ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG · 187 Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas...

21
183 Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa SINALTSUB I , 4 DESEMBER 2017 ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG Eka Yuniarto 1) , Bartho Rante Linggi’ 2) 1 Jurusan Teknik Sipil, FakultasTeknik, Universitas Bosowa Email: [email protected] 2 Jurusan Teknik Sipil, FakultasTeknik, Universitas Bosowa ABSTRAK Kekuatan beton dipengaruhi oleh adanya pori (ruang kosong) dalam beton. Salah satu faktor penyebabnya adalah penggunaan agregat kasar bergradasi senjang. Lokasi pekerjaan dengan ketersediaan sumber agregat yang baik seperti adanya stone crusher atau sumber agregat yang baik, tidak ditemui masalah berarti. Tetapi pada lokasi pekerjaan yang mempunyai sumber agregat terbatas seperti tidak adanya stone crusher atau lokasi yang jauh dari sumber agregat, dalam keadaan seperti ini kemungkinan penggunaan agregat bergradasi senjang yang tersedia di daerah tersebut merupakan alternatif yang dapat dipertimbangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan agregat kasar bergradasi senjang terhadap nilai porositas dan kuat tekan beton.Metode penelitian yang digunakan adalah metode dengan pembuatan benda uji silinder beton (15 x 30 cm) dengan variasi ukuran agregat kasar : ukuran 0,5-3,75 cm, ukuran 2-3,75 cm, ukuran 1-2 cm, ukuran 0,5- 1 cm dan 2-3,75 cm, 0,5-1 cm dan 1-2 cm, dengan agregat halus (pasir) bergradasi normal. Benda Uji Silender berjumlah 3 buah untuk setiap variasi dan dilakukan uji kuat tekan dan porositas beton pada umur 28 hari.Hasil dari penelitian ini, nilai kuat tekan rata-rata beton yang menggunakan agregat kasar bergradasi senjang lebih kecil dibandingkan dengan beton yang menggunakan agregat kasar bergradasi normal yaitu < 264.91 kg/cm2. Sedangkan nilai porositas rata-rata beton yang menggunakan agregat kasar bergradasi senjang lebih tinggi dibandingkan dengan beton yang menggunakan agregat kasar bergradasi normal yaitu > 8,15%. Hasil Pengujian Kuat Tekan dan Porositas beton dengan menggunakan agregat kasar bergradasi senjang menghasilkan grafik yang tidak linear. Kata Kunci : Beton, Gradasi Senjang, Kuat Tekan 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan beton sebagai salah satu pilihan konstruksi bangunan sipil yang lebih dikenal luas dibandingkan dengan bahan konstruksi lain seperti kayu dan baja. Pilihan penggunaan beton sebagai bahan konstruksi ini dikarenakan beton mempunyai beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahan lain, diantaranya beton relatif murah karena bahan penyusunnya didapat dari bahan lokal, mudah dalam pengerjaan dan perawatannya, mudah dibentuk sesuai kebutuhan, tahan terhadap perubahan cuaca, lebih tahan terhadap api dan korosi (Krisbiyantoro, 2005). Selain itu kelebihan beton yang menonjol dibandingkan bahan lain adalah beton memiliki kuat desak tinggi yang dap at diperoleh dengan cara pemilihan, perencanaan dan pengawasan yang teliti terhadap bahan penyusunnya. Dalam pembuatan beton sering terjadi adanya pori (ruang kosong). Hal tersebut terjadi karena adanya pemisahan butiran dari adukan beton sehingga distribusi agregatnya menjadi tidak merata. pengelompokan agregat dengan ukuran tertentu (gradasi agregat) yang tidak sesuai standar merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya segregasi (Rivan Adila W., 2014). Gradasi agregat dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu gradasi kontinu, gradasi seragam dan gradasi celah. Dalam penentuan gradasi standar untuk agregat dapat

Transcript of ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG · 187 Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas...

Page 1: ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG · 187 Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017 b. Agregat kasar Agregat kasar adalah

183

Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa

SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017

ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG

Eka Yuniarto1), Bartho Rante Linggi’2) 1 Jurusan Teknik Sipil, FakultasTeknik, Universitas Bosowa

Email: [email protected] 2 Jurusan Teknik Sipil, FakultasTeknik, Universitas Bosowa

ABSTRAK

Kekuatan beton dipengaruhi oleh adanya pori (ruang kosong) dalam beton. Salah satu faktor

penyebabnya adalah penggunaan agregat kasar bergradasi senjang. Lokasi pekerjaan dengan

ketersediaan sumber agregat yang baik seperti adanya stone crusher atau sumber agregat yang baik,

tidak ditemui masalah berarti. Tetapi pada lokasi pekerjaan yang mempunyai sumber agregat terbatas

seperti tidak adanya stone crusher atau lokasi yang jauh dari sumber agregat, dalam keadaan seperti ini

kemungkinan penggunaan agregat bergradasi senjang yang tersedia di daerah tersebut merupakan

alternatif yang dapat dipertimbangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

penggunaan agregat kasar bergradasi senjang terhadap nilai porositas dan kuat tekan beton.Metode

penelitian yang digunakan adalah metode dengan pembuatan benda uji silinder beton (15 x 30 cm)

dengan variasi ukuran agregat kasar : ukuran 0,5-3,75 cm, ukuran 2-3,75 cm, ukuran 1-2 cm, ukuran 0,5-

1 cm dan 2-3,75 cm, 0,5-1 cm dan 1-2 cm, dengan agregat halus (pasir) bergradasi normal. Benda Uji

