ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA...

123
ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN TAKEOVER IB SIAGA PENSIUN DI BANK SYARIAH BUKOPIN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) AMBIATUL KOLAM NIM 1112046100095 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M. / 1437 H.

Transcript of ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA...

Page 1: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN

TAKEOVER IB SIAGA PENSIUN DI BANK SYARIAH BUKOPIN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

AMBIATUL KOLAM

NIM 1112046100095

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016 M. / 1437 H.

Page 2: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

ii

Page 3: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

iii

Page 4: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

iv

Page 5: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

v

ABSTRAK

Ambiatul kolam. NIM 1112046100095. “Analisis Akad Wakalah dan

Murabahah pada Pembiayaan Take over iB SiAga pensiun di Bank Syariah

Bukopin”. Strata satu (S1), Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi

Muamalat, Fakultas Syariah dan hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1437/2016

M.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep produk pembiayaan iB

SiAga pensiun di Bank Syariah Bukopin, serta mengetahui konsep take over yang

dilakukan Bank Syariah Bukopin telah sesuai atau tidak dengan fatwa DSN-MUI No.

31/DSN-MUI/VI/2002 tentang pengalihan hutang. Manfaat yang diharapkan bagi

dunia akademisi hasil penelitian ini sebagai tambahan ilmu pengetahuan tentang

konsep pembiayaan iB SiAga pensiun yang terjadi di Bank Syariah Bukopin, baik

dilakukan secara take over atau tidak. Secara praktik penelitian ini dapat memberikan

informasi kepada Bank Syariah mengenai kesesuaian akad yang harus digunakan

dalam proses take over pembiayaan. Jenis penelitian ini menggunakan metode

penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriftif. Kemudian data yang didapat

di analisis dengan teori melalui pendekatan fiqih muamalah yang berlandasan pada

fatwa DSN-MUI. selanjutnya dari proses analisa tersebut penulis mengambil

kesimpulan dari masalah yang bersifat umum kepada masalah yang bersifat khusus.

Dari penelitian ini didapatkan bahwa konsep pembiayaan iB SiAga pensiun

yang dilakukan baik secara take over atau tidak menggunakan akad relatif sama yaitu

menggunakan akad wakalah dan murabahah yang disertakan dengan surat

pernyataan pembelian barang yang dilakukan nasabah sebagai pengganti kwitansi

pembelian. Dalam hal konsep take over pembiayaan Pensiun di Bank Syariah

Bukopin, terdapat perbedaan akad yang digunakan dari fatwa DSN-MUI. Yaitu

dengan akad wakalah dan murabahah. Dalam kontrak akad Wakalah dan

Murabahah yang didapati masih terdapat permasalahan yang ada pada klausul

kontraknya. Pada akad wakalah masih tidak adanya keterangan proses take over

yang digunakan, sedangkan pada klausul kontrak akad Murabahah tidak adanya

spesifikasi objek akad yang dipejual belikan dalam proses take over. Sehingga pada

proses take over pembiayaan iB SiAga pensiun Bank Syariah Bukopin belum sesuai

dengan prinsip syariah yang berdasarkan dengan fatwa DSN-MUI dan Surat Edaran

Otoritas Jasa Keuangan 36/SEOJK.03/2015 tentang Produk dan aktivitas Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Dan perlunya pengkajian kembali yang

dilakukan oleh Bank Syariah Bukopin dan DPS menganai kontrak akad pengalihan

hutang dengan ketentuan yang sesuai prinsip syariah.

Kata kunci: Take over, Produk iB SiAga pensiun, Fatwa DSN-MUI.

Page 6: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam. Dialah yang

mengatur dan menciptakan kehidupan semua mahkluknya. Maka sudah menjadi

keharusan penulis mengucapkan rasa syukur atas segala anugerah yang telah

diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik penulisan skripsi yang

berjudul “ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA

PEMBIAYAAN TAKEOVER IB SIAGA PENSIUN DI BANK SYARIAH

BUKOPIN”. Shalawat serta salam kita hanturkan keharibaan alam junjungan kita

Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.

Dengan kerendahan hati yang begitu besar, izinkan penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan

mendukung penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penulisan

skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan

terima kasih tak terhingga kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A, Ketua Program studi Muamalat dan Bapak

Abdurrauf, M.A, Sekretaris Program studi Muamalat Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

vii

3. Bapak Dr. Hasanuddin, M.Ag, Sekretaris Program Pascasarjana Prodi

Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum sekaligus sebagai Dosen

Pembimbing skripsi di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Bapak Riyanto selaku Direktur Utama Bank Syariah Bukopin dan Bapak Adil

Syahputra, selaku Direktur kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Syariah

Bukopin yang telah memberikan waktu dan fasilitas magang serta penelitian

skripsi di Bank Syariah Bukopin.

5. Pimpinan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta

pimpinan perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas untuk

mengadakan studi kepustakaan.

6. kedua orang tua yang selalu mendo‟akan dan memberi semangat, teh Atin,

Patir, kakek, nenek, bibi, om, dan seluruh keluarga besar.

7. Bapak Andriansyah selaku Kepala Divisi Bisnis Mikro Bank Syariah

Bukopin, Bapak Cahyo Nugroho selaku Manager Divisi Bisnis Mikro Bank

Syariah Bukopin, Mas Khaidir Anwar Sanni selaku AO Divisi Bisnis Mikro

Bank Syariah Bukopin, Mas Anggi Natapraja selaku AO Divisi Bisnis Mikro

Bank Syariah Bukopin, Mbak Cindi selaku AO Divisi Bisnis Mikro Bank

Syariah Bukopin, dan sahabat seperjuangan Rinaldi Hikmatyar selaku SA

Divisi Bisnis Mikro Bank Syariah Bukopin yang telah membantu secara

langsung dalam penulisan skripsi berupa informasi data dan pengajaran

Page 8: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

viii

mengenai perbankan, dan memotivasi secara mental penulis dalam

penyusunan.

8. Bang Adit selaku Legal Bank syariah Bukopin Cabang Melawai, Bang Roni

selaku Legal Bank syariah Bukopin Cabang Melawai atas candaan yang

membuat suasana kerja, magang yang menarik dan informasi data yang

penting tentang Hukum di perbankan.

9. Sahabat seperjuangan anak kosan PS 12 yang selalu ceria dan supoortnya.

Penulis berharap dan berdo‟a semoga amal baik mereka dibalas oleh

Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat dan menjadi sumbangan positif bagi banyak pihak.

Jakarta, 01 Juni 2016

Penulis

Page 9: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................................... iiv

ABSTRAK ................................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah............................................................................................ 6

C. Pembatasan Masalah ........................................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ............................................................................................ 7

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian .......................................................................... 7

F. Review Studi Terdahulu ..................................................................................... 8

G. Kerangka Teori ................................................................................................. 11

H. Metode Penelitian ............................................................................................. 14

I. Sistematika Penulisan ....................................................................................... 16

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................... 18

A. Definisi Akad .................................................................................................... 18

1. Rukun akad .............................................................................................. 19

2. Syarat akad ............................................................................................... 19

3. Kedudukan akad dalam Fiqih Muamalah ................................................ 21

B. Definisi Produk Pembiayaan iB SiAga Pensiun. .............................................. 22

C. Landasan Fatwa Takeover dan Hawalah .......................................................... 31

Page 10: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

x

1. Landasan Fatwa Take Over dan Hawalah ............................................... 31

2. Dasar Hukum Take over .......................................................................... 34

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG BANK SYARIAH BUKOPIN........... 37

A. Sejarah Singkat Bank Syariah Bukopin ............................................................ 37

B. Visi, Misi, dan strategi Bank Syariah Bukopin ................................................ 40

C. Struktur Organisasi Bank Syariah Bukopin ...................................................... 41

D. Produk-produk Bank Syariah Bukopin ............................................................. 49

BAB IV ANALISIS AKAD MURABAHAH DAN WAKALAH PADA

PEMBIAYAAN TAKEOVER IB SIAGA PENSIUN DI BANK SYARIAH

BUKOPIN .................................................................................................................. 62

A. Analisis Mekanisme Produk pembiayaan iB SiAga Pensiun Pada Bank Syariah

Bukopin. ................................................................................................................. 62

B. Analisis Take over Pembiyaan iB SiAga Pensiun di Bank Syariah Bukopin .. 74

C. Analisis akad Wakalah dan Murabahah dalam pembiayaan Take over iB SiAga

Pensiun. .................................................................................................................. 76

BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 81

A. KESIMPULAN ................................................................................................ 81

B. SARAN ............................................................................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 84

LAMPIRAN- LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 : Review Studi Terdahulu ........................................................................... 8

Page 12: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 : Struktur Organisasi..............................................................................48

Gambar 4. 1 : Skema Pembiayaan iB SiAga Pensiun ................................................64

Gambar 4. 2 : Skema Channeling Pembiayaan iB SiAga Pensiun.............................68

Gambar 4. 3 : Skema Direct Sales pembiayaan iB SiAga Pensiun............................71

Page 13: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Permohonan Magang

2. Surat Permohonan Data/ Wawancara

3. Laporan Hasil Wawancara

4. Contoh Kontrak Akad Take Over Pembiayaan iB SiAga pensiun Channeling

5. Kwitansi pelunasan Take Over ( Bukti pengganti surat pernyataan take over)

Chaneling

6. Surat pernyataan pembelian Barang

7. Contoh Kontrak Akad Take Over Pembiayaan iB SiAga pensiun Fronting

Agent

8. Surat Pernyataan Take over Fronting

9. Surat Pernyataan Pembelian Barang Fronting

10. Contoh Slip Setoran Pelunasan Jaminan Take Over

11. Formulir Pelunasan Kredit Take over

12. Surat Pernyataan Melakukan Magang dan Penelitian Skripsi

Page 14: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu bentuk jasa pembiayaan yang ditawarkan oleh bank syariah

adalah produk pengalihan hutang (Take over). Take over berarti mengambil

alih atau dapat pula pengambilalihan, dalam lingkup suatu perusahaan take

over adalah perubahan kepentingan pengendalian suatu perusahaan.1 Terkait

itu, pengalihan hutang (Take over) syariah merupakan pembiayaan yang

dilakukan oleh bank syariah sebagai akibat dari transaksi non-syariah yang

telah berjalan di bank konvensional yang dilakukan atas permintaan nasabah.2

Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Take over dapat disebut

juga dengan pengalihan hutang, pengalihan hutang yang dimaksud disini

adalah pemindahan utang nasabah dari bank/lembaga keuangan konvensional

ke bank/lembaga keuangan syariah.3 Dalam hal Take over, bank syariah

mengambil alih hutang nasabah di bank konvensional dengan cara

memberikan jasa hawalah yang disesuaikan dengan ada tidaknya unsur bunga

1 Ahmad Antoni K Muda, Kamus Lengkap Ekonomi (Jakarta: Gramedia Press, 2003), h. 331

2 Adiwarman Karim, Bank Islam, Analisis Fiqih, dan Keuangan (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2006), h. 331 3Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah (Jakarta:Erlangga,

2014), h. 180.

Page 15: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

2

dalam hutang nasabah kepada bank konvensional.4 Sehingga bank syariah

tidak dapat langsung menggunakan akad secara langsung kepada bank

konvensional dalam proses mentakeover.

Pengalihan Hutang (Take over) yang dilakukan oleh bank syariah

sudah tertuang dalam Fatwa DSN-MUI No. 31/DSN-MUI/VI/2002 tentang

pengalihan hutang. Fatwa ini didukung oleh Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan Nomor 24/POJK.03/2015 dan Surat Edaran Otoritas Jasa

Keuangan Nomor 36/SEOJK.03/2015 tentang Produk dan Aktivitas Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Didalam Fatwa DSN-MUI No.

31/DSN-MUI/VI/2002 tentang pengalihan hutang, terdapat empat alternatif

akad yang digunakan5 yaitu :

1. Qardh dan Ba‟i Murabahah

2. Ba‟i, Syirkat al-milk dan Murabahah

3. Ijarah dan Qardh

4. Qardh, Ba‟i dan IMBT (Ijarah Muntahiya bit-tamlik)

Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan

dalam kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam

kerangka Arsitektur Perbankan Indonesia (API), untuk menghadirkan

alternatif jasa perbankan yang semakin lengkap kepada masyarakat Indonesia.

4 Litia Yunita, Manajemen Perbankan Islam pembiayaan Take over bank syariah, Artikel

diakses pada taggal 13 januari 2016 dari http://litiayunita.blogspot.co.id/2012/06/pembiayaan-take-

over-bank-syariah.html. 5 Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah , h. 185.

Page 16: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

3

Secara bersama-sama, sistem perbankan syariah dan perbankan konvensional

secara sinergis mendukung mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas

untuk meningkatkan kemampuan pembiayaan bagi sektor-sektor

perekonomian nasional6

Produk perbankan syariah secara garis besar dapat dibedakan menjadi

tiga bagian, yakni: Pertama, produk penyaluran dana (financing); Kedua,

produk penghimpunan dana (funding); Ketiga, produk jasa (services).7

Prospek perkembangan produk bank syariah masih terbuka lebar, jika bank

syariah melakukan kajian mendalam terhadap perkembangan produk baru dan

lebih inovatif dalam membuat produk-produk baru yang customized

bagi customers. Minimnya pengetahuan mengenai aspek fiqih dalam

perbankan syariah menjadi salah satu kendala dalam pengembangan produk

di bank syariah.8 Dan hal ini merupakan menjadi perhatian khusus bank

syariah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Hingga Juni 2015, aset BUS dan UUS tercatat telah mencapai

Rp272,39 triliun atau tumbuh sebesar 8,39% secara year to year. Pada

periode tersebut, total DPK BUS dan UUS mengalami peningkatan sebesar

12,39% dari Rp191,59 triliun pada menjadi Rp215,34 triliun. Sementara total

6 Perbankan Syariah artikel diakses tanggal 12 februari 2016 dari

http://www.bi.go.id/id/perbankan/syariah/Contents/Default.aspx. 7 Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah (Bandung: Alfabeta, 2010),

h.33. 8 Herman, Perkembangan Produk Perbankan Syariah, artikel diakses pada tanggal 12

februari 2016 dari http://hermaninbismillah.blogspot.co.id/2012/03/perkembangan-produk-

perbankan-syariah.html.

Page 17: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

4

pembiayaan yang disalurkan tumbuh sebesar 5,57% menjadi Rp203,89 triliun

dari Rp193,14 triliun pada periode yang sama tahun lalu.9 Pembiayaan ini

terfokus pada pembiayaan Murabahah saja yang pendapatanya tetap (fixed),

dan disisi lain ketatnya liquiditas perbankan syariah menyebabkan mahalnya

pengembalian tingkat (Yield) dana yang diminta oleh deposan.

Inovasi produk menjadi kunci perbankan syariah untuk lebih

kompetitif dan lebih berkembang dengan cepat sesuai dengan kebutuhan

masyarakat. Keberhasilan sistem perbankan syariah dimasa depan akan

banyak tergantung kepada kemampuan bank-bank syariah menyajikan

produk-produk yang menarik, kompetitif dan memberikan kemudahan

transaksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.10

Inovasi produk yang

dilakukan oleh bank syariah pada umumnya saat ini sangat beragam antara

lain mengembangkan produk berbasis tabungan iB pensiun atau berupa

Pembiayaan iB SiAga Pensiun, sebagaimana dilakukan oleh Bank Syariah

Bukopin dalam pembiayaan Mikronya. Produk ini dibuat pada tahun 2013,

sejak dibuat 3 tahun yang lalu grafik peningkatan yang didapatkan semakin

besar dengan menggunakan pemasaran yang cukup efektif.

Bank Syariah Bukopin (BSB) menargetkan pada tahun ini

pembiayaan Rp3,16 triliun atau tumbuh 17% dari total pembiayaan 2014

9 InfoBank News, Ekonomi melambat NPF bank umum syariah melonjak, artikel ini diakses

pada tanggal 10 Mei 2016 http://infobanknews.com/ekonomi-melambat-npf-bank-umum-syariah-

melonjak/ 10

Mahendra dicky, Inovasi Produk perbankan syariah dari Aspek pengembangan

FiqihMuamalah, artikel diakses pada tanggal 12 februari 2016 dari

http://mahendradicky.blogspot.co.id/2012/01/inovasi-produk-perbankan-syariah-dari.html.

Page 18: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

5

senilai Rp3,7 triliun. Direktur Utama BSB Riyanto mengatakan, tahun ini

perusahaan akan lebih fokus pada pembiayaan sektor UKM dan

mikro.“Tahun ini kami fokus mengembangkan bisnis mikro. Selain itu, kita

juga akan mengembangkan pembiayaan komersial. Porsinya, pembiayaan

mikro 60% dan komersial sebesar 40%11

dan dari angka tersebut

Pembiaayaan Mikro dengan produk iB pensiun cukup menyumbang andil

besar dalam pendapatanya.

Dalam pengembangan produk ini, Bank Syariah Bukopin

menggunakan Akad Wakalah dan Murabahah dalam melaksanakan

pembiayaan iB SiAga pensiun yang diajukan oleh nasabah baru atau pun

yang sudah berjalan di bank lain melalui sistem Take over. Pada dasarnya

pengalihan hutang (take over) itu sendiri sudah diatur dalam fatwa DSN-MUI

No. 31/DSN-MUI/VI/2002 yang menggunakan empat alternatif akad yang

dianjurkan. Dalam hal ini, terjadi perbedaan akad yang digunakan dari fatwa

DSN-MUI tersebut. Dari perbedaan akad ini lah yang menjadi dasar penulis

mengkaji permasalahan ini menjadi sebuah skripisi yang berjudul

“ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA

PEMBIAYAAN TAKEOVER IB SIAGA PENSIUN DI BANK

SYARIAH BUKOPIN”.

11

Bank Syariah Bukopin, “Targetkan pembiayaan tumbuh”, artikel diakses pada tanggal 12

februari 2016 dari http://ekbis.sindonews.com/read/953506/150/bank-syariah-bukopin-targetkan-

pembiayaan-tumbuh-17-1421811592.

Page 19: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

6

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan banyak masalah yang

dapat diidentifikasi diantaranya :

1. Bagaimana prosedur yang dilakukan perbankan dalam proses pengajuan

pembiayaan iB SiAga pensiun secara Take over ?

2. Bagaimana letak perbedaan dalam pelaksanaan Take over pembiayaan iB

SiAga pensiun yang dilakukan oleh masing-masing bank syariah?

3. Apakah landasan Syariah yang dilakukan dalam mekanisme Take over

pembiayaan iB SiAga pensiun sudah sesuai dengan Fatwa DSN?

4. Bagaimana prosedur pembiayaan Take over iB SiAga pensiun pada

lembaga perbankan?

5. Bagaimana implementasi pembiayaan Take over iB SiAga pensiun yang

lebih relevan dan sesuai prinsip syariah pada lembaga perbankan?

C. Pembatasan Masalah

Dari persoalan yang telah dideskripsikan dan melihat permasalahan

yang berkaitan dengan pemindahan akad pembiayaan iB SiAga pensiun

syariah, maka penulis membatasi masalah pada proses pemindahan akad

Take Over produk pembiayaan iB SiAga pensiun di Bank Konvensional

yang dialihkan ke Bank syariah Bukopin. karena dalam pengaplikasianya

terdapat perbedaan akad yang dianjurkan oleh Fat wa DSN-MUI.

Page 20: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

7

D. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penulisan ini adalah:

1. Bagaimana Prosedur Take over Pembiayaan iB SiAga Pensiun dari

Bank Konvensional Ke Bank syariah Bukopin?

2. Bagaimana Penerapan akad Take Over Produk iB SiAga pensiun yang

dilakukan Bank Syariah Bukopin?

3. Apakah aplikasi akad Take over pembiayaan iB SiAga pensiun di Bank

Syariah Bukopin sudah sesuai dengan fatwa DSN-MUI?

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang penulis rumuskan diatas, ada

beberapa tujuan yang ingin dicapai diantaranya:

1. Untuk mengetahui mekanisme Take over pembiayaan iB SiAga Pensiun

pada bank Konvensional dialihkan ke Bank Syariah Bukopin.

2. Untuk mengetahui Take over pembiayaan iB SiAga pensiun dengan akad

Wakalah dan Murabahah yang dilakukan sesuai tidak dengan prinsip

syariah berdasarkan Fatwa DSN-MUI tentang Take over.

Sedangkan manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini diantaranya

adalah:

1. Secara akademik, penelitian ini menambah ilmu pengetahuan tentang

mekanisme pembiayaan iB SiAga pensiun yang sedang berjalan di Bank

Page 21: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

8

Syariah Bukopin dan mengetahui tentang pengalihan hutang pembiayaan

iB SiAga pensiun yang sedang berjalan pada bank konvensional dialihkan

ke Bank Syariah.

2. Secara praktik, penelitian ini dapat memberikan informasi kepada bank

syariah mengenai kesesuaian akad take over pada pembiayaan iB SiAga

pensiun yang dilakukan sesuai berdasarkan Fatwa DSN-MUI atau belum,

sehingga menjadi dasar bank syariah dalam menjalankan operasionalnya

sesuai dengan prinsip syariah.

F. Review Studi Terdahulu

Berdasarkan telaah yang telah dilakukan terhadap beberapa sumber

kepustakaan, penulis melihat bahwa masalah pokok dalam peneletian ini

masih kurang mendapatkan perhatian, untuk mengatakan belum pernah

diteliti. Beberapa penelitian yang pernah diteliti antara lain:

Tabel 1. 1 : Review Studi Terdahulu

1 Identitas Solichatun, Perbankan Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam

(STAIN) Salatiga.

Judul skripsi Analisis Pemasaran Produk Tabungan Dana Pensiun Lembaga

Keuangan (DPLK) di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang

Pembantu Salatiga.

Substansi Menganalisis tahap-tahap Strategi pemasaran Produk tabungan

Page 22: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

9

DPLK yang dilakukan oleh Bank Muamalat Capem Salatiga.

Pembeda penelitian penulis saat ini tentang menganalisis pembiayaan iB

SiAga Pensiun yang dilakukan secra Take over pada Bank Syariah

Bukopin

2 Identitas Farida Sutarsih, perbankan syariah, Fakultas Syariah dan Hukum,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Judul Skripsi Desain Akad Pembiayaan Take over KPR Syariah di Bank

Muamalat Indonesia.

Subtsansi Mengkaji tentang akad yang lebih relevan dalam pembiayaan Take

over KPR pada Bank Muamalat Indonesia.

Pembeda Pada penilitian ini penulis melihat ada perbedaan Akad yang

dilakukan dalam proses Take over pembiayaan iB SiAga Pensiun

yang dilakukan pada Bank Syariah Bukopin.

3 Identitas Aulia Rakhmatika Insani, Fakultas Hukum, Universitas Jember

Judul Skripsi Analisis Sengketa Pengalihan (Take Over) Pembiayaan pada

Perjanjian Al-Wakalah dalam bentuk Pembiayaan Murabahah

antara Nasabah dengan Bank Syariah Mega Indonesia Cabang

Bandung (Studi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Nomor 492 K/AG/2011)

Substansi Mengkaji tentang akibat hukum dari pengalihan (Take over) pada

pembiayaan Murabahah yang terjadi antara Bank Syariah Mega

Indonesia cabang Bandung melalui hubungan dalam ikatan jual beli

dan pada perjanjian al-wakalah dalam pelunasan hutang nasabah

Page 23: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

10

yang di wakili Bank Syariah Mega Indonesia cabang Bandung

kepada bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN) dan Bank

Danamon.

Pembeda Mengkaji tentang pengalihan hutang (Take over) pada pembiayaan

iB SiAga pensiun yang sedang berjalan Pada bank Konvensional

dengan akad Wakalah dan Murabahah yang di sesuaikan dengan

fatwa DSN-MUI tentang pengalihan hutang.

4 Identitas Said Umar Subarkah, Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan

Hukum, UIN Syarif hidayatullah Jakarta.

Judul Skripsi Manajemen resiko pada pembiayaan sindikasi (studi pada PT. Bank

Muamalat Indonesia, Tbk)

Substansi Menganilisis jenis resiko dan dampak yang terjadi pada

pembiayaan sindikasi serta mengetahui sejauh mana praktek

manajemen resiko yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia

terhadap pembiayaan sindikasi.

Pembeda Penelitian penulis memiliki perbedaan pada perspektif, yaitu lebih

menekankan kepada masalah kesesuaian akad yang dilakukan

dengan merujuk pada Fatwa DSN-MUI tentang peralihan hutang

secara (take over) pada bank syariah.

Page 24: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

11

G. Kerangka Teori

Al-Hawalah merupakan permindahan kewajiban membayar utang dari

orang-orang yang berutang kepada orang yang berutang lainya. Al-Hawalah

juga diartikan pengalihan kewajiban membayar utang dari beban pihak

pertama kepada pihak lain yang berutang kepadanya atas dasar saling

mempercayai.12

Dalam akad al-Hawalah terdapat tiga pihak yang terkait

antara lain: Muhal (pemberi pinjaman), Muhil (penerima Pinjaman), Muhal

alaih (penerima pinjaman dari Muhil). muhal memberikan pinjaman kepada

muhil, sementara itu muhil masih memiliki piutang pada muhal alaih, atau

muhal alaih memiliki utang kepada muhil. Pada saat muhil tidak mampu

melakukan pembayaran atas utangnya kepada muhal, maka muhil

mengalihkan utangnya kepada muhal alaih. Dengan demikian, muhal alaih

tidak harus membayar utang kepada muhil, akan tetapi membayar hutangnya

kepada muhal. Dari transaksi pengalihan utang ini, maka utang muhil kepada

muhal menjadi lunas, karena muhal alaih yang akan melakukan pembayaran

atas utang muhil.13

Konsep ini hampir sama dengan proses Take over yang dilakukan

pada bank konvensional, yang hanya membedakan dalam hawalah pihak

yang mempunyai hutang memberikan kuasa kepada pihak lain yang

mempunyai hutang kepadanya membayarkan hutangnya kepada pihak lain.

12

Ismail, Perbankan Syariah, cet-1 ( Jakarta: kencana, 2011), h.206. 13

Ibid, h.207.

Page 25: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

12

Sedangkan dalam proses Take over pihak yang mempunyai hutang meminta

pihak lain membayarkan hutangnya yang secara otomatis jaminan atas

hutangnya berpindah ke pihak lain yang bersedia menangguh. Hal ini secara

langsung pihak yang mempunyai hutang berpindah ke pihak yang bersedia

menangguh. Dengan demikian Take over sama dengan perpindahan hutang.

Menurut DSN-MUI take over dapat disebut juga dengan pengalihan

hutang, pengalihan hutang tersebut sudah diatur dalam Fatwa DSN-MUI No.

31/DSN-MUI/VI/2002 berbeda dengan fatwa Hawalah. Menurut fatwa ini,

yang dimaksud dengan pengalihan hutang adalah pemindahan utang nasabah

dari bank/lembaga keuangan konvensional ke bank/lembaga keuangan

syariah. Dalam fatwa ini disebutkan terdapat empat alternatif akad yang dapat

digunakan14

yaitu :

1. Akad Qardh dan Ba‟i Murabahah

Dalam menggunakan akad ini terdapat ketentuan yang dilakukan yaitu

LKS memberikan Qardh kepada nasabah. Dengan Qardh tersebut,

nasabah melunasi kredit (utang)-nya, dengan demikian, asset yang

dibeli dengan kredit tersebut menjadi milik nasabah secara penuh.

Kemudian nasabah menjual assetnya tersebut kepada kepada LKS, dan

dengan hasil penjualan tersebut nasabah melunasi hutang Qardh-nya

kepada LKS. Lalu LKS menjual secara Murabahah aset yang telah

14

Dewan Syariah Nasional-MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, h. 185.

Page 26: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

13

menjadi miliknya tersebut kepada nasabah, dengan pembayaran secara

cicilan.

2. Ba‟i, Syirkat al-milk dan Murabahah

Ketentuaan menggunakan alternatif akad ini berupa LKS membeli

sebagian asset nasabah, dengan seizin LKK. sehingga dengan

demikian, terjadi Syirkat al-milk antara LKS dan nasabah atas asset

tersebut.bagian asset yang dibeli LKS adalah bagian asset yang senilai

dengan sisa utang (sisa cicilan) nasabah kepada LKK. Kemudian LKS

menjual secara Murabahah bagian asset yang menjadi miliknya

tersebut kepada nasabah, dengan pembayaran secara cicilan.

3. Ijarah dan Qardh

Ketentuan dalam pengurusan kepemilkan aset secara penuh nasabah

dapat menggunakan akad ijarah kepada LKS. Apabila diperlukan LKS

dapat membantu menalangi kewajiban nasabah dengan menggunakan

prinsip al-Qardh. Akad ijarah sebagaimana yang dimaksudkan tidak

boleh dipersyaratkan dengan (harus terpisah dari) pemberian talangan.

Besar imbalan jasa ijarah tidak boleh didasarkan pada jumlah talangan

yang diberikan LKS kepada nasabah.

4. Qardh, Ba‟i dan IMBT (Ijarah Muntahiya bit-tamlik)

Ketentuan alternatif akad ke empat berupa LKS memberikan Qardh

kepada nasabah. Dengan Qardh tersebut, nasabah melunasi kredit

(utang)-nya, dengan demikian, asset yang dibeli dengan kredit tersebut

Page 27: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

14

menjadi milik nasabah secara penuh. Kemudian nasabah menjual

assetnya tersebut kepada kepada LKS, dan dengan hasil penjualan

tersebut nasabah melunasi hutang Qardh-nya kepada LKS. Lalu LKS

menyewakan asset yang telah menjadi miliknya tersebut kepada

nasabah dengan akad Ijarah Muntahiya bit-tamlik.

H. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang

menghasilkan data deskriptif dan tertulis dengan informasi dari lembaga

yang terlibat dalam objek penelitian.15

Jenis pelaporan yang digunakan

adalah metode deskriptif analisis, yaitu penulis menggambarkan

permasalahan dengan didasari pada data yang ada lalu dianalisis lebih

lanjut untuk kemudian diambil suatu kesimpulan. Proses analisa dimulai

dari membaca, mempelajari dan menelaah data yang didapat secara

seksama, selanjutnya dari proses analisa tersebut penulis mengambil

kesimpulan dari masalah yang bersifat umum kepada masalah yang

bersifat khusus.

2. Tehknik Pengumpulan Data

a. Penelitian kepustakaan (library research), penulis mengadakan

penelitian terhadap beberapa literartur yang ada kaitanya dengan

15

Lexy . J. Moeloeng, metode penelitian kualitatif (Bandung : PT Remaja Rosda Karya,

2010), h.3.

Page 28: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

15

penulisan skripsi ini. Literatur itu berupa buku, majalah, surat kabar,

artikel, internet, dan lain sebagainya. Langkah dalam melaksanakan

studi pustaka ini adalah dengan cara membaca, mengutip, serta

menganalisa dan merumuskan hal-hal yang dianggap perlu dalam

memenuhi penelitian ini.

b. Penelitian lapangan (field research), untuk mendapatkan data-data dan

informasi, penulis langsung terjun ke objek penelitian yaitu lembaga

yang diteliti, dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai

berikut:

1) Interview yaitu melakukan wawancara dengan karyawan selaku

Manager Bisnis Mikro dan account officer Bisnis Mikro di Bank

Syariah Bukopin.

2) Dokumentasi yaitu mengumpulkan data berdasarkan laporan yang

didapat dari lembaga yang diteliti dan laporan lainnya yang

berkaitan dengan masalah penelitian.

3) Observasi yakni pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan dan pencatatan terhadap produk pembiayaan Take

over iB SiAga pensiun yang dilakukan oleh Bank Syariah

Bukopin.

3. Teknik Penulisan

Dalam penyusunanya secara teknis penulisan, semua berpedoman

pada prinsip-prinsip yang telah diatur dan dibukukan dalam pedoman

Page 29: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

16

penulisan skripsi yang diterbitkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Fakultas Syariah dan Hukum tahun 2012.

I. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan ini, maka disusun sistematika penulisan

yang terdiri lima bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang Latar Belakang Masalah,

Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah dan Perumusan

Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian Pustaka,

Kerangka Teori Metode Penelitian, Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang Definisi Akad, Definisi produk iB

SiAga Pensiun, Landasan Fatwa Take over.

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG BANK SYARIAH

BUKOPIN

Bab ini membahas tentang Sejarah Perkembangan Bank

Syariah Bukopin, Visi, Misi, dan strategi Bank Syariah

Bukopin, Struktur Organisasi Bank Syariah Bukopin, serta

Produk-produk Bank Syariah Bukopin.

Page 30: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

17

BAB IV ANALISA AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH

PADA PEMBIAYAAN TAKE OVER IB SIAGA

PENSIUN DI BANK SYARIAH BUKOPIN

Bab ini membahas tentang Analisa mekanisme pembiayaan iB

SiAga Pensiun yang sedang berjalan di bank Syariah Bukopin,

Menganalisa Take over pembiayaan iB SiAga pensiun, serta

Menganalisa akad Wakalah dan Murabahah dalam pembiayaan

Take over iB SiAga Pensiun.

BAB V PENUTUP

Bab ke lima menjelaskan tentang kesimpulan dan saran.

Page 31: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi Akad

Menurut Nasrun Haroen yang dikutip dari ibnu Abidin16

lafal akad

berasal dari bahasa Arab al-„aqd yang berarti perikatan, perjanjian dan

pemufakatan (al-ittifaq). Secara terminologi fiqih, akad didefinisikan sebagai

pertalian Ijab (pernyataan melakukan ikatan) dan Qabul (penyataan penerima

ikatan) sesuai dengan kehendak syariat yang berpengaruh pada objek

perikatan. Sedangkan menurut Irma Devita dan Suswinarno17

akad adalah

perjanjian tertulis yang memuat ijab (penawaran) dan qabul (penerimaan)

antara Bank dan pihak lain yang berisi hak dan kewajiban masing-masing

pihak berdasarkan prinsip syariah. Jadi akad adalah serangkaian perikatan

yang terjadi antara pihak yang bersepakat berbentuk tertulis (ijab dan qabul)

yang memuat hak dan kewajiban serta kepentingan pihak tersebut

berdasarkan prinsip syariah.

Prinsip pelaksanaan akad atau kontrak antara kedua belah pihak juga

harus didasarkan pada assas sukarela (ikhtiyari), menepati janji (amanah),

16

Ibnu‟ Abidin, “Raad al-muhtar „ ala ad-dur al-muhkta”, dalam Nasrun Haroen, Fiqih

Muamalah (Jakarta :Gaya media pratama, 2007), h. 98. 17

Irma Devita Purnamasari dan Suswinarno, Panduan Lengkap Hukum Praktis Populer

Kiat-kiat cerdas mudah dan Bijak Memahami Masalah Akad Syariah (Bandung: PT Mizan Pustaka,

2011), h.2.

Page 32: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

19

kehati-hatian (ikhtiyati), transparansi, kemampuan, kemudahan (taisir), itikad

yang baik dan sebab yang halal.18

Dalam pengaplikasianya setiap akad dalam perbankan syariah baik

dalam hal barang, pelaku transaksi maupun ketentuan lainnya harus

memenuhi ketentuan akad seperti rukun dan syarat dalam tatanan

pelaksanaanya diantaranya19

:

1. Rukun akad

a. Pihak-pihak yang berakad (al-„aqid).

b. Benda-benda yang diakadkan (ma‟qud „alaih).

c. Tujuan Akad (maudhu‟ al-„aqd).

d. Sighat Akad.

2. Syarat akad20

a. Syarat bersifat umum, yaitu syarat-syarat yang wajib ada dalam

berbagai akad. Syarat umum yang wajib terpenuhi dalam berbagai

macam akad sebagai berikut:

1) Orang yang berakad cakap hukum (ahli).

2) Yang dijadikan objek akad dapat menerima hukumnya.

3) Akad itu diizinkan oleh syara‟, dilakukan oleh orang yang

mempunyai hak melakukanya.

18

Ibid., h.3. 19

Abdul Rahman Ghazaly, dkk, Fiqih Muamalat (Jakarta : Kencana, 2010), h.51. 20

Ibid.,h.54.

Page 33: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

20

4) janganlah akad itu akad yang dilarang oleh syara‟, seperti jual beli

mulasamah (saling merasakan).

5) Akad dapat memberikan faedah, sehingga tidaklah sah bila rahn

(gadai) dianggap sebagai jaminan dalam akad yang bersifat amanah

(kepercayaan).

6) Ijab itu berjalan terus, tidak dicabut sebelum terjadi kabul.

7) Ijab dan kabul mesti bersambung, sehingga bila seseorang yang

berijab telah terpisah sebelum adanya qabul, maka ijab tersebut

menjadi batal.

b. syarat-syarat yang bersifat khusus, yaitu syarat-syarat yang wajib ada

dalam sebagian akad. Syarat khusus ini dapat juga disebut syarat idhafi

(tambahan) yang harus ada disamping syarat-syarat yang umum, seperti

syarat adanya saksi dalam pernikahan.

Terdapat perbedaan pendapat para ulama fiqih dalam menentukan

rukun suatu akad. Jumhur ulama fiqih menyatakan bahwa rukun akad terdiri

atas21

:

1). Pernyataan untuk mengikatkan diri (sighat al-aqad).

2). Pihak-pihak yang berakad (al muta aqidain).

3). Objek akad (al maqud „alaih).

21

Ad- Dadir, Asy-Syarh al –kabir ala hasyiyyah ad-dasuqi, jilid III (Beirut: Darul Fikir, t.t),

h.2.

Page 34: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

21

Ulama Hanafiyah berpendirian bahwa rukun akad itu hanya satu yaitu

Sighat al-„aqd (ijab dan qabul). Sedangkan pihak-pihak yang berakad dan

objek akad menurut mereka tidak termasuk rukun akad, tetapi termasuk

lawazim al-„aqd (hal-hal yang melekat pada akad). Karena menurut mereka

yang dikatakan rukun itu adalah suatu esensi yang berada dalam aqad itu

sendiri sedangkan pihak-pihak yang berakad dan objek akad berada diluar

esensi tersebut.22

Sedangkan syarat sah akad haruslah Cakap, Objeknya

amwal yang halal, memiliki tujuan pokok dan adanya kesepakatan.23

3. Kedudukan akad dalam Fiqih Muamalah

Kedudukan akad dalam fiqih muamalah adalah penting ditinjau fungsi

dan pengaruhnya sehingga suatu muamalah (transaksi) dapat dikatakan sah

jika akad yang dilaksanakan itu terpenuhi syarat dan rukunya. Pengaruh-

pengaruh umum yang berlaku pada semua akad transaksi muamalah menurut

Hasbi Ash Shiddiqiey terbagi dua24

yaitu:

a. Nafaz (langsung terlaksana), yaitu akad yang dilakukan langsung

menghasilkan sejak mulai akad. Dengan terjadinya akad, maka

terjadilah apa yang dimaksud. Seperti, akad jual beli (ba‟i), dimana

akad ini memindahkan kepemilikan barang yang dijual kepada pembeli

dan alat pembayarannya berpindah ke tangan penjual.

22

Nasrun Haroen, Fiqih Muamalah, h. 99. 23

Irma Devita Purnamasari dan Suswinarno, Panduan Lengkap Hukum Praktis Populer Kiat-

kiat cerdas mudah dan Bijak Memahami Masalah Akad Syariah, h.2. 24

Sofniyah Ghufron, Cara Mudah Memahami Akad-Akad Syariah (Jakarta: Renaisan,

2005),h.20.

Page 35: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

22

b. Ilzam, ini menimbulkan kewajiban (iltizam) bagi salah satu „aqid

kepada „aqid yang lain atau objek masing-masing dan syarat-syarat

yang disepakati untuk berakad dan ikatan ini tidak dapat dibatalkan

oleh sslah satu pihak tanpa disetujui oleh pihak lain yang

bersangkutan. Disebut juga luzum. Contoh iltizam adalah kewajiban

menyerahkan barang yang telah dijual, membayar harga barang sesuai

kesepakatan, tidak menjual barang titipan (wadi‟ah) dan lain-lain.

Para ulama berbeda pendapat kapan akad tidak memiliki sifat luzum.

Menurut mazhab Syafi‟i dan Hanbali sifat luzum setelah majlis akad bubar.

Sebelum mereka berpisah, maka masing-masing „aqid boleh mencabut

akadnya atau disebut dengan istilah Khiyar. Pendapat ini berdasarkan Hadist,

“penjual dan pembeli boleh berkhiyar, selama mereka belum berpisah.”25

B. Definisi Produk Pembiayaan iB SiAga Pensiun.

Produk pembiayaan iB SiAga Pensiun merupakan Suatu produk pada

Bank Syariah dimana Bank syariah melakukan penyaluran pembiayaan pada

nasabah dengan prinsip al-Wakalah dan Murabahah yang diberikan oleh

Bank kepada Pensiunan yang menerima uang Pensiun secara rutin setiap

bulan dari Negara (APBN).26

Pembiayaan yang dilakukan dimaksudkan agar

25

Ibid., h.21. 26

Bank Syariah Bukopin, Introduction Training Produk (Jakarta: t.p., 2015) h. 10, t.d.

Page 36: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

23

memberi kemudahan para Pensiunan dalam mengakses keuangan untuk

kebutuhannya.

Pada produk iB SiAga Pensiun ini, nasabah dapat mengakses

pembiayaan berdasarkan Surat Keputusan Pensiun (SK Pensiun) dari Instansi

Pensiun yang berwenang. Dengan melampirkan SK yang dimiliki nasabah

dapat mengakses pembiayaan produk yang ditawarkan.27

SK yang

dilampirkan tersebut menjadi sebuah Jaminan nasabah dalam mendapatkan

pembiayaan iB SiAga Pensiun.

Ada dua cara dalam penyaluran pembiayaan iB SiAga Pensiun yang

sekarang digunakan di Bank Syariah Bukopin, yaitu dengan cara Channeling

(penyaluran pembiayaan kepada Pensiunan melalui koperasi) dan Fronting

Agent/direct seling (melalui AO Mikro Bank Syariah Bukopin maupun

melalui mitra Bank yang bekerjasama dalam pemasaran dan

pengadministrasian pembiayaan iB SiAga Pensiun di kantor pusat dan kantor

cabang). Dalam pengajuanya para Pensiunan dapat mengajukan pembiayaan

ini sebagai nasabah baru (belum memiliki fasilitas pembiayaan sebelumnya)

atau juga sebagai nasabah yang sebelumnya sudah mempunyai pembiayaan

pada Bank lain yang proses pelunasannya lebih dikenal di lapangan dengan

istilah Take over. Penggunaan akad yang digunakan dalam pembiayaan iB

SiAga Pensiun, baik pengajuan sebagai nasabah baru atau nasabah dengan

27

Cahyo Nugroho. Manager Divisi Bisnis Mikro Bank Syariah Bukopin, wawancara pribadi

Jakarta,16 februari 2016

Page 37: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

24

cara Take over menggunakan akad yang relatif sama yaitu akad Al-Wakalah

dan Murabahah.28

Wakalah adalah akad pemberian kuasa dari Muwakkil kepada

penerima kuasa (Wakil) untuk melaksanakan suatu tugas (taukil) atas nama

pemberi kuasa. Dapat dilakukan dengan cara kita melakukan sesuatu baik itu

bentuknya jasa, keahlian, keterampilan atau yang lainya kita lakukan atas

nama orang.29

Akad wakalah adalah akad pelimpahan kekuasaan oleh satu

pihak kepada pihak lain dalam hal-hal yang boleh diwakilkan. Sebabnya

adalah tidak semua hal dapat diwakilkan contohnya, shalat, puasa, bersuci,

qishash, talak, dan lain sebagainya.30

Jadi akad ini memberikan kemudahan

untuk nasabah dalam memilih/membeli barang atas pembiayaan yang

diberikan oleh Bank.

Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menggunakan harga

perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan

pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk natural certainty contract,

karena dalam Murabahah ditentukan berapa required rate of profit

(keuntungan yang akan diperoleh). Karena dalam definisinya disebut adanya

“keuntungan yang disepakati”, karakteristik Murabahah adalah si penjual

28

Ibid., 29

Sumar‟in, Konsep Kelembagaan Bank Syariah (Yogyakarta: Graha Ilmu,2012),h.15. 30

Sri Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia (Jakarta: Salemba Empat,

2011), h.251.

Page 38: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

25

harus memberi tahu pembeli tentang harga pembelian barang dan menyatakan

jumlah keuntungan yang ditambahkan pada biaya tersebut.31

Berdasarkan sumber dana yang digunakan, pembiayaan Murabahah

secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga kelompok32

yaitu:

1). Pembiayaan Murabahah yang dikenai dengan URIA (Unrestricted

Investment Account = Investasi tidak terikat).

2). Pembiayaan Murabahah yang didanai dengan RIA (Restricted Investment

Account = Investasi terikat).

3). Pembiayaan Murabahah yang didanai dengan Modal Bank.

Dalam setiap pendesainan sebuah pembiayaan, faktor-faktor yang

perlu diperhatikan33

adalah:

a. Kebutuhan Nasabah;

b. Kemampuan Finansial Nasabah.

Faktor-faktor ini juga akan mempengaruhi sumber dana yang akan

digunakan untuk pembiayaan tersebut.

Masa Pensiun pasti akan tiba dan terjadi kepada siapa saja bagi

mereka yang sebelumnya bekerja baik dalam Instansi pemerintah, swasta,

maupun lembaga BUMN. Program Pensiun ini bagi instansi atau perusahaan

manapun, pada hakikatnya adalah merupakan suatu hal yang harus terjadi dan

31

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2007), h.81. 32

Djawahir Hejazziey, Perbankan Syariah dalam Teori dan Praktik, Ed.1, Cet.1

(Yogyakarta: Deepublish, 2014), h.163. 33

Ibid., h.156.

Page 39: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

26

dijalankan. Pada prinsipnya Pensiun merupakan program yang diberikan oleh

organisasi dengan mempunyai manfaat bagi kelangsungan organisasi dan

seorang pegawai.

Pensiun adalah orang yang sudah tidak bekerja karena masa tugasnya

sudah habis.34

Menurut Adi35

“Pensiun merupakan Jaminan hari tua dan

sebagai penghargaan atas jasa-jasa pegawai negeri sipil dan non sipil selama

bertahun tahun bekerja dalam dinas pemerintah”. Jadi Pensiun adalah upah

balas jasa atas pekerjaan yang diberikan oleh suatu institusi (organisasi) baik

sipil maupun non sipil kepada seorang pekerja dengan maksud memberikan

kesejahteraan atas jasa yang diberikan.

Setelah pegawai menyatakan Pensiun mereka mendapat Gaji berupa

Dana Pensiun. Menurut UU Dana Pensiun (UU RI No.11 Tahun 1992) “Dana

Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang

menjanjikan manfaat Pensiun (Pasal 1 Ayat 1 UU No. 11 Tahun 1992)”.36

Ada dua jenis dana Pensiun yaitu:

a. Dana Pensiun Pemberi Kerja adalah dana Pensiun yang dibentuk oleh

orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri,

untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program

34

Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses tanggal 16 februari 2016 dari

http://kbbi.web.id/Pensiun 35

Adi Prabowo, Pengenalan Dasar Pensiun Jilid 1 (Denpasar, t.p.,2011), h.1.t.d. 36

Undang-undang Nomor 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun.

Page 40: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

27

Pensiun Iuran Pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh

karyawannya sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban

terhadap pemberi kerja (Pasal 1 ayat 2 UU No. 11 tahun 1992).

b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan adalah dana Pensiun yang didirikan

oleh Bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan

program Pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik bagi karyawan

pemberi kerja maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana

Pensiun Pemberi Kerja bagi karyawan Bank atau Perusahaan Asuransi

Jiwa yang bersangkutan ( Pasal 1 Ayat 4 UU No. 11 Tahun 1992).

Menurut Wahab37

“Dana Pensiun adalah badan hukum yang

mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan pembayaran berkala

kepada peserta pada saat mencapai usia Pensiun atau pada saat lain, dengan

cara yang ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun”. Menurut pasal 1 ayat 4

PP No.25 Tahun 1981 yang dimaksud dengan dana Pensiun38

adalah

penghasilan yang diterima oleh penerima Pensiun setiap bulan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya, syarat-syarat yang

harus dipenuhi oleh pegawai untuk memperoleh hak Pensiun penuh adalah

1. Telah mencapai usia Pensiun.

2. Memiliki masa kerja yang cukup untuk Pensiun.

37

Zulaini Wahab, Segi Hukum Dana Pensiun (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005),

h.34. 38

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, No. 25 tahun 1981, pasal 1 ayat 4.

Page 41: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

28

3. Telah diberhentikan dengan hormat.

Menurut Pasal 10 PP No. 25 Tahun 198139

disebutkan tentang

pegawai negeri sipil yang berhak untuk mendapatkan Pensiun adalah:

1. Peserta atau pegawai negeri sipil.

2. Janda atau duda penerima Pensiun.

3. Yatim/piatu dari peserta dan yatim/piatu dari penerima Pensiun.

4. Orang tua dari peserta yang tewas yang tidak meninggalkan janda / duda /

anak yatim piatu yang berhak menerima Pensiun.

Dasar penyelenggaraan Pensiun sendiri tertuang dalam Undang-

Undang No. 11 tahun 1969 tentang Pensiun pegawai dan Pensiun janda/duda

pegawai. Ada dua jenis Pensiun dilihat pada saat pegawai negeri sipil atau

non sipil itu bekerja40

:

1. Pensiun PNS (Pegawai Negeri Sipil) Bekerja di Instansi pemerintah non

militer, untuk Pensiunanya dibayarkan oleh lembaga keuangan Negara

diwakili oleh Taspen. Untuk PNS yang dibayarkan melalui Taspen

meliputi PNS pusat, PNS Daerah Otonomi (Pemda), PKRI, KNPI, dan

Veteran.

2. Pensiunan TNI Dan POLRI yang bekerja dibawah instansi pemerintah

militer, untuk Pensiunannya dibayarkan oleh lembaga keuangan Negara

39

Ibid., pasal 10 40

Adi Prabowo, Pengenalan Dasar Pensiun jilid 1, h.1, t.d.

Page 42: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

29

diwakili oleh Asabri. Untuk TNI dan POLRI yang dibayarkan melalui

Asabri meliputi TNI (AU, AD, dan AL) dan Polri.

Pada pokoknya Pensiun adalah menjadi kewajiban dari setiap orang

untuk berusaha menjamin hari tuanya, dan untuk itu setiap PNS wajib

menjadi peserta dari suatu badan asuransi sosial yang dibentuk oleh

pemerintah. Karena Pensiun bukan hanya sebagai jaminan hari tua tetapi juga

adalah sebagai balas jasa, maka pemerintah memberikan sumbangannya

kepada PNS. Iuran Pensiun PNS dan sumbangan pemerintah tersebut dipupuk

dan dikelola oleh badan asuransi sosial.

Pegawai negeri sebagai unsur aparatur negara atau abdi masyarakat,

hal ini merupakan salah satu pelaksanaan dari kebijaksanaan pemerintah

dalam rangka meningkatkan kehidupan bangsa dan negara menuju

masyarakat adil dan makmur. Pengertian tersebut telah diatur dalam Undang-

undang No. 43 tahun 1999 tentang Perubahan Undang-undang No. 8 tahun

1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian41

yaitu:

“Pegawai negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia

yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang

berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi

41

Undang-undang No. 43 tahun 1999 tentang perubahan Undang-undang No. 8 tahun 1974

tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, Pasal 1 Ayat (1).

Page 43: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

30

tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.”

Dalam hal penyaluran pembiayaan perbankan, pemberian pembiayaan

terfokus kepada pembiayaan Pensiun Pegawai Negeri (PNS atau TNI/POLRI)

yang ditandai dengan diterbitkanya SK Pensiun. Penyaluran pembiayaan

manfaat pensiun bulanannya dibayarkan melalui rekening bank, sehingga

akan memudahkan nasabah dalam mengangsur dan memudahkan pihak

perbankan dalam melakukan autodebet angsuran bulanan. Peran SK Pensiun

dalam hal ini adalah menjamin nasabah tidak akan melakukan mutasi kantor

bayar tanpa sepengetahuan dan sepersetujuan pihak Perbankan selaku

pemberi pembiayaan.42

Pada konteks ini terjadi perbedaan antara dana Pensiun yang terdapat

pada lembaga keuangan dengan pembiayaan yang ada Bank Syariah Bukopin.

Dana Pensiun yang ada pada lembaga keuangan berupa sekumpulan aset yang

dikelola dan dijalankan suatu lembaga untuk menghasilkan suatu manfaat

Pensiun, yaitu suatu pembayaran berkala yang dibayarkan kepada peserta

pada saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam ketentuan yang menjadi

dasar penyelnggara program Pensiun. sedangkan produk pembiayaan iB

SiAga Pensiun merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk Pensiun

42

Cahyo Nugroho, Manager Divisi Bisnis Mikro Bank Syariah Bukopin, Wawancara

Pribadi, Jakarta 16 Februari 2016.

Page 44: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

31

dalam hal memenuhi kebutuhan konsumtif/produktif. Jadi dana yang

diberikan berupa pembiayaan Bank.

C. Landasan Fatwa Takeover dan Hawalah

1. Landasan Fatwa Take Over dan Hawalah

Menurut Fatwa DSN-MUI take over sama dengan pengalihan hutang.

Pengalihan hutang (take over) tertuang dalam Fatwa DSN-MUI No. 31/DSN-

MUI/VI/2002. Take over merupakan pengambilalihan oleh suatu peruahaan

ke perusahaan lain, yang biasanya diatur berdasarkan persetujuan bersama

antara perusahaan-perusahaan yang terlibat. Maka pengambilalihan biasanya

melibatkan suatu perusahaan menyusun suatu tawaran pengambilalihan tanpa

persetujuan dari manajemen perusahaan yang diambil alih.43

Dalam lembaga

keuangan Bank, take over merupakan pengambilalihan yang dilakukan oleh

Bank dari transaksi yang berjalan ditangguhkan oleh Bank lain atas

permintaan nasabah.

Take over merupakan produk jasa yang ditawarkan oleh Bank syariah.

Dengan adanya Fatwa DSN-MUI yang melandasi dibolehkanya pengalihan

hutang oleh Bank syariah, dapat menjadi sebuah alternatif lembaga jasa

keuangan disamping perbankan konvensional.44

43

Christoper Pass and Bryan Lowes, Dictionary of Economics, second edition, Penerjemah

Tumpal Rumpea dan Posman Haloho (Jakarta :Erlangga, 1994),h.637 44

Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, cet. I (Yogyakarta: Ekonisia, 2004), h. 182-

183.

Page 45: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

32

Dalam hal Take over menurut DSN-MUI dalam Fatwa No. 31/DSN-

MUI/VI/2002 yaitu tentang pengalihan hutang, digunakan empat alternative

akad yang dapat diaplikasikan dalam hal Take over (pengalihan hutang) yang

dilakukan oleh Bank syariah akad tersebut yaitu:

a. Qardh dan Ba‟i Murabahah

b. Ba‟i, Syirkat al milk dan Murabahah

c. Ijarah dan Qardh

d. Qardh, Bai‟i dan Ijarah Muntahiya Bitamlik (IMBT).

Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih

atau diminta kembali. Atau dengan kata lain, meminjamkan tanpa

mengharapkan imbalan.45

Sifat qardh tersebut tidak memberi keuntungan

finansial tetapi bersifat social oriented (misi sosial kemasyarakatan). Karena

itu pendanaanya diambil menurut kategori sebagai berikut46

:

1. Qardh yang diperlukan untuk membantu keuangan nasabah secara

cepat dalam jangka pendek dapat diambilkan dari modal lembaga

keuangan syariah yang bersangkutan.

2. Qardh yang diperlukan untuk membantu usaha sangat kecil dan

keperluan sosial dapat bersumber dari dana zakat, infak dan sedekah.

Murabahah adalah istilah dalam fikih islam yang berarti suatu bentuk

jual beli tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan barang, meliputi

45

Dumairi Nor, dkk, Ekonomi Syariah Versi Salaf (Sidogiri: Pustaka Sidogiri, 2008),h.106. 46

Ibid.,h.107.

Page 46: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

33

harga barang dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk memperoleh

barang tersebut, dan tingkat keuntungan (Margin) yang diinginkan.47

Syirkat al-milk menurut Ulama Fiqh adalah dua orang atau lebih

memiliki harta bersama tanpa melalui atau didahului oleh akad asy-syirkah.

Status harta masing-masing bersifat berdiri sendiri secara hukum. Apabila

masing-masing ingin bertindak hukum terhadap harta serikat itu, harus ada

izin dari mitranya, karena seseorang tidak memiliki kekuasaan atas bagian

harta orang yang menjadi mitra serikatnya.48

Batas maksimum pemberian kredit (BMPK) adalah presentase

perbandingan batas maksimum penyediaan dana yang diperkenakan terhadap

modal Bank. Kredit disini adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-

meminjam antara Bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam

untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian

bunga. Sedangkan Bank syariah wajib mematuhi batas maksimum pemberian

kredit (BMPK) berdasarkan prinsip syariah sebagaimana ditentukan dalam

pasal 11 ayat 3 undang-undang perbankan. Ketentuan mengenai besarnya

maksimum tersebut ditentukan oleh Bank Indonesia.49

Dengan adanya BMPK

47

Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, cet 1 (Jakarta: Gema

Insani Press, 2001),h.131. 48

Nasrun Haroen, Fiqih Muamalah, cet 1 (Jakarta :Gaya media pratama, 2000), h. 167. 49

Djawahir Hejazziey, Hukum Perbankan Syariah (Yogyakarta: Deepublish, 2013), h. 116-

117.

Page 47: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

34

ini pengguanaan dana Qardh yang ada pada Bank syariah sangat dibutuhkan

demi liquiditas dan kepatuhan akan prinsip syariah.

Hawalah merupakan akad pengalihan hutang dari pihak yang

berutang kepada pihak lain yang wajib menanggung atau membayar.50

Landasan hukum syariah hawalah adalah Fatwa DSN-MUI No. 12/DSN-

MUI/IV/2000 dan fatwa DSN-MUI No. 58/DSN-MUI/V/2007 tentang

hawalah bil ujrah.

2. Dasar Hukum Take over

Hukum Positif mekanisme Pengalihan Hutang (take over)

diperbolehkan berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor

36/SEOJK.03/2015 tentang Produk dan aktivitas Bank Umum Syariah dan

Unit Usaha Syariah serta melalui Fatwa DSN-MUI No. 31/DSN-

MUI/VI/2002 tentang pengalihan hutang. Didalam peraturan yang

dikeluarkan OJK terdapat enam karakteristik alternatif dan ketentuan-

ketentuan yang harus dilakukan oleh Lembaga keuangan Syariah khususnya

Perbankan dalam proses pengalihan hutang.

50

Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Ed. 1 (Jakarta:Kencana,2009),

h.86.

Page 48: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

35

Mekanisme pengalihan hutang yang didasarkan dengan prinsip

syariah berdasarkan dalil yang digunakan dalam proses take over menurut

Fatwa DSN-MUI yaitu QS. Al-Maidah51

[5]:1:

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu

binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu)

dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji.

Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-

Nya.

Ada beberapa pendapat para ahli tafsir diantaranya, Menurut Abu-

Dahhak, mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: penuhilah

akad-akad itu, bahwa yang dimaksud ialah hal-hal yang dihalalkan dan yang

diharamkan oleh Allah, semua bentuk perjanjian yang diambil oleh Allah atas

orang yang mengakui beriman kepada Nabi dan Al-Qur‟an, yakni hendaklah

mereka menunaikan fardu-fardu yang telah ditetapkan oleh Allah atas diri

mereka, berupa perkara halal dan haram. Sedangkan menurut Zaid ibnu

51

Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah (Jakarta:Erlangga,

2014), h. 176.

Page 49: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

36

Aslam mengatakan sehubungan dengan makna firmannya: “penuhilah akad-

akad itu” terdapat enam perkara yaitu berupa janji Allah, perjanjian pakta,

transaksi syirkah, transaksi jual beli, akad nikah, dan janji sumpah.52

Dan juga berasal dari kaidah fiqih53

الأصل في المعاملات الإباحة إال أن يدل دليل على تحريمها

“Pada dasarnya semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil

yang mengharamkanya.”

Maksud pokok dalam kaidah ini adalah setiap pokok hukum segala

macam muamalah ialah diperbolehkan sampai ada dalil lain yang datang

membatalkan atau mengharamkannya.54

Dari kaidah ini dapat dilihat proses

pengalihan hutang dapat dilakukan dengan disesuaikan melalui prinsip

syariah.

52

Ibnu Katsir, tafsir surat al maidah ayat 1-2, artikel ini diakses pada tanggal 12 Mei 2016.

http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-maidah-ayat-1-2.html.. 53

Ibid.,h.179. 54

Imam Musbikin, Qawa‟id Al-Fiqhiyah (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001).h.20.

Page 50: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

37

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG BANK SYARIAH BUKOPIN

A. Sejarah Singkat Bank Syariah Bukopin

Bank Syariah Bukopin merupakan Jasa Keuangan Perbankan. Sebagai

salah satu Bank Nasional di Indonesia, sejarah Perseroan dimulai pada 1990

dengan meleburnya 2 (dua) Bank pasar, yakni BPR Gunung Sindoro dan

BPR Gunung Kendeng di Samarinda, Kalimantan Timur. Proses peleburan

ini termaktub dalam Akta Nomor 102 tanggal 29 Juli 1990 dan Surat

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1659/KMK.013/1990 tanggal 31

Desember 1990. Dengan peleburan ini, statusnya pun meningkat menjadi

Bank umum dengan nama PT Bank Swansarindo International. Berdasarkan

Surat Keputusan Bank Indonesia Nomor 24/I/UPBD/PBD2/Smr tanggal 1

Mei 1991, PT Bank Swansarindo International memperoleh izin usaha

sebagai Bank umum dan pemindahan kantor pusat ke Jakarta.

Dalam perkembangannya dan atas dasar pertimbangan bisnis pada

akhir 2002, Muhammadiyah yang merupakan salah satu organisasi

kemasyarakatan Islam di Indonesia mengakuisisi PT Bank Swansarindo

International. Dengan persetujuan Bank Indonesia (BI) yang dicantumkan

dalam Surat Keputusan Nomor 5/4/KEP.DGS/2003 tanggal 24 Januari 2003

Page 51: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

38

dan dituangkan dalam Akta Nomor 109 tanggal 31 Januari 2003, PT Bank

Swansarindo International berubah nama menjadi PT. Bank Persyarikatan

Indonesia.55

Untuk mengembangkan bisnis perusahaan, selama 2005-2008 PT

Bank Bukopin,Tbk. terlibat dalam asistensi kegiatan operasional PT Bank

Persyarikatan Indonesia. Tambahan modal juga diberikan PT Bank Bukopin,

Tbk untuk memperkuat bisnis PT Bank Persyarikatan Indonesia. Setelah

beberapa tahun dibawah asistensi PT Bank Bukopin Tbk dan melihat

peluang bisnis di perbankan syariah, PT Bank Persyarikatan Indonesia

mengubah arah bisnisnya dari Bank konvensional menjadi Bank syariah. Izin

usaha berdasarkan prinsip syariah pun diperoleh dari Bank Indonesia yang

dituangkan dalam Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 10/69/

KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 27 Oktober 2008. Atas dasar surat keputusan

tersebut, nama PT Bank Persyarikatan Indonesia berubah menjadi PT Bank

Syariah Bukopin. Secara resmi Perseroan melakukan kegiatan operasional

berdasarkan prinsip Syariah pada Selasa, 11 Zulhijah 1430 H atau 9

Desember 2008.56

55

Induction Training, Bank Syariah Bukopin, (Jakarta., t.p.,2014) h.8. 56

Bank Syariah Bukopin, Sejarah Singkat Bank Syariah Bukopin, artikel diakses pada

tanggal 15 februari 2016 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Syariah_Bukopin.

Page 52: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

39

Pada tahun 2009 telah terjadi Spin Off (pemisahan) UUS yang sudah

berjalan di PT. Bank Bukopin bergabung ke Bank Syariah Bukopin. Tepatnya

Pada Tanggal 10 Juli tahun 2009 melalui surat persetujuan Bank Indonesia,

PT. Bank Bukopin Tbk telah mengalihkan Hak dan Kewajiban Unit Usaha

Syariah ke dalam Badan Usaha PT. Bank Syariah Bukopin.

Dalam bisnisnya Bank Syariah Bukopin memfokuskan pada

pembiayaan Usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) dengan segmentasi

usaha pendidikan, kesehatan Konstruksi, dan perdagangan. Sehingga pada

tahun 2011 dengan kepercayaan dari Bank Bukopin, ada penambahan Modal

sebesar Rp. 100 Milyar, dan memperkuat Bank Bukopin sebagai pemegang

saham Mayoritas. kegiatan operasional Perseroan secara resmi dibuka oleh

Bapak M. Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004 -

2009. Sampai dengan akhir Desember 2014 Perseroan memiliki jaringan

kantor yaitu 1 (satu) Kantor Pusat dan Operasional, 11 (sebelas) Kantor

Cabang, 7 (tujuh) Kantor Cabang Pembantu, 4 (empat) Kantor Kas, 1 (satu)

unit mobil kas keliling, dan 76 (tujuh puluh enam) Kantor Layanan Syariah,

serta 27 (dua puluh tujuh) mesin ATM BSB dengan jaringan Prima dan ATM

Bank Bukopin.57

57

Profil perusahaan, artikel diakses pada tanggal 15 februari 2016 dari

http://www.syariahbukopin.co.id/id/tentang-kami/profil-perusahaan.

Page 53: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

40

B. Visi, Misi, dan strategi Bank Syariah Bukopin

1. Visi

Menjadi Bank Syariah Pilihan dengan Pelayanan Terbaik.

2. Misi

Memberikan pelayanan terbaik pada nasabah, Membentuk Sumber daya

insani yang profesional dan amanah, memfokuskan pengembangan usaha

pada sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), dan

meningkatkan nilai tambah kepada Stakeholder.

3. Strategi

Mengembangkan konsep-konsep sesuai dengan nilai dasar perusahaan

yaitu Amanah, Tanggap, Kualitas, Peduli, dan kerja Sama yang

disesuaikan dengan prinsip syariah. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank

Syariah Bukopin mendasarkan Usaha kegiataan sebagai berikut:

a. Sasaran pembinaan yaitu membina dan mempercepat peningkatan

taraf hidup masyarakat, khususnya masyarakat ekonomi menengah ke

bawah agar tingkat kesenjangan sosial ekonomi yang sering terjadi

dapat terartasi untuk kedepanya.

b. Sasaran Pengembangan58

:

1). Pengembangan Usaha dengan fokus pada sektor Usaha UMKM.

2). Mengembangkan Usaha komersial.

58

Annual Report 2014 pdf, diakses pada tanggal 15 februari 2016 dari

http://www.syariahbukopin.co.id/public/uploads/report/AR_2009.pdf.

Page 54: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

41

3). Mengembangkan usaha-usaha konsumer

4). Penyediaan Jasa-jasa Fee Based kepada Nasabah

5). Memperkuat teknologi dan pelayanan

6). Menambah dan mengoptimalkan jaringan outlet

7). Memperkuat SDI (Sumber Daya Insani)

8). Peningkatan Kualitas Pengelolaan Risiko dan kepatuhan.

C. Struktur Organisasi Bank Syariah Bukopin

Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi tersendiri yang

memberikan ciri khas organisasinya. Sehinnga berbeda dengan organisasi

lainya yang sejenis. Organisasi PT. Bank Syariah Bukopin terdiri dari

bagian-bagian berikut:

1. Share Holders Meeting (Rapat Umum Pemegang Saham)

RUPS adalah dewan tertinggi yang ada di Bank Syariah Bukopin. Yang

bertugas memimpin Rapat pemegang saham serta mengawasi jalanya

kegiatan yang dilaksanakan oleh Bank Syariah Bukopin.

2. Board of Commisioners (Dewan Komisaris)

Selain RUPS, Organ penting lainya adalah eksistensi dewan komisaris.

Keberadaanya telah diatur dalam regulasi dan mendukung pencapaian

target peseroan. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan komisaris

adalah:

a. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan perseroan

yang dilakukan direksi.

Page 55: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

42

b. Memberi nasihat kepada direksi mengenai rencana pembangunan

perseroan, pelaksanaan ketentuan-ketentuan Anggaran dasar dan

keputusan RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran perseroan

d. Memberi saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh

e. Memberi persetujuan atas laporan tahunan yang disusun direksi

sesuain dengan ketentuan perundangan yang berlaku untuk diajukan

dalam RUPS Tahunan.

3. Sharia Supervisory Board (Dewan Pengawas Syariah)

DPS sebagai dewan yang bertugas memberikan nasihat dan saran

kepada direksi serta mengawasi kegiatan perseroan agar sesuai dengan

prinsip syariah telah menjalankan fungsinya dengan baik. Dalam praktik

pengawasan lembaga keuangan syariah, DPS merupakan perwakilan

dari DSN-MUI yang berada pada lembaga keuangan syariah yang

independen. Terkait dengan hal tersebut, maka tugas dan tanggung

jawab DPS menjadi salah satu komponen penilaian atas pelaksanaan tata

kelola perusahaan yang tidak dapat dipisahkan dengan tugas dan

tanggung jawab direksi maupun dewan komisaris. Adapun tugas dan

tanggung jawab DPS adalah:

a. Memberikan nasehat dan saran kepada direksi serta mengawasi

kegiatan perseroan agar sesuai dengan prinsip syariah.

b. Memberikan pedoman garis-garis besar syariah.

Page 56: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

43

c. Mengawasi proses pengembangan produk baru dengan cara meminta

penjelasan dari pejabat perseroan yang berwenang mengenai tujuan,

karakteristik, dan akad yang digunakan dalam produk baru yang

akan digunakan.

d. Memeriksa akad yang digunakan dalam produk baru telah terdapat

fatwa DSN-MUI dengan cara melakukan analisa atas kesesuaian

akad produk baru dengan fatwa DSN-MUI.

e. Melakukan review terhadap sistem dan prosedur produk perseroan

yang akan dikeluarkan terkait dengan pemenuhan prinsip syariah.

f. Memberikan opini syariah terhadap produk baru yang dikeluarkan.

g. Meminta fatwa kepada DSN-MUI untuk produk baru perseroan yang

belum ada fatwanya.

4. Board of Directors (Direksi)

Sesuai dengan substansi UU Nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan

terbatas (PT) direksi merupakan Organ perseroan yang memiliki

kewenangan dan bertanggung jawab penuh terhadap perjalanan bisnis

perseroan, baik di dalam mamupun diluar pengadilan. Fungsi dan tugas

jawab direksi:

a. Direksi berhak mewakili Bank didalam dan diluar pengadilan

tentang segala hal dan dalam segala kejadian.

b. Mengikat Bank dengan pihak lain dan pihak lain dengan Bank.

Page 57: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

44

c. Menjalankan segala tindakan baik mengenai kepengurusan maupun

kepemilikan dengan pembatasan yang diatur dalam anggaran dasar

Bank dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Mengimplementasikan GCG pada setiap kegiatan usaha perseroan

diseluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

e. Menindaklanjuti temuan audit, rekomendasi dari hasil pengawasan

OJK, auditor intern, DPS, atau auditor ekstern perseroan.

5. President Director (Direktur Utama)

Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan pengembangan

usaha perseroan. Sehingga perusahaan secara dinamis dapat meningkat

dan berkembang sejalan dengan visi dan misinya. Selain itu, direktur

utama bertugas menciptakan dan menjaga hubungan yang harmonis

antara dewan komisaris, Direksi, pemegang saham, pegawai, dan

seluruh Stakeholders dengan berbasis pada prinsip GCG.

Pejabat eksekutif yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama, yaitu

kepala Divisi SDI, Kepala SKAI atau Internal Audit Unit, Kepala Divisi

Sekertaris Perusahaan, Kepala Divisi pembiayaan Komersial, kepala

Divisi Pendanaan Komersial, Kepala Divisi Bisnis Mikro dan Manajer

Anti Fraud.

6. Business Director (Direktur Bisnis)

Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan pengembangan

Direktorat Bisnis sehingga bisnis secara dinamis dapat meningkat dan

Page 58: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

45

berkembang sebagai tulang punggung dan Profit Center bagi perseroan.

Pejabat eksekutif yang bertanggung jawab kepada Direktur Bisnis

Perseroan adalah kepala Divisi Bisnis Area, Kepala Divisi Supervisi

Bisnis dan Fee Based, kepala Divisi Pengembangan Produk, Kepala

Divisi Restrukturisasi dan penyelesaian pembiayaan dan seluruh Kepala

cabang perseroan.

7. Compliance and Risk Management Director (Direktur Kepatuhan dan

Manajemen Risiko)

Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan pengembangan

pengelolaan resiko dan kepatuhan perseroan. Sehingga Direktorat

kepatuhan dan Manajemen Risiko secara dinamis dapat meningkat dan

berkembang sejalan dengan perkembangan usaha perseroan. Pejabat

eksekutif yang bertanggung jawab kepada Direktur kepatuhan dan

Manajemen Risiko adalah Kepala Divisi Kepatuhan, dan Kepala Divisi

Manajemen Risiko.

8. Operations and Service Director (Direktur operasi dan pelayanan)

Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan pengembangan

Direktorat Operasi dan Pelayanan, sehinnga Operasi dan pelayanan

secara dinamis dapat meningkat dan berkembang sebagai penunjang

Bisnis dalam Perusahaan. Pejabat eksekutif yang bertanggung jawab

kepada Direktur Operasi dan Pelayanan adalah Kepala Divisi Operasi

Page 59: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

46

dan Analisa Keuangan, Kepala Divisi Pelayanan, Kepala Divisi Support

Pembiayaan, kepala Divisi Teknologi Informasi, dan Manajer Treasury.

9. Committee of Audit (Komite Audit)

Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab Dewan Komisaris serta menyempurnakan implementasi tata

kelola perusahaan yang baik, Dewan Komisaris membentuk komite

Audit. Hal tersebut sesuai dan sejalan ketentuan dalam PBI Nomor

11/33/PBI/2009 tentang pelaksanaan GCG bagi BUS dan UUS. Anggota

Komite Audit terdiri atas pihak independen yang memiliki kompetensi

dibidangnya agar dapat memberikan rekomendasi yang tepat kepada

dewan Komisaris. Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab

memastikan independensi dan objektifitas akuntan publik ataupun

auditor internal serta menyediakan forum diskusi yang Independen dari

Manajemen Sesuai PBI Nomor 11/33/PBI/2009.

10. Committee of Risk Control (Komite Pemantau Risiko)

Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko pada Perseroan

meliputi

a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan manajemen Risiko yang

ditetapkan perseroan.

b. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen

Risiko dengan pelaksanaan kebijakan.

Page 60: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

47

c. Melakukan Evaluasi terhadap pelaksanaan tugas komite pemantau

Risiko, dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.

11. Corporate Secretary (Sekeraris Perusahaan)

Untuk mengoptimalkan sekaligus menyempurnakan Implementasi tata

Kelola Perusahaan, Perseroan membentuk Divisi Sekertaris perusahaan.

Divisi tersebut berfungsi untuk menjembatani komunikasi antara pihak

perseroan dengan publik, menjaga keteterbukaan informasi, mendukung

pencitraan perusahaan yang baik secara berkesinambungan melalui

komunikasi yang efektif kepada publik dan pemangku kepentingan

lainya.

12. Internal Audit Working Unit (Satuan Kerja Audit Internal)

Audit internal merupakan pilar dalam mendukung efektivitas

pengendalian internal, pengelolaan risiko dan tata kelola perusahaan.

Sesuai dengan ketentuan tata kelola perusahaan, Perseroan telah

membentuk Divisi SKAI sebagai unit kerja yang independen yang

membantu Direksi dalam menilai dan mengevaluasi berbagai kegiatan

operasional serta mengambil langkah-langkah perbaikan. Adapun fungsi

utama SKAI yakni sebagai bagian dari struktur pengendalian intern

Perseroan yang membantu Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite

Audit dalam melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif dan

efisien.

Page 61: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

48

Gambar 3. 1 : Struktur Organisasi

Page 62: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

49

D. Produk-produk Bank Syariah Bukopin

Produk Bank Syariah Bukopin terbagi menjadi 3 yaitu :

1. Produk penyimpanan dana (Funding)

Memberikan pelayanan berupa Menyimpan dan menitipkan dana

nasabah pada Bank Syariah Bukopin. Dana yang disimpan dan dititipkan

akan dioptimalkan atau diberikan dengan cara dan ketentuan syariah

untuk kepentingan ummat. Produk funding pada Bank Syariah Bukopin

terdiri dari :

1). Tabungan iB SiAga

Tabungan iB SiAga yaitu berupa tabungan investasi Simpanan

pada Bank Syariah Bukopin untuk perorangan dalam bentuk mata

uang Rupiah yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu

dengan cara tertentu yang telah dipersyaratkan.

2). Tabungan Simpel iB (Simpanan Pelajar iB)

Tabungan Simpel iB merupakan tabungan untuk pelajar dengan

persyaratan mudah dan fitur yang menarik dalam rangka edukasi

perbankan untuk mendorong budaya menabung sejak usia dini.

3). Tabungan iB Haji

Tabungan iB Haji merupakan simpanan untuk perorangan dalam

bentuk mata uang rupiah yang mempunyai rencana menunaikan

ibadah Haji atau Umroh.

Page 63: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

50

4). Tabungan iB Multiguna

Tabungan iB Multiguna merupakan Jenis tabungan berjangka dengan

potensi bagi hasil yang kompetitif guna memenuhi kebutuhan di masa

yang akan datang, sekaligus memberikan manfaat proteksi asuransi

jiwa gratis.

5). Tabungan Pendidikan

Tabungan Pendidikan merupakan Jenis tabungan berjangka dengan

potensi bagi hasil yang kompetitif guna memenuhi kebutuhan di masa

yang akan datang, sekaligus memberikan manfaat proteksi asuransi

jiwa gratis.

6). Tabungan Siaga Bisnis

Tabungan Siaga Bisnis merupakan Simpanan yang diperuntukan bagi

perorangan dan badan usaha, yang penarikannya dapat dilakukan

sesuai dengan syarat dan ketentuan tertentu yang telah disepakati dan

tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau media lainnya yang

dipersamakan dengan itu.

7). Tabunganku iB

Tabunganku iB merupakan Tabungan untuk perorangan dengan

persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh

Bank-Bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Page 64: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

51

8). Deposito iB

Deposito iB merupakan Jenis simpanan dalam mata uang rupiah yang

penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut

perjanjian antara deposan dengan pihak Bank.

9). Giro iB

Giro iB merupakan Simpanan yang dapat digunakan sebagai alat

pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan Cek atau sarana perintah pembayaran lainnya atau

melalui pemindahbukuan lainnya.

2. Produk pembiayaan (Lending)

Sistem pembiayaan yang dilakukan oleh Bank Syariah Bukopin

yaitu menempatkan nasabah sebagai mitra Bank. Dalam hal pemenuhan

akan kekurangan dana dalam berwirausaha dalam skema yang dipilh

melalui jual beli, atau pun bagi hasil. Bank Syariah Bukopin dengan

tujuan dan fungsinya untuk mendukung semua sektor terutama sektor rill

dengan prinsip syariah. Sehingga banyak cara yang diberikan oleh Bank

Syariah Bukopin dalam memudahkan usaha yang ingin dijalankan oleh

calon nasabah. Kemudahan tersebut terdiri dari :

1) Pembiayaan Murabahah

pembiayaan Murabahah merupakan Jual-beli barang pada harga asal

dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam hal ini Bank

akan melakukan pembelian atau pemesanan barang sesuai permintaan

Page 65: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

52

nasabah kemudian menjualnya kepada nasabah sebesar harga beli

ditambah keuntungan Bank yang disepakati. Pembiayaan ini dapat

digunakan untuk memenuhi usaha modal kerja, investasi atau

konsumtif (misalnya kendaraan bermotor, rumah dll) dengan

angsuran tetap selama masa perjanjian.

2). Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan musyarakah merupakan kerjasama 2 (dua) pihak atau

lebih untuk suatu usaha tertentu, masing-masing pihak memberikan

kontribusi dana dan atau karya/keahlian dengan kesepakatan

keuntungan dan resiko menjadi tanggungan bersama sesuai

kesepakatan. Kerjasama yang dimaksud disini yaitu Bank dan

nasabah mencampurkan dana/modal mereka pada suatu usaha

tertentu, dengan pembagian keuntungan berdasarkan prinsip bagi

hasil yang telah disepakati.

3). Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan Mudharabah merupakan kerjasama antara pemilik

modal dan pengelola untuk suatu usaha tertentu dengan kesepakatan

bagi hasil. Kerjasama yang dimaksud yaitu antara Bank dan nasabah,

dimana pihak Bank menyediakan seluruh modal dan nasabah sebagai

pengelola dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah bagi

hasil yang telah disepakati.

Page 66: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

53

4). Pembiayaan Mudharabah Muqoyyadah

Pembiayaan Mudharabah Muqoyyadah merupakan pembiayaan

Mudharabah untuk kegiatan usaha yang cakupannya dibatasi oleh

spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah sesuai permintaan pemilik

dana. Pembiayaan ini dilakukan antara pemilik modal (Bank) untuk

usaha yang ditentukan oleh pemilik modal (Bank) dengan pengelola

(Nasabah), dimana nisbah bagi hasil disepakati di awal untuk dibagi

bersama. Dalam akad ini terdapat dua jenis investasi yaitu :

a. Mudharabah Muqayyadah yang resiko penempatan dananya

ditanggung oleh Bank Syariah Bukopin, dalam hal ini Bank

bertindak sebagai executing agent.

b. Mudharabah Muqayyadah yang resiko penempatan dananya

ditanggung oleh pemilik dana, dalam hal ini Bank bertindak

sebagai channelling agent.

5). Pembiayaan iB pinjaman Qardh

Pembiayaan iB pinjaman Qardh merupakan pinjam meminjam dana

tanpa imbalan dengan kewajiban pihak peminjam mengembalikan

pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu

tertentu.

6). Pembiayaan iB Istishna

Pembiayaan iB Istishna merupakan pembiayaan suatu barang dalam

bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan

Page 67: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

54

persyaratan tertentu yang disepakati antara Nasabah dan penjual atau

pembuat barang. Pemasanan yang dimaksud berupa barang tertentu

dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara

pemesan (pembeli) dan penjual (pembuat).

7). Pembiayaan iB Istishna Pararel

Pembiayaan iB Istishna Pararel merupakan jual beli dimana Bank

(penjual) memesan barang kepada pihak lain (produsen) untuk

menyediakan barang sesuai dengan kriteia dan persyaratan tertentu

yang telah disepakati nasabah (pembeli) dengan pembayaran sesuai

dengan kesepakatan. Pada pembiayaan ini Bank dapat memberikan

pembiayaan kepada nasabah untuk pembelian barang yang dipesan.

8). Pembiayaan iB kepemilikan Mobil

Pembiayaan iB kepemilikan Mobil merupakan fasilitas pembiayaan

kepemilikan mobil yang menggunakan akad Murabahah, yaitu jual

beli barang sebesar harga perolehan ditambah dengan margin yang

disepakati oleh penjual dan pembeli. Jual beli yang dilakukan dengan

harga pokok dengan margin keuntungan yang disepakati.

9). Pembiayaan iB kepemilikan Rumah

Pembiayaan iB kepemilikan Rumah merupakan pembiayaan yang

diberikan Bank untuk pembelian atau renovasi rumah tinggal,

pembelian rumah susun/apartemen, rumah toko dan/atau rumah kantor

berdasarkan harga pokok dengan margin keuntungan yang disepakati.

Page 68: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

55

10). Pembiayaan iB K3A

Pembiayaan iB K3A merupakan pembiayaan yang diberikan oleh

Bank Syariah Bukopin kepada Koperasi Karyawan (kopkar), Koperasi

Pegawai, Koperasi Pegawai Negeri (KPN) atau koperasi sejenis

lainnya yang diteruskan kepada anggotanya untuk memenuhi berbagai

kebutuhan.

11). Pembiayaan iB KKPA-Relending syariah

Pembiayaan iB KKPA- Relending syariah merupakan pembiayaan

dengan prinsip syariah dalam bentuk investasi dan modal kerja kepada

koperasi primer untuk diteruskan kepada anggotanya, dengan sumber

dana berasal dari Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) yang

dikelola oleh PT. Permodalan Nasional Madani (PNM).

12). Pembiayaan iB Jaminan Tunai

Pembiayaan iB Jaminan Tunai merupakan pemberian pembiayaan

dengan jaminan cash collateral yang ada di Bank Syariah Bukopin

dan diblokir sampai dengan pembiayaan lunas. Pada pembiayaan ini

alternatif akad yang digunakan berupa akad yang di sepakati kedua

belah pihak.

13). iB pembiayaan Pola Channeling

Pembiayaan iB Pola Channeling meliputi:

Page 69: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

56

a. Pembiayaan iB Mobil Pola Channeling melalui Multifinance

adalah pembiayaan pemilikan kendaraan kepada end user yang

dilakukan melalui perusahaan Multifinance yang dapat dilakukan

secara pembiayaan bersama (joint financing) atau pembiayaan

penuh (full financing).

b. Pembiayaan kepada Pensiunan Pola Channeling melalui Koperasi

adalah pembiayaan yang diberikan Bank Syariah Bukopin kepada

pensiunan atau Janda/Duda (karena penerima pensiun meninggal)

yang menerima uang pensiun secara rutin setiap bulannya yang

dilakukan melalui koperasi. Pensiunan dimaksud meliputi

Pensiunan PNS, TNI/POLRI yang mendapatkan uang pensiun dari

Negara.

Pada pembiyaan ini jual beli barang sebesar harga pokok barang

ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati dan / atau

menggunakan akad pembiayaan lainnya yang sesuai syariah.

14). Pembiayaan iB SiaGa Emas Gadai

Pembiayaan iB SiaGa Emas Gadai merupakan produk pembiayaan

dimana Bank memberikan fasilitas pinjaman berdasarkan prinsip

qardh kepada Nasabah dengan menjaminkan emas. Emas yang

diagunkan tersebut akan disimpan dan dipelihara oleh Bank, dan atas

pemeliharaan tersebut Bank mengenakan biaya sewa dengan prinsip

ijarah.

Page 70: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

57

15). Pembiayaan iB SiAga Pendidikan

Pembiayaan iB SiAga Pendidikan merupakan fasilitas pembiayaan

yang diberikan oleh Bank kepada masyarakat secara prinsip Ijarah

untuk membiayai kebutuhan dalam rangka memperoleh manfaat atas

suatu jasa paket biaya pendidikan tinggi di Perguruan Tinggi

Muhammadiyah.

16). Pembiayaan iB SiAga Pensiun

Pembiayaan iB SiAga Pensiun merupakan fasilitas pembiayaan

dengan prinsip Murabahah yang diberikan oleh Bank kepada

penerima pensiun yang menerima uang pensiun secara rutin setiap

bulan dari Negara (APBN).

3. Produk Jasa (Service)

Selain produk pendanaan dan pembiayaan Bank Syariah Bukopin

juga memberikan produk jasa (Service) yang dapat digunakan nasabah

dalam kegiatan usahanya dengan menggunakan layanan jasa yang

diberikan. Jasa yang diberikan meliputi:

1) Save Deposit Box

Save Deposit Box merupakan fasilitas jasa bagi nasabah untuk

menyimpan barang-barang berharga dan dokumen pribadi yang

rahasia dengan sistem pengamanan berteknologi modern.

2). Transfer

Page 71: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

58

Transfer merupakan Produk jasa yang disediakan Bank Syariah

Bukopin untuk memindahkan sejumlah dana atas perintah si pemberi

amanat dari Kantor Cabang Bank Syariah Bukopin kepada penerima

transfer pada Bank lain atau pemindahan dana dari Bank lain untuk

nasabah Bank Syariah Bukopin sebagai penerima.

3). Kliring

Kliring merupakan Produk jasa yang disediakan untuk menjembatani

tukar-menukar surat berharga (cek, bilyet giro, warkat) yang

diterbitkan perbankan antara Bank-Bank yang menjadi anggota

kliring, dimana anggota kliring tersebut ditentukan oleh Bank

Indonesia.

4). Inkaso

Inkaso iB atau Collection merupakan suatu cara penagihan dengan

cara mengirimkan dokumen kepada Bank dengan maksud

mendapatkan pembayaran atau akseptasi atau berdasarkan syarat-

syarat lainnya. Jenis Inkaso iB ada 2 yaitu Clean Collection dan

Documentary Collection, yaitu :

a. Clean Collection adalah suatu cara penagihan dengan cara hanya

mengirimkan dokumen finansial kepada Bank dengan maksud

mendapatkan pembayaran atau akseptasi tanpa mensyaratkan

dokumen-dokumen lainnya.

Page 72: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

59

b. Documentary Collection adalah suatu cara penagihan yang

dilengkapi dengan cara mengirimkan dokumen finansial dan

dokumen komersial kepada Bank dengan maksud mendapatkan

pembayaran atau akseptasi.

5). RTGS

RTGS merupakan suatu sistem transfer dana dalam mata uang

Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara online antar peserta

pertransaksi secara individual, dimana sistem BI-RTGS

diselenggarakan Bank Indonesia.

6). Payment Point

Payment Point merupakan Fasilitas jasa perbankan yang diberikan

kepada nasabah untuk melakukan pembayaran atas tagihan-tagihan

yang bersifat rutin.

7). SKBDN iB

SKBDN iB merupakan setiap janji tertulis berdasarkan permintaan

tertulis pemohon yang mengikat Bank Pembuka untuk:

a. Melakukan pembayaran kepada penerima atau ordernya atau

mengaksepnya dan membayar wesel yang ditarik oleh penerima;

b. Memberi kuasa kepada Bank lain untuk melakukan pembayaran

kepada penerima atau ordernya atau mengaksep dan membayar

wesel yang ditarik oleh penerima atau;

Page 73: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

60

c. Memberi kuasa kepada Bank lain untuk menegosiasi wesel yang

ditarik oleh penerima

8). Bank Garansi iB

Bank Garansi iB merupakan jaminan dalam bentuk warkat yang

diterbitkan oleh Bank yang mengakibatkan kewajiban membayar

terhadap pihak yang menerima jaminan apabila pihak yang dijamin

cidera janji (wanprestasi).

9). Kartu ATM BSB

Kartu ATM BSB merupakan Fasilitas layanan kepada nasabah untuk

melakukan transaksi perbankan dengan perangkat mesin ATM

(Automated Teller Machine) yang dimiliki atau ditunjuk oleh Bank

Syariah Bukopin.

10). Hallo BSB

Hallo BSB merupakan fasilitas layanan kepada nasabah untuk dalam

memberikan layanan informasi dan penanganan perbankan dengan

menggunakan perangkat telepon.

11). Cash Management

Cash Management merupakan Layanan perbankan elektronis yang

memudahkan nasabah dalam melakukan akses inquiry saldo

dan transaksi secara Real Time On-Line melalui terminal

Page 74: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

61

komputer dari lokasi usaha masing-masing sehingga pengelolaan

keuangan menjadi lebih efektif, efisien dan tersentralisasi.

12). Wakaf Uang

Wakaf Uang merupakan Wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok

orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang yang dapat

dikelola secara produktif dan hasilnya dimanfaatkan untuk

kesejahteraan ekonomi umat.

Page 75: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

62

BAB IV

ANALISIS AKAD MURABAHAH DAN WAKALAH PADA PEMBIAYAAN

TAKEOVER IB SIAGA PENSIUN DI BANK SYARIAH BUKOPIN

A. Analisis Mekanisme Produk pembiayaan iB SiAga Pensiun Pada Bank

Syariah Bukopin.

Produk pembiayaan iB SiAga pensiun yang dikembangkan di Bank

Syariah Bukopin merupakan sebuah inovasi produk di perbankan syariah

yang dapat meningkatkan variasi produk bank syariah terhadap layanan yang

diberikan untuk nasabah. Manfaat produk yang diberikan sebagai salah satu

bentuk penyaluran dana dengan memberikan kemudahan nasabah pensiunan

dalam memiliki barang konsumtif/produktif yang dibutuhkan.59

Dalam produk pembiayaan iB SiAga pensiun ini penyaluran

pembiayaan ditargetkan kepada para pensiunan yang bekerja sebagai PNS

atau pensiunan TNI/POLRI. Dalam pengembangan Produk Pembiayaan iB

SiAga pensiun, Bank Syariah Bukopin melakukan kerja sama dengan PT

Bank Bukopin Tbk sebagai Media Kantor bayar. Kerja sama ini dilakukan

karena PT. Bank Bukopin Tbk telah melakukan kerja sama dengan

perusahaan penyalur dana pensiun untuk pensiunan PNS dan TNI/POLRI

yaitu PT TASPEN (Tabungan dan Asuransi Pensiun) dan PT ASABRI

59

Induction Training, Bank Syariah Bukopin, (Jakarta., t.p.,2014) h.22.

Page 76: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

63

(Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) sebagai kantor

bayar pensiunan.

Pada praktek pembiayaan iB SiAga pensiun Bank Syariah Bukopin

belum mempunyai kerja sama secara langsung dengan perusahaan penyalur

dana pensiun. sehingga dalam penyaluranya Bank Syariah Bukopin harus

melakukan kerja sama kepada bank yang ditunjuk sebagai kantor bayar

penyalur dana pensiun. Ini dilakukan agar Bank Syariah Bukopin dapat

melakukan autodebet angsuran atas gaji para pensiunan yang menjadi

nasabah pembiayaan iB SiAga pensiun melalui kantor bayar dana pensiun

yang sudah melakukan kerja sama sebelumnya dengan Bank Syariah

Bukopin.

Bank Syariah Bukopin melakukan kerja sama dengan membuat

rekening giro di Bank Bukopin, dalam perjanjian yang dilakukan dengan

Bank Bukopin, Bank Syariah Bukopin dikenakan Biaya penagihan sebesar

kesepakatan pada perjanjian. Rekening giro yang dibuat ini, akan digunakan

Bank Bukopin sebagai tampungan atas hasil pemotongan angsuran bulanan

dari rekening tabungan para pensiunan yang selanjutnya nanti akan ditarik

oleh Bank Syariah Bukopin sebagai pembayaran angsuran nasabah.

Sehingga dalam pembiayaan iB SiAga pensiun baik secara langsung atau

Take over nasabah harus memiliki rekening tabungan di Bank Bukopin. Jika

nasabah dalam pengajuannya tidak memiliki kantor bayar pensiun di Bank

Bukopin, dapat mengajukan mutasi kantor bayar kepada perusahaan penyalur

Page 77: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

64

dana pensiun dengan menyerahkan form mutasi kantor bayar pada

perusahaan dana pensiun yang berwenang disertai dengan dokumen-dokumen

lampirannya.

konsep Produk iB SiAga Pensiun di Bank Syariah Bukopin

PT. TASPEN

PT. ASABRI

PERBANKAN

1.Wakalah (memberi Kuasa) dengan 2. Murabahah

Melampirkan Surat pernyataan

pembelian barang

Gambar 4. 1 : Skema Pembiayaan iB SiAga Pensiun

BUKOPIN

PKS Pemotongan Gaji

Pensiun dengan BUKOPIN

sebagai Kantor Bayar Taspen

Asabri

PENSIUNAN PNS, TNI & POLRI

Page 78: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

65

Berdasarkan skema pembiayaan iB SiAga pensiun diatas dapat dijelaskan:

1. Nasabah (pensiunan) mengajukan pembiayaan pada Bank Syariah

Bukopin berdasarkan keinginan nasabah untuk kebutuhan

produktif/konsumtifnya.

2. Bank memberikan fasilitas pembiayaan pensiun melalui produk iB

SiAga pensiun di Bank Syariah Bukopin. Kemudian bank menjelaskan

kepada nasabah kriteria produk dan jaminan yang akan dijaminkan atas

pembiayaan yang diberikan yaitu berupa Surat Keputusan pensiun (SK

pensiun) yang dimiliki para pensiunan dari instansi dana pensiun yang

berwenang.

3. Bank meminta prasyarat diawal perjanjian dengan nasabah untuk

membuat surat kesanggupan mutasi kantor bayar dana pensiun ke Bank

Bukopin selaku mitra Bank Syariah Bukopin. Hal ini dilakukan untuk

pemotongan angsuran atas pembiayaan yang diberikan. Proses mutasi

kantor bayar dilakukan oleh nasabah melalui kantor bayar gaji pensiun

dari instansi yang berwenang bersamaan dengan pengajuan yang

dilakukan nasabah

4. Jika nasabah setuju, Bank memberikan fasilitas pembiayaan iB SiAga

pensiun dengan menggunakan akad wakalah dan murabahah secara

bersamaan untuk disetujui oleh nasabah dengan ketentuan:

a. Bank memberikan akad wakalah pada awal pembiayaan dengan

Asumsi nasabah sudah mempunyai kriteria dan berhubungan

Page 79: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

66

dengan supplier barang yang diinginkannya. Kemudian nasabah

datang ke bank dengan menjelaskan kebutuhan untuk pembelian

atas barang melalui bantuan bank, sehingga akad yang digunakan

melalui akad Wakalah berupa bank memberikan kuasa (Muwakil)

atas nasabah untuk membeli barang yang diinginkan sesuai dengan

kebutuhannya dengan syarat, nasabah melampirkan surat

pernyataan pembelian barang yang dibeli ke bank sebagai pengganti

kwitansi tanda pembelian barang.

b. Setelah terjadi kesepakatan bank memberikan akad Murabahah

kepada nasabah yang sudah disepakati diawal untuk mengangsur

pembiayaan yang diberikan.60

Proses droping dana ke rekening nasabah yang ada di Bank Bukopin

sesuai dengan surat pernyataan kesanggupan nasabah merubah kantor bayar

pensiunya, ini dimaksudkan agar proses pemotongan angsuran nasabah dapat

dilakukan secara langsung oleh Bank Bukopin dan diberikan ke Bank Syariah

Bukopin sesuai dengan besarnya angsuran yang dibebankan kepada nasabah.

Dalam proses mutasi kantor bayar nasabah dapat langsung mengajukan ke

perusahaan penyalur dana pensiun yang berwenang dengan menyertakan

form mutasi kantor bayar dengan didampingi oleh AO Bank Syariah Bukopin

60

Cahyo Nugroho. Manager Divisi Bisnis Mikro Bank Syariah Bukopin, wawancara pribadi

Jakarta,16 februari 2016

Page 80: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

67

dan proses ini dilakukan setelah Bank Syariah Bukopin menyetujui dalam

pemberian fasilitas pembiayaan pensiun.61

Dalam pengembangan produk fasilitas pembiayaan iB SiAga pensiun

di Bank Syariah Bukopin terdapat Dua cara strategi pemasaran yang

dilakukan, yaitu dengan cara Channeling dan Direct Sales (Fronting Agent).

Channeling merupakan suatu bentuk perjanjian kerjasama antara Bank

dengan Multifinance dalam rangka pembiayaan iB SiAga Pensiun (Bank

kepada end user Multifinance secara pembiayaan bersama (Joint Financing)

atau pembiayaan penuh (full Financing). Sedangkan Direct Sales (Fronting

Agent) merupakan mitra Bank yang bekerja sama dalam pemasaran dan

pengadministrasian pembiayaan iB SiAga pensiun dikantor pusat atau kantor

cabang.62

Channeling yang digunakan Bank Syariah Bukopin meliputi

Pembiayaan kepada pensiunan melalui koperasi. Channeling yang dilakukan

melalui koperasi yaitu melalui konsep line Facility (droping pembiayaan

melalui rekening giro koperasi saat adanya pengajuan yang telah disetujui

oleh Bank). Dalam hal ini koperasi sebagai mitra bank memiliki produk

pensiun akan tetapi dalam hal melakukan pembiayaan produk pensiunannya,

terdapat keterbatasan dana yang dimiliki. Pada tahap ini mitra mengajukan

kerjasama kepada pihak bank yang mempunyai produk pensiun untuk

61

Ibid., 62

Induction Training, Bank Syariah Bukopin, h.25.

Page 81: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

68

membantu dalam ketersedian dana untuk produk pensiunannya. Berikut

adalah skema pembiayaan iB SiAga Pensiun melalui Chaneling.

PKS Kantor Bayar

PKS Pemotongan

Bank Bukopin

PKS Channeling

Wakalah dan Murabahah

Produk Mitra

Gambar 4. 2 : Skema Channeling Pembiayaan iB SiAga Pensiun

Berdasarkan skema Channeling Pembiayaan iB SiAga pensiun diatas dapat

dijelaskan:

Koperasi

Pengajuan Pinjaman

Melampirkan berkas

persyaratan.

Pensiunan PNS, TNI

dan Polri

Rupiah

Tunai

Verifikasi

Approval

Bank

Checking

Page 82: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

69

1. Koperasi melakukan perjanjian kerja sama dengan Bank Syariah Bukopin

melalui pembiayaan line facility yang diberikan melalui rekening giro

koperasi pada saat adanya pengajuan yang disetujui oleh bank. Produk

yang ditawarkan koperasi merupakan produk pensiunnya, jadi dalam hal

ini koperasi tidak memasarkan produk Bank. Bank hanya memberikaan

tambahan dana yang dibutuhkan.

2. Nasabah mengajukan pembiayaan pembiayaan kepada koperasi untuk

kebutuhan produktif/konsumtifnya. Setelah melakukan pengajuan dan

melampirkan berkas persyaratan, koperasi melakukan verifikasi dan

persetujuan.

3. Jika pengajuan disetujui, koperasi meminta Bank melakukan Bank

Checking atas berkas pengajuan nasabah. Setelah melakukan Bank

Checking dan verifikasi berkas pengajuan, bank memberikan hasil

kembali ke koperasi berupa persetujuan yang diberikan oleh pihak bank

kepada koperasi atas pengajuan nasabahnya.

4. kemudian bank meminta persyaratan berupa surat pernyataan

kesanggupan mutasi kantor bayar ke Bank Bukopin selaku mitra yang

ditunjuk oleh Bank Syariah Bukopin sebagai kantor bayar dana pensiun.

5. jika disetujui nasabah, Bank menggunakan akad wakalah dan Murabahah

yang secara bersamaan untuk disetujui oleh nasabah. Dimana Bank

menggunakan surat wakalah melalui koperasi yang mewakili Bank

dengan (memberi kuasa) kepada nasabah selaku penerima surat wakalah

Page 83: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

70

sebagai wakil bank untuk membeli barang dari penjual dan pemasok yang

ditunjuk atau disetujui oleh bank sesuai surat pernyataan nasabah. Bank

akan membayarkan pembelian barang tersebut, melalui rekening agen

yang berada di bank. Kemudian nasabah akan menerima faktur/invoice,

kwitansi atau tanda pembayaran lain sebagai bukti telah dilakukan

pembelian barang untuk kemudian diserahkan kepada bank sebagai tanda

terima berupa surat pernyataan pembelian barang. Proses droping dana

yang dilakukan oleh bank yaitu melalui rekening mitra yang ada di bank,

yang selanjutnya akan diserahkan oleh mitra ke nasabah.

6. Kemudian bank memberikan akad Murabahah ke nasabah sesuai

kesepakatan yang disetujui nasabah untuk mengangsur pembiayaan yang

diberikan melalui surat kesanggupan mutasi kantor bayar yang disetujui

oleh nasabah. Untuk selanjutnya bank dapat mengauto debet gaji

pensiunnannya setelah nasabah melakukan mutasi kantor bayar atas

angsuran pembiayaan yang diterima.

Fronting Agent merupakan mitra bank yang bekerjasama dalam

pemasaran dan pengadministrasian pembiayaan iB SiAga pensiun dikantor

pusat atau kantor cabang. Pada proses ini, mitra yang sudah bekerjasama

dengan Bank mencari nasabah dengan cara memasarkan produk Bank

secara langsung. Berbeda dengan produk Channeling yang menawarkan

produk mitra dengan kesepakatan sebelumnya. jadi fronting agent ini,

Page 84: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

71

merupakan mitra yang menjadi marketing produk pensiunan dengan

mendapatkan insentif/imbal jasa yang diberikan bank melalui kesepakatan

oleh kedua belah pihak. Skema Direct Sales Fronting Agent yang diberikan

Bank Syariah Bukopin sebagai berikut:

PKS Kantor Bayar

PKS Pemotongan Bank Bukopin

Wakalah dan Murabahah

Produk Bank

Gambar 4. 3 : Skema Direct Sales pembiayaan iB SiAga Pensiun

Berdasarkan skema Channeling Pembiayaan iB SiAga pensiun diatas dapat

dijelaskan:

Verifikasi BI

Checking

Approval

Verifikasi

Fronting Agent

Pensiunan PNS, TNI dan

POLRI

Pengajuan

pinjaman

melampirkan

berkas persyaratan

Rupiah

Rekening

BSB

Page 85: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

72

1. Bank Syariah Bukopin dalam hal ini bekerjasama dengan perusahaan

(mitra) yang memberikan jasa pemasaran (marketing) produk yang

ditawarkan oleh pihak Bank. Dalam aplikasinya mitra mencari nasabah

dengan ditempatkan di kantor pusat dan kantor cabang untuk mencari

nasabah. Penempatan yang dilakukan hanya untuk memasarkan produk

pensiun yang diberikan oleh bank kepada nasabah pensiunan yang

membutuhkan fasilitas dalam memenuhi kebutuhan produktif /

konsumtifnya.

2. Sama dengan halnya Channeling dalam proses pengajuan fasilitas

pembiayaan iB SiAga pensiun yang diberikan, yang membedakan hanya

produk yang ditawarkan adalah produk Bank langsung bukan produk

mitra atau perusahaan yang bekerjasama dengan pihak bank.

3. Selain itu, sesuai kesepakatan diawal margin keuntungan yang didapat

hanya berupa insentif/ imbal jasa yang dibayarkan nasabah dalam proses

pembiayaan yang dilakukan. Jika nasabah mengajukan pembiayaan iB

SiAga pensiun melalui fronting agent hal yang dilakukan mitra yaitu

menjelaskan spesifikasi produk iB SiAga pensiun dengan menjelaskan

kriteria berupa akad yang digunakan dan berapa harga beli bank ditambah

margin keuntungan yang didapat disesuaikan dengan akad di awal.

4. Ketika nasabah mengajukan pembiayaan iB SiAga pensiun syarat utama

yang harus ada selain identitas diri yaitu berupa melampirkan syarat form

mutasi gaji dari penyalur dana pensiun yang dilakukan secara bersamaan

Page 86: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

73

dengan mutasi kantor bayar gaji pensiun ke Bank Bukopin ketika

mengajukan pembiayaan.

5. Untuk ketentuan akad yang digunakan sama dengan halnya yang

digunakan di channeling yaitu akad wakalah dan murabahah yang

ketentuanya relatif sama dengan pengajuan biasa yang dilakukan oleh

nasabah secara langsung. Hal lain yang membedakan yaitu berupa

droping dana pembiayaan yang diberikan langsung ke rekening nasabah

yang ada di kantor bayar Bank Bukopin. Dan menjadi sebab utama form

mutasi kantor bayar dilakukan sebagai syarat utama proses menggunakan

pembiayaan iB SiAga pensiun di Bank Syariah Bukopin.

Flowchart Bisnis pembiayaan iB SiAga Pensiun pada Bank Syariah

Bukopin baik menggunakan cara channeling maupun fronting hampir sama

dalam proses droping yang digunakan Bank Syariah Bukopin yaitu, Nasabah

mengajukan pembiayaan iB SiAga pensiun untuk keperluan pembelian

konsumtif/produktif kepada tim marketing mitra, selanjutnya setelah selesai

dilakukan verifikasi awal diserahkan berkasnya ke AO mikro setempat.

Kemudian AO melakukan verifikasi berkas pengajuan nasabah. Lalu

melakukan input Pengajuan ke Bank Syariah Bukopin. Lalu Tim Verifikasi

Mikro melakukan proses verifikasi berkas, jaminan, dan Bank Checking.

Kemudian tim verifikasi meminta persetujuan pejabat berwenang, bila

disetujui dilanjutkan proses akad pembiayaan. Setelah itu Bank Syariah

Page 87: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

74

Bukopin melakukan Droping pembiayaan ke rekening nasabah untuk

Fronting dan droping kerekening mitra untuk channeling. Untuk proses

akhirnya AO memberikan arahan kepada Nasabah untuk melakukan Mutasi

kantor bayar dana pensiun ke Bank Bukopin.63

B. Analisis Take over Pembiyaan iB SiAga Pensiun di Bank Syariah

Bukopin

Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Take over dapat disebut

juga dengan pengalihan hutang, pengalihan hutang yang dimaksud disini

adalah pengalihan hutang atau transaksi suatu nasabah Non-syariah yang

sedang berjalan menjadi suatu transaksi yang sesuai syariah. Dalam hal Take

over, bank syariah mengambil alih hutang nasabah di bank konvensional

dengan cara memberikan jasa hawalah jika hutang nasabah terdiri dari

hutang pokok saja dan dengan Qardh jika hutang nasabah disertai dengan

bunga.64

Perlu diketahui bahwa bank Syariah hanya men-Take over sisa pokok

pinjamannya saja. Sedangkan bunga berjalan dan pinalti atau denda di bank

konvensional (jika ada) tidak diTake over.65

Jadi bank syariah hanya

63

Cahyo Nugroho. Manager Divisi Bisnis Mikro Bank Syariah Bukopin, wawancara pribadi

Jakarta,16 februari 2016 64

Litia Yunita, Manajemen PerTake over an Islam pembiayaan Take over Take over

syariah, Artikel ini diakses pada taggal 13 januari 2016

http://litiayunita.blogspot.co.id/2012/06/pembiayaan-take-over-Take over -syariah.html 65

Farida Sutarsih, “Desain Akad Pembiayaan Take over Kpr Syariah di Take over

Muamalat Indonesia,” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2008) , h. 64.

Page 88: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

75

melakukan Take over hutang pokoknya saja dan hutang bunga dilunasi oleh

nasabah.

Dalam hal Take over pembiayaan iB SiAga Pensiun, Bank Syariah

Bukopin melakukan Bank Checking atas nasabah yang mengajukan

pembiayaan pensiun. ini dilakukan atas keperluan bank untuk memverifikasi

kevalidan data calon nasabah dan memverifikasi jumlah Outstanding di

kantor bayar pensiun sebelumnya terkait dengan plafond pengajuan di Bank

Syariah Bukopin.66

Bila hal tersebut sudah sesuai dan telah dicapai kesepakatan dengan

calon nasabah perihal besarnya harga jual bank, maka dilakukan proses

pembiayaan hingga droping dana ke rekening nasabah sebagai penerima

wakalah dari Bank Syariah Bukopin. Setelah proses droping selesai, nasabah

dengan didampingi oleh AO Mikro Bank Syariah Bukopin melakukan

pelunasan ke kantor bayar pensiun si nasabah sebelumnya dan melakukan

proses mutasi kantor bayar ke Bank yang ditunjuk oleh Bank Syariah

Bukopin.67

Kemudian bank memberikan akad Murabahah atas pembelian

barang nasabah yang dibeli oleh bank syariah Bukopin melalui akad wakalah

yang diberikan sebelumnya.

66

Cahyo Nugroho. Manager Divisi Bisnis Mikro Bank Syariah Bukopin, wawancara

pribadi Jakarta,16 februari 2016 67

Ibid,.

Page 89: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

76

Prosedur Take over produk iB SiAga pensiun yang ada pada Bank

syariah Bukopin adalah sama, baik melalui proses channeling atau proses

direct sales (fronting agent) dengan prinsip take over pada mestinya.

Berdasarkan Fatwa No 31/DSN-MUI/VI/ 2002 bank syariah memberikan

pembiayaan (dana talangan) secara langsung kepada nasabah, dari

pembiayaan (dana Talangan) yang diberikan nasabah melunasi hutangnya

kepada bank konvensional sehingga nasabah dapat memiliki assetnya secara

penuh. Kemudian nasabah menjual assetnya tersebut ke bank Syariah, hasil

penjualan asset kepada bank syariah digunakan oleh nasabah untuk melunasi

hutang talangan yang diberikan, dan untuk kepemilikan assetnya kembali

nasabah dapat memilikinya dengan sistem mengangsur. Proses tersebut

berlaku pada pembiayaan take over yang dilakukan oleh Bank Syariah

Bukopin.

C. Analisis akad Wakalah dan Murabahah dalam pembiayaan Take over iB

SiAga Pensiun.

Pada dasarnya prinsip Take over sudah tertuang dalam Fatwa Dewan

Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No. 31/DSN-MUI/VI/2002

tentang pengalihan hutang. Di dalam fatwa tersebut terdapat ketentuan empat

alternatif akad yang digunakan dalam pembiayaan Take over 68

yaitu:

1. Dengan Akad Qardh dan Murabahah

68

Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah (Jakarta:Erlangga,

2014), h. 185.

Page 90: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

77

2. Ba‟i, Syirkat Al-Milk dan Murabahah

3. Qardh dan Ijarah

4. Qardh, Ba‟i dan IMBT (Ijarah Muntahiya bit-tamlik)

Menurut Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor

36/SEOJK.03/2015 tentang Produk dan aktivitas Bank Umum Syariah dan

Unit Usaha Syariah, pengalihan hutang terdapat tambahan karakteristik

alternatif akad yang digunakan. Dan ini menjadi acuan Bank Syariah dalam

mengnggunakanya pada proses take over. Karakteristik alternatif akad yang

dapat digunakan tersebut tersebut yaitu:

1. Dapat menggunakan Musyarakah Mutanaqisah dan untuk kepemilikan

obyek syirkah barangnya nasabah dapat melakukan kegiatan sewa-

menyeawa, jual beli, atau bagi hasil.

2. Dapat mengguanakan Hawalah Bil Ujrah dan nasabah membayar ujrah

kepada bank atas jasa hawalah, kemudian nasabah dapat membayar

kewajiban yang timbul dari hawalah dapat secara tunai atau angsur-

mengangsur sesuai dengan kesepakatan.

Dalam konsep Take over yang dianjurkan melalui Fatwa DSN-MUI

dan peraturan OJK, bank memberikan akad Qardh kepada nasabah. Dengan

Qardh tersebut nasabah melunasi hutangnya ke bank konvensional, dengan

demikian asset yang dijaminkan kembali menjadi milik nasabah secara

Page 91: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

78

penuh. Kemudian nasabah menjual assetnya ke bank syariah sebesar dana

yang diberikan bank syariah untuk menalangi hutangnya, dengan hasil

penjualan tersebut nasabah melunasi hutang Qardhnya ke bank syariah.

Setelah itu bank dapat menjual kembali asset nasabah tersebut dengan cara

jual beli (Murabahah) atau bank dapat menyewakan (Ijarah/IMBT) Asset

tersebut ke nasabah secara angsuran.

Dalam praktek pembiayaan iB SiAga pensiun secara take over di

Bank Syariah Bukopin, akad yang dipergunakan adalah akad Wakalah dan

Murabahah (jual beli barang), dimana bank memberikan kuasa dengan akad

wakalah kepada nasabah untuk membeli barang dengan harga beli dari sisa

outstanding pada bank konvensional sebelumnya. setelah nasabah melunasi

hutangnya asset yang dijaminkan menjadi hak milik nasabah secara penuh,

kemudian nasabah menjual assetnya kepada Bank Syariah Bukopin dari hasil

penjualan tersebut, nasabah melunasi hutang wakalah yang dilakukan Bank

Syariah Bukopin. Dan untuk kepemilikan assetnya kembali bank menjual ke

nasabah dengan akad murabahah, yang pembelian asset nasabah tersebut

dengan system mengangsur (angsuran).69

Dalam hal nasabah mempunyai pinjaman di kantor bayar sebelumnya

(yang harus diselesaikan), diasumsikan bahwa pembiayaan sebelumnya juga

69

Cahyo Nugroho. Manager Divisi Bisnis Mikro Bank Syariah Bukopin, wawancara

pribadi Jakarta,16 februari 2016.

Page 92: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

79

dipergunakan untuk pembelian barang yang dilakukan oleh nasabah, sehingga

pembelian dilakukan untuk mengambil alih porsi pembiayaan pembelian

barang nasabah dari kantor bayar (konvensional) sebelumnya. Sehingga

dalam hal ini, bank konvensional menjadi penjual aset nasabah, kemudian

nasabah membeli assetnya secara penuh melalui akad wakalah yang diberikan

bank syariah kepada nasabah untuk melunasi hutang pada bank konvensional

yang ingin di take over. Kemudian nasabah menjual assenya kembali ke Bank

Syariah Bukopin untuk melunasi hutang wakalah, dan untuk kepemilikan

kembali bank dapat menjualnya dengan akad murabahah yang dilakukan

secara angsuran. setelah melakukan Pembelian barang dengan memberi kuasa

kepada nasabah diperlukan bukti pembelian, ini dikarenakan kondisi sebaran

pensiunan yang jauh lebih banyak dari pada jaringan bank beserta SDI-nya,

sehingga diwakilkan dari Bank kepada nasabah dengan Surat Pernyataan

Pembelian Barang.70

Dalam dunia bisnis pembiayaan pensiun terdapat banyak hal-hal yang

berbeda dengan pembiayaan yang lazim di lembaga keuangan syariah,

sehingga perlu adanya penyesuaian dengan kondisi di lapangan dengan tetap

memegang prinsip-prinsip syariah. Sehingga setelah dilakukan beberapa

kajian, disimpulkan bahwa akad Wakalah dan Murabahah inilah yang saat ini

paling bisa mendekati dan mengakomodir kondisi di dunia pembiayaan

70

Ibid

Page 93: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

80

kepada para pensiunan. Hal ini tidak terlepas dari tarik ulur kepentingan para

lembaga keuangan konvensional dalam mempertahankan outstanding

pembiayaan yang berimbas pada kebijakan-kebijakan yang diambil dalam

prosedur Take over (pelunasan).71

Dalam hal ini pembiayaan iB SiAga

pensiun baik melalui proses Channeling dan Direct Sales akad dan

mekanisme yang digunakan relatif sama dalam proses Take over pada

umumnya.

Namun, Dalam proses pembiayaan Take Over Pensiun dengan akad

Wakalah dan Murabahah telah menggunakan akad-akad sesuai dengan

prinsip syariah. Akan tetapi dalam proses kontrak akadnya terdapat ketidak

jelasan akan proses take over yang dilakukan. dan jenis kontrak pembiayaan

dengan akad Wakalah yang digunakan masih sama dengan Pembiayaan biasa

tidak terdapat kejelasan tentang proses take over yang dilakukan, dan pada

kontrak akad Murabahah yang dilakukan tidak mencerminkan prinsip syariah

karena objek yang diperjual belikan tidak dicantumkan dengan jelas dalam

kontrak yang dibuat antara pihak bank dengan nasabah. Dalam prinsip syariah

objek akad itu termasuk ke dalam Rukun jual beli yang harus ada. Karena

dengan adanya objek akad yang diperjualbelikan, akan terpenuhi rukun jual

beli dan akan menghilangkan ketidakpastian dalam proses jual beli, sehingga

jual beli tersebut menjadi sah dilakukan.

71

Ibid

Page 94: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

81

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan

sebagai inti dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya, yaitu:

Bank Syariah Bukopin dalam hal melakukan proses take over masih

terdapat permasalahan pada kesesuaian syariah, yaitu pada kontrak akad yang

digunakan. Didalam kontrak akad yang digunakan pada proses take over,

Bank Syariah Bukopin menggunakan akad wakalah dan Murabahah. Akan

tetapi akad yang digunakan masih terjadi permasalahan pada klausul kontrak

akad keduanya yang didapati.

a. Di dalam klausul kontrak akad wakalah, tidak ada adanya penjelasan

akan fungsi akad wakalah yang diperuntukan untuk proses take over.

Jika dilihat dari kontrak yang ada, akad wakalah yang diberikan sama

halnya dengan pengajuan pembiayaan biasa. Dan ini dipersamakan

dengan kontrak akad pembiayaan biasa.

b. Sedangkan pada akad Murabahah (jual beli) masih terdapat

permasalahan pada tidak adanya klausul objek akad yang

diperjualbelikan pada proses take over. Dalam prinsip syariah objek

akad itu termasuk ke dalam Rukun jual beli yang harus ada. Karena

dengan adanya objek akad yang diperjualbelikan, akan terpenuhi rukun

Page 95: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

82

jual beli dan akan menghilangkan ketidakpastian dalam proses jual

beli, sehingga jual beli tersebut menjadi sah dilakukan.

Jadi pada proses take over pembiayaan iB SiAga Pensiun di Bank

Syariah Bukopin masih terdapat permaslahan pada klausul kontrak dan

akadnya. Perlunya pengkajian lagi yang harus dilakukan oleh pihak bank dan

DPS yang disesuaikan dengan Fatwa-Fatwa DSN-MUI dan peraturan Otoritas

Jasa Keuangan yang sesuai dengan Kodifikasi produk dan aktifitas Bank

Umum Syariah dan Unit usaha Syariah agar proses operasional Bank sesuai

dengan prinsip-prinsip syariah.

B. SARAN

Setelah melakukan analisis, maka saran-saran yang dapat penulis

berikan adalah:

1. Dalam melaksanakan pembiayaan secara take over terdapat empat

alternatif akad yang digunakan. Ada baiknya Bank Syariah Bukopin

melakukan pengkajian dengan fatwa-fatwa atau peraturan OJK yang

berkesinambungan dengan produk yang ditawarkan kepada masyarakat.

2. Tugas utama Dewan Pengawas Syariah pada bank syariah adalah

mengawasi jalanya operasional bank sehari-hari agar selalu sesuai dengan

ketentuan-ketentuan syariah. Hal ini karena transaksi-transaksi yang

berlaku dalam bank syariah sangat berbeda dengan praktik bank

konvensional pada umumnya. Seharusnya jika dalam praktek suatu produk

Page 96: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

83

terdapat permasalahan sehingga pengkajian yang dilakukan harusnya

Dewan Pengawas Syariah melakukan pengkajian bersama dengan DSN-

MUI karena fungsi dan tugas DSN-MUI dalam lembaga keuangan adalah

meneliti dan memberikan fatwa bagi produk-produk yang dikembangkan

oleh lembaga keungan syariah (LKS). DSN harus cepat dan tanggap

melakukan dan mencari solusi yang tepat dari produk yang ditawarkan

agar tidak terkesan dimasyarakat awam bank syariah sama halnya dengan

bank konvensional.

3. Dalam melakukan pembiayaan iB SiAga pensiun dalam hal take over,

banyak alternatif fatwa yang dapat dipergunakan seperti contoh halnya

dalam fatwa No. 58/DSN-MUI/V/2007 tentang Hawalah bil-Ujrah.

Hawalah merupakan akad pengalihan hutang yang hampir sama dengan

take over. Hawalah terdiri dari dua yaitu hawalah muqayyadah dan

hawalah muthlaqah. Dalam ketentuan akad hawalah bil-ujrah hanya

berlaku pada hawalah muthlaqah. ketentuan akad hawalah muthlaqah,

muhal „alayh boleh menerima ujrah/fee atas kesediaan dan komitmenya

untuk membayar hutang muhil (nasabah) sehingga jika akad ini gunakan

hak penagihan muhal akan berpindah ke muhal „alayh (Bank Syariah).

Page 97: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

84

DAFTAR PUSTAKA

Ad- Dadir, Asy-Syarh al –kabir ala hasyiyyah ad-dasuqi, Beirut: Darul Fikir,

t.t, jilid III.

Al Arif, Nur Rianto, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah Bandung:

Alfabeta, 2010.

Annual Report 2014 pdf, diakses pada tanggal 15 februari 2016 dari

http://www.syariahbukopin.co.id/public/uploads/report/AR_2009.pd

f.

Antonio, Muhammad Syafi‟i, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, cet 1

Jakarta: Gema Insani Press, 2001

A Karim, Adiwarman, Bank Islam, Analisis Fiqih, dan Keuangan Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2006.

---------- Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2007, edisi ketiga.

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2007.

Bank Syariah Bukopin, Sejarah Singkat Bank Syariah Bukopin, artikel

diakses pada tanggal 15 februari 2016 dari https:// id.wikipedia.org/

wiki/Bank _Syariah_Bukopin.

Bank Syariah Bukopin, “Targetkan pembiayaan tumbuh”, artikel diakses

pada tanggal 12 februari 2016 dari http:// ekbis.sindonews.com

/read/953506/150/bank-syariah-bukopin-targetkan-pembiayaan-

tumbuh-17-1421811592.

Bank Syariah Bukopin, Introduction Training Produk Jakarta: t.p., 2015, t.d.

Cahyo Nugroho. Manager Divisi Bisnis Mikro Bank Syariah Bukopin,

wawancara pribadi Jakarta,16 februari 2016.

Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah Jakarta:

Erlangga, 2014.

Page 98: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

85

Farida Sutarsih, “Desain Akad Pembiayaan Take Over Kpr Syariah di Bank

Muamalat Indonesia,” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah jakarta, 2008.

Ghazaly, Abdul Rahman dkk, Fiqih Muamalat Jakarta : Kencana, 2010.

Ghufron, Sofniyah Cara Mudah Memahami Akad-Akad Syariah Jakarta:

Renaisan, 2005.

Hejazziey, Djawahir, Hukum Perbankan Syariah Yogyakarta: Deepublish,

2013.

-----------Perbankan Syariah dalam Teori dan Praktik, Yogyakarta:

Deepublish, 2014, Ed.1, Cet.1.

Herman, Perkembangan Produk Perbankan Syariah, artikel diakses pada

tanggal 12 februari 2016 dari http: //hermaninbismillah.

blogspot.co.id/2012/03/perkembangan-produk-perbankan-

syariah.html.

Ibnu‟ Abidin, “Raad al-muhtar „ ala ad-dur al-muhkta”, dalam Haroen,

Nasrun, Fiqih Muamalah Jakarta : Gaya media pratama, 2007.

------------Fiqih Muamalah, Jakarta :Gaya media pratama, 2000.

Ibnu Katsir, tafsir surat al maidah ayat 1-2, artikel ini diakses pada tanggal

12 Mei 2016 dari http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-

surat-al-maidah-ayat-1-2.html.

Induction Training, Bank Syariah Bukopin, Jakarta., t.p.,2014.

InfoBank News, Ekonomi melambat NPF bank umum syariah melonjak,

artikel ini diakses pada tanggal 10 Mei 2016 http:

//infobanknews.com/ekonomi-melambat-npf-bank-umum-syariah-

melonjak/.

Ismail, Perbankan Syariah, Jakarta: kencana, 2011, cet-1.

J. Moeloeng, Lexy, metode penelitian kualitatif Bandung : PT Remaja Rosda

Karya, 2010.

Page 99: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

86

Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses tanggal 16 februari 2016 dari

http://kbbi.web.id/Pensiun.

K Muda, Ahmad Antoni, Kamus Lengkap Ekonomi Jakarta: Gramedia Press,

2003.

Perbankan Syariah, artikel diakses tanggal 12 februari 2016 dari

http://www.bi.go.id/id/perbankan/syariah/Contents/Default.aspx.

Litia Yunita, Manajemen Perbankan Islam pembiayaan Take over bank

syariah, Artikel diakses pada taggal 13 januari 2016 dari

http://litiayunita.blogspot.co.id/2012/06/pembiayaan-take-over-bank-

syariah.html.

Mahendra dicky, Inovasi Produk perbankan syariah dari Aspek

pengembangan Fiqih Muamalah, artikel diakses pada tanggal 12

februari 2016 dari http:// mahendradicky.blogspot.co.id / 2012/01

/inovasi-produk perbankan-syariah-dari.html

Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Yogyakarta: Ekonisia, 2004,

cet. I.

Musbikin, Imam, Qawa‟id Al-Fiqhiyah Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2001.

Nurhayati, Sri dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia Jakarta: Salemba

Empat, 2011.

Nor, Dumairi, dkk, Ekonomi Syariah Versi Salaf Sidogiri: Pustaka Sidogiri,

2008.

Pass, Christoper, and Bryan Lowes, Dictionary of Economics, second edition,

Penerjemah Tumpal Rumpea dan Posman Haloho, Jakarta :Erlangga,

1994.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, No. 25 tahun 1981, pasal 1 ayat 4.

Prabowo, Adi, Pengenalan Dasar Pensiun, Denpasar, t.p.,2011, Jilid 1.t.d.

Profil perusahaan, artikel diakses pada tanggal 15 februari 2016 dari

http://www.syariahbukopin.co.id/id/tentang-kami/profil-perusahaan.

Page 100: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

87

Purnamasari, Irma Devita dan Suswinarno, Panduan Lengkap Hukum Praktis

Populer Kiat-kiat cerdas mudah dan Bijak Memahami Masalah

Akad Syariah Bandung: PT Mizan Pustaka, 2011.

Soemitra, Andri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana,

2009, Ed. 1.

Sumar‟in, Konsep Kelembagaan Bank Syariah Yogyakarta: Graha Ilmu,2012.

Undang-undang Nomor 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun.

----------Nomor 43 tahun 1999 tentang perubahan Undang-undang No. 8

tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, Pasal 1 Ayat (1).

Wahab, Zulaini, Segi Hukum Dana Pensiun Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2005.

Page 101: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

LAMPIRAN- LAMPIRAN

Page 102: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam
Page 103: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam
Page 104: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

LAPORAN HASIL WAWANCARA

Nara Sumber : Bp. Cahyo Nugroho

Tempat : Bank Syariah Bukopin

Gedung Bank Syariah Bukopin, Jl Salemba Raya No. 55 Jakarta

Pusat

Tgl/ waktu : 16 Februari 2016/ Pukul 17:00-18:00 WIB.

1. Bagaimana gambaran produk iB SiAga pensiun di Bank Syariah Bukopin?

Jawab : Dalam hal penyaluran pembiayaan perbankan, pemberian

pembiayaan terfokus kepada pembiayaan Pensiun Pegawai Negeri

(PNS atau TNI/POLRI) yang ditandai dengan diterbitkanya SK

Pensiun. Penyaluran pembiayaan manfaat pensiun bulanannya

dibayarkan melalui rekening bank, sehingga akan memudahkan

nasabah dalam mengangsur dan memudahkan pihak perbankan

dalam melakukan autodebet angsuran bulanan. Peran SK Pensiun

dalam hal ini adalah menjamin nasabah tidak akan melakukan mutasi

kantor bayar tanpa sepengetahuan dan sepersetujuan pihak

Perbankan selaku pemberi pembiayaan.

Ada dua cara dalam penyaluran pembiayaan iB SiAga Pensiun yang

sekarang digunakan di Bank Syariah Bukopin, yaitu dengan cara

Channeling (penyaluran pembiayaan kepada Pensiunan melalui

koperasi) dan Fronting Agent/direct seling (melalui AO Mikro Bank

Syariah Bukopin maupun melalui mitra Bank yang bekerjasama

dalam pemasaran dan pengadministrasian pembiayaan iB SiAga

Pensiun di kantor pusat dan kantor cabang). Dalam pengajuanya para

Pensiunan dapat mengajukan pembiayaan ini sebagai nasabah baru

Page 105: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

(belum memiliki fasilitas pembiayaan sebelumnya) atau juga sebagai

nasabah yang sebelumnya sudah mempunyai pembiayaan pada Bank

lain yang proses pelunasannya lebih dikenal di lapangan dengan

istilah Take over. Penggunaan akad yang digunakan dalam

pembiayaan iB SiAga Pensiun, baik pengajuan sebagai nasabah baru

atau nasabah dengan cara Take over menggunakan akad yang sama

yaitu akad Wakalah dan akad Murabahah.

Pada produk iB SiAga Pensiun ini, nasabah dapat mengakses

pembiayaan berdasarkan Surat Keputusan Pensiun (SK Pensiun) dari

Instansi Pensiun yang berwenang. Dengan melampirkan SK yang

dimiliki, nasabah dapat mengakses pembiayaan produk yang

ditawarkan. Jika nasabah setuju, bank memberikan fasilitas

Pembiayaan iB SiAga pensiun dengan Akad Wakalah dan

Murabahah secara Bersamaan yang disetujui oleh nasabah, dengan

Asumsi nasabah sudah mempunyai kriteria dan berhubungan dengan

supplier barang yang diinginkanya. kemudian nasabah datang ke

bank dengan menjelaskan kebutuhan untuk pembelian atas barang

melalui bantuan bank, sehingga akad yang digunakan melalui akad

Wakalah berupa bank memberikan kuasa (Muwakil) atas nasabah

untuk membeli barang yang diinginkan sesuai dengan kebutuhanya

dengan syarat, nasabah melampirkan surat pernyataan pembelian

barang yang dibeli ke bank sebagai pengganti kwitansi tanda

pembelian barang. Setelah terjadi kesepakatan bank memberikan

akad Murabahah kepada nasabah untuk mengangsur pembiayaan

yang diberikan.

Proses droping dana ke rekening nasabah yang terbuat di Bank

Bukopin sesuai dengan surat pernyataan kesanggupan nasabah

merubah kantor bayar pensiunya, ini dimaksudkan agar proses

Page 106: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

pemotongan angsuran nasabah dapat dilakukan secara langsung oleh

Bank Bukopin dan diberikan ke Bank Syariah Bukopin sesuai

dengan besarnya angsuran yang dibebankan kepada nasabah. Dalam

proses mutasi kantor bayar nasabah dapat langsung mengajukan ke

perusahaan penyalur dana pensiun yang berwenang dengan

menyertakan form mutasi kantor bayar dengan didampingi oleh AO

Bank Syariah Bukopin dan proses ini dilakukan setelah Bank

Syariah bukopin menyetujui dalam pemberian fasilitas pembiayaan

pensiun.

2. Bagaimana prosedur pengajuan pembiayaan iB SiAga Pensiun yang dilakukan di

Bank Syariah Bukopin?

Jawab : berikut ini merupakan tata cara alur pengajuan pembiayaan iB

SiAga Pensiun di Bank Syariah Bukopin

a. Pengajuan oleh nasabah kepada AO Mikro

b. Proses verifikasi berkas pengajuan oleh AO Mikro

c. Proses input pengajuan AO Mikro

d. Proses verifikasi berkas dan jaminan, dan bank checking oleh

tim verifikasi mikro

e. Proses persetujuan pejabat berwenang

f. Bila disetujui dilanjutkan proses akad pembiayaan

g. Bila tidak dikembalikan lagi ke mitra melalui AO yang berada

dimitra

h. Proses Droping pembiayaan ke rekening nasabah

i. AO Memberikan arahan kepada nasabah untuk melakukan mutasi

kantor bayar dana pensiun ke Bank Bukopin.

Page 107: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

3. Dalam hal take over pembiayaan, akad apa yang dipergunakan dalam proses

tersebut?

Jawab: Akad yang dipergunakan adalah akad murabahah (jual beli barang),

dimana bank memberikan kuasa dengan akad wakalah kepada

nasabah untuk membeli barang dengan harga beli dari sisa outstanding

pada bank konvensional sebelumnya. setelah nasabah melunasi

hutangnya aset yang dijaminkan menjadi hak milik nasabah secara

penuh, kemudian nasabah menjual assetnya kepada Bank Syariah

Bukopin dari hasil penjualan tersebut, nasabah melunasi hutang

wakalah yang dilakukan Bank Syariah Bukopin. Dan untuk

kepemilikan assetnya kembali bank menjual ke nasabah dengan akad

murabahah, yang pembelian asset nasabah tersebut dengan system

mengangsur (angsuran).

Dalam hal nasabah mempunyai pinjaman di kantor bayar sebelumnya

(yang harus diselesaikan), diasumsikan bahwa pembiayaan

sebelumnya juga dipergunakan untuk pembelian barang yang

dilakukan oleh nasabah, sehingga pembelian dilakukan untuk

mengambil alih porsi pembiayaan pembelian barang nasabah dari

kantor bayar (konvensional) sebelumnya. Sehingga dalam hal ini,

bank konvensional menjadi penjual aset nasabah, kemudian nasabah

membeli assetnya secara penuh melalui akad wakalah yang diberikan

bank kepada nasabah untuk melunasi hutang pada bank konvensional

yang ingin di take over. Kemudian nasabah menjual assenya kembali

ke Bank Syariah Bukopin untuk melunasi hutang wakalah, dan untuk

kepemilikan kembali bank dapat menjualnya dengan akad murabahah

yang dilakukan secara angsuran. setelah melakuk Pembelian barang

dengan memberi kuasa kepada nasabah diperlukan bukti pembelian,

ini dikarenakan kondisi sebaran pensiunan yang jauh lebih banyak

Page 108: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

dari pada jaringan bank beserta SDI-nya, sehingga diwakilkan dari

Bank kepada nasabah dengan Surat Pernyataan Pembelian Barang.

4. Bagaimana prosedur atau mekanisme take over yang dilakukan oleh Bank

Syariah Bukopin?

Jawab: Dalam hal Take Over, terlebih dahulu Bank Syariah Bukopin

melakukan Bank Checking untuk keperluan Verifikasi kevalidan data

calon nasabah dan Verifikasi jumlah outstanding di kantor bayar

pensiun sebelumnya terkait dengan plafond pengajuan di Bank

Syariah Bukopin

Bila hal tersebut sudah sesuai dan telah dicapai kesepakatan dengan

calon nasabah perihal besarnya harga jual bank, maka dilakukan

proses pembiayaan hingga droping dana ke rekening nasabah sebagai

penerima wakalah dari Bank Syariah Bukopin.

Setelah proses droping selesai, nasabah dengan didampingi oleh AO

Mikro Bank Syariah Bukopin melakukan pelunasan ke kantor bayar

pensiun si nasabah sebelumnya dan melakukan proses mutasi kantor

bayar ke Bank yang ditunjuk oleh Bank Syariah bukopin.

5. Dalam take over yang disahkan oleh DSN-MUI terdapat 4 alternatif akad

yang dipergunakan. Mengapa Bank Syariah Bukopin mempergunakan akad

yang berbeda dalam pembiayaan iB SiAga Pensiun?

Jawab: Dalam dunia bisnis pembiayaan pensiun terdapat banyak hal-hal yang

berbeda dengan pembiayaan yang lazim di lembaga keuangan syariah,

sehingga perlu adanya penyesuaian dengan kondisi di lapangan

dengan tetap memegang prinsip-prinsip syariah.

Sehingga setelah dilakukan beberapa kajian, disimpulkan bahwa akad

wakalah dan murabahah inilah yang saat ini paling bisa mendekati dan

mengakomodir kondisi di dunia pembiayaan kepada para pensiunan.

Page 109: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam

Hal ini tidak terlepas dari tarik ulur kepentingan para lembaga

keuangan konvensional dalam mempertahankan outstanding

pembiayaan yang berimbas pada kebijakan-kebijakan yang diambil

dalam prosedur Take Over (pelunasan).

6. Bagaimana contoh kontrak akad pembiayaan iB SiAga pensiun?

Jawab: terlampir lampiran kontrak akad Wakalah dan Murabahah yang

dilakukan pada proses pembiayaan iB SiAga pensiun yang terjadi di

Bank Syariah Bukopin.

Pewawancara Narasumber

Ambiatul Kolam Bp. Cahyo Nugroho

Page 110: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam
Page 111: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam
Page 112: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam
Page 113: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam
Page 114: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam
Page 115: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam
Page 116: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam
Page 117: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam
Page 118: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam
Page 119: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam
Page 120: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam
Page 121: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam
Page 122: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam
Page 123: ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42576/1/AMBIATUL... · ANALISIS AKAD WAKALAH DAN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN ... Dalam