Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor dan aktif mendakwahkan dan memperjuangkan Islam dikampus IPB
dan bergabung dalam Tim Dakwah Kampus BKIM IPB, Felix juga
diamanahi menjadi ketua lembaga dakwah fakultas pertanian, ELSIFA.
Alhamdulillah, pada 2006 penulis menggenapkan sebagian agamanya
dengan menikahi wanita yang taat dan sabar dalam agamanya, Iin, yang
dianugrahi darinya tiga buah hati yang Insya Allah menjadi mujahid di jalan-
Nya. Anak yang pertama lahir pada tahun 2008 yang bernama Alila Shaffiya
Asy-Syarifah, pada tahun 2010 lahirlah Shifr Muhammad Al-Fatih 1453 anak
kedua mereka, tahun 2011 telah lahir pula anak ketiga dengan nama Ghazi
Muhammad Al-Fatih 1453.
Sekarang, ia berkonsentrasi membangun generasi Islam sebagai Islamic
Inspirator, bukunya yang pertama berjudul “Beyond The Inspiration”. Buku
keduanya yang berjudul “Muhammad Al-Fatih 1453”dan yang ketiga ini
berjudul “How to Master Your Habbits”. Sehari-hari, Ustadz Felix juga
berprofesi sebagai Marketing Manager di perusahaan agrokimia PT. Biotis
Agrindo.
Selain itu Felix juga mempunyai studio Al-Fatih yang berduel
membangunnya bersama Emeralda Noor Achni (Dinda). Melihat potensi
berdakwah visual sangat besar, sejak Oktober 2013 mereka mendirikan studio
30
ini. Berdirinya usaha ini untuk mengerjakan visual buku-buku Islami. Studio
ini menjaring para desainer grafis yang menjadi Visualis Dakwah.
C. Curriculum Vitae Penulis Buku
Nama Lengkap : Felix Yanwar Siauw
Tempat/Tanggal Lahir : Palembang, 31 Januari 1984
Kewarganegaraan : Indonesia
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Kompleks Perumahan Daan Mogot Baru,
Cluster The Jimbaran No. KF 3A
Daan Mogot-Jakarta Barat
HP : 0813 1150 1178
Bahasa Utama : Indonesia
Bahasa Lain : Inggris
Informasi Tambahan : Hobi membaca, berbagi dan menginspirasi
dengan Islam dan kuliner
Kantor (Biotis Agrindo) : Jln Pluit Karang Barat Blok P2S No. 84,
Muara Karang, Jakarta Utara-Indonesia 14450
Telpon : 021-66696178
Fax : 021-66696134
Email : [email protected]
URL : http://maf1453.com
31
Riwayat Pendidikan
a. 2001-2006 Sarjana Pertanian
Departemen Agronomi dan Hortikultura
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Indonesia, IPK 3,2
b. 1998-2001 Sekolah Menengah Atas
SMA Xaverius I, Palembang-Indonesia
c. 1995-1998 Sekolah Menengah Atas
SMP Xaverius Maria, Palembang-Indonesia
d. 1989-1995 Sekolah Dasar
SD Xaverius II, Palembang-Indonesia
Pengalaman Kerja
a. 2008-now : Marketing Manager PT. Biotis Agrindo
b. 2007-now : Islamic Inspirator Professional Muslim Link
c. 2006-2008 : Dosen STIE GICI Business School
d. 2006-2008 : Marketing Manager STIE GICI Business School
e. 2005-2007 : Content Manager J&A Inspiration and Idea
Pengalaman Organisasi
a. 2006-2008 : Pembina Lembaga Dakwah Kampus STIE GICI
Business School
b. 2004-2005 : Tim Dakwah Kampus Badan Kerohanian Islam
Mahasiswa IPB
c. 2004-2005 : Ketua Umum Lembaga Studi Islam Fakultas
Pertanian IPB
32
d. 2003-2005 : Pembina Forum Komunikasi Pelajar Islam Bogor
e. 2003-2004 : Sekretaris Umum Lembaga Studi Islam Fakultas
Petanian IPB
D. Prologue
Saya kenal dengan seseorang pengembang dakwah yang bukan
pustakawan, namun kecanduan membaca buku-buku Sejarah Islam dan
referensi Islam lainnya sebagaimana seorang Pottermania didepan buku
Harry Potter. Tidak hanya itu, dia dapat menceritakan isinya selengkap cerita
anak berusia 5 tahun yang menceritakan film Spongebob Squarepants.
Saya juga mengenal seorang pengemban dakwah yang bukan wartawan.
Namun menghasilkan tulisan-tulisan dakwah sama cepatnya seperti seorang
dokter menuliskan resep pasiennya. Tidak hanya itu, dia bisa menjelaskan
tulisannya sama bagusnya seperti seorang PhD menjelaskan tesisnya.
Saya pun mengenal seorang pengemban dakwah yang bukan arabian.
Namun dapat membaca literatur Arab gundul sama cepatnya seperti anak
SMA membaca komik Naruto. Tidak hanya itu, dia juga mengajarkan
percakapan Bahasa Arab sama ahlinya seperti guru TK mengajarkan
pelajaran bernyanyi.
Saya mengenal pula pengemban dakwah yang terlahir jauh dari
hartawan. Namun tangannya bisa disamakan dengan tangan Midas yang
merubah menjadi emas apapun yang disentuhnya. Tidak hanya itu, tangannya
membantu orang-orang kesulitan sama ringannya dengan kapas.
33
Mengamati mereka adalah inspirasi penulisan buku ini, dengan
menggabungkan penelitian-penelitian terkini tentang perilaku dan
pembentukan keahlian, ditambah pengalaman-pengalaman pribadi saya dalam
dakwah, saya memberanikan menulis buku ini. Saya berdoa kepada Allah
buku ini dapat mereplikasi secara masal kenalan-kenalan saya ini sehingga
kebangkitan Islam menjadi semakin jelas terlihat, semakin dekat terasa.
Semua yang saya bahas pada buku ini intinya adalah isnpirasi yang bisa
digunakan oleh pengemban dakwah dalam meningkatkan keahlian dan
amalnya dalam dakwah. Bukan hanya inspirasi, tapi buku ini juga berusaha
mengkondisikan setiap pengemban dakwah untuk menguasai keahlian yang
dieprlukan untuk berdakwah dijalan Islam.
E. Epilogue
Nak atau tak nak?!
Penghargaan akan datang pada seseorang yang memiliki banyak
kekurangan, memiliki banyak alasan untuk gagal, namun merek tidak
menghiraukannya. Mereka menembus batas harapan orang pada mereka,
Beyond Expectation. Coba kita lihat, penghargaan datang kepada Nabi
Muhammad yang sebatang kara didunia, tidak memiliki Ayah Ibu yang dapat
mengajari beliau, namun akhlak beliau sempurna. Al-Amin.
Penghargaan diberikan kepada Muhammad Al-Fatih yang walaupun
berusia 21 tahun namun mampu menjebol tembok Konstantinopel dan
menguasainya. Penghargaan datang ketika Khalid Bin Walid memimpin
34
3.000 pasukan Muslim mengalahkan 200.000 pasukan Romawi. Banyak
contoh yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari.
Saya pernah menyaksikan seorang tuna netra berdakwah dijalan Islam,
menyampaikan cahaya yang belum pernah disaksikan matanya. Saya
mengenal tukang becak yang memiliki banyak anak namun ber-infaq dalam
perjuangan Khilafah jauh lebih banyak daripada pedagang emas. Saya
menyaksikan pula pengemban dakwah menjual motornya untuk menghadiri
acara dakwah sementara ada yang memiliki perusahaan meminta izin untuk
tidak mengikuti acara yang sama.
Semua orang memiliki keterbatasan dan masalah masing-masing.
Semua orang bisa saja mencari alasan untuk gagal, sama seperti dia bisa
mencari alasan untuk berhasil. Semua adalah pilihan kita.
Apakah kita hendak mendaftar alasan ‘kenapa kita akan gagal’ ataupun
kita boleh memilih mendaftar ‘bagaimana agar kita dapat berhasil’. Namun
perlu dipikirkan, kalaulah kita ingin beralasan dalam dakwah ini. Apabila kita
akan melalaikan dakwah karena kita merasa punya alasan untuk itu. Andaikan
beralasan itu boleh, maka bukankah seharusnya Rasulullah Muhammad yang
berhak atas itu. Tetapi beliau tidak melakukannya, dan itu jelas sebuah
teladan bagi kita.
Kita bisa membuat beribu-ribu alasan didunia, di akhirat hal itu tidak
akan berlaku. Sebagaimana dalam firman Allah dalam Q. S. Al-Qiyamah ayat
13-15
�������� � ������� ��������� �☺�� �� !�
35
�#$%&'(& )*+, ,-�� � ������� ./0� 2345�67�� 89(:#5;�� )*�, ���<(& ./�=6<&' >?0�#3@�A�� )*�,
Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya. Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri, meskipun dia mengemukakan alasannya.
Beginilah orang melayu menyederhanakan semua pembahasan ini
dengan peribahasa: “Nak atau tak nak, kalau nak 1000 daye kalau tak nak
1000 daleh”. Mau atau tidak mau, kalau mau 1000 usaha, kalau tidak mau
1000 alasan.
Permasalahannya sedari dulu, selalu saja, bukan terletak pada bisa atau
tidak bisa. Tetapi lebih kepada mau atau tidak mau.
36
BAB IV
PESAN DAKWAH DALAM BUKU HOW TO MASTER YOUR HABITS
KARYA FELIX Y. SIAUW
Analisa tentang isi pesan dakwah yang terkandung dalam Buku How To
Master Your Habits Karya Felix Y. Siauw, menggunakan pedoman tiga
kategori yakni: Aqidah, Akhlak dan Syariah
1. Aqidah terdiri dari:
a. Iman Kepada Allah
b. Iman Kepada Malaikat Allah
c. Iman Kepada Kitab Allah
d. Iman Kepada Rasul Allah
e. Iman Kepada Hari Akhir
f. Iman Kepada Qadha dan Qadhar
2. Akhlak terdiri dari :
a. Akhlak Kepada Allah
b. Akhlak Kepada Manusia
3. Syariah terdiri dari :
a. Ibadah
b. Muamalah
Untuk menguatkan data tentang pesan dakwah yang terkandung dalam
buku How To Master Your Habits Karya Felix Y. Siauw.
37
A. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Buku How To Master Your
Habits Karya Felix Y. Siauw
Buku How To Master Your Habits Karya Felix Y. Siauw banyak
mengandung pesan dakwahnya. Buku ini terdiri dari 44 sub judul, dari
banyaknya sub judul yang terdapat dalam buku tersebut, maka penulis hanya
mengambil 11 sub judul yang terdiri dari Greet Them! “The Insiparator”, The
Nature Of Habits: Automatically, Spiral Of Habits, Installing Habits, Why?
What? How?, Forming Habits is Like Creating Roads, Teach Habits and
Habits Will Serve You, Differeniation in Da’wah, Re-Defining “Impossible”,
The End is Better than Beginning, Excuse Are Extremely-Very Dangerous dan
telah dianalisis oleh tiga orang ahli yang telah ditentukan.
1. Pesan Aqidah
Menurut bahasa, aqidah diambil dari kata al-‘Aqd yaitu mengikat,
menguatkan, teguh dan mengukuhkan. Menurut istilah, akidah ialah iman
yang kuat kepada Allah dan apa yang diwajibkan berupa tauhid dan
mengimani semua cabang dari pokok-pokok keimanan ini serta hal-hal yang
masuk dalam kategorinya berupa prinsip-prinsip agama1
Aqidah ialah sisi teoritis yang harus pertama kali diimani atau diyakini
dengan keyakinan yang mantap tanpa keraguan sedikitpun. Al-Qur’an
menyebutkan aqidah disebutkan dengan istilah iman dan syari’ah dengan
istilah amal shaleh, keduanya saling berhubungan dan bersamaan. Itu artinya
keimanan atau kepercayaan harus diikuti oleh amal shaleh. Aqidah atau
1 Abdullah bin Abdul Azis al-Jibrin, Cara Mudah Memahami Aqidah Sesuai Al-Qur’an, As-Sunnah dan Pemahaman Salafush Shalih, (Jakarta: Pustaka At-Tazkia, 2007), h, 3
38
kepercayaan Islam mempunyai rukun-rukun tertentu yakni hak yang harus
dipercayai.
Pesan dakwah yang mengandung kategori Aqidah diantaranya adalah:
a. Iman Kepada Allah
Iman Kepada Allah yakni percaya dengan sepenuh hati akan ke-Esaan
dan eksistensi Allah, meyakini kekuasaan bahwa Dia yang menciptakan
semua makhluk, tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain, semua hidup
dan perbuatan manusia hanyalah dilakukan untuk mencari ridha Allah.
Allah berfirman dalam al-qur’an tentang iman kepada Allah dalam Q.
S. Al-Ikhlas ayat 1 yaitu:
��� ���� �� � ��� ��� Artinya: “Katakanlah: Dia-lah Allah, yang Maha Esa”.
Pengambilan data tentang isi pesan dakwah yaitu iman kepada Allah
yang terkandung dalam buku Habits, penulis melibatkan tiga orang ahli yang
berkompeten. Kemudian didapat paragraf yang mengandung iman kepada
Allah dapat dibaca dari cuplikan buku sebagai berikut:
“Puasa akan dilaksanakan secara semangat karena mengetahui
tujuannya adalah surga Allah”(Why? What? How? P. 5)
Kalimat diatas bahwa pengarang buku (Felix Y. Siauw) mencoba
menerangkan bahwa kita harus mempunyai tujuan dalam hidup, agar hidup
menjadi terarah dan sesuai dengan niat awal yang kita niatkan. Contohnya
seperti menjalankan Ibadah puasa, bahwa semua umat Islam mengetahui
bahwa tujuan akhir kita berpuasa hanya semata-mata karena mengejar surga-
Nya. Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S Al-Baqarah ayat 183, yaitu:
39
��������� ������ ��!"�#��$ %&�'$( !)*+,-.&�/
!0�-1234� ☺⌧( %&�'$( 7.8�! 9:���� ;�# �)*+<&�=>
�)$?�&�>4 �@�*AB'>8 ��CD� Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” “Dia benar-benar meyakini bahwa apa yang disampaikannya benar-
benar obat satu-satunya yang mujarab bagi ummat. Tidak ada keraguan
sedikitpun baginya bahwa Allah akan memenangkan perjuangannya
pada akhirnya” (Why? What? How? P. 28)
Kalimat diatas menunjukkan bahwa seorang pengemban dakwah
(ustadz, guru) harus mempunyai keyakinan terhadap ilmu yang diberikan ke
mad’u, selain itu pengemban dakwah harus mengerahkan segenap upaya dan
daya serta harta yang dimilikinya semata-mata hanya untuk perjuangan
menegakkan Islam. Keyakinan dari seorang pengemban dakwah akan
berdampak positif bagi mad’unya dan pasti mendapatkan bonus berupa
pahala dari Allah SWT.
“Hampir-hampir tidak ada sesuatu hal yang mustahil untuk diraih
selama Allah masih mewajibkannya kepada kita. Karena dalam
keyakinan Muslim, Allah mustahil mewajibkan yang mustahil bagi
kita...” ( Re-defening “Impossible” P. 1)
Kalimat diatas menunjukkan bahwa kita sebagai umat muslim harus
menyakini bahwa kita bisa melakukan apa yang diberi, diperintahkan, dan
40
ditugaskan oleh Allah SWT didalam menjalankan roda kehidupan sehari-
hari. Allah berfirman dalam Q. S. Al-Baqarah: 268
EF G��H&>?!� �� IJ,K�L MF<A
��NO!�
Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”.
Kemampuan seseorang yakin dengan janji yang telah disematkan Allah
dan Rasul-Nya” (The End is Better than Beginning P. 12)
Kalimat diatas menunjukkan bahwa umat muslim harus percaya dan
yakin dengan janji atau kehendak yang disematkan oleh Allah dan Rasul-
Nya. Allah berfirman dalam Q. S. Yasin: 82
☺�L<A KP.!R,#�� �>S<A
T��U�� VW,-⌧� @�� �X�*A�� P�>4
;$( !@�$?�T>Y
Artinya: “Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia”. “Bagi seorang pengemban dakwah yang visioner, kenyataan
terpuruknya kaum Muslim di zaman ini tidak menjadikan ia yakin
bahwa Islam takkan bangkit kembali, sebaliknya, ia justru semakin
yakin bahwa semua kondisi ini akan dibalik oleh Allah” (The End is
Better than Beginning P. 16)
Kalimat diatas menunjukkan bahwa seorang pengemban dakwah (guru,
ustadz) harus mempunyai keyakinan yang kuat bahwa segala musibah atau
keterpurukan Islam pada zaman sekarang pasti akan berubah yang hasilnya
nanti menjadi sebuah kejayaan yang kuat dalam menghadapi modernisasi.
41
b. Iman Kepada Malaikat
Percaya dengan adanya malaikat, makhluk yang menjadi perantara
Allah kepada makhluk-Nya. Malaikat memiliki tugas masing-masing yang
telah ditentukan, malaikat diciptakan dari cahaya yang bersifat immaterial
being (bukan makhluk yang bersifat materi), maka wujud malaikat tidak
terikat pada bentuk tertentu yakni dapat berubah-ubah atas izin-Nya.
Allah berfirman dalam Q. S. Maryam: 16-17
�R$(,S��� 7<� Z&��'1?,4�
[)���R�# �S<A \)⌧-�=]^L� \;�#
�<&��� "L>?�# FT�`Ea
���� \)⌧->��#>Y ;�# �)<��L�GT
bcd�Z] ]eY&O�U��>Y
�,T>4<A ]e��fU E�gh☺�i>Y
�>4 �"`%j]k F���O ��l�
Artinya: Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, Yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur. Maka ia Mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, Maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.
Buku yang penulis teliti, tidak di temui kalimat-kalimat ataupun
paragraf yang masuk kedalam kategori Iman Kepada Malaikat Allah.
c. Iman kepada Kitab Allah
Percaya pada kitabullah berarti bahwa Allah menurunkan kitab kepada
Rasul yang berisi tentang ajaran-ajaran dan aturan-aturan Islam. Kitab yang
disebutkan dalam Al-Qur’an ada 4 macam, yakni kitab Taurat diturunkan
kepada Nabi Musa As, kitab Zabur kepada Nabi Daud As, kitab Injil kepada
Nabi Isa As dan yang terakhir adalah Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Pada dasarnya prinsip ajaran Islam yang berada dalam
42
kitab-kitab-Nya adalah sama, meskipun diturunkan dalam kurun waktu yang
berbeda dan keadaan umat yang berbeda pula. Jika terdapat perbedaan prinsip
ajaran agama Islam, itu bukanlah ajaran asli dari Nabinya, yakni
pemeluknyalah yang menyelewengkan dan merubah isi ajaran kitab yang ada
didalamnya.
Allah berfirman dalam Q. S. Al-Maidah: 48
�",4�mL���� =,->4<A
%&��'1?,4� ��n>,4<c
o�� %3!# ☺�p4 9:q�c
��� �� [;�# Z&��'1+,4�
e�☺,-�!#�� ��,-.&�! )*+.>Y sG�]et�c ☺<c
�X�mL�� �� EF�� \u<+v^>8
�)���$������ w☺�! ⌧x�$;
[;�# ��n>,4� y 4z�$?�4
]eY&�2 �)$?"�# "d�!`1a
☯;�e�#�� y ��>4�� �$⌧�
�� �)*+.&�|>4 "dg#}�
"] �.V�� ;1?�>4��
�)$(���&�=�T�p4 7<� �#
�)$?x>8��$ ��*A<=�iNO>Y
�)V�`�R~,4� y 7.�<A W�
�)*+!�12�R�# e�-�☺2
)$?!�<�+��!T>Y ☺<c Ns'e$(
��T�Y �@�*K<&�i,��# �C� Artinya: “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu”.
43
Buku yang penulis teliti, tidak di temui kalimat-kalimat ataupun
paragraf yang masuk kedalam kategori Iman Kepada Kitab Allah.
d. Iman Kepada Rasul
Percaya bahwa Allah memilih beberapa diantara manusia untuk
menjadi utusan dan menyampaikan ajaran-Nya. Nabi berbeda dengan Rasul
persamaannya hanya mereka sama-sama menerima wahyu,wahyu yang
diturunkan kepada Nabi untuk dilaksanakan dirinya sendiri, sedangkan Rasul
menerima wahyu untuk disampaikan kepada umatnya. Rasul yang disebutkan
dalam Al-Qur’an berjumlah 25 Rasul.
Allah SWT berfirman dalam Q. S. Saba’: 28
�#�� =�]eY&O�U�� MF<A
"d�YE� �gge&�p4 �"`R��]k
�bR�Z-�L�� w;1?�>4�� �`>e����
�gg"4� EF 9��G☺.&\���
Artinya: “Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui”.
Terdapat banyak paragraf yang mengandung isi pesan dakwah tentang
Iman Kepada Rasul, diantaranya sebagai berikut:
“Sebagaimana para sahabat yang berhijrah ke Madinah, Abdurrahman
pun meninggalkan hartanya di Makkah karena lebih memilih Rasulullah
Muhammad di atas segalanya, bahkan istrinya pun ia tinggalkan di
Makkah” ( Teach Habits and Habits will serve you! P. 1)
Kalimat diatas menunjukkan bahwa Abdurrahman bin Auf rela
mengorbankan hartanya demi memilih dan mengikuti Rasulullah SAW
berhijrah ke Madinah. Dia adalah seorang sahabat yang kaya raya dan
44
termasuk salah satu sahabat yang dikabarkan kepadanya bahwa ia akan
memasuki surga Allah SWT tatkala beliau masih hidup. Allah berfirman
dalam Q. S. Al-Baqarah ayat 261, yaitu
!�>�g# ������ �@�*A�K"!� NsG�>4V��,#�� 7<� ��-<+O W�
��>h☺⌧( �d�+� \��i��cL�� u�=O E�<c�"O 7<� �z�$(
=�>�=ceGO �d>� ��# =d�+� ? ���� G����E�!� ;☺�4 f$��]� ? ���� uu1OV�� �sT<&�/ �����
Artinya: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui”. Kemampuan seseorang yakin dengan janji yang telah disematkan Allah
dan Rasul-Nya” (The End is Better than Beginning P. 12)
Kalimat diatas menunjukkan bahwa umat muslim harus yakin dengan
janji yang disematkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Contohnya janji Rasulullah
terhadap umat muslim tentang kota Konstatinopel, kota Konstatinopel sudah
ditaklukkan jauh sebelum 1453, yakni ketika Rasulullah SAW bersada
“kalian pasti akan menaklukkan kota Konstatinopel”, karena apapun yang
diucapkan beliau adalah suatu kepastian dan keniscayaan. Bagi seorang
muslim, walaupun semua orang berkata ‘tidak’ asalkan Rasulullah SWT
mengatakan ‘ya’ itu sudah cukup dan pasti akan terjadi dikemudian kelak.
e. Iman Kepada Hari Akhir
Percaya tentang adanya hari kiamat dimana semua makhluk akan mati,
kemudian dibangkitkan kembali dan diperhitungkan segala amalnya, amal
45
yang dilakukan semasa hidup akan mendapat balasan yang setimpal sesuai
dengan perbuatannya. Sebagaimana Allah berfirman dalam Q. S. Al-Hajj ayat
7, yang berbunyi:
g@���� >d�!JJ4� �d�T�8��$ MF
%&��U dH`�Y M����� ��
Go��=�� ;�# 7<� U�=*A,4� �l�
Artinya: “Dan Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur”
Buku yang penulis teliti, tidak di temui kaliat-kalimat ataupun paragraf
yang masuk kedalam kategori Iman Kepada Malaikat Allah.
f. Iman kepada Qadha dan Qadhar
Percaya bahwa Allah menciptakan manusia kodrat (kekuasan) dan
iradat (kehendaknya), sehingga segala hal yang menimpa manusia sudah
sesuai dengan garis takdir yang telah ditentukan oleh penciptanya. Manusia
hanya wajib berusaha melakukan yang terbaik dan selebihnya memasrahkan
usaha yang telah dilakukan kepada yang menciptakan dan kehendak yang
maha kuasa. Inilah yang disebut tawakal. Tawakal bukan berarti menyerah
begitu saja pada keadaan, namun tawakal adalah mewakilkan (menyerahkan)
segala nasib usaha yang telah dilakukan kepada Allah.
Terdapat satu paragraf yang menunjukkan iman kepada qadha dan
qadhar yaitu:
46
“...Memang sudah takdir Allah, Dia melebihkan seseorang atas yang
lain. Imam Syafi’i memang ditakdirkan sebagai alim” (Greet Them! The
Inspirator P. 9)
Kalimat diatas menunjukkan bahwa takdir Allah yang membuat
seorang Imam Syafi’i dapat menghafal 30 juz Al-qur’an dalam usia kurang
dari usia 7 tahun. Jika Allah menakdirkan dan menentukan seseorang maka
pasti akan terjadi, tugas manusia hanya berusaha melakukan yang terbaik
dalam kehidupan didunia ini.
2. Pesan Akhlak
Secara etimologis akhlak berarti budi pekerti, peringai, prilaku atau
tabiat. Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlak: menurut
Ibrahim Anis, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya
lahirlah perbuatan-perbuatan, baik atau buruknya tanpa membutuhkan
pemikiran atau pertimbangan2. Menurut Abdul Karim Zaidan, akhlak adalah
kumpulan nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengan
sorotan dan timbangan seseorang dapat menilai perbuatannya baik atau
buruk, untuk kemudian memutuskan untuk terus melakukan atau
meninggalkannya3. Definisi diatas sama-sama menekankan makna akhlak
yaitu sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, yang muncul dengan spontan
tanpa dipertimbangkan dan tanpa memerlukan dorongan dari luar. Akhlak
juga sangat erat hubungannya dengan syariah, karena sikap atau akhlak yang
dilakukan haruslah sesuai dengan syariat Islam.
2 Ibrahim Anis, Al-mu’jam Al Wasith (Kairo: Dar Al-ma’arif, 1972), h.202
3 Abd. Karim Zaidan, Ushul Aldakwah (Baghdad: Jamiyah Al-amani, 1976), h. 75
47
Pesan dakwah yang mengandung kategori Akhlak diantaranya adalah:
a. Akhlak kepada Allah
Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang
seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk kepada Allah.
Berkaitan dengan akhlak kepada Allah telah berfirman dalam Q. S. Al-
Maidah ayat 11:
dH9 ������ 9:���� ��!e�#��$ ��!R$(,S� %�☺��L W� �)*+,-.&�/ ,S<A
�)� �0��> @�� ���$��J�+�� �)$?,T>4<A NsG���� ��� w�>?>Y
NsG���� ��� �)*+"�! ��*Ag8��� �� y 7.8�!��
W� ���(���'�TY&>Y 9��!e�#>G☺,4� ����
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kamu akan nikmat Allah (yang diberikan-Nya) kepadamu, di waktu suatu kaum bermaksud hendak menggerakkan tangannya kepadamu (untuk berbuat jahat), Maka Allah menahan tangan mereka dari kamu. dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakkal”.
Dalam buku yang penulis teliti, tidak di temui kaliat-kalimat ataupun
paragraf yang masuk kedalam kategori Akhlak Kepada Allah.
b. Akhlak kepada manusia
Manusia hidup dalam kehidupan sehari-hari harus mempunyai sikap
atau perbuatan terhadap manusia itu sendiri. Allah berfirman dalam Q. S. An-
Nahl: 90
g@<A �� !R!#Y���
ZX\ �,4<c �;�%J\������
���'�<A�� m�S y�.��R*A,4�
yU>�"���� �;�! �$��N>⌧K,4�
DR⌧+eG☺,4��� ��,��=,4��� y
48
�)$?�*���� �)*+�&�>4
9��!R�(⌧->8 ��Z� Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”.
Adapun pesan akhlak kepada manusia diantara sebagai berikut:
“Orang Jawa akan sangat tersinggung, paling tidak merasa tidak
nyaman ketika kita mengucapkan kata asu. Sebuah kata yang sangat
kasar bagi mereka, akan tetapi orang Minang akan cuek saja mendengar
kata itu. Orang Sunda merasa tidak nyaman mendengarkan kata
bagong, namun kata itu justru bermakna positif bagi orang Jawa” (The
Nature of Habits: Automatically P. 9)
Kalimat diatas menunjukkan bahwa akhlak tersebut tidak baik bagi
kehidupan kita bermasyarakat. Kita seharusnya menjaga perkataan-perkataan
yang dapat menyinggung perasaan orang lain, karena menurut kita baik
belum tentu menurut orang lain baik. Ada pepatah mengatakan mulutmu
adalah harimaumu.
“Bila anda berada di Negri Jiran Malaysia, jangan sekali-kali
mengucapkan kata butuh, karena artinya bagi mereka berbeda jauh
dengan perlu” (The Nature of Habits: Automatically P. 10)
Kalimat diatas menunjukkan bahwa kita wajib menyesuaikan bahasa
dimana kita menempati suatu daerah baru atau tertentu, agar tidak terjadi
salah paham diantara kita.
“Wow, apa nggak sombong tuh? Insya Allah bukan, sombong adalah
menolak kebenaran dan meremehkan manusia. Sedangkan kita sedang
49
berbicara tentang berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khairat)”
(Differentiation in Da’wah P. 9)
Kalimat diatas menunjukkan bahwa kita hidup tidak boleh sombong
dan Allah memerintahkan agar selalu berlomba-lomba dalam mencari
kebaikan. Sebagaimana Allah berfirman dalam Q. S. Al-Baqarah ayat 148
yang berbunyi:
4z�$?�4�� �d�\2� ����
dH`�p4��!# ��*A<=�iNO>Y
�)V�`�R~,4� y ��,��� �#
��L�$?>8 �)Y��� !)$?<c ��
�T�☺2 y g@<A �� y7.8�!
�z�$( �$N�⌧W ⌦R�� > ��C�
Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah dalam membuat kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian
(pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
“Suatu hari saya ditelpon oleh salah satu ustadz saya untuk bertemu dan
membantunya menolong seorang mualaf yang baru saja masuk dalam
agama Islam. Pak Ahmad namanya” (Excuse are Extremely-Very
Dangerous P. 3)
Kalimat diatas menunjukkan bahwa dalam hidup sebaiknya tolong
menolong dalam hal positif agar hidup kita berkah dan bermanfaat untuk
orang lain.
“Pak Ahmad adalah pengeluh sejati. Satu demi satu keluhan mulai
muncul dari lisannya. ‘Muslim tidak perduli dengan saudaranya sendiri,
“saya kan Mualaf, harus ada yang bertanggung jawab atas saya”,
50
‘dimana persaudaraan Islam yang katanya sangat indah, sepertinya
teori saja’, dulu ketoka saya beragama Kristen” (Excuses are Extremely-
Very Dangerous P. 6)
Kalimat diatas menceritakan bahwa pak ahmad adalah seorang mualaf
yang selalu mengeluh. Sifat yang buruk tersebut kemudian ustadz
menasehatinya dan akhirnya pak Ahmad mengerti.
3. Pesan Syariah
Syariah secara bahasa berarti jalan tempat keluarnya air minum, secara
istilah syariah adalah segala sesuatu yang disyaritkan Allah kepada hamba-
hambaNya, termasuk peraturan-peraturan dan hukum segala hal yang telah
ditetapkan oleh Allah. Syariah sangat erat hubungannya dengan aqidah, kalau
aqidah adalah iman atau keyakinan maka syariah adalah hal yang perlu
dilakukan sesudah keimanan, yakni amal shaleh atau perbuatan sehari-hari
yang sesuai dengan syariat Islam, seperangkat aturan yang mengatur
kehidupan manusia dari segala aspek. Syariah merupakan aturan yang harus
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, karena syariah yang mengatur
hubungan manusia dengan Tuhan, dan hubungan manusia dengan manusia,
syariat meliputi4:
a. Ibadah meliputi: Thaharah (bersuci), Sholat, Zakat, Puasa dan Haji
4 M.Abdul Mujib, Kamus Istilah Fiqih, (Jakarta: PT.Pustaka Firdaus, 1994), h.25
51
b. Muamalah yang meliputi: Munakahat (hukum nikah), Waratsah (hukum
waris), Muamalah (hukum jual beli), Hinayah (hukum pidana), Khilafah
(hukum negara), dan Jihad (hukum peperangan dan perdamaian).
