ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank...

165
ANALISIS DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING LOAN, CAPITAL ADEQUECY RATIO, DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP RETURN ON ASSETS SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA BANK PERSERO SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Di susun oleh : AGUS PAUZI 106081002374 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

Transcript of ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank...

Page 1: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING LOAN,

CAPITAL ADEQUECY RATIO, DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO

TERHADAP RETURN ON ASSETS SERTA IMPLIKASINYA

TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA BANK PERSERO

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Di susun oleh :

AGUS PAUZI

106081002374

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 2: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset
Page 3: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset
Page 4: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset
Page 5: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset
Page 6: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Agus Pauzi

Tempat/Tanggal lahir : Jakarta, 11Agustus 1988

Alamat : Jl. Utan Jati RT 005/06 No.05, Kalideres

Jakarta Barat 11830

Agama : Islam

Warga negara : Indonesia

Telepon : 02192373052-083873754229

Email : [email protected]/[email protected]

Motto Hidup : “If There Is A Will There Is A way”

Pendidikan :

1. MI Manba’ul Khairaat Tahun 2000

2. Mts Da’il Khairaat Tahun 2003

3. MA Da’il Khairaat Tahun 2006

4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Manajemen FEB Tahun 2011

PengalamanOrganisasi :

1. Anggota Divisi Olahraga BEM FEB Jurusan Manajemen Universitas

Islam Negeri Jakarta 2007/2008

2. Anggota Purna Paskibraka Indonesia Madrasah Aliyah DKI Jakarta

2005

3. Bendahara Umum Purna Paskibraka Indonesia Madrasah Aliyah

Jakarta Barat 2010/2012

Page 7: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

vi

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the influence of Third Party

Funds, Non Performing Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Loan to

Deposit Ratio (LDR) toward Return on Assets (ROA) and its implication to

Credit Distribution at Persero Bank. This research used path analysis method

with decomposition model. The result of substructure I indicate that Non

Performing Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Loan to Deposit

Ratio (LDR) have significantly effect to Return on Assets (ROA) at Persero Bank.

The result of substructure II indicate that Third Party Funds, Non Performing

Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), and

Return On Assets (ROA) have significantly effect to Credit Distribution.

Keywords: Third Party Funds, Non Performing Loan (NPL), Capital Adequacy

Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Return on Assets (ROA),

and Credit Distribution

Page 8: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

vii

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh Dana Pihak

Ketiga (DPK), Non Performing Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan

Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Assets (ROA) serta

implikasinya pada penyaluran Kredit di Bank Persero. Penelitian ini

menggunakan metode analisis jalur dengan model dekomposisi. Hasil pengujian

pada substruktur I menunjukkan bahwa variable Non Performing Loan (NPL),

Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh

signifikan terhadap Return on Assets (ROA) Bank Persero. Hasil pengujian pada

substruktur II menunjukkan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio

(LDR), dan Return On Assets (ROA) berpengaruh signifikan terhadap Penyaluran

Kredit.

Kata Kunci : Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Loan (NPL), Capital

Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Return on

Assets (ROA), penyaluran Kredit.

Page 9: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Atas berkat rahmat,

karunia, kudrat dan iradat, serta ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “ANALISIS DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING

LOAN, CAPITAL ADEQUACY RATIO, DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO

TERHADAP RETURN ON ASSETS SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP

PENYALURAN KREDIT PADA BANK PERSERO (PERIODE JANUARI

2005 – JUNI 2010)”. Tak lupa shalawat serta salam penulis haturkan kepada

junjungan kita Rasulullah SAW yang membawa kita dari jaman jahiliyah ke

jaman yang penuh ilmu pengetahuan.

Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

ujian Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Konsentrasi Perbankan,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penulis menyadari bahwa sejak awal penyusunan hingga terselesaikannya

skripsi ini banyak pihak yang telah membantu dan memberi dukungan baik moril

maupun materil. Untuk itu, tak lupa pada kesempatan ini, secara khusus, penulis

ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibunda Hj. Romelah tercinta yang telah yang memberikan dukungan

moral, material, dan spiritual yang tidak terhingga. Semoga Allah

Subhanahu Wata’ala memberikan kesehatan dan kebahagiaan serta

kemuliaan kepada beliau, dan semoga penulis dapat membahagiakan

beliau meskipun tidak akan sebanding dengan apa yang telah beliau

berikan, amin Ya Robbal ’Alamin.

2. Untuk ayahanda tercinta Almarhum H. Ma’mun bin H. Idi yang telah

menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi selama masa kritis, terima

kasih atas doa dan kasih sayangnya kepada semua cucu dan cicitnya.

Semoga Beliau diterima Iman Islamnya, diampuni segala dosanya, dan

dilapangkan dalam kuburnya. Amin Ya Robbal ’Alamin.

Page 10: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

ix

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni MM, selaku Pudek Bidang Akademik

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku

Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu untuk membantu dan

mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Murdiyah Hayati S. Kom, MM, selaku Dosen Tetap Fakultas Ekonomi

dan Bisnis dan selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak

memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi

ini.

6. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan bantuan

yang bermanfaat selama penulis.

7. Kakak-kakakku yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang

turut memberikan dukungan serta doa kepada penulis.

8. Izatun Milah yang tak pernah letih untuk senantiasa mendoakan yang

terbaik dan meneriakkan kata-kata semangat serta selalu ada dalam suka

maupun duka.

9. Teman-teman Manajemen Perbankan A yang telah meluangkan waktunya

untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

10. Keluarga Besar Manajemen B 2006 khususnya Faizal, Fadhil, Diaz,

Rayhan, Rifqi, Amero, Apri, Beno, Dipta, Eep, Eko, Erlangga, Rezy, dll.

Terimakasih untuk suka maupun duka kita selama menjadi civitas

akademika UIN Jakarta, semoga tali silaturahmi kita akan terus terjalin

sampai kapanpun.

11. Keluarga Besar penghuni Anggrek 4 yang sudah memberikan izin tempat

kepada penulis selama penullis menyelesaikan skripsi ini.

12. Keluarga Besar Purna Paskibraka Indonesia Madrasah Aliyah Jakarta

Barat, terutama ketua umum Ashabul Kahfi. Terima kasih banyak atas doa

dan motivasi serta dukungannya untuk selalu memberikan semangat

kepada penulis.

Page 11: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

x

13. Sahabat terbaik, Miftahul Jannah dan Iman Nurjaman yang telah banyak

meluangkan waktu untuk ribuan cerita, doa, dan semangatnya.

Terimakasih untuk persahabatan ini.

14. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu, suatu

kebahagiaan telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua.

Terima kasih banyak atas motivasi yang telah diberikan selama ini.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak

kekurangan. Dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan saran,

arahan maupun kritikan yang konstruktif demi penyempurnaan hasil

penelitian ini. Akhirnya hanya kepada Allah semua ini penulis serahkan,

karena hanya dengan ridha-Nya penulis dapat meyelesaikan skripsi ini.

Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya

bagi penulis sendiri.

Jakarta, 15 Juni 2011

Penulis

Page 12: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................. v

ABSTRACT ................................................................................................................. vi

ABSTRAK .................................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL....................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Perumusan Masalah..................................................................... 11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis ........................................................................ 14

B. Kredit Perbankan......................................................................... 23

C. Dana Pihak ketiga (DPK) ............................................................ 31

D. Non Performing Loan (NPL) ....................................................... 34

E. Capital Adequecy Ratio (CAR)..................................................... 34

F. Loan to Deposit Ratio (LDR)........................................................ 35

G. Return On Assets (ROA) .............................................................. 36

H. Penelitian Terdahulu ................................................................... 37

I. Keterkaitan Antar Variabel ........................................................ 41

J. Kerangka Pemikiran .................................................................... 44

K. Paradigma Penelitian ................................................................... 47

L. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 48

Page 13: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

xii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 49

B. Metode Penentuan Sampel .......................................................... 50

C. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 51

D. Metode Analisis ............................................................................ 52

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................. 62

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian.............................. 65

B. Penemuan dan Pembahasan........................................................ 69

C. Interpretasi Hasil ......................................................................... 122

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ................................................................................... 127

B. Implikasi........................................................................................ 129

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 130

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................ 134

Page 14: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

xiii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1

2.2

Kerangka Pemikiran

Paradigma Penelitian

46

47

3.1 Hubungan Kausal X1, X2, X3, X4 terhadap Y 53

3.2 Hubungan Kausal X1, X2, X3, X4, dan Y terhadap Z 54

4.1 Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Persero 72

4.2 Non Performing Loan (NPL) Bank Persero 75

4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77

4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79

4.5 Return on Asset (ROA) Bank Persero 81

4.6 Penyaluran Kredit Bank Persero 83

4.7 Diagram Jalur dengan Hasil Perhitungan 85

4.8 Diagram Jalur Substruktur I 89

4.9 Diagram Jalur Substruktur II 96

4.10 Hasil Perhitungan Diagram Jalur Setelah Trimming 108

4.11 Diagram Jalur Sub Struktur I Setelah Trimming 109

4.12 Diagram Jalur Sub Struktur II Setelah Trimming 113

Page 15: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

3.1 Standar Penilaian Kesesuaian (Fit) 61

4.1 Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Persero 71

4.2 Non Performing Loan (NPL) Bank Persero 74

4.3 Capital Adequecy Ratio (CAR) Bank Persero 76

4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 78

4.5 Return On Assets (ROA) Bank Persero 80

4.6 Penyaluran Kredit Bank Persero 82

4.7 Hasil Korelasi antara DPK, NPL, CAR, dan LDR 85

4.8 Pengaruh antara DPK, NPL, CAR, dan LDR terhadap ROA 90

4.9 Pengaruh antara DPK, NPL, CAR, LDR, dan ROA

terhadap penyaluran Kredit

97

4.10 Pengujian Pengaruh antar Variabel Eksogen dengan

Endogen

104

4.11 Hasil Uji Goodness of Fit Pengaruh DPK, NPL, CAR, dan

LDR terhadap ROA serta implikasinya terhadap

penyaluran Kredit

105

4.12 Hasil Uji Goodness of Fit Setelah Modifikasi 106

4.13 Hasil Perhitungan Pengaruhantar Variabel SetelahTrimming 107

4.14 Hasil Korelasi antara DPK, NPL, CAR, dan LDR setelah

Trimming

109

4.15 Hasil Uji Pengaruh antara DPK, NPL, CAR, dan LDR

terhadap ROA

110

4.16 Hasil Uji Pengaruh DPK, NPL, CAR, LDR dan ROA Pada

Kredit

114

4.17 Hasil Uji Goodness of Fit Setelah Trimming 119

4.18 Rangkuman Dekomposisi dari Koefisien Jalur, Pengaruh

Langsung dan TidakLangsung, dan Pengaruh Total tentang

DPK (X1), NPL(X2), CAR (X3), LDR (X4), dan ROA (Y) pada

Kredit (Z)

122

Page 16: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Data-Data 135

2 Hasi AMOS 16 Sebelum Trimming 138

3 Hasi AMOS 16 Setelah Trimming 144

4 Data Mentah/Asli

Page 17: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terintegrasinya perekonomian global telah menyebabkan krisis di

suatu negara dan dengan cepat berimbas ke negara lain. Salah satu bukti

konkritnya adalah krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat tahun

2008 yang dengan cepat mempengaruhi keadaan ekonomi negara lain.

Pergeseran arus modal yang besar dan tiba-tiba pada berbagai negara

memberikan guncangan pada stabilitas sistem keuangan di banyak negara.

(Bank Indonesia, 2008). Namun dalam kondisi seperti itu, Indonesia tidak

berada pada kondisi terburuk jika dibanding negara-negara lain. Secara

umum, kinerja makroekonomi Indonesia pada tingkat pertumbuhan

ekonominya dapat dikatakan cukup bagus. Hal ini terlihat dengan

terjaganya keseimbangan antara sisi permintaan dan penawaran yang

merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan perekonomian di

Indonesia mampu terus tumbuh tanpa harus mengorbankan stabilitas

harga. (Bank Indonesia, 2009)

Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam

perekonomian suatu negara memiliki peranan cukup penting, bahkan

dalam kehidupan masyarakat modern sehari-hari sebagian besar

melibatkan jasa dari sektor perbankan. Hal tersebut dikarenakan sektor

Page 18: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

2

perbankan mengemban fungsi utama sebagai perantara keuangan antara

unit-unit ekonomi yang surplus dana, dengan unit-unit ekonomi yang

kekurangan dana. Melalui sebuah bank dapat dihimpun dana dari

masyarakat dalam berbagai bentuk simpanan selanjutnya dari dana yang

telah terhimpun tersebut, oleh bank disalurkan kembali dalam bentuk

pemberian kredit kepada sektor bisnis atau pihak lain yang membutuhkan.

Semakin berkembang kehidupan masyarakat dan transaksi-transaksi

perekonomian suatu negara, maka akan membutuhkan pula peningkatan

peran sektor perbankan melalui pengembangan produk-produk jasanya.

(Hempel, 1994 dalam Bachruddin, 2006).

Dengan semakin berkembangnya dunia perbankan dewasa ini yang

disertai dengan krisis keuangan global, maka persaingan antar bank,

khususnya antar bank yang sejenis akan semakin ketat. Untuk menjaga

kelangsungan hidup bank dalam menghadapi persaingan yang ketat

tersebut, maka diperlukan suatu penanganan dan pengelolaan sumber daya

yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan baik agar dapat

menghasilkan keputusan-keputusan yang menunjang terhadap pencapaian

tujuan perusahaan di masa yang akan datang. (Alfan Indrawan, 2009)

Pencapaian tujuan yang dimaksud tersebut pada suatu bank adalah

memaksimalkan laba dengan mengelola modal yang dimiliki dan

mengatur kewajiban dengan baik. Faktor yang mempengaruhi

profitabilitas diantaranya jumlah kecukupan modal, manajemen

pengalokasian dana pada aktiva likuid dalam arti likuiditas, serta efisiensi

Page 19: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

3

dalam menekan biaya operasi. (Mahmoedin, 2004 dalam Alfan Indrawan,

2009).

Penilaian terhadap kinerja suatu bank pada dasarnya dapat

dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan bank yang

bersangkutan. Dari laporan keuangan tersebut dapat diperoleh adanya

suatu informasi tentang posisi keuangan, aliran kas, dan informasi lain

yang berkaitan dengan kinerja bank yang bersangkutan. Berdasarkan

laporan itu akan dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim

dijadikan sebagai dasar penilaian tingkat kinerja bank. Informasi mengenai

kondisi suatu bank dapat digunakan oleh pihak-pihak yang terkait, baik

dari pihak bank sendiri, pihak luar bank (seperti kreditur, investor, dan

nasabah), dan Bank Indonesia selaku otoritas pengawasan bank, untuk

mengevaluasi kinerja bank dalam menerapkan prinsip kehati-hatian,

kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku saat itu. (Diana

Puspitasari, 2009)

Kemampuan bank dalam menghasilkan profit akan bergantung

kepada kemampuan manajemen bank yang bersangkutan dalam mengelola

asset dan liabilities yang ada. Salah ukuran untuk melihat kinerja

keuangan perbankan adalah melalui Return On Asset (ROA). Menurut

Surat Edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001, rasio ROA

dapat diukur dengan perbandingan antara laba sebelum pajak terhadap

total aset (total aktiva). Semakin besar ROA akan menunjukkan kinerja

Page 20: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

4

keuangan yang semakin baik, karena tingkat pengembalian (return)

semakin besar.

Semenjak krisis 1998 industri perbankan di Indonesia masih lesu

apalagi penawaran kredit bank untuk UMKM, penurunan kredit

disebabkan oleh turunnya kemauan bank untuk memberikan pinjaman

pada tingkat suku bunga yang berlaku. Faktor-faktor yang dapat

menyebabkan menurunnya keinginan untuk memberikan kredit dapat

bersumber dari faktor internal bank maupun faktor eksternal. Faktor

internal seperti rendahnya kualitas aset perbankan, tingginya non-

performing loans dan anjloknya modal perbankan akibat depresiasi dan

negative interest margin menurunkan kemampuan bank untuk

memberikan pinjaman. (Agung, dkk (2001 :21).

Menurut Harmanta dan Ekananda (2005:71), krisis pada tahun

1998 mengakibatkan melambatnya pertumbuhan dana pihak ketiga dan

berdampak menurunnya lending capacity perbankan, sehingga

mengurangi kemampuan bank dalam menyalurkan kredit. Selain itu,

kondisi perbankan itu sendiri seperti masih tingginya kredit macet yang

dialami perbankan dan timbulnya masalah penurunan permodalan

berakibat pada turunnya kemampuan bank dalam menyalurkan kredit.

Masih lambatnya pertumbuhan kredit perbankan setelah

mengalami penurunan yang sangat tajam pada awal krisis merupakan

salah satu faktor yang menyebabkan mengapa proses pemulihan ekonomi

Indonesia berjalan lebih lambat dibandingkan dengan negara-negara Asia

Page 21: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

5

lainnya yang terkena krisis seperti Korea Selatan dan Thailand. Meskipun

kondisi makroekonomi khususnya moneter telah relatif membaik

dibandingkan pada saat krisis, sebagaimana tercermin antara lain dari

relatif rendahnya tingkat suku bunga, jumlah kredit yang disalurkan

perbankan belum cukup menjadi pelumas dalam mendorong pertumbuhan

ekonomi untuk kembali pada tingkat sebelum krisis. (Agung, dkk

(2000:18)

Agenor et. al (2000:14) dalam studi literaturnya menyebutkan

bahwa sebab-sebab menurunnya penyaluran kredit perbankan kepada

sektor swasta di Asia setelah krisis tahun 1997 masih menimbulkan

perdebatan di antara para ekonom. Sebagian ekonom berpendapat bahwa

menurunnya penyaluran kredit perbankan disebabkan oleh ”credit

crunch” yang menimbulkan fenomena credit rationing sehingga terjadi

penurunan penawaran kredit oleh perbankan (supply side constraint).

Credit crunch juga biasa disebut quantity rationing, dimana suku bunga

pinjaman tidak lagi berfungsi dalam menyeimbangkan permintaan dan

penawaran kredit. Credit rationing sebagai suatu kondisi dimana nasabah

tertentu tidak mendapatkan kredit walaupun mereka mau membayar suku

bunga pinjaman yang lebih tinggi. Sedangkan menurut Agung, dkk

(2001:21) credit crunch adalah pembatasan suplai kredit yang bersifat

non-harga (non-price credit constraint) sebagai akibat peraturan

perbankan yang terlalu mengikat seperti peraturan masalah modal dan

Page 22: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

6

legal lending limit atau akibat penurunan kualitas aset dan profitabilitas

perbankan.

Menurut Adhly Basar P dan Ihsan Ismady P (2009), pada 2010

perbankan Indonesia diharapkan dapat kembali meningkatkan perannya

sebagai lembaga intermediasi secara optimal dengan momentum recovery

dari krisis finansial. Banyak kalangan, khususnya kalangan dunia usaha

dan pemerintah mengharapkan kontribusi perbankan yang lebih besar

dalam menggerakkan perekonomian. Perkembangan perbankan sepanjang

tahun 2009 menunjukkan adanya recovery setelah krisis global yang

berlangsung pada medio 2008. Hal tersebut tercermin dengan adanya

pertumbuhan aset, kredit dan dana pihak ketiga (DPK) perbankan pada

periode Juni hingga Desember 2009 yang relatif lebih tinggi dibanding

semester pertama 2009.

Kondisi perekonomian yang cukup kondusif tersebut telah

mendorong perbankan untuk terus meningkatkan kinerjanya. Rasio

permodalan (CAR) mencapai 17,4% (Juni 2010), dengan kualitas kredit

yang cukup baik tercermin dari NPL gross yang hanya sebesar 3,3%.

Selain itu, pertumbuhan kredit pada semester I 2010 tercatat sebesar

18,8% (yoy) atau lebih tinggi dari total pertumbuhan tahun 2009 (10,0%).

Kualitas kredit yang terkendali dan penyaluran kredit yang meningkat

menyebabkan profitabilitas perbankan cukup tinggi dengan ROA 2,9%.

Sejalan dengan hal tersebut, kondisi likuditas perbankan secara umum

dapat terjaga dengan baik. Walaupun demikian, pertumbuhan DPK yang

Page 23: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

7

sedikit melambat perlu mendapat perhatian mengingat DPK merupakan

sumber dana terbesar bagi perbankan. (Kajian Stabilitas Keuangan (2010).

Menurut Hana Rosdiana (2010), bank yang dalam kegiatan

usahanya tidak efisien akan mengakibatkan ketidakmampuan bersaing

dalam mengarahkan dana masyarakat maupun menyalurkan dana tersebut

kepada masyarakat yang membutuhkan sebagai modal usaha. Dengan

adanya efisiensi pada lembaga perbankan terutama efisiensi biaya maka

akan diperoleh tingkat keuntungan yang optimal, penambahan jumlah

dana yang disalurkan, biaya lebih kompetitif, peningkatan pelayanan

kepada nasabah, keamanan dan kesehatan perbankan yang meningkat.

Bank juga tidak asal meningkatkan jumlah dan tingkat suku bunga

penyaluran kreditnya. Untuk menghindarkan resiko NPL yang tinggi dari

penyaluran kredit yang tidak efisien. Dalam hal ini perlu untuk

mempertimbangkan alokasi dana yang efisien. Seperti penyaluran kredit

yang bisa memberikan return yang tinggi dimana tingkat NPL tidak terlalu

tinggi. Karena pengalokasian dana yang tepat sangat mempengaruhi

jumlah modal bank.

Menurut Perry Warjiyo (2004: 26), dalam kenyataannya perilaku

penawaran kredit perbankan tidak hanya dipengaruhi oleh dana yang

tersedia yang bersumber dari DPK (Dana Pihak Ketiga), tetapi juga

dipengaruhi oleh persepsi bank terhadap prospek usaha debitor dan

kondisi perbankan itu sendiri seperti permodalan atau CAR (Capital

Adequacy Ratio), jumlah kredit macet atau NPLs (Non Performing Loans),

Page 24: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

8

dan LDR (Loan to Deposit Ratio). Muliaman Hadad (2004) menambahkan

selain faktor-faktor tersebut, faktor profitabilitas atau tingkat keuntungan

yang tercermin dalam rasio return on assets juga berpengaruh terhadap

keputusan bank untuk menyalurkan kredit.

Pemaparan tersebut di atas menjelaskan bahwa setiap perusahaan

baik perbankan ataupun tidak, dalam mengembangkan kinerjanya dan

memutuskan penyaluran kredit tak lepas dari variabel mikro dan rasio-

rasio keuangan.

Menurut Hasibuan (2007), rasio NPL digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang

diberikan oleh bank. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk

kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin

besar dan menyebabkan kerugian, sebaliknya jika semakin rendah NPL

maka laba atau profitabilitas bank (ROA) tersebut akan semakin

meningkat.

Rasio CAR digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang

dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau

menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan. Semakin tinggi CAR

maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko

dari setiap kredit atau aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi

(sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia sebesar 8%) berarti bahwa bank

tersebut mampu membiayai operasi bank, dan keadaan yang

menguntungkan tersebut dapat memberikan kontribusi yang cukup besar

Page 25: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

9

bagi profitabilitas bank (ROA) yang bersangkutan (Dendawijaya, 2003

dalam Diana Puspitasari, 2009).

Rasio LDR digunakan untuk mengukur kemampuan bank tersebut

mampu membayar hutang-hutangnya dan membayar kembali kepada

deposannya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan. LDR

adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan terhadap dana

pihak ketiga. Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan

keuntungan bank. Jika bank tidak mampu menyalurkan kredit sementara

dana yang terhimpun banyak maka akan menyebabkan bank tersebut rugi

(Kasmir, 2004).

Menurut Darmawan (2004) dalam Billy Arma Pratama (2009)

bahwa Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio yang dipergunakan

untuk mengukur kemampuan bank dalam meng-cover risiko kegagalan

pengembalian kredit oleh debitur. Menurut Ali (2004) dalam Billy Arma

Pratama juga mengatakan bahwa NPL mencerminkan risiko kredit,

semakin tinggi tingkat NPL maka semakin besar pula risiko kredit yang

ditanggung oleh pihak bank. Akibat tingginya NPL perbankan harus

menyediakan pencadangan yang lebih besar, sehingga pada akhirnya

modal bank ikut terkikis. Padahal besaran modal sangat mempengaruhi

besarnya ekspansi kredit. Besarnya NPL menjadi salah satu penyebab

sulitnya perbankan dalam menyalurkan kredit (Sentausa, 2009).

