ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...
Transcript of ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA RUMAH PARFUM 4 YOGYAKARTA MENGGUNAKAN
BARCODE SISTEM
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Miftahul Jannah
09.11.3257
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA 2013
ANALYSIS AND DESIGN OF INFORMATION SYSTEM ON HOME SALES PARFUME 4 YOGYAKARTA USING BARCODE SYSTEM
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA RUMAH PARFUM 4 YOGYKARTA MENGGUNAKAN
BARCODE SISTEM
Miftahul Jannah
Rum Muhamad Andri Kr. Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
In the trading world, technology is used as a means of gathering information so that there is accuracy in the presentation of information, especially information about the selling price, cost, profit and the rest of the inventory in the system of administration of sales, because the accuracy of such information affects the development of the company, between the company and the consumer , as well as the administration of sales at the company itself. Accuracy of information for consumers serves to meet the needs of the consumer and for the company itself aims to determine whether the administration of information systems and company running well.
Perfume house 4 is a medium scale, companies engaged in the provision of imported perfume. In this company there is a supply and procurement systems. At this company there is a perfume inventory system, inventory system where in the application there are some things that become obstacles, namely effectiveness, time efficient and penginventorian process, the form of reports still use manual transaction. With the above reasons, the author tries to provide alternative solutions to the problem by creating an application that is more practical sales system, which will record the inventory data, the timing of sales, many sales, sales price and financial data are made in a systematic and computerized barcoding method, so reduces the recording system report on the Home Perfume 4 and also by using the barcode will mengurangin error rate in the financial calculations.
At this writing will also be explained stages of processing, ranging from process analysis, applications using Java and SQL Server 2000 for its database, until the implementation stage by using the object-oriented approach, UML (Unified Modeling Language), to create a use case diagram, sequence diagram , class diagrams, flowcharts (as an indication of the current procedure of data on the system to be implemented), and analysis of inputs and outputs, to determine what data will be input and output. Keywords: perfume house, barcode, UML, Use Case Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, Flowchart
1
1. PENDAHULUAN
Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini semakin berkembang di
masyarakat dan telah memasuki berbagai bidang, baik dibidang politik, pendidikan
maupun ekonomi. Sehingga saat ini semakin banyak perusahaan yang berusaha
meningkatkan usahanya dibidang bisnis yang sangat berkaitan dengan teknologi
informasi itu sendiri. Hal ini berpengaruh pada setiap aspek kehidupan masyarakat.
Karena hampir dari setiap aktifitas kehidupan tidak terlepas dari peralatan muktahir
dan modern.
Di dalam dunia perdagangan, teknologi digunakan sebagai sarana
pengumpulan informasi agar terdapat keakuratan dalam penyajian informasi,
terutama informasi mengenai harga jual, harga pokok, keuntungan dan sisa
persedian dalam sistem administrasi penjualan, karena keakuratan informasi tersebut
berpengaruh terhadap pengembangan perusahaan, antar perusahaan dan terhadap
konsumen, serta terhadap sistem administrasi penjualan pada perusahaan itu
sendiri. Keakuratan informasi bagi konsumen berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
konsumen dan bagi perusahaan itu sendiri bertujuan untuk mengetahui apakah
sistem informasi dan administrasi perusahan berjalan dengan baik.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Konsep dasar sistem, Informasi, dan Sistem Informasi
2.1.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan prosedur sesuai dengan aturan yang
diterapkan sehingga membentuk suatu tujuan yang sama. Dimana dalam
sebuah sistem bila terjadi satu bagian saja yang tidak bekerja atau rusak maka
suatu tujuan bisa terjadi kesalahan hasilnya atau outputnya.
2.1.2 Pengertian Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski mendifinisikan informasi adalah data
yang teah diletakkan dalam konteks yang lebih berarti dan berguna, yang
dikomunikasikan kepada penerima untuk digunakan di dalam pembuatan
keputusan.
2.1.2.1 Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung pada 3 hal berikut :
1. Akurat
2
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan yang
menyebabkan tidak akuratnya informasi. Akurat juga berarti
informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus
benar-benar akurat karena dari sumber informasi sampai
kepenerima informasi kemungkinan akan ada gangguan (noise)
yang akan merubah atau merusak informasi tersebut.
2. Relevan
Relevan dalam hal ini adalah dimana informasi tersebut
memiliki manfaat dan keterkaitan dalam pemakaiannya.
Informasi yang disajikan sebaiknya terikat dengan keputusan
yang akan diambil oleh pengguna sistem informasi tersebut.
3. Tepat Pada Waktunya
Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh
terlambat. Informasi yang sudah lama atau usang tidak akan
memiliki nilai lebih, karena informasi merupakan landasan di
dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan
terlambat, maka akan berakibat fatal bagi suatu organisasi.
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan aktifitas atau kegiatan yang melibatkan
serangkaian proses, menjalankan fungsi mengumpulkan memproses,
menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi-informasi yang
digunakan perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan.
2.1.3.1 Tujuan Sistem Informasi
Adapun tujuan dari sistem informasi bagi suatu perusahaan atau
organisasi antara lain :
1. Menyediakan informasi untuk membantu pengambilan
keputusan manajemen
2. Menyediakan informasi yang layak untuk pemakai pihak luar
perusahaan
3. Membantu petugas didalam melaksanakan operasi
perusahaan dari hari kehari.
3
2.2 Perangkat lunak yang digunakan
2.2.1 Java Development Kit (JDK) 1.6.0
JDK 1.6.0 adalah lingkungan pemrograman untuk menulis program
aplikasi yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman java. JDK 1.6.0 terdiri
dari lingkungan eksekusi program yang berada diatas sistem operasi,
sebagaimana dibutuhkan oleh para programer untuk meng-compile,
membenahi kesalahan-kesalahan yang ada, dan menjalankan tambahan-
tambahan dari program intinya yang ditulis dengan menggunakan bahasa
pemrograman Java.
2.2.2 Netbeans IDE 6.9.1
NetBeans adalah Integrated Development Environment (IDE)
berbasiskan Java dari Sun Microsystems yang berjalan di atas Swing. Swing
sebuah teknologi Java untuk pengembangan aplikasi Desktop yang dapat
bejalan di berbagai macam platforms seperti Windows, Linux, Mac OS X and
Solaris. Untuk membuat suatu aplikassi pada netbeans, langkah-langkah yang
perlu dilakukan adalah :
1. Membuat interface / tampilan.
2. Mengatur properties tiap-tiap komponen.
3. Menuliskan kode program.
2.2.3 XAMPP for Windows
XAMPP merupakan aplikasi yang mendukung dalam pembuatan
database dengan MySQL, karena MySQL telah menjadi satu paket kesatuan
dalam XAMPP. XAMPP merupakan sebuah paket aplikasi perangkat lunak
yang di dalamnya terdapat beberapa aplikasi lain. XAMPP yang berarti X –
Aplikasi ini dapat dioperasikan pada beberapa sistem operasi seperti Windows,
Mac OS, Solaris dan Linux, A – Apache yang merupakan web server, M –
MySQL yang merupakan databse server, P – PHP merupakan bahasa
pemrograman web scripting, P – Perl merupakan bahasa pemrograman.
2.2.4 iReport 4.7.0 (dengan Library JasperReport)
Merupakan Visual Designer untuk membuat laporan yang komplek.
4
2.3 Barcode
2.3.1 Pengertian barcode
Barcode adalah informasi terbacakan mesin dalam format visual yang
tercetak. Umumnya barcode berbentuk garis-garis vertikal tipis tebal yang
terpisah oleh jarak tertentu. Barcode dibaca dengan menggunakan sebuah alat
baca optik yang disebut barcode reader. Pada prinsipnya barcode reader hanya
sebuah alat input biasa seperti halnya keyboard atau scanner tapi peran
manusia sebagai operator sangat minimum.
2.3.2 Manfaat barcode
Berikut beberapa manfaat barcode :
1. Standarisasi Pengkodean Data
Penggunaan barcode tentu akan menganut suatu standar
tertentu dalam pengkodeannya. Dengan standarisasi yang baik, akan
memberikan keseragaman dan kemudahan dalam pengolahan data.
Pengkodean data yang terstandarisasi menggunakan barcode
tentunya akan menjamin informasi yang diterima dan disampaikan
dengan cara yang benar, sehingga bisa diterima dan dipahami secara
umum.
2. Otomatisasi Pembacaan Data
Bercode dapat dibaca secara otomatis dengan waktu yang cepat
oleh mesin reader-nya. Dengan demikian pengguna tidak harus
menulis secara manual data kode dari suatu barang.
3. Akurasi Pembacaan
Pengetikan data secara manual oleh manusia, tentu riskan
terhadap kesalahan. Kesalahan yang bisa terjadi jika pengetikan dan
kesalahan ketik. Kesalahan ketik sedikit saja pada saat melakukan
input data, tentu akan menimbulkan kesalahan pada laporan yang
dihasilkan dari pengolahan data tersebut. Penggunaan barcode tentu
akan meningkatkan akurasi dengan mengurangi kesalahan manusia
ketika memasukkan data secara manual.
4. Kemudahan Pengunaan
Meski menggunakan kode yang rumit dan sulit dibaca oleh mata,
namun mesih barcode scanner akan mempermudah membaca
barcode. Hanya dengan menyorotkan lampu pembaca pada tempat
kode dituliskan, kode akan langsung terbaca. Selanjutnya dengan
5
hardware dan software yang tepat tentunya akan bisa
memaksimalkan proses otomatisasi pengumpulan data.
5. Meningkatkan Produktifitas dan Keuntungan
Dengan kemudahan pengguna, otomatisasi dan akurasi yang
ditawarkan oleh barcode, jelas bahwa barcode akan sangat
membantu meningkatkan produktifitas dan keuntungan perusahaan
informaasi yang dihasilkan dari pengolahan data akan bisa diterima
timeliness (tepat waktu).1
3. ANALISIS
3.1 Analisis Kelemahan Sistem
3.1.1 Analisis PIECES
Analisis PIECES dilakukan untuk memperoleh sistem baru yang lebih
baik. Sistem ini menjadi tolak ukur pengusulan masalah yang ada pasa sistem
lama. Berikut adalah analisisnya :
a. Analisis Kinerja (performance)
Analisis kinerja merupakan tindakan yang dilakukan untuk
menghitung waktu kerja sehingga mencapai tujuan. Kinerja diukur
dengan jumlah produksi dan waktu tanggap. Jumlah produksi
(Througput) adalah jumlah pekerjaan yang bisa di selesaikan selama
jangka waktu tertentu. Waktu tanggap (Respontime) adalah
keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan
yang diberikan transaksi tersebut. Adapun masalah kinerja yang
terdapat pada Rumah Parfum 4 Yogyakarta antara lain:
1. Througput : Seringkali ketika pemilik datang ke toko pada waktu
menjelang toko tutup (sekitar jam 7), pemilik meminta karyawan
untuk membuat 3 laporan, yaitu laporan jumlah transaksi, laporan
parfum terjual, dan laporan jumlah parfum terjual. Dan hanya akan
ada 1 laporan yang dapat di buat oleh karyawan dengan waktu
kurang lebih 2 jam.
2. Respontime : Biasanya dalam waktu 2 jam 3 laporan belum bisa
terpenuhi dengan yang seharusnya 3 laporan dapat dibuat dalam
waktu 40 menit untuk setiap laporan.
1 Teguh Wahyono. Membuat Aplikasi Dengan Memanfaatnkan Barcode.2010. Jakarta:
Penerbit PT Elex Media Komputindo. hal 3
6
b. Analisis Informasi (information)
Di-era informasi saat ini dimana informasi mengambil peran
sentral pada kehidupan. Informasi yang tepat waktu, dan akurat
dapat dihasilkan oleh sistem informasi yang baik.
1. Laporan yang dibuat tidak tepat waktu. Sering terjadi
keterlambatan dalam pembuatan laporan dari deadline yang
ditentukan dan diharapkan karena data masih tidak tertata. Yang
membuat karyawan harus memeriksa, mencari, mengumpulkan
data kemudian baru bisa menyusun laporan yang diinginkan.
2. Informasi yang dihasilkan tidak akurat karena hilangnya nota dan
atau kesalahnan penjumlahan dalam pembuatan laporan.
c. Analisis Ekonomi (economy)
Ekonomi merupakan faktor yang paling penting dalam
perusahaan dan salah satu pertimbangan dalam membanguan sistem
informasi. Analisis kelayakan ekonomi digunakan untuk
meningkatkan manfaat dan keuntungan yang diperoleh dari biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Menurut pemilik sistem lama dianggap sudah ekonomis.
d. Analisis Kendali (control)
Kendali diperlukan untuk mengendalikan data dan informasi di
dalam perusahaan untuk mendeteksi kesalahan serta kecurangan
yang mungkin terjadi. Adapun masalah pengendalian yang terdapat di
Rumah Parfum 4 ini adalah :
1. Pada sistem lama sulit melalukan backup data apabila ada data
yang rusak atau hilang.
2. Penyajian, pengolahan dan penyimpanan data dilakukan oleh satu
orang karyawan yang berbeda pada tiap harinya, yang
menyebabkan perbedaan sistem karna beda pemahaman yang
diperoleh karyawan.
e. Analisis Efisiensi (eficiency)
Analisis efisiensi adalah peningkatkan terhadap efisiensi
operasi, efisiensi berbeda dengan ekonomi, bila ekonomi
berhubungan dengan sumber daya yang dapat diukur dari output
dibagi dengan inputnya, jika efisiensi berhubungan dengan
bagaimana sumber daya itu digunakan agar tidak mengalami
pemborosan.
7
Adapun masalah efisiensi yang terdapat pada Rumah Parfum 4
antara lain:
1. Terbatasnya sumber daya manusia (SDM) dalam menyampaikan
informasi.
2. Kurang efisien dalam memanfaatkan perlengkapan yang ada.
f. Analisis Pelayanan (service)
Proses pelayanan yang baik terhadap perusahaan dan klien
perusahaan, akan menunjang kemajuan perusahaan dan kepuasan
kliennya. Fokus analisis ini yaitu sejauh mana kemudahan yang
diberikan oleh sistem yang diterapkan untuk menyelesaikan
pekerjaan.
Dibutuhkan waku yang lama untuk mencari informasi harga,
transaksi sebelumnya pada nota dan stok parfum pada buku catatan
atau pada kertas informasi yang ditempelkan pada dinding informasi,
sehingga akan terlihat tidak efisien oleh pelanggan maupun
manfaatnya bagi kinerja karyawan.
3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Untuk membangun sistem, informasi mengenai hal-hal yang dibutuhkan
sangat penting karena dengan informasi tersebut kita dapat mengetahui apa
saja yang perlu dilakukan pada sistem baru, dan memberikan informasi apakan
sistem baru yang diusulkan sudah ada pada sistem lama atau membutuhkan
pembaharuan sistem yang lainnya.
3.1.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional
a. Dalam waktu 2 jam sistem baru harus bisa membuat 3
laporan. Yaitu laporan jumlah transaksi, laporan parfum
terjual, dan laporan jumlah parfum terjual.
b. Sistem baru harus dapat menghasilkan 3 laporan dengan
waktu kurang lebih 40 menit dalam 1 laporan.
c. Harus dapat menghasilkan informasi dan laporan tepat waktu
d. Dapat menghindari kehilangan data dan kesalahan
penjumlahan
e. Dapat menghindari kesalahan pemahaman karyawan dalam
melakukan dan atau menbuat laporan.
f. Harus dapat mengatasi keterbatasan karyawan (Sumber
Daya Manusia)
8
g. Harus dapat memberikan kemudahan kepada karyawan
dalam melakaukan transaksi maupun pembuatan laporan.
3.1.2.2 Analisis Kebutuhan NonFungsional
a. Kebutuhan Perangkat Keras
Perangkat keras merupakan kebutuhan penunjang sistem dan
implementasi sistem informasi penjualan, yaitu seperangkat
PC (Personal Computer) sebagai berikut
NAMA KOMPONEN SPESIFIKASI
Motherboard MB ASROCK 780LM-M2 Pciex
Memory DDR3 2 GB
Harddisk 160 GB
Casing CASE ATX 450 Watt
Keyboard Std
Mouse Optic Std
VGA ATI HD 3200
DVD Samsung DVD-R SATA
Monitor LCD NS” kotak (square)
Processor Dual Core E2140
Barcode scanner CCD AXOPOS BS1
Printer Kasir Thermal pos receipt 58MM/USB, Axopos
Printer HP Deskjet 1000
b. Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mendukung jalannya
aplikasi ini antara lain :
NO. NAMA SOFTWARE
1. Microsoft Windows XP
2. MySQL
3. JDK 1.6.0
c. Kebutuhan Informasi
Analisis kebutuhan adalah analisis mengenai informasi yang
harus atau akan disajikan oleh sistem yang dibangun.
Beberapa informasi yang akan disajikan dalam sistem
9
informasi penjualan ini adalah laporan stok parfum, laporan
seluruh penjualan, laporan seluruh pelanggan, laporan
keuangan, dan laporan inventaris.
d. Kebutuhan Pengguna/Brainware
- Sistem analis
Bertugas menyelesaikan masalah pada sistem dan
memberikan solusi untuk membangun sistem
- Programmer
Bertugas melakukan pengkodean sesuai dengan sistem
analis, serta melakukan perancangan sistem
- Databasse analis
Bertugas merancang dan mendesain database yang
dibutuhkan oleh sistem.
- User
Menggunakan sistem/aplikasi yang telah dibuat.
3.1.3 Analisis Kelayakan Sistem
Analisis kelayakan sistem perlu dilakukan guna mengetahui apakah
kebutuhan sistem layak untuk dikembangkan pada sistem informasi atau tidak.
Dalam hal ini diperlukan mekanisme untuk menjustifikasi. Untuk dikembangkan
maka perlu dilakukan evaluasi kelayakan dari berbagai segi kelayakan,
diantaranya adalah keyakan teknologi, operasional, dan kelayakan ekonomi.
3.1.3.1 Kelayakan Teknologi
Sistem yang akan diusulkan merupakan golongan sistem yang
ringan sehingga mudah dioperasikan untuk pengolahan transaksi
penjualan pada rumah parfum 4. Sistem hanya akan dioperasikan oleh
pemilik dan karyawan, dengan sedikit pelatihan user sudah dapat
menggunakan sistem ini. Maka sistem ini layak kepergunakan.
3.1.3.2 Kelayakan Operasional
Sistem ini mudah dioperasikan, sehingga tidak membutuhkan
admin atau pelatihan khusus kepada karyawan.
3.1.3.3 Kelayakan Ekonomi
Dari segi ekonomi sistem ini pasti mengalami kerugian karena
akan lebih banyak manfaat dari pada biaya yang dikeluarkan. Sistem
baru ini akan memberikan lebih banyak keuntungan dari pada sistem
lama baik dari segi waktu, efisiensi waktu dan keakuratan laporan.
10
3.1.4 Analisis Biaya dan Manfaat
Sebelum informasi dikembangkan maka perlu dihitung kelayakan
ekonominya. Teknik untuk menilai hal ini disebut dengan analisis biaya dan
manfaat.
Komponen-komponen dan metode untuk mengukur kelayakan ekonomi
antara lain :
3.1.4.1 Komponen-Komponen Biaya
a. Biaya pengadaan dan persiapan
Biaya pengadaan dan persiapan ini terdiri dari biaya
operasional perangkat keras, perangkat lunak. Adapun daftar
biaya tersebut adalah :
NO. NAMA
KOMPONEN SPESIFIKASI JUMLAH HARGA
1 Paket PC 1.450.000
Motherboard MB ASROCK 780LM-M2
Pciex 1 -
Memory DDR3 2 GB 1 -
Harddisk 160 GB 1 -
Casing CASE ATX 450 Watt 1 -
Keyboard Std 1 -
Mouse Optic Std 1 -
VGA ATI HD 3200 1 -
DVD Samsung DVD-R SATA 1 -
2. Monitor LCD NS” kotak (square) 1 510.000
3. Processor Dual Core E2140 1 335.000
4. Barcode scanner CCD AXOPOS BS1 1 375.000
4. Barcode printer Thermal pos receipt
58MM/USB, Axopos
1 775.000
6. Printer HP Deskjet 1000 1 395.000
Total 3.840.000
11
NO. NAMA SOFTWARE HARGA
1. Microsoft Windows XP $88 / Rp 814.176
2. MySQL 0
3. JDK 1.6.0 0
Total Rp 814.176
3.1.4.2 Komponen-Komponen Manfaat
Manfaat dibagi menjadi dua bagian yaitu manfaat berwujud dan
manfaat tak berwujud. Manfaat berwujud merupakan keuntungan yang
berupa peningkatan-peningkatan yang diukur dengan kualitas dan dapat
diukur dengan uang. Sedangkan manfaat yang tak berwujud merupakan
segala keuntungan atau peningkatan dapat diukur dengan uang. Berikut
merupakan tabel rincian biaya dan manfaat :
No Rincian Biaya dan Manfaat Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2
1 Biaya-biaya
a. Biaya pengadaan
1. Biaya pengadaan hardware 3.840.000
2. Biaya pengadaan software 814.176
Total biaya pengadaan 4.654.176
b. Biaya Operasi dan Perawatan
1. Biaya overhead
200.000 250.000
2. Biaya perawatan hardware
100.000 150.000
3. Biaya perawatan sistem
100.000 150.000
Total biaya operasi dan perawatan
400.000 550.000
b. Biaya Proyek
1. Biaya konversi sistem 250.000
2. Biaya pelatihan 150.000
Total biaya proyek 400.000
Total Biaya-biaya (TB) 5.054.176 400.000 550.000
2 Manfaat-manfaat
a. Manfaat berwujud
1. Pengurangan biaya operasi
300.000 800.000
2. Pengurangan kesalahan proses
100.000 300.000
3. Peningkatan penjualan
800.000 1.000.000
Total manfaat berwujud
1.200.000 2.100.000
12
b. Manfaat tidak berwujud
1. Peningkatan kinerja karyawan
1.000.000 1.300.000
2. Peningkatan pelayanan
pelanggan
1.000.000 1.300.000
Total manfaat tidak berwujud
2.000.000 2.600.000
Total Manfaat-manfaat (TM)
3.200.000 4.700.000
Proses (TM-TB) (5.054.176) 2.800.000 4.150.000
Sisa Investasi (5.054.176) (2.254.176) 1.895.824
3.1.4.3 Metode Analisis Biaya dan Manfaat
Keuntungan menggunakan metode analisis biaya dan manfaat
yaitu memberikan keuntungan kepada user dalam mengetahui kinerja
sistem apakah manfaat yang diperoleh dari sistem baru lebih besar dari
sitem yang lama. Beberapa metode yang dilakukan dalam menganalisis
biaya dan manfaat adalah :
1. Metode Periode Pengembalian (Payback Periode = PP)
Metode ini menilai proyek inventasi dengan dasar lamanya
inventasi tertutup dengan aliran-aliaran kas yang masuk.
Metode ini menunjukkan berapa lama suatu inventasi akan
bisa kembali. Perhitungannya :
PP = 1 tahun + 2.254.176 x 12 bulan
4.150.000
PP = 1 tahun + 0,54 x 12 bulan
PP = 1 tahun + 6,48 bulan = 1 tahun, 6 bulan, 48 hari
Dengan perhitungan diatas, pengembalian inventasi dari
Rumah Parfum 4 dapat dicapai dengan waktu 1 tahun 6 bulan
48 hari. Dan untuk waktu berikutnya Rumah Parfum 4 akan
memperoleh keuntungan pengguna sistem baru tersebut.
2. Metode Pengembalian Investasi (Return On Investment =
ROI)
Metode ini digunakan untuk mengukur prosentase manfaat
yang dihasilkan proyek dibandingkan dengan biaya yang
dikeluarkan. Perhitungannya :
ROI = TM – TB x 100 %
TB
Jika ROI > 0 maka proyek diterima/layak
Total manfaat dari proyek adalah :
13
Manfaat tahuk ke-1 : 3.200.000
Manfaat tahun ke-2 : 4.700.000 +
7.900.000
Sedangkan total biaya yang dikeluarkan adalah :
Biaya tahun ke-0 : 5.054.176
Biaya tahun ke-1 : 400.000
Biaya tahun ke-2 : 550.000 +
6.004.176
ROI = 7.900.000 – 6.004.176 x 100
6.004.176
= 31,58 %
Hasil ROI > 0, maka proyek dinyatakan diterima atau layak
untuk digunakan, karna sistem ini dapat memberikan
keuntungan sebesar 31,58 % dari biaya inventasi.
3. Metode Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value = NPV)
Metode ini merupakan selisis antara nilai proyek pada awal
tahun dikurangi dengan proses ditiap-tiap tahunnya. Jika
diperhitungkan tingkat bunga diskonto sebesar 10 % per
tahun. (Sumber : BI, 28 nov ’12).
Perhitungannya :
NPV = nilai proyek + proceed 1 + proceed 2 + proceed n
(1+i%)1
(1+i%)2
(1+i%)n
NPV = - 5.054.176 + 2.800.000 + 4.150.000
(1+0,1)1
(1+0,1)2
NPV = - 5.054.176 + 2.800.000 + 4.150.000
1,1 1,21
NVP = - 5.054.176 + 2.545.454,54 + 3.429.752,07
NVP = 921.030,61
Keterangan :
i : tingkat bungan diskonto
n : proyek pada tahun ke-n
Hasil NVP > 0, dengan hasil NVP senilai 921.030,61, maka
sistem dianggap layak dan diterima untuk digunakan. Berikut
tabel analisis biaya dan manfaat :
14
No Metode Hasil Syarat Keputusan
1. Payback Periode (PP) 1 thn, 6 bln, 48 hari - Layak
2. Return Investment (ROI) 31,58 % > 0 Layak
3. Net Present Value (NVP) 921.030,61 > 0 Layak
4. IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Pengujian Sistem
4.1.1 Black Box Testing
Pengujian black box merupakan tahap yang berfokus pada pernyataan
fungsional perangkat lunak. Test case ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi
perangkat lunak tentang cara beroperasinya. Apakah pemasukan data telah
berjalan sebagaimana mestinya dan apakah informasi yang tersimpan dapat
dijaga keamanannya.
Dengan demikian, pengujian black box memungkinkan pembuat
perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya
menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian
black box berusaha menemukan kesalahan dalam beberapa hal :
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
4. Kesalahan kinerja, instalisasi, dan kesalahan transmisi
Berikut ini tabel yang menggambarkan metode pengujian black box pada
beberapa form utama. Pengujian hanya dilakukan pada beberapa form dengan
input atau kondisi tertentu, tidak membahas keseluruhan sistem.
4.1.2 White Box Testing
White box adalah metode pengujian desain test case yang menggunakan
struktur kontrol desain secara prosedural untuk memperoleh test case. Dengan
menggunakan metode pengujian white box pembuat sistem dapat melakukan
test case yang memberikan jaminan bahwa semua jalur independent pada
suatu modul telah digunakan paling tidak satu kali, menggunakan pada sisi
false dan true, mengeksekusi semua loop pada batasan operasional mereka,
dan menggunakan struktural data internal untuk menjaga validitas.
Pengujian ini ditujukan untuk meramalkan cara kerja perangkat lunak
secara detail. Karenanya jalur logika perangkat lunak akan ditest dengan
15
menyediakan test case yang akan mengerjakan kumpulan kondisi atau
pengulangan secara fisik.
Selain fungsi sebagaimana dijabarkan di atas, penguji white box, juga
dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang tidak bisa di atasi oleh
sistem ataupun keanehan-keanehan pada hasil/output dari suatu proses dalam
program.
Kesalahan atau keanehan tersebut disebabkan oleh kesalahan dalam
logika program, syntax, dan code program di mana kesalahan tersebut hanya
pembuat saja yang bisa memecahkan masalah tersebut. User hanya
mengetahui output yang berbeda dengan apa yang diharapkan.
16
5. KESIMPULAN
Dari uraian, penjelasan serta pembahasan keseluruhan materi yang ada
pada bab-bab sebelumnya dan dengan adanya penelitian pada Rumah Parfum 4
Yogyakarta, dalam rangka penyususnan skripsi dengan judul “ANALISIS DAN
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA RUMAH PARFUM 4
YOGYAKARTA MENGGUNAKAN BARCODE SISTEM” maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Proses pengolahan data yang masih dilakukan secara manal dapat
menyebabkan proses pengolahan data butuh waktu lama dan keakuratan
data yang tidak memungkinkan, sehingga dengan adanya sistem
terkomputerisasi ini dapat membantu pemilik dan karyawan melakukan olahan
data seperti data parfum, data botol, data pelanggan, data akses, data
inventaris, transaksi, serta pembuatan laporan.
2. Kelebihan dari sistem terkomputerisasi ini adalah :
a. Mempercepat dan mempermudah proses pengolahan data.
b. Informasi dapat disajikan dengan cepat dan akurat.
c. Semua data tersimpan dan terorganisir dengan rapi.
d. Laporan dapat disusun dengan cepat dan bisa dilihat sewaktu-waktu.
17
DAFTAR PUSTAKA
Kristanto, Andri. 2008. Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta; Gava Media. Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan
Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta; Andi Offset
Jogiyanto HM, 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta; Andi Offset http://infoting.blogspot.com/2012/04/pengertian-sistem.html/diakses tgl 1 oktober
2012 jam 19.00
http://www.idafazz.com/pengertian-sistem.php /diakses tgl 1 oktober jam 22.46 http://sisteminformasi.blogdetik.com/sistem/klasifikasi-sistem / diakses tgl 2
oktober jam 00.13
http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/09/05/konsep-data-informasi / diakses tgl 3 oktober jam 16.39
http://www.worldfriend.web.id/blog-friend/567-definisi-sistem-informasi-teknologi- informasi-dan-ilmu-pengetahuan / diakses tgl 4 oktoer 2012 jam 00:37
http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00345-KA Bab 2.pdf/ diakses tgl 29 oktober 23.28