Analisa Batuan induk
-
Upload
pratty-montreana-utami -
Category
Documents
-
view
100 -
download
3
description
Transcript of Analisa Batuan induk
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2013
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Batuan induk adalah batuan karbonat yang berasal dari zat-zat organic yang terendapkan
oleh batuan sedimen. Sehingga tidak terjadi siklus carbon seperti selayaknya. Justru karbonat
terendapkan dan menjadi batu. Contoh dari batuan source rock adalah batu gamping, dan kini
telah di temukan hidrokarbon yang terbentuk dari batu bara.
Untuk menjadi source rock ada 3 faktor yang mempengaruhi. Yaitu :
1. TOC ( total organic karbon ) merupakan kuantitas dari karbon organic yang terendapkan dalam
batuan tersebut. Semakin tinggi nilai OC maka akan semakin baik source rock tersebut dan
kemungkinan terbentuknya hidrokarbon akan semakin tinggi. TOC yang dapat menghasilkan
adalah di atas 1 % .
2. Kerogen merupakan kualitas dari carbon organic yang terendapkan dala batuan tersebut.
Keregon akan menentukan hidrokarbon yang akan di bentuk. Kerogen ada beberapa tipe .
diantaranya :
a. Kerogen tipe I
- Terbentuk di perairan dangkal
- Berasal dari algae yang bersipat lipid
- H/C > 1.5 dan O/C < 0,1
- Menghasikan minyak
b. Kerogen tipe II
- Terbentuk di marine sedimen
- Berasal dari algae dan protozoa
- H/C antara 1,2 – 1,5 dan O/C antara 0,1-0,3
- Menghasilkan minyak dan gas
c. Kerogen tipe III
- Terbentuk di daratan
Nama : Pratty Montreana UtamiNIM : 111110056Plug : 9 Page 1
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2013
- Berasal dari tumbuhan daratan
- H/C < 1,0 dan O/C > 0,3
- Menghasilkan gas
d. Kerogen tipe IV
- Telah mengalami oksidasi sebelum terendapkan , sehingga kandungan karbon telah
terurai sebelum terendapkan
- Tidak menghasilkan hidrokarbon
3. Maturity atau pametangan adalah proses perubahan zat-zat organic menjadi hidrokarbon.
Proses pematangan di akibatkan kenaikan suhu di dalam permukaan bumi. Maturity di bagi 3.
Yaitu :
- Immature adalah sourcerock yang belum mengalami perubahan menjadi hidrokarbon
- Mature adalah source rock yang sedang mengalami perubahan menjadi hidrokarbon
- Overmature adalah source rock yang telah mengalami pematangan menjadi hidrokarbon.
I.2 Maksud dan Tujuan
` Maksud dan tujuan dari laporan analisa batuan induk adalah agar kita memahami dan
mengerti apa yang dimaksud dengan batuan induk, kerogene,serta tingkat kematangan. Sehingga
kita mengetahui manakah batuan induk yang kualitasnya baik dengan cara menganalisanya
dengan menggunakan Total Organic Carbon (TOC), RO, PY, Oxygen Index (OI), HI, serta
dengan diagram tingkat kematangn.
I.3 Dasar Teori
ANALISA JUMLAH ORGANIK DALAM BATUAN INDUK
Jumlah material organik yang terdapat di dalam batuan sedimen dinyatakan sebagai
Karbon Organik Total (TOC). Anlisis ini cukup murah, sederhana dan cepat. Biasanya
memerlukan satu gram batuan, tetapi jika sample banyak material organik, jumlah yang lebih
kecil dari satu g ram cukup.
Analisa TOC biasanya dilakukan dengan suatu alat penganilis karbon, Leco Carbo
Anlyzer. Dimana tekniknya cukup sederhana, yaitu dengan membakar sample yang berbentuk
Nama : Pratty Montreana UtamiNIM : 111110056Plug : 9 Page 2
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2013
bubuk, bebas mineral karbonat pada temperatur tinggi dengan bantuan oksigen. Semua karbon
organik dirubah menjadi karbon dioksida, yang kemudian diperangkap dalam alat tersebut dan
dilepaskan dalam suatu detector ketika pembakaran sudah usai jumlah karbon organik didalam
batuan karbonat harus dihilangkan dalam sample dengan asam klorida sebelum pembakaran,
karena mineral karbonat juga terurai selama pembakaran dan menghasilkan karbon dioksida.
Sample dengan kandungan TOC rendah biasanya dianggap tidak mampu membentuk
hidrokarbon yang komersial dan karena itu sample seprti biasanya tidak dianalisis lebih lanjut.
Titik batas didiskualifikasi biasanya tidak merata, tetapi pada umumnya antara 0,5 dan 1% TOC.
Sample yang terpilih, dianalisis lebih lanjut untuk tipe material organik yang dikandungnya. Jika
penentuan TOC ditentukan terhadap sample inti bor, maka pengambilan sample tersebut
didiasarkan pada litologi yang menarik.Sebelum melakukan penentuan TOC, teknisi harus
membuang kontaminan dan material jatuhan. Jika terdapat lebih dari satu litologi dalam suatu
sample, maka kita harus melakukan pengambilan material tertentu saja. Pendekatan lain adalah
tanpa memilih materialnya dengan harapan agar kita mendapatkan harga yang mencerminkan
keseluruhan sample.
Kekurangan dari cara ini adalah kita secara tidak sadar mencampur material kaya yang
seringkali jumlahnya relatuif sedikit dengan material yang tidak mengandung material organik
(kosong) yang jumlahnya cukup banyak, sehingga akhirnya memberikan data yang membuat kita
menjadi pesimis. Karena kedua cara tersebut berbeda, maka jika tidak seseorang kan melakukan
interpretasi haruslah mengetahui metode mana yang telah ditempuh agar dapat menghasilkan
interpretasi dengan akurasi tinggi.
ANALISA KEMATANGAN BATUAN INDUK
Tingkat Kematangan Minyak Bumi
Para ahli berpendapat bahwa proses kematangan dikontrol oleh suhu dan waktu.
Pengaruh suhu yang tinggi dalam waktu yang singkat atau suhu yang rendah dalam waktu yang
lama akan menyebabkan terubahnya kerogen minyak bumi. Mengenai jenis minyak bumi yang
terbentuk tergantung pada tingkat kematangan panas batuan induk, semakin tinggi tingkat
kematangan panas batuan induk maka akan terbentuk minyak bumi jenis berat, minyak bumi
jenis ringan, kondesat dan pada akhirnya gas.
Dari pengaruh suhu dan kedalaman sumur, umur batuan juga berperan dalam proses
pembentukan minyak bumi. Umur suatu batuan erat hubungannya dengan lamanya proses
Nama : Pratty Montreana UtamiNIM : 111110056Plug : 9 Page 3
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2013
pemanasan berlangsung serta jumlah panas yang diterima batuan induk, sehingga suatu batuan
induk yang terletak pada kedalaman yang dangkal, pada kondisi temperatur yang rendah dapat
mencapai suhu pembentukan minyak bumi dalam suatu skala waktu tertentu.
Dari hasil suatu riset, Bissada (1986) menyatakan bahwa temperatur pembentukan minyak bumi
sangat bervariasi. Dijelaskan bahwa batuan yang berusia lebih muda relatif memerlukan
temperatur yang lebih tinggi dalam pembentukan minyak bumi.
Ada 5 tahapan zonasi pematangan minyak bumi menurut Bissada (1986) adalah :
Zona I : dimana gas dapat terbentuk sebagai akibat bakteri tidak ada minyak yang dapat
dideteksi kecuali minyak bumi tersebut merupakan zat pengotor atau hasil suatu migrasi.
Zona II : merupakan awal pembentukan minyak bumi. Hasil utama yang terbentuk pada
zona ini adalah gas kering basah dan sedikit kondesat. Adanya pertambahan konsentrasi minyak
akan menyebabkan minyak bumi terus mangalami pengenceran, tetapi belum dapat terbebaskan
dari batuan induknya. Begitu titik kritis kemampuan menyimpan terlampaui, proses perlepasan
minyak bumi sebagai senyawa yang telah matang dimulai.
Zona III : merupakan zona puncak pembentukan dan pelepasan minyak bumi dari batuan
induk. Bentuk utama yang dihasilkan berupa gas dan minyak bumi. Dengan bertambahnya
tingkat pematangan maka minyak yang berjenis ringan akan terbentuk.
Zona IV : merupakan zona peningkatan pembentukan kondesat gas basah.
Zona V : merupakan zona teraksir, dicirikan dengan suhu yang tinggi sehingga zat organik
akan terurai menjadi gas kering (metana) sebagai akibat karbonisasi. Perubahan yang terjadi
sebagai akibat penambahan panas dan lamanya pemanasan pada kerogen atau batu bara dapat
bersifat kimia dan fisika, seperti yang diuraikan oleh Bissada (1980) sebagai ber ikut :
a. Daya pantul cahaya daari partikel vitrinit akan meningkat secara eksponensial.
b. Warna kerogen akan berubah menjadi lebih gelap.
c. Adanya peningkatan mutu batu bara, dengan kandungan volatile akan berkurang.
Nama : Pratty Montreana UtamiNIM : 111110056Plug : 9 Page 4
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2013
d. Sifat kimia dari kerogen akan berubah, kandungan oksigen dan hidrokarbon akan
berkurang sehingga perbandingan dari atom oksigen / karbon dan hydrogen / karbon akan
menurun dan akhirnya hanya akan membentuk karbon murni (grafit).
Gambar 1. Zonasi pembentukan minyak bumi (Bissada, 1986)
Identifikasi kematangan minyak bumi
Perubahan thermal zat organik mungkin akan dimulai pada kondisi temperatur sebesara
1000 C. perubahan temperatur yang terjadi dapat menyebabkan terjadinya proses metamorfasa
dan ini akan sangat berpengaruh pada kondisi zat organik yang terkandung dalam sedimen.
Nama : Pratty Montreana UtamiNIM : 111110056Plug : 9 Page 5
ZONE I
BIOHEMICAL METANE GENERATION
DRY GAS
ZONE II
INITIAL THERMOCHEMICAL GENERATION
NO EFFECTIVE OIL RELASE
DRY GAS-WET GAS-CONDESATE-(OIL ?)
ZONE III
MAIN PHASE OF MATURE OIL GENERATIONAND RELEASE
OIL AND GAS
ZONE IV
THERMAL DEGRADATION OF HEAVY HIDROCARBON
(OIL PHASE-OUT)
CONDESATE WET GAS-DRY GAS
ZONE V
INTENSE ORGANIC METAMORFISM : METANA FORMATION
DRY GAS
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2013
Sehingga saat ini berkembang suatu cara pengidentifikasian pematangan berdasarkan data
geokimia organik yaitu dengan cara:
1. Analisa pantulan vitrinit
Analisa ini berdasarkan pada kemampuan daya pantul cahaya vitrinit. Besarnya pantulan
vitrinit merupakan petunjuk langsung untuk tingkat kematangan zat organik, terutama humus
yang cenderung membentuk gas dan merupakan petunjuk tidak langsung untuk sapronel kerogen
yang cenderung membentuk minyak (Cooper, 1977). Kemampuan daya pantul ini merupakan
fungsi temperatur artinya dengan perubahan waktu pemanasan dan temperatur akan
menyebabkan warna vitrinit berubah di bawah sinar pantul.
Cara penganalisaan pantulan vitrinit ini yaitu dengan mengambil contoh batuan dari
kedalaman tertentu diletakkan di atas kaca preparat dan direkatkan dengan epoxyresin.
Kemudian digoskkan dengan kertas korondum kasar sampai halus dan terakhir fengan
menggunakan alumina. Selanjutnya contoh batuan tersebut diuji dalam minyak immersi (indeks
bias = 1.516) dengan menggunakan mikroskop dan suatu micro photomultiplier dan digital
voltmeter attachment. Kemudian dilakukan kalibrasi terhadap vitrinit berdasarkan suatu standart
yang terbuat dari gelas. Tabel di bawah memperlihatkan hubungan antara nilai pantulan vitrinit
dengan tingkat kematangan hidrokarbon. (Tissot and Welte, 1978).
Nama : Pratty Montreana UtamiNIM : 111110056Plug : 9 Page 6
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2013
BAB II
ISI
II.1 Analisa Jumlah Material Organik
Profil TOC Vs Depth
Analisa ini menggunakan data Total Organic Carbon (TOC) untuk mengetahui kualitas
baik buruknya kandungan hidrokarbon tersebut. Berdasarkan data sumur Beta kualitas TOC
batuan yang baik ada pada kedalam 2975 – 2985 meter di Formasi Tawun, cekungan Jawa Timur
Utara, yaitu sebesar 1,61%.
Crossplot TOC Vs PY
Berdasarkan crossplot TOC didapat data sumur Beta menunjukan nilai PY dari 2-6 TOC
1,02-1,61 didapat bahwa nilai TOC menunjukan Good dan nilai PY adalah moderate.
II.2 Analisa Tipe Material Organik
Crossplot HI Vs OI
Dengan melakukan crossplot HI Vs OI dengan mengunakan tipe kerogen sumur menurut
Pranyoto (1990), kita dapat mengetahui tipe kerogen pada Formasi Tawun dan Kujung. Didapat
tipe pada kedua formasi ini adalah tipe dua (tipe II).
II.3 Analisa Kematangan berdasarkan refleksi vitrinit
Profil RO Vs Depth
Berdasarkan data profil RO Vs Depth diketahui nilai ro berkisar antara 0,51-0,64 dan
kedalaman 2895-3035 meter. Lalu dibuat garis putus-putus dimana letak 0,6 berada pada
kedalamn 2975-2985 meter, kemudian ditarik garis berat. Didapat bahwa kalau batuan induk
tersebut pada tahap Early Mature berdasarkan tipe kerogen menurut Peter and Cassa (1994).
Nama : Pratty Montreana UtamiNIM : 111110056Plug : 9 Page 7
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2013
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Batuan induk adalah batuan karbonat yang berasal dari zat-zat organic yang terendapkan
oleh batuan sedimen. Sehingga tidak terjadi siklus carbon seperti selayaknya. Justru karbonat
terendapkan dan menjadi batu. Contoh dari batuan source rock adalah batu gamping, dan kini
telah di temukan hidrokarbon yang terbentuk dari batu bara.
Berdasarkan dari analisa batuan induk dari Formasi tawun dengan litologi batugamping
dan Formasi Kujung dengan litologi batulempung merupakan batuan induk dengan tingkat
kematangan yang baik atau bagus.
Nama : Pratty Montreana UtamiNIM : 111110056Plug : 9 Page 8