Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup...
Transcript of Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup...
1
Analisis deskriptif
pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun 1999 terhadap
pelaporan keuangan pada lembaga pengelola zakat
(studi kasus di lembaga amil zakat yayasan Solo peduli)
Oleh :
Delly Kurniasih
F.1302214
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan suatu negara yang kaya sumber daya, akan tetapi
kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi merupakan salah satu masalah
utama yang dihadapi, sungguh sangat ironis. Suatu data menunjukkan bahwa
jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya
krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang terus meningkat.
Indonesia merupakan salah satu negara yang mayoritas
penduduknya beragama Islam bahkan terbesar di dunia. Di dalam Islam,
penganutnya diwajibkan untuk membayar zakat. Zakat yang merupakan salah
satu pranata keagamaan yang memiliki kaitan secara fungsional dan upaya
pemecahaan masalah-masalah kemanusiaan seperti pengentasan kemiskinan
dan kesenjangan sosial akibat perbedaan dalam kepemilikan kekayaan.
Dengan kata lain salah satu fungsi zakat adalah mempersempit jurang
perbedaan ekonomi dalam masyarakat.
2
Untuk mengoptimalkan pengelolaan dana zakat tersebut, maka
telah dikeluarkan Undang-Undang Nomor. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan
Zakat dan sekarang gerakan sadar zakatpun mulai digalakkan salah satunya
adalah adanya himbauan pembayaran zakat profesi.
Agar pengelolaan dana zakat dapat dipertanggungjawabkan, maka
perlu dilaksanakan pencatatan. Tujuan pencatatan pengelolaan dana zakat
adalah sebagai sarana pertanggungjawaban kepada para muzakki dan
masyarakat umum. Pertanggungjawaban dalam bentuk laporan keuangan,
harus dapat dipahami oleh setiap pengguna laporan. Untuk itu, diperlukan
standar akuntansi pengelolaan zakat.
Persoalan penting yang dihadapi oleh Lembaga Pengelola Zakat
bukan saja terletak pada organisasi pengelola zakat, akan tetapi bagaimana
organisasi yang mendapat amanah untuk mengelola ini betul dipercaya
muzaki atau orang yang menunaikan zakat bahwa zakatnya dikelola dengan
baik sesuai dengan ketentuan syariah dan sampai kepada mustahiq atau orang
yang berhak menerimanya. Selain itu institusi pengelola zakat ini diakui
keamanahannya oleh umat sehingga institusi/lembaga ini benar-benar
berwibawa dan mempunyai arti penting di mata umat.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai pengaruh pemberlakuan UU No. 38 tahun
3
1999 terhadap pelaporan keuangan suatu lembaga zakat yang telah berbadan
hukum di Surakarta.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
diberlakukannya UU N0. 38 tahun 1999 terhadap pelaporan keuangan pada
organisasi pengelola zakat.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan :
1. Peneliti khususnya, pembaca dan para muzaki lebih memahami
pentingnya zakat, fungsi zakat dan bagaimana zakat harus ditunaikan.
2. Memahami bagaimana proses pencatatan dari penerimaan, pengelolaan
serta penggunaan dana hingga menjadi laporan keuangan pada suatu
organisasi pengelola zakat sebelum dan sesudah penerapan UU No. 38
tahun 1999.
3. Adanya masukan untuk lembaga pengelola zakat berkaitan dengan hasil
analisis penelitian yang dilakukan dan semoga itu sebagai salah satu
masukan berkaitan dengan pelaporan keuangan sesuai dengan UU yang
berlaku.
E. Metode Penelitian
1. Ruang Lingkup
4
Penelitian ini dilakukan dengan studi kasus pada organisasi pengelola
zakat yaitu Solo Peduli dan Lazis Solo yang berkaitan dengan perubahan
pelaporan keuangan.
2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Sumber data tentunya yang berkaitan dengan pelaporan
keuangan pada organisasi pengelola zakat.
5
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Interview
Dengan mengadakan wawancara langsung dengan pejabat atau
karyawan pada organisasi pengelola zakat.
b. Dokumentasi
Menggunakan dokumen-dokumen, catatan-catatan atau data-data
yang relevan dengan objek penelitian.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian serta sistematika
penulisan.
Bab II Landasan Teori
A. Zakat, Infak dan Sedekah
Bab ini berisi uraian tentang pengertian zakat, infak dan
sedekah, syarat-syarat harta wajib zakat, jenis-jenis zakat dan
harta yang wajib dizakati.
B. .Organisasi Pengelola Zakat
Bab ini berisi tentang segala sesuatu berkaitan dengan
organisasi pengelola zakat.
6
C. Akuntansi Dana
Bab ini berisi tentang apa itu akuntansi dana dan perbedaannya
dengan akuntansi komersial.
D. UU No. 38 Tahun 1999
Bab ini berisi tentang penjelasan UU No. 38 tahun 1999
tentang pengelolaan zakat
Bab III Gambaran Umum Obyek Penelitian
Bab ini berisi tentang profil lembaga amil zakat yang dijadikan
studi kasus.
Bab IV Analisis Data
Bab ini berisi tentang analisa data yang berkaitan dengan penelitian
yang dilakukan.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran yang
diberikan berkaitan dengan temuan-temuan yang ada pada
penelitian.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Zakat
1. Makna Zakat
Zakat ditinjau dari segi bahasa mempunyai beberapa arti, yaitu ai-
barakatu ‘keberkahan’, al-namaa ‘pertumbuhan dan perkembangan’, ath-
thaharatu ‘kesucian’, dan ash-shalahu ‘keberesan’.1 Sedangkan secara
istilah, meskipun para ulama mengemukakannya dengan redaksi yang
agak berbeda namun pada prinsipnya sama, yaitu bahwa zakat adalah
bagian dari harta dengan persyaratan tertentu, yang Allah SWT
mewajibkan kepada pemiliknya untuk diserahkan kepada yang berhak
untuk menerimannya dengan persyaratan tertentu. Hal ini sebagaimana
yang dinyatakan dalam surat at-Taubah: ayat 60 dan ayat 103
“Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang diujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang , untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”
“Ambillah zakat dai sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan memdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu menjadi ketentraman jiwa buat mereka. Dan Allah Maha Mendenngar lagi Maha Mengetahui.”.
8
2. Hukum Zakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam dan menjadi salah satu
unsur pokok bagi tegaknya syariat agama Islam. Oleh sebab itu hukum
menunaikan zakat adalah wajib atas setiap muslim yang telah memenuhi
syarat-syarat tertentu, (Q.s Al Bayyinah : 5); hadis nabi SAW : Islam
didirikan atas lima sendi. Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah
dan Muhammbad Rasullullah SAW, mendirikan shalat, menunaikan zakat,
haji ke Baitullah dan berpuasa di bulan Ramadhan (H.R Muslim).
3. Macam-macam Zakat
a. Zakat nafs (jiwa), juga disebut zakat fitrah.
b. Zakat Maal (harta).
4. Syarat-syarat Wajib Zakat
a. Muslim, aqil dan baligh.
b. Memiliki harta yang mencapai nisab.
5. Zakat Fitrah
a. Pengertian
Zakat Fitrah (Nafs) diwajibkan pada tahun kedua Hijrah, yaitu tahun
diwajibkannya puasa bulan Ramadhan untuk mensucikan orang yang
berpuasa dari ucapan kotor dan perbuatan yang tidak ada gunanya,
9
untuk memberi makan pada orang-orang miskin dan mencukupkan
mereka dari kebutuhan dan meminta-minta pada Hari Raya.
b. Yang diwajibkan atas Zakat Fitrah
Ucapan Ibnu Umar dalam hadisnya (bagi setiap orang yang merdeka
dan hamba sahaya) adalah mencakup orang yang kaya dan fakir yang
tidak memiliki nisab, sebagaimana dijelaskan pada Abu Hurairah
dalam hadisnya (orang kaya atau miskin). Pendapat ini dipegang oleh
Imam yang tiga dan Jumhur ulama.
Mereka tidak mensyaratkan kewajiban zakat fitrah, kecuali:
1. Islam,
2. Ukuran kewajiban zakat ini adalah adanya kelebihan dari
makanannya dan makanan orang yang wajib nafkah baginnya pada
hari dan malam hari raya, dan kelebihan dari rumahnya, perabot
rumah tangganya dan kebutuhan pokoknya.
c. Besarnya Zakat
Dari Ibnu Umar, ia berkata:
“Rasulullah s.a.w. telah mewajibkan zakat fitrah pada bulan
Ramadhan, satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum.”
(Hadist Riwayat Jamaah)
Abu Said, bahwa Rasulullah s.a.w. telah bersabda:
“Satu sha’ makanan, atau satu sha’ kurma, atau satu sha’ gandum,
atau satu sha’ anggur, atau satu sha’ quth.”
10
Ukuran satu sha’ itu adalah 1/6 liter Mesir, yaitu 4/3 wadah Mesir,
sebagaimana dinyatakan dalam Syarah Dardir dan yang lain. Ia sama
dengan 2167 gram (hal itu berdasarkan timbangan dengan gandum).
d. Jenis Benda Yang Dikeluarkan Untuk Zakat Fitrah
Muslim wajib mengeluarkan zakat fitrah dari makanan pokok
negerinya. Golongan Maliki mensyaratkan, bahwa makanan pokok itu
harus termasuk sembilan asnaf, sebagaimana ditetapkan mereka, yaitu:
sya’ir, kurma basah, kurma kering, gandum, biji-bijian, salt, padi, susu
kering dan keju. Apabila terdapat jelas yang sembilan ini atau
sebagiannya, atau bersamaan dalam menguatkannya maka boleh
dipilih salah satu untuk dikeluarkan. Apabila salah satunya yang paling
dianggap pokok, maka harus itulah yang dikeluarkan.
6. Zakat Maal
a. Pengertian Maal
Menurut bahasa ialah segala sesuatu yang diinginkan sekali oleh
manusia untuk memiliki dan menyimpannya. Sedangkan menurut
syara’ adalah segala yang dapat dipunyai (dikuasai) dan dapat
digunakan atau dimanfaatkan menurut dhalibnya (kebiasaannya).
Sesuatu dapat disebut dengan maal (harta/kekayaan) apabila
memenuhi dua syarat, (1) dapat dimiliki/disimpan/dihimpun/dikuasai,
(2) dapat diambil manfaatnya sesuai dengan ghalibnya. Misalnya
rumah, mobil, ternak, hasil pertanian, uang, emas, perak dan lain-lain.
11
Sedangkan sesuatu yang tidak dapat dimiliki tetapi dapat diambil
manfaatnya seperti udara, sinar matahari, dan lain-lain, tidaklah
termasuk kekayaan (maal).
b. Syarat-syarat Kekayaan yang Wajib Dizakati
1. Milik Penuh (Al Milkuttam)
Harta yang dimiliki secara penuh artinya pemilik harta tersebut
memungkinkan untuk mempergunakan dan mengambil manfaatnya
secara penuh. Harta tersebut juga berada di bawah kontrol dan
kekuasaannya. Adapun harta tersebut didapatkan melalui proses
kepemilikan yang dibenarkan oleh syara, seperti usaha, warisan,
pemberian negara atau orang lain. Sedangkan harta yang diperoleh
dengan cara haram maka zakat tidaklah wajib atas harta tersebut.
Karena harta itu harus dibebaskan dari kewajiban zakat yakni
dengan mengembalikan kepada yang berhak ataupun ahli warisnya.
2. Berkembang (An Namaa)
Harta yang berkembang artinya harta tersebut dapat bertambah
atau berkembang bila diusahakan atau mempunyai potensi untuk
berkembang. Misalnya pertanian, perdagangan, ternak, emas,
perak, uang dan lain-lain. Pengertian berkembang menurut bahasa
sekarang adalah bahwa sifat kekayaan (harta) itu dapat
memberikan keuntungan atau pendapatan lain sesuai dengan istilah
ekonomi.
12
3. Cukup Nisab
Nisab artinya harta yang telah mencapai jumlah tertentu sesuai
dengan ketetapan syara. Sedangkan harta yang tidak sampai
nisabnya terbebas dari zakat.
4. Lebih dari Kebutuhan Pokok
Kebutuhan pokok itu adalah kebutuhan minimal yang diperlukan
untuk kelestarian hidup. Artinya apabila kebutuhan tersebut tidak
dapat dipenuhi, maka yang bersangkutan tidak dapat hidup dengan
baik (layak), seperti belanja sehari-hari, pakaian, rumah, perabot
rumah tangga, kesehatan, pendidikan, transportasi, dan lain-lain.
Ataupun segala sesuatu yang termasuk kebutuhan primer atau
kebutuhan hidup minimum.
5. Bebas dari Hutang
orang yang memiliki hutang sebesar atau mengurangi jumlah
senisab yang harus dibayar pada waktu yang sama (dengan waktu
mengeluarkan zakat) maka harta tersebut terbebas dari zakat.
Sebab zakat hanya diwajibkan bagi orang kaya (memiliki
kelebihan), sedangkan orang yang mempunyai hutang tidaklah
termasuk orang kaya, oleh karena itu perlu menyelesaikan hutang–
hutangnya. Zakat diwajibkan untuk menyantuni orang-orang yang
sedang berada dalam kesulitan yang sama atau mungkin lebih
parah kondisinya dari fakir miskin.
13
6. Sudah Satu Tahun (Al Haul)
Maksudnya adalah bahwa pemilikan harta tersebut sudah berlalu
masanya selama dua belas bulan Qomariyyah. Persyaratan satu
tahun ini hanya berlaku untuk ternak, uang, harta benda yang
diperdagangkan, dan lain-lain. Tapi hasil pertanian, buah-buahan,
rikaz (barang temuan), dan lain-lain sejenis tidak dipersyaratkan
satu tahun.
c. Harta (maal) yang Wajib Dizakati
1. Binatang ternak, syarat-syaratnya:
a. Sampai nisabnya yaitu mencapai kuantitas tertentu yang
ditetapkan hukum syara.
b. Telah memiliki satu tahun, syarat ini berdasarkan praktek yang
pernah dilaksanakan oleh Nabi SAW dan para Khulafaur-
Rasyidin. Hal ini merupakan ketetapan ijma’.
c. Digembalakan, maksudnya adalah sengaja diurus sepanjang
tahun untuk dimaksud memperoleh susu, daging dan hasil
perkembangbiakkannya. Ternak gembala ialah ternak yang
memperoleh makanan dilapangan penggembalaan terbuka.
d. Tidak dipekerjakan untuk kepentingan pemiliknya, seperti
untuk membajak, mengairi tanaman, alat transportasi dan
sebagainya, (biasanya hewan besar seperti sapi, kerbau, unta,
dan lain-lain). Ternak yang wajib dizakati antara lain: unta,
sapi, kerbau, kuda, kecuali kuda tunggangan (hewan besar),
14
dan kambing, domba, biri-biri (hewan kecil) serta jenis lainnya,
kecuali hewan yang diharamkan menurut agama seperti babi.
2. Harta Perniagaan dan Perusahaan
Harta perniagaan adalah semua yang diperuntukkan dijual-belikan
dalam berbagai jenisnya (Q.s. Al Baqaqah : 267 dan HR Abu
Dawud), baik berupa barang-barang seperti alat-alat, pakaian,
makanan, hewan ternak, mobil, perhiasan dan lain-lain, maupun
berupa jasa, seperti konsultan, jasa konstruksi, pengacara, notaries,
travel biro, biro reklame, transportasi akuntan publik, dan lain-lain.
Diusahakan oleh perorangan maupun oleh usaha perserikatan
seperti CV, Firma, Koperasi, Yayasan, PT, dan sebagainya.
3. Hasil Pertanian
Hasil pertanian adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang
bernilai ekonomis seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-sayuran,
buah-buahan, tanaman keras, tanaman hias, rumput-rumputan,
daun-daunan dan lain-lain (Q.S AL An’am : 141).
4. Ma’din dan Kekayaan Laut
Ma’din (hasil tambang) yaitu sesuatu benda yang terdapat dalam
perut bumi (selain air) dan memiliki nilai ekonomis.
Ma’din dapat dibagi menjadi tiga macam:
1. Benda padat yang dapat dibentuk (dicairkan dan diolah) seperti
emas, perak, alumunium, timah, tembaga, besi, giok dan lain-
lain.
15
2. Benda padat yang tidak dapat dibentuk seperti kapur, zionit,
marmer, zambrut, batu bara, dan lain-lain.
3. benda cair seperti minyak.
5. Rikaz
Rikaz adalah harta terpendam dari zaman purbakala atau biasa
disebut harta karun. Termasuk di dalamnya barang (harta) yang
ditemukan dan tidak ada pemiliknya (luqathah).
6. Emas dan Perak / Simpanan
Emas dan perak termasuk logam mulia yang memiliki dua fungsi
selain merupakan tambang elok sehingga sering dijadikan
perhiasan, emas dan perak juga dijadikan mata uang yang berlaku
dari waktu ke waktu. Syariat Islam memandang emas dan perak
sebagai harta yang potensial atau berkembang. Oleh karena itu
leburan logam, bejana, souvenir, ukiran atau yang lainnya
termasuk dalam kategori emas, atau harta yang wajib dizakati.
Termasuk dalam kategori emas dan perak yang merupakan mata
uang yang berlaku pada waktu itu, adalah mata uang yang berlaku
saat ini di masing-masing negara. Oleh karena itu segala macam
bentuk penyimpanan uang seperti tabungan, deposito, cek atau
surat berharga lainnya, termasuk dalam kriteria penyimpanan emas
dan perak. Demikian pula pada harta kekayaan lainnya seperti
rumah, vila, tanah, kendaraan, dan lain-lain. Yang melebihi
keperluan menurut syara’, atau dibeli/dibangun dengan tujuan
16
investasi dan sewaktu-waktu dapat diuangkan. Pada emas dan
perak atau lainnya, jika dipakai dalam bentuk perhiasan, asal tidak
berlebihan, maka tidak diwajibkan atas zakat atas barang-barang
tersebut.
7. Nisab dan Kadar Zakat
a. Harta Peternakan
1. Unta
Tabel II.1
Nisab dan Kadar Zakat Harta Peternakan Unta
Jumlah (ekor) Zakat 5 - 9 1 ekor kambing / domba1
10 - 14 2 ekor kambing / domba 15 – 19 3 ekor kambing / domba 20 – 24 4 ekor kambing / domba 25 – 35 1 ekor unta bintu Makhad2
36 – 45 1 ekor unta bintu Labun3
46 – 60 1 ekor unta hiqad4
61 – 75 1 ekor unta jadz’ah5
76 – 90 2 ekor unta bintu labun 90 – 120 2 ekor unta hiqah
Keterangan :
1. Kambaing umur 2 tahun atau lebih, atau umur satu tahun atau
lebih
2. Unta betina umur 1 tahun, masuk tahun ke-2
3. Unta betina umur 2 tahun, masuk tahun ke-3
4. Unta betina umur 3 tahun, masuk tahun ke-4
5. Unta betina umur 4 tahun, masuk tahun ke-5
17
Selanjutnya setiap jumlah itu bertambah 40 ekor, zakatnya bertambah
1 ekor bintu labun setiap jumlah itu bertambah 50 ekor, zakatnya
bertambah 1 ekor hiqah.
2. Sapi, Kerbau dan kuda
Tabel II.2
Nisab dan Kadar Zakat Harta Peternakan Sapi, Kerbau dan Kuda
Jumlah (ekor) Zakat 30 -39 1 ekor sapi betina / betina tabi’1
40 – 59 1 ekor sapi betina musinnah2
60 – 69 2 ekor tabi’ 70 – 79 1 ekor musinnah dan 1 ekor tabi' 80 - 89 2 ekor musinnah
Keterangan :
1. Sapi umur 1 tahun , masuk tahun ke-2
2. Sapi umur 2 tahun, masuk tahun ke-3
Selanjutnya setiap jumlah itu bertambah 30 ekor, zakatnya bertambah
1 ekor tabi’ dan setiap jumlah itu bertambah 40 ekor, zakatnya
bertambah 1 ekor musinnah.
18
3. Kambing / domba
Tabel II.3
Nisab dan Kadar Zakat Harta Peternakan Kambing/Domba
Jumlah (ekor) Zakat 40 – 120 1 ekor kambing (2 th) atau doomba (1 th) 121 – 200 2 ekor kambing / domba 201 – 300 3 ekor kambing / domba
Selanjutnya, setiap jumlah itu bertambah 100 ekor, maka zakatnya
bertambah 1 ekor.
4. Ternak Unggas (Ayam, Bebek, Burung) dan Ikan
Nisab pada ternak unggas dan perikanan tidak ditetapkan
berdasarkan jumlah (ekor), sebagaimana hal unta, sapi, dan
kambing. Tetapi dihitung berdasarkan skala usaha. Nisab ternak
unggas dan perikanan adalah setara dengan 20 Dinar (1 Dinar =
4,25 gram emas murni) atau sama dengan 85 gram emas. Apabila
seseorang beternak ikan, dan pada akhir tahun (tutup buku) ia
memiliki kekayaan yang berupa madal kerja dan keuntungan lebih
besar atau setara dengan 85 gram emas murni, maka ia telah
terkena kewajiban zakat sebesar 2,5%. Dengan demikian usaha ini
dapat digolongkan ke dalam zakat perniagaan.
19
b. Harta Perniagaan dan Perusahaan
1. Harta Perniagaan / Trading
Harta perniagaan adalah harta yang dipersiapkan untuk
diperjualbelikan, baik dikerjakan oleh individu maupun
kelompok/syirkah (PT, CV, PD, FIRMA).
Azas Pendekatan Zakat Perniagaan.
1. Nisabnya 85 gram emas, dan zakatnya 2,5%.
2. Acuan perhitungan adalah Annual Report Basis (laporan buku
tahunan).
3. Objeknya adalah aktiva lancar profit/laba, termasuk hibah,
donasi, royalti, hasil sewa asset, selisih kurs/revaluasi maupun
penghargaan (berupa harta) yang diterima.
4. Tidak dikenakan pada modal investasi / aktiva tetap.
5. Seluruh kewajiban perusahaan merupakan komponen
pengurang dari jumlah zakat yang diperhitungkan .
6. Komoditas yang diperdagangkan halal.
7. Diperhitungkan “before tax”.
8. Bagi perusahaan yang tidak memiliki statement (income
statement, financial statement, dan cash flow statement) atau
memilikinya tetapi tidak lengkap maka diperhitungkan secara
taksiran.
9. Besarnya jumlah zakat yang harus dikeluarkan adalah
berdasarkan “book value”.
20
10. Usaha patungan dengan non muslim labanya dipisahkan secara
proporsional berdasarkan modal masing-masing.
11. Deviden yang telah dikeluarkan zakatnya tidak lagi menjadi
komponen zakat yang diperhitungkan.
12. Kompensasi kerugian tahun lalu tidak diperkenankan
dikurangkan pada penghasilan tahun berjalan.
13. Jika tidak memungkinkan membayar zakat dengan bentuk
uang, maka dapat menggantinya dengan materi yang bernilai
dan dapat diperjualbelikan kepada pihak lain.
14. Diperkenankan membayar zakat cicilan secara dimuka per-
periode tertentu.
15. Apabila terjadi liquidasi, maka zakatnya diperhitungkan dari
total kekayaan perusahaan, dan nilai berdasarkan “harga jual”.
2. Zakat Perusahaan
Syarat-syarat sebagai objek zakat.
1. Kepemilikan dikuasai oleh muslim baik individu maupun
patungan.
2. Bidang usaha halal.
3. Dapat diperhitungkan nilainya.
4. Dapat berkembang.
5. Memiliki kekayaan minimal setara 85 gram emas.
6. Dianalogikan pada zakat perniagaan.
21
Cara menghitung zakat perniagaan / perusahaan :
Kekayaan yang dimiliki badan usaha tidak akan lepas dari salah
satu atau lebih dari tiga bentuk di bawah ini.
1. Kekayaan dalam bentuk barang.
2. Uang tunai / bank
3. Piutang.
Maka yang dimaksud harta perniagaan yang wajib dizakati adalah
ketiga bentuk harta tersebut dikurangi dengan kewajiban
perusahaan, seperti utang yang harus dibayar (jatuh tempo) dan
pajak.
3. Hasil Pertanian
Nisab hasil pertanian adalah 5 wasq atau setara dengan 653 kg.
apabila hasil pertanian tersebut termasuk makanan pokok, seperti
beras, jagung, kurma dan lain-lain, maka nisabnya adalah 653 kg
dari hasil pertanian tersebut. Tetapi jika hasil pertanian tersebut
bukan termasuk makanan pokok maka nisabnya disetarakan
dengan harga nisab dari makanan pokok yang paling umum di
daerah (negeri) tersebut, misalnya untuk Indonesia beras.
Kadar zakat untuk hasil pertanian, apabila diairi dengan air hujan,
atau sungai / mata air, maka 10%, sedangkan apabila diairi dengan
disirami / irigasi (ada biaya tambahan) maka zakatnya 5%.
22
4. Emas dan Perak / Harta Simpanan
Nisab emas adalah 20 Dinar (85 gram emas murni) dan perak
adalah 200 Dirham (setara 595 gram perak). Artinya bila seseorang
telah memiliki emas atau perak sebesar 20 Dinar atau 200 Dirham
dan sudah memilikinya selama setahun, maka ia terkena zakat
sebesar 2,5%.
Demikian juga segala macam jenis harta yang merupakan harta
simpanan dan dapat dikategorikan dalam emas dan perak, seperti
uang, tabungan, cek, saham, surat berharga ataupun bentuk
lainnya. Maka nisab dan zakatnya sama dengan ketentuan emas
dan perak. Artinya jika seseorang memiliki bermacam-macam
bentuk harta dan jumlah akumulasinya lebih besar atau sama
dengan nisab (85 gram emas) maka ia terkena kewajiban zakat
(2,5%).
8. Zakat (Penghasilan) Profesi
a. Dasar Hukum
Firman Allah SWT :
“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian” (Q.S. Adz Dzariyat : 19)
Firman Allah SWT :
“……… Dan nafkahkanlah sebagian hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya………” (Q.S. Al Hadid : 7)
23
Firman Allah SWT :
“Wahai orang-orang yang beriman, infaqkanlah (zakat) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik………” (Q.S Al Baqarah :267)
Hadits Nabi SAW :
“Bila suatu kaum enggan mengeluarkan zakat, Allah akan menguji mereka dengan kekeringan dan kelaparan” (H.R Thabrani)
b. Hasil Profesi
Hasil profesi (pegawai negeri, swasta, konsultan, dokter,
notaris dan lain-lain) merupakan sumber pendapatan (kasab) yang
tidak dikenal dimasa salaf (generasi terdahulu). Oleh karenanya bentuk
kasab ini tidak banyak dibahas, khususnya yang berkaitan dengan
zakat.
c. Ketentuan Zakat (Penghasilan) Profesi
Zakat profesi memang tidak dikenal dalam khasanah
keilmuan Islam, sedangkan hasil profesi yang berupa harta
dikategorikan berdasarkan qias atas kesamaan (syabbah) terhadap
karateristik harta zakat yang telah ada, yakni: (1) Model memperoleh
harta penghasilan (profesi) mirip dengan panen (hasil pertanian),
sehingga harta ini dapat diqiaskan ke dalam zakat pertanian
berdasarkan nisab (653 kg gabah kering giling atau setara dengan 552
kg beras) dan waktu pengeluaran zakatnya (setiap kali panen). (2)
Model harta yang diterima sebagai penghasilan berupa uang, sehingga
24
bentuk harta ini dapat diqiaskan dalam zakat harta (simpanan /
kekayaan) berdasarkan kadar zakat yang harus dibayarkan (2,5%).
Dengan demikian hasil profesi seseorang apabila telah memenuhi
ketentuan wajib zakat, maka wajib baginya untuk menunaikan zakat.
9. Harta lain-lain
a. Saham
Pemegang saham adalah pemilik perusahaan yang mewakilkan kepada
manajemen untuk menjalankan operasional perusahaannya.
Azas pendekatan atas saham
a. Nisab zakat saham diqiaskan dengan perniagaan.
b. Haul zakat saham dihitung per annual report.
c. Zakat kepemilikkan saham awal / pra Initial Public Offering (IPO)
masih disatukan dengan zakat maal lain yang dimiliki oleh
muzakki pada periode haul tersebut.
d. Saham yang dimiliki dihitung atas dasar book value ditambah nilai
diveden.
e. Saham yang dijual (divestasi) dihitung berdasarkan Intrinsic Value.
Dikeluarkan pada periode transaksi.
b. Rezeki tak terduga dan undian (kuis) berhadiah
Harta yang diperoleh sebagai rezeki nomplok (tanpa usaha),
atau memperoleh hadiah (yang tidak mengandung unsur judi),
merupakan salah satu sebab dari kepemilikan harta dan dapat
25
diqiaskan dengan harta temuan (luqathah) atau rikaz. Maka apabila
penemuan harta tersebut mencapai nisab (setara 85 gram emas), maka
wajib zakat atas harta tersebut sebesar 20% yang harus dikeluarkan
pada saat memperolehnya, setelah dikurangi biaya atau pajak.
B. Organisasi Pengelola Zakat
1. Pengertian
Organisasi pengelola zakat adalah institusi yang bergerak dibidang
pengelolaan zakat, infaq, dan shadaqah. Sedangkan definisi pengelolaan
zakat menurut UU No. 38 tahun 1999 adalah kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengumpulan,
pendistribusian dan pendayagunaan zakat.
2. Karateristik
Sebagai organisasi nirlaba, organisasi pengelola zakat juga
memiliki karateristik seperti organisasi nirlaba lainnya, yaitu:
a. sumber daya (baik dana maupun barang) berasal dari para donator
yang mempercayakannya pada lembaga. Para donator tersebut tidak
mengharapkan keuntungan kembali secara materi dari OPZ.
b. Menghasilkan berbagai jasa dalam bentuk pelayanan kepada
masyarakat. Jasa-jasa tersebut tidak dimaksudkan untuk mendapatkan
laba.
c. Kepemilikan OPZ tidak seperti lazimnya pada organisasi bisnis.
Biasanya terdapat pendiri, yaitu orang-orang yang sepakat mendirikan
26
OPZ tersebut pada awalnya. Pada hakekatnya, OPZ bukanlah milik
pendiri, tetapi milik ummat. Hal ini dikarenakan sumber daya
organisasi terutama barasal dari masyarakat. Termasuk jika OPZ
tersebut diliquidasi, kekayaan yang ada pada lembaga itu tidak boleh
dibagikan pada pendiri.
Namun tentunya selain itu OPZ mempunyai karateristik yang
membedakannya dengan organisasi nirlaba lainnya, yaitu:
a. terikat dengan aturan dan prinsip-prinsip syariah,
b. sumber dana utama adalah dana zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf,
c. biasanya memiliki Dewan Syariah dalam struktur organisasinya.
3. Jenis Dana Pada Organisasi Pengelola Zakat
Organisasi Pengelola Zakat dapat menerima dan mengelola
berbagai jenis dana. Dengan demikian, di OPZ terdapat berbagai jenis
dana, antara lain:
a. Dana zakat
b. Dana infaq dan shadaqah
c. Dana wakaf
d. Dana pengelola
C. Akuntansi Dana
Akuntansi telah dipraktekkan sejak lama, yaitu sejalan dengan
berkembangnya dunia usaha. Saat ini, ilmu akuntansi berkembang cukup
pesat. Hal ini tergambar dari berkembangnya cabang-cabang dari ilmu
akuntansi itu sendiri.
27
Khusus mengenai akuntansi keuangan, dapat dibagi menjadi dua bagian:
a. Akuntansi Komersial
Jenis akuntansi ini biasa dipergunakan untuk organisasi yang berorientasi
mencari laba, seperti perusahaan-perusahaan bisnis.
b. Akuntansi Dana
Sedangkan jenis akuntansi ini digunakan untuk organisasi yang tidak
beroriantasi mencari keuntungan atau sering disebut organisasi nirlaba.
Sebagaimana kita ketahui, persamaan akuntansi pada akuntansi
komersial adalah:
Sedangkan di dalam akuntansi dana, persamaan akuntansinya adalah:
Persamaan akuntansi dana dan akuntansi komersial, antara lain:
1. Sama-sama memberikan informasi mengenai posisi keuangan danhasil
operasi;
2. Mengikuti prinsip dan standar kuntansi yang diterima umum:
Prinsip konsistensi, objektivitas, materialitas, pengungkapan yang
memadai.
3. Mengacu pada konsep dasar:
Kesinambungan, periodesasi akuntansi dan pengukuran dalam mata uang.
Sedangkan perbedaan antara akuntansi dana dan akuntasi komersial
diantaranya:
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas
Aktiva = Kewajiban + Saldo Dana
28
Akuntansi Dana Akuntansi Komersial
Tujuan utama adalah untuk
mengukur pelaksanaan anggaran
yang telah ditetapkan
Tujuan utama adalah untuk
mengukur tingkat keuntungan
Dapat terdiri dari lebih dari satu
entitas (beberpa jenis dana)
Hanya terdiri dari satu entitas
akuntansi
Transaksi penerimaan/pengeluaran
neraca dilaporkan baik dalam
laporan neraca maupun laporan
aktivitas
Transaksi penerimaan/pengeluaran
neraca tidak dilaporkan dalam
laporan aktivitas
Sangat dipengaruhi oleh peraturan
atau ketentuan yang berlaku,
sehingga bersifat kurang fleksibel
Lebih bersifat fleksibel
D. Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 1999 Tentang
Pengelolaan Zakat
Secara garis besar UU ini menyatakan bahwa setiap warga Negara
Indonesia yang beragama Islam dan mampu atau badan yang dimiliki oleh
orang muslim berkewajiban menunaikan zakat. Dan pemerintah berkewajiban
memberikan perlindungan, pembinaan, dan pelayanan kepada muzaki (wajib
zakat), mustahiq (yang berhak menerima zakat), dan amil zakat.
Undang-undang ini juga mengatur segala sesuatu mengenai
Organisasi Pengelola Zakat, Pengumpulan Zakat, Pendayagunaan zakat,
Pengawasan, Sanksi serta ketentuan-ketentuan lain.
Secara lengkap Undang-undang ini penulis lampirkan.
29
BAB III
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
A. Hakekat Lembaga Amil Zakat Yayasan Solo Peduli
Lembaga Amil Zakat Yayasan Solo Peduli merupakan lembaga yang
didirikan dengan maksud untuk melayani dan membantu masyarakat dalam
menyalurkan donasinya biak berupa Zakat, Infaq, Shodaqoh (ZIS) atau dana
lainnya serta mengatasi problem kemiskinan. Lembaga ini didirikan oleh Dirut
Dopet Dhu’afa Republika kerjasama dengan Primed harian umum SOLO
POS. berdiri tanggal 11 Oktober 1999 di Solo Jawa Tengah dengan No Akte
Notaris 03 Notaris Ny. Sri Widyati Adi Sucipto, SH. Dengan NPWP NO.
1.015.248.7-526. Dan dikukuhkan sebagai LAZ tingkat karesidenan Surakarta
pada tanggal 12 Januari 2002 berdasar surat rekomendasi No. MK.
29/2.c/BA.03.2/1061/2002 oleh H.A Farid Wadjdi, SH. (Kan.Depag.Kota
Surakarta).
B. Visi dan Misi
Visi
Menjadi lembaga terdepan dalam pemberdayaan masyarakat melalui
dana Zakat, Infaq dan Shodaqoh (ZIS).
Misi
Mewujudkan lembaga profesional dalam menggerakkan pencapaian
masyarakat sejahtera baik fisik maupun non fisik, melalui pemulihan,
30
peningkatan kwalitas sumber daya manusia dan pengembangan ekonomi
masyarakat di wilayah karesidenan Surakarta dan sekitarnya.
C. Sifat Lembaga
1. Independen
2. Netral
3. Tidak berpolitik
4. Tidak diskriminatif
D. Tujuan Lembaga
1. Memasyarakatkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat mampu untuk
ber-ZIS.
2. Menanamkan pentingnya semangat ber-ZIS.
3. Mewujudkan lembaga sebagai penghimpun dana ZIS masyarakat mampu.
4. Mewujudkan lembaga menjadi profesional dan terdepan dalam
penanggulangan kemiskinan.
5. Mewujudkan lembaga menjadi titik sentral sekaligus menjadi mitra kerja
dari lembaga sejenis atau lembaga yang memiliki visi yang sama.
6. Meningkatkan pemulihan masyarakat bawah yang kelaparan, menderita
sakit dan krisis lainnya.
7. Meningkatkan kwalitas SDM masyarakat.
8. Meningkatkan penghasilan masyarakat bawah.
9. Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat bawah.
31
10. Mengikis kemiskinan moral-akhlak masyarakat bawah.
E. Fungsi Lembaga
Ada tiga fungsi utama yang diemban Solo Peduli, yaitu :
1. Menghimpun dana masyarakat baik berupa ZIS maupun dana sosial
lainnya yang bersifat tidak mengikat, merugikan bahkan akan merusak dan
menghancurkan lembaga.
2. Mengelola dana tersebut baik untuk kegiatan bantuan yang bersifat kritis,
maupun kegiatan strategis yang memiliki manfaat besar atau peningkatan
SDM dan pengembangan ekonomi masyarakat bawah.
3. Mendistribusikan atau menyalurkan dana dalam kegiatan yang tepat guna
dan tepat sasaran sehingga dapat memenuhi tuntutan visi, misi dan tujuan
lembaga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
F. Program Lembaga
1. Meningkatkan kegiatan ber-ZIS melalui kegiatan berkampanye dengan
berbagai cara diantaranya melalui media massa, da’wah dan pengenalan
program pemberdayaan.
2. Memasyarakatkan manajemen ZIS dengan selalu bekerjasama dengan
Dompet Dhu’afa Republika atau lembaga lain yang dianggap professional.
3. Meningkatkan tanggungjawab sosial perusahaan.
32
4. Meningkatkan kwalitas SDM dengan menyalurkan beasiswa, pelatihan,
pengiriman siswa sekolah kejenjang yang lebih tinggi dan mengadakan
studi banding.
5. Mengikis krisis akhlak dengan mengadakan pengajian, ceramah, dialog
dengan mendasarkan pentingnya masyarakat untuk mengamalkan ajaran
Islam.
6. Menigkatkan penghasilan masyarakat dengan memberikan bantuan modal,
manajemen dan mendekatkan pada akses pasar.
7. Meningkatkan penghasilan masyarakat dengan memberikan bantuan
modal, manajemen dan mendekatkan pada akses pasar.
G. Struktur Organisasi
Dewan Pendiri
1. Drs. Danie H. Soe’oed (Pimred HU. SOLO POS)
2. Drs. Eri Sudewo, MDM. (Dirut Dompt Dhu’afa Republika)
3. Drs. Mulyanto Utomo (Redaktur HU. SOLO POS)
Dewan Penasehat
1. Ir. Sudjadi (Pembantu Gubernur Jateng Wil. Surakarta)
2. Prof. Drs. Haris Mudjiman, MA, PhD (Rektor UNS)
3. H. Bisyir M. Nahdi, SH (Ketua Yayasan Kustati dan Al Irsyad)
33
Dewan Syariah
1. Prof. DR. H. Usman Abu Bakar, MA (Ketua STAIN Surakarta)
2. Prof. DR. H. Musa Asy’ari (Ketua Progrsm Magister Studi Islam UMS)
3. DR. H. M Mu’innudinillah (Direktur Islamic Center Ibnu Abbas Klaten)
Dewan Pengurus
Ketua : Drs. Danie H. Soe’oed (Pimred HU.SOLO POS)
Sekretaris : Drs. Mulyanto Utomo (Redaktur HU. SOLO POS)
Bendahara : Dra. Eri Sudewo, MDM (Dirut. Dompet Dhu’afa
Republika)
Dewan Pelaksana
Abdul Basid Budiman : Koordinator
Dodok Sartono, S.E. : Wakil Koordinator
Ummi Syarifah, S.E. : Ka. Div. Keuangan Administrasi
Neni Wijayanti : Staff Keuangan
Ali Rosyidi, S.PD. : Staff Administrasi
Eni Hestuti, S.S : Ka. Div. PSDI
Supomo : Ka. DiV. Litbang
Haryanto, S.PD. : Ka. Div Public Relation
Muhammad Fauzi : Staff Public Relation
Desya Maharani : Staff Public Relation
34
Gambar III.1
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
DEWAN PENDIRI
DEWAN PENGURUS
DEWAN PENASEHAT DEWAN SYARIAH
DEWAN PELAKSANA
35
Gambar III.2
BAGAN STRUKTUR PELAKSANA
H. Alamat Kantor
Griya SOLO POS Lt. III Jl. Adi Sucipto 190 Solo 57145
Telp. (0271)732411 Fax. (0271)724833
E-mail : [email protected]
KOORDINATOR
DIV. ADMNISTRASI DIV. KEUANGAN
DIV. PENGHIMPUNAN
SALES
DIV. PENDAYAGUNAAN
PUBLIC RELATION EKONOMI PRODUKTIF KRISIS
RADIO KORAN
SDM
36
BAB IV
PELAPORAN KEUANGAN
DI LEMBAGA PENGELOLA ZAKAT SOLO PEDULI
Kelahiran UU No. 38 tahun 1999 bertujuan agar pengumpulan zakat dari
orang yang berkewajiban menunaikannya semakin optimal. UU ini juga bertujuan
agar pengelolaan zakat melalui badan-badan atau organisasi yang berwenang
berjalan sesuai dengan prinsip syariah dan zakat yang terkumpul dapat
dioptimalkan untuk memberdayakan orang-orang yang berhak menerimanya.
Dalam operasionalisasi sebagai Lembaga Pengelola Zakat, Solo Peduli
juga telah menjalankan prinsip dan mekanisme sebagaimana yang telah ditetapkan
dalam UU tersebut. Namun demikian dalam kaitannya sistem pelaporan
keuangan, Solo Peduli baru menerapkan sistem yang telah ditetapkan oleh UU
tersebut mulai periode tahun 2002.
A. Sistem Pelaporan Keuangan Tahun 2000 – 2001 ( Sebelum menggunakan
Sistem Pelaporan Akuntansi Dana)
Sebelum diterapkannya sistem pelaporan sebagaimana yang ditetapkan
dalam UU No. 38 tahun 1999. Laporan keuangan Solo Peduli hanya
melaporkan sumber dan penggunaan dana secara umum.
Adapun alur pencatatan penerimaan dan pemanfaatan dana
sebagaimana dalam bagan berikut:
37
Gambar IV.1.
Alur Pencatatan Sebelum Menggunakan
Sistem Pelaporan Akuntansi Dana
Tabel IV.1.
LAPORAN SUMBER DAN PEMANFAATAN DANA
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI
Periode 01 Januari s.d 31 Desember 2000
Sumber Dana Pemanfaatan Dana Saldo Kas 1999 7,185,000.00 Alokasi Asnaf zakat Zakat Maal 10,208,015.00 fakir 9,744,200.00 Zakat Profesi 1,209,335.00 Miskin 7,972,600.00 zakat Fitrah 176,000.00 Amil 1,000,000.00 Fidyah 500,000.00 Riqob - infaq 12,681,165.00 Gharimin 82,000.00 Shadaqah 5,434,785.00 Ibnusabil 111,700.00 Amanah 25,600,000.00 Fi Sabilillah 255,000.00 bantuan Kemanusiaan 38,284,100.00 Muallaf 50,000.00 Total Sumber Dana 101,278,400.00 Total Alokasi Asnaf Zakat 19,215,500.00 Aspek Pendayagunaan Pendidikan 26,205,625.00 Ekonomi 7,767,500.00 kesehatan 7,017,500.00 Dana Krisis/Sosial 19,455,250.00 Total Aspek Pendayagunaan 60,445,875.00 Sosialisasi ZIS 1,000,000.00 Sewa Gedung 1,500,000.00 Biaya Telpon dan Listrik 754,850.00 Gaji Karyawan 7,200,000.00 Total Pemanfaatan Dana 90,116,225.00 Saldo Akhir 11,162,175.00
Bukti Penerimaan Laporan Sumber dan
Pengeluaran Dana
Bukti Pengeluaran
Sumber Dana
Pemanfaatan Dana
38
Tabel IV.2.
LAPORAN SUMBER DAN PEMANFAATAN DANA
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI
Periode 01 Januari s.d 31 Desember 2001
Sumber Dana Pemanfaatan Dana Saldo Kas 2000 11,662,175.00 Alokasi Asnaf zakat Zakat Maal 11,753,180.00 fakir 20,118,500.00 Zakat Profesi 1,343,220.00 Miskin 16,460,500.00 zakat Fitrah 335,800.00 Amil 6,000,000.00 Fidyah - Riqob - infaq 25,122,470.00 Gharimin 350,000.00 Shadaqah 20,641,692.00 Ibnusabil 25,000.00 Amanah 115,660,000.00 Fi Sabilillah 100,000.00 bantuan Kemanusiaan 26,206,500.00 Muallaf - Total Sumber Dana 212,725,037.00 Total Alokasi Asnaf Zakat 43,054,000.00 Aspek Pendayagunaan Pendidikan 100,035,710.00 Ekonomi 27,439,000.00 kesehatan 2,970,000.00 Dana Krisis/Sosial 25,247,370.00 Total Aspek Pendayagunaan 155,692,080.00 Sosialisasi ZIS 925,000.00 Sewa Gedung 1,500,000.00 Biaya Telpon dan Listrik 1,053,957.00 Gaji Karyawan 10,500,000.00 Total Pemanfaatan Dana 212,725,037.00 Saldo Akhir -
39
Tabel.IV.3.
LAPORAN SUMBER DAN PEMANFAATAN DANA
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI
Periode 01 Januari s.d 31 Desember 2002
SUMBER DANA PEMANFAATAN DANA Dana Zakat 10,503,250.00 Fakir Miskin Dana Infaq/Shodaqah 59,802,156.00 . Penyaluran untuk pangan 2,576,550.00 Dana Bencana alam/banir 11,095,000.00 . Bantuan Pengobatan 1,947,650.00 Dana Qurban 21,005,000.00 . Bantuan Pendidikan 3,904,000.00 Dana Amanah . Bantuan Qordhul Hasan 11,785,000.00 . Paket Sembako 75,350,000.00 . Bantuan Ek. Prod. 17,215,000.00 . bea Studi Etos 71,410,000.00 Gharimin 2,700,000.00 . Bea Studi Anugrah 29,800,650.00 Ibnu Sabil 602,500.00 Penerimaan Piut. Qordh 4,765,000.00 Fisabilillah 1,900,000.00 Penerimaan Piut. Ek. Prod. 10,209,000.00 Muallaf 200,000.00 Dana non halal 307,640.55 Bea Studi Etos 76,634,200.00 Bagi Hasil (Bank Syariah) 908,721.27 Bea Studi Anugrah 29,800,650.00 Lain - lain 8,028,296.00 Program Paket Sembako 75,350,000.00 Jumlah Sumber Dana 303,184,713.82 Kegiatan Khusus . Qurban 21,005,000.00 . Banjir/Bencana Alam 11,061,600.00 . Seminar 890,150.00 Sosialisasi ZIS 3,095,600.00 Transportasi 881,500.00 Biaya telp., listrik & pos 2,920,350.00 Perleng. kantor & ATK 1,864,090.00 Pengembangan SDM 1,048,300.00 Inventaris Kantor 3,335,350.00 Pajak & Adm. Bank 384,523.00 Sewa Gedung 2,631,125.00 Gaji Karyawan 11,450,000.00 Lain - lain 448,950.00 Total Pemanfaatan Dana 285,632,088.00 Saldo Akhir 17,552,625.82
40
B. Sistem Pelaporan Keuangan Tahun 2003 ( Setelah menggunakan Sistem
Pelaporan Akuntansi Dana)
Solo Peduli sebagai Lembaga Pengelola Zakat merupakan sebuah
organisasi yang tidak berorientasi mencari keuntungan (not-for-profit) atau
sering disebut organisasi nirlaba, maka sistem pelaporan akuntansinya
menganut sistem akuntansi dana (fund accounting).
Kewajiban untuk melaksanakan akuntabilitas dan transparansi telah
mendorong Solo Peduli untuk menerapkan pelaporan keuangan sebagaimana
yang tercantum dalam UU No. 38 Tahun 1999 dan peratruran pelaksana
lainnya yang berkaitan tentang pedoman teknis pengelolaan zakat.
Laporan Keuangan yang harus dibuat oleh lembaga pengelola zakat
adalah:
1. Neraca
Neraca adalah suatu laporan keuangan yang menggambarkan posisi
keuangan atau kekayaan suatau perusahaan atau organisasi pada saat
tertentu. Tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk menyediakan
informasi mengenai aktiva, kewajiban dan saldo dana dan informasi
mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu.
Sedangkan kegunaan dari neraca adalah untuk:
a. menilai kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara
berkelanjutan;
b. menilai likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk
memenuhi kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal.
41
2. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
Adalah suatu laporan yang mengambarkan kinerja organisasi, yang
meliputi penerimaan dan penggunaan dana suatu periode tertentu. Laporan
ini disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi mengenai:
a. pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat
saldo dana;
b. hubungan antar transaksi dengaperistiwa lain;
c. bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan program.
Laporan sumber dan penggunaan dana ini berguna untuk:
a. mengevaluasi kinerja dalam suatu periode;
b. menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dalam
memberikan jasa;
c. menilai pelaksanaan tanggungjawab dan kinerja pengelola.
3. Laporan Arus Kas
Adalah suatu laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan arus
kas keluar pada suatu periode tertentu. Tujuan disusunnya laporan ini
adalah untuk menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran
kas organisasi pada suatu periode tertentu, yang dibagi menjadi tiga
klasifikasi:
a. arus kas dari aktivitas operasi;
b. arus kas dari aktivitas investasi;
c. arus kas dari aktivitas pendanaan.
42
Kegunaan dari laporan arus kas ini adalah
a. menilai kemampuan organisai dalam menghasilkan kas dan setara kas;
b. menilai penggunaan kas dan setara kas tersebut oleh organisasi.
4. Laporan Perubahan Dana Termanfaatkan
Sebagaimana diketahui, akuntansi dana menghendaki agar transaksi
pengeluaran / penerimaan neraca selain dilaporkan di neraca juga harus
dilaporkan dalam laporan aktivitas (dalam hal ini Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana). Oleh karena itu, laporan perubahan dana
termanfaatkan dibuat untuk mengakomodasikan hal tersebut.
5. Catatan atas laporan Keuangan.
Laporan ini merupakan rincian atau penjelasan detail dari laporan
keuangan sebelumnya. Rincian tersebut dapat bersifat kuantitatif maupun
kualiatif. Biasanya catatan atas laporan keuangan memuat hal-hal berikut:
a. informasi umum mengenai lembaga;
b. kebijakan akuntansi;
c. penjelasan dari setiap akun yang dianggap memerlukan rincian lebih
lanjut;
d. kejadian setelah tanggal neraca;
e. informasi tambahan lainnya yang dianggap perlu, baik yang bersifat
kuantitatif maupun kualitatif.
43
Catatan atas laporan keuangan ini sangat berguna untuk memahami
kondisi suatu organisasi secara komprehensif, karena kita akan
mendapatkan informasi yang mungkin tidak kita dapatkan dari jenis-jenis
laporan keuangan lainnya.
Tabel. IV.4.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI
NERACA Per Tanggal 31 Desember 2003
AKTIVA KEWAJIBAN & SALDO DANA
AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK - Kas 19,590,300.00 Bank 52,696,630.84 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - Piutang Ekonomi 41,720,000.00
Jumlah Aktiva Lancar 114,006,930.84 SALDO DANA -
Zakat Maal 845,900.00 AKTIVA TETAP Zakat Profesi 293,700.00 Komputer 2,904,775.00 Zakat Fitrah 55,700.00 Inventarsi Kantor 11,572,925.00 Fidyah - Ak. Peny. Komputer (600,000.00) Infaq 3,140,284.00 Ak. Peny. Inv. Kantor (6,000,000.00) Shadaqah 799,522.00
Nilai Buku Aktiva Tetap 7,877,700.00 Amanah 43,084,300.00
Bantuan Kemanusiaan 3,395,000.00 Wakaf 20,672,524.84 Dana termanfaatkan 49,597,700.00
Jumlah Saldo Dana 121,884,630.84
TOTAL AKTIVA 121,884,630.84 TOTAL KEWAJIBAN & SALDO DANA 121,884,630.84
44
Tabel IV.5.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
Periode yang berakhir 31 Desember 2003 1 SUMBER DANA a. Zakat Maal 25,174,800.00 b. Zakat Profesi 2,884,700.00 c. Zakat Fitrah 787,500.00 d. Fidyah - e. Infaq 34,280,284.00 f. Shadaqah 22,853,522.00 g. Amanah 359,415,000.00 h. Bantuan Kemanusiaan 3,395,000.00 i. Wakaf 50,000,000.00 Jumlah Sumber Dana 498,790,806.00 2 PENGGUNAAN DANA a. Zakat Maal 24,328,900.00 b. Zakat Profesi 2,591,000.00 c. Zakat Fitrah 731,800.00 d. Fidyah - e. Infaq 31,140,000.00 f. Shadaqah 22,054,000.00 g. Amanah 316,330,700.00 h. Bantuan Kemanusiaan - i. Wakaf 29,327,475.16 Jumlah Penggunaan Dana 426,503,875.16 3 SURPLUS (DEFISIT) 72,286,930.84 4 SALDO AWAL DANA 17,552,625.82 5 SALDO AKHIR DANA 89,839,556.66
45
Tabel IV.6.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI LAPORAN ARUS KAS
Periode yang berakhir 31 Desember 2003 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Dana Zakat Maal 25,174,800.00 Penerimaan Dana Zakat Profesi 2,884,700.00 Penerimaan Dana Zakat Fitrah 787,500.00 Penerimaan Dana Infaq 34,280,284.00 Penerimaan Dana Shadaqah 22,853,522.00 Penerimaan Dana Amanah 359,415,000.00 Penerimaan Dana Bantuan Kemanusiaan 3,395,000.00 Penerimaan Wakaf 50,000,000.00 Penyaluran kepada fakir (24,328,900.00) Penyaluran kepada Ibnu sabil (2,591,000.00) Penyaluran kepada Fi Sabilillah (731,800.00) Penyaluran Kepada Miskin (19,905,000.00) Penyaluran Kepada Gharimin (5,617,500.00) Penyaluran kesehatan (5,617,500.00) Penyaluran Kepada Amil (16,950,000.00) Penyaluran Sosialisasi (5,104,000.00) Penyaluran untuk Dana Krisis/Sosial (245,371,800.00) Penyaluran untuk Pendidikan (70,958,900.00) Pengembangan SDM (6,182,000.00) Transportasi (437,900.00) Biaya Pos, telepon & Listrik (2,792,240.00) Sewa Gedung (1,899,375.00) Insentif (16,950,000.00) Lain - lain (492,100.00) Pajak & Administrasi Bank (573,860.16) Lain - lain (492,100.00) Pajak & Administrasi Bank (573,860.16) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 71,220,970.68 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan Aktiva Tetap - Pembelian Aktiva Tetap - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi - ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pinjaman Jangka Panjang - Pembayaran Pinjaman Jangka panjang - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan - KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 71,220,970.68 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE 17,552,625.82
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 88,773,596.50
46
Tabel IV.7.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI LAPORAN PERUBAHAN DANA TERMANFAATKAN
Periode yang berakhir 31 Desember 2003 SALDO AWAL - PENAMBAHAN Pemberian Piutan Ekonomi 41,720,000.00 Pembelian Komputer 2,904,775.00 Pembelian Inventaris Kantor 11,572,925.00 Jumlah Penambahan 56,197,700.00 PENGURANGAN Beban Penyusutan Komputer 600,000.00 Beban Penyusutan Inventaris Kantor 6,000,000.00 Jumlah pengurangan 6,600,000.00 SALDO AKHIR 49,597,700.00
Tabel IV.8.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA ZAKAT MAAL
NERACA Per Tanggal 31 Desember 2003
AKTIVA KEWAJIBAN & SALDO DANA AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK - Kas 345,900.00 Bank 500,000.00 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - Jumlah Aktiva Lancar 845,900.00
SALDO DANA
Dana Zakat Maal 845,900.00
Dana Termanfaatkan -
Jumlah Saldo Dana 845,900.00
TOTAL AKTIVA 12,375,230.84 TOTAL KEWAJIBAN DAN SALDO DANA
845,900.00
47
Tabel IV.9.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA ZAKAT MAAL
LAPORAN SUMBER DANA DAN PENGGUNAAN DANA Periode yang berakhir 31 Desember 2003
1 SUMBER DANA Penerimaan Dana Zakat Maal 25,174,800.00 Jumlah Sumber Dana 25,174,800.00
2 PENGGUNAAN DANA fakir 24,328,900.00 Jumlah Penggunaan Dana 24,328,900.00 3 SURPLUS (DEFISIT) 845,900.00 4 SALDO AWAL DANA - 5 SALDO AKHIR DANA 845,900.00
Tabel IV.10.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA ZAKAT MAAL LAPORAN ARUS KAS
Periode yang berakhir 31 Desember 2003 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Dana Zakat Maal 25,174,800.00 Penyaluran kepada fakir (24,328,900.00) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 845,900.00 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan Aktiva Tetap - Pembelian Aktiva Tetap - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi - ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pinjaman Jangka Panjang - Pembayaran Pinjaman Jangka panjang - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan - KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 845,900.00 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE - KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 845,900.00
48
Tabel IV.11.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA ZAKAT MAAL
LAPORAN PERUBAHAN DANA TERMANFAATKAN Periode yang berakhir 31 Desember 2003
SALDO AWAL - PENAMBAHAN Pemberian Piutang - Jumlah Penambahan - PENGURANGAN Penerimaan Piutang - Jumlah pengurangan - SALDO AKHIR -
Tabel IV.12.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA ZAKAT PROFESI
NERACA Per Tanggal 31 Desember 2003
AKTIVA KEWAJIBAN & SALDO DANA AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK - Kas 293,700.00 Bank - KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - Jumlah Aktiva Lancar 293,700.00
SALDO DANA Dana Zakat Profesi 293,700.00 Dana Termanfaatkan - Jumlah Saldo Dana 293,700.00
TOTAL AKTIVA 293,700.00 TOTAL KEWAJIBAN DAN SALDO DANA 293,700.00
49
Tabel IV.13.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA ZAKAT PROFESI
LAPORAN SUMBER DANA DAN PENGGUNAAN DANA Periode yang berakhir 31 Desember 2003
1 SUMBER DANA Penerimaan Dana Zakat Profesi 2,884,700.00 Jumlah Sumber Dana 2,884,700.00
2 PENGGUNAAN DANA Ibnusabil 2,591,000.00 Jumlah Penggunaan Dana 2,591,000.00 3 SURPLUS (DEFISIT) 293,700.00 4 SALDO AWAL DANA - 5 SALDO AKHIR DANA 293,700.00
Tabel IV.14.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA ZAKAT PROFESI
LAPORAN ARUS KAS Periode yang berakhir 31 Desember 2003
ARUS KAS DARI AKTIVA OPERASI Penerimaan Dana Zakat Profesi 2,884,700.00
Penyaluran kepada Ibnu sabil (2,591,000.00)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 293,700.00 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan Aktiva Tetap - Pembelian Aktiva Tetap - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi - ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pinjaman Jangka Panjang - Pembayaran Pinjaman Jangka panjang - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan - KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 293,700.00 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE -
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 293,700.00
50
Tabel IV.15.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA ZAKAT PROFESI
LAPORAN PERUBAHAN DANA TERMANFAATKAN Periode yang berakhir 31 Desember 2003
SALDO AWAL - PENAMBAHAN Pemberian Piutang - Jumlah Penambahan - PENGURANGAN Penerimaan Piutang - Jumlah pengurangan - SALDO AKHIR -
Tabel IV.16.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA ZAKAT FITRAH
NERACA Per Tanggal 31 Desember 2003
AKTIVA KEWAJIBAN & SALDO DANA AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK - Kas 55,700.00 Bank - KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - Jumlah Aktiva Lancar 55,700.00
SALDO DANA Dana Zakat Fitrah 55,700.00 Dana Termanfaatkan - Jumlah Saldo Dana 55,700.00
TOTAL AKTIVA 55,700.00 TOTAL KEWAJIBAN DAN SALDO DANA 55,700.00
51
Tabel IV.17.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA ZAKAT FITRAH
LAPORAN SUMBER DANA DAN PENGGUNAAN DANA Periode yang berakhir 31 Desember 2003
1 SUMBER DANA Penerimaan Dana Zakat Fitrah 787,500.00 Jumlah Sumber Dana 787,500.00
2 PENGGUNAAN DANA Fi Sabilillah 731,800.00 Jumlah Penggunaan Dana 731,800.00 3 SURPLUS (DEFISIT) 55,700.00 4 SALDO AWAL DANA - 5 SALDO AKHIR DANA 55,700.00
Tabel IV.18.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA ZAKAT FITRAH LAPORAN ARUS KAS
Periode yang berakhir 31 Desember 2003 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Dana Zakat Fitrah 787,500.00
Penyaluran kepada Fi Sabilillah (731,800.00)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 55,700.00 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan Aktiva Tetap - Pembelian Aktiva Tetap - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi - ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pinjaman Jangka Panjang - Pembayaran Pinjaman Jangka panjang - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan - KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 55,700.00 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE -
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 55,700.00
52
Tabel IV.19.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA ZAKAT FITRAH
LAPORAN PERUBAHAN DANA TERMANFAATKAN Periode yang berakhir 31 Desember 2003
SALDO AWAL - PENAMBAHAN Pemberian Piutang - Jumlah Penambahan - PENGURANGAN Penerimaan Piutang - Jumlah pengurangan - SALDO AKHIR -
Tabel IV.20.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA INFAQ
NERACA Per Tanggal 31 Desember 2003
AKTIVA KEWAJIBAN & SALDO DANA AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK - Kas 2,000,000.00 Bank 1,140,284.00 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - Jumlah Aktiva Lancar 3,140,284.00 SALDO DANA Dana Infaq 3,140,284.00 Dana Termanfaatkan - Jumlah Saldo Dana 3,140,284.00
TOTAL AKTIVA 3,140,284.00 TOTAL KEWAJIBAN DAN SALDO DANA 3,140,284.00
53
Tabel IV.21.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA INFAQ
LAPORAN SUMBER DANA DAN PENGGUNAAN DANA Periode yang berakhir 31 Desember 2003
1 SUMBER DANA Penerimaan Dana Infaq 34,280,284.00 Jumlah Sumber Dana 34,280,284.00
2 PENGGUNAAN DANA Miskin 19,905,000.00 Gharimin 5,617,500.00 kesehatan 5,617,500.00 Jumlah Penggunaan Dana 31,140,000.00 3 SURPLUS (DEFISIT) 3,140,284.00 4 SALDO AWAL DANA - 5 SALDO AKHIR DANA 3,140,284.00
Tabel IV.22.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA INFAQ
LAPORAN ARUS KAS Periode yang berakhir 31 Desember 2003
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Dana Infaq 34,280,284.00 Penyaluran Kepada Miskin (19,905,000.00) Penyaluran Kepada Gharimin (5,617,500.00) Penyaluran kesehatan (5,617,500.00) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 3,140,284.00 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan Aktiva Tetap - Pembelian Aktiva Tetap - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi - ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pinjaman Jangka Panjang - Pembayaran Pinjaman Jangka panjang - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan - KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 3,140,284.00 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE - KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 3,140,284.00
54
Tabel IV.23.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA INFAQ
LAPORAN PERUBAHAN DANA TERMANFAATKAN Periode yang berakhir 31 Desember 2003
SALDO AWAL - PENAMBAHAN Pemberian Piutang - Jumlah Penambahan - PENGURANGAN Penerimaan Piutang - Jumlah pengurangan - SALDO AKHIR -
Tabel IV.24.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA SHADAQAH
NERACA Per Tanggal 31 Desember 2003
AKTIVA KEWAJIBAN & SALDO DANA AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK - Kas 500,000.00 Bank 299,522.00 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - Jumlah Aktiva Lancar 799,522.00 SALDO DANA Dana Shadaqah 799,522.00 Dana Termanfaatkan - Jumlah Saldo Dana 799,522.00
TOTAL AKTIVA 799,522.00 TOTAL KEWAJIBAN DAN SALDO DANA 799,522.00
55
Tabel IV.25.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA SHADAQAH
LAPORAN SUMBER DANA DAN PENGGUNAAN DANA Periode yang berakhir 31 Desember 2003
1 SUMBER DANA Penerimaan Dana Shadaqah 22,853,522.00 Jumlah Sumber Dana 22,853,522.00
2 PENGGUNAAN DANA Amil 16,950,000.00 Sosialisasi ZISWAF 5,104,000.00 Jumlah Penggunaan Dana 22,054,000.00
3 SURPLUS (DEFISIT) 799,522.00 4 SALDO AWAL DANA - 5 SALDO AKHIR DANA 799,522.00
Tabel IV.26.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA SHADAQAH
LAPORAN ARUS KAS Periode yang berakhir 31 Desember 2003
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Dana Shadaqah 22,853,522.00
Penyaluran Kepada Amil (16,950,000.00)
Penyaluran Sosialisasi (5,104,000.00)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 799,522.00
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan Aktiva Tetap - Pembelian Aktiva Tetap - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi -
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pinjaman Jangka Panjang - Pembayaran Pinjaman Jangka panjang - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan - KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 799,522.00 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE -
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 799,522.00
56
Tabel IV.27.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA SHADAQAH
LAPORAN PERUBAHAN DANA TERMANFAATKAN Periode yang berakhir 31 Desember 2003
SALDO AWAL - PENAMBAHAN Pemberian Piutang -
Jumlah Penambahan - PENGURANGAN Penerimaan Piutang - Jumlah pengurangan -
SALDO AKHIR -
Tabel IV.28.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA AMANAH
NERACA Per Tanggal 31 Desember 2003
AKTIVA KEWAJIBAN & SALDO DANA AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK - Kas 3,000,000.00 Bank 40,084,300.00 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - Piutang Ekonomi 41,720,000.00 Jumlah Aktiva Lancar 84,804,300.00
SALDO DANA Dana Amanah 43,084,300.00 Dana Termanfaatkan 41,720,000.00 Jumlah Saldo Dana 84,804,300.00
TOTAL AKTIVA 84,804,300.00 TOTAL KEWAJIBAN DAN SALDO DANA 84,804,300.00
57
Tabel IV.29.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA AMANAH
LAPORAN SUMBER DANA DAN PENGGUNAAN DANA Periode yang berakhir 31 Desember 2003
1 SUMBER DANA Penerimaan Dana Amanah 359,415,000.00 Jumlah Sumber Dana 359,415,000.00 2 PENGGUNAAN DANA Dana Krisis/Sosial 245,371,800.00 Pendidikan 70,958,900.00 Jumlah Penggunaan Dana 316,330,700.00
3 SURPLUS (DEFISIT) 43,084,300.00 4 SALDO AWAL DANA - 5 SALDO AKHIR DANA 43,084,300.00
Tabel IV.30.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA AMANAH
LAPORAN ARUS KAS Periode yang berakhir 31 Desember 2003
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Dana Amanah 359,415,000.00
Penyaluran untuk Dana Krisis/Sosial (245,371,800.00)
Penyaluran untuk Pendidikan (70,958,900.00)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 43,084,300.00 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan Aktiva Tetap - Pembelian Aktiva Tetap - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi -
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pinjaman Jangka Panjang - Pembayaran Pinjaman Jangka panjang - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan - KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 43,084,300.00 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE -
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 43,084,300.00
58
Tabel IV.31.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA AMANAH
LAPORAN PERUBAHAN DANA TERMANFAATKAN Periode yang berakhir 31 Desember 2003
SALDO AWAL - PENAMBAHAN Pemberian Piutang Ekonomi 41,720,000.00
Jumlah Penambahan - PENGURANGAN Penerimaan Piutang - Jumlah pengurangan -
SALDO AKHIR 41,720,000.00
Tabel IV.32.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA BANTUAN KEMANUSIAAN
NERACA Per Tanggal 31 Desember 2003
AKTIVA KEWAJIBAN & SALDO DANA AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK - Kas 3,395,000.00 Bank - KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - Jumlah Aktiva Lancar 3,395,000.00 SALDO DANA Dana Bantuan kemanusiaan 3,395,000.00 Dana Termanfaatkan - Jumlah Saldo Dana 3,395,000.00
TOTAL AKTIVA 3,395,000.00 TOTAL KEWAJIBAN DAN SALDO DANA 3,395,000.00
59
