Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup...

68
1 Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun 1999 terhadap pelaporan keuangan pada lembaga pengelola zakat (studi kasus di lembaga amil zakat yayasan Solo peduli) Oleh : Delly Kurniasih F.1302214 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan suatu negara yang kaya sumber daya, akan tetapi kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi, sungguh sangat ironis. Suatu data menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang terus meningkat. Indonesia merupakan salah satu negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam bahkan terbesar di dunia. Di dalam Islam, penganutnya diwajibkan untuk membayar zakat. Zakat yang merupakan salah satu pranata keagamaan yang memiliki kaitan secara fungsional dan upaya pemecahaan masalah-masalah kemanusiaan seperti pengentasan kemiskinan dan kesenjangan sosial akibat perbedaan dalam kepemilikan kekayaan. Dengan kata lain salah satu fungsi zakat adalah mempersempit jurang perbedaan ekonomi dalam masyarakat.

Transcript of Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup...

Page 1: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

1

Analisis deskriptif

pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun 1999 terhadap

pelaporan keuangan pada lembaga pengelola zakat

(studi kasus di lembaga amil zakat yayasan Solo peduli)

Oleh :

Delly Kurniasih

F.1302214

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan suatu negara yang kaya sumber daya, akan tetapi

kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi merupakan salah satu masalah

utama yang dihadapi, sungguh sangat ironis. Suatu data menunjukkan bahwa

jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya

krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang terus meningkat.

Indonesia merupakan salah satu negara yang mayoritas

penduduknya beragama Islam bahkan terbesar di dunia. Di dalam Islam,

penganutnya diwajibkan untuk membayar zakat. Zakat yang merupakan salah

satu pranata keagamaan yang memiliki kaitan secara fungsional dan upaya

pemecahaan masalah-masalah kemanusiaan seperti pengentasan kemiskinan

dan kesenjangan sosial akibat perbedaan dalam kepemilikan kekayaan.

Dengan kata lain salah satu fungsi zakat adalah mempersempit jurang

perbedaan ekonomi dalam masyarakat.

Page 2: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

2

Untuk mengoptimalkan pengelolaan dana zakat tersebut, maka

telah dikeluarkan Undang-Undang Nomor. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan

Zakat dan sekarang gerakan sadar zakatpun mulai digalakkan salah satunya

adalah adanya himbauan pembayaran zakat profesi.

Agar pengelolaan dana zakat dapat dipertanggungjawabkan, maka

perlu dilaksanakan pencatatan. Tujuan pencatatan pengelolaan dana zakat

adalah sebagai sarana pertanggungjawaban kepada para muzakki dan

masyarakat umum. Pertanggungjawaban dalam bentuk laporan keuangan,

harus dapat dipahami oleh setiap pengguna laporan. Untuk itu, diperlukan

standar akuntansi pengelolaan zakat.

Persoalan penting yang dihadapi oleh Lembaga Pengelola Zakat

bukan saja terletak pada organisasi pengelola zakat, akan tetapi bagaimana

organisasi yang mendapat amanah untuk mengelola ini betul dipercaya

muzaki atau orang yang menunaikan zakat bahwa zakatnya dikelola dengan

baik sesuai dengan ketentuan syariah dan sampai kepada mustahiq atau orang

yang berhak menerimanya. Selain itu institusi pengelola zakat ini diakui

keamanahannya oleh umat sehingga institusi/lembaga ini benar-benar

berwibawa dan mempunyai arti penting di mata umat.

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan penulis tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai pengaruh pemberlakuan UU No. 38 tahun

Page 3: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

3

1999 terhadap pelaporan keuangan suatu lembaga zakat yang telah berbadan

hukum di Surakarta.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

diberlakukannya UU N0. 38 tahun 1999 terhadap pelaporan keuangan pada

organisasi pengelola zakat.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan :

1. Peneliti khususnya, pembaca dan para muzaki lebih memahami

pentingnya zakat, fungsi zakat dan bagaimana zakat harus ditunaikan.

2. Memahami bagaimana proses pencatatan dari penerimaan, pengelolaan

serta penggunaan dana hingga menjadi laporan keuangan pada suatu

organisasi pengelola zakat sebelum dan sesudah penerapan UU No. 38

tahun 1999.

3. Adanya masukan untuk lembaga pengelola zakat berkaitan dengan hasil

analisis penelitian yang dilakukan dan semoga itu sebagai salah satu

masukan berkaitan dengan pelaporan keuangan sesuai dengan UU yang

berlaku.

E. Metode Penelitian

1. Ruang Lingkup

Page 4: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

4

Penelitian ini dilakukan dengan studi kasus pada organisasi pengelola

zakat yaitu Solo Peduli dan Lazis Solo yang berkaitan dengan perubahan

pelaporan keuangan.

2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Sumber data tentunya yang berkaitan dengan pelaporan

keuangan pada organisasi pengelola zakat.

Page 5: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

5

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Interview

Dengan mengadakan wawancara langsung dengan pejabat atau

karyawan pada organisasi pengelola zakat.

b. Dokumentasi

Menggunakan dokumen-dokumen, catatan-catatan atau data-data

yang relevan dengan objek penelitian.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian serta sistematika

penulisan.

Bab II Landasan Teori

A. Zakat, Infak dan Sedekah

Bab ini berisi uraian tentang pengertian zakat, infak dan

sedekah, syarat-syarat harta wajib zakat, jenis-jenis zakat dan

harta yang wajib dizakati.

B. .Organisasi Pengelola Zakat

Bab ini berisi tentang segala sesuatu berkaitan dengan

organisasi pengelola zakat.

Page 6: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

6

C. Akuntansi Dana

Bab ini berisi tentang apa itu akuntansi dana dan perbedaannya

dengan akuntansi komersial.

D. UU No. 38 Tahun 1999

Bab ini berisi tentang penjelasan UU No. 38 tahun 1999

tentang pengelolaan zakat

Bab III Gambaran Umum Obyek Penelitian

Bab ini berisi tentang profil lembaga amil zakat yang dijadikan

studi kasus.

Bab IV Analisis Data

Bab ini berisi tentang analisa data yang berkaitan dengan penelitian

yang dilakukan.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran yang

diberikan berkaitan dengan temuan-temuan yang ada pada

penelitian.

Page 7: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Zakat

1. Makna Zakat

Zakat ditinjau dari segi bahasa mempunyai beberapa arti, yaitu ai-

barakatu ‘keberkahan’, al-namaa ‘pertumbuhan dan perkembangan’, ath-

thaharatu ‘kesucian’, dan ash-shalahu ‘keberesan’.1 Sedangkan secara

istilah, meskipun para ulama mengemukakannya dengan redaksi yang

agak berbeda namun pada prinsipnya sama, yaitu bahwa zakat adalah

bagian dari harta dengan persyaratan tertentu, yang Allah SWT

mewajibkan kepada pemiliknya untuk diserahkan kepada yang berhak

untuk menerimannya dengan persyaratan tertentu. Hal ini sebagaimana

yang dinyatakan dalam surat at-Taubah: ayat 60 dan ayat 103

“Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang diujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang , untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”

“Ambillah zakat dai sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan memdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu menjadi ketentraman jiwa buat mereka. Dan Allah Maha Mendenngar lagi Maha Mengetahui.”.

Page 8: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

8

2. Hukum Zakat

Zakat merupakan salah satu rukun Islam dan menjadi salah satu

unsur pokok bagi tegaknya syariat agama Islam. Oleh sebab itu hukum

menunaikan zakat adalah wajib atas setiap muslim yang telah memenuhi

syarat-syarat tertentu, (Q.s Al Bayyinah : 5); hadis nabi SAW : Islam

didirikan atas lima sendi. Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah

dan Muhammbad Rasullullah SAW, mendirikan shalat, menunaikan zakat,

haji ke Baitullah dan berpuasa di bulan Ramadhan (H.R Muslim).

3. Macam-macam Zakat

a. Zakat nafs (jiwa), juga disebut zakat fitrah.

b. Zakat Maal (harta).

4. Syarat-syarat Wajib Zakat

a. Muslim, aqil dan baligh.

b. Memiliki harta yang mencapai nisab.

5. Zakat Fitrah

a. Pengertian

Zakat Fitrah (Nafs) diwajibkan pada tahun kedua Hijrah, yaitu tahun

diwajibkannya puasa bulan Ramadhan untuk mensucikan orang yang

berpuasa dari ucapan kotor dan perbuatan yang tidak ada gunanya,

Page 9: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

9

untuk memberi makan pada orang-orang miskin dan mencukupkan

mereka dari kebutuhan dan meminta-minta pada Hari Raya.

b. Yang diwajibkan atas Zakat Fitrah

Ucapan Ibnu Umar dalam hadisnya (bagi setiap orang yang merdeka

dan hamba sahaya) adalah mencakup orang yang kaya dan fakir yang

tidak memiliki nisab, sebagaimana dijelaskan pada Abu Hurairah

dalam hadisnya (orang kaya atau miskin). Pendapat ini dipegang oleh

Imam yang tiga dan Jumhur ulama.

Mereka tidak mensyaratkan kewajiban zakat fitrah, kecuali:

1. Islam,

2. Ukuran kewajiban zakat ini adalah adanya kelebihan dari

makanannya dan makanan orang yang wajib nafkah baginnya pada

hari dan malam hari raya, dan kelebihan dari rumahnya, perabot

rumah tangganya dan kebutuhan pokoknya.

c. Besarnya Zakat

Dari Ibnu Umar, ia berkata:

“Rasulullah s.a.w. telah mewajibkan zakat fitrah pada bulan

Ramadhan, satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum.”

(Hadist Riwayat Jamaah)

Abu Said, bahwa Rasulullah s.a.w. telah bersabda:

“Satu sha’ makanan, atau satu sha’ kurma, atau satu sha’ gandum,

atau satu sha’ anggur, atau satu sha’ quth.”

Page 10: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

10

Ukuran satu sha’ itu adalah 1/6 liter Mesir, yaitu 4/3 wadah Mesir,

sebagaimana dinyatakan dalam Syarah Dardir dan yang lain. Ia sama

dengan 2167 gram (hal itu berdasarkan timbangan dengan gandum).

d. Jenis Benda Yang Dikeluarkan Untuk Zakat Fitrah

Muslim wajib mengeluarkan zakat fitrah dari makanan pokok

negerinya. Golongan Maliki mensyaratkan, bahwa makanan pokok itu

harus termasuk sembilan asnaf, sebagaimana ditetapkan mereka, yaitu:

sya’ir, kurma basah, kurma kering, gandum, biji-bijian, salt, padi, susu

kering dan keju. Apabila terdapat jelas yang sembilan ini atau

sebagiannya, atau bersamaan dalam menguatkannya maka boleh

dipilih salah satu untuk dikeluarkan. Apabila salah satunya yang paling

dianggap pokok, maka harus itulah yang dikeluarkan.

6. Zakat Maal

a. Pengertian Maal

Menurut bahasa ialah segala sesuatu yang diinginkan sekali oleh

manusia untuk memiliki dan menyimpannya. Sedangkan menurut

syara’ adalah segala yang dapat dipunyai (dikuasai) dan dapat

digunakan atau dimanfaatkan menurut dhalibnya (kebiasaannya).

Sesuatu dapat disebut dengan maal (harta/kekayaan) apabila

memenuhi dua syarat, (1) dapat dimiliki/disimpan/dihimpun/dikuasai,

(2) dapat diambil manfaatnya sesuai dengan ghalibnya. Misalnya

rumah, mobil, ternak, hasil pertanian, uang, emas, perak dan lain-lain.

Page 11: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

11

Sedangkan sesuatu yang tidak dapat dimiliki tetapi dapat diambil

manfaatnya seperti udara, sinar matahari, dan lain-lain, tidaklah

termasuk kekayaan (maal).

b. Syarat-syarat Kekayaan yang Wajib Dizakati

1. Milik Penuh (Al Milkuttam)

Harta yang dimiliki secara penuh artinya pemilik harta tersebut

memungkinkan untuk mempergunakan dan mengambil manfaatnya

secara penuh. Harta tersebut juga berada di bawah kontrol dan

kekuasaannya. Adapun harta tersebut didapatkan melalui proses

kepemilikan yang dibenarkan oleh syara, seperti usaha, warisan,

pemberian negara atau orang lain. Sedangkan harta yang diperoleh

dengan cara haram maka zakat tidaklah wajib atas harta tersebut.

Karena harta itu harus dibebaskan dari kewajiban zakat yakni

dengan mengembalikan kepada yang berhak ataupun ahli warisnya.

2. Berkembang (An Namaa)

Harta yang berkembang artinya harta tersebut dapat bertambah

atau berkembang bila diusahakan atau mempunyai potensi untuk

berkembang. Misalnya pertanian, perdagangan, ternak, emas,

perak, uang dan lain-lain. Pengertian berkembang menurut bahasa

sekarang adalah bahwa sifat kekayaan (harta) itu dapat

memberikan keuntungan atau pendapatan lain sesuai dengan istilah

ekonomi.

Page 12: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

12

3. Cukup Nisab

Nisab artinya harta yang telah mencapai jumlah tertentu sesuai

dengan ketetapan syara. Sedangkan harta yang tidak sampai

nisabnya terbebas dari zakat.

4. Lebih dari Kebutuhan Pokok

Kebutuhan pokok itu adalah kebutuhan minimal yang diperlukan

untuk kelestarian hidup. Artinya apabila kebutuhan tersebut tidak

dapat dipenuhi, maka yang bersangkutan tidak dapat hidup dengan

baik (layak), seperti belanja sehari-hari, pakaian, rumah, perabot

rumah tangga, kesehatan, pendidikan, transportasi, dan lain-lain.

Ataupun segala sesuatu yang termasuk kebutuhan primer atau

kebutuhan hidup minimum.

5. Bebas dari Hutang

orang yang memiliki hutang sebesar atau mengurangi jumlah

senisab yang harus dibayar pada waktu yang sama (dengan waktu

mengeluarkan zakat) maka harta tersebut terbebas dari zakat.

Sebab zakat hanya diwajibkan bagi orang kaya (memiliki

kelebihan), sedangkan orang yang mempunyai hutang tidaklah

termasuk orang kaya, oleh karena itu perlu menyelesaikan hutang–

hutangnya. Zakat diwajibkan untuk menyantuni orang-orang yang

sedang berada dalam kesulitan yang sama atau mungkin lebih

parah kondisinya dari fakir miskin.

Page 13: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

13

6. Sudah Satu Tahun (Al Haul)

Maksudnya adalah bahwa pemilikan harta tersebut sudah berlalu

masanya selama dua belas bulan Qomariyyah. Persyaratan satu

tahun ini hanya berlaku untuk ternak, uang, harta benda yang

diperdagangkan, dan lain-lain. Tapi hasil pertanian, buah-buahan,

rikaz (barang temuan), dan lain-lain sejenis tidak dipersyaratkan

satu tahun.

c. Harta (maal) yang Wajib Dizakati

1. Binatang ternak, syarat-syaratnya:

a. Sampai nisabnya yaitu mencapai kuantitas tertentu yang

ditetapkan hukum syara.

b. Telah memiliki satu tahun, syarat ini berdasarkan praktek yang

pernah dilaksanakan oleh Nabi SAW dan para Khulafaur-

Rasyidin. Hal ini merupakan ketetapan ijma’.

c. Digembalakan, maksudnya adalah sengaja diurus sepanjang

tahun untuk dimaksud memperoleh susu, daging dan hasil

perkembangbiakkannya. Ternak gembala ialah ternak yang

memperoleh makanan dilapangan penggembalaan terbuka.

d. Tidak dipekerjakan untuk kepentingan pemiliknya, seperti

untuk membajak, mengairi tanaman, alat transportasi dan

sebagainya, (biasanya hewan besar seperti sapi, kerbau, unta,

dan lain-lain). Ternak yang wajib dizakati antara lain: unta,

sapi, kerbau, kuda, kecuali kuda tunggangan (hewan besar),

Page 14: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

14

dan kambing, domba, biri-biri (hewan kecil) serta jenis lainnya,

kecuali hewan yang diharamkan menurut agama seperti babi.

2. Harta Perniagaan dan Perusahaan

Harta perniagaan adalah semua yang diperuntukkan dijual-belikan

dalam berbagai jenisnya (Q.s. Al Baqaqah : 267 dan HR Abu

Dawud), baik berupa barang-barang seperti alat-alat, pakaian,

makanan, hewan ternak, mobil, perhiasan dan lain-lain, maupun

berupa jasa, seperti konsultan, jasa konstruksi, pengacara, notaries,

travel biro, biro reklame, transportasi akuntan publik, dan lain-lain.

Diusahakan oleh perorangan maupun oleh usaha perserikatan

seperti CV, Firma, Koperasi, Yayasan, PT, dan sebagainya.

3. Hasil Pertanian

Hasil pertanian adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang

bernilai ekonomis seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-sayuran,

buah-buahan, tanaman keras, tanaman hias, rumput-rumputan,

daun-daunan dan lain-lain (Q.S AL An’am : 141).

4. Ma’din dan Kekayaan Laut

Ma’din (hasil tambang) yaitu sesuatu benda yang terdapat dalam

perut bumi (selain air) dan memiliki nilai ekonomis.

Ma’din dapat dibagi menjadi tiga macam:

1. Benda padat yang dapat dibentuk (dicairkan dan diolah) seperti

emas, perak, alumunium, timah, tembaga, besi, giok dan lain-

lain.

Page 15: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

15

2. Benda padat yang tidak dapat dibentuk seperti kapur, zionit,

marmer, zambrut, batu bara, dan lain-lain.

3. benda cair seperti minyak.

5. Rikaz

Rikaz adalah harta terpendam dari zaman purbakala atau biasa

disebut harta karun. Termasuk di dalamnya barang (harta) yang

ditemukan dan tidak ada pemiliknya (luqathah).

6. Emas dan Perak / Simpanan

Emas dan perak termasuk logam mulia yang memiliki dua fungsi

selain merupakan tambang elok sehingga sering dijadikan

perhiasan, emas dan perak juga dijadikan mata uang yang berlaku

dari waktu ke waktu. Syariat Islam memandang emas dan perak

sebagai harta yang potensial atau berkembang. Oleh karena itu

leburan logam, bejana, souvenir, ukiran atau yang lainnya

termasuk dalam kategori emas, atau harta yang wajib dizakati.

Termasuk dalam kategori emas dan perak yang merupakan mata

uang yang berlaku pada waktu itu, adalah mata uang yang berlaku

saat ini di masing-masing negara. Oleh karena itu segala macam

bentuk penyimpanan uang seperti tabungan, deposito, cek atau

surat berharga lainnya, termasuk dalam kriteria penyimpanan emas

dan perak. Demikian pula pada harta kekayaan lainnya seperti

rumah, vila, tanah, kendaraan, dan lain-lain. Yang melebihi

keperluan menurut syara’, atau dibeli/dibangun dengan tujuan

Page 16: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

16

investasi dan sewaktu-waktu dapat diuangkan. Pada emas dan

perak atau lainnya, jika dipakai dalam bentuk perhiasan, asal tidak

berlebihan, maka tidak diwajibkan atas zakat atas barang-barang

tersebut.

7. Nisab dan Kadar Zakat

a. Harta Peternakan

1. Unta

Tabel II.1

Nisab dan Kadar Zakat Harta Peternakan Unta

Jumlah (ekor) Zakat 5 - 9 1 ekor kambing / domba1

10 - 14 2 ekor kambing / domba 15 – 19 3 ekor kambing / domba 20 – 24 4 ekor kambing / domba 25 – 35 1 ekor unta bintu Makhad2

36 – 45 1 ekor unta bintu Labun3

46 – 60 1 ekor unta hiqad4

61 – 75 1 ekor unta jadz’ah5

76 – 90 2 ekor unta bintu labun 90 – 120 2 ekor unta hiqah

Keterangan :

1. Kambaing umur 2 tahun atau lebih, atau umur satu tahun atau

lebih

2. Unta betina umur 1 tahun, masuk tahun ke-2

3. Unta betina umur 2 tahun, masuk tahun ke-3

4. Unta betina umur 3 tahun, masuk tahun ke-4

5. Unta betina umur 4 tahun, masuk tahun ke-5

Page 17: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

17

Selanjutnya setiap jumlah itu bertambah 40 ekor, zakatnya bertambah

1 ekor bintu labun setiap jumlah itu bertambah 50 ekor, zakatnya

bertambah 1 ekor hiqah.

2. Sapi, Kerbau dan kuda

Tabel II.2

Nisab dan Kadar Zakat Harta Peternakan Sapi, Kerbau dan Kuda

Jumlah (ekor) Zakat 30 -39 1 ekor sapi betina / betina tabi’1

40 – 59 1 ekor sapi betina musinnah2

60 – 69 2 ekor tabi’ 70 – 79 1 ekor musinnah dan 1 ekor tabi' 80 - 89 2 ekor musinnah

Keterangan :

1. Sapi umur 1 tahun , masuk tahun ke-2

2. Sapi umur 2 tahun, masuk tahun ke-3

Selanjutnya setiap jumlah itu bertambah 30 ekor, zakatnya bertambah

1 ekor tabi’ dan setiap jumlah itu bertambah 40 ekor, zakatnya

bertambah 1 ekor musinnah.

Page 18: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

18

3. Kambing / domba

Tabel II.3

Nisab dan Kadar Zakat Harta Peternakan Kambing/Domba

Jumlah (ekor) Zakat 40 – 120 1 ekor kambing (2 th) atau doomba (1 th) 121 – 200 2 ekor kambing / domba 201 – 300 3 ekor kambing / domba

Selanjutnya, setiap jumlah itu bertambah 100 ekor, maka zakatnya

bertambah 1 ekor.

4. Ternak Unggas (Ayam, Bebek, Burung) dan Ikan

Nisab pada ternak unggas dan perikanan tidak ditetapkan

berdasarkan jumlah (ekor), sebagaimana hal unta, sapi, dan

kambing. Tetapi dihitung berdasarkan skala usaha. Nisab ternak

unggas dan perikanan adalah setara dengan 20 Dinar (1 Dinar =

4,25 gram emas murni) atau sama dengan 85 gram emas. Apabila

seseorang beternak ikan, dan pada akhir tahun (tutup buku) ia

memiliki kekayaan yang berupa madal kerja dan keuntungan lebih

besar atau setara dengan 85 gram emas murni, maka ia telah

terkena kewajiban zakat sebesar 2,5%. Dengan demikian usaha ini

dapat digolongkan ke dalam zakat perniagaan.

Page 19: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

19

b. Harta Perniagaan dan Perusahaan

1. Harta Perniagaan / Trading

Harta perniagaan adalah harta yang dipersiapkan untuk

diperjualbelikan, baik dikerjakan oleh individu maupun

kelompok/syirkah (PT, CV, PD, FIRMA).

Azas Pendekatan Zakat Perniagaan.

1. Nisabnya 85 gram emas, dan zakatnya 2,5%.

2. Acuan perhitungan adalah Annual Report Basis (laporan buku

tahunan).

3. Objeknya adalah aktiva lancar profit/laba, termasuk hibah,

donasi, royalti, hasil sewa asset, selisih kurs/revaluasi maupun

penghargaan (berupa harta) yang diterima.

4. Tidak dikenakan pada modal investasi / aktiva tetap.

5. Seluruh kewajiban perusahaan merupakan komponen

pengurang dari jumlah zakat yang diperhitungkan .

6. Komoditas yang diperdagangkan halal.

7. Diperhitungkan “before tax”.

8. Bagi perusahaan yang tidak memiliki statement (income

statement, financial statement, dan cash flow statement) atau

memilikinya tetapi tidak lengkap maka diperhitungkan secara

taksiran.

9. Besarnya jumlah zakat yang harus dikeluarkan adalah

berdasarkan “book value”.

Page 20: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

20

10. Usaha patungan dengan non muslim labanya dipisahkan secara

proporsional berdasarkan modal masing-masing.

11. Deviden yang telah dikeluarkan zakatnya tidak lagi menjadi

komponen zakat yang diperhitungkan.

12. Kompensasi kerugian tahun lalu tidak diperkenankan

dikurangkan pada penghasilan tahun berjalan.

13. Jika tidak memungkinkan membayar zakat dengan bentuk

uang, maka dapat menggantinya dengan materi yang bernilai

dan dapat diperjualbelikan kepada pihak lain.

14. Diperkenankan membayar zakat cicilan secara dimuka per-

periode tertentu.

15. Apabila terjadi liquidasi, maka zakatnya diperhitungkan dari

total kekayaan perusahaan, dan nilai berdasarkan “harga jual”.

2. Zakat Perusahaan

Syarat-syarat sebagai objek zakat.

1. Kepemilikan dikuasai oleh muslim baik individu maupun

patungan.

2. Bidang usaha halal.

3. Dapat diperhitungkan nilainya.

4. Dapat berkembang.

5. Memiliki kekayaan minimal setara 85 gram emas.

6. Dianalogikan pada zakat perniagaan.

Page 21: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

21

Cara menghitung zakat perniagaan / perusahaan :

Kekayaan yang dimiliki badan usaha tidak akan lepas dari salah

satu atau lebih dari tiga bentuk di bawah ini.

1. Kekayaan dalam bentuk barang.

2. Uang tunai / bank

3. Piutang.

Maka yang dimaksud harta perniagaan yang wajib dizakati adalah

ketiga bentuk harta tersebut dikurangi dengan kewajiban

perusahaan, seperti utang yang harus dibayar (jatuh tempo) dan

pajak.

3. Hasil Pertanian

Nisab hasil pertanian adalah 5 wasq atau setara dengan 653 kg.

apabila hasil pertanian tersebut termasuk makanan pokok, seperti

beras, jagung, kurma dan lain-lain, maka nisabnya adalah 653 kg

dari hasil pertanian tersebut. Tetapi jika hasil pertanian tersebut

bukan termasuk makanan pokok maka nisabnya disetarakan

dengan harga nisab dari makanan pokok yang paling umum di

daerah (negeri) tersebut, misalnya untuk Indonesia beras.

Kadar zakat untuk hasil pertanian, apabila diairi dengan air hujan,

atau sungai / mata air, maka 10%, sedangkan apabila diairi dengan

disirami / irigasi (ada biaya tambahan) maka zakatnya 5%.

Page 22: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

22

4. Emas dan Perak / Harta Simpanan

Nisab emas adalah 20 Dinar (85 gram emas murni) dan perak

adalah 200 Dirham (setara 595 gram perak). Artinya bila seseorang

telah memiliki emas atau perak sebesar 20 Dinar atau 200 Dirham

dan sudah memilikinya selama setahun, maka ia terkena zakat

sebesar 2,5%.

Demikian juga segala macam jenis harta yang merupakan harta

simpanan dan dapat dikategorikan dalam emas dan perak, seperti

uang, tabungan, cek, saham, surat berharga ataupun bentuk

lainnya. Maka nisab dan zakatnya sama dengan ketentuan emas

dan perak. Artinya jika seseorang memiliki bermacam-macam

bentuk harta dan jumlah akumulasinya lebih besar atau sama

dengan nisab (85 gram emas) maka ia terkena kewajiban zakat

(2,5%).

8. Zakat (Penghasilan) Profesi

a. Dasar Hukum

Firman Allah SWT :

“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian” (Q.S. Adz Dzariyat : 19)

Firman Allah SWT :

“……… Dan nafkahkanlah sebagian hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya………” (Q.S. Al Hadid : 7)

Page 23: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

23

Firman Allah SWT :

“Wahai orang-orang yang beriman, infaqkanlah (zakat) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik………” (Q.S Al Baqarah :267)

Hadits Nabi SAW :

“Bila suatu kaum enggan mengeluarkan zakat, Allah akan menguji mereka dengan kekeringan dan kelaparan” (H.R Thabrani)

b. Hasil Profesi

Hasil profesi (pegawai negeri, swasta, konsultan, dokter,

notaris dan lain-lain) merupakan sumber pendapatan (kasab) yang

tidak dikenal dimasa salaf (generasi terdahulu). Oleh karenanya bentuk

kasab ini tidak banyak dibahas, khususnya yang berkaitan dengan

zakat.

c. Ketentuan Zakat (Penghasilan) Profesi

Zakat profesi memang tidak dikenal dalam khasanah

keilmuan Islam, sedangkan hasil profesi yang berupa harta

dikategorikan berdasarkan qias atas kesamaan (syabbah) terhadap

karateristik harta zakat yang telah ada, yakni: (1) Model memperoleh

harta penghasilan (profesi) mirip dengan panen (hasil pertanian),

sehingga harta ini dapat diqiaskan ke dalam zakat pertanian

berdasarkan nisab (653 kg gabah kering giling atau setara dengan 552

kg beras) dan waktu pengeluaran zakatnya (setiap kali panen). (2)

Model harta yang diterima sebagai penghasilan berupa uang, sehingga

Page 24: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

24

bentuk harta ini dapat diqiaskan dalam zakat harta (simpanan /

kekayaan) berdasarkan kadar zakat yang harus dibayarkan (2,5%).

Dengan demikian hasil profesi seseorang apabila telah memenuhi

ketentuan wajib zakat, maka wajib baginya untuk menunaikan zakat.

9. Harta lain-lain

a. Saham

Pemegang saham adalah pemilik perusahaan yang mewakilkan kepada

manajemen untuk menjalankan operasional perusahaannya.

Azas pendekatan atas saham

a. Nisab zakat saham diqiaskan dengan perniagaan.

b. Haul zakat saham dihitung per annual report.

c. Zakat kepemilikkan saham awal / pra Initial Public Offering (IPO)

masih disatukan dengan zakat maal lain yang dimiliki oleh

muzakki pada periode haul tersebut.

d. Saham yang dimiliki dihitung atas dasar book value ditambah nilai

diveden.

e. Saham yang dijual (divestasi) dihitung berdasarkan Intrinsic Value.

Dikeluarkan pada periode transaksi.

b. Rezeki tak terduga dan undian (kuis) berhadiah

Harta yang diperoleh sebagai rezeki nomplok (tanpa usaha),

atau memperoleh hadiah (yang tidak mengandung unsur judi),

merupakan salah satu sebab dari kepemilikan harta dan dapat

Page 25: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

25

diqiaskan dengan harta temuan (luqathah) atau rikaz. Maka apabila

penemuan harta tersebut mencapai nisab (setara 85 gram emas), maka

wajib zakat atas harta tersebut sebesar 20% yang harus dikeluarkan

pada saat memperolehnya, setelah dikurangi biaya atau pajak.

B. Organisasi Pengelola Zakat

1. Pengertian

Organisasi pengelola zakat adalah institusi yang bergerak dibidang

pengelolaan zakat, infaq, dan shadaqah. Sedangkan definisi pengelolaan

zakat menurut UU No. 38 tahun 1999 adalah kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengumpulan,

pendistribusian dan pendayagunaan zakat.

