Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

44
ANALISA WELL LOGGING UNTUK PENENTUAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN PENDAHULUAN 1.1 Maksud Melakukan interpretasi data wireline log secara kualitatif. Mengevaluasi parameter-parameter dalam analisis kualitatif data wireline log yang meliputi zona batuan reservoir, jenislitologi, serta jenis cairan pengisi formasi. Menentukan jenis-jenis dan urutan litologi denganmenggunakan data wireline log . Menentukan ada atau tidaknya kandungan hidrokarbon padasuatu formasi menggunakan data wireline log. Menentukan lingkungan pengendapan suatu zona hidrokarbonberdasarkan data wireline log. 1.2 Tujuan

description

geophysics

Transcript of Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

Page 1: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

ANALISA WELL LOGGING UNTUK PENENTUAN LINGKUNGAN

PENGENDAPAN

PENDAHULUAN

1.1  Maksud

Melakukan interpretasi data wireline log  secara kualitatif.

Mengevaluasi parameter-parameter dalam analisis kualitatif data wireline log yang meliputi zona

batuan reservoir, jenislitologi, serta jenis cairan pengisi formasi.

Menentukan jenis-jenis dan urutan litologi denganmenggunakan data wireline log .

Menentukan ada atau tidaknya kandungan hidrokarbon padasuatu formasi menggunakan data

wireline log.

Menentukan lingkungan pengendapan suatu zona hidrokarbonberdasarkan data

wireline log.

1.2 Tujuan

 Mengetahui informasi-informasi seperti litologi, porositas,resistivitas, dan kejenuhan hidrokarbon

berdasarkan data wireline log 

Mengetahui keterdapatan hidrokarbon dalam suatu lapisandengan menggunakan data wireline log .

Mengetahui lingkungan pengendapan suatu zona hidrokarbonberdasarkan interpretasi datawireline log.

DASAR TEORI

2.1 Well Logging 

Well logging 

Page 2: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

merupakan suatu teknik untuk mendapatkan databawah permukaan dengan menggunakan alat ukur yang

dimasukkan kedalam lubang sumur, untuk evaluasi formasi dan identifikasi ciri-ciri batuandi bawah

permukaan (Schlumberger, 1958).Tujuan dari well logging adalah untuk mendapatkan informasilitologi,

pengukuran porositas, pengukuran resistivitas, dan kejenuhanhidrokarbon. Sedangkan tujuan utama dari

penggunaan log ini adalahuntuk menentukan zona, dan memperkirakan kuantitas minyak dan gas bumi

dalam suatu reservoir. Pelaksanaan wireline logging merupakan kegiatan yang dilakukandari

memasukkan alat yang disebut sonde ke dalam lubang pemboransampai ke dasar lubang. Pencacatan

dilakukan dengan menarik sondetersebut dari dasar lubang sampai ke kedalaman yang diinginkan dengan

kecepatan yang tetap dan menerus. Kegiatan ini dilakukan segera setelah pekerjaan pengeboran selesai

( lihat Gambar 1.1). Hasil pengukuran atau pencatatan tersebut disajikan dalam kurva log vertikal yang

sebandingdengan kedalamannya dengan menggunakan skala tertentu sesuai keperluan

pemakainya.Tampilan data hasil metode tersebut adalah dalam bentuk log yaitu grafik kedalaman dari

satu set kurva yang menunjukkan parameter yang diukur secara berkesinambungan di dalam sebuah

sumur (Harsono,1997). Dari hasil kurva-kurva yang menunjukkan parameter tersebut

dapatdiinterpretasikan jenis-jenis dan urutan-urutan litologi serta ada tidaknyaKomposisi hidrokarbon pada

suatu formasi di daerah penelitian. Dengan kata lain metode well logging merupakan suatu metode yang

dapatmemberikan data yang diperlukan untuk mengevaluasi secara kualitatif dan kuantitatif adanya

Komposisi hidrokarbon.

Dalam pelaksanaan well logging truk logging diatur segaris dengankepala sumur, kabel logging

dimasukkan melalui dua buah roda-katrol.Roda katrol atas diikat pada sebuah alat pengukur tegangan

kabel. Didalam kabin logging atau truk logging terdapat alat penunjuk beban yang menunjukkan tegangan

kabel atau berat total alat. Roda katrol bawah diikat pada struktur menara bor dekat dengan mulut sumur.

Setelah alat-alat logging disambungkan menjadi satu diadakan serangkaian pemeriksaan ulang dan

kalibrasi sekali lagi dilakukan supaya yakin bahwa alat berfungsi dengan baik dan tidakterpengaruh oleh

suhu tinggi atau lumpur. Alat logging kemudian ditarikdengan kecepatan tetap, maka dimulailah proses

Page 3: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

perekaman data. Untukmengumpulkan semua data yang diperlukan, seringkali diadakan beberapa kali

perekaman dengan kombinasi alat yang berbeda (Harsono,1997). Sistem pengiriman data di lapangan

dapat menggunakan jasasatelit atau telepon, sehingga data log dari lapangan dapat langsungdikirim ke

pusat komputer untuk diolah lebih lanjut perbedaan elektrokimia antara air di dalam formasi dan lumpur

pemboran,akibat adanya perbedaan salinitas antara lumpur dan Komposisi dalambatuan maka akan

menimbulkan defleksi positif atau atau negatif darikurva ini (Bassiouni,

1994).Gambar 1.2 Metode log SP (modified from Bassiouni, 1994).Potensial ini diukur dalam milivolts

(mV) dalam skala yang relatif yang disebabkan nilai mutlaknya (absolute value) bergantung pada sifat-

sifat dari lumpur pemboran. Dibagian yang shaly , defleksi SP maksimum ke arah kanan yang dapat

menentukan suatu garis dasar shale. Defleksidari bentuk log shale baseline menunjukan zona batuan

permeabel yangmengandung fluida dengan salinitas yang berbeda dari lumpur pemboran(Russell,

1951).Log SP hanya dapat menunjukkan lapisan permeabel, namun tidakdapat mengukur harga absolut

dari permeabilitas maupun porositas darisuatu formasi. Log SP sangat dipengaruhi oleh beberapa

parameter seperti resistivitas formasi, air lumpur pemboran, ketebalan formasi dan parameter lain. Jadi

pada dasarnya jika salinitas Komposisi dalam lapisanlebih besar dari salinitas lumpur maka kurva SP akan

berkembang negatif dan jika salinitas Komposisi dalam lapisan lebih kecil dari salinitas lumpur maka

kurva SP akan berkembang positif. Dan bilamana salinitas Komposisi dalam lapisan sama dengan

salinitas lumpur maka defleksikurva SP akan merupakan garis lurus sebagaimana pada shale

(Doveton,1986).Kurva log SP tidak mampu secara tepat mengukur ketebalanlapisan karena sifatnya yang

lentur. Perubahan dari posisi garis dasar serpih (Shale BaseLine) ke garis permeabel tidak tajam

melainkan halussehingga garis batas antara lapisan tidak mudah ditentukan.Kegunaan Log SP adalah

untuk (Exploration Logging, 1979) :1. Identifikasi lapisan-lapisan permeabel.2. Mencari batas-batas

lapisan permeabel dan korelasi antar sumur berdasarkan batasan lapisan

tersebut.3. Menentukan nilai resistivitas air-formasi (Rw).4. Memberikan indikasi

kualitatif lapisan serpih.

Page 4: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

 Gambar 1.3 Pembacaan kurva log SP (Bassiouni, 1994).

Dari berbagai kondisi batuan dan Komposisi yang ada di dalamnya,bentuk-bentuk kurva SP

adalah sebagai berikut :

Pada lapisan shale, kurva SP berbentuk garis lurus. Pada lapisan permeabel mengandung air asin, defleksi

kurvanyaakan berkembang negatif (ke arah kiri dari garis shale). Pada lapisan permeabel mengandung

hidrokarbon, defleksi SPakan berkembang negatif.Pada lapisan permeabel mengandung air tawar, defleksi

SP akanberkembang positif.

1.2.1.2 Log Resistivitas

Resistivitas atau tahanan jenis suatu batuan adalah suatukemampuan batuan untuk menghambat

jalannya arus listrik yang mengalir melalui batuan tersebut (Thomeer, 1948). Resistivitas rendah

Page 5: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

apabilabatuan mudah untuk mengalirkan arus listrik dan resistivitas tinggi apabilabatuan sulit untuk

mengalirkan arus listrik. Resistivitas kebalikan darikonduktivitas, satuan dari resisitivitas adalah ohmmeter

(Ÿmeter). Besarnya harga resisitivitas (tinggi atau rendah) suatu batuan tergantungpada sifat karakter dari

batuan tersebut. Nilai resistivitas pada suatu formasi bergantung dari (Chapman, 1976) :

Salinitas air formasi yang dikandungnya.

Jumlah air formasi yang ada.

Struktur geometri pori-pori.Sifat atau karakter batuan diantaranya adalah porositas, salinitasdan jenis

batuan, hal ini dapat dianalisis sebagai berikut:

Pada lapisan permeabel yang mengandung air tawar, hargaresistivitasnya tinggi, karena air tawar

mempunyai salinitas rendahbahkan lebih rendah dari air filtrasi sehingga konduktivitasnya rendah.

Pada lapisan permeabel yang mengandung air asin, harga resistivitasnya rendah karena air asin

mempunyai salinitas yangtinggi sehingga konduktivitasnya tinggi. Pada lapisan yang mengandung

hidrokarbon resistivitasnya tinggi. Pada lapisan yang mengandung sisipan shale, harga

resistivitasnyamenunjukkan penurunan yang selaras dengan persentase sisipantersebut.Pada lapisan

kompak harga resistivitas tinggi, karena lapisankompak mempunyai porositas mendekati nol sehingga

celah antar butir yang menjadi media penghantar arus listrik relatif kecil.

Page 6: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

 Gambar 1.4 Defleksi log resistivitas (Rider, 1996).

Ketika suatu formasi di bor, air lumpur pemboran akan masuk kedalam formasi sehingga membentuk 3

zona yang terinvasi, yaitu :

a. Flushed Zone

Merupakan zona infiltrasi yang terletak paling dekat dengan lubangbor serta terisi oleh air filtrat

lumpur yang mendesak Komposisisemula (gas, minyak ataupun air tawar). Meskipun

demikianmungkin saja tidak seluruh Komposisi semula terdesak ke dalamzona yang lebih dalam.

b. Transition Zone

Merupakan zona infiltrasi yang lebih dalam keterangan zona iniditempati oleh campuran dari air filtrat

lumpur dengan Komposisisemula.

c. Uninvaded Zone

Page 7: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

Merupakan zona yang tidak mengalami infiltrasi dan terletak paling jauh dari lubang bor, serta seluruh

pori-pori batuan terisi olehKomposisi semula.

 Gambar 1.5 Zona-Zona Infiltrasi (Asquith 1982 fade Link, 2001).

2.2.2 Log Radioaktif 

Log ini menyelidiki intensitas radioaktif mineral yang mengandungradioaktif dalam suatu lapisan batuan

dengan menggunakan suaturadioaktif tertentu.

2.2.2.1 LogG amma Ray 

            Menurut Bassiouni (1994), log ini digunakan untuk mengukur intensitas radioaktif yang

dipancarkan dari batuan yang didasarkan bahwasetiap batuan memiliki komposisi komponen radioaktif

yang berbeda-beda. Unsur±unsur radioaktif itu adalah Uranium(U),Thorium(Th), danPottasium(K). Log

Page 8: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

sinar gamma mengukur intensitas sinar gamma alamiyang dipancarkan oleh formasi. Sinar gamma ini

berasal dari peluruhanunsur-unsur radioaktif yang berada dalam batuan.Batupasir dan batugamping

hampir tidak mengandung unsur-unsur radioaktif. Serpih mempunyai komposisi radioaktif yang tinggi

yaitu rata-rata 6 ppm Uranium, 12 ppm Thorium dan 2% Potassium (Schlumberger,1958). Berdasarkan

hal ini maka log sinar gamma dapat digunakan untukmengetahui komposisi serpih pada suatu

formasi.Pada lapisan permeabel yang bersih (clean), kurva gamma ray  menunjukkan intensitas

radioaktif yang sangat rendah, terkecuali jikamempunyai komposisi mineral-mineral tertentu yang bersifat

radioaktif.Sedangkan pada lapisan yang kotor (shally ), kurvagamma ray akan menunjukkan intensitas

radioaktif yang tinggi. Batubara oleh log sinar gamma ditunjukkan dengan nilai yang sangat rendah. Hal

ini disebabkanbatubara berasal dari material organik sehingga tidak mempunyaikomposisi unsur

radioaktif.Log ini umumnya berada disebelah kiri kolom kedalaman dengansatuan API unit ( American

Petroleum Institute). Log sinar gamma terutamadigunakan untuk membedakan antara batuan reservoir

dan non reservoir.Selain itu juga penting didalam pekerjaan korelasi dan evaluasi komposisiserpih di

dalam suatu formasi.

Page 9: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

 Gambar 1.6 Defleksi log

gamma ray 

(Dewan, 1983).

2.2.2.2 Log Densitas (RHOB)

Log ini menunjukkan besarnya densitas dari batuan yang ditembuslubang bor. Dari besaran ini

sangat berguna dalam penentuan besaran porositas. Selain itu juga dapat mendeteksi adanya indikasi

Page 10: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

hidrokarbon atau air bersama-sama dengan log neutron.Prinsip dasar dari log densitas ini adalah

menggunakan energiyang berasal dari sinar gamma. Pada saat sinar gamma bertabrakan dengan elektron

dalam batuan akan mengalami pengurangan energi.Energi yang kembali sesudah mengalami benturan

akan diterima oleh detektor yang berjarak tertentu dengan sumbernya (makin lemah energiyang kembali

menunjukkan makin banyaknya elektron-elektron dalambatuan, yang berarti makin padat butiran/mineral

penyusun batuanpersatuan volume (Dewan, 1983). Dalam log densitas besarnya nilai kurva dinyatakan

dalam satuan gram/cc.

Menurut Sonnenberg (1991), kegunaan log densitas adalah untuk : Mengukur nilai porositas, Korelasi

antar sumur pemboran, Mengenali komposisi atau indikasi fluida dari formasi.

2.2.2.3 Log Neutron (NPHI)

Menurut Schlumberger (1958), log neutron berguna untuk penentuan besarnya porositas batuan.

Prinsip dasar dari alat ini adalah memancarkan neutron secara terus menerus dan konstan pada

lapisan(keterangan massa neutron netral dan hampir sama dengan massa atomhidrogen). Partikel-partikel

neutron memancar menembus formasi dan bertumbukan dengan material-material dari formasi tersebut.

Akibatnya neutron mengalami sedikit hilang, besar kecilnya energi yang hilangtergantung dari

perbedaan massa neutron dengan massa material pembentuk batuan/formasi (Doveton, 1986). Hilangnya

energi yang paling besar adalah bila neutron bertumbukan dengan suatu atom yang mempunyai massa

yang samaatau hampir sama, seperti halnya atom hidrogen.  Peristiwa ini dalam microsecond ditangkap

oleh detektor alat pengukur. Bila konsentrasi hidrogen di dalam formasi besar, maka hampir semua

neutron mengalami penurunan energi serta tidak tertangkap jauh dari sumber radioaktifnya. Sebaliknya

bila konsentrasi hidrogen kecil, partikel-partikel neutron akanmemancar lebih jauh menembus formasi

sebelum tertangkap (Russell,1951). Dengan demikian kecepatan menghitung detektor akan

Page 11: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

meningkatsesuai dengan konsentrasi hidrogen yang semakin menurun. Defleksi logneutron dapat dilihat

pada Gambar 1.7.

2.2.3 Interpretasi Log

a) Log Resistivity 

(LLD, LLS, MSFL)

-Litologi batugamping menunjukkan Resistivitas yang besar 

-Litologi batugamping menunjukkan Resistivitas yang kecil

-Air resistivitasnya kecil

-Hidrokarbon resistivitasnya besar

 b) Log Porositas (NPHI, RHOB)

-Batuamping (NPHI) : kecil(RHOB) : besar 

-Pasir (diantara batugamping dan batulempung)

-Batulempung (NPHI) : besar (RHOB) : kecil

2.2.3 Interpretasi Porositas

 Apabila kurva densitas (RHOB) lapisan tersebut berada di sebelahkiri kurva neutron (NPHI) maka

lapisan tersebut menunjukkan komposisifluida.

Air : - Reisitivitas kecil (LLD, LLS, MSFL = kecil)

-NPHI kecil

-RHOB kecil

Hidrokarbon : - Reisitivitas besar (LLD, LLS, MSFL = besar)

-NPHI kecil

-RHOB besar 

Page 12: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

2.2.4 Log Akustik/Log Soni

Log akustik ini yaitu log sonik dapat juga berfungsi dalampenentuan besarnya harga porositas dari batuan.

Pada log ini terdapat transmitter yang mengirimkan gelombang suara ke dalam formasi yangditerima oleh

penerima yang terdapat dalam log ini. Waktu yangdiperlukan gelombang suara setelah mencapai formasi

untuk kembaliterdeteksi oleh penerima dinamakantransit time. makin lama waktu tempuhnya maka

porositas batuannya tinggi (batuan tidak kompak) dansebaliknya (Norman & Edward,

1990).Tabel 1.1 Kecepatan sonik pada material tertentu (Schlumberger, 1958)

2.2.5 Log Caliper 

Log ini merupakan log penunjang keterangan log ini digunakanuntuk mengetahui perubahan

diameter dari lubang bor yang bervariasiakibat adanya berbagai jenis batuan yang ditembus mata bor.

Pada lapisan shale Atau clay yang permeabilitasnya hampir mendekati nol, tidak terjadi kerak lumpur

sehingga terjadi keruntuhan dinding sumur bor (washed out ) sehingga dinding sumur bor mengalami

perbesarandiameter. Sedangkan pada lapisan permeabel terjadi pengecilan lubangsumur bor karena terjadi

endapan lumpur pada dindingnya yang disebutkerak lumpur (mud cake). Pada dinding sumur yang tidak

mengalamiproses penebalan dinding sumur, diameter lubang bor akan tetap. Log ini berguna untuk

mencari ada atau tidaknya lapisan permeabel (Rider

2.3 Penentuan Lingkungan Pengendapan Berdasarkan Wireline Log 

 Ahli geologi telah sepakat bahwa penentuan lingkunganpengendapan dapat dilihat dari bentuk kurva log

terutama log gamma ray dan spontaneous potential (Walker, 1992). Bentuk tipikal log denganbeberapa

Page 13: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

fasies pengendapan yang merupakan indikasi dari bentuk kurva log GR atau SP secara umum dapat

dilihat pada Gambar 1.9. Bentuk kurva log yang tidak spesifik dari setiap lingkungan pengendapan

membuat interpretasi berdasarkan data tersebut sangat beresiko tinggi. Interpretasi lingkungan

pengendapan yang cukup akurat didapat dari data core. Bentuk kurva log GR ,SP dan resistivitas

memiliki suatu urutanvertikal, yaitu :

1. Cylindrical 

Bentuk silinder pada log GR atau SP dapat menunjukkan sedimentebal dan homogen yang

dibatasi oleh pengisian channel atau channel-fills dengan kontak yang tajam. Cylindrical merupakan

bentuk dasar yangmewakili homogenitas dan ideal sifatnya. Bentuk cylindrical diasosiasikandengan

endapan sedimen braided channel, estuarine atau sub-marinechannel fill, anastomosed channel, eolian

dune, tidal sand.

