ANALGESIK

10
ANALGESIK Pendahuluan. Analgesik : hilangnya rasa nyeri Obat analgesik : obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri Ada 2 : Nonnarkotika dan Narkotika Obat analgesik non narkotika mempunyai efek antiinflamsi , antipiretik Klasssifikasi nyeri : - nyeri akut : ringan, sedang, dan berat - nyeri kronik - nyeri superfisial ( nyeri

Transcript of ANALGESIK

  • ANALGESIK Pendahuluan. Analgesik : hilangnya rasa nyeri Obat analgesik : obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri Ada 2 : Nonnarkotika dan NarkotikaObat analgesik non narkotika mempunyai efek antiinflamsi , antipiretikKlasssifikasi nyeri : - nyeri akut : ringan, sedang, dan berat - nyeri kronik - nyeri superfisial ( nyeri dangka/permukaan ) - nyeri somatik ( tulang, otot rangka, dan sendi ) - nyeri viseral ( nyeri dalam )

  • ANALGESIK ANALGESIK NON NARKOTIKA

    Tidak bersifat adiktif ( ketergantungan ) dan kurang kuat dibanding dengan analgesik narkotika -- > dipakai untuk nyeri ringan sampai sedang ( nyeri pada sakit kepala, nyeri dismenore, nyeri inflamasi, nyeri otot, dan athritis) Mempunyai efek antipiretik dan antiinflamasi, ada juga yang mempunyai efek antikoagulan ( aspirin ).Contoh obat : a. Aspirin ( ASA ) ----- > Asam asetil salisilat ( Asetosal ) ; Salisilamid - obat tertua ( Adolf Bayer, 1899 ), efek utama analgesik ( sentral maupun perifer ) juga memiliki efek antipiretik. Efek lain : sebagai antiinflamasi dan antirematoid. - Efek analgesik sentral diduga bekerja pada hipotalamus sedang perifer dengan menghambat pembentukan prostaglandin di tempat inflamasi, mencegah sensitasi reseptor rasa nyeri terhadap rangsang mekanik dan kimiawi.

  • ANALGESIK

    Efek antipiretik : obat diduga bekerja dengan mengembalikan fungsi termostat di hipotalamus ke keadaan normal. Pembentukan panas tidak dihambat tetapi hilangnya panas dipermudah dengan bertambahnya aliran darah ke perifer dan pembentukan keringat. Efek antikoagulansi : bekerja dengan menghalangi agregasi trombosit ( platelet ) sehingga mengurangi pembekuan darah -- > vena dan emboli paru pada penderita operasi orthopedi. Absorpsi, pada pemberian oral diserap dengan cepat sebagian di lambung dan sebagian besar di usus halus bagian atas. Absorpsi juga dapat melalui kulit dan rektal ( lambat dan tidak sempurna ). Ekskresi terutama melalui ginjal Tidak boleh dipakai ( kontra indikasi ) pada anak demam yang berusia < 12 Tahun ( persoalan neurologis yg berhubungan dengan infeksi virus = bahaya sindrome Reiter ). Efek samping yang sering : iritasi lambung ( diatasi pemakaian saat makan ), alergi.Sediaan : Natrium salisilat ; Asam asetilsalisilat ; Metil salisilat : Asam salisilat ( hanya pemakaian luar ; sangat iritatif )Indikasi : Antipiretik ; Analgesik ; Demam Reumatik Akut ; Reumatoid Athritis ; Antikoagulan

  • ANALGESIK b. Para amino fenol --- > Asetominofen ; Fenasetin Asetominofen merupakan metabolit fenasetin, khasiatnya sama dengan fenasetin yg telah digunakan sejak 1893 ( sejak thn 1978 fenasetin masuk obat keras di Indonesia ) Asetominofen ( Parasetamol ) obat paling banyak dipakai oleh bayi, anak anak, dewasa, dan usila sebagai analgesik antipiretik.Tidak memiliki efek antiinflamasi ( sangat lemat ) tdk dipakai sebagai antireumatik. Absorpsi sangat baik pada gastrointestinal, masa kerja pendek maka bisa diberikan setiap 4 jam, dosis maksimum 2,5 4 gram/hari. Ekskresi melalui ginjal. Asetominofen menghambat sintesa protaglandin, yang mengurangi sensasi nyeri.Sediaan : Fenasetin ( dalam preparat campuran ) ; Parasetamol ( tunggal maupun campuran ). Indikasi : Analgesik ; Antipiretik

  • ANALGESIK JENIS JENIS NYERI

    JENIS NYERI DEFENISITERAPINyeri Akut

    Nyeri Kronik

    Nyeri superfisial

    Nyeri Viseral

    Nyeri somatikNyeri terjadi mendadak dan memberikan respons terhadap pengobatan

    Nyeri menetap selama lebih dari 6 bulan dan sulit untuk diobati atau dikendalikan

    Nyeri dari daerah permukaan seperti kulit dan selaput mukosa

    Nyeri otot polos dan organ

    Nyeri otot rangka, ligamen, dan sendiNyeri ringan : Nonnarkotika ( asetaminofen, NSAID ( aspirin, ibuprofen )Nyeri sedang : kombinasi nonnarkotika dan narkotika ( asetaminofen dan kodein )Nyeri berat : narkotika.

    Disarankan obat nonnarkotika. Bila narkotika harus : Diberikan peroral ; Waktu paruh panjang ; terapi tambahan ; tidak menimpulkan depresi pernafasan.

    Nyeri ringan : nonnarkotikaNyeri sedang : kombinasi

    Obat narkotika

    Nonnarkotika, yang juga bekerja sebagai antiinflamasi.

  • ANALGESIK ANALGESIK NON NARKOTIKA

    OBAT DOSISPEMAKAIANSalisilatAspirin

    Diflunisal

    NSAID Asam propionatIbuprofen

    Para-aminofenolAsetaminofenPO : 325-650 mg, q4 6 jam/ hari ( sakit kepala, pegal, nyeri otot ) ; 1 g 4-6 x/hari ( Inflamasi )

    Mula-mula 1000 mgPO : 500 mg, 2-3 x/hari

    PO : 200-600 mg, 3x/hari ( pegal dan nyeri )

    PO : 325-650 mg, q.i.dEfektif dlm meredakan sakit kepala, nyeri otot, inflamasi dan nyeri pada atritis. Efek samping : tidak enak pada lambung, tinitus, vertigo, tuli ( reversible ), bertambahnya perdarahan. Pemakaian bersama makanan atau saat makan, tidak boleh dipakai bersama alkohol.

    Untuk nyeri ringan sampai sedang. Dianggap kurang toksik dari aspirin.

    Dipakai untuk pegal dan nyeri oto t, ringan sampai sedang. Dipakai waktu makan, banyak minum.

    Untuk nyeri ringan sampai sedang. Dosis tinggi dapat menyebabkan hepatotoksisitas hati.

  • ANALGESIK ANALGESIK NARKOTIKADisebut juga : Agonis narkotika, dipakai untuk mengatasi nyeri sedang sampai berat. Obat dalam pengontrolan ketat pakai resepBekerja terutama pada sistem saraf pusat, dengan menekan rangsangan nyeri tetapi juga menekan pernafasan dan batuk pada medula di batang otak --- > antitusif dan juga antidiare.Dapat menimbulkan adiksi ( ketergantungan ) Contoh Obat : Meperidin ( Petidin ) - merupakan narkotika sintetis, efek analgesik lebih cepat timbul dan masa kerja singkat dibanding morfin dan paling banyak dipakai untuk meredakan nyeri pascapembedahan. - Tidak mempunyai efek antitusif, dapat diberikan selama kehamilan. - Biasa diberikan intramuskular pada pasca pembedahan, dapat diberikan beberap kali dalam sehari, dan diekskresi melalui urine. - Tidak boleh diberikan bersama alkohol atau hipnotik-sedatif depresi SSP.

  • ANALGESIK Efek samping utama : menurunnya tekanan darah pemantauan. Efek lainnya seperti : depresi pernafasan ; hipotensi ortostatik ; takikardia ; mengantuk dan mental berkabut ; konstipasi ; retensi urine ; konstriksi pupil ; toleransi dan ketergantungan psikologis dan fisisk dapat terjadi pada pemakaian jangka panjang.- Kontra indikasi : pasien dengan cedera kepala, asma, hipotensi.Agonis Antagonis Narkotika. Suatu narkotika campuran dengan harapan dapat mengurangi penyalahgunaan narkotika. Contoh obat : Pentazosin, diabsorpsi baik melalui saluran gastro intestinal. Diberikan baik oral maupun parenteral, dan diekskresi melalui urine. Efektif meredakan nyeri sedang, mula kerja cepat.

    Antagonis NarkotikaAntidotum analgesik narkotika.- Contoh obat : Nalokson, Naltrekson hidroklorida, Levalorfan tartrat

  • ANALGESIK ANALGESIK NARKOTIKA

    OBATDOSISTERAPIMorfin

    Kodein

    HidromorfonIM, IV : 5-15 mg, setiap 4 jam PRN

    15-60 mg, setiap 4-6 jam PRN

    PO, SK, IM, IV dan per rektal : 2-4 mg setiap 4-6 jam PRNNarkotika kuat, untuk nyeri yang berat. Morfin IV diberikan untuk meredakan nyeri jantung akibat infark miocardium. Dapat menimbulkan depresi pernafsan, ketergantungan fisik, hipotensi ortostatik dan konstipasi. Dapat menyebabkan mual dan muntah.

    Efektif untuk nyeri ringan sampai sedang. Dapat dipakai bersama analgesik non narkotika ( asetaminofen ) untuk meredakan nyeri. Mempunyai efek antitusif, dapat memperlambat pernafasan, ketergantungan fisik dan konstipasi.

    Untuk nyeri berat. Narkotika kuat, 5-10 x dari morfin. Dapat memperlambat pernafasan, mgkn konstipasi. Efektif untuk nyeri kanker terminal.

  • ANALGESIK ANALGESIK NARKOTIKA

    OBATDOSISTERAPIOksikodon

    Levorfanol tartrat

    Meperidin

    PropoksifenPO ; 5 mg, setiap 4-6 jam PRN

    PO, SK : 2 mg setiap 6-8 jam, PRN

    PO, IM : 50-100 mg setiap 3-4 jam, PRN

    65 mg ( berbeda-beda )Untuk nyeri sedang sampai berat. Diberikan bersama analgesik non narkotika ( aspirin ) sehingga harus bersama makanan.

    Untuk nyeri sedang sampai berat. Mempunyai efek samping sama dengan morfin.

    Untuk nyeri sedang. Dapat menurunkan tekanan darah dan menimbulkan pusing. Pada cedera kepala, dapat meningkatkan tekanan intrakranial.

    Untuk nyeri ringan. Analgesik lemah, dikombinasi dengan analgesik non narkotika. Tidak menimbulkan konstipasi, ketergantungan fisik , lemah.