Analisis dan Perancangan Desain Sistem informasi Geografis...

22
1 Analisis dan Perancangan Desain Sistem informasi Geografis Berbasis Web Pengaduan Pelanggan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Salatiga Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh gelar Sarjana Sistem Informasi Peneliti: Yonanda Nuradika (682013604) Frederik Samuel Papilaya, S.Kom., M.Cs Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2017

Transcript of Analisis dan Perancangan Desain Sistem informasi Geografis...

1

Analisis dan Perancangan Desain Sistem informasi Geografis Berbasis Web

Pengaduan Pelanggan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota

Salatiga

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh gelar Sarjana Sistem Informasi

Peneliti:

Yonanda Nuradika (682013604)

Frederik Samuel Papilaya, S.Kom., M.Cs

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2017

2

3

4

5

6

1. Pendahuluan

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga sebagai Badan Usaha Milik

Daerah sudah dirintis oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1921. Perusahaan

Daerah Air Minum Kota Salatiga yang bertugas untuk memberikan pelayanan air

bersih kepada masyarakat luas di wilayah Kota Salatiga[1]. Perusahaan Daerah

Air Minum kota Salatiga dituntut untuk dapat melayani kebutuhan air bersih

pelanggan yang memenuhi syarat dari segi kualitas, kuantitas dan kontinuitasnya

serta dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dalam hal informasi,

kecepatan penanganan gangguan, penanganan komplain pelanggan dan

sebagainya. Perusahaan Daerah Air Minum kota Salatiga dituntut pula untuk

meningkatkan profesionalisme dalam bidang pelayanan air bersih, meningkatkan

efisiensi dan produktifitas dalam operasional. Dalam menyikapi tuntutan tersebut

Perusahaan Daerah Air Minum kota Salatiga perlu melakukan upaya-upaya yang

dapat meningkatkan kinerja perusahaan[2]. Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu teknologi geografis

yang memiliki kemampuan dalam mengumpulkan, mengelola, memanipulasi dan

memvisualisasikan data spasial (keruangan) yang berhubungan dengan posisi

dipermukaan bumi pada sebuah peta sesuai dengan posisi permukaan bumi yang

sebenarnya dengan titik koordinatnya. Pada umumnya aplikasi Sistem Informasi

Geografis (SIG) dapat diterapkan pada berbagai bidang, seperti bidang utilitas,

kesehatan, telekomunikasi, transportasi dan sebagainya[3]. Pelayanan pengaduan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum kota

Salatiga masih memiliki kendala. Kendala yang sering terjadi adalah banyaknya

komplain pelanggan yang masuk seperti kebocoran pipa, air macet, air kotor,dan

lain-lain. Membutuhkan waktu lama dalam pendataan secara manual untuk

menentukan titik lokasi dan data pelanggan. Pelanggan yang melakukan komplain

dengan cara datang ke kantor, SMS, maupun telepon membuat kinerja dalam

pendataan pada bagian layanan pengaduan menjadi kurang efektif dan efisien. Aktifitas Sistem informasi yang akan dibuat nantinya dapat membantu

admin dalam layanan pengaduan untuk menentukan titik lokasi dan data

pelanggan yang melakukan Komplain. Sistem Baru ini nantinya dapat membantu

kinerja admin untuk mengelola peta lokasi pelanggan dan data detail pelanggan.

Operasional sistem ini berbasis web agar lebih efisien dan efektif pelanggan dalam

melakukan komplain. Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam

sistem informasi geografis pengaduan pelanggan di Perusahaan Daerah Air

Minum kota Salatiga yaitu menggunakan metode Waterfall. Pembuatan sistem

nantinya di lakukan secara bertahap dan disesuikan dengan kebutuhan pengguna.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, admin membutuhkan sebuah sistem

mampu membantu dalam operasional kerja. Kebutuhan pengguna merupakan

pokok utama dari pembuatan sistem ini. Sistem yang di bangun dapat

memudahkan admin untuk melihat data detail laporan dan peta pelanggan yang

melakukan komplain di dalam website yang kemudian di simpan dalam sebuah

database admin.