Menurut Siti Sumiati (2009) dalam Hana Rosdiana bahwa Capital

Adequacy Ratio (CAR) sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia

Page 26: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

10

besarnya ditentukan oleh seberapa besar modal yang dimiliki yang terdiri

dari modal inti dan modal pelengkap. Serta besarnya ATMR dimana bobot

risiko masing-masing aktiva telah ditetapkan. Sesuai dengan prinsip yang

telah ditetapkan BI, kewajiban penyediaan minimum bank didasarkan

pada resiko aktiva bank yang tercantum dalam neraca maupun aktiva yang

bersifat administratif yang merupakan kewajiban komitemn dan kontjusi,

dimana resiko aktiva tersebut dapat berupa resiko kredit, fluktuasi bunga,

fluktuasi nilai tukar, dan fluktuasi harga dari surat-surat berharga. Dampak

dari peraturan mengenai CAR tersebut adalah batasan-batasan yang harus

diperhatikan oleh bank dalam rangka melakukan pengembangan usahanya

adalah apabila batasan CAR tidak diperhatikan, resiko yang mugkin terjadi

adalah penurunan tingakat CAR bank yang pada akhirnya akan

berimplikasi kepada penurunan tingkat kesehatan bank.

Rasio Loan to Deposit (LDR) ialah rasio yang mengukur

kemampuan melempar dana berdasarkan sumber dana yang tertentu. Rasio

ini mirip dengan rasio asset/kewajiban untuk perusahaan biasa. Pinjaman

kredit biasanya merupakan asset yang penting dan terbesar untuk bank,

sedangkan deposito merupakan sumber dana penting dan terbesar untuk

bank. Semakin tinggi angka ini semakin tidak likuid bank tersebut, karena

sebagian besar dana tertanam pada pinjaman. Jika ada penarikan dana oleh

deposan, bank bisa mengalami kesulitan. Di lain pihak, semakin tinggi

angka ini, semakin besar profitabilitas bank tersebut, karena bank tersebut

mampu melempar dana lebih efektif. Ada trade-off antara tingkat

Page 27: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

11

keuntungan dengan risiko. (Hanafi dan Halim (2005:349-350) dalam

Muhammad Yahya).

Apabila dilihat dari Laporan Kajian Stabilitas Keuangan dan

Tinjauan Kebijakan Moneter 2009 secara keseluruhan pertumbuhan

ekonomi dan kondisi perbankan secara umum di Indonesia semakin

membaik. Seharusnya lembaga keuangan khususnya bank harus terus

menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi agar pertumbuhan

ekonomi dapat meningkat. Namun, mengapa kebijakan moneter dan

kondisi perbankan yang cukup solid tidak dibarengi oleh pertumbuhan

kredit yang disalurkan oleh bank.

Dengan latar belakang di atas dan mengingat betapa pentingnya

fungsi bank saat ini sebagai intermediasi untuk meningkatkan

pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini, peneliti mencoba mengetahui

variabel apa saja yang mempengaruhi penyaluran kredit perbankan. Maka

peneliti memilih judul yaitu “Analisis Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Loan (NPL), Capital Adequecy Ratio (CAR), dan Loan to

Deposit Ratio (LDR) Terhadap Return On Assets (ROA) Serta

Implikasinya Terhadap Penyaluran Kredit pada Bank Persero”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis merumuskan permasalahan

yang ada sebagai berikut:

Page 28: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

12

1. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Loan

(NPL), Capital Adequecy Ratio (CAR), dan Loan to Deposit Ratio

(LDR) terhadap Return On Assets (ROA)?

2. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Loan

(NPL), Capital Adequecy Ratio (CAR), dan Loan to Deposit Ratio

(LDR) dan Return On Assets (ROA) terhadap penyaluran Kredit ?

3. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Loan

(NPL), Capital Adequecy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR),

Return On Assets (ROA) terhadap penyaluran Kredit baik secara

langsung maupun secara tidak langsung?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a) Untuk menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Perfroming Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Loan

to Deposit Ratio (LDR terhadap return On Assets (ROA).

b) Untuk menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Perfroming Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

Deposit Ratio (LDR, dan return On Assets (ROA) terhadap

penyaluran Kredit.

c) Untuk menganalisis pengaruh langsung dan tidak langsung Dana

Pihak Ketiga (DPK), Non Perfroming Loan (NPL), Capital

Page 29: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

13

Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR, dan return

On Assets (ROA) terhadap penyaluran Kredit.

2. Manfaat Penelitian

a) Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan

antara teori-teori yang telah diperoleh dibangku kuliah dengan

kenyataan yang sebenarnya di bank persero.

b) Bagi Fakultas

Untuk memberikan sumbangan pikiran sebagai bahan

perbandingan kepada semua pihak yang melakukan penelitian

lebih lanjut.

c) Bagi Perbankan

Memberikan sumbangan berupa pemikiran mengenai bidang

perbankan dalam menetapkan kebijakan – kebijakan yang

berkaitan dengan kebijakan moneter Bank Indonesia dan kebijakan

– kebijakan yang bersifat operasional, salah satunya dalam hal

penyaluran kredit di Bank Persero.

Page 30: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis

1. Pengertian Lembaga Keuangan

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republilk

Indonesia Nomor 792 Tahun 1990, lembaga keuangan adalah semua badan

usaha yang memiliki kegiatan di bidang keuangan berupa penghimpunan

dan penyaluran dana kepada masyarakt terutama untuk membiayai

investasi perusahaan.

Menurut Sukirno (2004: 273-274) yang dimaksudkan dengan

lembaga keuangan atau instansi keuangan adalah semua perusahaan yang

kegiatan utamanya meminjamkan uang yang disimpankan kepada mereka.

Lembaga-lembaga ini mendorong masyarakat untuk membuat tabungan

kepada mereka, dan sebagai “balas jasanya” para penabung akan diberi

“pendapatan” berupa bunga ke atas tabungan yang mereka buat.

2. Pengertian Bank

Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

menerima simpanan giro, tabungan,dan deposito. Kemudian bank juga

dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang bagi masyarakat yang

membutuhkan. Disamping itu bank dikenal sebagai tempat untuk menukar

uang, mentransfer, menerima segala bentuk pembayaran dan setoran

seperti pembayaran listrik, pajak, air, uang kuliah dan lain-lain.

Page 31: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

15

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan

usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak.

Sedangkan menurut Kasmir (2003:11), mengartikan bank secara

sederhana sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana

tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

bank merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang keuangan

yang kegiatan utamanya meliputi penghimpunan dana, penyaluran dana ,

serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas perbankan lainnya dengan

tujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

3. Jenis-Jenis Bank

Jenis-jenis bank di Indonesia sebagaimana disebutkan dalam UU

no.7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU

no.10 Tahun 1998 hanya meliputi bank umum, dan BPR saja. Namun

secara teoritis, klasifikasi bank adalah sebagai berikut :

Page 32: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

16

a. Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya

1) Bank Sentral

Bank Sentral merupakan bank pemerintah yang memegang

otoritas moneter, dengan tujuan menjaga kestabilan nilai mata uang

dalam negri.

Untuk lebih jelasnya, menurut UU No.3 Tahun 2004, Bank

Sentral adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk

mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara,

merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan

menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan

mengawasi perbankan serta menjalani fungsi sebagai lender of the

last resort. Di Indonesia yang dimaksud dengan Bank Sentral

adalah Bank Indonesia.

Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen

dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur

tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang

secara tegas diatur dalam undang-undang ini.

a) Tujuan Bank Indonesia

Menurut UU RI No. 3 Tahun 2004 Pasal 7, dijelaskan

tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara

kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud

Bank Indonesia melaksanakan kebijakan berkelanjutan,

Page 33: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

17

konsisten, transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan

umum pemerintah di bidang perekonomian.

b) Tugas Bank Indonesia

Berdasarkan UU No. 3 Tahun 2004, Bank Indonesia

mempunyai tugas sebagai berikut:

(1) menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter

(2) mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

(3) mengatur dan mengawasi bank

2) Bank Umum

Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank Indonesia

No. 9/7/PBI/2007 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang

dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat

memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering

disebut bank komersial (commercial bank).

3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan

kegiatan bank umum.

Page 34: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

18

b. Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya

Apabila ditinjau dari segi kepemilikannya, jenis bank terdiri atas

bank milik pemerintah, bank milik swasta nasional, dan bank milik

swasta asing.

1) Bank Milik Pemerintah

Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian

maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh

keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya Bank

Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank

milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan

tingkat II masing-masing provinsi. Contoh Bank DKI, Bank

Jateng, dan sebagainya.

2) Bank Milik Swasta Nasional

Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau

sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta

pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian

keuntungannya juga dipertunjukkan untuk swasta pula. Contohnya

Bank Muamalat, Bank Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo,

Bank Niaga, dan lain-lain.

3) Bank Milik Asing

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar

negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing.

Page 35: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

19

Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. Contohnya ABN

AMRO bank, City Bank, dan lain-lain.

c. Jenis Bank Menurut Operasionalnya

1) Bank Konvensional

Pengertian kata “konvensional” menurut Kamus

Umum Bahasa Indonesia adalah “menurut apa yang sudah menjadi

kebiasaan”. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) adalah “berdasarkan kesepakatan umum” seperti

adat, kebiasaan, kelaziman.

Berdasarkan pengertian itu, bank konvensional adalah bank

yang dalam operasionalnya menerapkan metode bunga, karena

metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan dan

telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode bagi

hasil.

Bank konvensional pada umumnya beroperasi dengan

mengeluarkan produk-produk untuk menyerap dana masyarakat

antara lain tabungan, simpanan deposito, simpanan giro;

menyalurkan dana yang telah dihimpun dengan cara mengeluarkan

kredit antara lain kredit investasi, kredit modal kerja, kredit

konsumtif, kredit jangka pendek; dan pelayanan jasa keuangan

antara lain kliring, inkaso, kiriman uang, Letter of Credit, dan jasa-

jasa lainnya seperti jual beli surat berharga, bank draft, wali

amanat, penjamin emisi, dan perdagangan efek.

Page 36: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

20

2) Bank Syariah

Bank syariah muncul di Indonesia pada awal tahun 1990-

an. Pemrakarsa pendirian bank syariah di Indonesia dilakukan oleh

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18 – 20 Agustus

1990.

Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan

prinsip-prinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam

operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam,

khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.

d. Jenis Bank Menurut Valas

1) Bank Devisa

Menurut Siamat (2004:29), bank devisa adalah bank yang dalam

kegiatan usahanya dapat melaksanakan transaksi dalam valuta

asing, setelah memperoleh pertsetujuan dari Bank Indonesia, antara

lain menerima simpanan dan memberikan kredit dengan valuta

asing misalnya letter of credit and travellers check.

2) Bank Non Devisa

Sedangkan bank non devisa adalah kebalikannya dari bank devisa

yakni bank yang tidak dapat melaksanakan kegiatan usahanya yang

berkaitan dengan valuta asing.

Page 37: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

21

e. Jenis Bank Menurut Geografinya

1) Bank Lokal (community or local bank), adalah bank yang

beroperasi secara terbatas di daerah tertentu

2) Bank Regional (regional bank), yaitu bank yang beroperasi di

pasar regional

3) Bank Multinasional (multinational bank), yaitu bank yang

lingkupnya sampai tingkat nasional maupun internasional

f. Jenis Bank Menurut Struktur Organisasinya

1) Bank Unit, adalah bank yang menggabungkan atau kantor saja

untuk melayani semua jenis keuangan

2) Bank Cabang, adalah bank yang melayani beberapa lokasi

sehingga ada satu kantor pusat dan beberapa kantor cabang

3) Holding Company Bank, adalah bank yang memiliki satu atau lebih

bank

4) Multi Holding Company Bank, adalah bank yang memiliki

perusahaan yang bergerak di perbnakan dan non bank

4. Fungsi Bank

Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari

masyarakat luas (funding) dan menyalurkan kembali kepada masyarakat

dalam bentuk pinjaman atau kredit (lending) untuk berbagai tujuan. Secara

garis besar bank hanya sebagai lembaga perantara saja, sehingga tanpa

adanya himpunan dana dari masyarakat luas maka bank tidak dapat

menjalankan kegiatan operasionalnya, karena bagian terpenting dalam

Page 38: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

22

operasional bank adalah penyaluran pinjaman kepada masyarakat yang

membutuhkan, hal tersebut merupakan sumber pendapatan terbesar yang

dihasilkan oleh bank.

Menurut Budisantoso dan Triandaru (2006:9), penjelasan fungsi

bank yang lebih spesifik yang lebih spesifik adalah sebagai berikut:

a. Agent of Trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan, baik

dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan

berminat menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur

kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan

disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank

tidak akan bangkrut, dan juga percaya bahwa pada saat yang telah

dijanjikan masyarakat dapat menarik kembali simpanan dananya di bank.

Pihak bank juga akan mau menempatkan atau menyalurkan dananya

pada debitur atau masyarakat apabila dilandasi unsur kepercayaan. Pihak

bank percaya bahwa debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya,

debitur akan mengelola dananya dengan baik, debitur akan mampu

membayar pada saat jatuh tempo, dan juga bank percaya bahwa debitur

mempunyai niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban

lainnya pada saat jatuh tempo.

Page 39: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

23

b. Agent of Development

Sektor dalam kegiatan perekonomian masyarakat yaitu sektor moneter

dan sektor riil. Kedua sektor tersebut tidak bisa dipisahkan dan saling

berinteraksi mempengaruhi satu dengan yang lain. Sektor riil tidak dapat

berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik.

Tugas bank sebagai penghimpun dana dan penyalur dana sangat

diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian di sektor riil.

Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan investasi,

distribusi, dan konsumsi barang dan jasa, mengingat semua kegiatan

investasi, distribusi, dan konsumsi selalu berkaitan dengan uang,

sehingga dapat membangun perekonomian masyarakat.

c. Agent of Service

Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana,

bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain kepada

masyarakat. Jasa-jasa yang ditawarkan ini erat kaitannya dengan

kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa-jasa bank ini

antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang

berharga, jasa pemberian jaminan bank, dan jasa penyelesaian tagihan.

B. Kredit Perbankan

a. Pengertian Kredit

Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani “Credo atau Credere”

yang berarti kepercayaan (believe, trust) atau dalam bahasa Latin

Page 40: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

24

“Creditum” yang berarti kepercayaan akan kebenaran. Dalam hal ini dapat

diartikan bahwa seorang debitur yang memperoleh pinjaman telah

mendapatkan kepercayaan dari bank bahwa debitur tersebut tidak akan

menyalahgunakan pinjaman yang diberikan dan akan mengembalikannya

pada saat yang telah ditetapkan (jatuh tempo).

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, kredit adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan

atau pembagian hasil keuntungan.

b. Fungsi dan tujuan kredit

Menurut Kasmir (2002:105-109), mengemukakan secara garis

besar fungsi kredit dalam perekonomian, perdagangan dan keuangan

adalah sebagai berikut:

1) Untuk meningkatkan daya guna uang. Dengan adanya kredit dapat

meningkatkan daya guna uang maksudnya jika uang hanya disimpan

saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan

diberikannya kredit, uang tersebut menjadi berguna untuk

menghasilkan barang atau jasa oleh sepenerima kredit.

2) Untuk meningkatkan peredaran uang dan lalu lintas uang. Dalam hal ini

uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke

wilayah lainnya, sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan

Page 41: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

25

memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan

uang dari daerah lainnya.

3) Untuk meningkatkan daya guna barang. Kredit yang diberikan oleh

bank akan dapat digunakan oleh debitur untuk mengolah barang

yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.

4) Meningkatkan peredaran uang. Kredit dapat pula menambah atau

memperlancar arus dari suatu wilayah kewilayah lainnya, sehingga

jumlah barang yang beredar dari satu wilayah kewilayah lainnya

bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang

beredar.

5) Sebagai alat stabilitas ekonomi. Dengan memberikan kredit dapat

dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena dengan adanya kredit

yang diberikan akan menambah jumlah barang ayng diperlukan oleh

masyarakat. Kredit dapat pula membantu mengekpor barang dari

dalam negeri ke luar negeri sehingga meningkatkan devisa negara.

6) Untuk meningkatkan kegairahan usaha. Bagi penerima kredit akan

dapat meningkatkan kegairahan keusahaannya karena adanya

tambahan modal yang banyak.

7) Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan. Semakin banyak kredit

yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama dalam hal

meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk

membangun pabrik, maka pabrik tersebut membutuhkan tenaga

kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran.

Page 42: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

26

8) Untuk meningkatkan hubungan internasional. Dalam hal pinjaman

internasional dapat meningkatkan saling membutuhkan antara

sipenerima kredit dengan sipemberi kredit. Pemberian kredit oleh

Negara lain akan meningkatkan kerja sama dibidang lainnya.

Adapun tujuan penyaluran kredit di kemukakan oleh Kasmir

(2002) adalah sebagai berikut:

1) Mencari keuntungan. Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari

pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk

bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya

administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.

2) Membantu usaha nasabah. Tujuan lainnya adalah untuk membantu

usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun

dana untuk modal kerja. Dengan dana itu maka pihak debitur akan

dapat mengembangkan dan memperlas usahanya.

3) Membantu pemerintah. Baik pemerintah semakin banyak kredit yang

disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat

semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan

berbagai sektor.

Menurut Hesty Rinjiyani (2009:1) penyaluran kredit merupakan

kegiatan usaha yang mendominasi pengalokasian dana bank.

Penggunaan dana untuk menyalurkan kredit ini mencapai 70% - 80%

dari volume usaha bank. Oleh karena itu, sumber utama pendapatan

bank berasal dari kegiatan penyaluran kredit dalam bentuk bunga. Dalam

Page 43: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

27

pemberian kredit, antara bank satu dengan bank yang lainnya tidak

selalu sama, baik syarat-syarat maupun prosedurnya. Kredit yang

diberikan oleh bank dapat berbentuk kredit jangka pendek, jangka

menengah ataupun jangka panjang. Syarat kredit jangka pendek pada

umumnya lebih lunak dibandingkan kredit jangka panjang. Hal ini

disebakan oleh karena kredit jangka panjang pada umumnya meliputi

jumlah dana yang besar dan terikat untuk jangka waktu yang panjang.

Dalam melakukan proses penyeleksian permohonan kredit yang

diajukan oleh debitur, menurut Hesty Rinjiyani (2009:2-3) bank

menggunakan “The Five C’s of Credit Analysis” sebagai berikut:

a. Character

Watak calon debitur yang terpercaya dan jujur diharapkan debitur

dengan watak ini akan berusaha menjaga nama baiknya untuk

memenuhi kewajiban utangnya dengan pihak bank. Karena dalam

kerjasama antara kedua belah pihak, yang paling dibutuhkan adalah

kepercayaan, sehingga apabila karakter debitur baik maka kerjasama

keduanyapun akan baik pula.

b. Capacity

Penilaian pihak bank bahwa piutangnya dapat dibayar kembali

oleh debitur dari berbagai sumber dana, termasuk hasil penjualan harta

perusahaan, hasil penjualan saham perusahaan dari pemegang saham

perusahaan maupun dari penjamin kredit.

Page 44: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

28

c. Capital

Kondisi harta operasional calon debitur yang mendukung

kemampuan produk mereka untuk bersaing di pasar akan meningkatkan

hasil penjualan dan keuntungan yang dicapai. Pemilik perusahaan akan

mempunyai andil yang besar akan kepemilikan harta operasional

perusahaanya. Harta operasional perusahaan bukan berasal dari lease

finansing. Berdasarkan kondisi diatas bank dapat menilai kemampuan

debitur untul: mengembalikan pinjamannya.

d. Collateral

Fungsi utama jaminan bagi bank adalah memperkecil jumlah

kerugian yang akan diderita oleh bank, apabila debitur tidak memenuhi

kewajibannya pada saat jatuh tempo.

e. Condition of Economy

Bank memperhatikan kondisi ekonomi internasional pada

umumnya dan kondisi nasional pada khususnya serta kebijaksanaan

pemerintah yang berdampak langsung atau tidak langsung terhadap

kondisi ekonomi nasional.

c. Jenis-jenis kredit

Menurut Kasmir (2003: 76), secara umum jenis-jenis kredit yang

dialurkan oleh bank dan dilihat dari berbagai segi, antara lain:

1) Dilihat dari segi kegunaan

Maksud jenis kredit lihat dari segi kegunaannya adalah untuk

melihat penggunaan uang tersebut apakah untuk digunakan dalam

Page 45: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

29

kegiatan utamaatau hanya kegiatan tambahan. Jika ditinjau dari segi

kegunaan terdapat dua jenis kredit :

a) Kredit Investasi, yaitu kredit yang biasanya digunakan untuk

keperluan perluasan usaha atau membangun proyek atau pabrik baru

dimana masa pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lebih

lama dan biasanya kegunaan kredit ini adalah untuk kegiatan utama

suatu perusahaan. Kredit investasi menurut ketentuan Paket

Kebijaksanaan 25 Maret 1989 adalah kredit jangka menengah atau

panjang untuk membiayai pengadaan barang-barang modal maupun

jasa yang diperlukan dalam rangka rehabilitasi modernisasi ekspansi,

relokasi dan pendirian proyek baru.

b) Kredit Modal Kerja, merupakan kredit yang digunakan untuk

keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Contohnya

kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar

gaji karyawan, atau biaya lainnya yang berkaitan dengan proses

produksi perusahaan. Kredit modal kerja merupakan kredit yang

diberikan untuk mendukung kredit investasi yang sudah ada dan juga

untuk menambah modal kerja debitur.

2) Dilihat dari segi tujuan kredit

Kredit jenis ini dilihat dari tujuan pemakaian kredit, apakah

bertujuan untuk diusahakan kembali atau dipakai untuk keperluan

pribadi. Jenis kredit dilihat dari segi tujuannya adalah:

Page 46: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

30

a) Kredit Produktif, yaitu kredit yang digunakan untuk peningkatan

usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberika untuk

menghasilkan barang atau jasa. Artinya kredit ini digunakan

untuk diusahakan sehingga menghasilkan suatu yang baik

berupa barang dan jasa.

b) Kredit konsumtif, yaitu kredit yang digunakan untuk dikonsumsi

atau dipakai secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada

penambahan barang atau jasa yang dihasilkan, karena memang

untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha.

c) Kredit perdagangan, yaitu kredit yang digunakan untuk kegiatan

perdagangan dan biasanya untuk membeli barang dagangan

yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang

dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada suplier

atau agen-agen perdagangan yang akan membeli barang dalam

jumlah tertentu.

3) Dlihat dari segi jangka waktu

Dilihat dari segi jangka waktu, artinya lamanya masa pemberian

kredit mulai dari pertama sekali diberikan sampai masa pelunasan

kredit ini adalah:

a) Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang memiliki jangka waktu

kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya

digunakan untuk keperluan modal kerja.

Page 47: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

31

b) Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang janga waktunya berkisar

antara satu tahun sampai dengan tiga tahun, kredit ini dapat

diberikan untuk modal kerja. Beberapa bank mengklasifikasikan

kredit ini menjadi kredit jangka panjang.

c) Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang jangka pengambalianya

paling panjang, berkisar diatas tiga tahunatau lima tahun. Biasanya

kredit ini digunakan untuk investasi jangka panjang.

4) Dilihat dari segi jaminan

Dilihat dari segi jaminan maksudnya dalah setiap pemberian

suatu fasilitas kredit harus dilindungi dengan suatu barang atau surat

berharga minimal senilai kredit yang diberikan. Jenis kredit ini adalah:

a) Kredit dengan jaminan, yaiu kredit yang diberikan dengan suatu

jaminan tertentu. Jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud

atau tidak berwujud. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan

dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon debitur.

b) Kredit tanpa jaminan, yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan

barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat

prospek usaha, karakter serta loyalitas si calon debitur selama

berhubungan dengan bank yang bersangkutan.

C. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Menurut Riyadi (2004:63), dana yang berasal dari masyarakat biasa

disebut dengan sumber Dana Pihak Ketiga (DPK), sedangkan yang berasal

Page 48: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

32

dari Pasar Uang disebut dana pihak kedua. Sumber Dana Pihak ketiga dari

segi mata uangnya, dibedakan menjadi :

I. Sumber Dana Pihak Ketiga Rupiah

Yaitu kewajiban-kewajiban bank yang tercatat dalam rupiah kepada pihak

ketiga bukan bank baik kepada penduduk maupun bukan

penduduk.komponen DPK ini terdiri dari Giro, Simpanan Berjangka

(Deposito dan Sertifikat Deposito), Tabungan, dan kewajiban-kewajiban

lainnya yang terdiri dari kewajiban sdewgera yang dapat dibayar, surat-

surat berhaga yang diterbitkan, pinjaman yang diterima, setoran pinjaman,

dan lainnya. Tidak termasuk dan yang berasal dari bank sentral.

II. Sumber Dana Pihak Ketiga Valuta Asing

Yaitu kewajiban bank yang tercatat dalam valuta asing kepada pihakm

ketiga, baik penduduk maupun bukan penduduk termasuk Bank Indonesia,

bank lain (pnjaman melalui pasar uang 0. DPK valuta asing terdiri atas

Giro, Call Money, Deposit On Call (DOC), Deposito Berjangka, Margin

Profit, Setoran Pinjaman, Pinjaman Yang Diterima, dan Kewajiban-

Kewajiban Lainnya dalam valuta asing.

Berbagai produk berbasis simpanan banyak dikeluarkan oleh

pihak-pihak bank konvensional dalam bentuk dan kemasan yang berbeda-

beda. Menurut Riyadi (2004:63), bila dana pihak ketiga ditinjau dari segi

biaya yang harus dibayar bank, sumber dana dapat dikelompokkan

menjadi Dana Berbiaya dan Dana Tidak Berbiaya

Page 49: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

33

a) Sumber Dana Berbiaya

Sumber dana berbiaya pada umumnya adalah dana-dana yang

berasal dari masyarakat, baik dana pihak ketiga mauoun dana pihak

kedua (tidak termasuk penerbitan saham).

Pada umumnya jenis-jenis simpanan pada Sumber Dana

Berbiaya mencakup simpanan giro (demand deposit), simpanan

tabungan (saving deposit), simpanan deposito (time deposit), dan

kewajiban-kewajiban lainnya seperti kewajiban segera yang dapat

dibayar, surat berharga yang diterbirtkan, pinjaman yang diterima, dan

setoran pinjaman.

b) Dana Tidak Berbiaya

Menurut Riyadi (2004:65), hampir semua sebagian dana bank

memiliki beban biaya yang harus ditanggung oleh terutama dana yang

berasal dari Dana Pihak Ketiga da Dana Pihak Kedua, sehingga dapat

dikatakan tidak ada dana yang tanpa biaya bagi suatu bank. Namun

jika ditelah lebih mendalam terdapat jenis dana yang tidak

mengandung unsur biaya, sperti modal yang disetor (modal saham),

agio saham, laba tahun berjalan, laba ditahan, cadangan umum,

dengan tujuan lainnya, deposito berjangka yang telah jatuh tempo dan

belum dicairkan oleh nasabah, transfer masuk yang belum dibayar,

hasil inkaso keluar yang belum dibayar, dan utang pajak kepada

pemerintah pusat, asalkan tidak lewat waktu (terlambat) pada saat

pembayaran.

Page 50: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

34

D. Non Performing Loan (NPL)

Non Performing Loan (NPL) gross merupakan rasio yang

menunjukkan jumlah pembiayaan yang tergolong dalam kolektibilitas 3

sampai dengan 5. Jika NPL suatu bank selalu tinggi maka akan

mempengaruhipermodalan bank tersebut karena dengan NPL yang tinggi

akan membuat bank mempunyai kewajiban untuk memenuhi PPAP yang

terbentuk. Bila hal ini terus menerus terjadi maka mungkin saja modal bank

tersebut akan tersedot untuk membayar PPAP. Karena itulah bank

menginginkan NPL yang rendah. Nilai NPL yang rendah akan meningkatkan

nilai profitabilitas bank (Riyadi, 2004:141). Rasio ini dapat dirumuskan

sebagai berikut :

E. Capital Adequecy Ratio (CAR)

Menurut Riyadi (2003:142) Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah

rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang harus dimiliki oleh bank.

CAR memperlihatkan kemampuan bank dalam memenuhi kecukupan

modalnya. CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk

menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank

yang disebabkan oleh aktiva beresiko, CAR juga menjadi indikator untuk

melihat tingkat efisiensi dana modal bank yang digunakan untuk investasi.

Page 51: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

35

Untuk mendapatkan nilai CAR langkah selanjutnya adalah membagi

Modal Bank (Bank’s Equities) dengan Risk Weighted Assets (ATMR). Dari

rumus tersebut dapat dilihat bahwa apabila suatu bank semakin agresif

menyalurkan dananya ke dalam aktiva produktif yang berisiko (karena

mengharapkan pendapatan bunga yang lebih besar), sudah seharusnya bank

tersebut juga harus memiliki modal yang semakin besar.

Rumus perhitungan CAR adalah:

F. Loan to Deposit Ratio (LDR)

Menurut Warjiyo (2004: 26), dalam kenyataannya perilaku penawaran

kredit perbankan tidak hanya dipengaruhi oleh dana yang tersedia yang

bersumber dari DPK (Dana Pihak Ketiga), tetapi juga dipengaruhi oleh

persepsi bank terhadap prospek usaha debitor dan kondisi perbankan itu

sendiri seperti permodalan atau CAR (Capital Adequacy Ratio), jumlah kredit

macet atau NPLs (Non Performing Loans), dan LDR (Loan to Deposit Ratio).

Menurut Riyadi (2003;146), LDR adalah perbandingan antara total

kredit yang diberikan dengan total Dana Pihak Ketiga yang dapat dihimpun

oleh Bank. LDR juga LDR akan menunjukan tingkat kemampuan Bank

dalam menyaluran dana pihan ketiga yang dihimpun oleh Bank yang

bersangkutan. Menurut Ahamd Faishol (2007: 151) LDR yaitu rasio antara

Page 52: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

36

jumlah seluruh kredit yang diberikan Bank dengan dana yang diterima oleh

Bank. LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank untuk membayar

kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit

yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Maksimal LDR yang di

perkenankan oleh Bank Indonesia adalah sebesar 110%. Rumus Loan to

Deposit Ratio adalah:

G. Return on Asset (ROA)

Menurut Riyadi (2007: 156) ROA adalah rasio profitabilitas yang

menunjukkan perbandingan antara laba dengan total asset bank, rasio ini

menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank

yang bersangkutan. Dalam bukunya, Mishkin (2007:232) menyatakan bahwa,

because owners of a bank must know whether their bank is being managed

well, they need good measures of bank profitability. A Basic measure of bank

profitability is return on assets (ROA).

Rumus penghitungan ROA (Return on Asset) :

Page 53: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

37

H. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Diana Puspitasari (2009)

dengan judul, “Pengaruh CAR, NPL, PDN, NIM, BOPO, LDR, dan Suku

Bunga SBI Terhadap ROA”, diperoleh hasil bahwa variabel PDN dan suku

bunga SBI tidak menunjukkan pengaruh signifikan, variabel CAR, NIM, dan

LDR berpengaruh positif signifikan, sedangkan variabel NPL dan BOPO

berpengaruh negatif terhadap ROA. Kemampuan prediksi dari ketujuh

variabel tersebut terhadap ROA dalam penelitian ini sebesar 72%, sedangkan

sisanya 28% dipengarui oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam

model penelitian.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ferdi Rindhatmono (2005)

dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank

Pasca Merger Di Indonesia”, diketahui M & A dengan pooling data dari tahun

1999-2004 dan dianalisis dengan metode regresi berganda. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa BOPO, NPL, NIM, CAR dan market share mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (ROA) bank pasca merger di

Indonesia, sedangkan LDR tidak signifikan. Secara keseluruhan, bank pasca

merger di Indonesia mempunyai ratio BOPO, NPL, NIM, LDR, CAR dan MS,

belum dapat memenuhi batasan-batasan yang telah ditetapkan oleh regulator.

Hal ini membuktikan bahwa bank pasca merger di Indonesia yang telah

melakukan merger sejak tahun 1999, belum dapat melaksanakan fungsi

intermediasi secara optimal dan persoalan merger bukan merupakan

Page 54: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

38

permasalahan keuangan semata-mata, tetapi juga kepada persoalan non

finansial.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh R. Taufik Ahmad Hidayat

(2010) dengan judul, “Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Portofolio Kredit

Terhadap Profitabilitas Bank Bri Unit Dalem Kaum Bandung”, Penelitian ini

bersifat deskriptif verifikatif dengan menggunakan analisis regresi linier

berganda terhadap data yang bersumber dari neraca dan laporan rutin bulanan

Bank BRI Unit Dalem Kaum Bandung. Sebelum melakukan analisis regresi

linier berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik terhadap data

penelitian. Setelah melalui uji asumsi klasik dan analisis, hasil penelitian

menunjukkan bahwa selama periode penelitian, dana pihak ketiga dan

portofolio kredit secara simultan dan parsial tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap ROA maupun NIM Bank BRI Unit Dalem Kaum

Bandung.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Astohar (2009) dengan judul,

“Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan yang

Diproksikan Dengan ROA dan ROE”, Sampel dalam penelitian ini sebanyak

84 perbankan yang masuk dalam bank domestik sebanyak 62, Bank Campuran

sebanyak 12 dan Bank Asing sebanyak 10 bank, dengan menggunakan alat

analisis regresi berganda. Hasil yang diperoleh adalah ukuran (size), capital

adequacy ratio (CAR), pertumbuhan deposito, loan to deposit ratio (LDR)

dan listed (kepemilikan bank oleh publik) mempunyai pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap profitabilitas perbankan, sedangkan kepemilikan

Page 55: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

39

saham oleh perusahaan (institusi) dan kurs Rupiah pada Dollar tidak

mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap profitabilitas

perbankan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Billy Arma Pratama

(2010) dengan judul, “Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan

Penyaluran Kredit Perbankan”, diperoleh hasil bahwa Dana Pihak Ketiga

(DPK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit

perbankan. Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing Loan (NPL)

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penyaluran kredit perbankan.

Sementara suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berpengaruh positif

dan tidak signifikan terhadap penyaluran kredit perbankan. Untuk

meningkatkan penyaluran kredit Bank Umum harus melakukan

penghimpunan dana secara optimal, mengoptimalkan kegunaan sumber daya

finansial (modal) yang dimiliki, dan memiliki manajemen perkreditan yang

baik agar NPL tetap berada dalam tingkat yang rendah dan dalam batas yang

disyaratkan oleh Bank Indonesia.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hana Rosdiana (2010) dengan

judul, “Analisis Pengaruh CAR, NPL, LDR Terhadap ROA dan Dampaknya

Pada Penawaran Kredit Investasi pada Bank Persero”, analisis data dalam

penelitian ini menggunakan metode path analysis. Dari hasil pengujiannya

pada sub struktur I setelah trimming, diketahui variabel Capital Adequacy

Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), dan Loan to Deposit Ratio (LDR)

memiliki pengaruh secara simultan pada Return on Assets (ROA) di Bank

Page 56: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

40

Persero sebesar 0,632. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa

Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) memiliki

pengaruh yang positif pada Return on Assets (ROA), sedangkan Non

Performing Loan (NPL) memilki pengaruh yang negatif pada Return on Assets

(ROA) di Bank Persero. Hasil pengujian pada sub struktur II setelah trimming,

diketahui variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan

(NPL), dan Loan to Deposit ratio (LDR) memiliki pengaruh secara simultan

terhadap Penawaran Kredit Investasi pada Bank Persero sebesar 0,854. Hasil

pengujian secara parsial, diketahui variabel Capital Adequacy Ratio (CAR),

dan Non performing Loan (NPL) memiliki pengaruh yang negatif dan

signifikan terhadap Penawaran Kredit Investasi pada Bank Persero, sedangkan

Loan to Deposit Ratio (LDR) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap Penawaran Kredit investasi pada Bank Persero.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Himaniar Triasdini (2010)

dengan judul, “Pengaruh CAR, NPL, dan ROA Terhadap Penyaluran Kredit

Modal Kerja”, dari hasil pengujian yang dilakukan terhadap penelitian ini

diketahui secara simultan bahwa CAR, NPL, dan ROA berpengaruh secara

signifikan. Sedangkan pengujian secara parsial, diperoleh hasil bahwa CAR

nilai t hitung dari CAR sebesar 3,375 dengan tingkat signifikansi 0,001 yang

berarti CAR berpengaruh positif dan signifikan. Untuk NPL diperoleh nilai t

hitung sebesar -2,509 dengan tingkat signifikansi 0,048 yang berarti NPL

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penyaluran Kredit Modal Kerja.

Page 57: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

41

Sedang untuk ROA diperoleh t hitung sebesar 1,991 dengan tingkat

signifikansi 0,009 yang berarti ROA berpengaruh positif dan signifikan.

I. Keterkaitan Antar Variabel

1) Variabel DPK dengan ROA

Sesuai dengan fungsi bank sebagai lembaga keuangan dimana

kegiatan sehari-harinya adalah bergerak di bidang keuangan maka, sumber

sumber dana juga tidak terlepas dari bidang keuangan. Untuk menopang

kegiatan bank sebagai penjual uang (memberikan pinjaman), bank harus

lebih dahulu membeli uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih

bunga tersebutlah bank memiliki keuntungan. (Kasmir, 2007).

2) Variabel NPL dengan ROA

Menurut Surat Edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14 Desember

2001, NPL diukur dari rasio perbandingan antara kredit bermasalah

terhadap total 26 kredit yang diberikan. NPL yang tinggi akan

memperbesar biaya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank. Semakin

tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang

menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar, dan oleh karena itu

bank harus menanggung kerugian dalam kegiatan operasionalnya sehingga

berpengaruh terhadap penurunan laba (ROA) yang diperoleh bank

(Kasmir, 2004).

Page 58: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

42

3) Variabel CAR dengan ROA

Pendanaan yang efisien akan terjadi bila perusahaan mempunyai

capital yang optimal. Capital yang optimal dapat diartikan sebagai struktur

modal yang dapat meminimalkan biaya penggunaan modal keseluruhan

atau biaya modal rata-rata, sehingga memaksimalkan nilai perusahaan

(Ratnawati, 2007)

4) Variabel LDR dengan ROA

Arifin (2002 : 70) yang menyatakan bahwa terlalu banyak

likuiditas akan mengorbankan tingkat pendapatan terlalu sedikit akan

berpotensi untuk meminjam dana dengan harga yang yang tidak dapat

diketahui sebelumnya, yang dapat berakibat meningkatkan biaya dan

akhirnya menurunkan profitabilitas.

5) Variabel DPK dengan Kredit

Baik giro, deposito maupun tabungan turut memberikan andil di

dalam kehidupan Perbankan, pengumpulan atas dana-dana tersebut

digunakan Perbankan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan juga

untuk menjalankan fungsinya sebagai lembaga keuangan yaitu

memberikan kredit kepada masyarakat. (Amiranti Marsya, 2009:18).

6) Variabel NPL dengan Kredit

Nilai NPL yang tinggi akan menyebabkan bank cenderung

mengurangi jumlah kredit yang disalurkannya. Karena NPL yang tinggi

mengharuskan bank untuk menmbah cadangan penghapusan yang lebih

Page 59: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

43

besar dan menyebabkan akan lebih berhati-hati sehingga mengurangi

alokasi dana bank dalam bentuk penyaluran kredit.

7) Variabel CAR dengan Kredit

Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio permodalan yang

menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan

pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana yang

diakibatkan oleh kegiatan operasi bank (Ali, 2004). Semakin tinggi CAR

maka semakin besar pula sumber daya finansial yang dapat digunakan

untuk keperluan pengembangan usaha dan mengantisipasi potensi

kerugian yang diakibatkan oleh penyaluran kredit.

8) Variabel LDR dengan Kredit

Menurut Warjiyo (2004), dalam kenyataannya perilaku penawaran

kredit perbankan tidak hanya dipengaruhi oleh dana yang tersedia yang

bersumber dari DPK (Dana Pihak Ketiga), tetapi juga dipengaruhi oleh

persepsi bank terhadap prospek usaha debitor dan kondisi perbankan itu

sendiri seperti permodalan atau CAR (Capital Adequacy Ratio), jumlah

kredit macet atau NPLs (Non Performing Loans), dan LDR (Loan to

Deposit Ratio).

9) Variabel ROA dengan Kredit

Rendahnya pertumbuhan kredit selama semester I 2009 disebabkan

antara lain oleh menurunnya kebutuhan kredit pengusaha di sektor riil

terkait dengan daya beli masyarakat dan ekspor yang menurun, masih

tingginya suku bunga kredit perbankan (meskipun BI rate secara konsisten

Page 60: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

44

telah diturunkan), dan sikap bank yang cenderung sangat berhati-hati

dalam mengucurkan kreditnya. Jadi meskipun ROA cenderung mengalami

peningkatan, namun hal tersebut tidak dibarengi dengan meningkatnya

penyaluran kredit perbankan. (Kajian Stabilitas Keuangan, 2009).

J. Kerangka Pemikiran

Kerangka berfikir merupakan suatu proses dari peneliti memperoleh

data kemudian mengolah data tersebut dan menginterprestasikan hasil data

yang telah diolah.

Penelitian ini didasarkan atas penelitian-penelitian dan teori-teori yang

telah ada sebelumnya. Dari beberapa teori yang telah ada peneliti

merangkainya menjadi satu kesatuan yang saling berhubungan. Metode

analisis yang digunakan adaah Analisis Jalur. Hal ini dikarenakan analisis

jalur dapat memperlihatkan hubungan langsung dan tidak langsung antar

variabel.

Setelah menentukan judul dan metode analisis, peneliti mengumpulkan

data-data dari variabel-variabel yang akan diteliti. Objek yang akan diteliti

adalah Bank Persero. Variabel yang diteliti adalah Dana Pihak Ketiga (DPK),

Non Performing Loan (NPL), Capital Adequecy Ratio (CAR), dan Loan to

Deposit Ratio (LDR) sebagai variabel eksogen. Sedangkan yang akan menjadi

variabek endogen adalah Return On Assets (ROA) dan Kredit yang

disalurkan.

Page 61: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

45

Peneliti mengambil data dari masing-masing variabel dari situs Bank

Indonesia dan Perpustakaan Bank Indonesia. Pengambilan data dari masing –

masing variabel endogen maupun eksogen diperoleh dari Statistik Perbankan

Indonesia dan Laporan Kebijakan Moneter melalui situs resmi Bank Indonesia

(www.bi.go.id).

Setelah memperoleh data-data dari setiap variabel peneliti mulai

melakukan analisis. Langkah awal yang diperlukan adalah menentukan

struktur persamaan linier dari paradigma penelitian yang telah dibentuk

berdasarkan teori-teori yang ada. Kemudian datan disimpan dengan

menggunakan software AMOS 16. Dari output tersebut dapat dianalisa

korelasi, hubungan antara variabel, besarnya R square dan kesesuaian model

(Goodness of Fit). Setelah melakukan analisis tersebut peneliti dapat

mengambil kesimpulan dan implikasi dari hasil penelitian yang telah

dilakukan.

Berikut ini adalah gambaran mengenai kerangka berfikir yang peneliti

bentuk secara sederhana untuk menjelaskan proses penelitian :

Page 62: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

46

Bank Indonesia

Bank Persero

DPK

ROA

NPL

Analisis Jalur

Hubungan langsung dan tidak langsung

Interpretasi

Pengujian Hipotesa

Uji Kesesuaian Model

Penyaluran

Kredit

Penyaluran

Kredit

CAR

LDR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Page 63: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

47

K. Paradigma Penelitian

Apabila dilihat dari judul yang peneliti ambil, maka dapat

digambarkan sebuah konstruk dari variabel-variabel yang akan diteliti sebagai

berikut:

Gambar 2.2

Paradigma Penelitian

Keterangan:

X1 = Dana Pihak Ketiga (DPK) Y = Return on Asset (ROA)

X2 = Non Performing Loan (NPL) Z = Penyaluran Kredit

X3 = Capital Adequacy Ratio (CAR)

X4 = Loan to Deposit Ratio (LDR)

X1

X2

X3

X4

Y

Z

e1

e2

rx3x4

rx2x3

rx1x2

rx2x4

rx1x3

rx1x4

px1y

px2y

px3y

px4y

pyz

px1z

px4z

px2z

px3z

Page 64: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

48

L. Hipotesis

Berdasarkan teori dan permasalahan yang ada, maka dapat dirumuskan

hipotesis alternatif sebagai berikut :

1) DPK, NPL, CAR, dan LDR terhadap ROA

Ho : DPK, NPL, CAR, dan LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap

ROA

Ha : DPK, NPL, CAR, dan LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA

2) DPK, NPL, CAR, LDR, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit

Ho : DPK, NPL, CAR, LDR, dan ROA tidak berpengaruh signifikan

terhadap Penyaluran Kredit.

Ha : DPK, NPL, CAR, LDR, dan ROA berpengaruh signifikan terhadap

Penyaluran Kredit.

Page 65: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun dalam penelitian ini sesuai dengan latar belakang serta

perumusan masalah yang telah ditetapkan, penulis menggunakan pendekatan

korelasi. Menurut Umar (2002: 50), penelitian yang dirancang untuk

menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu

populasi disebut penelitian korelasi. Perbedaan yang utama dengan metode

lain adalah adanya usaha untuk menaksir hubungan dan bukan hanya sekedar

deskripsi (Fox, 1969). Peneliti dapat mengetahui berapa besar kontribusi

variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya serta besarnya arah

hubungan yang terjadi.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari beberapa

literatur. Menurut Indriantoro (1999: 147) “ Data sekunder merupakan sumber

data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media

perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain)”. Data sekunder

dikumpulkan, dicatat dan diolah sendiri dari data yang sudah tersedia. Data

sekunder yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah data historis, struktur

organisasi, laporan keuangan, anggaran dan lain sebagainya.

Objek dalam penelitian ini adalah Bank Persero dan untuk

mendapatkan data dan informasi yang akurat sebagai alat analisa dengan

Page 66: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

50

menggunakan data sekunder dari hasil publikasi Bank Indonesia yang dimulai

dari bulan Januari 2005 sampai Juni 2010, serta data-data lainnya yang

dibutuhkan dalam penelitian ini yang bersumber dari media cetak, karya

ilmiah, dan internet. Pengumpulan data dilakukan, baik melalui observasi

terhadap dokumen atau laporan instansi terkait maupun hasil-hasil publikasi,

kemudian dilakukan pencatatan terhadap data yang dibutuhkan.

Ruang lingkup penelitian ini akan membahas pengaruh tentang

variabel bebas (independent variable) yang terdiri dari Dana Pihak Ketiga

(X1), Non Performing Loan (X2), Capital Adquecy Ratio (X3), dan Loan to

Deposit Ratio (X4) terhadap Return On Assets (Y) serta implikasinya terhadap

penyaluran Kredit (Z) pada Bank Persero.

B. Metode Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan oleh penulis adalah

pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan (judgment sampling). Metode

judgement sampling atau purposive pengumpulan data atas dasar strategi

kecakapan atau pertimbangan pribadi semata. (Hamid, 2007:29).

Judgement sampling yaitu teknik sampling yang satuan samplingnya

dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh

satuan sampling yang memiliki karakteristik atau kriteria yang dikehendaki

dalam pengambilan sampel.

Page 67: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

51

Kriterianya sebagai berikut (Mafizhatun Nurhayati, 2007) :

a) Merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya

diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu (umumnya

disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian).

b) Elemen populasi yang dipilih sebagai sampel dibatasi pada elemen-elemen

yang dapat memberikan informasi berdasarkan pertimbangan.

Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud dan tujuan

yang diinginkan peneliti atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti

menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki atau

mengetahui informasi yang diperlukan bagi penelitian yang dia buat. (Ahmad

Nurfadly, mistercela21.wordpress.com).

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam Penelitian ini pengumpulan data yang dilakukan dengan cara ;

1. Studi Kepustakaan, yaitu memperoleh berbagai data dari literatur, jurnal-

jurnal yang dipublikasikan, laporan penelitian sebelumnya, serta

berbagai sumber lainnya.

2. Data penelitian ini menurut waktunya merupakan data time series atau

juga disebut data deret waktu yang merupakan data deret waktu yang

merupakan sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu dalam

berbagai interval waktu tertentu (Umar:2000:83). Pada penelitian ini

data time series yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dimulai dari

Januari tahun 2005 sampai dengan Juni 2010.

Page 68: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

52

D. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan adalah analisis jalur dengan

menggunakan AMOS 16.

Analisis jalur merupakan pengembangan dari model regresi yang

digunakan untuk kesesuaian (fit) dari matrik korelasi dari dua atau lebih model

yang dibandingkan oleh si peneliti. Model biasanya digambarkan dengan

lingkaran dan anak panah yang menunjukkan hubungan kausalitas. Regresi

dilakukan untuk setiap variabel dalam model. Nilai regresi yang diprediksi

oleh model dibandingkan dengan matrik korelasi hasil observasi variabel dan

nilai goodness of-fit dihitung. Model terbaik dipilih berdasarkan nilai

goodness of fit. (Ghozali, 2008:21).

Analisis jalur ingin menguji persamaan regresi yang melibatkan

beberapa variabel eksogen dan endogen sekaligus sehingga memungkinkan

pengujian terhadap variabel mediating/intervening atau variabel antara.

Disamping itu analisis jalur juga dapat mengukur hubungan langsung antar

variabel dalam model maupun hubungan tidak langsung antar variabel dalam

model. Hubungan langsung antara variabel eksogen terhadap variabel dapat

dilihat pada koefisien beta. Hubungan tidak langsung adalah seberapa besar

pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen melalui variabel

intervening. Pengaruh total dapat diperoleh dengan menjumlahkan hubungan

langsung dan tidak langsung. (Ghozali, 2008:93).

Dilihat dari paradigma penelitian, maka dapat diperoleh 2 (dua)

substruktur linier sebagai berikut:

Page 69: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

53

X1

X2

X4

X3

Y

e1

Sub struktur I :

Gambar 3.1 Hubungan Kausal X1, X2, X3, X4 terhadap Y

Bila dirumuskan kedalam persamaan matematis akan didapat

model sebagai berikut:

Y = ρYX1 + ρYX2 + ρYX3 + ρYX4 + 1

Keterangan :

Y = Return On Assets (ROA)

X1 = Dana Pihak Ketiga (DPK)

X2 = Non Performing Loan (NPL)

X3 = Capital Adequacy Ratio (CAR)

X4 = Loan to Deposit Ratio (LDR)

1 = Residual Error

Page 70: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

54

Sub struktur II :

Gambar 3.2 Hubungan Kausal X1, X2, X3, X4, dan Y

Terhadap Z

Bila dirumuskan kedalam persamaan matematis akan didapat

model sebagai berikut:

Z = ρZX1 + ρZX2 + ρZX3 + ρZX4 + ρZY + 2

Keterangan :

Z = Penyaluran Kredit

X1 = Dana Pihak Ketiga (DPK)

X2 = Non Performing Loan (NPL)

X3 = Capital Adequacy Ratio (CAR)

X4 = Loan to Deposit Ratio (LDR)

Y = Return On Asset (ROA)

2 = Residual Error

Hair et. al (1998) dalam Ghozali (2008:61) mengajukan tahapan

pemodelan dan analisis persamaan structural menjadi 7 (tujuh) langkah yaitu:

X1

X2

X4

X3

Y Z

e2

Page 71: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

55

Langkah 1: Pengembangan Model Berdasar Teori

Model persamaan structural didasarkan pada hubungan kausalitas,

dimana perubahan satu variabel diasumsikan akan berakibat pada perubahan

variabel lainnya. Hubungan kausalitas dapat berarti hubungan yang ketat

seperti ditemukan dalam proses fisik seperti dalam riset perilaku yaitu alas an

seseorang membeli produk tertentu. Kuatnya hubungan kausalitas antara dua

variabel yang diasumsikan oleh peneliti bukan terletak pada metode analisis

yang dia pilih, tetapi terletak pada justifikasi (pembenaran) secara teoritis

untuk mendukung analisis. Jadi jelas bahwa hubungan antar variabel dalam

model merupakan dedukasi dari teori.

Langkah 2 dan 3: Menyusun Diagram Jalur dan Persamaan Struktural

Langkah berikutnya adalah menyusun hubungan kausalitas dengan

diagram jalur dan menyusun persamaan strukturalnya. Ada dua hal yang

perlu dilakukan yaitu menyusun model struktural yaitu menghubungkan antar

model konstruk laten baik endogen maupun eksogen dan menyusun

measurement model yaitu menghubungkan konstrak laten endogen atau

eksogen dengan variabel indikator atau manifest.

Langkah 4: Memilih Jenis Input Matrik dan Estimasi Model yang Diusulkan

Model persamaan strukturak berbeda dari teknik analisis multivariate

lainnya, SEM hanya menggunakan data input berupa matrik varian/kovarian

atau matrik korelasi. Data mentah observasi individu dapat dimasukkan

dalam program AMOS, tetapi program AMOS akan merubah dahulu data

mentah menjadi matrik kovarian atau matrik korelasi. Analisis terhadap data

Page 72: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

56

outlier harus dilakukan sebelum matrik kovarian atau korelasi dihitung.

Teknik estimasi model persamaan structural pada awalnya dilakukanb

dengan ordinary least square (OLS) regression, tetapi teknik ini mulai

digantikan oleh Maximum Likelihood Estimation (ML) yang lebih efisien dan

unbiased jika asumsi normalitas multivariate dipenuhi. Teknik ML sekarang

digunakan oleh banyak program komputer. Namun demikian teknik ML

sangat sensitif terhadap non-normalitas data sehingga diciptakan teknik

estimasi lain seperti weight least square (WLS), generalized least square

(GLS) dan asymptotivally distribution free (ADF).

Langkah 5 : Menilai Identifikasi Model Struktural

Selama proses estimasi berlangsung dengan program komputer,

sering didapat hasil estimasi yang tidak logis atau meaningless dan hal ini

berkaitan dengan masalah identifikasi model structural. Problem identifikasi

adalah ketidakmampuan proposed model untuk menghasilkan unique

estimate. Cara melihat ada tidaknya problem identifikasi adalah dengan

melihat hasil estimasi yang meliputi: (1) adanya nilai standar error yang besar

untuk satu atau lebih koefisien, (2) ketidakmampuan program untuk invert

information matrix, (3) nilai estimasi yang tidak mungkin misalkan error

variance yang negatif , (4) adanya nilai korelasi yang tinggi ( > 0,90) antar

koefisien estimasi.

Langkah 6 : Menilai Kriteria Goodness-of-Fit

Salah satu tujuan dari Analisis Jalur adalah menentukan apakah model

planusible (masuk akal) atau fit. Suatu model penelitian dikatakan baik,

Page 73: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

57

apabila memiliki model fit yang baik pula. Tingkat kesesuaian model dalam

buku Ghozali (2008) terdiri dari:

1. Absolute Fit Measure

Absolute fit measure mengukur model fit secara keseluruhan (baik

model struktural maupun model pengukuran secara bersamaan).

a. LikeliHood-Ratio Chi-Square Statistic

Ukuran fundamental dari overall fit adalah likeliHood-ratio chi-

square ( 2 ). Nilai chi-square yang tinggi relative terhadap degree of

freedom menunjukkan bahwa matrik kovarian atau korelasi yang

diobservasi dengan yang diprediksi berbeda secara nyata dan ini

menghasilkan probabilitas (p) akan menghasilkan nilai probabilitas (p)

yang lebih besar dari tingkat signifikansi ( ) dan ini menunjukkan

bahwa input matrik kovarian antara prediksi dengan observasi

sesungguhnya tidak berbeda secara signifikan. Dalam hal ini peneliti

harus mencari nilai chi-square yang tidak signifikan (p 0.05) karena

mengharapkan bahwa model yang diusulkan cocok atau fit dengan

data observasi.

b. CMIN/DF

Adalah nilai chi-square dibagi dengan degree of freedom.

Beberapa pengarang menganjurkan menggunakan ratio ukuran ini

untuk mengukur fit. Menurut Wheaton et. al (1977) dalam Imam

Ghozali (2008) nilai ratio 5 (lima) atau kurang dari lima merupakan

Page 74: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

58

ukuran yang reasonable. Peniliti lainnya seperti Byrne (1988)

mengusulkan nilai ratio ini < 2 merupakan ukuran fit.

c. Goodness of Fit Index (GFI)

Goodness of Fit Index (GFI) dikembangkan oleh Joreskog dan

Sorbon (1984) yaitu ukuran non-statistik yang nilainya berkisar antar 0

(poor fit) sampai 1 (perfect fit). Nilai GFI tinggi menunjukkan fit yang

lebih baik dan berapa nilai GFI dapat diterima sebagai nilai yang layak

belum ada standarnya, tetapi banyak peneliti menganjurkan nilai di

atas 90% sebagai ukuran good fit.

d. Root Mean Square Erorrs of Approximation (RMSEA)

Root mean square error of approximination (RMSEA) merupakan

ukuran yang mencoba memperbaiki kecenderungan statistik chi-square

menolak model dengan jumlah sampel yang besar. Nilai RMSEA

antara 0,05 sampai 0,08 merupakan ukuran yang dapat diterima. Hasil

uji empiris RMSEA cocok untuk menguji model konfitmatori atau

competing model strategy dengan jumlah sampel besar.

2. Incremental Fit Measures

Incremental fit measures membandingkan proposed model dengan

baseline model sering disebut dengan null model. Null model merupakan

model realistic dimana model-model yang lain harus diatasnya.

a. Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI)

Adjusted Goodnbess of Fit Index (AGFI) merupakan

pengembangan dari GFI yang disesuaikan dengan ratio degree of

Page 75: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

59

freedom untuk propsed model dengan degree of freedom untuk null

model. Nilai yang direkomendasikan adalah 0,90.

b. Tucker-Lewis Index (TLI)

Tucker-Lewis Index atau dikenal dengan nonnormed fit index

(NNFI). Pertama kali diusulkan sebagai alat untuk mengevaluasi

analisis faktor, tetapi sekarang dikembangkan untuk SEM. Ukuran ini

menggabungkan ukuran parsimony kedalam indek komparasi antara

proposal model dan null model dan nilai TLI berkisar dari 0 sampai

1.0. Nilai TLI yang direkomemdasikan adalah 0,90.

c. Normed Fit Index (NFI)

Normed Fit Index merupakan ukuran perbandingan antara

proposed model dan null model. Nilai NFI akan bervariasi dari 0 (no

fit at all) sampai 1.0 (perfect fit). Seperti halnya TLI tidak ada nilai

absolute yang dapat digunakan sebagai standar, tetapi umumnya

direkomendasikan 0,90.

3. Parsimony Fit Measures

Ukuran ini menghubungkan goodness-of-fit model dengan sejumlah

koefisien estimasi yang diperlukan untuk mencapai level fit. Tujuan

dasarnya adalah untuk mendiagnose apakah model fit telah tercapai

dengan “overfitting” data yang memiliki banyak koefisien. Prosedur ini

mirip dengan “adjustment” terhadap nilai R2

didalam multiple regression.

Namun demikian karena tidak ada uji statistic yang tersedia maka

penggunaannya hanya terbatas untuk membandingkan model.

Page 76: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

60

a. Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI)

Parsimonious goodness-of-fit index (PGFI) memodifikasi GFI atas

dasar parsimony estimated model. Nilai PGFI berkisar antara 0

sampai 1.0 debngan nilai semakin tinggi menunjukkan model lebih

parsimony.

b. Parsimony Normed Fit Index (PNFI)

Parsimonious normal fit index (PNFI) merupakan modifikasi dari

NFI. PNFI memasukkan jumlah degree of freedom yang digunakan

untuk mencapai level fit. Semakin tinggi nilai PNFI semakin baik.

Kegunaan utama dari PNFI adalah untuk membandingkan model

dengan degree of freedom yang berbeda. Digunakan untuk

membandingkan model alternative sehingga tidak ada nilai yang

direkomendasikan sebagai nilai fit yang diterima. Namun demikian

jika membandingkan dua model maka perbedaan PNFI 0,60 sampai

0,90 menunjukkan adanya perbedaan model yang signifikan.

Page 77: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

61

Tabel 3.1 Standar Penilaian Kesesuaian (Fit)

Laporan Statistik Nilai yang Direkomendasikan

Imam Ghozali (2008)

Cut of value Keterangan

Absolut Fit

Probabilitas2 Tidak signifikan (p > 0.05)

Model yang diusulkan cocok/fit

dengan data observasi

2 /df 5

< 2

- Ukuran yang reasonable

- Ukuran fit

RMSEA

< 0.1

< 0.05

< 0.01

0.05 x 0.08

- good fit

- very good fit

- outstanding fit

- reasonable fit

GFI > 0.9 good fit

Incremental Fit

AGFI 0.9 good fit

TLI 0.9 good fit

NFI 0.9 good fit

Parsimonious Fit

PNFI 0-1.0 lebih besar lebih baik

PGFI 0-1.0 lebih besar lebih baik

(Sumber : Ghozali, 2008)

Langkah 7 : Interpretasi dan Modifikasi Model

Ketika model telah dinyatakan diterima, maka peneliti dapat

mempertimbangkan dilakukannya modifikasi model untuk memperbaiki

penjelasan teoritis atau goodness-of-fit. Modifikasi dari model awal harus

Page 78: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

62

dilakukan setelah dikaji banyak pertimbangan. Jika model dimodifikasi,

maka model tersebut harus di cross-validated (diestimasi dengan data

terpisah) sebelum model modifikasi diterima.

E. Operasional Variabel Penelitian

Berdasarkan metode analisis yang akan digunakan, maka disusunlah

definisi variabel-variabel yang akan digunakan. Definisi variabel-variabel

tersebut adalah sebagai berikut :

Dana Pihak Ketiga (DPK)

Pertumbuhan setiap bank sangat dipengaruhi oleh perkembangan

kemampuan menghimpun dana masyarakat. Dana yang dihimpun dari

masyarakat akan diputar bank agar dana tersebut dapat bertambah. Salah

satu cara menambah dana yang sudah ada yaitu dengan menyalurkan

dana tersebut kepada pembiayaan.

Non Performing Loan (NPL)

Rasio ini menunjukkan tingkat kelancaran penyaluran

pembiayaan yang telah dilakukan oleh bank. Karena NPL adalah rasio

kolektibilitas pembiayaan dari tingkat 3 sampai 5. Pembiayaan dikatakan

lancar apabila tidak masuk koletibilitas 3, sehingga pembiayaan tersebut

tidak dikategorikan macet sehingga bank terhindar dari resiko gagal

bayar. Oleh karena itu, NPL dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk

melihat sejauh mana tingkat keberhasilan bank dalam menyalurkan

pembiayaan dengan kredit konsumsi. Rumus yang digunakan adalah :

Page 79: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

63

NPL= X100%Dikucurkan YangKredit Total

Bermasalah YangKredit

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio adalah rasio kinerja bank untukmengukur

kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang

mengandung atau menghasilkan risiko. Berdasarkan ketentuan Bank

Indonesia, Bank yang dinyatakan termasuk sebagai bank yang sehat

harus memiliki CAR paling sedikit 8%. CAR dapat dirumuskan sebagai

berikut:

CAR = X100%ATMR

Kas

Loan to Deposit Ratio (LDR)

Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio yang mengukur

kemampuan jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah

dana masyarakat dan modal sendiri digunakan. Besarnya LDR menurut

peraturan pemerintah maksimum adalah 110% (Kasmir, 2002). Semakin

tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya

kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan

suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Rasio ini

dapat dirumuskan sebagai berikut :

LDR = X100%DPK Total

berikan di yangKredit Total

Page 80: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

64

Return On Assets (ROA)

Menurut Kasmir (2003:281), ROA digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen menghasilkan income dari pengelolaan asset

dan memperoleh profitabilitas dan manajeril efisiensi secara overall.

ROA diukur dengan melihat laba bersih sebelum pajak dengan membagi

rata-rata asset dikali 100%. Jadi ROA digunakan dalam penelitian ini

untuk melihat sejau mana tingkat keberhasilan bank dalam mengeloal

assetnya semakin besar ROA, semakin bagus tingkat kebehasilan bank

tersebut. Rumusnya sebagai berikut :

ROA = Asset Total

PajakSetelah Labax 100%

Kredit

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, kredit adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan

atau pembagian hasil keuntungan.

Page 81: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

65

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Bank persero adalah bank yang sebagian atau seluruh sahamnya

dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Yang termasuk dalam bank

persero antara lain:

1. Bank Mandiri

Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian

dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh

Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik

Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara

(BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank

Pembangunan Indonesia (Bapindo), bergabung menjadi Bank Mandiri.

Sejarah keempat Bank (BBD, BDN, Bank Exim, dan Bapindo)

tersebut sebelum bergabung menjadi Bank Mandiri, dapat ditelusuri lebih

dari 140 tahun yang lalu. Keempat bank nasional tersebut telah turut

membentuk riwayat perkembangan dunia perbankan Indonesia, dan

masing-masing telah memainkan peranan yang penting dalam

pembangunan ekonomi di Indonesia.

2. Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di

Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di

Page 82: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

66

Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan

nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden

atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto",

suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan

Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember

1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Sejarah Bank Rakyat Indonesia

Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah

sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa

perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI

sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali

setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama

menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU

No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan

(BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan

Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan

Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam

Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan

Nelayan.

Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun

1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara

Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi,

Page 83: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

67

Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara

Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara

Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).

Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang

Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun

1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan

fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia

Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing

menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor

Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968

menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan

No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status

BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih

100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003,

Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini,

sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan

saat ini.

3. Bank Negara Indonesia (BNI).

Adalah sebuah bank pemerintah di Indonesia. BNI dipimpin oleh

seorang Direktur Utama yang saat ini dijabat oleh Gatot M. Suwondo.

BNI adalah bank komersial tertua dalam sejarah Republik Indonesia.

Page 84: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

68

Bank ini didirikan pada tanggal 5 Juli tahun 1946. Saat ini BNI

mempunyai 914 kantor cabang di Indonesia dan 5 di luar negeri. BNI

juga mempunyai unit perbankan syariah.

Sejarah BNI:

Tahun 1946 : Didirikan dan dipersiapkan menjadi Bank Sirkulasi

atau Bank Sentral yang bertanggung jawab menerbitkan dan mengelola

mata uang RI. Beberapa bulan setelah pendiriannya, Bank Negara

Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama - Oeang

Republik Indonesia atau ORI.

Tahun 1955 : Peran Bank Negara Indonesia beralih menjadi bank

pembangunan dan kemudian mendapat hak untuk bertindak sebagai bank

devisa. Sejalan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank

Negara Indonesia beralih menjadi bank umum dengan penetapan secara

yuridis melalui Undang-Undang Darurat No. 2 tahun 1955. Di tahun

yang sama Bank Negara Indonesia membuka cabang pertamanya di luar

negeri, yaitu di Singapura.

4. Bank Tabungan Negara (BTN).

Adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang berbentuk

perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa keuangan perbankan.

Sejak tahun 2000, bank ini dipimpin oleh Iqbal Latanro sebagai direktur

utama dan Dzaki Baridwan sebagai komisaris utama.

Page 85: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

69

Sejarah BTN:

Cikal bakal BTN dimulai dengan didirikannya Postspaarbank di Batavia

pada tahun 1897. Pada tahun 1942, pada masa pendudukan Jepang di

Indonesia, bank ini dibekukan dan digantikan dengan Tyokin Kyoku.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia bank ini diambil alih oleh

pemerintah Indonesia dan diubah menjadi Kantor Tabungan Pos. Nama

dan bentuk perusahaan selanjutnya berubah beberapa kali hingga

akhirnya pada tahun 1998 diubah menjadi nama dan bentuk resmi yang

berlaku saat ini.

B. Penemuan dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan menggunakan

bantuan Microsoft Excel 2010, SPSS 17.0 dan Software Amos 16 untuk

apat megolah data dan memperoleh hasil dari variabel-variabel yang

diteliti, yaitu terdiri dari variabel eksogen ; Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Loan (NPL), Capital Adequecy Ratio (CAR) dan Loan to

deposit Ratio (LDR), sedangkan variabel endogen ; Return on Assets

(ROA) dan Penyaluran Kredit. Penjelasan lebih lanjut sebagai berikut :

a. Analisis Deskriptif Variabel Dana Pihak Ketiga

Pada dasarnya dana pihak ketiga adalah dana yang diperoleh

bank dari masyarakat. Dana tersebut dapat berupa giro, tabungan

Page 86: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

70

ataupun deposito yang berasal dari nasabah perorangan atau badan

hukum.

Menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan (Pasal

1) disebutkan bahwa, simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh

masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana

dalam bentuk giro, deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan itu.

Menurut Riyadi (2004:79) Sumber Dana Pihak Ketiga dari segi

mata uangnya dibedakan menjadi :

1) Sumber Dana Pihak Ketiga Rupiah

Yaitu kewajiban-kewajiban bank yang tercatat dalam

bentuk rupiah pada pihak ketiga bukan bank baik kepada penduduk

maupun bukan penduduk. Komponen DPK ini terdiri dari Giro,

Simpanan Berjangka (deposito dan Sertifikat Deposito), tabungan

dan kewajiban-kewajiban lainnya yang terdiri dari kewajiban

segera yang dapat dibayar, surat-surat berharga yang diterbitkan,

pinjaman yang diterima, setoran jaminan dan lainnya. Tidak

termasuk dana yang berasal dari bank sentral.

2) Sumber Dana Pihak ketiga Valuta Asing

Sedangkan yang dimaksud Dana Pihak Ketiga Valuta

Asing adalah kewajiban bank yang tercatat dalam valuta asing

kepada pihak ketiga, baik penduduk maupun bukan penduduk

Page 87: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

71

termasuk pada Bank Indonesia, bank lain (pinjaman melalui pasar

uang).

Data dana pihak ketiga yang digunakan adalah jumlah

penghimpunan dana pihak ketiga pada kelompok Bank Persero

periode bulan Januari 2005 – bulan Juni 2010. Data DPK tersebut

terdiri atas giro, deposito, dan tabungan dalam bentuk rupiah

maupun valas yang diperoleh dari Statistik Perbankan Indonesia

pada situs www.bi.go.id.

Tabel 4.1

Dana Pihak Ketiga (per miliyar rupiah)

Bulan Tahun

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Jan 369,704 426,133 472,915 532,878 649,338 756,125

Feb 366,388 427,578 469,799 524,205 645,356 731,073

Mar 367,765 426,754 475,222 521,856 654,751 746,188

Apr 370,794 424,799 473,697 528,568 657,564 744,188

Mei 368,892 434,191 475,388 530,964 659,249 745,012

Jun 389,020 434,871 497,053 563,202 684,450 778,439

Jul 387,818 430,130 502,842 564,933 677,812 -

Agu 392,914 437,092 495,955 535,128 696,359 -

Sep 401,565 447,182 499,326 575,568 694,161 -

Okt 401,788 457,196 500,878 604,913 699,218 -

Nov 407,162 463,738 507,603 621,880 720,979 -

Des 431,397 480,394 571,008 669,827 783,384 -

(Sumber : Data diolah)

Tabel 4.1 menunjukan perkembangan jumlah dana pihak

ketiga pada Bank Persero periode Januari 2005 – Juni 2010. Pada

masa penelitian ini jumlah Dana Pihak Ketiga terendah terjadi pada

bulan Februari 2005 yaitu sebesar Rp.366.388 (miliyar), sedangkan

Page 88: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

72

jumlah Dana Pihak Ketiga tertinggi terjadi pada bulan November

2010 yaitu sebesar Rp.798.125 (miliyar).

Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif data tersebut

dapat kita lihat melalui grafik sebagai berikut.

Gambar 4.1

Grafik Dana Pihak Ketiga (DPK)

(Sumber : Data diolah)

Pada grafik di atas, Dana Pihak Ketiga (DPK) menunjukkan

kecenderungan yang terus meningkat, hal ini sejalan dengan

perkembangan jumlah kantor Bank Persero yang terus meningkat

sehingga semakin besar juga dana masyarakat atau Dana Pihak Ketiga

(DPK) yang dapat diserap oleh Bank Persero.

b. Analisis Deskriptif Non Performing Loan (NPL)

Menurut Manurung dan Rahardja (2004: 196), NPL (Non

Performing Loan) terbagi menjadi dua, yaitu kredit tak lancar dan

kredit macet, kredit tak lancar adalah kredit yang masih dilakukan

pembayarannya, tetapi lebih lambat dari jadwal yang seharusnya.

Page 89: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

73

Sedangkan kredit macet adalah kredit yang sejak + 21 bulan

dikategorikan diragukan, belum ada pelunasan atau upaya

penyelamatan kredit. NPL (Non Perfoming Loan) atau tingkat kredit

macet menunjukkan berapa persen kredit yang bermasalah dari

keseluruhan kredit yang mereka kucurkan ke masyarakat. NPL juga

merupakan faktor yang sangat penting bagi penilaian kinerja

perbankan, bahkan hampir semua rasio nilainya dipengaruhi oleh NPL.

Bank Indonesia sebagai regulator perbankan di Indonesia telah

mengeluarkan peratuaran Surat Edaran Bank Indonesia No.

6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 yang menetapkan NPL maksimim

5%. Semakin rendah NPL semakin bagus karena jumlah kredit yang

bermasalah/macet pada bank tersebut semakin kecil begitupun

sebaliknya semakin tinggi NPL suatu bank maka akan semakin besar

kredit yang bermasalah/macet pada bank tersebut. NPL yang

digunakan adalah NPL pada Bank Kelompok Persero.

Data NPL yang digunakan adalah perkembangan NPL pada

kelompok Bank Persero periode bulan Januari 2005 – bulan Juni 2010.

Data NPL tersebut diperolah dari Statistik Perbankan Indonesia pada

situs www.bi.go.id pada tanggal 1 November 2010.

Page 90: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

74

Tabel 4.2

Non Performing Loan (NPL)

Bulan Tahun

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Jan 0,0643 0,1533 0,1083 0,0689 0,043 0,0319

Feb 0,0643 0,1595 0,1105 0,0679 0,0453 0,0326

Mar 0,059 0,1608 0,1043 0,0559 0,0497 0,0307

Apr 0,0618 0,1569 0,1082 0,0569 0,0503 0,0314

Mei 0,114 0,1617 0,1076 0,0556 0,0513 0,0336

Jun 0,1301 0,1603 0,1003 0,0515 0,0466 0,0301

Jul 0,1441 0,1639 0,1013 0,0511 0,0481 -

Agu 0,1574 0,1632 0,1008 0,0502 0,048 -

Sep 0,1529 0,154 0,0868 0,0462 0,0436 -

Okt 0,1461 0,163 0,085 0,0458 0,0449 -

Nov 0,1529 0,1593 0,0809 0,048 0,0428 -

Des 0,1475 0,107 0,065 0,0374 0,0346 -

(Sumber : Data diolah)

Tabel 4.2 menunjukkan perkembangan tingkat NPL pada

kelompok Bank Persero periode bulan Januari 2005 – bulan Juni 2010.

Pada masa penelitian ini NPL terendah terjadi pada bulan Juni 2010

yaitu sebesar 0,301, sedangkan NPL tertinggi terjadi pada bulan Juli

2006 yaitu sebesar 0,1639.

Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif data tersebut

dapat kita lihat melalui grafik sebagai berikut.

Page 91: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

75

Gambar 4.2

Grafik Non Performing Loan (NPL)

(Sumber: Data diolah)

Grafik diatas menunjukkan kecenderungan NPL yang terus

menurun, hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesehatan aktiva

produktif Bank Persero yang semakin membaik, karena masyarakat

yang mengalami kredit macet sudah sedikit jumlahnya. Hal ini tampak

pada periode Januari 2005 hingga Juni 2010 terjadi penurunan Non

Performing Loan dengan tingkat rata-rata sebesar -18,83 persen per

tahunnya.

c. Analisa Deskriptif Capital Adequecy Ratio (CAR)

Menurut Riyadi (2006:161) Capital Adequacy Ratio (CAR)

yaitu rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang harus dimiliki

oleh bank. CAR memperlihatkan kemampuan bank dalam memenuhi

kecukupan modalnya. CAR merupakan indikator terhadap kemampuan

bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari

kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva beresiko, CAR

juga menjadi indikator untuk melihat tingkat efisiensi dana modal bank

Page 92: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

76

yang digunakan untuk investasi. Apabila persentase CAR terlalu kecil

(lebih rendah dari standar BI) maka bank tersebut termasuk ke dalam

kategori bank tidak sehat, namun apabila persentase CAR terlalu besar

berarti terlalu besar dana bank yang menganggur (idle fund).

Data CAR yang digunakan adalah perkembangan CAR pada

kelompok Bank Persero periode bulan Januari 2005 – bulan Juni 2010.

Data CAR tersebut diperolah dari Statistik Perbankan Indonesia pada

situs www.bi.go.id

Tabel 4.3

Capital Adequecy Ratio (CAR)

Bulan Tahun

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Jan 0,2376 0,2093 0,2227 0,2052 0,157 0,1567

Feb 0,2339 0,2049 0,2243 0,2094 0,1562 0,1562

Mar 0,2299 0,2194 0,2053 0,1992 0,1553 0,1615

Apr 0,2321 0,2219 0,215 0,187 0,1485 0,1537

Mei 0,2058 0,2169 0,2117 0,1679 0,1457 0,1513

Jun 0,1983 0,2038 0,1963 0,1545 0,1421 0,1413

Jul 0,2009 0,2085 0,196 0,1574 0,1381 -

Agu 0,1989 0,2068 0,2023 0,1539 0,1351 -

Sep 0,1978 0,1925 0,2297 0,1505 0,1327 -

Okt 0,1992 0,2054 0,1984 0,1435 0,1311 -

Nov 0,2019 0,2063 0,1906 0,14 0,1277 -

Des 0,1943 0,212 0,1785 0,1431 0,1381 -

(Sumber : Data diolah)

Tabel 4.3 menunjukkan perkembangan tingkat CAR pada

kelompok Bank Persero periode bulan Januari 2005 – bulan Juni 2010.

Pada masa penelitian ini CAR terendah terjadi pada bulan November

Page 93: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

77

2009 yaitu sebesar 0,1277, sedangkan CAR tertinggi terjadi pada bulan

Januari 2005 yaitu sebesar 0,2376.

Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif data tersebut

dapat kita lihat melalui grafik sebagai berikut.

Gambar 4.3

Grafik Capital Adequecy Ratio (CAR)

(Sumber: Data diolah)

Grafik di atas menggambarkan fluktuasi tingkat kecukupan

modal Bank Persero yang cenderung menurun, hal ini tampak pada

periode Januari 2005 hingga Juni 2010 terjadi penurunan Capital

Adequacy Ratio dengan tingkat rata-rata sebesar -5,64 persen. Hal ini

disebabkan peningkatan kredit yang tidak sebanding dengan

peningkatan modal, sehingga menyebabkan rasio permodalan (CAR)

cenderung menurun.

d. Analisis Deskriptif Loan to Depoit Ratio (LDR)

Menurut Ahmad Faishol (2007: 151) LDR yaitu rasio antara

jumlah seluruh kredit yang diberikan Bank dengan dana yang diterima

oleh Bank.

Page 94: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

78

Menurut Riyadi (2003;146), LDR adalah perbandingan antara

total kredit yang diberikan dengan total Dana Pihak Ketiga yang dapat

dihimpun oleh Bank. LDR juga LDR akan menunjukan tingkat

kemampuan Bank dalam menyaluran dana pihak ketiga yang dihimpun

oleh Bank yang bersangkutan.

LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank untuk

membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

Data LDR yang digunakan adalah perkembangan LDR pada

kelompok Bank Persero periode bulan Januari 2005 – bulan Juni 2010.

Data LDR tersebut diperolah dari Statistik Perbankan Indonesia pada

situs www.bi.go.id.

Tabel 4.4

Loan to Deposit Ratio (LDR)

Bulan Tahun

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Jan 0,4927 0,584 0,5898 0,6412 0,7145 0,7008

Feb 0,5062 0,5824 0,5978 0,6592 0,7306 0,7338

Mar 0,5128 0,5915 0,6062 0,6854 0,734 0,7375

Apr 0,5161 0,5943 0,6032 0,6935 0,7368 0,7497

Mei 0,5378 0,5909 0,6066 0,7162 0,745 0,7653

Jun 0,5271 0,6013 0,6188 0,7131 0,7479 0,7563

Jul 0,5294 0,6025 0,6142 0,7442 0,7564 -

Agu 0,5353 0,6007 0,6359 0,7898 0,7564 -

Sep 0,5312 0,603 0,6433 0,766 0,7464 -

Okt 0,5317 0,595 0,6553 0,7589 0,7495 -

Nov 0,529 0,5957 0,6628 0,7556 0,7368 -

Des 0,5104 0,5993 0,6237 0,7027 0,6955 -

(Sumber : Data diolah)

Page 95: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

79

Tabel 4.4 menunjukkan perkembangan tingkat LDR pada

kelompok Bank Persero periode bulan Januari 2005 – bulan Juni 2010.

Pada masa penelitian ini LDR terendah terjadi pada bulan Februari

2005 yaitu sebesar 0,5062, sedangkan LDR tertinggi terjadi pada bulan

Mei 2010 yaitu sebesar 0,7653.

Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif data tersebut

dapat kita lihat melalui grafik sebagai berikut.

Gambar 4.4

Grafik Loan to Deposit Ratio (LDR)

(Sumber: Data diolah)

Grafik diatas menunjukkan peningkatan LDR sebesar 7,57

persen. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dalam kemampuan

bank membayar penarikan yang dilakukan deposan dengan

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya,

semakin tinggi rasio ini maka semakin rendah pula kemampuan

likuiditas bank.

Page 96: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

80

e. Analisis Deskriptif Return On Assets (ROA)

Menurut Riyadi (2007:156) ROA adalah rasio profitabilitas

yang menunjukkan perbandingan antara laba dengan total asset bank,

rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang

dilakukan oleh bank yang bersangkutan.

Data yang digunakan adalah data perkembangan Return on

Asset (ROA) pada kelompok Bank Persero periode bulan Januari 2005

– bulan Juni 2010. Data tersebut diperoleh dari Statistik Perbankan

Indonesia pada situs www.bi.go.id.

Tabel 4.5

Return on Asset (ROA)

Bulan Tahun

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Jan 0,0331 0,0151 0,0287 0,0328 0,0289 0,029

Feb 0,0333 0,0176 0,0305 0,0234 0,0292 0,0277

Mar 0,0343 0,0193 0,0274 0,0274 0,0274 0,0305

Apr 0,0371 0,0223 0,0271 0,0263 0,0263 0,0295

Mei 0,0327 0,0208 0,0276 0,0265 0,026 0,0287

Jun 0,005 0,0202 0,0267 0,0243 0,0268 0,0296

Jul 0,0069 0,0196 0,0266 0,0269 0,0264 -

Agu 0,0074 0,0196 0,0268 0,0273 0,0264 -

Sep 0,0042 0,0212 0,0265 0,0262 0,0257 -

Okt 0,0057 0,0208 0,0268 0,0265 0,0267 -

Nov 0,0102 0,0219 0,0268 0,026 0,0263 -

Des 0,0245 0,0222 0,0276 0,0272 0,0271 -

(Sumber : Data diolah)

Tabel 4.5 menunjukkan perkembangan Return on Assets

(ROA) pada Bank Persero periode Januari 2005 – Juni 2010. Pada

masa penelitian ini Return on Assets (ROA) terendah terjadi pada

Page 97: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

81

bulan September 2005 yaitu sebsesar 0,0042 atau 0,42%, sedangkan

Return on Assets (ROA) tertinggi terjadi pada bulan April 2005 yaitu

sebesar 0,0371 atau 3,71%.

Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, data tersebut

dapat kita lihat melalui grafik sebagai berikut.

Gambar 4.5

Grafik Return on Assets (ROA)

(Sumber : Data diolah)

Grafik diatas menggambarkan kinerja Bank Persero dilihat

dari sisi kinerja profitabilitas yang diukur dengan Return on Assetss

(ROA). Selama periode Januari tahun 2005 hingga Juli tahun 2007,

Bank Persero mengalami penurunan laba dengan rata-rata

pertumbuhan sebesar 5,6 persen per tahun. Namun, menjelang awal

tahun 2008, perolehan laba cenderung meningkat sebesar 0,9 persen

dari tahun sebelumnya. Return On Assets mengalami penurunan

kemungkinan dipicu oleh peningkatan Non Performing Financing

(NPF) yang mengharuskan bank harus menanggung biaya

pencadangan aktiva produktif sehingga berpotensi menurunkan

Page 98: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

82

profitabilitas. Meski demikian, secara keseluruhan pertumbuhan

Return on Assetss (ROA) Bank Persero mengalami peningkatan.

f. Analisis Deskriptif Penyaluran Kredit

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, kredit adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk

melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga,

imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

Data penyaluran kredit yang digunakan adalah total jumlah

kredit yang disalurkan oleh Bank Persero pada periode Januari 2005 –

Juni 2010. Data tersebut diperoleh dari Statistik Perbankan Indonesia

pada situs www.bi.go.id.

Tabel 4.6 Penyaluran Kredit (per milyar rupiah)

Bulan Tahun

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Jan 219,663 248,857 278,924 341,685 463,971 529,897

Feb 224,061 249,020 280,831 345,568 471,491 536,471

Mar 229,003 252,438 288,095 357,685 480,597 550,334

Apr 232,515 252,442 285,751 366,576 484,482 557,986

Mei 237,331 256,565 288,366 380,303 491,163 570,164

Jun 241,680 261,466 307,579 401,660 511,883 588,755

Jul 242,734 259,171 308,882 407,019 512,725 -

Agu 248,357 262,567 315,353 422,633 523,875 -

Sep 250,470 269,642 321,204 440,864 518,113 -

Okt 251,583 272,047 328,201 459,042 524,081 -

Nov 251,768 276,265 336,427 469,900 531,249 -

Des 256,413 287,910 356,151 470,665 544,870 -

(Sumber: Data diolah)

Page 99: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

83

Tabel 4.6 menunjukkan perkembangan penyaluran kredit pada

Bank Persero periode Januari 2005 - Juni 2010. Pada masa penelitian

ini jumlah penyaluran Kredit terendah terjadi pada bulan Januari 2005

yaitu sebesar Rp. 219.663,- (Milyar), dimana jika diperhatikan terjadi

kecenderungan peningkatan penyaluran Kredit dari bulan ke bulan

sampai tingkat tertinggi yaitu pada bulan Juni 2010 sebesar Rp.

588.755,- (Milyar).

Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, data tersebut

dapat kita lihat melalui grafik sebagai berikut.

Gambar 4.6

Grafik Penyaluran Kredit Bank Persero

(Sumber: Data diolah)

Grafik di atas menunjukkan perkembangan penyaluran kredit

pada Bank Persero selama periode Januari 2005 sampai Juni 2010

yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan

peningkatan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh

Bank Persero selama periode Januari 2005 hingga Juni 2010. Dengan

Page 100: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

84

rata-rata peningkatan sebesar 19,6 persen per tahun menunjukkan

konsistensi Bank Persero dalam menyalurkan kredit sebagai lembaga

intermediasi untuk membantu menggerakkan perekonomian dalam

negeri.

2. Analisis Jalur Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

Loan (NPL), Capital Adequecy Ratio (CAR), dan Loan to Deposit Ratio

(LDR) terhadap Return On Assets (ROA) serta Implikasinya terhadap

Penyaluran Kredit Pada Bank Persero

Analisis jalur ini dibagi menjadi tiga substruktur. Substruktur yang

pertama menganalisis pengaruh DPK, NPL, CAR, dan LDR sebagai

variabel eksogen terhadap ROA sebagai variabel endogen. Substruktur

yang kedua menganalisis pengaruh DPK, NPL, CAR, LDR, dan ROA

sebagai variabel eksogen terhadap penyaluran Kredit sebagai variabel

endogen. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan AMOS 16, maka

dapat digambarkan diagram jalur sebagai berikut.

Page 101: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

85

Gambar 4.7

Diagram Jalur dengan Hasil Perhitungan

(Sumber: Output Amos 16)

a. Analisis Korelasi

Korelasi antara DPK, NPL, CAR, dan LDR Kelompok Bank

Persero dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 4.7

Hasil Korelasi antara DPK, Modal Inti dan Inflasi

Korelasi Antar Variabel Estimasi Probabilitas

DPK < - - > NPL -0.773 0.000

DPK < - -> CAR -0.857 0.000

DPK < - -> LDR 0.880 0.000

NPL < - -> CAR 0.675 0.000

NPL < - -> LDR -0.742 0.000

CAR < - -> LDR -0.866 0.000

( Sumber : data diolah)

DPK

NPL

CAR

LDR

.63

ROA

.99

KREDIT

e1

e2

-.74

-.87

-.88

.67

.88

-.77

.23

.89

.31

-.85

-.04

.66

-.14

-.15

.11

Page 102: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

86

1) Korelasi antara DPK dan Non Performing Loan (NPL)

Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antara

variabel DPK dan NPL sebesar -0,773. Untuk menafsirkan angka

tersebut digunakan kriteria sebagai berikut:

0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)

> 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

> 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

> 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis:

Ho; ρ = 0 : Tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara

dua variabel

Ha;ρ ≠ 0 : Ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua

variablel

Pengujian berdasarkan signifikan:

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima

Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak

Korelasi sebesar -0,773 mempunyai maksud hubungan

antara variabel DPK dan NPL sangat kuat dan berlawanan.

Berlawanan artinya apabila terjadi kenaikan DPK, maka NPL akan

mengalami penurunan, dan sebaliknya. Korelasi dua variabel

Page 103: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

87

tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0 0 < 0,05 maka tidak

cukup bukti untuk menolak Ho; ρ = 0 dan menerima Ha; ρ ≠ 0

sehingga korelasi signifikan.

2) Korelasi antara DPK dengan Capital Adequecy Ratio (CAR)

Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antara

variabel DPK dan CAR sebesar -0.875. Korelasi sebesar -0.875

mempunyai maksud hubungan antara variabel DPK dan CAR

sangat kuat dan berlawanan. Berlawanan artinya jika DPK

mengalami kenaikan maka nilai dari CAR akan mengalami

penurunan, dan sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut

mempunyai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 maka tidak cukup

bukti untuk menolak Ho; ρ = 0 dan menerima Ha; ρ ≠ 0 sehingga

korelasi signifikan.

3) Korelasi antara DPK dan Loan to Deposit Ratio (LDR)

Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antara

variabel DPK dan LDR sebesar 0.880. Korelasi sebesar 0.880

mempunyai maksud hubungan antara variabel DPK dan LDR

sangat kuat dan searah. Searah artinya apabila terjadi kenaikan

DPK, maka nilai dari LDR akan mengalami kenaikan, dan

sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas

sebesar 0,000 > 0,05 maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; ρ =

0 dan menerima Ha; ρ ≠ 0 sehingga korelasi signifikan.

Page 104: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

88

4) Korelasi antara NPL dan CAR

Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antara

variabel NPL dan CAR sebesar 0.675. Korelasi sebesar 0.675

mempunyai maksud hubungan antara variabel NPL dan CAR kuat

dan searah. Searah artinya apabila terjadi kenaikan NPL, maka nilai

dari CAR akan mengalami kenaikan, dan sebaliknya. Korelasi dua

variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,000 > 0,05

maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; ρ = 0 dan menerima Ha;

ρ ≠ 0 sehingga korelasi signifikan.

5) Korelasi antara NPL dan LDR

Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antara

variabel NPL dan LDR sebesar -0.742. Korelasi sebesar -0.742

mempunyai maksud hubungan antara variabel NPL dan LDR kuat

dan berlawanan. Berlawanan artinya apabila terjadi kenaikan NPL,

maka nilai dari LDR akan mengalami penurunan, dan sebaliknya.

Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar

0,000 > 0,05 maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; ρ = 0 dan

menerima Ha; ρ ≠ 0 sehingga korelasi signifikan.

6) Korelasi antara CAR dan LDR

Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antara

variabel CAR dan LDR sebesar -0.866 Korelasi sebesar -0.866

mempunyai maksud hubungan antara variabel CAR dan LDR

sangat kuat dan berlawanan. Searah artinya apabila terjadi kenaikan

Page 105: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

89

CAR, maka nilai dari LDR akan mengalami penurunan, dan

sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas

sebesar 0,000 > 0,05 maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; ρ =

0 dan menerima Ha; ρ ≠ 0 sehingga korelasi signifikan.

b. Analisis Jalur Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Loan (NPL), Capital Adequecy Ratio (CAR), dan Loan

to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Assets (ROA)

Adapun gambar hasil analisis diagram jalur sub struktur

pertama adalah sebagai berikut.

Gambar 4.8

Diagram Jalur Substruktur I

(Sumber : Output Amos 16)

Analisis jalur sub struktur yang pertama adalah menganalisis

pengaruh DPK, NPL, CAR, dan LDR terhadap ROA baik secara

DPK

NPL

CAR

LDR

.63

ROA

e1

-.74

-.87

-.68

.67

.88

-.77

.23

.89

.31

-.85

Page 106: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

90

simultan maupun secara parsial. Untuk melihat besarnya pengaruh

secara simultan dapat terlihat pada kolom estimasi pada tabel Square

Multiple Correlation. Besarnya pengaruh antara variabel secara

individu dapat terlihat dari besarnya angka estimasi pada tabel

Standardized Regression Weight. Sedangkan untuk melihat

signifikansi pengaruh antar variabel dapat terlihat pada angka di tabel

Regression Weight kolom Probability. (Lihat Lampiran) .Adapun

hasil perhitungan dengan menggunakan AMOS 16 adalah sebagai

berikut.

Tabel 4.8

Pengaruh antara DPK, NPL, CAR, dan LDR terhadap ROA

Pengaruh antar variable Estimasi Probabilitas R Square

DPK - - > ROA 0.229 0.242

0.629

NPL - - > ROA -0.854 0.000

CAR - - > ROA 0.890 0.000

LDR - - > ROA 0.309 0.085

(Sumber : data diolah)

Untuk melihat pengaruh DPK, NPL, CAR, dan LDR secara

gabungan terhadap ROA, kita dapat melihat hasil perhitungan pada

tabel 4.8 khususnya angka R square.

Besarnya angka R square (r2) adalah 0,629. Angka tersebut

digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel DPK, NPL,

CAR, dan LDR secara gabungan terhadap ROA dengan cara

Page 107: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

91

menghitung koefisien determinasi (KD) dengan menggunakan rumus

berikut:

KD = r2 x 100%

KD = 0,629 x 100%

KD = 62,9%

Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh variabel

DPK, NPL, CAR, dan LDR terhadap ROA secara gabungan adalah

62,9%, sedangkan sisanya sebesar 37,1% (100%-62,9%) dipengaruhi

oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabilitas kepuasan yang dapat

diterangkan dengan menggunakan variabel DPK, NPL, CAR, dan

LDR adalah sebesar 62,9%, sementara pengaruh yang disebabkan oleh

variabel-variebel lain di luar model ini adalah sebesar 37,1%.

Untuk melihat besarnya pengaruh DPK, NPL, CAR, dan LDR

terhadap ROA secara parsial, digunakan kolom estimasi pada tabel

4.8, sedangkan untuk melihat signifikansi digunakan kolom

probabilitas.

1) Pengaruh antara variabel DPK dengan ROA

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel

DPK dengan ROA, dapat melakukan langkah-langkah analisis

sebagai berikut:

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,242 > 0,05. maka

tidak cukup data untuk menolak Ho; ρ = 0 dan menerima Ha; ρ ≠ 0.

Page 108: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

92

Artinya, tidak ada hubungan linier antara variabel DPK dengan

ROA. Besarnya pengaruh DPK terhadap ROA sebesar 0.229 atau

22,9%

Dana Pihak Ketiga memiliki pengaruh yang positif dan tidak

signifikan terhadap ROA. Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh R. Taufik Ahmad Hidayat (2010) bahwa Dana Pihak

Ketiga dan portofolio kredit secara simultan dan parsial tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA maupun NIM. Hal

ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuliani (2007)

bahwa total DPK tidak signifikan terhadap ROA. Dalam penelitian

juga menunjukkan untuk mengukur tingkat profitabilitas/rentabilitas

suatu bank variabel DPK tinggi tidak menjadi tolok ukur bank

memperoleh laba yang tinggi. Walaupun secara teori jika DPK tinggi

berarti masyarakat mempercayakan uangnya untuk dikelola oleh

bank. Total DPK diperoleh dengan menjumlahkan rekening dari

pihak ketiga yaitu tabungan, giro dan deposito. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan Kesowo dalam Kuncoro

dan Suhardjono (2002).

2) Pengaruh antara variabel NPL dengan ROA

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel

Inflasi dengan Return on Assets (ROA), dapat melakukan langkah-

langkah analisis sebagai berikut:

Page 109: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

93

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,000 < 0,05. Maka

telah cukup data untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya, ada

hubungan linier antara variabel NPL dengan ROA. Besarnya

pengaruh NPL pada ROA sebesar -0,854 atau -85,4%.

NPL memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan

terhadap ROA. Artinya, apabila NPL mengalami kenaikan, maka

ROA akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriani

Prastiyaningtyas (2010) pada Bank Umum Go Public Yang Listed di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008, bahwa NPL berpengaruh

signifikan negatif terhadap profitabilitas bank yang diukur dengan

ROA. Menurut catatan Bank Indonesia, kredit macet disebabkan

antara lain penurunan kualitas kredit yang disebabkan oleh

penurunan kondisi keuangan debitor, keterlambatan pembayaran,

masalah pembayaran lain, buruknya prospek usaha debitor dan efek

penerapan Peraturan Bank Indonesia nomor 7/2/PBI/2005 tentang

Penilaian Kualitas Bank Umum. Peningkatan NPL membutuhkan

pencadangan yang lebih besar, sehingga mengurangi laba operasi

(Fitriani Prastiyaningsih, 2007)

3) Pengaruh antara variabel CAR dengan ROA

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel

CAR dengan ROA, dapat melakukan langkah-langkah analisis

sebagai berikut:

Page 110: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

94

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,000 < 0,05. Maka

telah cukup data untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya, ada

hubungan linier antara variabel CAR dengan ROA. Besarnya

pengaruh CAR dengan ROA sebesar 0,890 atau 89%.

CAR memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

ROA. Artinya, apabila CAR mengalami kenaikan, maka ROA juga

akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Hasil ini

didukung oleh pendapat yang dikemukakan oleh Amiranti Masya

(2009) yang secara rinci berpendapat bahwa rasio CAR berpengaruh

secara signifikan terhadap ROA. Hasil ini juga sesuai dengan

penelitian yang dilakukan dengan Edward Gagah Purwana (2009)

yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan

terhadap profitabilitas (ROA). Pendanaan yang efisien akan terjadi

bila perusahaan mempunyai capital yang optimal. Capital yang

optimal dapat diartikan sebagai struktur modal yang dapat

meminimalkan biaya penggunaan modal keseluruhan atau biaya

modal rata-rata, sehingga memaksimalkan nilai perusahaan

(Ratnawati, 2007)

4) Pengaruh antara variabel LDR dengan ROA

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel

LDR dengan ROA dapat melakukan langkah-langkah analisis

sebagai berikut:

Page 111: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

95

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,085 > 0,05. Maka

tidak cukup data untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya,

tidak ada hubungan linier antara variabel LDR dengan ROA.

Besarnya pengaruh LDR dengan ROA sebesar 0,309 atau 30,9%.

LDR memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan

terhadap ROA. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Alfan Indrawan (2009), bahwa variabel LDR berpengaruh

positif dan tidak signifikan terhadap ROA.

Arifin (2002 : 70) yang menyatakan bahwa terlalu banyak

likuiditas akan mengorbankan tingkat pendapatan terlalu sedikit

akan berpotensi untuk meminjam dana dengan harga yang yang

tidak dapat diketahui sebelumnya, yang dapat berakibat

meningkatkan biaya dan akhirnya menurunkan profitabilitas.

Terlebih bank syariah yang dilarang melakukan peminjaman dana

yang berbasis bunga, tentu akan sulit memperoleh dana.

c. Analisis Jalur Pengaruh Variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Loan (NPL), Capital Adequecy ratio (CAR), Non

Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Return

On Assets (ROA) terhadap penyaluran Kredit

Adapun gambar hasil analisis diagram jalur sub struktur kedua

adalah sebagai berikut.

Page 112: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

96

Gambar 4.9

Diagram Jalur Substruktur II

(Sumber : Output Amos 16)

Analisis jalur sub struktur yang kedua adalah menganalisis

pengaruh DPK, NPL, CAR, LDR, dan ROA terhadap penyaluran

Kredit baik secara simultan maupun secara parsial. Untuk melihat

besarnya pengaruh secara simultan dapat terlihat pada kolom estimasi

pada tabel Square Multiple Correlation. Besarnya pengaruh antara

variabel secara individu dapat terlihat dari besarnya angka estimasi

pada tabel Standardized Regression Weight. Sedangkan untuk melihat

signifikansi pengaruh antar variabel dapat terlihat pada angka di tabel

Regression Weight kolom Probability. Untuk melihat besarnya

pengaruh Ketiga tabel tersebut dapat dilihat pada lampiran. Adapun

Ringkasan hasil perhitungan dengan menggunakan Software AMOS 16

adalah sebagai berikut.

DPK

NPL

CAR

LDR

ROA

.53

KREDIT

e2

.89

.28

-.68

.17

-.58

-.55 2.81

-2.36

-.15

.92

-.42

Page 113: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

97

Tabel 4.9

Pengaruh antara DPK, NPL, CAR, LDR, dan ROA terhadap

penyaluran Kredit

Pengaruh antar variabel Estimasi Probabilitas R Square

DPK - - > Kredit 0.658 0.000

0.991

NPL - - > Kredit -0.145 0.000

CAR - - > Kredit -0.150 0.000

LDR - - > Kredit 0.111 0.000

ROA - - > Kredit -0.038 0.046

(Sumber : data diolah)

Untuk melihat pengaruh variabel DPK, NPL, CAR, LDR, dan

ROA terhadap penyaluran Kredit secara gabungan dapat dilihat pada

tabel 4.9 kolom R square.

Besarnya angka R square (r2) adalah sebesar 0,991. Angka

tersebut menjelaskan bahwa pengaruh DPK, NPL, CAR, LDR, dan

ROA terhadap penyaluran Kredit secara gabungan adalah 99,1%

(0,991 x 100%), sedangkan sisanya sebesar 0,9% (100% - 99,1%)

dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabilitas kepuasan

yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel DPK, NPL,

CAR, LDR, dan ROA terhadap penyaluran Kredit sebesar 99,1%,

sementara pengaruh 0,9% disebabkan oleh variabel-variabel lain di

luar model ini.

Untuk melihat besarnya pengaruh DPK, NPL, CAR, LDR, dan

ROA terhadap penyaluran Kredit secara parsial, digunakan kolom

Page 114: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

98

estimasi pada tabel 4.9, sedangkan untuk melihat signifikansi

digunakan kolom probabilitas.

1. Pengaruh antara variabel DPK dengan Penyaluran Kredit

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel Dana

Pihak Ketiga (DPK) dengan Penyaluran Kredit, dapat melakukan

langkah-langkah analisis sebagai berikut:

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,000 < 0,05. Maka

telah cukup data untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya, ada

hubungan linier antara variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan

Penyaluran Kredit. Besarnya pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) pada

Penyaluran Kredit sebesar 0,658 atau 65,8%.

Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap Penyaluran Kredit. Artinya, apabila terjadi

kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK), maka Penyaluran Kredit juga

akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Hasil ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Luh Gede Meydianawati (2007)

menyatakan bahwa DPK berpengaruh nyata dan positif terhadap

penawaran kredit investasi dan kredit modal kerja bank umum kepada

sektor UMKM. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa peran

intermediasi perbankan dalam menghidupkan sektor UMKM di

Indonesia masih sangat dipengaruhi oleh jumlah dana pihak ketiga

yang berhasil dihimpun bank umum di Indonesia.

Page 115: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

99

Bank adalah sebagai organisasi (Lembaga Keuangan) yang

berfungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkannya kembali pada masyarakat. Jumlah dana yang

dihimpun bank dari masyarakat sudah tentu berupa simpanan

tabungan, deposito dan giro. Semakin tinggi (besar) dana yang

dihimpun bank dari masyarakat maka jumlah penghimpunan dana

bank pun akan meningkat. Seiring dengan hal itu bank harus

menyalurkan dananya kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit.

(Arief Wibowo, 2007:43)

2. Pengaruh antara variabel NPL dengan Penyaluran Kredit

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel NPL

dengan Penyaluran Kredit, dapat melakukan langkah-langkah analisis

sebagai berikut:

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,000 < 0,05. Maka

telah cukup data untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya, ada

hubungan linier antara variabel NPL dengan Penyaluran Kredit.

Besarnya pengaruh NPL pada Penyaluran Kredit sebesar -0,145 atau -

14,5%.

NPL memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap

Penyaluran Kredit. Artinya, apabila terjadi kenaikan NPL, maka

Penyaluran Kredit akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya.

Hasil ini sesuai dengan penelitian Himaniar Triasdini (2010) yang

meneliti tentang pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penayluran

Page 116: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

100

Kredit Modal Kerja, menurutnya bahwa variabel NPL memiliki

hubungan yang negatif dan signifikan terhadap Penyaluran Kredit

Modal Kerja.

Nilai NPL yang tinggi akan menyebabkan bank cenderung

mengurangi jumlah kredit yang disalurkannya. Karena NPL yang

tinggi mengharuskan bank untuk menmbah cadangan penghapusan

yang lebih besar dan menyebabkan akan lebih berhati-hati sehingga

mengurangi alokasi dana bank dalam bentuk penyaluran kredit.

3. Pengaruh antara variabel CAR dengan Penyaluran Kredit

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel CAR

dengan Penyaluran Kredit, dapat melakukan langkah-langkah analisis

sebagai berikut:

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,000 < 0,05. Maka

telah cukup data untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya, ada

hubungan linier antara variabel CAR dengan Penyaluran Kredit.

Besarnya pengaruh CAR pada Penyaluran Kredit sebesar -0,150 atau -

15%.

CAR memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap

Penyaluran Kredit. Artinya, apabila terjadi kenaikan CAR, maka

Penyaluran Kredit akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya.

Hasil ini sesuai dengan penelitian Billy Arma Pratama (2009) yang

meneliti tentang pengaruh Analisis Faktro-Faktor Yang Mempengaruhi

Kebijakan Penayaluran Kredit Perbankan, menurutnya bahwa variabel

Page 117: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

101

CAR memiliki hubungan yang negatif dan signifikan terhadap

Penyaluran Kredit Perbankan. Semakin rendah CAR emakin besar

jumlah kredit yang akan disalurkan. Capital Adequacy Ratio (CAR)

merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank

dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha dan

menampung risiko kerugian dana yang diakibatkan oleh kegiatan

operasi bank (Ali, 2004). Semakin tinggi CAR maka semakin besar

pula sumber daya finansial yang dapat digunakan untuk keperluan

pengembangan usaha dan mengantisipasi potensi kerugian yang

diakibatkan oleh penyaluran kredit.

4. Pengaruh antara variabel LDR dengan Penyaluran Kredit

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel LDR

dengan Penyaluran Kredit, dapat melakukan langkah-langkah analisis

sebagai berikut:

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,000 < 0,05. Maka

telah cukup data untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya, ada

hubungan linier antara variabel LDR dengan Penyaluran Kredit.

Besarnya pengaruh LDR pada Penyaluran Kredit sebesar 0,111 atau

11,1%.

LDR memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

Penyaluran Kredit. Artinya, apabila terjadi kenaikan LDR, maka

Penyaluran Kredit juga akan mengalami kenaikan. Hasil ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Gerry Danistyo (2009) yang

Page 118: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

102

meneliti tentang pengaruh Analisis Faktro-Faktor Yang Mempengaruhi

Permintaan dan Penawaran Kredit UMKM di Indonesia, menurutnya

bahwa variabel LDR memiliki hubungan yang positif dan signifikan

terhadap Penawaran Kredit UMKM. Hasil estimasinya menunjukkan

bahwa penawaran kredit semakin meningkat seiring dengan

meningkatnya LDR. Sehingga dalam hal ini menandakan bahwa fungsi

intermediasi perbankan semakin membaik.

Menurut Warjiyo (2004), dalam kenyataannya perilaku

penawaran kredit perbankan tidak hanya dipengaruhi oleh dana yang

tersedia yang bersumber dari DPK (Dana Pihak Ketiga), tetapi juga

dipengaruhi oleh persepsi bank terhadap prospek usaha debitor dan

kondisi perbankan itu sendiri seperti permodalan atau CAR (Capital

Adequacy Ratio), jumlah kredit macet atau NPLs (Non Performing

Loans), dan LDR (Loan to Deposit Ratio).

5. Pengaruh antara variabel ROA dengan Penyaluran Kredit

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel ROA

dengan Penyaluran Kredit, dapat melakukan langkah-langkah analisis

sebagai berikut:

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,046 < 0,05. Maka

telah cukup data untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya, ada

hubungan linier antara variabel ROA dengan Penyaluran Kredit.

Besarnya pengaruh ROA pada Penyaluran Kredit sebesar -0,038 atau -

3,8%.

Page 119: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

103

ROA memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap

Penyaluran Kredit. Artinya, apabila terjadi kenaikan ROA, maka

Penyaluran Kredit akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yudi Mulyadi

(2009) yang meneliti tentang Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Jumlah Kredit Investasi Yang Dialokasikan Bank

Umum Nasional, menurutnya bahwa jumlah ROA baik dalam jangka

panjang maupun jangka pendek secara individu berpengaruh positif

terhadap jumlah alokasi kredit investasi, namun hanya dalam jangka

panjang saja variabel ROA signifikan terhadap jumlah alokasi kredit

investasi. Rendahnya pertumbuhan kredit selama semester I 2009

disebabkan antara lain oleh menurunnya kebutuhan kredit pengusaha

di sektor riil terkait dengan daya beli masyarakat dan ekspor yang

menurun, masih tingginya suku bunga kredit perbankan (meskipun BI

rate secara konsisten telah diturunkan), dan sikap bank yang cenderung

sangat berhati-hati dalam mengucurkan kreditnya. Jadi meskipun ROA

cenderung mengalami peningkatan, namun hal tersebut tidak dibarengi

dengan meningkatnya penyaluran kredit perbankan. (Kajian Stabilitas

Keuangan, 2009).

Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Francisca dan Siregar (2008) yang menggunakan metode regresi

berganda dengan SPSS 15, bahwa ROA memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap volume kredit. Selain itu, hal ini juga

Page 120: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

104

tidak sesuai dengan pendapat Muliaman Haddad (2004) yang

menyatakan bahwa besarnya ROA menjadi salah satu keputusan bank

untuk menyalurkan kredit.

Rangkuman seluruh pengujian pengaruh antar variabel eksogen

dan endogen tersebut diatas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 4.10

Pengujian Pengaruh antar Variabel Eksogen dengan Endogen

Pengaruh Variabel Estimasi Probabilitas Kesimpulan

DPK ROA 0.229 0.242 Tidak Signifikan

NPL ROA -0.854 0.000 Signifikan

CAR ROA 0.890 0.000 Signifikan

LDR ROA 0.309 0.085 Tidak Signifikan

DPK Kredit 0.658 0.000 Signifikan

NPL Kredit -0.145 0.000 Signifikan

CAR Kredit -0.150 0.000 Signifikan

LDR Kredit 0.111 0.000 Signifikan

ROA Kredit -0.038 0.046 Signifikan

(Sumber : data diolah)

3. Uji Kesesuaian Model (Goodness of Fit)

Untuk mengetahui apakah model tersebut sudah sesuai atau belum,

maka dilakukan uji kesesuaian model (Goodness of Fit) sebagai berikut.

Page 121: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

105

Tabel 4.11

Hasil Uji Goodness of Fit Pengaruh DPK, NPL, CAR, dan LDR

Terhadap ROA Serta Implikasinya Terhadap Penyaluran Kredit

Laporan Statistik Nilai yang Direkomendasikan

(Imam Ghozali, 2008)

Hasil Keterangan

Absolut Fit

Prob. 2 Tidak signifikan (p > 0.05) - Model tidak cocok

2 /df

5

< 2

- -

RMSEA

< 0.1

< 0.05

< 0.01

0.05 x 0.08

0.801 Poor Fit

GFI 0.9 1 Perfect Fit

Incremental Fit

AGFI 0.9 - -

TLI 0.9 - -

NFI 0.9 1 Perfect Fit

Parsimonious Fit

PNFI 0-1.0 0 Poor Fit

PGFI 0-1.0 0 Poor Fit

(Sumber : data diolah)

Hasil uji Goodness of Fit tersebut masih banyak yang tidak

Terdefinisi maka pengujian tersebut dianggap kurang Fit. Hal ini

disebabakan dalam model tersebut masih banyak pengaruh antar variabel

yang tidak signifikan. Selanjutnya peneliti akan melakukan analisis jalur

model trimming. Analisis Jalur Model Trimming adalah model yang

digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur bila coefisien betanya

Page 122: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

106

(eksogen) tidak signifikan. Dalam hal ini peneliti menghilangkan salah

satu jalur (panah) yang memiliki koefisien betanya tidak signifikan dan

yang memiliki probabilitas terbesar. Rangkuman hasil trimming model

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.12

Hasil Uji Goodness of Fit Setelah Modifikasi

Indeks Goodness

of Fit

Cut-Off Value

Hasil Uji

Sebelum

Trimming

Trimming I

Absolut Fit

Prob.2

Tidak signifikan (p

> 0.05) - 0.244

Df 0 1

2 /df

5

< 2

- 1.356

RMSEA

< 0.1

< 0.05

< 0.01

0.05 x 0.08

0.801 0.074

GFI 0.9 1 0.993

Incremental Fit

AGFI 0.9 - 0.856

TLI 0.9 - 0.991

NFI 0.9 1 0.998

PNFI 0-1.0 0 0.067

PGFI 0-1.0 0 0.047

(Sumber : data diolah)

Page 123: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

107

Pada trimming pertama, jalur (panah) DPK terhadap ROA

dihilangkan karena memeliki probabilitas 0.242 > 0.05 (tidak signifikan).

Dari hasil modifikasi I model analisis jalur dengan menghilangkan jalur

(panah) DPK terhadap ROA, diperoleh indeks kesesuaian model yang

cukup baik dan sudah tidak menunjukkan probabilitas yang lebih dari

0,005. Dari modifikasi pertama, maka dapat diperoleh hasil perhitungan

dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 4.13

Hasil Perhitungan Pengaruh antar Variabel Setelah Trimming

Pengaruh Variabel Estimasi Probabilitas Kesimpulan

NPL - - > ROA -0.908 0.000 Signifikan

CAR - - > ROA 0.793 0.000 Signifikan

LDR - - > ROA 0.387 0.022 Signifikan

DPK - - > Kredit 0.658 0.000 Signifikan

NPL - - > Kredit -0.144 0.014 Signifikan

CAR - - > Kredit -0.150 0.000 Signifikan

LDR - - > Kredit 0.111 0.000 Signifikan

ROA - - > Kredit -0.038 0.044 Signifikan

(Sumber: data diolah)

Dikarenakan terjadi trimming yaitu dengan membuang bagian jalur

yang tidak signifikan, maka dari itu penelitian selanjutnya bertujuan

sebagai berikut:

Page 124: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

108

1. Untuk menganalisis pengaruh NPL, CAR, dan LDR terhadap ROA.

2. Untuk menganalisis pengaruh DPK, NPL,CAR, LDR, dan ROA

terhadap Penyaluran Kredit.

4. Analisis Jalur Setelah Trimming

Pengujian analisis jalur setelah trimming terdiri dari 2 (dua) sub

struktur. Yang pertama adalah pengaruh antara NPL, CAR, dan LDR

terhadap ROA baik secara simultan maupun parsial. Yang kedua

manganalisis pengaruh DPK, NPL, CAR, LDR, dan ROA trhadap

Penyaluran Kredit baik secara simultan maupun parsial. Dari hasil

perhitungan setelah trimming dengan menggunakan AMOS 16, maka dapat

digambarkan diagram jalur setelah trimming sebagai berikut.

Gambar 4.10

Hasil Perhitungan Diagram Jalur Setelah Trimming

(Sumber : Output Amos 16)

DPK

NPL

CAR

LDR

.62

ROA

.99

KREDIT

e1

e2

-.74

-.87

-.88

.67

.88

-.77

-.14

.79

.39

-.91

-.04

.66

-.15

.11

Page 125: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

109

Tabel 4.14

Hasil Korelasi antara DPK, NPL, CAR, dan LDR setelah Trimming

Korelasi Antar Variabel Estimasi Probabilitas

DPK < - - > NPL -0.773 0.000

DPK < - -> CAR -0.875 0.000

DPK < - -> LDR -0.880 0.000

NPL < - -> CAR 0.675 0.000

NPL < - -> LDR -0.742 0.000

CAR < - -> LDR -0.866 0.000

( Sumber : data diolah)

Korelasi antara DPK, NPL, CAR, dan LDR kelompok Bank

persero tidak berbeda dengan analisis korelasi sebelum trimming.

a. Analisis Jalur Pengaruh NPL, CAR, dan LDR Terhadap ROA

Secara Simultan dan Parsial

Adapun gambar hasil analisis diagram jalur sub struktur

pertama adalah sebagai berikut.

Gambar 4.11

Diagram Jalur Sub Struktur I Setelah Trimming

(Sumber : data diolah)

NPL

CAR

LDR

.62

ROA

-.74

-.87

.67

.79

.39

-.91

e1

Page 126: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

110

Agar lebih jelas diagram jalur tersebut disajikan dalam bentuk

ringkasan tabel sebagai berikut.

Tabel 4.15

Hasil Uji Pengaruh antara CAR, NPL, LDR terhadap ROA

Pengaruh antar variable Estimasi Probabilitas R Square

NPL - - > ROA -0,908 0,000

0,621 CAR - - > ROA 0,793 0,000

LDR - - > ROA 0,387 0,022

(Sumber : data diolah)

Besarnya pengaruh variabel NPL, CAR, dan LDR terhadap

ROA secara simultan adalah 62,1%, sedangkan sisanya sebesar

37,9% (100%-62,1) dipengaruhi oleh faktor lain. Besarnya

pengaruh NPL terhadap ROA sebesar -0.908 atau -90,8%,

pengaruh CAR terhadap ROA sebesar 0.793 atau 79,3% dan

pengaruh LDR terhadap ROA sebesar 0,387 atau 38,7%.

1) Pengaruh antara variabel NPL terhadap ROA

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,000 < 0,05. Maka

telah cukup data untuk menolak H0 dan menerima Ha. Artinya,

ada hubungan linier antara variabel Non Performing Loan (NPL)

dengan Return on Assets (ROA). Besarnya pengaruh DPK pada

ROA yaitu sebesar -0,908 atau -90,8%.

NPL memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan pada

ROA. Artinya, apabila terjadi kenaikan NPL, maka ROA akan

mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Hasil ini sesuai

Page 127: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

111

dengan penelitian Diana Puspitasari (2009) yang meneliti tentang

Analisis Pengaruh CAR, NPL, PDN, NIM, BOPO, LDR, Dan

Suku Bunga SBI Terhadap ROA, menurutnya bahwa Non

Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap Return On Asset (ROA) dapat diterima. Peningkatan

Non Performing Loan (NPL) akan mempengaruhi profitabilitas

bank, karena semakin tinggi Non Performing Loan (NPL) maka

akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan

jumlah kredit bermasalah semakin besar, dan oleh karena itu bank

harus menanggung kerugian dalam kegiatan operasionalnya

sehingga berpengaruh terhadap penurunan laba (ROA) yang

diperoleh 90 bank. Non Performing Loan (NPL) yang rendah

mengindikasikan kinerja keuangan bank semakin baik.

2) Pengaruh antara variabel CAR terhadap ROA

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,000< 0,05. Maka

telah cukup data untuk menolak H0 dan menerima Ha. Artinya,

ada hubungan linier antara variabel CAR dengan Return on Assets

(ROA). Besarnya pengaruh CAR pada Return on Assets (ROA)

sebesar 0,793 atau 79,3%.

CAR memiliki pengaruh yang positif dan signifikan pada

Return on Assets (ROA). Artinya, apabila terjadi kenaikan CAR,

maka Return on Assets (ROA) juga akan mengalami peningkatan,

begitu juga sebaliknya. Kecukupan modal bank mencerminkan

Page 128: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

112

modal sendiri perusahaan, semakin besar kecukupan modal bank

maka semakin besar ROA, karena dengan modal yang besar,

manajemen bank sangat leluasa dalam menempatkan dananya

kedalam aktivitas investasi yang menguntungkan. (Ahmad

Buyung Nusantara, 2009:61)

3) Pengaruh antara variabel LDR terhadap ROA

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,022< 0,05. Maka

telah cukup data untuk menolak H0 dan menerima Ha. Artinya,

ada hubungan linier antara variabel LDR dengan Return on Assets

(ROA). Besarnya pengaruh LDR pada Return on Assets (ROA)

sebesar 0,387 atau 38,7%.

LDR memiliki pengaruh yang positif dan signifikan pada

Return on Assets (ROA). Artinya, apabila terjadi kenaikan LDR,

maka Return on Assets (ROA) juga akan mengalami peningkatan,

begitu juga sebaliknya. Hasil ini sesuai dengan penelitian Astohar

(2009) yang meneliti tentang Analisis Faktor – Faktor Yang

Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Di Indonesia,

menurutnya bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas

perbankan (ROA dan ROE) di Indonesia. Dalam penelitian

tersebut menunjukkan bahwa bahwa Loan to Deposit Ratio

(LDR) perbankan terbukti berpengaruh positif dan signifikan

terhadap profitabilitas perbankan di Indonesia. Hal ini

Page 129: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

113

membuktikan bahwa peningkatan LDR semakin meningkat pula

profitabilitas perbankan (ROA dan ROE).

b. Analisis Jalur Pengaruh DPK, NPL, CAR, LDR, dan ROA

terhadap Penyaluran Kredit Secara Simultan dan Parsial

Adapun gambar hasil analisis diagram jalur sub struktur kedua

adalah sebagai berikut.

Gambar 4.12

Diagram Jalur Sub Struktur II Setelah Trimming

(Sumber : Output Amos 16)

Agar lebih jelas diagram jalur tersebut disajikan dalam bentuk

ringkasan tabel sebagai berikut.

DPK

NPL

CAR

LDR

.62

ROA

.99

KREDIT

e2

-.74

-.87

-.88

.67

.88

-.77

-.14

-.04

.66

-.15

.11

Page 130: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

114

Tabel 4.16

Hasil Uji Pengaruh antara DPK, NPL, CAR, LDR, dan ROA pada

Kredit

Pengaruh antar variabel Estimasi Probabilitas R Square

DPK - - > Kredit 0.658 0.000

0.991

NPL - - > Kredit -0.144 0.000

CAR - - > Kredit -0.150 0.000

LDR - - > Kredit 0.111 0.000

ROA - - > Kredit -0.038 0.044

(Sumber : data diolah)

Besarnya pengaruh variabel DPK, NPL, CAR, LDR, dan ROA

terhadap Penyaluran Kredit secara simultan adalah 99,1%, sedangkan

sisanya sebesar 0,9% (100%-99,1%) dipengaruhi oleh faktor lain.

Besarnya pengaruh DPK terhadap Penyaluran Kredit sebesar 0.658

atau 65,8% dan NPL terhadap Penyaluran Kredit sebesar -0,144 atau

14,4%, CAR terhadap Penyaluran Kredit sebesar -0,150 atau 15%,

LDR terhadap Penyaluran Kredit sebesar 0,111 atau 11,1%, dan ROA

terhadap Penyaluran Kredit sebesar -0,038 atau 3,8%

1. Pengaruh antara variabel DPK dengan Penyaluran Kredit

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,000 < 0,05. maka

telah cukup data untuk menolak H0 dan menerima H1. Artinya,

ada hubungan linier antara variabel DPK dengan disalurkan.

Besarnya pengaruh DPK terhadap kredit yang disalurkan sebesar

0,658 atau 65,8%.

Page 131: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

115

Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap Kredit yang disalurkan. Artinya, apabila

terjadi kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK), maka kredit yang

disalurkan juga akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Billy Arma

Pratama (2010) bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit.

Kenaikan dan penurunan alokasi KUK karenanya sangat

dipengaruhi oleh jumlah dana yang tersimpan pada bank umum.

Semakin besar jumlah dana dari pihak ketiga yang ada pada bank

umum maka akan semakin besar pula jumlah alokasi KUK.

(Condro Wahyu Sujati, 2007:86).

2. Pengaruh antara variabel NPL dengan Penyaluran Kredit

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,000 < 0,05. Maka

telah cukup data untuk menolak H0 dan menerima Ha. Artinya, ada

hubungan linier antara variabel NPL terhadap Kredit kredit yang

disalurkan. Besarnya pengaruh NPL terhadap kredit yang

disalurkan sebesar -0,144 atau -14,4%.

NPL memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan

terhadap Kredit yang disalurkan. Artinya, apabila nilai NPL

meningkat maka Kredit yang disalurkan akan mengalami

penurunan, begitu pula sebaliknya. Hal ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Luh Gede Meydianawathi (2007) dengan

Page 132: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

116

menggunakan metode (OLS) Ordinary Least Square dan bantuan

program Eviews, yang menemukan bahwa variabel NPL secara

parsial menunjukkan pengaruh yang signifikan dan negatif

terhadap Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja bank Umum

pada sector UMKM. Selama masa observasi NPL kredit Investasi

dan Modal Kerja yang tinggi menyebabkan Kredit Investasi dan

Modal Kerja bank Umum kepada sector UMKM berkurang.

Sebaliknya, NPL yang rendah secara signifikan meningkatkan

Kredit Investasi bank Umum kepada sector ini. Hasil ini sejalan

dengan fenomena dimana NPL yang tinggi menyebabkan bank

harus membentuk cadangan penghapusan yang lebih besar

sehingga dana yang dapat disalurkan lewat pemberian kredit juga

semakin berkurang.

3. Pengaruh antara variabel CAR dengan Penyaluran Kredit

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,000 < 0,05. Maka

telah cukup data untuk menolak H0 dan menerima Ha. Artinya, ada

hubungan linier antara variabel CAR terhadap Kredit kredit yang

disalurkan. Besarnya pengaruh CAR terhadap kredit yang

disalurkan sebesar -0,150 atau -15%.

CAR memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan

terhadap kredit yang disalurkan. Artinya, apabila nilai CAR

meningkat maka kredit yang disalurkan akan mengalami

penurunan, begitu pula sebaliknya. Hasil ini sesuai dengan

Page 133: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

117

penelitian yang dilakukan oleh Amiranti Marsya (2009), Hal ini

dikarenakan dana atau modal yang dimiliki suatu bank tersalurkan

kepada kredit UMKM yang diberikan kepada masyarakat sehingga

mengurangi permodalan bank.

4. Pengaruh antara variabel LDR dengan Penyaluran Kredit

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,000 < 0,05. Maka

telah cukup data untuk menolak H0 dan menerima Ha. Artinya, ada

hubungan linier antara variabel LDR terhadap kredit yang

disalurkan. Besarnya pengaruh LDR terhadap Kredit Investasi

sebesar 0,111 atau 11,1%.

LDR memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap kredit yang disalurkan. Artinya, apabila terjadi kenaikan

nilai LDR maka kredit yang disalurkan juga akan mengalami

kenaikan. Hasil penelitian Dewi Nur sa’adah (2006) dan Nila

Kurniawati (2010), menunjukkan bahwa LDR berpengaruh positif

signifikan terhadap Kredit. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian

yang penulis lakukan. Kenaikan simpanan masyarakat selalu

diikuti dengan kenaikan secara proporsional pada kredit yang

disalurkan oleh perbankan. Karena simpanan masyarakat sangat

berpengaruh terhadap ekonomi perbankan terutama di bidang

penyaluran kredit.

Page 134: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

118

5. Pengaruh antara variabel ROA dengan Penyaluran Kredit

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,000 < 0,05. Maka

telah cukup data untuk menolak H0 dan menerima Ha. Artinya, ada

hubungan linier antara variabel ROA terhadap kredit yang

disalurkan. Besarnya pengaruh ROA terhadap Kredit Investasi

sebesar -0,038 atau -3,8%.

ROA memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan

terhadap kredit yang disalurkan. Artinya, apabila terjadi kenaikan

pada nilai ROA maka kredit yang disalurkan akan mengalami

penurunan. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh penelitian Himaniar Triasdini (2006), menunjukkan bahwa

Return On Asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap

penyaluran Kredit Modal Kerja. Adanya perbedaan hasil antara

penelitian ini dengan sebelumnya dimungkinkan terjadi karena

dalam penggunaan data tahunan amatan dalam variabel ROA ini

terjadi fluktuasi dari tahun ke tahun sehingga menyebabkan

terjadinya pengaruh yang negatif.

c. Uji Kesesuaian Model (Goodness of Fit) Setelah Trimming

Untuk mengetahui apakah model tersebut sudah sesuai atau

belum, maka dilakukan uji kesesuaian model (Goodness of Fit) sebagai

berikut.

Page 135: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

119

Tabel 4.17

Hasil Uji Goodness of Fit Setelah Trimming

(Sumber : data diolah)

Dilihat dari nilai chi-square sebesar 1,356 dengan probabilitas

0,244 yang jauh diatas 0,05 dapat disimpulkan bahwa data empiris

sesuai dengan model. Begitu juga apabila dilihat dari kriteria fit

Laporan

Statistik

Nilai yang

Direkomendasikan

(Imam Ghozali, 2008)

Hasil Keterangan

Absolut Fit

2 (prob.) Tidak signifikan (p > 0.05) 1.356(0.244) Model cocok

Df 1

2 /df 5

< 2 1.356 good fit

RMSEA

< 0.1

< 0.05

< 0.01

0.05 x 0.08

0.074 good fit

GFI > 0.9 0.993 good fit

Incremental Fit

AGFI 0.9 0.856 good fit

TLI 0.9 0.991 good fit

NFI 0.9 0.998 good fit

Parsimonious

Fit

PNFI 0-1.0 0.067 Lebih besar lebih

baik

PGFI 0-1.0 0.047 Lebih besar lebih

baik

Page 136: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

120

lainnya seperti CMIN/DF ( 2 /df) sebesar 1,356 yang dapat

disimpulkan bahwa model sangat baik karena berada dibawah 2.

Begitu juga apabila dilihat dari kriteria fit lainnya seperti GFI, TLI,

NFI, AGFI yang berada di atas 0,90 yang dapat disimpulkan bahwa

model sangat baik. Nilai PNFI dan PGFI masih relatif kecil yang

menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan model yang signifikan.

Menurut Ghozali (2008) apabila salah satu kriteria tidak fit maka

dapat melihat kriteria fit yang lainnya.

d. Hubungan Langsung dan Tidak Langsung

Beberapa pengaruh langsung dan tidak langsung melalui ROA,

kredit yang disalurkan, serta melalui ROA dan Kredit yang disalurkan

dan pengaruh total dari DPK, NPL, CAR, LDR, dan ROA pada kredit

yang disalurkan dapat dilihat pada tabel dan uraian sebagai berikut:

1) Pengaruh antara variabel DPK terhadap Kredit

DPK memiliki pengaruh langsung (pengaruh total) terhadap Kredit

yaitu sebesar 0.658

2) Pengaruh antara variabel NPL terhadap ROA

NPL memiliki pengaruh langsung/pengaruh total terhadap

Pembiayaan sebesar -0,908.

3) Pengaruh antara variabel NPL terhadap Kredit

NPL memiliki pengaruh langsung terhadap Kredit sebesar -0,144.

Pengaruh tidak langsung NPL terhadap Kredit melalui ROA

Page 137: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

121

sebesar 0,034 (-0.908 x -0,038). Pengaruh total NPL terhadap

kredit sebesar -0,110 (-0,144 + 0,034).

4) Pengaruh antara variabel CAR terhadap ROA

CAR memiliki pengaruh langsung (pengaruh total) terhadap ROA

yaitu sebesar 0,793.

5) Pengaruh antara variabel CAR terhadap Kredit

CAR memiliki pengaruh langsung terhadap Kredit sebesar -0,150.

Pengaruh tidak langsung CAR terhadap Kredit melalui ROA

sebesar -0,030 (0,793 x -0,038). Pengaruh total CAR terhadap

kredit sebesar 0,180 (-0,150 - 0,030).

6) Pengaruh antara variabel LDR terhadap ROA

LDR memiliki pengaruh langsung (pengaruh total) terhadap ROA

yaitu sebesar 0.387.

7) Pengaruh antara variabel LDR terhadap Kredit

LDR memiliki pengaruh langsung terhadap Kredit sebesar 0,111.

Pengaruh tidak langsung CAR terhadap Kredit melalui ROA

sebesar -0,015 (0,387 x -0,038). Pengaruh total CAR terhadap

kredit sebesar 0,096 (0,111 - 0,015).

8) Pengaruh antara variabel ROA terhadap Kredit

ROA memiliki pengaruh langsung (pengaruh total) terhadap Kredit

yaitu sebesar -0,038.

Page 138: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

122

Tabel 4.18

Rangkuman Dekomposisi dari Koefisien Jalur, Pengaruh Langsung dan

Tidak Langsung, dan Pengaruh Total tentang DPK (X1), NPL (X2), CAR

(X3), LDR (X4) dan ROA (Y) terhadap Kredit (Z)

Pengaruh

variable

Pengaruh Kausal

Langsung

Tidak Langsung Total

Melalui Y

X1 → Z 0.658 - 0.658

X2 → Y -0.908 - -0.908

X2 → Z -0.144 0.034 -0.110

X3 → Y -0.793 - -0.793

X3 → Z -0.150 -0.030 0.180

X4 → Y 0.387 - 0.387

X4 → Z 0.111 -0.015 0.096

Y → Z -0.038 - -0.038

(Sumber : data diolah)

C. Interpretasi Hasil

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disusun persamaan path analysis

setelah trimming sebagai berikut :

1. Persamaan Sub Struktur I

Pembiayaan = -0.908 NPL + -0.793 CAR + 0.111 LDR + 0.379 1 ; R

square = 0,621

Page 139: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

123

Hasil pengujian setalah trimming secara simultan, diketahui variabel

NPL, CAR, dan LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank

Persero.

Hasil pengujian secara parsial, diketahui variabel NPL, CAR, dan LDR

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap ROA pada Bank

Persero. NPL memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap Return

On Assets (ROA). Artinya, apabila NPL mengalami kenaikan, maka ROA akan

mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Hal ini didukung dengan

penelitian yang dilakukan oleh Fitriani Prastiyaningtyas (2010) pada Bank

Umum Go Public Yang Listed di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008,

bahwa NPL berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas bank yang

diukur dengan ROA.

CAR memiliki pengaruh yang positif dan signifikan pada Return on

Assets (ROA). Artinya, apabila terjadi kenaikan CAR, maka Return on Assets

(ROA) juga akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Kecukupan

modal bank mencerminkan modal sendiri perusahaan, semakin besar

kecukupan modal bank maka semakin besar ROA, karena dengan modal yang

besar, manajemen bank sangat leluasa dalam menempatkan dananya kedalam

aktivitas investasi yang menguntungkan. (Ahmad Buyung Nusantara, 2009:61)

LDR memiliki pengaruh yang positif dan signifikan pada Return on

Assets (ROA). Artinya, apabila terjadi kenaikan LDR, maka Return on Assets

(ROA) juga akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Hasil ini

sesuai dengan penelitian Astohar (2009) yang meneliti tentang Analisis Faktor

Page 140: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

124

– Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Di Indonesia,

menurutnya bahwa loan to deposit ratio (LDR) perbankan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap profitabilitas perbankan (ROA dan ROE) di

Indonesia. Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa bahwa loan to

deposit ratio (LDR) perbankan terbukti berpengaruh positif dan signifikan

terhadap profitabilitas perbankan di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa

peningkatan LDR semakin meningkat pula profitabilitas perbankan (ROA dan

ROE).

2. Persamaan Sub Struktur II

FDR = 0,658 DPK + -0,144 NPL + -0,150 CAR + 0,111 LDR + -0,038 ROA

+ 0.009 2 ; R square = 0,991

Hasil pengujian setalah trimming secara simultan, diketahui variabel

DPK, NPL, CAR, LDR, dan ROA berpengaruh signifikan terhadap kredit pada

Bank Persero.

Hasil pengujian secara parsial, diketahui Dana Pihak Ketiga (DPK)

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kredit yang disalurkan.

Artinya, apabila terjadi kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK), maka kredit yang

disalurkan juga akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Billy Arma Pratama (2010)

bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap penyaluran kredit.

Page 141: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

125

Kenaikan dan penurunan alokasi KUK karenanya sangat dipengaruhi

oleh jumlah dana yang tersimpan pada bank umum. Semakin besar jumlah

dana dari pihak ketiga yang ada pada bank umum maka akan semakin besar

pula jumlah alokasi KUK. (Condro Wahyu Sujati, 2007:86).

NPL memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap Kredit

yang disalurkan. Artinya, apabila nilai NPL meningkat maka Kredit yang

disalurkan akan mengalami penurunan, begitu pula sebaliknya. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Luh Gede Meydianawathi (2007)

dengan menggunakan metode (OLS) Ordinary Least Square dan bantuan

program Eviews, yang menemukan bahwa variabel NPL secara parsial

menunjukkan pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap Kredit Investasi

dan Kredit Modal Kerja bank Umum pada sector UMKM. Selama masa

observasi NPL kredit Investasi dan Modal Kerja yang tinggi menyebabkan

Kredit Investasi dan Modal Kerja bank Umum kepada sector UMKM

berkurang. Sebaliknya, NPL yang rendah secara signifikan meningkatkan

Kredit Investasi bank Umum kepada sector ini. Hasil ini sejalan dengan

fenomena dimana NPL yang tinggi menyebabkan bank harus membentuk

cadangan penghapusan yang lebih besar sehingga dana yang dapat disalurkan

lewat pemberian kredit juga semakin berkurang.

CAR memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap kredit

yang disalurkan. Artinya, apabila nilai CAR meningkat maka kredit yang

disalurkan akan mengalami penurunan, begitu pula sebaliknya. Hasil ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Amiranti Marsya (2009), Hal ini

Page 142: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

126

dikarenakan dana atau modal yang dimiliki suatu bank tersalurkan kepada

kredit UMKM yang diberikan kepada masyarakat sehingga mengurangi

permodalan bank.

LDR memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kredit

yang disalurkan. Artinya, apabila terjadi kenaikan nilai LDR maka kredit yang

disalurkan juga akan mengalami kenaikan. Hasil penelitian Dewi Nur sa’adah

(2006) dan Nila Kurniawati (2010), menunjukkan bahwa LDR berpengaruh

positif signifikan terhadap Kredit. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang

penulis lakukan. Kenaikan simpanan masyarakat selalu diikuti dengan

kenaikan secara proporsional pada kredit yang disalurkan oleh perbankan.

Karena simpanan masyarakat sangat berpengaruh terhadap ekonomi perbankan

terutama di bidang penyaluran kredit.

ROA memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap kredit

yang disalurkan. Artinya, apabila terjadi kenaikan pada nilai ROA maka kredit

yang disalurkan akan mengalami penurunan. Hasil ini tidak sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh penelitian Himaniar Triasdini (2006),

menunjukkan bahwa Return On Asset berpengaruh positif dan signifikan

terhadap penyaluran Kredit Modal Kerja. Adanya perbedaan hasil antara

penelitian ini dengan sebelumnya dimungkinkan terjadi karena dalam

penggunaan data tahunan amatan dalam variabel ROA ini terjadi fluktuasi dari

tahun ke tahun sehingga menyebabkan terjadinya pengaruh yang negatif

terhadap kredit yang disalurkan.

Page 143: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

127

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengujian path analysis setelah trimming pada substruktur I

diketahui bahwa variabel Non Performing Loan (NPL), Capital Adequacy

Ratio (CAR), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) memiliki pengaruh

secara simultan terhadap Return On Assets (ROA) pada Bank Persero

sebesar 0,621. Hasil pengujian secara parsial, diketahui variable Non

Performing Loan (NPL) memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan

terhadap Return On Assets (ROA) pada Bank Persero, sedangkan variable

Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR)

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Return On Assets

(ROA) pada Bank Persero,

2. Hasil pengujian path analysis setelah trimming pada substruktur II Dana

Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Loan (NPL), Capital Adequacy

Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Return on Assets (ROA)

memiliki pengaruh secara simultan terhadap Kredit yang disalurkan pada

Bank Persero sebesar 0,991. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan

bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Loan to Deposit Ratio (LDR)

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kredit yang

Page 144: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

128

disalurkan pada Bank Persero, sedangkan Non Performing Loan (NPL),

Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Return on Assets (ROA) memiliki

pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap Kredit yang disalurkan

pada Bank Umum.

3. Pengujian substruktur I dan II, diketahui bahwa pengaruh langsung dan

tidak langsung yaitu variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki

pengaruh langsung terhadap Kredit yang disalurkan sebesar 0,658.

Pengaruh langsung Non Performing Loan (NPL) terhadap Return on

Assets (ROA) sebesar -0,908. Sedangkan pengaruh tidak langsung Non

Performing Loan (NPL) terhadap Kredit yang disalurkan melalui Return

on Assets (ROA) sebesar 0,034. Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR)

memiliki pengaruh langsung terhadap Return on Assets (ROA) sebesar

0,793. Sedangkan pengaruh tidak langsung Capital Adequacy Ratio (CAR)

terhadap Kredit yang disalurkan melalui Return on Assets (ROA) sebesar -

0,030. Variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) memiliki pengaruh

langsung terhadap Return on Assets (ROA) sebesar 0,387. Sedangkan

pengaruh tidak langsung Loan to Deposit ratio (LDR) terhadap Kredit

yang disalurkan melalui Return on Assets (ROA) sebesar -0,015. Pengaruh

langsung Return on Assets (ROA) terhadap Kredit yang disalurkan sebesar

-0,038.

Page 145: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

129

B. Implikasi

Berkaitan dengan implikasi pada penelitian ini, peneliti menganalisis

tiga 4 variabel independent yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Loan to Deposit Ratio

(LDR) terhadap variabel dependent yaitu Return on Assets (ROA) dan Kredit

yang disalurkan pada kelompok Bank Persero tahun 2005 bulan Januari

hingga tahun 2010 bulan Juni. Agar dapat memperoleh gambaran yang lebih

mendalam serta komprehensif maka penulis menyarankan beberapa hal

sebagai berikut:

1. Menggunakan data yang lebih akurat dengan jumlah data yang lebih

banyak dan dengan rentang waktu yang lebih panjang. Penggunaan data

yang lebih akurat dan dengan rentang waktu yang lebih panjang

memungkinkan hasil penelitian lebih baik.

2. Menambah variabel – variabel independent maupun dependent yang lebih

banyak lagi, seperti variabel moneter, pendapatan masyarakat dan

sebagainya untuk memperkaya perspektif analisis.

3. Menggunakan metode dan alat uji yang lebih lengkap dan akurat sehingga

diperoleh kesimpulan yang lebih valid.

Page 146: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

130

DAFTAR PUSTAKA

Agenor, P.R., J. Aizenman, dan A. Hoffmaister. 2000. The Credit Crunch in East

Asia : What Can Bank Excess Liquid Assets Tell Us? NBER, Inc.,

Cambridge, Working Paper 7951.

Agung, Juda, Bambang Kusmiarso. Erwin G. Hutapea. Andry Prasmuko dan

Nugroho Joko Prastowo. “Credit Crunch di Indonesia: Fakta, penyebab

dan Implikasi Kebijakan”, Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan

Moneter Bank Indonesia, Jakarta, 2001.

Ahmad Hidayat, R. Taufik, “Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Portofolio Kredit

Terhadap Profitabilitas Bank BRI Unit Dalem Kaum Bandung”, Tesis

UNPAD, Bandung, 2010.

Ali, Mashud. 2004. Asset Liability Management : Menyiasati Risiko Pasar dan

Risiko Operasional. Jakarta : PT. Gramedia.

Arifin, Zainul, Dasar-dasar Manajemen Bank syariah, Pustaka Alvabet, Jakarta:

2006.

Ayu, Dewi Gusti, “Pengaruh Tabungan dan Deposito terhadap Rentabilitas pada

Bank Umum”, Jurnal Universitas Gunadarma, 2008.

Bachruddin, 2006, Pengukuran Tingkat Efisiensi Bank Syariah dan Bank

Konvensional di Indonesia dengan Formula Davis Cole’s ROE for Bank,

Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 11, No. 1.

Bank Indonesia, “Kajian Mengenai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Rendahnya Penyaluran Kredit di Kota Ambon”, 2007.

Bank Indonesia, “Kajian Stabilitas Keuangan Bank Indonesia Maret 2010”,

Jakarta, 2010.

Bank Indonesia, “Laporan Tahunan Bank Indonesia 2005”, Jakarta, 2005.

Basar P, Adhly dan Ismady P, Ihsan, “Kondisi Perbankan 2009 dan Prospek

2010”, Economic Review, Desember 2009.

Page 147: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

131

Budisantoso, Totok dan Sigit Triandaru, ” Bank & Lembaga Keuangan Lain”,

Salemba Empat, Jakarta, 2006.

Dahlan, Siamat, 2004, Manajemen Lembaga Bank, Jakarta: Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia

Danistyo, Gery, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Dan

Penawaran Kredit UMKM Di Indonesia”, Skripsi IPB, Bogor, 2009.

Faishol, Ahmad, “Analisis Kinerja Keuangan Pada Bank Mu’amalat Indonesia

Tbk.”, JBM Januari, 2007.

Ghozali, Imam, “Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi Dengan

Program Amos 16.0”, Badan Penerbit UNDIP, Semarang, 2008.

Hanafi, Mamduh dan Halim, Abdul, 2005, Analisis Laporan Keuangan, UPP

AMP YKPN, Yogyakarta.

Harmanta dan Mahyus Ekananda, “Disentermediasi Fungsi Perbankan di

Indonesia pasca Krisis 1997: Faktor Permintaan dan Penawaran Kredit,

sebuah pendekatan dengan Model Diseqluibrium”, Buletin Ekonomi dan

Moneter dan Perbankan, Juni 2005.

Hasibuan, Drs. H. Malayu S.P., 2007, Dasar-Dasar Perbankan, PT Bumi Aksara,

Jakarta.

Indrawan, Alfan, “Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit

Ratio (LDR) dan Bopo Terhadap Return On Asset (ROA) Periode 2006-

2008”, Skripsi UIN, Malang, 2009.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, “Metodologi Penelitian untuk Bisnis dan

Akuntansi”, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta, 1999.

Kasmir, “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, Raja Grafindo Persada,

Jakarta, 2004.

Kasmir, “Dasar-Dasar Perbankan”, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.

Kasmir, “Manajemen Perbankan”, Jakarta:Rajawali Press, 2000.

Kasmir, “Manajemen Perbankan”, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003.

Page 148: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

132

Kasmir, Manajemen Perbankan, PT. Raja Grafindo Persada, cetakan kedua,

Jakarta, 2007.

Kurniawan, Taufik, “Determinan Tingkat Suku Bunga Pinjaman di Indonesia

Tahun 1983 – 2002”, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 2004.

Manurung, Mandala dan Prathama Rahardja, “Uang, Perbankan dan Ekonomi

Moneter (Kajian Kontekstual Indonesia)”, FEUI, Jakarta, 2004.

Marsya, Amiranti, “Analisis Pengaruh Variabel Internal dan Eksternal

Perbankan Terhadap Penawaran Kredit UMKM”, Skripsi sarjana FISIP

UI, Jakarta, 2009.

Meydianawathi, Luh Gede, ”Analisis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan

Kepada Sektor UMKM di Indonesia”, Buletin Studi Ekonomi Volume 12

Nomor 2 Tahun 2007.

Miskhin, Fredric S, “Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan”, Edisi 8

Salemba Empat, Jakarta, 2008.

Muliaman D. Hadad ,Wimboh Santoso, dan Armida Alisjahbana, 2004, Model

dan Estimasi Permintaan dan Penawaran Kredit Konsumsi Rumah

Tangga di Indonesi, Jurnal Bank Indonesia, (Online), Oktober 2004, Hal.

1-25.

Mulyadi, Yudi, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Kredit

Investasi Yang Dialokasikan Bank Umum Nasional Periode 2003 - 2007”,

Skripsi UNPAD, Bandung, 2009.

Nurfadly, Ahmad, “mistercela21.wordpress.com”, diakses tanggal 19 Juli 2011.

Nurhayati, Mafizatun, “Pemilihan Data (Sampel) Penelitian”, FE UMB, Jakarta,

2007.

Prastiyaningtyas, Fitriani, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas

Perbankan”, Skripsi Sarjana UNDIP, Semarang, 2010.

Pratama, Billy Arma, “Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan

Penyaluran Kredit Perbankan”, Tesis Universitas Diponogoro, 2010.

PSAK Nomor 31 dalam Standar Akuntansi Keuangan, 1999.

Page 149: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

133

Purwana, Edward Gagah, “Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR),

Loan To Deposit Ratio (LDR), Size, Bopo Terhadap Profitabilitas”, Tesis

UNDIP, Semarang, 2009.

Puspitasari, Diana, “Analisis Pengaruh CAR, NPL, PDN, NIM, BOPO, LDR, dan

Suku Bunga SBI terhadap ROA”, Tesis Universitas Diponogoro, 2009.

Republik Indonesia. Undang‐Undang No. 10 Tahun 1998.

Republik Indonesia. Undang-Undang No.3 Tahun 2004.

Rindhatmono, Ferdi, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas

Bank Pasca Merger Di Indonesia”, Tesis UNDIP, Semarang, 2005.

Rinjayani, Hesty, “Analisa Informasi Akuntansi terhadap Pemberian Kredit pada

PT. BRI (persero) Tbk Cabang Mataram”, Laporan Tugas Akhir STIE

AMM, 2009.

Riyadi, Slamet, “Banking Assets and Liabilitiy Management”, Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, Jakarta, 2006.

Riyadi, Slamet, “Banking Assets and Liability Management”, Penerbit FEUI,

Jakarta, 2003.

Riyadi, Slamet, ”Banking Assets And Liability Management”, FEUI, Jakarta :

2004

Rodoni, Ahmad dan Indoyama N, “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”,

Center for Sosial Economics Studies, Jakarta, 2007.

Rodoni, Ahmad, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, FEIS UIN Press, Jakarta,

2009.

Rosdiana, Hana, “Analisis Pengaruh CAR, NPL, LDR Terhadap ROA dan

Dampaknya Pada Penawaran Kredit Investasi pada Bank Persero”,

Skripsi FEUI, Jakarta, 2011.

Sentausa, Sentot A. 2009, Perbankan Minta BI Mempermudah Aturan,

Kompas.com. Rabu 25 Maret 2009.

Situs Bank Indonesia, “www.bi.go.id”, diakses tanggal 20 Januari 2011.

Situs Bank Indonesia, “www.bi.go.id-outlook ekonomi Indonesia”, 2009, diakses

tanggal 2 Agustus 2011.

Page 150: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

134

Sukirno, Sadono, ”Teori Pengantar Makroekonomi”, PT.Raja Grafindo Persada.

Jakarta, 2004.

Sumiati, Siti, “Analisis Pengaruh CAR, NPL, LDR, NIM, dan BOPO Terhadap

Tingkat Profitabilitas (ROA)”, Skripsi Sarjana FEIS, Jakarta, 2009.

Triasdini, Himaniar, “Pengaruh CAR, NPL Dan ROA Terhadap Penyaluran

Kredit Modal Kerja”, Skripsi UNDIP. Bandung, 2010.

Umar, Husain, “Research Methods in Finance and Banking”, PT Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta, 2002.

Warjiyo, Perry, “Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter di Indonesia”, Jakarta:

Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan BI, 2004.

Wibowo, Arief, “Pengaruh Jumlah Penghimpunan dana Bank, Suku Bunga

Kredit Modal Kerja, dan Tingkat Laju Inflasi Terhadap Jumlah Alokasi

Kredit Modal Kerja pada Bank-Bank Umum di Indonesia”, Skripsi sarjana

Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, 2007.

Yahya, Muhammad, “Analisis Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Likuiditas

Perbankan Periode 2004-2008”, Skripsi UIN, Malang, 2010.

Yuliani. “Hubungan Efisiensi Operasional Dengan Kinerja Profitabilitas Pada

Sektor Perbankan Yang Go Publik Di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal

Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 5 No 10, Desember, 2007.

Page 151: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

135

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Data variabel Dana Pihak Ketiga (DPK)

Bulan Tahun

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Jan 369704 426133 472915 532878 649338 756125

Feb 366388 427578 469799 524205 645356 731073

Mar 367765 426754 475222 521856 654751 746188

Apr 370794 424799 473697 528568 657564 744237

Mei 368892 434191 475388 530964 659249 745012

Jun 389020 434871 497053 563202 684450 778439

Jul 387818 430130 502842 546933 677812

Agust 392914 437092 495955 535128 696359

Sep 401565 447182 499326 575568 694161

Okt 401788 457196 500878 604913 699218

Nop 407162 463738 507603 621880 720979

Des 431397 480394 571008 669827 783384

(Sumber : Statistik Perbankan Indonesia)

B. Data Variabel Non Performing Loan (NPL)

Bulan Tahun

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Jan 0,0643 0,1533 0,1083 0,0689 0,043 0,0319

Feb 0,0643 0,1595 0,1105 0,0679 0,0453 0,0326

Mar 0,059 0,1608 0,1043 0,0559 0,0497 0,0307

Apr 0,0618 0,1569 0,1082 0,0569 0,0503 0,0314

Mei 0,114 0,1617 0,1076 0,0556 0,0513 0,0336

Jun 0,1301 0,1603 0,1003 0,0515 0,0466 0,0301

Jul 0,1441 0,1639 0,1013 0,0511 0,0481

Agust 0,1574 0,1632 0,1008 0,0502 0,048

Sep 0,1529 0,154 0,0868 0,0462 0,0436

Okt 0,1461 0,163 0,085 0,0458 0,0449

Nop 0,1529 0,1593 0,0809 0,048 0,0428

Des 0,1475 0,107 0,065 0,0374 0,0346

(Sumber : Statistik Perbankan Indonesia)

Page 152: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

136

C. Data Variabel Capital Adquecy Ratio (CAR)

Bulan Tahun

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Jan 0,2376 0,2093 0,2227 0,2052 0,157 0,1567

Feb 0,2339 0,2049 0,2243 0,2094 0,1562 0,1562

Mar 0,2299 0,2194 0,2053 0,1992 0,1553 0,1615

Apr 0,2321 0,2219 0,215 0,187 0,1485 0,1537

Mei 0,2058 0,2169 0,2117 0,1679 0,1457 0,1513

Jun 0,1983 0,2038 0,1963 0,1545 0,1421 0,1413

Jul 0,2009 0,2085 0,196 0,1574 0,1381

Agu 0,1989 0,2068 0,2023 0,1539 0,1351

Sep 0,1978 0,1925 0,2297 0,1505 0,1327

Okt 0,1992 0,2054 0,1984 0,1435 0,1311

Nov 0,2019 0,2063 0,1906 0,14 0,1277

Des 0,1943 0,212 0,1785 0,1431 0,1381

(Sumber : Statistik Perbankan Indonesia)

D. Data Variabel Loan to Deposit Ratio (LDR)

Bulan Tahun

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Jan 0,4927 0,584 0,5898 0,6412 0,7145 0,7008

Feb 0,5062 0,5824 0,5978 0,6592 0,7306 0,7338

Mar 0,5128 0,5915 0,6062 0,6854 0,734 0,7375

Apr 0,5161 0,5943 0,6032 0,6935 0,7368 0,7497

Mei 0,5378 0,5909 0,6066 0,7162 0,745 0,7653

Jun 0,5271 0,6013 0,6188 0,7131 0,7479 0,7563

Jul 0,5294 0,6025 0,6142 0,7442 0,7564

Agust 0,5353 0,6007 0,6359 0,7898 0,7564

Sep 0,5312 0,603 0,6433 0,766 0,7464

Okt 0,5317 0,595 0,6553 0,7589 0,7495

Nop 0,529 0,5957 0,6628 0,7556 0,7368

Des 0,5104 0,5993 0,6237 0,7027 0,6955

(Sumber : Statistik Perbankan Indonesia)

Page 153: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

137

E. Data Variabel Return On Assets (ROA)

Bulan Tahun

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Jan 0,0331 0,0151 0,0287 0,0328 0,0289 0,029

Feb 0,0333 0,0176 0,0305 0,0234 0,0292 0,0277

Mar 0,0343 0,0193 0,0274 0,0274 0,0274 0,0305

Apr 0,0371 0,0223 0,0271 0,0263 0,0263 0,0295

Mei 0,0327 0,0208 0,0276 0,0265 0,026 0,0287

Jun 0,005 0,0202 0,0267 0,0243 0,0268 0,0296

Jul 0,0069 0,0196 0,0266 0,0269 0,0264

Agust 0,0074 0,0196 0,0268 0,0273 0,0264

Sep 0,0042 0,0212 0,0265 0,0262 0,0257

Okt 0,0057 0,0208 0,0268 0,0265 0,0267

Nop 0,0102 0,0219 0,0268 0,026 0,0263

Des 0,0254 0,0222 0,0276 0,0272 0,0271

(Sumber : Statistik Perbankan Indonesia)

F. Data Variabel Kredit

Bulan Tahun

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Jan 219663 248857 278924 341685 463971 529897

Feb 224061 249020 280831 345568 471491 536471

Mar 229003 252438 288095 357685 480597 550334

Apr 232515 252442 285751 366576 484482 557986

Mei 237331 256565 288366 380303 491163 570164

Jun 241680 261466 307579 401660 511883 588755

Jul 242734 259171 308822 407019 512725

Agust 248357 262567 315353 422633 523875

Sep 250470 269642 321204 440864 518113

Okt 251583 272047 328201 459042 524081

Nop 251768 276265 336427 469900 531249

Des 256413 287910 356151 470665 544870

(Sumber : Statistik Perbankan Indonesia)

Page 154: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

138

Hasil Analisis Amos 16 Sebelum Trimming

DPK

CAR

LDR

NPL

,63

ROA

,99

KREDIT

-,74

-,87

-,88

,67

,88

-,77

,23

,89

,31

-,85

-,04

,66

-,15

-,14

,11

e1

e2

Notes for Model (Default model)

Computation of degrees of freedom (Default model)

Number of distinct sample moments: 21

Number of distinct parameters to be estimated: 21

Degrees of freedom (21 - 21): 0

Result (Default model)

Minimum was achieved

Chi-square = ,000

Degrees of freedom = 0

Probability level cannot be computed

Page 155: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

139

Estimates (Group number 1 - Default model)

Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)

Maximum Likelihood Estimates

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

ROA <--- DPK ,000 ,000 1,171 ,242 par_7

ROA <--- CAR ,194 ,038 5,148 *** par_8

ROA <--- LDR ,025 ,015 1,721 ,085 par_9

ROA <--- NPL -,126 ,018 -6,984 *** par_10

KREDIT <--- ROA -626136,056 313676,156 -1,996 ,046 par_11

KREDIT <--- DPK ,613 ,028 21,820 *** par_12

KREDIT <--- CAR -542526,352 113014,601 -4,800 *** par_13

KREDIT <--- NPL -354153,762 60482,720 -5,855 *** par_14

KREDIT <--- LDR 150139,832 37814,230 3,970 *** par_15

Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate

ROA <--- DPK ,229

ROA <--- CAR ,890

ROA <--- LDR ,309

ROA <--- NPL -,854

KREDIT <--- ROA -,038

KREDIT <--- DPK ,658

KREDIT <--- CAR -,150

KREDIT <--- NPL -,145

KREDIT <--- LDR ,111

Covariances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

LDR <--> NPL -,003 ,001 -4,805 *** par_1

LDR <--> CAR -,002 ,000 -5,278 *** par_2

CAR <--> DPK -3425,401 645,001 -5,311 *** par_3

NPL <--> CAR ,001 ,000 4,510 *** par_4

LDR <--> DPK 9232,362 1733,077 5,327 *** par_5

NPL <--> DPK -4458,709 904,285 -4,931 *** par_6

Page 156: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

140

Correlations: (Group number 1 - Default model)

Estimate

LDR <--> NPL -,742

LDR <--> CAR -,866

CAR <--> DPK -,875

NPL <--> CAR ,675

LDR <--> DPK ,880

NPL <--> DPK -,773

Variances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

LDR

,007 ,001 5,701 *** par_16

NPL

,002 ,000 5,701 *** par_17

CAR

,001 ,000 5,701 *** par_18

DPK

15172404564,220 2661415819,044 5,701 *** par_19

e1

,000 ,000 5,701 *** par_20

e2

113634742,932 19932852,512 5,701 *** par_21

Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)

Estimate

ROA

,629

KREDIT

,991

Matrices (Group number 1 - Default model)

Total Effects (Group number 1 - Default model)

DPK CAR NPL LDR ROA

ROA ,000 ,194 -,126 ,025 ,000

KREDIT ,605 -663941,154 -275101,710 134384,787 -626136,056

Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model)

DPK CAR NPL LDR ROA

ROA ,229 ,890 -,854 ,309 ,000

KREDIT ,650 -,184 -,112 ,100 -,038

Page 157: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

141

Direct Effects (Group number 1 - Default model)

DPK CAR NPL LDR ROA

ROA ,000 ,194 -,126 ,025 ,000

KREDIT ,613 -542526,352 -354153,762 150139,832 -626136,056

Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model)

DPK CAR NPL LDR ROA

ROA ,229 ,890 -,854 ,309 ,000

KREDIT ,658 -,150 -,145 ,111 -,038

Indirect Effects (Group number 1 - Default model)

DPK CAR NPL LDR ROA

ROA ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

KREDIT -,008 -121414,802 79052,053 -15755,045 ,000

Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model)

DPK CAR NPL LDR ROA

ROA ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

KREDIT -,009 -,034 ,032 -,012 ,000

Model Fit Summary

CMIN

Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF

Default model 21 ,000 0

Saturated model 21 ,000 0

Independence model 6 639,823 15 ,000 42,655

RMR, GFI

Model RMR GFI AGFI PGFI

Default model ,005 1,000

Saturated model ,000 1,000

Independence model 3037169453,873 ,271 -,021 ,193

Page 158: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

142

Baseline Comparisons

Model NFI

Delta1

RFI

rho1

IFI

Delta2

TLI

rho2 CFI

Default model 1,000

1,000

1,000

Saturated model 1,000

1,000

1,000

Independence model ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

Parsimony-Adjusted Measures

Model PRATIO PNFI PCFI

Default model ,000 ,000 ,000

Saturated model ,000 ,000 ,000

Independence model 1,000 ,000 ,000

NCP

Model NCP LO 90 HI 90

Default model ,000 ,000 ,000

Saturated model ,000 ,000 ,000

Independence model 624,823 545,763 711,289

FMIN

Model FMIN F0 LO 90 HI 90

Default model ,000 ,000 ,000 ,000

Saturated model ,000 ,000 ,000 ,000

Independence model 9,843 9,613 8,396 10,943

RMSEA

Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE

Independence model ,801 ,748 ,854 ,000

AIC

Model AIC BCC BIC CAIC

Default model 42,000 47,069 87,983 108,983

Saturated model 42,000 47,069 87,983 108,983

Independence model 651,823 653,272 664,961 670,961

Page 159: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

143

ECVI

Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI

Default model ,646 ,646 ,646 ,724

Saturated model ,646 ,646 ,646 ,724

Independence model 10,028 8,812 11,358 10,050

HOELTER

Model HOELTER

.05

HOELTER

.01

Default model

Independence model 3 4

Page 160: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

144

Hasil Analisis Amos 16 Setelah Trimming

DPK

CAR

LDR

NPL

,62

ROA

,99

KREDIT

-,74

-,87

-,88

,67

,88

-,77

,79

,39

-,91

-,04

,66

-,15

-,14

,11

e1

e2

Notes for Model (Default model)

Computation of degrees of freedom (Default model)

Number of distinct sample moments: 21

Number of distinct parameters to be estimated: 20

Degrees of freedom (21 - 20): 1

Result (Default model)

Minimum was achieved

Chi-square = 1,356

Degrees of freedom = 1

Probability level = ,244

Page 161: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

145

Estimates (Group number 1 - Default model)

Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)

Maximum Likelihood Estimates

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

ROA <--- CAR ,173 ,033 5,170 *** par_7

ROA <--- LDR ,031 ,014 2,292 ,022 par_8

ROA <--- NPL -,134 ,017 -7,938 *** par_9

KREDIT <--- ROA -626136,056 310421,581 -2,017 ,044 par_10

KREDIT <--- DPK ,613 ,028 22,048 *** par_11

KREDIT <--- CAR -542526,352 109323,083 -4,963 *** par_12

KREDIT <--- NPL -354153,762 61858,324 -5,725 *** par_13

KREDIT <--- LDR 150139,832 38250,441 3,925 *** par_14

Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate

ROA <--- CAR ,793

ROA <--- LDR ,387

ROA <--- NPL -,908

KREDIT <--- ROA -,038

KREDIT <--- DPK ,658

KREDIT <--- CAR -,150

KREDIT <--- NPL -,144

KREDIT <--- LDR ,111

Covariances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

LDR <--> NPL -,003 ,001 -4,805 *** par_1

LDR <--> CAR -,002 ,000 -5,278 *** par_2

CAR <--> DPK -3425,401 645,001 -5,311 *** par_3

NPL <--> CAR ,001 ,000 4,510 *** par_4

LDR <--> DPK 9232,362 1733,077 5,327 *** par_5

NPL <--> DPK -4458,709 904,285 -4,931 *** par_6

Page 162: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

146

Correlations: (Group number 1 - Default model)

Estimate

LDR <--> NPL -,742

LDR <--> CAR -,866

CAR <--> DPK -,875

NPL <--> CAR ,675

LDR <--> DPK ,880

NPL <--> DPK -,773

Variances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

LDR

,007 ,001 5,701 *** par_15

NPL

,002 ,000 5,701 *** par_16

CAR

,001 ,000 5,701 *** par_17

DPK

15172404564,220 2661415819,044 5,701 *** par_18

e1

,000 ,000 5,701 *** par_19

e2

113634742,932 19932852,512 5,701 *** par_20

Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)

Estimate

ROA

,621

KREDIT

,991

Matrices (Group number 1 - Default model)

Total Effects (Group number 1 - Default model)

DPK CAR NPL LDR ROA

ROA ,000 ,173 -,134 ,031 ,000

KREDIT ,613 -650753,036 -270096,339 130430,766 -626136,056

Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model)

DPK CAR NPL LDR ROA

ROA ,000 ,793 -,908 ,387 ,000

KREDIT ,658 -,180 -,110 ,097 -,038

Page 163: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

147

Direct Effects (Group number 1 - Default model)

DPK CAR NPL LDR ROA

ROA ,000 ,173 -,134 ,031 ,000

KREDIT ,613 -542526,352 -354153,762 150139,832 -626136,056

Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model)

DPK CAR NPL LDR ROA

ROA ,000 ,793 -,908 ,387 ,000

KREDIT ,658 -,150 -,144 ,111 -,038

Indirect Effects (Group number 1 - Default model)

DPK CAR NPL LDR ROA

ROA ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

KREDIT ,000 -108226,685 84057,423 -19709,065 ,000

Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model)

DPK CAR NPL LDR ROA

ROA ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

KREDIT ,000 -,030 ,034 -,015 ,000

Model Fit Summary

CMIN

Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF

Default model 20 1,356 1 ,244 1,356

Saturated model 21 ,000 0

Independence model 6 639,823 15 ,000 42,655

RMR, GFI

Model RMR GFI AGFI PGFI

Default model 6291958,860 ,993 ,856 ,047

Saturated model ,000 1,000

Independence model 3037169453,873 ,271 -,021 ,193

Page 164: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

148

Baseline Comparisons

Model NFI

Delta1

RFI

rho1

IFI

Delta2

TLI

rho2 CFI

Default model ,998 ,968 ,999 ,991 ,999

Saturated model 1,000

1,000

1,000

Independence model ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

Parsimony-Adjusted Measures

Model PRATIO PNFI PCFI

Default model ,067 ,067 ,067

Saturated model ,000 ,000 ,000

Independence model 1,000 ,000 ,000

NCP

Model NCP LO 90 HI 90

Default model ,356 ,000 7,890

Saturated model ,000 ,000 ,000

Independence model 624,823 545,763 711,289

FMIN

Model FMIN F0 LO 90 HI 90

Default model ,021 ,005 ,000 ,121

Saturated model ,000 ,000 ,000 ,000

Independence model 9,843 9,613 8,396 10,943

RMSEA

Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE

Default model ,074 ,000 ,348 ,282

Independence model ,801 ,748 ,854 ,000

AIC

Model AIC BCC BIC CAIC

Default model 41,356 46,183 85,149 105,149

Saturated model 42,000 47,069 87,983 108,983

Independence model 651,823 653,272 664,961 670,961

Page 165: ANALISIS DANA PIHAK KETIGA NON PERFORMING LOAN CAPITAL ... · 4.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Persero 77 4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Persero 79 4.5 Return on Asset

149

ECVI

Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI

Default model ,636 ,631 ,752 ,711

Saturated model ,646 ,646 ,646 ,724

Independence model 10,028 8,812 11,358 10,050

HOELTER

Model HOELTER

.05

HOELTER

.01

Default model 185 319

Independence model 3 4