Analisa Laporan Keuangan PT. Kalbe Farma Tbk

25
Analisis Kinerja Keuangan PT Kalbe Farma Tbk 2011-2013 Disusun Oleh: ANGGA SYAHPUTRA NIM. 1301103010143

description

boleh diambil

Transcript of Analisa Laporan Keuangan PT. Kalbe Farma Tbk

Page 1: Analisa Laporan Keuangan PT. Kalbe Farma Tbk

Analisis Kinerja Keuangan

PT Kalbe Farma Tbk

2011-2013

Disusun Oleh:

ANGGA SYAHPUTRANIM. 1301103010143

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SYIAH KUALABANDA ACEH, 2014

Page 2: Analisa Laporan Keuangan PT. Kalbe Farma Tbk

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya kepada kita semua sehingga masih bisa menghirup udara kebebasan seperti saat

sekarang ini. Shalawat beriring salam juga selalu kita senandungkan dan persembahkan kepada

Nabi Muhammad SAW yang telah berjuang membawa umat ini dari alam jahiliyah menuju

kepada alam islamiyah.

Ucapan terima kasih terutama kepada dosen pengajar, yaitu Ibu Aida Yulia Fitri yang

telah membantu penulis dalam membimbing dan mengajarkan tentang Analisa Laporan

Keuangan.

Alhamdulillah, akhirnya penulis bisa menyelesaikan tugas individu pada mata kuliah

Analisa Laporan Keuangan yang berjudul “Analisa Laporan Keuangan PT. Kalbe Farma.

Tbk Tahun 2011-2013”. Tugas ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh nilai akhir

pada mata kuliah tersebut.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan

tugas ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca

yang terhormat agar karya yang selanjutnya lebih dapat baik lagi.

Angga Syahputra

2

Page 3: Analisa Laporan Keuangan PT. Kalbe Farma Tbk

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

1.4 Manfaat Penulisan

1.5 Metode Penelitian

1.6 Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Likuiditas Perusahaan (Liquidity)

2.1.1 Current Ratio

2.2.2 Quick Ratio

2.3.3 Average Collectio Period

2.2 Efisiensi Penggunaan Aset (Efficiecy)

2.2.1 OIROI

2.2.2 Operating Profit Margin

2.2.3 Total Assets Turnover

2.2.4 Account Reveivable Turnover

2.2.5 Inventory Turnover

2.2.6 Fix Asset Turnover

2.3 Keputusan Pendanaa (Leverage/Financing)

2.3.1 Debt Ratio

2.3.2 Timest Interest Ratio

2.4 Pengembalian Atas Ekuitas ( Profitability)

2.4.1 Return On Equity

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan

3.2 Saran

Daftar Pustaka

Lampiran

3

Page 4: Analisa Laporan Keuangan PT. Kalbe Farma Tbk

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam Pernyataan International Financial Reporting Standards (IFRS) Kerangka Dasar

Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan menyatakan bahwa laporan keuangan bertujuan

untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi

keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan

keputusan ekonomi. Untuk pengambilan keputusan ekonomi, para pelaku bisnis membutuhkan

informasi mengenai kondisi dan kinerja keuangan perusahaan.

Untuk dapat menginterpretasikan informasi akuntansi yang relevan dengan tujuan dan

kepentingan pemakainya telah dikembangkan seperangkat teknik analisis yang didasarkan pada

laporan keuangan yang dipublikasikan. Salah satu teknik tersebut yang populer diaplikasikan

dalam praktek bisnis adalah analisis rasio keuangan.

Analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan melakukan analisa terhadap rasio-

rasio keuangan yang menggambarkan hubungan diantara perkiraan-perkiraan laporan keuangan.

Analisis rasio berorientasi dengan masa depan yang berarti bahwa dengan analisis rasio dapat

digunakan sebagai alat untuk meramalkan keadaan keuangan serta hasil usaha di masa yang

akan datang. Oleh karena itu analisis rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, dan

pihak pemakai laporan keuangan lainnya dalam menilai kondisi keuangan perusahaan yang juga

bermanfaat untuk memprediksi laba/rugi perusahaan di masa yang akan datang. Bagi para

investor rasio keuangan dapat digunakan untuk membuat keputusan apakah akan membeli

kepemilikan suatu perusahaan serta menilai kondisi perusahaan saat ini dan untuk mengetahui

prospeknya dimasa akan datang. Selain itu rasio keuangan juga dapat digunakan untuk

menentukan kemampuan suatu perusahaan dalam membayar hutangnya.

