Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep...

59
Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana Remaja Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung Gusta Medan Christa Gumanti Manik Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan, 2007 Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Transcript of Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep...

Page 1: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri

Pada Narapidana Remaja Di Lembaga Pemasyarakatan

Klas IIA Anak Tanjung Gusta Medan

Christa Gumanti Manik

Skripsi

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Medan, 2007

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 2: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

Judul : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri

Pada Narapidana Remaja Di Lembaga Pemasyarakatan Klas

IIA Anak Tanjung Gusta Medan.

Peneliti : Christa Gumanti Manik

Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Tahun Akademik : 2006/2007

Pembimbing Penguji

.................................. ............................... Penguji 1

( Jenny M. Purba, S.Kp, MNS ) ( Jenny M. Purba, S.Kp, MNS )

NIP. 132 258 270 NIP. 132 258 270

............................... Penguji 2

( Iwan Rusdi, S.Kp, MNS )

NIP. 132 258 272

............................... Penguji 3

( Wardiyah D, S.Kep, Ns )

NIP. 132 315 37

Program studi Ilmu Keperawatan telah menyetujui skripsi ini sebagai bagian

dari persyaratan kelulusan Sarjana Keperawatan.

...................................... ......................................

Erniyati, S.Kp, MNS Prof. dr. Guslihan Dasa Tjipta, Sp.A (K)

NIP : 140 105 365 NIP. 140 105 363

Ketua PSIK Pembantu Dekan I FK USU

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 3: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

Judul : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana Remaja Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung Gusta Medan.

Peneliti : Christa Gumanti Manik Program : S1 Keperawatan Tahun Akademik : 2006/2007 Email : [email protected]

ABSTRAK Masa Remaja adalah masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa,dan merupakan masa untuk belajar menjadi orang dewasa. Dalam hubungannya dengan individu lain, remaja akan memperoleh konsep diri. Konsep diri yang positif atau negatif dipengaruhi oleh faktor lingkungan keluarga maupun masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pembentukan konsep diri remaja, dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri pada narapidana remaja dengan menggunakan desain deskripsi korelasi, dengan menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 80 orang narapidana remaja berpartisipasi dalam penelitian ini. Karakteristik sampel dideskripsikan dengan menggunakan analisa deskriptif untuk menganalisa frekuensi dan persentase. Sedangkan untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri pada narapidana remaja digunakan metode analisis korelasi regresi linear ganda.

Hasil analisis regresi linear ganda menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri berhubungan secara negatif dengan pembentukan konsep diri pada narapidana remaja (r = -0.171) dengan nilai signifikansi yang tidak dapat diterima P= 0.129 ( P>0.05). sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesa penelitian tidak dapat diterima, artinya faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri tidak mempengaruhi pembentukan konsep diri pada narapidana remaja di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung Gusta Medan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perawat untuk memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri pada narapidana remaja Kata kunci : faktor-faktor yang mempengaruhi, konsep diri, narapidana remaja

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 4: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala

kasih, rahmat dan pertolongan-Nya yang telah menyertai penulis selama

penyelesaian skripsi dengan judul ” Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Konsep Diri pada narapidana Remaja Di Lembaga Pemayarakatan Klas IIA Anak

Tanjung Gusta Medan”, yang merupakan salah satu syarat bagi penulis untuk

menyelesaikan pendidikan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

UniversitaS Sumatera Utara.

Selama proses penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis banyak

mendapatkan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Jenny M.Purba,

S.Kp, MNS selaku pembimbing skripsi ini yang senantiasa menyediakan waktu

dan memberikan masukan-masukan yang berharga dalam penulisan skripsi ini,

Bapak Prof. dr. Gontar A. Siregar, Sp.PD-KGEH selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan, Bapak Prof. dr. Guslihan Dasa

Tjipta, Sp. A (K) selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara Medan, merangkap sebagai Ketua Departemen Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan, Ibu Erniyati, S.Kp,

MNS selaku Ketua Program Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara Medan,. Bapak Iwan Rusdi, S.Kp, MNS, selaku Dosen penguji II

dan Ibu Wardiyah D. S.Kep, Ns, selaku dosen penguji III, sekaligus sebagai dosen

pembimbing akademik yang telah memberikan dukungan motivasi, kepada

penulis dan sekuruh staf pengajar beserta staff administrasi di Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan, Bapak

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 5: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

Badinisin, SH sebagai kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung

Gusta Medan, Ibu Reni dan Bapak Damanik sebagai Staf BIMPAS beserta staf-

staf lainnya yang membantu dalam penelitian ini.

Termakasih kepada Ayahanda Marhala Manik, S.Sos dan Ibunda Sere Ida

Sihombing tercinta yang selalu memberikan kasinya sepanjang hayat dan motivasi

untuk terus mencari ilmu, kakak ku Endang afdelina M.S Manik, SH, beserta

abang ipar Boy Agustinus Butar-butar, S.Sos dan Martina R. Manik, SE, adk-

adikku Lusya Ester Manik dan David Leo P.Manik, Ricky R.Manik, Asima

Sihombing, yang telah memberikan dukungan dalam doa serta perhatian.Sahabat-

sahabat sejatiku Herlina Pardosi, Elida Tamba, Emy A.Panjaitan,yang selalu

menemani dalam suka dan duka dan Teman seperjuangan PSIK USU 2006, yang

banyak memberikan masukan, berbagai pengalaman, ilmu serta teman-teman

yang tidak bisa disebutkan namanya, terimakasih.

Semoga segenap bantuan, bimbingan dan arahan yang telah diberikan

kepada penulis mendapatkan berkah dari Tuhan .Harapan penulis, skripsi ini dapat

bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan profesi keperawatan

Medan, Nopember 2007

Penulis

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 6: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ............................................................................ iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... x

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1

1.2 Tujuan Penelitian ................................................................. 4

1.3 Pertanyaan Penelitian ........................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................... 4

1.4.1 Praktek Keperawatan ............................................... 4

1.4.2 Pendidikan Keperawatan .......................................... 4

1.4.3 Riset Keperawatan ................................................... 4

1.4.4 Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung

Gusta Medan ............................................................ 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Diri .......................................................................... 6

2.1.1 Pengertian Konsep Diri ............................................ 6

2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri .... 8

2.1.3 Jenis-Jenis Konsep Diri ............................................ 11

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 7: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

2.1.4 Aspek-Aspek Konsep Diri ....................................... 12

2.2 Remaja ................................................................................. 14

2.2.1 Tugas Perkembangan Remaja .................................. 14

2.3 Konsep Diri Remaja ............................................................. 15

2.4 Batasan Usia Remaja ............................................................ 17

BAB III KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual ........................................................... 19

3.2 Defenisi Operasional ............................................................ 20

3.3 Hipotesa Penelitian .............................................................. 21

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desan Penelitian ................................................................... 22

4.2 Populasi Dan Sampel ........................................................... 22

4.2.1 Populasi .................................................................... 22

4.2.2 Sampel ...................................................................... 22

4.3 Lokasi Penelitian .................................................................. 23

4.4 Pertimbangan Etik................................................................. 23

4.5 Instrumen Penelitian ............................................................ 24

4.5.1 Kuesioner Penelitian ................................................ 24

4.5.2 Reliabilitas Penelitian ............................................... 25

4.6 Pengumpulan Data ............................................................... 26

4.7 Analisa Data ......................................................................... 26

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 8: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian .................................................................... 29

5.1.1 Deskripsi Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Konsep Diri Pada Narapidana Remaja ..................... 31

5.1.2 Deskripsi Pembentukan Konsep Diri ........................ 33

5.2 Pembahasan .......................................................................... 35

5.2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri

Terhadap Pembentukan Konsep Diri Pada

Narapidana Remaja .................................................. 36

5.2.1 Pembentukan Konsep Diri ....................................... 43

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan .......................................................................... 46

6.2 Saran ..................................................................................... 46

6.2.1 Praktek Keperawatan ............................................... 46

6.2.2 Pendidikan Keperawatan .......................................... 47

6.2.3 Penelitian Selanjutnya .............................................. 47

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 48

LAMPIRAN

1. Surat Izin Penelitian dari PSIK FK-USU

2. Surat Tembusan Departemen Hukum dan HAM Kantor Wilayah

Sumatera Utara kepada Lapas Klas IIA Anak Tanjung Gusta

Medan

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 9: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

3. Surat Keterangan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak

Tanjung Gusta Medan

4. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

5. Lembar Kuesioner

6. Lembar Realibility

7. Curriculum Vitae

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 10: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian ................................................ 19

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 11: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Karakteristik Narapidana

Remaja ....................................................................................... 29

Tabel 5.2 Deskriptif Statistik Pengaruh Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana Remaja .............. 32

Tabel 5.3 Hasil Uji Regresi Linear Ganda Terhadap Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana Remaja..... 32

Tabel 5.4 Hasil uji regresi liner ganda terhadap hubungan faktor-faktor

yang mempengaruhi konsep diri narapidana remaja................... 33

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Tingkatan Pembentukan

Konsep Diri Pada Narapidana Remaja ....................................... 34

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Pembentukan Konsep

Diri Pada Narpidana Remaja ...................................................... 34

Tabel 5.7 Deskriptif Statistik Pengaruh Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana Remaja ............. 35

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 12: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) adalah tempat untuk melaksanakan

pembinaan terhadap orang-orang yang di jatuhi hukuman penjara atau kurungan

(hukuman badan) berdasarkan keputusan pengadilan. Dengan kata lain, pelaku

kejahatan tersebut terbukti telah melakukan kejahatan dan pelanggaran.

Lembaga Permasyarakatan adalah sebuah instansi terakhir didalam sistem

peradilan dan pelaksanaan putusan Pengadilan (Hukum) dan bertujuan untuk

pembinaan pelanggar hukum tidak semata-mata membalas tapi juga perbaikan

dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami perubahan

seperti apa yang dikandung dalam sistem pemasyarakatan yang memandang

narapidana orang tersesat dan mempunyai waktu untuk bertobat (Irwan Panjaitan,

1995). Di Medan khususnya Lembaga Pemasyarakatan KlasIIA Anak Tanjung

Gusta jumlah keseluruhan narapidana untuk bulan September Tahun 2007

berjumlah 816 orang, yang berusia 12-21 tahun, dengan kasus terbanyak adalah

pemakai narkoba dan pencurian.

Remaja merupakan sosok yang penuh potensi namun perlu bimbingan

agar dapat mengembangkan apa yang telah dimilikinya untuk perkembangan

bangsa dan negara. Remaja adalah bagian dari masyarakat yang akan

bertanggungjawab terhadap kemajuan bangsa. Secara umum dapat diketahui

bahwa sikap remaja saat ini masih dalam tahap mencari jati diri. Dimana identitas

diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa

1

Page 13: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

perannya di dalam masyarakat. Sehingga mereka berupaya untuk menentukan

sikap dalam mencapai kedewasaan (Hurlock 1991).

Kenyataannya yang sering kita lihat, saat perkembangan remaja menuju

kedewasaan mereka tidak dapat selalu menunjukkan siapa dirinya dan apa

perannya didalam masyarakat. Hal ini mungkin terjadi karena banyak faktor yang

berpengaruh pada diri individu semasa kecil, baik di lingkungan rumah maupun

lingkungan masyarakat pada saat dia berkembang. Jika saat individu semasa ia

kecil, baik di lingkungan rumah maupun lingkugan masyarakat pada saat ia

berkembang. Jika saat individu masih tidak akan mengalami masalah yang berarti

dalam upaya menyesuaikan diri terhadap lingkungan (Willis, 1991).

Berkaitan dengan upaya penyesuaian diri ke arah dewasa, biasanya para

remaja mengalami kebingungan dalam menemukan konsep dirinya, karena remaja

belum menemukan status dirinya secara utuh. Sisi lain yang dimiliki para remaja

adalah adanya perasaan sudah besar, kuat, pandai dan telah menjadi dewasa.

Tetapi mereka tetap memiliki perasaan ketidak pastiaan dan kecemasan sehingga

membutuhkan perlindungan dari orangtua (Kartono, 1995).

Pada kasus remaja yang melakukan tindakan kriminal dan dijebloskan

kedalam penjara, pasti anak tersebut merasa tidak berharga dibandingkan dengan

anak seusianya, mendapat celaan dari orang lain, merasa tidak punya harapan,

merasa gagal sehingga dapat menimbulkan depresi, dan terlebih kurangnya

dukungan dari keluarga dia akan menyalahkan dirinya sendiri dan mengangaap

tidak ada yang menyayanginya sehingga jika keadaan ini terus menerus berlanjut

anak dapat memiliki konsep diri yang negatif, begitu juga dengan anak mantan

narapidana saat kembali kemasyarakat, lingkungan sekitarnya pasti berpengaruh,

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 14: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

adanya penolakan dan tidak diberi kesempatan untuk memperbaiki diri, misalnya

dalam kegiatan lingkungan anak tersebut tidak diikut sertakan dalam suatu

kegiatan pada hal karena anggotanya sudah cukup, maka anak tersebut akan

berpikir negatif “mungkin karena saya bekas narapidana, makanya saya tidak

diikursertakan”, akibatnya anak selalu memandang dirinya negatif dan akan

mengulang tindakan kriminalnya kembali. Dalam kondisi seperti inilah banyak

faktor-faktor yang mempengaruhi dan banyaknya remaja yang merespon dengan

sikap dan perilaku yang kurang wajar bahkan amoral, penyalahgunaan obat

terlarang, tawuran dan pergaulan bebas (Dahlanm, 2004).

Berdasarkan catatan BNN dilaporkan tingkat penggunaan dan pengedaran

narkoba meningkat dalam tahun ke tahun, untuk tahun 2005-2006 khususnya pada

anak berusia 16-19 tahun meningkat sebanyak 52% ( Sergap, 25/11/2007)

Berdasarkan hasil penelitian International Labour Organization (ILO) yang

dilakukan pada tahun 2005 terhadap tidakan kriminalitas pada anak ternyata 92%

anak usia dibawah 18 tahun menjadi pengguna narkoba bahkan terlibat dalam

peredaran narkoba. Dalam penelitianya itu disebutkan keterlibatan anak-anak

tersebut dalam pembuatan dan peredaran barang haram itu dimulai sejak mereka

usia 13 tahun dan 15 tahun (Media Indonesia, 23/6/2006).

Oleh sebab itu konsep diri merupakan hal yang paling penting dalam

kehidupan remaja karena konsep diri akan menentukan bagaimana seorang

berperilaku. Menurut Fits (1971) konsep diri merupakan aspek penting dalam diri

seorang karena konsep diri merupakan kerangka acuan seorang dalam berinterksi

dengan lingkunganya dan keluarga.

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 15: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

Sehingga dari latar belakang inilah peneliti tertarik untuk menganalisa

faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri pada narapidana remaja.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti mencoba menganalisa apakah faktor-

faktor yang paling mempengaruhi konsep diri pada narapidana remaja.

1.2 Tujuan Penelitian

Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri pada

narapidana remaja di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak Medan

1.3 Pertanyaan Penelitian

“Faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi konsep diri pada narapidana

remaja di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung Gusta Medan”.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah

1.4.1 Praktek Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

informasi bagi perkembangan ilmu keperawatan khususnya praktek

keperawatan jiwa dan keperawatan komunitas dalam membina jiwa dan

perilaku anak, baik anak yang tidak berperilaku menyimpang dan anak

mantan narapidana jika dikembalikan kemasyarakat.

1.4.2 Pendidikan Keperawatan

Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan yang relevan terhadap

aspekaspek faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri pada narapidana.

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 16: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

1.4.3 Riset Keperawatan

Untuk memberikan masukan atau sumber data bagi peneliti lain

yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan konsep

diri pada remaja dan pengaruhnya terhadap perilaku dan status sosial

dimasyarakat

1.4.4 Lembaga Pemasyarakatan Anak

Untuk memberikan masukan bagi lembaga pemasyarakatan anak

khususnya dalam membina mental anak sehingga dapat memiliki konsep diri

yang positif.

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 17: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

BAB 2

LANDASAN TEORITIS

2.1 Konsep Diri

2.1.1 Pengertian Konsep diri

Sejak kecil individu telah dipengaruhi dan dibentuk oleh berbagai

pengalaman yang dijumpai dalam hubungannya dengan individu lain,

terutama orang terdekat, maupun yang didapatkan dalam peristiwa-peristiwa

kehidupan, sejarah hidup individu dari masa lalu membuat dirinya

memandang diri lebih baik atau lebih buruk dari kenyataan yang sebenarnya

(Centi, 1993). Cara pandang individu terhadap dirinya akan membentuk

suatu konsep dirinya sendiri. Konsep tentang diri merupakan hal hal yang

penting bagi kehidupan individu karena konsep diri menentukan bagaimana

individu bertindak dalam berbagai situasi (Calhoun & Acoxcella, 1990).

Konsep diri juga dianggap sebagai pemegang peranan kunci dalam

pengintegrasian kepribadian individu, didalam memotivasi tingkah laku

serta didalam pencapaian kesehatan mental.

Pengharapan mengenai diri akan menentukan bagaimana individu

akan bertindak dalam hidup. Apalagi seorang individu berpikir bahwa

dirinya bisa, maka individu akan cenderung sukses, dan bila individu

tersebut merasa dirinya gagal, maka sebenarnya dirinya telah menyiapkan

dirinya untuk gagal. Jadi bisa dikatakan bahwa konsep diri merupakan

bagian diri yang mempengaruhi setiap aspek pengalaman baik itu pikiran,

perasaan, persepsi dan tingkah laku individu (Calhoun & Acocella, 1990).

6

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 18: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

Singkatnya, konsep diri sebagai gambaran mental individu yang terdiri dari

pengetahuan tentang drinya sendiri, pengharapan bagi diri sendiri dan

penilaian terhadap diri sendiri. Pendapat ahli lain seperti Williams James

(1994) membedakan antara ”The I ”, dari yang sadar dan aktif, dan ”The

Me”, diri yang menjadi objek renungan kita, menurut James ada dua jenis

diri yaitu : ”diri” dan ”aku”. Diri adalah aku sebagaimana dipersiapkan

oleh orang lain atau diri sebagai objek ( objectif self), sedangkan aku adalah

inti diri aktif, mengamati, berpikir, dan berkehendak (subjectif self)

(Sarwono,1997). Sedangkan menurut Rudolph F.Verderber (1984) dalam

bukunya ”Communicate” mendefenisikan konsep diri sebagai ” A collection

of perception of every aspect of your being: your appearance,physical and

mental capabilities vocational potencial, size, strength and forth”. Pendapat

yang hampir senada tentang konsep diri dikemukakan oleh William D.

Brooks dalam bukunya Speech Communication. Dikatakan ”self concept

then, can be defined as those physical, social and psychological perceptions

of ourselves that we have derived from experiences and our interaction with

others” (Brooks, 1971).

Berdasarkan pendapat ahli diatas, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa yang dimaksud konsep diri adalah “semua persepsi kita terhadap

aspek diri, aspek fisik, aspek sosial dan aspek psikologis, yang didasarkan

pada pengalaman dan interaksi dengan orang lain “dan konsep diri juga

merupakan suatu hal yang penting dalam pengintegrasian kepribadian,

memotivasi tingkah laku sehingga pada akhirnya akan tercapainya kesehatan

mental.

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 19: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri

Konsep diri terbentuk dalam waktu yang relatif lama, dan

pembentukan ini tidak bisa diartikan bahwa reaksi yang tidak biasa dari

seseorang dapat mengubah konsep diri (Hardy dan Hayes, 1988). Ketika

individu lahir, individu tidak memiliki pengetahuan tentang dirinya, tidak

memiliki penilaian terhadap diri sendiri. Namun seiring dengan berjalannya

waktu individu mulai bisa membedakan antara dirinya, orang lain dan

benda-benda disekitarnya dan pada akhirnya individu mulai mengetahui

siapa dirinya, apa yang diinginkan serta dapat melakukan penilaian terhadap

dirinya sendiri, (Calhoun dan Acocella, 1990).

Menurut Willey dalam perkembangan konsep diri yang digunakan

sebagai sumber pokok informasi adalah interaksi individu dengan

oranglain.Baldwin dan Holmes (1990) juga mengatakan bahwa konsep diri

adalah hasil belajar individu melalui hubunganya dengan oranglain.

Yang dimaksud dengan ”oranglain” menurut Calhoun dan Acocella

(1990) yaitu :

1. Orang tua

Orang tua adalah kontak sosial yang paling awal yang dialami oleh

seseorang dan yang paling kuat. informasi yang diberikan oleh orang lain

dan berlangsung hingga dewasa (Copersmith dalam calhoun dsan Acocella

1990), mengatakan bahwa anak-anak-anak yang tidak memiliki orangtua,

disia-siakan oleh orangtua akan memperoleh kesukaran dalam

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 20: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

mendapatkan informasi tentang dirinya sehingga hal ini akan menjadi

penyebab utama anak berkonsep diri negatif.

2. Kawan Sebaya

Kawan Sebaya menempati posisi kedua setelah orangtua dalam

mempengaruhi konsep diri. Peran yang di ukur dalam kelompok sebaya

sangat berpengaruh terhadap pandangan individu mengenai jati dirinya

sendiri.

3. Masyarakat

Masyarakat sangat mementingkan fakta-fakta yang ada pada

seorang anak, seperti siapa bapaknya, ras dan lain-lain sehingga hal ini

berpengaruh terhadap konsep diri yang dimiliki seorang individu.

Kemudian Argy dalam Hardy & Hayes (1998) mengatakan bahwa

perkembangan konsep diri remaja dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu :

1. Reaksi dari orang lain

Cooley dalam Hardy & Hayes (1998) membuktikan bahwa dengan

mengamati pencerminan perilaku diri sendiri terhadap respon yang

diberikan oleh orang lain maka individu dapat mempelajari dirinya sendiri.

Orang-orang yang memiliki arti pada diri individu (significant other)

sangat berpengaruh dalam pembentukan konsep diri.

2. Perbandingan dengan orang lain

Konsep diri yang dimiliki individu sangat tergantung kepada

bagaimana cara individu membandingkan dirinya dengan orang lain .

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 21: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

3. Peranan individu

Setiap individu memainkan peranan yang berbeda-beda dan pada

setiap peran tersebut individu diharapkan akan melakukan perbuatan

dengan cara-cara tertentu pula. Harapan-harapan dan pengalaman yang

berkaitan dengan peran yang berbeda-beda berpengaruh terhadap konsep

diri seseorang, Menurut Kuhn dalam Hardy & Hayes (1998) sejalan

dengan pertumbuhan individu akan menggabungkan lebih banyak kedalam

konsep dirinya.

4. Identifikasi terhadap orang lain

Kalau seorang anak mengagumi seorang dewasa maka anak

seringkali mencoba menjadi pengikut orang dewasa tersebut dengan cara

meniru beberapa nilai, keyakinan dan perubuatan. Proses identifikasi

tersebut menyebabakan individu merasakan bahwa dirinya telah memiliki

beberapa sifat dari yang di kagumi.

Berdasarkan uraian diatas, dapat di tarik kesimpulan bahwa

individu tidak lahir dari konsep diri. Konsep diri terbentuk seiring dengan

perkembagan konsep diri adalah interaksi individu dengan orang lain,

yaitu orangtua, kawa sebaya serta masyarakat , Proses belajar yag

dilakukan individu dalam pembentuka konsep dirinya diperoleh dengan

melihat reaksi-reaksi orang lain terhadap perbuatan yang telah dilakukan,

melakukan perbandingan dirinya dengan orang lain, memenuhi harapan-

harapan orang lain atas peran yang dimainkan serta melakukan identifikasi

terhadap orang yang dikaguminya.

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 22: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

2.1.3 Jenis-jens Konsep Diri

Menurut Calhoun dan Acocella (1990), dalam perkembangan konsep

diri terbagi dua, yaitu konsep diri yang positif dan konsep diri yang negatif.

a. Konsep diri positif

Konsep diri positif penerimaan diri bukan sebagai suatu kebanggaan

yang besar tentang dirinya, dapat memahami dan menerima sejumlah fakta

yang sangat bermacam-macam tentang dirinya sendiri, evaluasi terhadap

dirinya sendiri menjadi positif dan dapat menerima keberadaan orang lain.

Individu yang memiliki konsep diri positif akan merancang tujuan-tujuan

yang sesuai dengan realitas, yaitu tujuan yang memiliki kemungkinan besar

untuk dapat dicapai, mampu menghadapi kehidupan didepannya serta

mengganggap bahwa hidup adalah suatu proses penemuan.

Singkatnya, individu yang memiliki konsep diri positif adalah individu

yang tahu betul siapa dirinya sehingga dirinya menerima segala kelebihan

dan kekurangan, evaluasi terhadap dirinya menjadi lebih positif serta mampu

merancang tujuan-tujuan yang sesuai dengan realitas.

b. Konsep diri negatif

Calhoun dan Acocella (1990) membagi konsep diri negatif menjadi

dua tipe yaitu:

1. Pandangan individu tentang dirinya sendiri benar-benar tidak teratur,

tidak memiliki perasaan kestabilan dan keutuhan diri.Individu tersebut

benar-benar tidak tahu siapa dirinya, kekuatan dan kelemahan atau yang

dihargai dalam kehidupannya.

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 23: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

2. Pandangan tentang dirinya sendiri terlalu stabil dan teratur. Hal ini bisa

terjadi karena individu dididik dengan cara yang sangat keras, sehingga

menciptakan citra diri yang tidak mengizinkan adanya penyimpangan

dari seperangkat hukum yang dalam pikirannya merupakan cara hidup

yang tepat.

Singkatnya, individu yang memiliki konsep diri yang negatif terdiri

dari dua tipe, tipe pertama yaitu individu yang tidak tahu siapa dirinya dan

tidak mengetahui kekurangan dan kelebihannya, sedangkan tipe kedua

adalah individu yang memandang dirinya dengan sangat teratur dan stabil.

2.1.4 Aspek-aspek Konsep diri

Konsep diri merupakan gambaran mental yang dimiliki oleh

sesorang individu memiliki tiga aspek yaitu pengetahuan yang dimiliki

individu mengengenai dirinya sendiri, pengharapan yang dimiliki individu

untuk dirinya sendiri serta penilaian mengenai diri sendiri (Calhoun &

Acocella, 1990).

a. Pengetahuan

Dimensi pertama dari konsep diri adalah pengetahuan. Pengetahuan

yang dimiliki individu merupakan apa yang individu ketahui tentang dirinya.

Hal ini mengacu pada istilah-istilah kuantitas seperti usia, jenis kelamin,

kebangsaan, pekerjaan dan lain-lain dan sesuatu yang merujuk pada istilah-

istilah kualitas, seperti individu yang egois, baik hati, tengang, dan

bertemparemen tinggi.Pengetahuan bisa diperoleh dengan membandingkan

diri individu dengan kelompok pembandingnya. Pengetahuan yang dimiliki

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 24: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

individu tidaklah menetap sepanjang hidupnya, pengetahuan bisa berubah

dengan cara merubah tingkah laku individu tersebut atau dengan cara

mengubah kelompok pembanding.

b. Harapan

Dimensi kedua dari konsep diri adalah harapan. Selain individu

mempunyai satu set pandangan tentang siapa dirinya, individu juga memiliki

apa dimasa mendatang Rogers dalam Calhoun & Acocella (1990).

Singkatnya, setiap individu mempunyai pengharapan bagi dirinya sendiri

dan pengharapan tersebut berbeda-beda pada setiap individu.

c. Penilaian

Dimensi terakhir dari konsep diri adalah penilaian terhadap diri

sendiri.Individu berkedudukan sebagai penilai terhadap dirinya sendiri setiap

hari. Penilaian terhadap diri sendiri adalah pengukuran individu tentang

keadaannya saat ini dengan apa yang menurutnya dapat dan terjadi pada

dirinya.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulakan bahwa konsep diri

yang dimiliki setiap individu terdiri 3 aspek, yaitu pengetahuan tentang diri

sendiri, harapan mengenai diri sendiri dan penilaian mengenai diri sendiri.

Pengetahuan adalah apa yang individu ketahui tentang dirinya baik dari segi

kualitas maupun kuantitas, pegetahuam ini bisa diperoleh dengan

menmbandingkan diri dengan kelompok pembanding dan pengetahuan yang

dimiliki individu bisa berubah- ubah . Harapan adalah apa yang individu

inginkan untuk dirinya dimasa yang akan datang dan harapa bagi setiap

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 25: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

orang berbeda-beda. Sedangkan penilaian adalah pengukuran yang

dilakukan individu tentang keadaan dirinya saat ini dengan apa yang

menurut dirinya dapat terjadi.

2.2 Remaja

2.2.1 Tugas Perkembangan Remaja

Pada remaja terdapat tugas-tugas perkembagan yang sebaiknya

dipenuhi menurut Hurlock (1999) semua sikap dan pola perilaku yang

kekanak-kanakan dan mengadakan persiapan untuk menghadapi masa

dewasa. Adapun tugas perkembangan remaja itu adalah :

a. Mencapai peran sosial pria dan wanita

b. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya

baik pria maupun wanita

c. Menerima keadaan fsiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif

d. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa

lainnya

e. Mempersiapkan karir ekonomi untuk masa yang akan datang

f. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga

g. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk

berperilaku dan mengembangkan ideologi.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

masa remaja merupakan masa penghubung antara masa anak-anak menuju

masa dewasa. Pada masa remaja terdapat berbagai perubahan, di antaranya

terjadi perubahan intelektual dan cara berpikir remaja terjadinya perubahan

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 26: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

fisik yang sangat cepat terjadinya perubahan sosial, dimana remaja mulai

berintegrasi dengan masyarakat luas serta pada masa remaja mulai meyakini

kemampuannya, potensi serta cita-cita diri. Selanjutnya pada masa remaja

terdapat tugas-tugas perkembangan yang sebaiknya dipenuhi sehingga pada

akhirnya remaja bisa dengan mantap melangkah ketahapan perkembangan

selanjutnya.

2.3 Konsep Diri Remaja

Menuirut Hurlock (1999) pada masa remaja terdapat 8 kondisi yang

mempengaruhi konsep diri yang dimilkinya, yaitu :

1. Usia Kematangan

Remaja yang matang lebih awal dan diperlukan hampir seperti orang

dewasa akan mengembangkan konsep diri yang menyenagkan sehingga dapat

menyesuaikan diri dengan baik.Tetapi apabila remaja matang terlambat dan

diperlukan seperti anak-anak akan merasa bernasib kurang baik sehingga kurang

bisa menyesuaikan diri.

2. Penampilan Diri

Penampilan diri yang berbeda bisa membuat remaja merasa rendah diri.

Daya tarik fisik yang dimiliki sangat mempengaruhi dalam pembuatan penilaian

tentang ciri kepribadian seorang remaja.

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 27: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

3. Kepatutan Seks

Kepatutan seks dalam penampilan diri, minat dan perilaku membantu

remaja mencapai konsep diri yang baik. Ketidak patutan seks membuat remaja

sadar dari dan hal ini memberi akibat buruk pada perilakunya.

4. Nama dan julukan

Remaja peka dan merasa malu bila teman-teman sekelompoknya menilai

namanya buruk atau bila mereka memberi nama dan julukan yang bernada

cemoohan.

5. Hubungan Keluarga

Seorang remaja yang meiliki hubungan yang dekat dengan salah satu

anggota keluarga akan mengidentifikasi diriya dengan orang tersebut dan juga

ingin mengembangkan pola kepribadian yang sama.

6. Teman-teman Sebaya

Teman sebaya mempengaruhi pola kepribadian remaja dalam dua cara.

Pertama, konsep diri remaja merupakan cerminan dari anggapan tentang konsep

teman-teman tentang dirinya yang kedua, seorang remaja berada dalam tekanan

untuk mengembangkan ciri-ciri kepribadian yang di akui oleh kelompok.

7. Kreativitas

Remaja yang semasa kanak-kanak didorong untuk kreatif dalam bermain

dan dalam tugas-tugas akademis, mengembalikn perasaan idividualitas dan

identitas yang memberi pengaruh yang baik pada konsep dirinya, sebaliknya,

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 28: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

remaja yang sejak awal masa kanak-kanak didorong untuk mengikuti pola yang

sudah diakui akan kurang mempunyai pasangan identitas dan individualitas.

8. Cita-cita

Bila seseorang remaja memiliki cita-cita yang realistik, maka akan

mengalami kegagalan. Hal ini akan menimbulakan perasaan tidak mampu dan

reaksi-reaksi bertahan dimana remaja tersebut akan menyalahkan orang lain atas

kegagalannya. Remaja yang realistis pada kemampuannya akan lebih banyak

mengalami keberhasilan daripada kegagalan. Hal ini akan menimbulkan

kepercayaan diri dan kepuasan diri yang lebih besar yang memberikan konsep diri

yang lebih baik.

2.4 Batasan Usia Remaja

Banyak usia remaja yang diungkapkan oleh para ahli. Diantaranya adalah

Monks, dkk (1999) yaitu masa remaja awal. masa remaja pertengahan, dan masa

remaja akhir. Batasan remaja yang diungkapkan oleh Monks, dkk (1999) tidak

jauh berbeda dengan pendapat kartono (1990) yang membagi masa remaja

menjadi masa pra pubertas, masa pubertas dan masa adolensi. Monks, dkk (1999)

membagi fase-fase remaja menjadi tiga tahap, yaitu :

1. Remaja Awal (12-15 tahun)

Pada rentang ini remaja mengalami pertumbuhan jasmani yang sangat

pesat dan perkembangan intelektual yang sangat intensif, sehingga minat anak

pada dunia luar sangat besar dan pada saat ini remaja tidak mau dianggap kanak-

kanak lagi namun belum bisa meninggalkan pola kekanak-kanakannya. Selain itu

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 29: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

pada masa ini remja belum tahu apa yang diiginkannya, remaja sering merasa

sunyi, tagu-ragu, tidak stabil, tidak puas dan merasa kecewa ( kartono, 1990).

2. Remaja Pertengahan ( 15-18 tahun)

Pada rentang ini kepribadian, remaja masih bersifat kekanak-kanakan

namun pada usia remaja sudah timbul unsur baru, yaitu kesadaran akan

kepribadian dan kehidupan badaniah sendiri. Remaja mulai menemukan nilai-nilai

tertentu dan melakukan perenungan terhadap pemikiran filosofis dan etis. Maka,

dari perasaan yang penuh keraguan pada usia remaja awal maka pada rentang usia

ini mulai timbul kemantapan pada diri sendiri yang lebih berbobot. Rasa percaya

diri pada remaja menimbulkan kesanggupan pada dirinya untuk melakukan

penilaian terhadap tingkah laku yang telah dilakukanya. Selama ini pada masa ini

remaja mulai menemukan diri sendiri atau jati dirinya (Kartono, 1990).

3. Masa Remaja Akhir (18-21 tahun)

Pada rentang usia ini remaja sudah merasa mantap dan stabil. Remaja

sudah mengenal dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang digariskan

sendiri, dengan itikad baik dan keberanian. Remaja mulai memahmi arah

kehidupannya, dan menyadari tujuan hidupnya. Remaja sudah mempunyai

pendirian sendiri berdasarkan satu pola yang jelas yang baru ditemukannya

(Kartono, 1990).

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 30: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor

yang mempengaruhi konsep diri pada narapidan remaja di Lapas Klas IIA Anak

Tanjung Gusta Medan. Konsep diri adalah semua persepsi kita terhadap aspek

diri, aspek fisik, aspek sosial dan aspek psikologis, yang didasarkan pada

pengalaman dan interaksi dengan orang lain dan konsep diri juga merupakan suatu

hal yang penting dalam pengintegrasian kepribadian, memotivasi tingkah laku

sehingga pada akhirnya akan tercapainya kesehatan mental. Tingkat kriminalitas

yang terjadi pada anak usia remaja merupkan respon yang kurang wajar bahkan

amoral pada anak. Dalam konsep dirinya anak tidak dapat menunjukkan siapa

dirinya dan apa perannya didalam masyarakat sesuai dengan tugas

perkembangannya. Sehingga menimbulkan penyimpangan perilaku dalam

berinteraksi dengan lingkungannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri : - Reaksi dari orang lain - Perbandingan dengan orang lain - Peranan individu - Identifikasi terhadap orang lain

Konsep diri

− Positif − Negatif

Gambar 1. Kerangka konseptual penelitian

19

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 31: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

3.2 Defenisi Operasional

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri adalah aspek-aspek yang

berpengaruh terhadap perkembangan pribadi seseorang indivudu mencakup reaksi

dari orang lain, perbandingan dengan orang lain, peranan individu, identifikasi

terhadap orang lain.

Reaksi dari orang lain adalah respon yang diberikan oleh orang lain dan

menghasilkan tanggapan dari diri individu tersebut karena orang yang memberi

respon sangat berarti.

Perbandingan dengan orang lain adalah pandangan individu itu sendiri

terhadap orang lain sehingga timbul perbandingan.

Peranan individu adalah keikut sertaan individu dengan peran yang

berbeda-beda dengan cara-cara tertentu pula.

Identifikasi terhadap orang lain adalah suatu proses melakukan peniruan

dan akan menyamakan dirinya dengan seseorang yang dinyatakan memiliki

kelebihan darinya.

Konsep diri negatif adalah jika individu meyakini dan memandang bahwa

dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal,

malang, tidak menarik, tidak disukai dan kehilangan daya tarik terhadap hidup.

Konsep diri positif adalah jika individu, penuh percaya diri, terlihat

optimis dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu, juga terhadap

kegagalan yang dialaminya.

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 32: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

3.3 Hipotesa Penelitian

Hasil uji hipotesa menggunakan analisa korelasi regresi linear ganda

terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri pada narapidana remaja,

menunjukkan bahwa bahwa H0 yang telah ditetapkan ditolak. Lebih lanjut hasil

uji hipotesa dapat diraikan sebagai berikut :

a. Reaksi dari orang lain sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi konsep

diri pada narapidana remaja.

b. Perbandingan dengan orang lain salah satu faktor yang mempengaruhi

konsep diri pada narapidana remaja.

c. Peranan individu sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi konsep diri

pada narapidana remaja.

d. Identifikasi terhadap orang lain salah satu faktor yang mempengaruhi

konsep diri pada narapidana remaja.

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 33: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif korelasi yaitu jenis penelitian yang menelaah hubungan

antara variabel-variabel pada suatu situasi atau sekelompok subyek (Notoatmojo,

2002). Hal ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor apa sajakah yang

mempengaruhi konsep diri pada narapidana remaja di Lapas Klas IIA Anak

Tanjung Gusta Medan.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua narapidana di Lapas

Klas IIA Anak Tanjung Gusta Medan dengan jumlah 816 orang.

4.2.2 Sampel

Pada penelitian ini penetuan jumlah sampel dengan tekhnik

purposive sampling disebut juga dengan judgemet sampling adalah peneliti

mengembangkan kriteria tertentu yang dianggap representatif. Penentuan

jumlah sampel minimal yang dibutuhkan 10% dari populasi, sehingga

didapat jumlah satu kelompok sampel sebanyak 80 orang (Patricia Ann

Dempsey, 2002).

22

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 34: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Klien berusia 12-21 tahun,

2. Klien berstatus sebagai narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA

Anak Tanjung Gusta Medan

3. Bersedia menjadi responden penelitian

4.3 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung

Gusta Medan di Propinsi Sumatera Utara, adapun alasan pemilihan lokasi pada

tempat tersebut karena narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak

Tanjung Gusta Medan terdiri dari usia 12-21 tahun dan merupakan lembaga

pembinaan terhadap orang yang dijatuhi hukuman penjara atau kurungan yang

terbukti melakukan kejahatan dan pelanggaran. Selain itu, penelitin tentang

analisa faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri pada remaja belum pernah

dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung Gusta Medan.

4.4 Pertimbangan etik

Dalam penelitian ini dilakukan pertimbagan etika, yaitu penjelasan kepada

calon responden penelitian tentang tujuan penelitian dan prosedur pelaksanaan

penelitian. Apabila calon responden bersedia, maka responden dipersilahkan

untuk menandatangani informed consent. Tetapi jika mengundurkan diri selama

proses pengumpulan data berlangsung. Penelitian ini tidak menimbulkan risiko

bagi individu yang menjadi responden, baik risiko fisik maupun psikis.

Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak

menuliskan nama responden pada instrumen dan peneliti memusnahkan instrumen

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 35: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

penelitian setelah proses penelitian selesai . Data- data yang diperoleh dari

responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

4.5 Instrumen Penelitian

4.5.1 Kuesioner Penelitian

Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti

menggunakan alat pengumpalan data berupa kuesioner yang sebagian

disusun sendiri oleh peneliti dengan berpedoman pada kerangka konsep

dan tinjuan pustaka dan sebagian lagi diadopsi dari Azwar (2003). Setelah

dimodifikasi terlebih dahulu. Instrumen ini terdiri dari 3 bagian, yaitu

kuesioner data demografi, kuesioner data faktor-faktor yang

mempengaruhi konsep diri pada narapidana remaja dan kuesioner

pembentukan konsep diri.

Kuesioner data demografi terdiri dari suku, usia, pendidikan,

agama, pekerjaan, tindakan kriminal yang dilakukan.

Kuesioner data faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri

remaja meliputi respon dari orang lain, perbandingan dengan orang lain,

peran individu, dan identifikasi terhadap orang lain terdiri dari 15

pertanyaan dan merupakan pertanyaan tertutup (dichotomy ended) dengan

pilihan jawaban ”ya” atau ”tidak”. Kuesioner data dalam pembentukan

konsep diri meliputi konsep diri negatif dan konsep diri positif terdiri dari

11 pertanyaan, dan merupakan pertanyaan dengan menggunakan skala

likert.

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 36: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

4.5.2 Reliabilitas Instrumen

Kuesioner data faktor–faktor yang mempengaruhi konsep diri perlu

di uji reliabilitasnya. Uji reliabilitas ini bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar derajat kemampuan alat ukur tersebut mengukur secara

konsisten sasaran yang akan diukur. Alat ukur yang baik adalah alat ukur

yang memberikan hasil yang sama bila digunakan beberapa kali pada

kelompok subyek (Ritonga, 1997).

Dalam penelitian ini digunakan uji reliabilitas konsistensi internal

karena memiliki kelebihan yaitu, pemberian instrumen hanya satu kali

dengan satu bentuk instrumen kepada satu subjek studi (Dempsey &

Dempsey, 2002 ; Azwar, 2003).

Menurut Arikunto (2002) uji reliabilitas untuk jenis kuesioner

dichotomy dengan jumlah pertanyaan ganjil adalah dengan menggunakan

formula KR-20. Hasil uji reliabilitas untuk kuesioner faktor-faktor yang

mempengaruhi konsep diri adalah 0.98.

Menurut Nursalam (2001), uji reliabilitas dilakukan terhadap 10

orang respnden. Responden yang diambil untuk uji reliabilitas tersebut

harus mampu menggambarkan karakteristik resonden yang disajikan

sebagai sampel dalam penelitian.hasil uji reliabilitas untuk kuesioner

pembentukan konsep diri terhadap 10 orang responden adalah 0.815,

sehingga 10 orang responden yang sudah dijadikan sebagai uji reliabilitas

bisa dimasukkan ke dalam sampel karena tidak ada perubahan data

kuesioner dan karakteristik responden tidak berubah.

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 37: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

Menurut Burns & Grove (1993) suatu instrumen dikatakan reliabel

bila nilai uji reliabilitas lebih dari 0.70, dengan demikian kuesioner faktor-

faktor yang mempengaruhi konsep diri pada narapidana remaja sudah

reliabel sehingga layak digunakan dalam penelitian ini.

4.6 Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner atau angket.

Pengumpulan data dimulai setelah peneliti mendapat surat izin pelaksanaan

penelitian dari institusi pendidikan yaitu Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran USU dan surat izin dari lokasi penelitin yaitu Lembaga

Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung Gusta Medan. Pada saat pengumpulan

data peneliti menjelaskan waktu, tujuan, manfaat dan prosedur pelaksanaan

penelitian kepada calon responden dan yang bersedia berpartisipasai diminta

untuk menandatangani informed concent. Responden bersedia diwawancarai

dengan panduan lembar kuesioner dan diberi kesempatan bertanya apabila ada

pertanyaan yang tidak dipahami. Bagi responden yang tidak dapat membaca dan

menulis, peneliti mengambil data dengan wawancara dengan berpedoman pada

pertanyaan yang terdapat dilembar kuesioner. Setelah selesai, kemudian peneliti

memeriksa kelengkapannya. Jika masih ada data yang kurang lengkap, maka

dapat langsung dilengkapi. Selanjutnya data yang telah terkumpul dianalisis.

4.7 Analisa Data

Analisa data dilakukan melalui beberapa tahap yang dimulai dengan

editing untuk memeriksa kelengkapan data, kemudian entry (memasukkan) data

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 38: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

kedalam komputer. Setelah itu mengevaluasi deskriptif statistik, dan tahap

selanjutnya melakukan tabulasi data dan analisa data sesuai dengan uji statistik

regresi linear ganda.

Pengolahan data demografi dilakukan untuk mendiskripsikan frekuensi

dan persentase.

Pengolahan data faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri pada

narapidana remaja terdiri dari reaksi dari orang lain, perbandingan dengan orang

lain, peranan individu, dan identifikasi terhadap orang lain. Untuk jawaban ” ya”

nilainya 1 dan jawaban ”tidak” nilainya 0, dengan jawaban berupa tanda cheklist.

Untuk menilai data terhadap pembentukan konsep diri positif dan negatif pada

narapidana remaja dengan memakai rentang berdasarkan rumus (Sudjana 2002)

maka dibagi menjadi 2 kelas yaitu kelas pertama (11-20) yaitu konsep diri negatif,

dan kelas kedua (21-29) yaitu konsep diri positif. Untuk faktor reaksi dari orang

lain (kuesioner 1-3) mempunyai nilai terendah 0 dan nilai tertinggi 3, untuk faktor

perbadingan dengan orang lain (kuesioner nomor 4-7) nilai terendah 0 dan nilai

tertinggi 4, untuk faktor peranan individu (kuesioner nomor 8-11) nilai terendah 0

dan nilai tertinggi 4, untuk faktor identifkasi terhadap orang lain (kuesioner nomor

12-15) nilai terendah 0 dan nilai tertinggi 4. Untuk penilaian pembentukan

konsep diri, terdiri dari 11 pertanyaan, jawaban berupa tanda cheklist dengan

jawaban untuk pernyataan A deberi skor 1, B diberi skor 2, C diberi skor 3.

Sehingga diperoleh nilai terendah 11 dan nilai maksimum 29.

Metode statistik yang digunakan untuk menggambarkan dan menentukan

faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap konsep diri adalah metode analisis

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 39: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

korelasi regresi linear ganda. Metode ini digunakan karena jumlah variabel

bebas.

Untuk menganalisa data peneliti menggunakan alat bantu komputer

dengan program SPSS versi 11,0. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode

backward. Metode backward digunakan untuk menganalisa faktor- faktor yang

mempengaruhi konsep diri pada narapidana remaja. Awalnya faktor-faktor yang

mempengaruhi konsep diri yang diteliti akan dianalisis pengaruhnya terhadap

pembentukan konsep diri . Faktor yang paling kecil pengaruhnya dikeluarkan dari

proses analisa data. Kemudian faktor yang mempengaruhi konsep diri secara

bersamaan dan faktor yang mempengaruhi konsep diri yang paling kecil

pengaruhnya dikeluarkan lagi dari proses analisa data. Hal ini akan berlanjut terus

hingga didapatkan satu faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap

pembentukan konsep diri.

Analisis korelasi tersebut menggunakan uji F-test dengan tingkat

kemaknaan 5% (α = 0.5% ). Bila nilai F- hitung lebih besar dari F- tabel (F –tabel

= 2.73) atau p<0.05 (nilai signifikannya lebih kecil dari 0.05) maka faktor-faktor

yang mepengaruhi konsep diri berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri.

Sifat hubungan faktor-faktor yang mempenaruhi konsep diri terhadap

pembentukan konsep diri ditentukan oleh nilai r pada hasil analisa data. Bila

harga r antara 0.1-0.3 hubungan dan interprestasinya lemah, 0.3-0.5 hubungan dan

interprestasinya memadai, dan 0.5-1 hubungan dan interprestasinya kuat

(Arikunto, 2002)

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 40: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Dari hasil pengumpulan data diperoleh informasi bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi konsep diri yang diteliti, memiliki hubungan yang negatif terhadap

pembentukan konsep diri pada narapidana remaja di Lembaga Pemasyarakatan

Klas IIA Anak Tanjung Gusta Medan.

Berikut ini akan dijabarkan deskripsi dan persentase karakteristik

responden, selain dideskripsikan hasil uji statistik tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi konsep diri pada narapidana remaja, juga dipaparkan, serta di

deskripsikan dan persentase pembentukan konsep diri pada narapidana remaja.

a. Karakteristik Responden

Responden pada penelitian ini adalah narapidana remaja dengan usia 12-

21 tahun, dan berada di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung Gusta

Medan. Jumlah seluruh responden dalam penelitian ini adalah 80 orang.

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Narapidana

Remaja di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung

Gusta Medan. (n=80)

Karakteristik Frekuansi Persentase Usia 12-16 tahun 16 20.0 17-21 tahun 64 80.0 (Mean=18.32 ; SD= 1.52)

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 41: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

Tabel 5.1 (Lanjutan). Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik

Narapidana Remaja di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA

Anak Tanjung Gusta Medan. (n=80)

29

Karakteristik Frekuansi Persentase Suku Batak 47 58.8 Jawa 24 30.0 Minang 3 3.8 Lain-lain 6 7.3 (China, Aceh, Kalimantan,India) Agama Islam 32 40.0 Kristen 38 47.5 Hindu 3 3.8 Budha 7 8.8 Pendidikan SD 23 28.8 SLTP 33 41.3 SLTA 13 16.3 Perguruan Tinggi 3 3.8 Tidak Bersekolah 8 10.0 Pekerjaan Ngamen 5 6.3 Jual koran 3 3.8 Anak jalanan 9 11.3 Tidak bekerja 52 65.0 Lain-lain 11 14.0 (Pelajar, Pedagang, Mekanik, Karyawan, dan Nelayan) Tindakan Kriminal Pengedar Narkoba 13 16.3 Pemakai Narkoba 24 30.0 Mencuri 24 30.0 Membunuh 6 7.5 Lain-lain 13 16.2 (Pelecehan seksual dan penggelapan)

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 42: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

Tabel 5.1, menunjukkan bahwa mayoritas responden (80.0%), berada pada

rentang usia 17-21 tahun (Mean= 18.32 ; SD= 1.52), suku Batak(58.8%) diikuti

suku Jawa (30.0%). Sebagian besar responden (47.5%) beragama kristen, latar

belakang pendidikan adalah SLTP (41.3%). Mayoritas responden tidak bekerja

(65.0%). Tindakan kriminal yang pernah dilakukan adalah pemakai narkoba

(30.0%) dan mencuri (30.0%).

5.1.1 Deskripsi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri

Terhadap Pembentukan Konsep Diri Pada Narapidana

Remaja

Hasil analisa data dengan menggunakan regresi linear ganda

menunjukkan bahawa faktor –faktor yang mempengaruhi konsep diri

yakni, reaksi dari orang lain, perbandingan dengan orang lain, peranan

individu,dan identifikasi terhadap orang lain tidak mempengaruhi

pembentukan konsep diri pada nara pidana remaja dengan hubungan yang

tidak signifikan, dmana P= 0.129( P>0.05) dan F0 =2.350 lebih kecil dari

Ft (Ft =2.52).

Untuk menganalisa data penelitian menggunakan, metode

backward digunakan untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi

konsep diri pada narapidana remaja. Awalnya faktor-faktor yang

mempengaruhi konsep diri yang diteliti seperti reaksi dari orang lain,

perbandingan dengan orang lain, peranan individu, identifikasi terhadap

orang lain, dianalisis pengaruhnya terhadap pembentukan konsep diri pada

narapidana remaja. Faktor yang paling kecil pengaruhnya dikeluarkan dari

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 43: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

proses analisa data dalam hal ini yang dikeluarkan adalah perbandingan

orang lain. Kemudian faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri

sisanya (reaksi dari orang lain, peran individu, identifikasi terhadap orang

lain) dianalisis lagi pengaruhnya terhadap pembentukan konsep diri pada

narapidana remaja secara bersamaan dan faktor yang mempengaruhi

konsep diri yang paling kecil pengaruhnya (identifikasi terhadap orang lain

dan peranan individu) karena memiliki nilai yang sama maka dikeluarkan

dari proses analisa data, sehingga didapatkan satu faktor yang

mempengaruhi pembentukan konsep diri pada narapidana remaja dapat

dilihat pada tabel 5.3

Tabel 5.2 Deskriptif Statistik Pengaruh Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana Remaja.

Decriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.Deviation

Reaksi dari orang lain 80 .00 3.00 1.83 1.3 Perbandingan dengan 80 .00 4.00 2.17 1.91 oranglain. Peranan individu 80 4.00 11.00 9.91 2.34 Identifikasi terhadap 80 .00 4.00 1.91 2.00 orang lain. Valid N (listwise ) 80

Tabel 5.3 Hasil Uji regresi linear ganda Terhadap Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana Remaja.

Mode df 1 df 2 F P-value (sig).

a 4 75 2.350 .129 b 3 76 2.136 .148 c 1 77 7.863 .006

a Identifikasi terhadap orang lain, peranan individu, perbandingan individu,

reaksi dari orang lain

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 44: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

b Identifikasi terhadap orang lain, peranan individu, reaksi dari orang lain c Reaksi dari orang lain

Faktor –faktor yang mempengaruhi konsep diri memiliki hubungan yang

negatif dengan pembentukan konsep diri pada narapidana remaja dengan

interpretasi lemah r = -0.171 (R<0.3). Dan diperoleh satu faktor yang paling besar

pengaruhnya terhadap pembentukan konsep diri pada narapidana remaja yaitu

faktor reaksi dari orang lain dengan interpretasi memadai r =0.303 (R>0.5).

Hasil regresi linear ganda terhadap hubungan faktor-faktor yang

mempengaruhi konsep diri dengan pembentukan konsep diri pada narapidana

remaja, dapat dilihat pada tabel 5.4

Tabel 5.4 Hasil Uji regresi liner ganda Terhadap Hubungan Faktor-

faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Narapidana Remaja.

Mode r df 1 df 2 Sig.F change

a. - .171 4 75 .129

a Identifikasi terhadap orang lain, peranan individu, perbandingan individu,

reaksi dari orang lain. b

5.1.2 Deskripsi Pembentukan Konsep Diri Pada Narapidana Remaja

Data yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 80 responden, terdapat 10 % responden yang memiliki konsep diri negatif, dan 90% responden yang memiliki konsep diri positif. Distribusi frekueansi dan persentase tingkatan pembentukan konsep diri pada narapidana remaja dapat dilihat pada tabel 5.5

Tabel 5.5 Distribusi Frekuansi dan Persentase Tingkatan Pembentukan

Konsep Diri Pada Narapidana Remaja (n=80)

No. Pembentukan konsep diri Rentang Frekuensi Persentase 1. Negatif 11-21 8 10.0 2 Positif 22-29 72 90.0

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 45: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

Distribusi frekuensi dan persentase pembentukan konsep diri pada

narapidana remaja dapat dilihat pada tabel 5.6.

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pembentukan Konsep

Diri Pada Narapidana Remaja (n=80)

No. Pembentukan Frekuensi Persentase

Konsep diri 1. Pada saat masuk penjara saya merasa : Biasa saja, tidak merasakan apa-apa 11 13.8 Frustasi 8 10.0 Menyesal 61 76.3 2. Pernah menyalahkan diri : Tidak pernah 11 13.8 Pernah 69 86.3 3. Membahagiakan orang yang dicintai : Tidak pernah 4 5.0 Kadang-kadang 18 22.5 Pernah 58 72.5 4. Jika sakit sikap keluarga : Tidak ada 8 10.0 Membantu memulihkan 72 90.0 5. Sikap orangtua : Orangtua membeda-bedakan 7 8.8 Tidak membeda-bedakan 73 91.3 6. Membenci diri sendiri : Saya membenci 20 25.0 Kadang-kadang 32 40.0 Tidak membenci 28 35.0 7. Jika berdiri didepan orang lain : Tidak percaya diri 12 15.0 Kurang percaya diri 41 51.3 Percaya diri 27 33.6 8. Cita-cita, usaha mewujudkan : Tidak punya cita-cita 5 6.3 Punya, dan tidak mau mewujudkan 7 8.8 Punya dan mau mewujudkan 68 85.0 9. Jika gagal, usaha yang dilakukan : Menyerah 11 13.8 Menunggu bantuan 2 2.5

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 46: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

Memperbaiki 67 83.8

Tabel 5.6 (Lanjutan). Distribusi Frekuensi dan Persentase

Pembentukan Konsep Diri pada Narapidana Remaja (n=80)

No. Pembentukan Frekuensi Persentase konsep diri 10. Kegagalan awal dari keberhasilan : Tidak setuju 14 17.5 Kurang setuju 10 12.5 Setuju 56 70.0 11. Penyesalan saat melakukan kejahatan : Tidak ada 9 11.3 Ada 71 88.8

Deskriptif statistik prmbentukan konsep diri pada nara pidana remaja dapat dilihat

pada tabel 5.7

Tabel 5.7 Deskriptif Statistik Pembentukan Konsep Diri Pada

narapidana remaja.

Decriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.Deviation Pembentukan 80 16.00 29.00 25.16 3.38 Konsep Diri Valid N (listwise ) 80

5.2 Pembahasan

Dalam pembahasan akan dijabarkan mengenai hasil penelitian,

diantaranya, faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri terhadap pembentukan

konsep diri pada narapidana remaja.

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 47: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

5.2.1 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Terhadap

Pembentukan Konsep Diri Pada Narapidana Remaja.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi konsep diri seperti, reaksi dari orang lain, perbandingan

dengan orang lain, peran individu, dan identifikasi terhadap orang lain

tidak mempengaruhi konsep diri responden, dimana P= 0.129 (P>0.05),

dan F0=2.350 (Ft<2.52). Secara keseluruhan sebagai satu kesatuan faktor-

faktor yang mempengaruhi konsep diri memliki hubungan yang negatif

dengan interpretasi lemah r = - 0.171. Hal ini menunjukkan bahwa

hipotesa penelitian H0 diterima. Dan faktor reaksi dari orang lain

mempengaruhi pembentukan konsep diri pada narapidana remaja dengan

nilai signifikan P= 0.006 (P<0.05), dan F0 = 7.863, (Ft >2.52).

Sebagaimana yang dinyatakan oleh Argy dalam Hardy & Hayes (1998)

mengatakan bahwa konsep diri remaja dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu

reaksi dari orang lain, perbandingan dengan orang lain, peranan individu,

identifiksai terhadap orang lain, seharusnya dapat ditemukan hubungan

yang signifikan antara faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri

terhadap pembentukan konsep diri pada narapidana di Lembaga

Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung Gusta Medan. Namun

kenyataannya, pada studi ini ditemukan hubungan negatif dengan

interpretasi lemah. Hal ini kemungkinan disebabkan banyak faktor, salah

satunya faktor ekonomi, hal ini didukung dari data demografi responden,

bahwa 60% responden tidak memiliki pekerjaan dan tindakan kriminal

terbanyak adalah mencuri 30%. Hal ini sesuai dengan penyataan

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 48: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

Bawengan (1991) dari hasil penelitiannya pada sejumlah narapidana yang

melakukan pencurian dan telah dihukum dirumah penjara Ambon. Semua

narapidana Ambon melakukan pencurian sebagai akibat tekanan ekonomi.

Hal ini sependapat dengan pernyataan Rand Connger (Sigelman dan

Shaffer, 1975) orangtua yang mengalami tekanan ekonomi atau perasaan

tidak mampu mengatasi masalah finansialnya, cenderung menjadi depresi

dan mengalami konflik keluarga akhirnya mempengaruhi masalah remaja

seperti kenakala remaja dan tindakan kriminalitas.

Faktor yang lain sebagaimana dikemukakan oleh Hurlock (1996)

bahwa ada 12 faktor yang mempengaruhi konsep diri, yaitu: 1) fisik; 2)

tempo kematangan biologis; 3) sikap terhadap anggota keluarga; 4)

harapan orang tua; 5) sikap terhadap teman sebaya; 6) masalah pribadi

keluarga; 7) masalah ekonomi keluarga; 8) sekolah; 9) pendapat teman

sebaya; 10) agama; 11) kesempatan sekolah; dan 12) pengaruh radio-

televisi.

Menurut penelitian Maria (2007) faktor-faktor yang mempengaruhi

konsep diri yaitu, Usia, tingkat pendidikan, dan lingkungan. Grinder

(1978), berpendapat bahwa konsep diri pada masa anak-anak akan

mengalami peninjauan kembali ketika individu memasuki masa dewasa.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipahami bahwa konsep diri

dipengaruhi oleh meningkatnya faktor usia.

Pendapat tersebut diperkuat oleh hasil penelitiannya

Thompson1973 (dalam Partosuwido, 1992) yang menunjukkan bahwa

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 49: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

nilai konsep diri secara umum berkembang sesuai dengan semakin

bertambahnya tingkat usia.

Pengetahuan merupakan bagian dari suatu kajian yang lebih luas

dan diyakini sebagai pengalaman yang sangat berarti bagi diri seseorang

dalam proses pembentukan konsep dirinya. Pengetahuan dalam diri

seorang individu tidak dapat datang begitu saja dan diperlukan suatu

proses belajar atau adanya suatu mekanisme pendidikan tertentu untuk

mendapatkan pengetahuan yang baik, sehingga kemampuan kognitif

seorang individu dapat dengan sendirinya meningkat. Hal tersebut

didasarkan pada pendapat Epstein (1973) bahwa konsep diri adalah

sebagai suatu self theory, yaitu suatu teori yang berkaitan dengan diri yang

tersusun atas dasar pengalaman diri, fungsi, dan kemampuan diri

sepanjang hidupn.

Shavelson & Roger (1982) berpendapat bahwa konsep diri

terbentuk dan berkembang berdasarkan pengalaman dan interpretasi dari

lingkungan, terutama dipengaruhi oleh penguatan-penguatan, penilain

orang lain, dan atribut seseorang bagi tingkah lakunya.

Menurut Rahmat (2004), faktor-faktor yang mempengaruhi

konsep diri pada remaja yaitu, orang lain dan kelompok rujukan (reference

group). Sullivan (dalam Rahmat, 2004) menjelaskan bahwa jika kita

diterima oleh orang lain, dihormati, dan disenangi karena keadaan diri kita,

kita akan cenderung bersikap menghormati dan menerima diri kita.

Sebaliknya jika orang lain merendahkan, menyalahkan, dan menolak kita,

kita akan cenderung tidak menyenangi diri kita.

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 50: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

Dalam kehidupan bermasyarakat, kita mengikuti organisasi atau

kelompok masyarakat yang memiliki norma-norma tertentu. Kelompok

itulah yang secara emosional mengikat kita dengan norma-norma dan ciri-

ciri kelompok tersebut.

Berikut akan dijabarkan faktor-faktor yang mempengaruhi konsep

diri pada narapidana remaja yang diawali dari faktor yang paling hingga

faktor yang paling besar pengaruhnya dari analisa backward .

a. Perbandingan Dengan Orang Lain

Dalam tahap perkembangan remaja, mereka atau individu tersebut

sering membandingakn dirinya dengan orang lain, khususnya teman sebaya.

Dari hasil data yang diperoleh dari responen narapidana di lembaga

Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung Gusta Medan, menunjukkan bahwa

sebanyak 54.1% responden sering membanding-bandingkan dirinya dengan

orang lain dan 45.9% responden tidak membanding-bandingkan dirinya

dengan orang lain khususnya teman sebaya. Hasil penelitian ini sesuai dengan

yang dinyatakan oleh Hans sebald (Sigelman dan Shaffe, 1995) bahwa teman

sebaya memberikan pengaruh dalam memilih : cara berpakaian, hobi,

perkumpulan dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya. Mereka mampu melihat

bahwa orang itu sebagai individu yang unik, dengan perasaan, nilai-nilai,

minat dan sifat-sifat kepribadian yang beragam, sehingga remaja itu sendiri

dapat meniru dan menemukan teman yang memiliki kesamaan dalam hal

minat, nilai-nilai, dan pendapat. Peter dan Anna Freud mengemukakan, bahwa

kelompok teman sebaya memberikan kesempatan yang penting untuk

pemahaman tentang konsep diri, masalah dan tujuan yang lebih jelas. Namun

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 51: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

sering sekali kelompok teman sebaya memberikan kontribusi negatif terhadap

perkembangan konsep diri remaja. Penelitian Kandel (Adam dan Gullota,

1983) mengemukakan bahwa kesamaan dalam menggunakan obat-obat

terlarang, merokok, mencuri, minum-minuman keras mempunyai pengaruh

yang kuat dalam pemilihan teman. Hal ini disebabakan remaja dituntut oleh

masyarakat untuk mempersiapkan diri untuk belajar kemandirian sosial, warga

negara yang bertanggungjawab, pernikahan dan hidup berkeluarga,

kompetensi vokasional (Conger 1983).

b. Identifikasi Terhadap Orang Lain

Identifikasi terhadap orang lain khususnya tokoh idola sangat

berpengaruh terhadap perkembangan konsep diri. Menurut Gunarsa (2003)

menyatakan bahwa tokoh-tokoh identifikasi yang benar-benar dapat

dipertanggung jawabkan sangat penting dalam perkembangan konsep dirinya

khususnya identitas diri, orangtua dalam hubungan dengan anak tercipta

adanya suasana yang baik. Sehingga memungkinkan terjadinya identifikasi

orangtua. Identifikasi hampir dapat disamakan dengan penilaian, aspek-aspek

lain dari kepribadian seseorang akan diambilnya dan dijadikan bagian dari

kepribadianya. Menurut penelitian koordinator MSI UII (2007), menyatakan

bahwa sejauh mana remaja mampu meraih identitas dirinya dalam

pembentukan konsep dirinya tergantung remaja menempatkan diri dengan

memperoleh tokoh idola, teman sebaya baik dalam kelompok, teman sebaya,

(peer) atau dalam keluarga.

Hasil penelitian yang dilakukan pada narapidana di Lapas Klas IIA A nak

Tanjung Gusta Medan menunjukkan bahwa 52.5% responden tidak memiliki

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 52: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

tokoh identifikasi dan 47.5%, atau dengan perkataan lain dapat disebutkan

bahwa sebagian besar responden belum memiliki tokoh identifikasi dalam

membentuk konsep dirinya dan mungkin para remaja masih mencari tokoh

identifikasihnya sendiri yang menentukan cara hidup dewasa dikemudian hari.

c. Peranan Individu

Peran individu yaitu norma dan harapan mengenai tingkah laku

individu yang dimiliki oleh orang-orang dilingkungan dekat dengan individu.

Menurut penelitian Maria (2007), bahwa peran persepsi keharmonisan

keluarga mempengaruhi terhadap pembentukan konsep diri, hal ini sama

seperti yang dinyatakan oleh Santrock 1996 (dalam Maria, 2007) bahwa faktor

yang paling berperan membentuk konsep diri adalah faktor keluarga,

lingkungan, terutama teman sebaya. Mengingat banyaknya perubahan peran

sosial yag dialami dan dihayati sorang remaja sesuai semakin majemuknya

suatu masyarakat, suku, maka dapat dibayangnkan betapa banyak masalah

yang dihadapinya. Jika remaja tidak mampu mengatasi konflik peran dalam

dirinya, maka dirinya akan masuk kejalan yang salah, kasus-kasus

penyalahgunaan narkoba, atau kenakalan remaja lainnya bahkan kriminalitas.

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap narapidana di Lembaga

Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung Gusta Medan, sesuai dengan

pernyataan Santrock 1996 dalam (Maria, 2007), diperoleh data 55.9%

responden melakukan peran sesuai dengan tuntutan lingkungannya dan 44.1%

tidak melakukan peran sesuai dengan tuntutan lingkungannya.Atau dengan

kata lain dapat disebutkan bahwa sebagian besar responden melakukan peran

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 53: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

di lingkungannya sesuai dengan tugas perkembangan remaja memperoleh

peran sosial.

d. Reaksi Dari Orang Lain

Hasil penelitian ni menunjukkan bahawa dari ke empat faktor-faktor

yang mempengaruhi konsep diri diteliti, faktor reaksi dari orang lain yang

mempunyai pengaruh paling besar terhadap pembentukan konsep diri, itu

berkembang berdasarkan pengalaman dan interpretasi dari lingkungan,

penilaian dari orang lain, bagaimana orang lain memperlakukan indvidu, dan

apa yang dikatakan orang lain tentang individu akan dijadikan acuan untuk

menilai dirinya sendiri. Rosenberg dalam (Demo dan Seven-Williams, 1984).

Masa remaja merupakan saat individu mengalami kesadaran akan dirinya

tentang bagaimana pendapat orang lain tentang dirinya. Pernyataan ini

didukung oleh Cooley dalam (Harry dan Hayes, 1998) membuktikan bahwa

dengan mengamati pencerminan perilaku terhadap respon yang diberikan oleh

orang lain maka individu dapat mempelajari dirinya sendiri dan sangat

berpengaruh dalam pembentukan konsep diri. Jadi jika orang lain merespon

secara negatif, maka hal itu dapat membawa akibat yang cukup serius bagi

konsep diri individu.

Hasil penelitian terhadap narapidana di Lembaga Pemasyarkatan Klas IIA

Anak Tanjung Gusta Medan, menunjukkan bahwa sebagian besar responden

(60.8%) mendapat reaksi dari orang lain terhadap diri individu, dan (39.2%)

responden tidak mendapat reaksi dari orang lain terhadap diri individu. Atau

dengan kata lain sebagian besar perilaku individu mendapat responden dari

orang lain, sehingga individu dapat mempelajari dirinya sendiri.

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 54: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

5.2.2 Pembentukan Konsep Diri

Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa 80 responden yang

diteliti, terdapat 90% responden yang memiliki konsep diri positif dan

10% responden memiliki konsep diri yang negatif. Hal ini disebabkan

karena usia rata-rata 17-21 tahun dan sebagian besar responden menyesali

perbuatannya dan ingin memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi, dan rata-

rata responden memiliki cita-cita dan optimis mau mewujudkannya.

Sarwono (1997), usia 17-21 tahun dan berada pada masa remaja

akhir secara psikologis emosinya sudah stabil dan pemikiran sudah matang

(kritis), egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang

lain dalam pengalaman-pengalaman baru, dan sudah mampu

menyeimbangkan kepetingan diri sendiri dengan orang lain. Gunarsa

(2003) menyatakan usia 12-22 tahun penuh dengan perubahan-perubahan

fisik dan psikis, seperti halnya pelepasa dari ikatan emosionil dengan

orang tua dan pembentuksn rencana hidup dan sistem nilai sendiri. Pada

masa ini lebih mengutamakan perubahan dalam lingkungan hidup yang

lebih luas yakni masyarakat dimana ia hidup, tinjauan psikologisnya

dilakukan terhadap usaha remaja memperoleh tempat dalam masyarakat

dengan peranan yang tepat.

Rogers dalam Suryabrata (1995) mengemukakan bahwa

kebanyakan cara bertingkah laku yang diambil indivdiu adalah yang

selaras dengan konsepsi self. Apabila dalil ini benar, maka cara yang

paling baik untuk mengubah tingkah laku adalah dengan mengubah

konsep diri. Apabila sebelumnya individu mempunyai perilaku

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 55: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

manajemen diri yang buruk, hal ini dapat diubah dengan terlebih dulu

mengubah konsepsi individu terhadap dirinya sendiri.

Amin (2004) mengungkapkan satu teori yang berkenaan dengan

konsep diri yaitu kepribadian Zero Base, berarti cara pandang, berpikir,

membuat pilihan dan memberikan respons dengan mengembalikan

segalanya pada akar, pada dasar permasalahan. Individu dengan

pandangan Zero Base. dapat dikatakan telah membentuk konsep diri yang

positif dalam dirinya. Dengan konsepsi positif, individu memiliki kekuatan

untuk merubah pandangan negatif yang selama ini melingkupi ruang pikir

individu.

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 56: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi konsep diri pada narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA

Anak Tanjung Gusta Medan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi konsep diri yaitu reaksi dari orang lain, perbandingan dengan

orang lain, peran individu, identifikasi terhadap orang lain berhubugan secara

negatif dengan interpretasi lemah terhadap pembentukan konsep diri narapidana

remaja (r = -0.171) dengan nilai signifikan yang tidak dapat diterima P= 0.129(

P>0.05) dan F0 =2.350 lebih kecil dari Ft (Ft =2.52), sehingga dapat disimpulakan

hipotesa penelitian tidak dapat diterima, artinya tidak ada hubungan faktor-faktor

yang mempengaruhi konsep diri terhadap pembentukan konsep diri pada

narapidana remaja di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung Gusta

Medan.

6.2 Saran

6.2.1 Untuk Praktek Keperawatan

Dalam praktek keperawatan perlu mempertimbangkan faktor-

faktor lain selain faktor kepribadian terhadap pembentukan konsep diri

remaja yang berada di Lembaga Pemasyarakatan pada sahat memberikan

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 57: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

asuhan keperawatan yang kompeherensif dapat diintegrasikan dalam

rangka meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.

6.2.2 Untuk Pendidikan Keperawatan

Dalam pendidikan keperawatan perlu diberikan penekanan materi

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri pada remaja yang

menyimpang perilakunya sehingga perawat memiliki kompetensi

psikologi yang dapat digunakan untuk memberikan layanan kesehatan bagi

remaja sesuai dengan kebutuhan.

6.2.3 Bagi penelitian selanjutnya

Dalam penelitian ini, peneliti hanya menganalisa faktor-faktor yag

mempengaruhi konsep diri pada remaja dari segi psikologisnya saja ,

sehingga disarankan kepada penelitian selanjutnya agar melakukan

penelitian lebih lanjut berdasarkan faktor-faktor lainnya seperti usia,

tingkat pendidikan, masalah ekonomi keluarga, pengaruh teman sebaya,

harapan orang tua, agama, pengaruh sistem tekhnologi terhadap

pembentukan konsep diri pada narapidana remaja.

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 58: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Metode Penelitian Kesehatan. (edisi revisi kelima). Jakarta :

PT. Renika Cipta. Azwar, S. (2003). Penyusunan Skala Psikologi. (edisi pertama). Yogyakarta :

Pustaka Pelajar Bawengan, Gerson. W. (1991). Pengantar Psikologi Kriminil. (edisi I). Jakarta :

Pradnya Paramita. Calhoun, F. & Acocella, Joan Ross. (1990). Psikologoi Tentang Penyesuaian

Hubungan Kemanusiaan. (edisi ketiga). Semarang : Ikip Semarang Press. Centi, J Paul. (1993). Mengapa Rendah Diri ? Yogyakarta : Kansius. Daslan, S. (2004). Statistikan Untuk Kedokteran Kesehatan. Jakarta : PT. Arkans. Elias, Maurice J. (2002). Cara-cara Efektif Mengasah EQ Remaja. Bandung :

Kaifa. E_psikologi. (2000). Faktor-faktor Penyebab Penyalahgunaan Napza. Dibuka

pada 02 Nopember, 2007 dari http://www.balipost.co.id Endah, Prasetyo. (2006). Studi Korelasi Konsep Diri dalam pengolaan diri

dengan Perilaku Agresif pada Narapidana Remaja. Dibuka pada 04 Nopember, 2007 dari http://www.psikolog.net.

Gunarso. (2003). Psikologi Remaja. (edisi I). Jakarta : PT. Gunung Mulia. Hardy, Malkcom & Hayes, Steve.(1985).Pengantar Psikologi. (edisi kedua).

Jakarta: Erlangga

Hurlok, Elizabeth B. (1999). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan.(Edisi Kelima). Jakarta : Erlangga

International Labour Organization.(2006). Penelitian Tindakan Kriminalitas Pada

Remaja. Dibuka Pada 24 Maret 2007, dari http://www.media indonesia/2006/id.htm.

Kartono, Kartini. (1990). Psikologi Anak. Bandung : Mandar Maju. Lukman, (2007). Mengembangkan Program Pelatihan Remaja Efektif. Dibuka

pada 02 Nopember, 2007 dari http://www.msi-uii.net/baca.asp

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Page 59: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Dirirepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14289/1/08E00736.pdf · dimana filsafah pemidanaan di Indonesia pada intinya mengalami

Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

Maria Ulfa, (2007). Peran Persepsi Keluarga dan Konsep Diri terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja. Dibuka pada 02 Nopember, 2007, dari http://www.damandiri.or.id.

Monks ,F. J. & Knoers, A. M.P & Haditono, Siti Rahayu. (1999). Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagi Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

48

Notoadmodjo, S. (2003). Pendidikan Dan Prilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka

Cipta. Nursalam, (2001). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawan.

(edisi pertama). Jakarta: Salemba Medika.

Panjaitan, Iwan. (1995). Lembaga Pemasyarakatan. (edisi kedua), Jakarta: PT. Midas Surya Gafindo.

Ritonga, A. R. (1997). Statistika : Untuk Penelitian Psikolog Dan Pendidikan

Jakarta : Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Sarwono, (1997). Psikologi Remaja. (edisi I). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sarwono, Sarlito W. (2000). Psikologi Remaja. (edisi pertama). Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada. Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum. (edisi pertama). Jakarta : Pustaka Setia. Somantri, S. (2006). Psikolgi Anak Luar Biasa. Bandung : PT. Retika Aditama. Sujana. (1992). Metode Statistik. Bandung. Tarsito. Syamsu, Y. (2004). Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja.(edisi kelima).

Jakarta : PT. Remaja Rosdakarya. Yoan, (2006). Korelasi Antara Konsep Diri Dengan Tingkatan Kedisiplinan.

Dibuka pada, 02 Nopember, 2007 dari http://www.psikologi.net