Analisa Strategi Manajemen pada Perusahaan AimFood · PDF filedalam gambar matrik SWOT, ......
Transcript of Analisa Strategi Manajemen pada Perusahaan AimFood · PDF filedalam gambar matrik SWOT, ......
1
Analisa Strategi Manajemen pada Perusahaan AimFood Indonesia
Mata Kuliah : Manajemen Strategik
Dosen : Prof. Dr. Rudy C. Tarumingkeng
Disusun oleh :
Vicky Harseno (01-2014-93)
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
KAMPUS III - JAKARTA
2015
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................... i
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Sejarah PT Aimfood Indonesia ................................................................ 1
1.2 Visi dan Misi Perusahaan ......................................................................... 1
1.3 Produk PT Aimfood Indonesia ................................................................. 2
1.4 Grafik Perkembangan Ekspor / Impor kopi (2007- 2013) .............................. 3
1.5 Gambar dan Letak PT Aimfood Indonesia...............................................4
BAB 2 DASAR TEORI ......................................................................................... 5
2.1 5 Forces Model - Michael E. Porter ......................................................... 5
2.2 SWOT Analysis ......................................................................................... 9
2.3 4 Pilar Strategi ........................................................................................ 11
BAB 3 ANALISA STRATEGI MANAJEMEN ............................................... 13
3.1. 5 Forces Analysis ................................................................................... 13
3.2. SWOT Analysis ......................................................................................... 14
3.3. 4 Pilar Strategi ........................................................................................ 16
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 18
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah PT AIMFOOD Indonesia
AIMFOOD di Indonesia didirikan pada Agustus 2008 dan sudah memiliki
pengalaman lama lebih dari 25 tahun di malaysia. Kami adalah perusahaan toll
manufaktur Indonesial (OEM) yang berfokus pada pengembangan dan produksi
untuk makanan dan produk minuman dalam bentuk serbuk.
Dalam menjalankan bisnis kami, kami telah ditujukan target yang tinggi
untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan dengan menempatkan HAS (Halal
Assurance System), FSMS (Food Safety Management System), and QMS
(Quality Management System) sebagai perhatian utama kami untuk produk.
Secara konsistensi dan terus melakukan perbaikan dalam bisnis kami, pada
tahun 2013. Kami telah mengembangkan sektor baru di lini produksi kami.
Kami dapat memproduksi produk tradisional herbal dan suplemen makanan
dalam bentuk bubuk, capsul, dan bentuk tablet. Ini adalah salah satu komitmen
kami dalam mengembangkan produk baru di masa depan.
1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Menjadi perusahaan OEM terkemuka dan memiliki Reputasi di dunia.
Misi
Implementing HAS (Halal Assurance System), FSMS (Food Safety
Management System), and QMS (Quality Management System)
Menjaga kemitraan yang saling menguntungkan dengan
pelanggan, sumber daya manusia dan pemasok
2
Memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan, masyarakat sekitar, dan
negara di mana perusahaan tersebut berada.
1.3 Produk PT aimfood
1.4 Grafik Perkembangan Ekspor / Impor kopi (2007- 2013)
3
Grafik Perkembangan ekspor / impor Kopi (2007 -2013)
4
1.5 Gambar dan Letak Perusahaan PT AImfood Indonesia
Office Address:
Kawasan Industri Bekasi Fajar MM 2100
Jl. Selayar B2 No. 7
Kel. Mekarwangi, Kec. Cikarang Barat,
Kab. Bekasi, Jawa Barat, Indonesia, 17530
Phone: 021 2961 8989
Fax: 021 2961 0708
5
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 5 Forces Model - Michael E. Porter
Pemodelan Porter’s 5 Forces dikembangkan pertama kali oleh Michael
Porter. Porter’s 5 Forces adalah tool yang digunakan untuk menganalisis
bagaimana lingkungan yang kompetitif akan berpengaruh terhadap pemasaran
suatu produk. Terdapat lima kekuatan bersaing, yaitu :
Masuknya pesaing baru
Ancaman dari produk pengganti (subtitusi)
Kekuatan penawaran dari pembeli
Kekuatan penawaran dari pemasok
Persaingan diantara perusahaan yang ada
Jadi jelas bahwa persaingan dalam suatu industri tidak hanya terbatas pada
persaingan diantara para pesaing yang ada tetapi gabungan dari kelima kekuatan
bersaing itu yang akan menetukan kemampuan perusahaan di dalam suatu industri
untuk memperoleh keuntungan.
Gambar 2.1 Lima kekuatan bersaing pada 5 Forces
6
Masuknya Pesaing Baru
Pendatang baru akan menambah tingkat kompetisi dalam suatu industri.
Masuknya pendatang baru kedalam suatu industri tergantung pada hal-hal berikut:
Loyalitas pelanggan
Pelanggan yang memiliki loyalitas terhadap produk akan terus
menggunakan produk dari industri.
Diferensiasi produk
Diferensiasi produk artinya perusahaan mempunyai identifikasi merek dan
kesetiaan pelanggan yang disebabkan oleh iklan, pelayanan pelanggan, perbedaan
produk atau karena merupakan perusahaan pertama yang memasuki industri.
Biaya investasi
Kebutuhan investasi yang besar menciptakan penghalang untuk masuk ke
suatu industri.
Biaya beralih pemasok (switching cost)
Besarnya biaya yang harus dikeluarkan pendatang baru untuk beralih dari suatu
pemasok ke pemasok yang lain akan menciptakan penghalang untuk masuk.
Akses ke saluran distribusi
Mendapatkan jalur distribusi pelanggan dan jalur pemasok yang tepat adalah
tantangan bagi setiap pendatang baru.
Kebijakan pemerintah
Kebijakan-kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan jaringan bisa
merupakan salah satu hambatan untuk masuk.
Kekuatan Penawaran Pembeli
Daya tawar pembeli pada industri berperan dalam menekan harga, serta
memberikan penawaran dalam peningkatan kualitas ataupun layanan lebih, dan
menciptakan persaingan antar kompetitor. Pembeli memiliki daya tawar yang kuat
apabila memenuhi beberapa hal sebagai berikut :
Kelompok pembeli terpusat atau membeli dalam jumlah besar.
Produk yang dibeli adalah produk standar atau tidak terdiferensiasi. Sehingga
pembeli yakin akan menemukan penjual alternatif yang memberikan penawaran
7
lebih baik. Pembeli menghadapi switching cost yang kecil. Hal ini salah satunya
dialami apabila switching cost ditanggung oleh penjual.
Pembeli mempunyai informasi lengkap mengenai suatu produk. Seperti
informasi tentang permintaan, harga pasar yang aktual, dan bahkan biaya
yang dikeluarkan penjual sehingga posisi tawar-menawar menjadi lebih kuat.
Ancaman Produk Atau Jasa Pengganti
Adanya produk atau jasa pengganti akan membatasi jumlah laba potensial
yang akan didapat dari suatu industri, diantaranya :
Layanan produk pengganti.
Produk pengganti mudah didapatkan.
Semakin menarik alternatif harga yang ditawarkan oleh produk pengganti,
semakin ketat pula pembatasan laba dari suatu industri.
Kekuatan Penawaran Pemasok
Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli
dalam industri dengan cara menaikkan harga atau menurunkan kualitas produk
atau jasa yang dibeli. Kondisi-kondisi yang membuat posisi pemasok kuat
cenderung menyerupai kondisi yang membuat pembeli kuat. Pemasok memiliki
posisi yang kuat apabila :
Pemasok didominasi oleh beberapa perusahaan dan lebih terpusat pada
industri dimana mereka menjual.
Tidak terdapat produk pengganti lain yang dijual pada suatu industri.
Industri bukan satu-satunya tempat pemasok menjual produknya. Apabila suatu
industri bukan merupakan pelanggan utama dari suatu pemasok maka
kecenderungan pemasok dapat memaksakan kekuatannya pada industri tersebut.
Produk pemasok sangat penting demi keberhasilan proses pembuatan atau
kualitas dari produk yang dihasilkan pembeli.
Switching cost yang dibutuhkan untuk beralih ke produk pemasok tidak besar.
Kelompok pemasok melakukan integrasi maju pada suatu industri.
Persaingan Diantara Perusahaan yang Ada
Kompetitor dalam hal ini adalah pemain yang menghasillkan serta menjual
8
produk sejenis, yang akan bersaing dalam memperebutkan marketshare. Intensitas
persainga n a kan tinggi apabila :
9
Jumlah pesaing yang seimbang. Banyaknya pemain dengan kekuatan masing-
masing tentu saja akan meningkatkan intensitas persaingan dalam kompetisi.
Pesaing yang beragam. Pesaing mempunyai strategi beragam, asal-usul,
karakteristik serta tujuan dan strategi bersaing yang berlainan.
Pertumbuhan industri yang lamban, akan mengubah persaingan menjadi ajang
perebutan pangsa pasar untuk perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan
ekspansi.
Kurangnya diferensiasi produk. Ketika suatu produk atau jasa dipandang sebagai
komoditas, maka pilihan oleh pembeli banyak didasarkan atas harga dan pelayanan,
dan desakan untuk persaingan harga dan pelayanan yang tajam dapat terjadi.
Biaya tetap. Biaya tetap yang tinggi menciptakan tekanan yang besar terhadap
semua perusahaan untuk mengisi kapasitas yang sering kali menyebabkan
penurunan harga yang cepat pada saat terjadi kapasitas berlebih.
2.2 SWOT Analysis
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang
spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan
eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Menurut Kotler (2009: 51) Analisis SWOT (Strenghts, Weakness,
Opportunity, Threaths) merupakan cara untuk mengamati lingkungan pemasaran
eksternal dan internal.
Menurut Gitosudarmo (2001: 115) Kata SWOT merupakan pendekatan dari
Strenghts, Weakness, Opportunity, and Threats, yang dapat diterjemahkan
menjadi : Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Terjemahan tersebut
sering disingkat menjadi “KEKEPAN”.
10
Gambar 2.2 Swot Analysis
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah
berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya
dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah sebagai berikut :
Strength
faktor internal yang mendukung perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Dapat berupa sumber daya, keahlian, atau kelebihan lain yang mungkin diperoleh
berkat sumber keuangan, citra, keunggulan di pasar, serta hubungan baik antara
buyer dengan supplier.
Weakness
Faktor internal yang menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Dapat berupa fasilitas yang tidak lengkap, kurangnya sumber keuangan,
kemampuan mengelola, keahlian pemasaran dan citra perusahaan.
Opportunity
Faktor eksternal yang mendukung perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Dapat berupa perubahan kebijakan, perubahan persaingan, perubahan teknologi
dan perkembangan hubungan supplier dan buyer.
Threat
faktor eksternal yang menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Dapat berupa masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat,
meningkatnya bargaining power daripada supplier dan buyer utama, perubahan
teknologi serta kebijakan baru.
Pola pikir pendekatan analisa SWOT ini di bagi menjadi 3 aspek. Adapun
11
ketiga aspek dalam analisa SWOT ini adalah terdiri dari :
Aspek Global
Dalam aspek global ini kita harus mengetahui SWOT atau KEKEPAN kita
yang berkaitan dengan aspek global, aspek yang bersifat garis besar, yang
kadangkadang bersifat internasional serta tidak jarang bernuansa religius.
Aspek Strategis
Aspek strategi ini merupakan penjabaran yang lebih rinci kedalam rencana
kerja yang lebih bersifat jangka menengah (biasanya 5 tahunan) guna
merealisasikan apa yang sudah dirumuskan oleh rencana global di atas.
Aspek Operasional
Aspek operasional merupakan aspek yang bersifat jangka pendek atau
tahunan, atau bahkan kurang dari setahun. Rencana operasional ini akan
menjabarkan secara operasional serta rinci terhadap rencana strategi.
2.3 4 Pilar Strategi
4 Keunggulan dari pilar strategi ini merupakan penyusun dari keunggulan
kompetitif yang digunakan untuk mengembangkan kompetensi perusahaan yang
khusus/berbeda dari kompetitor dan kinerja yang superior untuk mencapai
keunggulan kompetitif.
12
Gambar 2.4 (a) Dampak 4 Pilar Strategi Terhadap Unit Cost dan Price,
(b) Pengaruh Kualitas Terhadap Profit
Efisiensi
Efisiensi adalah ratio outputs/inputs. Efisiensi ditentukan terutama oleh
produktivitas SDM yang biasanya diukur dari output per satuan pekerja. Produk
bermutu adalah produk yang berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Inovasi
Inovasi adalah menemukan sesuatu yang baru dalam operasi atau
pembuatan produk, meliputi kemajuan dalam pembuatan produk, sistem
manajemen, struktur organisasi, dll. Inovasi merupakan pilar keunggulan
kompetitif paling penting, karena menciptakan keunikan perusahaan.
Kualitas
Kualitas suatu produk atau jasa harus menjadi suatu daya tarik bagi
konsumen, selain semakin banyak konsumen yang akan datang, brand loyalty juga
akan terbentuk apabila suatu perusahaan memiliki kualitas barang dan jasa yang
13
baik dan dikenal banyak orang.
Respon terhadap pelanggan (Customer Responsiveness)
Customer responsiveness (CR) adalah kemampuan mengenali dan
memuaskan keinginan pelanggan. Superior quality dan inovasi adalah bagian
integral dari superior customer responsiveness. Salah satu aspek penting dari CR
ialah CR-time yaitu waktu yang diperlukan untuk menyediakan/mengantar barang
atau melaksanakan servis. Aspek lain dari CR yang semakin berkembang ialah
customization, yaitu memproduksi barang sesuai keinginan individual atau
kelompok pelanggan.
BAB 3
ANALISA STRATEGI MANAJEMEN
3.1. 5 Forces Analysis
Pada PT. AImfood Indonesia dilakukan analisa 5 forces yang menghasilkan :
• Substitute Products. Air merupakan produk pengganti yang sehat, dan tentunya lebih
murah daripada kopi. Dengan fokus pada hidup sehat, air merupakan pilihan yang
tepat.
• New Entrants. Banyak market baru yang sekarang menjual kopi untuk mendapatkan
penghasilan lebih, salah satu contohnya adalah mcDonalds, dimana dulunya tidak
menjual kopi sekarang menjual kopi dengan paket sarapan paginya.
• Existing player. Sengitnya persaingan antara brand kopi untuk menarik pelanggan.
Banyak kompetitor yang memakai artist , penyanyi dsb sebagai duta ambasador
mereka, Persaingan modal untuk investasi ke beberapa perusahaan besar kopi di
Indonesia, Perusahaan kompetitor yang sudah memiliki akses distribusi yang matang
dan erata, Brand loyalty = Pelanggan setia dengan brand tertentu
14
• Bargaining power of supplier. Kualitas mutu kopi dari supplier harus mengikuti
standart yang diterapkan , dari segi perpindahan biaya, pembeli tidak berpindah ke
supplier lain kecuali terjadi hal – hal dalam pelanggaran kontrak.
• Bargaining power of buyer. Diferensiasi rasa menyangkut kopi rasa premium seperti
kopi duren , kopi manggis , kopi mangga dan kopi jahe , Kualitas dari produk yang
dihasilkan cukup memuaskan pelanggan. Profitabilitas penjualan yang meningkat dari
tahun ke tahun
3.2 SWOT analysis
• Strength
- Penguasaaan teknologi
- Nama Perusahaan sudah terkenal bagi beberapa perusahaan multi level marketing
- Perusahaan telah mendapatkan beberapa penghargaan
(HAS (Halal Assurance System), FSMS (Sistem Manajemen Keamanan Pangan -
GMP,
HACCP, & ISO 22000) dan juga QMS (Quality Sistem Manajemen - ISO 9001).
Fasilitas kami telah terdaftar di US Food and Drug Administration (FDA) pada tahun
2014.
Pada tahun 2012, kami menerima penghargaan sebagai Top 25 Best Companies
(The Most Trusted Company in Quality Product of The Year 2012).
- Produk kopi dengan inovasi rasa yang baru
- Design packaging yang menarik bagi costumer
- Sudah export produk ke beberapa negara
15
• Weakness
- Posisi sebagai pemain baru dalam usaha kopi instan
- Menciptakan segmen konsumen baru yang menyukai nilai kepraktisan
- Pemasaran produk belum merata ke semua wilayah
- Image / pencitraan produk masih kurang
• Threat
- Adanya modus penipuan yang mengatas namakan produk EXOTICO
- Kondisi Ekonomi tidak menentu
- Menghadapi banyak kompetitor yang telah lama memunculkan dahulu beberapa
produk sejenis
- Harga dari pesaing yang memiliki harga lebih murah
• Opportunity
- Semakin banyaknya pecinta kopi di Indonesia
- Semakin terkenalnya kopi indonesia di ajang International sehingga menarik orang luar
negri untuk mengimpor ke negara mereka
- Sebagai trend baru bagi pencinta kopi yang praktis dan mudah dalam penyajiannya
- Perluasan usaha baru
16
3.3 Analisa 4 Pilar Management Strategy
• Efisiensi :
A . Teknologi :
Otomatisasi pekerjaan diselesaikan oleh mesin tanpa penggunaan karyawan
- Panduan Otomatisasi yang efektif :
1. Perencanaan
2. Penggunaan otomatisasi berlebih pada semua bagian proses produksi
3. Pelatihan
4. Evaluasi biaya dan manfaat dalam jangka waktu
tertentu
B. Skala Ekonomi
Skala ekonomi merefleksikan timbulnya biaya rata-rata yang lebih rendah sebagai akibat dari
produksi dengan volume yang lebih besar.
Biaya Tetap : Biaya operasi yang tidak berubah berubah sbg respon thd jumlah
produk yng dihasilkan Jenis Biaya
C. Restrukturisasi
1. Restrukturisasi mencakup revisi terhadap proses produksi
dalam usaha memperbaiki efisiensi. Jika restrukturisasi berhasil mengurangi biaya
produksi
barang atau jasa dapat meningkatkan keuntungan dan meningkatkan nilai perusahaan.
2. Re-engineering yaitu rancang ulang struktur organisasi
dan operasi perusahaan Re-engineering menuntut perusahaan melupakan cara
17
lama dalam beroperasi dan berusaha membangun
sistem yang terbaik dari awal.
3. Perampingan (Downsizing) yaitu mengurangi jumlah
karyawan.Perusahaan menentukan berbagai posisi pekerjaan yang
dapat dieliminasi tanpa mempengaruhi volume atau
kualitas produk yang dihasilkan.
Biaya Variabel : Biaya operasi yng bervariasi Berhubungan langsung dengan
Jumlah produk yng dihasilkan Break Even Point adalah kuantitas unit yang terjual di mana
total pendapatan sama dengan total biaya.
• Kualitas :
Kualitas produk yang dihasilkan memenuhi standar dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan.sehingga kualitas produknya dapat diakui sebagai komoditas ekspor yang
bertaraf Internasional.
• Inovasi :
perusahaan melakukan pengembangan produk baru yang dilakukan dengan
menciptakan berbagai macam jenis varian kopi baru untuk mengisi pasar
• Respon terhadap pelanggan :
- Adanya nomor khusus untuk pengaduan konsumen
- Mengikuti kegiatan – kegiatan sosial
18
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pembahasan dari PT AIMFOOD INDONESIA., dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
Kompetisi perusahaan dengan kompetitor dalam industri kopi sangat kuat berkaitan
sudah banyaknya pemain lama dalam industri kopi di Indonesia, Jalur distribusi yang
belum merata sehingga menyebabkan kesulitan dalam memasarkan produk dan
masyarakat belum mengenal secara menyeluruh produk apa saja yang dikeluarkan oleh
PT AIMFOOD.
Saran dari kami ialah PT AIMFOOD harus sering mengikuti kegiatan event - event
bazaar dan kegiatan sosial lainnya sehingga dapat dikenal oleh masyarakat luas, PT
AIMFOOD harus melebarkan produknya bukan saja kopi bubuk dan biji kopi tapi juga
produk kopi lainnya seperti permen rasa kopi dan lain - lain. Menunjuk duta ambasador
sebagai modal promosi di media online.
Daftar Pustaka
1. Hill. Charles W. L., Jones. Gareth R. (2012). Essentials of Strategic
Management. Mason: South-Western Cengage Learning
2. O’Brien & Marakas.(2006). Management Information
SystemsMcGrawHill/Irwin
3. http://manajemenstrategis.wordpress.com.
Manajemen St
19