analisa paragraf.docx
-
Upload
dianita-citra-dewi -
Category
Documents
-
view
80 -
download
1
Transcript of analisa paragraf.docx
a) Contoh Paragraf
(1) Membran crystallizer yang dikembangkan pertamakali adalah dengan metode reverse osmosis. Pengmebangan metode ini ditujukan untuk mengambil produk samping berupa garam anorganik dari proses desalinasi air laut. Proses ini memanfaatkan driving forces murni beda tekan. Kelemahan metode ini selain fluks air (solvent) rendah, masalah fouling membatasi umur dari membran dan konsentrasi umpan (air laut) yang diperbolehkan untuk aplikasi. Semakin tinggi konsentrasi garam maka proses fouling pada membran juga akan berlangsung lebih cepat.
(2) Metode berikutnya adalah dengan sistem membrane distillation. Sistem ini mendapat banyak perhatian dari para pengembang proses. Dalam sistem ini, terjadi tiga tahap utama:
1. Tahap evaporasi solvent dari feed pada permukaan membran 1.2. Tahap difusi dari uap solvent di sepanjang pori dengan udara yang ada pada pori
membran 3. Tahap kondensasi solvent pada permukaan membran 2 dan masuk ke aliran distilat.
Skema proses ini disajikan pada gambar berikut.
b) Hasil Analisis Analisis Paragraf
- Paragraf (1) dan (2) telah memenuhi salah satu kriteria sebagai paragraf yang baik karena memiliki satu ide pokok yaitu metode pengembangan membran kristalisasi.
- Paragraf (1) dan (2) memiliki koherensi yang baik antar unsure paragraf untuk membahas ide pokok.
Nama : Dian Nita Citra Dewi
NIM : 115061101111013
Jurusan : Teknik Kimia
Tugas Bahasa Indonesia 2 : Analisis Paragraf
- Paragraf (1) dan (2) memakai pola pengembangan paragraf deduktif karena paragraf diawali dengan gagasan utama yang bersifat umum.
Analisis Kalimat Pada Paragraf (1)a) Membran crystallizer yang dikembangkan pertamakali adalah dengan metode
reverse osmosis. - Kalimat tersebut tidak gramatikal karena “crystallizer” dan “reverse
osmosis” tidak dicetak dalam huruf miring. Penulisan crystallizer dan reverse osmosis seharusnya bercetak miring karena keduanya merupakan istilah berbahasa asing. Selain itu pada kata “pertamakali” tidak menggunakan aturan penulisan kata baku.
- Hasil pembenaran kalimat : (a) Membran crystallizer yang dikembangkan pertama kali adalah dengan metode reverse osmosis.
b) Pengmebangan metode ini ditujukan untuk mengambil produk samping berupa garam anorganik.- Kalimat tersebut tidak gramatikal karena terdapat kesalahan penulisan
pada kata “Pengmebangan” sehingga menyebabkan kalimat tersebut sulit untuk dipahami.
- Hasil pembenaran kalimat : b) Pengembangan metode ini ditujukan untuk mengambil produk samping berupa garam anorganik.
c) Proses ini memanfaatkan driving forces murni beda tekan. - Kalimat tersebut tidak gramatikal karena “driving forces” tidak dicetak
miring sehingga tidak memenuhi kaidah morfologi. - Hasil pembenaran kalimat : c) Proses ini memanfaatkan driving forces
murni beda tekan. d) Kelemahan metode ini selain fluks air (solvent) rendah, masalah fouling
membatasi umur dari membran dan konsentrasi umpan (air laut) yang diperbolehkan untuk aplikasi.- Kalimat tersebut tidak gramatikal karena “solvent” tidak dicetak miring.- Kalimat tersebut menimbulkan 2 makna (ambigu).- Hasil pembenaran kalimat : d) Kelemahan metode ini selain fluks air
(solvent) rendah, juga terdapat masalah fouling yang mampu membatasi umur membran dan konsentrasi umpan (air laut) yang diperbolehkan untuk aplikasi.
e) Semakin tinggi konsentrasi garam maka proses fouling pada membran juga akan berlangsung lebih cepat.- Kalimat diatas tidak gramatikal karena tidak terdapat subjek.- Kalimat (e) tidak gramatikal karena pada kalimat tersebut menggunakan
kata “akan“ yang tidak memenuhi kaidah morfologi.- Hasil pembenaran kalimat : Pada metode reverse osmosis semakin tinggi
konsentrasi garam maka proses fouling pada membran juga berlangsung lebih cepat.
Pada Paragraf (2)a) Metode berikutnya adalah dengan sistem membrane distillation.
- Kalimat diatas tidak gramatikal kata “dengan” tidak morfologis. Seharusnya kata “dengan” diganti “ menggunakan”.
- Kata “ sistem” seharusnya tidak dicetak miring karena kata tersebut merupakan kata dari Bahasa Indonesia yang telah baku. Namun, apabila kata tersebut dimaksudkan untuk menegaskan frasa atau kata yang dikhususkan atau dipentingkan maka kata “ sistem” pada kalimat (a) dapat dicetak miring.
- Hasil pembenaran kalimat : a) Metode berikutnya adalah menggunakan sistem membrane distillation.
b) Sistem ini mendapat banyak perhatian dari para pengembang proses.- Kalimat tersebut tidak gramatikal karena kata “mendapat” tidak
morfologis.- Kata “ sistem” seharusnya tidak dicetak miring karena kata tersebut
merupakan kata dari Bahasa Indonesia yang telah baku. Namun, apabila kata tersebut dimaksudkan untuk menegaskan frasa atau kata yang dikhususkan atau dipentingkan maka kata “ sistem” pada kalimat (b) dapat dicetak miring.
- Hasil pembenaran kalimat : b) Sistem ini mendapatkan banyak perhatian dari para pengembang proses.
c) Dalam sistem ini, terjadi tiga tahap utama:1. Tahap evaporasi solvent dari feed pada permukaan membran 1.2. Tahap difusi dari uap solvent di sepanjang pori dengan udara yang ada pada
pori membran 3. Tahap kondensasi solvent pada permukaan membran 2 dan masuk ke aliran
distilat.
- Kalimat diatas tidak gramatikal karena yaitu terjadi kesalahan pada penggunaan tanda baca dan penggunaan huruf kapital.
- Hasil pembenaran kalimat : Dalam sistem ini, terjadi tiga tahap utama :1. tahap evaporasi solvent dari feed pada permukaan membran 12. tahap difusi dari uap solvent di sepanjang pori dengan udara
yang ada pada pori membran 3. tahap kondensasi solvent pada permukaan membran 2 dan
masuk ke aliran distilat.
d) Sistem mass transfer pada membran distillation. (keterangan gambar)- kalimat keterangan gambar diatas tidak gramatikal karena “mass
transfer” dan “distillation” tidak dicetak miring. Keduanya merupakan istilah asing yang harus dicetak miring pada penggunaan dalam kalimat.
- Seharusnya kalimat tersebut ditambahkan keterangan gambar agar lebih mudah dipahami.
- Hasil pembenaran kalimat : Gambar 1.1 Sistem mass transfer pada membran distillation.