Silender berjumlah 3 buah untuk setiap variasi dan dilakukan uji kuat tekan dan porositas beton pada

umur 28 hari.Hasil dari penelitian ini, nilai kuat tekan rata-rata beton yang menggunakan agregat kasar

bergradasi senjang lebih kecil dibandingkan dengan beton yang menggunakan agregat kasar

bergradasi normal yaitu < 264.91 kg/cm2. Sedangkan nilai porositas rata-rata beton yang menggunakan

agregat kasar bergradasi senjang lebih tinggi dibandingkan dengan beton yang menggunakan agregat

kasar bergradasi normal yaitu > 8,15%. Hasil Pengujian Kuat Tekan dan Porositas beton dengan

menggunakan agregat kasar bergradasi senjang menghasilkan grafik yang tidak linear.

Kata Kunci : Beton, Gradasi Senjang, Kuat Tekan

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penggunaan beton sebagai salah satu pilihan konstruksi bangunan sipil yang lebih dikenal

luas dibandingkan dengan bahan konstruksi lain seperti kayu dan baja. Pilihan penggunaan

beton sebagai bahan konstruksi ini dikarenakan beton mempunyai beberapa kelebihan yang

tidak dimiliki oleh bahan lain, diantaranya beton relatif murah karena bahan penyusunnya

didapat dari bahan lokal, mudah dalam pengerjaan dan perawatannya, mudah dibentuk sesuai

kebutuhan, tahan terhadap perubahan cuaca, lebih tahan terhadap api dan korosi

(Krisbiyantoro, 2005). Selain itu kelebihan beton yang menonjol dibandingkan bahan lain adalah

beton memiliki kuat desak tinggi yang dap at diperoleh dengan cara pemilihan, perencanaan

dan pengawasan yang teliti terhadap bahan penyusunnya.

Dalam pembuatan beton sering terjadi adanya pori (ruang kosong). Hal tersebut terjadi

karena adanya pemisahan butiran dari adukan beton sehingga distribusi agregatnya menjadi

tidak merata. pengelompokan agregat dengan ukuran tertentu (gradasi agregat) yang tidak

sesuai standar merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya segregasi (Rivan Adila W.,

2014). Gradasi agregat dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu gradasi kontinu, gradasi

seragam dan gradasi celah. Dalam penentuan gradasi standar untuk agregat dapat

Page 2: ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG · 187 Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017 b. Agregat kasar Agregat kasar adalah

184

Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa

SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017

menggunakan acuan American Society for Testing and Material (ASTM), British Standard (BS)

dan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Apabila ditinjau dari pemilihan tipe sususan agregat gabungan (gradasi agregat), gradasi

menerus dengan limit tentu adalah gradasi yang direkomendasikan oleh berbagai standart

untuk memperoleh workability yang memadai dan segregasi minimum. Lokasi pekerjaan

dengan ketersediaan sumber agregat yang baik seperti adanya stone crusher atau sumber pasir

yang baik, tidak ditemui masalah berarti. Tetapi pada lokasi pekerjaan yang mempunyai sumber

agregat terbatas seperti tidak adanya stone crusher atau lokasi yang jauh dari sumber agregat.

Dalam keadaan seperti ini kemungkinan penggunaan agregat bergradasi senjang yang tersedia

di daerah tersebut merupakan alternatif yang dapat dipertimbangkan. Selain itu, biasanya pada

pengerjaan dilapangan terjadinya gradasi senjang dikarenakan pembelian agregat yang hanya

menggunakan satu ukuran variasi. Seperti hanya menggunakan ukuran 1-2 cm atau 2-3,75 cm,

sedangkan standartnya harus menggunakan ukuran variasi 0,5-3,75 cm. Dengan penggunaan

agregat senjang tersebut dikhawatirkan dapat meningkatkan porositas dan mempengaruhi

kekuatan beton.

2. KAJIAN LITERATUR

2.1 Beton

2.1.1. Defenisi Beton

Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik lain, agregat

kasar,agregat halus, dan air, dengan atau tanpa campuran tambahan yang membentuk

massa padat (SNI 03- 2834, 2000).

Beton Normal adalah beton yang mempunyai berat isi 2200-2500 kg/m2

menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah yang tidak menggunakan

bahan tambahan (SNI 03- 2834, 2000).

Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu beton (Wuryati dan Candra, 2001), antara lain

:

1. Mutu bahan batuan,

2. Jenis/mutu semen,

3. Faktor air semen,

4. Gradasi/ susunan butir bahan batuan,

5. Pelaksanaan pembuatan beton,

6. Curing (perawatan/pematangan) beton.

2.1.2. Sifat-Sifat Beton

Untuk keperluan perancangan struktur beton, maka pengetahuan tentang sifat- sifat

beton perlu diketahui. Sifat- sifat tersebut antara lain (Mulyono,2004):

1. Durability (Keawetan)

Merupakan kemampuan beton bertahan seperti kondisi yang direncanakan tanpa

terjadi korosi dalam waktu yang direncanakan.

2. Kuat Tekan

Kuat tekan beton ditentukan berdasarkan pembebanan uniaksial benda uji

silinderbeton berdiameter 150 mm, tinggi 300 mm dengan satuan Mpa (N/mm2) untuk

standar ACI maupun SNI 91. Sedangkan British Standar benda uji yang digunakan

adalah kubus dengan sisi ukuran 150 mm.

Page 3: ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG · 187 Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017 b. Agregat kasar Agregat kasar adalah

185

Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa

SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017

3. Kuat Tarik

Kuat tarik beton jauh lebih kecil dibandingkan kuat tekannya, yaitu sekitar 10%-15%

dari kuat tekannya. Kuat tarik beton merupakan sifat yang penting untuk memprediksi

retak dan defleksi balok.

4. Modulus Elastisitas

Modulus elastisitas beton adalah perbandingan antara kuat tekan beton dengan

regangan beton biasanya pada 25%-50% dari kuat tekan beton.

5. Rangkak dan Susut

Rangkak (Creep) merupakan sala satu sifat beton dimana beton mengalami deformasi

terus menerus menurut waktu dibawah beban yang dipikul. Susut (Shrinkage) merupakan

perubahan volume yang tidak berhubungan dengan pembebanan.

6. Workability)

Workability adalah sifat-sifat adukan beton atau mortar yang ditentukan oleh

kemudahan dalam pencampuran, pengangkutan, pengecoran, pemadatan, dan

finishing. Atau besarya kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan kompaksi penuh.

Salah satu cara yang paling sering dilakukan untuk mengukur kecelakaan beton adalah

dengan slump test. Unsur–unsur yang mempengaruhi sifat mudah dikerjakan antara

lain :

(1) Banyaknya air yang dipakai dalam campuran beton

(2) Penambahan semen kedalam adukan beton

(3) Gradasi campuran agregat kasar dan agregat halus

(4) Pemakaian butir – butir agregat yang bulat

(5) Cara pemadatan beton dan jenis alat yang digunakan.

7. Sifat Kedap Air

Gelembung udara yang terbentuk selama atau setelah selesai pencetakan beton akan

membentuk rongga–rongga yang diakibatkan oleh air yang menguap, rongga udara ini

akan membuat air masuk kedalam beton. Untuk mengantisipasi terjadinya rongga

udara yang mengakibat masuknya air kedalam beton, maka beton harus dibuat sepadat

mungkin.

Beberapa faktor yang mempengaruhi sifat kedap air beton (Wuryati dan Candra, 2001),

antara lain :

(1) Mutu dan porositas agregat,

(2) Umur beton. Kekedapan air akan berkurang dengan adanya perkembangan umur,

(3) Gradasi. Gardasi harus dipilih sedemikian agar beton dapat mudah dikerjakan

dengan baik dengan jumlah air yang minimal,

(4) Perawatan. Perawatan beton merupakan faktor yang sangat penting

untuk mendapatkan beton kedap air.

2.2. Bahan Pembentuk Beton

Bahan yang dipakai dalam pembuatan atau penyusunan beton terdiri dari semen,

agregat halus, agregat kasar, dan air.

2.2.1. Semen

Semen merupakan bahan berbutir halus hasil gilingan, yang bukan merupakan

pengikat, tapi menjadi bersifat pengikat sebagai hasil hidratasi (yaitu reaksi kimia antara

semen dan air).

Page 4: ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG · 187 Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017 b. Agregat kasar Agregat kasar adalah

186

Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa

SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017

2.2.2. Agregat

Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam

campuran mortar (aduk) dan beton. Agregat aduk beton dapat juga didefinisikan sebagai

bahan yang dipakai sebagai pengisi atau pengkurus, dipakai bersama dengan bahan

perekat, dan membentuk suatu massa yang keras, padat bersatu, yang disebut adukan

beton. Fungsi agregat dalam beton mengisi sebagian besar volume beton yaitu antara 50%

sampai 80%, sehingga sifat-sifat dan mutu agregat sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat

dan mutu beton (Wuryati dan Candra, 2001).

a. Agregat halus

Agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami batuan atau pasir

yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm

(SNI 03-2834-2000). Spesifikasi karakteristik agregat halus (pasir) dapat dilihat pada tabel

2.2 dan 2.3

Tabel 1. Spesifikasi Karakteristik Agregat Halus (Pasir)

No

Karateristik

Interval

Spesifikasi(ASTM)

Agregat Halus

1 Kadar lumpur < 5 % C117

2 Kadar organik <No.3 C558

3 Kadar air 3 – 5 % C29

4 Berat volume 1.4-1.9 kg/ltr C127

5 Absorpsi 0.2 – 2% C127

6 Berat jenis SSD 1.6 – 3.2 C104

7 Modulus Kehalusan 2.2 – 3.1 C131

Sumber : ASTM (American Society for and Testing Material

Tabel 2. Persyaratan Gradasi Pasir

Lubang

Persen butir yang lewat ayakan

ayakan (mm)

Daerah I

Daerah II

Daerah III

Daerah IV

9,5 100 100 100 100

4.75 90-100 90-100 90-100 95-100

2.36 60-95 75-100 85-100 95-100

1.18 30-70 55-90 75-100 90-100

0.6 15-34 35-59 60-79 80-100

0.3 5-20 8-30 12-40 15-50

0.15 0-10 0-10 0-10 0-15

Sumber : SNI-23-2834-2000

Keterangan:

- Daerah I = pasir kasar - Daerah III= pasir agak halus

- Daerah II = pasir agak kasar - Daerah IV = pasir halus

Page 5: ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG · 187 Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017 b. Agregat kasar Agregat kasar adalah

187

Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa

SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017

b. Agregat kasar

Agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari batu atau berupa

batu pecah yang diperoleh dari industry pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara

5 mm – 40 mm (SNI 03-2834-2000).

Tabel 3.Spesifikasi karakteristik agregat kasar (batu pecah)

No

Karateristik Interval

Spesifikasi

Agregat Kasar

(ASTM)

1 Kadar Lumpur < 1 % C117

2 Kadar Air 0.5 – 2 % C558

3 Berat Volume 1.6-1.9 kg/ltr C29

4 Absorpsi 0.2 – 4.6% C127

5 Berat Jenis SSD 1.6 – 3.2 C127

6 Modulus Kehalusan 5.5 – 8.5 C104

7 Keausan 15 – 50 % C131

Sumber : ASTM (American Society for and Testing Material)

Tabel 4. Persyaratan Gradasi Batu Pecah

Ukuran Saringan

Persentase lolos

(mm) 37,5-4,75 19,0-4,75 12,5-4,75

38,1 90-100 100 -

19 30-70 90-100 100

9,5 10-35 25-55 40-70

4,75 0-5 0-10 0-15

Sumber : SNI-15-1990-032

c. Gradasi Agregat

Gradasi agregat adalah distribusi ukuran butiran agregat. Gradasi yang baik pada

agregat, dapat menghasilkan beton yang padat, sehingga volume rongga berkurang dan

penggunaan semen Portland berkurang pula

Gradasi agregat dapat dibedakan atas :

a) Gradasi seragam (uniform graded) / gradasi terbuka (open graded)

Adalah gradasi agregat dengan ukuran yang hampir sama. Gradasi seragam disebut

juga gradasi terbuka (open graded) karena hanya mengandung sedikit agregat halus

sehingga terdapat banyak rongga/ruang kosong antar agregat.

b) Gradasi rapat (dense graded)

Adalah gradasi agregat dimana terdapat butiran dari agregat kasar sampai halus,

sehingga sering juga disebut gradasi menerus, atau gradasi baik (well graded). Campuran

Page 6: ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG · 187 Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017 b. Agregat kasar Agregat kasar adalah

188

Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa

SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017

dengan gradasi ini memiliki kuat tekan yang tinggi, agak kedap terhadap air dan memiliki

berat isi yang besar. c) Gradasi senjang (gap graded)

Gradasi senjang adalah gradasi agregat dimana ukuran agregat ada yang tidak lengkap

atau ada fraksi agregat yang hilang atau jumlahnya sedikit sekali. Campuran beton dengan

gradasi ini memiliki kualitas peralihan dari keadaan campuran dengan gradasi yang

disebutkan di atas. Gradasi agregat jenis ini biasanya terdapat pada agregat yang terlalu

halus atau terlalu kasar. Jika salah satu atau lebih dari ukuran butir atau fraksi pada satu set

ayakan tidak ada, maka gradasi ini akan menunjukan satu garis horizontal dalam grafiknya

Gambar 1. Contoh Grafik Macam-macam Gradasi Agregat

a.

b.

c.

Gambar 2. a. Gradasi Menerus, b. Gradasi Seragam, c. Gradasi Senjang

2.2.3. Air

Kadar air bebas adalah jumlah air yang dicampur ke dalam beton untuk mencapai

konsistensi tertentu, tidak termasuk air yang diserap oleh agregat (SNI 03-2834-2000).

2.3. Kuat Tekan Beton

Kekuatan tekan merupakan salah satu kinerja utama beton. Kekuatan tekan beton

adalah kemampuan beton untuk menerima gaya tekan persatuan luas beton sehingga

Page 7: ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG · 187 Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017 b. Agregat kasar Agregat kasar adalah

189

Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa

SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017

beton tersebut hancur. Walaupun dalam beton terdapat tegangan tarik yang kecil,

dianggap bahwa semua tegangan tekan didukung oleh beton.

Kuat tekan beton yang disyaratkan f’c adalah kuat tekan yang ditetapkan oleh

perencana struktur (berdasarkan benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm, tinggi 300

mm).

Kuat tekan beton yang ditargetkan fcr adalah kuat tekan rata rata yang diharapkan

dapat dicapai yang lebih besar dari f’c, (SNI 03-2834-2000). Pengujian kuat tekan dilakukan

untuk mengetahui kuat tekan beton yang telah mengeras dengan benda uji berbentuk

kubus atau silinder. Pada pengujian ini pembebanan dilakukan sampai silinder beton

hancur (beban maksimum). Kuat tekan beton dihitung dengan rumus:

𝑓′𝑐 = 𝑃

𝐴

𝐴 = 𝜋𝐷2

4

Dimana : f’c = tegangan tekan beton (kg/cm²,Mpa)

P = beban tekan maksimum (kg,N)

A = luas penampang silinder (cm²,mm²)

D = diameter silinder beton (cm,mm)

2.3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Beton

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan beton yang dikemukakan

oleh para ahli diantaranya adalah L. J. Murdock dkk ( 1991 ) yaitu :

a. Jenis semen dan kwalitasnya, mempengaruhi kekuatan rata-rata dan kuat batas beton

b. Jenis lekak-lekuk bidang permukaan agregat. Kenyataannya menunjukan bahwa

penggunaan agregat akan menghasilkan beton dengan kuat desak maupun kuat

tarik lebih besar dari pada penggunaan kerikil halus dari sungai.

c. Efisiensi dari perawatan (curing) kehilangan kekuatan sampai sekitar 40% dapat

terjadi bila pengeringan sebelum waktunya. Perawatan adalah hal yang sangat

penting dalam pekerjaan lapangan dan pembuatan benda uji.

d. Suhu. Pada umumnya kecepatan pengerasan beton bertambah dengan

bertambahnya suhu. Pada titik beku kuat tekan akan tetap rendah untuk waktu yang

lama.

e. Umur. Pada keadaan yang normal kekuatan beton bertambah dengan umurnya.

3. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Pengambilan Material, Lokasi dan Waktu

3.1.1 Lokasi Pengambilan Material

Lokasi pengambilan material yang digunakan dalam penelitian ini adalah agregat

kasar, agregat halus yang diambil dari Bili - bili kab. Gowa, Sulawesi Selatan.

3.1.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium bahan dan beton Politeknik Negeri Ujung

Pandang, Jalan Perintis Kemerdekaan Km.10 Tamalanrea, Makassar.

Page 8: ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG · 187 Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017 b. Agregat kasar Agregat kasar adalah

190

Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa

SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017

3.2. Perancangan Campuran Adukan Beton (Mix Design)

Tabel 5. Tabel Hasil Rancangan Campur Beton Setelah Koreksi

Volume Air Semen Ag. Halus Ag. Berat

Kasar

Total

(m3) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg)

1 224.01 356.00 545.96 1224.04 2350

1 adukan

0.019 4.27 6.79 10.41 23.35 44.83

Tabel 6. Variasi Agregat Kasar Bergradasi Senjang

No Variasi Sample Agregat Kasar Ukuran Saringan

(Lolos – Tertahan)

1 Agregat Kasar Gradasi Normal:

0,5-1 cm ; 1-2 cm ; 2-3,75 cm

Lolos saringan 37,5 mm (112⁄ ”)

Tertahan saringan No. 4

2 Agregat Kasar Gradasi Atas

2 cm - 3,75 cm

Lolos saringan 37,5 mm (112⁄ ”)

Tertahan saringan 20 mm (3 4⁄ ”)

3 Agregat Kasar Gradasi Tengah:

1 cm – 2 cm

Lolos saringan 20 mm (3 4⁄ ”)

Tertahan saringan 10 mm (3 8⁄ ”)

4 Agregat Kasar Gradasi Atas dan

Bawah

0,5-1 cm dan 2-3,75 cm

Lolos saringan 37,5 mm (112⁄ ”)

Tertahan saringan 20 mm (3 4⁄ ”)

Dan

Lolos saringan 10 mm (3 8⁄ ”)

Tertahan saringan No. 4

5 Agregat Kasar Gradasi Tengah

dan Bawah

0,5-1 cm dan 1-2 cm

Lolos saringan 20 mm (3 4⁄ ”)

Tertahan saringan No. 4

Tabel 7.Jumlah dan Kode Benda Uji

No Variasi Benda Uji Kode Benda Uji Jumlah

Agregat Kasar Gradasi Normal:

KA.1

1 KA.2 3 buah 0,5-1 cm ; 1-2 cm ; 2-3,75 cm

KA.3

Agregat Kasar Gradasi Atas :

KB.1

2 KB.2 3 buah 2 cm - 3,75 cm

KB.3

Page 9: ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG · 187 Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017 b. Agregat kasar Agregat kasar adalah

191

Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa

SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017

Agregat Kasar Gradasi Tengah:

KC.1

3 KC.2 3 buah 1 cm – 2 cm

KC.3

Agregat Kasar Gradasi Atas dan

Bawah :

KD.1

4 KD.2 3 buah 0,5-1 cm ; 2-3,75 cm

KD.3

Agregat Kasar Gradasi Tengah

dan Bawah :

KE.1

5 KE.2 3 buah 0,5-1 cm ; 1-2 cm

KE.3

Jumlah Total Benda Uji 15 buah

3.3. Pengujian Kuat Tekan Beton

Pengujian kuat tekan dilakukan pada sampel berbentuk silinder . Tujuan dari

pengujian ini adalah untuk mengetahui besarnya kekuatan beton pada masing-masing

variasi benda uji.

4.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pemeriksaan Sifat Karakteristik Agregat

4.1.1. Pemeriksaan Awal Agregat Halus (Pasir)

Data hasil pengujian karateristik agregat halus diperlihatkan pada table 8. Berikut:

Tabel 8. Data hasil penelitian agregat halus (Pasir)

No Pengujian Hasil Spesifikasi Satuan Keterangan

Relatife kering

1. Kadar Air 1,45 3 – 5 % Memenuhi

2. Kadar Lumpur 2,38 < 5 % Memenuhi

3. Kadar Organik No. 2 < No. 3 - Memenuhi

4. Berat Isi/Volume 1,50 1,4 – 1,9 Kg/ltr Memenuhi

5. Berat Jenis 2,53 1,6 – 3,2 - Relatif agak

6. Penyerapan 4,13 0,2 – 2,0 % tinggi

7. Modulus Kehalusan 2,37 2,2 – 3,1 - Memenuhi

Sumber :Hasil Pengujian

4.1.2. Pemeriksaan Awal Agregat Kasar (Batu Pecah)

Data hasil pengujian karateristik agregat kasar diperlihatkan pada table 9. berikut ini:

Page 10: ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG · 187 Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017 b. Agregat kasar Agregat kasar adalah

192

Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa

SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017

Tabel 9. Data hasil penelitian agregat kasar (Batu Pecah)

No Pengujian Hasil Spesifikasi Satuan Keterangan

1. Kadar Air 0,56 0,5 – 2,0 % Memenuhi

2. Kadar Lumpur 0,64 < 1 % Memenuhi

3. Keausan 24,32 15 – 50 % Memenuhi

4. Berat Isi/Volume 1,36 1,6 – 1,9 Kg/ltr Agak ringan

5. Berat Jenis 2,57 1,6 – 3,2 - Memenuhi

6. Penyerapan 2,48 0,2 – 4,6 % Memenuhi

7. Modulus Kehalusan 7,33 5,5 – 8,5 - Memenuhi

Sumber :Hasil Pengujian

4.1.3. Penggabungan Agregat Kasar dan Agregat Halus

Data hasil pemeriksaan awal gradasi agregat kerikil dan pasir diperoleh data

seperti tabel berikut ini:

Tabel 10. Pengujian Gradasi Agregat Halus

No.

Ukuran Berat % Kumulatif

Saringan Saringan Tertahan Tertahan Tertahan Lolos Spesifikasi

(mm) (gr)

(%) (%)

3/8" 9.5 - - - 100 100

4 4.75 33.42 1.67 1.67 98.33 90 - 100

8 2.36 82.36 4.12 5.79 94.21 75 - 100

16 1.18 194.1 9.70 15.49 84.51 55 - 90

30 0.6 604.24 30.20 45.68 54.32 35 - 59

50 0.3 620.94 31.03 76.72 23.28 8 - 30

100 0.15 303.04 15.14 91.86 8.14 0 - 10

Pan - 162.88 8.14 100.00 0.00

Jumlah 2000.98 100.00

Page 11: ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG · 187 Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017 b. Agregat kasar Agregat kasar adalah

193

Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa

SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017

Gambar 3. Grafik gradasi agregat halus (Pasir)

Tabel 11. Pengujian Gradasi Agregat Kasar (Batu Pecah Normal)

No. Ukuran Berat % Kumulatif

Saringan Saringan Tertahan Tertahan Tertahan Lolos Spesifikasi

(mm) (gr)

(%) (%)

1 1/2" 38 - - - 100 90 -100

3/4" 19 1219.55 48.68 48.68 51.32 30-70

3/8" 9.5 976.01 38.96 87.63 12.37 10-35

4 4.75 279.47 11.15 98.79 1.21 0-5

8 2.36 21.41 0.85 99.64 0.36

16 1.18 0.00 0.00 99.64 0.36

30 0.6 0.00 0.00 99.64 0.36

50 0.3 0.00 0.00 99.64 0.36

100 0.15 0.00 0.00 99.64 0.36

Pan - 9.01 0.36 100.00 0.00

Jumlah 2505.45 100.00

Page 12: ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG · 187 Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017 b. Agregat kasar Agregat kasar adalah

194

Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa

SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017

Gambar 4. Grafik gradasi agregat Kasar (Batu pecah Normal)

Penelitian ini menggunanakan variasi gradasi agregat kasar. Apabila hasil pengujian

gradasi agregat kasar yang diperoleh, dikelompokkan sesuai dengan variasi gradasi

senjang yang direncanakan, maka diperoleh Tabel dan Grafik sebagai berikut:

Tabel 12. Variasi Agregat Kasar Gradasi Senjang Ukuran 2-3,75 cm.

No. Ukuran Berat % Kumulatif

Saringan Saringan Tertahan Tertahan Tertahan Lolos Spesifikasi

(mm) (gr)

(%) (%)

1 1/2" 38 - - - 100.00 90 -100

3/4" 19 1219.55 100.00 100.00 0.00 30-70

3/8" 9.5 0.00 0.00 100.00 0.00 10-35

4 4.75 0.00 0.00 100.00 0.00 0-5

Jumlah 1219.55 100.00

Page 13: ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG · 187 Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017 b. Agregat kasar Agregat kasar adalah

195

Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa

SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017

Gambar 5. Grafik gradasi senjang agregat Kasar (2-3,75 cm)

Tabel 13. Variasi Agregat Kasar Gradasi Senjang Ukuran 1- 2 cm.

No. Ukuran Berat % Kumulatif

Saringan Saringan Tertahan Tertahan Tertahan Lolos Spesifikasi

(mm) (gr)

(%) (%)

1 1/2" 38 - - - 100.00 90 -100

3/4" 19 0.00 0.00 0.00 100.00 30-70

3/8" 9.5 976.01 100.00 100.00 0.00 10-35

4 4.75 0.00 0.00 100.00 0.00 0-5

Jumlah 976.01 100.00

Gambar 6. Grafik gradasi senjang agregat Kasar (1- 2 cm)

Page 14: ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG · 187 Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017 b. Agregat kasar Agregat kasar adalah

196

Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa

SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017

Tabel 14. Variasi Agregat Kasar Gradasi Senjang Ukuran 0,5-1 cm dan 2-3,75 cm

No. Ukuran Berat % Kumulatif

Saringan Saringan Tertahan Tertahan Tertahan Lolos Spesifikasi

(mm) (gr)

(%) (%)

1 1/2" 38 - - - 100 90 -100

3/4" 19 1219.55 81.36 81.36 18.64 30-70

3/8" 9.5 0.00 0.00 81.36 18.64 10-35

4 4.75 279.47 18.64 100.00 0.00 0-5

Jumlah 1499.02 100.00

Gambar 7. Grafik gradasi senjang agregat Kasar (0,5-1 dan 2-3,75 cm)

Tabel 15. Variasi Agregat Kasar Gradasi Senjang Ukuran 0,5-1 cm dan 1-2

cm

No. Ukuran Berat % Kumulatif

Saringan Tertahan Tertahan Tertahan Lolos Spesifikasi Saringan

(mm) (gr)

(%) (%)

1 1/2" 38 - - - 100.00 90 -100

3/4" 19 0.00 0.00 0.00 100.00 30-70

3/8" 9.5 976.01 77.74 77.74 22.26 10-35

4 4.75 279.47 22.26 100.00 0.00 0-5

Jumlah 1255.48 100.00

Page 15: ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG · 187 Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017 b. Agregat kasar Agregat kasar adalah

197

Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa

SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017

Gambar 8. Grafik gradasi senjang agregat Kasar (0,5-1 dan 1-2 cm)

Tabel 16. Hasil Pemeriksaan Awal Gradasi Agregat Kasar Dan Halus

Ukuran Komulatif Lolos ( % )

No. Saringan

Saringan

Agregat Agregat Kasar

(mm)

Halus

1 ⁄

37,5 100 100

3/4 19,10 100 51,32

3/8 9,52 100 12,37

4 4,75 98,33 1,21

8 2,36 94,21 0,36

16 1,18 84,51 0,36

30 0.60 54,32 0,36

50 0.30 23,28 0,36

100 0.15 8,14 0,36

Sumber :Hasil Pengujian

Page 16: ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG · 187 Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017 b. Agregat kasar Agregat kasar adalah

198

Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa

SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017

Tabel 17. Penggabungan Agregat Kasar Dan Halus

Persentase Persentase

No. Ukuran Lolos Gabungan

Saringan

Kombinasi

Spesifikasi Saringan

Batu

Pasir

Batu

(mm)

Pasir

Pecah

Pecah

(31%)

(69%)

1 ⁄ 37,5 100 100 31 69 100 100 – 100

3/4 19,10 100 51,32 31 35,41 66,41 50 – 75

3/8 9,52 100 12,37 31 8,53 39,53 36 – 60

4 4,75 98,33 1,21 30,48 0,84 31,32 24 – 47

8 2,36 94,21 0,36 29,21 0,25 29,46 18 – 38

16 1,18 84,51 0,36 26,20 0,25 26,45 12 – 30

30 0.60 54,32 0,36 16,84 0,25 17,09 7 – 23

50 0.30 23,28 0,36 7,22 0,25 7,47 3 – 15

100 0.15 8,14 0,36 2,52 0,25 2,77 0 – 5

Sumber :Hasil Perhitungan

Gambar 9. Grafik Penggabungan Agregat

Page 17: ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG · 187 Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017 b. Agregat kasar Agregat kasar adalah

199

Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa

SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017

Dari tabel hasil uji karakteritik agregat halus (pasir) dan agregat kasar (batu pecah) di

atas, menunjukkan bahwa pada umumnya agregat yang digunakan memenuhi syarat

standar SNI.

Page 18: ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG · 187 Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017 b. Agregat kasar Agregat kasar adalah

200

Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa

SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017

4.2. Mix Design

Perhitungan campuran beton untuk setiap variasi beton benda uji dapat

dilihat pada tabel 18 dan 19 berikut :

Tabel 18. Kebutuhan bahan campuran beton hasil rancangan

Volume Air Semen Ag. Halus Ag. Kasar Berat Total

(m3) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg)

1 224.01 356.00 545.96 1224.04 2350

Untuk 1 adukan (3 silinder)

0.019 4.27 6.79 10.41 23.35 44.83

Sumber :Hasil Perhitungan

Tabel 19. Kebutuhan bahan campuran beton untuk tiap variasi benda uji

Ag. Ag.

Jumlah Volume

Variasi

Air Semen benda 1 Ukuran Agregat Halus Kasar

Benda

uji adukan Kasar

Uji

(kg) (kg) (kg) (kg) Silinder m3

KA 0,5 cm-3,75 cm 4.27 6.79 10.41 23.35 3 buah 0.019

KB 2,0 cm-3,75 cm 4.27 6.79 10.41 23.35 3 buah 0.019

KC 1,0 cm - 2,0 cm 4.27 6.79 10.41 23.35 3 buah 0.019

2,0 cm-3,75 cm

KD dan 4.27 6.79 10.41 23.35 3 buah 0.019

0,5 cm - 1,0 cm

1,0 cm - 2,0 cm

KE dan 4.27 6.79 10.41 23.35 3 buah 0.019

0,5 cm - 1,0 cm

Sumber :Hasil Perhitungan

Page 19: ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG · 187 Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017 b. Agregat kasar Agregat kasar adalah

201

Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa

SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017

4.3 Pembahasan Hasil Pengujian

4.3.2. Pengujian Kuat Tekan Beton

Perhitungan kuat tekan untuk sampel yang lain dapat dilihat pada lampiran

dilihat pada tabel 20.

Tabel 20. Hasil Pengujian Kuat Tekan Rata-rata Beton

Kode Ukuran Agregat Kuat Tekan –hari Kuat Tekan Rata-

Benda Uji Kasar (cm) ke-28 (kg/cm2) rata (kg/cm

2)

1 263.44

KA 2 0,5 cm-3,75 cm 264.91 264.91

3 266.38

1 212.77

KB 2 2,0 cm-3,75 cm 231.85 216.90

3 206.09

1 223.64

233.62

KC 2 1,0 cm - 2,0 cm 233.94

3 243.28

1 101.57

2,0 cm-3,75 cm (tidak memenuhi )

KD

222.53

2 dan 213.33

3 0,5 cm - 1,0 cm 231.73

1 1,0 cm - 2,0 cm 219.33

KE 2 dan 165.61 197.16

3 0,5 cm - 1,0 cm 206.54

Sumber :Hasil Perhitungan

Berdasarkan tabel 20. dapat digambarkan grafik kuat tekan beton untuk

beton normal dan masing – masing variasi ukuran agregat kasar seperti gambar

berikut :

Gambar 10. Grafik Perbandingan kuat tekan beton normal dengan beton

pada masing–masing variasi ukuran agregat kasar gradasi senjang.

Page 20: ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG · 187 Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017 b. Agregat kasar Agregat kasar adalah

202

Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa

SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variasi ukuran agregat kasar yang

dilakukan berpengaruh pada nilai kuat tekan beton. Beton dengan penggunaan

agregat kasar gradasi senjang menghasilkan kuat tekan yang lebih rendah dari

beton normal. Penggunaan agregat kasar ukuran 2,0 cm – 3,75 cm , 0,5 cm – 1,0

cm dan 2,0 cm – 3,75 cm , 0,5 cm – 2,0 cm menghasilkan kuat tekan di bawah

kuat tekan rencana 225 kg/cm2 yaitu 216.90 kg/cm

2, 222.53 kg/cm

2, 197.16

kg/cm2. Tetapi, penggunakan agregat kasar ukuran 1,0 cm – 2,0 cm

menghasilkan kuat tekan yang masih memenuhi kuat tekan rencana yaitu 233,62

kg/cm2.

Gambar 11. Grafik Kuat Tekan Beton dari nilai tertinggi ke terendah

DAFTAR PUSTAKA

1. ASTM, 1990. Standard Test Method for Specific Grafity, Absorption, and Voids in

Hardened Concrete (ASTM C 642-90).

2. ASTM, 2006. Standard Test Method for Specific Grafity, Absorption, and Voids in

Hardened Concrete (ASTM C 642-06).

3. Anggraini, R. 2008. Porositas Beton Mutu Tinggi Pasca Bakar. Malang : Universitas

Brawijaya

4. Dipohusodo . 1990. Struktur Beton Bertulang. Jakarta: PT Gramedia

5. Kh. Sunggono. 1995. Buku Teknik Sipil. Bandung: Nova.

6. Krisbiyantoro, B. 2005. Tinjauan Permeabilitas dan Shrinkage Beton Mutu Tinggi

dengan Bahan Tambah Mineral Metakaolin dan Superplasticizer. Tugas Akhir. Jurusan

Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta

7. Mulyono, T. 2004. Teknologi Beton. Yogyakarta: Andi.

Page 21: ANALISA KUAT TEKAN BETON BERGRADASI SENJANG · 187 Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017 b. Agregat kasar Agregat kasar adalah

203

Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa

SINALTSUB – I , 4 DESEMBER 2017

8. Murdock, L.J., Brook, K.M.,(Alih bahasa Stepanus Hendarko). 1991. Bahan dan Praktek

Beton. Jakarta: Erlangga

9. Nugraha, P. dan Antoni. 2007. Teknologi Beton. Yogyakarta: CV Andi Offset.

10. Nugroho, F.S. 2006. Tinjauan permeabilitas beton bergradasi sela dengan bahan

tambah conplast p211. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

11. Nugroho, E. H. 2010. Analisis Porositas dan Permeabilitas Beton dengan Bahan

Tambah Fly Ash untuk Perkerasan Kaku (Rigid Pavement). Surakarta: Universitas

Sebelas Maret.

12. Prasetyo, M. Y. A.2011. Porositas Dan Permeabilitas Beton menggunakan Pasir Tailing

Tambang Timah Dan Pasir Besi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

13. Samekto, W. dan Rahmadiyanto, C. 2001. Teknologi Beton. Yogyakarta: Kanisius.

14. Saputra, A. dan LD. M. Nasran. 2011. Kuat Tekan Beton dengan menggunakan Iron

Slag PT. Barawaja Makassar Sebagai Agregat Kasar. Makassar: Skripsi D3, Politeknik

Negeri Ujung Pandang.

15. Saputra, A. 2015. Pengaruh Penggunaan Limbah Industri Baja Terhadap Tegangan

Tekan Beton. Makassar: Universitas Bosowa ”45” Makassar.

16. Segel, R., Kole, P., dan Kusuma, G. 1999. Pedoman Pengerjaan Beton. Jakarta:

Erlangga

17. SNI T-15-1990-03. 1990. Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal.

Bandung.

18. SNI 03-2834-2000. 2000. Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal.

Jakarta.

19. SNI 15-2049-2004. 2004. Semen Portland. Yogyakarta.

20. Sudarmadi. 2006. Garam Sulfat dan Klorida,Laten Bagi Kekuatan Beton Bangunan. 28

Agustus 2006.

21. Suhud R., Nasution A., Munaf D.R., dan Permana, A. W. 1993. Pedoman Pelaksanaan

Praktikum Beton. Bandung: ITB.

22. suriatiabdmuin.blogspot.com/2013/06/korelasi-antara-porositas-terhadap-kuat.html

23. Tjaronge, M. W. 2012. Teknologi Bahan Lanjut Semen dan Beton Berongga. Makassar:

CV. Telaga Zam-Zam.

24. Tjokrodimuljo, K. 1996. Teknologi Beton. Yogyakarta: Biro Penerbit Keluarga

Mahasiswa Teknik Sipil, Universitas Gadjah Mada.

25. Wibowo, R. A. 2014. Pengaruh Agregat Kasar Bergradasi Celah Terhadap Kuat Tekan

Beton. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

26. Yayasan LPMB Departemen Pekerjaan Umum. 1989. Pedoman Beton. Jakarta.

27.