Analisa BALOK SKDN Periode Jan-Feb 2014 Puskesmas Kelurahan Bangka

9
ANALISA BALOK SKDN di WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELURAHAN BANGKA Periode Januari-Ferbuari 2014 DATA POSYANDU DESA S Jumlah seluruh balita di wilayah posyandu Jumlah seluruh balita di posyandu K Jumlah balita yang memiliki KMS pada bulan ini di wilayah kerja posyandu Jumlah balita yang memiliki KMS pada bulan ini di desa D Jumlah balita yang ditimbang bulan ini di wilayah kerja posyandu Rekapitulasi jumlah balita yang ditimbang bulan ini dari seluruh posyandu di desa N/T Balita yang ditimbang 2 bulan berturut-turut dan garis pertumbuhannya pada KMS naik (N) atau tidak naik (T) Rekapitulasi jumlah balita yang N atau T dari seluruh posyandu didesa BGM Balita yang BB nya dibawah garis merah pada KMS Rekapitulasi jumlah anak BGM dari seluruh posyandu di 1

description

Balok penilaian SKDN untuk puskesmas kelurahan bangka, kecamatan mampang prapatan jakarta selatan, periode januari-februari 2014

Transcript of Analisa BALOK SKDN Periode Jan-Feb 2014 Puskesmas Kelurahan Bangka

ANALISA BALOK SKDN di WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELURAHAN BANGKAPeriode Januari-Ferbuari 2014DATAPOSYANDUDESA

SJumlah seluruh balita di wilayah posyanduJumlah seluruh balita di posyandu

KJumlah balita yang memiliki KMS pada bulan ini di wilayah kerja posyanduJumlah balita yang memiliki KMS pada bulan ini di desa

DJumlah balita yang ditimbang bulan ini di wilayah kerja posyanduRekapitulasi jumlah balita yang ditimbang bulan ini dari seluruh posyandu di desa

N/TBalita yang ditimbang 2 bulan berturut-turut dan garis pertumbuhannya pada KMS naik (N) atau tidak naik (T)Rekapitulasi jumlah balita yang N atau T dari seluruh posyandu didesa

BGMBalita yang BB nya dibawah garis merah pada KMSRekapitulasi jumlah anak BGM dari seluruh posyandu di desa

OBalita yang tidak ditimbang bulan sebelumnyaRekapitulasi jumlah balita yang tidak ditimbang bulan sebelumnya dari seluruh desa diposyandu

BAnak yang baru pertama kali ditimbang bulan iniRekapitulasi jumlah balita yang baru pertama kali ditimbang bulan ini dari seluruh posyandu di desa

Sumber: Depkes RI, 2002A. JENIS DATA1. Jumlah balita (S) yang ada di wilayah Kelurahan Bangka.2. Jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K).3. Jumlah balita yang datang ditimbang (D) pada bulan penimbangan.4. Jumlah balita yang naik berat badannya (N) pada bulan penimbangan.5. Jumlah anak balita Bawah Garis Merah (BGM)

B. SUMBER DATAData diperoleh dari hasil pemantauan pertumbuhan balita setiap bulan di posyandu yang ada di kecamatan/wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Bangka.

C. PERIODE WAKTU1. Setiap bulan dikumpulkan melalui posyandu2. Setiap hari, untuk kasus BGM yang datang ke petugas kesehatan (bidan desa) dan pelayanan kesehatan di Kelurahan Bangka.

D. PENGOLAHANDalam pengolahan penghitungan N dan D harus benar. Misalnya seorang anak setelah ditimbang mengalami kenaikan berat badan 0,1 kg, ketika data berat tersebut dipindahkan ke KMS ternyata tidak naik mengikuti pita warna, pada contoh ini anak tidak dikelompokkan sebagai balita yang mengalami kenaikan BB (lihat buku pemantau pertumbuhan).Data SKDN dihitung dalam bentuk jumlah misalnya S,K,D,N atau dala.m bentuk proporsi N/D, D/S, K/S dan BMG/D untuk masing-masing posyandu.Biasanya setelah melakukan kegiatan di Posyandu atau di pos penimbangan petugas kesehatan dan kader Posyandu (petugas sukarela) melakukan analisis SKDN. Analisinya terdiri dari1. Tingkat partisipasi Masyarakat dalam Penimbangan BalitaYaitu jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja Posyandu atau dengan menggunakan rumus (D/S x 100%), hasilnya minimal harus mencapai 80%, apabila dibawah 80% maka dikatakan partisipasi masyarakat untuk kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan berat badan sangatlah rendah. Hal ini akan berakibat pada balita tidak akan terpantau oleh petugas kesehatan ataupun kader Posyandu akan memungkinkan balita ini tidak diketahui pertumbuhan berat badannya atau pola pertumbuhan baerat badannya.2. Tingkat Liputan ProgramYaitu jumlah balita yang mempunyai KMS dibagi dengan jumlah seluruh balita yang ada diwilayah Posyandu atau dengan menggunakan rumus (K/S x 100%). Hasil yang didapat harus 100%. Alasannya balitabalita yang telah mempunyai KMS te;ah mempunyai alat instrument untuk memantau berat badannya dan data pelayanan kesehatan lainnya. Apabila tidak digunakan atau tidak dapat KMS makan pada dasarnya program POSYANDU tersebut mempunyai liputan yang sangat rendah atau bisa juga dikatakan balita tersebut. Khusus untuk Tingkat Kehilangan Kesempatan ini menggunakan rumus ((S-K)/S x 100%), yaitu jumlah balita yang ada diwilayah Posyandu dikurangi Jumlah balita yang mempunyai KMS, hasilnya dibagi dengan jumlah balita yang ada diwilayah Posyandu tersebut. Semakin tinggi Presentasi Kehilangan kesempatan, maka semakin rendah kemauan orang tua balita untuk dapat memanfaatkan KMS. Padahal KMS sangat baik untuk memantau pertumbuhan berat badan balita atau juga pola pertumbuhan berat badan balita3. Indikator lainnyaAdalah (N/D x 100%) yaitu jumlah balita yang naik berat badannya dibandingkan dengan jumlah seluruh balita yang ditimbang. Sebaiknya semua balita yang ditimbang harus mengalami peningkatan berat badanIndikator lainnya dalam SKDN adalah indicator Drop-Out, yaitu balita yang sudah mempunyai KMS dan pernah datang menimbang berat badannya tetapi kemudian tidak pernah datang lagi di Posyandu untuk selalu mendapatkan pelayanan kesehatan. Rumusnya yaitu jumlah balita yang telah mendapatkan KMS dikurangi dengan jumlah balita yang ditimbang, dan hasilnya dibagi dengan balita yang mempunyai KMS ((K-D)/K x 100%)Indikator lainnya dalam SKDN adalah indikator perbandingan antara jumlah balita yang status gizinya berada di Bawah Garis Merah (BGM) dibagi dengan banyaknya jumlah balita yang ditimbang pada bulan penimbangan(D). Rumusnya adalah (BGM/D x 100%)

E. PENYAJIAN1. Penyajian dalam bentuk table dan grafik2. Di tingkat desa dapat ditampilkan table SKDN dan table proporsi D/S, N/D, K/S dan BMG/D menurut Posyandu pada grafik 1 dan 2

Tabel 1. SKDN Wilayah Cakupan Puskesmas Kelurahan Bangka Periode Januri-Februari 2014KelurahanJanuariFebruari

SKDNBGMSKDNBGM

Bangka99798877048611084113185847221

Jumlah99798877048611084113185847221

Tabel 2. Proporsi D/S, N/D, K/S, BMG/D, (K-D)/K Wilayah Cakupan Puskesmas Kelurahan Bangka Periode Januari-Februari 2014.RUMUSBULAN

JanuariFebruari

D/S77,2379,15

N/D63,1155,01

K/S99,09104,33

D/K77,9375,86

BGM/D0,122,44

(K-D)/K22,0624,13

Grafik Pencapaian Program SKDN

ANALISIA DATA1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam penimbangan balita (D/S x 100%) pada periode Januarii di Posyandu dalam wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Bangka mencapai 77,23% dan pada bulan Februari mencapai 79,15%. Idealnya, tingkat partisipasi masyarakat dalam penimbangan balita adalah mencapai 80%. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat masih rendah dalam penimbangan balita, sehingga diperkirakan masih ada balita yang tidak terpantau oleh petugas kesehatan.2. Tingkat liputan program (K/S x 100%) pada posyandu di wilayah Puskesmas Kelurahan Bangka pada data di atas mencapai 99,09% pada bulan Januari dan 104,33% pada bulan Februari. Walaupun pada bulan Januari, tingkat liputan program masih di bawah 100% namun hal tersebut ditutupi dengan peningkatan tingkat liputan program pada bulan Februari.3. Indikator lainnya yang dianalsia adalah:a. Peningkatan berat badan pada balita yang ditimbang (N/D x 100%). Dari data, didapatkan pada bulan Januari terdapat 63,11% balita yang mengalami peningkatan berat badan dan pada bulan Februari terdapat 55,01% balita yang mengalami peningkatan berat badan. Dari data tersebut dapat disimpulkan jika peningkatan berat badan balita masih belum ideal karena tidak semua balita mengalami peningkatan berat badan.b. Indikator drop-out ((K-D)/K x 100%) pada data di atas, didapatkan bahwa pada bulan Januari terdapat 22,06% balita yang tidak melakukan pemeriksaan kembali ke posyandu. Dan tercatat 24,13% balita yang tidak melakukan pemeriksaan kembali ke posyandu pada bulan Februari. c. Indikator banyaknya balita yang status gizinya berada di bawah garis merah (BGM/D x 100%) pada data di atas, didapatkan bahwa pada bulan Januari terdapat 0,12% balita yang status gizinya berada di bawah garis merah. Pada bulan Februari didapatkan peningkatan jumlah balita dengan status gizi di bawah garis merah sebanyak 2,44%

1