ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

27
18 Jurnal Civic Hukum Volume 3, Nomor 1, Mei 2018 P-ISSN 2623-0216 E-ISSN 2623-0224 ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) TERHADAP KEPRIBADIAN DAN KARAKTER (KEKAR) PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 9 MALANG Fahdian Rahmandani, Agus Tinus, M. Mansur Ibrahim FKIP Universitas Muhammadiyah Malang Email : [email protected] ABSTRAK Penggunaan gadget (smartphone) yang terlalu berlebihan dan tidak sewajarnya akan menimbulkan pengaruh terhadap kepribadian dan karakter peserta didik. Kepribadian peserta didik seharusnya menjadi perhatian khusus dalam menanamkan karakter kepada mereka. Karena antara kepribadian dan karakter tersebut akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh-kembang peserta didik. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk: (a) Mengetahui penggunaan gadget (smartphone) oleh peserta didik di SMA Negeri 9 Malang, (b) Mendeskripsikan kepribadian dan karakter peserta didik yang menggunakan gadget (smartphone) di SMA Negeri 9 Malang, dan (c) Mendeskripsikan solusi penggunaan gadget (smartphone) yang ideal oleh peserta didik di SMA Negeri 9 Malang. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian deskriptif kualitatif. Dimana peneliti berusaha memberikan gambaran secara sistematis dan cermat berdasarkan fakta – fakta aktual dan sifat – sifat populasi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah – masalah aktual dan mengumpulkan data. Pengumpulan data diperoleh dengan teknik wawancara, angket, observasi dan dokumentasi. Adapun informan yang digali informasinya yakni Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Guru PPKn, Guru Agama Islam, Guru BK, Guru IPS, Guru IPA dan Siswa - siswi Kelas XI SMA Negeri 9 Malang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut: (a) Hampir semua peserta didik di SMAN 9 Malang memiliki dan menggunakan gadget, khususnya smartphone. Rata-rata waktu peserta didik menggunakan gadgetnya selama 3 sampai lebih dari 7 jam untuk membuka media sosial. (b) Kepribadian peserta didik yang menggunakan gadget (smartphone) cenderung lebih pasif seperti individualis, tertutup, kurang peduli dengan sekitarnya dan rasa sosial dari anak kurang. Sedangkan karakternya memiliki kecenderungan lebih apatis, pola pikirnya cenderung irasional, mencari mudahnya saja dan kurang mempunyai simpati. (c) Penggunaan gadget (smartphone) yang ideal yaitu dengan memberikan banyak pemahaman kepada peserta didik dan menerapkan program yang memiliki hubungan dengan penggunaan gadget (smartphone). Hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan sebagai berikut: (a) Semua peserta didik di SMAN 9 Malang menggunakan gadget (smartphone). (b) Terjadi penyimpangan kepribadian dan demoralisasi karakter peserta didik yang aktif menggunakan gadget (smartphone). (c) Solusi ideal yaitu dengan memberikan banyak pemahaman, dan sekolah sudah menerapkan program berbasis gadget (smartphone). Kata Kunci : Analisis, Penggunaan Gadget (Smartphone), Kepribadian Karakter. ABSTRACT The use of gadgets (smartphone) which is too excessive and not reasonable will be impacting on the personality and character of students. Personality of students should be particular concern on instilling character for them. Because between the personality and the character will greatly affect the growth and development of students. Thus this research aims to: (a) Knowing the use of gadgets (smartphone) by students at State High School 9 Malang, (b) Describe the personality and character of students who use gadgets (smartphone) in State Senior High School 9 Malang, and (c) Explaining solutions use gadgets (smartphone) which is ideal by students at State Senior High School 9 Malang. http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jch

Transcript of ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

Page 1: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

18

Jurnal Civic Hukum Volume 3, Nomor 1, Mei 2018, hal. 18-4418

Jurnal Civic HukumVolume 3, Nomor 1, Mei 2018P-ISSN 2623-0216 E-ISSN 2623-0224

ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE)TERHADAP KEPRIBADIAN DAN KARAKTER (KEKAR)

PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 9 MALANG

Fahdian Rahmandani, Agus Tinus, M. Mansur IbrahimFKIP Universitas Muhammadiyah Malang

Email : [email protected]

ABSTRAKPenggunaan gadget (smartphone) yang terlalu berlebihan dan tidak sewajarnya akan

menimbulkan pengaruh terhadap kepribadian dan karakter peserta didik. Kepribadianpeserta didik seharusnya menjadi perhatian khusus dalam menanamkan karakter kepadamereka. Karena antara kepribadian dan karakter tersebut akan sangat berpengaruh terhadaptumbuh-kembang peserta didik. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk: (a) Mengetahuipenggunaan gadget (smartphone) oleh peserta didik di SMA Negeri 9 Malang, (b)Mendeskripsikan kepribadian dan karakter peserta didik yang menggunakan gadget(smartphone) di SMA Negeri 9 Malang, dan (c) Mendeskripsikan solusi penggunaangadget (smartphone) yang ideal oleh peserta didik di SMA Negeri 9 Malang. Penelitian inimenggunakan teknik penelitian deskriptif kualitatif. Dimana peneliti berusaha memberikangambaran secara sistematis dan cermat berdasarkan fakta – fakta aktual dan sifat – sifatpopulasi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah – masalah aktual danmengumpulkan data. Pengumpulan data diperoleh dengan teknik wawancara, angket,observasi dan dokumentasi. Adapun informan yang digali informasinya yakni Wakil KepalaSekolah Bidang Kesiswaan, Guru PPKn, Guru Agama Islam, Guru BK, Guru IPS, Guru IPAdan Siswa - siswi Kelas XI SMA Negeri 9 Malang. Berdasarkan penelitian yang telahdilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut: (a) Hampir semua peserta didik di SMAN 9Malang memiliki dan menggunakan gadget, khususnya smartphone. Rata-rata waktupeserta didik menggunakan gadgetnya selama 3 sampai lebih dari 7 jam untuk membukamedia sosial. (b) Kepribadian peserta didik yang menggunakan gadget (smartphone)cenderung lebih pasif seperti individualis, tertutup, kurang peduli dengan sekitarnya danrasa sosial dari anak kurang. Sedangkan karakternya memiliki kecenderungan lebih apatis,pola pikirnya cenderung irasional, mencari mudahnya saja dan kurang mempunyai simpati.(c) Penggunaan gadget (smartphone) yang ideal yaitu dengan memberikan banyakpemahaman kepada peserta didik dan menerapkan program yang memiliki hubungandengan penggunaan gadget (smartphone). Hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkansebagai berikut: (a) Semua peserta didik di SMAN 9 Malang menggunakan gadget(smartphone). (b) Terjadi penyimpangan kepribadian dan demoralisasi karakter pesertadidik yang aktif menggunakan gadget (smartphone). (c) Solusi ideal yaitu dengan memberikanbanyak pemahaman, dan sekolah sudah menerapkan program berbasis gadget (smartphone).

Kata Kunci : Analisis, Penggunaan Gadget (Smartphone), Kepribadian Karakter.

ABSTRACTThe use of gadgets (smartphone) which is too excessive and not reasonable will be

impacting on the personality and character of students. Personality of students should beparticular concern on instilling character for them. Because between the personality andthe character will greatly affect the growth and development of students. Thus thisresearch aims to: (a) Knowing the use of gadgets (smartphone) by students at State HighSchool 9 Malang, (b) Describe the personality and character of students who use gadgets(smartphone) in State Senior High School 9 Malang, and (c) Explaining solutions usegadgets (smartphone) which is ideal by students at State Senior High School 9 Malang.

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jch

Page 2: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

19

1 9

Fahdian R, dkk. Analisis Dampak Penggunaan Gadget (Smartphone) TerhadapKepribadian dan Karakter (Kekar) Peserta Didik di Sma Negeri 9 Malang

This research uses techniques of research descriptive qualitative. Where researchers triedto give an idea systematically and meticulously based on actual facts and the characteristicof certain populations. This research aiming to solve the actual problems and collect thedocuments. collection of documents were obtained by interview, questionnaire,observation and documentation. As for informant who unearthed the information that isVice Principal of Student, Teacher of PPKn, Teacher of Islamic Religious, Teacher of BK,Teacher IPS, Teacher of Science and Student Class XI of State Senior High School 9Malang. Based on research that has been done, the results are as follows: (a) Almost allthe students at State Senior High School 9 Malang have and use gadgets, particularlysmartphones. The average time students use the gadget for 3 to more than 7 hours toplaying social media. (b) The personality of students who use gadgets (smartphone) tendto be more passive as individualistic and less concerned with the surroundings and thechilds less has the social sense. While the characters have a tendency to be apathetic,the mindset is tends irrational, seeking ease and have less sympathy. (c) The use ofgadgets (smartphone) ideal that is to give a lot of understanding to of students andimplement programs that have a relationship with the use of gadgets (smartphone). Theresult of research obtained can be summed as follows: (a) All of students at State SeniorHigh School 9 Malang using gadgets (smartphone). (b) There is a personality disorder anddemoralization of character for students active using gadgets (smartphone). (c) The idealsolution is to give a lot of understanding, and school has implemented a program the basedof gadgets (smartphone).

Keywords: Analysis, Using Gadget (Smartphone), Character.

PENDAHULUANPerkembangan teknologi dan informasi

saat ini mengalami kemajuan yang sangatpesat, ditandai dengan kemajuan padabidang informasi dan teknologi. Salah satuteknologi yang banyak digemari saat iniyaitu gadget (smartphone). Hal inidiungkap oleh penelitian yang dilakukanoleh Strategy Analytics. Terbukti,pengguna ponsel pintar (gadget) hinggaakhir tahun 2014 lalu telah mencapai duamiliar orang. Dengan capaian itu, setidaknyasatu dari tiga orang di dunia telah menjadipengguna smartphone. Pengguna ponselpintar dunia tumbuh 37% dari tahun 2013menjadi 2,1 miliar orang di tahun 2014.Dapat diprediksi pengguna ponsel pintarglobal akan tumbuh 22% pada tahun 2015.Artinya, 35% dari 7,2 miliar populasi duniadi tahun 2015 akan menggunakan ponselpintar (Salam, 2015:19).

Berdasarkan data dari emarketer,pada tahun 2018 Indonesia akan memiliki

lebih dari 100 juta pengguna smartphoneaktif. Hal tersebut membuat Indonesia akanberada di peringkat 4 dunia sebagai negaradengan pengguna smartphone terbanyak(Wahyudi, 2015:34).

Orang yang memiliki smartphoneakan lebih rajin untuk mencari informasi.Berdasarkan hasil survey, para penggunasmartphone rata-rata menggunakanperangkatnya lebih dari dua jam per hari.Selama waktu tersebut, mereka cenderungmenggunakan perangkatnya sehari-hariuntuk internet (24 menit 49 detik), sosialmedia (17 menit 29 detik), musik (15menit 38 detik) dan bermain games (14menit 26 detik) (Setiamanah, 2013:7).

Sebuah studi di Inggris tentangpenggunaan alat-alat elektronik saat inimempublikasikan, sekitar 22 juta orangatau sekitar 45 persen mengakui merekamenggunakan ponsel untuk menelepon,mengirim SMS, menggunakan sosialmedia dan email lebih sering dari pada

Page 3: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

20

Jurnal Civic Hukum Volume 3, Nomor 1, Mei 2018, hal. 18-44

harus pergi ke ruang sebelah untukmengobrol dengan anggota keluargalainnya. Seperlima atau sekitar 22 persendari survei itu lebih memilih untuk berbicaralewat telepon atau sosial media sepertiFacebook dan Twitter berdasarkan(Darmansyah, 2013:11).

Gadget (smartphone) adalah mediayang dipakai sebagai alat komunikasimodern. Gadget semakin mempermudahkegiatan komunikasi manusia. Kini kegiatankomunikasi telah berkembang semakinlebih maju dengan munculnya gadget.Menurut Sanjaya dan Wibhowo dalamManumpil, Ismanto, dan Onibala (2015:2),meningkatnya penggunaan gadget ataualat-alat yang dapat dengan mudahterkoneksi dengan internet ini, mengalamipeningkatan dari waktu ke waktu. Saat inikurang lebih 45 juta menggunakan internet,dimana Sembilan juta diantaranyamenggunakan ponsel untuk mengaksesinternet.

Gadget sudah sangat menyatu dengankehidupan sosial masyarakat seakanorang tidak bisa lepas dari gadget. Sekitar80 persen dari masyarakat perkotaan diIndonesia memiliki perangkat ponselkhususnya smartphone atau ponsel pintar(Rezkisari, 2014:27).

Semakin beragamnya jenis gadgetyang diproduksi oleh berbagai perusahaanbesar dengan suguhan aplikasi-aplikasi yangcanggih dalam menyajikan berbagai mediaberita, jejaring sosial, informasi gaya hidup,hobi, hingga hiburan yang disajikan secaraonline maupun offline kini sukses menarikbanyak perhatian masyarakat.

Platform smart data untuk mobilemarketing and commerce, Vserv, bekerjasama dengan Nielsen Mobile Insightmerilis laporan khusus atau hasil surveimengenai perilaku pengguna smartphonedi Indonesia. Sejumlah temuan menarik

diungkap dalam laporan itu. Salah satutemuan menariknya adalah dari sisikarakteristik pengguna, ada yangpenggemar game, bintang sinetron hinggapenggila data.

Sekitar 20% pengguna smartphonedi Indonesia disebutkan mengonsumsi datadengan kuota besar, sekitar 249 MB/hari,yang dikategorikan sebagai penggila ataurakus data. Mereka banyak menginstalaplikasi dan permainan di smartphone.Tak hanya itu, 19% dari penggunasmartphone dikategorikan sebagaipenggemar game. Mereka memakai ponselpintarnya untuk bermain game lebih dari1,5 jam sehari.

Menariknya lagi, 14% penggunasmartphone yang didominasi olehperempuan menghabiskan hampir satu jamsetiap hari di jejaring sosial, chatting danaplikasi VoIP, yang dikategorikan sebagaibintang Sosial. Berdasarkan penelitian,secara rata-rata, penguna smartphonemenghabiskan waktu 129 menit per hariuntuk menggunakan ponsel pintar, denganrata-rata total penggunaan data 197 MB/hari.

Berdasarkan laporan tersebut jugaterungkap jumlah pengguna smartphonedi Indonesia terus bertambah, dengan lajupertumbuhan majemuk tahunan (CAGR)mencapai 33% dari 2013-2017.Pertumbuhan pesat itu didorong olehpengguna usia muda di bawah 30 tahun,tepatnya usia 18-24 tahun, dengan porsi61% dari seluruh pengguna gadget(Ningrum, 2015:14).

Sementara pasar telah rajinmempelajari karakteristik demografipengguna smartphone, mereka telahmengabaikan dampak kepribadiankepemilikan smartphone dan penggunanya(Lane dan Maner, 2011:22). Penggunaangadget (smartphone) yang terlalu

Page 4: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

21

2 1

Fahdian R, dkk. Analisis Dampak Penggunaan Gadget (Smartphone) TerhadapKepribadian dan Karakter (Kekar) Peserta Didik di Sma Negeri 9 Malang

berlebihan dan tidak sewajarnya akanmenimbulkan pengaruh terhadapkepribadian dan karakter peserta didik dibanyak sekolah.

Kepribadian peserta didik seharusnyamenjadi perhatian khusus dalammenanamkan karakter kepada mereka.Karena antara kepribadian dan karaktertersebut akan sangat berpengaruh terhadaptumbuh-kembang peserta didik. Baikperkembangan dalam aspek kognitif, afektifmaupun psimokotoriknya.

Id, ego dan superego merupakan sistemyang membentuk kepribadian denganberisikan nilai-nilai dan aturan yang sifatnyaevaluatif atau dianggap sebagaiaspek filtering. Jadi pengaruh penggunaangadget (smartphone) yang berlebihanperlahan bisa membentuk suatu polakebiasaan yang individualistik dan oportunis.

Ketika kepribadian peserta didikbanyak dipengaruhi oleh sumber informasiyang memiliki nilai negatif, makaperkembangan mindset peserta didikkemungkinan besar juga akan mengarahkepada nilai yang negatif, begitu jugasebaliknya. Pola pikir manusia padadasarnya dipengaruhi oleh karakternya.Selanjutnya pola pikir manusia akanbermetamorfosa menjadi tindakan, laludengan adanya tindakan akan menjadisebuah kebiasaan, dengan kebiasaan inilahkepribadian akan terbentuk.

Penelitian sebelumnya yang berfokuspada Pengaruh Penggunaan TeknologiCellulerphone Terhadap Moral danKarakter Siswa oleh Sri Utami (2014)menyatakan bahwa ada pengaruh negatifdari penggunaan cellulerphone terhadapmoral dan karakter Siswa MadrasahIbtidaiyah Ma’arif Bulurejo, MadrasahIbtidaiyah Bondowoso I, dan MadrasahIbtidaiyah Bondowoso II MertoyudanMagelang. Terdapat pengaruh negatif yang

cukup signifkan antara siswa yangmenggunakan cellulerphone dengan yangtidak menggunakannya. Begitu juga dengankarakter siswa yang memiliki perbedaancukup kelihatan, bahwa siswa yangmenggunakan cellulerphone memilikikarakter yang lebih rendah dari pada siswayang tidak menggunakan cellulerphone.Hasil penelitian tersebut dapat ditarikkesimpulan bahwasanya penggunaanteknologi informasi semacamcellulerphone/gadget (smartphone) yangtidak sesuai kebutuhan atau terlaluberlebihan memberikan dampak yangcukup signifikan terhadap personality(kepribadian) dan karakter peserta didik.Hal ini merupakan salah satu penghambatdalam menciptakan generasi yang baik(being good) dan cerdas (being smart).

Berdasarkan latar belakang diatas,adapun pokok permasalahan yang akanditelaah sebagai berikut: (1) Bagaimanapenggunaan gadget (smartphone) olehpeserta didik di SMA Negeri 9 Malang?(2) Bagaimana kepribadian dan karakterpeserta didik yang menggunakan gadget(smartphone) di SMA Negeri 9 Malang?(3) Bagaimana solusi penggunaan gadget(smartphone) yang ideal oleh peserta didikdi SMA Negeri 9 Malang?

METODEBerdasarkan pendekatan, secara garis

besar dibedakan dua macam penelitian,yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif.Keduanya memiliki asumsi, karakteristikdan prosedur penelitian yang berbeda(Sukmadinata, 2013:12).

Penelitian yang berjudul “AnalisisDampak Penggunaan Gadget (Smartphone)Terhadap Kepribdian dan Karakter(KEKAR) Peserta Didik Di SMA Negeri 9Malang” ini mengguakan penelitian secarakualitatif. Alasan peneliti menggunakan

Page 5: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

22

Jurnal Civic Hukum Volume 3, Nomor 1, Mei 2018, hal. 18-44

penelitian kualitatif karena dalam penelitianini peneliti ingin menggali informasi secaramendalam kepada informan yang memilikikualitas terhadap problematikapermasalahan yang diteliti.

Penelitian kualitatif menurut Moleong(2012:6) adalah penelitian yang bermaksuduntuk memahami fenomena tentang apayang dialami oleh subyek penelitian,misalnya: (1) Perilaku; (2) Persepsi; (3)Motivasi. Menurut Flick dalam Gunawan(2014:81) penelitian kualitatif adalahketerkaitan spesifik pada studi hubungansosial yang berhubungan dengan fakta daripluralisasi dunia kehidupan. Metode iniditerapkan untuk melihat dan memahamisubyek dan obyek penelitian yang melputiorang, lembaga berdasarkan fakta yangtampil secara apa adanya. Melaluipendekatan ini akan terungkap gambaranmengenai aktualisasi, realits sosial, danpersepsi sasaran sosial.

Penelitian deskriptif (deskriptiveresearch) ditujuakn untuk mendiskripsikansuatu keadaan atau fenomena-fenomenaapa adanya. Dalam studi ini apa penelititidak melakukan manipulasi ataumemberikan perlakuan-perlakuan tertentuterhadap obyek penelitian, semua kegiatanatau peristiwa berjalan seperti apa adanya(Sukmadinata, (2012:18).

Menurut Zuriah (2009:14) menjelskan.Penelitian deskriptif adalah penelitian yangberusaha memberikan gambaran secarasistematis dan cermat fakta-fakta aktual dansifat-sifat populasi tertentu. Secara spesifik,penelitian deskriptif memiliki ciri-ciri sebagaiberikut: (1) Bertujuan untuk memecahkanmasalah-masalah aktual yang dihadapisekarang; (2) Bertujuan untuk mengumpulkandata atau informasi untuk disusun, dijelaskan,dan dianalisis; dan (3) Penelitian ini biasanyatanpa hipotesis, jika ada biasanya tidak diujimenurut analisis statistik.

Penelitian ini menggunakan pendekatandeskriptif. Pendekatan deskriftif yangdigunakan pada penelitian ini dimaksudkanuntuk memperoleh informasi mengenaianalisis dampak penggunaan gadget(smartphone) terhadap kepribadian dankarakter peserta didik di SMAN 9 Malangsecara mendalam dan konfrehensif. Selainitu, dengan jenis penelian kualitatifdiharapkan dapat diungkapkan secarasitematis situasi dan permasalahan yangdihadapi tentang penggunaan gadget(smartphone) oleh peserta didik,kepribadian dan karakter peserta didikyang menggunakan gadget (smartphone),dan solusi ideal penggunaan gadget(smartphone).

HASIL DAN PEMBAHASANBab ini membahas tentang hasil

penelitian dan pembahasan berdasarkanhasil observasi, wawancara, angket dandokumentasi yang telah dilakukan peneliti.Kemudian hasil data yang telah terkumpuldianalisis menggunakan pendekatandeskriptif kualitatif. Judul penelitian ini yaitutentang analisis dampak penggunaangadget (smartphone) terhadapkepribadian dan karakter (kekar) pesertadidik di SMA Negeri 9 Malang.

Penggunaan Gadget (Smartphone)Oleh Peserta Didik Di SMAN 9Malang

Berdasarkan penelitian yang telahdilakukan di SMA Negeri 9 Malangbertujuan untuk mengetahui tentang dampakpengggunaan gadget (smartphone)terhadap kepribadian dan karakter pesertadidik. Peneliti dalam hal ini memilih SMANegeri 9 Malang sebagai lokasi untukmelakukan penelitian karena SMA Negeri9 Malang merupakan basis dari pesertadidik yang banyak yang menggunakan

Page 6: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

23

2 3

Fahdian R, dkk. Analisis Dampak Penggunaan Gadget (Smartphone) TerhadapKepribadian dan Karakter (Kekar) Peserta Didik di Sma Negeri 9 Malang

gadget (smartphone). Sesuai dari hasilangket menunjukkan bahwa dari 84 pesertadidik yang terdiri dari 3 kelas XI (kelas XIMIPA 3,4, dan 6) memiliki danmenggunakan gadget (smartphone).

Kaula muda yang dalam penelitian iniadalah peserta didik biasanya menggunakangadget (smartphone)nya dalam waktuyang lama dalam sehari. Hal ini ditunjukkandari hasil angket yaitu sebanyak 49 pesertadidik dari 84 peserta didik menggunakangadget (smartphone)nya lebih dari 7 jamdalam sehari. Selaras dengan yangdisampaikan oleh Ibu LF selakuKoordinator Guru BK yang menyebutkan:Hampir semua peserta didik memiliki HP/gadget, tapi ada beberapa yang tidakmenggunakannya. Gadget saat ini memangsudah menjadi kebutuhan yang primer yabagi mereka. Saya lihat, banyak pesertadidik dimana-mana menggunakan gadget(W/LF/25/04/2016).1. Gadget (smartphone)

Sebuah teknologi pada hakikatnyadiciptakan untuk membuat hidup manusiamenjadi semakin mudah dan nyaman.Kemajuan teknologi yang semakin pesatsaat ini membuat hampir tidak ada bidangkehidupan manusia yang bebas daripenggunaannya, baik secara langsungmaupun tidak langsung.

Gadget adalah piranti yang berkaitandengan perkembangan teknologi masa kini.Yang termasuk gadget misalnya tablet,smartphone, netbook, dsb (Widiawati,Sugiman, dan Edy, 2015:110). Gadget(smatrphone) merupakan teknologi yangbanyak digemari remaja bahkan seluruhkalangan di Indonesia maupun dunia.Gadget semakin mempermudah kegiatankomunikasi manusia. Kini kegiatankomunikasi telah berkembang semakinlebih maju dengan munculnya gadget(Castelluccio, Michael, 2007).

Sesuai dengan uraian di atas, bahwagadget memang dapat mempermudahpekerjaan manusia. Hal ini sesuai denganyang disampaikan oleh AD selaku pesertadidik SMAN 9 Malang kelas XI MIPA 6yang berpendapat: Gadget merupakan alatyang bisa memudahkan pekerjaanmanusia (W/AD/27/04/2016).

Mayasari (2012:97-98) menjelaskansmartphone merupakan pengembangan daritelepon seluler yang kemudian ditambahkanfiitur dan fasilitas lainnya sehingga menjaditelepon yang cerdas. Hal ini tentunya akanmempermudah kinerja dari manusia dengandihadirkannya fitur-fitur atau aplikasi yangdapat menunjang kinerja dari pekerjaanpenggunanya. Dalam hal ini AD pesertadidik SMAN 9 Malang kelas XI MIPA 6mengatakan tentang perkembangan gadget(smartphone) bahwa: Sangat baik, banyakaplikasi yang sering update (W/AD/27/04/2016).

Bersamaan dengan itu FP selakuKetua OSIS SMAN 9 Malang kelas XIMIPA 3 memiliki jawaban yang sama,yang mengatakan bahwasanyaperkembangan gadget (smartphone)sebagai berikut: Perkembangan gadgetsaat ini sangat pesat, fitur-fitur yangditawarkan serta aplikasinya sangatmenarik”. (W/FP/18/04/2016)

Semakin banyaknya fitur dan aplikasiyang disuguhkan dalam teknologi gadget(smartphone) ini akan dapat membantupenggunanya dalam belajar, seperti yangtelah disampaikan oleh LR selaku pesertadidik SMAN 9 Malang kelas XI MIPA 6:

Gadget menurut saya itu membantusaya dalam hal komunikasi dan mencariinformasi atau pengetahuan (W/LR/27/04/2016).

Hal ini sesuai dengan pendapat Jatidan Herawati (2014:2) yang menyebutkanbahwa gadget adalah media yang dipakai

Page 7: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

24

Jurnal Civic Hukum Volume 3, Nomor 1, Mei 2018, hal. 18-44

sebagai alat komunikasi modern. Gadgetsemakin mempermudah kegiatankomunikasi manusia.

Adanya teknologi semacam gadget(smartphone) membawa perubahan zamanyang segala aktivitasnya identik denganmenggunakan teknologi yang luar biasa ini.Seperti yang disampaikan oleh Ibu LFselaku Koordinator Guru BK: Gadgetbegitu dibutuhkan, karena sekarang ini yangeranya serba teknologi, adanya gadgetbegitu diperlukan untuk berkomunikasi.Perkembangan gadget saat ini sangatpesat. Pada zaman saya dulu jarang orangmemiliki HP, tetapi sekarang sudah luarbiasa perkembangan dari teknologi ini (W/LF/25/04/2016).

Gadget (smartphone) merupakan alatyang berfungsi sebagai media untukmeningkatkan taraf kemampuanseseorang dan sebagai alat untukmempermudah pekerjaannya. Sedangkananalisa hasil wawancara menyebutkan jikagadget merupakan alat yangmempermudah pekerjaan manusia baikuntuk komunikasi dan mencari informasi.

Berdasarkan hasil analisis wawancaradan observasi dapat ditarik kesimpulanbahwa gadget merupakan teknologi yangberfungsi untuk mempermudahpekerjaannya dan bertujuan sebagaimedia untuk meningkatkan tarafkemampuan seseorang.2. Penggunaan gadget (smartphone)

oleh peserta didik di SMA Negeri 9MalangGadget merupakan teknologi yang

berfungsi untuk mempermudahpekerjaannya dan bertujuan sebagaimedia untuk meningkatkan tarafkemampuan seseorang. Gadget sudahsangat menyatu dengan kehidupan sosialmasyarakat, seakan orang tidak bisa lepasdarinya. Sekitar 80 persen dari masyarakat

perkotaan di Indonesia memiliki perangkatponsel khususnya smartphone atauponsel pintar (Rezkisari, 2014).

Senada dengan uraian tersebut, melaluihasil dari observasi yang telah dilakukanoleh peneliti menunjukkan bahwa hampirsemua peserta didik di SMAN 9 Malangmenggunakan gadget (smartphone). Inidibuktikan dari 84 peserta didik dari 3kelas yang menjadi obyek observasi,semuanya memiliki dan menggunkangadget (smartphone). Ibu LF selakuKoordinator Guru BK SMAN 9 Malangjuga memiliki pendapat yang sama, yangmengungkapkan tentang penggunaangadget (smartphone) oleh peserta didikdi SMAN 9 Malang bahwa: Hampir semuapeserta didik memiliki HP/gadget, tapiada beberapa yang tidak menggunakannya.Gadget saat ini memang sudah menjadikebutuhan yang primer ya bagi mereka.Saya lihat, banyak peserta didik dimana-mana menggunakan gadget (W/LF/25/04/2016).

Tersedianya banyak fitur dan aplikasiyang menarik membuat peserta didik diSMAN 9 Malang tidak bisa lepas darigadget (smartphone) yang dimilikinya.Seperti yang telah disampaikan oleh IbuWP selaku Waka Kesiswaan SMAN 9Malang bahwa: Gadget tidak bisa terlepasdari tangan siswa entah untuk mencariinformasi di gadget/internet, transleatbahasa dan bisa saja yang lainnya. Dalamusia remaja ini, mereka masih belumbisa menggunakan gadget sesuaikebutuhannya. Masih banyak yangmenggunakan gadget hanya untukhiburan saja (W/WP/28/04/2016).

Peserta didik yang menggunakangadget (smartphone) memang memilikikecenderungan lebih pasif terhadaplingkungannya. Hal ini ditunjukkan daripendapat Ibu IY selaku Guru Bahasa

Page 8: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

25

2 5

Fahdian R, dkk. Analisis Dampak Penggunaan Gadget (Smartphone) TerhadapKepribadian dan Karakter (Kekar) Peserta Didik di Sma Negeri 9 Malang

Inggris di SMAN 9 Malang yangmenyebutkan bahwa: Anak-anak yangmenggunakan gadget lebih pasif yaterhadap lingkungannya (W/IY/28/04/2016).

Penggunaan gadget (smartphone)saat ini khususnya di Negara Indonesiamemang salah satu yang terbanyak. Hal inisesuai dari penelitian yang telah dilakukanoleh emarker yang menyebutkan jika padatahun 2018 Indonesia akan memiliki lebihdari 100 juta pengguna smartphone aktif.Hal tersebut membuat Indonesia akanberada di peringkat 4 dunia sebagai negaradengan pengguna smartphone terbanyak(Wahyudi, 2015).

Perlu adanya penekanan terhadappenguna gadget (smartphone) agarmenggunakan gadgetnya sesuai dengankebutuhannya. Terlebih pada penggunagadget dikalangan peserta didik,khususnya peserta didik di SMAN 9Malang. Hal ini senada dengan pendapatBapak SU Guru PAI SMAN 9 Malangyang menyebutkan bahwa: Penggunaangadget di SMAN 9 Malang terutama olehpeserta didik memang secara massif. Tetapisaya menekankan kepada mereka untukmenggunakan gadget sesuai kebutuhandan menggunakannya dengan efektif,misalkan untuk shared informasi kepadateman-temannya, dan mencari informasi(W/SU/25/04/2016).

Dapat ditarik kesimpulan dari hasilwawancara tentang penggunaan gadget(smartphone) oleh peserta didik di SMAN9 Malang bahwa gadget saat ini menjadikebutuhan primer bagi peserta didik.Peserta didik yang menggunakan gadgetsecara massif meggunakan gadgetnya untukhiburan, mencari informasi, dan berbagiinformasi.

Berdasarkan hasil observasi danwawancara juga memiliki kesimpulan yang

sama bahwa gadget saat ini menjadikebutuhan primer bagi peserta didik.Hampir semua peserta didik di SMAN 9Malang menggunakan gadget yangkhususnya smartphone.3. Penggunaan gadget (smartphone)

oleh peserta didik ketika KBMMeskipun teknologi merupakan

integral dari pendidikan jarak jauh, namunprogram pendidikan harus fokus padakebutuhan instruksional pembaca, daripada teknologinya sendiri. Perlu juga untukdipertimbangkan: umur, kultur, latarbelakang sosial-ekonomi, interes,pengalaman, level pendidikan, dan terbisadengan metoda pendidikan jarak jauh(Noegroho, 2010:53).

Kurangnya pemahaman oleh pesertadidik terhadap penggunaan gadget(smartphone) secara ideal, berdampakadanya pengaruh terhadap mereka. Sepertiyang disebutkan oleh Bapak SU GuruPAI SMAN 9 Malang, yang menyebutkanbahwa: Kurangnya pemahaman oleh anak-anak tentang penggunaan gadget yang idealsaat ini memang memiliki pengaruh. Terlebihketika dalam Kegiatan Belajar Mengajar(KBM) dikelas, peserta didik cenderungtidak konsentrasi karena disibukan inginmembuka gadgetnya itu (W/SU/25/04/2016).

Hasil observasi dan angket yang telahdilakukan juga menunjukkan hasil yangsama. Yaitu sebanyak 51 peserta didikdari 84 peserta didik menjawab “iya”menggunakan gadget (smartphone)nyaketika dalam pelajaran atau (KBM).Adanya gadget (smartphone), pesertadidik menjadi kurang berkonsentrasi dalammengikuti (KBM). Hal ini senada denganyang disampaikan oleh Bapak PP GuruIPS (Sosiologi) di SMAN 9 Malang bahwa:Dengan adanya gadget, konsentrasi anak-anak ketika (KBM) di kelas terpecah,

Page 9: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

26

Jurnal Civic Hukum Volume 3, Nomor 1, Mei 2018, hal. 18-44

ada beberapa anak yang menggunakangadgetnya ketika ada temannya sedangpresentasi dan guru sedang menerangkan(W/PP/26/04/2016).

Penyebab konsentrasi yang menurunketika sedang mengikuti KBM, dikarenakan peserta didik ketika sedang(KBM) menggunakan gadget(smartphone)nya. Peserta didikkebanyakan menggunakan gadgetsmartphone-nya untuk bermain game danmembuka akun media sosial. Hal ini samaseperti yang disampaikan oleh Ibu ESGuru IPA (Kimia) dan Bapak CI GuruPPKn di SMAN 9 Malang bahwa: Adabeberapa anak-anak yang menggunakangadgetnya ketika KBM, ada yangmenggunakan gadget-nya untuk nggame,lihat facebook dst, (W/ES/27/04/2016).Anak-anak masih ada yang menggunakangadgetnya ketika KBM, entah untukmencari informasi, atau bermain game,dan untuk membuka yang lainnya (W/CI/29/04/2016).

Penggunaan gadget akan membawadampak negatif yang cukup besar bagiperkembangan anak. Adanya kemudahandalam mengakses berbagai media informasidan teknologi, menyebabkan anak-anakmenjadi malas bergerak dan beraktivitas.Anak lebih memilih duduk diam di depangadget dan menikmati dunia yang ada didalam gadget tersebut. Hal ini tentunyaberdampak buruk bagi kesehatan danperkembangan tubuh anak, terutama otakdan psikologis anak. Selain itu, terlalu lamamenghabiskan waktu di depan gadget jugadapat membawa pengaruh buruk bagikemampuan sosialisasi anak. Anak menjaditidak tertarik bermain bersama temansebayanya karena lebih tertarik bermaindengan permainan digitalnya. Selain itu,anak-anak juga dapat menjadi lebih sulitberkonsentrasi dalam dunia nyata. Hal ini

dikarenakan anak-anak tersebut sudahterbiasa hidup dalam dunia digital(Widiawati, Sugiman, dan Edy, 2015:108-109).

Penggunaan gadget (smartphone)ketika sedang (KBM) memang menjadikendala yang dihadapi oleh Bapak/Ibuguru. Tidak hanya di SMAN 9 Malang,tentunya juga dibanyak sekolah. Hampirsecara keseluruhan seperti itu. Samadengan yang disampaikan oleh Ibu WPselaku wakil kepada sekolah bagiankesiswaan bahwa: Beberapa ada yangmenggunakannya ketika sedang kegiatanbelajar mengajar, masih ditemukan anak-anak yang menggunakan gadgetnya saatKBM. Memang ini salah satu yang menjadikendala dalam KBM yang bapak/ibulakukan (W/WP/28/04/2016).

Berdasar analisa hasil wawancaratentang penggunaan gadget (smartphone)oleh peserta didik ketika (KBM) dapatdisimpulkan bahwa penggunaan gadgetoleh peserta didik saat (KBM) memangmenjadi kendala bagi Bapak/Ibu guru.Kurangnya pemahaman tentangpenggunaan gadget yang ideal, membuatpeserta didik kurang bisa menyesuaikanwaktu dan tempat menggunakan gadgetketika KBM. Masih banyak peserta didikyang menggunakan gadgetnya ketikaKBM untuk bermain game, bermainmedia sosial dll.

Analisa hasil observasi dan wawancarajuga memiliki kesimpulan yang samabahwa masih banyak peserta didik yangmenggunakan gadgetnya ketika (KBM),baik digunakan untuk nggame, bermainmedia sosial dll.a. Waktu (lamanya) menggunakan

gadget (smartphone) oleh pesertadidik dalam sehari

Berdasarkan hasil angket, parapengguna smartphone rata-rata

Page 10: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

27

2 7

Fahdian R, dkk. Analisis Dampak Penggunaan Gadget (Smartphone) TerhadapKepribadian dan Karakter (Kekar) Peserta Didik di Sma Negeri 9 Malang

menggunakan perangkatnya lebih dari duajam per hari. Selama waktu tersebut,mereka cenderung menggunakanperangkatnya sehari-hari untuk internet (24menit 49 detik), sosial media (17 menit 29detik), musik (15 menit 38 detik) danbermain games (14 menit 26 detik)(Setiamanah, 2013).

Peserta didik merupakan kaula mudayang begitu candu dengan gadget(smartphone) yang dimilikinya. Kondisidemokrasi saat ini, teknologi semacam inidibutuhkan oleh mereka sebagai alatpenunjang sensasinya dari pada prestasinya.Angket yang dilakukan Manumpil, Ismantodan Onimbala melalui wawancara dengan10 siswa, didapatkan bahwa 8 siswamenggunakan gadget lebih dari 3 jamdalam sehari, dan berdasarkan observasiyang dilakukan oleh penulis di SMA Negeri9 Manado dari jam 10.00-14.00, terlihatsiswa sering menggunakan gadget secaradiam-diam pada saat jam pelajaranberlangsung (Manumpil, Ismanto danOnimbala, 2015:2).

Berdasarkan hasil observasi melaluiangket sebanyak 49 peserta didikmenggunakan gadget (smartphone)nyaselama lebih dari 7 jam. Hal ini senadadari yang disampaikan oleh beberapapeserta didik yaitu FP kelas XI MIPA 3,FS kelas XI MIPA 4, dan AD, LR, danRR kelas XI MIPA 6 yang menggunakangadget (smartphone) bahwa merekamenggunakan gadget (smartphone)nyaselama:Lebih dari 3 jam (W/AD/27/04/2016).

± 5 Jam (W/FP/26/04/2016).5-8 jam (W/RR/27/04/2016)

Biasanya lebih dari 7 jam (W/LR/27/04/2016). Lebih dari 7 jam (W/FS/27/04/2016).

Hal ini menunjukkan bahwa di kalanganpeserta didik gadget (smatrphone)

merupakan suatu benda yang bisa dikatakanseperti jimat yang tidak bisa lepas darigenggaman mereka. Peserta didik mayoritasmenghabiskan 1/3 lebih paruh waktunyadengan menggunkan gadget.

Kesimpulnnya adalah Peserta didikyang menggunakan gadget rata-rata selama3 sampai dengan lebih dari 7 jam dalamseharinya. Selanjutnya berdasarkan hasilanalisis observasi dan wawancaramendapatkan hasil yang sama yaitu rata-ratawaktu peserta didik menggunakan gadgetnyaselama 3 sampai dengan lebih 7 jam.b. Aplikasi yang sering dibuka ketika

menggunakan gadget (smartphone)Nikmah (2012:2) menjelaskan

penggunaan HP (smartphone) dalamdunia pendidikan merupakan sebuahpermasalahan yang perlu dikaji secaramendalam karena dalam pikiran kitasepertinya HP (smartphone) hanyaberguna untuk menyampaikan ShortMessage Service (SMS), mendengarkanmusik, menonton tayangan audiovisual, dangame.Tak ada manfaat yang berartisehingga harus dilarang untuk dibawa dandipergunakan siswa di lingkungansekolah.Sebenarnya, HP (smartphone)juga dapat bermanfaat bagi kalanganpelajar jika digunakan untuk kepentinganbelajar. HP (smartphone) yang dapatterhubung dengan layanan internet akanmembantu siswa menemukan informasiyang dapat menopang pengetahuannya disekolah. Namun, pada kenyataannya sangatsedikit pelajar yang memanfaatkan padasisi ini, HP (smartphone) yang merekamiliki umumnya digunakan untuk sms-an,main game, dengar musik, nonton tayanganaudiovisual, serta facebook-an.Memfungsikan HP (smartphone) bukanuntuk fungsinya, dll. Sama seperti yangdisampaikan oleh Ibu ES selaku Guru IPA(Kimia) yang menyebutkan jika:

Page 11: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

28

Jurnal Civic Hukum Volume 3, Nomor 1, Mei 2018, hal. 18-44

Ada beberapa anak-anak yangmenggunakan gadgetnya ketika KBM,ada yang menggunakan gadgetnya untuknggame, lihat facebook dst (W/ES/27/04/2016).

Bersamaan dengan hal tersebutWidiantari dan Herdianto (2013:107)menyebutkan bahwa kemajuan teknologikomunikasi dapat membantu manusia untukberinteraksi satu sama lain tanpa dibatasioleh jarak dan waktu. Salah satu contohperkembangan teknologi komunikasi yangada di masyarakat adalah munculnyaberbagai media jejaring sosial sepertitwitter, facebook, myspace dan friendsterdll. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasimelalui jejaring sosial sebagai kebutuhandan gaya hidup yang didukung dengantersedianya berbagai jenis handphone danperangkat elektronik yang menyediakanberbagai fitur khusus sehingga dapatlangsung tersambung di jejaring sosial.

Berdasarkan hasil angket melaluiangket menunjukan jika situs/aplikasi yangsering dibuka peserta didik ketikamengggunakan gadgetnya adalah sosialmedia sebanyak 70%, 23% google, danlainnya 2 % (dari 84 peserta didik). Dansebesar 60 peserta didik/ 71% memilikibanyak aplikasi media sosial di gadgetnya.Dan sebanyak 77 peserta didik (92%)dari 84 peserta didik banyak yang memilikiakun media sosial. Senada dari yangdisampikan beberapa peserta didikdiantaranya FP kelas XI MIPA 3, FSkelas XI MIPA 4, AD, LR, dan RR kelasMIPA 6 menyampaikan hal yang senadabahwa aplikasi yang sering mereka bukaadalah: Path, Line, Whats App, danInstagram (W/AD/27/04/2016). WhatsApp, Snapchat, Pinterest, Instagram,Facebook, Twitter, Google, dan UBReader (W/FS/27/2016). Instagram,Path, BBM, Line, Whats App, Google,

dll (W/RR/27/04/2016). Google, WhatsApp, Line (W/FP/26/04/2016).Sosmed, Google, dan Youtobe (W/LR/27/04/2016).

Kesimpulan yang bisa diperoleh yaitupeserta didik di SMAN 9 Malang seringmenggunakan gadgetnya untuk membukamedia sosial, seperti Line, Whats App,Instagram, BBM, dst. Berdasar analisisobservasi dan wawancara memilikikesimpulan yang sama yaitu peserta didiksering menggunakan gadgetnya untukmembuka media sosial. Seperti Line,Whats App, Instagram, BBM, dst.b. Kepribadian dan Karakter Peserta

Didik SMA Negeri 9 Malang yangMenggunakan Gadget (smartphone)Teknologi pada hakikatnya diciptakan

untuk membuat hidup manusia semakinmudah. Tuntutan kebutuhan pertukaraninformasi yang cepat, peranan teknologikomunikasi menjadi sangat penting,teknologi sangat bermanfaat dalammemudahkan manusia untuk mencapaisesuatu yang diinginkan secara efisisendalam waktu yang singkat (Widiantari danHerdianto, 2013:107-108).

Penggunaan Gadget di kalanganpelajar masa kini merupakan sebuahkeharusan untuk memilikinya, misalnyaseperti smartphone, tablet, laptop, danberbagai macam gadget lainnya. Gadgetdapat merubah makna dari “kesendirian”.Kesendirian itu dapat menjadi suatusuasana yang lebih ramai dan hidup. Satugadget yang canggih saja bisamendengarkan musik, bermain games,internet, foto-foto, menonton video, danlain-lain meskipun berada dalam saturuangan sendirian tanpa ada apapun.

Kehadiran gadget (smartphone)menjadikan perubahan perilaku siswa,dimana ketika siswa sedang bergerombolatau berkerumun untuk sekedar

Page 12: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

29

2 9

Fahdian R, dkk. Analisis Dampak Penggunaan Gadget (Smartphone) TerhadapKepribadian dan Karakter (Kekar) Peserta Didik di Sma Negeri 9 Malang

membicarakan suatu hal, tidak jarangmereka akan lebih asik dengan gadgetnyadaripada dengan orang yang adadidekatnya. Ketika sedang berjalan punasik sambil memainkan gadgetnya. Siswahanya menunduk menatap gadget tanpamenghiraukan lingkungan sekitar. Sehinggaaksi tegur sapa, saling bercanda denganteman menjadi berkurang (Harfiyanto,Utomo, Budi, 2015:2-3).

Sesuai dengan hasil observasi yangtelah dilakukan, bahwa 65 peserta didikdari 84 peserta didik sering asyik bermaingadget saat temannya sedang berbicara.Dan sebanyak 77 peserta didik kurangmemperhatikan lingkungan sekitar ketikasudah menggunakan gadgetnya.

Tidak hanya itu, 49 peserta didik dari84 peserta didik memiliki kecenderunganmalas belajar ketika sedang menggunakangadgetnya. Sebanyak 63 peserta didikmengaku pernah meninggalkan waktuibadah karena keasyikan bermain gadget.Dan sebanyak 52 peserta didik mengakupernah mencaci melalui media sosial.

Hal ini menunjukkan terjadinyadegradasi kepribadian dan karakter daripeserta didik yang aktif menggunakangadget (smartphone)nya. Banyak fitur/aplikasi yang bermacam-macam,menyebabkan banyak informasi denganmudah mereka di terima dan memberikanhiburan yang tak mengenal waktu untukmereka. Penting untuk diteliti sudah sejauhmana kepribadian dan karakter pesertadidik yang aktif menggunakan gadget(smartphone)nya, khususnya peserta didikdi SMAN 9 Malang.1. Kepribadian (Personality)

Allport dianggap sebagai pendirikepribadian psikologi. Allportmenggambarkan kepribadian sebagai“orang yang nyata”. Allport jugamemberikan definisi yang lebih spesifik

dan tahu banyak tentang kepribadian.Kepribadian adalah organisasi dinamis darisistem psiko fisiologis yang menciptakanpola karakteristik seseorang dari perilaku,pikiran, dan perasaan (Getty, 2012:13).

Senada dengan istilah “kepribadian”yang disampaikan oleh Allport, Bapak CIselaku guru PPKn SMAN 9 Malangmenyebutkan bahwa: Kepribadian adalahsikap, perilaku, dan tindakan seseorang(W/CI/29/04/2016).

Allport juga menjelaskan bahwakepribadian yang merupakan suatu organyang berjalan secara sistematis mampumenciptakan karakteristik tersendiri padasetiap individual. Hal ini sama seperti yangdisampaikan oleh Ibu WP selaku WakilKepala Sekoah bagian Kesiswaan danBapak SU selaku Guru Agama: Tindakanseseorang yang tercermin melalui sikapdan perilakunya (W/WP/28/04/2016). Sifathakiki seseorang yang tercermin pada sikapdan perilakunya yang membedakan dirinyadengan orang lain (W/WP/25/04/2016).

Karakteristik yang tercermin melaluisikap dan perilaku setiap individualmenunjukkan bahwa kepribadianseseorang memiliki perbedaan. Perbedaanini yang menjadi keunikan dalam diriseseorang sebagai makhluk sosial.Perbedaan pada setiap diri manusia tidaklepas dari pengaruh lingkungannya.Sejatinya lingkungan memiliki pengaruhyang luar biasa sehingga terbentuknyakepribadian dalam diri manusia.

Eysenck dalam Suryabrata (2003:293)mengatakan bahwa kepribadian adalahjumlah keseluruhan pola perilaku, baik yangaktual maupun potensial dari organis yangditentukan oleh faktor lingkungan. Atkinsondkk. (1999:44) mendefinisikan kepribadiansebagai pola perilaku dan cara berfikiryang khas, yang menentukan penyesuaiandiri seseorang terhadap lingkungan. Sama

Page 13: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

30

Jurnal Civic Hukum Volume 3, Nomor 1, Mei 2018, hal. 18-44

dengan yang disampaikan oleh Ibu IYselaku Guru Bahasa Inggris dan Ibu LFsebagai Koordinator Guru BK di SMAN9 Malang tentang faktor lingkunganterhadap kerpibadian: Kepribadian adalahkebiasaan atau sifat yang sering kitalakukan secara berulag-ulang (W/IY/28/04/2016). Respon seseoarang yangditunjukkan melalui perilaku kepadalingkungannya (W/LF/25/04/2016).

Analisis hasil wawancara tentangkerpibadian dapat disimpulkan bahwakepribadian adalah sikap, tindakan, danatau perilaku seseorang yang seringdilakukan berulang-ulang sebagai responterhadap lingkungannya.

Selanjutnya analisis hasil observasi danwawancara memiliki kesimpulan bahwakepribadian adalah ciri watak yangdiperlihatkan seseorang secara lahir,konsisten, dan, konsekuen. Yangditunjukkan melalui sikap, tindakan, danatau perilaku seseorang yang seringdilakukan berulang-ulang sebagai responterhadap lingkungannya.2. Karakter

Menurut Puskur dalam Niron,Budiningsih, Pujiriyanto (2013:20)menjelaskan bahwa karakter adalah watak,tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorangyang terbentuk dari hasil internalisasiberbagai kebajikan (virtues) yang diyakinidan digunakan sebagai landasan carapandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral,dan norma, seperti jujur, berani bertindak,dapat dipercaya, dan hormat kepada oranglain. Menurut Bapak SU selaku Guru PAISMAN 9 Malang berpendapat jika karakteritu adalah: Tabiat, atau sifat yang ada padadiri seseorang (W/SU/25/04/2016).

Karakter dimaknai sebagai caraberfikir dan perilaku yang khas tiap individuuntuk hidup dan bekerjasama, baik dalam

lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dannegara. Individu yang berkarakter baikadalah individu yang dapat membuatkeputusan dan siap mempertanggung-jawabkan setiap akibat dari keputusannya.Karakter dapat dianggap sebagai nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungandengan Tuhan YME, diri sendiri, sesamamanusia, lingkungan, dan kebangsaan yangterwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,perkataan, perbuatan, dan perbuatanberdasarkan norma-norma agama, hukum,tata krama, budaya, adat istiadat, danestetika. Karakter adalah perilaku yangtampak dalam kehidupan sehari-hari baikdalam bersikap maupun dalam bertindak(Samani dan Hariyanto, 2012:41-42).Terwujudnya karakter dalam pikiran, sikap,perasaan, perkataan, dan perbuatan,memiliki kesamaan dengan yangdisampaikan oleh Ibu WP selaku Wakabagian Kesiswaan dan Bapak CI selakuGuru PPKn yang memiliki kesamaan dalamberpendapat tentang karakter: Kalaumenurut saya karakter itu watak, watakyang mengendalikan sikap kita sehari-hari,dan perilaku kita dilingkungan sekitar jugadipengaruhi oleh watak kita bagaimana(W/WP/28/04/2016).

Karakter merupakan sifat yang dimilikiseseorang, yang mempengaruhi bagaimanasikap dan perilaku seseorang tersebebut(W/CI/29/04/2016).

Dapat disimpukan bahwa karakteradalah watak, sfat, dan atau tabiat yangada pada diri seseorang sebagai bentukyang mengendalikan sikap dan perilakunya.Membentuk karakter sama halnya sepertikita mengukir di atas batu permata ataupermukaan besi yang keras. Karakteradalah watak, tabiat, akhlak, atau jugakepribadian seseorang yang terbentuk darihasil internalisasi berbagai kebajikan yangdiyakini dan mendasari cara pandang,

Page 14: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

31

3 1

Fahdian R, dkk. Analisis Dampak Penggunaan Gadget (Smartphone) TerhadapKepribadian dan Karakter (Kekar) Peserta Didik di Sma Negeri 9 Malang

berpikir, sikap, dan cara bertindak orangtersebut (Kementrian Pendidikan NasionalBadan Penelitian dan Pengembangan PusatKurikulum, 2010:3).

Pembentukan karakter merupakansalah satu tujuan pendidikan nasional. Pasal3 UU Sisdiknas Tahun 2003 menyatakanbahwa di antara tujuan pendidikan nasionaladalah mengembangkan potensi pesertadidik untuk memiliki kecerdasan,kepribadian, dan akhlak mulia (UU No.20 2003:3). Pesan dari Undang-undangSidiknas tahun 2003 tersebut bermaksudagar pendidikan tidak hanya membentukinsan Indonesia yang pandai, tetapi jugamemiliki keperibadian atau berkarakter,sehingga nantinya lahir generasi bangsayang tidak hanya memiliki kemampuanaspek pengetahuan yang baik, namunmemiliki generasi yang berkembang dengankarakter yang bernafaskan moral yang baik,nilai-nilai luhur bangsa serta beragama(Rifki, 2011:92). Hal ini senada denganyang disampaikan oleh Ibu LF selakuKoordinator Guru BK SMAN 9 Malangbahwa: Karakter itu perwujudan dariwatak, jadi karakter ini sebenarnya yangharus memiliki perhatian khusus. Kenapasekarang gencar-gencarnya tentangpendidikan karakter, salah satunya inginmembentuk karakter peserta didik yangbaik (W/LF/25/04/2016).

Berdasarkan analisa hasil observasidan wawancara dapat disimpulkan jikakarakter adalah tata nilai yang menujupada suatu sistem yang meliputi watak,sfat, dan atau tabiat yang ada pada diriseseorang sebagai bentuk yangmengendalikan sikap dan perilakunya.3. Penggunaan gadget saat ini telah

menggiring pola pikir, sikap, dantindakan peserta didikEfek komunikasi lebih mengarah pada

perubahan perilaku individu (pengetahuan,sikap, tindakan) yang disebabkan olehtranmisi pesan komunikasi, dan dampakkomunikasi lebih mengarah pada perubahanindividu atau sistem sosial sebagai akibatdari penerimaan atau penolakan sebuahinovasi (Noegroho, 2010:39). Efekkomunikasi yang hadir melalui gadget(smartphone) akan memiliki pengaruh,baik pengaruh secara positif maupun negatif.Seperti yang disampaikan oleh Bapak PPselaku Guru IPS (Sosiologi) SMAN 9Malang, bahwa: Sedikit banyak iya, karenabanyak ya informasi yang tersebar melaluigadget tersebut, entah itu positif maupunnegatif. Sedangkan filterasinya kurang.Maka bisa saja ada pengaruh terhadappola pikir, sikap, dan tindakan anak-anak(W/PP/26/04/2016).

Dampak perubahan yang ditimbulkanjuga karena adanya pengaruh informasiyang kurang terkontrol. Informasi-informasiyang diterima secara massif telah mampumenggerogoti pola pikir, sikap, dantindakan para remaja termasuk pelajarIndonesia. Banyaknya informasi yangdihadirkan melalui gadget (smartphone)memberikan pengaruh terhadap parapenggunanya. Senada dengan yangdisampikan oleh Bapak CI Guru PPKn,Ibu IY Guru Bahasa Inggris, dan Ibu WPselaku Waka bagian Kesiswaan yangmeyebutkan bahwa gadget telahmemberikan pengaruh, seperti pendapatnyasebagai berikut: Lumayan mempengaruhi,karena anak-anak sekarang cenderunglebih sering bermain dengan gadgetnya (W/CI/29/04/2016). Saya rasa lumayanmempengaruhi, karena banyak hal yanganak-anak dapatkan, dan banyak informasiyang dapat mereka cari dengan mudah(W/IY/28/04/2016). Mempengaruhi mas,sebenarnya banyak informasi yang mereka

Page 15: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

32

Jurnal Civic Hukum Volume 3, Nomor 1, Mei 2018, hal. 18-44

terima tidak valid. Misalkan blog-blog itukan banyak yang tidak bagus untukmereka, jadi informasi-informasi yangmereka terima dari blog melalui gadgetnyaitu mempengaruhi sikap dan pola pikirnya(W/WP/28/04/2016).

Sesungguhnya informasi yang dibawaoleh internet tergolong informasi super-highway. Informasi superhighway sendiri,seperti ditulis John V. Pavlik adalah jaringandata elektronik yang dihasilkan olehteknologi komunikasi yang canggih, yangmenghasilkan berbagai bentuk informasidari seluruh pelosok dunia, dan bisadiakses menggunakan teknologi. Karenaitu informasi superhighway terbebas darisensor (Abrar, 2008:117).

Manfaat yang dihadirkan dari gadget(smartphone) pun beragam, lebihbanyak memberikan kemudahan yangsesungguhnya akan mengurangi nilaitransaksional dari kehidupan (hidupbersosial). Antara lain manfaatnya: 1)sebagai alat untuk berkomunikasi, 2)mencari informasi atau ilmu, 3) hiburan, 4)aplikasi, 5) penyimpanan data, 6) gaya(life style), 7) penunjuk arah (Godam,.......).

Nilai transaksional dari hidup bersosialsejatinya akan semakin menurun, hal inidisebabkan karena adanya informasi yangbebas dan tanpa sensor. Sehingga informasiyang terbebas dari sensor tersebut akanmembentuk pola kehidupan yang mengarahpada pragmatisme. Karena pemanfaatangadget hanya sebatas untuk mengejarsesnsai saja. Seperti yang disampaikanoleh Ibu LF salah satu guru BK di SMAN9 Malang: Menurut saya lumayan banyakmempengaruhi pola pikirnya Mas. Kalaumenunjang aktivitas kearah positif sayakira iya, contoh ketika anak-anak disuruhmengerjakan tugas, dan jawaban dari tugastersebut tidak dapat mereka temui di

bukunya. Maka mereka akan mencarinyamelalui browsing di gadget yang merekamiliki tersebut. Saya kira seperti itu. Ataumereka akan terarah pada pola pikir yangpragmatis ya (W/LF/25/04/2016).

Hal ini sesuai dengan kesimpulananalisa hasil wawancara tentangpenggunaan gadget yang telah menggiringpola pikir, sikap, dan tindakan pesertadidik yang dapat disimpulkan bahwabanyak informasi yang mereka terima tidakvalid. Karena banyaknya blog-blog, atauinformasi yang banyak di shared melaluimedia sosial dan kurang adanya filterdengan tepat maka akan mampumenggiring pola pikir, sikap, dan tindakananak-anak yang aktif memainkangadgetnya.

Analisis hasil observasi dan wawancaramemiliki kesimpulan jika penggunaangadget yang secara intens, memudahkanpeserta didik untuk menerima informasi-informasi yang sangat luas. Banyakinformasi yang mereka terima tidak valid.Maka informasi-informasi tersebut akanmampu menggiring pola pikir, sikap, dantindakan anak-anak yang aktif memainkangadgetnya.4. Kepribadian peserta didik yang

menggunakan gadget (smartphone)Sementara pasar telah rajin

mempelajari karakteristik demografipengguna smartphone, mereka telahmengabaikan dampak kepribadiankepemilikan smartphone dan penggunanya(Lane dan Maner, 2011:22). Penggunaangadget (smartphone) yang terlaluberlebihan dan tidak sewajarnya akanmenimbulkan pengaruh terhadapkepribadian dan karakter peserta didik.

Kepribadian adalah ciri watak yangdiperlihatkan seseorang secara lahir,konsisten, dan, konsekuen. Yangditunjukkan melalui sikap, tindakan, dan

Page 16: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

33

3 3

Fahdian R, dkk. Analisis Dampak Penggunaan Gadget (Smartphone) TerhadapKepribadian dan Karakter (Kekar) Peserta Didik di Sma Negeri 9 Malang

atau perilaku seseorang yang seringdilakukan berulang-ulang sebagai responterhadap lingkungannya.

Penggunaan Gadget di kalanganpelajar masa kini merupakan sebuahkeharusan untuk memilikinya, misalnyaseperti smartphone, tablet, laptop, danberbagai macam gadget lainnya. Gadgetdapat merubah makna dari “kesendirian”.Kesendirian itu dapat menjadi suatusuasana yang lebih ramai dan hidup.Dengan satu gadget yang canggih sajabisa mendengarkan musik, bermain games,internet, foto-foto, menonton video, danlain-lain meskipun berada dalam saturuangan sendirian tanpa ada apapun(Harfiyanto, Utomo, dan Budi, 2015:2).

Hal serupa juga disampaikan oleh IbuES selaku Guru IPA (Kimia) yangberpendapat tentang kerpibadian pesertadidik yang aktif menggunakan gadget(smartphone) semakin acuh terhadapsekitarnya, kurang memperhatikan keadaandisekitarnya. Senada dengan Ibu ES,Bapak PP selaku Guru IPS (Sosiologi)juga berpendapat jika kepribadian anak-anak yang menggunakan gadget yang sayalihat sekarang ini mereka cenderungindividualistis, acuh dengan sekitarnya,kurang bisa mengimplementasikan rasasopan santun. Kutipannya sebagai berikut:Acuh terhadap sekitarnya, kurangmemperhatikan keadaan disekitarnya (W/ES/27/04/2016) Kepribadian anak-anakyang menggunakan gadget yang sayalihat sekarang ini mereka cenderungindividualistis, acuh dengan sekitarnya,kurang bisa mengimplementasikan rasasopan santun (W/PP/26/04/2016).\

Hasil wawancara dari Ibu ES BapakPP sesuai dengan hasil angket yang telahdilakukan. Yaitu sebanyak 77 (92%)peserta didik dari 84 peserta didik mengakukurang memperhatikan lingkungan sekitar

ketika menggunakan gadgetnya. Sebanyak65 peserta didik (77%) dari 84 pesertadidik sering asyik bemain gadget ketikatemannya sedang berbicara.

Penggunaan gadget secara berlebihanmemang akan mengurangi rasa kepedulianoleh penggunanya. Dimana waktu yangdimilikinya kebanyakan habis digunakan untukbermain dengan gadgetnya. Rasa sosial padadiri manusia sejatinya menjadi identitas yangmelekat pada diri manusia. Terlebihmasyarakat Indonesia yang terkenal denganbudaya ketimurannya, saat ini semakin redupdan tidak terlihat lagi. Dengan semakinmajunya teknologi, maka semakain majunyagadget sekarang ini, padahal masyarakatIndonesia masih belum siap untukmenggunakan alat secanggih itu. Hal inimengakibatkan beberapa nilai yang menjadiciri khas masyarakat Indonesia mulai pudar.Jiwa sosial dan rasa peduli akhirnya telahtergerogoti. Serupa dengan yang disampikanoleh Bapak SU selaku Guru PAI SMAN 9Malang yang menyebutkan bahwa: Merekayang menggunakan gadget dari sudutpandang saya kurang peduli dengan keadaansekitarnya, terlalu asyik dengan gadgetnya,sehingga rasa sosialnya kurang (W/SU/25/04/2016).

Kehadiran gadget (smartphone)menjadikan perubahan perilaku siswa,dimana ketika siswa sedang bergerombolatau berkerumun untuk sekedarmembicarakan suatu hal, tidak jarangmereka akan lebih asik dengan gadgetnyadaripada dengan orang yang adadidekatnya. Ketika sedang berjalan punasik sambil memainkan gadgetnya. Siswahanya menunduk menatap gadget tanpamenghiraukan lingkungan sekitar. Sehinggaaksi tegur sapa, saling bercanda denganteman menjadi berkurang (Harfiyanto,Utomo, Budi, 2015:3)

Page 17: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

34

Jurnal Civic Hukum Volume 3, Nomor 1, Mei 2018, hal. 18-44

Peserta didik yang aktif menggunakangadget (smartphone)nya memiikikecenderungan lebih individualistis. Hal inisenada dengan yang disampaikan oleh IbuWP selaku Wakil Kepala Sekolah bagianKesiswaan: Anak-anak yang aktifmenggunakan gadget (smartphone)memang cenderung individualis, sayasering melihat banyak anak-anak yangketika sudah menggunakan gadget(smartphone)nya seakan lupa dengansekitarnya (W/WP/28/04/2016).

Berkenaan dalam teori ilmu psikologi,kejadian semacam ini merupakan gejalaawal dari kepribadian introvert. Dimanakarakteristik kepribadian introvert yaituidentik dengan penurunan rasa sosial dankurang memperhatikan lingkungan sekitar.

Kecenderungan kepribadian introveryaitu kecenderungan seorang anak untukmenarik diri dari lingkungan sosialnya.Sikap dan keputusan yang ia ambil untukmelakukan sesuatu biasanya didasrkanpada perasaan, pemikiran, danpengalamannya sendiri. Mereka biasanyapendiam dan suka menyendiri, merasa tidakbutuh orang lain karena merasakebutuhannya bisa dipenuhi sendiri(Mussen, 1994:54).

Berdasarkan situasi psikologis ini or-ang introver dapat menggunakan tindakanpembelaan diri. Sementara itu, ia membuatusaha yang sia-sia untuk memaksa dirinya,memaksa kehendaknya pada objek. Padadasarnya, hal ini menguras banyak tenaga.Suatu perjuangan luar biasa dari dalam dirisendiri sangat dibutuhkan untuk kelanjutanproses itu. Kasus yang kurang ekstrem,orang introver lebih konservatif, memilikikebiasaan yang cenderung subjektif,egosenteris berlebihan disisi yang satu dansuatu dorongan kuat unconscious di sisiyang lain (Naisaban, 2005:20).

Hal serupa juga disampaikan olehBapak CI sebagai Guru PPKn dan IbuLF sebagai Koordinator Guru BK yangmenyatakan bahwa kepribadian pesertadidik yang aktif menggunakan gadget lebihtertutup, dan memiliki kecenderunganbersikap individualistis. Hal ini kenapabanyak peserta didik yang menginginkansesuatu dengan cara yang eksklusif.Sehingga ciri-ciri yang melekat kepadamereka saat ini yaitu pola pikir yangpendek. Kutipan wawancaranya sebagaiberikut: Kepribadian peserta didik yangmenggunakan gadget jelas terpengaruhi,bisa dilihat dari sikap anak-anak sekarangini yang cenderung acuh, dan kurangbersosial. Terlebih sekarang ini banyakkejahatan yang dilakukan oleh anak-anak,saya kira salah satunya juga pengaruh daripenggunaan gadget yang kurang terkontrol(W/CI/29/04/2016). Mereka cenderungindividualistis, tertutup, dan kurang pedulidengan sekitarnya. Hal ini lah yang menjadiakar dari permasalahan moral oleh anakmuda sekarang ini yang kurang merasakanpengalaman karena kepribadiannya yangtertutup dan menginginkan segalasesuatunya secara eksklusif (W/LF/25/04/2016).

Selain itu, akibat lain yang ditimbulkanadalah banyak peserta didik yang masihberada diusia remaja memanfaatkangadget (smartphone)nya sebagaiinstrument of thrill the moment (alatpemenuhan kesenangan saja), dan jugapenyampaian rasa kekecewaannya kepadaorang lain. Pertama, hal ini ditunjukkandari hasil data yang diperoleh menunjukkanyaitu dari 84 peserta didik sebesar 55%(46 peserta didik) menggunakan gadget(smartphone)nya untuk bermain game.Sebesar 70% (59 peserta didik) seringmenggunakan gadget (smartphone)nyauntuk mengakses internet dan mengunjungi

Page 18: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

35

3 5

Fahdian R, dkk. Analisis Dampak Penggunaan Gadget (Smartphone) TerhadapKepribadian dan Karakter (Kekar) Peserta Didik di Sma Negeri 9 Malang

media sosial. Selain itu, sebesar 62% (52peserta didik) sering menyampaikankekecewaannya melalaui media sosial, dansebesar 59% (50 peserta didik) seringmencaci orang lewat media sosial yangada di gadget (smartphone)nya.

Adapun yang kedua, penggunaangadget (smartphone) oleh peserta didikketika bersama teman-temannya sebagaiberikut: sebesar 83% (70 peserta didik)lebih suka bermain gadget(smartphone)nya dari pada berkumpuldengan teman-teman. Sebesar 77% (65peserta didik) sering keasyikan memainkangadget (smartphoen)nya saat teman-temannya sedang berbicara. Dan sebesar86% (72 peserta didik) memilihmenyelesaikan masalah menggunakangadget (smartphone)nya sebagai alatkomunikasinya dari pada repot-repotbertemu langsung untuk berdiskusimenyelesaikan masalahnya.

Hal tersebut menunjukkan jika pesertadidik lebih terbuka dengan gadget(smarrtphone)nya dari pada lingkungansekitarnya. Seperti yang disampaikan olehIbu IY selaku Guru Bahasa Inggris yangmenyebutkan jika: Anak-anak yangmenggunakan gadget lebih terbuka dengangadget yang dimilikinya (W/IY/28/04/2016).

Analisa hasil wawancara jugamenunjukkan hal yang sama bahwakepribadian peserta didik yangmenggunakan gadget (smartphone)cenderung lebih individualis, tertutup, acuhtak acuh, kurang peduli dengan sekitarnyadan rasa sosial dari anak kurang. Hal iniyang menjadi akar penyebab permasalahanadanya degradasi moral pada anak. Selainkurangnya merasakan pengalaman karenasemakin terminimalisisrnya kegiatan yangdilakukan secara langsung (bertatap muka).Penggunaan gadget yang kurang

terkontrol, juga memunculkan rasakeinginan yang dapat diraih secaraeksklusif. Hal ini salah satu penyebabkenapa kejahatan banyak dilakukan olehanak-anak pada saat ini.

Berdasarkan analisa hasil observasi,angket, dan wawancara tersebut memilikikepaduan. Bahwa kepribadian pesertadidik yang menggunakan gadget(smartphone) cenderung lebih pasif sepertiindividualis, tertutup, kurang peduli dengansekitarnya dan rasa sosial dari anak kurang.5. Karakter peserta didik yang

menggunakan gadget (smartphone)Sesuai hasil observasi karakter peserta

didik yang menggunakan gadget memilikikecenderunga semakin irasional,inkonsistensi, dan semakin meninggikanmental inlander mereka. Karakter adalahtata nilai yang menuju pada suatu sistemyang meliputi watak, sfat, dan atau tabiatyang ada pada diri seseorang sebagaibentuk yang mengendalikan sikap danperilakunya.

Karakter peserta didik seharusnyamenjadi perhatian khusus dalammenanamkan karakter kepada mereka,karena hal tersebut akan sangatberpengaruh terhadap tumbuh-kembangpeserta didik. Baik perkembangan dalamaspek kognitif, afektif maupunpsimokotoriknya.

Karakter sebagai sifat pribadi yangrelatif stabil pada diri individu yang menjadilandasan penampilan perilaku dalam standarnilai dan norma yang tinggi. Karaktermerupakan sikap dan kepribadianseseorang yang diyakininya baik danberwujud dalam tingkah lakunya sebagaipribadi yang menjadikannya mempunyaireputasi sebagai orang baik (Masaong,2012:1). Bersamaan dengan pendapat dariBapak CI selaku Guru PPKn yangmenyebutkan bahwa karakter memiliki

Page 19: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

36

Jurnal Civic Hukum Volume 3, Nomor 1, Mei 2018, hal. 18-44

pengaruh terhadap sikap dan perilakuseseorang. Kutipannya sebagai berikut:Karakter merupakan sifat yang dimilikiseseorang, yang mempengaruhi bagaimanasikap dan perilaku seseorang tersebut (W/CI/29/04/2016).a. Dampak Gadget (Smartphone)

terhadap Karakter Disiplin PesertaDidik SMAN 9 MalangMenurut T. Jacob, hingga tahun 1991

Indonesia belum memiliki tradisi ilmupengetahuan. Kalau pun sekarangIndonesia sudah memilikinya, itusebenarnya merupakan pinjaman dariNegara-negara maju (Abrar, 2008:120).

Banyaknya hiburan yang tersedia dimedia-media yang berbasis IT membuatanak muda saat ini begitu cepat memilikigaya hidup yang baru. Adapun karakterpeserta didik yang aktif menggunakangadget (smartphone) mengalamipenurunan dan degradasi terhadap nilai-nilai karakternya. Anak-anak memilikikecenderungan lebih apatis, mencarimudahnya saja, kurang mempunyai simpatidan bisa saja menjadikan anak memilikisifat keras kepala.

Berdasar analisa hasil observasi,angket, dan wawancara juga menyebutkanjika karakter peserta didik yang aktifmenggunakan gadget (smartphone)mengalami penurunan dan degradasiterhadap nilai-nilai karakternya. Anak-anakmemiliki kecenderungan lebih apatis, polapikirnya cenderung irasional, mencarimudahnya saja, kurang memiliki simpati.

Disiplin merupakan pengaruh yangdirancang untuk membantu anak mampumenghadapi lingkungan. Disiplin tumbuh darikebutuhan menjaga keseimbangan antarakecenderungan dan keinginan individu untukberbuat agar memperoleh sesuatu, denganpembatasan atau peraturan yang diperlukanoleh lingkungan terhadap dirinya.

b. Dampak Gadget (Smartphone)terhadap Karakter Religius PesertaDidik SMAN 9 MalangMeskipun teknologi merupakan

integral dari pendidikan jarak jauh, namunprogram pendidikan harus fokus padakebutuhan instruksional pembaca, daripada teknologinya sendiri. Perlu juga untukdipertimbangkan: umur, kultur, latarbelakang sosial-ekonomi, interes,pengalaman, level pendidikan, dan terbisadengan metoda pendidikan jarak jauh(Noegroho, 2010:53).

Menurut T. Jacob, hingga tahun 1991Indonesia belum memiliki tradisi ilmupengetahuan. Kalau pun sekarangIndonesia sudah memilikinya, itusebenarnya merupakan pinjaman dariNegara-negara maju (Abrar, 2008:120).Lebihnya dampak yang dihasilkan jugamempengaruhi tingkat religiusitas oleh parapenggunnya. Hal ini bisa dilihat berdasarkanangket yng telah disebar kepada pesertadidik kelas IX SMA Negeri 9 Malangyang menyebutkan pernah meningalkanwaktu ibadah karena keasyikan bermaingadget, sebanyak 63 peserta didik.Penggunaan gadget (smartphone) sendirioleh pesert didik tidak semata juga untukmempermudah belajar tentang agama.Karena dari hasil angket yang telah disebarmenyebutkan sebanyak 51 peserta didiktidak merasa mudah belajar agama melaluigadgetnya. Sebanyak 47 peserta didiktidak mengisi gadgetnya dengan vitur/aplikasi tentang agama.

Kesimpulan yang dapat diperoleh yaitupenggunaan gadget saat ini juga mampumempengaruhi tingkat religiusitaspenggunannya. Dengan terlalu asyikmenggunakan gadgetnya sehinggameninggalkan waktu ibadahnya.

Agama dalam kehidupan pemeluknyamerupakan ajaran yang mendasar yang

Page 20: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

37

3 7

Fahdian R, dkk. Analisis Dampak Penggunaan Gadget (Smartphone) TerhadapKepribadian dan Karakter (Kekar) Peserta Didik di Sma Negeri 9 Malang

menjadi pandangan atau pedoman hidup.Pandangan hidup ialah “konsep nilai yangdimiliki seseorang atau sekelompok orangmengenai kehidupan”. Apa yang dimaksutnilai-nilai adalah sesuatu yang dipandangberharga dalam kehidupan manusia, yangmempengaruhi sikap hidupnya. Pandanganhidup (way of life, worldview) merupakanhal yang penting dan hakiki bagi manusia,karena dengan pandangan hidupnyamemiliki kompas atau pedoman hidup yangjelas di dunia ini. Manusia antara satudengan yang lain sering memiliki pandanganhidup yang berbeda-beda sepertipandangan hidup yang berdasarkan agamamisalnya, sehingga agama yang dianut satuorang berbeda dengan yang dianut yanglain (Nanisanti, 2014:18).c. Dampak Gadget (Smartphone)

terhadap Karakter Peduli SosialPeserta Didik SMAN 9 MalangJussawalla dalam analisisnya mengenai

aspek ekonomis dari perkembanganteknologi komunikasi disaat ini, menilaibahwa masyarakat modern saat ini sedangmenempuh periode yang palingmengasyikan (exciting) dalam sejarahkehidupannya, karena mengalamiperubahan teknologi yang besar dan cepat,yang memberikan komunikasi secaraseketika (instant) (Noegroho, 2010: 8).

Gadget (smartphone) memangbanyak menyajikan kemudahan bagi parapenggunannya. Harusnya pada tingkatpelajar ada pembelajaran tentangpenggunaan gadget (smartphone). Agarmereka bisa menggunakan gadget(smartphone)nya secara tepat dan sesuaidengan kebutuhannya. Akhirnya budayainstan tidak menggerogoti, para pelajarmampu menggunakan gadgetnya secaraefektif dan efisien. Serupa dengan pendapatBapak SU Guru PAI yang menyebutkanjika karakter peserta didik yang aktif

menggunakan gadget memilikikecenderungan untuk mencarikemudahannya saja. Seperti yang dikutipdibawah ini: Karakter mereka lebih inginmencari mudahnya saja, dengan adanyagadget malah mengurangi tingkat untukberusaha (W/SU/25/04/2016).

Memang wawasan dari penggunagadget akan semakin luas. Informasi yangdihadirkan tidak hanya secara nasional,melainkan juga global. Banyak culture,life stye, dan berita dari luar dengan mudahterakses oleh para penggunanya. Dengancepatnya kehiudpan luar masuk danmendikte gaya hidup generasi mudaIndonesia. Karakter bangsa Indonesia yangsejatinya terkenal dengan ketimurannya,kini mulai luntur dengan masuknya budayabarat (menjadi kiblat gaya hidup banyakpemuda) yang identik dengan individualis,acuh tak acuh, dan keras kepala.

Sama dengan gambaran Ibu LF yangsebagai Koordinator Guru BK yangmenyebutkan jika sikap peserta didik yangmenggunakan gadget cenderung lebihapatis dan individualistis. Kutipannyasebagai berikut:

Dari segi karakternya, anak-anak yangmenggunakan gadget, memang anak-anakmengalami degradasi terhadap nilai-nilaikarakternya. Menurut saya, banyaknyahiburan yang tersedia di media-media yangberbasis IT ini membuat anak-anak begitucepat memiliki gaya hidup yang baru, yanglebih mengarah ke sikap apatis danindividualistis (W/LF/25/04/2016).

Senada dengan hasil angket yaitusebanyak 46 (55%) dari 84 peserta didikmengggunakan gadgetinya hanya untukbermain game. Penggunaan gadget yangtidak sesuai akan berakibat padapenurunan karakter penggunanya. Sehinggakecenderungan untuk lebih acuh tak acuhdan keras kepala tidak bisa terbendung

Page 21: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

38

Jurnal Civic Hukum Volume 3, Nomor 1, Mei 2018, hal. 18-44

lagi. Seperti yang disampaikan oleh BapakPP Guru IPS (Sosiologi) dan Ibu IY GuruBahasa Inggris, yang menyebutkan jika:Anak-anak yang menggunakan gadgetcenderung acuh tak cuh, tidak mau tahu,kurang memiliki kepedulian (W/PP/26/04/2016). Karakter peserta didik yangmenggunakan gadget cenderung lebihkeras kepala, dan kurang mempunyaisimpati terhadap lingkungan sekitarnya (W/IY/28/04/2016).

Memang dari segi wawasannya,pengguna gadget akan semakin luas danmeningkat. Karena mudahnya untukmengakses informasi yang diinginkan, dansegala informasi yang dengan mudahdidapatkan hanya melalui internet. Sekarangini kenapa banyak pemuda atau pesertadidik yang memiliki kecerdasan yang lebihdari pada para pemuda dulu. Namunsayang, hal ini dibarengi dengankepribadian dan karakter para pemudaIndonesia yang mengalami penurunan.Sebenarnya kerpibadian dan karakter inimenjadi tonggak kehidupan yangdiharapkan mampu menjadi topanganwawasan yang dimilikinya. Seperti yangdisampaikan oleh Ibu WP Waka KesiswaanSMAN 9 Malang:

Karakternya untuk anak-anak yangmenggunakan gadget saat ini telahmengalami penurunan. Saya melihat antaraanak dulu dengan anak sekarang memangberbeda, karena anak sekarang ini kurangmengerti tentang sopan santun dan tatakarma, meskipun mereka lebih pinter-pinterdari pada generasi yang dulu (W/WP/28/04/2016).

Sesungguhnya informasi yang dibawaoleh internet tergolong informasisuperhighway. Informasi superhighwaysendiri, seperti ditulis John V. Pavlik adalahjaringan data elektronik yang dihasilkan

oleh teknologi komunikasi yang canggih,yang menghasilkan berbagai bentukinformasi dari seluruh pelosok dunia, danbisa diakses menggunakan teknologi.Karena itu informasi superhighwayterbebas dari sensor (Abrar, 2008:117).c. Solusi Ideal Penggunaan Gadget

(smartphone)Ketika diperumpamakan gadget

seperti dua sisi uang logam, gadget inimemiliki dampak positif dan juga dampaknegatif untuk perkembangan anak. Pentingadanya instruksi, pemahaman, dan kontrolterhadap penggunaan gadget(smartphone) sesuai dengan manfaatnya..

Beberapa manfaat gadget(smartphone) antara lain: 1) sebagai alatuntuk berkomunikasi, 2) mencari informasiatau ilmu, 3) hiburan, 4) aplikasi, 5)penyimpanan data, 6) gaya (life style), 7)penunjuk arah.

Teknologi merupakan integral daripendidikan jarak jauh, namun programpendidikan harus fokus pada kebutuhaninstruksional pembaca, dari padateknologinya sendiri. Perlu juga untukdipertimbangkan: umur, kultur, latarbelakang sosial-ekonomi, interes,pengalaman, level pendidikan, dan terbisadengan metoda pendidikan jarak jauh(Noegroho, 2010:53).

Agar para pengguna gadget khususnyapelajar (peserta didik) tidak sampaiterjerebak dalam hegemoni hiburannyasaja. Controling penting untuk diberikankepada mereka. Kontrol tersebut yangpertama harus menekankan pada solusiyang ideal dalam penggunaan gadget(smartphone), dan yang kedua yaitupenerapan program yang memilikiketerkaitan dengan penggunaan gadget(smartphone).

Page 22: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

39

3 9

Fahdian R, dkk. Analisis Dampak Penggunaan Gadget (Smartphone) TerhadapKepribadian dan Karakter (Kekar) Peserta Didik di Sma Negeri 9 Malang

1. Solusi penggunaan gadget(smartphone) yang idealSolusi ideal terhadap penggunaan

gadget (smartphone) seharusnya termasukpokok kebijakan dari pada pendidikankarakter. Dengan mengikuti zamansekarang ini yang serba menggunakanteknologi khususnya gadget. Penting untukmengelurkan kebijakan semacam itu.Penggunaan secara ideal yaitu denganmempertimbangkan usia, waktu,kebutuhan, dan tempat. Pemanfaatan alatsemacam itu baik secara ideal akanberdampak pada revolusi pembangunanmanusia dari segi mental.

Senada dengan yang disampaikan olehIbu LF selaku Koordinator Guru BimbinganKonseling (BK), jika menggunakangadget (smartphone) lebih baik sesuaidengan kebutuhannya. Seperti kutipanwawancara dibawah ini: Penggunaan gad-get yang ideal sebaiknya ya digunakansesuai kebutuhan, dan penggunaannyatidak disalah gunakan ke hal-hal yangnegatif (W/LF/25/04/2016). Selain itupenggunaan gadget harus menyesuaikanproporsi penggunanya. Contohnya jikamenjadi siswa SMA, gadgetnya lebih baikdipergunakan untuk mencari materipelajaran. Seperti yang disampaikan olehIbu ES Guru IPA (Kimia), penggunaangadget yang ideal adalah: Sesuai denganproporsi kita. Misalkan menjadi siswaSMA, gunakan gadget untuk mencariinformasi sesuai kebutuhannya, misalkanmateri fisika, kimia, biologi dst (W/ES/27/04/2016).

Di usia remaja ini khususnya pesertadidik, sudah tidak bisa dipaksakan untukmembatasi penggunaan gadget ataudipaksa untuk tidak menggunakannya. Caralain yang bisa digunakan yaitu denganmemberikan pengarahan dan kontrol.Seperti Bapak/Ibu Guru sering lakukan

dengan memberikan pengarahan tentangbagaimana menggunakan gadget yang baikdan efektif. Hal ini juga dilakukan Bapak/Ibu Guru pada beberapa KBM di kelas,agar penggunakan gadget tersebut lebihmengenal keadaan dan waktu, Bapak/Ibuguru yang mengintruksikan agar tidakmenggunakan gadget ketika sedang KBM.Sama dengan yang disampaikan oleh BapakSU Guru PAI dan Bapak CI Guru PPKn:Kalau menurut saya ini sudah tidak bisadibendung Mas ya. Penggunaanya itutinggal kita arakan. Jadi ini serbuanteknologi yang luar biasa, menyerbu siapapun, kalau pun tidak disekolah ya pastidirumah. Maka kita mengambalikan kepadaanak-anak, mengarahkan jangan sampaidiperbudak oleh alat teknologi. Maka dariitu saya tekankan kepada anak-anak harushati-hati dalam penggunaan gadget yangsesuai tersebut (W/SU/25/04/2016). Jadisaya kira kalau anak usia remaja, tetepkalau dirumah berarti tanggung jawaborang tua, tetap memberikan arahan kapanboleh menggunakan gadget, dan kapantidak boleh menggunakan. Hal-hal apayang boleh dilihat. Dan orang tua harustahu password anaknya, dalam arti jika hp(gadget) itu dikunci anaknya dan orang tuatidak tahu passwordnya, jelas itu kesalahandalam mendidik. Maka antara orang tuadan anak harus ada kesepakatan, bahwasaya sebagai orang tua harus tahu tentangapa saja yang ada di hpnya (gadget).Kalau guru, dia harus membuat aturanpada saat pelajaran, boleh menggunakanatau tidak. Dan itu dijelaskan pada awalpembelajaran, dalam proses pembelajarantidak ada lagi protes karena dari awalsudah ada pemberitahuan bahwa bolehmenggunkan gadget atau tidak (W/CI/29/04/2016).

Perlu dipertimbangkan: umur, kultur,latar belakang sosial-ekonomi, interes,

Page 23: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

40

Jurnal Civic Hukum Volume 3, Nomor 1, Mei 2018, hal. 18-44

pengalaman, dan level pendidikan(Noegroho, 2010:53). Sejatinya dari upayayang bisa dilakukan tersebut bertujuanuntuk menekan dampak negatif yang akanterjadi. Serupa dengan yang disampaikanoleh Ibu IY dibawah ini: Penggunaangadget yang ideal seharusnyamenyesuaikan waktu, tempat, dan usia.Ketika hal tersebut diperhatikan makadampak negatif dari mengggunakangadget tersebut akan kecil (W/IY/28/04/2016).

Penggunaan gadget (smartphone)yang ideal perlu adanya pemahamanterhadap kesesuaian kebutuhan, proporsipengggunaannya, atau denganmempertimbangkan waktu, tempat, danusia. Hal ini agar gadget tidak salahgunakan. Tujuannya agar jangan sampaikejadian perbudakan oleh teknologi. Perluadanya kontrol dari orang tua dengansering-sering memberikan monitor terhadappenggunaan gadget yang dimiliki anaknya.Seperti apa saja isi yang ada digadgetnya,dan mengetahui rekam jejak media sosialyang dimilikinya.

Hasil dari analisis observasi danwawancara tentang solusi ideal pengguaangadget (smartphone) yaitu denganmemberikan banyak pemahaman kepadapeserta didik tentang efektivitas penggunaangadget, serta menggiring peserta didik untukmenggunakan gadgetnya sesuai proporsinya.2. Penerapan program yang memiliki

hubungan dengan gadget(smartphone)Ada beberapa guru yang sudah

menggunakan gadget untuk menunjangaktivitas KBMnya. Selain itu Bapak/IbuGuru juga menggunakan gadgetnya untukmemberikan arahan kepada peserta didikmelalui shared informasi di group mediasosial. Server sekolah (web) jugatermanfaatkan sebagai shared informasiyang dapat dengan mudah diakses oleh

peserta didik melalui gadgetnya. Serupadengan yang disampaikan oleh Bapak PPselaku Guru IPS (Sosiiologi): Sekolahmemiliki web khusus yang bisa untukmengekspos informasi-informasi yang diposting di web tersebut, jadi anak-anakbisa langsung mengaksesnya lewat situ (W/PP/26/04/2016).

Sekolah juga memiliki group-groupmedia sosial yang menjadi wadah untuksaling berinteraksi antara siswa dengansiswa, siswa dengan guru, dan guru denganguru. Seperti yang disampaikan oleh IbuLF Koordinator Guru BK SMAN 9Malang jika sekolah sudah memanfaatkanteknologi semacam ini denganpembentukan group-group di media sosial.Kutipannya seperti yang dibawah ini: SudahMas, sekolah sudah membuat beberapagroup di media sosial, dan itu tidak hanyaanak-anak saja, tetapi Bapak-Ibu gurujuga bergabung di group itu (W/LF/25/04/2016).

Group ini nanti akan dikelola olehseluruh Bapak/Ibu Guru melalui pemberiantauziah, motivasi, dan saling berbagiinformasi. Salah satu contohnya yaitu groupmandajadda wajadda. Tidak lebih tujuandari group ini untuk meningkatkan belajarpeserta didik. Seperti yang disampaikanoleh Bapak SU Guru PAI SMAN 9Malang: Sudah, jadi anak-anak ada yangmasuk pada program sekolah yaitu groupWA sekolah yang dinamai ManjaddaWajadda itu. Artinya apa, Manjadda ituadalah anak-anak yang diharapkan mampumemunculkan prestasi positif dari SMAN9 Malang, ya istilahnya sebagai pilotproject-nya lah. Nah, itu dari kepalasekolah dibuatkan group, disetiap pagidibangunkan oleh Bapak kepala sekolah.Ya itu salah satu upaya memanfaatkangadget untuk meningkatkan belajar mereka(W/SU/25/04/2016).

Page 24: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

41

4 1

Fahdian R, dkk. Analisis Dampak Penggunaan Gadget (Smartphone) TerhadapKepribadian dan Karakter (Kekar) Peserta Didik di Sma Negeri 9 Malang

Tujuan lain pembentukan groupsemacam ini yaitu untuk mendorong pesertadidik agar bisa memanfaatkan gadgetnyakearah yang lebih positif lagi. Serupadengan yang disampaikan oleh Ibu WPselaku Waka Kesiswaan SMAN 9 Malang:Sudah mas, jadi pembentukan group-group sosmed melalui gadget sudah kitaterapkan, seperti group kelas, mapel,OSIS, MPK, ekskul dan guru, hal inidiharapkan mampu mendorongpemanfaatan penggunaan gadgetnyakearah yang lebih positif (W/WP/28/04/2016).

Sesuai dengan hasil analisa observasidan wawancara bahwa sekolah sudahmenerapkan program yang memilikihubungan dengan penggunaan gadget(smartphone), seperti group-group dimedia sosial. Beberapa group diantaranyaadalah group kelas, maple, OSIS, MPK,ekskul, dan guru. Group ini digunakanuntuk sharing, dan memberikan motivasikepada anak-anak atau tauziah. Adapungroup sekolah yang dinamai manjaddawajadda beranggotakan beberapa pesertadidik yang dijadikan sebagai pilot projectyang diharapkan dapat memunculkan danmendorong teman-temannya untuk lebihberprestasi.

SIMPULANBerdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan yaitu tentang “DampakPenggunaan Gadget (Smartphone)Terhadap Kepribadian dan KarakterPeserta Didik di SMAN 9 Malang” makahasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagaiberikut:1. Gadget merupakan teknologi yang

berfungsi untuk mempermudahpekerjaan dan bertujuan sebagaimedia untuk meningkatkan tarafkemampuan seseorang saat ini masih

belum digunakan untuk menunjangkegiatan belajar peserta didik. Hampirsemua peserta didik di SMAN 9Malang memiliki dan menggunakangadget, khususnya smartphone.Masih banyak peserta didik yangmenggunakan gadgetnya ketikaKBM, baik digunakan untuk nggamedan bermain media sosial. Rata-ratawaktu peserta didik menggunakangadgetnya selama 3 sampai denganlebih 7 jam. Peserta didik seringmenggunakan gadgetnya untukmembuka media sosial. Seperti Line,Whats App, Instagram, BBM, dst.

2. Penggunaan gadget yang secaraintens, memudahkan peserta didikuntuk menerima informasi-informasiyang sangat luas. Banyak informasiyang mereka terima tidak valid.Sehingga menggiring pola pikir, sikap,dan tindakan anak-anak yang aktifmemainkan gadgetnya. Kepribadianpeserta didik yang menggunakangadget (smartphone) cenderung lebihpasif seperti individualis, tertutup,kurang peduli dengan sekitarnya danrasa sosial dari anak kurang. Karakterpeserta didik yang aktif menggunakangadget (smartphone) mengalamipenurunan dan degradasi terhadapnilai-nilai karakternya. Anak-anakmemiliki kecenderungan kurangdisiplin, kegiatan religiusitas pesertadidik terganggu dan lebih apatis, polapikirnya cenderung irasional, mencarimudahnya saja dan kurang mempunyaisimpati atau tingkat kepeduliansosialnya rendah.

3. Penggunaan gadget (smartphone)yang ideal yaitu dengan memberikanbanyak pemahaman kepada pesertadidik tentang efektivitas penggunaangadget, serta menggiring peserta didikuntuk menggunakan gadgetnya sesuaiproporsinya. Sekolah sudah

Page 25: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

42

Jurnal Civic Hukum Volume 3, Nomor 1, Mei 2018, hal. 18-44

menerapkan program yang memilikihubungan dengan penggunaan gadget(smartphone), seperti pembentukangroup-group di media sosial.

DAFTAR PUSTAKAAbrar, AN. 2008. Kebijakan Komunikasi:

Konsep, Hakekat, dan Praktek.Yogyakarta: Gava Media.

Atkinson, dkk. 1999. Pengantarpsikologi. Jilid 2. Edisi 8. Alih bahasa:Nurjanah, T. & Dharma, A. Jakarta:Erlangga.

Castelluccio, M. 2007. Gadget An-Essay. HYPERLINK “http://www.thefreelibrary.com/%20Gadgets—an+essay/diakses” http://www.thefreelibrary.com/ Gadgets—an+essay/diakses 27 April 2016

Gunawan, I. 2014. Metode PenelitianKualitatif (Teori dan Praktik). Jakarta:Bumi Aksara.

Harfiyanto, D., Utomo, C. B., dan Budi,T. 2015. Pola Interaksi Sosial SiswaPengguna Gadget DI SMA Negeri 1Semarang. JESS, Vol 4 (1), (online),(HYPERLINK“http://journal. unnes.ac.id/sju/index.%20php/jess” http://journal.unnes.ac.id/sju/index. php/jess),didiakses 25 Januari 2016.

Jati, L.T.E.P., dan Herawati F.A. 2014.Segmentasi Mahasiswa Prodi IlmuKomunikasi UAJY dalamMenggunakan Gadget (Studi Deskriptifterhadap Mahasiswa Prodi IlmuKomunikasi UAJY dengan TeknikAnalisis Cluster Berdasarkan Motivasidan Perlikau Penggunaan Gadget).(Online), (http://e-journal.uajy.ac.id/5741/1/KOM003568.pdf), didiakses26 Januari 2016.

Kementerian Pendidikan Nasional. 2010.Pengembangan Pendidikan Budayadan Karakter Bangsa: PedomanSekolah. Jakarta: KementerianPendidikan Nasional, Badan

Penelitian dan Pengembangan PusatKurikulum.

Kementrian Pendidikan Nasional BadanPenelitian dan Pengembangan PusatKurikulum. 2010. Bahan PelatihanPenguatan Metodologi PembelajaranBerdasarkan Nilai-Nilai BudayaUntuk Membentuk Daya Saing DanKarakter Bangsa. PengembanganPendidikan dan Karakter Bangsa.Jakarta: Kemendiknas.

Lane W, Maner C. 2011. The Impact ofPersonality Traits on SmartphoneOwnership and Use. InternationalJournal of Business and SocialScience. Vol 2 (17). (online),( HYPERLINK “http://www.ijbssnet.com/journal/index/645:vol-2-no-17abstract4&catid=19:hidden” http://www.ijbssnet.com/journal/index/6 4 5 : v o l - 2 - n o - 1 7 a b s t r a c t 4 &catid=19:hidden ), diakses 24 April2016.

Masaong. K.A. 2012. “PendidikanKarakter Berbasis Multiple Intelli-gence”. Konaspi VII. UniversitasNegeri Yogyakarta. (Online),HYPERLINK “http://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/186/pendidikan-karakter-berbasis%20-multiple-intelligence.pdf” http://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/186/pendidikan-karakter-berbasis -multiple-intelligence.pdf.), didiakses 29Januari 2009.

Mayasari, H. 2012. Analisis PerlikauPembelian Ponsel Cerdas (Smartphone):Antara Kebutuhan dan Gaya HidupKonsumen Di Kota Padang.Manajemen dan Kewirausahaan, 3(1): hal. 97-98, (online), (HYPERLINK“http:// repository. widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/bab2.pdf” http://repository. widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/bab2.pdf , diakses 26Januari 2016.

Page 26: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

43

4 3

Fahdian R, dkk. Analisis Dampak Penggunaan Gadget (Smartphone) TerhadapKepribadian dan Karakter (Kekar) Peserta Didik di Sma Negeri 9 Malang

Moleong, L J. 2012. Metodologi PenelitianKualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset.

Mussen, P.H. 1994. Perkembangan danKepribadian Anak. Jakarta: Arcan.

Naisaban, L. 2005. Psikologi Jung: TipeKepribadian Manusia dan RahahasiaSukses dalam Hidup. Jakarta: PT.Grasindo.

Nanisanti, N.N.K. 2014. PengembanganKarakter Religius Siswa MelaluiKegiatan Ekstrakulikuler MuhadhorohDi pondok Modern MTs DarulHikmah Tawangsari Tulungagung.Skripsi tidak Diterbitkan. Tulungagung:Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan– Intitut Agama Islam NegeriTulungagung, (online), HYPERLINK“http://repo.iain-tulungagung.ac.id/114/1/sampul%20%20depan%20dll.pdf”http://repo.iain-tulungagung.ac.id/114/1/sampul%20 depan%20dll.pdf ,didiakses pada 6 Februari 2016.

Nikmah, A. 2012. Dampak PenggunaanHandphone terhadap Prestasi BelajarSiswa. E-Jurnal Dinas PendidikanKota Surabaya Vol. 5: hal. 2, (Online),dalam ProQuest (HYPERLINK“https:/ / w w w. g o o g l e . c o . i d / u r l ? s a =t&rct=j&q=&esrc=s&” https://www.google.co.id/url?sa= t&rct= j&q=&esrc=s&source= web&cd= 1&cad=rja&uact=8&ved =0ahU KEwjriYnHkf7KAhXGBI4KHWPN DXoQFggZMAA&url=http %3A%2 F%2Fdispendik.surab aya.go.id%2Fsurabayabelajar%2Fjurnal%2F199%2F5.7.pdf&usg=AFQjCNFirrlfknnxFd_GENuD2vNzS0fOoQ), didiakses 25 Januari 2016.

Ningrum, D W. 2015. 20% PenggunaSmartphone di Indonesia RakusKonsumsi Data. HYPERLINK “http://tekno.liputan6.com/read/pengguna-smartphone-di-indonesia-rakus-k o n s u m s i - d a t a / d i a k s e s %

2022%20April%202016” http://tekno.liputan6.com/read/pengguna-smartphone-di-indonesia-rakus-konsumsi-data/diakses 22 April 2016

Niron, M.D, Budiningsih C.A, danPujiriyanto. 2013. Rujukan IntegratifDalam Pelaksanaan PendidikanKarakter Di Sekolah Dasar. JURNALKEPENDIDIKAN. Vol 43 (1). 19 –31, (online), ( HYPERLINK “http://download.portalgaruda.org” http://download. portalgaruda.org ),didiakses 21 Desember 2015.

Noegroho, A. 2010. TeknologiKomunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Pusat Bahasa Depdiknas. 2005. KamusBesar Bahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka. HYPERLINK “file://D:\\KULIAH\\CIVIC%20HUKUM%20I-A\\Borang%20Akreditasi\\FILE%20SKRIPSI% 2 0ANGKATAN%202012\\New%20folder\\Rezkisari,%20I.% 202014.%20Pengguna%20Smartphone%20Indones ia%20Peringkat% 20Kelima% 20Dunia.%20http: \\www.republika.c o.id\\berita\\trendtek\\gadgetneehfh-pengguna-smartphone-indonesia-peringkat-kelima-dunia\\diakses% 2021%20April%202016” Rezkisari, I. 2014.Pengguna Smartphone IndonesiaPeringkat Kelima Dunia. http://www.republika.co.id/berita/trendtek/gadgetneehfh-pengguna-smartphone-indonesia-peringkat-kelima-dunia/diakses 21 April 2016

Samani, M. dan Hariyanto. 2012. Konsepdan Model Pendidikan Karakter.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.HYPERLINK “file://D:\\KULIAH\\C I V I C % 2 0 H U K U M % 2 0 I -A\\Borang%20Akreditasi\\FILE%20SKRIPSI%20ANGKATAN%202012\\New%20folder\\Setiamanah,%2 0A.%202013.%20Strategi% 20M a r k e t i n g % 2 0 B e r b a s i s % 2

Page 27: ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) …

44

Jurnal Civic Hukum Volume 3, Nomor 1, Mei 2018, hal. 18-44

0Karakteristik%20Pengguna%20Smartphone.% 20h ttp:\\www.frontier.co.id\\strategi-marketing-berbasis-karakte%20ristik-pengguna-s m a r t p h o n e . h t m l \ \ d i a k s e s %2021April%202016” Setiamanah, A.2013. Strategi Marketing BerbasisKarakteristik Pengguna Smartphone.http://www.frontier. co.id/strategi-mar-keting-berbasis-karakte ristik-pengguna-smartphone.html/diakses21April 2016

Sukmadinata, N. S. 2013. MetodePenelitian Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Suryabrata, S. 2003. PsikologiKepribadian. Jakarta: PT RajawaliPers.

UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang SistemPendidikan Nasional, (online),(HYPERLINK “http://riau.kemenag.go. id / f i le / f i le /produkhukum/fcpt1328331919.pdf” http://riau.kemenag.go.id/file/file/produkhukum/fcpt1328331919.pdf ), didiakses 25Januari 2016.

Widiantari, K.S, dan Herdianto, Y.K.2013. Perbedaan IntensitasKomunikasi Melalui Jejaring Sosialantara Tipe Kepribadian Ekstrovertdan Introvert pada Remaja. PsikologiUdayana, 1 (1): 107, (online), dalamProQuest (https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=we b & c d = & c a d = r j a & u a c t = 8 &v e d = 0 a h U K E w j p 8 M n k t f v KAhXCxY4KHU7CB pIQFgg ZMAA&url=http%3A%2F%2 Fojs. unud.ac.id% 2Findex.php% 2Fpsikologi%2Farticle %2Fdownload% 2F8488%2F6332&usg=AFQjCNE1XRgY 1 m D S m 9 3 M A x f q R Z I HXBwfQ&bvm=bv.114195076,d.c2E),didiakses 25 Januari 2016.

Widiawati, I, Sugiman, H, dan Edy. 2015.Pengaruh Penggunaan Gadgetterhadap Daya Kembang Anak.Makalah disajikan pada SeminarNasional Multidisiplin Ilmu diUniversitas Budi Luhur Jakarta, 10Mei 2014. (Online),(http://stmikglobal.ac.id/wp-content/uploads/2014/05/ARTIKEL-IIS.pdf), didiakses 25Januari 2016.\

Zuriah, N. 2009. Metode Penelitian Sosialdan Pendidikan (Teori-Aplikasi).Jakarta: Bumi Aksara.