Analisis Data Pembahasan Hemoglobin

download Analisis Data Pembahasan Hemoglobin

of 2

description

praktikum hemoglobin

Transcript of Analisis Data Pembahasan Hemoglobin

Analisis DataMemperkirakan Kadar HemoglobinPada praktikum ini dilakukan pada lima subyek dengan 4 subyek wanita dan 1 subyek pria. Hasil yang didapatkan dengan melihat standar nilai hemoglobin pada buku skala Hb (hemometer talquist) pada subyek wanita (Damara) menunjukan hasil 70%, subyek wanita (Dini) menunjukan hasil 60%, subyek wanita (Faradita) menunjukan hasil 70%, subyek wanita (Alifa) menunjukan hasil 60%, dan pada subyek pria (Ahmad Fauzi) menunjukan hasil 70%. Perincian dan pembagian skala pada metode Talquist adalah 100 % = 16 gram/ dl. Bila persentase kadar hemoglobinnya 70% maka, Kadar hemoglobin subyek (Damara, Faradita, Ahmad fauzi) = = 11,2 gram/dlKadar hemoglobin subyek (Dini dan Alifa)= = 9,6 gram/dlPembahasanPada percobaan mengetahui kadar hemoglobin pada subyek wanita dan pria didapatkan hasil yaitu tiga subyek (damara, faradita, dan ahmad fauzi) menunjukan hasil 70% dan pada dua subyek (Dini dan alifa) menunjukan hasil 60%, setelah dilakukan perhitungan diperoleh kadar hemoglobin pada subyek yang menunjukan presentase hemoglobin 70% yaitu sebesar 11,2 gram/dl dan pada subyek yang menunjukan presentase hemoglobin 60% yaitu sebesar 9,6 gram/dl. Menurut Rahardja (2002), Kadar hemoglobin yang normal pada pria sebesar 14-18 gram/ml dan pada wanita 12-15 gram/dl. Hal ini menunjukan bahwa kadar hemoglobin Damara dan Faradita menunjukan normal karena mendekati angka normal. sedangkan kadar hemoglobin pada darah Ahmad Fauzi menunjukan tidak sesuai literatur, kadar hemoglobin Ahmad fauzi lebih rendah daripada literatur. Pada dua subyek wanita (Dini dan Alifa) menunjukan kadar hemoglobin yang rendah dan tidak sesuai dengan literatur. Rendahnya kandungan hemoglobin dapat menyebabkan anemia, rendahnya kandungan Hb penderita biasanya menyebabkan wajah pucat. Kondisi ini mengarah pada lemah dan tidak toleran terhadap dingin. Kedua kondisi ini dikaitkan dengan kurangnya oksigen yang diperlukan untuk produksi panas dan energi. Namun, diagnosis tak dapat dibuat, dan perlakuan tak dapat dimulai, sampai penyebab anemia ditemukan (Soewolo, 1999).Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin pada makhluk hidup adalah jenis kelamin, spesies, jumlah sel darah merah, kondisi kesehatan individu, dan ketinggian tempat tinggal. Bahwa seseorang yang berada pada tempat yang tinggi misalnya daerah pegunungan, jumlah kadar hemoglobinnya cenderung lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berada di daerah yang tempatnya lebih rendah atau datar. Selain dipengaruhi oleh diferensiasi zat besi gizi tekanan kurang baik, kekurangan asam folat, vitamin C yang kurang, kekurangan vitamin B12 dan hemolisa sel darah merah dapat menyebabkan anemia (Frandson, 1992). Menurut Sonjaya (2012), hemoglobin adalah protein dengan berat molekul sekitar 65.000. adanya hemoglobin dalam erittrosit berfungsi untuk membawa oksigen dan warna sel darah merah. Dengan adanya hemoglobin, darah dapat membawa oksigen yang berasal dari udara 60 kali lebih banyak. Adanya hasil yang berbeda dengan literatur kemungkinan adanya kesalahan pada saat penyocokan warna dengan skala Talquist, selain itu kesehatan masing-masing subyek berbeda.

Daftar rujukanFrandson, R. D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak Edisi 4. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.Soewolo, dkk. 1999. Fisiologi Manusia. Malang : IMSTEP-JICA FMIPA UMSonjaya, Herry. 2012. Dasar Fisiologi Ternak. Bogor : IPB PressRahardja2002.InterpretasiHasilTes Laboratorium Diagnostik Edisi III. Makassar: LPI UNHAS