Allah berfirman dalam Q. S. Al-Jatsiyah: 18
�s�s =�]eY&�2 y7.8�!
=d��<`Ea [;��# DR,#i �
��<=g8>Y EF�� \u<=v^>8
�$������ ������ EF
�@�G☺.&\��� ��C� Artinya: “Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui”.
Pesan dakwah yang mengandung kategori Syariah diantaranya adalah:
a. Ibadah
Adapun paragraf atau kalimat yang mengandung isi pesan ibadah
meliputi:
“Walaupun dibesarkan dalam keadaan yatim, Asy-Syafi’i mampu
menghafalkan Al-qur’an dan saat itu umurnya belum genap 7 tahun”
(Greet Them! ‘The Inspirator’ P. 1)
“Ath-Thabari misalnya, seorang sejarawan yang juga sangat fakih pada
bidangnya, beliau dicatat selalu menulis 40 lembar setiap hari dalam 40
tahun hidupnya” (Greet Them! ‘The Inspirator’ P . 3)
“Siti Aisyah meriwayatkan kurang lebih 2.210 hadits dari Rasulullah
SAW dan menjadikannya penghafal terbanyak” (Greet Them! ‘The
Inspirator’ P. 5)
52
Tiga paragraf diatas adalah cerita tentang seorang tokoh yang istimewa,
beliau mempunyai keahlian di bidang ibadah kepada Allah SWT. Keahlian
dari ketiganya yaitu berbeda-beda, itulah kebesaran Allah yang tidak semua
orang dapat memiliki karya-karya atau keahlian seperti ketiga orang tersebut.
“Maka jangan harap kita bisa berinfak dalam keadaan sulit apabila kita
tidak melatihnya dalam keadaan lapang” (The Nature of Habits:
Automatically P. 16)
Kalimat diatas menunjukkan bahwa kita harus mempunyai kebiasaan
agar kita dapat melakukannya dengan sendirinya secara otomatis. Contohnya
seperti kita berinfak, jika kita sering berinfak maka dengan sendirinya kita
akan mengeluarkan sebagian rezeki kita dan bila kita jarang berinfak maka
sulit untuk memberi walau yang kita beri tidak besar. Allah berfirman dalam
surat Al-Baqarah ayat 274 yang berbunyi sebagai berikut:
9:���� 9��*A�Ke!�
sG�>4V��,#�� ��,T�4<c
U�g"4��� �¡R1O
"d�T�LE⌧�!�� NsG�.&>Y �)��!R\2��
e�! �)<�<.c�U EF�� ¢7��[
Ns<�,-.&�/ EF�� �)�� 9��L�mN>��
��l�
Artinya: “orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, Maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. “Sama seperti syahadat di waktu akhir hayat kita Insya Allah kita
semua menginginkannya, maka kata-kata itu akan meluncur dengan
mudah karena ketika hidup, bibir kita senantiasa kita latih untuk
53
terbiasa mengucapkan kalimat-kalimat thayyibah” (The Nature of
Habits: Automatically P. 17)
Kalimat diatas menjelaskan bahwa jika kita sering berucap kalimat
dzikrullah, maka ketika ajal menjemput mulut kita sudah terbiasa dengan
dzikrullah. Karena pekerjaan yang biasa kita lakukan akan ringan bila kita
menjadikannya kebiasaan.
“Al-Quran juga menyampaikan kepada kita bahwa pengulang-ulangan
adalah kunci untuk memberikan pengajaran atau ilmu” (Installing
Habits P. 7)
Penjelasan dari suatu perbuatan, bahwa perbuatan itu akan berjalan
dengan sendirinya apabila kita sering mengulang perbuatan tersebut secara
terus menerus.
Allah berfirman dalam Q. S.At-Thahaa: 113
=�4V⌧-⌧(�� ��]e,4�mL��
VL��$�R� %-<c�R�!
]e,Y�`%£�� ��-�Y [;�#
� -�!��,4� �)G��&�>4
�@�*AB'�� ��� G�� ,�$� �)¤��
�☯R,(�S ���D� Artinya: “Dan Demikianlah Kami menurunkan Al Quran dalam bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali, di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau (agar) Al Quran itu menimbulkan pengajaran bagi mereka”. “Puasa akan dilaksanakan secara semangat karena mengetahui
tujuannya adalah surga Allah” (Why? What? How? P. 5)
Kalimat diatas menunjukkan bahwa hidup akan menjadi menarik
karena ada sesuatu yang kita kejar dan tuju dalam hidup, sehingga hidup ini
tidak menjadi rutinitas yang menjemukan. Contohnya puasa, kita akan
54
bersemangat menjalankan ibadah puasa tersebut karena tujuannya hanya satu
yaitu mengejar surganya Allah SWT.
“Bila seseorang sudah mengetahui Islam itu sempurna, dakwah itu
keharusan...” (Why? What? How? P. 22)
Kalimat diatas adalah pertanyaan kepada ustadz Felix Y. Siauw dan
jawaban beliau adalah jelas, tidak ada strong way pada dirinya, atau dia
belum meyakini pemikirannya. Seseorang harus meyakini dulu baru
bertindak. Allah berfirman dalam Q. S. Al-Imran ayat 19 yang berbunyi
sebagai berikut:
g@<A 9:��z� e�! W�
¥s�.&NO��� ? �#�� �.&�i[�
9:���� ���8�}�
%&��'1?,4� MF<A (;�# � ��c �#
!)���$; ¥sY&��,4� ☺-,N�c
NsG�]et�c ? ;�#�� �R*K?��
������W<c W� §�<¨>Y ��
Gu�<`%§ Z�%J��,©� ����
Artinya: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”.
“Karena itu pula Rasulullah berpesan kepada kita bahwa amal yang
disukai Allah bukan dari segi banyaknya saja. Namun, amal yang
dilakukan secara terus-menerus, konsisten” (Forming Habits Is Like
Creating Roads P. 10)
Pesan Rasulullah kepada umat Islam bahwa perbuatan yang disukai
Allah adalah perbuatan yang dikerjakan secara terus-menerus. Karena
55
kebiasaan seperti itulah yang akan membuat hati ini menjalankannya dengan
sendirinya tanpa paksaan (secara otomatis).
“Karena itulah Rasulullah mencontohkan bahwa dakwah mesti
berjamaah” (Differentiation in Da’wah P. 3)
Kalimat diatas adalah contoh nyata dari perumpamaan ini: dalam
gerakan dakwah, setiap bagian memiliki kontribusinya masing-masing. Satu
orang tidak akan bisa mengerjakan semua amanah atau ahli dalam segala
bidang. Life is choice, so does expertise.
b. Muamalah
Adapun paragraf yang meliputi pesan muamalah diantaranya:
“Abdurrahman Bin Auf pernah menyumbangkan separuh hartanya
ditambah 40.000 dinar, 500 kuda dan 500 unta dalam satu waktu, dan
menyumbangkan 50.000 dinar fii sabilillah ketika meninggal” (Greet
Them! ‘The Inspirator’ P. 6)
Kalimat diatas menunjukkan cerita tentang seorang sahabat Rasulullah
yang kaya raya dan selalu memberi hartanya untuk kepentingan umat Islam
dan semata-mata hanya mengharap ridha dari Allah SWT.
“Ketika dihadapkan pada masalah riba seorang Muslim akan berfikir
untuk menjauhnya karena keharamannya” (The Nature of Habits:
Automatically P. 12)
Cerita tentang seorang muslim yang dan non-muslim mengenai
pandangannya tentang riba. Bagi seorang muslim akan berfikir untuk
menjauhinya karena keharamannya, dan sumber pemikirannya berasal dari
56
habits taat kepada Allah, sedangkan non-muslim akan menganggapnya baik
dan berfikir tentang manfaat sehingga mereka mengambilnya. Sebagaimana
firman Allah dalam Q. S. Al-Baqarah ayat 275 yaitu:
9:���� �@��&*�Y���
�y��cDªR4� EF �@�!#�*A�� MF<A
☺⌧( !0�*A�� «���
�$��+~�i�� G;�>�,-¬�4� [;�#
�@�☺,4� y =�4V>S �)G��L��<c
���$4> ☺�L<A Gu,-�=,4�
!���# �y��cDªR4� ? g������ �� u,-�=,4�
�0�R��� �y��cDªR4� y ;☺>Y
P.�$; �d>*�!���# ;��#
��<.c�U yU��iL>Y P!�>�>Y �#
�.&O KP.!R,#���� 7.�<A W�
�®�#�� T�! =¯��>4��}�>Y
�&�>\°�� Ug"4� �)��
dH`�Y 9��*<��[ ��l<�
Gn>\☺�� �� �y��cDªR4�
U<c�R!��� ���> �34� ? ���� EF t&1>!� g�$( XU¬K⌧(
8±u�s�� ��l�� Artinya: “Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah. dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. berkahnya. dan yang dimaksud dengan menyuburkan sedekah ialah memperkembangkan harta yang telah dikeluarkan sedekahnya atau melipat gandakan berkahnya”.
57
“Aku adalah penduduk Madinah yang paling banyak harta, pilihlah
separuh hartaku dan ambillah. Aku juga mempunyai dua orang istri,
lihatlah salah satunya yang mana menarik hatimu sehingga aku bisa
mentalaknya untukmu” (Teach Habits and Habits will serve you! P. 2)
Cerita tentang Sa’ad bin Rabi’ Al-Anshari yang menawarkan harta dan
istrinya kepada seorang sahabat Rasulullah (Abdurrahman bin Auf).
“Abdurrahman menjawab bahwa dia telah menikah dengan wanita
dengan mas kawin emas sebesar biji-bijian” (Teach Habits and Habits
will serve you! P. 5)
Pertemuan Abdurrahman dan Rasulullah ketika dipasar saat beliau
ingin membeli barang-barang yang nantinya akan dijual kembali. Rasulullah
menanyakan kabar dan dijawabnya bahwa beliau sudah menikahi seorang
perempuan dengan mas kawin yang sederhana. Allah berfirman dalam Q. S.
An-Nisaa ayat 4 yaitu:
���8��$�� �$%J��e4�
w;HZ☺�>G %° b�>�,��² y @<¨>Y
��Y�³ �)$?>4 ;�! �$N�⌧W �"��#
´J,K�L .��&$?>Y bWK-�"�
bWK�µw¶ �� Artinya: “Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, Maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya”. “Mereka hanya pandai dalam urusan perdagangan dan produksi serta
memasarkannya” (The End is Better than Beginning P. 4)
58
Kalimat diatas menunjukkan komentar para sahabat terhadap umat
manusia yang hanya pandai dalam urusan perdagangan tetapi mereka bodoh
dalam urusan akhiratnya. Allah berfirman dalam Q. S. Al-Jumu’ah ayat 11
yang berbunyi:
�>S<A�� �����U ·]�R�d��# ��� ��,¤�� ���U�⌧KL�
dH�`>4<A ⌧x�$(�R>8�� h☺�> y ��� �# "�! W�
�`�R[ [;��# ��\��&4� [;�#�� ]�R�|�.i4� y ���� `�R[ ��q�<¸V�R4� ����
Artinya: “Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah Sebaik-baik pemberi rezki”.
B. Pesan Dakwah Yang Paling Dominan Dalam Buku How To Master Your
Habits Karya Felix Y. Siauw
Berikut ini adalah pesan dakwah yang paling dominan dalam Buku
How To Master Your Habits Karya Felix Y. Siauw
1. Pesan Syariah
Pesan syariah yang sering muncul ialah pesan yang masuk kedalam
kategori ibadah yang digambarkan oleh shahabat-sahabat Rasulullah.
2. Pesan Aqidah
Pesan aqidah yang sering muncul ialah pesan yang masuk kedalam
kategori iman kepada Allah, terdiri dari ajakan pengarang buku (Felix Y.
Siauw) terhadap kita, khususnya pengemban dakwah agar beriman kepada
Allah.
59
3. Pesan Akhlak
Pesan akhlak yang sering muncul ialah pesan yang masuk kedalam
kategori akhlak kepada manusia, yakni berupa sikap, budi pekerti, perangai,
tingkah laku manusia.
Berdasarkan pengolahan data serta analisis data diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa pesan dakwah yang paling dominan dari ketiga pesan di
atas ialah pesan syariah, diikuti dengan pesan aqidah kemudian ditempat
terakhir di tempati oleh pesan akhlak.
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan zaman yang semakin maju membuat komunikasi
semakin berkembang dengan pesat. Dakwah yang dilakukan juga tidak hanya
melalui lisan saja seperti di masjid-masjid, sekarang dakwah juga bisa melalui
tulisan seperti buku, novel dan majalah. Perkembangan zaman juga membuat
kita mudah untuk melakukan ajakan dakwah melalui tulisan.
Dakwah bi al-Qalam (tulisan) yang lebih banyak dipilih para praktisi,
selain penjelasaannya lebih mendalam, seorang da’i bisa menyebarkan
pemikiran dan ajarannya hanya melalui lembaran-lembaran yang mudah
diperoleh semua orang. Dakwah bi al-Qalam, bila dibandingkan dengan
metode dakwah lainnya memiliki banyak keunggulannya.
Da’i pada saat ini juga banyak yang melakukan dakwah dengan cara
tulisan seperti buku, majalah, berita online dan lainnya. Salah satunya yaitu
Ustadz Felix yang menjadikan buku salah satu media untuk berdakwah.
Karya beliau yang selalu best seller menjadikannya gemar dengan menulis
buku. Beliau sudah menciptakan 4 buku, diantaranya Beyond The
Inspiration, Muhammad Al-Fatih, Yuk Berhijab dan How To Master Your
Habits.
Pesan yang termasuk dalam pesan dakwah yaitu pesan akidah, akhlak
dan syariah. Pesan akidah yang utama dalam kehidupan manusia karena
60
berurusan langsung dengan Yang Maha Kuasa. Pesan akidah yang artinya
percaya, adapun pesan akidah diantaranya yaitu, Iman Kepada Allah, Iman
kepada Rasul, Iman kepada Hari Akhir, Iman kepada Qadha dan Qadhar.
Pesan Akhlak yang berurusan dengan sesama manusia yang tertanam
sejak lahir, pesan akhlak diantaranya Akhlak kepada Allah dan Akhlak
kepada Manusia. Juga ada Pesan Syariah yang meliputi hukum-hukum Allah,
hubungan antara manusia dengan Allah dan hubungan dengan manusia dan
sesama makhluk, pesan syariah diantaranya Ibadah dan Muamalah.
Pesan yang paling dominan dalam buku How To Master Your Habits ini
yaitu pesan syariah karena di buku ini diceritakan tentang sahabat-sahabat
Rasul yang memiliki kelebihan.
Pesan yang terkandung dalam buku ini yaitu mengajarkan kepada kita
agar selalu menjadikan segala perbuatan baik untuk selalu dilakukan secara
terus menerus. Karena jika segala perbuatan dilakukan secara terus menerus
maka itu akan menjadi kebiasaan yang mudah untuk dilakukan.
B. Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan dalam rangka
pengembangan pesan-pesan spiritual Islam dalam karya fiksi khususnya
dalam buku How To Master Your Habits yaitu untuk para pengarang,
pembaca dan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yaitu:
1. Pengarang, bahasanya agar lebih dipermudah lagi karena penggunaan
kata-kata dibuku ini sulit untuk dipahami, butuh berulang-ulang untuk
memahami paham apa yang dimaksud dalam buku ini.
61
2. Pembaca, hendaknya pembaca menyerap dan tidak hanya membaca buku
ini, tetapi juga memandang serta mengaplikasikan ajaran agama Islam
secara keseluruhan. Perlu dihindari sikap memandang sebelah mata
terhadap segala bentuk pemikiran tentang ajaran agama Islam.
3. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, hendaknya memberikan
pembelajaran untuk mahasiswa-mahasiswanya belajar tentang bagai mana
berdakwah melalui tulisan, yang nantinya akan menimbulkan bakat
kepada mahasiswa untuk dapat membuat buku yang Islami.
62
Daftar Pustaka
Abdullah. Cara Mudah Memahami Aqidah Sesuai Al-Qur’an, As-Sunnah dan Pemahaman Salafush Shali. Jakarta. Pustaka At-Tazkia. 2007
Al Hasyimiy, As Sayyid Ahmad. Tarjamah Mukhtarul Ahadits Hikamil
Muhammadiyah. Bandung. PT. Al-Ma’arif. 1977 Al-qu’ran dan Terjemahannya Alawiyah,Tutty. Strategi Dakwah di Lingkungan Majlis Ta’lim. Bandung. Mizan
1997 Anis, Ibrahim. Al-mu’jam Al Wasith. Kairo. Dar Al-ma’arif. 1972
Baddruttamamam, Nurul. Dakwah Kolaboratif Tarmidzi Taher. Jakarta. Grafindo. 2005
Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi. Jakarta. Kencana Prenada Media. 2008 Faiz Al-Math, Muhammad. 1100 Hadits Terpilih. Jakarta. Gema Insani Press.
2001 Kasman, Suf. Jurnalism universal: Menelusuri Prinsip Da’wah Bi Al-Qalam
dalam Al-Qur’an. Bandung. Teraju. 2004 Komarudin, dkk. Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta. Bumi Aksara. 2000 Kusnawan, Aep. Berdakwah lewat Tulisan. Bandung. Mujahid Press. 2004 Latif, Nasarduddin. Teori dan Praktek Dakwah Islamiyah. Jakarta. Firma Dara t.t Marjianto, Bambang. Kamus Pintar Bahasa Indonesia. Surabaya. Terbit Terang.
1999 Mujib, M.Abdul. Kamus Istilah Fiqih. Jakarta. PT.Pustaka Firdaus. 1994
Muhtaram, Zaini. Dasar-dasar Manajemen Dakwah Islam. Yogyakarta. Al-Amin Press. 1996
Muhyiddin, Asep Metode Pengembangan Dakwah. Bandung. Pustaka Setia. 2002 Nazir, Muhammad. Metodologi Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia. 1985
63
Rakhmat Jalaluddin. Islam Aktual. Bandung. Mizan. 1998 Rakhmat Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung. Remadja Karya.
1985
Saleh, Abdul Rasyad. Manajemen Dakwah Islam. Jakarta. PT. Bulan Bintang, 1986
Syaiful Muhtadi, Asep. Jurnalistik: Pendekatan Teori dan Praktik. Jakarta. PT. Logos Wacana Ilmu. 1999
Tasmara, Toto. Komunikasi Dakwah. Jakarta. Gaya Media Pratama. 1991 Wardi, Bachtiar. Metode Penelitian Ilmu Dakwah. tnp tmpt. Logos Wacana Ilmu.
1997 Yahya, Toha. Ilmu Dakwah. Jakarta. Wijaya. 1992 Zaidan, Abdul Karim. Ushul Aldakwah. Baghdad. Jamiyah Al-amani. 1976 http://ninaevawaty.com/resensi-buku-how-to-master-your-habits/#axzz39IYcsAsP