ANALISIS DATA PDB/PDRB menjelaskan kaitan PDB/PDRB dengan variabel makro lainnya

36
DATA MENCERDASKAN BANGSA BPS – Statistics Indonesia BPS – Statistics Indonesia ANALISIS DATA PDB/PDRB menjelaskan kaitan PDB/PDRB dengan variabel makro lainnya PERTEMUAN KE-9

description

ANALISIS DATA PDB/PDRB menjelaskan kaitan PDB/PDRB dengan variabel makro lainnya. PERTEMUAN KE-9. Latar belakang. Siklus perekonomian sederhana. Sistem dan Perangkat Neraca Ekonomi Regional. Format Neraca‑neraca Pokok. Produk Domestik dan Produk Regional. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of ANALISIS DATA PDB/PDRB menjelaskan kaitan PDB/PDRB dengan variabel makro lainnya

Page 1: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics IndonesiaBPS – Statistics Indonesia

ANALISIS DATA PDB/PDRB menjelaskan kaitan PDB/PDRB dengan variabel

makro lainnya

PERTEMUAN KE-9

Page 2: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

Latar belakang

Perencanaan pembangunan ekonomi suatu wilayah, memerlukan bermacam

macam data statistik untuk dasar penentuan strategi dan kebijaksanaan, agar sasaran pembangunan dapat dicapai

dengan tepat.

Angka pendapatan nasional/regional dapat

dipakai juga sebagai bahan evaluasi dari hasil

pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan oleh

berbagai pihak, baik pemerintah pusat/daerah,

maupun swasta.

Pemerintah Daerah menaruh perhatian besar dalam

pengem¬bangan sistem data untuk memonitor

perkembangan kemajuan disegala bidang, khususnya

dibidang ekonomi, baik untuk tingkat Provinsi maupun untuk

wilayah Kabupaten/Kota.

Page 3: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

Siklus perekonomian sederhana

a. Faktor-faktor produksi; (Tanah, Tenaga, Modal, Kewiraswastaan)

b. Balas jasa faktor produksi;

(Upah, bunga, sewa tanah dan keuntungan)

c. Pengeluaran konsumsi (Arus Uang)

d. Barang dan jasa (Arus Barang)

Keterangan: a) Menunjukkan penyediaan faktor produksi; b) Menunjukkan arus balas jasa faktor produksi; c) Menunjukkan arus uang; d) Menunjukkan arus barang dan jasa.

Rumahtangga

Perusahaan

Page 4: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics IndonesiaSistem dan Perangkat Neraca Ekonomi

RegionalSistem Neraca Ekonomi Regional

• bentuk perekonomian, kegiatan, misalnya produksi, konsumsi, akumulasi• sektor dan badan atau lembaga yang melakukan kegiatan proses produksi, menciptakan pendapatan dan

pengeluaran, serta melakukan pembentukan modal dan penyediaan dana• jenis jenis transaksi seperti: penjualan dan pembelian barang dan jasa, hadiah, sumbangan, pajak dan ‑

bentuk transfer lainnya

Perangkat Neraca Ekonomi Regional• Neraca T (T accounts) merupakan neraca yang biasa dilakukan dalam pembukuan perusahaan, disebut

dengan double entry statement. Sisi kanan neraca menunjukkan pendapatan/penerimaan ‑(incoming/receipts), sisi kiri menunjukkan pengeluaran/pembayaran (outgoing/disbursements. Setiap transaksi muncul dua kali, yaitu sebagai pemasukan disuatu neraca dan sebagai pengeluaran di neraca lainnya.

• Neraca bentuk matriks dalam bentuk bujur sangkar atau persegi panjang. Menurut kesepakatan, isian sel sel menurut baris menunjukkan pemasukan/ penerimaan (incoming output) dan isian sel sel menurut ‑ ‑ ‑kolom menunjukkan pengeluaran/ pembayaran (outgoings input).‑

• Neraca bentuk tabel merupakan sajian khusus dari unsur atau komponen tertentu dari suatu neraca, untuk melihat perkembangan dalam deret waktu dari rincian sektor sektor terjadinya pendapatan (supply) dan ‑dari rincian komponen penggunaan nilai nilai barang dan jasa akhir (demand) dari ekonomi makro nasional ‑atau regional. Bentuk sajian ini terdapat pada publikasi PDRB, berupa tabel tabel pokok sektoral dan ‑penggunaan.

Page 5: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia Format Neraca neraca ‑

Pokok

NERACA PRODUKSI

Pengeluaran/Pembayaran Pendapatan/Penerimaan

1. Input antara 2. Impor barang dan jasa 3. Upah dan gaji 4. Surplus usaha (neto) 5. Penyusutan 6. Pajak tak langsung (neto)

1. Output antara 2. Konsumsi akhir 3. Investasi (barang modal tetap dan stok 4. Ekspor barang dan jasa

JUMLAH JUMLAH

NERACA PENDAPATAN & PENGELUARAN

Pengeluaran/Pembayaran Pendapatan/Penerimaan

1. Pengeluaran konsumsi akhir 2. Tabungan

1. Pendapatan faktor dari produksi domestik

2. Pendapatan faktor dari luar negeri 3. Pajak tak langsung (neto) 4. Transfer lainnya dari luar negeri (neto)

JUMLAH JUMLAH

NERACA AKUMULASI

Pengeluaran/Pembayaran Pendapatan/Penerimaan

1. a. Investasi barang modal tetap; b. Investasi perubahan stok

1. Tabungan 2. Penyusutan 3. Transfer modal dari luar negeri (neto) 4. Pinjaman dari L.N (neto) (net,

borrowing)

JUMLAH JUMLAH

NERACA EKSTERNAL (Luar Negeri/Luar Daerah)

Pengeluaran/Pembayaran Pendapatan/Penerimaan

1. Ekspor barang dan jasa 2. Pendapatan faktor dari luar 3. Transfer lainnya dari luar negeri (neto)

1. Impor barang dan jasa 2. Surplus perekonomian negeri (neto) 3. Transfer lainnya dari luar negeri

(neto)

JUMLAH JUMLAH

Page 6: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics IndonesiaProduk Domestik dan Produk Regional

• Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan kegiatan ekonomi yang beroperasi di ‑wilayah domestik, tanpa memperhatikan apakah faktor produksinya berasal dari atau dimiliki oleh penduduk daerah tersebut, merupakan produk domestik daerah yang bersangkutan.

• Pendapatan yang timbul oleh karena adanya kegiatan produksi tersebut merupakan pendapatan domestik.

• sebagian dari faktor produksi yang digunakan dalam kegiatan produksi di suatu daerah berasal dari daerah lain atau dari luar negeri, demikian juga sebaliknya faktor produksi yang dimiliki oleh penduduk daerah tersebut ikut serta dalam proses produksi di daerah lain atau di luar negeri.

• produk domestik yang timbul di suatu daerah tidak sama dengan pendapatan yang diterima penduduk daerah tersebut.

• Dengan adanya arus pendapatan yang mengalir antar daerah ini (termasuk juga dari dan ke luar negeri) yang pada umumnya berupa upah/gaji, bunga, deviden dan keuntungan maka timbul perbedaaan antara produk domestik dan produk regional.

• PRODUK REGIONAL adalah produk domestik ditambah dengan pendapatan yang diterima dari luar daerah/negeri dikurang dengan pendapatan yang dibayarkan ke luar daerah/negeri tersebut.

• produk regional merupakan produk yang ditimbulkan oleh faktor produksi yang dimiliki oleh penduduk suatu daerah.

Page 7: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics IndonesiaPenduduk

PENDUDUK suatu daerah adalah individu individu atau anggota rumah tangga yang bertempat ‑tinggal tetap di wilayah domestik daerah tersebut, kecuali:

i. WISATAWAN mancanegara (wisman) dan nusantara (wisnus) daerah lain yang tinggal di wilayah domestik daerah tersebut kurang dari 6 bulan yang bertujuan untuk bertamasya atau berlibur, berobat, beribadah, kunjungan keluarga, pertandingan olahraga nasional/internasional dan konferensi konferensi atau pertemuan lainnya, dan kunjungan ‑dalam rangka belajar atau melakukan penelitian.

