ANALISIS CAMEL UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN BANK · 2017. 3. 29. · TINGKAT KESEHATAN BANK...
Transcript of ANALISIS CAMEL UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN BANK · 2017. 3. 29. · TINGKAT KESEHATAN BANK...
ANALISIS CAMEL UNTUK MENILAI TINGKAT
KESEHATAN BANK
Study Kasus Pada PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN
Periode 2003 – 2005
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Brigita Mira Ardiarini 031334019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada :
Tuhan Yesus Kristus
Yang senantiasa melimpahkan Cinta dan Kasih-Nya
Ayah dan Ibuku tercinta
yang senantiasa mencintai dan mengiringi setiap langkah hidupku
dengan doa
Mas Anang tersayang
yang telah membantu dan menyemangati aku untuk menyelesaikan
studiku dan senantiasa menyayangi serta mendoakan aku
Sahabat, kakak, dan adikku tercinta
Yang telah memberikan dorongan dan semangat
demi selesainya studiku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Tuhan akan mengerjakan hal – hal yang besar dalam hidup kita,
apabila kita mengijinkanNya dan tidak mencampuriNya
( Bunda Teresa )
Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut
perkataanMu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 8 April 2008
Penulis
Brigita Mira Ardiarini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Brigita Mira Ardiarini Nomor Mahasiswa : 031334019
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS CAMEL UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN BANK Study Kasus Pada PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN
Periode 2003 – 2005 beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 16 April 2008 Yang menyatakan
(Brigita Mira Ardiarini)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan berkat dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan baik.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu demi terselesainya penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
dan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Laurentinus Saptono, S. Pd., M. Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S. Pd., M. Si. selaku Dosen Pembimbing
yang telah berkenan meluangkan waktu untuk melakukan bimbingan.
5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S. E., M. Si. dan Ibu Cornelio Purwantini,
S. Pd., M. SA. selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu dan
berkenan memberikan kritik dan saran yang bermanfaat untuk perbaikan
dalam penyusunan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Tenaga Administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah
banyak membantu penulis dalam proses administrasi sehingga proses
penyusunan skripsi dapat berjalan dengan lancar.
7. Bapak Joko Riswanto, S. E. selaku Direktur PT. BPR Nusamba
Banguntapan yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
8. Ibu Anna Martutik Andriyati selaku Internal Audit PT. BPR Nusamba
Banguntapan yang telah banyak membantu penulis dalam mencari data yang
diperlukan dalam penelitian.
9. Kedua orang tua, kakak, dan adik yang telah memberikan semangat dan
dukungan baik secara moral maupun materiil, terma kasih juga atas doanya.
10. Mas Anang, yang telah banyak membantu dalam proses penulisan skripsi
ini. Terima kasih atas cinta, doa, dukungan, dan semangatnya.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam meyelesaikan penyusunan
skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalm penulisan skripsi ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membacanya.
Yogyakarta, 8 April 2008 Penulis
Brigita Mira Ardiarini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
ANALISIS CAMEL UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN BANK
Studi Kasus: PT. BPR Nusamba Banguntapan
Brigita Mira Ardiarini Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Tujuan penelitian ini untuk menilai tingkat kesehatan PT. BPR Nusamba Banguntapan dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005 dengan metode CAMEL (Capital Adequacy Ratio, Asset Quality, Management of Risk, Earning Ability, dan Liquidity Sufficiency). Obyek penelitian ini adalah laporan keuangan PT. BPR Nusamba Banguntapan selama tiga periode akuntansi dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005 yang terdiri dari neraca, laporan rugi laba dan laba ditahan, laporan permodalan, laporan kualitas aktiva produktif, laporan penilaian rentabilitas, dan likuiditas kemudian hasilnya diinterpretasikan dan dibandingkan dari tahun ke tahun. Hasil analisis rasio modal, aktiva, manajemen, rentabilitas, dan likuiditas dapat disimpulkan bahwa posisi keuangan PT. BPR Nusamba Banguntapan berada dalam kondisi yang sehat. Capital Adequacy Ratio tahun 2003 sebesar 28,32%; tahun 2004 sebesar 27,52%; tahun 2005 sebesar 22,44%. Asset Quality didasarkan pada dua rasio: (1) Rasio Aktiva Produktif Diklasifikasikan terhadap Aktiva Produktif tahun 2003 sebesar 0,77%; tahun 2004 sebesar 1,49%; tahun 2005 sebesar 0,95%. (2) Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Wajib Dibentuk tahun 2003 sebesar 119,49%; tahun 2004 sebesar 57,63%; tahun 2005 sebesar 61,57%. Management didasarkan pada dua aspek: (1) Manajemen Umum tahun 2003 sebesar 40%; tahun 2004 sebesar 40%; tahun 2005 sebesar 40%. (2) Manajemen Resiko tahun 2003 sebesar 59%; tahun 2004 sebesar 59%; tahun 2005 sebesar 59%. Earning Ability juga didasarkan pada dua rasio: (1) Rasio Laba terhadap Total Asset tahun 2003 sebesar 10,22%; tahun 2004 sebesar 7,35%; tahun 2005 sebesar 5,56%. (2) Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional tahun 2003 sebesar 69,88%; tahun 2004 sebesar 74,12%; tahun 2005 sebesar 78,82%. Liquidity didasarkan pada dua rasio: (1) Rasio Kredit yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima tahun 2003 sebesar 79,31%; tahun 2004 sebesar 79,29%; tahun 2005 sebesar 84,86%. (2) Rasio Alat Likuid terhadap Hutang Lancar tahun 2003 sebesar 41,54%; tahun 2004 sebesar 34,48%; tahun 2005 sebesar 17,25%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
CAMEL ANALYS IS TO EVALUATE THE HEALTH LEVEL OF A BANK
A Case Study at PT. BPR Nusamba Banguntapan
Brigita Mira Ardiarini Sanata Dharma Univercity
Yogyakarta 2008
The objective of the research is to evaluate the health level of PT. BPR Nusamba Banguntapan from 2003 until 2005 by applying CAMEL method (Capital Adequacy Ratio, Assets Quality, Management of Risk, Earning Ability, and Liquidity Sufficiency). The object of this research is the financial report of PT. BPR Nusamba Banguntapan during three accounting periods from 2003 until 2005, which consists of balance, loss profit, capital, productive asset quality, earning ability, and liquidity reports. The results of the analysis show that capital, assets, management, earning, and liquidity of PT. BPR Nusamba Banguntapan are in a good position. The result of the position are showed in the following statements. It can be seen from the following data: the Capital Adequacy Ratio in 2003 was 28,32%; in 2004 was 27,52%; in 2005 was 22,44%. The Assets Quality which is based on two ratios: (1) Calssified Productive Asset Ratio to Productive Asset in 2003 was 0,77%; in 2004 was 1,49%; in 2005 was 0,95%. (2) The Productive Asset Abillition Reject Ratio to The Shape Necessary Productive Asset Abillition Reject, which in 2003 was 119,49%; in 2004 was 57,63%; in 2005 was 61,57%. The Management is based on two aspects: (1) General Management in 2003 was 40%; in 2004 was 40%; in 2005 was 40%. (2) Risk Management in 2003 was 59%; in 2004 was 59%; in 2005 was 59%. The Earning Ability is also based on two ratios: (1) The Profit Ratio to The Total Asset in 2003 was 10,22%; in 2004 was 7,35%; in 2005 was 5,56%. (2) The Operational Cost Ratio to The Operational Ability in 2003 was 69,88%; in 2004 was 74,12%; in 2005 was 78,82%. The Liquidity is based on two ratios: (1) The Give Credit Ratio to The Receive Fund in 2003 was 79,31%; in 2004 was 79,29%; in 2005 was 84,86%. (2) The Liquid Device Ratio to The Current Debt in 2003 was 41,54%; in 2004 was 34,48%; in 2005 was 17,25%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ iv
MOTTO .................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ vi
KATA PENGANTAR ............................................................................ vii
ABSTRAK .............................................................................................. ix
ABSTRACT............................................................................................ x
DAFTAR ISI........................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................. xix
DAFTAR GRAFIK................................................................................ xx
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
A...Latar Belakang Masalah............................................. 1
B. Rumusan Masalah...................................................... 3
C. Batasan Masalah ........................................................ 4
D. Tujuan Penelitian ....................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ..................................................... 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................... 6
A. Tingkat Kesehatan ..................................................... 6
B. Kebangkrutan Bank .................................................... 7
C. Bank ........................................................................... 9
D. Metode CAMEL ........................................................ 13
1. Unsur Penilaian Tingkat Kesehatan Bank ............. 14
1.1. Modal ........................................................... 14
1.2. Aktiva............................................................ 17
1.3. Manajemen.................................................... 19
1.4. Rentabilitas ................................................... 20
1.5. Likuiditas ...................................................... 22
2. Faktor Judgement .................................................. 23
E. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Metode
CAMEL...................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN ............................................... 25
A. Jenis Penelitian........................................................... 25
B. Tempat dan Waktu Penelitian.................................... 25
C. Subjek Penelitian........................................................ 25
D. Objek Penelitian......................................................... 26
E. Data yang Diperlukan ................................................ 26
F. Teknik Pengumpulan Data......................................... 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
G. Teknik Analisis Data.................................................. 27
1. Teknik Analisis Tingkat Kesehatan Bank ............. 27
a. Permodalan...................................................... 28
b. Kualitas Aktiva Produktif ............................... 28
c. Manajemen...................................................... 30
d. Rentabilitas ..................................................... 32
e. Likuiditas......................................................... 34
2. Teknik Analisis Tingkat Perkembangan Tingkat
Kesehatan Bank .................................................... 39
a. Permodalan...................................................... 39
b. Kualitas Aktiva Produktif ............................... 40
c. Manajemen...................................................... 41
d. Rentabilitas ..................................................... 42
e. Likuiditas......................................................... 42
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................ 44
A. Sejarah Perkembangan dan Dasar Hukum
PT. BPR Nusamba Banguntapan................................. 44
1. Sejarah Perkembangan PT. BPR Nusamba
Banguntapan .......................................................... 44
2. Dasar Hukum PT. BPR Nusamba Banguntapan.... 44
B. Visi, Misi, dan Tujuan PT. BPR Nusamba
Banguntapan ............................................................... 45
C. Komitmen Nasabah PT. BPR Nusamba
Banguntapan................................................................. 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
D. Produk / Jasa PT. BPR Nusamba ................................ 46
1. Tabungan.................................................................. 46
2. Deposito ................................................................... 46
3. Kredit ....................................................................... 47
4. Pembayaran PBB ..................................................... 47
E. Struktur Organisasi...................................................... 48
F. Tugas dan Tanggung Jawab Masing – masing
Bidang .......................................................................... 49
BAB V. ANALISIS DATA ........................................................... 57
A. Data Penelitian............................................................ 57
B. Perhitungan Tingkat Kesehatan Bank ......................... 63
1. Tingkat Kesehatan Bank tahun 2003 ...................... 63
a. Capital (Permodalan)........................................... 63
b. Asset (Aktiva) ..................................................... 64
c. Manajemen.......................................................... 66
d. Rentabilitas.......................................................... 67
e. Likuiditas............................................................. 68
2.. Tingkat Kesehatan Bank tahun 2004 ..................... 70
a. Capital (Permodalan)........................................... 70
b. Asset (Aktiva) ..................................................... 71
c. Manajemen........................................................... 72
d. Rentabilitas.......................................................... 74
e. Likuiditas............................................................. 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
3. Tingkat Kesehatan Bank tahun 2005 ...................... 77
a. Capital (Permodalan) ........................................... 77
b. Asset (Aktiva) ..................................................... 78
c. Manajemen.......................................................... 79
d. Rentabilitas.......................................................... 81
e. Likuiditas............................................................. 82
C. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank tahun 2003 – 2005 86
1. Tingkat Kesehatan Bank tahun 2003 ...................... 86
a. Capital (Permodalan) ........................................... 86
b. Asset (Aktiva) ..................................................... 87
c. Manajemen.......................................................... 87
d. Rentabilitas.......................................................... 88
e. Likuiditas............................................................. 88
2. Tingkat Kesehatan Bank tahun 2004 ...................... 90
a. Capital (Permodalan) ........................................... 91
b. Asset (Aktiva) ..................................................... 91
c. Manajemen.......................................................... 92
d. Rentabilitas.......................................................... 92
e. Likuiditas............................................................. 93
3. Tingkat Kesehatan Bank tahun 2005 ...................... 95
a. Capital (Permodalan) ........................................... 96
b. Asset (Aktiva) ..................................................... 96
c. Manajemen.......................................................... 97
d. Rentabilitas.......................................................... 97
e. Likuiditas............................................................. 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
D. Analisis Tingkat Kesehatan Bank tahun 2003 – 2005 100
1. Capital (Permodalan) .......................................... 104
2. Asset (Aktiva) ..................................................... 106
3. Manajemen.......................................................... 108
4. Rentabilitas.......................................................... 109
5. Likuiditas ............................................................ 110
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................ 112
A. Kesimpulan ........................................................................ 112
B. Saran................................................................................... 114
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 115
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Bobot Penilaian Faktor dan Komponen ........................................................... 35
Tabel V.1 Neraca PT. BPR Nusamba Banguntapan 2003-2005 ...................................... 57
Tabel V.2 Laporan Rugi Laba PT. BPR Nusamba Banguntapan 2003-2005.................... 58
Tabel V.3 Laporan Penyediaan Modal Minimum PT. BPR Nusamba
Banguntapan tahun 2003................................................................................... 58
Tabel V.4 Laporan Prosentase Tingkat Kolektibilitas Kredit PT. BPR
Nusamba Banguntapan tahun 2003 ................................................................. 59
Tabel V.5 Aktiva Produktif Diklasifikasikan PT. BPR Nusamba
Banguntapan tahun 2003.................................................................................. 59
Tabel V.6 Laporan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Wajib
Dibentuk PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2003 ................................... 60
Tabel V.7 Laporan Penyediaan Modal Minimum PT. BPR Nusamba
Banguntapan tahun 2004................................................................................... 60
Tabel V.8 Laporan Prosentase Tingkat Kolektibilitas Kredit PT. BPR
Nusamba Banguntapan tahun 2004 ................................................................. 61
Tabel V.9 Aktiva Produktif Diklasifikasikan PT. BPR Nusamba
Banguntapan tahun 2004................................................................................... 61
Tabel V.10 Laporan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Wajib
Dibentuk PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2004 ................................. 61
Tabel V.11 Laporan Penyediaan Modal Minimum PT. BPR Nusamba
Banguntapan tahun 2005.................................................................................. 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel V.12 Laporan Prosentase Tingkat Kolektibilitas Kredit PT. BPR
Nusamba Banguntapan tahun 2005 ................................................................ 62
Tabel V.13 Aktiva Produktif Diklasifikasikan PT. BPR Nusamba
Banguntapan tahun 2005................................................................................. 62
Tabel V.14 Laporan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Wajib
Dibentuk PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2005 ................................. 63
Tabel V.15 Penilaian Manajemen PT. BPR. Nusamba Banguntapan tahun 2003 ............ 65
Tabel V.16 Penilaian Manajemen PT. BPR. Nusamba Banguntapan tahun 2004 ............ 71
Tabel V.17 Penilaian Manajemen PT. BPR. Nusamba Banguntapan tahun 2005 ............ 77
Tabel V.18 Nilai Tingkat Kesehatan Bank dengan Variabel CAMEL 2003-2005 ........... 80
Tabel V.19 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank PT. BPR Nusamba Banguntapan
tahun 2003........................................................................................................ 85
Tabel V.20 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank PT. BPR Nusamba Banguntapan
tahun 2004....................................................................................................... 90
Tabel V.21 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank PT. BPR Nusamba Banguntapan
tahun 2005....................................................................................................... 95
Tabel V.22 Tingkat Kesehatan PT. BPR Nusamba Banguntapan 2003-2005................... 96
Tabel V.23 Pertumbuhan Capital Adequacy Ratio PT. BPR Nusamba
Banguntapan tahun 2003-2005 ....................................................................... 101
Tabel V.24 Rasio Aktiva Produktif Diklasifikasikan dan Rasio Penyisihan
Penghapusan Piutang terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva
Wajib Dibentuk ............................................................................................... 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Tabel V.25 Rasio Manajemen Umum dan Manajemen Risiko PT. BPR
Nusamba Banguntapan tahun 2003-2005 ....................................................... 104
Tabel V.26 ROA dan Rasio Efisiensi PT. BPR Nusamba Banguntapan
tahun 2003-2005 ............................................................................................ 105
Tabel V.27 LDR dan Rasio Alat Likuidasi terhadap Hutang Lancar PT. BPR
Nusamba Banguntapan tahun 2003-2005 ...................................................... 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi PT. BPR Nusamba Banguntapan................................... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Tingkat Kesehatan PT. BPR Nusamba Banguntapan
tahun 2003-2005 .................................................................................101
Grafik 2. Pertumbuhan CAR PT. BPR Nusamba Banguntapan
tahun 2003-2005 ..................................................................................106
Grafik 3. Rasio Aktiva Produktif Diklasifikasikan terhadap Aktiva
Produktif dan Rasio Penyisihan Penghapusan Piutang terhadap
Penyisihan Penghapusan Piutang Wajib Dibentuk ..............................107
Grafik 4. Rasio Manajemen Umum dan Manajemen Risiko 2003-2005.............108
Grafik 5. ROA dan Rasio Efisiensi PT. BPR Nusamba Banguntapan
tahun 2003-2005 ..................................................................................109
Grafik 6. LDR dan Rasio Alat Likuidasi terhadap Hutang Lancar
PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2003-2005 ............................110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Pehitungan Tingkat Kesehatan PT. BPR Nusamba Banguntapan
tahun 2003...................................................................................................116
Lampiran 2. Laporan Permodalan PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2003 ..........117
Lampiran 3. Kualitas Aktiva Produktif PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun
2003............................................................................................................118
Lampiran 4. Rekapitulasi Penilaian Aspek Manajemen PT. BPR Nusamba
Banguntapan tahun 2003............................................................................119
Lampiran 5. Penilaian Rentabilitas PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun
2003............................................................................................................120
Lampiran 6. Likuiditas PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2003 ...........................121
Lampiran 7. Likuiditas ( LDR ) PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2003..............121
Lampiran 8. Neraca PT. BPR Nusamba Banguntapn tahun 2003 ..................................122
Lampiran 9. Laporan Komitmen dan Kontinjensi PT. BPR Nusamba
Banguntapan tahun 2003............................................................................123
Lampiran 10. Perhitungan Rugi Laba Ditahan PT. BPR Nusamba Banguntapan
tahun 2003................................................................................................124
Lampiran 11. Perhitungan Tingkat Kesehatan PT. BPR Nusamba Banguntapan
tahun 2004.................................................................................................125
Lampiran 12. Laporan Permodalan PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun
2004..........................................................................................................126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiii
Lampiran 13. Kualitas Aktiva Produktif PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun
2004..........................................................................................................127
Lampiran 14. Rekapitulasi Penilaian Aspek Manajemen PT. BPR Nusamba
Banguntapan tahun 2004..........................................................................128
Lampiran 15. Penilaian Rentabilitas PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun
2004..........................................................................................................129
Lampiran 16. Likuiditas PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2004 .........................130
Lampiran 17. Likuiditas ( LDR ) PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2004............130
Lampiran 18. Neraca PT. BPR Nusamba Banguntapn tahun 2004 ................................131
Lampiran 19. Laporan Komitmen dan Kontinjensi PT. BPR Nusamba
Banguntapan tahun 2004...........................................................................132
Lampiran 20. Perhitungan Rugi Laba Ditahan PT. BPR Nusamba Banguntapan
tahun 2004.................................................................................................133
Lampiran 21. Perhitungan Tingkat Kesehatan PT. BPR Nusamba Banguntapan
tahun 2005.................................................................................................134
Lampiran 22. Laporan Permodalan PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun
2005...........................................................................................................135
Lampiran 23. Kualitas Aktiva Produktif PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun
2005..........................................................................................................136
Lampiran 24. Rekapitulasi Penilaian Aspek Manajemen PT. BPR Nusamba
Banguntapan tahun 2005...........................................................................137
Lampiran 25. Penilaian Rentabilitas PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun
2005..........................................................................................................138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiv
Lampiran 26. Likuiditas PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2005 .........................139
Lampiran 27. Likuiditas ( LDR ) PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2005............139
Lampiran 28. Neraca PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2005 ..............................140
Lampiran 29. Laporan Komitmen dan Kontinjensi PT. BPR Nusamba
Banguntapan tahun 2005..........................................................................141
Lampiran 30. Perhitungan Rugi Laba Ditahan PT. BPR Nusamba Banguntapan
tahun 2005.................................................................................................142
Lampiran 31. Penilaian Tingkat Kesehatan PT. BPR Nusamba Banguntapan
tahun 2003 – 2005....................................................................................143
Lampiran 32. Daftar Pertanyaan Aspek Manajemen......................................................145
Lampiran 33. Surat Edaran Bank Indonesia No. 30/3/UPBB.........................................148
Lampiran 34. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 30/12/KEP/DIR...............151
Lampiran 35. Faktor Penilaian Bobot dan Komponen...................................................163
Lampiran 36. Surat Ijin Penelitian..................................................................................164
Lampiran 37. Surat Keterangan Penelitian.....................................................................165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lembaga perbankan yang bertugas menghimpun dana masyarakat,
mempunyai peranan penting untuk mendukung laju pertumbuhan ekonomi
nasional. Eksistensi lembaga perbankan yang mantap akan membantu
kontinuitas pelaksanaan pembangunan. Berfungsinya lembaga perbankan
dengan mantap akan menunjang kelancaran dan kedinamisan suatu proses
pembangunan (Supantoro, 1998 : 1).
Peningkatan ekspansi moneter yang berlebihan yang dilakukan oleh
bank ternyata banyak menghasilkan bank tidak sehat, sehingga pemerintah
mengambil langkah untuk menciptakan sistem perbankan yang sehat dengan
cara membekukan kegiatan usaha yang tidak mempunyai prospek dan
melakukan penggabungan usaha atas beberapa bank yang tidak sehat untuk
menciptakan sinergi bank yang baru.
Perkembangan yang pesat dari keinginan negara dan masyarakat dalam
pembangunan ekonomi yang bersifat multidimensi seperti pembangunan kita
25 tahun terakhir ini (adanya deregulasi dalam bidang perbankan, memerlukan
peranan yang teramat besar dari sektor moneter dengan berbagai
kebijaksanaannya. Peranan kebijaksanaan moneter dalam suatu perekonomian
biasanya tampak jelas pada waktu perekonomian tersebut berusaha untuk
menciptakan dan memelihara suatu tingkat kestabilan ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Beberapa kebijaksanaan moneter yang telah banyak dipraktekkan
terutama di negara kita sejak orde baru adalah :
a. meningkatkan mobilisasi tabungan masyarakat melalui lembaga keuangan;
b. memberikan kredit dalam jumlah yang cukup besar baik kepada sektor-
sektor yang prioritas maupun sektor-sektor yang non prioritas;
c. menunjang usaha pemeliharaan dan peningkatan kestabilan ekonomi;
d. menunjang usaha untuk meningkatkan kedudukan golongan ekonomi
lemah maupun pemberian kredit-kredit KIK dan KMKP.
Salah satu pegangan yang penting dari kebijaksanaan moneter adalah
bagaimana mengukur kebijaksanaan suku bunga dan kebijaksanaan kredit.
Penentuan tingkat suku bunga menjadi masalah penting bagi negara
berkembang yang sedang mengalami proses liberalisasi sistem keuangan
dalam negerinya. Pertanyaan bagaimana suku bunga yang diharapkan berlaku
untuk menghadapi perubahan lingkungan dan bagaimana merespon pengaruh
luar negeri dan kebijaksanaan dalam negeri adalah pertanyaan yang perlu
dipertimbangkan khusus bagi pembuat kebijaksanaan di negara yang sedang
berkembang. Hanya jika perilaku suku bunga diketahui dengan baik, kita
dapat meramalkan pengaruh perubahan suku bunga tersebut pada variabel-
variabel ekonomi mikro seperti tabungan, investasi, neraca pembayaran, dan
pertumbuhan ekonomi.
Tingkat kesehatan bank pada dasarnya adalah cermin dari prestasi
yang dicapai bank dalam periode tertentu. Penilaian prestasi bank yang
dilakukan atas dasar laporan keuangan bank yang bersangkutan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
membandingkan rasio-rasio keuangan. Rasio merupakan salah satu instrumen
yang dapat menganalisis prestasi bank dengan melibatkan kondisi keuangan
masa lalu dan membandingkannya dengan rasio-rasio keuangan bank. Melalui
analisis rasio ini dapat diketahui perubahan dalam kondisi keuangan.
Perubahan yang dimaksudkan adalah bank mengalami kenaikan atau
penurunan dalam kondisi keuangan, sehingga bank dapat memprediksi
kelangsungan hidupnya di masa yang akan datang.
Tata cara tingkat penilaian tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat
(BPR), ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam surat edaran Bank Indonesia no.
30/3/UPBB tanggal 30 April 1997 yang kemudian ditegaskan melalui surat
keputusan Direksi bank Indonesia No. 30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997,
yang berisi tentang metode penilaian tingkat kesehatan Bank yang meliputi :
Capital Adequacy Ratio, Asset Quality, Management, Earning Ability,
Liquidity. Metode atau tata cara penilaian tingkat kesehatan Bank ini
kemudian dikenal dengan metode CAMEL. Mengingat pentingnya untuk
mengetahui tingkat kesehatan bank, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Analisis CAMEL untuk menilai tingkat kesehatan
bank.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat
diketahui rumusan masalahnya yaitu bagaimana tingkat kesehatan BPR
Nusamba Banguntapan dinilai dengan metode CAMEL?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis hanya melakukan penilaian tingkat
kesehatan bank dan melakukan analisis rasio tingkat kesehatan bank.. Faktor-
faktor yang diteliti antara lain faktor permodalan, kualitas aktiva produktif,
manajemen, rentabilitas, dan likuiditas. Data yang diambil dari tahun 2003-
2005.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pene litian ini adalah untuk mengetahui penilaian tingkat
kesehatan bank dengan menggunakan metode CAMEL.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Bank Perkreditan Rakyat
Dapat memberikan masukan yang berguna bagi Bank Perkreditan Rakyat
yang digunakan untuk melihat sejauh mana tingkat kesehatan bank dan
sejauh mana kemungkinan bank akan mengalami kebangkrutan dengan
metode CAMEL yang dilakukan oleh pihak manajer dan dapat menjadi
bahan pertimbangan bagi pihak manajemen untuk mengambil suatu
keputusan.
2. Bagi Universitas Santa Dharma
a. Sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
dan sebagai alat bantu dalam mempelajari manajemen perbankan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
b. Diharapkan dapat memberi tambahan bacaan ilmiah bagi Universitas
Sanata Dharma khususnya mahasiswa Program Stud i Pendidikan
Akuntansi dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
3. Bagi Penulis
Sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
bahan pertimbangan antara teori yang telah diperoleh selama kuliah
dengan praktek yang terjadi dilapangan dan merupakan media untuk
mempraktekan teori-teori tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tingkat Kesehatan
Perlombaan antar bank dalam menghimpun dana masyarakat dan
menyalurkannya dalam bentuk kredit oleh bank-bank komersial dalam
prakteknya banyak yang “salah langkah”, kurang hati-hati ataupun
menyimpang dari aturan dan ketentuan yang berlaku bagi bisnis perbankan.
Dalam rangka menjaga agar bank-bank tersebut lebih berhati-hati dalam
menjalankan bisnis perbankan, Bank Indonesia selaku pengawas dan pembina
bank nasional telah menetapkan ketentuan tentang penilaian tingkat kesehatan
bank dengan SE.BI No. 26 / BPPP / 1993 tanggal 29 Mei 1993 yang dikenal
dengan nama metode CAMEL. Tata cara penilaian tingkat kesehatan bank
tersebut kemudian disempurnakan lagi melalui SE BI. No. 6 / 23 / PPNP
tanggal 31 Mei 2004.
1. Tingkat Kesehatan Bank
Penilaian tingkat kesehatan bank ini, pada prinsipnya merupakan
kepentingan pemilik dan pengelola bank serta masyarakat pengguna jasa
bank. Ketentuan penilaian tingkat kesehatan bank dimaksudkan dapat
dipergunakan sebagai :
a. standar bagi manajemen bank untuk menilai apakah pengelola bank
melaksanakan penilaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
b. standar untuk menetapkan arah pembinaan dan pengembangan bank
baik secara individual maupun industri perbankan secara keseluruhan.
2. Tingkat Kesehatan Finansial Bank
Menurut Abdullah (2003:108), tingkat kesehatan finansial bank
adalah gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik
menyangkut aspek penghimpun dana yang biasanya diukur dengan
kecukupan modal, likuiditas, dan profibilitas bank.
B. Kebangkrutan Bank
1. Pengertian Kebangkrutan
Kebangkrutan dapat diartikan sebagai kegagalan suatu bank dalam
menjalankan operasi bank untuk menghasilkan laba. Kebangkrutan juga
sering disebut likuidasi bank atau penutupan bank atau insolvabilitas.
2. Faktor-faktor Penyebab Kebangkrutan Bank
Sumber kegagalan bank menurut Dahlan (1993:26), yaitu
merupakan kegagalan bank dalam menjalankan kegiatan usahanya yang
pada prinsipnya berkaitan dengan suatu keadaan di mana bank tidak lagi
mampu memenuhi semua kewajibannya. Dengan kata lain, bank
mengalami kegagalan usaha yang berarti bank tersebut berada dalam
keadaan insolven.
Faktor atau alasan yang dapat dikategorikan sebagai sumber
kegagalan atau kebangkrutan bank dalam menjalankan kegiatan usahanya
adalah akibat :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
a. adanya salah kepengurusan dalam bank tersebut;
b. adanya kesalahan strategi dalam menjalankan usahanya;
c. adanya ‘praktek bank dalam bank’;
d. penyebaran kredit yang kurang baik;
e. adanya spekulasi;
f. adanya praktek kecurangan;
g. persaingan yang tajam;
h. pelayanan kepada masyarakat yang kurang baik.
3. Pentingnya Informasi Mengenai Prediksi Kebangkrutan
Informasi mengenai prediksi kebangkrutan sangat penting bagi
pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan perbankan, (Ikatan Akuntan
Indonesia,2002).
a. Investor
Penanam modal berkepentingan untuk mengetahui resiko yang melekat
serta hasil pengembangan dari investasi yang dilakukan.
b. Karyawan
Informasi mengenai prediksi kebangkrutan digunakan oleh karyawan
untuk menilai kemampuan bank dalam memberikan balas jasa, manfaat
pensiun, dan kesempatan kerja.
c. Nasabah
Informasi mengenai kebangkrutan bank digunakan oleh nasabah ketika
mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang atau bergantung pada
pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
d. Pemerintah
Informasi mengenai kebangkrutan bank digunakan oleh pemerintah
untuk menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun
statistik pendapatan nasional.
e. Manajemen
Informasi mengenai kebangkrutan digunakan oleh manajemen agar
perusahaan dapat melakukan tindakan-tindakan penghematan sehingga
kebangkrutan dapat dihindari, misalnya dengan melakukan merger atau
restrukturisasi keuangan.
C. Bank
1. Pengertian Bank
Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara
keuangan (financial intermediary) antar pihak-pihak yang memiliki
kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana
(deficit unit), serta lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas
pembayaran.
Menurut Sinungan (1993:3), bank adalah suatu lembaga keuangan,
yakni suatu badan yang berfungsi sebagai Financial Intermediary atau
perantara keuangan dari dua pihak, yakni pihak yang kelebihan dana dan
pihak yang kekurangan dana. Stuart (1993:3) mengatakan, bank adalah
suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik
dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau uang yang diperolehnya dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat penukar baru berupa
uang giral.
Pendapat Santoso (1994:1), bank adalah suatu industri yang
bergerak dibidang kepercayaan, yang dalam hal ini adalah sebagai media
perantara keuangan (Financial Intermediary) antara debitur dan kreditur.
2. Fungsi Bank
Menurut undang-undang no. 7 tahun 1992 pasal 3 tentang
perbankan, mengatakan bahwa fungsi utama Bank Indonesia adalah
menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat.
Fungsi pokok perbankan menurut Santoso (1994:1) adalah sebagai
berikut :
a. sebagai pengumpul dana;
b. sebagai penjamin kredit antara debitur dan kreditur;
c. sebagai penangung resiko interest rate tranformasi dana, dari tingkat
suku bunga rendah ke tingkat suku bunga tinggi.
Selain itu ia juga berpendapat bahwa fungsi pokok perbankan
dilihat dari sudut peranan ekonominya meliputi empat faktor.
a. Menerima simpanan dalam bentuk tabungan (saving account),
deposito berjangka (demand deposit), dan giro (current account) serta
mengkonversikannya menjadi rekening koran yang fleksibel untuk
dapat digunakan oleh masyarakat.
b. Melaksanakan transaksi pembayaran melalui perintah pembayaran
(standing instruction) atau bukti-bukti lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
c. Menciptakan uang (money maker) melalui pemberian kredit yang
dimanifestasikan dengan penciptaan uang giral.
d. Memberikan pinjaman atau melaksanakan kriteria investasi lain
disektor-sektor yang menghasilkan tingkat pengembalian (rate of
return) mencukupi daripada pengeluaran dana (cost of fund) dari
sumber dana perbankan.
Pendapat Sinungan (1989:3) tentang fungsi pokok perbankan
adalah:
a. sebagai lembaga yang menghimpun dana-dana masyarakat;
b. sebagai lembaga yang menyalurkan dana kepada masyarakat dalam
bentuk kredit atau sebagai lembaga pemberi kredit;
c. sebagai lembaga yang melancarkan transaksi perdagangan dan
pembayaran uang.
3. Penggolongan Bank
a. Berdasarkan Jenis Bank
1) Bank Umum
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvesional dan
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2) Bank Perkreditan Rakyat
• Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvesional,
tetapi dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayarannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
• Kantor bank dikota kecamatan yang merupakan unsur
penghimpun dana masyarakat maupun menyalurkan dananya
disektor pertanian/ pedesaan.
b. Berdasarkan Fungsi Bank
1) Bank Sentral (Central Bank)
Bank yang merupakan badan hukum milik negara yang tugas
pokoknya membantu pemerintah dalam hal mengatur, menjaga,
dan memelihara kestabilan nilai rupiah dan mempunyai hak
tunggal untuk mengeluarkan uang kartal (uang resmi dari
pemerintah, baik kertas maupun logam)
2) Bank Umum (Commercial Bank)
Bank yang didalam usahanya mengumpulkan dana terutama
menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito.
3) Bank Tabungan (Saving Bank)
Bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima
simpanan dalam bentuk tabungan dan dalam usahanya
membungakan dananya.
4) Bank Pembangunan (Development Bank)
Bank yang didalam usahanya mengumpulkan dana terutama
berasal dari penerimaan simpanan dalam bentuk deposito serta
Commercial Paper (kertas berharga) jangka menengah dan jangka
panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
5) Bank Desa (Rural Bank)
Bank yang dalam usaha pengumpulan dana menerima simpanan
dalam bentuk uang maupun dalam bentuk natura.
c. Berdasar Kepemilikan Modal
1) Bank Pemerintah
Bank yang seluruh modalnya berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan dan pendiriannya dibawah undang-undang tersendiri.
2) Bank Swasta Nasional
Bank milik swasta yang didirikan dalam bentuk hukum perseroan
terbatas dimana seluruh sahamnya dimiliki oleh WNI dan atau
badan-badan hukum di Indonesia, serta pengelolaan manajemennya
ditangani oleh para WNI itu sendiri.
3) Bank Swasta Asing
Bank yang didirikan dalam bentuk cabang dari bank yang sudah
ada di luar negeri atau dalam bentuk campuan antara bank asing
dengan bank nasional di Indonesia.
D. Metode CAMEL
Tata cara penilaian tingkat kesehatan bank umum yang sebelumnya
diatur dalam Surat Keputusan Bank Indonesia No.26/23/KEP/DIR dan Surat
Edaran Bank Indonesia No.26/5/BPPP masing-masing tanggal 29 Mei 1993,
digantikan dengan tata cara penilaian berdasarkan Surat Edaran Bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Indonesia No.6/23/PPNP tanggal 31 Mei 2004. Metode atau cara penilaian
tingkat kesehatan bank dikenal sebagai metode CAMEL.
Sebagai perantara keuangan (financial intermediary) masyarakat, bank
harus memperbaiki dan meningkatkan pelayanan pada masyarakat. Oleh
karena bank dianggap sebagai idola bagi para nasabahnya, maka performance
atau penampilan hasil usaha bank diukur dari lima indikator yang disebut
CAMEL, yaitu :
C : Capital Adequacy (Permodalan)
A : Assets Quality (Kualitas aktiva produktif)
M : Management of Risks (Manajemen resiko)
E : Earning Ability (Rentabilitas)
L : Liquidity Sufficiency (Likuiditas)
1. Unsur Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
1.1 Modal (Capital)
Permodalan yang cukup berkaitan dengan penyediaan modal
sendiri yang digunakan untuk menutup resiko kerugian yang mungkin
timbul dari penanaman dana dalam aktiva produktif kecukupan modal
bank dinilai dengan Capital Adequacy Ratio (CAR). CAR adalah rasio
yang memperlihatkan seberapa jauh aktiva bank yang mengandung
resiko (kredit, penyertaan, surat berharga, dan tagihan pada bank) yang
ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank di samping memperoleh
dana-dana dari sumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
(utang), dan lain- lain. Dengan kata lain, Capital Adequacy Ratio
(CAR) adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal
yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau
menghasilkan resiko misalnya kredit yang diberikan.
a. Modal Inti (Primary Capital)
1) Modal Disetor
Modal disetor merupakan jumlah uang yang disetor secara
efektif oleh para pemegang saham pada saat bank berdiri.
2) Agio Saham
Selisih lebih setoran modal yang diterima bank sebagai akibat
harga saham yang melebihi nominalnya.
3) Cadangan Umum
Cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba yang ditahan atau
dari laba bersih setelah dikurangi pajak dan mendapat
persetujuan rapat umum pemegang saham sesuai dengan
ketentuan pendirian atau anggaran dasar masing-masing bank.
4) Cadangan Tujuan
Bagian laba setelah dikurangi pajak yang disisihkan untuk
tujuan tertentu dan telah mendapat persetujuan dari rapat umum
pemegang saham
5) Laba yang Ditahan
Saldo laba bersih setelah dikurangi pajak yang oleh rapat
umum pemegang saham sepakat untuk tidak dibagikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
6) Laba Tahun Lalu
Laba bersih tahun-tahun lalu setelah dikurangi pajak dan belum
ditetapkan penggunaannya oleh rapat umum pemegang saham.
7) Laba Tahun Berjalan
Laba yang diperoleh dari tahun buku berjalan setelah dikurangi
taksiran utang pajak.
8) Bagian kekayaan bersih anak perusahaan yang laporan
keuangannya dikonsolidasikan.
Modal inti anak perusahaan setelah dikompensasikan dengan
nilai penyertaan bank pada anak perusahaan tersebut.
b. Modal Pelengkap
1) Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap
Cadangan yang dibentuk dari selisih penilaian kembali aktiva
tetap yang telah mendapat persetujuan direktorat jendral pajak.
2) Cadangan Penghapusan Aktiva yang Diklasifikasikan
Cadangan yang dibentuk dengan cara membebani laba rugi
tahun berjalan, dengan maksud untuk menampung kerugian
yang mungkin timbul sebagai akibat dari tidak diterimanya
kembali sebagian atau seluruh aktiva produktif.
3) Modal Kuasi
Modal yang didukung oleh instrument atau warkat yang
memiliki sifat seperti modal atau uang dan memiliki ciri-ciri
tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan, tidak dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dilunasi atau ditarik atas inisiatif pemilik tanpa persetujuan
Bank Indonesia, dan mempunyai kedudukan yang sama dengan
modal.
4) Pinjaman Subordinasi
Pinjaman yang mempunyai syarat-syarat ada perjanjian tertulis
antara Bank dengan pemberi pinjaman, mendapat persetujuan
dari Bank Indonesia, minimal berjangka waktu 5 tahun, dan
hak tagihnya dalam hal terjadi likuidasi berlaku paling akhir
dari segala pinjaman yang ada.
Permodalan dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
CAR = %100Re
XsikoMenurutTertimbangAktiva
Modal
Modal terdiri dari modal inti dan modal pelengkap ATMR
dihitung berdasar nilai masing-masing pos aktiva pada neraca
bank dan pos aktiva pada rekening administratif dikalikan
dengan bobot resikonya masing-masing.
1.2 Aktiva (Asset Quality)
Aktiva bank dinilai dengan kualitas aktiva produktif (KAP).
Aktiva produktif adalah semua aktiva dalam rupiah maupun dalam
valuta asing yang dimiliki oleh bank dengan maksud untuk
memperoleh penghasilan yang diharapkan.
Ada empat macam aktiva produktif atau aktiva yang
menghasilkan (earning assets), yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
a. kredit yang diberikan;
b. surat-surat berharga;
c. penempatan dana pada bank lain;
d. penyertaan saham.
Ada dua komponen dalam menghitung kualitas aktiva
produktif :
Bad Debt Raho (BDR) = %100Pr
PrX
oduktifAktifaTotalasikandiklasifikyangoduktifAktiva
Aktiva Produktif : semua aktiva yang dimiliki bank baik dalam
bentuk rupiah maupun valas dengan maksud
untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan
yang diharapkan
APD : cadangan khusus yang digunakan untuk
menampung kemungkinan kerugian yang terjadi
akibat penurunan kualitas aktiva produktif
KAP %100Pr
XdibentukWajibyangproduktifAktivanPenghapusaPenyisihan
dibentukyangoduktifAktivanPenghapusaPenyisihan
PPAD : cadangan umum dan cadangan khusus yang
dibentuk oleh Bank.
PPAWD : cadangan umum dan cadangan khusus yang
wajib dibentuk oleh Bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
1.3 Manajemen
Manajemen merupakan inti dari pengukuran masyarakat
apakah sebuah bank telah dikelola berdasarkan asas-asas perbankan
yang sehat atau dikelola secara tidak sehat.
Penilaian manajemen ini didasarkan pada 2 aspek.
a. Manajemen Umum, yang meliputi hal-hal sebagai berikut.
1) Strategi
Suatu rencana yang berfungsi sebagai pedoman umum yang
memadai dalam mencapai misi atau sasaran umum.
2) Struktur
Bagan organisasi yang mencerminkan seluruh kegiatan bank,
susunan kepengurusan secara berjenjang dan fungsi- fungsinya.
3) Sistem
Suatu kegiatan operasional kas dan pengaturan likuiditasnya
dilaksanakan sesuai dengan susunan dan prosedur tertulis
4) Kepemimpinan
Pengambilan keputusan yang bersifat operasional dilakukan
oleh pihak manajemen secara independent.
b. Manajemen Resiko, yang meliputi hal – hal sebagai berikut :
1) Resiko Likuiditas
Resiko yang dihadapi bank dalam rangka memenuhi keburuhan
likuiditasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2) Resiko Kredit
Resiko yang dihadapi bank karena bank memberikan dananya
kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman.
3) Resiko Pemilik dan Pengurus
Resiko yang dihadapi bank dalam pengelolaan operasional
yang tergantung pada seorang pengurus tertentu.
4) Resiko Hukum
Resiko yang dihadapi oleh bank dalam kegiatan operasional
apabila melanggar norma dan hukum yang berlaku.
5) Resiko Operasional
Resiko yang berkaitan dengan kebijakan penghimpun dana dan
penggunaan dalam rangka memperoleh penerimaan yang saling
berkait.
1.4 Rentabilitas (Earning)
Menurut Munawir (2001:33), rentabilitas adalah kemampuan
perusahaan (bank) menghasilkan laba selama periode tersebut.
Rentabilitas suatu bank diukur dengan kesuksesan bank dan
kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan
demikian rentabilitas suatu bank dapat diketahui dengan
membandingkan antara laba yang diperoleh dengan jumlah aktiva atau
jumlah modalnya. Dengan adanya laba, bank akan lebih mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
menjalankan operasinya. Semakin besar keuntungan suatu bank,
semakin besar pula kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut.
Rentabilitas merupakan kemampuan bank dalam menghasilkan
laba dari sejumlah investasi atau modal yang ditanamkan dalam suatu
usaha. Dengan adanya laba, bank akan lebih mampu menjalankan
operasinya. Semakin besar keuntungan suatu bank, biasanya semakin
besar pula kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut.
Untuk menilai rentabilitas suatu bank dapat dipergunakan
dengan perhitungan rasio, yaitu :
Return on Total Assets (ROA) = %100XAktivaTotal
PajaksebelumLaba
Laba sebelum pajak : Laba sebelum dikurangi pajak
Total Aktiva : Jumlah keseluruhan dari komponen-komponen
yang ada di neraca pada sisi aktiva.
BOPO = %100tan
XlOperasionaPendapa
lOperasionaBeban
Beban Operasional : semua biaya yang berhubungan langsung
dengan kegiatan usaha bank.
Pendapatan Operasional : semua pendapatan yang merupakan hasil
langsung dari kegiatan usaha bank yang benar-
benar diterima oleh bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
1.5 Likuiditas (likuiditas)
Menurut Munawir (2001:31), likuiditas adalah kemampuan
suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek
pada saat jatuh tempo. Dalam hal ini, bank yang mampu memenuhi
kewajiban keuangan tepat pada waktunya berarti bank tersebut berada
dalam keadaan 'likuid'. Bank dikatakan mampu memenuhi kewajiban
keuangan tepat pada waktunya apabila bank tersebut mempunyai alat
pembayaran atau aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang
lancarnya atau hutang jangka pendek. Sebaliknya, jika bank tidak
dapat memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih, berarti
bank tersebut dalam keadaan 'illikuid'. Likuiditas di bank sangatlah
penting karena berkaitan dengan tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap kekayaan dan kemampuan usaha bank serta melancarkan lalu
lintas pembayaran dari bank dalam melayani masyarakat.
Likuiditas dinilai dengan dua komponen, yaitu :
Loan to Deposit Ratio = %100XditerimayangDana
diberikanyangKreditJumlah
Jumlah kredit yang diberikan : kredit yang diberikan bank yang sudah
direalisir / dicairkan yang diakui pada
saat pencairannya sebesar pokok kredit
Dana yang diterima : dana dari pihak ketiga, jumlah yang
diterima, Call money, dan Notes Issued
Ratio Net Call Money = %100XlancarAktiva
moneycallnetkewajiban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Net Call Money : selisih absolut antara volume transaksi
call money yang diberikan oleh suatu
bank umum kepada bank lain dengan
volume transaksi call money yang
diterima oleh bank tersebut dari bank
lain.
Aktiva Lancar : terdiri dari kas, giro di bank Indonesia,
serta piutang jangka pendek lainnya
yang dapat segera dicairkan bila
diperlukan.
2. Faktor Judgement (Faktor Pertimbangan)
Tingkat kesehatan yang sehat, cukup sehat, atau kurang sehat, akan
diturunkan menjadi tidak sehat apabila :
a. perselisihan intern yang diperkirakan akan dapat menimbulkan
kesulitan dalam bank yang bersangkutan;
b. pihak-pihak luar bank yang turut campur tangan dalam kepengurusan
bank;
c. window dressing dalam pembukuan atau laporan bank yang secara
materiil berpengaruh terhadap keuangan sehingga mengakibatkan
penilaian yang keliru terhadap bank;
d. praktek ‘bank dalam bank’ atau melakukan usaha bank di luar
pembukuan bank;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
e. kesulitan keuangan yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk
memenuhi kewajibannya kepada pihak ketiga.
E. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Metode CAMEL
Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang membantu
mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa
sekarang dan masa lalu. Analisis laporan keuangan ini dengan menggunakan
rasio-rasio keuangan perusahaan. Dengan menganalisis laporan keuangan,
dapat diketahui bahwa perusahaan berada dalam kondisi sehat atau tidak
sehat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus
yang dilaksanakan pada Bank Perkreditan Rakyat Nusamba Banguntapan.
Hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada Bank
Perkreditan Rakyat tersebut dan tidak dapat digeneralisasikan terhadap objek
penelitian yang lain.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Bank Perkreditan Rakyat Nusamba
Banguntapan dengan alamat Jl. Wonosari Km 6,5 Banguntapan. Telp
(0274) 451326, 452149.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 30 Januari 2007 sampai
21 Februari 2008.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian meliputi :
1. Pihak Manajemen
2. Kepala Bagian Operasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3. Bagian Administrasi dan Akuntansi
D. Objek Penelitian
Objek penelitian meliputi :
1. Laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan rugi laba, dan laporan
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).
2. Faktor permodalan, Kualitas Aktiva Produktif, manajemen, rentabilitas,
dan likuiditas.
E. Data Yang Diperlukan
1. Data Primer
Data primer adalah informasi yang dikumpulkan langsung dari
sumbernya. (Budiyuwono,1993:1)
a. Data dari jawaban kuisioner yang diberikan kepada kepala bagian
operasional
b. Sejarah berdirinya perusahaan
c. Struktur organisasi perusahaan
d. Data tentang laporan keuangan (neraca, laporan rugi laba, dan laporan
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) tahun 2003-2005
e. Data tentang target kredit
f. Data tentang realisasi kredit bank
g. Data tentang strategi, sistem, dan prosedur perkreditan bank
h. Data tentang sistem perkreditan bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil atau dikumpulkan dari pihak lain,
baik Internal maupun eksternal.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data.
1. Dokumentasi
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melihat
berkas catatan akuntansi, dan dokumen lain yang berkaitan dengan objek
penelitian.
2. Kuisioner
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
membuat daftar pernyataan yang harus dijawab oleh pihak manajemen.
G. Teknik Analisis Data
1. Teknik Analisis Tingkat Kesehatan Bank
Tingkat kesehatan bank pada dasarnya dinilai dengan pendekatan
kualitatif atas berbagai aspek yeng terpengaruh terhadap kondisi dan
perkembangan suatu bank. Pendekatan kualitatif ini dilakukan dengan
menilai faktor permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen,
rentabilitas, dan likuiditas.
Perhitungan tingkat kesehatan bank dapat dilakukan sebagai
berikut, yaitu melakukan kuantifikasi terhadap faktor- faktor permodalan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas, dan likuiditas,
kemudian terhadap masing-masing faktor diberikan nilai kredit.
Kuantifikasi yang dilakukan mengacu pada SK.Dir.BI.No30/11/KEP/DIR
dan SE.BI.No.6/23/DPNP yang dikeluarkan tanggal 31 Mei 2004 :
a. Permodalan
Penilaian terhadap permodalan didasarkan pada Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank, yang didapat dari rasio
modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR).
= %100Re
xsikoMenurutTertimbangAktiva
Modal
Pada umumnya permasalahan yang dihadapi dalam faktor
permodalan di samping kemampuan dalam penyediaan modal
minimum, juga kemampuan dalam pengendalian jumlah aktiva
tertimbang menurut resiko. Hal ini disebabkan karena penyediaan
modal minimum pada dasarnya dihitung sebesar persentase tertentu
dari jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Resiko.
Cara perhitungan nilai kredit untuk rasio modal terhadap
ATMR adalah sebagai berikut ;
1) untuk rasio 0 atau negative, diberi nilai kredit 1 ;
2) untuk setiap kenaikan 0,1% mulai dari 0% nilai kredit ditambah 1
dengan maksimum 100.
b. Kualitas Aktiva Produktif
Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif didasarkan pada
dua rasio.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
1) Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva
produktif.
Yang diperhitungkan sebagai aktiva produktif yang diklasifikasikan
adalah:
a) 25% dari aktiva produktif yang digolongkan dalam perhatian
khusus
b) 50% dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar.
c) 75% dari aktiva produktif yang digolongkan diragukan.
d) 100% dari aktiva produktif yang digolongkan macet.
= %100Pr
Prx
oduktifAktivaasikanDiklasifikyangoduktifAktiva
Cara perhitungan nilai kreditnya adalah ;
a) untuk rasio 15,5 atau lebih diberi nilai kredit 0 ;
b) untuk setiap penurunan 0,15% mulai dari 15,5% nilai kredit
ditambah 1 dengan maksimum 100.
2) Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif yang dibentuk oleh
bank terhadap penyisihan penghapusan aktiva produktif yang
wajib dibentuk oleh bank.
Penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk oleh
bank diperhitungkan sebagai berikut :
a) 0,5% dari aktiva produktif yang digolongkan lancar
b) 3% dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar
c) 50% dari aktiva yang digolongkan diragukan
d) 100% dari aktiva produktif digolongkan macet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
= %100xBankolehdibentukwajibyangproduktifaktivanpenghapusaPenyisihan
BankolehdibentukyangproduktifaktivanpenghapusaPenyisihan
Cara menghitung nilai kreditnya dilakukan sebagai berikut.
a) untuk rasio 0 (tidak memiliki penyisihan penghapusan aktiva
produktif) diberi nilai kredit 0 ;
b) untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0% nilai kredit ditambah
1,5 sampai dengan maksimum 100.
Menurut tata cara perhitungan aktiva produktif maka dapat
dikatakan bahwa unsur penting yang berpengaruh dalam
menetapkan tinggi rendahnya risiko kualitas aktiva produktif
adalah kolektibilitas kredit, dengan kata lain, apabila kolektibilitas
kredit yang diberikan rendah, kualitas aktiva produktif menjadi
rendah dan nilai kredit juga rendah, serta demikian sebaliknya.
c. Manajemen
Menurut SE.BI.No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004,
komponen manajemen terdiri dari beberapa kelompok.
1) Manajemen Umum, meliputi :
a) Strategi : program yang luas untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan yaitu bagaimana perusahaan akan melaksanakan
misinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b) Struktur : pengawasan dan pengarahan yang memungkinkan
manajemen mengkoordinasi tenaga kerja, uang, mesin dan
material.
c) Sistem : kesatuan atau unit yang terdiri dari bagian-bagian yang
saling kerja sama ataupun saling mempengaruhi secara
langsung maupun tidak langsung untuk mencapai tujuan
tertentu.
d) Kepemimpinan : tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota organisasi melakukan kegiatan yang sudah ditentukan
ke arah tercapainya tujuan.
2) Manajemen Resiko, meliputi :
a) Resiko likuiditas : resiko yang mungkin dihadapi oleh bank
untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya dalam rangka
memenuhi permintaan kredit dan semua penarikan dana oleh
penabung suatu waktu.
b) Resiko kredit : resiko akibat kegagalan atau ketidakmampuan
nasabah mengembalikan jumlah pinjaman yang diterima dari
bank beserta bunganya sesuai dengan jangka waktu yang telah
ditentukan.
c) Resiko pemilik dan pengurus : resiko yang berkaitan dengan
kemungkinan terjadinya kerugian akibat suatu penurunan nilai
pokok dari surat-surat berharga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
d) Resiko hukum : resiko atas kegagalan, apabila bank dalam
usahanya memberikan jasa dengan bertindak sebagai wali
amanat baik untuk individu maupun badan usaha gagal.
e) Resiko operasional : resiko yang disebabkan karena
ketidakpastian mengenai kegiatan usaha bank.
Cara penilaian ;
Perhitungan nilai kredit didasarkan pada hasil penilaian jawaban
atas pertanyaan mengenai aspek-aspek manajemen. Setiap
pertanyaan diberi nilai kredit sebesar 0,25.
Skala penilaian untuk setiap pertanyaan/pernyataan ditetapkan
antara 0 sampai dengan 4 dengan kriteria sebagai berikut:
a) nilai 0 mencerminkan kondisi yang lemah
b) nilai 1,2, dan 3 mencerminkan kondisi antara
c) nilai 4 mencerminkan kondisi yang baik.
Untuk mencapai hasil yang terbaik dalam penilaian komponen
manajemen, diperlukan adanya manajemen lapisan bawah,
menengah, maupun puncak yang mampu bertindak sebagai
perencana, pengorganisasian, pemimpin, dan pengendali
organisasi.
d. Rentabilitas
Penilaian kuantitatif terhadap rentabilitas bank didasarkan pada
dua rasio.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
1) Rasio laba dalam tiga bulan terakhir terhadap total aktiva dalam
periode yang sama.
= %100xaktivaTotal
Laba
Total Aktiva : Jumlah keseluruhan dari komponen-komponen yang
ada dari neraca pada sisi aktiva.
Laba : Selisih antara pendapatan dan biaya dimana pendapatan
lebih besar daripada biaya.
Cara perhitungan nilai kreditnya dilakukan sebagai berikut.
a) untuk rasio 0 atau negative diberi nilai kredit 0 ; dan
b) untuk setiap kenaikan 0,015% mulai dari 0% nilai kredit
ditambah 1 dengan maksimum 100.
2) Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional dalam
periode yang sama.
Biaya operasional :
Semua biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha
bank.
Pendapatan operasional :
Yang benar-benar telah diterima semua pendapatan yang
merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha bank.
Cara perhitungan :
a) untuk rasio 100 atau lebih diberi nilai kredit 0;
b) untuk setiap penurunan sebesar 0,08% mulai dari 100% nilai
kreditnya ditambah 1 dengan maksimum 100.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
e. Likuiditas
Penilaian kuantitatif terhadap likuiditas bank didasarkan pada
dua rasio.
1) Rasio kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar
= %100xlancarAktiva
moneycallKewajiban
Kewajiban call money :
Kewajiban terhadap dana yang dipinjam oleh suatu bank dari bank
lainnya yang jangka waktunya relatif pendek.
Aktiva lancar :
Kas (uang tunai) atau asset lain yang diharapkan akan ditukar
menjadi kas.
Cara perhitungan nilai kreditnya sebagai berikut ;
a) untuk rasio 100 atau lebih diberi nilai kredit 0;
b) untuk setiap 1% penurunan mulai dari 100% nilai kredit
ditambah 1 dengan maksimum 100.
2) Rasio kredit terhadap dana yang diterima bank
= %100xditerimayangDanadiberikanyangKredit
Kredit yang diberikan :
Semua realisasi kredit dalam rupiah atau valuta asing yang
diberikan oleh bank kepada pihak ketiga bukan bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Dana yang diterima:
Dana yang diterima oleh bank baik dalam rupiah maupun dalam
valuta asing dari pihak lain termasuk bank lain dan Bank
Indonesia.
Cara perhitungan ;
a) untuk rasio 115 atau lebih diberi nilai kredit 0 ;
b) untuk setiap penurunan 1% mulai dari rasio 115, nilai kredit
ditambah 4 dengan maksimum 100.
Setelah melakukan kuantifikasi terhadap berbagai faktor yang ada
serta terhadap berbagai komponennya, dan dilakukan perhitungan nilai
kredit atas faktor dan komponennya, maka akan didapat nilai kredit
komponen dan nilai kredit faktor, selain itu faktor- faktor yang dinilai juga
diberi bobot sesuai dengan besarnya pengaruh terhadap tingkat kesehatan
bank. Faktor- faktor dari kelima penilaian kuantitatif tersebut ditetapkan
seperti yang terlihat dalam table berikut ini
TABEL III.1. BOBOT PENILAIAN FAKTOR DAN KOMPONEN
NO PERMODALAN KOMPONEN BOBOT 1. Permodalan Rasio Modal terhadap Aktiva Tertimbang
Menurut Resiko (ATMR) 30%
2. Kualitas Aktiva Produktif
a. Rasio aktiva produktif yang dihasilkan terhadap total aktiva produktif.
b. Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap penyisihan penghapusan aktiva produktif yang dibentuk.
25%
5%
3. Manajemen a. Manajemen Umum b. Manajemen Resiko
10% 10%
4. Rentabilitas a. Rasio laba sebelum pajak dalam 12 bulan terakhir terhadap rata-rata
5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
volume usaha dalam periode yang sama.
b. Rasio beban operasional dalam 12 bulan terakhir terhadap pendapatan operasional dalam periode yang sama.
5%
5. Likuiditas a. Rasio alat likuid terhadap utang lancar. b. Rasio kredit yang diberikan terhadap
dana yang diterima.
5% 5%
Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 30/3/UPBB tahun 1997
Nilai kredit hasil penilaian kuantitatif lima faktor beserta
komponennya tersebut di atas dijumlahkan, sehingga akan diperoleh hasil
penilaian faktor yang dikuantifikasikan. Atas dasar nilai kredit dan faktor-
faktor yang dinilai,diperoleh nilai kredit gabungan. Setelah diperoleh nilai
kredit gabungan, diberi peringkat atas penilaian berdasarkan bobot
masing-masing komponen.
Predikat yang diberikan:
a. Nilai kredit 81 sampai 100 diberi predikat sehat.
b. Nilai kredit 66 sampai <81 diberi predikat cukup sehat.
c. Nilai kredit 51 sampai <66 diberi predikat kurang sehat.
d. Nilai kredit 0 sampai < 51 diberi predikat tidak sehat.
Setelah melihat semua uraian di atas, berikut ini beberapa tahap yang
akan dilakukan untuk menjawab permasalahan yang ada.
1. Menghitung tingkat kesehatan bank pada Bank Perkreditan Rakyat
Nusamba Banguntapan tahun 2003 – 2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
a. Mengamati laporan keuangan
Laporan keuangan ini biasanya telah disusun oleh pihak bank. Kita
tinggal menerima data tersebut sesuai dengan periode yang kita
butuhkan untuk diteliti.
b. Mengamati laporan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dari
tahun 2003– 2005.
Dari laporan keuangan yang telah disusun, kita bisa membuat
suatu laporan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum, sekaligus
bisa melakukan perhitungan untuk mengolah data yang ada,
namun biasanya pihak bank juga sudah membuat laporan ini.
c. Menghitung tingkat kesehatan
1) Permodalan
Dari laporan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum akan
diperoleh data besarnya modal yang ada, kemudian dari
laporan yang sama juga akan diperoleh data mengenai
besarnya Aktiva Tertimbang Menurut Resiko, sehingga kita
dapat menghitung Capital Adequacy Ratio sesuai dengan
rumus yang ada.
2) Kualitas Aktiva Produktif
Bagian ini diolah dengan cara menghitung rasio aktiva
produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif,
kemudian juga menghitung perbandingan penyisihan
penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
diklasifikasikan. Sebelum penghitungan rasio dilakukan, kita
perlu melakukan pengklasifikasian kolektibilitas kredit agar
memperoleh gambaran yang jelas tentang kredit yang
diberikan. Pengklasifikasian kolektibilitas ini prosentasenya
sudah ditentukan oleh Bank Indonesia.
3) Manajemen
Bagian ini diolah dengan metode kuesioner, yaitu dengan
membagikan pertanyaan kepada karyawan bank untuk dijawab,
apabila dalam kuesioner diperoleh jawaban yang positif, maka
kita akan memberikan suatu penilaian kredit tertentu,
kemudian nilai kredit tersebut dijumlahkan.
4) Rentabilitas
Bagian ini diolah dengan cara mencari rasio laba terhadap asset
dan mencari rasio beban operasional terhadap pendapatan
operasional ( data untuk mengolah rasio ini berasal dari laporan
keuangan yang ada ).
5) Likuiditas
Bagian ini diolah dengan membandingkan kredit yang
diberikan terhadap dana yang diterima sehingga diperoleh
suatu penilaian kredit tertentu. Kredit yang diberikan adalah
jumlah uang yang dipinjamkan kepada nasabah ditambah
rekening antar bank aktiva, sedangkan dana yang diberikan
adalah jumlah tabungan ditambah deposito, antar bank, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
modal sendiri. Yang dimaksud Antar Bank Aktiva adalah
semua jenis simpanan dan tagihan bank bersangkutan kepada
bank atau beberapa Lembaga Keuangan Bukan Bank lain di
Indonesia.
2. Teknik Analisis Tingkat Perkembangan Tingkat Kesehatan Bank
a. Permodalan
Modal merupakan salah satu faktor yang menentukan kekuatan
bank dan sistem perbankan. Modal mempunyai fungsi operasi dan
pengatur. Fungsi operasi modal meliputi penyediaan dan untuk
pembelian gedung, tanah, perlengkapan dan penyangga untuk
menyerap kerugian operasi yang mungkin terjadi, sedangkan fungsi
pengatur misalnya dalam hal pinjaman dan investasi bank.
Sedangkan untuk penilaian terhadap Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM) ditetapkan sebagai berikut (berdasarkan SK
Direksi Bank Indonesia No. 30 / 12 / KEP / DIR tahun 1997) : apabila
pemenuhan KPMM sebesar 8% diberi predikat “sehat” dengan nilai
kredit 81, dan untuk setiap kenaikan 0,1% dari pemenuhan Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 8%, nilai kredit
ditambah 1 hingga maksimum 100, apabila pemenuhan KPMM kurang
dari 8% sampai dengan 7,9% maka diberi predikat “kurang sehat”
dengan nilai kredit 65 dan untuk setiap penurunan 0,1% dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
pemenuhan KPMM sebesar 7,9% nilai kredit dikurangi 1 dengan
minimum 0.
Uraian di atas menunjukkan bahwa apabila dalam penghitungan
Capital Adequacy Ratio (CAR) ternyata diperoleh hasil di bawah 8%
maka bisa dipastikan bahwa rasio modal tersebut kurang sehat.
b. Kualitas Aktiva Produktif
Penilaian kualitas aktiva produktif tediri dari dua komponen yaitu
rasio aktiva produktif yang diklasifikasi terhadap aktiva produktif dan
rasio cadangan penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif
yang diklasifikasikan. Unsur yang dipengaruhi dalam rasio kualitas
aktiva produktif adalah kolektibilitas kredit, apabila kolektibilitas
kredit yang diberikan rendah, maka kualitas aktiva produktif menjadi
rendah dan nilai kreditnya juga rendah, demikian juga sebaliknya.
Berdasarkan SK Direksi Bank Indonesia No. 30 / 12 / KEP / DIR
tahun 1997, apabila dalam penghitungan rasio aktiva produktif yang
diklasifikasikan terhadap aktiva produktif diperoleh hasil sebesar
22,5% atau lebih, maka diberi nilai kredit 0 dan untuk setiap
penurunan 0,15% maka mulai dari 22,5% nilai kredit ditambah 1
dengan maksimum 100. Jadi bila rasio aktiva produktif
diklasifikasikan terhadap aktiva produktif besarnya di bawah 22,5%
maka bisa dipastikan bahwa aktiva produktif yang diklasifikasikan
terhadap aktiva produktif dalam keadaan sehat, berarti kredit yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
dalam bank tersebut prosentasenya lebih besar kredit lancar daripada
kredit macet.
Apabila rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif yang
dibentuk oleh bank terhadap penyisihan penghapusan aktiva produktif
yang wajib dibentuk oleh bank diperoleh hasil sebesar 0%, maka
diberikan nilai kredit 0 dan untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0 nilai
kredit ditambah 1 dengan maksimum 100. Jadi apabila rasio
penyisihan penghapusan aktiva produktif dalam keadaan sehat, berarti
dana yang disisihkan untuk penghapusan aktiva produktif lebih banyak
kredit lancarnya daripada kredit macet.
c. Manajemen
Untuk mencapai hasil yang baik dalam penilaian komponen
manajemen, diperlukan adanya manajemen lapisan bawah, menengah,
dan puncak yang mampu bertindak sebagai perencana, pengorganisasi,
pemimpin, dan pendelegasi wewenang.
Penilaian terhadap komponen ini dilakukan dengan memberikan
nilai kredit maksimal yang berarti sehat atau bagus, pada setiap
pertanyaan manajemen yang dijawab positif. Nilai kredit maksimalnya
adalah 4. Sehat atau tidaknya komponen manajemen ditentukan dari
keseluruhan hasil jawaban setiap pertanyaan yang ada. Semua
penilaian di atas berdasarkan SK Direksi Bank Indonesia No. 30 / 12 /
KEP / DIR tahun 1997.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
d. Rentabilitas
Penilaian rentabilitas merupakan cermin dari hasil usaha yang
sebagian besar diperoleh dari operasional perkreditan khususnya
penerimaan bunga. Penilaian faktor rentabilitas didasarkan pada dua
rasio yaitu rasio laba terhadap total aset ( ROA ) dan rasio efisiensi.
Berdasarkan SK Direksi Bank Indonesia No. 30 / 12 / KEP / DIR
tahun 1997, apabila rasio laba terhadap total asset diperoleh sebesar
0% atau negatif, maka diberi nilai kredit 0 dan untuk kenaikan 0,015%
mulai dari 0% nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100,
sedangkan apabila rasio efisiensi yang diperoleh sebesar 100 atau
lebih, maka diberi nilai kredit 0 dan untuk setiap penurunan sebesar
0,08% nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100. Jadi apabila
nilai rasio laba di atas 0% dan nilai rasio efisiensi di bawah 100%
maka bisa dipastikan bahwa kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dalam keadaan baik atau rentabilitasnya dalam
keadaan sehat.
e. Likuiditas
Berdasarkan SK Direksi Bank Indonesia No. 30 / 12 / KEP / DIR
tahun 1997, apabila rasio alat likuid terhadap hutang lancar diperoleh
sebesar 0% maka diberi nilai kredit 0 dan untuk setiap kenaikan
sebesar 0,05% nilai kredit ditambah 1 dengan maksimal 100,
sedangkan apabila rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
diperoleh sebesar 115% atau lebih diberi nilai kredit 0 dan untuk setiap
penurunan 1% mulai dari rasio 115% nilai kredit ditambah 4 dengan
maksimum 100, jadi apabila rasio alat likuid terhadap hutang lancar di
atas 0% dan rasio yang diterima kurang dari 115%, maka likuiditasnya
dinyatakan sehat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perkembangan dan Dasar Hukum PT. BPR Nusamba Banguntapan
1. Sejarah Perkembangan PT. BPR Nusamba Banguntapan
Pelaksanaan operasional PT. BPR Nusamba Banguntapan
dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 1990, dengan jumlah karyawan 10
(sepuluh) orang yang berasal dari daerah Bantul. Wilayah kerja PT. BPR
Nusamba Banguntapan meliputi daerah Bantul, Sleman, Kodya Yogyakarta, dan
sekitarnya.
Pada saat awal berdirinya, PT. BPR Nusamba Banguntapan
mempunyai komposisi modal sebagai berikut : modal dasar sebesar Rp
100.000.000,00 (seratus juta rupiah), posisi modal disetor sebesar Rp
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), dan komposisi kepemilikan saham
dimiliki oleh PT. Fajar Mas Murni sebesar 99,50% dan 0,50% dimiliki oleh Drs.
Fx. Soenarko Effendy. Untuk pertama kalinya jabatan direktur utama dijabat
oleh Tuan Rohadi, S.H dan direktur dijabat oleh Hertanto, B.A, sedangkan
komisaris utama dijabat oleh Ir. Abdulmadjid dan komisaris dijabat oleh
Widjanarto, S.H.
2. Dasar Hukum PT. BPR Nusamba Banguntapan
Badan Hukum PT. BPR Nusamba Banguntapan didirikan dengan akta
notaris no. 105 yang disusun oleh Abdul Latief, S.H pejabat notaris di Jakarta
pada tanggal 29 September 1989. Badan Hukum ini ditetapkan di Jakarta pada
tanggal 08 November 1989 oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Direktur Jenderal Hukum dan Perundang – undangan u.b. Direktur Perdata
dengan nomor C2-10273.HT.01.01-TH.89. Ijin usaha PT. BPR diperoleh
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia KEP.016 /
KM.13 / 1990 di Jakarta pada tanggal 18 Januari 1990. Sedangkan untuk badan
usaha, PT. BPR Nusamba Banguntapan telah mendapatkan ijin dari Kantor
Departemen Perindustrian dan Perdagangan Bantul dengan nomor pendaftaran
120116500020.
B. Visi, Misi , dan Tujuan PT. BPR Nusamba Banguntapan
1. Visi
Visi PT. BPR Nusamba Banguntapan adalah menjadi perusahaan jasa
perbankan yang dapat dipercaya dan menjadi primadona bagi nasabah /
masyarakat, karyawan / pengelola dan pemegang saham / penanam saham.
2. Misi
Misi PT. BPR Nusamba Banguntapan adalah sebagai berikut.
a. memberikan pelayanan yang terbaik secara profesiona l dan
berkesinambungan serta memasyarakatkan jasa – jasa perbankan kepada
masyarakat.
b. membantu peningkatan taraf hidup golongan ekonomi kecil dan menengah
melalui peningkatan usaha dengan bantuan permodalan serta
meningkatkan budaya sadar menabung
3. Tujuan
Tujuan PT. BPR Nusamba Banguntapan adalah menjadi perusahaan yang
mandir i dan berprestasi dalam bidang perbankan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
C. Komitmen Nasabah PT. BPR Nusamba Banguntapan
1. Seseorang yang paling penting di sisi kita
2. Kitalah yang bergantung padanya
3. Untuknyalah kita bekerja
4. Ia bukan orang asing dalam bisnis kita
5. Ia adalah bagian darikita
6. Kita tidak melayaninya karena kemurahan hati
7. Tapi dialah yang memberi kemurahan pada kita
8. Dengan memberi kesempatan kepada kita untuk melayaninya.
D. Produk atau Jasa PT. BPR Nusamba Banguntapan
PT. BPR Nusamba Banguntapan mempunyai produk atau jasa dalam beberapa
bentuk.
1. Tabungan Nusamba
Tabungan Nusamba adalah simpanan yang berupa uang dari
masyarakat yang diterima bank dan pengambilannya dapat dilakukan setiap
saat selama jam kas buka.
2. Deposito Nusamba
Deposito Nusamba adalah simpanan yang berbentuk uang dari
masyarakat dengan jangka waktu tertentu yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah dengan
bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3. Kredit
Kredit yang dimaksud di sini adalah penyediaan tagihan atau sejumlah
uang yang dipinjamkan kepada nasabah dengan jangka waktu tertentu sesuai
perjanjian dan nasabah berkewajiban untuk melunasi hutangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan jumlah bunga tertentu.
4. Pembayaran PBB
PT. BPR juga melayani pembayaran PBB dari masyarakat, tetapi
hanya mencakup wilayah kelurahan Banguntapan dan Jambitan.
E. Struktur Organisasi PT. BPR Nusamba Banguntapan
Untuk mencapai tujuan perusahaan yang sudah ditetapkan, maka salah satu
cara yang dilakukan yaitu dengan mengatur hubungan kerjasama yang serasi,
hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pembagian tugas yang jelas.
Adapun struktur organisasi PT. BPR Nusamba Banguntapan adalah sebagai
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Dewan Direksi -Direktur Utama -Direktur
Dewan Komisaris -Komisaris Utama -Komisaris
Internal Audit
Kabid. Opr. SPU
Accounting Pemroses Kredit
CS Teller
Driver Satpam OB
Kabid Krd&Pemasaran KKPK
Adm Kredit
Staff Kredit
Staff Dana
Teller Staff Dana
OB Satpam Driver
RUPS
STRUKTUR ORGANISASI PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tugas dan tanggung jawab, serta wewenang masing – masing bagian tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut.
1. RUPS ( Rapat Umum Pemegang Saham )
Rapat Umum Pemegang Saham ini memegang kekuasaan tertinggi
dalam perseroan. RUPS berfungsi dan berkewajiban menetapkan anggaran
dasar, yang di dalamnya memuat bahwa dewan komisaris dan dewan direksi
diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. RUPS secara langsung menetapkan
jumlah gaji bulanan yang diberikan kepada dewan komisaris dan dewan
direksi.
2. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS atas segala usaha
dan kebijakan yang dikeluarkan. Dewan komisaris bertugas melakukan
pengawasan atas kepengurusan perseroan yang dilakukan oleh direksi. Dewan
komisaris memiliki wewenang untuk melakukan pemeriksaan terhadap buku –
buku, surat – surat, bukti – bukti, mencocokkan keadaan keuangan (kas),
meminta penjelasan mengenai suatu hal kepada direksi, dan sebagainya.
3. Dewan Direksi
Direksi bertanggung jawab memimpin kegiatan yang dilakukan atas
nama perusahaan, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Memimpin secara
mutlak terhadap seluruh kegiatan operasional maupun non operasional yang
dilakukan oleh seluruh perusahaan. Direksi bertugas untuk memikirkan,
merumuskan, dan menetapkan kebijaksanaan dalam menentukan program
kerja untuk kegiatan yang dilakukan perusahaan. Bagian direksi ini
mempunyai wewenang untuk memutuskan segala macam kegiatan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
menetapkan keputusan, serta kebijakan – kebijakan lain guna tercapainya
tujuan perusahaan, memberikan persetujuan kredit di atas Rp 5.000.000,00.
4. Satuan Pengawas Intern ( SPI ) / Satuan Kerja Audit Internal ( SKAI )
Satuan Pengawas Intern bertanggung jawab langsung kepada direksi.
Ia memiliki tugas sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja pengawasan tahunan;
b. mempersiapkan pelaksanaan pengawasan;
c. melakukan pengujian kelayakan yang digunakan;
d. membuat laporan hasil pengawasan;
e. melakukan pengujian efektivitas pengendalian intern yang digunakan.
Adapun wewenang yang dimiliki oleh Satuan Pengendalian Intern antara
lain :
a. menetapkan cara – cara pengawasan yang akan dilakukan;
b. meminta keterangan dari segenap karyawan;
c. meminta data;
d. menetapkan cara pelaporan;
e. meminta informasi dari semua karyawan.
5. Kepala Bidang Kredit dan Pemasaran
Kepala bidang kredit dan Pemasaran bertanggung jawab langsung
kepada direksi. Adapun tugas Kepala Bidang Kredit dan Pemasaran sebagai
berikut :
a. memimpin kegiatan pemasaran dana dan kredit yang meliputi strategi
pengembangan pasar, pengembangan produk, dan promosi;
b. memimpin koordinasi jajaran pemasaran dalam rangka pencapaian target
yang sudah ditetapkan perusahaan dalam Rencana Kerja Tahunan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
c. melakukan fungsi kontrol atas kinerja dan pencapaian target jajarannya;
d. melakukan identifikasi terhadap kredit – kredit bermasalah;
e. memberikan laporan mengenai permasalahan – permasalahan yang
dihadapi.
Adapun wewenang yang dimiliki Kepala Bidang Kredit dan Pemasaran
antara lain :
a. memberikan perintah kepada bawahan untuk pencapaian target;
b. menetapkan metode – metode pemasaran dana dan kredit;
c. memperoleh laporan dari bawahan;
d. menilai kinerja bawahan;
e. mendapatkan data – data dan informasi kredit ;
f. memberikan persetjuan kredit antara Rp 2.000.000,00 – Rp 5.000.000,00.
6. Staf Kredit
Staf Kredit ini bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kredit.
Adapun tugas dari Staf Kredit adalah sebagai berikut :
a. melakukan kegiatan analisis kredit;
b. melakukan tugas operasional harian administratif kredit yang telah
ditentukan oleh pejabat di atasnya;
c. mencari prospek kredit dan membuat laporannya ;
d. memberikan laporan permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target
kredit kepada Kepala Bidang Kredit.
Staf Kredit memiliki wewenang sebagi beikut:
a. menetapkan sumber data;
b. memperoleh informasi dan data nasabah dan calon nasabah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
7. Staf Administrasi Kredit
Staf Administrasi Kredit bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Bidang Kredit. Tugas Staf Administrasi Kredit adalah sebagai berikut:
a. melaksanakan tugas administrasi yang berkaitan dengan kredit;
b. membuat rekapitulasi kredit harian;
c. memberikan laporan mengenai permasalahan yang dihadapi dalam
menjalankan tugas operasi kepada Kepala Bidang Kredit.
Adapun wewenang Staf Administrasi Kredit adalah:
a. membetulkan kesalahan administratif;
b. mengelola kartu kartu kredit;
c. mengelola deposito dan tabungan.
8. Kepala Bidang Operasional
Kepala Bidang Operasional bertanggung jawab langsung kepada
direksi. Tugas dari manajer operasional adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan dan memastikan kegiatan pelayanan nasabah di kantor dapat
berjalan dengan baik ;
b. bertanggung jawab terhadap kecukupan likuiditas harian;
c. mengkoordinasi pembuatan segala bentuk laporan wajib bulana, triwulan,
semesteran, dan tahunan;
d. membuat persetujuan terhadap permohonan kredit sesuai dengan
kewenangan yang ditetapkan oleh Direksi;
e. membuat laporan mengenai permasalahan yang dihadapi dalam
menjalankan tugas operasional harian kepada Direksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Adapun wewenang dari Kepala Bidang Operasional adalah :
a. memberi penilaian;
b. memberi tugas dan memerintahkan bawahan untuk melengkapi
persyaratan kredit.
9. Staf Teller
Staf Teller bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bagian
Keuangan. Tugas Staf Teller adalah sebagai berikut :
a. memberikan segala bentuk pelayanan transaksi tunai di counter yang
digunakan nasabah;
b. bertanggung jawab terhadap pengelolaan uang berkenaan dengan transaksi
tunai yang dilakukan nasabah;
c. membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan uang atas transaksi
tunai;
d. memberikan laporan pertanggungjawaban mengenai permasalahan yang
dihadapi dalam menjalankan tugas operasional kepada Kepala Bagian
Keuangan.
Adapun wewenang dari Staf Teller adalah:
a. mengelola uang kas setiap hari;
b. meminta data – data kepada nasabah atau calon nasabah;
c. menanyakan data diri nasabah;
d. menolak pemberian uang dari bukti yang tidak sah.
10. Staf Costumer Service
Staf Costumer Service melaksanakan tugas antara lain:
a. melayani nasabah di counter;
b. melayani transaksi non tunai yang dilakukan nasabah;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
c. melayani dan memberikan jawaban atau solusi terhadap komplain
nasabah.
Adapun wewenang yang dimiliki oleh Staf Costumer Service adalah:
a. menanyakan sesuatu hal kepada nasabah;
b. menggunakan sarana yang ada.
11. Staf Accounting
Tugas – tugas Staf Accounting adalah sebagai berikut:
a. melakukan proses akuntansi menjadi laporan neraca dan laporan rugi laba
harian;
b. melakukan transaksi pemindahbukuan;
c. melakukan rekonsiliasi antarbank ;
d. mengarsipkan slip transaksi harian;
e. mengarsipkan jurnal harian, buku besar, buku pembantu, laporan neraca
dan laporan rugi laba;
f. memberikan laporan mengenai permasalahan yang dihadapi dalam
menjalankan tugas operasi.
Adapun wewenang yang dimiliki oleh Staf Pembukuan adalah:
a. memperoleh data – data transaksi harian;
b. memilih cara penyimpanan slip transaksi harian, jurnal harian, buku besar,
buku pembantu, laporan neraca dan laporan rugi laba;
c. menghitung bunga deposito, tabungan, dan bunga kredit.
12. Staf Pemroses Kredit
Staf Pemroses Kredit ini bertanggung jawab terhadap Kepala Bidang Kredit.
Adapun tugas Staf Pemroses Kredit adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
a. melaksanakan tugas harian;
b. melakukan kegiatan analisa kredit;
c. membuat laporan prospek kredit;
d. memberikan laporan mengenai permasalahan yang dihadapi dalam
pencapaian target kepada Kepala Bidang Kredit.
Staf Pemroses Kredit memiliki wewenang sebagai berikut:
a. memperoleh data – data dan informasi kredit – kredit bermasalah;
b. menetapkan cara penanganan kredit bermasalah;
c. menggunakan fasilitas yang ada.
13. Sekretaris Personalia dan Umum
Sekretaris Personalia dan Umum bertanggung jawab langsung kepada
Manajer Operasional. Adapun tugas Sekretaris Personalia dan Umum aalah
sebagai berikut :
a. memimpin kegiatan penanganan kantor, administrasi dan hal – hal lain
yang tidak menjadi tanggung jawab bagian lain;
b. melaksanakan kegiatan pengadaan alat – alat kantor;
c. melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan perawatan terhadap
barang – barang inventaris kantor;
d. memberikan laporan mengenai permasalahan yang dihadapi dalam
menjalankan tugas harian kepada Manajer Operasional.
Wewenang Sekretaris Personalia dan Umum adalah:
a. memutuskan pembelian alat – alat kantor;
b. memberikan perintah kepada bawahannya;
c. menggunakan sarana yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
14. Staf Satpam
Staf Satpam bertanggung jawab langsung kepada Sekretaris Personalia
dan Umum. Tugas Satpam adalah sebagai berikut:
a. menjaga keamanan kantor pada umumnya dan menjaga keamanan asset
fisik perusahaan;
b. melakukan pengawalan pengiriman dan atau pengambilan barang atau
uang dalam jumlah besar;
c. membantu kegiatan pelayanan nasabah di counter;
d. menjaga keamanan kendaraan milik karyawan dan nasabah yang datang ke
kantor;
e. melakukan piket jaga malam;
f. memberikan laporan mengenai permasalahan yang dihadapi dalam
menjalankan tugas harian kepada Sekretaris Personalia dan Umum.
Satpam juga mempunyai wewenang untuk mengambil tindakan yang
dirasa perlu dan sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi dan juga
wewenang untuk menggunakan sarana yang ada, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB V
ANALISIS DATA
A. Data Penelitian
Data – data yang akan digunakan dalam analisis penelitian ini adalah adalah
data – data mengenai nilai Capital Adequacy Ratio, Asset Qulity, Management,
Earning Ability, Liquidity atau dapat disingkat dengan istilah CAMEL. Data –
data CAMEL tersebut diperoleh dari data – data sekunder intern yang diperoleh
pada saat penelitian. Data – data sekunder tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
TABEL V. 1.NERACA PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN PER 31 DESEMBER 2003 - 2005
( Dalam Ribuan Rupiah ) No. Pos – Pos
2003 2004 2005
AKTIVA 1. Kas 50.966 56.047 145.603 2. Antar Bank Aktiva 1.866.133 1.931.726 1.206.623 3. Kredit yang Diberikan 4.292.015 5.516.634 8.586.071
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
(60.220) (30.422) (23.602)
4. Aktiva Tetap 325.453 502.513 797.658 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap (226.135) (281.696) (388.838) 5. Aktiva Lain – lain 141.560 203.620 102.650 JUMLAH AKTIVA 6.389.772 7.898.422 10.426.465
PASIVA 1. Kewajiban Segera 597.607 574.727 15.371 2. Tabungan 1.845.573 2.821.257 3.940.021 3. Deposito 2.172.200 2.397.900 4.167.700 4. Pinjaman yang Diterima 64.681 36.431 13.831 5. Pasiva lain – lain 173.074 141.941 0 6. Modal 1.000.000 1.000.000 1.000.000 7. Cadangan Umum 8. a. Laba Tahun Lalu 0 b. Rugi Tahun Lalu 0 9. a. Laba Tahun Berjalan 536.637 926.166 1.289.242
b. Rugi Tahun Berjalan JUMLAH PASIVA 638.9772 7.898.422 10.426.165
Sumber : Data Sekunder Diolah, PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2003-2005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
TABEL V. 2. LAPORAN RUGI LABA PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN
PER 31 DESEMBER 2003 – 2005 ( Dalam Ribuan Rupiah )
NO. POS - POS 2003 2004 2005
I. PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
1. Pendapatan Bunga 1.1. Hasil Bunga 1.660.737 1.758.513 2.078.039 1.2. Provisi dan Komisi Kredit 128.647 164.674 254.503 Jumlah Pendapatan Bunga 1.789.384 1.923.187 2.332.542 2. Beban Bunga 2.1 Beban Bunga 344.768 353.772 436.257 2.2. Beban Lainnya selain Beban Bunga 0 0 0 Jumlah Beban Bunga 344.768 353.772 436.257 Pendapatan Bunga Bersih 1.444.616 1.569.415 1.896.285 3. Pendapatan operasional Lainnya 79.576 80.569 83.857 4. Beban Operasional Lainnya 4.1. Beban Administratif dan Umum 235.290 265.746 317.361 4.2. Beban Personalia 619.395 772.805 1.018.551 4.3. Penyisihan dan Penurunan atas Aktiva
Produktif 19.423 10.000 57.687
4.4. Beban Lainnya 87.692 73.041 79.295 Jumlah Beban Operas ional Lainnya 961.800 1.121.592 1.472.894 PENDAPATAN BEBAN /
OPERASIONAL BERSIH 562.392 528.392 507.248
II. PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL
5. Pendapatan Non Operasional 10.220 9.245 13.600 6. Beban Non Operasional 4.756 6.167 8.367 PENDAPATAN DAN BEBAN NON
OPERASIONAL BERSIH 5.464 3.078 5.233
7. LABA / RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
567.856 531.470 512.481
8. Taksiran Pajak Penghasilan 152.857 141.941 152.697 9. LABA / RUGI TAHUN BERJALAN 414.999 389.529 360.384 10. Laba Ditahan Awal Periode 121.638 536.637 928.858 11. Deviden 0 0 0 12. LABA DITAHAN AKHIR PERIODE 536.637 926.166 1.289.242
Sumber : Data Sekunder Diolah, PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2003 - 2005
TABEL V. 3. LAPORAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN TAHUN 2003
( Dalam Ribuan Rupiah ) NO. KETERANGAN NOMINAL BOBOT RASIO ATMR
1 Kas 50.965 0% 0 2 Simpanan Pada Bank Lain 1.866.133 20% 373.227 3 Pinjaman Yang Diberikan 4.292.015 100% 4.292.015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
4 Ativa Tetap dan Inventaris 99.319 100% 99.319 5 Aktiva Lainnya 141.560 100% 141.560
Jumlah ATMR 4.906.121
NO. KOMPONEN MODAL JUMLAH 1 Modal Disetor 1.000.000 2 Cadangan Umum 0 3 Laba Tahun Lalu 121.638 4 Laba Tahun Berjalan 207.500 5. Kekurangan PPAP 0 Jumlah Modal Inti 1.329.138 Modal Pelengkap 6 Modal Pinjaman 0 7 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
( Max. 1,25% dari ATMR ) 60.220
Jumlah MODAL 1.389.358 KPMM = ATMR x 8% 392.490 KELEBIHAN MODAL 996.868 Sumber : Data sekunder diolah, PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2003.
TABEL V. 4. LAPORAN PROSENTASE TINGKAT KOLEKTIBILITAS KREDIT PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN
TAHUN 2003( Dalam Ribuan Rupiah ) KOLEKTIBILITAS JUMLAH KREDIT %
Lancar 4.222.658 98,38 Kurang Lancar 32.125 0,75
Diragukan 37.232 0,87 Macet 0 0
Jumlah Kredit 4.292.015 100 Antar Bank Aktiva 1.866.133 Total Aktiva Produktif 6.158.148 Sumber : Data sekunder diolah, PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2003.
TABEL V. 5. AKTIVA PRODUKTIF DIKLASIFIKASIKAN PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN TAHUN 2003
( Dalam Ribuan Rupiah ) Kolektibilitas Jumlah Kredit Penetapan Aktiva Produktif
Diklasifikasikan Kurang Lancar 32.126 50% 16.063
Diragukan 370232 75% 27.924 Macet 3.600 100% 3.600
TOTAL 72.958 47.587 Sumber : Data sekunder diolah, PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2003.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
TABEL V. 6. LAPORAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF WAJIB DIBENTUK PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN TAHUN 2003
( Dalam Ribuan Rupiah )
Kolektibilitas Jumlah Kredit Penetapan PPAWD Lancar + ABA 4.219.067 + 1.866.133 0,5% 30.426 Kurang Lancar 24.090 10% 2.409
Diragukan 27.924 50% 13.962 Macet 3.600 100% 3.600
TOTAL 6.140.814 50.937 Sumber : Data sekunder diolah, PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2003.
TABEL V. 7. LAPORAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN TAHUN 2004
( Dalam Ribuan Rupiah )
NO. KETERANGAN NOMINAL BOBOT RASIO ATMR 1 Kas 56.047 0% 0
2 Simpanan Pada Bank Lain 1.941.433 20% 338.287
3 Pinjaman Yang Diberikan 5.516.634 100% 5.516.634
4 Ativa Tetap dan Inventaris 220.817 100% 220.817
5 Aktiva Lainnya 203.620 100% 203.620
Jumlah ATMR 6.329.358
NO. KOMPONEN MODAL JUMLAH 1 Modal Disetor 1.000.000 2 Cadangan Umum 0 3 Laba Tahun Lalu 536.637 4 Laba Tahun Berjalan 194.765 5. Kekurangan PPAP 29.500 Jumlah Modal Inti 1.701.902 Modal Pelengkap 6 Modal Pinjaman 0 7 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
( Max. 1,25% dari ATMR ) 40.129
Jumlah MODAL 1.742.031 KPMM = ATMR x 8% 506.349 KELEBIHAN MODAL 1.235.682 Sumber : Data sekunder diolah, PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2004.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
TABEL V. 8. LAPORAN PROSENTASE TINGKAT KOLEKTIBILITAS
KREDIT PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN TAHUN 2004( Dalam Ribuan Rupiah )
KOLEKTIBILITAS JUMLAH KREDIT % Lancar 5.355.465 97,08
Kurang Lancar 53.648 0,97 Diragukan 107.521 1,95
Macet 0 0 Jumlah Kredit 5.516.634 100 Antar Bank Aktiva 1.941.433 Total Aktiva Produktif 7.458.067 Sumber : Data sekunder diolah, PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2004.
TABEL V. 9. AKTIVA PRODUKTIF DIKLASIFIKASIKAN PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN TAHUN 2004
( Dalam Ribuan Rupiah ) Kolektibilitas Jumlah Kredit Penetapan Aktiva Produktif
Diklasifikasikan Kurang Lancar 53.648 50% 26.824
Diragukan 107.521 75% 80.641 Macet 3.600 100% 3.600
TOTAL 164.769 111.065
Sumber : Data sekunder diolah, PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2004.
TABEL V. 10. LAPORAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF WAJIB DIBENTUK PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN TAHUN 2004
( Dalam Ribuan Rupiah ) Kolektibilitas Jumlah Kredit Penetapan PPAWD
Lancar 5.351.767 + 1.941.433 0,5% 36.466 Kurang Lancar 26.820 10% 2.682
Diragukan 53.760 50% 26.880 Macet 3.600 100% 3.600
TOTAL 7.377.380 69.628 Sumber : Data sekunder diolah, PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2004.
TABEL V. 11. LAPORAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN TAHUN 2005
( Dalam Ribuan Rupiah ) NO. KETERANGAN NOMINAL BOBOT RASIO ATMR
1 Kas 45.603 0% 0 2 Simpanan Pada Bank Lain 1.212.686 20% 242.537
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
3 Pinjaman Yang Diberikan 8.570.305 100% 8.570.305 4 Ativa Tetap dan Inventaris 408.820 100% 408.820 5 Aktiva Lainnya 254.265 100% 254.265
Jumlah ATMR 9.475.927
NO. KOMPONEN MODAL JUMLAH 1 Modal Disetor 1.000.000 2 Cadangan Umum 0 3 Laba Tahun Lalu 926.166 4 Laba Tahun Berjalan 189.060 5. Kekurangan PPAP 18.516 Jumlah Modal Inti 2.096.710 Modal Pelengkap 6 Modal Pinjaman 0 7 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
( Max. 1,25% dari ATMR ) 29.665
Jumlah MODAL 2.126.375 KPMM = ATMR x 8% 758.074 KELEBIHAN MODAL 1.368.301 Sumber : Data sekunder diolah, PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2005.
TABEL V. 12. LAPORAN PROSENTASE TINGKAT KOLEKTIBILITAS KREDIT PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN TAHUN
2005 ( Dalam Ribuan Rupuah )
KOLEKTIBILITAS JUMLAH KREDIT % Lancar 8.423.497 98,11
Kurang Lancar 116.269 1,35 Diragukan 46.305 0,54
Macet 0 0 Jumlah Kredit 8.586.071 100 Antar Bank Aktiva 1.212.686 Total Aktiva Produktif 9.798.757 Sumber : Data sekunder diolah, PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2005.
TABEL V. 13. AKTIVA PRODUKTIF DIKLASIFIKASIKAN PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN TAHUN 2005
( Dalam Ribuan Rupiah ) Kolektibilitas Jumlah Kredit Penetapan Aktiva Produktif
Diklasifikasikan Kurang Lancar 116.270 50% 58.135
Diragukan 46.305 75% 34.729 Macet 0 100% 0
TOTAL 162.575 92.864 Sumber : Data sekunder diolah, PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
TABEL V. 14. LAPORAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA
PRODUKTIF WAJIB DIBENTUK PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN TAHUN 2005
( Dalam Ribuan Rupiah ) Kolektibilitas Jumlah Kredit Penetapan PPAWD
Lancar 8.423.514 + 1.212.686 0,5% 48.181 Kurang Lancar 0 10% 0
Diragukan 0 50% 0 Macet 0 100% 0
TOTAL 9.636.183 48.181 Sumber : Data sekunder diolah, PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2005.
Data CAR, Asset Quality, Management, Earning Ability, dan Liquidity
tersebut merupakan hasil penelitian untuk periode waktu 2003 – 2005. Kelima
data tersebut bila dijumlahkan akan menjadi data nilai tingkat kesehatan bank.
Penilaian faktor CAMEL dalam data tersebut didasarkan pada Surat Edaran No.
30 / 3/ BPPP tanggal 30 April 1997.
B. Perhitungan Tingkat Kesehatan Bank
1. Tingkat Kesehatan Bank PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2003.
a. Capital ( Permodalan )
Modal Bank : Rp 1.389.358
ATMR : Rp 4.906.121
1) Rasio CAR tahun 2003
= %100RisikoMenurut Tertimbang Aktiva
Modal×
= 28,32 %
Hasil yang didapatkan menunjukkan modal yang dimiliki oleh PT.
BPR Nusamba Banguntapan pada tahun 2003 sebesar 28,32% dari
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) tahun 2003.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2) Pemenuhan KPMM ( 8 % ) diberi nilai kredit 81
= { ( 28,32 % - 8 % ) : 0.1 % } . 1
= 203,2
3) Nilai Kredit Komponen
= 81 + 203,2
= 284,2
4) Nilai Kredit Komponen Maksimum adalah 100
5) Nilai Kredit Faktor Permodalan
= 100 x 30 %
= 30
b. Asset (Aktiva )
1) Rasio Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan Terhadap Aktiva
Produktif tahun 2003
= %100Produktif Aktiva
asikanDiklasifik yang Produktif Aktiva×
= %100148.158.6 Rp
587.47 Rp×
= 0,77 %
Hasil yang didapatkan menunjukkan Aktiva Produktif yang
Diklasifikasikan (APD) yang dimiliki oleh PT. BPR Nusamba
Banguntapan pada tahun 2003 sebesar 0,77% dari Aktiva Produktif
(AP) tahun 2003.
a. Nilai Kredit Komponen
= { ( 22,5 % - 0,77 % ) : 0,15 % }
= 144,87
b. Nilai Kredit Komponen Maksimum adalah 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
c. Nilai Kredit Faktor
= 100 x 25 %
= 25
2) Perbandingan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Dibentuk
oleh Bank Terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang
Wajib Dibentuk tahun 2003.
= %100Dibentuk WajibProduktif Aktivan Penghapusa Penyisihan
Produktif Aktivan Penghapusa Penyisihan×
= %100397.50 Rp220.60 Rp
×
= 119,49 %
Hasil yang didapatkan menunjukkan Penyisihan Penghapusan
Aktiva Produktif (PPAP) yang dimiliki oleh PT. BPR Nusamba
Banguntapan pada tahun 2003 sebesar 119,49% dari Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif Wajib Dibentuk (PPAWD) tahun 2003.
a. Nilai Kredit Komponen
= {( 119,49 % : 1 % )} : 1
= 119.
b. Nilai kredit komponen maksimum adalah 100
c. Nilai Kredit Faktor
= 100 x 5 %
= 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
c. Manajemen tahun 2003
Memberikan nilai kredit sebesar 4 untuk aspek – aspek manajemen
yang dinilai positif, sedangkan jawaban dari 25 pertanyaan kuisioner yang
diajukan sebagai berikut.
TABEL V. 15. PENILAIAN MANAJEMEN PT. BPR NUSAMBA TAHUN 2003
Aspek – Aspek yang Dinilai Jumlah Ya Tidak Nilai Kredit
I. Manajemen Umum A. Strategi 1 1 0 4 B. Struktur 2 2 0 8 C. Sistem 4 4 0 16 D. Kepemimpinan 3 3 0 12
II. Manajemen Resiko A. Resiko Likuiditas 2 2 0 8 B. Resiko Kredit 3 3 0 12 C. Resiko Operasional 3 3 0 12 D. Resiko Hukum 3 3 0 12 E. Resiko Pemilik dan Pengawas 4 3 1 15
TOTAL 25 24 1 99 Sumber : Data Sekunder Diolah, PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2003.
1 ) Manajemen Umum
a) Nilai Rasionya 40
b) Nilai Kredit Komponen Manajemen Umum
= 4 x 40
=160
c) Nilai Kredit Faktor Manajemen Umum
= 160 x 10 %
= 10
2 ) Manajemen Resiko
a) Nilai Rasionya 59
b) Nilai Kredit Komponen Manajemen Risiko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
= 4 x 24.5
= 98
c) Nilai Kredit Faktor Manajemen Risiko
= 98 x 10 %
= 9,8
d. Rentabilitas
1) Rasio Laba Terhadap Total Asset tahun 2003
ROA = %100Asset Total
Pajak Sebelum Laba×
ROA = %1005.554.446 Rp567.856 Rp
×
= 10,22%
Hasil yang didapatkan menunjukkan kemampuan perusahaan
memperoleh laba sebelum pajak PT. BPR Nusamba Banguntapan pada tahun
2003 sebesar 10,22% dari total asset tahun 2003.
a) Nilai Kredit Komponen
= ( 10,22 % : 0,015 % ) . 1
= 681,33
b) Nilai Kredit Komponen Maksimum 100
c) Nilai Kredit Faktor
= 100 x 5 %
= 5
2) Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional tahun 2003
= %100lOperasiona Pendapatan
lOperasionaBeban ×
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
= %1001.873.811 Rp1.309.429 Rp
×
= 69,88%
Hasil yang didapatkan menunjukkan beban operasional yang dimiliki
oleh PT. BPR Nusamba Banguntapan pada tahun 2003 sebesar 69,88% dari
pendapatan operasional tahun 2003.
a) Nilai Kredit Komponen
= {( 100 % - 69,88 % ) : 0,08 % } . 1
= 376,5
b) Nilai Kredit Komponen Maksimum 100
c) Nilai Kredit Faktor
= 100 x 5 %
= 5
e. Likuiditas
1) Rasio Kredit yang Diberikan Terhadap Dana yang Diterima tahun 2003
LDR = %100Diterima yang Dana
Produktif Aktiva×
Keterangan :
Dana yang Diterima = Tabungan + Deposito + Antar Bank Pasiva + Modal
LDR = %1007.764.655 Rp6.158.148 Rp
×
= 79,31%
Hasil yang didapatkan menunjukkan Aktiva Produktif (AP) yang
dimiliki oleh PT. BPR Nusamba Banguntapan pada tahun 2003 mampu
menjamin dana yang diterima tahun 2003 sebesar 79,31%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
a) Nilai Kredit Komponen
= { ( 115 % - 79,31 % ) : 1 % x 4 }
= 142,76
b) Nilai Kredit Komponen Maksimum 100
c) Nilai Kredit Faktor
= 100 x 5 %
= 5
2) Rasio Alat Likuid Terhadap Hutang Lancar tahun 2003
= %100Lancar Hutang
LikuidAlat ×
Komponen Alat Likuiditas Komponen Hutang Lancar
Kas : 50.965 Kewajiban : 597.607
Antar Bank Aktiva : 133.866.1
+ Tabungan :1.845.573
Tabungan Bank Lain : 0 - Deposito :2.172.200 +
Total : 1.917.098 Total :4.615.380
Rasio Alat Likuid terhadap Hutang Lancar adalah :
= %1004.615.380 Rp1.917.098 Rp
×
= 41,54%
Hasil yang didapatkan menunjukkan alat likuid yang dimiliki oleh PT.
BPR Nusamba Banguntapan pada tahun 2003 sebesar 41,54% dari hutang
lancar tahun 2003.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
a) Nilai Kredit Komponen
= ( 41,54 % : 0,05 % ) . 1
= 831
b) Nilai Kredit Komponen Maksimum 100
c) Nilai Kredit Faktor
= 100 x 5 %
= 5
2. Tingkat Kesehatan Bank PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2004.
a. Capital ( Permodalan )
Modal Bank : Rp 1.742.031
ATMR : Rp 6.329.358
1) Rasio CAR tahun 2004
= %100RisikoMenurut Tertimbang Aktiva
Modal×
= 27,52 %
Hasil yang didapatkan menunjukkan modal yang dimiliki oleh PT.
BPR Nusamba Banguntapan pada tahun 2004 sebesar 27,52% dari
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) tahun 2004.
2) Pemenuhan KPMM ( 8 % ) diberi nilai kredit 81
= {( 27.52 % - 8 % ) : 0.1 % } . 1
= 195.2
3) Nilai Kredit Komponen
= 81 + 195.2
= 276.2
4) Nilai Kredit Komponen Maksimum adalah 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
5) Nilai Kredit Faktor Permodalan
= 100 x 30 %
= 30
b. Asset (Aktiva )
1) Rasio Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan Terhadap Aktiva
Produktif tahun 2004.
= %100Produktif Aktiva
asikanDiklasifik yang Produktif Aktiva×
= %1007.377.380 Rp111.065 Rp
×
= 1,50%
Hasil yang didapatkan menunjukkan Aktiva Produktif yang
Diklasifikasikan (APD) yang dimiliki oleh PT. BPR Nusamba
Banguntapan pada tahun 2004 sebesar 1,50% dari Aktiva Produktif
(AP) tahun 2004.
a. Nilai Kredit Komponen
= {( 22,5 % - 1,50 % ) : 0,15 % }
= 140
b. Nilai Kredit Komponen Maksimum adalah 100
c. Nilai Kredit Faktor
= 100 x 25 %
= 25
2) Perbandingan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Dibentuk
oleh Bank Terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang
Wajib Dibentuk tahun 2004.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
= %100Dibentuk WajibProduktif Aktivan Penghapusa Penyisihan
Produktif Aktivan Penghapusa Penyisihan×
= %10069.628 Rp40.129 Rp
×
= 57,63%
Hasil yang didapatkan menunjukkan Penyisihan Penghapusan
Aktiva Produktif (PPAP) yang dimiliki oleh PT. BPR Nusamba
Banguntapan pada tahun 2004 sebesar 57,63% dari Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif Wajib Dibentuk (PPAWD) tahun 2004.
a. Nilai Kredit Komponen
= {( 57,63% : 1% ) . 1 }
= 58
b. Nilai Kredit Komponen Maksimum adalah 100
c. Nilai Kredit Faktor
= 57,63 x 5 %
= 2,88
c. Manajemen tahun 2004
Memberikan nilai kredit sebesar 4 untuk aspek – aspek manajemen
yang dinilai positif, sedangkan jawaban dari 25 pertanyaan kuisioner yang
diajukan sebagai berikut :
TABEL V. 16. PENILAIAN MANAJEMEN PT. BPR NUSAMBA TAHUN 2004
Aspek – Aspek yang Dinilai Jumlah Ya Tidak Nilai Kredit
I. Manajemen Umum A. Strategi 1 1 0 4 B. Struktur 2 2 0 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
C. Sistem 4 4 0 16 D. Kepemimpinan 3 3 0 12
II. Manajemen Resiko A. Resiko Likuiditas 2 2 0 8 B. Resiko Kredit 3 3 0 12 C. Resiko Operasional 3 3 0 12 D. Resiko Hukum 3 3 0 12 E. Resiko Pemilik dan Pengawas 4 3 1 15
TOTAL 25 24 1 99 Sumber : Data Sekunder Diolah, PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2004
1 ) Manajemen Umum
a) Nilai Rasionya 40
b) Nilai Kredit Komponen Manajemen Umum
= 4 x 40
= 160
c) Nilai Kredit Faktor Manajemen Umum
= 100 x 10 %
= 10 %
2 ) Manajemen Resiko
a) Nilai Rasionya 59
b) Nilai Kredit Komponen Manajemen Risiko
= 4 x 24,5
= 98
c) Nilai Kredit Faktor Manajemen Risiko
= 98 x 10 %
= 9,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
d. Rentabilitas
1) Rasio Laba Terhadap Total Asset tahun 2004
ROA = %100Asset Total
Pajak Sebelum Laba×
ROA = %1007.231.900 Rp531.470 Rp
×
= 7,35 %
Hasil yang didapatkan menunjukkan kemampuan perusahaan
memperoleh laba sebelum pajak PT. BPR Nusamba Banguntapan pada tahun
2004 sebesar 7,35% dari total asset tahun 2004.
a) Nilai Kredit Komponen
= ( 7,35 % : 0,015 % ). 1
= 490
b) Nilai Kredit Komponen Maksimum 100
c) Nilai Kredit Faktor
= 100 x 5 %
= 5
2) Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional tahun 2004
= %100lOperasiona Pendapatan
lOperasionaBeban ×
= %1001.996.978 Rp1.480.252 Rp
×
= 74,12 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Hasil yang didapatkan menunjukkan beban operasional yang dimiliki
oleh PT. BPR Nusamba Banguntapan pada tahun 2004 sebesar 74,12% dari
pendapatan operasional tahun 2004.
a) Nilai Kredit Komponen
= {(100 % - 74,12 % ) : 0,08 % } . 1
= 323,5
b) Nilai Kredit Komponen Maksimum 100
c) Nilai Kredit Faktor
= 100 x 5 %
= 5
e. Likuiditas
1) Rasio Kredit yang Diberikan Terhadap Dana yang Diterima tahun 2004
LDR = %100Diterima yang Dana
Produktif Aktiva×
Keterangan :
Dana yang Diterima = Tabungan + Deposito + Antar Bank Pasiva + Modal
LDR = %1009.406.062 Rp7.458.067 Rp
×
LDR = 79,29 %
Hasil yang didapatkan menunjukkan Aktiva Produktif (AP) yang
dimiliki oleh PT. BPR Nusamba Banguntapan pada tahun 2004 mampu
menjamin dana yang diterima tahun 2004 sebesar 79,29%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
a) Nilai Kredit Komponen
= {( 115 % - 79,29 % ) : 1 % x 4 }
= 143
b) Nilai Kredit Komponen Maksimum 100
c) Nilai Kredit Faktor
= 100 x 5 %
= 5
2) Rasio Alat Likuid Terhadap Hutang Lancar tahun 2004
= %100Lancar Hutang
LikuidAlat ×
Komponen Alat Likuiditas Komponen Hutang Lancar
Kas : 56.047 Kewajiban : 574.727
Antar Bank Aktiva :433.941.1
+ Tabungan :2.821.257
Tabungan Bank Lain : 0 - Deposito :2.397.900 +
Total :1.997.480 Total :5.793.884
Rasio Alat Likuid terhadap Hutang Lancar adalah :
= %1005.793.884 Rp1.997.480 Rp
×
= 34,47 %
Hasil yang didapatkan menunjukkan alat likuid yang dimiliki oleh PT.
BPR Nusamba Banguntapan pada tahun 2004 sebesar 34,47% dari hutang
lancar tahun 2004.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
a) Nilai Kredit Komponen
= ( 34,47 % : 0,05 % ) . 1
= 689,4
b) Nilai Kredit Komponen Maksimum 100
c) Nilai Kredit Faktor
= 100 x 5 %
= 5
3. Tingkat Kesehatan Bank PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2005.
a. Capital ( Permodalan )
Modal Bank : Rp 2.126.375
ATMR : Rp 9.475.927
1) Rasio CAR tahun 2005
= %100RisikoMenurut Tertimbang Aktiva
Modal×
= 22,44 %
Hasil yang didapatkan menunjukkan modal yang dimiliki oleh PT.
BPR Nusamba Banguntapan pada tahun 2005 sebesar 22,44% dari Aktiva
Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) tahun 2005.
2) Pemenuhan KPMM ( 8 % ) diberi nilai kredit 81
= { ( 22.44 % - 8 % ) : 0.1 % } . 1
= 144
3) Nilai Kredit Komponen
= 81 + 144
= 225
4) Nilai Kredit Komponen Maksimum adalah 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
5) Nilai Kredit Faktor Permodalan
= 100 x 30 %
= 30
b. Asset (Aktiva )
1) Rasio Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan Terhadap Aktiva
Produktif tahun 2005.
= %100Produktif Aktiva
asikanDiklasifik Poduktif Aktiva×
= %1009.636.183 Rp
92.864 Rp×
= 0,96%
Hasil yang didapatkan menunjukkan Aktiva Produktif yang
Diklasifikasikan (APD) yang dimiliki oleh PT. BPR Nusamba
Banguntapan pada tahun 2005 sebesar 0,96% dari Aktiva Produktif
(AP) tahun 2005.
a. Nilai Kredit Komponen
= { ( 22,5 % - 0,96 % ) : 0,15 % }
= 144
b. Nilai Kredit Komponen Maksimum adalah 100
c. Nilai Kredit Faktor
= 100 x 25 %
= 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
2) Perbandingan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Dibentuk
oleh Bank Terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang
Wajib Dibentuk tahun 2005.
= %100Dibentuk WajibProduktif Aktivan Penghapusa Penyisihan
Produktif Aktivan Penghapusa Penyisihan×
= %10048.181 Rp29.665 Rp
×
= 61,57%
Hasil yang didapatkan menunjukkan Penyisihan Penghapusan
Aktiva Produktif (PPAP) yang dimiliki oleh PT. BPR Nusamba
Banguntapan pada tahun 2005 sebesar 61,57% dari Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif Wajib Dibentuk (PPAPWD) tahun
2005.
a. Nilai Kredit Komponen
= {( 61,57 % : 1 % ) . 1 }
= 61,57
b. Nilai Kredit Komponen Maksimum adalah 100
c. Nilai Kredit Faktor
= 61,57 x 5 %
= 3,08
c. Manajemen tahun 2005
Memberikan nilai kredit sebesar 4 untuk aspek – aspek manajemen
yang dinilai positif, sedangkan jawaban dari 25 pertanyaan kuisioner yang
diajukan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
TABEL V. 17. PENILAIAN MANAJEMEN PT. BPR NUSAMBA TAHUN 2005
Aspek – Aspek yang Dinilai Jumlah Ya Tidak Nilai Kredit
I. Manajemen Umum A. Strategi 1 1 0 4 B. Struktur 2 2 0 8 C. Sistem 4 4 0 16 D. Kepemimpinan 3 3 0 12
II. Manajemen Resiko A. Resiko Likuiditas 2 2 0 8 B. Resiko Kredit 3 3 0 12 C. Resiko Operasional 3 3 0 12 D. Resiko Hukum 3 3 0 12 E. Resiko Pemilik dan Pengawas 4 3 1 15
TOTAL 25 24 1 99 Sumber : Data Sekunder Diolah, PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2004
1 ) Manajemen Umum
a) Nilai Rasionya 40
b) Nilai Kredit Komponen Manajemen Umum
= 4 x 40
= 160
c) Nilai Kredit Faktor Manajemen Umum
= 100 x 10 %
= 10
2 ) Manajemen Resiko
a) Nilai Rasionya 59
b) Nilai Kredit Komponen Manajemen Risiko
= 4 x 24,5
= 98
c) Nilai Kredit Faktor Manajemen Risiko
= 98 x 10 %
= 9,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
d. Rentabilitas
1) Rasio Laba Terhadap Total Asset tahun 2005
ROA = %100Asset Total
Pajak Sebelum Laba×
ROA = %1009.264.175 Rp515.173 Rp
×
= 5,56%
Hasil yang didapatkan menunjukkan kemampuan perusahaan
memperoleh laba sebelum pajak PT. BPR Nusamba Banguntapan pada tahun
2005 sebesar 5,56% dari total asset tahun 2005.
a) Nilai Kredit Komponen
= ( 5,56 % : 0,015 % ). 1
= 371
b) Nilai Kredit Komponen Maksimum 100
c) Nilai Kredit Faktor
= 100 x 5 %
= 5
2) Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasiona l tahun 2005
= %100lOperasiona Pendapatan
lOperasionaBeban ×
= %1002.432.688 Rp1.917.516 Rp
×
= 78,82 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Hasil yang didapatkan menunjukkan beban operasional yang dimiliki
oleh PT. BPR Nusamba Banguntapan pada tahun 2005 sebesar 78,82% dari
pendapatan operasional tahun 2005.
a) Nilai Kredit Komponen
= {(100 % - 78,82 % ) : 0,08 % } . 1
= 265
b) Nilai Kredit Komponen Maksimum 100
c) Nilai Kredit Faktor
= 100 x 5 %
= 5
e. Likuiditas
1) Rasio Kredit yang Diberikan Terhadap Dana yang Diterima tahun 2004
LDR = %100Diterima yang Dana
Produktif Aktiva×
Keterangan :
Dana yang Diterima = Tabungan + Deposito + Antar Bank Pasiva + Modal
LDR = %10010.407.485 Rp8.831.792 Rp
×
= 84,86 %
Hasil yang didapatkan menunjukkan Aktiva Produktif (AP) yang
dimiliki oleh PT. BPR Nusamba Banguntapan pada tahun 2005 mampu
menjamin dana yang diterima tahun 2005 sebesar 84,86%.
a) Nilai Kredit Komponen
= {( 115 % - 84,86 % ) : 1 % x 4 }
= 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
b) Nilai Kredit Komponen Maksimum 100
c) Nilai Kredit Faktor
= 100 x 5 %
= 5
2) Rasio Alat Likuid Terhadap Hutang Lancar tahun 2005
= %100Lancar Hutang
LikuidAlat ×
Komponen Alat Likuiditas Komponen Hutang Lancar
Kas : 145.603 Kewajiban : 16.418
Antar Bank Aktiva :686.212.1
+ Tabungan :3.940.021
Tabungan Bank Lain : 0 - Deposito :3.917.700 +
Total :1.358.289 Total :7.874.139
Rasio Alat Likuid terhadap Hutang Lancar adalah :
= %1007.874.139 Rp1.358.289 Rp
×
= 17,25 %
Hasil yang didapatkan menunjukkan alat likuid yang dimiliki oleh PT.
BPR Nusamba Banguntapan pada tahun 2005 sebesar 17,25% dari Aktiva
Produktif (AP) tahun 2005.
a) Nilai Kredit Komponen
= ( 17,25 % : 0,05 % ) . 1
= 345
b) Nilai Kredit Komponen Maksimum 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
c) Nilai Kredit Faktor
= 100 x 5 %
= 5
Setelah perhitungan tingkat kesehatan bank dengan variabel CAMEL tersebut
di atas, maka secara ringkas dapat disajikan sebagai berikut.
TABEL V. 18. Nilai Tingkat Kesehatan Bank dengan Variabel CAMEL
tahun 2003 - 2005 C A M E L No. Tahun
a b c d e f g h i Y
1 2003 30 25 5 10 9,83 5 5 5 5 99,83 2 2004 30 25 2,88 10 9,83 5 5 5 5 97,71 3 2005 30 25 3,08 10 9,83 5 5 5 5 97,91
Sumber : Data Sekunder Diolah, PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2003 – 2005.
Keterangan :
C : Capital (Modal)
A : Asset (Aktiva)
M : Management (Manajemen)
E : Earning (Rentabilitas)
L : Liquidity (Likuiditas)
a : Nilai kredit faktor perbandingan antara modal terhadap ATMR
b : Nilai kredit faktor perbandingan antara aktiva produktif diklasifikasikan
terhadap aktiva produktif
c : Nilai kredit faktor perbandingan antara Penyisihan Penghapusan Aktiva
Produktif (PPAP) terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Wajib
Dibentuk (PPAWD)
d : Nilai kredit faktor manajemen umum
e : Nilai kredit faktor manajemen resiko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
f : Nilai kredit faktor perbandingan antara laba sebelum pajak terhadap total
asset
g : Nilai kredit faktor perbandingan antara biaya operasional terhadap
pendapatan operasional
h : Nilai kredit faktor perbandingan antara aktiva produktif terhadap dana yang
diterima
i : Nilai kredit faktor perbandingan antara alat likuiditas terhadap hutang lancar
Y : Nilai kredit faktor per tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
C. Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Bank PT. BPR Nusamba Banguntapan
Tahun 2003 - 2005
1. Tingkat Kesehatan PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2003.
Dari Tabel V.19 tercermin bahwa penilaian tingkat kesehatan PT. BPR
Nusamba Banguntapan tahun 2003 menunjukkan nilai kredit 99,83 atau
prediksi sehat. Prediksi tersebut bisa dilihat dari hasil penilaian faktor dan
komponen sebesar 99,83. Dari hasil penilaian tingkat kesehatan PT. BPR
Nusamba Banguntapan dapat dikatakan bahwa pengelolaan operasional
bidang perkreditan telah berjalan dengan baik.
Tabel V. 19 juga menunjukkan perihal prestasi yang dimiliki oleh PT.
BPR Nusamba Banguntapan pada tahun 2003. Hal ini dapat dipastikan
karena cukup maksimalnya pencapaian nilai kredit beberapa faktor dan
komponen yang ada. Faktor – faktor tersebut adalah sebagai berikut.
a. Capital (Permodalan)
Pencapaian rasio kecukupan modal (CAR) pada tahun 2003
sebesar 28.32 % atau nilai kredit sebesar 100. Ini menunjukkan bahwa
modal minimum yang harus disediakan telah berada di atas batas yang
telah ditentukan, di mana besarnya rasio penyediaan modal minimum
untuk tahun 2003 adalah sebesar 8 %. Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM) untuk tahun 2003 adalah sebesar Rp
392.490.000,00. lihat tabel (V.3). Jumlah modal yang dicapai pada tahun
2003 cukup besar yaitu sebesar Rp 1.389.358.000,00. Hal ini
dikarenakan laba yang dihasilkan dan modal yang disetor cukup besar.
Pencapaian rasio modal ini menyumbangkan nilai kredit terhadap tingkat
kesehatan sebesar 30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
b. Kualitas Aktiva Produktif
Penilaian Kualitas Aktiva Produktif terdiri dari 2 komponen.
1) Rasio Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan terhadap Aktiva
Produktif
Pencapaian rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan sebesar
0,77 % atau dengan nilai kredit 100 (lihat tabel V.19) yang
mencerminkan besarnya kredit dengan tingkat kolektibilitas lancar.
Pada tahun 2003 ini, kolektibilitas kredit digolongkan lancar
mencapai 98,38 % (lihat tabel V.4). Rasio ini menyumbangkan nilai
kredit sebesar 25.
2) Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif yang Diwajibkan
Pencapaian rasio ini sebesar 119,49 % atau nilai kredit sebesar
119. Besarnya penyisihan penghapusan aktiva prouktif tahun 2003
sebesar Rp 60.220.000,00 (lihat tabel V.1). Pengelolaan faktor
pembentuk rasio tahun 2003 ini sudah maksimal yaitu dengan
menyumbangkan nilai kredit untuk tingkat kesehatan sebesar 5.
c. Manajemen
Penilaian manajemen pada PT. BPR Nusamba Banguntapan
menghasilkan 24 jawaban positif dan 1 jawaban negatif atau nilai
kredit sebesar 99. Dari hasil tersebut berarti aspek – aspek manajemen
yang disyaratkan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik yaitu
dengan menyumbangkan nilai kredit untuk tingkat kesehatan sebesar
19,83.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
d. Earning Ability (Rentabilitas)
Penilaian kualitas terhadap rentabilitas didasarkan pada dua rasio, yaitu :
1) Return On Asset (ROA)
Salah satu komponen yang ikut mempengaruhi tingkat
kesehatan bank adalah tingginya perolehan nilai kredit dari tingkat
rentabilitas yang disebabkan oleh maksimalnya pencapaian laba.
ROA pada tahun 2003 ini sebesar 10,22 % atau nilai kredit sebesar
100. Ini berarti PT. BPR Nusamba Banguntapan telah mampu meraih
laba atas pendayagunaan aktiva. Rasio ini menyumbangkan nilai
kredit untuk tingkat kesehatan sebesar 5.
2) Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
Pencapaian rasio ini sebesar 69,88 % atau nilai kredit sebesar
100. Hal ini mencerminkan bahwa hasil usaha sebagian besar
diperoleh dari kredit, khususnya penerimaan bunga pinjaman.
Apabila penerimaan bunga pada tahun 2003 mengalami penundaan
atau bahkan tidak tertagih, maka hasil penilaian atas rasio laba
sebelum pajak terhadap total aset dan biaya operasional terhadap
pendapatan akan rendah dan dengan demikian mempengaruhi hasil
penilaian rentabilitas. Rasio ini mampu menyumbangkan nilai kredit
5 untuk tingkat kesehatan.
e. Liquidity (Likuiditas)
Dalam penilaian likuiditas, penilaian kualitas terhadap likuiditas
didasarkan pada dua rasio.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
1) Rasio Aktiva Produktif terhadap Dana yang Diterima
Pada tahun 2003 ini, nilai rasio sebesar 79,31 %. Hal ini
menunjukkan bahwa tujuan penetapan LDR untuk menjaga likuiditas
yang secara optimal dipertanggungjawabkan oleh bank hampir dapat
dicapai. Rasio ini telah menyumbangkan nilai kredit untuk tingkat
kesehatan sebesar 5.
2) Rasio Alat Likuid terhadap Hutang Lancar
Pada tahun ini, rasio alat likuid terhadap hutang lancar yang
dihasilkan sebesar 41,54 %. Nilai ini merupakan nilai yang
maksimum, ini berarti bahwa alat likuid yang digunakan untuk
menjamin hutang lancar dalam kondisi baik. Rasio ini
menyumbangkan nilai kredit untuk tingkat kesehatan sebesar 5.
TABEL V. 19. PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN TAHUN 2003
2003 No. Faktor yang
Dinilai KOMPONEN
Rasio (%) (1)
Nilai
(2)
Bobot (%) (3)
NK x Bobot
(4) 1 Modal
(Capital) Rasio Modal terhadap ATMR
28,32 100 30 30
2 Aktiva (Asset)
a. Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif
b. Rasio PPAP terhadap PPAWD
0,77
119,49
100
100
25 5
25 5
3 Manajemen (Management)
a. Manajemen Umum b. Manajemen Risiko
40 59
100 98
10 10
10 9,83
4 Rentabilitas (Earning)
a. Rasio laba sebelum pajak terhadap total asset
b. Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasiona l
10,22
69,88
100
100
5 5
5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
5 Likuiditas (Liquidity)
a. Rasio aktiva produktif terhadap dana yang diterima
b. Rasio alat likuid terhadap hutang lancar
79,31
41,54
100
100
5 5
5 5
6 TOTAL 99,83
7 Kriteria Kesehatan Sehat
8 Pelaksanaan Ketentuan BMPK 0
Jumlah Nilai Kredit Faktor 99,83
Kriteria Kesehatan SEHAT
Sumber : Data Sekunder Diolah, PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2003.
Keterangan :
Penilaian Kriteria kesehatan :
a. Nilai kredit antara 81 – 100 diberi predikat sehat
b. Nilai kredit antara 66 – 81 diberi predikat cukup sehat
c. Nilai kredit antara 51 – 66 diberi predikat kurang sehat
d. Nilai kredit antara 0 – 51 diberi predikat tidak sehat
2. Tingkat Kesehatan PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2004.
Seperti yang tercermin pada tabel V.20, penilaian tingkat kesehatan
PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2004 menunjukkan nilai kredit 97,71
% atau prediksi sehat. Prediksi tersebut berasal dari hasil penilaian faktor dan
komponen sebesar 97,71. Dari hasil penilaian tingkat kesehatan PT. BPR
Nusamba Banguntapan dapat dikatakan bahwa pengelolaan operasional
bidang perkreditan telah berjalan dengan baik.
Pada tabel V.20 dapat kita lihat perihal prestasi yang dimiliki PT. BPR
Nusamba Banguntapan pada tahun 2004. Dapat dipastikan bahwa faktor –
faktor yang menyebabkan tingginya kesehatan PT. BPR Nusamba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Banguntapan dalam tahun 2004 karena cukup maksimalnya pencapaian nilai
kredit beberapa faktor dan komponen yang ada. Faktor – faktor tersebut antara
lain sebagai berikut.
a. Capital (Permodalan)
Pencapaian rasio kecukupan modal (CAR) tahun 2004 sebesar 27,52 %
atau nilai kredit sebesar 100, berarti modal minimum yang harus
disediakan telah berada di atas batas yang telah ditentukan di mana
besarnya rasio penyediaan modal minimum terhadap aktiva tertimbang
menurut risiko bagi perbankan sebesar 8 %. Kewajiban penyediaan modal
minimum untuk tahun 2004 adalah sebesar Rp 506.349.000,00 (lihat tabel
V.7). Pada tahun 2004, jumlah modal yang dicapai cukup besar yaitu Rp
1.742.031.000,00. Hal ini dikarenakan laba yang diperoleh dan juga modal
yang disetor cukup besar. Pencapaian rasio modal ini menyumbangkan
nilai kredit terhadap tingkat kesehatan sebesar 30.
b. Kualitas Aktiva Produktif (Asset)
Penilaian kualitas aktiva produktif terdiri dari 2 komponen.
1) Rasio Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan terhadap Aktiva
Produktif
Pencapaian rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan sebesar
1,49 % atau dengan nilai kredit 100 (lihat tabel V.20) yang
mencerminkan besarnya kredit dengan tingkat kolektibilitas lancar.
Pada tahun 2004 ini, kolektibilitas kredit digolongkan lancar mencapai
97,08 % (lihat tabel V.8). Rasio ini menyumbangkan nilai kredit
sebesar 25.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
2) Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif yang Diwajibkan
Pencapaian rasio ini sebesar 57,63 % atau nilai kredit sebesar 58.
Besarnya penyisihan penghapusan aktiva prouktif tahun 2004 sebesar
Rp 30.422.000,00 (lihat tabel V.1). Pengelolaan faktor pembentuk
rasio tahun 2003 ini sudah maksimal yaitu dengan menyumbangkan
nilai kredit untuk tingkat kesehatan sebesar 5.
c. Manajemen
Penilaian manajemen pada PT. BPR Nusamba Banguntapan
menghasilkan 24 jawaban positif dan 1 jawaban negatif atau nilai
kredit sebesar 99. Dari hasil tersebut berarti aspek – aspek manajemen
yang disyaratkan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik yaitu
dengan menyumbangkan nilai kredit untuk tingkat kesehatan sebesar
19,83.
d. Earning Ability (Rentabilitas)
Penilaian kualitas terhadap rentabilitas didasarkan pada dua rasio.
1) Return On Asset (ROA)
Salah satu komponen yang ikut mempengaruhi tingkat
kesehatan bank adalah tingginya perolehan nilai kredit dari tingkat
rentabilitas yang disebabkan oleh maksimalnya pencapaian laba
usaha. ROA pada tahun 2004 ini sebesar 7,35 % atau nilai kredit
sebesar 100, yang merupakan gambaran bahwa pencapaian laba bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
terpenuhi. Ini berarti PT. BPR Nusamba Banguntapan telah mampu
meraih laba atas pendayagunaan aktiva. Rasio ini menyumbangkan
nilai kredit untuk tingkat kesehatan sebesar 5.
2) Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
Pencapaian rasio ini sebesar 74.12 % atau nilai kredit sebesar
100. Hal ini mencerminkan bahwa hasil usaha sebagian besar
diperoleh dari kredit, khususnya penerimaan bunga pinjaman.
Apabila penerimaan bunga pada tahun 2004 mengalami penundaan
atau bahkan tidak tertagih, maka hasil penilaian atas rasio laba
sebelum pajak terhadap total aset dan biaya operasional terhadap
pendapatan akan rendah dan dengan demikian mempengaruhi hasil
penilaian rentabilitas. Rasio ini mampu menyumbangkan nilai kredit
5 untuk tingkat kesehatan.
e. Liquidity (Likuiditas)
Dalam penilaian likuiditas, penilaian kualitas terhadap likuiditas
didasarkan pada dua rasio.
1) Rasio Aktiva Produktif terhadap Dana yang Diterima
Pada tahun 2004 ini, nilai rasio sebesar 79,29 %. Hal ini
menunjukkan bahwa tujuan penetapan LDR untuk menjaga likuiditas
yang secara optimal dipertanggungjawabkan oleh bank hampir dapat
dicapai. Rasio ini telah menyumbangkan nilai kredit untuk tingkat
kesehatan sebesar 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
2) Rasio Alat Likuid terhadap Hutang Lancar
Pada tahun ini, rasio alat likuid terhadap hutang lancar yang
dihasilkan sebesar 34,48 %. Nilai ini merupakan nilai yang
maksimum, ini berarti bahwa alat likuid yang digunakan untuk
menjamin hutang lancar dalam kondisi baik. Rasio ini
menyumbangkan nilai kredit untuk tingkat kesehatan sebesar 5.
TABEL V. 20. PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN TAHUN 2004
2004 No. Faktor yang Dinilai
KOMPONEN Rasio (%) (1)
Nilai
(2)
Bobot
(3)
NK x Bobot
(4) 1 Modal
(Capital) Rasio Modal terhadap ATMR
27,52 100 30 30
2 Aktiva (Asset)
a. Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif
b. Rasio PPAP terhadap PPAWD
1,49
57,63
100
58
25 5
25
2,88
3 Manajemen (Management)
a. Manajemen Umum b. Manajemen Resiko
40 59
100 98
10 10
10 9,83
4 Rentabilitas (Earning)
a. Rasio laba sebelum pajak terhadap total asset
b. Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional
7,35
74,12
100
100
5 5
5 5
5 Likuiditas (Liquidity)
a. Rasio aktiva produktif terhadap dana yang diterima
b. Rasio alat likuid terhadap hutang lancar
79,29
34,48
100
100
5 5
5 5
6 TOTAL 97,71
7 Kriteria Kesehatan Sehat
8 Pelaksanaan Ketentuan BMPK 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Jumlah Nilai Kredit Faktor 97,71
Kriteria Kesehatan SEHAT
Sumber : Data Sekunder Diolah, PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2004.
Keterangan :
Penilaian Kriteria kesehatan :
a. Nilai kredit antara 81 – 100 diberi predikat sehat
b. Nilai kredit antara 66 – 81 diberi predikat cukup sehat
c. Nilai kredit antara 51 – 66 diberi predikat kurang sehat
d. Nilai kredit antara 0 – 51 diberi predikat tidak sehat
3. Tingkat Kesehatan PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2005.
Seperti yang tercermin pada tabel V.21, penilaian tingkat kesehatan
PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun2005 menunjukkan nilai kredit 97,91
atau prediksi sehat. Prediksi tersebut berasal dari hasil penilaian faktor dan
komponen sebesar 97,91. Hasil tersebut tidak dikurangi penalti karena tidak
ada pelanggaran dalam pelaksanaan BMPK (Batas Maksimum Pemberian
Kredit).
Tabel V.21 juga menunjukkan perihal prestasi yang dimiliki PT. BPR
Nusamba Banguntapan pada tahun 2005. Dapat dipastikan bahwa faktor –
faktor yang menyebabkan tingginya kesehatan PT. BPR Nusamba
Banguntapan dalam tahun 2005 karena cukup maksimalnya pencapaian nilai
kredit beberapa faktor dan komponen yang ada. Faktor – faktor tersebut antara
lain sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
a. Capital (Permodalan)
Pencapaian rasio kecukupan modal (CAR) tahun 2005 sebesar 22,44 %
atau nilai kredit sebesar 100, berarti modal minimum yang harus
disediakan telah berada di atas batas yang telah ditentukan di mana
besarnya rasio penyediaan modal minimum terhadap aktiva tertimbang
menurut risiko bagi perbankan sebesar 8 %. Kewajiban penyediaan modal
minimum untuk tahun 2004 adalah sebesar Rp 758.074.000,00 (lihat tabel
V.11). Pada tahun 2004, jumlah modal yang dicapai cukup besar yaitu Rp
2.126.375.000,00. Hal ini dikarenakan laba yang diperoleh dan juga modal
yang disetor cukup besar. Pencapaian rasio modal ini menyumbangkan
nilai kredit terhadap tingkat kesehatan sebesar 30.
b. Kualitas Aktiva Produktif (Asset)
Penilaian kualitas aktiva produktif terdiri dari 2 komponen.
1) Rasio Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan terhadap Aktiva
Produktif
Pencapaian rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan sebesar
0,95 % atau dengan nilai kredit 100 (lihat tabel V.21) yang
mencerminkan besarnya kredit dengan tingkat kolektibilitas lancar.
Pada tahun 2005 ini, kolektibilitas kredit digolongkan lancar mencapai
98,11 % (lihat tabel V.12). Rasio ini menyumbangkan nilai kredit
sebesar 25.
2) Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif yang Diwajibkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Pencapaian rasio ini sebesar 61,57 % atau nilai kredit sebesar 62.
Besarnya penyisihan penghapusan aktiva produktif tahun 2005 sebesar
Rp 23.602.000,00 (lihat tabel V.1). Pengelolaan faktor pembentuk
rasio tahun 2003 ini sudah maksimal yaitu dengan menyumbangkan
nilai kredit untuk tingkat kesehatan sebesar 3,08.
c. Manajemen
Penilaian manajemen pada PT. BPR Nusamba Banguntapan
menghasilkan 24 jawaban positif dan 1 jawaban negatif atau nilai
kredit sebesar 99. Dari hasil tersebut berarti aspek – aspek manajemen
yang disyaratkan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik yaitu
dengan menyumbangkan nilai kredit untuk tingkat kesehatan sebesar
19,83.
d. Earning Ability (Rentabilitas)
Penilaian kualitas terhadap rentabilitas didasarkan pada dua rasio.
1) Return On Asset (ROA)
Salah satu komponen yang ikut mempengaruhi tingkat
kesehatan bank adalah tingginya perolehan nilai kredit dari tingkat
rentabilitas yang disebabkan oleh maksimalnya pencapaian laba
usaha. ROA pada tahun 2005 ini sebesar 5,56 % atau nilai kredit
sebesar 100, yang merupakan gambaran bahwa pencapaian laba
bisa terpenuhi. Ini berarti PT. BPR Nusamba Banguntapan telah
mampu meraih laba atas pendayagunaan aktiva. Rasio ini
menyumbangkan nilai kredit untuk tingkat kesehatan sebesar 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
2) Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
Pencapaian rasio ini sebesar 78,82 % atau nilai kredit sebesar
100. Hal ini mencerminkan bahwa hasil usaha sebagian besar
diperoleh dari kredit, khususnya penerimaan bunga pinjaman.
Apabila penerimaan bunga pada tahun 2005 mengalami penundaan
atau bahkan tidak tertagih, maka hasil penilaian atas rasio laba
sebelum pajak terhadap total aset dan biaya operasional terhadap
pendapatan akan rendah dan dengan demikian mempengaruhi hasil
penilaian rentabilitas. Rasio ini mampu menyumbangkan nilai
kredit 5 untuk tingkat kesehatan.
e. Liquidity (Likuiditas)
Dalam penilaian likuiditas, penilaian kualitas terhadap likuiditas
didasarkan pada dua rasio.
1) Rasio Aktiva Produktif terhadap Dana yang Diterima
Pada tahun 2005 ini, nilai rasio sebesar 84,86 %. Hal ini
menunjukkan bahwa tujuan penetapan LDR untuk menjaga likuiditas
yang secara optimal dipertanggungjawabkan oleh bank hampir dapat
dicapai. Rasio ini telah menyumbangkan nilai kredit untuk tingkat
kesehatan sebesar 5.
2) Rasio Alat Likuid terhadap Hutang Lancar
Pada tahun ini, rasio alat likuid terhadap hutang lancar yang
dihasilkan sebesar 17,25 %. Nilai ini merupakan nilai yang
maksimum, ini berarti bahwa alat likuid yang digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
menjamin hutang lancar dalam kondisi baik. Rasio ini
menyumbangkan nilai kredit untuk tingkat kesehatan sebesar 5.
TABEL V. 21. PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN TAHUN 2005
2005 No. Faktor yang
Dinilai KOMPONEN
Rasio (%) (1)
Nilai
(2)
Bobot
(3)
NK x Bobot
(4) 1 Modal
(Asset) Rasio Modal terhadap ATMR 22,44 100 30 30
2 Aktiva (Activa)
a. Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif
b. Rasio PPAP terhadap PPAWD
0,95
61,57
100
62
25 5
25
3,08 3 Manajemen
(Management) a. Manajemen Umum b. Manajemen Resiko
40 59
100 98
10 10
10 9,83
4 Rentabilitas (Earning)
a. Rasio laba sebelum pajak terhadap total asset
b. Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional
5,56
78,82
100
100
5 5
5
5
5 Likuiditas (Liquidity)
a. Rasio aktiva produktif terhadap dana yang diterima
b. Rasio alat likuid terhadap hutang lancar
84,86
17,25
100
100
5 5
5 5
6 TOTAL 97,91
7 Kriteria Kesehatan Sehat
8 Pelaksanaan Ketentuan BMPK 0
Jumlah Nilai Kredit Faktor 97,09
Kriteria Kesehatan SEHAT
Sumber : Data Sekunder Diolah, PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Keterangan :
Penilaian Kriteria kesehatan :
a. Nilai kredit antara 81 – 100 diberi predikat sehat
b. Nilai kredit antara 66 – 81 diberi predikat cukup sehat
c. Nilai kredit antara 51 – 66 diberi predikat kurang sehat
d. Nilai kredit antara 0 – 51 diberi predikat tidak sehat
D. Analisis Tingkat Kesehatan Bank PT. BPR Nusamba Banguntapan Tahun
2003 – 2005
Penilaian tingkat kesehatan bank PT. BPR Nusamba Banguntapan
mempunyai bobot yang berbeda – beda dari tahun ke tahun. Tabel V.22
menunjukkan prestasi yang dapat dicapai dan dimiliki oleh PT. BPR Nusamba
Bangutapan dari tahun 2003 - 2005. Pada tahun 2003, prestasi yang dicapai
dengan bobot sebesar 99,83. Pada tahun 2004 mengalami penurunan sebesar 2,12
atau senilai 97,71. Sedangkan pada tahun 2005 mengalami peningkatan dari tahun
2004 sebesar 0,2 atau 97,91.
TABEL V. 22. TINGKAT KESEHATAN PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN TAHUN 2003 – 2005
Tahun Tingkat Kesehatan Kriteria Kesehatan
Persentase ( % )
2003 99,83 Sehat 2004 97,71 Sehat - 2,12 2005 97,91 Sehat 0,20
Sumber : Penilaian Tingkat Kesehatan PT. BPR Nusamba Banguntapan diolah.
Penilaian tingkat kesehatan dari suatu waktu tidak dapat dijadikan pedoman,
karena tinggi rendahnya hanya untuk waktu yang bersifat temporer. Pada grafik 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
akan terlihat kecenderungan kenaikan dan penurunan yang bisa mengungkapkan
faktor – faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kesehatan itu sendiri.
96.597
97.598
98.599
99.5100
TingkatKesehatan
2003
2004
2005
Grafik 1. Tingkat kesehatan PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2003 - 2005
Seperti terlihat dalam grafik 1, pada tahun 2003 posisinya lebih baik
dibandingkan dengan tahun 2004 dan 2005. Tahun 2004 mengalami penurunan bila
dibandingkan tahun 2003. Sedangkan tahun 2005 mengalami kenaikan meskipun
tidak signifikan.
Tabel V.22 tentang tingkat kesehatan PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun
2003 sampai tahun 2005, menunjukkan bahwa tingkat kesehatan bank PT. BPR
Nusamba Banguntapan dari tahun 2003 sampai tahun 2005 mengalami kenaikan dan
penurunan. Tahun 2004, PT. BPR Nusamba Banguntapan mengalami penurunan
tingkat kesehatan sebesar 2,12% dari tahun 2003 sebesar 99,83 menjadi sebesar 97,71
pada tahun 2004. Sedangkan pada tahun 2005 mengalami kenaikan tingkat kesehatan
sebesar 0,16% menjadi 97,91.
Rasio Modal terhadap ATMR merupakan salah satu komponen yang ikut
mempengaruhi tingkat kesehatan bank PT. BPR Nusamba Banguntapan. Rasio modal
terhadap ATMR tahun 2003 sebesar 28,32%, tahun 2004 menurun menjadi 27,52%,
dan tahun 2005 kembali mengalami penurunan menjadi 22,44%. Penurunan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
secara terus menerus ini disebabkan oleh adanya salah satu komponen modal yang
terus menurun, yaitu laba tahun berjalan. Laba tahun berjalan periode tahun 2003
sebesar Rp 207.500, tahun 2004 sebesar Rp 194.765, dan tahun 2005 sebesar Rp
189.060. Gejala yang terjadi adalah adanya pertambahan jumlah modal yang tidak
sebanding dengan pertambahan jumlah ATMR. Seharusnya, untuk mendapatkan nilai
rasio modal terhadap ATMR supaya menjadi semakin baik, diperlukan pertambahan
jumlah modal yang lebih besar dibandingkan jumlah ATMR. Sedangkan untuk
jumlah nilai kredit tahun 2003 sampai tahun 2005 berada dalam posisi maksimal dan
stabil yaitu memiliki nilai bobot sebesar 30 untuk masing – masing tahun.
Hal – hal yang mempengaruhi naik turunnya tingkat kesehatan adalah faktor
Kualitas Aktiva Produktif yang terdiri dari 2 rasio. Pertama, rasio aktiva produktif
yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif. Rasio ini mengalami kenaikan dan
penurunan dari tahun ke tahun. Nilai rasio tahun 2003 sebesar 0,77%, tahun 2004
mengalami peningkatan menjadi sebesar 1,49%, dan tahun 2005 mengalami
penurunan menjadi sebesar 0,95%. Naik turunnya nilai – nilai rasio tersebut
menunjukkan adanya gejala bahwa nilai Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan
mengalami peningkatan dan penurunan. Nilai aktiva produktif diklasifikasikan tahun
2003 sebesar Rp 47.587, tahun 2004 mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp
111.065, dan tahun 2005 mengalami penurunan menjadi sebesar Rp 92.864 Kedua,
rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap penyisihan penghapusan
aktiva produktif wajib dibentuk. Kurang stabilnya faktor kualitas aktiva produktif
dapat dilihat dari rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap penyisihan
penghapusan aktiva produktif wajib dibentuk yang mengalami penurunan dari tahun
2003 ke tahun 2004 sebesar 2,12% dari nilai kredit 5 menjadi 2,88, dan kembali
mengalami peningkatan di tahun 2005 sebesar 0,20% sehingga nilai kredit menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
3,08. Hal tersebut dapat kita lihat pada tahun 2004, bahwa ternyata nilai penyisihan
penghapusan aktiva produktif relatif lebih kecil jika diband ingkan dengan nilai
penyisihan penghapusan aktiva produktif wajib dibentuk. Untuk mendapatkan nilai
yang maksimal, seharusnya nilai penyisihan penghapusan aktiva produktif lebih besar
daripada nilai penyisihan penghapusan aktiva produktif wajib dibentuk. Hal yang
sama juga terjadi pada tahun 2005 yang memiliki nilai penyisihan penghapusan aktiva
produktif lebih kecil dibandingkan dengan nilai penyisihan penghapusan aktiva
produktif wajib dibentuk.
Manajemen juga merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan.
Faktor ini terdiri dari 2 aspek. Pertama, aspek manajemen umum yang terdiri dari 10
pernyataan mendapatkan penilaian yang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil
kuisioner yang diisi oleh pihak perusahaan.Kedua, aspek manajemen resiko. Nilai
yang tidak maksimal terdapat pada bagian ini. Pada manajemen resiko, dalam hal
risiko kepemilikan dan pengurus, perusahaan menyatakan bahwa Dewan Komisaris
tidak sepenuhnya melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan tugas
Direksi. Pernyataan tersebut yang menyebabkan nilai kredit faktor manajemen,
khususnya manajemen risiko menjadi berkurang.
Hal lain yang ikut mempengaruhi tingkat kesehatan bank PT. BPR Nusamba
Banguntapan adalah rasio laba sebelum pajak terhadap total asset. Rasio ini terus
mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Nilai rasio tahun 2003 sebesar 10,22%,
tahun 2004 sebesar 7,35%, dan tahun 2005 sebesar 5,56%. Gejala yang ditimbulkan
dengan adanya penurunan rasio ini adalah berkurangnya laba sebelum pajak dari
tahun ke tahun. Laba sebelum pajak tahun 2003 sebesar Rp 567.856, tahun 2004
sebesar Rp 531.470, dan tahun 2005 sebesar Rp 515.173. Rasio biaya operasional
terhadap pendapatan operasional juga ikut mempengaruhi tingkat kesehatan bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Rasio ini justru mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Nilai rasio tahun 2003
sebesar 69,88%, tahun 2004 sebesar 74,12%. Dan tahun 2005 sebesar 78,82%. Gejala
yang ditimbulkan adalah adanya peningkatan jumlah biaya operasional dari tahun
2003 sebesar Rp 1.309.429, tahun 2004 menjadi sebesar Rp 1.480.252, dan tahun
2005 kembali mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp 1.917.516.
Likuiditas juga merupakan salah satu hal yang ikut mempengaruhi tingkat
kesehatan bank PT. BPR Nusamba Banguntapan. Faktor ini terdiri dari 2 rasio.
Pertama, Rasio Aktiva Produktif (AP) terhadap dana yang diterima yang mengalami
penurunan dari tahun 2003 ke tahun 2004 sebesar 0,02% dari 79,31% menjadi
79,29%, dan mengalami kenaikan sebesar 5,57% dari tahun 2004 sebesar 79,29%
menjadi 84,86% di tahun 2005. Gejala yang ditimbulkan adalah adanya peningkatan
Aktiva Produktif (AP) dari tahun 2003 sebesar Rp 6.158.148, tahun 2004 menjadi
sebesar Rp 7.458.067, dan tahun 2005 sebesar Rp 8.831.792. Sedangkan jumlah dana
yang diterima tahun 2003 sebesar Rp 7.764.655, tahun 2004 sebesar Rp 9.406.062,
dan tahun 2005 sebesar Rp 10.407.485. Kedua , rasio alat likuid terhadap hutang
lancar tahun 2003 sebesar 41,54%, tahun 2004 sebesar 34,48%, dan tahun 2005
sebesar 17,25%. Gejala yang ditimbulkan adalah adanya peningkatan jumlah alat
likuid pada tahun 2003 sebesar Rp 1.917.098, tahun 2004 menjadi sebesar Rp
1.997.480, dan pada tahun 2005 menjadi sebesar Rp 1.358.289.
Analisis faktor – faktor pembentuk tingkat kesehatan bank dari tahun 2003 –
2005 adalah sebagai berikut.
1. Permodalan (Capital)
Modal merupakan salah satu faktor yang menentukan kekuatan bank dan
sistem perbankan, demikian pula PT. BPR Nusamba Banguntapan yang
meletakkan modal sebagai faktor mutu manajemen dan asset, likuiditas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
kekuatan ekonomi. Pertumbuhan modal sangat perlu diperhatikan karena modal
mempunyai fungsi operasi dan pengatur. Di PT. BPR Nusamba Banguntapan,
fungsi operasi modal meliputi penyediaan dana untuk penyewaan gedung,
penyangga untuk menyerap kerugian operasi yang terjadi. Selain itu, modal juga
berfungsi untuk mengatur pinjaman dan investasi bank.
Dari tabel V.23 dapat dibuat grafik untuk melihat kecenderungan kenaikan
dan penurunan dari rasio permodalan dan juga untuk mengetahui sebab – sebab
terjadinya penurunan dan kenaikan tersebut. Pertumbuhan modal PT. BPR
Nusamba Banguntapan dari tahun ke tahun cukup besar. Pertumbuhan modal
memang dapat meningkatkan rasio permodalan tetapi juga harus selaras dengan
pertumbuhan ATMR.
Rasio permodalan tahun 2004 mengalami penurunan jika dibandingkan
tahun 2003. Sedangkan tahun 2005 juga mengalami penurunan jika dibandingkan
dengan rasio permodalan tahun 2004. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan ATMR
yang juga meningkat lebih cepat daripada pertumbuhan modal.
TABEL V. 23. PERTUMBUHAN CAPITAL ADEQUACY RATIO PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN TAHUN 2003 – 2005
Tahun CAR ( % ) Modal ATMR 2003 28,32 1.389.358 4.906.121 2004 27,52 1.742.031 6.329.358 2005 22,44 2.126.375 9.475.927
Sumber : Tabel Penilaian Tingkat Kesehatan Tahun 2003 – 2005 diolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
0
5
10
15
20
25
30
CAR
2003
2004
2005
Grafik 2. Capital Adequacy Ratio ( CAR )
Perhitungan kecukupan ATMR sangat berpengaruh terhadap rasio
permodalan, karena pertumbuhan ATMR pada umumnya lebih cepat daripada
pertumbuhan modal. Pertumbuhan ATMR yang sebagian besar berasal dari
pemberian fasilitas kredit merupakan cermin pencapaian pertumbuhan volume
usaha sebagai sasaran dari kebijakan manajemen. Agar pertumbuhan ATMR
terkendali, diperlukan adanya pengelolaan yang baik dan efektif dalam
penanaman aktiva.
Untuk menjaga supaya PT. BPR Nusamba Banguntapan tetap berkembang
dengan peningkatan deposito dan aset yang menghasilkan pendapatan, maka harus
memperluas dasar modalnya, tetapi pada saat yang bersamaan juga harus menjaga
tingkat risiko tetap konstan.
2. Kualitas Aktiva Produktif
Penilaian kualitas aktiva produktif terdiri dari dua komponen yaitu rasio
aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif dan rasio
penyisihan penghapusan piutang terhadap penyisihan penghapusan piutang wajib
dibentuk. Tabel V.24 dan grafik 3 menunjukkan perkembangan kedua rasio
tersebut dari tahun 2003 – 2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
TABEL V. 24. RASIO AKTIVA PRODUKTIF DIKLASIFIKASIKAN TERHADAP AKTIVA PRODUKTIF DAN RASIO PENYISIHAN PENGHAPUSAN PIUTANG TERHADAP PENYISIHAN PENGHAPUSAN WAJIB DIBENTUK
Tahun Rasio aktiva produktif
diklasifikasikan terhadap aktiva produktif
( % )
Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap
penyisihan penghapusan wajib dibentuk ( % )
2003 0,77 119,49 2004 1,49 57,63 2005 0,95 61,57
Sumber : Penilaian tingkat kesehatan PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2003 –
2005 diolah.
0
20
40
60
80
100
120
Kualitas Aktiva
2003
2004
2005
Grafik 3. Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif dan
rasio penyisihan penghapusan piutang terhadap penyisihan penghapusan
piutang yang wajib dibentuk
Apabila dilihat dari grafik 3, maka perkembangan rasio aktiva produktif yang
diklasifikasikan terhadap aktiva produktif pada tahun 2003 – 2005 mengalami
peningkatan dan penurunan. Untuk rasio penyisihan penghapusan piutang terhadap
penyisihan penghapusan piutang wajib dibentuk juga terjadi penurunan pada tahun
2004 jika dibandingkan dengan tahun 2003. Sedangkan pada tahun 2005 mengalami
peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2004. Hal ini tidak terlepas dari
pengaruh keadaan ekonomi yang tidak stabil. Memperhatikan tata cara penghitungan
aktiva produktif yang diklasifikasikan, maka dapat dikatakan bahwa unsur yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
paling berpengaruh dalam rasio kualitas aktiva produktif adalah kolektibilitas kredit.
Dengan kata lain, apabila kolektibilitas kredit yang diberikan rendah, maka kualitas
aktiva produktif menjadi rendah dan nilai kredit juga rendah.
3. Manajemen
Untuk mencapai hasil yang terbaik dalam penilaian komponen manajemen
diperlukan adanya manajemen lapisan bawah, menengah, maupun manajer puncak
yang mampu bertindak sebagi perencana, pengorganisasi, pemimpin, dan pendelegasi
wewenang, karena hasil manajemen yang baik akan mempengaruhi faktor dan
komponen yang dinilai dalam penilaian tingkat kesehatan bank. Tabel V.25 dan grafik
4 menunjukkan perkembangan rasio manajemen dari tahun 2003 – 2005.
TABEL V. 25. RASIO MANAJEMEN UMUM DAN MANAJEMEN RISIKO PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN TAHUN 2003 – 2005
Tahun Manajemen Umum Manajemen Risiko
2003 10 14 2004 10 14 2005 10 14
Sumber : Penilaian tingkat kesehatan PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2003 – 2005
0
24
6
810
12
14
ManajemenUmum
ManajemenRisiko
2003
2004
2005
Grafik 4. Manajemen PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2003 – 2005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Manajemen PT. BPR Nusamba Banguntapan dari tahun 2003 – 2005 relatif stabil,
karena sistem manajemen yang dijalankan dirasa sudah cukup memadai. Di dalam
penilaian ini, komponen yang paling besar pengaruhnya adalah manajemen umum,
karena faktor Sumber Daya Manusia termasuk dalam aspek manajemen umum.
4. Rentabilitas
Apabila diperhatikan, penilaian rentabilitas ini merupakan cerminan dari
hasil usaha yang sebagian besar diperolah dari operasional perkreditan khususnya
penerimaan bunga.
TABEL V. 26. ROA DAN RASIO EFISIENSI PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN TAHUN 2003 – 2005
Tahun ROA ( % ) Rasio Efisiensi ( % ) 2003 10,22 69,88 2004 7,35 74,12 2005 5,56 78,82
Sumber : Penilaian tingkat kesehatan PT. BPR Nusamba Banguntapan 2003 – 2005
01020304050607080
ROA Rasio Efisiensi
2003
2004
2005
Grafik 5. ROA &Rasio Efisiensi PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2003 -2005
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa dari setiap tahun antara tahun 2003
sampai 2004 terjadi penurunan nilai ROA. Kalau dilihat dari tingkat laba yang
diperoleh memang terjadi peningkatan laba, tetapi tidak sebanding dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
penambahan asset yang dilakukan. Sedangkan untuk rasio efisiensi, terjadi
kenaikan dari tahun ke tahun. Kalau dilihat dari perkembangan perolehan laba,
usaha bank yang dilakukan di luar operasional cenderung memakan banyak biaya
sehingga mengurangi laba operasional yang diperoleh.
5. Likuiditas
Likuiditas merupakan salah satu persoalan yang terus menerus dihadapi oleh
manajemen PT. BPR Nusamba Banguntapan. Jumlah likuiditas yang dibutuhkan
tergantung pada jumlah naik turunnya dana yang diterima dan permintaan
pinjaman. Perubahan LDR PT. BPR Nusamba Banguntapan dari tahun ke tahun
tercermin pada tabel V.27 berikut.
TABEL V. 27. LDR DAN RASIO ALAT LIKUIDASI
TERHADAP HUTANG LANCAR PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN 2003 – 2005
Tahun Loan to Deposit Ratio
( LDR ) % Alat Likuidasi terhadap Hutang
Lancar 2003 79,31 41,54 2004 79,29 34,48 2005 84,86 17,25
Sumber : Penilaian tingkat kesehatan PT. BPR Nusamba Banguntapan 2003 – 2005
0
20
40
60
80
100
LDR Alat Likuidasi
2003
2004
2005
Grafik 6. LDR & Rasio alat likuiditas terhadap hutang lancar PT. BPR Nusamba
Banguntapan tahun 2003 – 2005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Dari grafik di atas dapat kita lihat bahwa LDR pada tahun 2004 mengalami
penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2003, sedangkan pada tahun 2005
mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2004. Hal semacam ini
disebabkan karena besarnya kredit yang diberikan dapat diimbangi dengan dana
yang diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data mengenai tingkat kesehatan bank
PT. BPR Nusamba Banguntapan dalam kurun waktu 2003 sampai 2005 dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut.
1. Tingkat kesehatan bank PT. BPR Nusamba Banguntapan dari tahun 2003 sampai
2005 ditinjau dari penilaian CAR, dalam keadaan sehat dengan nilai rata – rata
CAR sebesar 26,09 dan nilai rata – rata kredit faktor sebesar 30. Nilai CAR PT.
BPR Nusamba Banguntapan dari tahun 2003 – 2005 sebagai berikut 28,32%,
27,52%, dan 22,44%, dan nilai kredit faktornya sebesar 30%, 30%, dan 30%,
sehingga secara parsial nilai CAR PT. BPR Nusamba Banguntapan dari tahun
2003 – 2005 dalam keadaan sehat.
2. Tingkat kesehatan PT. BPR Nusamba Banguntapan dari tahun 2003 – 2005
ditinjau dari penilaian kualitas aktivanya, menghasilkan nilai rasio aktiva
produktif diklasifikasikan terhadap aktiva produktif sebagai berikut : 0,77%,
1,49%, dan 0,95%. Sedangkan nilai rasio cadangan penghapusan piutang yang
wajib dibentuk adalah sebagai berikut: 119,49%, 57,63%, dan 61,57%. Hasil
penelitian di atas dapat menunjukkan bahwa dari kurun waktu 2003 – 2005,
kualitas aktiva produktifnya dalam keadaan sehat. Hal ini bisa dilihat dari hasil
perolehan nilai kredit yang mendukung tingkat kesehatan bank dari tahun 2003
– 2005 sebagai berikut : 30%, 27,88%, dan 28,08%. Secara keseluruhan, aktiva
produktif PT. BPR Nusamba Banguntapan tahun 2003 – 2005 berada dalam
kondisi sehat dengan nilai rata – rata kredit faktor sebesar 28,65.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
3. Tingkat kesehatan PT. BPR Nusamba Banguntapan dari tahun 2003 – 2005
ditinjau dari penilaian manajemennya, dalam keadaan sehat dengan nilai kredit
faktor masing – masing periode sama yaitu 19,83. Semua nilai faktor kredit ini
mendekati nilai sempurna yaitu 20%. Secara keseluruhan, manajemen PT. BPR
Nusamba Banguntapan dalam tahun 2003 – 2005 berada dalam keadaan sehat
dengan nilai kredit faktor rata – rata sebesar 19,83.
4. Tingkat kesehatan bank PT. BPR Nusamba Banguntapan dari tahun 2003 –
2005 ditinjau dari penilaian rentabilitas, menghasilkan ROA sebesar 10,22%,
7,35%, dan 5,56% dan nilai rasio efisiensi sebesar 69,88%, 74,12%, dan
78,82%. Nilai – nilai tersebut menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 2003 –
2005 nilai rentabilitas berada dalam keadaan sehat. Keadaan sehat tersebut dapat
kita lihat dari nilai kredit faktor yang menyumbangkan faktor rentabilitas, yaitu
10%, 10%, dan 10%. Secara keseluruhan, nilai rentabilitas PT. BPR Nusamba
Banguntapan tahun 2003 – 2005 dalam keadaan sehat dengan nilai rata – rata
kredit faktor sempurna yaitu 10.
5. Tingkat kesehatan bank PT. BPR Nusamba Banguntapan dari tahun 2003 –
2005 ditinjau dari penilaian likuiditas dalam keadaan sehat dengan nilai rata –
rata kredit faktor sebesar 10. Nilai likuiditas ini dinyatakan sehat karena nilai
likuiditas mendekati nilai sempurna yaitu 10 %. Secara parsial nilai kredit faktor
likuiditas PT. BPR Nusamba Banguntapan dari tahun 2003 – 2005 sebesar 10%,
10%, dan 10%, sehingga secara parsial nilai likuiditas PT. BPR Nusamba
Banguntapan berada dalam keadaan sehat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
B. Saran
Dari kesimpulan di atas, dapat diketahui bahwa PT. BPR Nusamba
Banguntapan mempunyai tingkat kesehatan dalam kategori sehat dari tahun 2003 -
2005. Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan seperti modal, aktiva,
manajemen, rentabilitas, dan likuiditas berada dalam posisi yang stabil dan hampir
semuanya mencapai nilai yang maksimum. Akan tetapi, ada beberapa saran yang
dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh pimpinan untuk menyusun strategi dan
kebijakan perusahaan di masa yang akan datang.
1. Untuk meningkatkan kualitas aktiva produktif, perlu adanya peningkatan
pengelolaan aktiva produktif, karena unsur penting yang berpengaruh dalam
menetapkan tinggi rendahnya risiko kualitas aktiva produktif adalah
kolektibilitas kredit. Dengan kata lain, apabila kolektibilitas kredit yang
diberikan rendah, kualitas aktiva produktif menjadi rendah dan nilai kredit
juga rendah, serta demikian sebaliknya. Peningkatan pengelolaan aktiva
produktif agar jumlah aktiva produktif yang diklasifikasikan dalam aktiva
produktif kurang lancar, diragukan, dan macet dapat ditekan. Maka perlu lebih
selektif dalam memilih calon debitur sehingga diperoleh kualitas aktiva
produktif yang lebih baik.
2. Dalam upaya meningkatkan kesehatan bank, perlu adanya dukungan
manajemen yang baik. Untuk dapat meningkatkan kualitas manajemen maka
PT. BPR Nusamba Banguntapan harus mempertahankan manajemen
perbankan yang sudah ada dan berjalan dengan baik. Akan tetapi perlu
diperhatikan bahwa keefektifan dalam menjalankan fungsi pengawasan juga
sangat diperlukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. Faisal. 2003. Manajemen Perbankan. Teknik Analisis Kinerja Keuangan Bank. Edisi I. Cetakan I. Malang : UMM.
Bank Indonesia. 1997. Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank. Surat Edaran Bank Indonesia No. 30/3/UPBB (30 April).
Bank Indonesia. 1997. Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan BPR. Surat
Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 30/12/KEP/DIR (30 April). Dendawijaya, Lukman. 2001. Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Iswardono. 1994. Uang dan Bank. Edisi IV. Yogyakarta : BPFE. Kasmir. 2001. Manajemen Perbankan. Edisi III. Jakarta : Raja Grafindo Para Peneliti Perbankan di Indonesia. 2002. Bank Indonesia : Bank Sentral
Republik Indonesia Tinjauan Kelembagaan, Kebijakan dan Organisasi. Jakarta : Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan.
Purnadi, A. (2007). “ Analisis CAMEL untuk Menilai Tingkat Kesehatan Bank “. Studi Kasus PT. BPR Shinta Bhakti Wedi (Skripsi). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Santoso, Ruddy Tri. 1995. Mengenal Dunia Perbankan. Yogyakarta : Andi Offset
Siamat, Dahlan. 1993. Manajemen Bank Umum. Edisi I. Cetakan I. Jakarta : Intremedia
Simorangkir, OP. 1983. Dasar-dasar dan Mekanisme Perbankan. Edisi IV.
Jakarta : Erlangga Sinungan, M. 1993. Manajemen Dana Bank. Edisi II. Jakarta : Bumi Aksara
Teguh, Pudjo Mulyono. 1995. Analisis Lapangan Keuangan Untuk Perbankan. Jakarta : Djambatan
UU RI No. 10 tahun 1998. tentang Perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan. Jakarta : BP. Cipta Jaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI