ANALISA PENENTUAN PRIORITAS PENATAAN LAMPU...
Transcript of ANALISA PENENTUAN PRIORITAS PENATAAN LAMPU...
ANALISA PENENTUAN PRIORITASPENATAAN LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM
DI WILAYAH KABUPATEN PONOROGO
Oleh :Kristiyono
NRP. 3108 207 003
PENDAHULUAN
Lampu penerangan jalan adalah bangunan pelengkap jalan yang dapat diletakkan / dipasang di kiri atau kanan jalan dan atau ditengah (di bagian median jalan).
Untuk mengurangi jumlah kecelakaan pada malam hari terutama jalan yang dilalui kendaraan roda dua, jalan yang bersinggungan dengan penduduk di sekitar jalan, dan jalan kondisi buruk.
PENDAHULUAN
70 kejadian kecelakaan dari 549 kejadian kecelakaan yang terjadi karena kondisi jalan yang gelap
53 kejadian diperkirakan karena tidak tersedia lampu penerangan jalan
Terdapat 20 ruas jalan dengan tingkat kerawanan kecelakaan lalu lintas yang perlu penataan lampu penerangan jalan
19,8Pulung - Sooko20
214,5Jeruksing – Pulung19
19,5Somoroto - Ngambaan – Sampung18
210,1Bungkal – Ngrayun17
412,5Bangunsari – Lembah – Jarakan – Kalibengin16
210,8Menang – Jambon15
310,5Bulu – Mlarak – Brahu14
97,5Ponorogo – Siman13
16,63Slahung – Batas Kab. Pacitan12
210,25Balong – Slahung11
47,50Dengok – Balong10
110,54Sawoo – Batas Kab. Trenggalek9
310,24Bibis – Sawoo8
47,29Dengok – Bibis7
14,40Badegan – Biting6
36,88Somoroto – Badegan5
54,44Ponorogo – Somoroto4
68,80Jetis – Mantup – Diwet – Bungkal3
77,70Kotalama – Jenangan2
95,23Batas Kab. Madiun – Ponorogo1
KejadianPanjang (km)Ruas JalanNo
PENDAHULUAN
Perumusan Masalah Bagaimanakah identifikasi dan inventarisasi
lampu penerangan jalan di Kabupaten Ponorogo
Bagaimanakah penentuan prioritas penataan lampu penerangan jalan di wilayah Kabupaten Ponorogo
TINJAUAN PUSTAKA
Manajemen Aset Pajak dan Retribusi Infrastruktur Ketenagalistrikan Sumber Tenaga Listrik SNI 7391-2008 Proses Hirarki Analitik Analisa Sensitivitas
METODOLOGI PENELITIANLATAR BELAKANG
Selisih antara Pajak Penerangan Jalan dengan biaya rekening listrik untuk lampu penerangan jalan sebesar 36,61%. 70 kejadian kecelakaan dari 549 kejadian terjadi pada malam hari karena kondisi jalan yang gelap. Terdapat 20 ruas jalan yang dimungkinan memiliki tingkat kerawanan kecelakaan lalu lintas dan perlu lampu penerangan jalan.
PERUMUSAN MASALAHBagaimanakah identifikasi dan inventarisasi lampu penerangan jalan di Kabupaten Ponorogo.Bagaimanakah penentuan prioritas penataan lampu penerangan jalan di wilayah Kabupaten Ponorogo
TUJUAN PENELITIANMelakukan identifikasi dan inventarisasi lampu penerangan jalan di wilayah Kabupaten Ponorogo.Penentuan prioritas penataan lampu penerangan jalan di wilayah Kabupaten Ponorogo
TINJAUAN PUSTAKA
A
IDENTIFIKASI AWALData lampu penerangan jalan terpasang2Data tekstur dan jenis perkerasan jalan3Data jembatan4Data pengembangan wilayah5Data kecelakaan lalu lintas6Penerimaan Pajak Penerangan Jalan7Jumlah Penduduk
LITERATURUU No. 34 Tahun 2000 tentang Pajak dan Retribusi Daerah2SNI 7391-2008 tentang Spesifikasi Penerangan Jalan di Kawasan Perkotaan3PP No. 65 Tahun 2001 tentang Pajak Penerangan Jalan4Perda Kabupaten Ponorogo No. 14 Tahun 2001 tentang Pajak Penerangan Jalan5Analitical Hierarchy Process
A
PENGUMPULAN DATA SEKUNDERData lampu penerangan jalan terpasang dan lokasinya.2Spesifikasi peralatan lampu penerangan jalan dan sumber cahaya3Data tagihan rekening lampu penerangan jalan4Penentuan tarif dasar listrik (TDL)5Data tekstur, perkerasan jalan dan potongan melintang jalan6Data kelas jalan dan klasifikasi jalan7Data ruas jalan di Kabupaten Ponorogo8Data jembatan9Data kecelakaan lalu lintas1Data lokasi persimpangan jalan1Data area rawan bencana dan kecelakaan1Data pengembangan wilayah1Data sentra ekonomi1Penerimaan Pajak Penerangan Jalan1Data kepadatan dan tingkat hunian penduduk1Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ponorogo
B
PENYUSUNAN KRITERIA DAN SUB KRITERIA
B
PENYUSUNAN MODEL HIRARKI PENENTUAN PRIORITAS PENATAAN LAMPU PENERANGAN JALAN
UMUM
DATA PRIMERKUESIONER RESPONDEN
ANALISA MULTIKRITERIMatriks Berpasangan2Normalisasi Perbandingan3Bobot dan Prioritas4Uji Konsistensi
PRIORITAS PENATAAN LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM
KESIMPULAN DAN SARAN
PENGUMPULAN DATA PRIMERKinerja lampu penerangan jalan2Observasi lapangan3Wawancara4Kuesioner
METODOLOGI PENELITIAN
GAMBARAN WILAYAH STUDI
Kondisi Geografis dan Pemerintahan Data Penduduk Pendapatan Asli Daerah Produk Domestik Regional Bruto Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Transportasi Darat Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ponorogo
ANALISA DATA
Kriteria Gambaran Jalan Sub Kriteria Jenis Perkerasan Sub Kriteria Potongan Melintang Jalan Sub Kriteria Kelas Jalan Sub Kriteria Klasifikasi Jalan Sub Kriteria Jumlah Jembatan
Kriteria Rencana Pengembangan Wilayah Sub Kriteria Potensi Ekonomi Sub Kriteria Pertumbuhan Ekonomi Sub Kriteria Jumlah Penduduk
ANALISA DATA
Kriteria Kecelakaan Lalu Lintas Sub Kriteria Jumlah Kecelakaan Sub Kriteria Lokasi Rawan Kecelakaan
Kriteria Wilayah Administrasi Sub Kriteria Pelayanan Publik Sub Kriteria Perbatasan Wilayah
ANALISA DATA
Kriteria Teknis Lampu Sub Kriteria Jenis Sumber Cahaya Sub Kriteria Kualitas Sumber Cahaya Sub Kriteria Fotometrik Lampu Sub Kriteria Bangunan Lampu Penerangan
Kriteria Finansial Sub Kriteria Penerimaan Pajak Penerangan Jalan Sub Kriteria Biaya Pemasangan Lampu Sub Kriteria Biaya Rekening Listrik
Nomor Ruas Jalan
Pulung - Sooko20
Jeruksing – Pulung19
Somoroto - Ngambaan – Sampung18
Bungkal – Ngrayun17
Bangunsari – Lembah – Jarakan – Kalibengin16
Menang – Jambon15
Bulu – Mlarak – Brahu14
Ponorogo – Siman13
Slahung – Batas Kab. Pacitan12
Balong – Slahung11
Dengok – Balong10
Sawoo – Batas Kab. Trenggalek9
Bibis – Sawoo8
Dengok – Bibis7
Badegan – Biting6
Somoroto – Badegan5
Ponorogo – Somoroto4
Jetis – Mantup – Diwet – Bungkal3
Kotalama – Jenangan2
Batas Kab. Madiun – Ponorogo1
Ruas JalanNo
Kriteria Gambaran Jalan
Prioritas per Gambaran Jalan
0.00000
0.00500
0.01000
0.01500
0.02000
0.02500
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Ruas Jalan
Bobo
t
JPPMJKJKlsJJJ
Kriteria Rencana Pengembangan Wilayah
Prioritas per Rencana Pengembangan Wilayah
0.00000
0.00500
0.01000
0.01500
0.02000
0.02500
0.03000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Ruas Jalan
Bobo
t PEPertEJP
Kriteria Kecelakaan Lalu Lintas
Prioritas per Kecelakaan Lalu Lintas
0.00000
0.00200
0.00400
0.00600
0.00800
0.01000
0.01200
0.01400
0.01600
0.01800
0.02000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Ruas Jalan
Bobo
t JKLRK
Kriteria Wilayah Administrasi
Prioritas per Wilayah Administrasi
0.00000
0.00100
0.00200
0.00300
0.00400
0.00500
0.00600
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Ruas Jalan
Bobo
t PPPW
Kriteria Teknis Lampu
Prioritas per Teknis Lampu
0.00000
0.00100
0.00200
0.00300
0.00400
0.00500
0.00600
0.00700
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Ruas Jalan
Bobo
t
JSCKSCFLBLP
Kriteria Finansial
Prioritas per Finansial
0.00000
0.00500
0.01000
0.01500
0.02000
0.02500
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Ruas Jalan
Bobo
t PPJBPLBRL
Hasil Kriteria
Prioritas per Kriteria
0.00000
0.00500
0.01000
0.01500
0.02000
0.02500
0.03000
0.03500
0.04000
0.04500
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Ruas Jalan
Bob
ot
GmbrJRPWLALINWATLFINAN
Hasil Perhitungan AHP
Hasil Perhitungan AHP
Hasil Perhitungan AHP
0,000
0,020
0,040
0,060
0,080
0,100
0,120
0,140
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Series1
Perbandingan Urutan Prioritas
Analisa Sensitivitas
Analisa Sensitivitas
Analisa Sensitivitas
0.00000
0.02000
0.04000
0.06000
0.08000
0.10000
0.12000
0.14000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Ruas Jalan
Bob
ot
GJ +0%GJ +1%GJ +2%GJ +3%
KESIMPULAN Jumlah titik lampu penerangan jalan sebanyak 812 titik lampu. Jenis sumber cahaya yang terpasang pada ruas jalan :
HPL-N sebanyak 58% tabung fluorecent sebanyak 12,68% SON sebanyak 9,24% solar cell sebanyak 0,37% lampu tidak standar sebanyak 19,70%
Kualitas sumber cahaya: 78 titik lampu memiliki kualitas sumber cahaya baik, 471 titik lampu memiliki kualitas sumber cahaya sedang, 263 titik lampu memiliki kualitas sumber cahaya kurang.
Bangunan lampu penerangan jalan : 454 titik lampu atau sekitar 55,77% pemasangan secara katenasi 282 titik lampu atau sekitar 34,64% bangunan tidak standar 78 titik lampu atau sekitar 9,58% bangunan standar
KESIMPULAN Prioritas 1 ruas jalan Batas Kabupaten
Madiun – Ponorogo bobot 0,119. Prioritas 2 ruas jalan Balong – Slahung
bobot 0,081. Prioritas 3 ruas jalan Kotalama – Jenangan
bobot 0,067. Prioritas 4 ruas jalan Ponorogo – Somoroto
bobot 0,063. Prioritas 5 ruas jalan Jeruksing – Pulung
bobot 0,058. Prioritas 6 ruas jalan Dengok – Bibis bobot
0,057. Prioritas 7 ruas jalan Bibis – Sawoo bobot
0,056. Prioritas 8 ruas jalan Ponorogo – Siman
bobot 0,048. Prioritas 9 ruas jalan Dengok – Balong
bobot 0,047. Prioritas 10 ruas jalan Bangunsari –
Lembah – Jarakan – Kalibengin bobot 0,045.
Prioritas 11 ruas jalan Bungkal – Ngrayun bobot 0,045.
Prioritas 12 ruas jalan Sawoo – Batas Kabupaten Trenggalek bobot 0,045.
Prioritas 13 ruas jalan Bulu – Mlarak – Brahu bobot 0,044.
Prioritas 14 ruas jalan Jetis – Mantup – Diwet – Bungkal bobot 0,040.
Prioritas 15 ruas jalan Somoroto – Badegan bobot 0,038.
Prioritas 16 ruas jalan Slahung – Batas Kabupaten Pacitan bobot 0,032.
Prioritas 17 ruas jalan Somoroto - Ngambaan – Sampung bobot 0,031.
Prioritas 18 ruas jalan Menang – Jambon bobot 0,029.
Prioritas 19 ruas jalan Pulung – Sooko bobot 0,028.
Prioritas 20 ruas jalan Badegan – Biting bobot 0,028.
SARAN
Perlu penelitian lebih lanjut menggunakan kriteria tambahan yaitu kriteria Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR)
Perlu penyajian data terbaru karena data yang disajikan setidaknya merupakan data tahun 2008
Pengambilan data fotometrik lampu hendaknya menggunakan alat ukur luminansi
TERIMA KASIH