Analisa Proses Interaksi Nn. Poniyah

22
ANALISA PROSES INTERAKSI Inisial klien : Nn. Poniyah Status interaksi perawat-klien : Fase kerja Lingkungan : Mahasiswa dan Nn Poniyah duduk di suatu rumah di desa Bandungrejo. Deskripsi klien : Cara berpakaian klien cukup rapi, memakai kaos putih dan rok selutut warna hijau, rambut hitam, pendek dan lepek. Klien memakai kerudung apabila keluar rumah, duduk berhadapan. Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien dapat mengatasi HDRnya Nama Mahasiswa : Yananda Maulina Tanggal : Kamis, 09 Juli 2015 Jam : 10.00 WIB Tempat : Rumah tamu klien (Nn Poniyah) Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berpusat Pada Perawat Analisa Berpusat Pada Klien Rasional P : Assalamualaikum P : Waalaikumsalam P : Berdiri berhadapan, mengulurkan tangan, tersenyum, badan tegak, tubuh sikap terbuka K : Berdiri didepan perawat, mengulurkan tangan sambil tersenyum K : Klien menjawab salam dengan tegas, Perawat memulai percakapan dengan sikap terbuka Klien tampak bersedia berinteraksi dan menerima kehadiran perawat dengan senang hati Klien tampak bersedia melakukan interaksi pertemuan pertama, hal ini menunjukkan bahwa antara klien dan perawat telah terbina BHSP. Sesuai dengan teori bahwa keberhasilan BHSP sangat dipengaruhi oleh komunikasi verbal dan non verbal yang disampaikan oleh

description

jiwa

Transcript of Analisa Proses Interaksi Nn. Poniyah

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien: Nn. PoniyahStatus interaksi perawat-klien: Fase kerjaLingkungan: Mahasiswa dan Nn Poniyah duduk di suatu rumah di desa Bandungrejo. Deskripsi klien: Cara berpakaian klien cukup rapi, memakai kaos putih dan rok selutut warna hijau, rambut hitam, pendek dan lepek. Klien memakai kerudung apabila keluar rumah, duduk berhadapan.Tujuan (berorientasi pada klien): Klien dapat mengatasi HDRnyaNama Mahasiswa: Yananda MaulinaTanggal: Kamis, 09 Juli 2015Jam: 10.00 WIBTempat : Rumah tamu klien (Nn Poniyah)Komunikasi VerbalKomunikasi Non VerbalAnalisa Berpusat Pada PerawatAnalisa Berpusat Pada KlienRasional

P : Assalamualaikum

P : WaalaikumsalamP : Berdiri berhadapan, mengulurkan tangan, tersenyum, badan tegak, tubuh sikap terbuka

K : Berdiri didepan perawat, mengulurkan tangan sambil tersenyum

K : Klien menjawab salam dengan tegas, tampak senang dengan kedatangan perawat dan mempersilahkan masuk

P : Perawat duduk, mempertahankan sikap terbuka dan tersenyum kepada klienPerawat memulai percakapan dengan sikap terbukaKlien tampak bersedia berinteraksi dan menerima kehadiran perawat dengan senang hatiKlien tampak bersedia melakukan interaksi pertemuan pertama, hal ini menunjukkan bahwa antara klien dan perawat telah terbina BHSP. Sesuai dengan teori bahwa keberhasilan BHSP sangat dipengaruhi oleh komunikasi verbal dan non verbal yang disampaikan oleh perawat.

P : Maaf sebelumnya, perkenalkan nama saya Yananda Maulina, mahasiswa dari Bapak Subagijo. Nama mba siapa?

P : Poniyah, masuk mba. Saya nunggu mba.P : Suara jelas, tetap tersenyum, mempertahankan sikap terbuka

K : memandang perawat, wajah tampak rileks

K : Ekspresi wajah tampak senang dan ramah memandang perawat

P : Menganggukkan kepala, mendengarkan dan mempertahankan komunikasi yang harmonis dengan klienPerawat mencoba mendekatkan diri dan menunjukkan ketertarikan untuk berbincang-bnicang dengan klienKlien tampak senang dan siap untuk berinteraksi dengan perawatMerupakan sikap-sikap yang harus dilakukan dalam melakukan hubungan terapeutik sehingga klien dapat berespon positif terhadap interaksi yang dilakukan.

P : Mbak, saya hari ini datang untuk berbincang-bincang dengan mbak. Kita akan belajar mengatasi masalah jika mbak sedang memiliki masalah. Apa mba mau? Kira-kira waktunya 20 menit mba. Mau berbincang-bincang disini atau di luar?

K : iya mba, ora apa-apa. Ndek kene wae mba. Isin aku ning luarP : suara jelas, tetap tersenyum, mempertahankan sikap terbuka, memandang klien dengan bersahabatK : mendengarkan perawat, kontak mata (+), tersenyum

K : Raut muka datar, sedikit tersenyumP: memperhatikan klien dan menunjukkan sikap empatiPerawat melakukan kontrak waktu, tempat dan topik dengan klien.Klien menyetujui topik yang ditentukan dan mulai memberikan feed back dari perawatMerupakan sikap-sikap yang harus dilakukan dalam melakukan hubungan terapeutik sehingga klien dapat berespon positif terhadap interaksi yang dilakukan.

P : Baik mba, yen ngunu ning kene wae. Kalau saya boleh tau, mba malu iku gara-gara nopo?

K : Iki loh mba, polae umahku elek. Ndak mari-mari banguneP: suara lembut, bersikap empati namun tegas, mepertahankan sikap terbukaK : memandang perawat, ekspresi datar

K : ekspresi datar. Mulai terbuka dengan perawatP : Menganggukkan kepala dan tersenyum.Perawat mencoba membuka diri klien dan menunjukkan perhatian kepada klienKlien tampak lebih relaks dan tenang setelah melihat ekspresi wajah perawatPenggunaan komunikasi terbuka dan berusaha menjaga kenyamanan dan hak klien. Hal ini sesuai dengan teori bahwa sikap terapeutik yaitu keterbukaan, jujur, keiklasan dan penggunaan teknik terapeutik akan mempengaruhi keberhasilan interaksi.

P : Kenopo kudu isin mba? Umahe kan apik mba, latare yo gede iki.

K : Iyo mba. Latare gede tapi umahe elek.P : Badan condong ke depan, ekspresi wajah tenang, sikap terbuka.K : mendengarkan perawat

K : mulai membuka diri, kontak mata (+), tersnyumP : tersenyum, memandang klien.Mencoba menggali alasan munculnya HDR dalam diri klienTampak antusias dalam menceritakan masalahnya.Perawat menggali faktor presipitasi lain yang dapat menimbulkan masalah HDR.

P : Kalo menurutku mba, umahe sampean wes apik iki. Sampean kudu sabar ngenteni umah iki sampek mari dibangun mba. Kudune mba bersyukur soale wes dikasih umah. Mba yo duwe motor karo ternak.

K: iku guduk motorku mba. Wek adekku iku.P : Badan condong ke depan, ekspresi wajah tenang, sikap terbuka dan senyum. Mencoba memberikan pengertian kepada klienK : mendengarkan perawat, tersenyum, kontak mata (+).

K : nada suara tinggi dan tersenyum

P : menyimak klien, mencondongkan kepala dan tersenyumMencoba memberikan penjelasan untuk mengubah cara berfikir klien dengan cara berfikir yang positif.Perawat menggali cara berfikir klien, mekanisme koping yang sudah dilakukan untuk elihat apakah koping klien termasuk adaptif atau maladaptif.Fokusing merupakan salah satu teknik komunikasi terapeutik. Sesuai dengan konsep terapeutik bahwa fokusing sangat diperlukan dalam rangka memfokuskan topik yang akan dibahas dalam suatu pembicaraan.

P : tapi sama aja mba. Adik mba kan juga keluarganya mba. Intinya mba harus bersyukur

K : isin nang tonggo tapi.P : tersenyum, memandang klien dan mencoba meyakinkan klien.K : Diam, menatap perawat.

K : ekspresi tampak sedihP : mendengarkan dengan seksama., tersenyum dan menganggukkan kepala.Perawat mangajak klien untuk belajar berfikir positif dan rasional sehingga meningkatkan harga dirinya.Klien tampak memperhatikan fokus bahasan dalam interaksi dan tampak sedih.Fokusing merupakan salah satu teknik komunikasi terapeutik. Sesuai dengan konsep terapeutik bahwa fokusing sangat diperlukan dalam rangka memfokuskan topik yang akan dibahas dalam suatu pembicaraan.

P : Misalnya, saya jadi mbak, saya akan bersyukur menerima pemberian Allah. Dan saya berusaha membuat rumah ini menjadi indah meskipun rumahnya sederhana. Kayak gitu mba.

K : Kayak apa mba?P : Menjelaskan dengan kata-kata yang jelas, mencoba merubah cara berfikir klien.K : Mendengarkan penjelasan perawat

K : memandang perawat penuh tanya dan menunjukkan ketertarikan.P :ekspresi senang karena klien terlihat tertarik dengan topikPerawat mencoba menjadi role model bagi klien.Rasa ingin tahu klien mulai meningkat dengan bertanya tentang cara yang akan dijelaskanUntuk melatih kemampun klien dimulai dengan memberikan pengetahuan secara kognitif. Kemampuan kognitif akan menjadi dasar dalam melakukan kemampuan psikomotor.

P : Gini mba, mba bisa menanam bunga kan? Kalau saya jadi jadi mba, saya akan menanam bunga biar rumahnya bagus.

K : iya mba. Tapi bunga apa? Ning kene ora enek kembang mba.P : menjelaskan dengan ramah dan suara yang jelasK : mendengarkan dengan seksama

K : klien bertanya dengan ekspresi serius.P : Memperhatikan dan memandu mengarahkan klienPerawat membantu memilihkan kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan harga diri.Klien mau menerima saran perawat.Klien mencoba berubah dengan mencoba cara baru. Hal ini sesuai dengan teori bahwa syarat utama berubah adalah klien mempunyai kemauan untuk melakukan perubahan.

P : Oh. Mungkin ada kelebihan lain yang mba punya. Masak misale mba.

K : Oh iya mba. Aku iso masak. Masak sayur kates.P : bicara dengan nada lembut, kata-kata jelas dan memandang klien.K : menganggukkan kepala dan tersenyum.

K : tersenyum bangga dan terlihat senang.P : Mengangguk dan tersenyum.Perawat membantu memilihkan kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan harga diri.Klien tampak memahami dan tertarik dengan pilihan perawat dan terlihat senang.Perawat memberikan pilihan reinforcement terhadap keberhasian klien. Hal ini sesuai dengan teori bahwa setiap keberhasilan klien meskipun hanya sedikit harus diberikan umpan balik agar klien termotivasi untuk melaksanakan latihn berikutnya.

P : nah, itu mba. Saya aja ndak bisa masak. Gimana kalau pertemuan berikutnya kita belajar masak? Mbak mau?

K : Iya mba. Kapan? Jumat atau kamis ya mba. Sesok aku ate nang sawah soale.P : mengacungkan jempol dan tersenyumK : tersenyum

K : tersenyum, mengangguk dan terlihat bersemangat.P : mendengarkan dengan seksama dan tersenyumMemberikan penghargaan kepada klienTampak senang dan menyetujui saran perawat.Perawat memberikan pilihan reinforcement terhadap keberhasian klien. Hal ini sesuai dengan teori bahwa setiap keberhasilan klien meskipun hanya sedikit harus diberikan umpan balik agar klien termotivasi untuk melaksanakan latihn berikutnya.

P : Insyaallah jumat mba, kalau tidak hujan. Bagaimana?

K : Iya Mbak, Jumat ae. Saya tunggu.P : mengacungkan jempol dan tersenyumK : tersenyum

K : Klien tersenyum , menunduk sebentar kemudian melihat perawat.P : Tersenyum sambil mengacungkan kedua jempol.Perawat memberikan kepastian kepada klien mengenai kontrak selanjutnya.Tampak senang setelah diberikan kepastianDengan diberikan kepastian, klien tidak akan merasakan kecewa.

P : Baik mbak, sepertinya waktu kita sudah habis. Saya pamit dulu ya mba. Setelah kita ngobrol-ngobrol, perasaan mba bagaimana?

K : Senang mba. Jumat dateng lagi ya, nanti masak barengP : Tersenyum dan bertanya dengan suara ramahK : tersenyum dan menatap perawat

K : klien tersenyum dan nada suara terlihat semangatP : Tersenyum dan mengacungkan jempolMelakukan terminasi dengan klien.Klien tampak berminat untuk melakukan kontrak selanjutnya.Tujuan belajar dapat tercapai ketika tidak terjadi kesenjangan antara antara tujuan dan hasil belajar.

P : Iya mba. Kira-kira jam 8 ya. Jangan lupa memasukkan jadwal memasak dijadwal harianx mba. Terima kasih waktunya. Assalamualaikum.

K : Iya mba. WaalaikumsalamP : sikap badan terbuka, badan condong ke depan, bicara dengan nada ramah dan lembut serta mengulurkan tangan untuk bersalaman.K : menganggukan kepala, tersenyum.

K : tersenyum, mengulurkan tangan, ekspresi wajah tenang.Perawat senang melakukan interaksi dengan klien.Klien menyetujui pertemuan berikutnya dan klien kooperatif.Klien sepakat untuk menindaklanjuti pertemuan. Hal ini menunjukkan bahwa antara klien da perawat telah terjadi trust.

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien: Nn. PoniyahLingkungan: Mahasiswa dan Nn Poniyah duduk di suatu rumah di desa Bandungrejo. Deskripsi klien: klien sedang menjemur padi di halaman rumahnya.Tujuan (berorientasi pada klien): Klien dapat mengatasi HDRnyaNama Mahasiswa: Yananda MaulinaTanggal: Selasa, 29 Juli 2015Jam: 11.15 WIBTempat : Rumah tamu klien (Nn Poniyah)Komunikasi VerbalKomunikasi Non VerbalAnalisa Berpusat Pada PerawatAnalisa Berpusat Pada KlienRasional

P : Assalamualaikum. Selamat Siang Mbak Poniyah. Masih inget saya?

K : Waalaikumsalam. Masih mba, mba Yanda kan.P : memandang pasien dan tersenyumK : tersenyum dan terlihat rileks

K : kontak mata kurang.P : Kontak mata baik, perhatian penuh pada klien.Perawat memulai pembicaraan atau interaksi.Klien tampak tenang sehingga proses interaksi lancar dan kooperatif memulai interaksi.Klien menerima kehadiran perawat.

P : bener mba. Gimana kemarin, bisa tidur malemnya? Sekarang sudah mandi belum?

K : Bisa mba. Sudah mandi.P : kontak mata baik, fokus.K :mendengar dengan seksama

K : tersenyum, kontak mata (+) tapi jarangP : mendengarkan dengan seksamaPerawat memulai pembicaraan dengan menanyakan kabar dan kondisi klien.Menunjukkan kemauan untuk berinteraksi dan terbuka.Membina hubungan terapeutik kepada klien dapat berespon positif terhadap interaksi yang dilakukan.

P : hari ini saya bawa temen mba. Kemarin kan kita menjadwalkan untuk belajar berkenalan kan. Mba nanti coba perkenalan ya. Hari ini kita ngobrol 15 menit ya mba. Gimana? Mba mau? Ngobrol dimana?

K : iya mba. Di ruang tamu aja ya.P : melihat klienK : melihat keluar

K : sesekali melihat ke arah perawatP : Mendengarkan, memandang klienPerawat memulai pembicaraan dengan kontrak waktu dan tempat kepada klienMenunjukkan ketersediaannya untuk berinteraksi.Kontrak awal sangat penting dalam interaksi untuk menunjang hubungan saling percaya.

P : Mba, saya punya temen baru ini. Ayo mba coba kenalan seperti yang kemarin saya ajarkan. Masih ingat nggak mba?

K :wes lali mbaP : melihat ke arah klien, tersenyum.K : diam dan tetap duduk, terkadang melihat ke arah perawat

K : tersenyum dan menjawab seadanyaP : tersenyum hangat ke arah klienBersikap terbuka menerima klien apa adanya dan meunjukkan perhatian.Menunjukkan progres yang positif.Pemahaman terhadap keadaan sangat mempengaruhi kualitas percakapan, respon klien terhadap pertanyaan.

P : masa lupa. Hayo dicoba lagi barengan saya.

K : Nama saya mba poniyah.. Nama sampean sinten? Alamate sampean pundi? Hobine opo?P: tersenyum, memandang klien dan suara lembutK : diam, pandangan sesekali ke arah perawat

K : salaman dengan orang lain, tersenyum.P : tersenyum dan memandang klien.Berusaha menggali kemampuan positif yang dimiliki klien.Klien terus menunjukkan progres yang positif.Kebiasaan menyendiri membuat seseorang tidak mengetahui kompetensi apa yang dimiliki dalam dirinya.

P : bagus mba. Coba sekarang kenalan dengan mba yang satunya tanpa bantuan saya.

K : Nama saya.... sampean namine sinten? Alamate pundi? Hobine opo?P : tersenyum, memandang klien.K : diam dan sesekali melihat ke arah perawat.

K : memegang tangan orang lain, tersenyum, dan mencoba berkomunikasi dengan orang baru.P : tersenyum hangat dan memandang klien.Perawat mempertahankan sikap terbuka dan menunjukkan sikap empati terhadap klien.Respon klien positif terlihat dari klien mau mempraktikkan hal yang diajarkan klien.Sikap empati dapat meningkatkan hubungan saling percaya antara klien dan perawat.

P : nah itu bagus mba. Kan mba sudah pintar berkenalan dengan orang baru. Mba bisa menambahkan pertanyaan yang lain. Seperti makanan kesukaan.

K : ndak mau mba. Isin aku.P : tersenyum, kontak mata (+), sikap terbuka kepada klienK : tersenyum, sesekali menatap perawat

K : kontak mata (+), mengangguk.P : kontak mata baik, memberikan sentuhan terapeutik pada klienPerawat menunjukkan kemampuan positif yang dimiliki oleh klien.Klien menunjukkan sikap memahami yang disampaikan orang lain.Dengan mengetahui potensi positif yang dimiliki dari diri sendiri, diharapkan klien termotivasi untuk melakukannya daripada diam menyendiri di tempat tidur.

P : Kenapa malu mba? Mba harus percaya diri. Ndak usah mikir pembicaraan orang lain. Mungkin orang lain iri sama mba.

K : Iya mbak.P : tersenyum, kontak mata (+)K : tetap duduk, kontak mata (-)

K : klien menjawab seadanya. Pandangan mata kebawah. P : tetap tersenyum, menatap klien.Perawat tetap berusaha memberikan respon positif kepada klien dengan membuatkan jadwal kegiatan.Klien memberikan respon positif kepada perawat.Memberikan intervensi yang sederhana namun mudah dilakukan klien yang dapat meningkatkan harga diri klien.

P : bagus mba. Kalau begitu kita sudahi obrolan hari ini, karena sudah 15 menit. Gimana perasaannya setelah ngobrol mba?

K : senang mba. Sampean sesok mrene maneh yo.P : tersenyum, memandang klien.K : diam.

P : tersenyum, menjawab seperlunya dan ramah.K : tersenyum hangat.Perawat mencoba berkomunikasi secara verbal dan non verbal.Klien tetap berusaha memahami secara keseluruhan.Respon klien dapat menggambarkan keberhasilan proses komunikasi.

P : insyaallah mba. Jangan lupa sing mau tak ajari dilakukan yo. Sedino ping siji. Nang keluarga ato nang tonggo. Yo mbak.

K : iya mba.P : tersenyumK : tampak antusias dan tersenyum

K : menjawab seperlunya dan mengangguk.P : tersenyumPerawat menunjukkan sikap hangat dan terbukaKlien menunjukkan sikap setuju.Respon positif akan meningkatkan kenyamanan selama komunikasi.

P : ya wes mba. Aku pamit disek. Assalamualaikum.

K : waalaikumsalam mba.P : tersenyum dan mengulurkan tanganK : diam, meliht perawat sebentar.

K : Membalas uluran tangan dan mengangguk.P : tersenyum.Perawat tetap mencoba ramah dan bersikap hangat sampai akhir kepada klien.Klien menunjukkan sikap mulai terbuka dan percaya kepada perawat.Klien sepakat menindaklanjuti pertemuan. Hal ini menunjukkan bahwa antara klien dan perawat telah terjalin trust.

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien: Nn. PoniyahStatus interaksi perawat-klien: SP 2 harga Diri RendahLingkungan: Mahasiswa dan Nn Poniyah duduk di ruang tamu.. Deskripsi klien: klien duduk di teras depan rumah.Nama Mahasiswa: Yananda MaulinaTanggal: Jumat, 31 Juli 2015Jam: 10.00Tempat : Rumah tamu klien (Nn Poniyah)Komunikasi VerbalKomunikasi Non VerbalAnalisa Berpusat Pada PerawatAnalisa Berpusat Pada KlienRasional

P : Assalamualaikum. Selamat pagi mba.

K : Waalaikumsalam. Teko ndi mba?P : tersenyum, memandang klien.K : duduk diam lalu berdiri menghampiri perawat.

K : terlihat senang tapi juga gugup dalam waktu bersmaan.P : fokus pada klienPerawat dalam kondisi tenang dalam memulai pembicaraan atau interaksi.Klien tampak tenang dan gugup tetapi interaksi berjalan lancar.Klien menerima kehadiran perawat.

P : dari Bantur langsung kesini mba. Sek ileng aku nggak?

K : ileng mba. Mba Yanda kan.P : tersenyum, kontak mata adaK : diam, fokus mendengarkan

K : tersenyum, kontak mata kadang ada.P : kontak mata baikPerawat merasa harus diberi penjelasan mengenai kedatangan perawat.Klien memberikan tanggapan dengan baikMemperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien pada perawat.

P : Bagaimana Mba kabarnya hari ini? Wes adus urung? Wes maem?

K : apik mba. Wes adus, trus aku wes maem pisan mba.P : tersenyum, fokus dan kontak mata ke klienK : mendengar dengan seksama

K : tersenyum, kontak mata kadang ada, menunduk.P : mendengarkan dengan seksamaPerawat memulai pembicaraan dengan menanyakan kabar dan kondisi klien.Klien menunjukkan ketersediaannya untuk terbuka.Membina hubungan terapeutik kepada klien dapat berespon positif terhadap interaksi yang dilakukan.

P : hari ini kita ngobrol-ngobrol lagi mau mba? 15 menit aja. Mau ngobrol dimana?

K : iya mba. Diruang tamu ae ya.P : memandang klien,K : melihat keluar

K : pandangan mata tidak adekuat.P : mendengarkan, memandang klien.Perawat memulai pembicaraan dengan membuat kontrak waktu dan tempat.Klien menunjukkan kesediaannya untuk berinteraksi dengan perawat.Kontrak awal sangat penting untuk menunjang hubungan saling percaya.

P : gimana mba, wes digawe urung gelange? Mba Rinanti wes gawe loh mbak.

K : aku ndak iso mba. Mba Rinanti iku sing rajin.P : memandang klien, tersenyum dan bicara dengan nada halus.K : diam dan menunduk

K : mendunduk dan tersenyumP : melihat perawat.Perawat membuat klien tetap tenang dan nyaman.Klien mendengarkan dengan baik pertanyaan dari perawat.Perawat mencoba agar klien lebih terbuka kepada orang baru dan terbiasa dengan dunia luar.

P : Mba tidak boleh nyerah. Apa wes nyoba bikin? Mungkin mba bisa belajar bareng mba Rinanti. Saya yakin mba pasti bisa

K : iyo mba. Tak jajal ae. Yen ndak lapo-lapo yo tak dulin nang mba Rinanti, ben diajari.P : bertanya dengan ramahK : tetap duduk, pandangan mata lurus kadang menatap ke bawah

K : sedikit senyumP : tetap berusaha antusias ke klienPerawat mencoba mengkaji lebih dalam masalah klien.Klien berusaha bercerita dan terbukaPerawat kembali bertanya untuk menggali masalah klien lebih dalam.

P : bagus mba. Jadi nanti kalau mba ada waktu senggang, mba pegi ke rumah Mba Rinanti terus minta ajarin bikin gelangnya.

K : iyo mba. Tapi aku ora iso mba.P : menatap klien dan bertanyaK : menunduk, kontak mata kadang ada kadang tidak

K : menjawab seperlunya dan kadang senyum melihat perawat.P : tersenyumMencoba memberikan solusi kepada klien dan memberikan motivasiMenunjukkan sikap yang bersahabat dan mencoba terbuka.Pengkajian masalah yang lebih spesifik akan mempermudah dalam menentukan intervensi.

P : mba ndak boleh bilang ora iso sebelum nyoba. Buktine wingi pas gawe bareng-bareng, mba bisa bikin. Semangat mba. Di coba disek. Engko sinau bareng mba Rinanti.

K : iyo mbaP : memandang klien dan tersenyumK : diam, duduk dan pandangan (-)

K : mengangguk, tatapan mata kadang ada kadang tidak.P : tersenyum hangat dan memandang klien.Perawat mempertahankan sikap terbuka menerima klien apa adanya dan menunjukkan perhatian.Klien menunjukkan progres yang positif.Pemahaman terhadap keadaan sangat mempengaruhi kualitas percakapan, respon klien terhadap pertanyaan.

P : iya mba. Harus berusaha. Nanti kan kalau mba bisa bikin gelang, bisa dijual. Kan itu menghasilkan uang.

K : iyo mba. Aku tak belajar bikin. Ponakanku sing tak suruh jualno engko.P : mempertahankan sikap terbuka dan menatap ke klien.K : tersenyum malu-malu

K : menganggukkan kepala dan melihat perawat.P : tersenyum, menatap ke klienPerawat menunjukkan sikap positif dan memberikan reward untuk aspek positif yang dimiliki klien.Klien menunjukkan sikap positif dan kemauan untuk mencoba.Sikap empati dapat meningkatkan hubungan saling percaya antara klien dan perawat.

P : bagus mba. Pokoknya mba ndak boleh malu. Harus yakin bisa!

K : iya mba. Sesok aku tak dolan nang umahe mba rinanti.P : mencoba terus meyakinkan klienK : tetap duduk, pandangan lurus ke perawat.

K : klien menjawab dengan antusias, pandangan tetap ke perawat.P : tersenyum dan berkomunikasi dengan baik.Perawat tetap berusaha memberikan respon positif pada klien dengan memberikan dukungan emosional.Klien memberikan respon positif kepada perawat.Memberikan intervensi yang sederhana namun mudah dilakukan klien, dan dapat meningkatkan harga diri.

P : bagus mba. Sepertinya ini sudah lebih dari 15 menit. Gimana perasaannya setelah kita ngobrol?

K : seneng mba. Ojok muleh yo mba.P : tersenyum ringanK : klien diam dan melihat perawat sejenak

K : tersenyum dan menjawab dengan ramah.P : tersenyum hangatPerawat berkomunikasi secara verbal dan nonverbal dengan sentuhan terapeutik.Klien memberikan respon positif.Respon klien dapat menggambarkan keberhasilan proses keberhasilan proses komunikasi.

P : Piye mba? Ini sekalian saya sama Alvin mau pamitan balik ke Malang.

K : wes ndak mrene maneh berarti?P : tersenyum memandang perawatK : tampak antusias dan diam sejenak

K : terdiam, sedikit menganggukkan kepalaP : tersenyum hangatPerawat menjelaskan dengan baik kepada klien.Tampak tidak mau ditinggalkan.Hubungan saling percaya akan menimbulkan efek yang baik untuk memperlancar intervensi, namun apabila tidak dilakukan dengan baik (terminasi) maka akan menimbulkan withdrawl klien.

P : ya wes mba. Untuk pertemuan selanjutnya akan dilanjutkan oleh mba April dan Mas Fiqih. Semoga apa yang telah kita pelajari selama ini bermanfaat ya mba. Selamat siang. Assalamualaikum.

K : waalaikumsalam mba. Hati-hati mas, mba.P : tersenyum dan memegang pundak klienK : memandang perawat dan hanya tersenyum kecil.

K : tersenyum dan berjabat tangan dengan perawatP : tetap tersenyum hangat dan berjabat tangan dengan klien.Perawat tetap mencoba ramah dan bersikap hangat sampai akhir kepada klien.Klien menunjukkan sikap percaya diri kepada perawat.Klien sepakat menindaklanjuti pertemuan.

KENDALA : BHSP sudah dapat dilakukan mengingat pasien dengan HDRKESAN PERAWAT: Analisa masalah keperawatan awal HDR Klien mampu memahami pertanyaan atau simulasi yang diberikan perawat Klien mampu mengidentifikasi aspek positif yang dia miliki.