ANALISA LONGSOR KAB Bima

download ANALISA LONGSOR KAB Bima

of 31

Transcript of ANALISA LONGSOR KAB Bima

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    1/31

    METODE PENYELIDIKAN

    Definisi Bencana, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang

    mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang

    disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia

    sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan

    lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

    Longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di

    Indonesia. Umumnya, gerakan massa melanda daerah perbukitan dan

    pegunungan dengan tingkat kelerengan curamsangat curam, terutama pada

    musim penghujan. !erusakan yang ditimbulkan oleh bencana tanah longsor ini

    secara langsung seperti fasilitas umum, konstruksi bangunan, lahan pertanian

    dan jalan. !erusakan secara tidak langsung dapat melumpuhkan kegiatanpembangunan, akti"itas ekonomi di daerah bencana dan sekitarnya, bahkan

    dapat menyebabkan kegiatan migrasi besarbesaran ke daerah yang lebih layak

    untuk dihuni.

    #etode yang digunakan dalam penelitian adalah pengamatan sepanjang

    lintasan dan pendeskripsian batuan langsung di lapangan yang berupa pengukuran

    penampang stratigrafi pada suatu lintasan yang dilalui, pendeskripsian litologi,

    pengukuran dan penafsiran struktur geologi, pengambilan sampel batuan,membuat catatan pada buku lapangan dan plotting data geologi hasil pengukuran

    ke atas peta topografi $peta dasar%, serta pembuatan profil yang ditunjang dengan

    analisa data sekunder yang berupa parameterparameter pengontrol dan pemicu

    terjadinya gerakan massa. &engamatan dan pengukuran parameter yang

    bersangkutan dengan gerakan massa, antara lain' pengukuran tinggi dan lebar

    longsoran, pengamatan arah longsoran, pengamatan asosiasi longsor dengan

    sekitarnya, pengukuran kemiringan bidang longsoran, pengukuran panjang dan

    lebar rekahan, serta pengamatan kondisi lereng. (asil dari pengukuran penampang

    stratigrafi dan pengukuran struktur geologi dapat menginterpretasi

    tektonostratigrafi yang terjadi pada objek utama yang dijadikan penelitian yaitu

    suatu singkapan batuan dari formasi tertentu yang berada pada suatu area

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    2/31

    tertentu. )ehingga nantinya akan mendapatkan suatu informasi geologi yang

    lengkap.

     Jenis-Jenis Gerakan Tanah

    *erakan tanah menurut +arnes $-%, dibagi berdasarkan mekanisme dan

    material dari gerakan tanah tersebut. #ekanisme gerakan tanah ialah jenis dari

    pergerakan tanahnya yaitu jatuhan $fall %, rebahan $topple%, longsoran $slide%,

    lamparan $spread % dan aliran $flow %. )edangkan, material gerakan tanah adalah

     jenis massa yang bergerak dengan mekanisme tersebut, yaitu batuan $rock %,

    puingpuing $debris% dan tanah $earth%. Dalam penamaannya, gerakan tanah

    menggunakan gabungan antara mekanisme dan material gerakan tanahnya.

    Berikut merupakan pengertian aspek terkait mengenai gerakan massa dan

     jenis gerakan massa menurut +arnes $-% dalam (ighland dan Bobrowsky

    $011% '

    • Batuan adalah massa yang keras, kuat dan utuh yang belum mengalami

    transportasi dari tempat aslinya.

    • 2anah adalah material penyusun longsoran 13 atau lebih merupakan

    partikel yang ukurannya kurang lebih 0mm atau tidak lebih dari ukuran

    pasir.

    • Lumpur adalah material penyusun longsoran 13 atau lebih merupakan

    partikel yang ukurannya kurang dari 1,14mm, hingga batas ukuran butir

    lanau.

    • #aterial rombakan adalah material penyusun longsoran yang terdiri dari

    campuran material dengan komposisi 0113 partikelnya berukuran lebih

    besar dari 0mm, dan sisanya kurang dari 0mm.

    2abel ..2abel yang menunjukkan klasifikasi gerakan tanah berdasarkan jenis gerakan dan jenismaterialnya.

     Jenis Gerakan Jenis Material

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    3/31

    Tanah  Batuan

    Dasar

    Soil

    Soildenganteksturkasar

    Soildenganteksturhalus

     Jatuhan  JatuhanBatuan

     JatuhanPuing

     Jatuhan Tanah

    RebahanRebahanBatuan

    RebahanPuing

    Rebahan Tanah

    Longsoran

     Translasi

    LongsoranBatuan

    LongsoranPuing

    Longsoran Tanah

    Rotasi

    AliranAliran

    BatuanAliranPuing

    Aliran Tanah

    SebaranSebaranBatuan

    SebaranPuing

    Sebarang Tanah

    Sumber: http://pubs.usgs.gov/fs/2004/3072/images/Table_opt.jpg (dengan modifikasi.

    !. 5ebahan $topple% adalah terpisahnya batuan atau tanah dari lereng curam

    yang kemudian ambruk dan terguling ke depan atau searah lereng.

    5ebahan terjadi akibat gra"itasi bumi, retakan pada batuan dan

    perlapisan batuan. 5ebahan ini umumnya terjadi pada massa batuan atau

    tanah yang "ertikal yang kemudian terguling dan rebah menjadi

    hori6ontal. &enyebab dan pemicu dari rebahan ini pada dasarnya sama

    dengan jatuhan. Berdasarkan material yang bergerak dengan mekanisme

    rebahan, gerakan tanah jenis ini di bagi menjadi rebahan batuan $ rock 

    topple%, rebahan puing $debris topple%, dan jatuhan tanah $earth topple%.

    ". 7atuhan $fall % adalah terpisahnya batuan atau tanah dari lereng curam

    yang kemudian terjatuh bebas atau menggelinding di sepanjang lereng.

    7atuhan terjadi akibat adanya retakan atau bidang perlapisan batuan yang

    dipicu oleh gra"itasi bumi, getaran misalnya gempa, pelapukan mekanik

    atau adanya erosi sungai. 7atuhan terjadi ketika material dalam kondisi

    kering atau dengan kata lain tidak ada peran air sebagai factor

    pemicunya. Berdasarkan material yang bergerak dengan mekasime

     jatuhan, gerakan tanah jenis ini di bagi menjadi jatuhan batuan $rock 

    fall %, jatuhan puing $debris fall %, dan jatuhan tanah $earth fall %.

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    4/31

    #. Longsoran $a"alanche% merupakan gerakan massa yang umumnya terjadi

    pada lereng sangat terjal pada gunungapi. 7enis a"alanche dapat

    mentransport material longsornya hingga beberapa kilometer. !ecepatan

    dari jenis gerakan massa ini sangat cepat. !ecepatannya dapat mencapai

    11 meter per detik.

    $. *elinciran $slide% adalah bergeraknya batuan atau tanah yang terjadi

    pada bagian permukaan dari suatu lereng yang tidak stabil dan

    memisahkannya dari bagian yang stabil di bawahnya. *elinciran ini

    umumnya terjadi akibat pengaruh morfologi dimana terdapat lereng

    curam yang tidak stabil secara tatanan geologi atau stratigrafinya dan

     juga dapat terjadi akibat ketidakstabilan dari material yang terdapat pada

    lereng itu sendiri. *elinciran ini dibagi menjadi 0 berdasarkan bidang

    gelincir dari material geologinya, yaitu *elinciran translasi dan *elinciran

    rotasi. *elinciran translasi yaitu gelinciran yang terjadi pada bidang

    gelincir yang datar dan sejajar dengan arah perlapisan batuannya atau

    bidang kestabilannya. *elinciran rotasi yaitu gelinciran yang terjadi pada

    bidang gelincir yang melengkung. Berdasarkan material yang bergerak

    dengan mekanisme longsoran, gerakan tanah jenis ini dibagi menjadi

    longsoran batuan $rock slide%, longsoran puing $debris debris%, dan

    longsoran tanah $earth slide%.

    %. 8liran $flow % adalah gerakan material geologi pada permukaan bumi yang

    berlangsung singkat yang menyerupai aliran cair yang pekat. *erakan

    tanah dengan mekanisme aliran ini dibagi menjadi beberapa jenis

    berdasarkan material yang terangkut. 7enisjenis gerakan aliran yang

    berdasarkan materialnya ini berbeda dengan jenis gerakan sebelumnya.

    8liran batuan adalah pergerakan batuan dasar yang juga ikut

    menggerakkan soil dan material lain yang berada di atasnya dikarenakan

    batuan dasar yang memiliki banyak rekahan atau pun kemiringan lapisan

    yang curam. 5untuhan batuan adalah gerakan fragmen batuan yang

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    5/31

    menyerupai aliran. Umumnya runtuhan batuan terjadi setelah jatuhan

    batuan ataupun longsoran batuan.

    8liran debris dan runtuhan debris yaitu aliran material geologi baik tanah

    ataupun batuan dan material organik yang jenuh dengan air.

    &erbedaannya, aliran debris lebih bergerak lambat dari pada runtuhan

    debris dan aliran debris terbatas pada alur liar atau sebuah lembah

    sungai sedangkan runtuhan debris tidak dibatasi pada alur liar maupun

    lembah sungai.

    8liran tanah dan aliran lumpur yaitu gerakan material sedimen yang

    berukuran sangat halus dan jenuh air yang memiliki kecepatan aliaran

    yang sangat lambat. &erbedaanya ialah aliran tanah memiliki material

    berukuran sangat halus atau lempung yang dominan, sedangkan aliranlumpur memiliki kandungan material tersebut sebanyak 9:13.

    7enis gerakan aliran yang terakhir adalah rayapan yaitu gerakan

    permukaan tanah yang mengandung banyak material lempung dan

    berlangsung dengan sangat perlahan. 5ayapan ditandai dengan batang

    pohon yang melengkung, pagar yang bergeser atau pun dinding rumah

    yang retak.

    &. &encaran lateral $lateral spreading% adalah material tanah atau batuan

    yang bergerak dengan cara perpindahan translasi pada bidang dengan

    kemiringan landai sampai datar. &ergerakan terjadi pada daerah dengan

    komposisi tanah/batuan yang lunak, yang terbebani oleh massa

    batuan/tanah di atasnya. &embebanan inilah yang menyebabkan lapisan

    tanah lunak tergencet dan mengembang kearah lateral.

    '. 5ayapan $creep% merupakan salah satu jenis gerakan massa aliran.

    &erbedaannya terletak pada kecepatan gerakannya. 7enis gerakan massa

    ini umumnya dijumpai di daerah dengan kemiringan landai hingga miring.

    !ecepatan jenis gerakan massa ini sangat lambat, umumnya dapat

    mencapai meter per 1 tahun. &emicu jenis gerakan massa ini antara

    lain adalah hujan, saluran air yang buruk atau tidak memenuhi standar.

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    6/31

    ;iriciri di lapangan yang dapat menjadi indikasi jenis gerakan massa ini

    antara lain adalah miringnya tumbuhan dan tiang listrik.

    *ambar .. 7enis gerakan massa topple $8%, fall $B%, a"alanche $;%, slide $D%, flow $

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    7/31

    !omposisi mineral menunjukkan jenis mineral dan komposisi pada batuan

    beku tersebut. tiga hal tersebut menentukan kekuatan, permeabilitas,

    kerentanan terhadap pelapukan kimia maupun fisika dan faktor lain yang

    mengganggu kestabilan lereng.

    a.0. )truktur pada batuan dan soil

    )truktur yang mempengaruhi kestabilan lereng antara lain' sikuen dan jenis

    perlapisan, perubahan litologi, bidang perlapisan, kekar, sesar, dan lipatan.

    !ondisi struktur batuann berbanding lurus dengan kerentanan terhadap resiko

    bencana. )emakin besar jumlah struktur yang berkembang, semakin besar

    pula resiko terjadi bencana.

    b. =aktor *eomorfologi

    =aktor pendukung utama dalam memprediksi terjadinya gerakan massa adalah

    sejarah kejadian yang ada. =aktor pendukung lain yaitu' kecuraman lereng

    yang berhubungan dengan material pembentuk lereng, dan faktor lereng, atau

    arah muka lereng dan lengkungan lereng. 2ingkat kemiringan lereng dilihat

    dari aspek persentase kemiringan lereng menurut klasifikasi +an ?uidam

    $-@%. &ola pengaliran juga dapat menjadi faktor pendukung. &ola pengaliran

    yang cenderung rapat, menunjukkan tingkat pelapukan batuan yang intensif,

    sehingga dapat menambah tingkat kerawanan.

    c. =aktor (idrologi dan !limatologi

    (al yang perlu diperhatikan mengenai hidrologi adalah sumber, pergerakan

    aliran, jumlah "olume air, dan tekanan air. Dalam kondisi normal, lereng

    dengan litologi tertentu juga harus ada air, tetapi harus stabil. Iklim berkaitan

    dengan proses pelapukan. !ondisi iklim akan mempengaruhi terbentuknya tipe

    soil yang akan menyebabkan tipe gerakan massa yang berbeda. ;ontohnya

    pada daerah dengan iklim tropis kecenderungan menyebabkan longsoran tipe

    luncuran dengan material soil, batuan, dan material organik.

    d. +egetasi

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    8/31

    +egetasi lereng dapat berdampak positif dan negatif terhadap kestabilan

    lereng. ;ontohnya pada akar. 8kar dapat mengurangi aliran permukaan dan

    meningkatkan kohesifitas soil, tetapi akar juga dapat menyebabkan rekahan

    pada lereng yang dapat memicu terjadinya geakan massa. !esalahan

    pemilihan "egetasi lereng juga dapat berakibat fatal. 8pabila massa "egetasi

    melebihi daya dukung lereng, maka dapat memperbesar potensi terjadinya

    gerakan massa.

    Berdasarkan faktorfaktor tersebut, maka kriteria kelas kerawanan longsor

    menurut )ubagio $011% yaitu '

    2abel .0. !riteria !elas !erawanan Longsor

    Ao !erawanan !riteria

    2idak5awan

    a% 7arang atau tidak pernah longsor, kecuali di sekitar

    tebing sungai

    b% 2opografi datar hingga landai bergelombang

    c% +egetasi agak rapat

    d% #aterial bukan lempung ataupun rombakan$talus%

    2 5awan a% 7arang terjadi longsor kecuali bila lerengnya

    b% 2opografi landai hingga sangat terjal

    c% +egetasi antara kurang hingga amat rapat

    d% Batuan penyusun lereng umumnya lapuk tebal

    )angat 5awan

     

    a% Dapat dan sering terjadi longsor

    b% 2opografi landai hingga sangat curam

    c% +egetasi antara kurang hingga sangat kurang

    d% Batuan penyusun lereng lapuk tebal dan rapuh

    e% ;urah hujan tinggi

     

    )umber ' )ubagio $011%

    1.5.2. Pemboboan !akor "aha#a $an Kerenanan Gerakan Tanah

    Dalam pembuatan peta kerawanan gerakan tanah, metode yang digunakan

    adalah menggunakan metode pembobotan dan metode tampalan $overlay % peta

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    9/31

    peta dasar yang sesuai dengan &edoman Umum &engkajian 5esiko Bencana oleh

    Badan Aasional &enanggulanan Bencana $BA&B%. #etode pembobotan dan metode

    tampalan ini merupakan metode semikuantitatif yaitu terdapat penilaian

    berdasarkan pengamatan deskriptif di lapangan $data kualitatif% yang kemudian

    digunakan untuk penentuan skor atau pembobotan $data kuantitatif% untuk

    membuat tingkatan parameter dalam pembuatan peta.

    Bahaya gerakan tanah adalah keadaan fisik, geologi dan hidrologi dari daerah

    penelitian yang berpengaruh terhadap peluang terjadinya gerakan tanah. =aktor

    faktor bahaya ini dibagi menjadi lima yaitu kelerengan daerah sebagai faktor fisik,

    tingkat pelapukan batuan atau tebal soil dan arah kemiringan lapisan sebagai faktor

    geologi, serta kerapatan alur liar dan curah hujan sebagai faktor hidrologi.

    =aktor fisik yaitu kelerengan daerah dibagi menjadi tiga kategori yaitukelerengan landai, sedang dan curam. !elerengan landai bernilai 1 o:o, kelerengan

    sedang bernilai 4o:o  dan kelerengan curam bernilai C:o. !elerengan

    mempengaruhi faktor bahaya karena semakin curam kelerengannya, maka akan

    semakin tinggi pengaruh grafitasi yang dapat memicu gerakan tanah.

    )alah satu faktor geologi yaitu tingkat pelapukan batuan ataupun tebal soil

    pada daerah penelitian. Batuan yang lapuk akan menjadi soil di atas batuan

    dasarnya dan batuan dengan tingkat pelapukan yang tinggi akan menghasilkan

    lapisan soil yang semakin tebal. !etebalan soil yang tergolong tipis berkisar antara

    1@ meter, ketebalan soil sedang berkisar antara 4 meter dan ketebalan soil yang

    tinggi mencapai C4 meter. !etebalan soil mempengaruhi banyaknya material

    geologi yang bergerak jika terjadi gerakan tanah. )emakin banyak material gerakan

    tanah yang terdapat di suatu tempat, maka akan semakin merusak sifat gerakan

    tanah jika terjadi di tempat itu.

    =aktor geologi lainnnya yaitu arah kemiringan lapisan batuan terhadap arah

    lereng. 8rah kemiringan lapisan dibagi menjadi @ kategori yaitu searah dengan

    lereng, serong terhadap lereng dan menyiku atau berlawanan dengan lereng. 8rah

    kemiringan lapisan yang searah dengan arah lereng akan meningkatkan potensi

    gerakan tanah ke arah lereng. )ehingga daerah yang memiliki arah perlapisan

    batuan yang searah dengan arah kelerengan daerah akan memiliki tingkat bahaya

    yang lebih tinggi.

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    10/31

    =aktor hidrologi yang menjadi pertimbangan adalah curah hujan. ;urah hujan

    yang diamati adalah trendnya dan intensitas hujan dari tahun ke tahun. 2rend atau

    perkembangan dari waktu ke waktu curah hujan ini akan digunakan untuk

    memprediksi curah hujan yang akan datang. 7ika curah hujan meningkat maka

    akan meningkatkan potensi gerakan tanah dan sebaliknya bila curah hujan

    menurun maka akan menurunakan potensi gerakan tanah. )elain itu, intensitas

    curah hujan juga diperhatikan apakan tergolong curah hujan rendah, curah hujan

    sedang atau pun curah hujan tinggi.

    =aktor hidrologi yang lain ialah adanya alur liar atau channel pada lereng

    bukit yang berupa torehan yang meyerupai sungai jika dialiri air. 8lur liar ini akan

    membelah lereng dan membentuk undakanundakan dengan kelerengan yang lebih

    curam dari kelerengan bukit itu sendiri. (al ini menyebabkan berubahnya stabilitaslereng yang dapat meningkatkan potensi gerakan tanah. )emakin tinggi kehadiran

    dari alur liar ini maka akan semakin mengganggu kestabilan lereng, sehingga

    semakin meningkatkan potensi gerakan tanah.

    2abel [email protected] pembobotan berdasarkan faktorfaktor bahaya gerakan tanah untuk 2ingkat Bahaya

    *erakan 2anah

    TingkatBahayaGerakanTanah

    TingkatBahayaRendah (Skor

    1)

    TingkatBahayaMenengah(Skor 2)

    TingkatBahaya Tinggi

    (Skor 3)

    Kelerengan 0 - 15 16 - 45 > 45

    Tebal Soil 0 - 3 meter 4 - 6 meter > 6 meter

    rahKe!iringan

    "a#isan

    Berlaananatau Tega!

    Lurus"en#erong Searah

    $urah %u&an Ren$ah "enengah  Tinggi

    Kera#atanlur "iar

     Jarang "enengah  Tinggi

    .

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    11/31

    &ada masingmasing titik pengamatan dilakukan pembobotan berdasarkan

    table diatas. )ehingga setiap titik pengamatan memiliki skor total dari berbagai

    faktor yang menjadi parameter bahaya gerakan tanah. )kor total dari pembobotan

    faktor bahaya gerakan tanah ini selanjutnya digunakan untuk menentukan tingkat

    bahaya gerakan tanah. &eta Bahaya *erakan 2anah dibuat berdasarkan 6onasi dari

    tingkat bahaya yang ditunjukkan pada setiap titik pengamatan. 8dapun kisaran

    skor untuk menentukan tingkat bahaya gerakan tanah adalah sebagai berikut'

    . )kor total : )angat 5endah

    0. )kor total 4 5endah

    @. )kor total - #enengah

    . )kor total 0: Bahaya

    !elima faktor tersebut adalah faktor yang mempengaruhi peluang terjadinya

    gerakan tanah di suatu daerah. !emudian terdapat pula faktor kerentanan yang

    mempengaruhi kerawanan gerakan tanah terhadap kehadiran manusia di sekitar

    wilayah ini. =aktor kerawanan untuk daerah ini ialah tata guna lahan. 2ata guna

    lahan ini akan mempengaruhi paparan manusia terhadap bahaya dari gerakan

    tanah. 2ata guna lahan yang sekiranya jarang dikunjungi manusia, seperti lahan

    terbuka hijau, memiliki tingkat paparan yang lebih kecil terhadap bahaya gerakan

    massa dibanding dengan daerah permukiman. Dengan kata lain, daerah

    permukiman yang terpapar dengan potensi gerakan tanah yang tinggi akan

    memiliki tingkat kerawanan yang tinggi.

    2abel ..2abel pembobotan berdasarkan tata guna lahan untuk 2ingkat !erentanan *erakan 2anah

    TingkatKerentanan

    GerakanTanah

    'a#aranTerhada#Manusia

    "ahan

    Terbuka%i&au Sangat Ren$ah

    'erkebunandan

    'ersaahanRen$ah

    'eru!ahan "enengah

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    12/31

    'er!uki!an  Tinggi

    .

    =aktorfaktor bahaya gerakan tanah seperti kelerengan dan tebal soil akan

    disajikan dalam bentuk peta, seperti &eta !elerengan, &eta !etebalan )oil, dan lain

    lain. #asingmasing peta tersebut memiliki tingkat bahaya yaitu tingkat bahaya

    rendah, tingkat bahaya menengah dan tingkat bahaya tinggi, yang ditentukan

    berdasarkan pembobotan yang sebelumnya dibahas. &etapeta tersebut kemudian

    akan ditampalkan untuk menentukan 6onasi dari bahaya gerakan tanah pada suatu

    daerah yang menghasilkan &eta Bahaya *erakan 2anah.

    2ata guna lahan daerah penelitian juga akan dibuat menjadi &eta !erentanan

    *erakan 2anah yang menunjukkan tingkat paparan manusia terhadap bahaya

    gerakan tanah. &eta Bahaya *erakan 2anah dan &eta !erentanan *erakan 2anah

    selanjutnya juga akan ditampalkan lagi untuk akhirnya mendapatkan &eta

    !erawanan *erakan 2anah. Untuk &eta !erawanan *erakan 2anah, terdapat

    tingkatan kerawanan berdasarkan hasil pembobotannya, yaitu !erawanan )angat

    5endah, !erawanan 5endah, !erawanan #enengah, !erawanan 2inggi.

    2abel .:.2abel pembobotan 2ingkat !erawanan *erakan 2anah

    TingkatKeraan

    anGerakanTanah

    TingkatKerentanan SangatRendah

    TingkatKerentanan Rendah

    TingkatKerentana

    nMenengah

    TingkatKerentanan Tinggi

    TingkatBahayaSangatRendah

    Keraanan SangatRendah

    Keraanan SangatRendah

    %eraananRen$ah

    %eraanan"enengah

    TingkatBahayaRendah

    Keraanan SangatRendah

    %eraananRen$ah

    %eraananRen$ah

    %eraanan"enengah

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    13/31

    TingkatBahaya

    Menengah

    %eraananRen$ah

    %eraananRen$ah

    %eraanan"enengah

    %eraanan Tinggi

    TingkatBahayaTinggi

    %eraanan"enengah

    %eraanan"enengah

    %eraanan Tinggi

    %eraanan Tinggi

    ;atatan hasil obser"asi lapangan pada umumnya dibuat dengan menggunakan

    terminologi deskripsi batuan yang baku terutama dalam penamaan batuan.

    2atanama batuan dan pengelompokkan satuan batuan harus mengikuti aturan

    )andi )tratigrafi Indonesia --4. &enentuan lokasi singkapan dengan

    menggunakan kompas serta membuat sketsa singkapan dan mendokumentasikan

    melalui kamera.

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    14/31

    KONDISI EKSISTING WILAYAH

    Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan di lapangan dan analisa dari peta

    yang diperoleh dari Peta Garis RBI Bakosurtanal Bandung. Skala peta 1 : 25.000

    diperoleh data ketinggian lokasi jalan data sungai data jaringan trasportasi dan

    data !atas ad"inistrasi. #okasi $alan dapat dilihat pada #a"piran Peta

     %d"inistrasi. &ilayah jalan !erada di sisi per!ukitan gunung api tersier !erupa

    lava dan !reksi dengan ke"iringan !ukit antara '0( hingga )0( dengan

    elevasi sekitar 2 * + " di atas per"ukaan laut dan "erupakan daerah per!ukitan

    dan pesisir. ,e!eradaan jalan yang !erada di -ilayah sisi !ukit seharusnya

    relati a"an terhadap pen/e"aran lingkungan na"un harus tetap diperhatikan

    arah aliran air per"ukaan dan arah aliran air tanah. %rah aliran li"pasan

    per"ukaan dan air tanah diperkirakan ke arah !arat "enuju laut. Penentuan

     jenis dan konstruksi !angunan dan sarana pendukung lokasi jalan harus

    diusahakan untuk tidak "enjadi su"!er pen/e"ar !aik air per"ukaan ataupun

    air tanah !agi -ilayah disekitarnya teruta"a pada daerah dekat pe"uki"an.

    Sungai yang diju"pai disekitar -ilayah jalan "erupakan sungai yang su"!ernya

    !erasal dari ti"ur yang "engalirkan air ke arah !arat. Pada !e!erapa te"pat

    diju"pai sungai !uatan yang di!uat oleh -arga untuk saluran drainase air 

    li"pasan per"ukaan di saat hujan. Potensi !en/ana !anjir di -ilayah jalan /ukup

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    15/31

    tinggi karena jaraknya dekat dengan laut yang per!edaan elevasinya sekitar '+

    " karena "ini"nya drainase yang ada di sekitar jalan Penggunaan lahan di

    sekitar -ilayah penelitian adalah ka-asan desa nelayan perdagangan dan

    pe"uki"an.

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    16/31

    'amba) . *eta +okasi *engamatan Titik ,a-an "enana +ongso) 

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    17/31

    +okasi *engamatan "

    ,ondisi eksisting itik penga"atan B" 1 ,oordinat 113'141.'6278

    3614').)7S #okasi ini !erada di se!elah seltan titik penga"atan B" 2.

    erlihat !ekas aktivitas pena"!angan urug yang "enghasilkan te!ing ta"!angyang /ukup /ura" yang letaknya sekitar 10 " dari !adan jalan. Batuan ini

    ter"asuk ke dala" or"asi Batuan gunungapi 9"v dan terdapat ru"ah -arga.

    Berdasarkan penuturan -arga lokasi ini tidak pernah terjadi longsor na"un

    potensi !en/ana !anjir /ukup tinggi.

    Ga"!ar 2.kondisi eksisting titik penga"atan B" 1 yang terdapat !ekas aktivitas

    pengerukan "enghasilkan lereng yang /ura".

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    18/31

    a!el skoring B" 1

    Para"eter Skor  ,erapatan %lur liar Rendah 91Besar ,elerengan +0;0; 96

     %rah ke"iringan lapisan

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    19/31

    Ga"!ar .kondisi eksisting titik penga"atan B" 2 yang terdapat !ekas aktivitas

    pengerukan "enghasilkan lereng yang /ura" dan retakan yang intensi 

    a!el skoring B" 2

    Para"eter Skor  ,erapatan %lur liar Sedang 92Besar ,elerengan +0;0; 96

     %rah ke"iringan lapisan

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    20/31

    Ga"!ar +.kondisi eksisting titik penga"atan B" 6 yang terdapat !ekas aktivitaspengerukan "enghasilkan lereng yang /ura" dan terdapat

    a!el skoring B" 6

    Para"eter Skor  ,erapatan %lur liar Sedang 92Besar ,elerengan +0;0; 96

     %rah ke"iringan lapisan Berla-anan arah lereng 91e!al soil = 1 " 91

    >urah ?ujan Rendah 91otal 8 (Rendah)

    Potensi !en/ana Banjir, Longor, To''&e

    +okasi *engamatan " 4

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    21/31

    ,ondisi eksisting itik penga"atan B" ' ,oordinat 113'046+.5578

    36045.5)57S #okasi ini !erada di se!elah !arat titik penga"atan B" 5. erlihat

    !ekas aktivitas pena"!angan urug yang "enghasilkan te!ing ta"!ang yang

    /ukup /ura" yang letaknya sekitar ' " dari !adan jalan. Batuan ini ter"asuk ke

    dala" or"asi Batuan gunungapi 9"v dengan litologi !erupa !reksi dan lava

    serta terdapat satuan !atuga"ping !erlapis 9"l

    Ga"!ar )..kondisi eksisting titik penga"atan B" ' yang terdapat !ekas aktivitas

    pengerukan "enghasilkan lereng yang /ura" dan terdapat satuan !atuga"ping

    !erlapis.

    a!el skoring B" '

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    22/31

    Para"eter Skor  ,erapatan %lur liar Rendah 91Besar ,elerengan +0;0; 96

     %rah ke"iringan lapisan Berla-anan arah lereng 91e!al soil = 1 " 91

    >urah ?ujan Rendah 91otal (Rendah)

    Potensi !en/ana Ro#$%a&&, To''&e

    +okasi *engamatan "

    ,ondisi eksisting itik penga"atan B" 5 ,oordinat 113'141.0))78

    36141.)27S. #okasi ini !erada di se!elah selatan titik penga"atan B" ) erlihat

    !ekas aktivitas pena"!angan urug yang "enghasilkan te!ing ta"!ang yang

    /ukup /ura" yang letaknya sekitar ' " dari !adan jalan. Batuan ini ter"asuk ke

    dala" or"asi Batuan gunungapi 9"v dengan litologi !erupa !reksi dan lava.

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    23/31

    Ga"!ar 5..kondisi eksisting titik penga"atan B" 5 yang terdapat !ekas aktivitas

    pengerukan "enghasilkan lereng yang /ura"

    Para"eter Skor  ,erapatan %lur liar Sedang 92Besar ,elerengan +0;0; 96

     %rah ke"iringan lapisan

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    24/31

    Ga"!ar '..kondisi eksisting titik penga"atan B" ) yang terdapat !ekas aktivitas

    pengerukan "enghasilkan lereng yang /ura"

    Para"eter Skor  ,erapatan %lur liar Sedang 92Besar ,elerengan +0;0; 96

     %rah ke"iringan lapisan

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    25/31

    +okasi *engamatan " 7

    ,ondisi eksisting itik penga"atan B" + ,oordinat 113'246.78

    36041.217S. #okasi ini !erada di se!elah selatan dari titik nol yang !erada di

    dekat dekat !atas kota. erlihat !ekas aktivitas pena"!angan urug yang

    "enghasilkan te!ing ta"!ang yang /ukup /ura" yang letaknya sekitar ' " dari

    !adan jalan.

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    26/31

    Ga"!ar 6.kondisi eksisting titik penga"atan B" +yang terdapat !ekas aktivitas

    ta"!ang urug.

    Para"eter Skor  ,erapatan %lur liar inggi 96Besar ,elerengan +0;0; 96

     %rah ke"iringan lapisan

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    27/31

    otal * (Sedang)Potensi !en/ana Banjir,+&o, Longor 

    +okasi *engamatan )ug mbtn

    ,ondisi eksisting itik penga"atan urugj"!tn ,oordinat 113642.50278

    362421.'57S #okasi ini !erada di se!elah !arat teluk Su"!a-a #okasi !erupa

    !ekas -ilayah ta"!ang yang "erupakan su"!er !ahan pe"!uatan je"!atan

    dan jalan ini.

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    28/31

    Ga"!ar 11.kondisi eksisting titik penga"atan urug je"!atan yang "erupakan

    ka-asan !ekas ta"!ang urug

    Para"eter Skor  

    ,erapatan %lur liar rendah 96Besar ,elerengan 50;)0; 92

     %rah ke"iringan lapisan

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    29/31

    'amba) . *eta +okasi *engamatan dan kondisi eksistingna

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    30/31

    'amba) . *eta ,a-an longso) be)dasa)kan hasil sko)ing

  • 8/17/2019 ANALISA LONGSOR KAB Bima

    31/31

    ,ekomendasi

    . #engurangi tingkat keterjalan lereng yang dekat pemukiman dengan

    melakukan pemotongan $cut and fill% pada lereng yang terjal dan dibuat

    terasering.0. &embuatan bangunan penahan, jangkar $anchor% dan pilling pada daerah

    yang mempunyai tingkat kerawanan sedang.

    @. #elakukan reklamasi terhadap area bekas tambang dengan kelerengan yang

    terjal dengan cara melakukan pemotongan $cut and fill% dan pembuatan

    drainase yang tepat

    . #emberikan tanda daerah rawan longsor di beberapa titik rawan

    :. &enghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan jarak

    tanam yang tepat $khusus untuk lereng curam, dengan kemiringan lebih

    dari 1 derajat atau sekitar 13 sebaiknya tanaman tidak terlalu rapat

    serta diselingselingi dengan tanaman yang lebih pendek dan ringan , di

    bagian dasar ditanam rumput%.

    4. #elakukan pemadatan tanah disekitar perumahan yang dekat dengan

    daerah rawan bencana.

    .  &engenalan daerah rawan longsor kepada masyarakat sekitar lokasi wilayah

    rawan bencana sedang.