analisa hitungan (rancangan)

38
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009 BAB I PENDAHULUAN Sebagai salah satu material struktur, kayu memiliki kelebihan dibandingkan dengan material struktur lain seperti berat struktur yang lebih ringan, dan pengerjaannya dapat dilakukan dengan peralatan yang sederhana. Lebih jauh lagi, pada konstruksi kayu tidak ada istilah limbah karena seluruh material kayu terurai secara sempurna di alam . Perencanaan konstruksi kayu umumnya dilakukan dengan cara memilih dimensi batang lalu kemudian dilakukan control tegangan yang terjadi. Proses pemilihan dimensi batang dan control tegangan ini dilakukan umumnya dilakukan beberapa kali sampai pada akhirnya diperoleh dimensi batang yang optimum . Kayu adalah adalah suatu bahan material struktur yang sudah lama dikenal oleh masyarakat kita kayu sebagai hasil utama hutan akan tetap terjaga keberadaannya selama hutan dikelola secara lestari dan berkesinambungan. Bila dibandingkan dengan material struktur lain, material kayu memiliki berat jenis yang ringan yang proses pengerjaannya dapat dilakukan dengan peralatan yang sederhana dan ringan. Sebagai bahan dri alam, kayu dapat terurai secara sempurna sehingga tidak ada istilah limbah pada konstruksi kayu (environmental friendly). Kegiatan penyediaan perumahan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Penyediaan perumahan dengan memanfaatkan material local sebagai bahan utama 1 Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

description

kaswannn

Transcript of analisa hitungan (rancangan)

Page 1: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

BAB I

PENDAHULUAN

Sebagai salah satu material struktur, kayu memiliki kelebihan dibandingkan

dengan material struktur lain seperti berat struktur yang lebih ringan, dan pengerjaannya

dapat dilakukan dengan peralatan yang sederhana. Lebih jauh lagi, pada konstruksi kayu

tidak ada istilah limbah karena seluruh material kayu terurai secara sempurna di alam .

Perencanaan konstruksi kayu umumnya dilakukan dengan cara memilih dimensi batang

lalu kemudian dilakukan control tegangan yang terjadi. Proses pemilihan dimensi batang

dan control tegangan ini dilakukan umumnya dilakukan beberapa kali sampai pada

akhirnya diperoleh dimensi batang yang optimum .

Kayu adalah adalah suatu bahan material struktur yang sudah lama dikenal oleh

masyarakat kita kayu sebagai hasil utama hutan akan tetap terjaga keberadaannya selama

hutan dikelola secara lestari dan berkesinambungan. Bila dibandingkan dengan material

struktur lain, material kayu memiliki berat jenis yang ringan yang proses pengerjaannya

dapat dilakukan dengan peralatan yang sederhana dan ringan. Sebagai bahan dri alam,

kayu dapat terurai secara sempurna sehingga tidak ada istilah limbah pada konstruksi

kayu (environmental friendly).

Kegiatan penyediaan perumahan terus meningkat seiring dengan bertambahnya

jumlah penduduk. Penyediaan perumahan dengan memanfaatkan material local sebagai

bahan utama struktur dapat mengurangi biaya konstruksi dan membuka lapangan

pekerjaan. Upaya-upaya untuk pemanfaatan material-material local sebagai bahan

struktur di Negara kita perlu terus di kembangkan mengingat bangsa kita memiliki

potensi sumber daya alam yang beraneka ragam.

Karena dengan alasan diatas maka kami menilai untuk kedepannya struktur kuda-

kuda kayu yang memang sangat tidak bias dilepaskan dari bangunan dan sangat bisa

sekali dikembangkan, terkait dengan lomba yang diadakan oleh universitas gajah mada

maka kami sangat apresiatif sekali untuk mengikuti lomba pada moment kali ini dengan

harapan apa yang bisa kami lakukan bias berguna untuk masyarakat dengan tidak

mengenyampingkan salah satu tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada

masyarakat.

1Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 2: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

Beban Dan Kombinasi Pembebanan.

Beban nominal adalah beban yang ditentukan di dalam Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, SKBI-1.3.53.1987. SNI 03-1727-1989 Tata cara perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung atau penggantinya.

Beban NominalBeban nominal yang ditinjau adalah sebagai berikut:

D : beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen, termasuk dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap, tangga, peralatan layan tetap.

L : beban hidup yang ditimbukan oleh penggunaan gedung, termasuk pengaruh kejut, tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti angin, hujan, dan lain-lain.

La : beban hidup diatap yang ditimbulkan selama perawatan oleh pekerja, peralatan, dan meterial, atau selama penggunaan biasa oleh orang dan benda bergerak.

H : beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan oleh genangan air. W : beban angin termasuk dengan memperhitungkan bentuk aerodinamik

bangunan dan peninjauan terhadap pengaruh angin topan, puyuh, tornado, bila diperlukan.

E: beban gempa, yang ditentukan menurut SNI 03-1726-1989, atau penggantinya.

Kombinasi PembebananPerencanaan struktur dengan menggunakan kombinasi pembebanan yang dipakai adalah sebagai berikut:

1.4D 1.2D + 0.5 La

1.2D + 1.6 La + 0.8W 1.2D + 1.3W + 0.5La

A. Peraturan Umum

1. SNI-5 Tata Cara Perencanaan Kontruksi Kayu

2. SNI 7121- 1989 F Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan

Gedung.

B. Ketentuan Umum

2Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 3: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

1. Bentang kuda-kuda : 10,000 meter

2. Tinggi kuda-kuda : 3,300 meter

3. Jarak antar KK : 3,500 meter

4. Sudut kemiringan : 33 o

5. Lebar Tritisan : 1,000 meter

6. Berat Batang : 5,8 Kg/m2

7. Berat alat sambung : 10 % dari berat total kuda-kuda

8. Tekanan tiup angin : 25 Kg/m2

9. Penutup Atap dan Langit-langit

a) Berat penutup atap : 50 Kg/m2

b) Gording : 5,8 Kg/m2

c) Langit-langit : 20 Kg/m2

C. Tipe Kuda-Kuda

BAB II

3Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 4: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

ANALISA PERHITUNGAN BEBAN PROTOTYPE

A. Beban Mati

1. Berat sendiri kuda-kuda

Berat Jenis Kayu : 5,8 Kg/m2

Panjang total batang Kuda-Kuda : 48 m

Jumlah joint : 11

Berat kuda-kuda : Berat jenis kayu x Panjang total batang

: 5,8 Kg/m2 x 48m

: 278,4 Kg/m

Berat total kuda-kuda : Berat KK + Berat alat sambung

: 278,4 Kg/m + (10%*278,4 Kg/m)

: 306,24 Kg/m

Berat tiap joint :

:

: 27,84 Kg/m

2. Berat atap

a) Gording : Berat sendiri (q) x Jarak antar KK

4Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 5: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

: 5,8 Kg/m2 x 3,5 m

: 20,3 Kg/m

b) Penutup atap

Buhul A : Berat sendiri x Jarak KK x Panjang miring batang

: 50 Kg/m2 x 3,5 m x ((1,2+(1,27/2))m

: 321,125 Kg

Buhul B : Berat sendiri x jarak KK x Panjang miring batang

: 50 Kg/m2 x 3,5 m x (0,5*(1,27+1,72))m

: 372,75 Kg

Buhul C : Berat sendiri x jarak KK x Panjang miring batang

: 50 Kg/m2 x 3,5 m x (0,5*(1,72+3,0))m

: 413 Kg

Buhul D : Berat sendiri x jarak KK x Panjang miring batang

: 50 Kg/m2 x 3,5 m x (0,5*(3,0+3,0))m

: 525 Kg

c) Langit-langit

Buhul A : Berat sendiri x jarak KK x Panjang datar batang

: 20 Kg/m2 x 3,5 m x ((1,2+ (2,5/2))m

: 171,5 Kg

Buhul J : Berat sendiri x jarak KK x Panjang datar batang

: 20 Kg/m2 x 3,5 m x (0,5*(2,5+2,5))m

: 175 Kg

B. Beban Hidup

1. Beban orang : 100 Kg

C. Beban Angin

Tekanan tiup angin (P) : 25 Kg/m2

5Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 6: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

Buhul A

Tekan : (0,02α – 0,4)P x Jarak KK x Panjang miring batang

: (0,02*33 – 0,4)*25 Kg/m2 x 3,5 m x ((1,2+(1,27/2))m

: 41,746 Kg

Hisap : -0,4P x Jarak KK x Panjang miring batang

: -0,4*25 Kg/m2 x 3,5 m x ((1,2+(1,27/2))m

: 64,225 Kg

Buhul B

Tekan : (0,02α – 0,4)P x Jarak KK x Panjang miring batang

: (0,02*33 – 0,4)*25 Kg/m2 x 3,5 m x (0,5*(1,27+1,72))m

: 34,011 Kg

Hisap : -0,4P x Jarak KK x Panjang miring batang

: -0,4*25 Kg/m2 x 3,5 m x (0,5*(1,27+1,72))m

: 52,325 Kg

Buhul C

Tekan : (0,02α – 0,4)P x Jarak KK x Panjang miring batang

: (0,02*33 – 0,4)*25 kN/m2 x 3,5 m x (0,5*(1,72+3,0))m

: 42,315 Kg

Hisap : -0,4P x Jarak KK x Panjang miring batang

: -0,4*25 Kg/m2 x 3.5 m x (0,5*(1,72+3,0))m

: 82,6 Kg

Buhul D

Tekan : (0,02α – 0,4)P x Jarak KK x Panjang miring batang

: (0,02*33 – 0,4)*25 Kg/m2 x 3,5 m x (0,5*3,0)m

: 86,625 Kg

Hisap : -0,4P x Jarak KK x Panjang miring batang

: -0,4*25 Kg/m2 x 3,5 m x (0,5*3,0)m

: 52,5 Kg

Tabel 2.1 Pembebanan pada kuda-kuda

  BEBAN OLEH NILAI BEBAN (kN)No Berat Penutup Berat Berat Berat MATI HIDUP BEBAN ANGIN (W)

6Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 7: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

Join Sendiri Atap Gording Plafon Orang (D) (L) ANGIN KIRI ANGIN KANAN  (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg)     VER HOR VER HOR

A 27,84 321,125 20,3 171,5 100 -540,765 -100 -35,011 22,736 53,864 -34,979

B 27,84 372,75 20,3 0.000 100 -420,89 -100 -28,524 18,524 43,883 -28,498

C 27,84 413 20,3 0.000 100 -461,14 -100 -35,488 23,046 69,274 -44,987

D 27,84 525 40,6 0.000 100 -593,44 -100 144,670 94,359 144,670 -94,359

E 27,84 413 20,3 0.000 100 -461,14 -100 69,274 44,987 -35,488 -23,046

F 27,84 372,75 20,3 0.000 100 -420,89 -100 43,883 28,498 -28,524 -18,524

G 27,84 321,125 20,3 171,5 100 -540,765 -100 53,864 34,979 -35,011 -22,736

H 27,84 0.000 0.000 175 100 -202,84 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

I 27,84 0.000 0.000 175 100 -202,84 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

J 27,84 0.000 0.000 175 100 -202,84 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

K 27,84 0.000 0.000 0.000 100 -27,84 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

Setelah di dapat beban mati, hidup, dan angin selanjutnya dilakukan analisis struktur

dengan menggunakan SAP 2000 v11

Pembebanan Hidup (Live Load)

Pembebanan Mati (Dead Load)

7Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 8: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

Pembebanan Angin (Wind Load)

Hasil Gaya Batang pada Kombinasi Pembebanan 1 (1,4 D)

8Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 9: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

Hasil Gaya Batang pada Kombinasi Pembebanan 2 (1,2 D + 0,5 La)

Hasil Gaya Batang pada Kombinasi Pembebanan 3 (1,2 D + 1,6 La + 0,8 W)

Hasil Gaya Batang pada Kombinasi Pembebanan 4 (1,2 D + 1,3 W + 0,5 La)

9Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 10: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

Dari ke empat kombinasi pembebanan yang dilakukan di dapat gaya-gaya batang sebagai

berikut :

No.

Batang

Gaya (F)

(Kg)

1 -6341,84

2 -5315,97

3 -1652,47

4 -1742,20

5 -5235,36

6 -6162,87

7 -669,93

8 4406,9

9 4603,82

10 -787,11

11 1753,16

12 1073,32

13 1665,21

14 -965,47

15 -1177,32

16 5598,24

17 5272,06

18 -1956,70

19 -1956,23

BAB III

ANALISA PEMBEBANAN (MODEL)

10Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 11: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

Ketentuan Umum

1. Bentang kuda-kuda : 100,00 centimeter

2. Tinggi kuda-kuda : 33,00 centimeter

3. Sudut kemiringan : 33 o

4. Lebar Tritisan : 10,00 centimeter

5. Berat Batang Kayu : 5,8 Kg/m2

6. Beban Statis :

Pembebanan pada model merupakan pembebanan statis sebesar :

a) 0,5 N

b) 1,00 N

c) 2,00 N

d) 5,00 N

e) 10,00 N

f) 50,00 N

Selanjutnya pembebanan di atas untuk pengujian pada lomba rancang struktur

kuda-kuda.

1. Pembebanan 0,50 N

11Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 12: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

Joint Load

Deforment Shape

Axial Force Diagram

2. Pembebanan 1,00 N

12Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 13: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

Joint Load

Deforment Shape

Axial Force Diagram

3. Pembebanan 2,00 N

13Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 14: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

Joint Load

Deforment Shape

Axial Force Diagram

4. Pembebanan 5,00 N

14Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 15: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

Joint Load

Deforment Shape

c

Axial Force Diagram

5. Pembebanan 10,00 N

15Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 16: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

Joint Load

Deforment Shape

Axial Force Diagram

6. Pembebanan 50,00 N

16Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 17: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

Joint Load

Deforment Shape

Axial Force Diagram

BAB IV

PERHITUNGAN KEKUATAN DIMENSI BATANG

17Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 18: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

Perencanaan Batang Tarik

Batang 16 = 5598,24 Kg

=

= 54,863 kN

Kuat tarik sejajar acuan (F1)

Ft = 0,8*Ft (rasio tahanan kayu kelas mutu A = 0,8)

Ft = 0,8 * 47

= 37,6 Mpa

Tahan tarik terkoreksi (T’)

T’ = Ft’ * An

T’ = Cm*Ct*Cpt*CF*Ft*AN

T’ =1,00*1,00*1,00*1,00*1,00*37,6*An

Kebutuhan luas neto (An)

Tu ≤ ΦtT’

66 ≤ 0,8*0,8*37,6*An

66 ≤ 24,064*An

An ≥ 66.000/24,064

An ≥ 2742,686 mm2

Luas penampang bruto (Ag)

Ag = 1,25*2742,686

= 3428,358 mm2

Dimensi batang AB dipilih 80/120 mm2 dengan Ag = 9600 mm2

Kontrol tahanan tarik batang AB

Tu = ΦtT’*An

18Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 19: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

Tu = 0,8*0,8*37,6*0,75*9600

Tu = 173260 N 173,260 kN 54,863

Batang 9 = 4603,82 Kg

=

= 45,117 kN

Kuat tarik sejajar acuan (F1)

Ft = 0,8*Ft (rasio tahanan kayu kelas mutu A = 0,8)

Ft = 0,8 * 47

= 37,6 Mpa

Tahan tarik terkoreksi (T’)

T’ = Ft’ * An

T’ = Cm*Ct*Cpt*CF*Ft*AN

T’ =1,00*1,00*1,00*1,00*1,00*37,6*An

Kebutuhan luas neto (An)

Tu ≤ ΦtT’

45,117 ≤ 0,8*0,8*37,6*An

45,117 ≤ 24,064*An

An ≥ 45117 /24,064

An ≥ 1874,875 mm2

Luas penampang bruto (Ag)

Ag = 1,25*1874,875

= 2343,594 mm2

Dimensi batang AB dipilih 80/120 mm2 dengan Ag = 9600 mm2

19Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 20: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

Kontrol tahanan tarik batang AB

Tu = ΦtT’*An

Tu = 0,8*0,8*37,6*0,75*9600

Tu = 173260 N 173,260 kN 45,117

Batang 11 = 1753,16 Kg

=

= 17,181 kN

Kuat tarik sejajar acuan (F1)

Ft = 0,8*Ft (rasio tahanan kayu kelas mutu A = 0,8)

Ft = 0,8 * 47

= 37,6 Mpa

Tahan tarik terkoreksi (T’)

T’ = Ft’ * An

T’ = Cm*Ct*Cpt*CF*Ft*AN

T’ =1,00*1,00*1,00*1,00*1,00*37,6*An

Kebutuhan luas neto (An)

Tu ≤ ΦtT’

17,181 ≤ 0,8*0,8*37,6*An

17,181 ≤ 24,064*An

An ≥ 17181 /24,064

An ≥ 713,93 mm2

Luas penampang bruto (Ag)

Ag = 1,25*713,93

= 892,411 mm2

20Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 21: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

Dimensi batang AB dipilih 80/120 mm2 dengan Ag = 9600 mm2

Kontrol tahanan tarik batang AB

Tu = ΦtT’*An

Tu = 0,8*0,8*37,6*0,75*9600

Tu = 173260 N 173,260 kN 17,181

Batang 12 = 1073,32 Kg

=

= 10,52 kN

Kuat tarik sejajar acuan (F1)

Ft = 0,8*Ft (rasio tahanan kayu kelas mutu A = 0,8)

Ft = 0,8 * 47

= 37,6 Mpa

Tahan tarik terkoreksi (T’)

T’ = Ft’ * An

T’ = Cm*Ct*Cpt*CF*Ft*AN

T’ =1,00*1,00*1,00*1,00*1,00*37,6*An

Kebutuhan luas neto (An)

Tu ≤ ΦtT’

10,52 ≤ 0,8*0,8*37,6*An

10,52 ≤ 24,064*An

An ≥ 10520 /24,064

An ≥ 437,17 mm2

Luas penampang bruto (Ag)

21Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 22: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

Ag = 1,25*437,17

= 2343,594 mm2

Dimensi batang AB dipilih 80/120 mm2 dengan Ag = 9600 mm2

Kontrol tahanan tarik batang AB

Tu = ΦtT’*An

Tu = 0,8*0,8*37,6*0,75*9600

Tu = 173260 N 173,260 kN 10,52

Perencanaan Batang Tekan

22Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 23: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

Batang 1

B1 = 6341,84 Kg = 62,15 kN

L = panjang batang = 127 cm

Jari-jari girasi (r) = 0,2887 x 80 = 23,10 mm

Kelangsingan = (Ke x L)/r = (1 x 127)/23,10 = 5,5

Kuat tekan sejajar serat acuan (Fc) & modulus Elastisitas lentur acuan (Ew) akibat rasio

tahunan mutu kayu A sebesar 0,8

Fc = 0,8 x 40 = 32 Mpa;

Ew = 0,8 x 20.000 = 16.000 Mpa

Faktor kestabilan kolom (Cp)

Fc1 = Fc x Cm x Ct x Cpt x CF

Fc1 = 32 x 1 x 1x 1 x 1 = 32 Mpa

Po1 = A x Fc

1

Po1 = 80 x 120 x 32 = 307.200 N = 307,2 kN

Eos = 0,69 x Ew

1 = 0,69 x 16.000 = 11040 Mpa

Eos1 = Fos

x Cm x Ct x Cpt = 11040 Mpa

= = 34.554.127,15 N = 34.554,13 kN

= = 132,75

= = 82,97

23Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 24: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

= 82,97 - = 0,99

Tahanan tekan terkoreksi P1

P1 = Cp x Po

1 = 0,99 x 307,2 = 304,13 kN

Kontrol tahanan tekan terfaktor

Pu ≤

Pu ≤ 0,8 x 0,9 x 304, 13

Pu ≤ 218,97

Batang 2

B2 = 5315,97 Kg = 52,10 kN

L = panjang batang = 172,46 cm

Jari-jari girasi (r) = 0,2887 x 80 = 23,10 mm

Kelangsingan = (Ke x L)/r = (1 x 172,46)/23,10 = 7,47

Kuat tekan sejajar serat acuan (Fc) & modulus Elastisitas lentur acuan (Ew) akibat rasio

tahunan mutu kayu A sebesar 0,8

Fc = 0,8 x 40 = 32 Mpa;

Ew = 0,8 x 20.000 = 16.000 Mpa

Faktor kestabilan kolom (Cp)

Fc1 = Fc x Cm x Ct x Cpt x CF

Fc1 = 32 x 1 x 1x 1 x 1 = 32 Mpa

Po1 = A x Fc

1

Po1 = 80 x 120 x 32 = 307.200 N = 307,2 kN

24Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 25: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

Eos = 0,69 x Ew

1 = 0,69 x 16.000 = 11040 Mpa

Eos1 = Fos

x Cm x Ct x Cpt = 11040 Mpa

= = 18.726.576,93 N = 18.726,58 kN

= = 71,97

= = 45,60

= 45,60 - = 0,99

Tahanan tekan terkoreksi P1

P1 = Cp x Po

1 = 0,99 x 307,2 = 304,13 kN

Kontrol tahanan tekan terfaktor

Pu ≤

Pu ≤ 0,8 x 0,9 x 304, 13

Pu ≤ 218,97

Batang 3

B12 = 1652,47 Kg = 16,19 kN

L = panjang batang = 299,54 cm

Jari-jari girasi (r) = 0,2887 x 80 = 23,10 mm

Kelangsingan = (Ke x L)/r = (1 x 229,54)/23,10 = 9,94

25Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 26: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

Kuat tekan sejajar serat acuan (Fc) & modulus Elastisitas lentur acuan (Ew) akibat rasio

tahunan mutu kayu A sebesar 0,8

Fc = 0,8 x 40 = 32 Mpa;

Ew = 0,8 x 20.000 = 16.000 Mpa

Faktor kestabilan kolom (Cp)

Fc1 = Fc x Cm x Ct x Cpt x CF

Fc1 = 32 x 1 x 1x 1 x 1 = 32 Mpa

Po1 = A x Fc

1

Po1 = 80 x 120 x 32 = 307.200 N = 307,2 kN

Eos = 0,69 x Ew

1 = 0,69 x 16.000 = 11040 Mpa

Eos1 = Fos

x Cm x Ct x Cpt = 11040 Mpa

= = 10.576.131,3 N = 10.576,13 kN

= = 40,64

= = 26,03

= 26,03 - = 0,99

Tahanan tekan terkoreksi P1

P1 = Cp x Po

1 = 0,99 x 307,2 = 304,13 kN

Kontrol tahanan tekan terfaktor

26Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 27: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

Pu ≤

Pu ≤ 0,8 x 0,9 x 304, 13

Pu ≤ 218,97

Batang 10

B10 = 787,11 Kg = 7,71 kN

L = panjang batang = 143,94 cm

Jari-jari girasi (r) = 0,2887 x 80 = 23,10 mm

Kelangsingan = (Ke x L)/r = (1 x 143,94)/23,10 = 6,23

Kuat tekan sejajar serat acuan (Fc) & modulus Elastisitas lentur acuan (Ew) akibat rasio

tahunan mutu kayu A sebesar 0,8

Fc = 0,8 x 40 = 32 Mpa;

Ew = 0,8 x 20.000 = 16.000 Mpa

Faktor kestabilan kolom (Cp)

Fc1 = Fc x Cm x Ct x Cpt x CF

Fc1 = 32 x 1 x 1x 1 x 1 = 32 Mpa

Po1 = A x Fc

1

Po1 = 80 x 120 x 32 = 307.200 N = 307,2 kN

Eos = 0,69 x Ew

1 = 0,69 x 16.000 = 11040 Mpa

Eos1 = Fos

x Cm x Ct x Cpt = 11040 Mpa

= = 26.923.003,004 N = 26.923,004 kN

= = 103,46

27Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 28: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

= = 65,29

= 65,29 - = 0,99

Tahanan tekan terkoreksi P1

P1 = Cp x Po

1 = 0,99 x 307,2 = 304,13 kN

Kontrol tahanan tekan terfaktor

Pu ≤

Pu ≤ 0,8 x 0,9 x 304, 13

Pu ≤ 218,97

Batang 15

B15 = 1177,32 Kg = 11,54 kN

L = panjang batang = 267 cm

Jari-jari girasi (r) = 0,2887 x 80 = 23,10 mm

Kelangsingan = (Ke x L)/r = (1 x 267)/23,10 = 11,56

Kuat tekan sejajar serat acuan (Fc) & modulus Elastisitas lentur acuan (Ew) akibat rasio

tahunan mutu kayu A sebesar 0,8

Fc = 0,8 x 40 = 32 Mpa;

Ew = 0,8 x 20.000 = 16.000 Mpa

Faktor kestabilan kolom (Cp)

28Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 29: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

Fc1 = Fc x Cm x Ct x Cpt x CF

Fc1 = 32 x 1 x 1x 1 x 1 = 32 Mpa

Po1 = A x Fc

1

Po1 = 80 x 120 x 32 = 307.200 N = 307,2 kN

Eos = 0,69 x Ew

1 = 0,69 x 16.000 = 11040 Mpa

Eos1 = Fos

x Cm x Ct x Cpt = 11040 Mpa

= = 7.819.589,13 N = 7.819,59 kN

= = 30,05

= = 18,78

= 18,78 - = 0,99

Menghitung tahanan tekan terkoreksi P1

P1 = Cp x Po

1 = 0,99 x 307,2 = 304,13 kN

Kontrol tahanan tekan terfaktor

Pu ≤

Pu ≤ 0,8 x 0,9 x 304, 13

Pu ≤ 218,97

Batang 18

29Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 30: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

B18 = 1956,70 Kg = 19,18 kN

L = panjang batang = 250 cm

Jari-jari girasi (r) = 0,2887 x 80 = 23,10 mm

Kelangsingan = (Ke x L)/r = (1 x 250)/23,10 = 17,36

Kuat tekan sejajar serat acuan (Fc) & modulus Elastisitas lentur acuan (Ew) akibat rasio

tahunan mutu kayu A sebesar 0,8

Fc = 0,8 x 40 = 32 Mpa;

Ew = 0,8 x 20.000 = 16.000 Mpa

Menghitung faktor kestabilan kolom (Cp)

Fc1 = Fc x Cm x Ct x Cpt x CF

Fc1 = 32 x 1 x 1x 1 x 1 = 32 Mpa

Po1 = A x Fc

1

Po1 = 80 x 120 x 32 = 307.200 N = 307,2 kN

Eos = 0,69 x Ew

1 = 0,69 x 16.000 = 11040 Mpa

Eos1 = Fos

x Cm x Ct x Cpt = 11040 Mpa

= = 3.467.369,79 N = 3.467,37 kN

= = 13,32

= = 8,33

= 8,33 - = 0,99

30Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 31: analisa hitungan (rancangan)

Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009

Tahanan tekan terkoreksi P1

P1 = Cp x Po

1 = 0,99 x 307,2 = 304,13 kN

Kontrol tahanan tekan terfaktor

Pu ≤

Pu ≤ 0,8 x 0,9 x 304, 13

Pu ≤ 218,97

31Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa