Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

download Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

of 96

Transcript of Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    1/96

    PENGARUH KOMPENSASI DENGAN KONSEP 3P (PAY FOR

    PERSON, PAY FOR POSITION, PAY FOR PERFORMANCE)

    TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PT PLN JASA

    SERTIFIKASI, JAKARTA

    Oleh

    FANUR INDRA UMAR

    H24104045

    PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

    DEPARTEMEN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONONI DAN MANAJEMEN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR

    2013

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    2/96

    PENGARUH KOMPENSASI DENGAN KONSEP 3P (PAY FOR

    PERSON, PAY FOR POSITION, PAY FOR PERFORMANCE)

    TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PT PLN JASASERTIFIKASI, JAKARTA

    SKRIPSI

    Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    SARJANA EKONOMI

    pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

    Departemen Manajemen

    Fakultas Ekonomi dan Manajemen

    Institut Pertanian Bogor

    Oleh

    FANUR INDRA UMAR

    H24104045

    PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

    DEPARTEMEN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONONI DAN MANAJEMEN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR

    2013

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    3/96

    Judul Skripsi : Pengaruh kompensasi dengan konsep 3P (Pay for person, pay for

    position, pay for performance) terhadap semangat kerja karyawan

    PT. PLN Jasa Sertifikasi Jakarta

    Nama : Fanur Indra Umar

    NIM : H24104045

    Menyetujui,

    Dosen Pembimbing

    Erlin Triyulianti, S.TP,M.Si

    NIP. 19730712 199702 2 001

    Mengetahui,

    Ketua Departemen

    Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc

    NIP. 19610123 198601 1 002

    Tanggal Lulus:

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    4/96

    RINGKASAN

    FANUR INDRA UMAR. H24104045. Pengaruh Kompensasi dengan Konsep

    3P (Pay for person, pay for position, pay for performance) terhadap SemangatKerja pada PT. PLN Jasa Sertifikasi Jakarta. Di bawah bimbingan ERLIN

    TRIYULIANTI.

    PT.PLN Jasa Sertifikasi Jakarta merupakan perusahaan milik negara yang

    dikelola oleh pihak pemerintah maupun pihak swasta secara bersama, dalam hal

    ini perusahaan PT. PLN Jasa Sertifikasi memberikan kompensasi kepada setiap

    pegawai dengan asas konsep 3P (Pay for Person,Pay for Position,Pay for

    Performance), dengan adanya konsep tersebut maka diharapkan manajemen dapat

    menarik seefektif mungkin dalam pemberian kompensasi kepada setiap pegawai

    perusahaan, yang dimana penilaian menggunakan konsep 3P (Pay for Person,Payfor Position,Pay for Performance) yang bertujuan agar setiap pegawai dapat

    meningkatkan kinerja.

    Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisa pengaruh kompensasi

    dengan konsep 3P (Pay for Person,Pay for Position,Pay for Performance) terhadap

    semangat kerja. (2) Menganalisa pengaruh kompensasi dengan konsep 3P (Pay for

    Person,Pay for Position,Pay for Performance) yang paling signifikan terhadap

    semangat kerja. (3) Menganalisa hubungan karakteristik responden berdasarkan

    jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, masa kerja

    Informasi diperoleh berasal dari data primer yakni wawancara dan

    penyebaran kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku, skripsi,

    tesis, jurnal informasi dari internet. Metode penarikan sampel menggunakanSimple Random Sampling. Alat analisis yang digunakan analisis spread sheet

    excel untuk menghasilkan nilai deskriptif menjadi kuantitatif (indeks), regresi

    linier sederhana mengolah pengaruh varibel dan analisis tabulasi silang

    mengetahui hubungan karakteristik responden dengan kompensasi dengan konsep

    3P (Pay for person, pay for position, pay for performance)

    Hasil dari penelitian, didapat untuk hasil indeks maka didapat nilai

    tertinggi untukPay for person indeks 3.75 yaitu tanggung jawab yang diberikan

    kepada pegawai sudah sesuai dengan gaji yang diterima pegawai, untukPay for

    position indeks 3.75 yaitu fasilitas yang diberikan merupakan bentuk dari

    tunjangan, untuk Pay for performance indeks 3.70 yaitu penyesuaian terhadap

    rotasi jabatan maka diikuti dengan perubahan insetif dan bonus.sedangkan untuk

    regresi sederhana untuk kompensasi dengan konsep 3P (Pay for person, pay for

    position, pay for performance) terhadap semangat kerja didapatkan hasil t hitung

    = 10,937 dan t tabel = 1,673 dapat ditarik kesimpulan bahwa kompensasi dengan

    konsep 3P (Pay for person, pay for position, pay for performance) berpengaruh

    positif dengan semangat kerja. Analisis tabulasi silang hasilnya jenis kelamin =

    laki-laki, usia = 21-30 tahun, pendidikan = DIII, lama bekerja = 1-5 tahun, gaji =

    2.000.000-2.400.000 menyatakan setuju akan persepsi bahwa kompensasi

    mempengaruhi kinerja.

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    5/96

    iii

    RIWAYAT HIDUP

    Fanur Indra Umar lahir pada tanggal 1 Juni 1988 di Jakarta, DKI Jakarta. Penulis

    merupakan anak terakhir dari 4 bersaudara dari keluarga Bapak H. A. Fardie dan IbuHj. Nurma Bahar

    Pada tahun 1993-1995 memulai pendidikan di TK Asshabirin Jakarta. Setelah itumelanjutkan pendidikan formal di Madrasah Ibtidaiyah Al-Khairiyah (M.I) Jakarta

    pada tahun 1995-2001. Pada tahun 2001-2004 penulis melanjutkan ke Madrasah

    Tsanawiyah Al-Khairiyah (Mts). Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) dilalui

    selama 3 tahun di SMAN 79 dan lulus pada tahun 2007 lalu melanjutkan pendidikandi Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Program Diploma Keahlian Akuntansi melalui

    jalur USMI (Ujian Seleksi Masuk IPB) sebagai Angkatan 44. Pada tahun 2010

    penulis melanjutkan pada program Sarjana Alih Jenis Manajemen, DepartemenManajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor sebagai

    Angkatan 8.

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    6/96

    iv

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah YME atas limpahan

    rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

    baik. Skripsi ini berjudulKompensasi dengan konsep 3P (Pay for person, pay

    for positon, pay for performance) terhadap semangat kerja karyawan PT.

    PLN Jasa Sertifikasi Jakarta. Skripsi merupakan salah satu syarat guna

    mencapai gelar kesarjanaan pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen,

    Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian

    Bogor.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna.

    Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sekalian agar

    skripsi ini lebih baik lagi pada masa mendatang.

    Bogor, Juni 2013

    Penulis

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    7/96

    v

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Dalam penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan saran,

    bimbingan, bantuan dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung

    sejak awal penulisan sampai skripsi ini terselesaikan. Pada kesempatan ini, penulis

    ingin menyampaikan ungkapan terima kasih kepada:

    1. Ibunda dan ayahanda tercinta yang telah memberikan curahan

    kasih sayang, inspirasi hidup dan doa yang tulus.

    2. Erlin Trisyulianti, S.TP, M.Si sebagai dosen pembimbing yang

    telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan,

    saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis.

    3. Ibu Ela selaku Operasional Manajer, Bapak H. Sutarman

    selaku Manajer Accounting, Bapak Yanto selaku manajer SDM, dan

    Ibu Prita selaku Staff finance yang telah memberikan informasi dalam

    skripsi ini.

    4. Kakakku Ivan, Iwan, Ina, terimakasih atas kasih sayang dan semangat

    yang telah diberikan.

    5. Bapak Rahman yang telah meluangkan waktu untuk memberi

    pencerahan dan pengarahan kepada penulis.

    6. Staf dan karyawan di PT PLN Jasa Sertifikasi yang telah memberikan

    informasi dalam skripsi ini.

    7. Seluruh staf pengajar dan karyawan/wati di Departemen Alih Jenis

    Manajemen, FEM IPB.

    8. Renilda Saraswati A.Md terimakasih atas ketulusan, kesabaran, kasih

    sayang, semangat dan doanya yang tulus.

    9. Shinya, Angger, Embah, Gaoy, Nijam, Geda, Abok, Babeh, Kemas,

    Ucok dan anak-anak Rem Blong atas ketulusan, kesabaran, kasih

    sayang, semangat dan doanya yang tulus..

    10. Rekan-rekan satu bimbingan (Rani, Adinda) terimakasih atas

    semangat, saran dan motivasinya.

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    8/96

    vi

    DAFTAR ISI

    Halaman

    RINGKASAN

    RIWAYAT HIDUP..iii

    KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

    UCAPAN TERIMAKASIH...........................................................................v

    DAFTAR ISI................................................................................................... vi

    DAFTAR TABEL.......................................................................................... ix

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiI. PENDAHULUAN.................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah................................................................. .3

    1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................4

    1.4 Manfaat Penelitian ..............................................................................4

    1.5 Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................4

    II. TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................5

    2.1 Kompensasi .........................................................................................5

    2.1.1 Tujuan diadakan pemberian Kompensasi .................................62.1.2 Sistem Kompensasi ...................................................................7

    2.1.3 Asas Kompensasi ......................................................................7

    2.1.4 Kompensasi dengan Konsep 3P ................................................8

    2.2 Semangat Kerja...................................................................... .............12

    2.3 Hasil Penelitian Terdahulu........................................................... ...... 19

    III.METODE PENELITIAN...........................................................20

    3.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................................20

    3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................22

    3.3 Variabel Penelitian...............................................................................22

    3.4 Jenis dan Sumber Data.........................................................................223.5 Metode Pengumpulan Data .................................................................23

    3.6 Teknik Pengambilan Sampel...............................................................24

    3.7 Pengolahan dan Analisis Data.............................................................25

    3.7.1 Uji Hipotesis...............................................................................25

    3.7.2 Analisis Deskriptif......................................................................27

    3.7.3 Uji Validitas ...............................................................................27

    3.7.4 Uji Reliabilitas............................................................................29

    3.7.5 Uji Normalitas ............................................................................30

    3.7.6 Analisis Regresi Linier Sederhana .............................................31

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    9/96

    vii

    3.7.7 Koefisien Determinasi................................................................32

    3.7.8 Analisis Tabulasi Silang.............................................................32

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................33

    4.1 Gambaran Umum perusahaan ............................................................. 334.1.1 Sejarah PT. PLN Jasa Sertifikasi...............................................33

    4.1.2 Bidang Usaha ............................................................................33

    4.1.3 Ruang Lingkup..........................................................................34

    4.1.4 Visi dan Misi PT PLN...............................................................36

    4.1.5 Struktur Organisasi....................................................................37

    4.2 Penerapan Konsep 3P (Pay for Position, Pay for Performance,

    Pay for Competence) pada PT PLN Jasa Sertifikasi...........................42

    4.2.1 Gambaran Umum Responden...................................................... 43

    4.3 Analisis Data dan Pembahasan............................................................46

    4.3.1 Analisis Deskripsi Variabel.......................................................46

    4.4 Analisis Hasil .......................................................................................534.4.1 Analisis Regresi..........................................................................53

    4.4.2 Koefisien Determinasi................................................................54

    4.4.3 Pengujian Hipotesis ....................................................................55

    4.4.4 Uji-t ............................................................................................55

    4.5 Analisis Tabulasi Silang .......................................................................56

    4.6 Implikasi Manajerial.............................................................................61

    KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................63

    1. Kesimpulan...................................................................................................63

    2.Saran..............................................................................................................64

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................65

    LAMPIRAN....................................................................................................67

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    10/96

    viii

    DAFTAR TABEL

    No. Halaman

    1. Hasil validitas............................................................................................ 28

    2. Realiabilitas............................................................................................... 29

    3. Jenis kelamin responden ............................................................................ 44

    4. Umur responden ......................................................................................... 44

    5. Pendidikan responden ................................................................................ 45

    6. Lama bekerja responden ............................................................................ 45

    7. Gaji responden ........................................................................................... 46

    8. Pernyataan responden mengenaipay for person........................................ 47

    9. Pernyataan responden mengenaipay for position...................................... 49

    10. Pernyataan responden mengenaipay for performance .............................. 50

    11. Pernyataan responden mengenai semangat kerja....................................... 5112. Hasil analisis regresi sederhana ................................................................. 54

    13. Koefisien determinasi ................................................................................ 55

    14. Hasil Uji-t................................................................................................... 56

    15. Tabulasi jenis kelamin................................................................................ 57

    16. Tabulasi usia............................................................................................... 58

    17. Tabulasi pendidikan ................................................................................... 59

    18. Tabulasi lama bekerja ................................................................................ 60

    19. Tabulasi penghasilan.................................................................................. 61

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    11/96

    ix

    DAFTAR GAMBAR

    No. Halaman

    1. Kerangka pemikiran penelitian .................................................................. 212. Grafik kurva histogram.............................................................................. 30

    3. Kurva P-Plot............................................................................................... 31

    4. Struktur organisasi ..................................................................................... 42

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    12/96

    x

    DAFTAR LAMPIRAN

    No. Halaman

    1. Kuesioner penelitian.................................................................................. 69

    2. Validitas ..................................................................................................... 74

    3. Reliabilitas ................................................................................................. 75

    4. Normalitas.................................................................................................. 81

    5. Regresi sederhana....................................................................................... 81

    6. Tabulasi silang ........................................................................................... 82

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    13/96

    11

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    14/96

    I. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Dunia bisnis sekarang dituntut menciptakan kinerja karyawan yang

    tinggi untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu

    membangun dan meningkatkan kinerja didalam lingkungannya.

    Keberhasilan perusahaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah

    satu faktor penting adalah sumber daya manusia, karena sumber daya

    manusia merupakan pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai

    dengan evaluasi yang mampu memanfaatkan sumberdaya lainnya yang

    dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

    Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya tergantung pada peralatan

    modern, sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi justru lebih tegantung

    pada manusia yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Keberhasilan suatu

    organisasi atau perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatakan

    semangat kerja karyawan, dengan harapan apa yang menjadi tujuanperusahaan akan tercapai. Dengan semangat kerja yang tinggi, maka

    karyawan akan lebih mudah termotivasi untuk bekerja dengan baik.

    Pentingnya kompensasi yang merupakan stimulus untuk

    meningkatkan semangat kerja karyawan, perusahaan menempuh beberapa

    cara misalnya pendidikan, pelatihan, pemberian kompensasi finansial

    maupun non-finansial yang layak, menciptakan lingkungan kerja yang

    kondusif dalam atmosfir pekerjaan. Terpenuhinya kompensasi yang sesuai

    tentu saja akan meningkatkan semangat kerja serta kinerja para karyawan.

    Salah satu penyebab ketidakpuasan yang dituntut oleh karyawan

    dikarenakan pemberian balas jasa atau kompensasi yang tidak layak, baik

    berupa uang atau fasilitas yang diperoleh sebagai imbalan hasil kerja

    mereka. Karyawan bekerja dengan tujuan agar kebutuhan hidupnya

    tercukupi, maka dari itu suatu perusahaan membayar jasa karyawan

    seharusnya dengan kompensasi yang layak sesuai dengan hasil kerjanya.

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    15/96

    2

    Situasi kerja yang aman dan stabil akan membuat karyawan merasa

    senang dan nyaman berada di lingkungan kerja, sehingga para

    karyawan akan lebih semangat dalam bekerja sesuai dengan standar

    pekerjaan yang diberikan, dan pada akhirnya dapat lebih meningkatkan

    semangat kerja mereka. Pemberian kompensasi kepada karyawan yang

    sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab akan membuat mereka

    termotivasi untuk bekerja yang akan berdampak terhadap semangat kerja.

    Dewasa ini, semakin ketatnya tingkat persaingan bisnis

    mengakibatkan perusahaan dihadapkan pada tantangan untuk dapat

    mempertahankan kelangsungan hidup. Salah satunya PT. PLN Jasa

    Serifikasi Jakarta yang merupakan anak perusahaan dari Perusahaan Listrik

    Negara Pusat, PT. PLN Jasa Sertifikasi Jakarta yang menangani masalah

    kelistrikan. dimana PT. PLN Jasa Sertifikasi Jakarta merupakan salah satu

    unit usaha penunjang ketenagalistrikan yang tugas pokoknya adalah

    mengelola dan mengembangkan jasa dan produk sertifikasi, menjalani

    pengujian, evaluasi dan kegiatan sertifikasi kelaikan operasi instalasi

    peralatan ketenagalistrikan dan tera meter, sistem manajemen K3 dan sistem

    manajemen lingkungan.

    Program-program yang ada dalam perusahaan merupakan komponen

    dari konsep 3P (Pay for Person, Pay for Position, Pay for Performance),

    berangkat dari komponen program-program tersebut maka dijadikan dasar

    untuk melaksanankan penelitian tentang semangat kerja. Berdasarkan uraian

    yang sudah dijelaskan sebelumnya maka dapat diangkat judul : pengaruh

    kompensasi dengan konsep 3P (Pay for person, pay for position, pay for

    performance terhadap semangat kerja karyawan PT. PLN Jasa SertifikasiJakarta, yang mengidentifikasi pengaruh yang ada berdasarkan teori dengan

    pengaruh yang ada pada PT. PLN Jasa Sertifikasi Jakarta berdasarkan

    penilaian responden (karyawan), sehingga diharapkan dapat mengetahui

    dengan tepat pengaruh kompensasi dengan konsep 3P (Pay for Person, Pay

    for Position, Pay for Performance) terhadap semangat kerja karyawan pada

    PT. PLN Jasa Sertifiaksi Jakarta

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    16/96

    3

    1.2. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka

    dapat diketahui bahwa permasalahan yang terjadi pada PT. PLN Jasa

    Sertifiaksi Jakarta adalah adanya persaingan yang semakin ketat dengan

    competitor produk sejenis, akan tetapi PT. PLN Jasa Serifikasi Jakarta tetap

    beraktifitas dengan mengandalkan para karyawan dan konsumen mereka,

    disamping PT. PLN Jasa Sertifikasi Jakarta mengupayakan inovasi agar

    tetap bisa bertahan. Pada kesempatan ini akan diteliti bagaimana perusahaan.

    PT. PLN Jasa Sertifikasi Jakarta tetap besedia bekerja demi kelangsungan

    perusahaan. Oleh karena itu dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

    1. Bagaimana pengaruh konsep 3P (Pay for Person, Pay for Position, Pay

    for Performance) yang paling berpengaruh terhadap semangat kerja

    karyawan PT. PLN Jasa Sertifikasi Jakarta ?

    2. Bagaimana pengaruh kompensasi dengan konsep 3P (Pay for Person, Pay

    for Position, Pay for Performance) terhadap semangat kerja karyawan

    PT. PLN Jasa Sertifikasi Jakarta ?

    3. Bagaimana hubungan karakteristik responden berdasarkan jenis

    kelamin, umur, tingkat pendidikan, masa kerja terhadap kompensasi

    dengan konsep 3P (Pay for Person, Pay for Position, Pay for

    Performance) pada PT. PLN Jasa Sertifikasi Jakarta?

    1.3. Tujuan Penelitian

    1. Menganalisa pengaruh kompensasi dengan konsep 3P (Pay for Person,

    Payfor Position, Pay for Performance) yang paling berpengaruh terhadap

    semangat kerja karyawan PT. PLN Jasa Sertifikasi Jakarta

    2. Menganalisa pengaruh kompensasi dengan konsep 3P (Pay for Person,

    Payfor Position, Pay for Performance) terhadap semangat kerja karyawan

    PT. PLN Jasa Sertifikasi Jakarta

    3. Menganalisa hubungan karakteristik responden berdasarkan jenis

    kelamin, umur, tingkat pendidikan, masa kerja terhadap semangat

    karyawan PT. PLN Jasa Sertifikasi Jakarta?

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    17/96

    4

    1.4. Manfaat Penelitian

    1. Bagi perusahaan tempat dilakukannya penelitian, diharapkan dapat

    dijadikan bahan masukan untuk pengembangan dan pembinaan

    sumberdaya manusia.

    2. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini diharapkan sebagai informasi untuk

    penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan sumberdaya manusia.

    1.5. Ruang Lingkup Penelitian

    Ruang lingkup penelitian ini adalah terbatas pada kompensasi dengan

    konsep 3P (Pay for Person, Payfor Position, Pay for Performance) terhadap

    semangat kerja dan persepsi pegawai dari karakteristik pegawai yang ada

    pada PT. PLN Jasa Sertifikasi Jakarta

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    18/96

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Kompensasi

    Pada dasarnya manusia bekerja juga ingin memeroleh uang untuk

    memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itulah seorang karyawan

    mulai menghargai kerja keras dan semakin menunjukkan loyalitas terhadap

    perusahaan dan karena itulah perusahaan memberikan penghargaan

    terhadap prestasi kerja karyawan yaitu dengan jalan memberikan

    kompensasi. Salah satu cara manajemen untuk meningkatkan prestasi

    kerja, memotivasi dan meningkatkan kinerja para karyawan adalah

    melalui kompensasi (Mathis dan Jackson, 2000). Hani Handoko (1993)

    menyatakan bahwa kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu

    karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran karya mereka

    diantara para karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat. Kompensasi

    acapkali juga disebut penghargaan dan dapat didefinisikan sebagai setiap

    bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa

    atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi (Panggabean, 2002).

    Selain itu dalam buku Malayu Hasibuan (2002) terdapat beberapa

    pengertian kompensasi dari beberapa tokoh yaitu :

    1. Menurut Werther dan Davis (2000) kompensasi adalah apa yang seorang

    perkerja terima sebagai balasan dari pekerjaan yang diberikannya baik

    upah per jam ataupun gaji periodic dan dikelola oleh bagian personalia

    2. Menurut F. Sikula (2001) kompensasi adalah segala sesuatu yang

    dikonstitusikan atau dianggap sebagai balas jasa atau ekuivalen

    Pengertian kompensasi juga terdapat pada berbagai literature yang

    dikemukakan oleh bebrapa pakar, antara lain :

    1. Menurut Bejo Siswanto (2003) kompensasi merupakan istilah luas yang

    berkaitan dengan imbalan financial yang diterima oleh orang-orang

    melalui hubungan kepegawaian mereka dengan organisasi.

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    19/96

    6

    2.Menurut Dessler (1997) kompensasi karyawan adalah setiap

    bentuk pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karyawan dan

    timbul dari dipekerjakannya karyawan itu.

    3. Menurut Handoko (1993) kompensasi adalah segala sesuatu yang

    diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka.

    2.1.1 Tujuan Diadakan Pemberian Kompensasi

    Menurut Hasibuan (2002), tujuan pemberian kompensasi

    (balas jasa) antara lain adalah:

    1. Ikatan Kerja Sama

    Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama

    formal antara majikan dengan karyawan. Karyawan harus

    mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan

    pengusaha/majikan wajib membayar kompensasi sesuai dengan

    perjanjian yang disepakati.

    2. Kepuasan Kerja

    Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-

    kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga

    memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.

    3. Pengadaan Efektif

    Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan

    karyawan yangqualifieduntuk perusahaan akan lebih mudah.

    4. Motivasi

    Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah

    memotivasi bawahannya.

    5. Stabilitas KaryawanDengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta

    eksternal konsistensi yang kompentatif maka stabilitas

    karyawan lebih terjamin karenaturn-overrelatif kecil.

    6. Disiplin

    Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin

    karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari serta

    mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    20/96

    7

    7. Pengaruh Serikat Buruh

    Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh

    dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada

    pekerjaannya.

    8. Pengaruh Pemerintah

    Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang

    perburuhan yang berlaku (seperti batas upah minimum) maka

    intervensi pemerintah dapat dihindarkan.

    2.1.2 Sistem Kompensasi

    Sistem pembayaran kompensasi yang umum diterapkan adalah:

    1. Sistem Waktu

    Dalam sistem waktu, besarnya kompensasi (gaji, upah) ditetapkan

    berdasarkan standar waktu seperti jam, minggu, atau bulan.

    2. Sistem Hasil (Output)

    Dalam sistem hasil, besarnya kompensasi/upah ditetapkan atas

    kesatuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti per potong, meter,

    liter, dan kilogram.

    3. Sistem Borongan

    Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang penetapan

    besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama

    mengerjakannya.

    2.1.3 Asas Kompensasi

    Menurut Hasibuan (2003), program kompensasi harus ditetapkan

    atas asas adil dan layak serta dengan memperhatikan undang-undang

    perburuhan yang berlaku. Prinsip adil dan layak harus mendapatperhatian dengan sebaik- baiknya agar balas jasa yang akan

    diberikan merangsang motivasi dan kepuasan kerja karyawan.

    1. Asas Adil

    Besarnya kompensasi yang dibayar kepada setiap karyawan

    harus disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, risiko

    pekerjaan, tanggung jawab, dan jabatan pekerja. Jadi adil bukan

    berarti setiap karyawan menerima kompensasi yang sama

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    21/96

    8

    besarnya. Asas adil menjadi dasar penilaian, perlakuan, dan

    pemberian hadiah atau hukuman bagi setiap karyawan. Dengan asas

    adil akan tercipta suasana kerjasama yang baik, semangat kerja,

    disiplin, loyalitas, dan stabilitas karyawan akan lebih baik.

    2. Asas Layak

    Kompensasi yang diterima karyawan dapat memenuhi

    kebutuhannya pada tingkat yang ideal dan sesuai dengan

    kemampuan perusahaan. Tolok ukur layak adalah relatif,

    penetapan besarnya kompensasi didasarkan atas batas upah

    minimum pemerintah melalui undang-undang perburuhan yang

    berlaku.

    2.1.4 Kompensasi dengan Konsep 3P

    Konsep 3P yakni Pay for Position, Pay for

    Competence/Person, dan Pay for Performance atau dalam istilah

    Bahasa Indonesia di kenal dengan konsep 3K yakni Kedudukan,

    Kompetensi, dan Kinerja adalah konsep yang berawal dari konsep

    job evaluationyang melahirkanpay for position, konsepcompetency

    yang melahirkan pay for competence dan konsep performance

    managementyang melahirkanpay for performance. Konsep ini lahir

    dari ketidakpuasan sistem kompensasi dimana dalam sistem

    tersebut titik beratnya masih tertumpu pada pay for position.

    Hal ini membuat implementasinya di lapangan terkadang

    membingungkan dan tidak mampu memuaskan berbagai pihak

    terutama bagi mereka yang merasa mempunyai kontribusi yang

    besar pada perusahaan [www.portalhr.com, 2013].1. Pay for Person

    Pay for Personmerupakan pembayaran dimana perusahaan

    mengacu pada budaya organisasi serta adaptabilitas yang tinggi

    dari karyawan untuk bisa nyaman bekerja.. Evaluasi yang

    dilakukan terhadap seseorang adalah membandingkan antara

    kapabilitas dan pengalamannya dengan tuntutan posisi yang

    didudukinya. Oleh karena itu, langkah awal dari pay for person

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    22/96

    9

    adalah menentukan tingkat kompetensi dan pengalaman yang

    dituntut oleh suatu posisi. "Profil Kompetensi Jabatan" dibuat

    untuk menjabarkan pengalaman dan kompetensi ideal (yakni

    kemampuan atau aptitude, sikap atau attitudes, keterampilan atau

    skills, dan pengetahuan atau knowledge) yang diinginkan

    organisasi untuk dimiliki oleh individu yang menjabat posisi

    tertentu [www.portalhr.com, 2013].

    Bayaran untuk karyawan dialokasikan melalui gaji aktual

    (gaji sesungguhnya) dan modifikasi berdasarkan tuntutan pasar.

    Alokasinya didasarkan kepada kebijakan yang sudah

    didefinisikan dengan jelas, yang bertujuan untuk menjawab

    tekanan pasar, perbedaan kompetensi, status karyawan, senioritas

    dan sebagainya.

    Gaji aktual seorang individu didasarkan pada perbandingan

    antara kompetensi yang dimiliki individu tersebut terhadap

    kompetensi ideal untuk posisi yang dijabatnya. Jika memiliki

    tingkat kompetensi yang penuh, maka akan menerima bayaran

    sesuaiReference Salary. Sementara jika kompensasinya di bawah

    tingkat ideal, maka akan menerima bayaran yang lebih rendah

    dari Reference Salary. Namun terdapat pengecualian jika

    seseorang memiliki kompetensi di atas ideal posisi yang

    bersangkutan, ia tidak akan memperoleh bayaran ekstra, karena

    sesungguhnya kompetensi itu tidaklah dibutuhkan untuk

    menjalankan posisinya yang sekarang.

    Penyesuaian gaji terhadap tuntutan pasar dibayarkanmelalui tunjangan- tunjangan yang dapat naik ataupun turun tiap

    tahunnya sesuai perubahan kondisi pasar. 'Market Allowance'

    terkadang perlu dibayarkan karena ada kelangkaan dalam jangka

    waktu singkat di pasar tenaga kerja. Tunjangan seperti itu

    membantu perusahaan untuk menarik dan mempertahankan

    individu-individu yang memiliki keahlian yang unik. Biasanya

    hanya sedikit saja dari para karyawan yang memiliki keahlian

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    23/96

    10

    khusus yang menerima penyesuaian gaji seperti ini.

    Dalam sistem 3P menurut Setyo (2008), gaji yang

    sesungguhnya dibayarkan tidak sama persis dengan Reference

    Salary, melainkan beragam sesuai dengan perbandingan posisi

    atau individu dan berapa lamanya seseorang telah menjabat

    posisi itu.

    Setiapgradememiliki rentang tersendiri. Bayaran terendah

    bagi setiap grade didasarkan dari:

    a. Tingkat kompetensi minimal yang dapat diterima untuk

    dapat menjabat posisi itu.

    b. Tingkat bayaran di pasaran yang diperlukan untuk

    dapat memikat seseorang yang memiliki tingkat kompetensi

    tersebut.

    Bayaran tertinggi bagi setiap grade besarnya mendekati

    Reference Salary. Hal ini berdasarkan logika bahwa sebuah

    organisasi hanya membayar kompetensi yang dibutuhkan untuk

    memenuhi tanggung jawab sebuah posisi. Jika seseorang

    memiliki kompetensi yang lebih tinggi daripada yang dituntut

    oleh posisinya, maka organisasi harus menggali kemungkinan

    dilakukannya promosi atau memindahkannya ke suatu posisi lain

    dan dapat memanfaatkan tingkat kompetensi yang dimilikinya

    secara lebih.

    Seandainya belum dapat dilakukan promosi atau tidak ada

    posisi cocok yang tersedia, maka organisasi dapat memberi

    bayaran yang lebih tinggi daripada Reference Salary untukmempertahankan individu di posisi, sampai ada posisi tersedia

    baginya di tingkatangrade Up

    2.Pay for Position

    Membayar untuk posisi adalah hal yang pertama dalam

    konsep 3P, dan hal inilah yang merupakan dasar bagi kebijakan

    dan praktek pembayaran gaji di suatu organisasi, dimana

    perusahaan mengacu pada standar yang diberlakukan untuk

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    24/96

    11

    sebuah posisi yang akan ditempati oleh karyawan (Malthis,

    2003).

    Bayaran untuk posisi ditentukan dengan menggunakan

    Reference Salary bagi setiap grade (golongan), yang secara

    seragam diterapkan bagi semua posisi di grade yang sama.

    Grade ditentukan melalui evaluasi posisi. Di dalam satugrade

    yang sama, tidak ada perbedaan bayaran sekalipun ukuran

    pekerjaan (jobsize) nya berbeda. Golongan yang sangat lebar

    mengakibatkan kurangnya penekanan pada posisi, karena dalam

    golongan yang lebar tertampung banyak posisi dengan ukuran

    pekerjaan yang berbeda.

    Menurut Setyo (2008), Reference Salary adalah suatu

    besaran gaji yang dipercayai perusahaan perlu dibayarkan untuk

    dapat mempertahankan karyawan-karyawannya yang kompeten.

    Referensi ini disusun berdasarkan kebijakan kompensasi dan

    survei pasar. Setiap golongan memiliki Reference Salary yang

    secara seragam diterapkan kepada semua posisi dalam golongan

    yang sama.Reference Salaryditentukan berdasarkan:

    a. Jumlah karyawan disetiap golongan, mengingat semua

    individu dalam golongan yang sama memperoleh referensi

    gaji yang sama.

    b. Tingkat kenaikan antar Reference Salary yang diinginkan

    untuk menjamin kekonsistenan dan keadilan internal.

    c.Market positioning yang diinginkan untuk Reference

    Salary setiap golongan sebagai indikator daya saing eksternal3. Pay for Performance

    Pembayaran dimana perusahaan memberikan peningkatan

    imbal jasa yang disesuaikan dengan kinerja. Bayaran untuk

    Kinerja dialokasikan melalui skema insentif yang dirancang

    untuk memberi imbalan bagi kinerja korporasi, tim, atau individu.

    Pay for Performancetelah dihitung terlebih dahulu sebagai harga

    pokok produk, dengan tujuan kepastian laba per unit produk tetap

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    25/96

    12

    dalam pantauan. Perusahaan boleh menjadi lebih royal dalam

    memberi imbalan bagi kinerja karyawannya dengan memberikan

    pembayaran sekali bayar, karena pembayaran seperti ini tidak

    menaikkan biaya tetap pada tahun berikutnya. Dengan melakukan

    perubahan sistem pembayaran kinerja yang tadinya berdasarkan

    gaji (salary-based) menjadi berdasarkan insentif (incentive-

    based), sebuah perusahaan secara terus-menerus kapasitasnya

    akan bertambah untuk membayar insentif (Setyo, 2008).

    2.2. Semangat Kerja

    Semangat kerja merupakan terjemahan dari katamorale yang artinya

    moril atau semangat juang (Echols & Shadily,1997). Chaplin (2006)

    berpendapat morale (moril) adalah sikap atau semangat yang ditandai

    secara khas oleh adanya kepercayaan diri, motivasi yang kuat untuk

    meneruskan sesuatu usaha, kegembiraan dan organisasi yang baik.

    Nitisemito (1996) mengatakan bahwa semangat kerja adalah melakukan

    pekerjaan secara lebih giat sehingga pekerjaan dapat diharapkan lebih cepat

    dan lebih baik. Sedangkan Hasibuan (2005) mengatakan semangat kerja

    sebagai keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaanya

    dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang

    maksimal.

    Pendapat lain mengatakan bahwa semangat kerja merupakan perasaan

    yang memungkinkan seseorang bekerja untuk menghasilkan yang lebih

    banyak dan lebih baik (Hasley, 1992). Sastrohadiwiryo (2003) mengatakan

    semangat kerja dapat diartikan sebagai suatu kondisi mental, atau

    perilaku individu tenaga kerja dan kelompok-kelompok yang

    menimbulkan kesenangan yang mendalam pada diri tenaga kerja untuk

    bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang telah

    ditetapkan perusahaan.

    Davis (1996) menyatakan bahwa semangat kerja adalah kesediaan

    perasaan maupun perilaku yang memungkinkan seseorang menghasilkan

    kerja lebih banyak dan lebih baik. Semangat kerja merupakan suasana

    kerja yang positif yang terdapat dalam suatu organisasi dan terungkap

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    26/96

    13

    dalam sikap individu maupun kelompok yang mendukung seluruh aspel

    kerja termasuk didalamnya lingkungan, kerjasama dengan orang lain yang

    secara optimal sesuai dengan kepentingan dan tujuan perusahaan.

    Strauss dan Sylessn (1999) menyebutkan semangat kerja sebagai

    sikap partisipasi pekerja dalam mencapai tujuan oraganisasi yang harus

    dilakukan denag dorongan yang kuat, antusias dan bertanggung jawab

    terhadap prestasi serta konsekuensi organisasi dimasa sekarang dan yang

    akan datang.

    Menurut Winardi (2004), semangat kerja mengandung pengertian

    ketiadaan konflik, perasaan senang, penyesuaian pribadi secara baik, dan

    tingkat keterlibatan ego dalam pekerjaan, sementara menurut Kosen(1993)

    semangat kerja adalah suasana yang ditimbulkan oleh sikap kerja dari para

    anggota usaha organisasi.

    Denim (2004) mendefinisikan semangat kerja atau kegairahan kerja

    sebagai kesepakatan batiniah yang muncul dari dalam diri seseorang

    untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Kosen (1993)

    menyatakan bahwa semangat kerja merupakan sikap dalam bekerja yang

    ditandai secara khas dengan adanya kepercayaan diri, motivasi diri yang

    kuat untuk meneruskan pekerjaan, kegembiraan, dan organisasi yang baik.

    Carlaw, Deming & Friedman (2003) menyatakan bahwa semangat

    kerja yang tinggi adalah karyawan yang bekerja dengan berenergi, antusias.

    Karyawan yang memiliki semangat kerja rendah adalah ketika karyawan

    merasa bosan, berkecil hati dan malas.

    Semangat kerja merupakan bentuk nyata dari komitmen yang

    ditunjukan dengan semangat, antusiasme dan keprcayaan pada kebijakanorganisasi, program dan tujuan organisasi. Semangat kerja ditunjukan

    dengan apa yang individu dan kelompok katakana dan lakukan untuk

    memperlihatkan ketertarikan, pemahaman dan identifikasi diri terhadap

    keutuhan dan kesuksesan kelompok kerja (Staudohar, 1992).

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    27/96

    14

    Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

    semangat kerja adalah sikap individu dalam bekerja yang menunjukan rasa

    kegairahan, antusias, bertanggung jawab dan komitmen dalam

    melaksanakan tugas agar mencapai tujuan organisasi.

    1. Faktor yang mempengaruhi semangat kerja

    Patanayak (2002) mengemukakan ada beberapa faktor yang

    mempengaruhi semangat kerja, yaitu:

    a. Perasaan kebersamaan, Karyawan memiliki rasa saling memiliki

    dna peduliantara anggota kelompok kerja.

    b. Kejelasan tujuan atau objektif yang diraih, Karyawan memiliki

    beban kerja yangjelas dan tujuan yang jelas.

    c. Pengharapan keberhasilan terhadap tujuan yang diinginkan,

    Memiliki kepercayaan bahwa pekerja dapat dilakukan sesuai tujuan

    yang diinginkan perusahaan atau organisasi.

    d. Rasa kerja dalam melaksanakan tugas demi tercapinya tujuan,

    Tugas yang diberikan akan dilaksanakan dengan saling

    berpartisipasi antar anggota kelompok kerja.

    e. Memiliki pemimpin yang memberikan dukungan dan dorongan,

    Pemimpin sering berhubungan langsung dengan para

    karyawan, memberikan motivasi yang membangun dan

    mengarahkan bawahan agar bekerja lebih produktif.

    2. Ciri-ciri semangat kerja tinggi

    Carlaw, Deming & Friedman (2003) menyatakan bahwa yang

    menjadi cirri-ciri semangat kerja yang tinggi adalah sebagai berikut:

    1. CeriaSenyum dan tertawa mencerminkan kebahagiaan individu dalam

    bekerja. Walaupun individu tidak memperlihatkan senyum dan

    tawanya, tetapi di dalam dirinya individu merasa tentang dan

    nyaman bekerja serta menikmati tugas yang dilaksakan

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    28/96

    15

    2. Memiliki Inisiatif

    Individu yang memiliki semangat kerja yang tinggi akan

    memiliki kemauan diri untuk bekerja tanpa pengawasan dan

    tanpa perintah dari atasan.

    3. Berfikir kreatif dan luas

    Individu mempunyai ide-ide baru, dan tidak mempunyai

    hambatan untuk menyalurkan ide-idenya dalam menyelesaikan

    tugas.

    4. Menyenangi apa yang sedang dilakuakan

    Individu lebih fokus terhadap pekerjaan daripada

    memperlihatkan gangguan selama melakukan pekerjaan.

    5. Tertarik dengan pekerjaannya

    Individu menaruh minat pada pekerjaan karena sesuai keahlian

    dan keinginannya.

    6. Bertanggung jawab

    Individu bersungguh-sungguh dalam menjalankan pekerjaan.

    7. Memiliki kemauan bekerja sama

    Individu memiliki kesediaan untuk bekerja sama dengan

    individu yang lain untuk mempertahankan kualitas kerja.

    8. Berinteraksi dengan atasan

    Adanya interaksi yang baik dengan atasan, sehingga karyawan

    merasa nyaman tanpa ada rasa takut dan tertekan.

    Menurut Carlaw, Deming & Friedman (2003) penjelasan diatas

    adalah, tanda- tanda karyawan yang memiliki semangat kerja yang tinggi,

    namun semangat kerja yang rendah sering ditunjukan dengan perilakusebagai berikut:

    1. Menjadi sangat tenang karena tidak tertarik dengan pekerjaannya.

    2. Tidak bersosialisasi dengan rekan kerja.

    3. Selalu datang terlambat dan pulang lebih awal.

    4. Kurangnya kinerja yang dimiliki karyawan

    5. Menjadi mudah terganggu dari pekerjaan yang mereka kerjakan

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    29/96

    16

    3. Indikasi Turunnya Semangat Kerja

    Indikasi turunnya semangat kerja ini penting diketahui oleh setiap

    perusahaan, karena dengan pengetahuan tentang indikasi ini akan dapat

    diketahui sebab turunnya semangat kerja. Dengan demikian perusahaan

    akan dapat mengambil tindakan-tindakan pencegahan atau pemecah

    masalah secepat mungkin. Meskipun demikian sebelumnya kita harus

    meneliti kebenarannya terlebih dahulu, sebelum mengambil keputusan.

    Misalnya absensi yang tinggi adalah merupakan salah satu indikasi

    turunnya semangat kerja.

    Adapun indikasi dari semangat kerja yang menurun menurut Alex

    S. Nitisemito (1996:161), yaitu sebagai berikut:

    1. Turun/rendahnya produktivitas kerja

    2. Tingkat absensi yang naik/turun

    3. Tingkat perpindahan pegawai yang tinggi

    4. Tingkat kerusakan yang naik/tinggi

    5. Kegelisahan dimana-mana

    6. Tuntutan yang sering terjadi

    Masing-masing indikasitersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

    1. Turun/rendahnya produktivitaskerja

    Turunnya produktivitas kerja ini dapat diukur atau

    diperbandingkan dengan waktu sebelumnya. Produktivitas kerja yang

    turun ini dapat terjadi karena kemalasan, penundaan pekerjaan

    dan sebagainya. Dan ini semua adalah merupakan suatu

    indikasi adanya semangat kerja dan kegairahan kerja yang turun.

    2. Tingkat absensi yang naik/turunPada umumnya bila semangat dan kegairahan kerja turun, maka

    mereka akan malas untuk setiap hari datang bekerja. Apalagi

    bilamana kompensasi atau upah yang diterimanya tidak dipotong

    waktu mereka tidak masuk. Setiap ada kesempatan untuk tidak

    bekerja akan mereka pergunakan, apalagi bilamana waktu yang luang

    tersebut dapat dipakai untuk mendapatkan penghasilan yang lebih

    tinggi meskipun untuk sementara.

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    30/96

    17

    3. Tingkat perpindahan pegawai yang tinggi

    Bila dalam perusahaan tersebut terjadi tingkat keluar

    masuknya karyawan naik daripada sebelumnya, maka sebetulnya

    hal ini merupakan indikasi turunnya semangat keja. Keluar

    masuknya karyawan yang meningkat tersebut terutama adalah

    disebabkan karena ketidak senangan mereka bekerja pada

    perusahaan tersebut, sehingga untuk itu mereka berusaha

    mencari pekerjaan lain yang dianggap lebih sesuai. Sebetulnya

    keluar masuknya karyawan dapat merugikan perusahaan tersebut,

    sebab kemungkinan karyawan yang keluar tersebut adalah

    karyawan yang sudah terlatih dan cukup berpengalaman. Hal ini

    selain dapat menurunkan produktivitas kerja juga dapat

    mengganggu kelangsungan jalannya perusahaan.

    4. Tingkat kerusakan yang naik/tinggi

    Bila ternyata tingkat kerusakan baik terhadap bahan baku,

    barang jadi maupun peralatan yang dipergunakan meningkat.

    Naiknya tingkat kerusakan tersebut sebetulnya menunjukkan

    bahwa perhatian dalam pekerjaan berkurang, terjadinya

    kecorobohan dalam pekerjaan dan sebagainya. Banyak faktor-

    faktor lain yang dapat juga meningkatkan tingkat kerusakan.

    Misalnya hal ini dapat pula disebabkan karena kerusakan mesin

    dan peralatan, kesalahan pembelian bahan baku, kesalahan

    penyimpanan, kurangnya pengawasan dan sebagainya. Dan ini

    menunjukkan bahwa semangat kerja menurun.

    5. Kegelisahan dimana-manaKegelisahan akan terjadi bilamana semangat kerja turun.

    Kegelisahan-kegelisahan itu dapat terwujud dalam bentuk ketidak

    tenangan kerja, keluh kesah serta hal-hal yang lain. Hal ini perlu

    diketahui sebab kegelisahan merupakan salah satu indikasi

    turunnya semangat kerja. Kegelisahan pada tingkat tertentu yang

    dibiarkan begitu saja akan dapat merugikan perusahaan

    dengan segala akibatnya yang tidak kita inginkan.

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    31/96

    18

    6. Tuntutan yang sering terjadi

    Sering terjadi tuntutan juga merupakan indikasi semangat

    dan kegairah kerja yang turun. Tuntutan merupakan perwujudan

    dari rasa ketidakpuasan, di mana pada tahap tertentu akan

    menimbulkan keberanian untuk mengajukan tuntutan.

    7. Pemogokan

    Tingkat indikasi yang paling kuat tentang turunnya

    semangat kerja adalah bilamana terjadi pemogokan, karena

    pemogokan merupakan perwujudan dari ketidakpuasan,

    kegelisahan dan lain sebagainya. Bila mana hal ini telah

    memuncak dan tidak tertahan lagi, maka hal ini akan

    menimbulkan tuntutan. Dan bilamana tuntutan ini tidak berhasil

    pada umumnya berakhir dengan suatu pemogokan. Pemogokan

    merupakan indikasi yang paling kuat terhadap turunnya semangat

    kerja. Pemogokan ini dapat menimbulkan kelumpuhan bagi

    perusahaan dengan segala akibatnya. Meskipun pemogokan yang

    terjadi itu akhirnya dapat diatasi tetapi ketegangan yang

    mempengaruhi terhadap hubungan antara atasan dan bawahan

    dapat berlangsung cukup lama.

    Pelaksanaan kompensasi yang diberikan oleh perusahaan

    pada dasarnya untuk menciptakan atau menumbuhkan suatu

    semangat dalam bekerja sehingga akan berdampak kepada

    aktivitas karyawan dalam menjalankan pekerjaan.

    Menurut Nitisemito (1996:167) sebab-sebab turunnya

    semangat kerja adalah sebagai berikut:1. Upah yang terlalu rendah

    2. Insentif yang kurang terarah

    3. Ligkungan kerja yang buruk dan sebagainya

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    32/96

    19

    2.3. Penelitian Terdahulu

    Menurut penelitian yang dilakukan Haryono (2009) tentang pengaruh

    karakteristik pekerjaan dan kompensasi terhadap kinerja pegawai dengan

    motivasi kerja sebagai variable intervening studi pada pegawai badan

    pelaksanaan peyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan kabupaten

    batang, didapatkan data bahwa kompensasi berpengaruh positif pada kinerja

    karyawan karena dengan adanya kompensasi yang signifikan maka kinerja

    karyawan meningkat dengan meningkatnya kinerja maka produktifitas

    kinerja ikut meningkat secara signifikan dengan memperhatikan

    kompensasi yang diberikan terutama gaji dan komisi.

    Menurut penelitian yang dilakukan Anoki (2010) tentang analisis

    pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan PT. Slamet langgeng

    Purbalingga dengan motivasi kerja sebagai variabel intervening, didapat

    komepnsasi berpengaruh poisitif dan signifikan terhadap kinerja dan juga

    mempengaruhi kinerja karyawan melaluli motvasi baik secara langsung dan

    secara tidak langsung motivasi diperngaruhi oleh kompensasi.

    Menurut penelitian Haryono (2009) tentang pengaruh kompensasi

    terhadap kepuasan kerja dan motivasi kerj PT. Davos Inti Berkaya, didapat

    menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja dengan

    kepuasan kerja dan motivasi, hal ini telah menunjukkan bahwa adanya rasa

    puas dengan kompensasi yang diberikan baik yang berupa gaji, bonus

    tunjangan dan lain-lain akan menumbuhkan motivasi yang tinggi dalam

    bekerja, karena para karyawan merasa dihargai dan didukung dalam bekerja.

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    33/96

    20

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    34/96

    III. METODE PENELITIAN

    3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

    Sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor yang berperan

    penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu perusahaan.. Dalam

    pelaksanaannya tidak semua karyawan mempunyai pemahaman yang sama

    mengenai tugas dan fungsinya. Hal ini erat kaitannya dengan sikap, nilai,

    perilaku dan motivasi yang bersangkutan dengan pekerjaan yang

    dibebankan kepadanya, sehingga harus dilakukan pengelolaan karyawan

    dengan baik. Pengelolaan karyawan ini berkaitan erat dengan tingkat

    kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja yang tinggi merupakan suatu

    tanda bahwa perusahaan tersebut dikelola dengan baik dan menunjukkan

    kesesuaian antara imbalan serta harapan yang disediakan oleh pihak

    perusahaan. Harapan dan imbalan tersebut salah satunya besarnya

    kompensasi yang diterima oleh karyawan

    Kompensasi asas konsep 3P merupakan kebijakan divisi sumber daya

    manusia dari PT PLN Jasa Sertifikasi Jakarta. Penilaian konsep 3P terdiri dari

    Pay for person, Pay for position dan Pay for performance. Sedangkan penilaian

    untuk semangat kerja adalah ceria, memiliki inisiatif, berfikir kreatif dan luas,

    menyenangi pekerjaan, tertaik dengan pekerjaan, bertanggung jawab, memiliki

    kemampuan kerja sama, berinteraksi dengan atasan. Penentuan Penilaian konsep

    3P (Pay for person, pay for position dan pay for performance) dan semangat

    kerja tersebut dianggap paling sesuai untuk menggambarkan kondisi pada PT.

    PLN Jasa Sertifikasi Jakarta.Analisis pengaruh kompensasi dengan konsep 3P (Pay for Person, Pay

    for Position, Pay for Performance) terhadap semangat kerja karyawan

    dilakukan pengukuran terhadap atribut-atribut kompensasi konsep 3P

    (pay for Person, Pay for Position, Pay for Performance) dan karakteristik

    karyawan sehingga dari pengukuran tersebut akan diperoleh suatu kebijakan

    yang diambil oleh perusahaan terdapat pada Gambar 1 sebagai berikut:

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    35/96

    21

    ]

    Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian

    Sumber daya

    Manusisa

    Kebijakan SDM

    Konsep 3P

    (Pay for Person, Position,

    Performance)

    1. Pay for Person

    Kompetensi

    Pengalaman

    Pengakuan

    2. Pay for position Lingkungan kerja

    Fasilitas

    Pelatihan

    Gaji

    3. Pay for performance

    Prestasi

    Penghargaan

    Insentif

    Rotasi karyawan

    Promosi jabatan

    Semangat kerja

    Implikasi Manajerial

    Ceria

    Memiliki inisiatif

    Berfikir Kreatif dan luas

    Menyenangi yang dilakukannnya

    Tertarik dengan pekerjaannya

    Bertanggung jawab

    Memiliki kemauan kerja sama

    Berinteraksi den an atasan

    Kompensasi dengan

    konsep 3P dan

    KaraktersitikKaryawan

    Kompensasi asas

    konsep 3P

    Karakteristik

    Karyawan

    1. JenisKelamin

    2. Umur

    3. TingkatPendidikan

    4. Masa kerja

    Tabulasi Silang

    dan Chi Square

    Pengaruh

    Kompensansi dengan

    konsep 3P terhadap

    Semangat kerja

    Hubungan

    Karakteristik dengan

    Kompensasi dengan

    konsep 3P

    PT. PLN Jasa

    Sertifikasi

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    36/96

    22

    3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di PT. PLN Jasa Sertifikasi Jakarta Jalan

    Laboratorium, Duren Tiga, Jakarta Selatan 12760, yang merupakan anak

    perusahaan dari Perusahaan Listrik Negara Pusat. Penelitian dilaksanakan

    selama tiga bulan, mulai bulan Desember 2012 sampai pertengahan

    bulan Februari 2013. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja

    (purposive)

    3.3. Variabel Penelitian

    Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang

    atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam

    kelompok itu (Sugiyono, 2002). Berdasarkan telaah pustaka dan perumusan

    hipotesis, maka variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :

    1. Variabel Bebas (Independen)

    Variabel bebas atau independen merupakan variabel yang mempengaruhi

    atau menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen

    (variabel terikat). Dalam penelitian ini yang merupakan variabel

    bebasnya adalah kompensasi (Sugiyono, 2002).2. Variabel Terikat (Dependen)

    Variabel terikat atau dependen merupakan variabel yang

    dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas

    (independen). Dalam penelitian ini yang merupakan variabel terikatnya

    adalah kinerja (Sugiyono, 2002).

    3.4. Jenis dan Sumber Data

    Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

    1. Data Primer

    Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber

    aslinya. Data primer secara khusus dikumpulkan untuk menjawab

    pertanyaan penelitian. Data primer diperoleh dari survei lapangan

    yang menggunakan semua metode pengumpulan data ordinal (Sugiyono,

    2002).

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    37/96

    23

    2. Data Sekunder

    Data sekunder adalah data yang dikumpulkan secara tidak langsung

    dari sumbernya. Data sekunder biasanya telah dikumpulkan oleh lembaga

    pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data

    (Sugiyono, 2002). Data penelitian ini data sekunder yang diperoleh dari

    jurnal, skripsi, dan buku-buku referensi.

    3.5. Metode Pengumpulan Data

    Terdapat dua cara untuk mengumpulkan data yang akan diperlukan

    untuk melakukan analisis dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

    1. Pengumpulan Data Primer

    Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan

    dengan menggunakan tehnik sebagai berikut :

    a. Wawancara

    Wawancara merupakan suatu cara untuk mengumpulkan data

    penelitian secara langsung dan medalam dengan cara

    berkomunikasi (berbiacara dan tatap muka) secara langsung

    dengan pihak yang di anggap kompeten dan mengetahui seluk

    beluk permasalahan penelitian yang terjadi pada objek penelitian.

    Wawancara dilakukan dengan bertanya kepada pegawai PT. PLN

    Jasa Sertifikasi

    b. Kuesioner

    Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner.

    Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

    cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

    kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik

    pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti

    variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari

    responden.

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    38/96

    24

    c. Dokumentasi

    Cara memperoleh data dengan mencari dan mempelajari data yang

    berasal dari catatan dan dokumen yang telah dimiliki perusahaan

    yang dianggap penting dan menunjang penelitian. Dokumen

    tersebut dapat berupa peraturan, kebijakan, sejarah dan lain-lain.

    2. Pengumpulan Data Sekunder

    Data sekunder diperoleh dari data yang diberikan oleh perusahaan,

    seperti struktur organisasi dan sejarah perusahaan.

    Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

    Likert. Menurut Imam Ghozali ( 2005 ), skala Likert adalah skala

    yang berisi 5 tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut :

    1 = Sangat tidak setuju

    2 = Tidak setuju

    3 = Cukup setuju

    4 = Setuju

    5 = Sangat setuju

    3.6. Teknik Pengambilan Sampel

    Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk

    peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang yang

    menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai

    sebuah semesta penelitian (Ferdinand, 2006). Sedangkan menurut Sugiyono

    (2002), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

    yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

    peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam

    penelitan ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan PT. PLN Jasa

    Sertifikasi Jakarta sejumlah 112 orang.

    Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

    oleh populasi tersebut ( Sugiyono, 2002 ). Sampel diambil berdasarkan

    random sampling (probability sampling), dengan teknik simple random

    sampling.

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    39/96

    25

    Oleh karena populasi sudah diketahui jumlahnya, maka untuk

    menentukan jumlah sample yang akan diteliti menggunakan rumus :

    = 1 + ( )

    = 112

    1 + 112 (0,1) Type equation here.

    =112

    2.12

    = 52.83 53

    Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 53 karyawan PT. PLN

    Jasa Sertifikasi Jakarta.

    3.7. Pengolahan dan Metode Analisis Data

    Pengolahan dan analisis data yang digunakan merupakan analisis

    deskriptif dan kuantitaif. Analisis deskriptif digunakan untuk memperoleh

    gambaran mengenai persepsi pegawai mengenai pengaruh kompensasi

    dengan konsep 3P (Pay for person, Pay for position, Pay for Performance)

    terhadap semangat kerja sedangkan analisis crosstab digunakan untuk

    mengetahui hubungan karakteristik dengan semangat kerja. Analisis

    kuantitatif berupa analisis regresi sederhana dan uji t

    3.7.1 Uji Hipotesis

    Uji hipotesis ini untuk menentukan apakah benra-benar ada

    pengaruh positif antara kompensasi dengan konsep 3P (Pay for

    person, Pay for position, Pay for performance). Langkah-langkah

    dalam uji hipotesis adalah sebagai berikut:

    1. Pengujian hipotesis dilakukan dengan syarat, yaitu:

    a. Jika t hitung > maka r table, maka Ho diterima, Ha ditolak

    b. Jika t hitung maka r table, maka Ho ditolak, Ha diterima

    2. Menetapkan rancangan hipotesis statistic yang diajukan.

    a. Ho : = 0, Artinya tidak terdapat pengaruh antara kompensasi

    dengan konsep 3P (Pay for person, Pay for position, Pay for

    Performance) (Variabel X) dengan semangat kerja (Variabel

    Y)

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    40/96

    26

    b. Ha : 0, Artinya terdapat pengaruh antara kompensasi

    dengan konsep 3P (Pay for person, Pay for position, Pay for

    Performance) (Variabel X) dengan semangat kerja (Variabel

    Y)

    3. Analisis yang digunakan untuk menentukan Ho ditolak atau

    diterima dengan menggunakan rumus statistic uji t sebagai

    berikut:

    =

    (1)

    Keterangan:t = Probabilitas

    r = Koefisien regresi linier sederhana

    n = Banyaknya subjek atau responden

    4. Menentukan tingkat signifikan

    Tingkat signifikan (level of significant) yang digunakan adalah

    0,05 (5%) dengan derajat kebebasan (db = N-2). Tingkat ini

    dipilih karena dinilai cukup ketat untuk mewakili dalam

    pengujian kedua varibel tersebut.

    5. Koefisien Determinasi

    Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh

    kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

    independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan

    satu. Nilai R2

    yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

    independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

    terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabelindependen memberikan hampir semua informasi yang

    dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Imam

    Gozali, 2005)

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    41/96

    27

    3.7.2 Analisis Deskriptif

    Analisis deskriptif merupakan analisis yang berguna untuk

    menggambarkan besar kecilnya tingkat variabel (independen dan

    dependen) dalam suatu penelitian. Statistik deskriptif yang

    digunakan antara lain rata-rata (mean), maksimum, minimum dan

    standar deviasi. Deskriptif variabel penelitian dalam penelitian ini

    mengenai identifikasi responden terhadap semangat kerja.

    3.7.3 Uji Validitas

    Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

    tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

    pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

    yang akan diukur oleh kuesioner tersebut ( Imam Ghozali, 2005).

    Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan melakukan

    korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau

    variabel. Sedangkan untuk mengetahui skor masing masing

    item pertanyaan valid atau tidak, maka ditetapkan kriteria statistic

    sebagai berikut :

    1. r hitung > r tabel, maka dinyatakan valid

    2. r hitung r tabel, maka dinyatakan tidak valid

    Pengujian dilakukan dengan membandingkan r hitung dan r

    tabel. Nilai r hitung merupakan hasil korelasi jawaban responden

    pada masing-masing pertanyaan di setiap variabel yang dianalisiss

    dengan program spss dan outputnya bernama corrected item

    correlation,. Sedangkan untuk mendapatkan r tabel dilakukan dengan

    tabel r product moment, yaitu menentukan = 0,05 kemudian n(sampel) = 30 sehingga didapat nilai r tabel dua sisi sebesar 0,361.

    Tingkat kevalidan indikator atau kuesioner dapat ditentukan,

    apabila r hitung > r tabel = Valid dan r hitung < r tabel = Tidak Valid

    Berdasarkan Tabel 11 hasil uji validitas memperlihatkan nilai r

    hitung setiap indikator variabel kompensasi, motivasi dan kinerja

    lebih besar dibanding nilai r tabel. Dengan demikian indikator atau

    kuesioner yang digunakan oleh masing-masing variabel kompensasi,

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    42/96

    28

    motivasi dan kinerja dinyatakan valid untuk digunakan sebagai alat

    ukur variabel. Hasil uji validitas selengkapnya dapat dilihat Tabel 1.

    Tabel 1. Hasil Validitas

    Variabel Indikator R hitung R tabel Keterangan

    Pay for person

    Indikator 1 0,535

    0,361 Valid

    Indikator 2 0,743

    Indikator 3 0,424

    Indikator 4 0 479Indikator 5 0,562Indikator 6 0 875Indikator 7 0,875Indikator 8 0,600

    Pay for position

    Indikator 1 0 792

    0,361 Valid

    Indikator 2 0,568Indikator 3 0,442Indikator 4 0 450Indikator 5 0,446Indikator 6 0 821Indikator 7 0 532Indikator 8 0,653

    Pay for

    performance

    Indikator 1 0 435

    0,361 Valid

    Indikator 2 0,679Indikator 3 0 535Indikator 4 0 755Indikator 5 0,467Indikator 6 0 580

    Indikator 7 0 762Indikator 8 0 413Indikator 9 0,529Indikator 10 0 438

    Seman at ker a

    Indikator 1 0 654

    0,361 Valid

    Indikator 2 0,656Indikator 3 0,392Indikator 4 0 741Indikator 5 0 598Indikator 6 0,661Indikator 7 0 518Indikator 8 0 411Indikator 9 0.527

    Indikator 10 0,383Indikator 11 0 865Indikator 12 0 747Indikator 13 0,614Indikator 14 0 656Indikator 15 0.628Indikator 16 0.371

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    43/96

    29

    3.7.4 Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner

    yang mempunyai indikator dari variabel atau konstruk. Suatu

    kuisioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

    terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

    waktu (Ghozali, 2005). Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan

    dengan dua cara yaitu :

    1. Repeted measure atau pengukuran yaitu seseorang akan

    disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan

    kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya

    2. One shot atau pengukuran sekali saja dan kemudian hasilnya

    dibandingkan dengan pertanyaan yang lain atau mengukur

    korelasi antara jawaban dengan pertanyaan.

    Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan

    program SPSS, yang akan memberikan fasilitas untuk mengukur

    reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha ( ). Suatu konstruk

    atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbanch

    Alpha > 0,60 ( Ghozali,2005 ).

    Reliabilitas suatu indikator atau kuesioner dapat dilihat

    dari nilai cronbachs alpha (), yaitu apabila nilai cronbachs

    alpha() lebih besar (>) 0,60 maka indikator atau kuesioner adalah

    reliabel, sedangkan apabila nilai cronbachs alpha() lebih kecil (

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    44/96

    30

    3.7.5 Uji Normalitas

    Uji normalitas digunakan untuk melihat normalitas model

    regresi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan grafik yaitu

    histogram dan normal p-p plot.

    1. Kurva Histogram

    Pada kurva histogram, model memenuhi asumsi normalitas

    jika bentuk kurva simetris atau tidak melenceng ke kiri maupun

    ke kanan. Berikut ini hasil uji normalitas dengan menggunakan

    kurva histogram :

    a. Kurva histogram kompensasi dengan konsep 3P (Pay for person,pay for position, pay for performance terhadap semangat kerja

    Kurva histogram untuk pengujian normalitas regresi

    linear antara kompensasi terhadap motivasi kerja dapat dilihat

    hasilnya pada Gambar 2.

    Gambar 2. Grafik kurva histogram kompensasi dengan konsep

    3P (Pay for person, pay for position, pay for

    performance) terhadap semangat kerja

    Hasil kurva histogram menunjukkan bahwa bentuk kurva

    simetris dan tidak melenceng ke kiri maupun ke kanan sehingga

    berdasarkan kurva histogram, model regresi berdistribusi normal.

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    45/96

    31

    2. Grafik Normal P-P Plot

    Pada grafik normal p-p plot, model memenuhi asumsi

    normalitas jika titiktitik pada kurva berhimpit mengikuti garis

    diagonalnya. Berikut ini hasil uji normalitas dengan

    menggunakan grafik normal p-p plot :

    a. Kurva Normal P-P Plot kompensasi dengan konsep 3P (Pay for

    person, pay for position, pay for performance terhadap

    semangat kerja

    Kurva normal p-p plot untuk pengujian normalitas

    regresi linear antara kompensasi terhadap motivasi kerja dapat

    dilihat hasilnya pada Gambar 3.

    Gambar 3. Grafik normal probabilty plot kompensasi

    terhadap motivasi kerja

    Hasil kurva normal probability plot memperlihatkan

    bahwa titiktitik pada grafik berhimpit dan mengikuti garis

    diagonalnya, sehingga dapat disimpulkan model regresi

    berdistribusi normal

    3.7.6 Analisis Regresi Linier Sederhana

    Analisis regresi linier digunakan untuk mengetahui ada

    tidaknya pengaruh antara kompensasi dengan konsep 3P dan

    implikasinya terhadap semangat kerja.

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    46/96

    32

    Dalam regresi linier berganda terdapat 3 variabel, yaitu :

    a. Variabel Bebas (X1), yaitu Kompensasi dengan konsep 3P

    b. Variabel Terikat (Y), yaitu Semangat Kerja

    Untuk menguji variabel tersebut maka digunakan analisa

    regresi linier berganda dengan rumus sebagai berikut :

    Y1 = b1X1+ e1

    Y2 = b3X1 + b2X2 + e2

    Dimana :

    Y = semangat kerja

    b1, b2,b3 = koefisien garis regresi

    X1 = kompensasi dengan konsep 3P

    e = residual atau prediction error

    3.7.7 Koefisien Determinasi

    Koefesien determinasi digunakan untuk melihat kemampuan

    variabel independen dalam menerangkan variabel dependen, dimana

    nilai Adjusted R Square yang mendekati satu maka variabel

    independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

    untuk memprediksi variasi variabel dependen

    3.7.8 Analisis Tabulasi Silang (Crosstab)

    Analisis tabulasi silang (Crosstab) adalah metode analisis

    kategori data yang menggunakan data nominal, ordinal, interval serta

    kombinasi diantaranya dan salahs atu analisis korelasional yang

    digunakan untuk melihat hubungan antar variabel. Sehingga analisis

    tabulasi silang ini dapat digunakan untuk menggambarkan

    ketertarikan pegawai meliputi jenis kelamin, pendidikan, usia,

    besaran gaji, masa kerja dan jumlah tanggungan.

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    47/96

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1. Gambaran Umum Perusahaan

    PT PLN (Persero) Jasa Sertifikasi didirikan pada tanggal 28 November

    1961 sebagai proyek Laboratorium PLN. Beberapa nama pernah disandang

    oleh institusi ini sesuai dengan perkembangan ketenagalistrikan di indonesia.

    4.1.1 Sejarah PT. PLN Jasa Sertifikasi

    Pada tanggal 17 Juli 1964 institusi ini berubah namanya menjadi

    Lembaga Masalah Kelistrikan dan sejak 24 Juni 1965 sebagai Lembaga

    Penelitian Masalah Ketenagaan. Pada tanggal 5 September 1966

    berganti nama menjadi Lembaga Masalah Ketenagaan yang disingkat

    LMK dan selanjutnya singkatan ini menjadi Trade Mark yang dikenal

    familiar dengan logo LMK

    Sesuai dengan perubahan status PLN dari perusahaan negara

    menjadi perseroan terbatas, maka sejak 28 November 1996 institusi ini

    menjadi salah satu unit bisnis PLN yang dikenal dengan nama Jasa

    Teknik Kelistrikan, disingkat PLN-JTK. Pada perkembangan

    selanjutnya tepatnya sejak tanggal 19 November 2003 institusi ini

    dipecah menjadi 2 (dua) unit yaitu PT PLN (Persero) Jasa Sertifikasi

    dan PT PLN (Persero) Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan.

    4.1.2 Bidang Usaha

    PT PLN (Persero) Jasa Sertifikasi merupakan salah satu unit usaha

    penunjang ketenagalistrikan yang tugas pokonya adalah mengelola dan

    mengembangkan jasa dan produk sertifikasi, menjalankan pengujian,

    evaluasi dan kegiatan sertifikasi kelaikan operasi instalasi peralatanketenagalistrikan dan tera meter, menjalankan pengujian, evaluasi dan

    kegiatan sertifikasi sistem manajemen mutu, sistem manajemen K3 dan

    sistem manajemen lingkungan, membina hubungan dan kerjasama

    dengan lembaga akreditasi nasional dan internasional dan mengelola

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    48/96

    34

    pelanggan dan penerimaan jasa sertifikasi serta melakukan pemasaran

    dan pengembangan usaha jasa sertifikasi.

    PT PLN (Persero) Jasa Sertifikasi dibagi menjadi lima bidang

    yang terdiri dari :

    1. Bidang Manajemen Mutu dan Audit Internal

    2. Bidang Pengembangan Usaha

    3. Bidang Sertifikasi Kelaikan Instalasi & Tera Meter

    4. Bidang Sertifikasi Produk & Sistem Manajemen Mutu

    5. Bidang SDM, Administrasi & Keuangan

    4.1.3 Ruang Lingkup

    Lingkup kegiatan bisnis PLN-Jasa Sertifikasi adalah :1. Sertifikasi kelaikan instalasi pembangkit tenaga listrik

    Sertifikasi/inspeksi adalah pengakuan formal secara

    profesional suatu instalasi ketenagalistrikan terhadap persyaratan

    teknis, kontrak dan operasi sebelumnya pengoperasiannya. PLN-Jasa

    Sertifikasi adalah suatu unit usaha PT PLN (Persero) yang

    melakukan pelayanan jasa sertifikasi /inspeksi.

    Sertifikasi/inspeksi ketenagalistrikan mendukung instalasi yang

    Aman, Andal, dan Akrab Lingkungan. Kegiatan sertifikasi/inspeksi

    telah dilaksanakan sejak tahun 1971 sampai dengan sekarang yang

    meliputi serah terima barang dan instalasi pembangkit listrik, gardu

    induk dan transmisi milik PLN dan non PLN di seluruh Indonesia.

    Peralatan dan instalasi pembangkit tenaga listrik yaitu, PLTU,

    PLTGU, PLTG, PLTMG, PLTP, PLTD, PLTA dan PLTM. Peralatan

    dan instalasi jaringan yaitu SUTET, SUTT, GI, SUTM, GD, JTR,

    dan instalasi bangunan komersil.

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    49/96

    35

    2. Sertifikasi produk (SPM)

    Sertifikasi produk adalah kegiatan PLN-Jasa Sertifikasi yang

    telah dilakukan sejak tahun 1975 oleh PLN-LMK yang lebih dikenal

    sebagai Sistem Pengawasan Mutu (SPM). Logo LMK tercetak

    pada produk-produk peralatan listrik yang telah di uji oleh PLN-Jasa

    Sertifikasi dan telah memenuhi persyaratan serta spesifikasi teknis

    tertentu menurut standar yang berlaku. Dan sekarang SPM secara

    luas menjadi tanda Standar Nasional Indonesia (SNI). Pada saat ini

    logo LMK dipakai pada berbagai peralatan listrik seperti :

    1. Kabel Listrik

    2. KWh Meter3. Mini circuit breaker (MCB)

    4. Isolator dan konektor

    5. Transformator distribusi

    6. Aksesoris

    7. Kotak APP

    3. Sertifikasi sistem mutu & manajemen lingkungan

    Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu (LSSM) PLN-Jasa Sertifikasi

    beraktivitas sejak tahun 1997. Dengan lingkup pelayanan :

    Sertifikasi ISO 9001. Saat ini LSSM PLN-Jasa Sertifikasi telah

    mendapatkan akreditasi dari komite Akreditasi Nasional (KAN-BSN)

    sesuai dengan BSN 301-1999. PLN-Jasa Sertifikasi sedang

    melaksanakan set up Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen

    Lingkungan (LSSML) ISO 14001 untuk memperoleh pengakuan dari

    KAN.

    4. Komisioning pembangkit dan jaringan

    Komisioning/Inspeksi teknik telah dilakukan sejak tahun 1971

    terhadap instalasi pembangkit listrik dan jaringan baik milik PLN

    maupun non PLN yang meliputi :

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    50/96

    36

    1. Peralatan dan instalasi pembangkit tenaga listrik yaitu PLTU,

    PLTGU, PLTG, PLTMG, PLTP, PLTD, PLTA, dan PLTM

    2. Peralatan dan instalai jaringan yaitu SUTET, SUTT, GI, SUTM,

    GD, JTR, dan Instalasi bangunan komerisial

    3. Peralatan dan instalasi mesin industri yaitu Turbin, Boiler, dan

    Heat Exchager.

    5. Terameter

    Melaksanakan persiapan Tera kWh meter yang akan dikirim ke

    PLN, dan telah mendapat tanda daftar perusahaan untuk persiapan

    peneraan kWh Meter baru dari pabrik/produsen, disamping itu juga

    melaksanakan tera ulang.4.1.4 Visi dan Misi PT PLN (Persero)

    Visi

    Menunjang upaya menjadi tenaga listrik sebagai media untuk

    meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat sehingga dapat tercapai

    moto Elektrik for a Better Life dengan mewujudkan suatu unit usaha

    sertifikasi sebagai penjamin tingkat kelaikan instalasi tenaga listrik,

    produk peralatan listrik serta mutu pelayanan usaha ketenagalistrikan

    yang bertumpu pada potensi insani.

    Misi

    1. Melaksanakan bisnis jasa sertifikasi dibidang ketenagalistrikan yang

    meliputi : sertifikasi produk peralatan listrik, sertifikasi sistem

    manajemen mutu dan lingkungan bidang usaha kelistrikan, sertifikasi

    kelaikan instalasi tenaga listrik dan terameter secara profesional,

    independen, mandiri, unggul, dan terpercaya.

    2. Memenuhi tuntunan pasar dengan moto pelayanan Faster, Better,

    & Competitive

    3. Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan memberikan hasil

    terbaik kepada pemilik, tanpa mengabaikan pegawai ataupun

    pemasok.

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    51/96

    37

    4.1.5 Struktur Organisasi

    Di dalam suatu perusahaan terdapat struktur organisasi, hal ini

    dilakukan untuk memudahkan pembagian tugas masing-masing divisi

    agar tidak terjadi penumpukan atau penggabungan pekerjaan, sehingga

    tiap-tiap divisi dapat bekerja sesuai dengan tugas dan wewenang

    masing-masing.

    Selain itu struktur organisasi bermanfaat dalam terjalinnya (SPI)

    atau Sistem Pengendalian Intern yaitu untuk memudahkan didalam

    melakukan pengawasan. Berikut ini penulisan akan menguraikan tugas

    masing-masing divisi dari struktur organisasi PT. PLN-Jasa Sertifikasi

    Adapun uraian wewenang dan struktur organisasi organisasiperusahaan pada PT PLN (Persero) Jasa Sertifikasi ialah :

    1. General Manajer

    2. Kepala Manajemen Mutu dan Audit Internal

    3. Manajemen Bidang SDM, Administrasi, dan Keuangan, dibawahnya

    terdapat beberapa Deputi yaitu :

    a. Deputi Manajer SDM dan Organisasi

    b. Deputi Manajer Keuangan

    c. Deputi Manajer Administrasi dan Umum

    4. Manajer Bidang Sertifikasi Produk dan Sitem Manajemen Mutu,

    dibawahnya terdapat beberapa Deputi yaitu :

    a. Deputi Manajer Sertifikasi Produk

    b. Deputi Manajer Kendali Mutu

    c. Deputi Manajer Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu, Lingkungan

    dan K3

    5. Manajer Bidang Sertifiksai Kelaikan Instalasi dan Terameter,

    dibawahnya terdapat beberapa Deputi yaitu :

    a. Deputi Manajer Sistem Pembangkit Tenaga Listrik

    b. Deputi Manajer Sistem Transmisi dan Gardu Induk

    c. Deputi Manajer Sistem Peneraan

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    52/96

    38

    d. Deputi Manajer Kendali Mutu Ketenagalistrikan

    6. Manajer Bidang Pengembangan Usaha, dibwahnya terdapat beberapa

    Deputi yaitu :

    a. Deputi Manajer Perencanaan

    b. Deputi Manajer Niaga

    7. Manajer Bidang SDM, Administrasi & Keuangan

    Tanggung Jawab Utama

    a. Menyusun kebijakan strategi dan rencana pengembangan SDM

    serta Organisasi.

    b. Menyelenggarakan pelaksanaan hubungan industrial masalah

    ketenagakerjaan.c. Menyelenggarakan program konseling dan pembinaan SDM.

    d. Mengusilkan kebijakan bidang organisasi dan SDM, pengendalian

    dan monitoring administrasi dan umum, finansial korporat.

    e. Menyusun dan menyelenggarakan program pelaksanaan anggaran

    operasi dan operasiaonal keuangan.

    f. Melaksanakan pemeliharaan dan pelayaan atas sarana dan pra

    sarana kantor

    g. Menyelenggarakan bantuan hukum, kegiatan kehumasan,

    protokoler, kesektariatan, K3, kementrian dan bina lingkungan.

    h. Mengkoordinir dan menyelenggarakan pengadaan barang / jasa,

    administrasi dan inventarisasi barang dan jasa.

    i. Melaksanakan pengendalian keuangan, perpajakan dan asuransi

    serta penyelenggaraan fungsi akuntansi.

    j. Menyusun prosedur operasional pada Bidang SDM, Administrasi

    dan Keuangan.

    k. Mengkoordinir pengelolaan administrasi dan data base Bidang

    SDM, Administrasi dan Keuangan.

    l. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan

    target kinerja Bidang SDM, Administrasi, dan Keuangan.

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    53/96

    39

    m. Menyusun dan merencanakan dalam mencaari dana dan

    pemanfaatan sumber daya yang ada.

    n. Mengkoordinir tugas-tugas Deputi Manajer SDM, dan Organisasi,

    Deputi Manajer Keuangan, dan Deputi Manajer Administrasi dan

    Umum

    o. Mengevaluasi dan menyusun laporan Bidang Administrasi, SDM,

    dan Keuangan

    Wewenang Jabatan

    a. Menetapkan strategi dan kebijakan perusahaan di Bidang SDM,

    Administrasi, dan Keuangan

    b. Menetapkan rancangan Rencana Kerja dan Anggaran PerusahaanTahunan Bidang SDM, Administrasi dan Keuangan

    8. Deputi Manajer Keuangan

    Tanggung Jawab Utama

    Bidang Keuangan :

    1. Menetapkan rencana penerimaan dan pengeluaran kas

    2. Mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan dan penyimpanan kas

    perusahaan dengan melaksanakan pengendalian

    3. Mengkoordinsikan penyelenggaran administrasi di bidang

    perpajakan dan asuransi

    4. Mengendalikan dana untuk kegiatan operasional

    Bidang Akuntansi :

    1. Menganalisa dan mengevaluasi kegiatan akuntansi umum dan

    akuntansi aktiva tetap

    2. Mengevaluasi tata usaha persekot / utang piutang pegawai dan TGR

    3. Mengevaluasi dan memonitoring nota pembukuan

    4. Mengawasi dan evaluasi pelaksanaan administrasi aktiva tetap

    dengan penyusunan, usulan penarikan aktiva tetap, proses

    penghapusan aktiva tetap dan material

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    54/96

    40

    5. Mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan inventarisasi aktiva

    tetap, ATB dan material

    6. Mengarahkan pembuatan laporan perhitungan beban penyusutan

    dan saldo aktiva serta laporan ekstra comtable

    7. Membina penyelenggaraan dan pengembangan sistem akuntansi

    8. Membuat laporan keuangan

    Bidang Anggaran & Pendapatan :

    1. Mengatur dan menganalisis tagihan dan kewajiban dari intern dan

    ekstern

    2. Mengatur dan menganalisis proses dan pelaporan SPPD, persekot

    pegawai & pengeluaran-pengeluaran yang terkait denganpendapatan jasa.

    3. Mengatur manajemen kas dengan melaksanakan pengendalian atas

    rencana penerimaan & pengeluaran

    4. Mengatur dan menganalisis piutang dan tagihan pihak ketiga

    5. Mengatur dan mengarahkan administrasi pendapatan pajak &

    asuransi

    Wewenang Jabatan

    1. Memutuskan prioritas penggunaan dana

    2. Menolak pengeluaran uang di luar pagu anggaran yang telah

    ditetapkan

    3. Mengusulkan distribusi dana kebidang lain

    4. Membina kompetensi SDM di bidangnya

    5. Menyusun konsep rencana kerja dan anggaran dibidang keuangan

    Asisten Analyst Akuntansi Umum

    Tanggung Jawab

    1. Melaksaakan kegiatan akuntansi umum & akuntansi aktiva tetap

    2. Membantu mengevaluasi tata usaha persekot/utang piutang pegawai

    dan TGR

    3. Membuat nota pembukuan

  • 7/24/2019 Analisa Kepuasan Kerja Terhadap 3P Concept.pdf

    55/96

    41

    4. Membantu mengevaluasi & memonitor nota pembukuan

    5. Melaksanakan pekerjaan pembukuan, administrasi aktiva tetap

    dengan penyusunannya, usulan penarikan aktiva tetap, proses

    penghapusan aktiva tetap dan material

    6. Mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan inventarisasi aktiva

    tetap, ATTB dan material

    7. Membuat laporan perhitungan beban penyusutan dan saldo aktiva

    tetap serta laporan ekstra comtable

    Wewenang Jabatan

    Membuat laporan keuangan dan melaksanakan kegiatan akuntansi

    sesuai standar baku akuntansiGambar 4. menunjukkan struktur organisasi PT PLN (Persero) Jasa

    Sertifikasi berdasarkan (Sesuai Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No.

    018.K/DIR/2007 tgl 29 Januari 2007), yaitu seorang General Manager

    membawahi kepala manajemen mutu & audit internal dan tim 10.000 MW dan

    tim JTM 20 kV, kemudian ketiga divisi tersebut membawahi divisi-divisi yaitu:

    1. Manaj