Analisis Dapur

8
ANALISIS DAPUR (TEMPAT CUCI PIRING) SESUAI DATA ANTROPOMETRI Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja adalah merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi. Terutama dalam hal perancangan ruang dan fasilitas akomodasi. Perlunya memperhatikan faktor ergonomi dalam proses rancang bangun fasilitas dalam dekade sekarang ini adalah merupakan sesuatu yang dapat ditunda lagi. Hal tersebut tidak akan terlepas dari pembahasan mengenai ukuran anthropometri tubuh operator maupun penerapan data-data anthropometrinya. Dalam kasus ini dibahas mengenai fasilitas kerja yaitu tempat cuci piring, apakah perancangannya telah ergonomis sehingga memberikan rasa nyaman, sehat, aman, bagi si pemakai sehingga sipemakai dapat bekerja secara efektif dan efisien.

description

tentang keergonomisan dan analisis terhadap dapur

Transcript of Analisis Dapur

Page 1: Analisis Dapur

ANALISIS DAPUR (TEMPAT CUCI PIRING) SESUAI DATA

ANTROPOMETRI

Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja adalah

merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi.

Terutama dalam hal perancangan ruang dan fasilitas akomodasi.

Perlunya memperhatikan faktor ergonomi dalam proses rancang bangun fasilitas dalam

dekade sekarang ini adalah merupakan sesuatu yang dapat ditunda lagi. Hal tersebut tidak akan

terlepas dari pembahasan mengenai ukuran anthropometri tubuh operator maupun penerapan

data-data anthropometrinya.

Dalam kasus ini dibahas mengenai fasilitas kerja yaitu tempat cuci piring, apakah

perancangannya telah ergonomis sehingga memberikan rasa nyaman, sehat, aman, bagi si

pemakai sehingga sipemakai dapat bekerja secara efektif dan efisien.

Gambar 1. Tempat cuci piring

Page 2: Analisis Dapur

Dalam rangka untuk mendapatkan suatu perancangan yang optimum dari suatu fasilitas

kerja seperti tempat cuci piring maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah faktor-faktor seperti

panjang dari suatu dimensi tubuh sipemakai baik dalam posisi statis maupun dinamis. Hal lain

yang perlu diamati adalah seperti tinggi tubuh, jarak jangkauan tangan, posisi kepala. Tempat

cuci piring biasanya dipakai oleh populasi wanita. Dalam kasus ini, diperoleh data antopometri si

pemakai sebagai berikut:

Tinggi tubuh posisi berdiri tegak : 160 cm

Panjang tangan : 66 cm

Tinggi pinggang sampai ke dasar kaki : 92 cm

Gambar 2. Posisi mencuci piring.

Page 3: Analisis Dapur

Sementara itu data yang diperoleh dari hasil pengukuran tempat cuci piring adalah

sebagai berikut:

Panjang : 100 cm

Lebar : 52 cm

Tinggi : 81 cm

Ukuran dari tempat cuci piring dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 1. Pandangan Atas Tempat Cuci Piring

Gambar 2. Pandangan Depan Tempat Cuci Piring

52 cm

100 cm

40 cm 46cm

81cm

Page 4: Analisis Dapur

Dan berikut adalah kondisi dapur secara keselulruhan:

Gambar 3. Keadaan Dapur Secara Keseluruhan.

Analisis dan Pembahasan

Sebelum dibahas mengenai analisis tentang keergonomisan dari tempat cuci pirin tersebut, akan

dibahas terlebih dahulu criteria zona air bersih/mencuci yaitu:

Zona Air Bersih / Mencuci

Berkenaan dengan aktivitas mencuci, Gilly Love (2005) merekomendasikan sink ganda daripada

sink tunggal. Dengan sink ganda, piring bisa dicuci di satu sink dan dibilas di sink yang lain.

Demikian pula saat mencuci bahan makanan, satu sink bisa digunakanuntuk mencuci ikan

sementara sink lain untuk mencuci sayuran.

Imelda Akmal (2005) memberikan rekomendasi pewujudan dapur yang aman pada area mencuci

adalah sebagai berikut :

- Ketinggian bak cuci harus sesuai dengan pengguna sehingga tidak perlumembungkuk untuk

menjangkau dasar bak. Tinggi bak cuci sebaiknya 70 – 80 cmdari lantai.

- Utilitas area cuci seperti pipa dan saluran pembuangan air harus sangat rapat, tidak

bocor dan mengembun.

Page 5: Analisis Dapur

Identifikasi ergonomiIdentifikasi Ergonomi digunakan untuk menganalisis setiap perlatan kerja dalam dapur rumah hunian kecil yang mendukung aktivitas bekerja di dapur saat ini. Apabila terdapat ketidak ergonomisan dalam beraktivitas maka perlu dirancang perbaikannya sesuaikaidah ergonomisehingga pekerjaan yang dilakukan dalam dapur akan kenyamanan dan kebersihan .

A. Identifikasi postur kerjaIdentifikasi postur kerja digunakan untuk mengetahui pola kerja yang sering dilakukanoleh responden yaitu masyarakat rumah hunian kecil.:

Posisi kerja saat MencuciHampir sebagian besar responden 76% berdiri saat melakukan aktivitas mencuci alat dapur sedangkan sisanya 24% membungkuk dan jongkok untuk memisahkan sisa pembuangan dimana tempat pembuangan sampah beradah dibawah tempat cuci piring. Hal ini secara ergonomi cukup sehat dilakukan dimana membutuhkan energy yang cukup banyak.

B. Identifikasi kesehatan kerjaIdentifikasi Kesehatan kerja digunakan untuk mengetahui kesehatan kerja yang sering dilakukan oleh responden yaitu masyarakat rumah hunian kecil. Berikut adalah sejumlah permasalahan yang akan dianalisis dalam identifikasi ini :

a. Kebersihan dapurPada kasus ini responden memiliki tempat sampah yang langsung menggabungkan sampah kering dan basah.

Keseringan mencuci peralatan memasakResponden yang sangat sering mencuci alat masak adalah 53% dan yang sering sebesar 33% sisanya sedang dan jarang.

Keseringan mengepel lantai dapurSebagian besar responden sangat sering mengepel lantai dapur adalah sebesar 20% dan sering sebesar 41% sisanya 39% sedang dan jarang.

Keseringan mengelap permukaan alas masakResponden yang sangat sering mengelap permukaan alas masak adalah 32% dan sering sebesar 43% sisanya 25% sedang dan jarang.

Keseringan membuang sampah dengan kategori tepatSebagian besar responden sangat sering mencuci alat masak sebesar 24% dan sering sebesar 24 % sisanya 52% sedang, jarang, dan sangat jarang.

b. Kenyamanan dapurJumlah lampu dapur dan Letak lampu dapurResponden memiliki lampu dapur berdaya 18 watt. Hal ini menyatakan bahwa kondisi dapur cukup terang.

Page 6: Analisis Dapur

Jumlah jendela dan posisi dapurResponden memiliki lubang ventilasi yang cukup banyak tetapi bukan berupa jendela. Walaupun demikian, dapat dikategorikan sirkulasi udara baik karena responden tidak pernah memiliki keluhan akan sirkulasi udara tersebut.

Kemampuan cahaya matahari masuk dapurSebagian besar dapur responden memiliki kemampuan cahaya matahari masuk dapur sebesar 82%. Hal ini menyatakan bahwa kondisi dapur cukup terang saat siang hari.

Sumber kebisingan dapurSebagian besar dapur responden akan menjadi bising sebesar 21%, dan tidak akan menjadi bising sebesar 21%. Hal ini menyatakan bahwa kondisi dapur cukup baik dalam hal meredam kebisingan.

KESIMPULANSetelah penguraian analisis tersebut didapatkan kesimpulan sebagai berikut: