ANALISA PROSES INTERAKSI (API)

16
ANALISA PROSES KEPERAWATAN JIWA Nama Mahasiswa Tanggal Waktu Tempat Inisial Klien Interaksi ke Lingkungan Deskripsi pasien Tujuan komunikasi : Iip Saepudin : 06 April 2015 : Pkl. 16.30 - 16.50 WIB (20 Menit) : Ruang Nuri : Tn. I : I (Fase Perkenalan) : Meja makan, berhadapan dengan klien, suasana tenang : Penampilan kurang rapi, rambut berantakan/tidak disisir. : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahnya KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN RASIONAL P : Selamat sore Irvan, boleh saya duduk di sebelah Irvan ? P: Memandang K dan tersenyum K: Ekpresi datar P : Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa K masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa

description

KEPERAWATAN JIWA

Transcript of ANALISA PROSES INTERAKSI (API)

ANALISA PROSES KEPERAWATAN JIWANama Mahasiswa TanggalWaktuTempatInisial KlienInteraksi keLingkunganDeskripsi pasienTujuan komunikasi: Iip Saepudin: 06 April 2015: Pkl. 16.30 - 16.50 WIB (20 Menit): Ruang Nuri: Tn. I: I (Fase Perkenalan): Meja makan, berhadapan dengan klien, suasana tenang : Penampilan kurang rapi, rambut berantakan/tidak disisir.: Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahnya

KOMUNIKASI VERBALKOMUNIKASI NON VERBALANALISA BERPUSAT PADA PERAWATANALISA BERPUSAT PADA KLIENRASIONAL

P : Selamat sore Irvan, boleh saya duduk di sebelah Irvan ?K : Sore, yaudah sini-sini duduk aja.P: Memandang K dan tersenyumK: Ekpresi datar K: Ekpresi datarP: Memandang K P : Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa diterima oleh K.P merasa senang ada tanggapan atas salam walaupun belum diekpresikan secara tulusK masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannyaK ragu terhadap orang baruSalam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa percaya.

P : Wah, suasana sore ini sejuk sekali ya Van?K : Iya nih, biasanya panas..P : Memandang ke halaman sambil melirik KK : Ikut melihat ke halaman dan sambil minum P ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk ke kondisi KK memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap PTopik ringan akan memudahkan interaksi lebih lanjut

P : Oh ya, perkenalkan saya Bruder Iip , saya mahasiswa praktek disini yang akan merawat Irvan.K : Jam kamu bagus, jam berapa sekarang ?P : Memandang K sambil menjulurkan tangan ke KK : menerima uluran tangan P dan respon positif, antusias.P merasa bahwa K harus diberikan penjelasan tentang kedatangan PK masih memberikan tanggapan secara ragu-raguMemperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat

P : Nama lengkap Irvan siapa ?K : Irvan PratomoP : Masih menjabat tangan pasien dan mendekatkan diri ke-KK : Menoleh sebentarK : Menyebut nama dengan cuek dan menarik tangannyaP ingin tahu nama pasien P merasa pasien tidak enggan untuk berkenalanK menjawab pertanyaan P dan tanpa ragu-ragu. K merasa perkenalan hanya formalitas belakaMengenal nama pasien akan memudahkan interaksi

P : Irvan senangnya dipanggil dengan nama apaK : Irvan sajaP : Memandang KK : Menoleh ke halaman sambil minum K : Melihat ke arah jam tangan P dan menjawab singkat lalu menunduk lagiP ingin menjalin kedekatan dengan pasienP senang walaupun jawaban singkatK mencoba mengingat nama yang disukainyaK mulai tertarik dengan perkenalan dengan PNama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang akan adanya pengakuan atas namanya

P : oke, saya akan memanggil nama mas IrvanK : eh, kamu wangi bangetP : Memandang K sambil tersenyumK : memandang ke depanK : Menoleh ke P, dan tertawa-tawaP : Memperhatikan KP mencoba mengakrabkan suasanaP merasa pertanyaan tidak mendapat responK berpikir sejenak, mengngingat nama yang disukainyaK mulai merasa bahwa P datang seperti orang biasaPujian berguna untuk mendekatkan perawat menjalin hubungan therapeutik dengan klien

P : Mas Irvan asalnya dari mana ?K : Serang, saya orang serangP : Memandang K dan tersenyumK : Ikut tersenyum dan menatap mata pK : Menoleh ke P dan tersenyum lalu menunduk lagiP : Memperhatikan KP masih berusaha membangun keakraban dengan topik sederhanaP senang karena K memberi responK berpikir dan mengingat-ingatK senang karena ingat daerah asalnya dan kembali membayangkan daerah asalnya tersebutTopik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien

P : Wah, orang serang ternyata ya, sama dong saya juga dari banten ! Sudah lama disini ?K : baru kemarin dianterin bapak kesini, karena marah2 dirumah nonjok kaca sampe pecah.P : Memandang K sambil tersenyumK : memperhatikan P menatap tajamK : Bicara dan memperhatikan PP : Memandang dan memegang bahu K P mulai mengkaji data umum pasienP khawatir kalau pertanyaan membuat K tersinggungK berpikir dan berusaha mengingatK membayangkan keadaan yang telah lama dijalaninyaLama rawat menentukan apakah klien kronis atau akut

P : Sudah, Irvan sudah mandi ? Bagaimana perasaan Irvan hari ini ? K : baik, baik aja, sehatkan, Cuma masih sering marah irvannya

P : Menunjukkan perhatianK : Menunduk sambil memandang jam tangan K : Melihat ke P lalu P : Memperhatikan KP perawat mencoba membuka diri dan mencoba menggali data baru. P senang karena mendapat respon dari KK Tampak menerima dan terbuka dengan perawatK menjawab dengan sekedarnyaPerawat mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka.

P : Sekarang Irvan umurnya berapa?K : 24, iip berapa umurnya?P : Mendekatkan diri ke KK : menjawab dengan antusias.P mengkaji daya ingat KP merasa senang pertanyaan telah dijawab jelas oleh K, K cukup koperatifK berusaha mengingat-ingatK menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinya

Umur mempengaruhi daya ingat klien

P : Irvan N ingat nggak, kenapa Irvan dirawat disiniK : itu, karena dirumah sering marah-marah. P : Menunjukkan keseriusanK : Menunduk dan main kipasK : Nada suara tinggi, tatapan tajam.P berhati-hati karena pertanyaan tsb sangat spesifik dan takut menyinggung pasienP lega karena K tidak tersinggungK mengingat-ingatK menjawab dengan spontanKeluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS Jiwa

P : Irvan sering marah-marah dirumah ?K : iya, kalau keinginannya ga ditututin suka mukuah-marah.l kaca mecahin bang-barang.P : Bertanya pelahanK : Menunduk dan main botol minum K : Menoleh ke halaman lalu minumP : Memperhatikan respon pasienP mengkaji lebih jauh alasan pasien dirawatP kaget, dan sadar kalau pasien mengalami halusinasi lihatK mengingat-ingatK Menjawab dengan spontanHalusinasi dapat terjadi kapan saja karena adanya stimulus tertentu

P : Irvan pernah dengar suar-suara?K : ga pernah, itu aja suka marP : Masih kagetK : Memandang ke halamanK : Menunjuk ke dadaP : Memperhatikan respon klien P mengkaji lebih lanjutP menemukan adanya penyebab K melihat kakaknya dan mencoba menceritakannya pada PK menjawab dengan mengingat pelan pelanDengan diam therapeutik, klien merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya

P : Irvan N sudah berkeluarga?K : belomP : Mendekatkan diriK : Memandang kosong ke halamanK : Menunduk sambil nyerocosP : MemperhatikanP berusaha mengkaji data yang terkait kata-katanya tadiP menemukan adanya jawaban / responK membayangkan keadaan keluarganyaK menjawab dengan spontanMenjalin hubungan saling percaya.

P : pernah degnar bisikan hati bilang apa VanK : ngga, ga pernah.P : Memperhatikan dan menunjukan ke dadaK : Memperhatikan PK : Memperhatikan dan sedikit cuek P : Mendengarkan dengan seriusP mendiamkan dengan harapan pasien akan lebih terbuka tetang dirinyaP menemukan adanya fligt of ideasK klien mendengarkan penjelasan PK mencoba memahami pertanyaan PTherapeutik akan membantu pasien mengungkapkan perasaannya pada perawat

P : Irvan N kegiatan sehari-hari ngapain saja ?K : Mandi, Makan, beresin tempat tidur, senam, berdoa. gitu-gitu terus disini bosen pengen pulang. P : Memegang bahu KK : Menoleh ke PK : Menggaruk-garuk kepalanyaP : Memperhatikan respon KP mencoba mengalihkan pembicaraan terkait halusinasinyaP merasa senang karena pasien bisa beralih K teralih karena pertanyaan baruK menjawab spontan Pengalihan agar klien tidak larut dalam halusinasinya

P : Kemudian?K : Ya udah itu aja. paling TAKP : Menekankan pertanyaanK : MenundukK : Menoleh P dan tersenyumP : MemperhatikanP mencoba menggali data lebih dalamP menemukan lagi adanya halusinasi dan masalah masa laluK mengingat-ingatK merasa dirinya harus rajin membersihkan badanTehnik ekplorasi berguna untuk mendapatkan lebih banyak data terkait masalah klien

P : Irvan N betah tinggal di sini ? Suasananya enak ya!K : Betah, banyak temen bisa ngobrol-ngobrolP : Melihat halamanK : menunduk dan mainan botol minum sambil minumK : melirik ke P dan tertawaP : memperhatikan PP mengalihkan perhatian K dari HalusinasiP senang karena dapat mengalihkan perhatian pasienK masih terbawa oleh halusinasinyaK berusaha menjawab Dengan spontanPengalihan agar pasien tidak larut pada halusinasinya pada fase interaksi ini

P : Tentunya keluarga Irvan suka menjenguk kesini.K : belum, belum pernah dijenguk irvan P : Memandang K sambil tersenyumK : Melihat-lihat botol minumnyaK : Menunduk, bengongP : Memperhatikan respon K P ingin mengkaji keterlibatan keluarga terhadap perawatan KP senang mendapatkan jawaban KK berusaha mengingat keluarganyaK ingat terhadap keluarganya Keluarga merupakan support sistem bagi klien sehingga harus dikaji keterlibatannya

P : Kalau Irvan suka pulang juga ya?K : enggak udah disini aja.P : Memandang KK : MenundukK : Menoleh P dan tersenyumP : MemperhatikanP mengkaji hubungan K dengan keluarganyaP mendapat jawaban yang kacau K mengingat hubungannya dengan keluargaK respon klien datarBerada di lingkungan keluarga akan membuat klien melihat realitas menyenangkan atau malahan stressor

P : Irvan kapan marah itu datang ?K : kalau pas lagi diledek temen-temen, pas keinginannya ga diturutinP : Memandang K sambil tersenyumK : Menoleh P lalu melihat ke halamanK : Memandang PP : Memperhatikan K sedang komat kamit sendiriP berusaha mengkaji aktivitas K di rumahP menemukan pengulangan terhadap KK mengingat aktivitasnya di rumahK menikmati halusinasinya yang dialaminyaBerusaha mengeskplorasi lebih jauh untuk menjelaskan masalah utama.

P : bagaimana cara Irvan ngilangin marah itu ?K : berdoa aja istigfr, tarik napas dalamP : Memandang KK : Memperhatikan K : MemperagakanP : MemperhatikanP mengkaji pertanyaan terbukaP berusaha menyimak KlienK tampak terbuka K menjelaskan ke PMenarik diri membuat K asyik dengan dunianya sendiri

P : bagaimana kalau kita mengalihkan marah itu dengan cara yang lain.

Contohnya : Jika Irvan marah, mukul bantal, sholat/berwudhu dan lain-lainnyaK : iya boleh, mau diajarin dong, biar bisa ngontrol marahP : Memperagakan cara mengontrol marahK : MemperhatikanK : Tertawa-tawaP : Memperhatikan dan memperagakanP mengalihkan topik bahasanP mencoba menjelaskan dengan sedikit memperagakan.K bingung dengan pertanyaan yang diberikanK tampak menyimak dengan seriusCara mengontrol marah merupakan solusi yang baik bagi klien.

P : -K : udah dulu yah mau ngambil air buat minum P : Memandang halamanK : Ikut memandang halamanK : Menunjuk ke sanaP : membiarkan Klien pergiP memikirkan topik lain yang terkaitP mencoba membujuk klienK merenungkan keadaannyaK menikmati halusinasi lihatnyaDiam berguna untuk memikirkan interaksi selanjutnya

P : baiklah besok kita ngobrol-ngobrol lagi yaa, maunya jam berapa van? Dimana ?K : iya, jam 9 aja, disinilah P : Memandang KK : Menoleh K : Pergi P : MemperhatikanP ingin mengakhiri fase I karena sudah cukup banyak data yang terkajiP mengakhiri fase 1 karena pasien bosanK melirik PK Pergi dan setuju dengan kontrakEvaluasi fase 1 selesai, pemberian reinforcemen positif dan menyepakati kontrak.

KESAN PERAWAT :Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif walaupun sering berbicara dengan nada suara tinggi. Data yang tergali adalah data mengenai resiko prilaku kekerasan, flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu mengulangi cara mengontrol marah Karena klien mau dan antusias untuk belajar mengontrol marah denan cara yang lain.