ii. AWAK kapal laut dan pesawat udara luar negeri/luar daerah yang kapalnya sedang masuk dok atau singgah di daerah tersebut.

iii. PENGUSAHA asing dan daerah lain yang berada di daerah tersebut kurang dari 6 bulan; PEGAWAI perusahaan asing dan perusahaan daerah lainnya yang berada di wilayah domestik daerah tersebut kurang dari 6 bulan, misalnya untuk tujuan memasang jembatan atau peralatan yang dibeli dari mereka.

iv. PEKERJA MUSIMAN yang berada dan bekerja di wilayah domestik daerah tersebut, yang bertujuan sebagai pegawai musiman saja.

v. Anggota KORPS DIPLOMATIK, konsulat, yang ditempatkan di wilayah domestik daerah tersebut.

vi. PEGAWAI BADAN INTERNASIONAL/NASIONAL yang bukan penduduk daerah tersebut yang melakukan misi kurang dari 6 bulan.

Orang orang yang tersebut di atas dianggap sebagai penduduk dari negara atau daerah di ‑mana dia biasanya bertempat tinggal.

Page 8: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Pasar

Produk Domestik Regional Neto atas dasar harga pasar

Produk Domestik Regional Neto atas dasar biaya faktor

Pendapatan Regional Pendapatan per kapita

Agregat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Page 9: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

ANALISIS DESKRIPTIF DATA PDB/PDRB

Page 10: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

Triwulan I : 5 Mei

Tw. II: 5 Agust

Tw.III : 5 Nov

Tw. IV : 5 Feb

Page 11: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

•Besaran nilai tambah dari masing masing sektor ekonomi‑ (PDRB atas dasar harga berlaku)

•Untuk mengetahui potensi ekonomi suatu daerah dalam mengelola SDA dan SDM-nya

1. Nilai Nominal PDRB

Page 12: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

• Tingkat keberhasilan pembangunan suatu daerah dalam periode waktu tertentu.

• Untuk mengukur kinerja ekonomi suatu daerah pada suatu periode tertentu

• Dihitung dari PDRB adh konstan• Pertumbuhan yang positif menunjukkan

adanya kenaikan produksi barang dan jasa

2. Laju Pertumbuhan Ekonomi

Page 13: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

2. Laju Pertumbuhan Ekonomi

•Rumusnya adalah sebagai berikut:

keterangan:r = laju pertumbuhan (%)Yi t = PDRB adhk tahun ke – t (nominal)Yi. t – 1 = PDRB adhk tahun sebelumnya

(nominal)

Page 14: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

3. Peranan/Kontribusi Sektor Ekonomi

• Persentase (proporsi) masing-masing sektor terhadap total PDRB ADHB

• Peran/kontribusi masing masing sektor ‑ekonomi dalam kemampuan mencipta-kan nilai tambah.

• Struktur ekonomi (pergeseran)• Sektor primer, sekunder, dan tersier.

Page 15: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

•Pendapatan Regional dibagi dengan total penduduk pertengahan tahun

•Untuk mengetahui tingkat kesejahtera-an masyarakat suatu daerah secara umum.

4. Pendapatan Perkapita

Page 16: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

• Seberapa besar bagian dari masing-masing sektor dalam penciptaan total laju pertumbuhan ekonomi.

• Tingkat pertumbuhan dikalikan dengan penimbangnya.

5. Sumber Pertumbuhan Ekonomi

Page 17: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

5. Sumber Pertumbuhan Ekonomi

Rumus sumber pertumbuhan adalah sebagai berikut:

keterangan: SOGit = laju pertumbuhan sektor ke i pada tahun ke

t (%)Yit = PDRB adhk sektor ke-ipada tahun ke – t

(nominal)∑Yi. t – 1 = total PDRB adhk pada tahun sebelumnya

(nominal)

Page 18: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

6. Indeks Implisit (PDRB Deflator)

• Perbandingan antara PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan

• Laju indeks implisit menggambarkan perubahan harga barang dan jasa di tingkat produsen

Page 19: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

6. Indeks Implisit (PDRB Deflator)

Secara sederhana indeks implisit ini dapat dihitung dengan formula:

keterangan : It = Indeks ImplisitXi t = PDRB atas dasar harga berlaku

pada tahun ke - tYi t = PDRB atas dasar harga konstan

pada tahun ke - t

Page 20: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

6. Indeks Implisit (PDRB Deflator)

Pertumbuhan indeks implisit dapat dihitung dengan formula:

Page 21: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

7. Hubungan PDRB Dengan Indikator Makro Ekonomi Lainnya

Bila dihubungkan dengan Investasi maka diperoleh:

ICOR = I / ΔY Incremental Capital Output Ratio

Page 22: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

7. Hubungan PDRB Dengan Indikator Makro Ekonomi Lainnya

Bila dihubungkan dengan Tenaga Kerja maka diperoleh :

ILOR = Δ TK / Δ Y Incremental Labour Output Ratio

ETK = (ΔTK/TK) / (ΔY/Y) Elastisitas

Tenaga Kerja Terhadap Output

Page 23: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

7. Hubungan PDRB Dengan Indikator Makro Ekonomi Lainnya

Bila dihubungkan dengan Pajak maka diperoleh :

Tax Ratio = (Pajak x 100 %) / PDRB

Berbagai analisis lanjutan dalam ekonomi regional misalnya dengan metode LQ, Shift Share, Indeks Williamson, dan lain-lain

Page 24: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics IndonesiaTabel 1.

PRODUK DOMESTIK BRUTO ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2007 - 2011 ( JUTA RUPIAH )

LAPANGAN USAHA 2007 2008 2009 2010 2011

1. PERTANIAN 541.931.500 716.656.200 857.196.800 985.448.800 1.093.466.000

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 440.609.600 541.334.300 592.060.900 718.136.800 886.243.300

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 1.068.653.900 1.376.441.700 1.477.541.500 1.595.779.400 1.803.486.300

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 34.723.800 40.888.600 46.680.000 49.119.000 55.700.600

5. KONSTRUKSI 304.996.800 419.711.900 555.192.500 660.890.500 756.537.300

6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 592.304.100 691.487.500 744.513.500 882.487.200 1.022.106.700

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 264.263.300 312.190.200 353.739.700 423.165.300 491.240.900

8. KEU. REAL ESTAT, & JASA PERUS 305.213.500 368.129.700 405.162.000 466.563.800 534.975.000

9. JASA-JASA 398.196.700 481.848.300 574.116.500 654.680.000 783.330.000

PDRB 3.950.893.200 4.948.688.400 5.606.203.400 6.436.270.800 7.427.086.100

Sumber: BPS RI

Page 25: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

Grafik 1.PDB MENURUT LAPANGAN USAHA ADHB

TAHUN 2007-2011

2007 2008 2009 2010 20110

500,000,000

1,000,000,000

1,500,000,000

2,000,000,000

2,500,000,000

3,000,000,000

0

1,000,000,000

2,000,000,000

3,000,000,000

4,000,000,000

5,000,000,000

6,000,000,000

7,000,000,000

8,000,000,000

3,950,893,200

4,948,688,4005,606,203,400

6,436,270,800

7,427,086,100

PDRB 1. PERTANIAN 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 5. KONSTRUKSI 6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 8. KEU. REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN 9. JASA-JASA

Sumber: BPS RI

Page 26: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics IndonesiaTabel 2.

DISTRIBUSI PDB ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2007 - 2011 (PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008 2009 2010 2011

1. PERTANIAN 13,72 14,48 15,29 15,31 14,72

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 11,15 10,94 10,56 11,16 11,93

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 27,05 27,81 26,36 24,79 24,28

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0,88 0,83 0,83 0,76 0,75

5. KONSTRUKSI 7,72 8,48 9,90 10,27 10,19

6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 14,99 13,97 13,28 13,71 13,76

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 6,69 6,31 6,31 6,57 6,61

8. KEU. REAL ESTAT, & JASA PERUS 7,73 7,44 7,23 7,25 7,20

9. JASA-JASA 10,08 9,74 10,24 10,17 10,55

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber: BPS RI

Page 27: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

Sumber: BPS RI

Grafik 2.DISTRIBUSI PDB TAHUN 2011

Page 28: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

Sumber: BPS RI

Tabel 3. STRUKTUR PEREKONOMIAN BERDASARKAN KELOMPOK SEKTOR PDB

TAHUN 2007-2011

LAPANGAN USAHA 2007 2008 2009 2010 2011

1. Sektor Primer 24,87 25,42 25,85 26,47 26,66

2. Sektor Sekunder 35,65 37,12 37,09 35,82 35,22

3. Sektor Tersier 39,48 37,46 37,06 37,71 38,13

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Page 29: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

Sumber: BPS RI

Tabel 4. LAJU PERTUMBUHAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN

TAHUN 2007 - 2011 (PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008 2009 2010 2011

1. PERTANIAN 3,47 4,83 3,96 2,99 2,95

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 1,93 0,71 4,47 3,57 1,36

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 4,67 3,66 2,21 4,74 6,22

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 10,33 10,93 14,29 5,33 4,82

5. KONSTRUKSI 8,53 7,55 7,07 6,95 6,71

6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 8,93 6,87 1,28 8,69 9,18

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 14,04 16,57 15,85 13,41 10,69

8. KEU. REAL ESTAT, & JASA PERUS 7,99 8,24 5,21 5,67 6,81

9. JASA-JASA 6,44 6,24 6,42 6,01 6,74

PDRB 6,35 6,01 4,63 6,20 6,46

Page 30: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

Sumber: BPS RI

Grafik 3.LAJU PERTUMBUHAN PDB ADHK 2007-2011

2007 2008 2009 2010 20110

2

4

6

8

10

12

14

16

18

6.3 6.04.6

6.2 6.5

Pertanian pertambangan & PenggalianIndustri Pengolahan LGAKonstruksi Perdag.,Hotel dan RestoranPengangkutan & Komunikasi Keuangan, Real Estate, dan Jasa perusahaanJasa-Jasa PDRB

Page 31: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

Sumber: BPS RI

Grafik 4. PDB PER KAPITA TAHUN 2007-2011 (RUPIAH)

2007 2008 2009 2010 2011

17,360,562

21,424,770 23,914,013

27,083,971

30,812,957

Page 32: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

TIPS DAN TRIK PENGUJIANDATA PDB/PDRB

Page 33: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

1. Hitung pertumbuhan PDB atas dasar harga konstan

2. Hitung pertumbuhan Indeks Implisit PDB

3. Uji kelayakan pertumbuhan PDB atas dasar harga

konstan

4. Uji kelayakan pertumbuhan Indeks Implisit PDB

TIPS DAN TRIK PENGUJIAN KELAYAKAN PDB/PDRB

Page 34: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

1. Jika pertumbuhan : a. diluar range 0 s/d 10% b. negatif maka pertumbuhan subsektor ybs dianggap

outlier/ekstrim. Pertumbuhan yang outlier dapat berarti:- benar tapi terjelaskan fenomenanya- salah, karena formula dsb harus diperbaiki

2. Pertumbuhan Subsektor yang berada dalam range point 1 di atas juga harus diuji apakah sesuai dengan fenomena yang ada.

RAMBU-RAMBU DALAM MENGUJI KELAYAKAN

Uji setiap pertumbuhan subsektor dengan kriteria sbb:

Page 35: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

3. Keterkaitan antar sektor : Pertumbuhan sektor pertanian, pertambangan &

industri, dengan pertumbuhan sektor perdagangan Pertumbuhan sektor kehutanan dengan

pertumbuhan sektor industri kayu Pertumbuhan sektor pertambangan migas dengan

pertumbuhan sektor industri Pengilangan minyak Pertumbuhan sektor Jasa Penunjang Angkutan

dengan sektor Angkutan Darat, Laut, Udara, Rel, ASDP.

RAMBU-RAMBU DALAM MENGUJI KELAYAKAN (2)

Page 36: ANALISIS DATA PDB/PDRB  menjelaskan kaitan  PDB/PDRB  dengan variabel makro lainnya

DATA MENCERDASKAN BANGSA

BPS – Statistics Indonesia

SELAMAT BEKERJA