2. Irregular  Bentuk ini merupakan dasar untuk mewakili adanya batuan reservoir.Bentuk

irregular diasosiasikan dengan sedimen alluvial plain, floodplain,tidal sands, shelf atau back barriers.

Umumnya mengidentifikasikanlapisan tipis silang siur atau thin interbeded . Unsur endapan tipis

mungkin berupa crevasse splay, overbanks deposits dalam laguna serta turbidit.

3. Bell Shaped 

Profil berbentuk bell menunjukkan penghalusan ke arah atas,kemungkinan akibat pengisian channel atau

channel fills. Pengamatanmembuktikan bahwa besar butir pada setiap level cenderung sama,namun

jumlahnya memperlihatkan gradasi menuju berbutir halus denganlempung yang bersifat radioaktif makin

banyak ke atas. Bentuk bell  dihasilkan oleh endapan point bars, tidal deposits, transgressive shelf sands,

sub marine channel dan endapan turbidit.

Page 14: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

4. Funnel Shaped 

Profil berbentuk corong atau funnel menunjukkan pengkasaran kearah atas yang merupakan bentuk

kebalikan dari bentuk bell . Bentuk funnel kemungkinan dihasilkan sistem progradasi seperti sub marine

fanlobes, regressive shallow marine bar, barrier islands atau karbonatterumbu depan yang berprogradasi di

atas mudstone, delta front atau distributary mouth bar , crevasse splay, beach and barrier

beach,strandplain, shoreface, prograding shelf sands dan submarine fan lobes

5. Symmetrical

regresi (Walker 1992). Penghalusan ke atas bentuk bell shape atau bell  merupakan indikasi peristiwa

regresi, sedangkan pengkasaran ke atas funnel shape atau corong mewakili peristiwa transgresi

sedangkankonstan yaitu cilindrical shape mengindikasikan transisi. Penentuan lingkungan pegendapan

pertama kali diarahkan kepada skala yang besar kemudian akan dianalisis ke dalam skala kecil dengan

kombinasi datayang ada yaitu data cutting dan karakter wireline log 

.

 2.3.1 Contoh Interpretasi Lingkungan Pengendapan Delta Dari DataLog

Delta merupakan suatu endapan progradasi yang tidak teratur yangterbentuk pada lingkungan

subaerial yang secara langsung dikontrol olehsungai (Gambar 1.10). Morfologi delta dan bentuk

penyebaran sedimenpada delta dikontrol oleh tiga proses utama yaitu : influx fluvial, tidal, wave atau

gelombang. Menurut Serra (1990), secara umum lingkungan pengendapandelta dapat dibagi dalam

beberapa subfasies sebagai berikut :

1.Delta Plain

Merupakan bagian delta yang bersifat subaerial yang terdiri dari channel aktif dan channel yang

ditinggalkan atau abandoned channel. Delta plain cenderung tertutup oleh vegetasi yang rapat. Subfasies

Page 15: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

delta plain dibagimenjadi:

a) Upper delta plain

Merupakan bagian dari delta yang terletak diatas area tidal ataulaut. Endapannya secara umum terdiri dari :

Endapan distributary channel yang berpindah Merupakan endapan braided atau meandering ,

tanggulalam atau natural levee, dan endapan point bar. Endapan distributary channel ditandai dengan

adanya bidang erosi padabagian dasar urutan lingkungan dan menunjukkankecenderungan menghalus ke

atas. Struktur sedimen yang dijumpai umumnya adalah cross bedding, ripple cross stratification, scour and

fill, dan lensa-lensa lempung. Endapan point bar terbentuk apabila terputus dari channel-nya.

Endapantanggul alam terbentuk dan memisahkan diri dengan interdistributary channel. Sedimen pada

bagian ini berupa pasir halus dan rombakan material organik serta lempung yangterbentuk sebagai hasil

luapan material selama terjadi banjir. Lucustrine delta fill dan endapan interdistributary flood plain.

Lingkungan pengendapan ini mempunyai kecepatan aruspaling kecil, dangkal, tidak berelief, dan proses

akumulasisedimen berjalan lambat. Interdistributary channel danflood  plain, endapan yang terbentuk

merupakan endapan yangberukuran lanau sampai lempung yang dominan. Struktur sedimen yang

terbentuk adalah laminasi sejajar dan burrowing structure endapan pasir yang bersifat lokal, tipis, dan

kadanghadir karena adanya pengaruh gelombang.

b)Lower delta plain

Merupakan bagian dari delta yang terletak pada daerah yaituterjadi interaksi antara sungai dan laut yaitu

low tide mark sampai batas pengaruh pasang surut. Endapannya meliputi : Endapan pengisi teluk atau

bay fill deposit  Endapannya meliputi interdistributary bay, tanggul alam, crevasse splay, dan rawa.

Endapan pengisi distributary channel yang ditinggalkan.

2 .Sub aquaeous Delta Plain

Page 16: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

Merupakan subfasies delta yang berada pada kedalaman air 10-300meter bawah permukaan laut.

Lingkungan ini dapat dibedakan menjadibeberapa bagian:

a) Delta front 

Merupakan subfasies delta yang berada pada daerah denganenergi yang tinggi, yaitu sedimen secara

langsung dipengaruhi oleharus pasang surut, arus laut sepanjang pantai, dan aksi gelombang dari

kedalaman 10 meter atau kurang. Endapan dari delta front meliputi: delta front sheet sand, distributary

mouth bar, river mouthtidal range, stream mouth bar, tidal flat serta endapan dekat pantaisepanjang pantai.

Endapan delta front ditunjukkan oleh sikuen mengkasar ke atas atau coarsening upward dalam skala

yang relatif besar yang menunjukkan perubahan lingkungan pengendapan secara vertikal ke atas. Sikuen

ini hasil dariprogradasi delta front yang mungkin diselingi oleh sikuendistributary channel dari sungai

atau tidal pada saat progradasisungai berlangsung. Fasies pengendapan delta front dibagimenjadi

beberapa subfasies dengan karakteristik gradasi lingkungan yang berbeda yaitu :

-Distal bar 

Memilki urutan lingkungan pengendapan cenderungmenghalus ke atas. Umumnya tersusun atas pasir

halus denganstruktur sedimen laminasi. Fosil pada lingkungan ini jarang dijumpai. 

-Distributary mouth bar 

Menurut Walker (1992), distributary mouth bar memilliki kecepatan yang paling tinggi dalam sistem

pengendapan delta.Sedimen umumnya tersusun atas pasir yang diendapkan melaluiproses fluvial dan

merupakan tempat terakumulasinya sedimenyang ditranspor oleh distributary channel dan diantara

mouthbars akan terendapkan sedimen berukuran halus. Pasokan sedimen yang menerus akan

menyebabkan terjadinya pengendapan mouth bars yang menuju ke arah laut. Struktur sedimen yang

terbentuk pada lingkungan ini antara lain:current ripple, cross bedding, dan massive graded bedding.

-Channel 

Page 17: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

Menurut Walker (1992), channel ditandai adanya bidangerosi pada bagian dasar urutan lingkungan

pengendapannya dan cenderung menghalus ke atas. Sedimen umumnya berukuran pasir . Struktur

sedimen yang terbentuk adalah cross bedding,ripple cross stratification,scour and fill.

-Subaquaeous levees

Merupakan kenampakan lain dari lingkungan pengendapan delta front yang berasosiasi dengan

active channel mouth bar. Lingkungan ini sulit dibedakan dan diidentifikasi dengan lingkungan lainnya

pada endapan delta masa lampau. Menurut Serra (1990), prodelta merupakan subfasies transisi antara

delta front dengan endapan normal marine shelf yang berada di bawah kedalaman efektif erosi

gelombang yang terletakdi luar delta front.Sedimen yang ditemukan pada lingkungan iniadalah sedimen

yang berukuran paling halus. Endapan prodelta didominasi oleh sedimen berukuran lanau dan lempung

dankadang-kadang dijumpai lapisan tipis batupasir. Struktur sedimenyang sering dijumpai adalah masif,

laminasi, dan burrowing structure. Seringkali dijumpai cangkang organisme bentonik yang tersebar luas

dan mengindikasikan tidak adanya pengaruh air tawar atau fluvial.

2.4 Geologi Regional

Secara fisiografis Cekungan Sumatra Selatan merupakan cekunganTersier berarah barat laut ±

tenggara, yang dibatasi Sesar Semangko dan Bukit Barisan di sebelah barat daya, Paparan Sunda di

sebelah timur laut,Tinggian Lampung di sebelah tenggara yang memisahkan cekungantersebut dengan

Cekungan Sunda, serta Pegunungan Dua Belas danPegunungan Tiga Puluh di sebelah barat laut yang

memisahkan Cekungan Sumatra Selatan dengan Cekungan Sumatera Tengah.

Page 18: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

Posisi Cekungan Sumatera Selatan sebagai cekungan busur belakang (Blake, 1989)

BAB IVPEMBAHASAN

D a t a l o g m e r u p a k a n s a l a h s a t u k r i t e r i a u t a m a s e b a g a i d a s a r   dalam

proses pengambilan keputusan geologi pada eksplorasi

migas.  Log digunakan untuk melakukan korelasi  zona zona p r o s p e k t i f

s u m b e r d a t a u n t u k   m e m b u a t p e t a   k o n t u r s t r u k t u r d a n i s o p a c h ,

m e n e n t u k a n k a r a k t e r i s t i k f i s i k b a t u a n s e p e r t i l i t o l o g i , porosi tas ,

geometri pori dan permeabil i tas . Data logging digunakan u n t u k

Page 19: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

m e n g i d e n t i f i k a s i z o n a - z o n a p r o d u k t i f , m e n e n t u k a n k a n d u n g a n f luida

dalam reservoar serta memperkirakan cadangan hidrocarbon. L o g a d a l a h

g a m b a r a n k e d a l a m a n d a r i s u a t u   p e r a n g k a t k u r v a y a n g m e w a k i l i

p a r a m e t e r - p a r a m e t e r y a n g d i u k u r s e c a r a t e r u s m e n e r u s didalam suatu

sumur ( Schlumberger, 1986). Parameter yang biasa d i u k u r a d a l a h s i f a t

k e l i s t r i k a n , t a h a n a n j e n i s b a t u a n , d a y a h a n t a r   l i s t r i k , s i f a t

k e r a d i o a k t i f a n , d a n s i f a t m e n e r u s k a n g e l o m b a n g s u a r a Pada log ini

diketahui terdapat data-data wireline pada 4komposite log yang meliputi kurva Gamma Ray Log

(GR), kurva Caliper Log (CALI), kurva Density Log (RHOB), kurva Neutron Log (NPHI), sertakurva

Resistivity Log (LLD, LLS). Berikut pembahasan dari masing ±masing komposite log. Dari data log, kita

dapat menginterpretasikanapakah pada daerah tersebut memiliki kandungan hidrokarbon atau tidak.

Metode yang digunakan yaitu metode interpretasi pintas (quick look). Hal ini berdasarkan pada data-

data yang terdiri dari:

-Kurva Gamma Ray Log (GR)

-Kurva Density Log (RHOB)

-Kurva Neutron Log (NPHI)

- Kurva Resistivity Log (ILM,ILD dan SFLU

Berdasarkan kurva GR, kita melihat bahwa pada kurva GR menunjukkan nilai GR menuju pada

minimum. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa daerah dengan kurva yang mendekati minimum

kemungkinan merupakan lapisan reservoir . Lapisan reservoir adalah lapisan permeabel yang biasanya

ditunjukkan oleh rendahnya harga kurva gamma Ray yang menunjukkan kandungan serpih yang rendah.

Dalam identifikasi litologi berdasarkan kurva log Gamma Ray yangpertama ditentukan adalah Shale Base

Line dan Sand Base Line dari kurva log Gamma Ray tersebut. Shale base line yang merupakan garis

lempung ini adalah garis yang ditarik dari titik yang memiliki harga palingtinggi yang mengisyaratkan

Page 20: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

bahwa daerah tersebut perupakan daerah impermeabel, sedangkan sand base line merupakan garis yang

ditarik darititik yang memiliki harga yang paling kecil dalam kurva log gamma rayyang juga

mengisyaratkan bahwa daerah tersebut adalah daerah yangpermeabel. Log Gamma ray yang memiliki

skala 0 sampai 300 inikemudian dianggap mempunyai persentase 100%. Maka selanjutnyabarulah

ditentukan daerah interes yang menjadi kandidat batuanpermeabel dimana kandidat ini adalah zona yang

terletak diantara 50%-80% (sering juga disebut cut off ). Daerah yang terletak pada zona inilahyang

dianggap sebagai zona clean sand . Selain itu, dari kurva ini juga dapat ditentukan batas-batas

perlapisandengan mengambil patokan adanya perubahan pola kurva (defleksi kurva)merupakan tanda

bahwa terdapat perubahan litologi. Namun yang perlu diingat kurva Gamma Ray ini tidak mengisyaratkan

besar butir tetapihanya memberikan informasi tentang distribusi butir dan kandungan lempungnya

4.1 Interpretasi Masing ± masing Komposit Log

D a r i h a s i l i n t e r p r e t a s i d a t a W i r e l i n e L o g , d a p a t d i s i m p u l k a n

bahwa pada formasi   ini  didominasi  oleh  lapisan batupasir , b a t u l e m p u n g ,

d a n j u g a   b a t u g a m p i n g   , b a t u a n b e k u s e b a g a i basement. Interpretasi dari

masing ± masing komposite sebagaiberikut :

1. Limestone

Litologi ini terdapat pada komposit log PT-3 dengan kedalaman4570 ± 4580 m maka

ketebalannya sekitar 10 m, pada data log WPT- 6kedalaman 4400- 4440, jadi litologi tersebut

mempunyai ketebalan sekitar 40 m pada log WPT- 6, pada PTD -7 terdapat pada kedalaman 4500 ±4520

dengan ketebalan 20 m, pada PT-2 terdapat pada kedalaman 4380 ± 4410 dengan ketebalan 30 m Litologi

batuan ini dicirikan dengan datalog berupa harga Gamma Ray  yang rendah yaitu sekitar 35 API, hal

inikarena pada lapisan ini mempunyai kandungan radioaktif yang cukuprendah. Pada Logresistivity ,

harga yang ditunjukkan cukup tinggi. Dan pada Log Neutron (NPHI) menunjukkan harga yang cukup

rendah danpada Log Density  (RHOB) menunjukkan harga yang cukup tinggi yaitu>2.71 API, oleh

Page 21: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

karena itu batuan ini mempunyai porositas yang baik. Sedangkan pada kombinasi data log neutron dan

data log densitasditemukan adanya separasi yang mengindikasikan kehadiran fluida didalam batuan ini,

sehingga dapat disimpulkan kemungkinan pada batuanini tidak terdapat fluida.

2. Shale

Pada PT-3 shale terdapat pada kedalaman 4370 ± 4700 feet.Litologi batuan ini dicirikan

dengan data log Gamma Ray yang tinggi yaitusekitar 80 gAPI, hal ini karena pada lapisan ini mempunyai

kandunganradioaktif yang sangat tinggi. Pada Logresistivity harga yang ditunjukkanrendah, hal ini karena

terjadi sparasi tahanan jenis yang negatif. Pada Log Neutron (NPHI) menunjukkan harga yang tinggi dan

pada Log Density 

 (RHOB) menunjukkan harga yang rendah, oleh karena itu batuan inimempunyai porositas yang sangat

kecil (impermeable).Pada litologi shale yang kedua yaitu terletak pada WPT-6kedalaman 4300 ±

4370 feet, jadi litologi ini mempunyai ketebalansebesar 70 feet. Dari data log dicirikan dengan nilai log

Gamma Ray yang cukup tinggi yaitu sekitar 70 gAPI. Pada Log resistivity , harga yangditunjukkan

rendah. Pada Log Neutron (NPHI) menunjukkan harga yangtinggi dan pada Log Density (RHOB)

menunjukkan harga yang rendah,oleh karena itu batuan ini mempunyai porositas yang sangat

kecil(impermeable). Lapisan shale pada data log ini hanya bersifat sebagailapisan non reservoir atau

pada lapisan 4300 ± 4370 bisa bersifat CapRock dari batuan reservoir seperti batupasir dan adanya

kandungan hidrokarbon yang ada. Lapisan shale yang relatif tipis pada data log ini ledisebabkan sifat

pengendapan shale yang dipengaruhi proses diagenesispada batuan yang telah berproses sangat lama dan

terendapkan padaformasi ini sebagai sisipan dimana lapisan utamanya berupa batupasir yang nantinya

mempunyai nilai ekonomis sebagai batuan reservoir karenadidukung nilai permeabilitas dan porositas

yang dapat dijadikan perkiraanadanya hidrokarbon Source

3.Sandstone

Page 22: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

Berdasarkan data log PT-3, litologi ini terdapat di kedalaman 4030 ± 4030 feet.

Litologi ini dicirikan dengan data log Gamma Ray Yang rendah yaitu sekitar 40 - 60 gAPI, hal ini

karena pada lapisan ini hampir tidak mempunyai kandungan radioaktif atau dapat dikatakan

mempunyaiintensitas radioaktif yang sangat rendah. Dari hasil log neutron (NPHI)yang menunjukan

angka yang besar maka dapat diketahui bahwa batuanini memiliki porositas yang besar. Dan dengan

melihat dari Log Density  (RHOB) maka dapat diketahui pula bahwa batuan ini memiliki densitasyang

rendah yang dimungkinkan berasal dari jumlah porositas yang banyak, oleh karena itu batuan ini

mempunyai porositas yang baik(permeable).Pada lapisan batupasir sangat jarang terjadi runtuhan

dindingakrena disebabkan nilai permeabilitasnya sangat besar sehingga tekananLog pada sumur dinding

tidak terlalu signifikan. Pada tekanan lapisan inizona pemboran harus melakukan casing hal ini dilakukan

agar tekanangas dan bor tidaka menganggu kerentanan dinding sehingga perlu dijagabesaran tekanan

formasi untuk menjaga agar tidak terjadinya blow up. Untuk lebih menentukan apakah zona pemboran ini

bersifatekonomis maka dioverlay dengan data-data seismik untuk melihat mainstructure serta sebaran

batuan reservoir yang ada dengan melihatamplitudo anomali yang terbentuk pada seismik tersebut untuk

melihatnilai amplitudo yang terbentuk pada zono reservoir. D a r i a n a l i s i s h a s i l i n t e r p r e t a s i

f l u i d a m a s i n g ± m a s i n g l o g sebagai berikut :

1. Zona Prospek Minyak

-Pada kurva GR terlihat bahwa sinar gamma-nya rendah,terlihat defleksi menjauhi shale base line. Hal

inimengindikasikan bahwa daerah dengan kurva yang mendekati minimum kemungkinan merupakan

lapisan reservoir. Lapisan reservoir adalah lapisan permeabel yang biasanya ditunjukkan oleh rendahnya

harga sinar gamma Ray yang menunjukkan kandungan serpih yang rendah.

-Kurva resistivitas (LLD dan LLS) menunjukkan nilai resistivitasyang semakin tinggi. Hal ini

menunjukkan bahwa pada zona initerdapat kandungan fluida. Zona prospek minyak bumi

Page 23: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

memilikiresistivitas yang sangat tinggi. Jika kurva LLD menunjukkanbentuk defleksi yang lebih besar

daripada kurva RHOB,makazona tersebut dianggap sebagai zona minyak bumi

-Berdasarkan dua kurva tersebut (GR dan Resisitivitas) yangmemperlihatkan sinar gamma bernilai rendah

dan resistivitasbernilai tinggi maka kemungkinan terdapat kandungan sand pada formasi tersebut.

