Analisa forecast (peramalan)

36
Analisa Forecaseting TUGAS KHUSUS 4. 1. Latar Belakang Masalah Penjualan koran Sumeks yang tidak menentu merupakan salah satu permasalahan yang cukup besar pada P.T. Citra Bumi Sumatera. Jumlah permintaan koran bisa sangat banyak namun kadang bisa sangat sedikit, hal ini tergantung pada trend yang sedang berlaku pada lingkungan masyarakat. Ini jelas memberikan efek pada penjualan koran pada P.T. Citra Bumi Sumatera karena kesulitan untuk memprediksi berapa banyak Koran yang harus dicetak. Selama ini jumlah produksi ditentukan oleh Pimpinan Perusahaan. Tentu saja ini kurang baik karena resiko kesalahan besar. Untuk itu dikembangkanlah Aplikasi Peramalan Penjualan Koran Sumatera Ekspres dengan tujuan meramalkan penjualan Koran dengan menggunakan Metode Trend Moment sehingga kemungkinan kesalahan manusia

Transcript of Analisa forecast (peramalan)

Page 1: Analisa forecast (peramalan)

Analisa Forecaseting

TUGAS KHUSUS

4. 1. Latar Belakang Masalah

Penjualan koran Sumeks yang tidak menentu merupakan salah satu

permasalahan yang cukup besar pada P.T. Citra Bumi Sumatera. Jumlah

permintaan koran bisa sangat banyak namun kadang bisa sangat sedikit, hal ini

tergantung pada trend yang sedang berlaku pada lingkungan masyarakat.

Ini jelas memberikan efek pada penjualan koran pada P.T. Citra Bumi

Sumatera karena kesulitan untuk memprediksi berapa banyak Koran yang

harus dicetak. Selama ini jumlah produksi ditentukan oleh Pimpinan

Perusahaan. Tentu saja ini kurang baik karena resiko kesalahan besar.

Untuk itu dikembangkanlah Aplikasi Peramalan Penjualan Koran

Sumatera Ekspres dengan tujuan meramalkan penjualan Koran dengan

menggunakan Metode Trend Moment sehingga kemungkinan kesalahan

manusia dapat diminimalkan dan proses peramalanpun lebih cepat.

Aplikasi dikembangkan dengan menggunakan menggunkan netbeans

IDE 7.0.1. Adapun basis data yang digunakan dalam aplikasi adalah Microsoft

Access 2003.

Aplikasi Peramalan Penjualan Koran Sumatera Ekspres adalah sebuah

aplikasi yang memberikan fasilitas untuk meramalkan penjualan dihari

mendatang dengan menggunakan riwayat penjualan sebagai sumber data.

Page 2: Analisa forecast (peramalan)

4. 2. Tujuan Dan Manfaat

4.2.1. Tujuan

Tujuan dari Tugas Khusus ini adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan aplikasi peramalan yang dapat digunakan dalam

penjualan koran.

2. Menerapkan metode Trend Moment dalam pengembangan Aplikasi

Peramalan Penjualan Koran Sumatera Ekspres.

4.2.2. Manfaat

Manfaat dari Tugas Khusus ini adalah sebagai berikut :

1. Mempermudah proses peramalan penjualan koran Sumatera

Ekspres.

2. Mempersingkat waktu yang dibutuhkan dalam proses peramalan

penjualan koran Sumatera Ekspres.

3. Menambah wawasan mengenai informasi yang digunakan pada

divisi IT/EDP yang ada di P.T. Citra Bumi Sumatera sebagai

tempat penerapan ilmu pengetahuan tentang teknologi informasi;

Page 3: Analisa forecast (peramalan)

4. 3. Ruang Lingkup Dan Perumusan Masalah

4.3.1. Ruang Lingkup

Adapun rancangan aplikasi Peramalan Penjualan Koran Sumatera

Ekpres ini hanya terbatas pada pengolahan operator, supervisor, riwayat

penjualan dan peramalan penjualan pada koran Sumtera Ekpres.

4.3.2. Perumusan Masalah

4.4. Tinjauan Pustaka

4.4.1. Forecast Penjualan

forecast penjualan atau peramalan tingkat penjualan adalah :

Merupakan suatu proyeksi atau perkiraan yang dibuat secara tekhnis dan

berasal dari pada permintaan pelanggan potensial untuk suatu jangka waktu

tertentu dengan mempertimbangkan berbagai macam asumsi.

Berdasarkan pengertian Forecast penjualan diatas maka kegiatan

pembuatan pencatatan ini mutlak diperlukan oleh suatu perusahaan untuk di

pergunakan sebagai tolak ukur seberapa besar perusahaan tersebut

membutuhkan pasokan bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi

suatu barang, oleh karena itu Forecast penjualan ini sering dijadikan dasar

bagi suatu perusahaan untuk menyusun Anggaran penjualan, sehingga

dengan keberadaan anggaran penjualan di dalam perusahaan dapat diketahui

secara awal berapa jumlah kebutuhan yang di perlukan untuk melakukan

proses produksi suatu barang.

Page 4: Analisa forecast (peramalan)

4.4.2. Faktor Yang Mempengaruhi Forecast Penjualan

Oleh karena peran forecast penjualan yang sangat berpengaruh

terhadap anggaran penjualan suatu perusahaan maka dalam pembuatannya

diharapkan mendekati keadaan yang serealistis mungkin dan tidak terlepas

dengan keberadaan faktor – faktor yang sangat mempengaruhi dalam

penyusunan perkiraan penjualan tersebut, adapun faktor yang berpengaruh

terhadap penyusunan Forecast penjualan diantaranya sebagai berikut :

1. Sifat Produk.

Pada faktor ini lebih mengedepankan pada sifat produk yang di

hasilkan oleh perusahaan, apakah produk ini bisa bertahan dalam jangka

waktu yang panjang atau dalam jangka waktu pendek.

2. Metode Distribusi.

Pada faktor ini lebih menitik beratkan pada metode distribusi yang

dipakai oleh perusahaan, dimana letak perusahaan apakah dekat dengan pasar

atau dekat dengan bahan baku.

3. Besar kecilnya suatu perusahaan.

Pada faktor ini lebih melihat pada posisi suatu perusahaan pada pasar,

apakah perusahaan sebagai market leader, market chalangger, market

follower, atau market niecher.

4. Tingkat Persaingan.

Setelah mengetahui posisi perusahaan bagaimanakah tingkat

persaingan dengan perusahaan pesaing.

Page 5: Analisa forecast (peramalan)

5. Data Historis.

Data historis yang diperlukan disini minimal berjumlah lima tahun

terakhir dari perusahaan. Pada grafik penjualan suatu perusahaan, forecast

penjualan ditunjukkan dengan fungsi “Trend” yang berbentuk suatu garis

lurus. Sehingga pengertian dari Trend adalah suatu gerakan garis lurus dalam

waktu yang panjang dan mempunyai karakteristik bergerak yang lamban

serta berjalan ke satu arah.

4.4.3. Forecast Penjualan Secara Statistik

Forecast penjualan secara statistik yang di maksudkan adalah

penyusunan forecast atau perkiraan penjualan secara kualitatif dengan

menggunakan suatu metode tertentu yaitu :

1. Metode Kuadratik.

Metode ini jarang dipergunakan karena metode ini biasa di pakai

untuk melakukan forecast pada perusahaan yang memiliki pola produksi

yang tidak beraturan.

2. Metode Trend Bebas.

Metode ini sering dikenal dengan nama Free Hand Method, yang

mana dalam melakukan suatu perkiraan penjualan hanya menggunakan

asumsi dari beberapa orang yang berada di dalam perusahaan saja, dan

tanpa melalui perhitungan tertentu.

Page 6: Analisa forecast (peramalan)

3. Metode Trend Setengah Rata – Rata.

Merupakan metode perhitungan dalam menentukan suatu perkiraan

penjualan dengan bantuan rumus atau perhitungan tertentu, data yang di

tampilkan dalam perhitungan metode ini bisa berupa data berjumlah genap

maupun data yang berjumlah ganjil.

4. Metode Trend Moment.

Untuk menggunakan metode trend moment atau trend moment

method, rumus yang digunakan untuk melakukan perhitungan terdiri dari

tiga macam rumus yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, seperti

halnya rumus yang terdapat pada metode sebelunmnya. Adapun rumus

yang di pergunakan untuk membuat perumusan forecast penjualan dengan

metode ini adalah :

Keterangan :

Page 7: Analisa forecast (peramalan)

Rumus 1 : Merupakan persamaan garis tren yang akan di

gambarkan.

Rumus 2 dan 3 : Digunakan untuk menghitung nilai a dan b yang akan

dijadikan

dasar penerapan garis linear atau garis trend.

ΣXY : Jumlah total dari XY.

ΣX : Jumlah total dari nilai X.

ΣX² : Jumlah total dari nilai X².

Metode Trend moment ini mempunyai beberapa keistimewaan yaitu :

- Data genap dan Data Ganjil.

Dalam pembuatan forecast penjualan menggunakan metode ini

tidak mengenal adanya jumlah data, karena dalam penentuan parameter X

awal dimulainya harus menggunakan angka 0, tetapi tidak

mengesampingkan jumlah data minimal yang di perlukan untuk

pembuatan forecast, yaitu data historis selama 5 periode terakhir.

- Hasil yang diperoleh sama.

Hasil forecast penjualan yang di peroleh apabila menggunakan

metode trend moment dengan metode least square menghasilkan data yang

sama walaupun rumus yang di pergunakan berbeda.

5. Metode Least Square.

Page 8: Analisa forecast (peramalan)

Metode least square atau metode kuadrat terkecil mempunyai

banyak kegunaan, disamping untuk melakukan pengukuran garis trend

pada suatu perusahaan, metode ini juga dapat digunakan sebagai indikator

dalam melakukan perkiraan penentuan keputusan dalam pengambilan

harga di dalam market foreign exchange atau lebih dikenal dengan

singkatan forex, indikator yang berdasarkan perhitungan dengan metode

ini sering dikenal dengan indikator Time series Forecast,dan mungkin

akan saya bahas pada lain kesempatan, karena hasil yang di hasilkan dapat

akurat maka metode Least Square ini dapat juga di pergunakan untuk

melakukan forecast penjualan. Yang menjadi ciri dari metode ini hampir

sama dengan metode trend moment, yaitu dalam menentukan parameter X,

setelah parameter X terbentuk dan dijumlah, jumlah nya harus 0, walaupun

dalam data historis berjumlah ganjil maupun data historis berjumlah

genap. Keunikan yang lain dari metode trend least square ini walaupun

rumus yang digunakan lebih sederhana tetapi mempunyai hasil forecast

yang sama dengan metode trend moment.

Sedangkan rumus yang digunakan dalam Metode ini adalah :

Page 9: Analisa forecast (peramalan)

Keterangan penggunaan rumus dari metode Least Square ini sama dengan

Metode Trend Moment yang berada diatas.

6. Metode Korelasi dan Metode Regresi.

Untuk metode korelasi dan metode regresi dapat dicari dengan

menggunakan rumus :

Keterangan :

a = Jumlah pasang observasi.

b = koefisien regresi

Page 10: Analisa forecast (peramalan)

Sedangkan nilai dari a dan b dapat di tentukan dengan bantuan rumus :

Page 11: Analisa forecast (peramalan)

4.5. Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak

The Rational Unified Process adalah sebuah proses Rekayasa Perangkat

Lunak (RPL). Menyediakan pendekatan disiplin untuk menetapkan tugas dan

tanggung jawab dalam pengembangan organisasi. Tujuannya adalah untuk

menjamin produksi perangkat lunak berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan

para pengguna akhir, dengan jadwal dan anggaran yang dapat diprediksi (Rational

1998).

Proses dapat digambarkan dalam dua dimensi pada Gambar 4.1, atau

dengan dua sumbu:

Sumbu horisontal mewakili waktu dan menunjukkan aspek dinamis proses

pada saat diterapkan, dan ini dinyatakan dalam siklus, tahapan, iterasi, dan

milestones.

Sumbu vertikal mewakili aspek statis dari proses: bagaimana itu

digambarkan dalam hal kegiatan, pekerja dan alur kerja.

Page 12: Analisa forecast (peramalan)

Gambar 4.1 illustrasi model iteratif

4.1. Fase RUP

The software lifecycle is broken into cycles, each cycle working on a new

generation of the product. The Rational Unified Process divides one development

cycle in four consecutive phases.

Lifecycle perangkat lunak dari RUP dibagi menjadi beberapa siklus, setiap

siklus bekerja pada generasi baru produk. The Rational Unified Proses membagi

satu siklus pengembangan empat empat fase berturut-turut.

Fase insepsi

Menetapkan business case untuk sistem dan membatasi ruang lingkup proyek

dengan mengidentifikasi semua entitas eksternal dengan sistem yang akan

berinteraksi (aktor) dan menentukan sifat dari interaksi ini pada tingkat tinggi

Page 13: Analisa forecast (peramalan)

dilakukan selama fase awal. Ini melibatkan identifikasi semua use case dan

menjelaskan beberapa yang signifikan. Business case meliputi kriteria

keberhasilan, penilaian risiko, dan estimasi sumber daya yang dibutuhkan, dan

rencana fase yang menunjukkan jadwal dari milestones utama.

Fase elaborasi

Tujuan dari fase elaborasi adalah untuk menganalisis masalah domain,

mendirikan sebuah fondasi arsitektur, mengembangkan rencana proyek, dan

menghilangkan unsur risiko tertinggi proyek. Untuk mencapai tujuan ini, harus

dimiliki "mile wide and inch deep" pandangan sistem. Arsitektur keputusan

harus dibuat dengan pemahaman tentang seluruh sistem: ruang lingkup, fungsi

utama dan berfungsi persyaratan seperti persyaratan kinerja.

Fase Konstruksi

Selama fase konstruksi, semua komponen yang tersisa dan fitur aplikasi

dikembangkan dan diintegrasikan ke dalam produk, dan semua fitur yang

benar-benar teruji. Fase konstruksi, di satu sisi, proses manufaktur di mana

penekanan pada pengelolaan sumber daya dan pengendalian operasi untuk

mengoptimalkan biaya, jadwal, dan kualitas. Dalam pengertian ini, pola pikir

manajemen mengalami suatu transisi dari pengembangan kekayaan intelektual

selama insepsi dan elaborasi, menjadi pengembangan deployable product

selama konstruksi dan transisi.

Page 14: Analisa forecast (peramalan)

Fase Transisi

Tujuan dari tahap transisi adalah untuk transisi produk perangkat lunak kepada

user. Ketika produk telah diberikan kepada pengguna akhir, isu biasanya

muncul yang mengharuskan Anda untuk mengembangkan rilis baru,

memperbaiki beberapa masalah, atau menyelesaikan fitur yang tertunda.

Tahap transisi dimulai ketika telah cukup matang untuk digunakan di pengguna

akhir. Hal ini biasanya diperlukan ketika beberapa bagian dari sistem telah

selesai hingga pada kualitas yang dapat diterima dan ketersediaan dokumentasi

pengguna yang tersedia transisi sehingga pengguna akan memberikan hasil

positif bagi semua pihak.

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Lunak

4.1.1.1 Deskripsi Umum Sistem

Sistem ini akan digunakan oleh seksi pemasaran yang memiliki tanggung

jawab untuk meramalkan penjualan koran yang selama ini dikerjakan secara

manual. Dengan menggunakan sistem ini pengguna bisa melakukan peramalan

secara lebih cepat.

Sistem ini digunakan oleh satu jenis pengguna yang terdaftar didalam

system database yaitu Operator. Dimana dalam system ini pengguna tersebut

memiliki hak dalam meng akses dan menjalankan program ini. Yaitu operator

dapat mengelola data history penjualan dan melakukan peramalan,

Page 15: Analisa forecast (peramalan)

4.1.1.2 Fitur Utama Perangkat Lunak

Untuk membuat sistem ini ada dua kategori kebutuhan yang harus

dipenuhi yaitu:

4.1.1.2.1 Kebutuhan Fungsional

1. Sistem dapat meramalkan penjualan koran pada waktu yang akan datang

2. Sistem dapat menampilkan data history penjualan, menginput data penjualan,

menghapus data penjualan, meng-update data penjualan.

3. Sistem dapat mengelola operator, menambah operator, meng-update data

operator dan menghapus data operator.

3.1.1.1.1 Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan nonfungsional adalah kebutuhan tambahan yang tidak memiliki

input, proses, dan output. Namun demikian, kebutuhan fungsional ini sebaiknya

dipenuhi, karena akan sangat menentukan apakah sistem ini akan digunakan user

atau tidak.

Kebutuhan non fungsional dari perangkat ini adalah:

1. Kinerja (Performance)

Perangkat lunak ini diharapkan dapat membantu mempercepat pekerjaan

yang dalam hal ini peramalan di P.T. Citra Bumi Sumatera, Semakin cepat

pekerjaan dikerjakan semakin singkat waktu yang dibutuhkan.

2. Kontrol (Control)

Sistem dapat memberikan keamanan pada data-data dengan membatasi

pengaksesan bagi pihak-pihak yang tidak berkepentingan dengan penggunaan

login.

Page 16: Analisa forecast (peramalan)

3. Efisiensi Sistem (Efficiency)

Sistem diharapkan dapat meramalkan penjualan koran perhari.

3.1.1.2 Model Use Case

3.1.1.2.1 Diagram Use Case

Pada fase Inception:

Berdasarkan kebutuhan dari P.T. Citra Bumi Sumatera yang membutuhkan

aplikasi peramalan penjualan koran, penulis mendapatkan analisa kebutuhan

diagram use case dan menetapkan 2 use case pada tahapan inception yaitu:

1. Lihat History : untuk melihat data penjualan koran

2. Forecast : untuk peramalan penjualan koran

Sistem aplikasi ini akan dijalankan oleh seorang aktor yaitu operator.

Page 17: Analisa forecast (peramalan)

Pada fase Elaboration:

Setelah melihat dan menganalisa kembali tentang kebutuhan perangkat

lunak aplikasi peramalan penjualan koran P.T. Citra Bumi Sejahtera, didapat

penambahan use case cari pada sistem yang dimana ketika operator ingin mencari

data penjualan beberapa hari yang lalu, operator pasti masuk ke use case lihat

history, dan pengembangan use case lihat history yang dimana pada use case

tersebut operator dapat menambahkan history atau meng-update history atau

menghapus data history.

Pada fase Construction:

Tidak ada perubahan ataupun penambahan use case pada fase ini.

Page 18: Analisa forecast (peramalan)

3.1.1.2.2 Definisi Actor

Pada fase Inception:

No Aktor Deskripsi

1 Operator Melakukan Peramalan, melihat history

Pada fase Elaboration:

No Aktor Deskripsi

1 Operator Melakukan Peramalan, melihat history, mencari data, menambah history, meng-update history, menghapus history.

Pada fase Elaboration ini terjadi perubahan deskripsi pada aktor.

Pada fase Construction:

Tidak ada penambahan ataupun revisi pada fase construction ini.

3.1.1.2.3 Definisi Use Case

Pada fase Inception:

No Use Case Deskripsi

1 Forecast Sistem dapat melakukan peramalan penjualan koran berdasarkan data pada penjualan sebelumnya

2 Lihat History Operator dapat melihat data penjualan sebelumnya

Page 19: Analisa forecast (peramalan)

Pada fase Elaboration:

No Use Case Deskripsi

1 Forecast Sistem dapat melakukan peramalan penjualan koran berdasarkan data pada penjualan sebelumnya

2 Cari Sistem dapat mencari data history penjualan sebelumnya

3 Lihat History Operator dapat melihat data history, dan juga mengelola data seperti tambah history penjualan, hapus history penjualan, dan update history penjualan

4. Tambah History Sistem dapat menambahkan data history penjualan

5. Hapus History Sistem dapat menghapus data history penjualan

6. Update History Sistem operator dapat mengupdate data history penjualan

Pada fase Construction:

Tidak ada penambahan ataupun revisi pada fase construction ini.

3.1.1.2.4 Skenario Use Case

Pada fase Inception:

Identifikasi

No. F.SUMEKS-01

Nama Forecast

Tujuan Melakukan peramalan penjualan

Page 20: Analisa forecast (peramalan)

Deskripsi Melakukan peramalan penjualan koran dengan

menghitung dari riwayat data penjualan

Aktor Operator

Skenario Utama

Kondisi Awal Operator telah masuk ke form forecast

Aksi Aktor Reaksi system

1. Operator

menginputkan

rentang tanggal

history

2. Aplikasi menerima inputan dan menghitung

3. Aplikasi menampilkan hasil perhitungan. Jika sesuai operator dapat menyimpan data, jika tidak operator dapat mengulangi lagi dari awal.

4. Operator

menyimpan data

perhitungan

5. Aplikasi menyimpan data dalam database

Kondisi Akhir Operator telah berhasil melakukan peramalan penjualan

Identifikasi

No. F.SUMEKS-02

Nama Lihat history

Tujuan Melihat history penjualan koran

Deskripsi Dapat melihat data history pada penjualan

Page 21: Analisa forecast (peramalan)

sebelumnya

Aktor Operator

Skenario Utama

Kondisi Awal Operator memasuki form lihat history

Aksi Aktor Reaksi system

1. Operator

mengklik menu lihat

history

2. Aplikasi menerima inputan dan kemudian

menampilkan form lihat history

3. Operator

menginputkan

tahun dan bulan

4. Aplikasi menerima inputan dan menampilkan hasil

Kondisi Akhir Operator telah melihat history penjualan

Pada fase Elaboration:

Identifikasi

No. F.SUMEKS-01

Nama Forecast

Tujuan Melakukan peramalan penjualan

Deskripsi Melakukan peramalan penjualan koran dengan

menghitung dari riwayat data penjualan

Aktor Operator

Skenario Utama

Kondisi Awal Operator telah masuk ke form forecast

Page 22: Analisa forecast (peramalan)

Aksi Aktor Reaksi system

1. Operator

menginputkan

rentang tanggal

history

2. Aplikasi menerima inputan dan

menghitung

3. Aplikasi menampilkan hasil perhitungan. Jika sesuai operator dapat menyimpan data, jika tidak operator dapat mengulangi lagi dari awal.

4. Operator

menyimpan data

perhitungan

5. Aplikasi menyimpan data dalam database

Kondisi Akhir Operator telah berhasil melakukan peramalan penjualan

Identifikasi

No. F.SUMEKS-02

Nama Cari

Tujuan Mencari data History

Deskripsi Operator dapat mencari data history penjualan

Aktor Operator

Skenario

Kondisi Awal Operator telah memasuki form lihat history

Aksi Aktor Reaksi system

1. Operator mengklik 2. Aplikasi menerima inputan dan menampilkan

Page 23: Analisa forecast (peramalan)

fitur cari form cari

3. Operator

menginputkan

tanggal kemudian

mengklik tombol

cari

4. Aplikasi menerima inputan data, jika data benar maka sistem menampilkan hasil, jika data salah maka operator dapat mengulangi dari langkah awal

Kondisi Akhir Operator telah berhasil mencari data history

Identifikasi

No. F.SUMEKS-03

Nama Lihat history

Tujuan Melihat history penjualan koran

Deskripsi Dapat melihat data history pada penjualan

sebelumnya

Aktor Operator

Skenario Utama

Kondisi Awal Operator memasuki form lihat history

Aksi Aktor Reaksi system

1. Operator

mengklik menu lihat

history

2. Aplikasi menerima inputan dan kemudian

menampilkan data history secara keseluruhan

3. Operator melihat

data tertentu

dengan memilih

4. Aplikasi menerima inputan dan menampilkan hasil

Page 24: Analisa forecast (peramalan)

tahun dan bulan,

kemudian

mengklik tombol

filter

Kondisi Akhir Operator telah melihat history penjualan

Identifikasi

No. F.SUMEKS-04

Nama Tambah History

Tujuan Menambah History

Deskripsi Operator dapat menambah history

Aktor Operator

Skenario

Kondisi Awal Operator telah memasuki form kelola history

Aksi Aktor Reaksi system

1. Operator mengklik

fitur tambah history

2. Aplikasi menerima inputan dan menampilkan

form tambah history

3. Operator

menginputkan

tanggal dan terjual

4. Aplikasi menerima inputan data, jika data benar maka sistem menyimpan dan menampilkan hasil, jika data salah maka operator dapat mengulangi dari langkah awal

Kondisi Akhir Operator telah berhasil menambah history

Identifikasi

Page 25: Analisa forecast (peramalan)

No. F.SUMEKS-05

Nama Hapus History

Tujuan Menghapus History

Deskripsi Operator dapat menghapus history

Aktor Operator

Skenario

Kondisi Awal Operator telah memasuki form kelola history

Aksi Aktor Reaksi system

1. Operator mengklik

fitur hapus history

2. Aplikasi menerima inputan dan menampilkan

form hapus history

3. Operator

menginputkan

tanggal atau

memilih data pada

tabel, kemudian

mengklik tombol

hapus

4. Aplikasi menerima inputan data, jika data benar maka sistem menampilkan hasil, jika data salah maka operator dapat mengulangi dari langkah awal

Kondisi Akhir Operator telah berhasil menghapus history

Identifikasi

No. F.SUMEKS-06

Nama Update History

Page 26: Analisa forecast (peramalan)

Tujuan Mengupdate History

Deskripsi Operator dapat mengupdate history

Aktor Operator

Skenario

Kondisi Awal Operator telah memasuki form kelola history

Aksi Aktor Reaksi system

1. Operator mengklik

fitur update history

2. Aplikasi menerima inputan dan menampilkan

form update history

3. Operator

menginputkan

tanggal dan edit

data terjual

kemudian

mengklik tombol

update

4. Aplikasi menerima inputan data, jika data benar maka sistem menampilkan hasil, jika data salah maka operator dapat mengulangi dari langkah awal

Kondisi Akhir Operator telah berhasil mengupdate history

3.1.2 Model Analisis

3.1.3 Model Perancangan

3.1.4 Implementasi

3.1.5 Pengujian