ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK...

111
ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK NEGARA INDONESIA SYARIAH KCP UNISSULA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy) DISUSUN OLEH: SOFIANA IIN AYUNI NIM: 20112026 JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015 i

Transcript of ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK...

Page 1: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH

DI BANK NEGARA INDONESIA SYARIAH

KCP UNISSULA SEMARANG

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

DISUSUN OLEH:

SOFIANA IIN AYUNI

NIM: 20112026

JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

i

Page 2: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 3: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 4: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 5: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

MOTTO

“Keluargamu adalah alasan bagi kerja kerasmu, maka

janganlah sampai engkau menelantarkan mereka karena

kerja kerasmu”

“Semangat adalah sebetulnya kepingan-kepingan bara

kemauan yang kita sisipkan pada setiap celah dalam

kerja keras kita, untuk mencegah masuknya kemalasan

dan penundaan”

v

Page 6: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada:

1. Allah SWT yang melimpahkan rahmat, karunia serta hidayahnya.

2. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu setia menjaga dan mendampingi atas

semua doa pengorbanan dan dukungannya.

3. Keluarga besar saya yang selalu memberikan dukungan untuk

menyelsaikan pendidikan saya.

4. Sahabat-sahabatku serta teman-temanku yang senantiasa bersama dalam

suka dan duka.

5. Terima kasih kepada bapak Qi Mangku dan Bapak Mifdol yang selalu

memberikan motivasi dan bimbingan baik perkuliahan maupun

TugasAkhir.

6. Seluruh karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Unissula.

7. Terima kasih untuk Bapak, Ibu dosen yang setia membimbing dan

memberikan semangat untuk menyelsaikan pendidikan.

8. Teman-teman D3 PerbankanSyariah.

9. Almamaterku.

Vi

Page 7: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, atas puji syukur dan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, taufik serta hidayahnya, sehingga pada kesempatan ini saya

dapat menyelesaikan penyusuanan Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS AKAD

WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BNI SYARIAH KCP

UNISSULA SEMARANG”.

Tugas akhir ini disusun dalam rangka sebagai syarat menyelesaikan

pendidikan Jurusan D III Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa

proses penyusunan tugas akhir ini dapat selesai bukan dari penulis sendiri

melainkan berkat izin dari Allah SWT dan bantuan, bimbingan, dorongan dan

perhatian dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam IAIN Salatiga.

3. Bapak Ahmad Mifdlol Muthohar, Lc., M.Si. selaku Ketua Jurusan D3

Perbankan Syariah IAIN Salatiga.

4. Bapak Qi Mangku Bahjatullah, Lc., M.Si. selaku pembimbing penyusunan

tugas akhir yang telah memberikan bimbingan, arahan, masukan serta kritikan

penulis dapat menyelsaikan Tugas Akhir ini.

5. Seluruh dosen pengajar Jurusan D3 Perbankan Syariah IAIN Salatiga.

vii

Page 8: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

6. Dan teman-teman satu angkatan yang sudah melakukan pendidikan bersama-

sama.

Teriring doa semoga Allah membalas budi baik bapak ibu dan semuannya.

Amin

Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusuanan Tugas Akhir

ini masih jauh dari kesempurnaan namun penulis berharap semoga Tugas Akhir

ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca serta bagi

perekonomian syariah pada umumnya.

Salatiga, 08 Agustus2015

Penulis

Sofiana Iin Ayuni

viii

Page 9: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

ABSTRAK

Ayuni, Sofiana Iin. 2015. Analisis Akad Wadi’ah pada Tabungan iB Hasanah

di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu Unissula

Semarang. TugasAkhir. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan

Diploma III Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penerapan akad wadi‟ah pada

Tabungan iB Hasanah dan bagaimana tinjauan syariah dalam akad wadi‟ah pada

Tabungan iB Hasanah.

Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, dengan teknik

pengumpulan data yaitu observasi langsung di BNI Syariah KCP Unissula dan

Metode Wawancara dengan Mengumpulkan data melalui tanya jawab dengan

pihak manager dan karyawan BNI Syariah Semarang KCP Unissula dan

Dokumentasi BNI Syariah yang berupa sejarah berdirinya BNI Syariah, visi dan

misi, struktur organisasi, serta produk dan jasa yang ditawarkan BNI Syariah.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan akad wadi‟ah pada BNI

Syariah mempunyai dua skim yaitu: Wadi‟ah dan Mudharabah Mutlaqah dan

mempunyai perbandingan biaya yang mana akad wadi‟ah lebih murah

dibandingkan dengan akad mudharabah mutlaqah. Adapun akad wadi‟ah itu

mempunyai dua prinsip yaitu akad wadi‟ah yad amanah dan akad wadi‟ah yad

dhamanah maka dalam operasionalnya BNI Syariah menggunakan akad wadi‟ah

yad dhamanah yang mana pihak Nasabah datang ke bank BNI Syariah untuk

menitipkan barang atau menyetorkan uangnya ke bank. Kemudian pihak yang

dititipi bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh

memanfaatkan harta titipan tersebut tanpa ada imbalan apapun. Bank dapat

memberikan insentif kepada penitip dalam bentuk bonus. Tinjauan syariah akad

wadi‟ah dapat disimpulkan bahwa Bank BNI Syariah mengunakan akad Wadi‟ah

sudah sesuai prinsip syariah, yang diperjelas dengan adanya rukun dan syarat,

serta didasari dengan adanya FATWA DEWAN SYARI‟AH NASIONAL

NO:02/DSN-MUI/IV/2000 yang memutuskan tentang Tabungan, Ketentuan

umum tabungan berdasarkan Mudharabah, dan Ketentuan umun tabungan

berdasarkan Wadi‟ah.

Kata kunci : Bank Negara Indonesia Syariah, AkadWadi‟ah , Tabungan

iBHasanah.

ix

Page 10: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii

PENGESAHAN ............................................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................ v

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

ABSTRAK .................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv

DAFTAR SKEMA ........................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5

C. Tujuan dan Kegunaan .................................................................... 5

D. Metode Penelitian........................................................................... 6

E. Penegasan Istilah ............................................................................ 8

x

Page 11: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

F. Sistematika penulisan ..................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 11

A. Kajian Pustaka ................................................................................ 11

B. Kerangka Teori............................................................................... 14

1. Akad ......................................................................................... 14

2. Wadi‟ah .................................................................................... 25

3. Tabungan .................................................................................. 32

BAB III LAPORAN OBJEK PENELITIAN ................................................ 37

A. Identitas Perusahaan ....................................................................... 37

B. Sejarah BNI Syariah ....................................................................... 37

C. Visi, Misidan Tata Nilai BNI Syariah ............................................ 40

D. Keunggulan BNI Syariah ............................................................... 41

E. Struktur organisasi BNI Syariah .................................................... 42

F. Deskripsi Jabatan ........................................................................... 43

G. Produk-produk BNI Syariah .......................................................... 45

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS ..................................................... 53

A. Penerapan akad wadi‟ah pada Tabungan iB Hasanah ................... 53

B. Tinjauan syariah dalam akad wadi‟ah pada Tabungan

iB Hasanah ..................................................................................... 63

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 66

xi

Page 12: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

A. Kesimpulan .................................................................................... 66

B. Saran ............................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

xii

Page 13: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Perbankan Syariah ................................................ 2

Tabel 4.1 Perbandingan biaya wadi‟ah dan Mudharabah Mutlaqah ............ 53

Tabel 4.1 Tinjauan syariah dalam akad wadi‟ah .......................................... 64

Xiii

Page 14: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pengelompokan macam-macam akad ....................................... 15

Gambar 3.1 Struktur Organisasi .................................................................... 42

xiv

Page 15: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 kerja al-wadi‟ah yad amanah ...................................................... 30

Skema 2.2 Kerja al-wadi‟ah yad dhamanah ................................................. 31

Skema 4.1 Penerapan akad wadi‟ah di BNI Syariah .................................... 54

xv

Page 16: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank syariah berkembang secara pesat didunia sejak didirikannya

Islamic Development Bank (IDB) pada tahun 1975. Sejak saat itu diperkirakan

telah berkembang ratusan bank syariah diseluruh dunia, baik di negara Islam

maupun negara non Islam. Bank syariah dewasa ini telah mengembangkan

dananya seperti bank-bank konvensional umumnya. Bank syariah sudah jadi

penghimpun dan penyaluran dana umat Islam baik untuk kepentingan yang

berkaitan dengan ibadah seperti: dana dari zakat, infak, dan sadaqah maupun

muamalah seperti: simpanan al-wadiah dan mudharabah (Martono, 2002: 94).

Di Indonesia pembentukan bank syariah dalam sistem perbankan

nasional memiliki dasar yang kuat yaitu deregulasi sektor perbankan sejak

tahun 1983. Dalam deregulasi sektor perbankan tersebut, lembaga keuangan

bank diberikan kebebasan, termasuk dalam hal pembentukan tingkat suku

bunga hingga nol persen. Deregulasi dibidang perbankan dapat dimanfaatkan

setelah dikeluarkannya paket Oktober 1988. Dalam pakto tersebut

diperkenankan untuk mendirikan bank-bank baru. Pada tanggal 1 November

1991 didirikanlah Bank Muamalat Indonesia sebagai bank syariah pertama di

Indonesia. Perbankan syariah merupakan salah satu inovasi yang baru dalam

dunia perbankan di Indonesia. Kedudukan bank tanpa perhitungan bunga ini

menjadi lebih kuat setelah dikeluarkannya Undang-undang nomor 7 Tahun

1

Page 17: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

1992 tentang perbankan yang kemudian diperbarui dengan UU No 10 Tahun

1998 tentang perubahan atas UU No 7 Tahun 1992 tentang perbankan.

Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 dan Undang-undang Nomor 10

tahun 1998 merupakan landasan hukum untuk mengembangkan perbankan

syariah di Indonesia. Pengembangan bank syariah di Indonesia dipandang

penting untuk; pertama, memenuhi kebutuhan masyarakat yang menghendaki

layanan jasa perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah; kedua,

meningkatkan mobilisasi dana masyarakat yang belum terserap sistem

perbankan yang ada; ketiga, meningkatkan ketahanan sistem perbankan

nasional; dan keempat, menyediakan sarana bagi investor internasional untuk

melaksanakan pembiayaan dan transaksi keuangan yang sesuai dengan prinsip

syariah (Martono, 2002: 95).

Tabel 1.1 Perkembangan Perbankan Syariah

Perkembangan Bank Syariah Indonesia

Indikasi 1998

KP/UUS

2003

KP/UUS

2004

KP/UUS

2005

KP/UUS

2006

KP/UUS

2007

KP/UUS

2008

KP/UUS

2009

KP/UUS

BUS 1 2 3 3 3 3 5 6

UUS - 8 15 19 20 25 27 25

BPRS 76 84 88 92 105 114 131 139

Sumber : BI, Statistik Perbankan Syariah, 2009

Perkembangan perbankan syariah secara kuantitas, pencapaian

perbankan syariah sungguh membanggakan dan terus mengalami peningkatan

dalam jumlah bank. Jika pada tahun 1998 hanya ada satu Bank Umum Syariah

dan 76 Bank Perkreditan Rakyat Syariah, maka pada Desember 2009

(berdasarkan data Statistik Perbankan Syariah yang dipublikasikan oleh Bank

2

Page 18: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

Indonesia) jumlah bank syariah telah mencapai 31 unit yang terdiri atas 6

Bank Umum Syariah dan 25 Unit Usaha Syariah. Selain itu, jumlah Bank

Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) telah mencapai 139 unit pada periode

yang sama (laporan tahunan BI Desember 2009).

Bank bukanlah suatu hal yang asing bagi masyarakat di negara maju.

Masyarakat di negara maju sangat membutuhkan keberadaan bank. Bank

dianggap sebagai suatu lembaga keuangan. Aktivitas keuangan yang sering

dilakukan masyarakat di negara maju antara lain aktivitas penyimpanan dana,

investasi, pengiriman uang dari suatu tempat ke tempat lain dari suatu daerah

ke daerah lain dengan cepat dan aman, serta aktivitas keuangan lainnya. Bank

juga salah satu lembaga yang mempunyai peran sangat penting dalam

mendorong pertumbuhan perekonomian suatu negara, bahkan pertumbuhan

bank dipakai sebagai ukuran pertumbuhan perekonomian negara tersebut

(Ismail, 2010: 1).

Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang

kegiatan utamanya adalah menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya

kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya

(Kasmir, 2001: 11). Bank Syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu

pada hukum Islam, dan dalam kegiatannya tidak membebankan bunga,

maupun tidak membayar bunga kepada nasabah. Imbalan yang diterima oleh

bank syariah, maupun yang dibayarkan kepada nasabah tersebut didasarkan

pada hukum syariah baik perjanjian yang dilakukan bank dengan nasabah

dalam penghimpun dana, maupun penyalurannya. Perjanjian (akad) yang

3

Page 19: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

terdapat di perbankan syariah harus tunduk pada syarat dan rukun akad

tersebut (Ismail, 2010: 20).

Penghimpunan dana yang dilakukan bank syariah tidak berbeda jauh

dengan bank konvensional. Perbedaannya adalah penghimpunan dana dalam

bank syariah tidak didasarkan atas nama produk melainkan berdasarkan

prinsip yang digunakan. Prinsip dalam penghimpun dana dalam bank syariah

terdiri dari dua prinsip, yaitu akad Wadi‟ah dan akad Mudharabah. Di

Indonesia hampir semua bank syariah menerapkan prinsip Wadi‟ah untuk

menghimpun dana. Akad wadi‟ah adalah titipan yang dapat diambil sewaktu-

waktu, maka produk-produk perbankan syariah yang dapat diterapkan untuk

prinsip ini adalah giro dan tabungan dan dilaporkan dalam kewajiban. Dalam

perkembangannya akad wadi‟ah terasa kurang populer dikalangan

masyarakat. Hanya sebagian masyarakat mengetahui tentang apa yang

dimaksud wadi‟ah, bagaimana prosedur untuk menikmati akad wadi‟ah

dilingkungan perbankan syariah. Sehingga perlu dilakukan pengenalan lebih

lanjut kepada masyarakat akan produk-produk perbankan syariah dalam

perbaikan ekonomi dan kemaslahatan umat (Kasmir, 2001: 85).

BNI Syariah Semarang merupakan salah satu bank yang melaksanakan

kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian

berdasrkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana

dan pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatannya lainnya yang dinyatakan

sesuai dengan syariah. Dalam menjalankan usahanya BNI Syariah Semarang

menggunakan pola bagi hasil yang merupakan landasan utama dalam segala

4

Page 20: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

operasinya, baik dalam produk pendanaan, pembiayaan maupun dalam produk

lainnya. Produk-produk BNI Syariah Semarang mempunyai kemiripan tetapi

tidak sama dengan produk bank konvensional karena adanya pelarangan riba,

gharar, dan maysir. Oleh karena itu, produk-produk pendanaan dan

pembiayaan pada BNI Syariah Semarang harus menghindari unsur-unsur

dilarang tersebut.

Berdasarkan fenomena diatas, maka dalam Penulisan tugas akhir ini

penulis mengambil judul “Analisis Akad Wadi‟ah Pada Tabungan iB Hasanah

di BNI Syariah KCP Unissula Semarang”. Penulis ingin mengetahui lebih

jauh tentang Analisis Akad Wadi‟ah pada Tabungan iB Hasanah.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan akad wadi‟ah pada Tabungan iB Hasanah?

2. Bagaimana tinjauan syariah dalam akad wadi‟ah pada Tabungan iB

Hasanah?

C. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan :

a. Untuk mengetahui penerapan akad wadi‟ah pada tabungan iB

Hasanah.

b. Untuk mengetahui tinjauan syariah dalam akad wadi‟ah pada

Tabungan iB Hasanah.

5

Page 21: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

2. Kegunaan:

a. Bagi penulis

Untuk menambah wawasan, pengetahuan dan informasi dari dunia

praktis yang sangat berguna untuk disinkronkan dengan pengetahuan

teori yang dapat di bangku kuliah.

b. Bagi Civitas Akademik IAIN Salatiga

1) Memperkenalkan IAIN Salatiga kepada masyarakat luar khususnya

Jurusan Perbankan Syariah.

2) Sebagai tambahan referensi bacaan serta informasi khususnya bagi

mahasiswa IAIN Salatiga jurusan Perbankan Syariah.

c. Bagi BNI Syariah

Sebagai masukan dan pedoman yang dapat dijadikan pengetahuan

untuk mengetahui alasan personality nasabah menjadi nasabah.

D. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif

kualitatif, yaitu proses penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati

(Moleong, 2008: 3).

2. Jenis data yang dibutuhkan

Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan

skunder.

6

Page 22: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

a. Data primer

Yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau organisasi

langsung melalui objeknya (Supranto, 2002: 20).

b. Data skunder

Data yang diperoleh dari dokumen, buku-buku dan arsip-arsip yang

berkaitan dengan topik data yang akan diteliti dengan metode

penulisan kualitatif ini. Sumber data skunder diperoleh dari buku-buku

yang berkaitan dengan judul, mengambil karya atau tugas akhir yang

sudah ada sebelumnya dan memiliki tema yang berkaitan, penelitian-

penelitian yang berkaitan dengan Tugas Akhir yang peneliti lakukan,

serta dokumen-dokumen yang relevan.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi Langsung

Data yang diperoleh dengan pengamatan langsung di BNI Syariah

Semarang KCP Unissula.

b. Metode Wawancara

Mengumpulkan data melalui tanya jawab dengan pihak manager dan

karyawan BNI Syariah Semarang KCP Unissula, atau pihak lain yang

berhubungan dengan penelitian ini yang dilakukan pada hari Selasa 17

Maret 2015 pada jam 15:30 s/d 17:00.

7

Page 23: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

c. Metode Dokumentasi

Penulis akan menggunakan teknik pengumpulan data dengan melihat

atau melengkapi data yang telah ada dengan menggunakan catatan data

arsip BNI Syariah Semarang KCP Unissula.

4. Metode Analisis Data

Dalam analisis data kualitatif, metode yang digunakan untuk membahas

sekaligus sebagai kerangka berfikir pada penelitian ini adalah deskriptif.

Pelaksanaan metode-metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada

pengumpulan dan penyususnan data, tetapi meliputi analisis dan

interpretasi tentang arti data itu (Surakhmad, 1990: 139).

E. Penegasan Istilah

Agar tidak timbul salah pengertian dan penafsiran, maka penulis perlu

menjelaskan arti kata-kata dan memberikan penegasan istilah yang terdapat

dalam penelitian ini ialah:

1. Analisis adalah penyelidikan suatu peristiwa (karangan, pembuatan, dan

sebagainya) untuk mengetahui apa sebab-sebabnya, bagaimana duduk

perkaranya (Poerwadarminta, 2006: 37).

2. Akad adalah mengikat atau mengumpulkan dalam dua ujung tali dan

mengikat salah satunya dengan jalan lain sehingga tersambung, kemudian

keduanya menjadi bagian dari sepotong benda (Nawawi, 2012: 19).

3. Wadi‟ah dapat di artikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak

lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan

8

Page 24: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

dikembalikan kapan saja si penyimpan menghendakinya (Muhammad,

2000: 7).

4. Tabungan menurut Undang-undang tentang perbankan Nomor 7 Tahun

1992 menjelaskan bahwa Tabungan adalah simpanan yang penarikannya

hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak

dapat ditarik dengan cek, Bilyet giro, dan alat lainnya yang dipersamakan

dengan itu.

5. iB Hasanah adalah produk tabungan yang dimunculkan oleh PT. Bank

BNI Syariah sejak awal kantor berdiri.

F. Sistematika Penulisan

Pada penelitian ini terdapat 5 (lima) bab yang terdiri dari beberapa sub

bab yang dapat diuraikan kembali. Sistematika penulisan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi

latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, metode penelitian,

penegasan istilah dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI. Di dalam bab ini menyajikan tentang

penelitian terdahulu dan akad serta wadi‟ah dan tabungan.

BAB III LAPORAN OBJEK PENELITIAN. Pada bab ini terdiri dari

gambaran umum BNI Syariah Semarang KCP Unissula dan data-data

deskriptif.

9

Page 25: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. Dalam bab ini akan

menguraikan hasil penelitian yang telah dirumuskan berdasarkan landasan

teori dan informasi-informasi objek penelitian Tugas Akhir.

BAB V PENUTUP. Bab ini berisi tentang informasi hasil penelitian

yang mencakup kesimpulan dan saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi

lembaga keuangan pada umumnya dan BNI Syariah Semarang KCP Unissula

pada khususnya, termasuk pihak lain termasuk mahasiswa.

10

Page 26: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Peneliti telah berupaya melakukan penelusuran pustaka yang memiliki

relevansi dengan pokok permasalahan yang hampir memiliki kesamaan pada

peneliti ini. Hal tersebut dimaksudkan agar fokus penelitian tidak dan bukan

merupakan pengulangan atas penelitian-penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya, melainkan untuk mencari sisi lain yang signifikan untuk diteliti

lebih mendalam dan efektif. Selain itu penelusuran pustaka juga bermanfaat

untuk membangun kerangka teoritik yang mendasari kerangka penelitian ini.

Illailazatus Zakkiya (2012), dalam tugas akhirnya yang berjudul, ”Strategi

Pengelolaan Simpanan Wadi‟ah Yad Dhamanah Pada Produk SAHARA di

KJKS Bahtera”. Sahara merupakan tabungan yang menggunakan akad

wadi‟ah yad dhamanah yaitu pihak penitip memberikan izin kepada pihak

yang diberi titipan untuk mempergunakan barang yang dititipi baik berupa

uang ataupun barang untuk diambil manfaatnya. Tentu pihak BMT

mendapatkan hasil dari penggunaan dana. BMT dapat memberikan insentif

kepada penitip dalam bentuk bonus (Athaya) akan tetapi tidak diperjanjikan

sejak awal.

Syafaatul Jannah (2012), dalam tugas akhirnya yang berjudul “Mekanisme

Tabungan Wadi‟ah Salamah di BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi”.Hasil

penelitiannya tabungan wadi‟ah salamah merupakan tabungan dalam bentuk

simpanan yang menggunakan prinsip wadi‟ah yad dhamanah yang dapat

11

Page 27: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

disetor dan dapat diambil kapan saja dan dengan mendapatkan hasil usaha

BPRSBen Salamah Abadi. Adapun mekanisme tabungan wadi‟ah salamah,

meliputi: pembukaan rekening wadi‟ah salamah, penyetoran rekening,

penarikan atau pengambilan dan penutupan tabungan wadi‟ah salamah.

Berdasarkan akad wadi‟ah, sebagai imbalan pemilik dana disamping jaminan

keamanan uangnya juga memperoleh bonus sebesar 4% berdasarkan

pendapatan bank tiap tahun, tarif bonus wadi‟ah merupakan besarnya tarif

yang ditentukan bank sesuai ketentuan. BPRS Ben Salamah Abadi

mempunyai asumsi bahwa BPRS Ben Salamah Abadi dapat meningkatkan

dan menurunkan prosentase bonus tabungan wadi‟ah salamah tergantung

pendapatan dan keuntungan yang didapatkan dari penyaluran dana.

Driya Primasthi (2015), dalam skripsinya yang berjudul “Studi Komparasi

Kualitas Tabungan Akad Wadi‟ah Yad Dhamanah dan Mudharabah Mutlaqah

di BRI Syariah dan BNI Syariah” Penentuan bonus tabungan Wadi‟ah Yad

Dhamanah BRI Syariah dan BNI Syariah sama-sama menerapkan kriteria

bonus berdasarkan minimal rata-rata saldo nasabah dan jangka waktu tertentu.

BNI Syariah menawarkan nisbah dan ER yang lebih besar untuk tabungan

mudharabah mutlaqah. Biaya tabungan Wadi‟ah Yad Dhamanah dan

mudharabah mutlaqah di BRI Syariah lebih rendah daripada BNI Syariah. BRI

Syariah dan BNI Syariah secara umum mempunyai implikasi resiko yang

sama. Promosi di BRI Syariah lebih menekankan strategi above the line dan

below the lineserta strategi cross selling (penjualan silang) untuk tabungan

mudharabah mutlaqah. Sedangkan BNI Syariah lebih menekan pada penjualan

12

Page 28: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

melalui strategi dirrectselling dan personal selling serta strategi jemput. BNI

Syariah menawarkan layanan yang lebih luas karena nasabah bisa

memanfaatkan office chanelling, selain itu rekening tabungan juga dapat

dijadikan sebagai agunan pembiayaan.

Perbedaan mendasar penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan

peneliti-peneliti sebelumnya adalah peneliti melakukan penelitian dibidang

ekonomi Islam khususnya syariah. Aspek lain yang membedakan penelitian

yang dilakukan oleh penulis bisa dilihat disisi variabel yang diambil dalam

penelitian dan lokasi penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Illailazatus

Zakkiya, penulis lebih fokus terhadap aplikasi akad wadi‟ah yad dhamanah

pada produk tabungan wisata. Adapun penelitian yang dilakukan Syafaatul

Jannah mengacu pada mekanisme tabungan salamah yang meliputi

pembukaan rekening, penyetoran, penarikan dan penutupan. Sedangkan

penelitian yang dilakukan Driya Primasthi mengacu pada dalam penentuan

bonus tabungan wadi‟ah yad dhamanah BRI Syariah dan BNI Syariah sama-

sama menerapkan kriteria bonus berdasarkan minimal rata-rata saldo nasabah

dan minimal jangka waktu. BNI Syariah menawarkan nisbah dan ER yang

lebih besar untuk tabungan mudharabah mutlaqah Biaya operasional tabungan

wadi‟ah yad dhamanah dan mudharabah mutlaqah di BRI Syariah lebih

rendah daripada BNI Syariah. BRI Syariah dan BNI Syariah secara umum

mempunyai implikasi risiko yang sama.

13

Page 29: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

B. Kerangka Teori

1. Akad

a. Teori Akad

Perjanjian atau akad mempunyai arti penting dalam kehidupan

masyarakat. Melalui akad seorang lelaki disatukan dengan seorang

wanita dalam suatu kehidupan bersama, dan melalui akad juga

berbagai kegiatan bisnis dan usaha dapat dijalankan.

Akad memfasilitasi setiap orang dalam memenuhi kebutuhan dan

kepentingannya yang tidak dapat dipenuhinya sendiri tanpa bantuan

dan jasa orang lain. Karenanya dapat dibenarkan bila dikatakan bahwa

akad merupakan sarana sosial yang ditemukan oleh peradaban umat

manusia untuk mendukung kehidupannya sebagai mahluk sosial.

Demikian halnya dengan agama islam, yang memberikan sejumlah

prinsip dan dasar-dasar mengenai pengaturan perjanjian sebagaimana

tentang dalam Al-Qur‟an dan sunah Nabi Muhammad SAW (Anwar,

2010: 13).

Dalam kitab Fiqh terdapat banyak bentuk akad yang kemudian

dapat dikelompokkan dalam berbagai variasi jenis-jenis akad. Secara

garis besar adapun pengelompokan macam-macam akad, antara lain:

14

Page 30: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

Gambar 2.1 Pengelompokkan macam-macam Akad.

Berdasarkan Gambar diatas maka dapat dijelaskan tentang

pengelompkkan macam-macam akad yang antara lain: (Anwar, 2012:

72).

1. Akad menurut tujuannya

a. Akad Tabarru

Akad Tabarru merupakan jenis akad yang berkaitan dengan

transakasi non-profit atau transaksi yang tidak bertujuan

mendapatkan laba atau keuntungan. Akad Tabarru lebih

Akad

Akad mengikat dan

tidak mengikat

a. Akad Mengikat

b. Akad Tidak

mengikat

Dari segi unsur

tempo dalam akad

a. Akad Bertempo

b. Akad Tidak

Bertempo

Menurut tujuannya

a. Akad Tabarru

b. Akad Tijari

Dari segi

Formalitasnya

a. Akad Konsensual

b. Akad Formalitas

c. Akad Riil

Akad dapat di

laksanakan/tidak

dilaksanakan

a. Akad Nafis

b. Akad Mauquf

Menurut namanya

a. Akad Bernama

b. Akad tidak

bernama

Akad menurut

tanggungan

a. „aqd adh-

dhaman

b. „aqd al-„amanah

Dari segi dilarang

/tidak dilarangnya

oleh syara‟

a. Akad Masyru‟

b. Akad Terlarang

Menurut

kedudukanya

a. Akad pokok

b. Akad Asesoir

15

Page 31: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

berorientasi pada kegiatan Ta‟awun atau tolong-menolong.

Dalam akad ini pihak yang berbuat baik tidak boleh

diharapkan hanya pahala dari Allah SWT, namun menutupi

biaya yang timbul akibat kontrak tersebut kepada mitranya.

Contoh dari akad Tabarru adalah qardh, rahn, hiwalah,

wakalah, kafalah, wadi‟ah, hibah, hadiah, wakaf, shadaqoh.

b. Akad Tijari

Berbeda dengan Tabarru, akad tijari bertujuan untuk

mendapatkan imbalan keuntungan tertentu. Akad ini

menyangkut transaksi bisnis dengan motif laba.

Contoh akad ini meliputi Jual beli, sewa menyewa,

mudharabah, Musyarakah dan lain-lain.

2. Akad menurut namanya

a. Akad Bernama (al-„uqud al-musamma)

Akad Bernama (al-„uqud al-musamma) merupakan akad yang

sudah ditentukan namanya oleh pembuat hukum dan

ditentukan pula ketentuan-ketentuan khusus yang berlaku

terhadapnya dan tidak berlaku terhadap akad lain.

Contohnya meliputi Al-Ijarah, Al-Qard, Al-Bai, Al-Syirkh, Al-

Kafalah, Al-Hibah, Al-Hawalah, Al-Wadi‟ah, Al-Wakalah, Al-

Rahn, Al-Shulh, Al-Ju‟alah.

16

Page 32: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

b. Akad tidak bernama (al-„uqud qair al-musamma)

Akad tidak bernama (al-„uqud qair al-musamma) merupakan

akad yang tidak diatur secara khusus dalam kitab-kitab fiqh

dibawah satu nama tertentu.

Contohnya meliputi perjanjian penerbitan, periklanan dan

sebagainya.

3. Akad menurut kedudukannya:

a. Akad pokok (al-aqd al-ashli)

Akad pokok (al-aqd al-ashli) merupakan akad yang berdiri

sendiri yang keberadaannya tidak tergantung kepada suatu hal.

Contohnya meliputi akad jual beli, sewa-menyewa, penitipan,

pinjam pakai, dan seterusnya.

b. Akad asesoir (al-aqd at-tabi)

Akad asesoir (al-aqd at-tabi) merupakan akad yang

keberadaanya tidak berdiri sendiri, melainkan tergantung

kepada suatu hak yang menjadi dasar ada dan tidaknya atau sah

dan tidak sahnya akad.

Contohnya meliputi penanggungan (al-kafalah), dan akad

gadai (ar-rahn).

4. Akad dari segi unsur tempo didalam akad:

a. Akad bertempo (al-aqd az-zamani)

17

Page 33: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

Akad bertempo (al-aqd az-zamani) merupakan akad yang

didalamnya unsur waktu merupakan unsur asasi, dalam unsur

waktu merupakan bagian dari unsur perjanjian.

Contohnya meliputi sewa-menyewa, penitipan, pinjam pakai,

pemberian kuasa, berlangganan majalah dan sebagainya.

b. Akad tidak bertempo (al-aqd al-fauri)

Akad tidak bertempo (al-aqd al-fauri) merupakan akad dimana

unsur waktu tidak merupakan bagian dari isi perjanjian.

Contonya seperti akad jual beli.

5. Akad dari segi formalitasnya:

a. Akad konsensual (al-aqd ar-radha‟i)

Akad konsensual (al-aqd ar-radha‟) merupakan jenis akad

yang untuk terciptanya cukup berdasarkan kesepakatan para

pihak tanpa diperlukan formalitas-formalitas tertentu.

Contonya meliputi jual beli, sewa-menyewa, utang piutang dan

sebagainya.

b. Akad formalitas (al-aqd asy-syakli)

Akad formalitas (al-aqd asy-syakli) merupakan akad yang

tunduk pada syarat-syarat formalitas yang ditentukan oleh

pembuat hukum, dimana apabila syarat-syarat itu tidak

terpenuhi akad tidak sah.

Contohnya meliputi kehadiran dan kesaksian dua orang saksi.

18

Page 34: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

c. Akad riil (al-aqd al-aini)

Akad riil (al-aqd al-aini) merupakan akad yang untuk

terjadinya diharuskan adanya penyerahan tunai objek akad,

dimana akad tersebut belum terjadi dan belum menimbulkan

akibat hukum apabila belum dilaksanakan.

Contohnya meliputi hibah, pinjam pakai, penitipan, kredit

(utang), dan akad gadai.

6. Di lihat dari segi dilarang atau tidak dilarangnya oleh syara‟:

a. Akad masyru‟

Akad masyru‟ merupakan akad yang dibenarkan oleh syara‟

untuk dibuat dan tidak ada larangan untuk menutupnya.

Contohnya meliputi jual beli, sewa menyewa dan mudharabah

dan sebagainya.

b. Akad terlarang

Akad terlarang merupakan akad yang dilarang oleh syara‟

untuk dibuat seperti jual beli janin, akad donasi harta anak

dibawah umur, akad yang bertentangan dengan akad islam

(kesusilaan) dan ketertiban umum seperti sewa menyewa untuk

melakukan kejahatan, akad nikah mut‟ah. Termasuk juga akad

yang dilarang dalam beberapa mazhab adalah akad jual beli

kembali asal (bai‟ al-„inah).

19

Page 35: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

7. Akad menurut dari mengikat dan tidak mengikatnya:

a. Akad mengikat (al-aqd al-lazim)

Akad mengikat (al-aqd al-lazim) merupakan akad dimana

apabila seluruh rukun dan syaratnya telah terpenuhi, maka akad

itu mengikat secara penuh dan masing-masing pihak tidak

dapat membatalkannya tanpa persetujuan pihak lain. Akad

jenis ini dapat dibedakan menjadi dua macam lagi, yaitu:

pertama, akad mengikat kedua belah pihak seperti akad jual

beli, sewa menyewa, perdamaian dan sebagainya. Kedua, akad

mengikat satu pihak, yaitu akad dimana salah satu pihak tidak

dapat membatalkan satu perjanjian tanpa persetujuan pihak

lain, akan tetapi pihak lain dapat membatalkannya tanpa

persetujuan pihak pertama, seperti akad kafalah

(penanggungan) dan gadai (ar-rahn).

b. Akad tidak mengikat

Akad tidak mengikat merupakan akad pada masing-masing

pihak dapat membatalkan perjanjian tanpa persetujuan pihak

lain. Akad tidak mengikat dibedakan menjadi dua macam,

yaitu: pertama, akad yang memang sifat aslinya tidak

mengikat, seperti akad wakalah (pemberian kuasa), syirkah

(persekutuan), akad hibah, akad wadi‟ah (penitipan), dan akad

„ariah (pinajm pakai). Kedua, akad yang tidak mengikat karena

didalamnya terdapat khiyar bagi para pihak.

20

Page 36: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

8. Akad menurut dapat dilaksanakan atau tidak dapat dilaksanakan:

a. Akad nafis

Akad nafis merupakan akad yang bebas dari setiap faktor yang

menyebabkan tidak dapatnya akad tersebut dilaksanakan.

b. Akad mauquf

Akad mauquf merupakan akad yang tidak dapat secara

langsung dilaksanakan akibat hukumnya sekalipun telah dibuat

sah, melainkan masih tergantung (maukuf) kepada adanya

ratifikasi (ijazah) dari pihak berkepentingan.

9. Akad menurut tanggungan:

a. Akad tanggungan („Aqd adh-dhaman)

Akad tanggungan („Aqd adh-dhaman) merupakan akad yang

mengalihkan tanggungan risiko atas kerusakan barang kepada

pihak penerima pengalihan sebagai konsekuensi dari pelaksana

akad tersebut sehingga kerusakan barang yang telah

diterimanya melalui akad tersebut berada dalam tanggungannya

sekalipun sebagai akibat keadaan memaksa.

b. Akad kepercayaan („Aqd al-„amanah)

Akad kepercayaan („Aqd al-„amanah) merupakan akad dimana

barang yang dialihkan melalui akad tersebut merupakan

amanah ditangan penerima barang tersebut, sehingga ia tidak

berkewajiban menanggung risiko atas barang tersebut, kecuali

kalau ada unsur kesengajaan dan melawan hukum.

21

Page 37: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

Contohnya meliputi akad penitipan, peminjaman, perwakilan

(pemberian kuasa).

b. Pengertian Akad

Islam merupakan ajaran Allah yang bersifat universal yang

mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Manusia sebagai mahluk

sosial dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik secara material

maupun spiritual, selalu berhubungan dan bertransaksi antara satu dan

yang lain. Dalam berhubungan dengan orang lain inilah antara yang

satu dan yang lain sering terjadi interaksi.

Istilah perjanjian dalam hukum Indonesia disebut akad dalam

hukum islam. Kata akad berasal dari bahasa arab, yaitu ar-rabtu yang

berarti menghubungkan atau mengaitkan, atau mengikat antara

beberapa ujung sesuatu (Anwar, 2010: 68).

Ada beberapa definisi akad (perjanjian) yang dikemukakan oleh

para ulama. Pertama Menurut pasal 262 Mursyid al-Harian, akad

merupakan pertemuan ijab yang diajukan oleh salah satu pihak dengan

qabul dari pihak lain yang menimbulkan akibat hukum pada objek

akad. Kedua Menurut Anwar akad adalah pertemuan ijab dan qabul

sebagai pernyataan kehendak dua pihak atau lebih untuk melahirkan

suatu akibat hukum pada objeknya (Anwar, 2010: 68).

Kedua definisi diatas memperlihatkan bahwa, pertama, akad

merupakan keterkaitan atau pertemuan ijab dan qabul yang berakibat

timbulnya akibat hukum. Ijab adalah penawaran yang diajukan oleh

22

Page 38: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

salah satu pihak, dan qabul adalah jawaban persetujuan yang diberikan

mitra akad sebagai tanggapan terhadap penawaran pihak yang pertama.

Akad tidak terjadi apabila pernyataan kehendak masing-masing pihak

tidak terkait satu sama lain karna akad adalah keterkaitan kehendak

kedua belah pihak yang tercermin dalam ijab qabul. Kedua, akad

merupakan tindakan hukum dua pihak karna akad adalah pertemuan

ijab yang mempresentasikan kehendak dari satu pihak dan qabul yang

menyatakan kehendak pihak lain.

c. Landasan Akad

Adapun yang menjadi dasar dalam akad ini pertama adalah firman

Allah dalam al-Qur‟an Surat al-Maidah, 5: 1 yang berbunyi:

وبا و ن ا بينو ن ن ىن ا أ ا آأ أيا نلرذهأ ذيا أذي

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.

Adapun yang dimaksud dengan “penuhilah aqad-aqad itu” adalah

bahwa setiap mu‟min berkewajiban menunaikan apa yang telah dia

janjikan dan akadkan baik berupa perkataan maupun perbuatan, selagi

tidak bersifat menghalalkan barang haram atau mengharamkan barang

halal. Dan kalimat ini merupakan asas „Uqud (Al-Maraghi, 1993: 81).

Sedangkan dasar akad dalam kaidah fiqh berbunyi sebagai berikut:

يينا بي آأ ياإبنخأزأ ناآأ خن وأخأيوجأ أ ا اذوهب يقبدأ خأ أ يا نمن ازبضأ ا بيا ن أ ودب من ياقندبانجلا ألأصو أ

Hukum asal dalam transaksi adalah keridhaan kedua belah pihak

yang berakad, hasilnya adalah berlaku sahnya yang diakadkan

(Djazuli, 2006:130).

23

Page 39: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

Maksud dari kaidah diatas bahwa keridhaan dalam transaksi

ekonomi dan bisnis merupakan prinsip yang utama. Oleh karena itu,

transaksi dikatakan sah apabila didasarkan kepada keridhaan kedua

belah pihak yang melakukan transaksi.

d. Pembentukan Akad

1. Rukun Akad

Rukun adalah unsur-unsur yang membentuk sesuatu, sehingga

sesuatu itu terwujud karena adanaya unsur-unsur tersebut yang

membentuknya. Dalam konsepsi hukum islam, unsur-unsur yang

membentuk sesuatu itu disebut rukun. Akad juga termasuk karena

adanya unsur-unsur atau rukun-rukun yang membentuknya.

Menurut ahli-ahli hukum kontemporer, rukun yang membentuk

akad itu ada empat, yaitu: (Anwar, 2010: 70).

a. Para pihak yang membuat akad (al-„aqidan)

b. Pernyataan kehendak para pihak (shigatul-„aqd)

c. Objek akad (mahallul-„aqd)

d. Tujuan akad (maudhu‟al-„aqd).

2. Syarat Akad

Syarat yang ada dalam akad dapat dikategorikan menjadi syarat sah

(shahih), rusak (fasid), dan syarat yang batal (bathil) dengan

penjelasan berikut ini: (Zuhaily, 1989: 305).

a. Syarat sahih adalah syarat yang sesuai dengan subtansi akad,

mendukung dan memperkuat subtansi akad dan dibenarkan

24

Page 40: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

oleh syara‟, sesuai dengan kebiasaan masyarakat („urf).

Misalnya harga barang yang diajukan oleh penjual dalam jual

beli adanya hak pilih (khiyar) dan syarat sesuai dengan „urf

dan adanya garansi.

b. Syarat fasid adalah syarat yang tidak sesuai dengan salah satu

kriteria yang ada dalam syarat sahih. Misalnya, memberi mobil

dengan uji coba dulu selama satu tahun.

c. Syarat batil adalah syarat yang tidak mempunyai kriteria syarat

sahih dan tidak memberi nilai manfaat bagi salah satu pihak

atau lainnya, akan tetapi malah menimbulkan dampak negatif.

Misalnya, penjual mobil mensyaratkan pembeli tidak boleh

mengendarai mobil yang telah dibelinya .

2. Wadi’ah

a. Pengertian Wadi‟ah

Wadi‟ah berasal dari bahasa arab yang berakar dari kata wad‟u

berarti meninggalkan dan wadi‟ah menurut bahasa adalah sesuatu yang

ditinggalkan pada orang yang bukan pemiliknya untuk dijaga (Wiroso,

2005: 196). Wadi‟ah menurut bahasa adalah wadi‟aasyai yang berarti

meninggalkannya. Dinamai wadi‟aasyai karena sesuatu yang

ditinggalkan seseorang pada orang lain untuk dijaga dengan sebutan

qadi‟ah lantaran ia meninggalkannya pada orang yang menerima

titipan (Sabiq, 1997: 74).

25

Page 41: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

Barang yang dititipkan disebut ida‟, orang yang menitipkan barang

disebut mudi‟ dan orang yang menerima titipan barang disebut wadi‟.

Dengan demikian maka wadi‟ah menurut istilah adalah akad antara

pemilik barang (mudi‟) dengan penerima barang titipan (wadi‟) untuk

menjaga harta atau modal (ida‟) dari kerusakan atau kerugian dan

untuk keamanan harta (Arifin, 2003: 27). Dalam tradisi fiqh Islam

prinsip titipan atau simpanan dikenal dengan prinsip al-wadi‟ah. Al-

Wadi‟ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak

lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan

dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki (Antonio, 1999: 121).

b. Landasan hukum

Al-Quran:

ا نىليسبا خنما أيوهأ مو كأ إبذأ احأ أ أيا وهب يوأيثباإبنأىا أ أآأ ا ألو اوي ا أناحنؤأ مو آنساكنأاذأأو ا نهـل إبنل

يسا يعا أصب مب يناسأ كأ ا نهـل بئبنل ظنكنما ب ياذأ ب مل أاوب ب ا نهـل اإبنل لب دو ا بينو أ كنمن أناحأحوSesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat

(titipan) kepada yang berhak menerimanyadan (menyuruh kamu)

apabilamenetapkan hukum diantara manusia supaya kamu

menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran

yang sebaik-baiknya kepadamu.Sesungguhnya Allah adalah Maha

mendengar lagi Maha melihat.(QS. An nissa, 4: 58).

Al hadis

ه.اقيلا نىبياصهىاهللاا هياسهم. ها ىاسذسةاقيل يوأتأاإبنأىاآأ أآأ ا ألو ا أو

يوأ أا ا أ هو اآأ هو احأ ن أ أ ا ىأ أ ا اوخأمأAbu hurairah meriwayatkan bahwa Rasullawah SAW bersabda,

sampaikanlah amanat (titpan) amanat kepada yang berhak

menerimannya dan jangan membalas khianat kepada orang yang telah

mengkhianati” ( HRAbu Daud dan menurut Tirmidzi Hadis ini Hasan,

sedangkan Imam Hakim mengkatagorikan Sahih).

26

Page 42: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

c. Rukun dan syarat wadi‟ah

Rukun wadi‟ah adalah hal-hal yang terkait atau yang harus ada

didalamnya yang menyebabkan terjadinya akad wadi‟ah. Adapun

Rukun wadi‟ah ada 4 macam, yaitu: (Zulkifli, 2003: 34).

1. Barang yang dititipkan (al wadi‟ah)

2. Pemilik barang/orang yang bertindak sebagai pihak yang

menitipkan (muwaddi‟).

3. Pihak yang menyimpan/memberikan jasa custodian (mustawda‟)

4. Ijab qabul (sighot).

Syarat-syarat wadi‟ah adalah sebagai berikut :

1. Baligh adalah seseorang yang sudah sampai pada usia tertentu

untuk dibebani hukum syariat (taklif) dan mampu mengetahui atau

mengerti hukum tersebut.

2. Berakal adalah orang yang sehat sempurna pikirannya, dapat

membedakan baik dan buruk , benar dan salah, mengetahui

kewajiban , diperbolehkan dan yang dilarang, serta yang

bermanfaat dan yang merusak.

3. Barang titipan : jelas (dapat diketahui jenis atau identitasnya) dapat

dipegang, dapat dikuasai untuk dipelihara.

d. Fatwa Dewan Syariah Nasional

Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia

(DSN-MUI) No:02/DSN-MUI/IV/2000, menyatakan bahwa tabungan

27

Page 43: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

yang dibenarkan secara syariah, yaitu tabungan yang berdasarkan

Wadi‟ah antara lain:

1. Bersifat simpanan

2. Simpanan bisa diambil kapan saja

3. Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk

pemberian ('athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank.

e. Jenis-Jenis Wadi‟ah

Al-Wadi‟ah adalah perjanjian antara pemilik barang dengan

penyimpan dimana pihak penyimpan bersedia untuk menyimpan dan

menjaga keselamatan barang yang dititipkan kepadanya (Sumitro, 1996:

31). Prinsip ini dikembangkan berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagai

berikut:(Muhammad, 2002: 86).

1. Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik

yang ditanggung bank, sedang pemilik dana tidak dijanjikan imbalan

dan tidak menanggung kerugian. Bank dimungkinkan memberikan

bonus kepada pemilik dana sebagai suatu insentif.

2. Bank harus membuat akad pembukaan rekening yang isinya

mencakup izin penyaluran dana yang disimpan dan persyaratan lain

yang disepakati selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

3. Terhadap pembukaan rekening ini bank dapat mengenakan pengganti

biaya administrasi untuk sekedar menutupi biaya yang benar-benar

terjadi.

28

Page 44: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

4. Ketentuan lain yang berkaitan dengan rekening giro dan tabungan

tetap berlaku selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

Wadi‟ah dalam produk perbankan syariah dapat dikembangkan menjadi

dua jenis yaitu: (Arifin, 2003: 28).

1. Wadi‟ah yad ammanah.

Wadi‟ah yad ammanah adalah akad titipan dimana penerima

titipan (custodian) adalah penerima kepercayaan (trustee), artinya ia

tidak diharuskan mengganti segala risiko kehilangan, kerusakan yang

terjadi pada titipan, kecuali bila hal itu terjadi karena‟ akibat

kelalaian atau kecerobohan yang bersangkutan atau bila status titipan

telah berubah menjadi wadi‟ah yad dhamanah (Arifin, 2003: 28)

Dengan konsep al-wadi‟ah yad amanah, pihak yang menerima

tidak boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang

dititipkan tetapi harus benar-benar menjaganya sesuai kelaziman.

Pihak penerima titipan dapat membebankan biaya kepada penitip

sebagai biaya penitipan (Antonio, 1999: 123).

Status penerima titipan berdasarkan wadi‟ah yad amanah akan

berubah menjadi wadi‟ah yad dhamanah apabila terjadi salah satu

dari dua hal ini:

a. Harta dalam titipan telah dicampur, dan

b. Custodian atau penerima titipan menggunakan harta titipan

29

Page 45: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

Titipan Barang

Beban Biaya Penitipan

Skema 2.1 Kerja al-Wadi‟ah Yad Amanah

2. Wadi‟ah yad dhamanah.

Wadi‟ah yad dhamanah adalah titipan dimana penerima titipan

adalah penerima kepercayaan, yang sekaligus penjamin keamanan

barang yang dititipkan. Penerima titipan bertanggung jawab penuh atas

segala kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada asset titipan

tesebut.

Mengacu pada pengertian wadi‟ah yad dhamanah, lembaga

keuangan sebagai penerima titipan dapat memanfaatkan al-wadi‟ah

sebagai tujuan untuk giro, dan tabungan berjangka. Sebagai

konsekuensinya semua keuntungan yang dihasilkan dari dana titipan

tersebut menjadi milik lembaga keuangan termasuk penitip mendapat

jaminan keamanan terhadap hartannya, demikian juga fasilitas-fasilitas

giro lainnya (Antonio, 1999: 123).

Bank atau

Mustawada‟

(Penyimpanan)

USER OF FUND

Dunia Usaha

30

Page 46: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

1.Titipan Barang

4.Beri Bonus

2. Pemanfaatan

3. Bagi Hasil Dana

Skema 2.2 Kerja al-Wai‟ah yad Dhamanah

Dengan konsep al-wadi‟ah yad Dhamanah, pihak yang menerima

titipan boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang

dititipkan. Pihak bank dalam hal ini mendapatkan bagi hasil dari

pengguna dana. Bank dapat memberikan insentif kepada penitip dalam

bentuk bonus. Prinsip wadi‟ah yang biasa diterapkan dalam lembaga

keuangan syariah adalah menggunakan wadi‟ah yad dhamanah, yang

mana pihakyang dititipi bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan

sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut (Karim, 2004:

97).

Dalam pengaplikasian produk ini harta barang yang dititipi boleh

dan dimanfaatkan oleh yang menerima titipan. Dan tidak ada

keharusan bagi penerima titipan (Bank) untuk memberikan hasil

pemanfaatan kepada si penitip (Nasabah). Pemberian bonus semacam

jasa giro tidak boleh disebutkan dalam kontrak ataupun dijanjikan

Bank atau

Mustawada‟

(Penyimpanan)

Nasabah atau

Muwaddi‟

(Penitip)

USER OF FUND

Dunia Usaha

31

Page 47: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

dalam akad, akan tetapi benar-benar pemberian sepihak sebagai tanda

terima kasih dari pihak bank. Jumlah pemberian bonus sepenuhnya

merupakan kewenangan manajemen bank syariah karena pada

prinsipnya dalam akad ini penekanannya adalah titipan (Antonio,

1999: 149).

Pada umumnya, dana titipan (Wadi‟ah) pihak ketiga berupa giro

atau tabungan. Tujuan orang menitipkan dana pada bank adalah karena

alasan keamanan dan memperoleh keleluasaan untuk menarik kembali

dananya sewaktu-waktu.

3. Tabungan

a. Pengertian Tabungan

Tabungan adalah simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya

hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati,

tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet, giro dan alat lainya yang

dapat dipersamakan dengan itu. Sedangkan jumlah Tabungan yang

dimaksud adalah total keseluruhan Tabungan yang dihimpun oleh bank

dalam periode tertentu (Nawawi, 2012: 208).

Menurut Undang-undang perbankan No. 10 tahun 1998 tabungan

adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut

syarat-syarat tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak dapat ditarik

dengan cek, bilyet, giro atau alat lainnya yang dipersamakan dengan

itu (Kasmir, 2013: 69).

32

Page 48: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai dengan

perjanjian yang dibuat antara bank dan si penabung, sebagai contoh

dalam hal frekuensi penarikan, apakah dua kali seminggu atau setiap

hari atau mungkin setiap saat, yang jelas haruslah sesuai dengan

perjanjian sebelumnya. Kemudian dalam hal sarana atau alat penarikan

juga tergantung dengan perjanjian antara keduanya yaitu bank dan

penabung.

Ada beberapa alat penarikan tabungan, hal ini tergantung bank

masing-masing, mau menggunkan sarana yang mereka inginkan. Alat

ini dapat digunakan sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Alat-alat

yang digunakan adalah sebagai berikut: (Kasmir, 2013: 70)

1. Buku tabungan

Yaitu buku dipegang nasabah, dimana berisi catatan saldo

tabungan, penarikan, penyetoran dan pembebanan, pembebanan

yang mungkin terjadi. Buku ini digunakan pada saat penarikan

sehingga dapat langsung mengurangi saldo yang ada dibuku

tabungan tersebut.

2. Slip penarikan

Yaitu formulir penarikan dimana nasabah cukup menulis nama,

nomor rekening, jumlah uang serta tanda tangan nasabah untuk

menarik sejumlah uang, slip penarikan ini biasanya digunakan

bersamaan dengan buku tabungan.

33

Page 49: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

3. Kwitansi

Merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank fungsinya

sama dengan slip penarikan, dimana tertulis nama penarik, nomor

penarik, jumlah uang, dan tanda tangan penarik. Alat ini juga dapat

digunakan secara bersamaan dengan buku tabungan.

4. Kartu yang terbuat dari plastik

Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat

digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya, baik

bank ataupun mesin ATM. Mesin ATM ini biasanya tersebar

ditempat-tempat yang strategis.

Dalam praktik perbankan di Indonesia dewasa ini terdapat beberapa

jenis-jenis tabungan, perbedaan jenis tabungan ini hanya terletak

daripada fasilitas yang diberikan kepada si penabung. Dengan

demikian si penabung mempunyai banyak pilihan jenis-jenis yang

dimaksud adalah: (Kasmir, 2013: 71).

a. Tabanas

Merupakan tabungan pembangunan nasional.

Ada beberapa jenis bentuk tabanas seperti:

1. Tabanas umum

2. Tabanas pemuda

3. Tabanas pelajar

4. Tabanas pramuka

34

Page 50: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

b. Taska

Tabungan yang dikaitakan dengan asuransi jiwa.

c. Tabungan lainnya

Yaitu tabungan selain tabanas dan taska tabungan ini dikeluarkan

oleh masing-masing bank dengan ketentuan-ketentuan yang diatur

oleh Bank Indonesia.

Hal-hal lainnya yang dapat diatur oleh bank penyelenggara dan sesuai

dengan ketentuan BI. Pengaturan sendiri oleh masing-masing bank

agar tabungan dibuat semenarik mungkin sehingga nasabah bank

tertarik untuk menabung di bank yang mereka inginkan (Kasmir, 2013:

72).

1. Bank penyelenggara

Setiap bank dapat menyelenggarakan tabungan, baik bank

pemerintah maupun bank swasta, dan semua bank umum serta

Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

2. Persyaratan penabung

Untuk syarat-syarat menabung, seperti prosedur-prosedur yang

harus dipenuhi seperti, jumlah setoran, umur penabung maupun

kelengkapan dokumen tergantung bank yang bersangkutan.

3. Jumlah setoran

Baik untuk setoran minimal waktu pertama sekali menabung

maupun setoran selanjutnya serta jumlah minimal yang harus

35

Page 51: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

tersedia dibuku tabungan tersebut, juga diserahkan kepada bank

penyelenggara.

4. Pengambilan tabungan

Merupakan jumlah maksimal yang harus ditarik, yaitu tidak

melebihi saldo minimal dan frekuensi penarikan dalam setiap

harinya, apakah setiap saat atau setiap hari tergantung bank yang

bersangkutan.

5. Penutupan tabungan

Syarat-syarat untuk ditutupnya tabungan oleh bank dapat dilakukan

oleh nasabah sendiri atau ditutup oleh bank karena alasan tertentu.

Sebagai contoh nasabah sudah tidak aktif lagi melakukan transaksi

selama tiga bulan.

Dalam praktik perbankan di BNI Syariah telah menerbitkan

beberapa produk tabungan salah satunya adalah produk Tabungan iB

Hasanah. Tabungan iB Hasanah hadir untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat dalam mengelola dana dan melakukan transaksi setiap

harinya. Tabungan iB Hasanah adalah simpanan dalam mata uang

rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad

mudharabah muthlaqah dan akad wadi‟ah. Dengan setoran awal

administrasi yang ringan (bebas biaya khusus akad wadi‟ah) nikmati

kenyamanan dan kemudahan bertransaksi bersama Tabungan iB

Hasanah.

36

Page 52: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

BAB III

LAPORAN OBJEK PENELITIAN

A. Identitas Perusahaan

Nama perusahaan : Kantor Cabang Pembantu Unissula

Alamat perusahaan : Jl. Raya Kaligawe, Km 4, Semarang.

No Telp : (024) 65929916

B. Sejarah BNI Syariah

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan

sistem perbankan syariah. Untuk merespon kebutuhan masyarakat

terhadap sistem perbankan yang lebih tahan terhadap krisis ekonomi PT

BNI (Persero) Tbk membentuk unit usaha syariah (UUS) BNI pada 29

April 2000 dengan berlandaskan pada UU No 10 Tahun 1998. Prinsip

syariah dengan tiga pilarnya yaitu adil, transparan, dan maslahat terbukti

mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan sebuah sistem perbankan

yang lebih adil tangguh dalam menghadapi tempaan krisis moneter tahun

1997, UUS BNI bermula dari lima kantor cabang di Yogyakarta, Malang,

Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin lalu berkembang menjadi 28 kantor

cabang dan 31 kantor cabang pembantu.

BNI akhirnya membuka Cabang Unit Syariah yang diresmikan

oleh Menteri Keuangan Repulik Indonesia Dr. Bambang Sudibyo yakni

pada tanggal 29 April 2000. Hal ini merupakan langkah awal Unit Usaha

Syariah (UUS). Dimana BNI Syariah ini akan melakukan usaha pokoknya

yaitu memberikan kredit dan jasa-jasa lain dan lalu lintas pembayaran

37

Page 53: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

serta peredaran uang yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah. Dalam

perkembangannya, Bank yang bergerak dengan sistem syariah ini sudah

berdiri di Semarang sejak tahun 2000 yang awal mulanya berada di Jl.

Pandanaran, kemudian melakukan relokasi pada tahun 2008 ke Jl. Ahmad

Yani No. 152 hingga saat ini. Dengan memiliki karyawan sekitar 120

orang yang terdiri dari pegawai tetap dan tidak tetap dan seluruhnya

beragama islam. Bank BNI Syariah di Semarang memiliki 2 KCPS yaitu

KCPS Ungaran dan KCPS Unissula. Dalam operasionalnya BNI Syariah

melakukan Proses spin off yang dilakukan dengan beberapa tahapan,

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku termasuk

ketentuan Bank Indonesia. Bank Indonesia memberikan persetujuan

prinsip untuk pendirian BNI Syariah, dengan nomor 12/2/DPG/DPbs

tanggal 8 Februari 2010 perihal Izin Prinsip Pendirian PT Bank BNI

Syariah.

Pada tanggal 22 Maret 2010 telah ditanda tangani Akta Nomor:

159, Akta Pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk ke dalam PT BNI Syariah dan Akta Nomor 160, Akta

Pendirian Bank BNI Syariah, yang keduanya dibuat dihadapan Aulia

Taufani, sebagai pengganti dari Sutjipto, Notaris dari Jakarta. Selanjutnya

Akta Pendirian telah memperoleh pengesahan melalui keputusan Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-15574.

AH. 01.01, Tanggal 25 Maret 2010, melalui Keputusan Gubernur Bank

Indonesia Nomor 12/41/kep.gbi/2010 Tentang Pemberian Izin Usaha PT

38

Page 54: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

Bank BNI Syariah. Sesuai dengan corporate plan UUS BNI Tahun 2000,

pada 19 Juni 2010 PT BNI (persero) Tbk melakukan spin off atas UUS

BNI dan meresmikan PT BANK BNI SYARIAH BNI Syariah Capem

Unissula efektif beroperasi pada tanggal 19 Juni 2010 sebagai Bank

Umum Syariah (BUS) berdasarkan surat keputusan gubernur Bank

Indonesia No. 12/41/KEP.GBR/2010.

Didalam pelaksanaannya operasional perbankan BNI Syariah

senantiasa memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah dengan

memastikan bahwa semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian

dari dewan pengawas syariah sehingga telah memenuhi aturan syariah.

Salah satu pertimbangan PT BNI memberikan layanan perbankan syariah

adalah pertama: penduduk indonesia mayoritas memeluk agama islam,

dan tentunya punya keinginan untuk bermuamalah sesuai Syariat Islam.

Kedua: Dengan menggunakan prinsip bagi hasil yang menjadi landasan

utama perbankan syariah ini diharapkan dapat meminimkan dampak

negatif yang mungkin saja dapat dialami oleh ekonomi Islam dimasa

mendatang. Ketiga: Pada tahun 1997 telah terjadi krisis yang sangat

memukul dunia perbankan yang berprinsip bunga, dan juga menurunnya

kepercayaan masyarakat terhadap Bank Konvensional, sehingga

mendorong Bank Konvensional untuk memiliki bank yang mengutamakan

transparansi dalam semua kegiatan dan juga kegiatan dan juga kegiatan

yang rasional.

39

Page 55: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

Perusahaan yang pada tahun 2010-2012 akan difokuskan pada

bidang ritel konsumer ini memiliki beberapa produk unggulan disamping

produk yang lain, seperti yang disebutkan dalam Buku Panduan

Pemasaran BNI Syariah Edisi Pertama (2011) yaitu Tabungan iB Bisinis

Hasanah, Tabungan iB Hasanah, Wirausaha iB Hasanah, Griya iB

Hasanah, Gadai Emas iB Hasanah dan Talangan Haji iB Hasanah, di mana

masing-masing produk memiliki keunggulan dan manfaat yang sesuai

dengan kebutuhan dan harapan nasabah BNI Syariah.

C. Visi, Misi dan Tata Nilai BNI Syariah

1. Visi BNI Syariah

Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan

dan kinerja.

2. Misi BNI Syariah

a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada

kelestarian lingkungan.

b. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa

perbankan syariah.

c. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.

d. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk

berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.

e. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.

40

Page 56: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

Selain berdasarkan kegiatan usaha dan operasionalnya berdasarkan prinsip

syariah, hukum positif serta regulasi yang berlaku di indonesia, seluruh

insan BNI Syariah juga memiliki tata nilai yang menjadi panduan dalam

setiap prilakunya yaitu Amanah dan Jamaah. Amanah yang dimaksuud

adalah:

1. Jujur dan menempati janji

2. Bertanggung jawab

3. Bersemangat untuk mengahsilakan karya yang terbaik

4. Bekerja ikhlas dan mengutamakan niat ibadah

5. Melayani melebihi harapan

Sedangkan jamaah yang dimaksud adalah:

1. Peduli dan berani memberi maupun menerima umpan balik yang

kontruktif

2. Membangun sinergi secara profesional

3. Membagi pengetahuan yang bermanfaat

4. Memahami keterkaitan proses kerja

5. Memperkuat kepemimpinan yang efektif

D. Keunggulan BNI Syariah

1. Pembukaan rekening dan transaksi dapat dilakukan diseluruh cabang

BNI, baik BNI Syariah maupun BNI Konvensional (Syariah

Channeling Outlet) Cabang atau Capem BNI yang bisa memberikan

layanan syariah (Tabungan Deposito dan Giro) untuk dan atas nama

BNI Syariah dalam satu wilayah kerja Kantor Bank Indonesia.

41

Page 57: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

2. Fasilitas On Line diseluruh Cabang BNI Syariah dan Cabang BNI

Konvensional.

3. BNI Syariah Card dapat digunakan disemua mesin ATM BNI, ATM

Bersama, ATM LINK, Jaringan Cirrus dan Master Card.

4. Layanan 24 jam melalui E-Banking (SMS Banking, Phone Banking dan

Internet Banking).

E. Struktur Organisasi BNI Syariah

Struktur Organisasi dan Tugas Pokok Masing-masing Bidang Kantor

Cabang Pembantu Unissula.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Keterangan:

Branch Manager : Basuki Soewarno

OSH : Linda Sari Ningrum

Custemer Service : Najmi Rizki Khaerani

Branch

Manager

Costemer

Servive

Marketing Teller 1 Teller 3 Teller 2

OSH

42

Page 58: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

Teller : 1. Hafid Ardian

: 2. Novita Maulida Istiqomah

: 3. Pandu Indah Yuliana

Marketing : Baskara Kresna Putra

F. Deskripsi Jabatan

Berikut ini akan dijelaskan secara singkat mengenai tugas setiap bagian

pada PT Bank BNI Syariah Cabang Pembantu Unissula:

1. Kepala Cabang (Branch Manager)

a. Mengelola secara optimal sumber daya cabang agar dapat

mendukung kelancaran operasi.

b. Mengkoordinir rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP)

tahunan cabang.

c. Menetapkan dan melaksanakan strategi pemasaran produk bank

guna mencapai tingkat volume atau sasaran yang telah ditetapkan

baik pendanaan maupun jasa-jasa.

d. Dan membawahi bagian OSH serta Marketing secara langsung.

2. OSH ( Operational & Service Head)

a. Menyelenggarakan pelayanan dan pengadministrasian atas

transaksi-transaksi jasa perbankan serta penumpukan dana dikantor

cabang pembantu.

b. Menyelenggarakan pembukaan accounting atas transaksi keuangan

dikantor cabang pembantu.

43

Page 59: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

c. Menyelenggarakan pengadministrasian dan pementauan atas

transaksi pembiyaan dikantor cabang pembantu.

d. Menyelenggrakan pelaporan transaksi kegitan jasa-jasa perbankan,

penumpukan dana, posisi likuiditas dan pembiayaan dikantor

cabang pembantu sesuai pedoman atau ketentuan yang berlaku.

e. Dan membawahi pada bagian Custemer Service dan Teller.

3. Costemer Service

a. Mengerjakan dan menyelsaikan semua opersional baik berupa

tabungan, deposito, inkaso secara umum ataupun operasional

pembayaran dan pembukuannya.

b. Memberikan pelayanan kepada nasabah dengan pedoman pada

sistem operasional yang benar sehingga kedua pihak merasa puas.

c. Memberikan informasi dan penjelasan kepada nasabah mengenai

produk yang ditawarkan oleh bank atau yang ditawarkan oleh

nasabah.

4. Teller

a. Memberikan pelayanan kepada nasabah yang berhubungan dengan

penerimaan dan penarikan uang.

b. Mencatat semua transaksi yang terjadi setiap hari.

c. Membuat laporan atas transaksi-transaksi yang terjadi kemudian

dilaporkan kepada bagian pembukuan.

44

Page 60: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

5. Marketing

a. Menyusun taktik dan strategi pemasaran produk perbankan kepada

masyarakat dan dunia usaha setempat.

b. Menyelenggrakan penelitian potensi ekonomi maupun kegiatan

usaha setempat.

c. Mencari nasabah-nasabah baru dengan memperkenalkan dan

menawarkan produk perbankan.

6. Dewan Pengawas Syariah

Dewan pengawas syariah adalah badan yang ada dilembaga keuangan

syariah yang bertugas mengawasi pelaksanaan keputusan Dewan

Syariah Nasional dilembaga keuangan syariah tersebut. Sedangkan

pada lembaga keuangan di BNI Syariah KCP Unissula dewan

pengawas syariahnya mengikuti kantor pusat yang ada di Jakarta.

G. Produk-produk pada BNI Syariah

Adapun produk di BNI Syariah mempunyai beberapa produk perbankan

syariah yaitu mulai dari produk pendanaan, produk pembiyaan serta

produk jasa dan layanan sebagai berikut:

1. Produk Pendanaan

a. Tabungan iB THI Hasanah

Adalah Tabungan untuk perencanaan perjalanan haji yang dikelola

secara syariah dengan sistem setoran bebas atau bulanan dan

toleransi dengan SISKOHAT kementrian agama sehingga proses

mendapatkan nomor porsi haji lebih mudah.

45

Page 61: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

b. Tabungan iB Hasanah

Adalah Tabungan dengan akad mudharabah dan wadi‟ah yang

memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan bagi nasabah

perorangan maupun non perorangan.

c. Tabungan iB Hasanah (Mahasiswa)

Adalah Tabungan dengan akad mudharabah atau wadi‟ah dari para

mahasiswa perguruan tinggi negeri atau perguruan negeri swasta

(PTN atau PTS) yang bekerja sama dengan BNI Syariah yang

berfungsi untuk menampung keperluan pembayaran atau keperluan

lainnya.

d. Tabungan iB Hasanah (Pegawai atau Anggota)

Adalah Tabungan dengan mudharabah atau wadi‟ah dari para

pegawai atau anggota atau perusahaan atau lembaga atau asosiasi

atau organisasi profesi yang bekerja sama dengan BNI Syariah.

e. Tabungan iB Hasanah (classic)

Adalah Tabungan dengan akad mudharabah untuk menampung

setoran cash collecteral atau goodwiil nasabah pada setiap

penerbitan hasanah card classic.

f. Tabungan iB Tunas Hasanah

Adalah Tabungan dengan akad wadi‟ah yang diperuntukan bagi

anak-anak dan pelajar yang berusia dibawah 17 tahun.

46

Page 62: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

g. Tabungan iB Prima Hasanah

Adalah Tabungan dengan akad mudharabah yang memberikan

berbagai fasilitas serta kemudahan bagi nasabah segmen high net

worth individuals secara perorangan dan bagi hasil yang lebih

kompetitif.

h. Tabungan iB Tapenas Hasanah

Adalah Tabungan perencanaan berjangka waktu dengan sistem

setoran bulanan dikelola secara syariah dengan akad mudharabah

mutlaqah, membantu menyiapkan rencana masa depan anda dan

keluarga, seperti rencana liburan, pernikahan, ibadah umrah atau

pendidikan untuk sebuah hati anda. Dilengkapi dengan asuransi

jiwa, Tabunagn iB Tapenas Hasanah dapat membantu anda

mewujudkan rencana masa depan yang lebih baik.

i. Tabungan iB Bisnis Hasanah

Adalah Tabungan dengan akad mudharabah yang dilengkapi

dengan detail mutasi debet dan kredit pada buku tabungan dan bagi

hasil yang lebih kompetitif bagi nasabah perorangan maupun non

perorangan.

j. Tabunganku iB

Adalah Tabungan nasional dengan akad wadi‟ah dan setoran awal

ringan untuk meningkatkan kesadaran menabung masyarakat

47

Page 63: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

k. Giro iB Hasanah

Adalah Titpan dana dari pihak ketiga yang dikelola dengan akad

wadi‟ah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan cek, bilyet, giro, sarana perintah pembayaran lainnya

atau dengan pemindahbukuan untuk menunjang bisnis.

l. Deposito iB Hasanah

Adalah Investasi berjangka yang dikelola dengan akad mudharabah

yang ditujukan bagi nasabah perorangan dan perusahaan.

2. Produk-produk pembiayaan

a. Pembiayaan griya iB Hasanah

Adalah pembiayaan dengan prinsip murabahah (jual-beli)

merupakan fasilitas yang diberikan kepada individu atau membeli

atau membangun, merenovasi rumah, termasuk ruko, rusun, rukan,

apartemen dan sejenisnya. Dan membeli tanah kavling serta rumah

ident, dengan sistem angsuran tetap hingga akhir masa pembiayaan

sehingga memudahkan nasabah mengelola keuangnnya.

b. Pembiayaan oto iB Hasanah

Adalah pembiayaan dengan prinsip murabahah merupakan fasilitas

pembiayaan yang diberikan kepada individu untuk pembelian

kendaraan bermotor.

c. Pembiayaan Haji iB Hasanah

Adalah fasilitas pembiayaan untuk kebutuhan setoran awal untuk

mendapatkan porsi keberangkatan haji sesuai biaya penyelenggara

48

Page 64: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

ibadah haji (BPIH) yang diatur kementrian agama dengan

menggunakan akad Qardh.

d. Pembiayaan Rahn Emas iB Hasanah

Adalah solusi bagi nasabah yang membutuhkan dana cepat dengan

sistem penjaminan berupa emas baik batangan maupun perhiasan

didukung administrasi dan proses persetujuan yang cepat dan

mudah.

e. Pembiayaan Emas iB Hasanah

Adalah fasilitas pembiayaan untuk kepemilikan emas logam mulia

secara angsuran tetap setiap bulannya dengan menggunakan akad

murabahah.

f. Pembiayaan Multijasa iB Hasanah

Adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada

masyarakat untuk kebutuhan jasa dengan agunan berupa fix asset

atau kendaraan bermotor sesuai dengan prinsip syariah.

g. Pembiayaan Multiguna iB Hasanah

Adalah pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada masyarakat

untuk membeli kebutuhan konsumtif kebutuhan konsumtif dengan

agunan berupa fix asset sesuai dengan prinsip syariah.

49

Page 65: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

h. Pembiayaan Fleksi iB Hasanah

Adalah pembiayaan konsumtif bagi pegawai atau karyawan suatu

perusahaan atau instansi untuk pembelian barang dan jasa sesuai

dengan prinsip syariah.

i. Pembiayaan CCF iB Hasanah

Adalah Pembiayaan dengan jaminan dana nasabah yang disimpan

dalam bentuk deposito, tabungan dan giro yang diterbitkan oleh

BNI Syariah.

j. Pembiayaan Wirausaha iB Hasanah

Adalah fasilitas pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan pembiayaan usaha produktif (modal kerja dan investasi)

sesuai prinsip syariah.

k. Pembiayaan Tunas Usaha iB Hasanah

Adalah pembiayaan modal kerja atau investasi yang diberikan

untuk usaha produktif yang feasible namun belum bankable

dengan prinsip syariah.

l. Pembiayaan Linkage Program iB Hasanah

Adalah fasilitas pembiayaan dimana BNI Syariah sebagai pemilik

dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada

lembaga keuangan syariah (LKS) seperti BMT, BPRS, KJKS dan

lainnya kemudian disalurkan kepada and user (pengusaha mikro

kecil, dan menengah syariah). Kerja sama dengan LKS dapat

dilakukan secara langsung ataupun melalui lembaga pendamping.

50

Page 66: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

m. Pembiayaan Kopkar atau Kopeg iB Hasanah

Adalah fasilitas pembiayaan mudharabah dimana BNI Syariah

sebagai pemilik dana menyalurkan pembiayaan dengan pola

executing kepada koperasi karyawan atau koperasi pegawai

kemudian disalurkan dengan prinsip syariah kepada and user atau

karyawan.

n. Pembiayaan Usaha Besar iB Hasanah

Adalah pembiayaan syariah yang digunakan untuk tujuan produktif

(modal kerja maupun investasi) kepada pengusaha berbadan

hukum skala menengah dan besar dalam mata uang rupiah ataupun

valas.

o. Pembiayaan Usaha Kecil iB Hasanah

Adalah pembiayaan syariah yang digunakan untuk tujuan produktif

(modal kerja maupun investasi) kepada pengusaha kecil

berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

3. Produk Jasa dan Layanan

a. Cash Management

adalah jasa pengelolaan seluruh rekening seperti Corporate

Internet Banking yang dapat digunakan oleh perusahaan atau

lembaga atau instansi. Produk ini dilengkapi dengan fasilitas Vitual

Account.

51

Page 67: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

b. Payment Centre

adalah kerja sama BNI Syariah dengan perusahaan dalam hal

penerimaan pembayaran untuk kepentingan perusahaan. Jasa ini

dapat digunakan untuk pembayaran uang kuliah, tagihan listrik dan

sebagainya.

c. Payment Gaji

adalah layanan pembayaran gaji yang dilakukan oleh BNI Syariah

atas dasar perintah dari perusahaan atau lembaga atau instansi

pembayaran gaji untuk mendebet rekeningnya mengkredit rekening

karyawannya.

52

Page 68: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

A. Penerapan akad wadi’ah pada tabungan iB Hasanah di BNI Syariah

BNI Syariah KCP Unissula yang diresmikan sejak tahun 2010 ini yang

mempunyai berbagai macam produk-produk perbankan yang salah satunya

adalah Tabungan iB Hasanah yang mempunyai dua skim yaitu: Wadi‟ah dan

Mudharabah Mutlaqah, secara sederhana perbedaan mendasar terletak pada

imbal hasil yang diberikan. Jika dengan prinsip Mudharabah, bank akan

memberikan bagi hasil yang besarannya sesuai dengan yang dijanjikan

diawal. Sementara akad wadi‟ah tidak punya kewajiban memberi bagi hasil.

Tabungan BNI Syariah iB Hasanah dengan dua prinsip ini memiliki ketentuan

biaya pemeliharaan rekening yang berbeda yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1 Perbandingan biaya Wadi‟ah dan Mudharabah Mutlaqah

Jenis Biaya Wadi‟ah Mudharabah Mutlaqah

Minimal setoran

awal

Rp. 100.000,- Rp. 100.000,- sampai

Rp.10.000.000,-

Minimal setoran

selanjutnya

Rp. 100.000,- Rp. 100.000,- sampai

Rp. 5.000.000,-

Saldo mengendap Rp. 100,000,- Rp 100.000,- sampai

Rp. 5.000.000,-

Biaya dibawah saldo

minimum

Rp. 0,- Rp. 10.000,- sampai

Rp. 50.000,-

Pengelolaan

rekening

Rp. 0,- Rp. 5000,-

Pembuatan ATM Rp. 5000,- Rp. 5000,-

Biaya penutupan

rekening

Rp. 10.000,- Rp. 10.000,- sampai

Rp. 25.000,-

Penggantian buku

tabungan

Rp. 1.500,- Rp. 1.500,-

Penggantian ATM Rp. 10,000,- Rp. 10,000,-

53

Page 69: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

Tarif Sms Banking Rp. 3.500,- Rp. 3.500,-

Tarif Internet

Banking

Transfer ke bank lain

Rp. 17.500,- bayar

tagihan PLN Rp. 3000,-

pembiayaan tagihan

Telkom, Flexi Postpaint,

Speedy Rp. 2.500,-

Transfer ke bank lain

Rp. 17.500,- bayar

tagihan PLN Rp. 3000,-

pembiayaan tagihan

Telkom, Flexi Postpaint,

Speedy Rp. 2.500,-

Transaksi di ATM

lain

Tarik tunai Cirrus dan

plus Rp. 25.000,-

informasi saldo link

Rp. 2000,- penarikan

tunai link Rp. 3.900,-

informasi saldo ATM

bersama Rp. 3000,-

penarikan tunai ATM

bersama Rp. 5000,-

Tarik tunai Cirrus dan

plus Rp. 25.000,-

informasi saldo link

Rp. 2000,- penarikan

tunai link Rp. 3.900,-

informasi saldo ATM

bersama Rp. 3000,-

penarikan tunai ATM

bersama Rp. 5000,-

Sumber : hasil wawancara dengan pihak karyawan.

Berdasarkan identifikasi diatas, beban biaya akad wadi‟ah lebih sedikit

dan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan akad Mudharabah

Mutlaqah.

1.menitipkan barang

2.pemanfaatan dana dan

dapat memberikan bonus

tanpa ada imbalan

Skema 4.1 Penerapan akad wadi‟ah di BNI Syariah

54

Page 70: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

Berdasarkan identifikasi diatas dapat disimpulkan bahwasannya Nasabah

datang ke bank BNI Syariah untuk menitipkan barang atau menyetorkan

uangnya ke bank. Kemudian pihak yang dititipi bertanggung jawab atas

keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut

tanpa ada imbalan apapun. Bank dapat memberikan insentif kepada penitip

dalam bentuk bonus.

Menurut (Harun, 2007: 103) telah dijelaskan bahwasanya akad wadi‟ah

itu dibagi menjadi dua jenis akad yaitu akad wadi‟ah yad amanah dan akad

wadi‟ah yad dhamanah. Pengertian akad wadi‟ah yad amanah adalah titipan

barang atau harta yang dititipan oleh pihak pertama (penitip) kepada pihak lain

(bank) untuk memelihara (disimpan) barang atau uang tanpa mengelola barang

atau harta tersebut. Dan pihak lain (bank) tidak dibebankan terhadap

kerusakan atau kehilangan pada barang atau harta titipan tersebut.

Karakteristik wadi‟ah yad amanah adalah sebagai berikut:

1. Harta atau barang yang dititipkan tidak boleh dimanfaatkan atau

digunakan oleh penerima titipan.

2. Penerima titipan hanya berfungsi sebagai penerima amanah yang berfungsi

dan berkewajiban untuk menjaga barang yang dititipkan tanpa boleh

memanfaatkannya.

3. Sebagai komposensi, penerima titipan diperkenankan untuk membebankan

biaya kepada yang menitipakan.

55

Page 71: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

4. Mengingat barang atau harta yang dititipkan tidak boleh dimanfaatkan

oleh penerima titipan, aplikasi perbankan yang memungkinkan untuk jenis

ini adalah jasa penitipan atau safe deposit box.

Sedangkan Akad wadi‟ah yad Dhamanah adalah titipan barang atau

harta yang dititipkan oleh pihak pertama (nasabah) kepada pihak lain (bank)

untuk memelihara barang atau harta tersebut dan pihak lain (bank) dapat

memanfaatkan dengan seizin pemiliknya dan menjamin untuk mengembalikan

titipan tersebut secara utuh setiap saat, saat si pemilik menghendaki.

Konsekuensinya jika uang itu dikelola pihak lain (bank) dan mendapat

keuntungan, maka seluruh keuntungan menjadi pihak lain (bank) dan bank

boleh memberikan bonus atau hadiah pada pihak pertama (nasabah) dengan

dasar tidak ada perjanjian sebelumnya. Aplikasinya di perbankan yaitu:

tabungan dan giro tidak berjangka.

Adapun karakteristik wadi‟ah yad Dhamanah adalah sebagai berikut:

a. Harta dan barang yang ditipakan boleh dan dapat dimanfaatkan oleh yang

menerima titipan.

b. Karena dimanfaatkan, barang dan harta yang dititpakan tersebut tentu

dapat menghasilkan manfaat. Sekalipun demikian, ada keharusan bagi

penerima titipan untuk memberikan hasil manfaat kepada si penitip.

c. Produk perbankan yang sesuai dengan dengan akad ini.

Prinsip wadi‟ah yad Dhamanah inilah yang secara luas kemudian

diaplikasikan dalam dunia perbankan syariah dalam bentuk produk-produk

pendanaan yaitu: Giro (Current Account) wadi‟ah dan Tabungan (Saving

56

Page 72: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

Account) wadi‟ah. Sedangkan dalam kegiatan sehari-harinya BNI Syariah

menggunakan jenis akad wadi‟ah yad Dhamanah. Adapun Produk tabungan

yang berakad wadi‟ah yad dhamanah di BNI Syariah adalah Tabungan iB

Hasanah (Wadi‟ah), Tabungan iB Tunas Hasanah, TabunganKu iB. Analisa

dalam produk tabungan iB hasanah menggunakan akad wadi‟ah. Adapun

macam-macam pengelompokan akad wadi‟ah yaitu: (Anwar, 2012: 72).

1. Akad dilihat menurut tujuannya yaitu menggunakan Akad Tabarru yang

merupakan jenis akad yang berkaitan dengan transakasi non-profit atau

transaksi yang tidak bertujuan mendapatkan laba atau keuntungan. Akad

Tabarru lebih berorientasi pada kegiatan Ta‟awun atau tolong menolong.

Dalam akad ini pihak yang berbuat baik tidak boleh diharapkan hanya

pahala dari Allah SWT, namun menutupi biaya yang timbul akibat kontrak

tersebut kepada mitranya.

2. Dilihat dari Akad menurut namanya yaitu Akad Bernama (al-„uqud al-

musamma) yang merupakan akad yang sudah ditentukan namanya oleh

pembuat hukum dan ditentukan pula ketentuan-ketentuan khusus yang

berlaku terhadapnya dan tidak berlaku terhadap akad lain.

3. Akad menurut kedudukannya yaitu Akad Pokok (al-aqd al-ashli)

merupakan akad yang berdiri sendiri yang keberadaannya tidak tergantung

kepada suatu hal.

4. Akad dilihat dari segi unsur tempo akad yaitu Akad Bertempo (al-aqd az-

zamani) merupakan akad yang didalamnya unsur waktu merupakan unsur

asasi, dalam unsur waktu merupakan bagian dari unsur perjanjian.

57

Page 73: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

5. Akad dilihat dari segi formalitasnya yaitu Akad Riil (al-aqd al-aini)

merupakan akad yang untuk terjadinya diharuskan adanya penyerahan

tunai objek akad, dimana akad tersebut belum terjadi dan belum

menimbulkan akibat hukum apabila belum dilaksanakan.

6. Akad dilihat dari segi dilarang atau tidak dillarangnya menurut syara‟

yaitu Akad Masyru‟ merupakan akad yang dibenarkan oleh syara‟ untuk

dibuat dan tidak ada larangan untuk menutupnya.

7. Akad dilihat dari mengikat dan tidak mengikatnya yaitu Akad tidak

mengikat merupakan akad pada masing-masing pihak dapat membatalkan

perjanjian tanpa persetujuan pihak lain. Akad tidak mengikat dibedakan

menjadi dua macam, yaitu: pertama, akad yang memang sifat aslinya tidak

mengikat.

8. Akad dilihat dapat dilaksanakan atau tidak dilaksanakan yaitu Akad Nafis

merupakan akad yang bebas dari setiap faktor yang menyebabkan tidak

dapatnya akad tersebut dilaksanakan.

9. Akad dilihat menurut tanggungan yaitu Akad kepercayaan („Aqd al-

„amanah) merupakan akad dimana barang yang dialihkan melalui akad

tersebut merupakan amanah ditangan penerima barang tersebut, sehingga

ia tidak berkewajiban menanggung risiko atas barang tersebut, kecuali

kalau ada unsur kesengajaan dan melawan hukum

58

Page 74: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

Adapun beberapa prosedur pembukaan tabungan iB Hasanah

a. Prosedur pembukaan tabungan iB Hasanah

Pembukaan Tabungan iB Hasanah biasanya dimulai dengan wawancara

antara calon nasabah dengan Customer Service. Customer service akan

memberikan penjelasan yang detail mengenai hal-hal yang berhubungan

dengan tabungan tersebut. Proses pembukaan Tabungan iB Hasanah tidak

berbeda dengan dengan proses pembukaan tabungan lainnya. Yaitu

sebagai berikut:

1. Ketentuan

a. Tabungan iB Hasanah menggunakan akad wadi‟ah

b. Usia penabung saat masuk adalah minimal 17 tahun dan maksimal

55 tahun.

c. Pembukaan rekening dapat dilakukan diseluruh cabang bank pada

saat buka kas.

d. penabung diberikan buku tabungan.

e. Penggantian buku tabungan berencana bila buku tabungan penuh.

f. Jika terdapat perbedaan antara saldo yang dicacat pada buku

tabungan dengan saldo yang tercatat pada pembukuan bank maka

yang digunakan adalah saldo yang tercatat pada pembukuan bank.

b. Pembukaan Tabungan iB Hasanah

Pada saat pembukaan rekening Tabungan iB Hasanah baru mengisi dan

menandatangani formulir pembukaan Tabungan iB Hasanah yang

merangkap formulir auto debet yang ada pada brosur. Ketentuan prinsip

59

Page 75: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

mengenal nasabah sangat perlu sehingga tidak terjadi money laundering

atau pencucian uang.

Untuk nasabah umum:

1. Mengisi formulir aplikasi pembukaaan rekening

2. Melampirkan fotocopy identitas dari (KTP/SIM/Paspor).

3. Melakukan setoran awal minimal Rp 100.000,- dan tambahan Rp

5000,- untuk kartu ATM.

Untuk mahasiswa:

1. Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening

2. Melampirkan surat keterangan dari kampus

3. Melampirkan kartu perpustakaan

4. Melampirkan foto

5. Melakukan setoran awal minimal Rp 100.000,- dan tamabahan untuk

Rp 16.000,- untuk pembuatan ATM.

Untuk nasabah umum yang tidak berdomisili diwilayah:

1. Mengisi formulir aplikasi pembukaaan rekening

2. Melampirkan fotocopy identitas dari (KTP/SIM/Paspor).

3. Melakukan setoran awal minimal Rp 100.000,- dan tambahan Rp

5000,- untuk kartu ATM.

4. Melampirkan surat keterangan kerja jika dia bekerja disebuah

perusahaan.

Untuk mahasiswa yang tidak berdomisili diwilayah:

1. Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening

60

Page 76: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

2. Melampirkan surat keterangan dari kampus

3. Melampirkan kartu perpustakaan

4. Melampirkan foto

5. Melakukan setoran awal minimal Rp 100.000,- dan tamabahan untuk

Rp 16.000,- untuk pembuatan ATM.

6. Melampirkan surat keterangan dari kampus.

c. Penyetoran Tabungan iB Hasanah

Penyetoran merupakan tindakan menyerahkan uang oleh seorang nasabah

kepada lembaga terkait. Dalam istilah perbankan penyetoran adalah

kegiatan seorang nasabah untuk menyerahkan uangnya kepada bank untuk

ditabung. Dalam Tabungan iB Hasanah.

d. Penarikan Tabungan iB Hasanah

Penabung diperbolehkan melakukan penarikan kapan saja, karena

Tabungan iB Hasanah adalah bukan tabungan berjangka. Jadi, penabung

bisa melakukan penarikan melalui ATM ataupun saat buka kas.

e. Penutupan Tabungan iB Hasanah

1. Penutupan tabungan iB Hasanah dilakukan dengan melampirkan buku

tabungan dan jika dikuasakan kepada orang lain, harus menggunakan

surat keterangan pada pemilik rekening atau surat kuasa bermatrai.

2. Penutupan tabungan hanya bisa dilakukan pada cabang penerbit atau

pengelola tabungan tersebut.

61

Page 77: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

f. Fasilitas Tabungan iB Hasanah

1. Fasilitas dan Benefit ATM

a. Buku Tabungan

b. Kartu BNI Syariah Card Silver

c. E-Banking

g. Keunggulan Tabungan iB Hasanah

Keunggulan Tabungan iB Hasanah adalah Mendapatkan BNI Syariah

Card Silver yang dapat dimanfaatkan sebagai:

a. Kartu debit untuk belanja dimerchant berlogo Master Card diseluruh

dunia.

b. Kartu ATM melalui jaringan ATM BNI, ATM Bersama, dan Master

Card diseluruh Indonesia serta jaringan ATM Internasional Cirrus

diseluruh dunia.

c. Penarikan tunai melalui ATM hingga Rp 5.000.000,-/hari

d. Setiap pembukaan BNI Syariah Card, nasabah secara otomatis

berdonasi sebesar Rp 500,- yang akan disalurkan untuk kegiatan sosial.

e. Mendapat bagi hasil yang kompetitif (khusus akad mudharabah).

f. Pembukaan rekening dan transaksi penarikan serta penyetoran dapat

dilakukan dilebih dari 787 kantor cabang BNI dan 58 kantor cabang

BNI Syariah.

g. Dapat dijadikan sebagai anggunan pembiayaan.

h. Dana nasabah dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).

62

Page 78: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

i. Layanan informasi 24 jam dan dapat bertransaksi melalui E-Banking

(ATM, Call center 5789 9999 dan 68888, internet banking dan sms

banking). Layanan E-Banking ini didukung oleh infrastruktur

teknologi PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

B. Tinjauan syariah dalam Akad Wadi’ah pada Tabungan iB Hasanah

Dalam praktiknya BNI Syariah mempunyai produk unggulan yaitu

produk Tabungan iB Hasanah yang didalamnya menggunakan akad wadi‟ah,

yang pada dasarnya akad wadi‟ah adalah titipan murni dari satu pihak ke

pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan

dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki. Dalam tinjauan syariah akad

Wadi‟ah pada Tabungan iB Hasanah di BNI Syariah sudah sesuai dengan

prinsip syariah yaitu didasari dengan adanya Fatwa Dewan Syariah Nasional

NO:02/DSN-MUI/IV/2000 yang memutuskan tentang Tabungan, Ketentuan

umum tabungan berdasarkan Mudharabah, Ketentuan umun tabungan

berdasarkan Wadi‟ah. Untuk mengetahui apakah BNI Syariah menggunakan akad

wadi‟ah sesuai dengan tinjauan syariah dapat dilihat dari segi rukun dan syarat

yaitu sebagai berikut.

63

Page 79: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

Tabel 4.2 Tinjauan syariah dalam akad Wadi‟ah di BNI Syariah

Keterangan akadWadi‟ah Sesuai syariah

Rukun: Ya Tidak

a. Barang yang dititipkan

b. Pemilik barang atau orang yang bertindak sebagai

pihak yang menitipkan (Muwadd‟i)

c. Pihak yang menyimpan atau memberikan jasa

custodian (mustawada‟)

d. Ijab qabul (sighat)

Syarat:

a. Baligh

b. Berakal

c. Barang titipan

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa akad wadi‟ah di BNI Syariah

sesuai dengan tinjauan syariah dapat dilihat dari unsur rukun dan syarat akad

wadi‟ah. Adapun rukun dari akad wadi‟ah adalah:

1. Barang titipan, syaratnya adalah barang titipan itu harus jelas bisa

dipegang dan dikuasai. Maksudnya barang titipan itu bisa diketahui

jenisnya, identitasnya dan bisa dikuasai untuk dipelihara.

2. Pemilik barang, syaratnya adalah pemilik barang itu harus sudah baligh,

berakal, tidak sah penitipan jika dilakukan oleh anak kecil walaupun dia

sudah baligh hal itu disebabkan karena dalam akad wadi‟ah banyak

mengandung risiko penipuan, selain itu orang yang melakukan penitipan

tersebut juga harus dapat bertindak secara hukum.

3. Pihak yang menyimpan, syaratnya adalah bagi penerima titipan harus

menjaga barang titipan tersebut dengan baik dan memelihara barang

titipan tersebut ditempat yang aman sebagaimana kebiasaan yang lazim

berlaku pada orang banyak berupa pemeliharaan.

64

Page 80: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

4. Ijab qabul akad ijab qabul didalam wadi‟ah yaitu ijabnya diucapkan

dengan perkataan dan qabulnya dilakukan dengan perbuatan. Akad ijab

qobul antara penitip dengan penerima titipan dapat dilakukan secara jelas

atau tersirat asalkan bisa menunjukkan kalau perbuatan tersebut akan

mengakibatkan ijab qabul. Seperti contoh “perkataan penitip kepada

seseorang (penerima titipan) saya titipkan, dan penerima tiitpan menerima

maka sempurnalah ijab qabul titipan secara jelas, atau seseorang datang

dengan membawa sebuah pakaian kepada seseorang, penitip berkata ini

titipan kepadamu, dan penerima titipan diam maka sahlah ijab qobul

titipan secara tersirat.

Dilihat dari syaratnya seseorang yang berakad itu harus:

a. Baligh adalah seseorang yang sudah sampai pada usia tertentu untuk

dibebani hukum syariat (taklif) dan mampu mengetahui atau mengerti

hukum tersebut.

b. Berakal adalah orang yang sehat sempurna pikirannya, dapat

membedakan baik dan buruk , benar dan salah, mengetahui kewajiban ,

diperbolehkan dan yang dilarang, serta yang bermanfaat dan yang

merusak.

c. Barang titipan : jelas (dapat diketahui jenis atau identitasnya) dapat

dipegang, dapat dikuasai untuk dipelihara.

65

Page 81: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan penulis, maka diperoleh kesimpulan

bahwa Tabungan BNI Syariah dengan produk iB Hasanah mempunyai dua

skim yaitu: Wadi‟ah dan Mudharabah Mutlaqah yang mempunyai

perbedaan. Perbedaan diantara keduanya terletak pada imbal hasil yang

diberikan. Jika dengan prinsip Mudharabah, bank akan memberikan bagi

hasil yang besarannya sesuai dengan yang dijanjikan diawal. Sementara

akad wadi‟ah tidak punya kewajiban memberi bagi hasil. Sedangkan

dalam operasionalnya BNI Syariah menggunakan akad wadi‟ah yad

dhamanah.

Berdasarkan tinjauan syariah maka dapat disimpulkan bahwa Bank

BNI Syariah mengunakan akad Wadi‟ah sudah sesuai prinsip syariah,

yang diperjelas dengan adanya rukun dan syarat yang sudah terpenuhi

rukunnya yaitu: (1) Barang yang dititipkan. (2) Pemilik barang atau orang

yang betindak sebagai pihak yang menitipkan (muwadd‟i). (3) Pihak yang

menyimpan atau memberikan jasa custodian (mustawada‟). (4) Ijab qabul

(sighat). Adapun syarat akad wadi‟ah yaitu: (1) Baligh. (2) Berakal. (3)

Barang titipan

Serta didasari dengan adanya Fatwa Dewan Syariah Nasional

NO:02/DSN-MUI/IV/2000 yang memutuskan tentang Tabungan,

66

Page 82: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

Ketentuan umum tabungan berdasarkan Mudharabah, dan Ketentuan umun

tabungan berdasarkan Wadi‟ah.

B. Saran

Peneliti dapat memberikan saran khususnya bagi lembaga keuangan BNI

Syariah serta masyarakat sebagai calon nasabah maupun nasabah di BNI

Syariah, beberapa saran yang dapat diberikan adalah:

1. Karena Produk keunggulan BNI Syariah yakni produk iB hasanah

yang terus mengalami perkembangan yang begitu pesat. Hendaknya

pihak BNI syariah selalu memberikan inovasi-inovasi baru seperti,

dengan mengembangkan produk tabungan iB Hasanah kepada

masyarakat dan promosi yang berkesinambungan terhadap setiap

produk-produknya agar masyarakat mempunyai keterkaitan untuk

menabung dan nasabah tetap mempertahankan tabungannya.

2. Masyarakat sebagai calon nasabah dan nasabah seharusnya memahami

spesifikasi akad wadi‟ah dan mudharabah mutlaqah yaitu dengan

melakukan sosialisasi secara langsung maupun tidak langsung seperti,

direct selling, presentasi dan target market. Agar produk Tabungan iB

Hasanah yang digunakan sesuai dengan kemampuan dan

kebutuhannya. Nasabah juga harus memahami dan mempertimbangkan

berbagai aspek-aspek seperti, retrun tabungan, biaya-biaya

administrasi tabungan, risiko, promosi dan iklan, serta fasilitas

tabungan yang diberikan.

67

Page 83: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

Daftar Pustaka

Al-Maraghi, Mustafa, Ahmad, 1993,“Tafsir Al-Maraghi”,Cet. II, Semarang, PT.

Karya Toha Putra.

Antonio, Syafi‟i, Muhammad, 1999, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum,

Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf.

Anwar, Syamsul, 2010, Hukum Perjanjian Syariah, Jakarta: Rajawali pers.

Arifin, Zainul, 2003,Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari‟ah, Jakarta: Alvabet.

Bank Indonesia. 1992. Undang-undang No. 7 Tahun 1992: Tentang Perbankan.

Jakarta.

Djazuli A, 2006, Kaidah-Kaidah Fikih; Kaidah-kaidah Hukum Islam dalam

Menyelesaikan Masalah-masalah yang Praktis, Jakarta, Kencana.

Hasan, Ali M, 2003, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah)

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Ismail, 2010.Manajemn Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta:

Kencana.

Jannah, Syafaatul, 2012, Mekanisme Tabungan Wadi‟ah Salamah, di BPRS Ben

Salamah Abadi Purwodadi. Tugas Akhir.

Karim, Adiwarman, 2004, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keungan,Jakrta :PT.

Raja Grafindo Persada.

Kasmir, 2001, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Laporan tahunan, 2009, Statistik Perbankan Syariah, Bank Indonesia.

Martono, 2002, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Yogyakarta: Ekonisia.

Moleong, Lexi. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung. PT

Remaja Rosdakarya Offest.

Muhammad, 2000, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah, Yogyakarta,

UII Press.

Muhammad, 2002, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah, Yogyakarta,

UII Press.

Page 84: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

Nawawi, Ismail, 2012, Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer, Bogor, Ghalia

Indonesia.

Poerwadarminta, 2006, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.

Primasthi, Driya, 2015, “Studi Komparasi Kualitas Tabungan Akad Wadi‟ah Yad

Dhamanah dan Mudharabah Mutlaqah di BRI Syariah dan BNI Syariah”,

Skripsi.

Republik Indonesia. 1992. Undang-Undang No. 10/1998 Tentang Perubahan UU.

No. 7/1992 Tentang Perbankan.

Ridwan, Muhammad, 2004, Manajemen Baitul Maal Wat Tamwil, Yogyakarta,

UII Press.

Sabiq, Sayyid, 1997, Fiqh Sunnah, Juz 13, Alih Bahasa Kamaluddin A. Marzuki,

Bandung: PT.Al-Ma‟arif.

Sumitro, Warkum, 1996, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga Terkait,

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Supranto, 2003, Metode Riset Aplikasinya dalam Pemasaran, Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Surakhmad Winarno, 1990, Dasar dan Teknik Research Pengantar Metodologi

Ilmiah, Bandung: Tarsito.

Wiroso, 2005, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Bank Syari‟ah,, Jakarta:

PT. Grasindo.

Zakkiya, Illailazatus, 2012, dalam Tugas Akhir, Strategi Pengelolaan Simpanan

Wadi‟ah Yad Dhamanah Pada Produk SAHARA, di KJKS Bahtera.

Zuhaily, Wahbah, 1989, Al-Fiqh Islami wa Adillatuhu, Darul Fikri, Beirut,

Libanon.

Zulkifli, Sunarto, 2003, Panduan Praktis Perbankan Syariah, Jakarta: Zikrul

Hakim.

Page 85: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Sofiana Iin Ayuni

Tempat, tanggal lahir : Bangun Sari, 02 Februari 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Pendidikan : 1. SD Negeri Linggang Amer, Kutai Barat, 2009.

2. SMP Negeri 5 Sendawar, Kutai Barat, 2006.

3. MA Al-manar, Bener, Tengaran, 2012.

Alamat : 1. Bangun Sari, Linggang Bigung, Kutai Barat, Kaltim

2. Cikalan, Padaan, Pabelan, Semarang

Nama Orang Tua

Ayah : H. Sulaiman

Ibu : Sofiah

Pekerjaan Orang Tua : Swasta

Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 08 Agustus 2015

Yang membuat

Sofiana Iin Ayuni

Page 86: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

LAMPIRAN

Page 87: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 88: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 89: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 90: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 91: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 92: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 93: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 94: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 95: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 96: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 97: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 98: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 99: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 100: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 101: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 102: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 103: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 104: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 105: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 106: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 107: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 108: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 109: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 110: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu
Page 111: ANALISIS AKAD WADIAH PADA TABUNGAN iB HASANAH DI BANK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/842/1/Sofiana.iin.20112026.pdf · di Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu