Analisa Software Quality Factor

13
Oleh : Achmad Kamal 5208100137 Innike Desy Kristianti DK 5209100034 Referensi : Software Quality Assurance (Daniel Galin) Laporan Tugar Akhir dengan judul : Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi pada Perusahaan Mitra Produksi Sigaret.

description

Software Quality Assurance

Transcript of Analisa Software Quality Factor

Page 1: Analisa Software Quality Factor

Oleh :Achmad Kamal 5208100137Innike Desy Kristianti DK 5209100034

Referensi :Software Quality Assurance (Daniel Galin)Laporan Tugar Akhir dengan judul : Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi pada Perusahaan Mitra Produksi Sigaret.

Page 2: Analisa Software Quality Factor

Tugas Akhir ini menghasilkan sistem informasi akuntansi dengan dukungan portabilitas sehingga aplikasi dapat digunakan baik terhubung dengan server (online mode – server database) atau tidak terhubung dengan server (offline mode – virtual database).

Aplikasi juga mampu menampilkan laporan keuangan konsolidasi yang merupakan gabungan dari laporan keuangan kantor cabang.

Page 3: Analisa Software Quality Factor

Terdapat 2 dari 11 Software Quality Factor yang kami analisa pada aplikasi ini, yaitu

UsabilityUsaha yang diperlukan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan masukan dan mengartikan keluaran program.

ProbabilityPersyaratan Portabilitas cenderung menekankan pada kemampuan adaptasi dari sistem perangkat lunak untuk lingkungan lainnya yang terdiri dari hardware yang berbeda, sistem operasi yang berbeda, dan sebagainya. Persyaratan ini memungkinkan untuk terus menggunakan perangkat lunak yang sama dalam situasi yang beragam atau untuk menggunakannya secara bersamaan dalam situasi perangkat keras dan sistem operasi yang beragam.

Page 4: Analisa Software Quality Factor

Pada tahap requirement analysis terdapat 4 proses yang dilakukan, yaitu :Functional requirements : mendefinisikan apa yang seharusnya sistem dapat lakukan. Functional requirements meliputi kebutuhan fungsional dan non-fungsional yang diperoleh dari informasi tentang legacy system yang dikembangkan dan analisis survei pihak terkaitDomain modeling : menyaring dan memperbaharui entitas sepanjang projek dan merefleksikan pemahaman “ruang masalah”. Domain modeling bertujuan menyelesaikan masalah komunikasi pada projek dengan menetapkan vocabulary umum yang didapat dari ruang masalah. Domain modeling merupakan pencegahan pertama jika terjadi kebutuhan yang ambiguBehavioral requirements : mendefinisikan bagaimana user dan sistem akan berinteraksiMilestone 1 : Requirements : memastikan bahwa use case sesuai dengan harapan customer dengan meninjau ulang functional requirements

Page 5: Analisa Software Quality Factor

Pada tahap analysis/preliminary design terdapat 3 proses yang dilakukan, yaitu :Robustness analysisMemperbaharui domain modelMilestone 2

Page 6: Analisa Software Quality Factor

Pada tahap detailed design terdapat 4 proses yang dilakukan, yaitu :Sequence diagramming : menjelaskan proses yang terjadi pada sistem dalam mengolah object. Perancangan sequence diagram mengacu pada use case diagram yang telah didefinisikansebelumnya.Membuat class diagram : class diagram memiliki semua entitas yang ada pada robustness diagram, memiliki fungsi-fungsi operasi yang ada pada sequence diagram, dan memiliki atribut yang ada pada GUIMembersihkan model statis : langkah akhir sebelum melakukan tinajuan ulang terhadap detail desain. Dengan demikian pekerjaan harus sesuai dengan proses bisnis, kebutuhan proyek, aplikasi desain framework, topology Deployment, dan seterusnyaMilestone 3 : Critical design review : proses ini bertujuan untuk memastikan bagaimana desain lebih detil sesuai dengan apa yang dispesifikasikan kebutuhan, meninjau ulang kualitas desain, memeriksa kelanjutan pesan dari diagram sequence.

Page 7: Analisa Software Quality Factor

Pada tahap implementation terdapat 3 proses yang dilakukan, yaitu :Coding/unit testing : menulis kode program dan melakukan pengujian unitIntegration and scenario testing : melakukan pengujian integrasi pada use case dengan scenario basic course dan alternate courseCode review and model update : meninjau ulang kode program dan memperbaharui model untuk langkah pengembangan selanjutnya. 

Page 8: Analisa Software Quality Factor

Pada tahap pembuatan aplikasi rancangan yang telah ditentukan sebelumnya akan digunakan untuk membuat aplikasi.

Kemudian untuk tahap pengujian apliaksi dilakukan pengujian aplikasi apakah semua fungsi yang ada dapat berjalan di aplikasi.

Pengujian program yang telah dibuat, apakah sudah sesuai atau belum dengan tujuan tugas akhir. Lalu Analisis hasil output dari program, apakah output yang dihasilkan sudah tepat. Bila ada fungsi yang belum berjalan, maka perlu dilakukan revisi aplikasi sehingga semua fungsi dari aplikasi dapat berjalan semua

Tahapan-tahapan ini memenuhi faktor Usability pada Software Quality Factor

Page 9: Analisa Software Quality Factor

Aplikasi yang dirancang dan dibangun ini merupakan aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic .Net dan database MySQL.

Berdasarkan abstrak dari Laporan Tugas Akhir ini, pembuatan aplikasi dimulai dengan membuat desain dari sistem informasi akuntansi.

Page 10: Analisa Software Quality Factor

Desain proses aplikasi serta desain database menggunakan UML. Sistem informasi akuntansi ini mempunyai dukungan portabilitas sehingga dapat digunakan baik terhubung dengan server (online mode – server database) atau tidak terhubung dengan server (offline mode – virtual database).

Aplikasi yang dibuat ini juga dapat menampilkan laporan keuangan konsolidasi yang merupakan gabungan dari laporan keuangan kantor cabang.

Page 11: Analisa Software Quality Factor

Setelah menganalisa Tugas Akhir ini, dapat kami temukan bahwa terdapat keunggulan dari Quality Factor Software pada bagian Portability. 

Pada Laporan Tugas akhir ini, dijelaskan bahwa aplikasi ini menggunakan Pemrograman ADO.NET pada XML.

Pemrograman ADO.NET pada XML digunakan untuk dukungan portabilitas, yaitu mengaktifkan fitur Offline mode pada aplikasi aSIA Project. Dalam keadaan standart (Online mode), aplikasi berjalan dengan mengambil data dari database server (MySQL).

Page 12: Analisa Software Quality Factor

Sedangkan jika aplikasi tidak terhubung dengan database server, aplikasi      ini berjalan dengan menggunakan database virtual.

Database virtual adalah teknologi pemrograman ADO.NET pada XML dengan memadukan XML Schema dan XML File. 

Selain itu, kelebihan dari fitur Offline mode yaitu user dapat menginputkan transaksi tanpa harus terhubung dengan server dan cukup meng-import file transaksi (XML File) untuk memperbaharui database server.

Dijelaskan pula bahwa user harus terlebih dahulu meng-export file transaksi terakhir dari database server agar dapat menggunakan fitur offline mode dan hasil dari export file transaksi berupa XML File yang kemudian digunakan sebagai sumber data dan media penyimpanan saat menjalankan fitur Offline mode.

Page 13: Analisa Software Quality Factor

Dari penjelasan laporan tersebut, dapat kami analisis, bahwa aplikasi ini memenuhi Faktor Kualitas Perangkat Lunak yaitu Portability, karena dapat dijalankan pada kondisi offline mode dan juga online mode.