Mengingat pentingnya kegiatan menganalisis laporan keuangan menggunakan analisis

rasio, maka perlu adanya praktek langsung untuk menganalisis laporan keuangan suatu

perusahaan. Ada pun sebagai bahan untuk analisis rasio keuangan, penulis memilih PT. Kalbe

Farma Tbk karena ada beberapa hal yang dianggap menarik. Hal-hal tersebut antara lain :

1. Untuk farmasi, PT Kalbe Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang

sudah cukup besar.

2. Saham PT Kalbe farma Tbk menjadi salah satu yang cukup diminati investor dengan

harga saham yang terakhir mencapai harga Rp 3.400 per lembar.

4

Page 5: Analisa Laporan Keuangan PT. Kalbe Farma Tbk

3. Penjualan PT. Kalbe Farma yang setiap tahunnya selalu meningkat dari tahun 2011

sampai dengan tahun 2013.

Dari berbagai alasan ketertarika terhadap perusahaan di atas, diharpkan nantinya

diketahui apakah sebenernya kinerja perusahaan sudah cukup baik atau malah kurang baik.

1.2. Rumusan Masalah

Ruang lingkup penelitian yang akan dilakukan akan dibatasi pada hal-hal berikut:

1. Permasalahan yang hendak dibahas adalah bagaimana kinerja keuangan PT . Kalbe

Farma pada tahun 2011-2013.

2. Bagaimana likuiditas, efisiensi aset, leverage, dan profitability dari PT. Kalbe Farma.

3. Alat Analisa Laporan Keuangan yang digunakan adalah:

Common Size

Indeks Berseri

Analisa Komparatif

4. Rasio-rasio dan instrumen yang digunakan dalam analisis laporan keuangan ini adalah:

Rasio lancar

Rasio cepat

Periode penagihan rata-rata

Tingkat pengembalian investasi dari pendapatan operasi

Marjin laba operasi

Perputaran total aktiva

Perputaran piutang usaha

Perputaran persediaan

Rasio hutang

Rasio laba terhadap beban bunga

Pengembalian ekuitas saham biasa

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini di bagi menjadi 2 yaitu, tujuan umum dan khusus:

1.3.1. Tujuan Umum

1. Menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan menggunakan rasio-rasio

2. Diharapkan dapat menambah pengetahuan para pembaca makalah

1.3.2 Tujuan Khusus

5

Page 6: Analisa Laporan Keuangan PT. Kalbe Farma Tbk

Untuk memenuhi tugas pada matakuliah Analisa Laporan Keuangan sebagai komponen

nilai akhir dari matakuliah tersebut.

1.4. Manfaat Penulisan

1. Sebagai bahan pelajaran bagi mahasiswa.

2. Sebagai wacana awal bagi penyusunan karya tulis selanjutnya.

3. Sebagai literature untuk lebih memahami kegiatan akuntansi, khususnya dalam hal

menganalisa laporan keuangan.

1.5. Metodologi Penelitian

Dalam penulisan Karya Tulis ini, metodologi penelitian yang digunakan adalah :

• Studi pustaka yaitu dengan mencari referensi dari buku-buku yang berkaitan dengan

penulisan karya tulis ini

• Penjelajahan internet yaitu dengan mencari beberapa informasi di mesin pencari yang

tidak penulis tidak dapatkan dari buku-buku

6

Page 7: Analisa Laporan Keuangan PT. Kalbe Farma Tbk

BAB IIPEMBAHASAN

1. LIKUIDITAS PERUSAHAAN1.1 Current Ratio (Rasio Lancar)

Total Aktiva LancarTotal Hutang Lancar

Current Ratio =

2011 2012 20130

0.51

1.52

2.53

3.54

3.68 3.412.84

Rasio Lancar

Rasio

Rasio lancar menunjukkan likuiditas perusahaan yang diukur dengan membandingkan

aktiva lancar terhadap hutang lancar (hutang lancar atau hutang jangka pendek). Berdasarkan

grafik di atas, rasio lancar PT. Kalbe Farma. Tbk dari tahun 2011 hingga 2013 mengalami

penurunan tiap tahunnya. Bisa dilihat di tahun 2011 aktiva lancarnya bernilai Rp.

5.993.876.659.325 sedangkan kewajiban lancarnya bernilai Rp. 1.630.588.528.518 sehingga

dapat disimpulkan likuiditas perusahaan mencapai 3,68.

Pada tahun 2012 terjadi penurunan pada nilai rasio lancar. Rasio lancarnya menurun

sebesar 0,27 dari 3,68 menjadi 3,41. Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah

kewajiban lancar yang bernilai Rp. 1.891.617.853.724 dari. Rp. 1.630.588.528.518. Penurunan

rasio lancar ini disebabkan kenaikan aktiva lancar namun dibarengi juga dengan kenaikan

kewajiban lancarnya sebagai pembaginya.

Pada tahun 2013 perusahaan Kalbe Farma.Tbk ini kembali mengalami penurunan rasio

lancar. Rasio lancarnya menurun dari 3,41 menjadi 2,84. Sama seperti pada tahun 2012

penurunan rasio ini disebabkan karena meningkatnya jumlah kenaikan aktiva lancar dan

dibarengi dengan kenaikan kewajiban lancarnya. Dengan penurunan rasio lancar ini tentu saja

perusahaan Kalbe Farma,Tbk ini mempunyai kemampuan yang lebih kecil untuk memenuhi

kewajiban jatuh tempo atau kurang liquid dari tahun sebelumnya.

7

5.993.876.659.325 6.441.710.544.081 7.497.319.451.543 1.630.588.528.518 1.891.617.853.724 2.640.590.023.748

2013

2,84 3,68 3,41

2011 2012

Page 8: Analisa Laporan Keuangan PT. Kalbe Farma Tbk

1.2 Quick Ratio (Rasio Cepat)

2011 2012 20130

0.51

1.52

2.53

2.412.01

1.4

Rasio Cepat

Rasio

Rasio cepat (rasio acid-test) menunjukan liquiditas perusahaan, seperti yang diukur

dengan membandingkan aktiva lancar, kecuali persediaan, terhadap kewajiban lancarnya. Di

tahun 2011 rasio cepatnya (rasio acid-test) bernilai 2,41.

Berdasarkan analisis laporan keuangan, rasio cepat pada tahun 2012 mengalami

penurunan bernilai 2,01 dari 2,41. Penurunan ini terjadi karena adanya kenaikan jumlah

persedian (inventories) dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp. 2.115.483.766.910. Selain itu

penurunan rasio cepat yang terjadi disebabkan pula oleh jumlah kewajiban jangka panjangnya

yang meningkat drastis dari Rp. 128.030.525.896 (2011) menjadi Rp. 154.695.712.337 (2012

1.3 Average Collection Period (Periode Penagihan Rata-rata)

8

Kas + Efek + PiutangTotal Hutang Lancar

Quick Ratio =

3.926.647.066.836 3.797.818.305.522 3.699.839.755.090 1.630.588.528.518 1.891.617.853.724 2.640.590.023.748

2013

1,402,41 2,01

2011 2012

Piutang Rata-rata x 360Penjualan Kredit

Average Collection Period =

701.621.477.352.000 701.621.477.352.000 701.621.477.352.000 10.911.860.141.523 13.636.405.178.957 16.002.131.057.048

44

20132011 2012

64 51

Page 9: Analisa Laporan Keuangan PT. Kalbe Farma Tbk

2011 2012 20130

10203040506070

64

5144

Periode Penagihan Rata-Rata

Rasio

Periode penagihan rata-rata yaitu rata-rata periode tagihan menandakan seberapa cepat

perusahaan menagih kreditnya, yang diukur oleh rata-rata jumlah hari penagihan piutang

dagang. Pada tahun 2011 periode penagihan rata-ratanya bernilai 64 hari.

Pada tahun 2012 periode penagihan rata-ratanya berkurang menjadi 51 hari.

Berkurangnya periode penagihan rata-rata ini disebabkan karena jumlah piutang yang

meningkat dan kenaikan jumlah daily credit sales-nya. Hal ini menunjukan bahwa di tahun 2012

PT Kalbe Frama mempunyai waktu yang lebih sedikit dari tahun sebelumnya untuk menagih

piutangnya.

Pada tahun 2013 menurut perhitungan periode penagihan rata-rata, kini jumlah periode

untuk menagih piutangnya lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya. Bisa dilihat bahwa di

tahun ini, periode penagihan rata-ratanya sebesar 44 hari. Ini berarti PT Kalbe Farma. Tbk

memiliki piutang dan daily credit sales yang lebih sedikit di tahun 2013.

2. Efisiensi Penggunaan Aset

2.1 OIROI (Operating Income Return on Investment)

9

Laba OperasiTotal Aktiva

Operating Income Return on Investment =

1.987.259.361.668 2.308.017.092.492 2.572.522.717.231 8.274.554.112.840 9.417.957.180.958 11.315.061.275.026

0,23

20132011 2012

0,24 0,25

Page 10: Analisa Laporan Keuangan PT. Kalbe Farma Tbk

2011 2012 20130.22

0.2250.23

0.2350.24

0.2450.25

0.255

0.24

0.25

0.23

OIROI

Rasio

OIROI (Tingkat Pengembalian Investasi dari Pendapatan Operasi) menunjukkan

keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba operasional atas aset-aset perusahaaan yang

diukur dengan membandingkan laba operasional terhadap total aktiva. Pada tahun 2011 total

pengembalian investasi PT Kalbe Frama bernilai 0,24 atau 24 %.

Pada tahun 2012 tingkat pengembalian investasi dari pendapatan operasi meningkat

menjadi 0,25. Penurunan ini tidak begitu drastis dari tahun sebelumnya karena laba operasinya

mengalami kenaikan yang cukup signifikan besarnya sebanding dengan total aktivanya yang

meningkat.

Pada tahun 2013 pengembalian investasi dari pendapatan operasi (OIROI) kembali

menurun menjadi 0,23. Penurunan ini terjadi karena peningkatan jumlah penjualan bersih dan

total aktiva yang signifikan dari tahun 2011 yang mempengaruhi laba operasinya. Hal ini berarti

PT Kalbe Frama menghasilkan pengembalian yang kurang kompetitif pada aktiva perusahaan.

2.2. Operating Profit Margin (Marjin Laba Operasi)

10

Laba OperasiPenjualan Bersih

Operating Profit Margin

1.987.259.361.668 2.308.017.092.492 2.572.522.717.231 10.911.860.141.523 13.636.405.178.957 16.002.131.057.048

0,16

20132011 2012

0,18 0,17

Page 11: Analisa Laporan Keuangan PT. Kalbe Farma Tbk

2011 2012 20130.15

0.1550.16

0.1650.17

0.1750.18

0.1850.18

0.17

0.16

Marjin Laba Operasi

Rasio

Operating Profit Margin atau Marjin Laba Operasi adalah variabel penting dalam

memahami profitabilitas operasi perusahaan. Marjin Laba Operasi menunjukkan keefektifan

manajemen dalam mengelola laporan keuangan perusahaan yang diukur dengan

membandingkan laba usaha terhadap penjualan. Berdasarkan Annual Report PT. Kalbe Farma

tahun 2011, terlihat bahwa dari setiap penjualan 10.911 miliar diperoleh keuntungan sebesar

1.987 miliar, atau dapat pula disimpulkan PT. Kalbe Farma mampu memperoleh laba 18% dari

total penjualan yang dilakukan. Dalam hal ini pihak manajemen sudah cukup efektif, mengatur

beban yang ada dalam proses operasi penjualan.

Pada tahun 2012 terjadi peningkatan baik pada total laba operasi maupun total penjualan,

namun marjin laba operasi pada tahun ini menunjukan penurunan sebesar 17%. Total laba

operasi pada tahun 2012 memang meningkat 1.987 miliar menjadi 2.308 miliar, namun

persentase peningkatan laba operasi ini tidak sebanding dengan persentase peningkatan total

penjualan. Karena ketimpangan inilah maka marjin laba operasi PT. Kalbe Farma pada tahun

2012 menurun. Profit marjin akan menunjukan peningkatan positif apabila terjadi peningkatan

yang seimbang pada laba operasi dan total penjualan.

Pada tahun 2013 marjin laba operasi PT. Kalbe Farma menunjukkan penurunan. Marjin laba

operasi menurun sebanyak 1% dari tahun sebelumnya. Penjualan bersih Kalbe tumbuh sebesar

Rp. 16.002 miliar, sementara laba usaha tercatat sebesar Rp2.572 miliar

2.3 Total Asset Turnover (Perputaran Total Aktiva)

Penjualan Bersih

Total AktivaTotal Asset Turnover =

10.911.860.141.523 13.636.405.178.957 16.002.131.057.048 8.274.554.112.840 9.417.957.180.958 11.315.061.275.026

1,41

20132011 2012

1,32 1,45

11

Page 12: Analisa Laporan Keuangan PT. Kalbe Farma Tbk

2011 2012 20131.25

1.3

1.35

1.4

1.45

1.5

1.32

1.451.41

Perputaran total Aktiva

Rasio

Total Asset Turnover atau Perputaran Total Aktiva Tetap merupakan komponen kedua

dari tingkat pengembalian pendapatan terhadap operasi investasi. Total Perputaran Aktiva

diukur dengan penjualan dolar per satu dolar dari aktiva. Rasio ini menunjukkan seberapa

efisien perusahaan menggunakan aktiva nya untuk menghasilkan penjualan.

Pada tahun 2011 perputaran total aktiva PT Kalbe Farma adalah sebesar 1,32 kali. Hal

ini menunjukkan bahwa dari setiap satu rupiah aktiva yang dimiliki PT Kalbe, dapat dihasilkan

1,32 rupiah penjualan. Aktiva Lancar mengalami pertumbuhan terutama diakibatkan oleh

peningkatan piutang usaha yang berasal dari kenaikan tingkat penjualan serta penambahan

tingkat persediaan guna mengantisipasi kelangkaan bahan baku tertentu.

Pada tahun 2012, Perputaran Total Aktiva dari PT Kalbe Farma meningkat dari 0,13 kali

pada tahun 2011 menjadi 1,45 kali pada tahun 2012. Hal ini menunjukkan bahwa dari setiap 1

rupiah aktiva yang dimiliki PT Kalbe Farma, dapat dihasilkan 1,45 rupiah penjualan.

Peningkatan tersebut disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas serta naiknya persediaan

sebagai akibat dari kenaikan harga bahan baku. Sementara pada total aktiva tidak lancar terjadi

peningkatan. Secara keseluruhan peningkatan jumlah aktiva yang dibarengi dengan peningkatan

total penjualan telah pula meningkatkan perputaran toal aktiva PT. Kalbe Farma pada tahun

2012. Hal ini menunjukkan bahwa PT Kalbe Farma telah lebih efisien mengelola aktiva nya

untuk meningkatkan penjualan.

Pada tahun 2013, Perputaran Total Aktiva PT. Kalbe Farma menurun dari 1,45 kali pada

tahun 2012 menjadi 1,41 kali pada tahun 2013. Dengan penurunan perputaran total aktiva PT

kalbe pada tahun 2012 menunjukkan bahwa PT Kalbe kurang baik mengelola aktiva nya

sehingga bisa menjadi kurang efisien untuk bisa sebanding meningkatkan penjualan.

2.4 Accounts Receivabe Turnover ( Perputaran Piutang Usaha )

Penjualan KreditRata-rata Piutang

Receivable Turnover =

12

Page 13: Analisa Laporan Keuangan PT. Kalbe Farma Tbk

10.911.860.141.523 13.636.405.178.957 16.002.131.057.048 1.948.948.548.200 1.948.948.548.200 1.948.948.548.200

8,21

20132011 2012

5,60 7,00

2011 2012 20130

2

4

6

8

5.67

8.21

Receivable Turnover

Rasio

Accounts Receivable Turnover atau Perputaran Piutang Usaha adalah Usaha untuk

mengukur seberapa sering piutang usaha berubah menjadi kas dalam setahun. Piutang yang

dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan volume penjualan kredit,

karena timbulnya piutang disebabkan oleh penjualan barang-barang secara kredit dan hasil dari

penjualan secara kredit netto dibagi dengan piutang rata-rata merupakan perputaran piutang.

Pada tahun 2011, Perputaran Piutang usaha PT. Kalbe Farma adalah 5,60 kali. Hal ini

berarti bahwa dalam setahun PT Kalbe Farma mampu merubah piutang menjadi kas sebanyak

5,60 kali.

Pada tahun 2012, perputaran piutang usaha PT. Kalbe Farma meningkat dari 5,60 kali

pada tahun 2011 menjadi 7,00 kali pada tahun 2012. Hal ini menandakan bahwa penagihan

piutang dilakukan setiap 21 hari selama setahun. Peningkatan ini dipengaruhi pula oleh

peningkatan penjulan dan peningkatan jumlah piutang dari tahun sebelumnya. Kenaikan harga

telah dilakukan atas beberapa produk terutama untuk mengimbangi biaya bahan baku yang

meningkat. Penjualan bersih dari Divisi Distribusi dan Kemasan memberikan kontribusi

terbesar, diikuti oleh Divisi Obat Resep, Divisi Nutrisi, dan Divisi Produk Kesehatan. Pada

dasarnya peningkatan perputaran piutang pada tahun 2012 ini menandakan bahwa PT. Kalbe

Farma telah lebih baik menagih piutang nya dibandingkan pada tahun sebelum nya.

Pada tahun 2013, Perputaran Piutang Usaha PT. Kalbe Farma meningkat dari 7,00 kali

pada tahun 2012 menjadi 8,21 kali pada tahun 2013. Peningkatan ini sebanding dengan

peningkatan yang terjadi pada total penjualan dan total piutang.. Kalbe

2.5 Inventory Turnover ( Perputaran Persediaan)

13

Page 14: Analisa Laporan Keuangan PT. Kalbe Farma Tbk

Harga Pokok PenjualanRata-rata Persediaan

Inventory Turnover =

5.360.686.806.582 7.102.971.372.126 8.323.017.600.990 2.291.389.155.690 2.291.389.155.690 2.291.389.155.690

3,63

2013

2,34 3,10

2011 2012

Inventory Turnover atau Perputaran Persediaan adalah adalah ukuran seberapa sering

persediaan barang dagang terjual dalam waktu satu periode. Periode dapat dalam masa tahunan

ataupun bulanan. Pada tahun 2011, Perputaran Persediaan PT. Kalbe Farma mancapai titik 2,34

kali. Hal ini menunjukkan bahwa dalam setahun PT. Kalbe Farma melakukan pengisian ulang

persediaan sebanyak 2,34 kali.

Pada tahun 2012, Perputaran Persediaan PT. Kalbe Farma mengalami peningkatan. Dari

titik 2,34 kali pada taun 2011 menjadi 3,10 kali pada tahun 2012. Angka 3,10 ini menunjukkan

bahwa dalam setahun PT. Kalbe Farma melakukan 3,10kali pengisian ulang persediaan.

Padda tahun 2013, Perputaran Persediaan PT. Kalbe Farma mengalami peningkatan dari titik

3,10 kali pada tahun 2012 menjadi 3,63 kali pada tahun 2013. Angka 3,63 ini menunjukkan

bahwa dalam setahun PT. Kalbe Farma melakukan 3,63 pengisian persediaan.

14

Page 15: Analisa Laporan Keuangan PT. Kalbe Farma Tbk

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

3.1.1 Aspek Likuiditas

Untuk tingkat likuiditas PT Kalbe Farma Tbk bisa dilihat dari rasio lancar, rasio cepat

dan periode penagihan rata-rata (average collection periode) . Berdasarkan grafiknya, dari tahun

2011 sampai 2013 rasio lancar dan rasio cepatnya mengalami penurunan kemudian pada tahun

Ini menandakan di tahun 2010 PT Kalbe Farma Tbk mempunyai lebih banyak aktiva liquid

sehubungan dengan hutang jangka pendeknya, ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut di

tahun 2012 memiliki kemampuan lebih besar untuk memenuhi kewajiban yang jatuh

tempo.Namun bila tingkat likuiditas diukur melalui periode penagihan rata-ratanya nilainya pun

fluktuatif atau naik turun. Dari 2011 ke 2013 periode penagihan rata-ratanya mengalami

penurunan dan di tahun 2011 dan 2013 mengalami kenaikan kembali.

3.1.2 Aspek Efisensi

Dalam menentukan efisiensi penggunaan asset, kita dapat melihat dari grafik perputaran

total asset, perputaran piutang dagang, perputaran persediaan, dan perputaran asset tetap. Dapat

dilihat dari grafik keempat rasio tersebut dari tahun 2011 sampai 2013 PT Kalbe Farma Tbk

cukup efisien dalam menggunakan asetnya karena adanya kenaikan rasio dari tahun ke tahun.

PT Kalbe Farma Tbk efisien dalam menggunakan aktivanya untuk menghasilkan penjualan. PT

Kalbe Farma Tbk juga mempunyai cara yang baik dalam mengelola persediaan, menagih

piutang usaha dan juga dalam mengelola penggunaan aktiva tetap perusahaannya.

3.1.3 Aspek Leverage

Dalam menentukan aspek leverage dalam sebuah perusahaan, kita dapat melihat grafik

ROE, rasio hutang, dan rasio laba terhadap beban bunga. Berdasarkan grafik dari 2011 hingga

2013 leverege perusahaan Kalbe Farma cukup bagus. Dilihat dari rasio hutangnya yang

menunjukkan makin banyaknya hutang untuk membiayai aset perusahaan. Berdasarkan grafik

rasio laba terhadap beban bunga perusahaan Kalbe Farma ini menunjukan kemampuannya

dalam melunasi bunga pinjaman cukup baik. Pada grafik ini ditunjukkan ROE tetap pada posisi

yang positif. ROE yangpositif menunjukkan bahwa perusahaan dapat menghasilkan keuntungan

dengan kemampuan modal sendiri yang dapat menguntungkan para pemegang saham.

15

Page 16: Analisa Laporan Keuangan PT. Kalbe Farma Tbk

3.1.4 Aspek Profitabilitas

Dalam aspek ini, kita membicarakan apakah para pemegang saham menerima

pengembalian yang pantas atas investasi mereka. Jawabannya dapat kita lihat pada rasio ROE

dimana pemilik PT. Kalbe Farma,Tbk menerima pengembalian yang cukup menarik yaitu

berkisar antara 20%-24% atau dapat dikatakan bahwa setiap Rp1 modal biasa yang pemilik

tanamkan menghasilkan laba bersih sebesar Rp20-24 yang tersedia untuk mereka. Disini, PT

Kalbe Farma,Tbk bermain aman dengan menggunakan lebih sedikit pendaanaan dengan hutang

(hanya 20% hutang, dan 80% ekuitas pemegang saham), karena dengan rasio hutang yang

rendah PT Kalbe Farma Tbk bisa meningkatkan dengan cepat pengembaliannya kepada pemilik.

Sedangkan semakin banyak hutang maka semakin besar resiko bag pemegang sahamnya.

3.2 Saran

1. Secara umum, current ratio sebesar 2:1 atau lebih bisa disebut bagus, akan tetapi rasio

yang terlalu besar bisa mengindikasikan bahwa PT Kalbe Farma Tbk tidak menggunakan

aset secara produktif dan lebih baik diinvestasikan dalam bentuk lain.

2. Sebaiknya PT. Kalbe Farma lebih mengawasi kegiatan penagihan piutang supaya

likuiditas dan perputaran piutang perusahaan tetap terjaga. Tenggang waktu yang

panjang untuk menagih piutang yang dimiliki PT Kalbe Farma,Tbk sebanding dengan

jumlah piutang yang dimiliki dan beredar semakin banyak.

3. Tidak ada salahnya jika PT Kalbe Farma menambah hutang agar terjadi peningkatan

pada penngembalian atas investasinya. Sehingga investor tertarik untuk membeli saham

perusahaan.

16

Page 17: Analisa Laporan Keuangan PT. Kalbe Farma Tbk

DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Sofyan Syafri. 2009. “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Kasmir. 2009. “Analisis Laporan Keuangan”. Jakarta: RajaGrafindo Persada

J. Keown, Arthur. 2008. “Manajemen Keuangan, Edisi 10”. Jakarta: Indeks

Altman. 1968. “Penelitian Terdahulu: Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan”.

Aristiani A., Sandra. 2011."Skripsi: Analisis Merger dan Kinerja Keuangan PT Kalbe Farma Tbk". Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Kastanya D., Ronald. 2006. "Skripsi : Penilaian usaha PT. Kalbe Farma Tbk. dengan Menggunakan Pendekatan Pendapatan dan Pendekatan Pasar". Surabaya: Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra

17

Page 18: Analisa Laporan Keuangan PT. Kalbe Farma Tbk

LAMPIRAN

18