7

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian tedahulu yang dapat mendukung penelitian ini yang pertama

adalah penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengaduan

Pelanggan Pada Bagian Cater PT PLN Cabang UPJ Bekasi Kota”.Tujuan dari

penelitian tersebut adalah sistem yang dirancang terdiri dari modul penerimaan

pengaduan, modul pembuatan jadwal, modul penentuan tim pelaksana lapangan,

dan modul pembuatan laporan pengaduan. Pengujian program aplikasi sistem

informasi pengaduan pelanggan ini menggunakan metode pengujian black-box

testing. Pengujian dengan metode black-box testing dilakukan dengan cara

memberikan sejumlah input pada program aplikasi yang kemudian diproses sesuai

dengan kebutuhan fungsionalnya untuk menghasilkan output yang diinginkan.

Hasil penelitian, yaitu program dapat memberikan informasi mengenai pengaduan

dengan lebih cepat, akurat, dan up to date dibandingkan dengan penggunaan

dokumen manual [4]. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah penelitian yang

sebelumnya menggunakan metode black-box testing. Metode ini digunakan untuk

input pada program aplikasi yang kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan

fungsional melalui tahapan prosedur untuk menghasilkan output yang diinginkan,

Sedangkan untuk penelitian ini menggunakan metode Waterfall dimana proses

yang dicakup lebih sederhana yaitu sistem yang dibangun merupakan sistem yang

lebih tepat dan benar atau yang sudah mempunyai standar operasional prosedur.

Metode black-box testing diawali dengan pembuatan diagram alur (system

flowchart), Data Flow Diagram (DFD),diagram arus data (entity relationship

diagram),dan State Transition Diagram (STD) yang pada prinsipnya dibuat untuk

mendapatkan spesifikasi kebutuhan pengguna,dengan begitu pengembangan

rekayasa perangkat lunak ini menggunakan UML sebagai alat bantu utama dalam

analisis dan perancangan desain sistem informasi geografis rekayasa perangkat

lunak. Penelitian kedua yaitu berjudul “Sistem Informasi Keluhan Pelanggan

Berbasis Web Pada PDAM Tirta Musi Palembang”. yang membahas tentang

informasi sistem kerja keluhan pelanggan berbasis web diatas dikelola di dalam

sebuah website lokal yang diakses menggunakan jaringan internet sebagai sistem

protocol. Tujuan dari penelitian diatas adalah membuat sistem informasi keluhan

pelanggan berbasis web dengan menggunakan PHP dan MySQL sebagai database

dan tahapan pengembagan sistem yang digunakan adalah Rekayasa Web dengan

jaringan internet. Penelitian diatas menggunakan metode deskriptif dengan

pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,

wawancara, dan kepustakaan. Hasil akhir dari penelitian diatas berupa Sistem

Informasi Keluhan Pelanggan Berbasis Web pada PDAM Tirta Musi Palembang.

Dengan adanya sistem informasi keluhan pelanggan yang berbasis web ini

diharapkan dapat mempermudah pelanggan dalam mengadukan keluhan pada

bagian layanan pelanggan PDAM[5]. Perbedaan penelitian diatas dengan penelitian saat ini yaitu penelitian diatas

dikembangkan dengan web server dan platform PHP dengan menggunakan jaringan internet dimana web tersebut dapat diopersikan tanpa menggunakan

8

sistem GIS dan untuk mengetahui titik lokasi pelanggan yang melakukan keluhan

dalam google maps. Sedangkan penelitian ini untuk mengembangkan sistem

informasi geografis berbasis web pengaduan pelanggan dengan menggunakan

PHPMyAdmin,C#,Google Maps API,dan Function Table Google.Sistem yang akan

dibuat nantinya dapat di gunakan untuk melihat peta pelanggan yang melakukan

complain di dalam sistem admin. Penelitian yang ketiga berjudul “Desain Sistem Informasi Pengaduan

Pelanggan Pada PT. Jawa Pos”. Tujuan dari analisis dan perancangan sistem

informasi pengaduan pelanggan pada PT. Jawa Pos adalah memberi kemudahan

kepada pengguna aplikasi pengaduan dalam melakukan proses bisnis yang ada

dalam sistem tersebut. Pengguna yang dimaksud adalah semua staf bagian yang

menggunakan aplikasi salah satunya adalah aplikasi pengaduan pelanggan. Metode

yang digunakan pada penelitian diatas adalah melakukan analisis kelemahan sistem

yang terdiri dari analisis kinerja (Performance), informasi (Information), ekonomi

(Economic), pengendalian (control),efisiensi (Effisiency, dan pelayanan (Services).

Hasil dari penelitian di atas adalah sistem ini dapat membantu pengguna (staff)

dalam menjalankan aplikasi yang dijalankan PT. Jawa Pos. Dengan adanya sistem

flowchart setiap alur proses bisnisnya akan menjadi mudah dipahami[6]. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian sekarang ini yaitu metode

yang digunakan. Penelitian diatas menggunakan metode analisis pada kelemahan

sistem yang sedang berjalan yang meliputi analisis kinerja, informasi, ekonomi,

pengendalian, efisiensi, dan pelayanan, Sedangkan pada penelitian ini

menggunakan metode Waterfall dimana kebutuhan admin menjadi factor utama

untuk membangun sistem informasi geografis pengaduan pelanggan berbasis web

yang akan dijalankan sesuai standar operasional prosedur. Penelitian-penelitian sebelumnya dapat menjadi acuan dalam penulisan

penelitian ini yaitu untuk membangun sebuah Sistem informasi Geografis Berbasis

Web Pengaduan Pelanggan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota

Salatiga dengan menggunakan metode Waterfall. Metode Waterfall merupakan

metode yang memiliki kedekatan yang sistematis dan berurutan. Tahapan metode

Waterfall terdiri dari analisis kebutuhan (Requirement Analysis), desain sistem

(System Design), perkodean (Coding), pengujian (Testing), operasi & pemeliharaan

(Operation&Maintenance). Tahap yang berurutan akan menjadi proses lebih

teratur, bagi user juga lebih menguntungkan karena dapat lebih detail dan akurat

dalam pengumpulan atau pengelompokan data. Teknologi yang digunakan adalah webGIS. WebGIS atau Teknologi web

Sistem Informasi Geografis merupakan suatu teknologi geografis yang memiliki kemampuan dalam mengumpulkan, mengelola, memanipulasi dan

memvisualisasikan data spasial (keruangan) yang berhubungan dengan posisi dipermukaan bumi pada sebuah pemetaan sesuai dengan posisi permukaan bumi

yang sebenarnya dengan titik koordinatnya. Proses pengolahan data dengan menggunakan teknologi ini menggunakan

beberapa program yaitu ArcGIS, Google Maps API, Function Table Google,

PHPMyAdmin untuk membuat sebuah website pada perancangan sistem informasi

geografis pengaduan pelanggan PDAM kota Salatiga. Sistem seperti ini pengguna akan lebih mengutamakan efisiensi dalam pemanfaatan teknolgi yang

9

dikembangka secara global dengan keakuratan dalam penanganan sebuah kasus

dalam pencarian lokasi.

3. Metodologi Penelitian

Dalam perancang dan analisis Sistem informasi Geografis Berbasis Web

Pengaduan Pelanggan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Salatiga

melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam lima tahapan, yaitu: Identifikasi

Masalah, Perumusan Masalah, Pengumpulan data, Perancangan Sistem,

Pengujian dan Analisis Sistem. Metode penelitian ini bertujuan untuk mejelaskan

alur dalam pembuatan sistem dalam penelitian.

Gambar 1 Tahapan Metode Penelitian

Tahapan Metode Penelitian pada Gambar 1 dapat dijelaskan sebagai berikut dimulai dengan:

Identifikasi Masalah, tahap ini bertujuan untuk melihat permasalahan dalam

penelitian, sehingga tujuan yang didapat sesuai dengan hasil yang diharapkan dalam permintaan user yang terkait dalam operasional sistem yang nantinya akan

di bangun. Tahapan kedua yaitu Perumusan Masalah, tahap berikut dapat dilakukan

dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada pihak yang terkait yaitu

mengenai kendala yang sering terjadi pada bagian layanan kepelangganan,

sehingga penelitian memperoleh petunjuk bahwa identifikasi masalah yang dilakukan dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Tahap ketiga adalah Pengumpulan Data, di dalam tahap ini pengumpulan

data dilakukan melalui observasi dan wawancara kepada pihak yang terkait yaitu

dengan mengajukan beberapa pertanyaan di PDAM kota Salatiga. Data data yang

didapat berupa kendala-kendala dalam menentukan letak pelanggan yang

melakukan komplain kepada PDAM kota Salatiga, dan data yang didapat bisa

menjadi acuan dalam melakukan pemecahan masalah dengan membuat sistem

informasi geografis.

10

Tahap keempat adalah perancangan sistem yang meliputi perancangan

proses menggunakan diagram Unified Modelling Language (UML) dan

perancangan database. Perancangan proses menggunakan UML meliputi use

case diagram, activity diagram, dan class diagram. UML menjadi acuan dalam

pembuatan desain dan alur sistem yang dirancang. Tahap kelima yaitu Pengujian dan Analisis Sistem, didalam tahap ini dapat

mendapatkan sebuah gambaran pengujian dan analisis sistem dengan data-data

yang diperoleh kemudian diolah dengan membuat sistem baru untuk

menyelesaikan sebuah penelitian yang akan di bangun. Berdasarkan hasil

penelitian dari data yang didapatkan melalui tahap pengujian dan analisis sistem,

maka apa yang dihasilkan dari penelitian ini dapat di berikan kepada PDAM kota

Salatiga. Kesimpulan dari Metode penelitian ini maka Sistem yang dibangun ini

diharapkan dapat membantu operasional kerja yaitu dalam pemanfaatan layanan

pelanggan terutama dalam sistem pengaduan pelanggan yang bertujuan untuk

memudahkan melakukan komplain dari pelanggan dan memudahkan admin untuk

pengeloaan data kompalin yang tersimpan termasuk juga letak koordilat

pelanggan.

4. Hasil dan Pembahasan

Dari hasil analisi kebutuhan sistem secara menyeluruh di PDAM kota

Salatiga dibutuhkan untuk mengidentifikasi desain dari aplikasi yang dibuat.

user yang terlibat dalam pengimplementasian sistem ini adalah staf bagian

pelayanan pelanggan sebagai admin, staf bagian distribusi sebagai teknisi dan

pelanggan sebagai pengguna, dari hasil wawancara mendapatkan hasil

perancangan berupa informasi tentang alur proses pengaduan pelanggan PDAM

kota Salatiga. Berikut merupakan Flowchart pengaduan pelanggan PDAM

salatiga yang akan di rancang.

Gambar 2 Flowchart Pengaduan pelanggan

11

Gambar 2 Merupakan alur Flowchart Pengaduan pelanggan. Dimulai dari

pelanggan membuka web pengaduan pelanggan kemudian melakukan login

dengan menginput ID pelanggan dan password, jika ID dan password valid akan

menampilkan form pengaduan, palanggan dapat menginput data kompalin dan

kemudian kirim laporan ke admin. Proses yang dilakukan admin pada tahap ini adalah membuka web

pengaduan pelanggan melalui login admin, kemudian melakukan login dengan

menginput ID admin dan password, jika ID dan password valid akan

menampilkan database laporan pengaduan pelanggan dan peta letak pelanggan

yang melakukan komplain, selanjutnya mencetak hasil laporan dan diberikan ke bagian distribusi.

Proses berikutnya bagian distribusi menerima hasil detail laporan dan peta

pelanggan yang melakukan komplain kepada PDAM kota Salatiga, kemudian

bagian distribusi melakukan survey ketempat pelanggan yang melakukan

complain dan petugas teknisi melakukan perbaikan pada bagian yang mengalami

kerusakan atau bermasalah, setelah proses ini selesai bagian distribusi melakukan

konfirmasi kepada bagian pengaduan pelanggan bahwa telah melakukan

perbaikan. Tujuan sistem yang di buat ini akan memudahkan aktor yang terkait dalam

menjalankan webGIS pengaduan pelanggan, yang sebelumnya masih

menggunakan sistem pengaduan pelanggan secara manual sekarang akan di

implementasikan secara otomatis melalui teknologi webGIS pengaduan pelanggan

akan dibangun mengunakan acuan penelitian ini dan penelitian sebelumnya dalam

menggambarkan desain sistem informasi gografis berbasis web. Perancangan sistem ini didesain dalam bentuk Unified Modeling

Language (UML). Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah alur proses

bisnis atau proses sistem yang telah menjadi standart untuk merancang dan

mendokumentasikan sistem perangkat lunak. Unified Modeling Language (UML)

menawarkan sebuah standart untuk merancang model sistem, UML akan

digambarkan dengan sebuah alir sistem yang menjadi proses dalam perancangan

sistem. Pemodelan UML yang digunakan adalah Use Case Diagram, Activity

Diagram, dan Class Diagram. Proses alur yang pertama adalah Use Case Diagram. Use Case Diagram

merupakan gambaran interaksi yang terjadi antara actor dengan sistem, dan juga

gambaran fungsionalitas yang dimiliki oleh sistem. Actor ditentukan berdasarkan

perannya (role) pada program atau aplikasi yang sedang dikembangkan.

12

Gambar 3 Use Case Diagram Sistem

Gambar 3 Merupakan proses Use Case Diagram pada sistem yang akan

dirancang pada bagian layanan pelanggan, proses ini menjelaskan bahwa memiliki

tiga actor yang berperan proses sistem ini, berawal dari pelanggan melakukan

kompalin yang diinput melalui sistem web pengaduan pelanggan PDAM kota

Salatiga. Kemudian staf bagian pengaduan pelanggan yang berperan sebagai

admin menerima laporan yang berisi detail pelanggan dan koordinat pelanggan

yang ditampilkan melalui peta di dalam Google Maps, berikutnya admin

mencetak hasil laporan dan memberikan kepada staf bagian distribusi yang

berperan sebagai teknisi untuk melakukan perbaikan kepada pelanggan yang

melakukan komplain kepada PDAM kota salatiga. Proses yang kedua adalah Activity Diagram, Activity Diagram adalah

diagram yang digunkan untuk menganalisis behaviour dengan Use Case Diagram

yang lebih kompleks dan menunjukkan interaksi antara aktor dengan sistem.

Didalam perancangan sistem ini terdapat dua aktor yang mejalankan sistem secara

online melalui web. Aktor tersebut adalah pelanggan dan admin, aktor yang

menjalakan sistem kerja secara offline adalah teknisi, teknisi hanya menjalankan

tugas secara fisik untuk memberi penanganan kepada fasilitas pelanggan yang

memiliki kendala.

13

Gambar 4 Activity Diagram Pelanggan

Gambar 4 Merupakan Activity Diagram Pelanggan yang menggambarkan

aktifitas pelanggan dengan sistem yang diakses pelanggan. Aktifitas pelanggan

tersebut adalah melihat menu layanan pelanggan pada sistem web, kemudian pelanggan harus melakukan login untuk melakukan komplain, selanjutnya

pelanggan melakukan input data kompalin kemudian dikirim kesistem dan

diteliti oleh admin untuk mengkonfirmasi status laporan kepada pelanggan.

Gambar 5 Activity Diagram Admin

14

Gambar 5 Merupakan Activity Diagram Admin yang menggambarkan

aktifitas admin dengan sistem yang dapat diakses oleh admin. Aktifitas admin

tersebut adalah yang pertama masuk menu admin pada sistem web, kemudian

admin harus melakukan login untuk melihat detail laporan dan lokasi keluhan

pelanggan yang melakukan pengaduan ke PDAM, selanjutnya admin melakukan

konfirmasi laporan kemudian dikirim kesistem dan diterima oleh Pelangan dengan

bentuk status laporan, kemudian admin mencetak detail laporan dan lokasi

keluhan pelanggan dan diberikan kebagian distribusi atau teknisi untuk melakukan

pengecekan data.

Gambar 6 Activity Diagram Teknisi

Gambar 6 Merupakan Activity Diagram Teknisi yang menggambarkan

aktifitas teknisi melakukan tugas dalam perbaikan. Aktifitas teknisi tersebut

adalah yang pertama menerima hasil laporan yang telah dicetak melalui admin,

kemudian teknisi melakukan pengecekan data pelanggan didalam data GIS untuk

mengetahui titik letak kerusakan pada pelanggan yang melakukan pengaduan ke

PDAM, selanjutnya teknisi melakukan survei lapangan ke lokasi kerusakan dan

melakukan perbaikan, kemudian teknisi melakukan konfirmasi laporan kepada

admin untuk disimpan kedalam database sistem pengaduan pelanggan PDAM.

15

Gambar 7 Class Diagram

Gambar 7 Menunjukan bahwa class diagram terdiri dari 7 tabel yaitu:

tb_pengaduan,tb_pelanggan,tb_daftar_pengaduan,tb_admin,tb_status_pengaduan,

tb_detail_pengaduan,tb_teknisi.kemudian proses alur tabel yang pertama

tb_pengaduan dan tb_daftar_aduan berinteraksi dengan tb_pelanggan yang

digunakan untuk mengambil data detail pengaduan dan lokasi atau untuk login

pelanggan, kemudian tb_admin dapat berinteraksi dengan empat tabel yaitu

tb_pengaduan untuk mengelola data pengaduan, tb_daftar_aduan untuk

mengetahui daftar pengaduan harian, tb_status_pengaduan untuk mengirim status laporan pada pelanggan yang melakukan komplain, kemudian tb_detail_pengaduan untuk menampilkan peta lokasi dan detail laporan dengan

mencetak surat perintah kerja petugas teknisi, berikutnya tb_teknisi berinteraksi

dengan tb_admin untuk mengkonfirmasi laporan status perbaikan kepada

pelanggan.

16

Gambar 8 Halaman Login

Gambar 8 Merupakan tampilan halaman login pada web layanan

pengaduan pelanggan PDAM kota salatiga. Gambar tersebut terdapat dua tipe

login yang berfungsi untuk masuk kedalam sistem masing-masing user yang

bersangkutan, yaitu ada dua type login untuk pelanggan untuk masuk ke sistem

pengaduan pelanggan dan type login administrator untuk masuk ke sistem admin

yang mengelola data pengaduan pelanggan.

Gambar 9 Form Pengaduan Pelanggan

17

Gambar 9 Merupakan tampilan form pengaduan pelanggan setelah

pelanggan melakukan login, dalam aplikasi pelanggan bisa melakukan input

keluhan ke dalam sistem, didalam jenis aduan pelanggan bisa memilih memilih

jenis aduan antara lain kebocoran distribusi, kemacetan air, keluhan meter air, cek

instalasi, keluhan rekening, pindah jaringan pipa. Pelanggan juga dapat melihat

status pengaduan yang telah di kirimke sistem yang di terima admin.

Gambar 10 Status Pengaduan Pelanggan

Gambar 10 Merupakan tampilan status pengaduan pelanggan, fungsi dari

status ini adalah agar pelanggan mengetahui status laporan yg telah dikirim, isi

dari status tersebut antara lain status Menunggu yaitu laporan telah terkirim tetapi

belum di buka oleh admin, kemudian status Diterima adalah status laporan yang

telah diterima oleh admin yang nanti dicetak dan diberikan kepada teknisi,

berikutnya status Dilaksanakan adalah ststus untuk penangan perbaikan kelokasi

pelanggan yang kemudian dikerjakan oleh teknisi, status Diselesaikan adalah

status untuk selesainya pengerjaan perbaikan yang dilakukan oleh teknisi.

Gambar 11 Daftar Laporan Pengaduan Pelanggan

18

Gambar 11 Merupakan tampilan daftar laporan pengaduan pelanggan yang

hanya bisa di akses oleh admin, Gambar tersebut merupakan tampilan awal

setelah admin melakukan login, dalam aplikasi tersebut terdapat beberapa daftar

pelanggan yang melakukan pengaduan dan dalam aplikasi terdapat tombol lihat

yaitu berfungsi untuk melihat peta lokasi pengaduan pelanggan dan detail laporan.

Gambar 12 Detail Dan Lokasi Pengaduan Pelanggan

Gambar 12 Merupakan tampilan detail dan lokasi pengaduan pelanggan

yang di akses oleh admin, Gambar merupakan data tampilan peta dan detail

pelanggan yang melakukan komplain yang terkoneksi oleh database GIS PDAM

Kota Salatiga. antara lain berisi ID, Nama, Jenis Pengaduan, Alamat, Nomor

Handphone, Email, Latitude, Longitude, Nama petugas Teknisi. Tampilan ini

terletak pada tombol lihat yang ada pada tampilan daftar laporan pengaduan

pelanggan. Tampilan tersebut memiliki fungsi untuk memudakhan admin dan

teknisi untuk mengetahui titik lokasi perbaikan yang nantinya dikerjakan oleh

bagian teknisi secara fisik.

19

Gambar 13 Peta Jaringan pipa PDAM

Gambar 13 Merupakan tampilan jaringan pipa yang dapat di akses oleh

admin untuk pengelolaan aset PDAM, aplikasi tersebut dapat di akses melalui website admin dengan membuka menu peta jaringan pipa, peta hanya dapat di

buka jika aplikasi terkoneksi dengan server admin untuk menjaga keamanan data.

Gambar 14 Hasil Cetak Laporan Pengaduan Pelanggan

20

Gambar 14 Merupakan hasil cetak dari detail dan lokasi pengaduan

pelanggan,yang akan ditinjau oleh bagian pengaduan pelanggan PDAM dan

kemudian di serahkan ke bagian teknisi untuk memenuhi prosedur perbaikan

kepelanggan yang melakukan complain ke PDAM Kota Salatiga.

Gambar 15 Peta Interaktif Jaringan Pipa PDAM

Gambar 15 Merupakan tampilan gambar peta interaktif jaringan pipa

PDAM Kota Salatiga dengan berbagai atribut, peta kota salatiga yang terairi oleh

jaringan PDAM terbagi empat wilayah yaitu Kecamatan Tingkir, Kecamatan

Argomulyo, Kecamatan Sidomukti dan Kecamatan Sidomukti. Dari wilayah

tersebut adalah wilayah yang termasuk dalam wilayah pelayanan PDAM kota

salatiga.

21

Tahapan metode berikutnya adalah tahapan pengujian aplikasi, Pengujian

aplikasi dilakukan untuk memastikan apakah sistem yang dibuat dapat berjalan

sesuai yang diharapkan dan dapat memenuhi kebutuhan admin. Berikut

merupakan hasil pengujian aplikasi webGIS.

5. Kesimpulan

Penerapan Sistem informasi Geografis Berbasis Web Pengaduan

Pelanggan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Salatiga dapat

membantu pelanggan dalam melakukan pengaduan/kompalin kepada perusahaan

secara cepat dan mudah dengan mengisi form pengaduan melalui website tanpa

harus datang ke bagian pengaduan pelanggan PDAM Kota Salatiga. Pengaduan

pelanggan melalui sistem dapat digunakan perusahaan untuk memperbaiki

pelayanan kepada pelanggan agar lebih efisien dan efektif dalam melakukan

komplain. Admin bagian pengaduan pelanggan dapat dengan mudah melihat

data pelanggan dan lokasi pelanggan dengan Google Maps melalui sistem online

yang telah diterapkan dalam perusahaan. Admin juga bisa melihat GIS jaringan

pipa pada sistem untuk melakukan pengecekan instalasi pipa, sistem ini juga

memudahkan teknisi untuk datang kelokasi perbaikan tanpa harus menanyakan

lokasi diwilayah pelanggan yang melakukan komplain. Hasil berupa laporan

(report) pengaduan pelanggan dapat digunakan perusahaan dalam pengambilan

kebijakan. Dalam perancangan WebGIS dan hasil pengujian sistem dapat di

simpulkan bahwa Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat di manfaatkan

dalam sistem pelayanan sebuah perusahaan untuk menetukan sebuah wilayah

geografis tertentu dengan berbagai atribut dan aksesoris tata ruang Kota

Salatiga.

22

6. Daftar Pustaka

[1].Info Perusahaan, PDAM Kota Salatiga. 2017. http://www.pdamsalatiga.com/info-perusahaan

[2].Ahmad Kamal. aplikasi geographics information system (GIS) untuk pemetaan pelanggan pdam kota bukittinggi

[3].Definisi,SistemInformasiGeografis.2013.https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_info rmasi_geografis

[4].Eddy Sutedjo. 2007. Perancangan Sistem Informasi Pengaduan Pelanggan Pada Bagian Cater Cabang UPJ Bekasi Kota

[5].Muhammad Beni Saputra. 2013. Sistem Informasi Keluhan Pelanggan Berbasis Web Pada PDAM Tirta Musi Palembang

[6].Titik Lusiani, M.KOM, OCA. 2011. Desain Sistem Informasi Pengaduan Pelanggan Pada PT. Jawa Pos

[7]. Samino, 2011. Makalah PDAM Kota Salatiga 2011 pada LKM. (Tidak Dipublikasikan)