Analisa Objek Wisata Agro Wonosari

download Analisa Objek Wisata Agro Wonosari

of 24

Transcript of Analisa Objek Wisata Agro Wonosari

ANALISA OBJEK WISATA AGRO WONOSARI (WAW) KECAMATAN SINGOSARI KABUPATEN MALANG

LAPORAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Geografi Pariwisata yang dibina oleh Ir. Juarti

Oleh Septia Kusumaningrum Neilna Yuli Ekasari Bandi Saiful Bahri Hafidah Ainur Rahmi Usnul Khotimah Robith Hasby Rahmana Rosita Tri Rahayu 209821420925 209821420933 209821420934 209821423489 209821423494 209821423496 209821423500

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN GEOGRAFI April 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian dengan judul ANALISA OBJEK WISATA AGRO WONOSARI (WAW) KECAMATAN SINGOSARI KABUPATEN MALANG tepat waktu. Dalam penulisan laporan penelitian ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Drs. Ach. Amirudin, M.Pd, selaku ketua jurusan Geografi, yang telah memberikan semangat dan dukungannya. 2. Ir. Juarti yang telah memberikan pengarahan, motivasi, dan masukan yang membangun bagi kelancaran penulisan laporan penelitian ini. 3. Teman-teman geografi angkatan 2009. Terima kasih atas segala kekompakan dan semangatnya. 4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu di sini. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah Bapak/Ibu dan teman teman berikan. Penulis yakin bahwa tidak ada manusia yang sempurna, oleh sebab itu kritikan yang bersifat membangun akan penulis terima dengan segala ketulusan hati. Harapan penulis semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membacanya.

Malang, 18 April 2012

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

a. Gambaran Umun Objek Wisata Kebun Wonosari terbentang mulai dari batas kawasan hutan Perhutani sampai dengan Afdeling Gebuk Lor dengan posisi geografis 074917.6 LS 1123836 BT. Wisata Agro Wonosari terletak di Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Berjarak 30 kilometer utara dari Kota Malang dan 80 kilometer arah selatan Kota Surabaya. Di bagian utara, kawasan Kebun Wonosari dibatasi oleh Afdeling Gebuk Lor, sebelah barat dibatasi oleh kawasan hutan Perhutani, sedangkan sebelah selatan dan timur oleh lahan pertanian penduduk. Secara administratif WAW termasuk dalam wilayah dua kecamatan yaitu Kecamatan Singosari dan Lawang, Kabupaten Malang. Secara umum kawasan Kebun Wonosari mempunyai luas 370,3 hektar dengan komposisi tanaman teh 316,24 Ha (85,4%), tanaman mahoni 8,7 Ha (2,35%), tanaman apel 0,75 Ha (0,2%), kebun induk 1 Ha (0,27%), emplasmen 9,24 Ha (2,5%), pengembangan wisata agro 0,86 Ha (0,23%) serta jalan, curah sungai makam, dll 33,5 Ha (9,05%). Kawasan kebun sebenarnya sudah terbagi oleh alam kedalam beberapa area dengan lokasi curah sungai di tengah kawasan. Hal ini merupakan pembatas aktivitas yang efektif sehingga zonasi mudah dilakukan. Untuk menjangkaunya, bisa ditempuh lebih kurang dua jam perjalanan dari Bandara Udara Internasional Juanda Surabaya. Kawasan ini terletak di lereng gunung Arjuna, sehingga pada waktu pagi hari kita dapat melihat keindahan alam pegunungan dengan panorama kota Lawang dan Singosari. Wisata Agro Wonosari ini telah dikenal oleh masyarakat di Kabupaten Malang, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang dan Surabaya. Pada setiap akhir pekan cukup banyak pengunjung yang datang. Kebun Teh Wonosari tetap jadi andalan.

Perkebunan teh ini dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) memiliki luas 1.144,31 hektare yang terbagi atas tiga bagian perkebunan yaitu: kebun Wonosari seluas 370,31 hektare di Desa Toyomarto Kecamatan Singosari, kebun Gebug Lor seluas 344,11 hektare di Desa Wonorejo Kecamatan Lawang, dan kebun Raden Agung seluas 429,89 hektare di Desa Ambal-Ambil Kecamatan Kejayan. Secara geografis, perkebunan ini berada pada ketinggian 950-1250 meter dari permukaan laut (dpl), dengan temperatur udara 19-26 derajat celcius. Memiliki kelembaban udara pada waktu siang hari antara 60-20 persen dan 80-90 persen pada waktu malam hari. 1. Fisik Lingkungan Kondisi topografi di kawasan studi dan sekitarnya sangat beragam, artinya memiliki kemiringan yang bervariasi mulai dari kemiringan kelas rendah sampai tinggi. Dominasi tingkat kelerangan pada tapak diantara kelas kemiringan 2 (3-8%) dan kelas 3 (8-15%), selebihnya termasuk kelas 4, 5 dan 6 (15-60%). Kawasan emplasemen termasuk pada kelas kemiringan 2, dimana keragaman aktivitas tinggi masih dapat dilakukan. Kawasan kebun wonosari mempunyai ketinggian mulai 905m sampai 1050 meter diatas permukaan laut, sedangkan kawasan emplasemen menempati area dengan ketinggian antara 905m 935m.

Tabel 1.1 memperlihatkan analisis fisik lingkungan dan sintesa pada kawasan WAW N o 1 Unsur Fisik Analisa Sintesa

Lingkungan Iklim a. b. c. Hujan Angin Petir Basah Terkadang kecepatan tinggi a. Diusahakan untuk mengurangi area

terbuka melalui rencana kanopi berseling dengan bentukan hijauan dan artifisial (bangunan) pada jalur pedestrian dan tempat pemberhentian b. Perencanaan waktu aktivitas rekreasi dan wisata berdasar kondisi iklim c. Perlu diperhatikan karena mempengaruhi aktivitas rekreasi, bentukan hijauan akan dapat digunakan sebagai pemecah angin

d. Perlu pengamanan berupa penangkal petir terutama pada area rekreasi 2 Tanah Geologi dan Pada kawasan peresapan air Profil tanah tipis, batuan kompak dan keras 3 Topografi Beragam kelerengan a. Penggunaan bahan/material bangunan

yang memungkinkan air masuk dalam tanah b. Pengembangan kawasan yang

memungkinkan struktur tinggi dan berat Pengembangan aktivitas intensif atau aktif pada area relatif datar, dan pada kemiringan tinggi yang tidak banyak fungsi produksi teh di manfaatkan untuk fasilitas petualangan.

4

Hidrologi

Debit terjadi

air

kecil, a. Meningkatkan usaha konservasi air yang tepat terutama pada kawasan atas dan didalam tapak (khususnya area curah) b. Mencari kemungkinan adanya sumber air baru, terutama pada kawasan curah.

penurunan akibat

kapasitas penebangan

hutan diatas lokasi

2. Vegetasi Kawasan WAW menitikberatkan pada hamparan vegetasi teh (Camellia sinensis) sebagai daya tarik utama pengunjung. Untuk menunjang tampilan vegetasi yang maksimal diperlukan upaya budidaya yang intensif, sehingga pengembangan kebun sebagai wisata agro harus tidak mengurangi intensifitas kegiatan budidaya. Upaya memaksimalkan aktivitas yang berhubungan dengan tanaman teh merupakan strategi penting dalam pengembangan ini. Untuk mengurangi dampak negatif secara ekologis, maka pada area tertentu (non produksi teh) keragaman vegetasi perlu diperbanyak termasuk peningkatan jumlah vegetasi dengan fungsi diluar produksi teh seperti fungsi estetis, edukasi, konservasi tanah-air, preservasi, pemecah angin, peneduh dan lainnya (Baskara, 1998). Area yang paling potensial untuk penyeimbang ekologis ini adalah kawasan curah. Kegiatan konservasi air dan tanah perlu pengenalan bentuk tapak WAW yang beragam kelerengannya. Salah satu upaya konservasi air dan tanah adalah memaksimalkan peresapan air hujan kedalam tanah sehingga aliran permukaan tidak

terjadi. Air hujan selalu mengalir dari tempat tinggi (bukit-area produksi teh) menuju ketempat rendah (curah) sehingga area curah perlu dikembangkan sebagai kawasan konservasi air dan tanah. Fauna

b. Daya Tarik Objek Wisata Pesona yang dapat ditemukan di wana wisata ini adalah hamparan hijau perkebunan teh dengan pohon mahoninya yang rindang, serta pabrik produksi Teh Rolas yang dapat dilihat langsung oleh para pengunjung, fasilitas lengkap rekreasi, dan sarana penginapan beserta fasilitas outbond yang diberikan. Selain perkebunan teh yang menghampar, daya tarik lain wisata agro kebun teh ini adalah pengelolaan teh yang bahan bakunya langsung diambil dari perkebunan itu sendiri. Produk yang dihasilkan bernama Teh Rolas. Dari sini pengunjung tidak hanya sekedar menikmati seduhan daun teh, melainkan juga bisa melakukan kunjungan langsung ke pabrik pembuatan. Di dalam pabrik ini pengunjung dapat melihat proses pembuatan teh, mulai dari pemetikan pucuk daun teh hingga proses fermentasinya. Selain itu pihak pengelola juga menawarkan beberapa fasilitas rekreasi yang mengasikkan bagi pengunjung. Antara lain kolam renang hangat dengan tiket masuk Rp 10 ribu per orang, kebun binatang mini, depot Rolas, swalayan, aula Santoon & Java Cocoa, wartel, rumah hiburan musik electone dan band, kesenian daerah, lokasi oubond, penginapan, dan taman bermain untuk anda yang membawa anak-anak. Sedangkan bagi para pengunjung yang ingin berkeliling melihat pemandangan perkebunan teh, pihak pengelola juga menyediakan fasilitas penyewaan kereta kelinci dan berkuda. Daya tarik wisata pada tempat ini antara lain: kebun dan pengolahan Teh, wisata edukasi teh, panorama, klimat. Obyek Pendukungnya antara lain: hotel, kolam renang, aula, outbond, wahana rekreasi. Sumber daya visual potensial yang terdapat di kawasan WAW berasal dari lansekap yang meliputi landform (puncak Gunung Arjuno serta jajaran punggung bukit dan curah), land cover (tanaman teh, hutan Perhutani dan area pertanian dataran tinggi), dan elemen pembentuknya (flora, fauna) dengan penilaian terhadap daya tarik, arti, keunikan dan perilakunya. Kegiatan

rekreasi maupun wisata oleh pengunjung dalam WAW bukan untuk memuaskan pengunjung saja tetapi juga meningkatkan apresiasi mereka terhadap alam (terutama perkebunan teh) dengan pendekatan unsur kesenangan (rekreasional). Keberadaan tanaman teh dan lingkungan yang dibentuknya merupakan daya tarik kawasan Kebun Wonosari.

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Objek Tabel 2.1 Hasil analisis objek wisata No Komponen Atraksi alam 1 Peninggalan sej. Jumlah 1 Keterangan Bangunan candi yang terdapat di dekat portal pintu keluar yang letaknya agak ke dalam masuk dalam kawsan kebun teh, sehingga tidak terlihat Tidak ada upacara adat di daerah Wisata Agro Wonosari Kesenian di kawasan ini tidak ada yang menonjol Minat khusunya ada di peracikna teh Kondisi jalan mulus dari jalur utama Malang-Surabaya, namun mulai ke atas mendekati daerah perkebunan banyak ditemukan jalan yangberlubang Transportasi mudah dilalui dengan kendaraan apa saja. Jika ingin naik len bisa naik len SLKW yang langsung turun di perkebunan teh Terdapat di setiap pertigaan dan perempatan jalan Terdiri dari wisama dan rumah perkebunan teh Rumah makan milik pengelola ada satu berupa restoran dan swalayan. Selain

Upacara adat Kesenian Minat khusus

-

2

Aksesibilitas Kondisi jalan

Sarana transportasi

Papan Penunjuk

5

3

Amenitas Akomodasi

22

RM/warung

TIC Jasa angkutan Jasa komunikasi Penerangan

1 1

itu juga banyak warungwarung Ada satu yang terletak disamping pabrik teh Len SLKW Wifi

Air bersih Pos keamanan Poliklinik/kesehatan Jasa pemandu Papan objek Keterangan

Lebih dari 100 5 1 2 2

Banyak terdapat penerangan

Tidak bisa dihitung Namun yang berfungsi hanya 4. Hanya ada satu Terdiri dari laki-laki semua Terdapat di dalam kawasan kebun teh

4

Aktivitas Wisatawan

Penduduk

Ribuan pada hari libur, ratusan pada hari biasa Beberapa bekerja di perkebunan teh dan warung. Ada juga yang menjual benalu teh Milik BUMN

5

Pengelola Pemerintah

Swasta/yayasan perorangan

Sumber: Wawancara dan pengamatan di sekitar lokasi Wisata Agro Wonosari (WAW)

1. Atraksi Agrowisata Wonosari merupakan obyek dengan fokus atraksi sebagai berikut. Pertama, letak lokasi di daerah pegunungan sehingga mempunyai pemandangan alam yang indah dan spesifik, serta memiliki hawa sejuk, bersih, dan segar. Kedua, aktivitas perkebunan merupakan daya tarik wisata tersediri karena memiliki ciri khas

berupa aktivitas yang berbeda dengan perkebunan lainnya (aktifitas petik teh, olah raga, pengeringan di pabrik, sampai pengemasan). Ketiga, Setting daerah perkebunan yang masih dipertahankan seperti semula merupakan daya tarik bagi wisatawan. Keempat, nilai historis perkebunan Wonosari bagi wisatawan mancanegara (Wisman) khususnya Belanda. 2. Aksesibilitas a. Kondisi Jalan Medan jalan untuk menuju kawasan wisata ini beragam. Medan dari MalangLawang masih landai, namun medan dari Lawang-Wonosari lumayan menanjak dan banyak tikungan. Kondisi jalan beraspal mulus dari jalan utama Malang-Surabaya, namun ketika ssudah mulai ke atas jalan sudah mulai menyempit dan banyak jalan yang rusak. Kerusakan jalan ini disebabkan oleh berbagi faktor antara lain: banyaknya kendaraan besar yang melintas, banyaknya masyarakat yang memanfaatkan jalan menuju Wonosari sebagai jalan umum karena untuk menuju ke Wonosari dari arah Lawang hanya tersedia satu jalur. b. Sarana Transportasi Agrowisata Kebun Teh Wonosari terletak 6 km dari Lawang, 30 km dari Malang dan sekitar 80 km dari Surabaya. Dari berbagai kota bisa ditempuh melalui jalan darat baik dengan kendaraan umum (bis, colt, taxi, kereta api) maupun kendaraan pribadi. Apabila naik bus dari Malang ataupun dari Surabaya berhenti di pertigaan SDN V Lawang, lalu bisa naik angkot (angkutan kota) menuju lawangWonosari hingga sampai di perkebunan. Ongkos untuk menuju tempat wisata ini juga cukup terjangkau. Dari Jalan Raya Malang-Surabaya hanya dibutuhkan sekitar 20 menit untuk menuju kawasan ini. Namun, jika tidak membawa kendaraan pribadi, bisa juga dengan mudah menuju ke tempat wisata ini. Rutenya turun di depan Pasar Lawang kemudian naik mikrolet jalur SLKW, mikrolet ini langsung menuju Wonosari. Jika naik kereta api, dapat berhenti di Stasiun Lawang lalu diteruskan dengan naik angkutan umum. c. Papan Penunjuk

Rambu-rambu menuju daerah wisata banyak terdapat hampir disetiap pertigaan dan perempatan. Rambu-rambu ini dapat memudahkan wisatawan untuk menuju lokasi wisata agro wonosari karena petunjuk arahnya jelas dan mudah dibaca. 3. Amenitas a. Akomodasi Fasilitas akomodasi yang terdapat di kawasan wisata WAW terdapat 22 wisma, yaitu: Wisma Kakao, Wisma Camelia, Wisma Fanning, Wisma Tea, Wisma Elaeis, Wisma Sinamon, Wisma Lambahu, Wisma Ceiba, Wisam Coffe, Wisma Asamica 1, Wisma Asamica 2, Wisma Sinensis 1, Wisma Sinensis 2, Wisma Kartika 1, Wisma Kartika 2, Wisma Kartika 3, Rumah Perkebunan 1, Rumah Perkebunan 2, Wisma Agave, Wisam Rolas, Hevea Room, dan Tenera room. Harga wisma relatif terjangkau untuk masyarakat. b. Rumah Makan/ Warung Rumah makan atau warung banyak terdapat di kawasan wisata ini, baik yang dikelola oleh pihak wisata maupun masyarakat sekitar. Dari pihak pengelola terdapat restoran dan toko swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dan kerajinan tangan khas Wisata Agro Wonosari. Untuk masyarakatnya sendiri disediakan tempat di sebelah selatan dekat kolam renang. Harga untuk makanan juga terjangkau sehingga dengan adanya fasilitas ini pengunjung tidak kesulitan mencarai makanan. c. TIC Untuk pusat informasi di Wisata Agro Wonosari terdapat di depan Pabrik teh Rolas Tea. Kantor ini beroberasi pada hari aktif kerja karena pengelola merupakan pegawai BUMN. Adanya pusat informasi ini memberikan kemudahan kepada pengunjung dalam negeri maupun luar negeri. Pusat informasi kebun teh ini menjadi satu dengan kantor AGRD. Meskipun tempatnya tidak terlalu luas namun sudah dilengkapi dengan area wifi dan teknologi yang modern. d. Jasa Angkutan Dari Pasar Lawang bisa naik mikrolet jalur SLKW, mikrolet ini langsung menuju Wonosari. Jika naik kereta api, dapat berhenti di Stasiun Lawang lalu diteruskan dengan naik angkutan umum.

e. Jasa Komunikasi Jasa komunikasi sudah sangat maju. Seluruh area wisata bisa dijangkau dengan fasilitas wifi . Sinyal telpon seluler juga sangat mudah, sehingga jika wisatawan berkunjung ke daerah ini tidak akan mengalami isolisasi dari dunia luar. f. Penerangan Penerangan yang terdapat di Kebun Teh Wonosari tersebar di sepanjang jalan mulai dari jalan masuk hingga jalan keluar. Selain itu, penerangan juga terdapat di taman-taman serta bangunan yang terdapat di sekitar Kebun Teh Wonosari meliputi kantor, kantin, pabrik pengolahan teh, penginapan, rumah dinas pekerja, dll Jika dihitung jumlah penerangan yang ada, diperkirakan lebih dari 100 lampu. g. Air Bersih Air yang terdapat di kawasan Kebun Teh Wonosari berasal dari air tanah yang kemudian ditampung dan dialirkan di beberapa tempat di sekitar Kebun Teh Wonosari tersebut seperti di tempat ibadah, toilet, kantin, pabrik pengolahan teh, penginapan, rumah dinas pekerja, dll. Air bersih ini selalu tersedia dan tidak pernah terjadi krisis air. Hal ini karena masyarakat yang berada di sekitar Kebun Teh Wonosari memiliki disiplin tinggi dalam penggunaan air. Pengunjung pun dituntut untuk mengunakan air seperlunya yang ditandai dengan adanya poster di setiap tempat. h. Pos Keamanan Pos keamanan yang terdapat di Kebun Teh Wonosari ini berjumlah 5 buah yang tersebar antara lain di pintu masuk, pintu keluar, taman, di depan pabrik, serta di depan kantor informasi Kebun Teh Wonosari. Dari lima pos keamanan tersebut, terdapat 1 pos keamanan yang tidak berfungsi. Hal ini dilihat dari kondisi fisik pos tersebut yang sudah tidak layak untuk digunakan. i. Poliklinik/kesehatan Poliklinik yang terdapat di Kebun Teh Wonosari ini berada di sekitar rumah dinas pekerja. Poliklinik ini berfungsi untuk pelayanan kesehatan di area wisata agro wonosari. Jadi jika ada pengunjung ataupun pengelola yang sakit maka dapat langsung berobat ke poliklinik di wonosari tersebut

j. Jasa Pemandu Jasa pembantu ini merupakan seseorang yang bertugas untuk mengantar wisatawan berkeliling di wisata agro wonosari. Jika wisatawan menginginkan pemandu untuk berkeliling ke perkebunan, maka dapat menghubungi bagian kantor untuk mengadakan jasa pemandu. Bagi wisatawan asing maupun domestik yang kurang tahu seluk beluk wisata agro ini, lebih baik menggunakan jasa pemandu untuk berwisata di perkebunan ini. k. Papan Keterangan Objek Papan keterangan objek pada wisata agro wonosari ini terdapat di beberapa tempat. Papan keterangan objek tersebut sudah menunjukkan secara rinci mengenai objek yang akan dituju. Misalnya papan keterangan objek ke kolam renang, maka papan tersebut berisi kolam renang dan diberi tanda anak panah. Papan keterangan objek ini dapat membantu wisatawan yang tidak menggunakan jasa pengunjung untuk berkeliling ke wisata agro wonosari sehingga wisatawan tidak tersesat. 4. Aktivitas a. Wisatawan Pengunjung Wisata Agro Wonosari secara umum dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu pengunjung yang berekreasi dan yang berwisata (wisatawan). Kunjungan WAW pada hari libur, minggu dan sabtu terdapat begitu banyak aktivitas rekreasi dan wisata (dengan jumlah pengunjung perhari sekitar 3000-5000 pengunjung), dan disaat lain menjadi sangat sedikit (hari biasa). Untuk memperoleh peningkatan dan efisiensi kegiatan wisata, penerapan strategi pengelolaan wisata berdasar pasar, perubahan fisik lokasi serta diversifikasi kegiatan menjadi alternatif pengembangan untuk lebih meningkatkan lagi pendapatan perusahaan dari sektor ini. Secara umum pengunjung Wisata Agro dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori diantaranya tingkat pendidikan, umur dan penghasilan. Berdasarkan wawancara dan pengamatan lapang, sebagian besar pengunjung merupakan pengunjung secara berkelompok, baik dari perusahaan, sekolah-sekolah, maupun perkumpulan anak muda dan keluarga. Segmen wisata kelompok ini melakukan kegiatan konvensi, pertemuan asosiasi, pertemuan perusahaan, pertemuan keluarga

besar, serta kelompok dari organisasi sosial, militer, pendidikan, keagamaan, dan persaudaraan. Masing-masing kelompok mempunyai karakteristik kegiatan serta daya beli terhadap produk wisata yang ditawarkan b. Penduduk Pengembangan suatu kawasan wisata tidak lepas dari peran serta masyarakat sekitarnya. Masyarakat sekitar Kebun Wonosari sebagian besar berprofesi sebagai petani, peternak dan buruh, baik dari usaha pertanian masyarakat sendiri, maupun pertanian yang berhubungan dengan Kebun Wonosari. Selain sektor pertanian juga terdapat kegiatan penambangan batu gunung untuk suplai kegiatan properti di wilayah Malang dan sekitarnya. Pengenalan potensi wilayah baik alam maupun masyarakatnya akan dapat memberikan hasil maksimal untuk menerapkan konsep pengembangan. Bentuk bangunan dengan konsep alam pertanian (perkebunan) akan dapat memberikan image keindahan alam dalam benak pengunjung ditunjang dengan aktivitas masyarakat sekitar di sektor pertanian dengan produk-produk pertanian disepanjang jalan menuju wisata agro. 5. Pengelola Pengelolaan WAW selama ini mengikuti struktur organisasi Kebun Wonosari dengan dipimpin seorang sinder yang bertanggung jawab terhadap Administratur Kebun. Tenaga kerja WAW merupakan tenaga kerja yang bersumber dari organisasi kebun sehingga hampir sebagian besar telah terbiasa dengan pola pikir produksi kebun. Pengelolaan bisnis produksi teh dan bisnis pariwisata mempunyai beberapa perbedaan besar meskipun sistem/ilmu pengelolaanya didasarkan dengan teori yang sama. Pengelolaan bisnis wisata termasuk bisnis jasa yang berhubungan dengan banyak orang dengan karakter dan latar belakang yang berbeda-beda. Bidang jasa wisata bersifat tidak berujud, tidak dapat dipisah-pisahkan, selalu berubah-ubah, dan tidak dapat disimpan. Sedangkan sifat bisnis produksi teh justru sebaliknya, dimana produknya nyata dan selalu sama, bisa dipisah antara berdasar jenis kualitas, serta bila harga pasar rendah produk masih bisa disimpan untuk dijual kembali dimasa mendatang. Perbedaan sifat bisnis diatas dapat diatasi apabila pendekatan yang dilakukan organisasi WAW juga berbeda. Apabila dalam produksi pendekatan ilmu

pasti begitu menonjol maka untuk mencapai keberhasilan di bidang jasa wisata maka ilmu sosial harus lebih diutamakan karena pengunjung menjadi tolak ukur semua kegiatan pemasaran wisata. Upaya merubah pendekatan dilakukan sampai pola tingkah laku karyawan, oleh karena itu apabila usaha perekrutan tenaga kerja berlatar belakang pendidikan pariwisata tidak dapat dilakukan maka kegiatan-kegiatan pelatihan harus sering dilakukan kepada karyawan WAW.

6. Skoring HasilPenilaian (Skoring) terhadap komponen ODTW Objek/atraksi Kategori wisata atraksi Aksesibilitas Skor perkomponen Amenitas Aktivitas wisatawan 3 Skor total

Aktivitas Usaha 2

WAW

B (2)

3

3

10

Keterangan: 1. Kategori Objek/atraksi A: berkembang (nilai 1) B: cukup berkembang (nilai 2) C: potensial (nilai 3) 2. Kategori aksesibilitas 1 : kurang 2 : cukup 3 : baik 3. Kategori aktivitas wisatawan 1 : kurang 2 : cukup 3 : baik 4. Kategori amenitas 1 2 : kurang : cukup

3

: baik

5. Kategori aktivitas usaha 1 : tidak/belum memberi kontribusi ekonomi pada penduduk 2 : kurang memberi kontribusi ekonomi pada penduduk 3 : memberi kontribusi ekonomi pada penduduk

Kriteria penilaian: Menggunakan 3 kelas: Interval 15 : 3 = 5Interval 14 58 9 - 12 13 - 16 Kategori Kurang Berpotensi Cukup Berpotensi Berpotensi Sangat Berpotensi

;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; B. Prospek Pengembangan Pengembangan aktivitas yang berhubungan dengan teh menjadi sangat penting pada kawasan ini sehingga pengembangan diharapkan tepat sasaran. Dari segi estetika, kebun teh mempunyai bentuk yang indah dan memberikan suasana nyaman, ditunjang dengan hawa pegunungan yang dingin dan sejuk merupakan pemandangan yang akan memberikan daya tarik tersendiri. Beberapa aktivitas yang dapat terapkan dari kegiatan tentang teh diantaranya:No 1 Tahapan produksi Teh Tanaman teh kebonsari Aktivitas Tea Walk Sepeda teh Memetik daun Piknik Eksklusif Kunjungan Offroad Detail Konsep Sintesa Aktivitas ini memberikan pengalaman pemandangan menarik disamping berolah raga jalan kaki Dengan fasilitas sepeda tandem atau sendiri melakukan acara santai sambil berolah raga di kebun teh Pengalaman memetik daun teh sendiri akan memberikan pengalaman dan pengetahuan yang tidak didapatkan ditempat lain. Dokumentasi foto dengan perlengkapan pemetik teh akan menjadi kenangan yang tidak

2

Pucuk teh masuk pabrik

terlupakan. Kunjungan kebun khusus dengan naik mobil didampingi pemandu dan beberapa karyawan untuk menikmati hidangan di tempat terpencil dengan Film proses pemandangan luar biasa. Kendaraan produksi teh safari, tempat duduk tingkat dua Khusus pengunjung yang berjiwa petualang, disediakan rute khusus untuk menikmati pemandangan alam dengan perpaduan olah raga Offroad. Didampingi pemandu Dengan menaiki menara pandang dengan tinggi 25 meter/lebih akan melihat hampir seluruh kawasan kebun teh juga aktivitas petik teh. Ditunjang fasilitas teropong akan terlihat satwa alami yang hadir disekitar kebun. Sebelum kunjungan ke kawasan agrowisata, pengunjung diperkenankan melihat beberapa tayangan film tentang teh, mulai pemetikan, pengolahan produksi teh pabrik, wisata agro, dll. Film ini untuk membangun image dan menggugah ingin tahu disamping sarana edukasi Kunjungan Proses dari pucuk sampai siap saji Pabrik dengan semua hasil diterangkan oleh pemandu saat datang langsung di Minum Teh pabrik. Diharapkan interaksi terjadi karena pengetahuan awal terbentuk dari film Semua pengunjung Wisata agro HARUS merasakan produk teh wonosari. Biaya gratis, tapi tiket masuk naik seharga produksi satu gelas teh. Aktifitas ini untuk mengarahkan pengunjung Pengamatan kebun & satwa liar Rasa macam produk teh dan cara seduh Promosi produkteh wisata argo Pengetahuan seduh teh yang benar dan merasakan rasa bermacam teh akan memberikan pengalaman luar biasa. Sebagai kenangan, dapat beli film khusus seduh teh dan cara olah/minum teh dari Indonesia maupun seluruh dunia Divisi khusus promosi terdiri dari profesional yang dididik mengetahui seluk beluk teh terutama rasa dan cara menyajian. Atraksi ini tidak harus di kebun tetapi dapat di panggil keluar wisata agro. Selain itu juga dapat

3

Teh menjadi produk saji

dan

membuka kursus pelayanan teh. Sumber : Survei Pengunjung WAW, 2004

Prospek pengembangan yang mungkin bisa dilakukan untuk memajukan Wisata Agro Wonosari (WAW) 1. Membangun restoran/katin, untuk menghindar ikesulitan tamu untuk mencari makanan dan minuman dalam keadaan mendadak di luar pemesanan sebelumnya. Oleh sebab itu, dibutuhkan penataan, pengeloalaan, dana dan tenaga khusus yang sesuai dengan bidangnya. 2. Membenahi keberadaan souvenir shop yang dinilai kurang luas, efektif dan bervariasi, sehingga berkesan kurang diperhatikan serta ditangani dan dikelola dengan sungguh-sungguh dan profesional. Dengan ditingkatkannya mutu dan jenis souvenir yang dijual, maka minat beli wisatawan meningkat pula. Ruang souvenir shop perlu diperluas karena menunjang kenyamanan wisatawan dan memungkinkan sustu rombongan wisatawan untuk melihat-lihat dan memilih barang/souvenir tersebut dengan leluasa tanpa harus antri panjang ataupun berdesak-desakan. Perlu pula pengaturan dan pencantuman jadwal buka dan tutup souvenir shop yang jelas, sehingga menghindarkan keraguan wisatawan yang ingin melihat-lihat ataupun berbelanja. 3. Melengkapi sarana/fasilitas yang masih kurang, dengan membangun kolam renang. Sarana ini sangat bermanfaat terutama bagi wisatawan yang datang bersama sanak keluarga dan anak-anaknya, serta berpengaruh cukup besar untuk menambah kenyamanan liburan para wisatawan yang berkaitan dengan meningkatkan minat berkunjung maupun menginap. 4. Mengadakan kerjasama secara formal dengan agen-agen perjalanan, hotel-hotel dan obyek wisata lain yakni dengan cara ikatan bisnis, seperti pembagian keuntungan atau komisi. Kerjasama semacam ini lebih menjamin terwujudnya transaksi dan penjualan produk, selain itu dapat berlangsung secara berkesinambungan dan kita dapat saling mempromosikan, baik perihal hotel, agen perjalanan dan obyek wisata yang bersangkutan, sehingga saling menguntungkan dan meningkatkan grafik kunjungan wisatawan yang tidak

hanya seight seeing saja, melainkan juga untuk menginap/bermalam. Untuk mewujudkan semua itu, dituntut bagian Pemasarannya harus pandai melobi pihak agen perjalanan agar wisatawan tetap dialokasikan ke obyek wisatabya ini, sebab agen perjalanan tidak hanya bekerjasama dengan satu obyek wisata saja. 5. Mengadakan kerjasama dengan agen perjalanan wisata lain untuk memasukkan Wisata Agro Kebun Wonosari pada paket perjalanannya, mengingat posisi kebun Wonosari yang berada pada jalur strategis Surabaya-Malang-Bali dan juga bertetangga dengan objek wisata terkenal lainnya seperti Gunung Bromo dan Tretes. 6. Mencoba untuk menarik para investor untuk bekerjasama dalam mempercepat kemajuan Wisatawan Agro Kebun Teh Wonosari ini, yang bisa ditempuh dengan cara penanaman modal dan pembagian hasil usaha. Hal ini dapat bersifat sementara ataupun berkesinambungan. Dengan demikian masalah dana menjadi lebih ringan untuk diatasi. 7. Pengupayaan melalui media cetak, baik berupa koran maupun majalah. Adapun jangkauan penyebaran koran dan majalah sangat luas dan relatif merata. Disamping itu, koran dan majalah dapat dibeli dan diperoleh dengan mudah dimana-mana oleh masyarakat pada umumnya, dan dapat menyampaikan informasi dengan mudah pada konsumen yang biasanya sukar dihubungi atau ditemui secara langsung. Oleh sebab itu, iklan yang diinformasikan melalui media cetak harus dilakukan. Dilakukan berkali-kali karena bila tidak demikian, akan mudah terlupakan oleh pembacanya 8. Pengupayaan melalui penyebaran brosur/pamflet ke Biro-biro perjalanan Wisata (BPW), hotel, pusat-pusat informasi kepariwisataan dan tempat-tempat umum strategis lainnya seperti toko-toko buku. Dengan demikian para wisatawan dapat memperoleh informasi mengenai keberadaan, sarana dan fasilitas layanan kebun Wonosari tanpa perlu langsung kelokasi. Mengingat hal ini, brosur harus dikemas dengan menarik dan informatif, yakni dengan penataan tulisan, gambar dan warna yang jelas dan memikat.

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan

b. Saran 1. Pengelola

DAFTAR RUJUKAN

LAMPIRAN

Gambar Peta lokasi Wisata Agro Wonosari (WAW)

Gambar Poliklinik yang berada di dalam kawasan Wisata Agro Wonosari (WAW)

Gambar toilet umum yang berada di dalam kawasan Wisata Agro Wonosari (WAW)

Gambar bangunan tugu peninggalan sejarah yang terdapat di kebun teh dekat portal jalan keluar Wisata Agro Wonosari (WAW)

Gambar papan keterangan kebun teh di kawasan Wisata Agro Wonosari (WAW)

Gambar restoran di Wisma Rolas Wisata Agro Wonosari (WAW)

Gambar halaman depan Wisma Rolas

Gambar pabrik teh RolasTea

Gambar salah satu fasilitas yang disediakan Wonosari

Gambar saluran pembuangan air di sekitar kawasan kebun teh