Berdasarkan litologinya yaitu sand ,dapat diketahui bahwa zona ini merupakan zona prospekhidrokarbon,

sebab minyak dan gas selalu bertumpuk dibebatuan pasir (sand).

-Kurva log porositas yaitu log densitas (RHOB) dan log neutron(NPHI) dapat mendeteksi adanya

kandungan hidrokarbon atauair di suatu formasi. Kedua kurva ini memperlihatkan bentukan kolom

separasi (+) cross over yang kecil, hal ini menandakan jenis fluida adalah minyak. Terlihat pada kurva

RHOB bentukangaris mengarah pada pengurangan porositasnya (semakin kekanan) dan penambahan

densitas (semakin ke kiri). Sedangkan kurva log NPHI memperlihatkan hal yg sebaliknya,dimana terlihat

kurva mengarah pada pertambahanporositasnya (semakin ke kiri). Maka berdasarkan pengamatan pada

data logdidapatkan zona prospek minyak berada pada :

-Komposit log 1 zona prospek minyak berada pada lapisanbatu gamping dengan kedalaman

kedalaman 4585 danpada lapisan batu pasir kedalaman 4630. Karena pada kedalaman

4585 ft, nilai densitasnya (RHOB) mengalami penurunan yang tajam dan konstan sampai

padakedalaman 4630 ft, dengan nilai porositas (NPHI) yang rendah, serta berada pada daerah interval

-Komposit log 2 zona prospek minyak pada lapisan batupasir kedalaman 4445

-Komposit log 3 zona prospek minyak berada pada lapisanbatu pasir kedalama, 4370 dan pada

lapisan batugamping kedalaman 4560

-Komposit log 4 zona prospek minyak berada pada lapisanbatu gamping kedalaman 439

dan 4440

2. Zona Prospek Gas

Page 24: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

Zona prospek gas memiliki ciri-ciri yang menyerupai minyakpada beberapa kurva log. Namun harus

dibedakan secara lebih telitilagi perbedaan dari keduanya di setiap kurva log. Di bawah inipenjelasan dari

zona prospek gas berdasarkan hasil interpretasi data wireline log.

-Pada kurva GR terlihat bahwa sinar gamma-nya rendah, jauh dari shale base line. Hal ini

mengindikasikan bahwa daerahdengan kurva yang mendekati minimum kemungkinanmerupakan lapisan

reservoir. Lapisan reservoir adalah lapisanpermeabel yang biasanya ditunjukkan oleh rendahnya

hargasinar gamma Ray yang menunjukkan kandungan serpih yangrendah.

-Kurva resistivitas (LLD dan LLS) menunjukkan nilai resistivitasyang semakin tinggi. Hal ini

menunjukkan bahwa pada zona initerdapat kandungan fluida.

-Berdasarkan dua kurva tersebut (GR dan Resisitivitas) yangmemperlihatkan sinar gamma bernilai rendah

dan resistivitasbernilai tinggi maka kemungkinan terdapat kandungan sand pada formasi tersebut.

Berdasarkan litologinya yaitu sand ,dapat diketahui bahwa zona ini merupakan zona prospekhidrokarbon,

sebab minyak dan gas selalu bertumpuk dibebatuan pasir (sand)

- Kurva log porositas yaitu log densitas (RHOB) dan log neutron(NPHI) dengan harga resistivitas yang

tinggi maka zona itumerupakan zona gas. Kedua kurva ini memperlihatkanbentukan kolom separasi (+)

cross over yang besar (membentuk seperti butterfly effect ), hal ini menandakan jenisfluida adalah gas.

Zona gas juga ditandai dengan hargaporositas neutron yang jauh lebih kecil dari harga porositasdensitas,

sehingga akan menunjukkan adanya separasi yanglebih besar.Maka berdasarkan pengamatan pada data

logdidapatkan zona prospek gas berada pada :

-Komposit log 1 zona prospek gas berada pada lapisanbatu pasir kedalaman 4500, karena nilai

densitasnya(RHOB) tiba-tiba turun dengan harga yang berubah-ubah sampai pada kedalaman 4500 ft.

Harga porositaspada interval ini tidak terlalu tinggi serta berada padalapisan permeabel, sedangkan untuk

harga LLd nya tinggi dengan keadaan NPHI  dan RHOB membentuk separasi yang cukup lebar 

3. ZonaSaline Water 

Page 25: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

 Zona saline water pada data wireline log  dapat dikenali dari logresistivitasnya (kurva LLD dan kurva

LLS). Log ini digunakan untukmendeterminasi zona hidrokarbon dan zona air. Zona air akan

menunjukkan harga tahanan jenis formasi yang lebih rendah daripadazona minyak. Dari log resistivitas

yang diberikan terlihat bahwadefleksinya melurus, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa zona

inimerupakan zona saline water. Bila defleksinya membelok(resistivitasnya semakin membesar) maka

merupakan fresh water. Selain itu zona air juga dapat dikenali bila tidak menunjukkanadanya separasi

antara kurva log densitas (RHOB) dengan kurva logneutron (NPHI). Kurva densitas (RHOB) lapisan

tersebut berada disebelah kanan kurva neutron. Saline water menunjukkan harga kurvaNPHI dan RHOB

yang kecil.Maka berdasarkan pengamatan pada data log didapatkan zona prospek gas berada pada :

4.2 Hasil Korelasi Masing ± masing Komposit Log

Hasil korelasi dari masing masing komposit log diatas adalahkorelasi tentang lingkungan pengendapan.

Berikut lingkunganpengendapan dari masing masing komposit logLingkungan pengendapan pada masing

masing komposit ini beradapada data log PT-3 kedalaman 4000- 4100, WP-6 kedalaman 4000-4200,PTD

± 7 kedalaman 4000- 4050, PT 2 kedalaman 4000 ± 4020 dari hasilpembacaan Log Gamma Ray dan

kandungan litologi yang adamenunjukan bahwasanya lingkungan pengendapan yang ditunjukkan oleh

 intepretasi data log berada pada lingkungan pengendapan delta plain. Halini terlihat dari log Gamma ray

yang ada menunjukan bentuk seperti funnelshapped dimana bentuknya coarsening upward dimana

adanyaperselingan antara shale dan sandstone. Pengaruh gelombang padalingkungan pengendapan ini

sangat tinggi. Endapan yang ada merupakantermasuk endapan pengisi teluk atau bay fill deposit, dimana

endapannyameliputi

distributary mouth bar.

hal ini terlihat dari bentuk gamma rayyang funnel shaped  atau berbentuk corong yang

menunjukkanpengkasaran keatas yang merupakan kebalikan dari bentuk bell. Kurvayang terbentuk

cenderung agak tajam atau melengkung yaitu bentukkurva yang funnel yang dapat menunjukkan

Page 26: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

sedimen yang tebal danhomogen yang dibatasi oleh pengisian chanel dengan kontak yang tajam.Funnel

shaped mewakili peristiwa transgresi yaitu keneikan muka air laut,Hal ini dapat di asosiasikan dengan

susunan litologi pada lingkunganpengendapan tersebut. Selain itu juga terlihat litologinya pasir

yangdominan serta terdapat sisipan lempung. Hal ini dapat dijelaskan padalingkungan ini memiliki energi

kecepatang yang tinggi dalam sistempengendapan delta. Sedimen ini, umumnya tersusun atas pasir

yangdiendapkan melalui proses fluvial dan merupakan tempat terakumulasinyasedimen yang ditranspor

oleh distributary channel dan diantara mouth bar  akan tersendapkan sedimen berukuran

halusBerdasarkan interpretasi dari nilai Log Gamma Ray yang relatif stabil danberbentuk Cylindrical yang

berarti tingkat radioaktifnya sedang. Makasetealah dikorelasikan masing ± masing log didapat data log

PT-3 padakedalaman 4100 - 4270, WP-6 kedalaman 4200 - 4290, PTD ± 7kedalaman 4050- 4440, PT 2

kedalaman 4020 - 4380 . Dari log yang adaintepretasi delta pada lingkungan pengendapan data log diatas

adalah Upper Delta Plain dimana bagian delta yang terletak diatas area tidal ataulaut, Endapanya secara

umum terdiri dari Endapan distributary channel yang berpindah dan Endapan Lacustrine delta fill.

Berdasarkan intepretasi struktur serta litologi yang ada lingkungan pengendapan log initermasuk Endapan

distributary channel yang berpindah dimanamerupakan endapan braided atau meandering. Hal

ini didasarkan padalitologi yang cenderung menghalus keatas. Struktur sedimen yang umumdijumpai

adalah struktur cross bedding , ripple cross stratification, scour and fill dan lensa lempung. Selain itu

endapan ini ditandai dengan adanyabidang erosi pada bagian dasar urutan lingkungan.Lingkungan

pengendapan pada masing masing komposit ini beradapada data log data log PT-3 pada kedalaman 4270-

4480, WP-6kedalaman 4290 -4400, PTD ± 7 kedalaman 4190- 4440, PT 2 kedalaman4230 ± 4380 . Dari

hasil pembacaan Log Gamma Ray dan kandunganlitologi yang ada menunjukan bahwasanya lingkungan

pengendapan yangditunjukkan oleh intepretasi data log dan korelasi log berada padalingkungan

pengendapan delta plain. Hal ini terlihat dari log Gamma rayyang ada menunjukan bentuk seperti bell

shapped dimana bentuknya finning upward dimana adanya Profil berbentukbell menunjukkan

penghalusan ke arah atas, kemungkinan akibat pengisian channel atau channel fills. Pengamatan

Page 27: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

membuktikan bahwa besar butir pada setiaplevel cenderung sama, namun jumlahnya memperlihatkan

gradasi menujuberbutir halus dengan lempung yang bersifat radioaktif makin banyak keatas. Pengaruh

gelombang pada lingkungan pengendapan ini sangattinggi. Berdasarkan interpretasi GR kemungkinan

lingkunganpengendapanya berada pada daerah abisal dimana litologi yang palingdominan adalah

lempung sehingga akumulasi sedimennya terendapkanpada daerah abisal.Lingkungan pengendapan pada

masing masing komposit ini beradapada data log data log PT-3 pada kedalaman 4480-4620, WP-

6kedalaman 4400 -4580, PTD ± 7 kedalaman 4440- 4510, PT 2 kedalaman4380 ± 4570. Dari hasil

pembacaan Log Gamma Ray dan kandunganlitologi yang ada menunjukan bahwasanya lingkungan

pengendapan yang

ditunjukkan oleh intepretasi data log berada pada lingkunganpengendapan delta plain. Hal ini terlihat dari

log Gamma ray yang adamenunjukan bentuk seperti funnel shapped dimana

bentuknya coarseningupward dimana adanya perselingan antara shale dan sandstone.Pengaruh

gelombang pada lingkungan pengendapan ini sangat tinggi.Dimana litologi yang terdapat pada interval

kedalaman ini adalahperselingan antara shale dan sandstone dan 

juga limestone. Lingkunganpengendapan ini mempunyai kecepatan arus paling kecil, dangkal,

tidakberelief, dan proses akumulasi sedimen berjalan lambat. Endapan yangterbentuk merupakan endapan

yang berukuran lanau sampai lempungyang dominan dengan demikian endapan secara khusus terdapat

pada daerah shallow marine.

Dilihat dari bentuk kurva gammaray yangberbentuk funnel shaped. atau berbentuk corong yang

menunjukkanpengkasaran keatas yang merupakan kebalikan dari bentuk bell. Kurvayang terbentuk

cenderung agak tajam atau melengkung yaitu bentukkurva yang funnel yang dapat menunjukkan

sedimen yang tebal danhomogen yang dibatasi oleh pengisian chanel dengan kontak yang

tajamLingkungan pengendapan pada masing masing komposit ini beradapada data log data log PT-3 pada

kedalaman 4620-4700, WP-6kedalaman 4580 -4790, PTD ± 7 kedalaman 4510- 4530, PT 2

Page 28: Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

kedalaman4570 ± 4650. Dari hasil pembacaan Log Gamma Ray dan kandunganlitologi yang ada

menunjukan bahwasanya lingkungan pengendapan yangditunjukkan oleh intepretasi data log berada pada

lingkunganpengendapan delta plain. Hal ini terlihat dari log Gamma ray yang adamenunjukan bentuk

seperti funnel shapped dimana bentuknya coarseningupward dimana adanya perselingan antara shale

dan sandstone. Dimanalitologi yang paling dominan adalah lempung. Pengaruh gelombang

padalingkungan pengendapan ini sangat tinggi. Endapan yang ada merupakantermasuk endapan pengisi

teluk atau bay fill deposit, maka kemungkinanlingkungan pengendapannya berada pada fasies Sub

marine. Dilihat daribentuk kurva gammaray yang berbentuk funnel shaped. atau berbentuk corong yang

menunjukkan pengkasaran keatas yang merupakankebalikan dari bentuk bell. Kurva yang terbentuk

cenderung agak tajamatau melengkung yaitu bentuk kurva yang funnel yang dapatmenunjukkan

sedimen yang tebal dan homogen yang dibatasi olehpengisian chanel dengan kontak yang tajam