Analisis Batas Ideal Struktur Upah Karyawan

9
Menentukan Kriteria Upah Karyawan (Optimal / Tidak Optimal) by: Mohamad Rojana Hamdan, ST., MM. Konsultan Manajemen di LKPP, PT. Permodalan Siak, Ranti Moslem’s Family, biMBA – AIUEO, PT. Pandu Selamat Utama, dll. PT Solusi Bina Utama Jl. Komarudin II No 63 Jakarta Timur Telp: 021-83316010 atau 085881153889 Email : [email protected] http://1solusi4manajemen.blogspot.com

description

Menentukan kriteria Kebijakan Pengupahan Karyawan dapat dilakukan dengan teknik “Multiple Discriminant Analysis”. Adapun batasan kriteria yang digunakan adalah: 1) Z-Score > 3.00, perusahaan tergolong optimal dalam melakukan kebijakan pengupahan.; 2) 2.00< Z-Score < 2.00, perusahaan tergolong tidak optimal dalam melakukan kebijakan pengupahan. Dalam hal ini pengupahan akan dirasakan sangat membebani kondisi perusahaan. Dari hasil analisis dengan teknik “Multiple Discriminant Analysis” Dapat dijumpai berbagai kondisi. Seperti: Kondisi I, Ketika upah minimum Karyawan Rp 1.000.000,00 diperoleh nilai Z-Score = 3.00, perusahaan tergolong optimal dalam melakukan kebijakan pengupahan. Kondisi II, Ketika upah minimum Karyawan Rp 2.300.000,00 diperoleh nilai Z-Score = -1.05, perusahaan tergolong tidak optimal dalam melakukan kebijakan pengupahan. Dalam hal ini pengupahan akan dirasakan sangat membebani kondisi perusahaan. Jika dibiarkan bisa dipastikan perusahaan akan ditutup dalam jangka waktu tertentu. Jadi jika ditemui kondisi seperti ini pihak manajemen perlu segera melakukan pembenahan. Kondisi III, Ketika upah minimum Karyawan Rp 1.000.000,00 namun para karyawan bisa bekerja dengan optimal sehingga biaya “over time” bisa ditekan sehingga diperoleh peningkatan nilai Z-Score dari 3.00 menjadi 3.59, perusahaan tergolong optimal dalam melakukan kebijakan pengupahan. Dalam hal ini pihak manajemen perusahaan dalam membuat dan menerapkan kebijakan pengupahan perlu melakukan pengkajian yang tepat dan empiris (berdasarkan perhitungan yang bisa dibuktikan) agar terhindar dari kekeliruan yang kelak akan menyulitkan perusahaan. Apalagi dalam upaya memenuhi desakan akibat tuntutan kenaikan UMR dari para karyawan. Lakukan komunikasi yang baik antara pihak manajemen dengan perwakilan karyawan sehingga tercapai keseimbangan dan saling pengertian yang baik.

Transcript of Analisis Batas Ideal Struktur Upah Karyawan

Page 1: Analisis Batas Ideal Struktur Upah Karyawan

Menentukan Kriteria Upah Karyawan (Optimal / Tidak Optimal)

by:Mohamad Rojana Hamdan, ST., MM.

Konsultan Manajemen di LKPP, PT. Permodalan Siak, Ranti Moslem’s Family, biMBA – AIUEO, PT. Pandu Selamat Utama, dll.

PT Solusi Bina UtamaJl. Komarudin II No 63 Jakarta Timur

Telp: 021-83316010 atau 085881153889Email : [email protected]

http://1solusi4manajemen.blogspot.com

Page 2: Analisis Batas Ideal Struktur Upah Karyawan

Prediksi Batas Ideal Upah Dengan “Multiple Discriminant Analysis”

Diawali dengan melakukan pengujian pada sejumlah variabel yang sebelumnya diprediksi memiliki keterkaitan dengan pengupahan karyawan. Dan pada akhirnya diperoleh sejumlah variabel yang terbukti memiliki korelasi kuat dengan pengupahan karyawan, yaitu: 1)Anggaran Anggaran Produksi; 2)Nilai Pasar Produk; 3)Penjualan; 4)Biaya Produksi; 5)Hasil Produksi; 6)Biaya Produksi; 7)Anggaran Biaya Tenaga Kerja; dan 8)Akumulasi Upah.

Page 3: Analisis Batas Ideal Struktur Upah Karyawan

Batas optimal perusahaan dalam mengupah karyawan dapat dihitung dengan menggunakan cara “Multiple Discriminant Analysis”. Penjabaran model Discriminant secara umum adalah sebagai berikut:

 Z-Score = b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + ... +

bnXn Dan dalam hal ini berdasarkan data-data

simulasi dari sebuah perusahaan manufaktur (PT. XYZ) dapat dihasilkan persamaan “Multiple Discriminant Analysis” sebagai berikut:

Z-Score = 0.75X1 + 0.49X2 + 1.88X3 + 0.49X4 

Page 4: Analisis Batas Ideal Struktur Upah Karyawan

Batasan KriteriaPercobaan atas model Z-Score ini

menghasilkan batasan kriteria sebagai berikut: Z-Score > 3.00, perusahaan tergolong optimal

dalam melakukan kebijakan pengupahan.2.00< Z-Score <3.00 perusahaan tergolong

pada tingkat kritis atau mid point yang artinya bisa dikatakan dalam kondisi “abu-abu” (grey area) dalam melakukan kebijakan pengupahan.

Z < 2.00, perusahaan tergolong tidak optimal dalam melakukan kebijakan pengupahan. Dalam hal ini pengupahan akan dirasakan sangat membebani kondisi perusahaan.

Page 5: Analisis Batas Ideal Struktur Upah Karyawan

SimulasiAdapun hasil Perhitungan simulasi Z-Score di PT. XYZ adalah Kondisi I, Ketika upah minimum Karyawan Rp 1.000.000,00

diperoleh hasil:

Dari hasil analisis terlihat nilai Z-Score = 3.00, perusahaan tergolong optimal dalam melakukan kebijakan pengupahan.

Page 6: Analisis Batas Ideal Struktur Upah Karyawan

SimulasiAdapun hasil Perhitungan simulasi Z-Score di PT. XYZ adalah Kondisi II, Ketika upah minimum Karyawan Rp 2.300.000,00

diperoleh hasil:

Dari hasil analisis terlihat nilai Z-Score = -1.05, perusahaan tergolong tidak optimal dalam melakukan kebijakan pengupahan. Dalam hal ini pengupahan akan dirasakan sangat membebani kondisi perusahaan. Jika dibiarkan bisa dipastikan perusahaan akan ditutup dalam jangka waktu tertentu. Jadi jika ditemui kondisi seperti ini pihak manajemen perlu segera melakukan pembenahan.

Page 7: Analisis Batas Ideal Struktur Upah Karyawan

SimulasiAdapun hasil Perhitungan simulasi Z-Score di PT. XYZ adalah Kondisi III, Ketika upah minimum Karyawan Rp 1.000.000,00

namun para karyawan bisa bekerja dengan optimal sehingga biaya “over time” bisa ditekan sehingga diperoleh hasil:

Dalam keadaan seperti ini terlihat terjadi peningkatan nilai Z-Score dari 3.00 menjadi 3.59, perusahaan tergolong optimal dalam melakukan kebijakan pengupahan.

Page 8: Analisis Batas Ideal Struktur Upah Karyawan

Perlu Untuk Dipahami...Dalam hal ini pihak manajemen perusahaan

dalam membuat dan menerapkan kebijakan pengupahan perlu melakukan pengkajian yang tepat dan empiris (berdasarkan perhitungan yang bisa dibuktikan) agar terhindar dari kekeliruan yang kelak akan menyulitkan perusahaan.

Apalagi dalam upaya memenuhi desakan akibat tuntutan kenaikan UMR dari para karyawan. Lakukan komunikasi yang baik antara pihak manajemen dengan perwakilan karyawan sehingga tercapai keseimbangan dan saling pengertian.

Page 9: Analisis Batas Ideal Struktur Upah Karyawan

Jadi Menentukan Kriteria Upah Karyawan Ideal atau Tidak Ideal... Mudah Kan???

Namun Jika Masih Membingungkan dan Memerlukan Jasa Kami Silahkan Menghubungi Kami....

Mohamad Rojana Hamdan, ST., MM.PT Solusi Bina Utama

Jl. Komarudin II No 63 Jakarta TimurTelp: 021-83316010 atau 085881153889

Email :[email protected] atau [email protected]://1solusi4manajemen.blogspot.com