Analisis Beban Kerja Petugas Sanitasi Dipuskesmas Kota Palu Prop

2
ANALISIS BEBAN KERJA PETUGAS SANITASI DIPUSKESMAS KOTA PALU PROP. SULAWESI TENGAH TAHUN 2002 Oleh: Herlina Susanto Sunuh K11100250 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar 2002 ABSTRAK Salah satu yang diperhintungkan dalam proses perencanaan ketenagaan adalah estimasi beban kerja. Departemrn Kesehatan R.I telah menyusun modul Dasar Susunan Personalia (DSP) yang didalamnya memuat tentang metode perhitungan beban kerjanya berdasarkan tugas dan fungsinya. Reformasi pada sektor kesehatan dimaksudkan untuk kualitas kinerja sektor kesehatan yang pada akhirnya demi meningkatkan derajat kesehatan penduduk. Hal ini sesuai dengan tuntutan peningkatan sumber daya manusia dalam memasuki pasar bebas dan era global. Menurut Gani dalam (Yaslis Ilyas, 2002) menyatakan bahwa beban kerja itu sendiri erat kaitanya dengan produktifitas tenaga kesehatan, dan menurut hasil penelitian menyatakan bahwa hanya 53,2% waktu yang benar-benar produktif yang digunakan oleh tenaga kesehatan. Dari waktu tersebut hanya 13,3% yang digunakan untuk pelayanan kesehatan langsung dan sisanya 39,9% digunakan untuk kegiatan penunjang. Beban kerja itu sendiri menurut Moenir A.S (1995) adalah ferekuensi kegiatan rata-rata dari masing-masing jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Khususnya tenaga kesehatan, penentu beban kerjanya tidak lepas dari kapasitas kerja tenaga kesehatan tersebut. Hal ini yang turut mempengaruhi beban kerja adalah waktu kerja yang digunakan oleh tenaga kesehatan dalam hal ini petugas sanitasi. Dari perhitungan diperoleh bahwa setiap pegawai mempunyai beban kerja efektif jika beban kerja standar adalah 120-150 jam dalam sebulan (Depkes Silsel, 1999). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui beban kerja petugas sanitasi di Puskesmas Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey dengan menggunakan rancangan Cross Sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung terhadap 24 responden

Transcript of Analisis Beban Kerja Petugas Sanitasi Dipuskesmas Kota Palu Prop

Page 1: Analisis Beban Kerja Petugas Sanitasi Dipuskesmas Kota Palu Prop

ANALISIS BEBAN KERJA PETUGAS SANITASI DIPUSKESMAS KOTA PALU PROP.

SULAWESI TENGAH TAHUN 2002

Oleh: Herlina Susanto Sunuh K11100250 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar 2002

ABSTRAK

Salah satu yang diperhintungkan dalam proses perencanaan ketenagaan adalah estimasi

beban kerja. Departemrn Kesehatan R.I telah menyusun modul Dasar Susunan Personalia

(DSP) yang didalamnya memuat tentang metode perhitungan beban kerjanya berdasarkan

tugas dan fungsinya.

Reformasi pada sektor kesehatan dimaksudkan untuk kualitas kinerja sektor kesehatan yang

pada akhirnya demi meningkatkan derajat kesehatan penduduk. Hal ini sesuai dengan tuntutan

peningkatan sumber daya manusia dalam memasuki pasar bebas dan era global.

Menurut Gani dalam (Yaslis Ilyas, 2002) menyatakan bahwa beban kerja itu sendiri erat

kaitanya dengan produktifitas tenaga kesehatan, dan menurut hasil penelitian menyatakan

bahwa hanya 53,2% waktu yang benar-benar produktif yang digunakan oleh tenaga kesehatan.

Dari waktu tersebut hanya 13,3% yang digunakan untuk pelayanan kesehatan langsung dan

sisanya 39,9% digunakan untuk kegiatan penunjang.

Beban kerja itu sendiri menurut Moenir A.S (1995) adalah ferekuensi kegiatan rata-rata dari

masing-masing jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Khususnya tenaga kesehatan,

penentu beban kerjanya tidak lepas dari kapasitas kerja tenaga kesehatan tersebut.

Hal ini yang turut mempengaruhi beban kerja adalah waktu kerja yang digunakan oleh

tenaga kesehatan dalam hal ini petugas sanitasi. Dari perhitungan diperoleh bahwa setiap

pegawai mempunyai beban kerja efektif jika beban kerja standar adalah 120-150 jam dalam

sebulan (Depkes Silsel, 1999).

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui beban kerja petugas sanitasi di Puskesmas Kota Palu

Propinsi Sulawesi Tengah.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey dengan menggunakan rancangan Cross

Sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung terhadap 24 responden

Page 2: Analisis Beban Kerja Petugas Sanitasi Dipuskesmas Kota Palu Prop

yang menjadi sampel dalam penelitian ini dan diambil secara purposive sampling. Hasil

penelitian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang disertai dengan penjelasan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa beban kerja petugas sanitasi belum

seutuhnya berdasarkan uraian tugas, hal ini disebabkan 75% petugas sanitasi masih

mempunyai tugas tambahan. Sedangkan waktu kerja yang digunakan petugas sanitasi masih

banyak masuk dalam kategori kurang.

Disarankan kepada setiap petugas melakukan pekerjaan sesuai dengan uraian tugas

sehingga pelaksanaan tugas lebih efektif. Untuk kepala puskesmas agar tidak membebani

dengan tugas tambahan lebih banyak tetapi diarahkan kepada pelaksanaan tugas sesui dengan

profesinya sebagai sanitarian serta dapat diberikan pinjaman kendaraan roda dua dalam

pelaksanaan tugasnya dilapangan. Dan diharapkan kepada setiap petugas sanitasi lebih disiplin

dan berupaya kerja lebih profesional dan dalam pelaksanaan tugas tambahan tidak dijadikan

sebagai tugas pokok di puskesmas. Kepada Dinas Kesehatan tentunya perlu mengadakan

pembinaan agar tidak terjadi lagi hal semacam ini.