analisis biaya

39
PENGHITUNGAN UNIT COST DI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

description

a

Transcript of analisis biaya

Page 1: analisis biaya

PENGHITUNGAN UNIT COST

DI

PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

Page 2: analisis biaya

PENGHITUNGAN UNIT COST DI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

ABSTRAK

Kegiatan pengembangan dan operasional sarana pelayanan kesehatan primer

dipastikan membutuhkan biaya . Biaya dapat berasal dari bermacam-macam sumber,

misalnya pemerintah, sumbangan maupun dari klien. Namun demikian seringkali kita tidak

mengetahui besaran biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan-kegiatan tersebut , juga berapa

besar tarif yang akan diberlakukan di sarana tersebut Untuk itu dibutuhkan pengetahuan

tentang “Konsep biaya “ dan “Analisis biaya “

Untuk menghasilkan suatu produk (output) diperlukan sejumlah input (faktor

produksi ). Biaya adalah nilai dari sejumlah input yang dipakai untuk menghasilkan suatu

produk ( output ) Dalam hal sarana pelayanan kesehatan primer , maka untuk menghasilkan

suatu pelayanan kesehatan yang sadar mutu dan sadar biaya dibutuhkan sejumlah input

yang dinilai/dikonversi dalam bentuk uang/nilai. Output atau produk dapat berupa barang

atau jasa . Dalam bidang kesehatan produk yang dihasilkan sebagian besar berupa jasa yaitu

jasa pelayanan. Misalnya penyuluhan , pemeriksaan medis , pemeriksaan komponen

kebugaran jasmani , dan sebagainya. Agar dapat menghasilkan jasa tersebut , maka

diperlukan sejumlah input.Input tersebut ada yang langsung digunakan dan dirasakan

oleh klien . misalnya tenaga medis, alat kesehatan , obat-obatan dsb, dan ada yang tidak

langsung digunakan oleh klien , tetapi sangat dibutuhkan demi kelancaran pelayanan

misalnya : gedung, alat tulis kantor, mebelair, listrik, air, jejaring pelayanan kesehatan dsb.

Jenis-jenis biaya adalah Biaya tetap (fixed cost) dan Biaya tidak tetap ( variable cost );

Biaya investasi dan Biaya operasional; Biaya langsung ( Direct cost ) dan Biaya tidak

langsung ( Indirect cost ); Biaya total ( Total cost ) dan Biaya satuan ( Unit cost )

Analisis biaya adalah suatu kegiatan menghitung biaya untuk berbagai jenis

pelayanan yang ditawarkan , baik secara total maupun perpelayanan per klien dengan cara

menghitung seluruh biaya pada seluruh unit yang ada dimana biaya yang terdapat pada unit

yang tidak menghasilkan produk (pusat biaya) didistribusikan kepada unit-unit yang

___________________________________________________________________________________ 1

Page 3: analisis biaya

menghasilkan produk dan menghasilkan pendapatan (Pusat pendapatan). Tujuan analisis

biaya adalah : Mendapatkan gambaran mengenai unit/bagian yang merupakan “Pusat Biaya “

(Cost center) serta “Pusat Pendapatan” (Revenue center); Mendapatkan gambaran biaya pada

tiap unit tersebut , baik biaya tetap (Fixed cost) atau biaya investasi yang disetahunkan

maupun biaya tidak tetap (Variable cost) atau biaya operasional dan pemeliharaan;

Mendapatkan gambaran biaya satuan pelayanan di sarana pelayanan kesehatan primer;

Mendapatkan gambaran tarif dengan menggunakan Break Even Point ;Mendapatkan

gambaran dan peramalan pendapatan sarana pelayanan kesehatan primer.

Kata kunci: Biaya, Jenis biaya, Biaya tetap (fixed cost) dan Biaya tidak tetap ( variable cost

); Biaya investasi dan Biaya operasional; Biaya langsung ( Direct cost ) dan Biaya tidak

langsung ( Indirect cost ); Biaya total ( Total cost ) dan Biaya satuan ( Unit cost ), Analisis

Biaya

___________________________________________________________________________________ 2

Page 4: analisis biaya

PENGHITUNGAN UNIT COST DI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

Oleh: Sharon Gondodiputro,dr.,MARS

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung

Kegiatan pengembangan dan operasional Sarana pelayanan kesehatan primer dipastikan

membutuhkan biaya . Biaya dapat berasal dari bermacam-macam sumber, misalnya

pemerintah, sumbangan maupun dari klien. Namun demikian seringkali kita tidak mengetahui

besaran biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan-kegiatan tersebut , juga berapa besar tarif yang

akan diberlakukan di sarana tersebut , Break Even Point ? apakah kita untung atau rugi ?

Darimana kita mendapatkan biaya ( sumber biaya ) ?

Untuk itu dibutuhkan pengetahuan tentang “Konsep biaya “ dan “Analisis biaya “

KONSEP BIAYA

Untuk menghasilkan suatu produk (output) diperlukan sejumlah input (faktor

produksi ). Biaya adalah nilai dari sejumlah input yang dipakai untuk menghasilkan suatu

produk ( output ) Dalam hal sarana pelayanan kesehatan primer , maka untuk menghasilkan

suatu pelayanan kesehatan yang sadar mutu dan sadar biaya dibutuhkan sejumlah input

yang dinilai/dikonversi dalam bentuk uang/nilai.

Output atau produk dapat berupa barang atau jasa . Dalam bidang kesehatan produk

yang dihasilkan sebagian besar berupa jasa yaitu jasa pelayanan. Misalnya penyuluhan ,

pemeriksaan medis , pemeriksaan komponen kebugaran jasmani , dan sebagainya. Agar

dapat menghasilkan jasa tersebut , maka diperlukan sejumlah input.

Input tersebut ada yang langsung digunakan dan dirasakan oleh klien . misalnya

tenaga medis, alat kesehatan , obat-obatan dsb, dan ada yang tidak langsung digunakan oleh

klien , tetapi sangat dibutuhkan demi kelancaran pelayanan misalnya : gedung, alat tulis

kantor, mebelair, listrik, air, jejaring pelayanan kesehatan dsb.

___________________________________________________________________________________ 1

Page 5: analisis biaya

JENIS- JENIS BIAYA

Biaya tetap (fixed cost) dan Biaya tidak tetap ( variable cost )

Biaya tetap adalah biaya yang secara relatif tidak dipengaruhi oleh jumlah produk

yang dihasilkan (output). Biaya ini tetap harus dikeluarkan terlepas dari persoalan

apakah pelayanan yang diberikan atau tidak.( Grafik 1) Misalnya :

- biaya menyewa gedung,dimana besarnya tidak berubah meskipun jumlah pasien

hanya beberapa saja perhari

- biaya pendidikan (diklat ) dsb

- biaya mebelair

TOTAL FIXED COST BEHAVIOUR

2500000

2000000

1500000

1000000

500000

0

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

JML PRODUK

Grafik 1. Gambaran Total Fixed Cost Behaviour

___________________________________________________________________________________ 2

C O

S T

Page 6: analisis biaya

Pada grafik 1 terlihat bahwa secara total , fixed cost tetap walaupun jumlah produk

bertambah, misalnya bila harga tensimeter sebesar Rp 2.000.000,- rupiah, maka bila

dilakukan pemeriksaan tekanan darah 5 klien maupun 45 klien , harga tensimeter

tersebut tetap sebesar Rp 2.000.000,-

Namun demikian secara perpemeriksaan atau dikenal dengan unit fixed cost, maka

makin banyak pemeriksaan yang dilakukan, maka unit fixed costnya makin kecil seperti

yang terlihat pada Grafik 2 di bawah ini.

UNIT FIXED COST BEHAVIOUR

2500000

2000000

1500000

1000000

500000

0

0 5 10 15 20 JML

PRODUK

25 30 35 40 45

Grafik 2. Gambaran Unit Fixed Cost Behaviour

Pada Grafik 2 terlihat bahwa harga tensimeter bila kita melakukan 1 x pemeriksaan

pengukuran tekanan darah adalah tetap Rp 2.000.000,-, tetapi bika kita melakukan

pemeriksaan 5 x, maka nilai tensimeter per kali pemeriksaan adalah Rp 2.000.000,-/5 =

___________________________________________________________________________________ 3

B I

A Y A

Page 7: analisis biaya

Rp 400.000,-, bila 20 pemeriksaan, maka nilai tensimeter per kali pemeriksaan adalah

Rp 2.000.000,-/20= Rp 100.000,- dan seterusnya.

Biaya tidak tetap ( variable cost ) adalah biaya yang dipengaruhi oleh jumlah produk

yang dihasilkan (output). Misalnya : biaya Obat -obatan : besarnya akan berbeda bila

jumlah klien sedikit dibandingkan dengan jumlah klien banyak ( Grafik 3 dan 4 )

Kebalikan dari fixed cost , maka total variable cost akan bertambah dengan

bertambahnya jumlah produk ( Grafik 3)

TOTAL VARIABLE COST

BEHAVIOUR

450000

400000

350000

300000

250000

200000

150000

100000

50000

0

0 5 10 15 20

JML

PRODUK

25 30 35 40 45

Grafik 3. Gambaran Total Variable Cost Behaviour

Pada Grafik 3 terlihat bahwa Total Variable Cost akan bertambah sejalan dengan

bertambahnya jumlah produk, misalnya harga 1 spuit disposable adalah Rp 10.000,-,

maka bila kita melakukan penyuntikan sebanyak 5 kali, total harga spuit tersebut adalah

Rp 10.000 x 5 = Rp 50.000,- dst.

___________________________________________________________________________________ 4

B I

A Y A

Page 8: analisis biaya

Selanjutnya adalah dengan unit Variable Cost. Nilai satu unit spuit disposable tetap

tidak berubah walaupun adanya pertambahan spuit, jadi nilai 1 unit Variable Cost tetap

walaupun jumlah produk bertambah ( Grafik 4 )

UNIT VARIABEL COST

BEHAVIOUR

12000

10000

8000

6000

4000

2000

0

0 5 10 15 2

0 JML

PRODUK

25 30 35 40 45

Grafik 4. Gambaran Unit Variable Cost Behaviour

Bagaimana dengan gaji pegawai ? Gaji pegawai dapat berfungsi sebagai semi fixed

cost/semi variable cost , karena biasanya pegawai mendapatkan gaji tetap , tetapi

kemudian mendapat insentif/bonus yang berfluktuatif tergantung jumlah pasien yang

dilayani.

o Biaya investasi dan Biaya operasional

Biaya investasi adalah biaya yang kegunaannya dapat berlangsung dalam waktu yang

relatif lama . biasanya lebih dari satu tahun . Misalnya pembangunan gedung, kendaraan

, alat - alat kedokteran dsb. Karena perhitungan biaya biasanya dilakukan untuk kurun

___________________________________________________________________________________ 5

C O

S T

Page 9: analisis biaya

waktu setahun , maka biaya investasi dihitung disetahunkan dan disebut Annualized

Investment Cost atau Annualized Fixed Cost dengan memasukkan nilai inflasi, masa

pakai dan umur pakai barang (umur ekonomis,life time )

Rumusnya adalah :

Annualized fixed cost ( AFc ) = IIC ( 1 + i ) t

L

Ket :

IIC = Innitialized Investment Cost ( harga beli )

i = laju inflasi

t = masa pakai

L = perkiraan masa pakai ( life time )

Biaya operasional adalah biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan -

kegiatan dalam suatu proses produksi dan memiliki sifat “habis pakai” dalam kurun

waktu relatif singkat biasanya kurang dari satu tahun.Misalnya , obat, makanan ,telepon

, air , listrik , pemeliharaan , pemasaran , bahan bakar , biaya perjalanan dsb.

Biaya langsung ( Direct cost ) dan Biaya tidak langsung ( Indirect cost )

Biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan pada unit yang langsung melayani

klien atau biaya yang langsung untuk memberikan pelayanan , misalnya biaya

obat,biaya reagen , biaya bahan medis habis pakai.

Biaya tidak langsung adalah biaya yang digunakan secara tidak langsung demi

kelancaran pelayanan , misalnya biaya alat tulis , administrasi, transportasi dsb.

___________________________________________________________________________________ 6

Page 10: analisis biaya

Biaya total ( Total cost ) dan Biaya satuan ( Unit cost )

Biaya total adalah jumlah total biaya tetap (fixed cost ) dan total biaya tidak tetap

(variablel cost ).

Biaya satuan adalah biaya yang dihitung untuk satu satuan produk pelayanan yang

diperoleh dengan cara membagi biaya total dengan jumlah produk.

Rumusnya : Unit cost ( Uc) = Total cost ( Tc) / jumlah produk

KOMPONEN BIAYA

Setiap biaya terdiri dari berbagai komponen biaya yang biasanya terbagi dua yaitu biaya

investasi dan biaya operasional.

Biaya investasi yaitu :

biaya perijinan

biaya gedung

biaya kendaraan

biaya alat medis dan nonmedis

biaya pendidikan pegawai

biaya /gaji pegawai

biaya linen

biaya sistem informasi manajemen

Bila komponen tersebut berumur lebih dari satu tahun , maka nilainya perlu

disetahunkan ( AFc)

Biaya operasional yaitu :

biaya/insentif pegawai

biaya obat

biaya alat dan bahan habis pakai

biaya alat tulis kantor

biaya rekam medik

___________________________________________________________________________________ 7

Page 11: analisis biaya

ANALISIS BIAYA

biaya perjalanan

biaya pemasaran/jejaring pelayanan kesehatan

biaya bahan bakar

biaya sistem informasi manajemen

biaya telepon ,air, listrik

biaya pemeliharaan gedung

biaya pemeliharaan alat medis

biaya pemeliharaan alat nonmedis

biaya pemeliharaan kendaraan

biaya makanan

biaya laundry

dsb

Analisis biaya adalah suatu kegiatan menghitung biaya untuk berbagai jenis

pelayanan yang ditawarkan , baik secara total maupun perpelayanan per klien dengan cara

menghitung seluruh biaya pada seluruh unit yang ada dimana biaya yang terdapat pada unit

yang tidak menghasilkan produk ( pusat biaya ) didistribusikan kepada unit-unit yang

menghasilkan produk dan menghasilkan pendapatan ( Pusat pendapatan ).

Tujuan analisis biaya adalah :

- Mendapatkan gambaran mengenai unit/bagian yang merupakan “Pusat Biaya “ ( Cost

center ) serta “Pusat Pendapatan” ( Revenue center “ )

- Mendapatkan gambaran biaya pada tiap unit tersebut , baik biaya tetap ( “Fixed cost” )

atau biaya investasi yang disetahunkan maupun biaya tidak tetap ( “ Variable cost “ ) atau

biaya operasional dan pemeliharaan

- Mendapatkan gambaran biaya satuan pelayanan di sarana pelayanan kesehatan primer

- Mendapatkan gambaran tarif dengan menggunakan “Break Even Point “

- Mendapatkan gambaran dan peramalan pendapatan sarana pelayanan kesehatan primer

Seperti yang telah diterangkan sebelumnya , maka dalam analisis biaya akan

dilakukan kegiatan pendistribusian biaya dari Pusat Biaya ke Pusat Pendapatan . Ada

beberapa cara proses ini sbb :

___________________________________________________________________________________ 8

Page 12: analisis biaya

1. Simple distribution adalah cara langsung membagi habis biaya di unit-unit Pusat Biaya ke

Unit Pusat Pendapatan berdasarkan bobot tertentu.

2. Step Down Method adalah cara membagi biaya di Pusat Biaya ke Pusat Pendapatan

melalui 2 tahap , yaitu mula-mula dilakukan alokasi antara Pusat Biaya ( disusun mulai

dari unit dengan biaya tertinggi sebagai unit yang memberi biaya ke Pusat biaya lain ) ,

kemudian biaya yang diterima Pusat Biaya di bawahnya digabung dengan biaya asli Pusat

Biaya tersebut , baru dialokasikan ke Pusat Pendapatan dengan dasar pembobotan .

3. Double distribution adalah cara membagi biaya dari Pusat Biaya ke Pusat Pendapatan

melalui 2 tahap , yaitu mula-mula dilakukan alokasi antar Pusat Biaya ke Pusat Biaya lain

dan Pusat Pendapatan , baru pada langkah ke dua dilakukan alokasi dari Pusat Biaya ke

Pusat Pendapatan.

4. Activity- Based Costing adalah cara analisis biaya berdasarkan aktivitas

Alat bantu yang dibutuhkan untuk melakukan analisis biaya adalah :

1. Informasi mengenai struktur organisasi sarana pelayanan kesehatan primer dan unit-

unitnya

2. Informasi mengenai unit mana yang menjadi Pusat biaya dan mana yang Pusat Pendapatan

3. Data kepegawaian : Nama pegawai , pendidikan, unit kerja, Jabatan , Masa kerja, Gaji dan

Insentif

4. Data unit kerja pegawai : Nama pegawai , Unit kerja pokok dan % waktu yang digunakan

di Unit kerja pokok tersebut , Unit kerja lain dan % waktu yang digunakan di Unit kerja

lain tersebut

5. Data gedung : luas lantai masing-masing unit yang ada, dibangun tahun , masa pakai,

masa hidup , biaya dan AFc

6. Data inventaris peralatan medis : Jenis alat, Jumlah alat , tahun beli, masa pakai , masa

hidup ,harga satuan , Total biaya dan Afc

7. Data inventaris peralatan non medis : Jenis alat, Jumlah alat , tahun beli, masa pakai , masa

hidup ,harga satuan , Total biaya dan Afc

8. Data inventaris kendaraan : Jenis kendaraan, Jumlah kendaraan , tahun beli, masa pakai ,

masa hidup ,harga satuan , Total biaya dan Afc

9. Data biaya obat dan bahan medis habis pakai : di unit-unit yang berfungsi sebagai Pusat

pendapatan

10. Data bahan habis pakai nonmedis : di unit-unit baik di Pusat Biaya maupun Pusat

Pendapatan

___________________________________________________________________________________ 9

Page 13: analisis biaya

11. Data biaya pemeliharaan gedung

12. Data biaya pemeliharaan peralatan medis

13. Data biaya pemeliharaan peralatan nonmedis

14. Data biaya umum misalnya telepon , Air , Listrik , dll

Langkah-langkah analisis biaya adalah :

1. Setelah diketahui data tersebut diatas , maka ditentukan asumsi-asumsi untuk

melakukan pendistribusian yaitu :

- Biaya gedung : luas lantai

- Biaya peralatan medis : proporsi /perbandingan Rp perunit

- Biaya peralatan nonmedis : proporsi/perbandingan Rp perunit

- Gaji pegawai : jumlah pegawai

- Biaya kendaraan : jumlah pegawai

- Biaya air : jml wastafel

- Biaya listrik : jumlah titik lampu/watt

- Biaya telepon : jumlah pegawai

- Biaya pemeliharaan gedung : luas lantai

- Biaya pemeliharaan peralatan medis : proporsi/perbandingan Rp per

unit

- Biaya pemeliharaan peralatan non medis : proporsi/perbandingan Rp

per unit

- Dll

2. Identifikasi jenis pelayanan/unit yang ada di sarana pelayanan kesehatan primer

Untuk mengerjakan langkah ini , maka dibutuhkan struktur/bagan organisasi

atau denah ruangan sarana pelayanan kesehatan primer yang ada , misalnya

ruangan kepala, ruangan staf, Ruang pendaftaran , Ruang pemeriksaan daya tahan

jantung paru , Ruang pemeriksaan otot saraf dsb.

3. Tentukan unit mana yang menjadi Pusat Biaya (“Cost Center” ) dan Pusat

Pendapatan ( “ Revenue Center “ )

Dari point 2, tentukan ruangan mana yang menghasilkan uang ( Pusat pendapatan )

dan ruang mana yang menjadi Pusat Biaya. Susunlah daftar ruangan-ruangan

___________________________________________________________________________________ 10

Page 14: analisis biaya

tersebut sedemikian rupa sehingga ; sayap kiri adalah ruangan yang menjadi Pusat

Biaya dan sayap kanan adalah yang menjadi Pusat pendapatan.

4. Inventaris pelayanan kesehatan , yang akan diberikan kepada masyarakat

Daftar ini dibutuhkan untuk penghitungan biaya tidak tetap ( “variable cost ‘ )

5. Inventaris gedung , peralatan medis dan nonmedis yang ada atau yang akan dibeli

( alat investasi ) dan menentukan masa pakai dan masa hidupnya serta hitung

Annualizad fixed cost nya.

Setiap Pusat biaya dan Pusat pendapatan diinventaris biaya investasi (Afc)

sehingga didapatkan Biaya asli masing-masing peralatan yang ada di Pusat-Pusat

tersebut . Biaya asli adalah biaya yang ada di Pusat Biaya dan Pusat pendapatan

yang bersangkutan . Dari kegiatan l ini didapatkan 3 hasil biaya asli yaitu biaya asli

peralatan medis dan biaya asli peralatan nonmedis serta biaya gedung.

6. Hitung dengan biaya operasional lain dan pemeliharaan untuk 1 tahun

Seluruh biaya operasional dan pemeliharaan dihitung , kalau memungkinkan di

masing-masing unit baik Pusat Biaya maupun Pusat pendapatan . Bila tidak

memungkinkan dapat digunakan beberapa alternatif :

- Menghitung total biaya operasional dan pemeliharaan yang nantinya akan

dilakukan distribusi sesuai dengan pembobotan

- Mengasumsikan kebutuhan biaya operasional dan pemeliharaan yang juga

nantinya akan dilakukan distribusi sesuai dengan pembobotan

7. Dengan menggunakan metoda distribusi “ganda” dilakukan pendistribusian masing

masing biaya investasi dan operasional . Distribusi dilakukan 2 kali yaitu :

Yang pertama adalah dari unit Pusat Biaya ke Pusat Biaya yang lain dan Pusat

pendapatan dimana dasar pembobotannya/ alokasi biaya dari satu unit ke unit

lainnya menggunakan asumsi dasar pada point 1). Dari hasil kegiatan ini didapat

adanya biaya asli dan biaya hasil distribusi I

Yang kedua adalah dari unit Pusat Biaya langsung ke Pusat Pendapatan. Dari hasil

ini didapat adanya biaya asli , biaya hasil distribusi I dan biaya hasil distribusi II

8. Jumlahkan biaya total masing-masing Pusat Pendapatan yang meliputi investasi ,

operasional (termasuk pemeliharaan) sehingga didapatkan Biaya total (Total cost )

9. Untuk menghitung Biaya satuan ( Unit Cost ) , maka dibutuhkan informasi lain

yaitu jenis-jenis pelayanan /pemeriksaan (produk) yang dihasilkan di sarana

pelayanan kesehatan primer misalnya : pemeriksaan EKG , pemeriksaan fisik,

pemeriksaan laboratorium dsb.

___________________________________________________________________________________ 11

Page 15: analisis biaya

10. Bila suatu unit/ruangan di sarana pelayanan kesehatan primer menghasilkan produk

yang homogen , misalnya Ruang pemeriksaan hanya untuk memeriksa , maka

untuk mendapatkan Biaya satuan ( unit cost ) , Biaya total yang telah dihitung

langsung dibagi dengan jumlah /volume pemeriksaan selama setahun .

Rumusnya = Biaya Total

___________ = Biaya satuan

Jumlah pemeriksaan setahun

Bila suatu unit/ruangan di sarana pelayanan kesehatan primer menghasilkan produk

yang heterogen (bermacam-macam) , misalnya Ruang pemeriksaan menghasilkan

produk : pemeriksaan EKG , tes Bangku, Tes ergometer sepeda , tes Treadmill dan

pemeriksaan Spirometer maka penghitungan Biaya Satuan menggunakan Relative

Value Unit . Dasar pembobotannya adalah biaya medis habis pakai dan bahan

habis pakai ( variable cost ).

Sebagai contoh :

Pemeriksaan yang dilakukan di ruangan tersebut selama tahun 2006 adalah :

1. Pemeriksaan EKG

2. Test bangku

: 750 tindakan

: 60 tindakan

3. Test ergometer sepeda : 300 tindakan

4. Test Treadmill

5. Spirometri

: 300 tindakan

: 300 tindakan

Adapun biaya keseluruhan adalah Rp 150.000.000,-

Rincian biaya medis habis pakai dan bahan habis pakai masing-masing tindakan

adalah :

a. Pemeriksaan EKG

b. Test bangku

24.000

: kertas EKG, gel, tissue,alcohol = Rp 12.000,-

: kertas EKG,gel,tisu, alcohol dilakukan 2 x = Rp

c. Test ergometer sepeda: Kertas EKG, gel,tisu, karet pengikat,alcohol= Rp

36.000

d. Test Treadmill : Kertas EKG, gel,tisu, elektroda,plester = Rp 108.000,-

e. Spirometri : tabung kertas disposable, kertas printer = Rp 24.000

___________________________________________________________________________________ 12

Page 16: analisis biaya

Bobot dan besaran output tindakan dikalikan dengan hasil sbb :

Jenis tindakan output Rincian biaya

habis pakai

RVU =

output X rincian

biaya habis pakai

Pemeriksaan EKG

Test bangku

Test ergometer sepeda

Test Treadmill

Spirometri

Jumlah

750

60

300

300

300

1710

1

2

3

9

2

750

120

900

2700

600

5070

Jadi Total cost dan Unit Cost masing-masing tindakan adalah :

Jenis tindakan

Pemeriksaan

EKG

Total cost

750/5070 X Rp 150.000.000 =

Rp 22.189.335

Unit Cost

Rp22.189.335 /750 =

Rp 29.585

Test bangku 120/5070 X Rp 150.000.000 =

Rp 3.550.290

Rp 3.550.290/60 =

Rp 59.171

Test

ergometer

sepeda

Test

Treadmill

Spirometri

900/5070 X Rp 150.000.000 =

Rp 26.627.205

1800/5070 x Rp 150.000.000

= Rp 53.254.425

600/5070 x Rp 150.000.000 =

Rp 17.751.465

Rp 26.627.205 / 300 =

Rp 88.757

Rp 53.254.425 /300 =

Rp 177.514

Rp 17.751.465 /300 =

Rp 59.171

___________________________________________________________________________________ 13

Page 17: analisis biaya

Penentuan biaya total sangat penting diketahui untuk kelangsungan hidup sarana pelayanan

kesehatan primer. Setelah dilakukan analisis biaya , maka kita juga perlu mempertimbangkan

kebutuhan biaya lain yaitu dengan pendekatan “Total Financial Requirement “ yaitu suatu

pendekatan dengan memperhitungkan kebutuhan biaya secara total yaitu :

1. Biaya pelaksanaan kegiatan :

a. biaya langsung dan tidak langsung layanan

b. biaya tagihan yang tidak dilunasi

c. pasien tidak mampu

d. discount

2. Biaya bertahan dalam kegiatan :

a. Modal kerja

b. Pengembangan SDM dan penelitian

c. Peremajaan investasi

d. Pengadaan teknologi baru

3. Biaya pengembangan kegiatan :

a. Biaya perubahan layanan

b. Biaya pengadaan layanan baru

4. Biaya pengembalian kapital/investasi :

a. Bunga pinjaman

b. Pengembalian pinjaman pokok,modal

5. Biaya ketidakpastian :

a. biaya tuntutan hukum

b. politis

c. lain - lain

6. Profit

SUMBER BIAYA

Untuk kelangsungan hidup sarana pelayanan kesehatan primer , maka sangat perlu

diketahui sumber-sumber biaya yang dapat menunjang kegiatan sarana pelayanan kesehatan

primer . Secara umum sumber utama biaya kesehatan adalah Pemerintah dan Non

Pemerintah.

1. Pemerintah :

___________________________________________________________________________________ 14

Page 18: analisis biaya

a. Pemerintah Pusat : APBN , Bantuan dan Pinjaman Luar Negeri

b. Pemerintah Propinsi : APBD Propinsi

c. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota : APBD Daerah

2. Non Pemerintah :

a. Perusahaan swasta : Biaya kesehatan karyawan

b. Asuransi kesehatan

c. Sumbangan

d. Biaya kesehatan yang dikeluarkan oleh masyarakat

PENYUSUNAN TARIF

Simulasi tarif merupakan kegiatan setelah diperoleh informasi mengenai biaya satuan di

sarana pelayanan kesehatan primer. Beberapa pertimbangan untuk penetapan tarif adalah :

1. Break even point , yaitu :

Total cost ( Total biaya ) = Total revenue ( Total pendapatan )

atau

Total Fixed Cost + Total Variable Cost = Tarif x jumlah produk

Atau

Unit Cost X jumlah produk = Tarif X jumlah produk

Secara umum unit cost tidak selalu sama dengan tarif. Perkiraan jumlah produk

yang akan terjual setahun, makin banyak produk yang dijual kemungkinan tarif

yang diberlakukan makin rendah ( pengaruh komponen biaya tetap / Fixed cost )

2.Adanya pertimbangan-pertimbangan lain dengan menggunakan Total financial

requirement

3.Tingkat kemampuan masyarakat yang diukur dengan “Ability to Pay” dan

“Willingness to pay”

4.Pesaing yang dapat memberikan jenis pelayanan yang sama seperti SARANA

PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

5.Subsidi silang antar pelayanan , misalnya dari perhitungan unit cost pemeriksaan

EKG adalah sebesar Rp 29.585. Mahal, tidak mungkin di Bandung dihargai

sedemikian , oleh sebab itu dipertimbangkan unit costnya menjadi Rp 20.000,0 dan

sisa unit costnya dibebankan ke pemeriksaan Treadmill.

___________________________________________________________________________________ 15

Page 19: analisis biaya

LATIHAN

1. Sarana Pelayanan Kesehatan Primer dibangun oleh pemerintah daerah seluas 1000m2

pada tahun 2000. Biaya pembangunan pada saat itu adalah Rp 1.000.000 ,-/ m2 . Laju

inflasi saat itu adalah 10 % . Menurut kontraktor , gedung tersebut dapat digunakan

selama 25 tahun . Pada tahun 2003 dilakukan analisa biaya gedung tersebut .

Hitunglah berapa besar biaya gedung pada tahun 2003 tersebut ?

2. Sarana Pelayanan Kesehatan mendapatkan alat Treadmill pada tahun 2000 seharga Rp

400.000.000,- . Umumnya masa hidup alat tersebut adalah 5 tahun . Laju inflasi saat

itu adalah 10 % . Hitunglah biaya alat treadmill tersebut tahun 2003 !

3. Biaya total pemeriksaan spirometer setahun sebesar Rp 10.000.000,- . Harga satuan

perkali pemeriksaan spirometer adalah Rp 10.000,- . Berapa jumlah pemeriksaan

spirometer yang dilakukan selama 1 tahun tersebut ?

4. Hitunglah Total cost dan unit cost pemeriksaan Ergometer sepeda dengan informasi

untuk tahun 2003 sebagai berikut :

- Ruangan pemeriksaan mempunyai luas 24 m2 , dibangun tahun 2001 dengan biaya

Rp 1.000.000/m2

- Peralatan medis yang ada dibeli tahun 2002 sbb :

- Ergometer sepeda sebanyak 3 buah seharga Rp 25.000.000,- perbuahnya

- ECG exercise sebanyak 3 buah seharga Rp 40.000.000,- perbuahnya

- Tensimeter dan stetoskop sebnayak 3 pasang seharga Rp 2.000.000,-

perpasangnya

- Heart Rate Monitor sebanyak 3 buah seharga Rp 2.000.000 perbuahnya

- Peralatan nonmedis yang ada dibeli tahun 2002 sbb :

- Meja sebanyak 3 buah seharga Rp 750.000,- perbuahnya

- Kursi sebanyak 6 buah seharga Rp 300.000,- perbuahnya

- Tempat tidur sebanyak 1 buah seharga Rp 1.000.000 perbuahnya

- Air conditioner sebanyak 1 buah seharga Rp 4.000.000,-

___________________________________________________________________________________ 16

Page 20: analisis biaya

- Keseluruhan biaya operasional selama 1 tahun (termasuk kertas ECG, listrik ,

kertas-kertas , gel dsb ) Rp 5.000.000,-

- Keseluruhan biaya pemeliharaan selama 1 tahun adalah Rp 1.500.000,-

- Keseluruhan insentif pegawai Rp 4.000.000,-

- Jumlah pemeriksaan Ergometer sepeda tahun 2002 adalah 100 pemeriksaan

sebulan

DAFTAR PUSTAKA

1. Biro Perencanaan Depkes RI, 1997 , Pelatihan Perencanaan dan Penganggaran

Kesehatan Terpadu , Jakarta

2. Hicks,D. Activity-based Costing for Small and mid-sized Businesses,John Wiley &

sons,Inc,USA,1992

3. Hilton, R. W., Managerial Accounting,fourth Ed.,McGRAW-Hill, 1999

4. Weygandt,J. , Kieso,D. and Kimmel,P. Accounting Principles 7th ed.,,John Wiley & Sons,

Inc, USA, 2005

5. HornGreen , Datar, and Foster. Cost Accounting, A Managerial Emphasis, Prentice

Hall,2003

6. Young,DW. Management Accounting in Health Care Organizations,Jossey-Bass,San

Fransisco,2003.

___________________________________________________________________________________ 17