Analisis Bahan Baku Saus PT. BFPI
date post
30-Nov-2015Category
Documents
view
813download
0
Embed Size (px)
Transcript of Analisis Bahan Baku Saus PT. BFPI
15
BAB III. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Sejarah Perusahaan
Tahun 1967, tepatnya didaerah Banyuwangi pabrik pengalengan sarden
dengan nama PT. NAFO. Seiring perkembangan zaman, permintaan makanan
kaleng juga semakin meningkat. Untuk itu pada tahun 1969 PT. NAFO meluaskan
usahanya dnegan membuka PT. NAFO cabang Muncar yang berlokasi di
Sampangan, Muncar. Dikarenakan pada tahun tersebut pasaran makanan kaleng
semakin meningkat, pada tanggal 22 Januari 1972 didirikanlah PT. Blambangan
Raya, dengan lokasi yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi PT. NAFO
cabang Muncar. Semua perangkat kegiatan produksi dari PT. NAFO cabang
Muncar dipindahkan ke pabrik tersebut dengan bidang usaha tetap yaitu industry
perdagangan sarden. PT. Blambangan Raya dlaam menjalankan usahanya
didukung dengan adanya sertifikasi kelayakan pengolahan dari departemen terkait
dan juga telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI)
untuk jenis produk ikan kaleng.
Usaha diversifikasi produk dilakukan PT. Blambangan Raya denan
mengadakan penjajakan pasar bahi produk bekicot (escargot) dalam kaleng,
babycorn dlaam kaleng dan tuna kaleng yang mendapat pasar yang potensial.
Tahun 1988 PT. Blambangan Raya secara intensif memproduksi tuna dalam
kaleng untuk pasaran Eropa. November 1988 PT. Mansurt yang merupakan induk
PT. Blambangan Raya membeli perusahaan tuna di Amerika yaitu Van Camp
Sea Food dengan merek produk tuna Chiken Of The Sea dengan demikian
sebagian besar ( 98%) produk tuna PT. Blambangan Raya diproyeksi untuk
pasaran di Amerika.
Produksi Sardines dihentkan sejak PT. Blambangan Raya memproduksi
tuan secara intensif. Bahan baku diperoleh dari perairan lokal maupaun
internasional. Produk tuna berlangsung selama 6 tahun terhitung sejak Desember
1986 hingga April 1993, dikarenakan masa kontrak dengan Vab Can Sea Food
telah habis. Pada tanggal 20 April 1993 PT. Blambangan Raya mengakhiri
produksi tuna dan kembali memproduksi sardines.
16
Peristiwa kevakuman PT. Blambangan Raya sempat terjadi selama 1 tahun
sejak tanggal 23 April 1993, kemudian bangkit kembali dengan memproduksi
sarden saja. Hal ini terus berlangsung hingga sekarang. Bulan Juli 2005 PT.
Blambangan Raya berganti nama menjadi PT. Blambangan FoodPacker Indonesia
yang memproduksi ikan sarden dan makarel yang meliputi sarden in tomato
sauce, sarden in tomatowith chili, mackerel in tomato sauce dan mackerel in
tomato with chili, disamping itu juga telah berjalan produksi tuna kaleng meliputi
tuna in oil dan sambel goring ikan tuna. Merek sarden dan makarel yang dibuat
diantaranya ABC dan CIP untuk grade 1 dan KIKU, BANDUNG dan SAMPIT
grade 2. Tepung ikan untuk pakan ternak dan minyak ikan juga diproduksi,
dikarenakan merupakan limbah yang menguntungkan.
Selain memproduksi produk-produk sendiri, PT. Blambangan FoodPacker
Indonesia juga bekerja sama dengan PT. Heinz yang memproduksi produk sarden
dan makarel merek ABC. Kerja sama ini dinamakan maklon. Maklon adalah
sebuah istilah yang digunakan oleh masyarakat industri di Banyuwangi yang
berarti menyediakan jasa untuk menghasilkan produk kepada kerusahaan lain, jadi
PT. Blambangan FoodPacker Indonesia menyediakan jasa memproduksi sarden
dan makarel merek ABC untuk PT. Heinz. Hingga saat ini kerjasama tersebut
masih berjalan lancar.
PT. Blambangan FoodPackers Indonesia memiliki IUP (Ijin Usaha
Perikanan) No. 455/DJAL/LUT-1/Non PMA PMDN/IX/1988 yang diperoleh dari
Dinas Perikanan dan Kelautan dengan tujuan untuk mendapatkan perlindungan
dan jika melanggar akan mendapatkan sangsi yang berlaku selama perusahaan
tersebut melakukan kegiatan. SIUP ini digunakan untuk melakukan perdagangan
di seluruh wilayah Republik Indonesia selama perusahaan masik melakukan
proses produksi.
3.1.1 Organisasi Perusahaan
PT. BFPI merupakan anak perusahaan dari PT. Mantrust. General manager
membawahi sembilan bagian yang masing-masing bagian dikepalai oleh seorang
17
kepala bagian. Seperti yang telah ditunjukkan dalam lampiran 2, berikut
penjelasan mengenai tugas tiap bagian:
a. Direktur
Seorang direktur bertugas untuk:
1. Melakukan pengawasan secara menyeluruh terhadap semua aktivitas
perusahaan.
2. Menentukan garis besar kebijakan perusahaan yang bertujuan untuk
mengembangkan perusahaan.
3. Menentukan target produksi untuk memenuhi permintaan pasar.
4. Bertanggung jawab terhadap perkembangan perusahaan atau kelangsungan
hidup perusahaan.
b. Manajer Operasional
Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan produksi dan manajer operasional
yang bertanggung jawab atas seluruh pemasaran produk akhir. Singkatnya
manajer ini bertanggunga jawab untuk mengkoordinasi bagian-bagian
dibawahnya.
c. Manajer Keuangan dan Akutansi
Bertugas mencatat keuangan, membuat neraca keuangan, dan mendata
kegiatan-kegiatan lainnya yang berhubungan dengan keluar masukknya uang
dalam perusahaan.
d. Bagian Produksi
Kepala bagian produksi bertugas untuk bertanggung jawab terhadap jalannya
proses produksi, mengatur serta mengawasi kerja karyawan produksi,
sehingga kontinuitas produksi terjamin, dan mengawasi jalannya produksi
secara keseluruhan.
e. Bagian Pengadaan Bahan Baku
Bertugas dan bertanggung jawab atas ketersediaan bahan baku ikan,
melakukan negosiasi harga bahan baku, melakukan pembelian dan
penimbangan ikan, melakukan penyortiran ikan, mengetahui pasar dengan
tujuan untuk menentukan harga dengan mencari informasi yang didapat dari
perusahaan lain.
18
f. Quality Control
Kepala Quality Control bertugas bertanggung jawab atas pengawasan mutu
secara keseluruhan mulai dari bahan baku, bahan pembantu sampai produk
akhir dan memutuskan suatu produk layak untuk diproduksi atau tidak.
g. Bagian Teknik
Kepala bagian teknik memiliki tugas mengatur semua peralatan, pekerjaan,
dan perdonal. Memonitor sumua kegiatan teknik, menginventaris barang-
barang teknik yang masuk, menjamin ketersediaan mesin-mesin yang
digunakan dalam produksi maupun kebutuhan berlangsungnya kegiatan
perusahaan.
h. Bagian Gudang Barang Jadi
Kepala bagian gudang jadi bertugas menjaga bangunan agar tidak lembab
dan jauh dari air. Menjaga kebersihan gudang dari segala hama yang dapat
merusak produk jadi dan mengatur menataan barang dalam gudang.
i. Bagian Gudang Bahan Pembantu
Kepala bagian gudang bahan pembantu mempunyai tugas menerima dan
mengeluarkan bahan-bahan yang digunakan untuk membantu membuat
produk, bertanggung jawab mencatat persediaan barang yang ada dan
melaporkan jumlah serta jenid barang yang masih ada di gudang, memesan
barang yang telah habis untuk kepentingan produksi, menjaga dan
menyimpan bahan pembantu agar tetap baik.
j. Bagian Personalia dan Umum
Kepala personalia memliki tugas membuat program penerimaan dan
pemberhentian kaaryawan, pembagian gaji dan lembur karyawan, program
kesejahteraan karyawan, program tunjangan rutin, program data karyawan,
program fasilitas karyawan, menjaga kebersihan lingkungan, keamanan,
ketertiban, dan hubungan dengan instansi terkait.
k. Bagian Production Planning Inventari Control (PPIC) Penjualan
Bertugas mengatur dan merencanakan bahan baku yang akan diproduksi.
19
3.1.2 Peralatan dan Tata Letak Pabrik (Layout)
3.1.2.1 Peralatan Produksi
Alat yang digunakan dalam proses pengalengan ikan lemuru (Sardinella
longiceps) adalah sebagai berikut:
1. Timbangan (Neraca)
Merupakan alat yang digunakan untuk mengecek berat ikan setelah
exhausting yang berjumlah tiga unit. Neraca ini memiliki tingkat ketelitian
0,1 g dengan merk Nagata dan kapasitas maksimum 1 kg. Adapun neraca lain
yang digunakan dengan tingkat ketelitian 1 kg dengan merk Phonix yang
digunakan untuk menimbang bahan baku.
2. Gunting
Berfungsi untuk memotong ikan di bagian kepala, ekor, dan visceria.
3. Meja penyiangan
Digunakan untuk kegiatan sortasi dan penyiangan (gunting kepala, isi perut,
dan ekor).
4. Box penampungan
Berfungsi untuk menampung ikan.
5. Keranjang atau Basket
Berfungsi untuk menampung bahan baku ikan, baik yang belum disiangi
maupun ikan yang telah disiangi dan papaya yang akan digunakan untuk
bahan pembuatan saos.
6. Mesin pencuci ikan atau rotary washer
Merupakan alat pencuci ikan otomatis yang dapat digerakkan oleh motor
berkekuatan dua HP berjumlah tiga unit yang berfungsi untuk membuang dan
membersihkan kotoran, darah, lender dan sisik ikan.
7. Meja pengisian
Berfungsi sebagai tempat melakukan aktivitas pengisian ikan dalam kaleng
dan tempat pencucian kedua.
8. Troly
Berfungsi untuk memindahkan ikan dan bahan lain dari satu tempat ke
tempat proses lain.
20
9. Exhaust box
Berfungsi sebagai tempat memasak ikan dalam kaleng dengan bantuan uap
panas yang bersumber dari boiler. Exhaust box berbentuk kotak seperti
lorong panjang yang dilengkapi dengan belt conveyor dan cerobong asap.
Exhaust box memiliki kapasitas untuk 115 g sebanyak 3000 kaleng,
sedangkan kaleng 425 g