ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER...
Transcript of ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER...
ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER
TANPA HARDDISK (DISKLESS) MENGGUNAKAN LINUX
UBUNTU 12.10
Makalah
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Komunikasi dan Informatika
Diajukan oleh :
Yogi Ichwan Nauri Umi Fadlillah, S.T., M.Eng
Jan Wantoro, S.T
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
ANALYSIS AND DESIGN OF COMPUTER NETWORKS WITHOUT
HARDDISK ( DISKLESS ) USING LINUX UBUNTU 12.10
Yogi Ichwan Nauri , Umi Fadlillah , Jan Wantoro
Informatic Engineering, Faculty of Communication and Information
Muhammadiyah University of Surakarta
E-mail : [email protected]
ABSTRACT
Some of the problems that often arise during practical activities at the Computer
Laboratory, among others there are several computers that were damaged especially in
storage media (harddisk). There are several alternatives to solve the problem by implementing
a computer network diskless. This implementation had been with the goal : to design a
computer network diskless, measuring the performance of a computer network diskless using
Etherape, gather information from implementation a computer network diskless.
The design of a computer network diskless used package Linux LTSP (Linux Terminal
Server Project) as an manufacture application of a computer network diskless. The research
process had been by collecting data through observation and interviews. Stage of making a
computer network diskless includes requirements analysis, gathering data and needs, checking
data and needs, design and manufacturing systems, system testing, and implementation of the
system by using LTSP.
The final result designing computer network diskless has made a new network design
recommendations and estimated costs. Based on the results of the research showed that the
design of a computer network diskless can help administrators in designing computer
networks is more practical, and cheaper cost .
Key words : Diskless , LTSP.
ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER TANPA
HARDDISK (DISKLESS) MENGGUNAKAN LINUX UBUNTU 12.10
Yogi Ichwan Nauri, Umi Fadlillah, Jan Wantoro
Teknik Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail : [email protected]
ABSTRAKSI
Beberapa permasalahan yang sering muncul pada saat kegiatan praktikum di
Laboratorium Komputer, di antaranya terdapat beberapa komputer yang mengalami kerusakan
khususnya pada media penyimpanan (harddisk). Terdapat beberapa alternatif untuk mengatasi
masalah tersebut di antaranya dengan mengimplementasikan jaringan komputer diskless.
Implementasi ini dilakukan dengan tujuan: merancang jaringan komputer diskless, mengukur
kinerja jaringan komputer diskless dengan menggunakan Etherape, mengumpulkan informasi
dari implementasi jaringan komputer diskless.
Perancangan jaringan komputer diskless ini mengunakan paket Linux LTSP (Linux
Server Terminal Project) sebagai aplikasi pembuatan jaringan komputer diskless. Proses
penelitian yang dilakukan dengan mencari data dengan observasi dan wawancara. Tahap
pembuatan jaringan komputer diskless ini meliputi analisis kebutuhan, mengumpulkan data
dan kebutuhan, pengecekan data dan kebutuhan, perancangan dan pembuatan sistem,
pengujian sistem, serta implementasi sistem dengan menggunakan LTSP.
Hasil akhir perancangan jaringan komputer diskless yang telah dibuat berupa
rekomendasi perancangan jaringan baru dan estimasi biaya yang dibutuhkan. Berdasarkan
hasil penelitian menunjukkan bahwa perancangan jaringan komputer diskless dapat membantu
administrator dalam merancang jaringan komputer yang lebih praktis, serta biaya yang lebih
murah.
Kata Kunci : Diskless, LTSP.
PENDAHULUAN
Pada saat ini media informasi
semakin berkembang dan sangat
dibutuhkan, untuk memberikan informasi
secara luas kepada para pengguna. Dalam
hal ini teknologi komputer berbasis
jaringan internet mampu menyediakan
akses kepada pengguna untuk mencari
informasi yang dibutuhkan. Teknologi ini
secara signifikan membantu pengguna
dalam proses penyampaian informasi
secara akurat.
Para mahasiswa menggunakan
komputer sebagai media untuk melakukan
kegiatan akademis, misalnya:
pembelajaran mata kuliah tertentu, mencari
bahan untuk tugas, mengakses informasi,
dan lain-lain. Seperti halnya yang terdapat
di Laboratorium Komputer STIKes
Kusuma Husada Surakarta yang
selanjutnya menjadi objek kajian dalam
penelitian ini.
Berdasarkan dari beberapa
penggunaan media tersebut, kegiatan yang
sering dilakukan di Laboratorium
Komputer STIKes Kusuma Husada
Surakarta adalah kegiatan praktikum. Pada
saat kegiatan praktikum dilakukan, baik
mahasiswa maupun dosen pengampu
membutuhkan komputer sebagai media
untuk mempermudah proses pembelajaran.
Namun, beberapa permasalahan
sering muncul pada saat kegiatan
praktikum di Laboratorium Komputer
STIKes Kusuma Husada Surakarta, di
antaranya terdapat beberapa komputer
yang mengalami kerusakan, khususnya
pada media penyimpanan (harddisk). Hal
ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara
lain: tegangan listrik yang tidak stabil,
mematikan komputer (shutdown) tidak
sesuai dengan prosedur, dan sering
melakukan install/uninstall sistem operasi
maupun software.
Terdapat beberapa alternatif untuk
mengatasi masalah tersebut di antaranya
dengan mengimplementasikan jaringan
komputer tanpa harddisk (diskless).
Diskless merupakan suatu jaringan
komputer atau mesin yang dapat beroperasi
tanpa adanya dukungan media
penyimpanan (storage atau disk) lokal. Ini
tidak berarti bahwa mesin tidak
mempunyai disk sama sekali. Semua data
disimpan terpusat pada satu server jaringan
komputer diskless. (Komarudin, 2012).
TINJAUAN PUSTAKA
Komarudin (2012), dalam skripsinya
yang berjudul “Implementasi Clustering
pada Jaringan Diskless Menggunakan
Sistem Operasi Red Hat Enterprise Linux
5” bertujuan untuk membangun dan
mengimplementasikan sistem clustering
pada jaringan diskless. Clustering adalah
sekumpulan komputer (umumnya server
jaringan) independen yang beroperasi serta
bekerja secara erat dan terlihat oleh klien
jaringan seolah-olah komputer-komputer
tersebut adalah satu unit komputer,
sehingga cluster komputer ini mempunyai
kemampuan komputasi yang relatif baik.
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah OSCAR (Open Source Cluster
Application Resource), yaitu suatu
software yang bertindak sebagai
middleware dalam membangun sebuah
sistem cluster.
Nuryuwanda (2011), dalam
skripsinya yang berjudul “Implementasi
dan Analisis Performansi pada Server
(DRBL) Diskless Remote Boot in Linux”
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi
waktu pembelajaran dengan cara
mengukur waktu pembelajaran, baik
sebelum dan sesudah menggunakan server
DRBL. Selain itu penelitian ini juga
bertujuan untuk mengukur efisiensi
hardware yang digunakan saat sebelum
dan sesudah menggunakan server DRBL.
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah DRBL (Diskless Remote Boot in
Linux), yaitu sebuah software yang
berguna untuk mempermudah kerja
seorang administrator dalam menginstal
sistem operasi Linux pada komputer client
secara sekaligus.
Peneliti menjelaskan perancangan
jaringan komputer tanpa harddisk sebagai
alternatif untuk merancang jaringan
komputer menjadi lebih praktis dan biaya
perancangan jaringan komputer yang lebih
terjangkau. Metode yang digunakan pada
perancangan jaringan komputer tanpa
harddisk adalah LTSP (Linux Terminal
Server Project), merupakan aplikasi untuk
membangun jaringan tanpa harddisk.
METODE
Metode penelitian yang digunakan
pada analisis dan perancangan jaringan
komputer tanpa harddisk adalah LTSP
(Linux Terminal Server Project).
A. Peralatan Utama dan Pendukung
Dalam penelitian ini akan dibutuhkan
beberapa hardware (perangkat keras) dan
software (perangkat lunak) di antaranya
sebagai berikut :
1. Hardware (perangkat keras)
a. Komputer Server (1 unit)
1) Processor Intel Dual Core E5200
2) Motherboard Gigabyte G41 LGA
775
3) Memory (RAM) DDR2 1GB
4) VGA Onboard 256MB Share
Memory
5) Harddisk 80GB SATA2
6) LAN Card 10/100 Mbps Realtek
(Onboard)
7) Monitor LCD BenQ 15”
b. Komputer Client (5 unit)
1) Processor Intel Dual Core E5200
2) Motherboard Gigabyte G41 LGA
775
3) Memory (RAM) DDR2 1GB
4) VGA Onboard 256MB Share
Memory
5) LAN Card 10/100 Mbps Realtek
(Onboard)
6) Monitor LCD BenQ 15”
c. Perangkat Jaringan
1) Modem DSL (Digital Subscriber
Line)
2) Router
3) Switch/Hub (TP-LINK 10-
100Mbps 5 Port)
4) Kabel UTP
5) RJ45 Cat 5
2. Software (perangkat lunak)
a. Sistem operasi Linux Ubuntu 12.10
Desktop
b. LTSP (Linux Terminal Server
Project), adalah paket Linux yang
digunakan untuk membangun
jaringan komputer tanpa harddisk.
c. Etherape, merupakan sebuah aplikasi
open source yang berjalan pada
sistem operasi Linux untuk
melakukan monitoring terhadap
komputer client.
B. Instalasi LTSP (Linux Terminal
Server Project) Ubuntu
Langkah - langkah instalasi
LTSP Ubuntu, antara lain :
1. Buka Terminal, kemudian masuk
sebagai root dengan cara
mengetikkan perintah :
$ sudo su
Gambar 1 Login Ubuntu
Pada Gambar 1, perintah login
dilakukan user untuk masuk sebagai
root pada Ubuntu sebelum
melakukan proses instalasi dan
konfigurasi.
2. Instal Openssh Server dengan cara
mengetikkan perintah :
# apt-get install openssh-server
Gambar 2 Instalasi Openssh Server
Instalasi Openssh Server
seperti pada Gambar 2, dilakukan
untuk menginstal komponen yang
dibutuhkan sebelum melakukan
instalasi LTSP Ubuntu.
3. Instal LTSP Server dengan cara
mengetikkan perintah :
# apt-get install ltsp-server-
standalone
Gambar 3 Instalasi LTSP Server
Instalasi LTSP Server
dilakukan untuk menginstal paket
LTSP yang berfungsi sebagai server
dalam implementasi jaringan
komputer tanpa harddisk, seperti
pada Gambar 3.
4. Instal DHCP Server dengan cara
mengetikkan perintah :
# apt-get install dhcp3-server
Gambar 4 Instalasi DHCP Server
DHCP Server digunakan untuk
mengatur dan memberikan alamat IP
secara otomatis dari komputer server
ke komputer client pada
implementasi jaringan tanpa
harddisk. Langkah instalasi
dilakukan seperti pada Gambar 4.
5. Setting Interfaces dengan cara
mengetikkan perintah :
# gedit /etc/network/interfaces
Gambar 5 Setting Network Interfaces
Langkah pada Gambar 5,
dilakukan untuk mengganti
konfigurasi jaringan yang akan
digunakan pada implementasi
jaringan komputer tanpa harddisk.
Gambar 6 Interfaces default
Tampilan pada Gambar 6,
merupakan konfigurasi jaringan
secara default yang diproses secara
automatic (DHCP) dan belum diedit
sesuai dengan implementasi jaringan
komputer tanpa harddisk.
Gambar 7 Edit Interfaces
Tampilan pada Gambar 7,
merupakan konfigurasi jaringan yang
sudah diedit menjadi static
(192.168.xxx.xxx). Langkah ini
dilakukan untuk mengganti
konfigurasi jaringan sesuai dengan
implementasi jaringan komputer
tanpa harddisk.
6. Konfigurasi DHCP dengan cara
mengetikkan perintah :
# gedit /etc/ltsp/dhcp3.conf
Gambar 8 Konfigurasi DHCP
Konfigurasi DHCP seperti
pada Gambar 8, dilakukan untuk
mengganti konfigurasi DHCP yang
akan digunakan pada implementasi
jaringan komputer tanpa harddisk.
Gambar 9 Setting DHCP (default)
Tampilan pada Gambar 9,
merupakan konfigurasi DHCP secara
default dan belum diisi perintah-
perintah untuk mengatur
pengalamatan IP.
Gambar 10 Setting DHCP (edit)
Langkah ini dilakukan untuk
mengganti konfigurasi DHCP secara
default kemudian diedit, seperti pada
Gambar 10.
7. Instal LTSP Client dengan cara
mengetikkan perintah :
# ltsp-build-client --base /opt/ltsp --
chroot i386
Gambar 11 Instalasi LTSP Client
Berdasarkan pada Gambar 11,
instalasi LTSP Client dilakukan
untuk menginstal paket LTSP yang
berfungsi sebagai client pada
implementasi jaringan komputer
tanpa harddisk.
C. Konfigurasi pada Komputer Client
Setelah instalasi dan konfigurasi
pada komputer server sudah
dilakukan, langkah selanjutnya adalah
konfigurasi komputer client. Langkah-
langkah yang harus dilakukan untuk
konfigurasi komputer client, antara
lain :
a. Mempersiapkan komputer tanpa
harddisk.
Gambar 12 Komputer Client
Langkah pada Gambar 12,
dilakukan untuk membuat
komputer tanpa harddisk dengan
cara melepas harddisk pada
komputer client, sesuai dengan
implementasi jaringan komputer
tanpa harddisk.
b. Setting BIOS untuk mengganti
booting default.
Gambar 13 Setting BIOS (default)
Tampilan pada Gambar 13,
merupakan Setting BIOS secara
default dengan menggunakan
booting from harddisk, dan belum
menggunakan booting from LAN.
Gambar 14 Memilih Booting from
LAN
Untuk mengganti booting
from LAN pada Setting BIOS bisa
dilakukan dengan mengganti First
Boot Device menjadi Legacy LAN.
Tampilan pada Gambar 14,
merupakan Setting BIOS yang
sudah diganti menjadi booting from
LAN.
D. Menambahkan Switch/Hub
Tahapan selanjutnya adalah
menambahkan perangkat jaringan
sebagai penghubung antara dua
komputer atau lebih . Dalam hal ini
peneliti menggunakan sebuah
switch/hub untuk menghubungkan
beberapa komputer pada implementasi
jaringan komputer tanpa harddisk.
Gambar 15 Menambahkan Switch/Hub
Sebuah switch/hub berfungsi
untuk menghubungkan komputer
server dan komputer client pada
implementasi jaringan komputer tanpa
harddisk, seperti pada Gambar 15.
Langkah ini dilakukan untuk
mempermudah proses booting from
LAN pada komputer client. Pada saat
melakukan booting, komputer client
akan mencari Alamat IP yang terdapat
pada komputer server melalui media
kabel yang dihubungkan dengan
sebuah switch/hub.
E. Instalasi Etherape
Tahapan selanjutnya adalah
melakukan monitoring terhadap
komputer client yang sudah
melakukan login LTSP Ubuntu.
Dalam hal ini peneliti menggunakan
aplikasi Etherape untuk melakukan
monitoring. Langkah-langkah yang
akan dilakukan untuk melakukan
monitoring client LTSP Ubuntu
dengan menggunakan Etherape, antara
lain :
1. Instalasi Etherape
# apt-get install etherape
Gambar 16 Instalasi Etherape
Instalasi Etherape seperti
pada Gambar 16, dilakukan untuk
menginstal aplikasi yang akan
digunakan komputer server untuk
melakukan monitoring terhadap
komputer client.
2. Menjalankan Etherape
# sudo etherape
Gambar 17 Menjalankan Etherape
Administrator menjalankan
aplikasi Etherape pada komputer
server, untuk mempermudah
monitoring terhadap komputer
client, seperti pada Gambar 17.
HASIL PENELITIAN
Pada tahap ini akan menjelaskan
hasil yang diperoleh dari perancangan
jaringan STIKes Kusuma Husada dan
perancangan jaringan komputer tanpa
harddisk, antara lain : hasil pengujian
booting pada komputer client, menjalankan
aplikasi perkantoran pada komputer client,
menjalankan aplikasi browser internet pada
komputer client, melakukan monitoring
terhadap komputer client, dan
menampilkan penggunaan memory (RAM)
pada komputer server.
A. Hasil Pengujian Booting pada
Komputer Client
Pada saat melakukan booting,
maka komputer client akan mencari
alamat IP komputer server untuk
melanjutkan proses booting menuju
halaman login LTSP Ubuntu. Dalam hal
ini komputer client manggunakan
alamat IP (192.168.33.21), komputer
server menggunakan alamat IP
(192.168.33.102), dan alamat IP
Gateway (192.168.33.1).
Gambar 18 Booting from LAN pada
Komputer Client
Komputer client pada jaringan
komputer tanpa harddisk terhubung
dengan komputer server melalui sebuah
switch/hub. Proses booting pada
Gambar 18, dimulai dengan mencari
Alamat IP komputer server terlebih
dahulu.
Gambar 19 Tampilan Loading Ubuntu
Jika komputer client menemukan
alamat IP komputer server, maka akan
muncul tampilan proses loading seperti
pada Gambar 19 untuk masuk ke
Ubuntu. Setelah muncul tampilan
loading Ubuntu, maka proses
selanjutnya adalah melakukan login
LTSP Ubuntu dengan memasukkan
username dan password yang
sebelumnya sudah dibuat pada
komputer server.
Gambar 20 Tampilan Login LTSP
Ubuntu
Proses login LTSP Ubuntu pada
Gambar 20, dilakukan dengan cara
memasukkan username dan password
yang sudah dibuat.
Gambar 21 Proses Verifikasi Login
LTSP Ubuntu
Proses verifikasi dilakukan setelah
memasukkan username dan password
untuk proses login ke LTSP Ubuntu,
seperti pada Gambar 21.
Gambar 22 Tampilan Ubuntu 12.10
Desktop
Tampilan pada Gambar 22,
merupakan halaman utama Ubuntu
12.10 Desktop lengkap dengan aplikasi-
aplikasi yang sudah tersedia di Ubuntu.
Langkah ini dilakukan setelah user
melakukan proses login dan verifikasi.
Hasil penelitian dari perancangan
jaringan komputer tanpa harddisk
menunjukkan bahwa proses booting
komputer client yang dimulai dari
pencarian alamat IP komputer server,
proses login, sampai muncul tampilan
Ubuntu 12.10 Desktop membutuhkan
waktu 3 menit.
B. Menjalankan Aplikasi Perkantoran
pada Komputer Client
Gambar 23 Menjalankan Libre Office
Writer
Tampilan pada Gambar 23,
menjelaskan bahwa user menjalankan
aplikasi Libre Office Writter untuk
melakukan pengolahan data berupa
tulisan pada komputer client.
Sedangkan waktu yang dibutuhkan
untuk menjalankan aplikasi Libre Office
Writer adalah 45 detik dan sering
mengalami lag.
C. Menjalankan Aplikasi Browser
Internet pada Komputer Client
Gambar 24 Menjalankan Aplikasi
Mozilla Firefox
Tampilan pada Gambar 24,
merupakan aplikasi Mozilla Firefox
yang dijalankan oleh user melalui
komputer client untuk melakukan akses
data melalui internet. Waktu yang
dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi
Mozilla Firefox adalah 2,5 menit dan
sering mengalami lag.
D. Monitoring Komputer Client
Gambar 25 Monitoring Komputer
Client dengan Menggunakan Etherape
Aplikasi Etherape digunakan oleh
administrator untuk menampilkan
username, IP Address, traffic network,
dan lain-lain dari komputer client yang
sudah login.
Berdasarkan pada Gambar 25,
hasil penelitian dari perancangan
jaringan komputer tanpa harddisk
menunjukkan bahwa :
1. Name : 192.168.1.107 merupakan
Client 1 dengan Alamat IP
(192.168.1.107) sudah melakukan
login LTSP Ubuntu, proses transfer
data dari komputer server ke Client 1
memiliki kecepatan transfer rate 7,44
Kbps, sedangkan ukuran data yang
disediakan untuk Client 1 sebesar
16,12 Mbytes, dan rata-rata jumlah
data yang dikirimkan dari komputer
server ke Client 1 sebesar 1011 byte.
2. Name : 192.168.1.20 merupakan
Client 2 dengan Alamat IP
(192.168.1.20) sudah melakukan
login LTSP Ubuntu, proses transfer
data dari komputer server ke Client 2
memiliki kecepatan transfer rate 5,82
Kbps, sedangkan ukuran data yang
disediakan untuk Client 2 sebesar
16,11 Mbytes, dan rata-rata jumlah
data yang dikirimkan dari komputer
server ke Client 1 sebesar 1013 byte.
3. Name : 192.168.1.21 merupakan
Client 3 dengan Alamat IP
(192.168.1.21) sudah melakukan
login LTSP Ubuntu, proses transfer
data dari komputer server ke Client 3
memiliki kecepatan transfer rate 0
bps, sedangkan ukuran data yang
disediakan untuk Client 3 sebesar
16,12 Mbytes, dan rata-rata jumlah
data yang dikirimkan dari komputer
server ke Client 3 sebesar 1012 byte.
4. Name : 192.168.1.22 merupakan
Client 4 dengan Alamat IP
(192.168.1.22) sudah melakukan
login LTSP Ubuntu, proses transfer
data dari komputer server ke Client 4
memiliki kecepatan transfer rate 0
bps, sedangkan ukuran data yang
disediakan untuk Client 4 sebesar
16,12 Mbytes, dan rata-rata jumlah
data yang dikirimkan dari komputer
server ke Client 4 sebesar 1007 byte.
5. Name : 192.168.1.23 merupakan
Client 5 dengan Alamat IP
(192.168.1.23) sudah melakukan
login LTSP Ubuntu, proses transfer
data dari komputer server ke Client 5
memiliki kecepatan transfer rate 5,82
Kbps, sedangkan ukuran data yang
disediakan untuk Client 5 sebesar
16,12 Mbytes, dan rata-rata jumlah
data yang dikirimkan dari komputer
server ke Client 5 sebesar 1008 byte.
6. Name : google-public-dns-a.google.
com dengan Alamat IP (8.8.8.8)
merupakan DNS Server dari Google
yang diakses oleh komputer server.
7. Name : ichwan-desktop.local
merupakan Server dengan Alamat IP
(192.168.1.124) yang menyediakan
Login LTSP Ubuntu dan akses data
internet, proses transfer data
komputer server memiliki kecepatan
transfer rate 19,07 Kbps, sedangkan
ukuran data yang tersedia pada
Server sebesar 80,59 Mbytes, dan
rata-rata jumlah data yang
dikirimkan ke komputer client yang
terhubung sebesar 1010 byte.
E. Menampilkan Penggunaan Memory
(RAM) pada Komputer Server
Gambar 26 Tampilan System Monitor
Sebelum Komputer Client Melakukan
Login
Tampilan pada Gambar 26,
merupakan penggunaan memory (RAM)
pada komputer server setelah dilakukan
implementasi. Dalam hal ini
administrator menggunakan System
Monitor untuk mengetahui penggunaan
memory (RAM) sebelum komputer
client melakukan berbagai aktivitas.
Hasil penelitian dari perancangan
jaringan komputer tanpa harddisk
menunjukkan bahwa :
1. CPU History, menunjukkan bahwa
penggunaan processor pada
komputer server dalam keadaan
stabil. Pada Gambar 26 menunjukkan
terdapat 2 CPU karena komputer
server menggunakan processor dual
core yang berarti memiliki 2 core
yang melakukan proses secara
bersamaan. Persentase pada CPU 1
dan CPU 2 tidak jauh berbeda karena
proses atau aktivitas hanya dilakukan
pada komputer server, sedangkan
komputer client belum melakukan
proses, sehingga penggunaan
processor masih stabil.
2. Memory and Swap History,
menunjukkan bahwa komputer
server menggunakan memory sebesar
679,7 MiB dari total 992,6 MiB yang
tersedia atau sekitar 68,5%,
sedangkan swap atau memory virtual
sebesar 20,4 MiB dari total 1012,0
MiB yang tersedia atau sekitar 2,0%.
Hal ini menunjukkan bahwa
komputer server memerlukan
penggunaan memory yang cukup
besar untuk melakukan proses.
3. Network History, menunjukkan
bahwa penggunaan paket data atau
internet pada komputer server relatif
stabil dengan Total Received sebesar
1,6 MiB dan Total Sent sebesar
110,2 KiB. Hal ini disebabkan
penggunaan paket data hanya
dilakukan pada komputer server,
sedangkan untuk transfer data antara
komputer server dengan komputer
client belum dilakukan karena belum
ada komputer client yang melakukan
proses.
Gambar 27 Tampilan System Monitor
Sesudah Komputer Client Melakukan
Login
Sedangkan pada Gambar 27,
merupakan penggunaan memory (RAM)
pada komputer server, sesudah
komputer client melakukan login dan
berbagai aktivitas.
Hasil penelitian dari perancangan
jaringan komputer tanpa harddisk
menunjukkan bahwa :
1. CPU History, menunjukkan bahwa
penggunaan processor pada
komputer server dalam keadaan tidak
stabil dan cenderung lambat.
Persentase pada CPU 1 dan CPU 2
juga mengalami peningkatan yang
signifikan. Hal ini disebabkan proses
yang dilakukan tidak hanya pada
komputer server, namun komputer
client yang sudah login LTSP
Ubuntu juga melakukan proses,
sehingga penggunaan processor pada
komputer server menjadi lambat dan
tidak stabil. Dalam hal ini tugas
komputer server, di antaranya:
a. Membagi akses data internet ke
komputer client yang terhubung
dalam satu jaringan.
b. Membagi alamat IP untuk proses
booting dan login LTSP Ubuntu
pada komputer client.
2. Memory and Swap History,
menunjukkan bahwa komputer
server menggunakan memory sebesar
790,4 MiB dari total 992,6 MiB yang
tersedia atau sekitar 79,6%,
sedangkan swap atau memory virtual
sebesar 37,3 MiB dari total 1012,0
MiB yang tersedia atau sekitar 6,5%.
Hal ini menunjukkan bahwa
komputer server mengalami
peningkatan penggunaan memory
karena komputer client yang sudah
melakukan booting dan login LTSP
Ubuntu juga melakukan proses.
3. Network History, menunjukkan
bahwa penggunaan paket data atau
internet pada komputer server tidak
stabil dan cenderung lambat dengan
Total Received sebesar 37,3 MiB dan
Total Sent sebesar 221,2 MiB. Hal
ini disebabkan penggunaan paket
data tidak hanya dilakukan pada
komputer server, namun juga
dilakukan pada komputer client yang
sudah melakukan login LTSP
Ubuntu. Proses transfer data antara
komputer server dengan komputer
client sudah dilakukan karena
beberapa komputer client yang
terhubung sudah melakukan proses.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian analisis dan perancangan
jaringan komputer tanpa harddisk dengan
menggunakan Linux Ubuntu 12.10 adalah :
1. Perancangan jaringan komputer tanpa
harddisk lebih praktis dibandingkan
dengan perancangan jaringan lama yang
terdapat di STIKes Kusuma Husada.
2. Proses monitoring dengan
menggunakan Etherape menunjukkan
bahwa transfer data yang dilakukan dari
komputer server ke komputer client
memiliki kecepatan transfer data yang
berbeda, namun ukuran data yang
diterima komputer client relatif sama.
3. Total biaya perancangan jaringan
komputer tanpa harddisk lebih murah,
sebab komputer client yang digunakan
dalam implementasi tidak menggunakan
harddisk.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, D. A. 2007. Pemanfaatan Jaringan Komputer Tanpa Harddisk (Diskless) dengan
Menggunakan Sistem Operasi Linux Fedora Core 2. Laporan Tugas Akhir. Jakarta :
Jurusan Teknik Informatika STMIK Nusa Mandiri.
Komarudin, M. A. 2012. Implementasi Clustering Pada Jaringan Sistem Diskless
Menggunakan Red Hat Enterprise Linux 5. Laporan Tugas Akhir. Bandung : Jurusan
Teknologi Informasi Politeknik.
Nuryuwanda, Yogo. 2011. Implementasi dan Analisis Performansi pada Server Diskless
Remote Boot in Linux di Politeknik Telkom. Laporan Tugas Akhir : Bandung: Jurusan
Teknik Komputer Politeknik.
Ramadhani, Hairul. 2013. Implementasi dan Analisis Performa Jaringan Diskless System
Standar dengan Diskless System Cluster. Laporan Tugas Akhir. Pontianak : Jurusan
Teknik Elektro Universitas Tanjungpura
Sofana, Iwan. 2011. Teori & Modul Praktikum Jaringan Komputer. Bandung : Modula
Utomo, Eko P. 2012. Wireless Networking Panduan Lengkap Membangun Jaringan Tanpa
Teknisi. Yogyakarta : Andi