2. Karateristik

Sebagai organisasi nirlaba, organisasi pengelola zakat juga

memiliki karateristik seperti organisasi nirlaba lainnya, yaitu:

a. sumber daya (baik dana maupun barang) berasal dari para donator

yang mempercayakannya pada lembaga. Para donator tersebut tidak

mengharapkan keuntungan kembali secara materi dari OPZ.

b. Menghasilkan berbagai jasa dalam bentuk pelayanan kepada

masyarakat. Jasa-jasa tersebut tidak dimaksudkan untuk mendapatkan

laba.

c. Kepemilikan OPZ tidak seperti lazimnya pada organisasi bisnis.

Biasanya terdapat pendiri, yaitu orang-orang yang sepakat mendirikan

Page 26: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

26

OPZ tersebut pada awalnya. Pada hakekatnya, OPZ bukanlah milik

pendiri, tetapi milik ummat. Hal ini dikarenakan sumber daya

organisasi terutama barasal dari masyarakat. Termasuk jika OPZ

tersebut diliquidasi, kekayaan yang ada pada lembaga itu tidak boleh

dibagikan pada pendiri.

Namun tentunya selain itu OPZ mempunyai karateristik yang

membedakannya dengan organisasi nirlaba lainnya, yaitu:

a. terikat dengan aturan dan prinsip-prinsip syariah,

b. sumber dana utama adalah dana zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf,

c. biasanya memiliki Dewan Syariah dalam struktur organisasinya.

3. Jenis Dana Pada Organisasi Pengelola Zakat

Organisasi Pengelola Zakat dapat menerima dan mengelola

berbagai jenis dana. Dengan demikian, di OPZ terdapat berbagai jenis

dana, antara lain:

a. Dana zakat

b. Dana infaq dan shadaqah

c. Dana wakaf

d. Dana pengelola

C. Akuntansi Dana

Akuntansi telah dipraktekkan sejak lama, yaitu sejalan dengan

berkembangnya dunia usaha. Saat ini, ilmu akuntansi berkembang cukup

pesat. Hal ini tergambar dari berkembangnya cabang-cabang dari ilmu

akuntansi itu sendiri.

Page 27: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

27

Khusus mengenai akuntansi keuangan, dapat dibagi menjadi dua bagian:

a. Akuntansi Komersial

Jenis akuntansi ini biasa dipergunakan untuk organisasi yang berorientasi

mencari laba, seperti perusahaan-perusahaan bisnis.

b. Akuntansi Dana

Sedangkan jenis akuntansi ini digunakan untuk organisasi yang tidak

beroriantasi mencari keuntungan atau sering disebut organisasi nirlaba.

Sebagaimana kita ketahui, persamaan akuntansi pada akuntansi

komersial adalah:

Sedangkan di dalam akuntansi dana, persamaan akuntansinya adalah:

Persamaan akuntansi dana dan akuntansi komersial, antara lain:

1. Sama-sama memberikan informasi mengenai posisi keuangan danhasil

operasi;

2. Mengikuti prinsip dan standar kuntansi yang diterima umum:

Prinsip konsistensi, objektivitas, materialitas, pengungkapan yang

memadai.

3. Mengacu pada konsep dasar:

Kesinambungan, periodesasi akuntansi dan pengukuran dalam mata uang.

Sedangkan perbedaan antara akuntansi dana dan akuntasi komersial

diantaranya:

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

Aktiva = Kewajiban + Saldo Dana

Page 28: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

28

Akuntansi Dana Akuntansi Komersial

Tujuan utama adalah untuk

mengukur pelaksanaan anggaran

yang telah ditetapkan

Tujuan utama adalah untuk

mengukur tingkat keuntungan

Dapat terdiri dari lebih dari satu

entitas (beberpa jenis dana)

Hanya terdiri dari satu entitas

akuntansi

Transaksi penerimaan/pengeluaran

neraca dilaporkan baik dalam

laporan neraca maupun laporan

aktivitas

Transaksi penerimaan/pengeluaran

neraca tidak dilaporkan dalam

laporan aktivitas

Sangat dipengaruhi oleh peraturan

atau ketentuan yang berlaku,

sehingga bersifat kurang fleksibel

Lebih bersifat fleksibel

D. Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 1999 Tentang

Pengelolaan Zakat

Secara garis besar UU ini menyatakan bahwa setiap warga Negara

Indonesia yang beragama Islam dan mampu atau badan yang dimiliki oleh

orang muslim berkewajiban menunaikan zakat. Dan pemerintah berkewajiban

memberikan perlindungan, pembinaan, dan pelayanan kepada muzaki (wajib

zakat), mustahiq (yang berhak menerima zakat), dan amil zakat.

Undang-undang ini juga mengatur segala sesuatu mengenai

Organisasi Pengelola Zakat, Pengumpulan Zakat, Pendayagunaan zakat,

Pengawasan, Sanksi serta ketentuan-ketentuan lain.

Secara lengkap Undang-undang ini penulis lampirkan.

Page 29: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

29

BAB III

GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

A. Hakekat Lembaga Amil Zakat Yayasan Solo Peduli

Lembaga Amil Zakat Yayasan Solo Peduli merupakan lembaga yang

didirikan dengan maksud untuk melayani dan membantu masyarakat dalam

menyalurkan donasinya biak berupa Zakat, Infaq, Shodaqoh (ZIS) atau dana

lainnya serta mengatasi problem kemiskinan. Lembaga ini didirikan oleh Dirut

Dopet Dhu’afa Republika kerjasama dengan Primed harian umum SOLO

POS. berdiri tanggal 11 Oktober 1999 di Solo Jawa Tengah dengan No Akte

Notaris 03 Notaris Ny. Sri Widyati Adi Sucipto, SH. Dengan NPWP NO.

1.015.248.7-526. Dan dikukuhkan sebagai LAZ tingkat karesidenan Surakarta

pada tanggal 12 Januari 2002 berdasar surat rekomendasi No. MK.

29/2.c/BA.03.2/1061/2002 oleh H.A Farid Wadjdi, SH. (Kan.Depag.Kota

Surakarta).

B. Visi dan Misi

Visi

Menjadi lembaga terdepan dalam pemberdayaan masyarakat melalui

dana Zakat, Infaq dan Shodaqoh (ZIS).

Misi

Mewujudkan lembaga profesional dalam menggerakkan pencapaian

masyarakat sejahtera baik fisik maupun non fisik, melalui pemulihan,

Page 30: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

30

peningkatan kwalitas sumber daya manusia dan pengembangan ekonomi

masyarakat di wilayah karesidenan Surakarta dan sekitarnya.

C. Sifat Lembaga

1. Independen

2. Netral

3. Tidak berpolitik

4. Tidak diskriminatif

D. Tujuan Lembaga

1. Memasyarakatkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat mampu untuk

ber-ZIS.

2. Menanamkan pentingnya semangat ber-ZIS.

3. Mewujudkan lembaga sebagai penghimpun dana ZIS masyarakat mampu.

4. Mewujudkan lembaga menjadi profesional dan terdepan dalam

penanggulangan kemiskinan.

5. Mewujudkan lembaga menjadi titik sentral sekaligus menjadi mitra kerja

dari lembaga sejenis atau lembaga yang memiliki visi yang sama.

6. Meningkatkan pemulihan masyarakat bawah yang kelaparan, menderita

sakit dan krisis lainnya.

7. Meningkatkan kwalitas SDM masyarakat.

8. Meningkatkan penghasilan masyarakat bawah.

9. Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat bawah.

Page 31: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

31

10. Mengikis kemiskinan moral-akhlak masyarakat bawah.

E. Fungsi Lembaga

Ada tiga fungsi utama yang diemban Solo Peduli, yaitu :

1. Menghimpun dana masyarakat baik berupa ZIS maupun dana sosial

lainnya yang bersifat tidak mengikat, merugikan bahkan akan merusak dan

menghancurkan lembaga.

2. Mengelola dana tersebut baik untuk kegiatan bantuan yang bersifat kritis,

maupun kegiatan strategis yang memiliki manfaat besar atau peningkatan

SDM dan pengembangan ekonomi masyarakat bawah.

3. Mendistribusikan atau menyalurkan dana dalam kegiatan yang tepat guna

dan tepat sasaran sehingga dapat memenuhi tuntutan visi, misi dan tujuan

lembaga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

F. Program Lembaga

1. Meningkatkan kegiatan ber-ZIS melalui kegiatan berkampanye dengan

berbagai cara diantaranya melalui media massa, da’wah dan pengenalan

program pemberdayaan.

2. Memasyarakatkan manajemen ZIS dengan selalu bekerjasama dengan

Dompet Dhu’afa Republika atau lembaga lain yang dianggap professional.

3. Meningkatkan tanggungjawab sosial perusahaan.

Page 32: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

32

4. Meningkatkan kwalitas SDM dengan menyalurkan beasiswa, pelatihan,

pengiriman siswa sekolah kejenjang yang lebih tinggi dan mengadakan

studi banding.

5. Mengikis krisis akhlak dengan mengadakan pengajian, ceramah, dialog

dengan mendasarkan pentingnya masyarakat untuk mengamalkan ajaran

Islam.

6. Menigkatkan penghasilan masyarakat dengan memberikan bantuan modal,

manajemen dan mendekatkan pada akses pasar.

7. Meningkatkan penghasilan masyarakat dengan memberikan bantuan

modal, manajemen dan mendekatkan pada akses pasar.

G. Struktur Organisasi

Dewan Pendiri

1. Drs. Danie H. Soe’oed (Pimred HU. SOLO POS)

2. Drs. Eri Sudewo, MDM. (Dirut Dompt Dhu’afa Republika)

3. Drs. Mulyanto Utomo (Redaktur HU. SOLO POS)

Dewan Penasehat

1. Ir. Sudjadi (Pembantu Gubernur Jateng Wil. Surakarta)

2. Prof. Drs. Haris Mudjiman, MA, PhD (Rektor UNS)

3. H. Bisyir M. Nahdi, SH (Ketua Yayasan Kustati dan Al Irsyad)

Page 33: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

33

Dewan Syariah

1. Prof. DR. H. Usman Abu Bakar, MA (Ketua STAIN Surakarta)

2. Prof. DR. H. Musa Asy’ari (Ketua Progrsm Magister Studi Islam UMS)

3. DR. H. M Mu’innudinillah (Direktur Islamic Center Ibnu Abbas Klaten)

Dewan Pengurus

Ketua : Drs. Danie H. Soe’oed (Pimred HU.SOLO POS)

Sekretaris : Drs. Mulyanto Utomo (Redaktur HU. SOLO POS)

Bendahara : Dra. Eri Sudewo, MDM (Dirut. Dompet Dhu’afa

Republika)

Dewan Pelaksana

Abdul Basid Budiman : Koordinator

Dodok Sartono, S.E. : Wakil Koordinator

Ummi Syarifah, S.E. : Ka. Div. Keuangan Administrasi

Neni Wijayanti : Staff Keuangan

Ali Rosyidi, S.PD. : Staff Administrasi

Eni Hestuti, S.S : Ka. Div. PSDI

Supomo : Ka. DiV. Litbang

Haryanto, S.PD. : Ka. Div Public Relation

Muhammad Fauzi : Staff Public Relation

Desya Maharani : Staff Public Relation

Page 34: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

34

Gambar III.1

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

DEWAN PENDIRI

DEWAN PENGURUS

DEWAN PENASEHAT DEWAN SYARIAH

DEWAN PELAKSANA

Page 35: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

35

Gambar III.2

BAGAN STRUKTUR PELAKSANA

H. Alamat Kantor

Griya SOLO POS Lt. III Jl. Adi Sucipto 190 Solo 57145

Telp. (0271)732411 Fax. (0271)724833

E-mail : [email protected]

KOORDINATOR

DIV. ADMNISTRASI DIV. KEUANGAN

DIV. PENGHIMPUNAN

SALES

DIV. PENDAYAGUNAAN

PUBLIC RELATION EKONOMI PRODUKTIF KRISIS

RADIO KORAN

SDM

Page 36: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

36

BAB IV

PELAPORAN KEUANGAN

DI LEMBAGA PENGELOLA ZAKAT SOLO PEDULI

Kelahiran UU No. 38 tahun 1999 bertujuan agar pengumpulan zakat dari

orang yang berkewajiban menunaikannya semakin optimal. UU ini juga bertujuan

agar pengelolaan zakat melalui badan-badan atau organisasi yang berwenang

berjalan sesuai dengan prinsip syariah dan zakat yang terkumpul dapat

dioptimalkan untuk memberdayakan orang-orang yang berhak menerimanya.

Dalam operasionalisasi sebagai Lembaga Pengelola Zakat, Solo Peduli

juga telah menjalankan prinsip dan mekanisme sebagaimana yang telah ditetapkan

dalam UU tersebut. Namun demikian dalam kaitannya sistem pelaporan

keuangan, Solo Peduli baru menerapkan sistem yang telah ditetapkan oleh UU

tersebut mulai periode tahun 2002.

A. Sistem Pelaporan Keuangan Tahun 2000 – 2001 ( Sebelum menggunakan

Sistem Pelaporan Akuntansi Dana)

Sebelum diterapkannya sistem pelaporan sebagaimana yang ditetapkan

dalam UU No. 38 tahun 1999. Laporan keuangan Solo Peduli hanya

melaporkan sumber dan penggunaan dana secara umum.

Adapun alur pencatatan penerimaan dan pemanfaatan dana

sebagaimana dalam bagan berikut:

Page 37: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

37

Gambar IV.1.

Alur Pencatatan Sebelum Menggunakan

Sistem Pelaporan Akuntansi Dana

Tabel IV.1.

LAPORAN SUMBER DAN PEMANFAATAN DANA

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI

Periode 01 Januari s.d 31 Desember 2000

Sumber Dana Pemanfaatan Dana Saldo Kas 1999 7,185,000.00 Alokasi Asnaf zakat Zakat Maal 10,208,015.00 fakir 9,744,200.00 Zakat Profesi 1,209,335.00 Miskin 7,972,600.00 zakat Fitrah 176,000.00 Amil 1,000,000.00 Fidyah 500,000.00 Riqob - infaq 12,681,165.00 Gharimin 82,000.00 Shadaqah 5,434,785.00 Ibnusabil 111,700.00 Amanah 25,600,000.00 Fi Sabilillah 255,000.00 bantuan Kemanusiaan 38,284,100.00 Muallaf 50,000.00 Total Sumber Dana 101,278,400.00 Total Alokasi Asnaf Zakat 19,215,500.00 Aspek Pendayagunaan Pendidikan 26,205,625.00 Ekonomi 7,767,500.00 kesehatan 7,017,500.00 Dana Krisis/Sosial 19,455,250.00 Total Aspek Pendayagunaan 60,445,875.00 Sosialisasi ZIS 1,000,000.00 Sewa Gedung 1,500,000.00 Biaya Telpon dan Listrik 754,850.00 Gaji Karyawan 7,200,000.00 Total Pemanfaatan Dana 90,116,225.00 Saldo Akhir 11,162,175.00

Bukti Penerimaan Laporan Sumber dan

Pengeluaran Dana

Bukti Pengeluaran

Sumber Dana

Pemanfaatan Dana

Page 38: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

38

Tabel IV.2.

LAPORAN SUMBER DAN PEMANFAATAN DANA

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI

Periode 01 Januari s.d 31 Desember 2001

Sumber Dana Pemanfaatan Dana Saldo Kas 2000 11,662,175.00 Alokasi Asnaf zakat Zakat Maal 11,753,180.00 fakir 20,118,500.00 Zakat Profesi 1,343,220.00 Miskin 16,460,500.00 zakat Fitrah 335,800.00 Amil 6,000,000.00 Fidyah - Riqob - infaq 25,122,470.00 Gharimin 350,000.00 Shadaqah 20,641,692.00 Ibnusabil 25,000.00 Amanah 115,660,000.00 Fi Sabilillah 100,000.00 bantuan Kemanusiaan 26,206,500.00 Muallaf - Total Sumber Dana 212,725,037.00 Total Alokasi Asnaf Zakat 43,054,000.00 Aspek Pendayagunaan Pendidikan 100,035,710.00 Ekonomi 27,439,000.00 kesehatan 2,970,000.00 Dana Krisis/Sosial 25,247,370.00 Total Aspek Pendayagunaan 155,692,080.00 Sosialisasi ZIS 925,000.00 Sewa Gedung 1,500,000.00 Biaya Telpon dan Listrik 1,053,957.00 Gaji Karyawan 10,500,000.00 Total Pemanfaatan Dana 212,725,037.00 Saldo Akhir -

Page 39: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

39

Tabel.IV.3.

LAPORAN SUMBER DAN PEMANFAATAN DANA

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI

Periode 01 Januari s.d 31 Desember 2002

SUMBER DANA PEMANFAATAN DANA Dana Zakat 10,503,250.00 Fakir Miskin Dana Infaq/Shodaqah 59,802,156.00 . Penyaluran untuk pangan 2,576,550.00 Dana Bencana alam/banir 11,095,000.00 . Bantuan Pengobatan 1,947,650.00 Dana Qurban 21,005,000.00 . Bantuan Pendidikan 3,904,000.00 Dana Amanah . Bantuan Qordhul Hasan 11,785,000.00 . Paket Sembako 75,350,000.00 . Bantuan Ek. Prod. 17,215,000.00 . bea Studi Etos 71,410,000.00 Gharimin 2,700,000.00 . Bea Studi Anugrah 29,800,650.00 Ibnu Sabil 602,500.00 Penerimaan Piut. Qordh 4,765,000.00 Fisabilillah 1,900,000.00 Penerimaan Piut. Ek. Prod. 10,209,000.00 Muallaf 200,000.00 Dana non halal 307,640.55 Bea Studi Etos 76,634,200.00 Bagi Hasil (Bank Syariah) 908,721.27 Bea Studi Anugrah 29,800,650.00 Lain - lain 8,028,296.00 Program Paket Sembako 75,350,000.00 Jumlah Sumber Dana 303,184,713.82 Kegiatan Khusus . Qurban 21,005,000.00 . Banjir/Bencana Alam 11,061,600.00 . Seminar 890,150.00 Sosialisasi ZIS 3,095,600.00 Transportasi 881,500.00 Biaya telp., listrik & pos 2,920,350.00 Perleng. kantor & ATK 1,864,090.00 Pengembangan SDM 1,048,300.00 Inventaris Kantor 3,335,350.00 Pajak & Adm. Bank 384,523.00 Sewa Gedung 2,631,125.00 Gaji Karyawan 11,450,000.00 Lain - lain 448,950.00 Total Pemanfaatan Dana 285,632,088.00 Saldo Akhir 17,552,625.82

Page 40: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

40

B. Sistem Pelaporan Keuangan Tahun 2003 ( Setelah menggunakan Sistem

Pelaporan Akuntansi Dana)

Solo Peduli sebagai Lembaga Pengelola Zakat merupakan sebuah

organisasi yang tidak berorientasi mencari keuntungan (not-for-profit) atau

sering disebut organisasi nirlaba, maka sistem pelaporan akuntansinya

menganut sistem akuntansi dana (fund accounting).

Kewajiban untuk melaksanakan akuntabilitas dan transparansi telah

mendorong Solo Peduli untuk menerapkan pelaporan keuangan sebagaimana

yang tercantum dalam UU No. 38 Tahun 1999 dan peratruran pelaksana

lainnya yang berkaitan tentang pedoman teknis pengelolaan zakat.

Laporan Keuangan yang harus dibuat oleh lembaga pengelola zakat

adalah:

1. Neraca

Neraca adalah suatu laporan keuangan yang menggambarkan posisi

keuangan atau kekayaan suatau perusahaan atau organisasi pada saat

tertentu. Tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk menyediakan

informasi mengenai aktiva, kewajiban dan saldo dana dan informasi

mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu.

Sedangkan kegunaan dari neraca adalah untuk:

a. menilai kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara

berkelanjutan;

b. menilai likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk

memenuhi kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal.

Page 41: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

41

2. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana

Adalah suatu laporan yang mengambarkan kinerja organisasi, yang

meliputi penerimaan dan penggunaan dana suatu periode tertentu. Laporan

ini disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi mengenai:

a. pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat

saldo dana;

b. hubungan antar transaksi dengaperistiwa lain;

c. bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan program.

Laporan sumber dan penggunaan dana ini berguna untuk:

a. mengevaluasi kinerja dalam suatu periode;

b. menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dalam

memberikan jasa;

c. menilai pelaksanaan tanggungjawab dan kinerja pengelola.

3. Laporan Arus Kas

Adalah suatu laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan arus

kas keluar pada suatu periode tertentu. Tujuan disusunnya laporan ini

adalah untuk menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran

kas organisasi pada suatu periode tertentu, yang dibagi menjadi tiga

klasifikasi:

a. arus kas dari aktivitas operasi;

b. arus kas dari aktivitas investasi;

c. arus kas dari aktivitas pendanaan.

Page 42: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

42

Kegunaan dari laporan arus kas ini adalah

a. menilai kemampuan organisai dalam menghasilkan kas dan setara kas;

b. menilai penggunaan kas dan setara kas tersebut oleh organisasi.

4. Laporan Perubahan Dana Termanfaatkan

Sebagaimana diketahui, akuntansi dana menghendaki agar transaksi

pengeluaran / penerimaan neraca selain dilaporkan di neraca juga harus

dilaporkan dalam laporan aktivitas (dalam hal ini Laporan Sumber dan

Penggunaan Dana). Oleh karena itu, laporan perubahan dana

termanfaatkan dibuat untuk mengakomodasikan hal tersebut.

5. Catatan atas laporan Keuangan.

Laporan ini merupakan rincian atau penjelasan detail dari laporan

keuangan sebelumnya. Rincian tersebut dapat bersifat kuantitatif maupun

kualiatif. Biasanya catatan atas laporan keuangan memuat hal-hal berikut:

a. informasi umum mengenai lembaga;

b. kebijakan akuntansi;

c. penjelasan dari setiap akun yang dianggap memerlukan rincian lebih

lanjut;

d. kejadian setelah tanggal neraca;

e. informasi tambahan lainnya yang dianggap perlu, baik yang bersifat

kuantitatif maupun kualitatif.

Page 43: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

43

Catatan atas laporan keuangan ini sangat berguna untuk memahami

kondisi suatu organisasi secara komprehensif, karena kita akan

mendapatkan informasi yang mungkin tidak kita dapatkan dari jenis-jenis

laporan keuangan lainnya.

Tabel. IV.4.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI

NERACA Per Tanggal 31 Desember 2003

AKTIVA KEWAJIBAN & SALDO DANA

AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK - Kas 19,590,300.00 Bank 52,696,630.84 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - Piutang Ekonomi 41,720,000.00

Jumlah Aktiva Lancar 114,006,930.84 SALDO DANA -

Zakat Maal 845,900.00 AKTIVA TETAP Zakat Profesi 293,700.00 Komputer 2,904,775.00 Zakat Fitrah 55,700.00 Inventarsi Kantor 11,572,925.00 Fidyah - Ak. Peny. Komputer (600,000.00) Infaq 3,140,284.00 Ak. Peny. Inv. Kantor (6,000,000.00) Shadaqah 799,522.00

Nilai Buku Aktiva Tetap 7,877,700.00 Amanah 43,084,300.00

Bantuan Kemanusiaan 3,395,000.00 Wakaf 20,672,524.84 Dana termanfaatkan 49,597,700.00

Jumlah Saldo Dana 121,884,630.84

TOTAL AKTIVA 121,884,630.84 TOTAL KEWAJIBAN & SALDO DANA 121,884,630.84

Page 44: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

44

Tabel IV.5.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

Periode yang berakhir 31 Desember 2003 1 SUMBER DANA a. Zakat Maal 25,174,800.00 b. Zakat Profesi 2,884,700.00 c. Zakat Fitrah 787,500.00 d. Fidyah - e. Infaq 34,280,284.00 f. Shadaqah 22,853,522.00 g. Amanah 359,415,000.00 h. Bantuan Kemanusiaan 3,395,000.00 i. Wakaf 50,000,000.00 Jumlah Sumber Dana 498,790,806.00 2 PENGGUNAAN DANA a. Zakat Maal 24,328,900.00 b. Zakat Profesi 2,591,000.00 c. Zakat Fitrah 731,800.00 d. Fidyah - e. Infaq 31,140,000.00 f. Shadaqah 22,054,000.00 g. Amanah 316,330,700.00 h. Bantuan Kemanusiaan - i. Wakaf 29,327,475.16 Jumlah Penggunaan Dana 426,503,875.16 3 SURPLUS (DEFISIT) 72,286,930.84 4 SALDO AWAL DANA 17,552,625.82 5 SALDO AKHIR DANA 89,839,556.66

Page 45: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

45

Tabel IV.6.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI LAPORAN ARUS KAS

Periode yang berakhir 31 Desember 2003 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Dana Zakat Maal 25,174,800.00 Penerimaan Dana Zakat Profesi 2,884,700.00 Penerimaan Dana Zakat Fitrah 787,500.00 Penerimaan Dana Infaq 34,280,284.00 Penerimaan Dana Shadaqah 22,853,522.00 Penerimaan Dana Amanah 359,415,000.00 Penerimaan Dana Bantuan Kemanusiaan 3,395,000.00 Penerimaan Wakaf 50,000,000.00 Penyaluran kepada fakir (24,328,900.00) Penyaluran kepada Ibnu sabil (2,591,000.00) Penyaluran kepada Fi Sabilillah (731,800.00) Penyaluran Kepada Miskin (19,905,000.00) Penyaluran Kepada Gharimin (5,617,500.00) Penyaluran kesehatan (5,617,500.00) Penyaluran Kepada Amil (16,950,000.00) Penyaluran Sosialisasi (5,104,000.00) Penyaluran untuk Dana Krisis/Sosial (245,371,800.00) Penyaluran untuk Pendidikan (70,958,900.00) Pengembangan SDM (6,182,000.00) Transportasi (437,900.00) Biaya Pos, telepon & Listrik (2,792,240.00) Sewa Gedung (1,899,375.00) Insentif (16,950,000.00) Lain - lain (492,100.00) Pajak & Administrasi Bank (573,860.16) Lain - lain (492,100.00) Pajak & Administrasi Bank (573,860.16) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 71,220,970.68 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan Aktiva Tetap - Pembelian Aktiva Tetap - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi - ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pinjaman Jangka Panjang - Pembayaran Pinjaman Jangka panjang - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan - KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 71,220,970.68 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE 17,552,625.82

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 88,773,596.50

Page 46: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

46

Tabel IV.7.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI LAPORAN PERUBAHAN DANA TERMANFAATKAN

Periode yang berakhir 31 Desember 2003 SALDO AWAL - PENAMBAHAN Pemberian Piutan Ekonomi 41,720,000.00 Pembelian Komputer 2,904,775.00 Pembelian Inventaris Kantor 11,572,925.00 Jumlah Penambahan 56,197,700.00 PENGURANGAN Beban Penyusutan Komputer 600,000.00 Beban Penyusutan Inventaris Kantor 6,000,000.00 Jumlah pengurangan 6,600,000.00 SALDO AKHIR 49,597,700.00

Tabel IV.8.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA ZAKAT MAAL

NERACA Per Tanggal 31 Desember 2003

AKTIVA KEWAJIBAN & SALDO DANA AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK - Kas 345,900.00 Bank 500,000.00 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - Jumlah Aktiva Lancar 845,900.00

SALDO DANA

Dana Zakat Maal 845,900.00

Dana Termanfaatkan -

Jumlah Saldo Dana 845,900.00

TOTAL AKTIVA 12,375,230.84 TOTAL KEWAJIBAN DAN SALDO DANA

845,900.00

Page 47: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

47

Tabel IV.9.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA ZAKAT MAAL

LAPORAN SUMBER DANA DAN PENGGUNAAN DANA Periode yang berakhir 31 Desember 2003

1 SUMBER DANA Penerimaan Dana Zakat Maal 25,174,800.00 Jumlah Sumber Dana 25,174,800.00

2 PENGGUNAAN DANA fakir 24,328,900.00 Jumlah Penggunaan Dana 24,328,900.00 3 SURPLUS (DEFISIT) 845,900.00 4 SALDO AWAL DANA - 5 SALDO AKHIR DANA 845,900.00

Tabel IV.10.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA ZAKAT MAAL LAPORAN ARUS KAS

Periode yang berakhir 31 Desember 2003 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Dana Zakat Maal 25,174,800.00 Penyaluran kepada fakir (24,328,900.00) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 845,900.00 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan Aktiva Tetap - Pembelian Aktiva Tetap - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi - ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pinjaman Jangka Panjang - Pembayaran Pinjaman Jangka panjang - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan - KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 845,900.00 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE - KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 845,900.00

Page 48: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

48

Tabel IV.11.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA ZAKAT MAAL

LAPORAN PERUBAHAN DANA TERMANFAATKAN Periode yang berakhir 31 Desember 2003

SALDO AWAL - PENAMBAHAN Pemberian Piutang - Jumlah Penambahan - PENGURANGAN Penerimaan Piutang - Jumlah pengurangan - SALDO AKHIR -

Tabel IV.12.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA ZAKAT PROFESI

NERACA Per Tanggal 31 Desember 2003

AKTIVA KEWAJIBAN & SALDO DANA AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK - Kas 293,700.00 Bank - KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - Jumlah Aktiva Lancar 293,700.00

SALDO DANA Dana Zakat Profesi 293,700.00 Dana Termanfaatkan - Jumlah Saldo Dana 293,700.00

TOTAL AKTIVA 293,700.00 TOTAL KEWAJIBAN DAN SALDO DANA 293,700.00

Page 49: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

49

Tabel IV.13.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA ZAKAT PROFESI

LAPORAN SUMBER DANA DAN PENGGUNAAN DANA Periode yang berakhir 31 Desember 2003

1 SUMBER DANA Penerimaan Dana Zakat Profesi 2,884,700.00 Jumlah Sumber Dana 2,884,700.00

2 PENGGUNAAN DANA Ibnusabil 2,591,000.00 Jumlah Penggunaan Dana 2,591,000.00 3 SURPLUS (DEFISIT) 293,700.00 4 SALDO AWAL DANA - 5 SALDO AKHIR DANA 293,700.00

Tabel IV.14.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA ZAKAT PROFESI

LAPORAN ARUS KAS Periode yang berakhir 31 Desember 2003

ARUS KAS DARI AKTIVA OPERASI Penerimaan Dana Zakat Profesi 2,884,700.00

Penyaluran kepada Ibnu sabil (2,591,000.00)

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 293,700.00 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan Aktiva Tetap - Pembelian Aktiva Tetap - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi - ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pinjaman Jangka Panjang - Pembayaran Pinjaman Jangka panjang - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan - KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 293,700.00 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE -

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 293,700.00

Page 50: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

50

Tabel IV.15.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA ZAKAT PROFESI

LAPORAN PERUBAHAN DANA TERMANFAATKAN Periode yang berakhir 31 Desember 2003

SALDO AWAL - PENAMBAHAN Pemberian Piutang - Jumlah Penambahan - PENGURANGAN Penerimaan Piutang - Jumlah pengurangan - SALDO AKHIR -

Tabel IV.16.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA ZAKAT FITRAH

NERACA Per Tanggal 31 Desember 2003

AKTIVA KEWAJIBAN & SALDO DANA AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK - Kas 55,700.00 Bank - KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - Jumlah Aktiva Lancar 55,700.00

SALDO DANA Dana Zakat Fitrah 55,700.00 Dana Termanfaatkan - Jumlah Saldo Dana 55,700.00

TOTAL AKTIVA 55,700.00 TOTAL KEWAJIBAN DAN SALDO DANA 55,700.00

Page 51: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

51

Tabel IV.17.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA ZAKAT FITRAH

LAPORAN SUMBER DANA DAN PENGGUNAAN DANA Periode yang berakhir 31 Desember 2003

1 SUMBER DANA Penerimaan Dana Zakat Fitrah 787,500.00 Jumlah Sumber Dana 787,500.00

2 PENGGUNAAN DANA Fi Sabilillah 731,800.00 Jumlah Penggunaan Dana 731,800.00 3 SURPLUS (DEFISIT) 55,700.00 4 SALDO AWAL DANA - 5 SALDO AKHIR DANA 55,700.00

Tabel IV.18.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA ZAKAT FITRAH LAPORAN ARUS KAS

Periode yang berakhir 31 Desember 2003 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Dana Zakat Fitrah 787,500.00

Penyaluran kepada Fi Sabilillah (731,800.00)

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 55,700.00 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan Aktiva Tetap - Pembelian Aktiva Tetap - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi - ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pinjaman Jangka Panjang - Pembayaran Pinjaman Jangka panjang - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan - KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 55,700.00 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE -

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 55,700.00

Page 52: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

52

Tabel IV.19.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA ZAKAT FITRAH

LAPORAN PERUBAHAN DANA TERMANFAATKAN Periode yang berakhir 31 Desember 2003

SALDO AWAL - PENAMBAHAN Pemberian Piutang - Jumlah Penambahan - PENGURANGAN Penerimaan Piutang - Jumlah pengurangan - SALDO AKHIR -

Tabel IV.20.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA INFAQ

NERACA Per Tanggal 31 Desember 2003

AKTIVA KEWAJIBAN & SALDO DANA AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK - Kas 2,000,000.00 Bank 1,140,284.00 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - Jumlah Aktiva Lancar 3,140,284.00 SALDO DANA Dana Infaq 3,140,284.00 Dana Termanfaatkan - Jumlah Saldo Dana 3,140,284.00

TOTAL AKTIVA 3,140,284.00 TOTAL KEWAJIBAN DAN SALDO DANA 3,140,284.00

Page 53: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

53

Tabel IV.21.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA INFAQ

LAPORAN SUMBER DANA DAN PENGGUNAAN DANA Periode yang berakhir 31 Desember 2003

1 SUMBER DANA Penerimaan Dana Infaq 34,280,284.00 Jumlah Sumber Dana 34,280,284.00

2 PENGGUNAAN DANA Miskin 19,905,000.00 Gharimin 5,617,500.00 kesehatan 5,617,500.00 Jumlah Penggunaan Dana 31,140,000.00 3 SURPLUS (DEFISIT) 3,140,284.00 4 SALDO AWAL DANA - 5 SALDO AKHIR DANA 3,140,284.00

Tabel IV.22.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA INFAQ

LAPORAN ARUS KAS Periode yang berakhir 31 Desember 2003

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Dana Infaq 34,280,284.00 Penyaluran Kepada Miskin (19,905,000.00) Penyaluran Kepada Gharimin (5,617,500.00) Penyaluran kesehatan (5,617,500.00) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 3,140,284.00 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan Aktiva Tetap - Pembelian Aktiva Tetap - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi - ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pinjaman Jangka Panjang - Pembayaran Pinjaman Jangka panjang - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan - KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 3,140,284.00 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE - KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 3,140,284.00

Page 54: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

54

Tabel IV.23.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA INFAQ

LAPORAN PERUBAHAN DANA TERMANFAATKAN Periode yang berakhir 31 Desember 2003

SALDO AWAL - PENAMBAHAN Pemberian Piutang - Jumlah Penambahan - PENGURANGAN Penerimaan Piutang - Jumlah pengurangan - SALDO AKHIR -

Tabel IV.24.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA SHADAQAH

NERACA Per Tanggal 31 Desember 2003

AKTIVA KEWAJIBAN & SALDO DANA AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK - Kas 500,000.00 Bank 299,522.00 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - Jumlah Aktiva Lancar 799,522.00 SALDO DANA Dana Shadaqah 799,522.00 Dana Termanfaatkan - Jumlah Saldo Dana 799,522.00

TOTAL AKTIVA 799,522.00 TOTAL KEWAJIBAN DAN SALDO DANA 799,522.00

Page 55: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

55

Tabel IV.25.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA SHADAQAH

LAPORAN SUMBER DANA DAN PENGGUNAAN DANA Periode yang berakhir 31 Desember 2003

1 SUMBER DANA Penerimaan Dana Shadaqah 22,853,522.00 Jumlah Sumber Dana 22,853,522.00

2 PENGGUNAAN DANA Amil 16,950,000.00 Sosialisasi ZISWAF 5,104,000.00 Jumlah Penggunaan Dana 22,054,000.00

3 SURPLUS (DEFISIT) 799,522.00 4 SALDO AWAL DANA - 5 SALDO AKHIR DANA 799,522.00

Tabel IV.26.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA SHADAQAH

LAPORAN ARUS KAS Periode yang berakhir 31 Desember 2003

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Dana Shadaqah 22,853,522.00

Penyaluran Kepada Amil (16,950,000.00)

Penyaluran Sosialisasi (5,104,000.00)

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 799,522.00

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan Aktiva Tetap - Pembelian Aktiva Tetap - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi -

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pinjaman Jangka Panjang - Pembayaran Pinjaman Jangka panjang - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan - KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 799,522.00 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE -

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 799,522.00

Page 56: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

56

Tabel IV.27.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA SHADAQAH

LAPORAN PERUBAHAN DANA TERMANFAATKAN Periode yang berakhir 31 Desember 2003

SALDO AWAL - PENAMBAHAN Pemberian Piutang -

Jumlah Penambahan - PENGURANGAN Penerimaan Piutang - Jumlah pengurangan -

SALDO AKHIR -

Tabel IV.28.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA AMANAH

NERACA Per Tanggal 31 Desember 2003

AKTIVA KEWAJIBAN & SALDO DANA AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK - Kas 3,000,000.00 Bank 40,084,300.00 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - Piutang Ekonomi 41,720,000.00 Jumlah Aktiva Lancar 84,804,300.00

SALDO DANA Dana Amanah 43,084,300.00 Dana Termanfaatkan 41,720,000.00 Jumlah Saldo Dana 84,804,300.00

TOTAL AKTIVA 84,804,300.00 TOTAL KEWAJIBAN DAN SALDO DANA 84,804,300.00

Page 57: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

57

Tabel IV.29.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA AMANAH

LAPORAN SUMBER DANA DAN PENGGUNAAN DANA Periode yang berakhir 31 Desember 2003

1 SUMBER DANA Penerimaan Dana Amanah 359,415,000.00 Jumlah Sumber Dana 359,415,000.00 2 PENGGUNAAN DANA Dana Krisis/Sosial 245,371,800.00 Pendidikan 70,958,900.00 Jumlah Penggunaan Dana 316,330,700.00

3 SURPLUS (DEFISIT) 43,084,300.00 4 SALDO AWAL DANA - 5 SALDO AKHIR DANA 43,084,300.00

Tabel IV.30.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA AMANAH

LAPORAN ARUS KAS Periode yang berakhir 31 Desember 2003

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Dana Amanah 359,415,000.00

Penyaluran untuk Dana Krisis/Sosial (245,371,800.00)

Penyaluran untuk Pendidikan (70,958,900.00)

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 43,084,300.00 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan Aktiva Tetap - Pembelian Aktiva Tetap - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi -

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pinjaman Jangka Panjang - Pembayaran Pinjaman Jangka panjang - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan - KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 43,084,300.00 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE -

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 43,084,300.00

Page 58: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

58

Tabel IV.31.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA AMANAH

LAPORAN PERUBAHAN DANA TERMANFAATKAN Periode yang berakhir 31 Desember 2003

SALDO AWAL - PENAMBAHAN Pemberian Piutang Ekonomi 41,720,000.00

Jumlah Penambahan - PENGURANGAN Penerimaan Piutang - Jumlah pengurangan -

SALDO AKHIR 41,720,000.00

Tabel IV.32.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA BANTUAN KEMANUSIAAN

NERACA Per Tanggal 31 Desember 2003

AKTIVA KEWAJIBAN & SALDO DANA AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK - Kas 3,395,000.00 Bank - KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - Jumlah Aktiva Lancar 3,395,000.00 SALDO DANA Dana Bantuan kemanusiaan 3,395,000.00 Dana Termanfaatkan - Jumlah Saldo Dana 3,395,000.00

TOTAL AKTIVA 3,395,000.00 TOTAL KEWAJIBAN DAN SALDO DANA 3,395,000.00

Page 59: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

59

Tabel IV.33.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA BANTUAN KEMANUSIAAN

LAPORAN SUMBER DANA DAN PENGGUNAAN DANA Periode yang berakhir 31 Desember 2003

1 SUMBER DANA Penerimaan Dana Bantuan Kemanusiaan 3,395,000.00 Jumlah Sumber Dana 3,395,000.00

2 PENGGUNAAN DANA Jumlah Penggunaan Dana - 3 SURPLUS (DEFISIT) 3,395,000.00 4 SALDO AWAL DANA - 5 SALDO AKHIR DANA 3,395,000.00

Tabel IV.34.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA BANTUAN KEMANUSIAAN

LAPORAN ARUS KAS Periode yang berakhir 31 Desember 2003

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Dana Bantuan Kemanusiaan 3,395,000.00 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 3,395,000.00

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan Aktiva Tetap - Pembelian Aktiva Tetap - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi -

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pinjaman Jangka Panjang - Pembayaran Pinjaman Jangka panjang - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan - KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 3,395,000.00 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE - KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 3,395,000.00

Page 60: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

60

Tabel IV.35.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA BANTUAN KEMANUSIAAN

LAPORAN PERUBAHAN DANA TERMANFAATKAN Periode yang berakhir 31 Desember 2003

SALDO AWAL - PENAMBAHAN Pemberian Piutang - Jumlah Penambahan - PENGURANGAN Penerimaan Piutang - Jumlah pengurangan -

SALDO AKHIR -

Tabel IV.36.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA WAKAF

NERACA Per Tanggal 31 Desember 2003

AKTIVA KEWAJIBAN & SALDO DANA AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PNDK - Kas 10,000,000.00 Bank 10,672,524.84 KEWAJIBAN JANGKA PNJNG - Jumlah Aktiva Lancar 20,672,524.84 AKTIVA TETAP SALDO DANA Komputer 2,904,775.00 Dana Wakaf 20,672,524.84 Inventaris Kantor 11,572,925.00 Dana Termanfaatkan 7,877,700.00 Ak. Peny. Komputer (600,000.00) Jumlah Saldo Dana 28,550,224.84 Ak. Peny. Inv. Kantor (6,000,000.00) Nilai Buku Aktiva Tetap 7,877,700.00

TOTAL AKTIVA 28,550,224.84 TOTAL KEWAJIBAN & SALDO DANA 28,550,224.84

Page 61: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

61

Tabel IV.37.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA WAKAF

LAPORAN SUMBER DANA DAN PENGGUNAAN DANA Periode yang berakhir 31 Desember 2003

1 SUMBER DANA Penerimaan Dana Wakaf 50,000,000.00 Jumlah Sumber Dana 50,000,000.00 2 PENGGUNAAN DANA Pengembangan SDM 6,182,000.00 Transportasi 437,900.00 Biaya Pos, telepon & Listrik 2,792,240.00 Sewa Gedung 1,899,375.00 Insentif 16,950,000.00 Lain - lain 492,100.00 Pajak & Administrasi Bank 573,860.16 Jumlah Penggunaan Dana 29,327,475.16 3 SURPLUS (DEFISIT) 20,672,524.84 4 SALDO AWAL DANA - 5 SALDO AKHIR DANA 20,672,524.84

Page 62: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

62

Tabel IV.38.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA WAKAF

LAPORAN ARUS KAS Periode yang berakhir 31 Desember 2003

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Wakaf 50,000,000.00 Pengembangan SDM (6,182,000.00) Transportasi (437,900.00) Biaya Pos, telepon & Listrik (2,792,240.00) Sewa Gedung (1,899,375.00) Insentif (16,950,000.00) Lain - lain (492,100.00) Pajak & Administrasi Bank (573,860.16) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 20,672,524.84

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan Aktiva Tetap - Pembelian Aktiva Tetap - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi - ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pinjaman Jangka Panjang - Pembayaran Pinjaman Jangka panjang - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan - KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 20,672,524.84 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE -

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 20,672,524.84

Page 63: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

63

Tabel IV.39.

LEMBAGA AMIL ZAKAT SOLO PEDULI DANA WAKAF

LAPORAN PERUBAHAN DANA TERMANFAATKAN Periode yang berakhir 31 Desember 2003

SALDO AWAL - PENAMBAHAN Pembelian Komputer 2,904,775.00 Pembelian Inventaris Kantor 11,572,925.00 Jumlah Penambahan 14,477,700.00 PENGURANGAN Beban Penyusutan Komputer 600,000.00 Beban Penyusutan Inventaris Kantor 6,000,000.00 Jumlah pengurangan 6,600,000.00 SALDO AKHIR 7,877,700.00

Setelah sistem pelaporan keuangan yang sesuai dengan UU No. 38 tahun

1999 diterapkan oleh Solo Peduli perbedaan yang signifikan terlihat. Perbedaan

tersebut dapat penulis simpulkan sebagai pengaruh positif karena:

1. pelaporan yang sekarang tidak hanya memasukkan penerimaan dan

penggunaan dana yang diperoleh kelaporan sumber dan penggunaan dana saja

sehingga kita tidak mengetahui penerimaan dana dari zakat (misalnya)

dialokasikan seberapa besar dan kemana saja. Berbeda dengan pelaporan yang

sekarang.

2. pelaporan sekarang mengharuskan lembaga membuat lima bentuk laporan 4

bentuk laporan keuangan dan satu catatan laporan keuangan, hal ini akan

berimplikasi pada:

a. pengawas dan muzaki akan dapat lebih detail mengetahui pengelolaan dari

dana-dana yang telah diterima lembaga.

Page 64: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

64

b. Bagi pihak pengelola sendiri hal ini merupakan kontrol bagi pengelolaan

dana yang telah diterima segala sesuatu harus tercatat dan terlaporkan

sesuai dengan pos dan ketentuaannya. Kesalahan yang dibuat pihak

pengelola berkaitan dengan pengelolaan yang dapat dideteksi dari sistem

pelaporan ini dikenakan sanksi seperti yang telah ditetapkan dalam UU

No. 38 tahun 1999.

Page 65: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

65

BAB V

KESIMPULAN

Walaupun UU No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat telah

diberlakukan sejak UU tersebut diterbitkan, tetapi Solo Peduli baru menerapkan

aturan sistem pelaporan keuangan yang sesuai dengan UU tersebut mulai tahun

2003.

Pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2002 Solo Peduli hanya membuat

laporan keuangan berupa Laporan Sumber dan Pemanfaatan dana akan tetapi

setelah sistem pelaporan keuangan yang sesuai dengan UU No. 38 tahun 1999

diterapkan Solo Peduli membuat empat jenis laporan keuangan yaitu Neraca,

Lporan Sumber dan Penggunaan Dana, Arus Kas dan Laporan Perubahan Dana

Termanfaatkan.

Dari hasil analisis, setelah adanya penerapan UU No. 38 tahun 1999

khususnya pada sistem pelaporan keuangan Solo Peduli peneliti menemukan

beberapa pengaruh dari perubahan tersebut:

1. adanya kejelasan pada pengelolaan dana, yaitu dari mana saja penerimaan

dana, kemana dana disalurkan, seberapa besar dana yang disalurkan dan dana

yang disalurkan itu diambilkan dari pos penerimaan mana karena pelaporan

yang sekarang tidak hanya memasukkan penerimaan dan penggunaan dana

yang diperoleh ke Laporan Sumber dan Penggunaan Dana saja sehingga kita

tidak mengetahui penerimaan dana dari zakat (misalnya) dialokasikan

seberapa besar dan kemana saja.

Page 66: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

66

2. pelaporan sekarang mengharuskan lembaga membuat lima bentuk laporan 4

bentuk laporan keuangan dan satu catatan laporan keuangan, hal ini akan

berimplikasi pada:

A. pengawas dan muzaki akan dapat lebih detail mengetahui pengelolaan dari

dana-dana yang telah diterima lembaga.

B. Bagi pihak pengelola sendiri hal ini merupakan kontrol bagi pengelolaan

dana yang telah diterima segala sesuatu harus tercatat dan terlaporkan

sesuai dengan pos dan ketentuaannya. Kesalahan yang dibuat pihak

pengelola berkaitan dengan pengelolaan yang dapat dideteksi dari sistem

pelaporan ini dikenakan sanksi seperti yang telah ditetapkan dalam UU

No. 38 tahun 1999.

3. secara garis besar keakuntanbilitasan dan ketransparansian sistem pengelolaan

pada solo peduli lebih terlihat.

Selain pengaruh positif yang tersebut peneliti masih menemukan satu

kekurangan yang menurut penurut peneliti tidak kalah penting yaitu laporan

keuangan yang diterbitkan Yayasan Solo Peduli belum diaudit. Sehingga peneliti

menyarankan sebaiknya mulai periode berikutnya Solo Peduli mengaudit terlebih

dahulu laporan keuangannya. Hal ini tentunya akan lebih melengkapi pengaruh

positif dari penerapan UU No. 38 tahun 1999 yang mulai diterapkan Solo Peduli.

Page 67: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

67

DAFTAR PUSTAKA

Ali Muhamad, Daud. 1998. “Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf”, UI Press.

Alsah A, Sjarifudin. 2002. “Realisasi Zakat Dapat Mengurangi Pajak”, Paper

disampaikan dalam “Orientasi Pengelolaan Zakat Pada Instansi

Pemerintah, BUMN, Ormas Islam dan Perusahaan Swasta” di Wisma Haji,

24 Juli 2002, Jakarta.

Amar, Faozan. 2002. “Manajemen Lembaga Amil Zakat”, Paper disampaikan

dalam “Pelatihan Fiqih dan Manajemen Zakat” di RSI, 23 November

2002, Surakarta.

Hafidhuddin, Didin. 2002. “Zakat Dalam Perekonomian Modern”, Jakarta, Gema

Insani.

Widodo, Hertanto dan Teten Kustiawan. “Akuntansi dan Manajemen Keuangan

untuk Organisasi Pengelola Zakat”, Asy Syaamil Press & Grafika,

Bandung.

Muhammad. 2002. “Zakat Profesi”, Jakarta, Salemba Diniyah.

Page 68: Analisis deskriptif pengaruh pemberlakuan UU no. 38 tahun .../Analisis...jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 sampai sekarang

68

Qardawi, Yusuf. 1999. “Hukum Zakat”, Lentera AntarNusa & Mizan.

Rifai Al-Faridy, Hasan. 2000. “Panduan Zakat Praktis”, Sketsa Grafika.

Subianto, Achmad. 2002. “Badan Amil Zakat Nasional”, Paper disampaikan

dalam “Orientasi Pengelolaan Zakat Pada Instansi Pemerintah, BUMN,

Ormas Islam dan Perusahaan Swasta” di Wisma Haji, 24 Juli 2002,

Jakarta.

Tulus. 2002. “Kebijaksanaan Pemerintah Tentang Pengelolaan Zakat”, Paper

disampaikan dalam “Orientasi Pengelolaan Zakat Pada Instansi

Pemerintah, BUMN, Ormas Islam dan Perusahaan Swasta” di Wisma Haji,

24 Juli 2002, Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan

Zakat.