Tabel IV.33.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA BANTUAN KEMANUSIAAN
LAPORAN SUMBER DANA DAN PENGGUNAAN DANA Periode yang berakhir 31 Desember 2003
1 SUMBER DANA Penerimaan Dana Bantuan Kemanusiaan 3,395,000.00 Jumlah Sumber Dana 3,395,000.00
2 PENGGUNAAN DANA Jumlah Penggunaan Dana - 3 SURPLUS (DEFISIT) 3,395,000.00 4 SALDO AWAL DANA - 5 SALDO AKHIR DANA 3,395,000.00
Tabel IV.34.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA BANTUAN KEMANUSIAAN
LAPORAN ARUS KAS Periode yang berakhir 31 Desember 2003
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Dana Bantuan Kemanusiaan 3,395,000.00 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 3,395,000.00
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan Aktiva Tetap - Pembelian Aktiva Tetap - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi -
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pinjaman Jangka Panjang - Pembayaran Pinjaman Jangka panjang - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan - KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 3,395,000.00 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE - KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 3,395,000.00
60
Tabel IV.35.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA BANTUAN KEMANUSIAAN
LAPORAN PERUBAHAN DANA TERMANFAATKAN Periode yang berakhir 31 Desember 2003
SALDO AWAL - PENAMBAHAN Pemberian Piutang - Jumlah Penambahan - PENGURANGAN Penerimaan Piutang - Jumlah pengurangan -
SALDO AKHIR -
Tabel IV.36.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA WAKAF
NERACA Per Tanggal 31 Desember 2003
AKTIVA KEWAJIBAN & SALDO DANA AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PNDK - Kas 10,000,000.00 Bank 10,672,524.84 KEWAJIBAN JANGKA PNJNG - Jumlah Aktiva Lancar 20,672,524.84 AKTIVA TETAP SALDO DANA Komputer 2,904,775.00 Dana Wakaf 20,672,524.84 Inventaris Kantor 11,572,925.00 Dana Termanfaatkan 7,877,700.00 Ak. Peny. Komputer (600,000.00) Jumlah Saldo Dana 28,550,224.84 Ak. Peny. Inv. Kantor (6,000,000.00) Nilai Buku Aktiva Tetap 7,877,700.00
TOTAL AKTIVA 28,550,224.84 TOTAL KEWAJIBAN & SALDO DANA 28,550,224.84
61
Tabel IV.37.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA WAKAF
LAPORAN SUMBER DANA DAN PENGGUNAAN DANA Periode yang berakhir 31 Desember 2003
1 SUMBER DANA Penerimaan Dana Wakaf 50,000,000.00 Jumlah Sumber Dana 50,000,000.00 2 PENGGUNAAN DANA Pengembangan SDM 6,182,000.00 Transportasi 437,900.00 Biaya Pos, telepon & Listrik 2,792,240.00 Sewa Gedung 1,899,375.00 Insentif 16,950,000.00 Lain - lain 492,100.00 Pajak & Administrasi Bank 573,860.16 Jumlah Penggunaan Dana 29,327,475.16 3 SURPLUS (DEFISIT) 20,672,524.84 4 SALDO AWAL DANA - 5 SALDO AKHIR DANA 20,672,524.84
62
Tabel IV.38.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA WAKAF
LAPORAN ARUS KAS Periode yang berakhir 31 Desember 2003
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Wakaf 50,000,000.00 Pengembangan SDM (6,182,000.00) Transportasi (437,900.00) Biaya Pos, telepon & Listrik (2,792,240.00) Sewa Gedung (1,899,375.00) Insentif (16,950,000.00) Lain - lain (492,100.00) Pajak & Administrasi Bank (573,860.16) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 20,672,524.84
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan Aktiva Tetap - Pembelian Aktiva Tetap - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi - ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pinjaman Jangka Panjang - Pembayaran Pinjaman Jangka panjang - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan - KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 20,672,524.84 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE -
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 20,672,524.84
63
Tabel IV.39.
LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA WAKAF
LAPORAN PERUBAHAN DANA TERMANFAATKAN Periode yang berakhir 31 Desember 2003
SALDO AWAL - PENAMBAHAN Pembelian Komputer 2,904,775.00 Pembelian Inventaris Kantor 11,572,925.00 Jumlah Penambahan 14,477,700.00 PENGURANGAN Beban Penyusutan Komputer 600,000.00 Beban Penyusutan Inventaris Kantor 6,000,000.00 Jumlah pengurangan 6,600,000.00 SALDO AKHIR 7,877,700.00
Setelah sistem pelaporan keuangan yang sesuai dengan UU No. 38 tahun
1999 diterapkan oleh Solo Peduli perbedaan yang signifikan terlihat. Perbedaan
tersebut dapat penulis simpulkan sebagai pengaruh positif karena:
1. pelaporan yang sekarang tidak hanya memasukkan penerimaan dan
penggunaan dana yang diperoleh kelaporan sumber dan penggunaan dana saja
sehingga kita tidak mengetahui penerimaan dana dari zakat (misalnya)
dialokasikan seberapa besar dan kemana saja. Berbeda dengan pelaporan yang
sekarang.
2. pelaporan sekarang mengharuskan lembaga membuat lima bentuk laporan 4
bentuk laporan keuangan dan satu catatan laporan keuangan, hal ini akan
berimplikasi pada:
a. pengawas dan muzaki akan dapat lebih detail mengetahui pengelolaan dari
dana-dana yang telah diterima lembaga.
64
b. Bagi pihak pengelola sendiri hal ini merupakan kontrol bagi pengelolaan
dana yang telah diterima segala sesuatu harus tercatat dan terlaporkan
sesuai dengan pos dan ketentuaannya. Kesalahan yang dibuat pihak
pengelola berkaitan dengan pengelolaan yang dapat dideteksi dari sistem
pelaporan ini dikenakan sanksi seperti yang telah ditetapkan dalam UU
No. 38 tahun 1999.
65
BAB V
KESIMPULAN
Walaupun UU No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat telah
diberlakukan sejak UU tersebut diterbitkan, tetapi Solo Peduli baru menerapkan
aturan sistem pelaporan keuangan yang sesuai dengan UU tersebut mulai tahun
2003.
Pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2002 Solo Peduli hanya membuat
laporan keuangan berupa Laporan Sumber dan Pemanfaatan dana akan tetapi
setelah sistem pelaporan keuangan yang sesuai dengan UU No. 38 tahun 1999
diterapkan Solo Peduli membuat empat jenis laporan keuangan yaitu Neraca,
Lporan Sumber dan Penggunaan Dana, Arus Kas dan Laporan Perubahan Dana
Termanfaatkan.
Dari hasil analisis, setelah adanya penerapan UU No. 38 tahun 1999
khususnya pada sistem pelaporan keuangan Solo Peduli peneliti menemukan
beberapa pengaruh dari perubahan tersebut:
1. adanya kejelasan pada pengelolaan dana, yaitu dari mana saja penerimaan
dana, kemana dana disalurkan, seberapa besar dana yang disalurkan dan dana
yang disalurkan itu diambilkan dari pos penerimaan mana karena pelaporan
yang sekarang tidak hanya memasukkan penerimaan dan penggunaan dana
yang diperoleh ke Laporan Sumber dan Penggunaan Dana saja sehingga kita
tidak mengetahui penerimaan dana dari zakat (misalnya) dialokasikan
seberapa besar dan kemana saja.
66
2. pelaporan sekarang mengharuskan lembaga membuat lima bentuk laporan 4
bentuk laporan keuangan dan satu catatan laporan keuangan, hal ini akan
berimplikasi pada:
A. pengawas dan muzaki akan dapat lebih detail mengetahui pengelolaan dari
dana-dana yang telah diterima lembaga.
B. Bagi pihak pengelola sendiri hal ini merupakan kontrol bagi pengelolaan
dana yang telah diterima segala sesuatu harus tercatat dan terlaporkan
sesuai dengan pos dan ketentuaannya. Kesalahan yang dibuat pihak
pengelola berkaitan dengan pengelolaan yang dapat dideteksi dari sistem
pelaporan ini dikenakan sanksi seperti yang telah ditetapkan dalam UU
No. 38 tahun 1999.
3. secara garis besar keakuntanbilitasan dan ketransparansian sistem pengelolaan
pada solo peduli lebih terlihat.
Selain pengaruh positif yang tersebut peneliti masih menemukan satu
kekurangan yang menurut penurut peneliti tidak kalah penting yaitu laporan
keuangan yang diterbitkan Yayasan Solo Peduli belum diaudit. Sehingga peneliti
menyarankan sebaiknya mulai periode berikutnya Solo Peduli mengaudit terlebih
dahulu laporan keuangannya. Hal ini tentunya akan lebih melengkapi pengaruh
positif dari penerapan UU No. 38 tahun 1999 yang mulai diterapkan Solo Peduli.
67
DAFTAR PUSTAKA
Ali Muhamad, Daud. 1998. “Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf”, UI Press.
Alsah A, Sjarifudin. 2002. “Realisasi Zakat Dapat Mengurangi Pajak”, Paper
disampaikan dalam “Orientasi Pengelolaan Zakat Pada Instansi
Pemerintah, BUMN, Ormas Islam dan Perusahaan Swasta” di Wisma Haji,
24 Juli 2002, Jakarta.
Amar, Faozan. 2002. “Manajemen Lembaga Amil Zakat”, Paper disampaikan
dalam “Pelatihan Fiqih dan Manajemen Zakat” di RSI, 23 November
2002, Surakarta.
Hafidhuddin, Didin. 2002. “Zakat Dalam Perekonomian Modern”, Jakarta, Gema
Insani.
Widodo, Hertanto dan Teten Kustiawan. “Akuntansi dan Manajemen Keuangan
untuk Organisasi Pengelola Zakat”, Asy Syaamil Press & Grafika,
Bandung.
Muhammad. 2002. “Zakat Profesi”, Jakarta, Salemba Diniyah.
68
Qardawi, Yusuf. 1999. “Hukum Zakat”, Lentera AntarNusa & Mizan.
Rifai Al-Faridy, Hasan. 2000. “Panduan Zakat Praktis”, Sketsa Grafika.
Subianto, Achmad. 2002. “Badan Amil Zakat Nasional”, Paper disampaikan
dalam “Orientasi Pengelolaan Zakat Pada Instansi Pemerintah, BUMN,
Ormas Islam dan Perusahaan Swasta” di Wisma Haji, 24 Juli 2002,
Jakarta.
Tulus. 2002. “Kebijaksanaan Pemerintah Tentang Pengelolaan Zakat”, Paper
disampaikan dalam “Orientasi Pengelolaan Zakat Pada Instansi
Pemerintah, BUMN, Ormas Islam dan Perusahaan Swasta” di Wisma Haji,
24 Juli 2002, Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan
Zakat.