Ana , Fisio, Histo Arteri Coronaria

9
Arteri Coronaria Anatomi Arteri coronaria memasok myocardium dan epicardium jantung. Kedua pembuluh berasal dari aorta ascendens, tepat diatas valva aortae. Pembuluh-pembuluh tadi mengantar darah kedua atrium dan kedua ventriculus jantung, tapi cabang-cabang ke atrium biasanya kecil. Arteri coronaria dextra Berasal dsri sinus aortae dexter dan melintas dalam sulcus atrioventricularis (ulcus coronarius). Salah satu cabangnya adalah ramus nodi sinuatrialis yang mengantar darah ke nodus sinu-atrialis. Melintas ke tepi bawah jantung dan melepaskan ramus marginalis dexter yang melintas ke apex cordis kemudian membelok ke kiri dan memasuki sulcus interventricularis posterior dan disini dilepaskan ramus interventricularis posterior yang besar dan menurun ke apex cordis. Cabang ini mengurus pendarahan kedua ventriculus dan di dekat apexcordis beranastomosis dengan ramus cicumflexus dan ramus interventricularis anterior dari arteri coronaria sinistra. Didekat akhirnya arteri coronaria dextra melepaskan ramus nodi atrio ventricularis yang mengantar darah ke nodus atrioventricularis yang mengantar darah ke nodus atrioventricularis dan fasciculus atrioventricularis. Arteri coronaria sinistra Dilepaskan dari sinus aortae sinister dan melintas antara auricula sinistra dan truncus pulmonalis untuk mencapai sulcus interventricularis anterior. Dari ateri coronaria sinistra bercabang menjadi ramus nodi sinu-atrialis yang menaik pada permukaan dorsal atrium sinistrum ke nodus sinu-atrialis. Cabang besar menjadi ramus interventricularis anterior mengikuti sulcus interventricularis ke apex cordis, disini

description

putri ayu puspasari

Transcript of Ana , Fisio, Histo Arteri Coronaria

Arteri CoronariaAnatomi

Arteri coronaria memasok myocardium dan epicardium jantung. Kedua pembuluh berasal dari aorta ascendens, tepat diatas valva aortae. Pembuluh-pembuluh tadi mengantar darah kedua atrium dan kedua ventriculus jantung, tapi cabang-cabang ke atrium biasanya kecil.

Arteri coronaria dextra

Berasal dsri sinus aortae dexter dan melintas dalam sulcus atrioventricularis (ulcus coronarius). Salah satu cabangnya adalah ramus nodi sinuatrialis yang mengantar darah ke nodus sinu-atrialis. Melintas ke tepi bawah jantung dan melepaskan ramus marginalis dexter yang melintas ke apex cordis kemudian membelok ke kiri dan memasuki sulcus interventricularis posterior dan disini dilepaskan ramus interventricularis posterior yang besar dan menurun ke apex cordis. Cabang ini mengurus pendarahan kedua ventriculus dan di dekat apexcordis beranastomosis dengan ramus cicumflexus dan ramus interventricularis anterior dari arteri coronaria sinistra. Didekat akhirnya arteri coronaria dextra melepaskan ramus nodi atrio ventricularis yang mengantar darah ke nodus atrioventricularis yang mengantar darah ke nodus atrioventricularis dan fasciculus atrioventricularis.Arteri coronaria sinistra

Dilepaskan dari sinus aortae sinister dan melintas antara auricula sinistra dan truncus pulmonalis untuk mencapai sulcus interventricularis anterior. Dari ateri coronaria sinistra bercabang menjadi ramus nodi sinu-atrialis yang menaik pada permukaan dorsal atrium sinistrum ke nodus sinu-atrialis. Cabang besar menjadi ramus interventricularis anterior mengikuti sulcus interventricularis ke apex cordis, disini cabang tersebut mengitari tepi bawah jantung dan beranastomosis dengan ramus interventricularis posterior dari arteri coronaria dextra. Ramus interventricularis anterior mengurus pendarahan kedua ventriculus dan septum interventriculare. Ramus circumflexus yang lebih kecil dari arteri coronaria sinistra, mengikuti sulcus interventricularis kemudian mengitari tepi kiri jantung ke permukaan dorsal jantung, melepaskan ramus marginalis dan berakhir dengan melepaskan cabang-cabang untuk menurun pada permukaan sternocostal jantung.

HistologiArteri terdiri dari serangkaian pembuluh eferen yang makin mengecil sewaktu bercabang dan berfungsi untuk mengangkut darah dengan nutrien dan oksigen ke jaringan.

Tiga lapisan pembuluh darah :

Tunika intima : terdiri atas satu lapis sel endotel yang ditopang oleh lapisan subendotel jaringan ikat longgar yang kadang mengandung sel otot polos. Pada arteri dipisahkan oleh lamina elastika interna (komponen terluar dari intima yang terdiri atas elastin, memiliki celah-celah (fenestra) yang memungkinkan terjadinya difusi zat untuk memberikan nutrisi ke sel-sel bagian dalam dinding pembuluh). Tampak berombak-ombak pada sedian jaringan karena tekanan darah dan kontraksi pembuluh tidak terjadi saat kematian. Tunika media : terdiri atas lapisan konsentris sel-sel otot polos yang tersusun secara berpilin. Diantara sel-sel otot polos terdapat serat dan lamela elastin, serat retikulin (kolagen tipe III), proteoglikan dan glikoprotein. Sel otot polos merupakan sumber sel amtriks ekstrasel. Pada arteri memiliki lamina elastika eksterna yang lebih tipis, yang memisahkannya dari tunika adventisia.

Tunika adventisia : terutama terdiri atas serat kolagen (tipe I) dan elastin. Lapisan adventisia berangsur menyatu dengan jaringan ikat organ tempat pembuluh darah berada.

Arteriol

Berdiameter kurang dari 0,5 mm dan lumennya sempit, lapisan subendotel tersebut sangat tipis. Pada arteriol yang sangat kecil tidat terdapat lamina elastika interna dan tunika media umumnya terdiri atas satu atau dua lapis sel otot polos yang melingkar. Diatas arteriol, arteri kecil dengan tunika media yang lebih berkembang dan lumennya lebih besar. Arteriol dan arteri kecil tunika adventisianya sangat tipis.Arteri sedang (muskular)

Dapat mengendalikan banyaknya darah yang menuju organ dengan mengontraksi atau merelaksasi sel-sel otot polos tunika media. Tunika intima memiliki lapisan subendotel yang agak lebih tebal. Lamina elastika interna (komponen terluar intima) tampak jelas. Tunika media dapat terdiri atas lapisan-lapisan sel otot polos sampai 40 lapisan, sel-sel ini berbaur dengan lamela-lamela elastis (tergantung ukuran pembuluh darah) maupun serat-serat retikulin dan proteoglikan yang dihasilkan serabut otot polos dalam jumlah yang bervariasi. Lamina elastika eksterna (komponen terakhir tunika media) hanya terdapat pada arteri muskular yang lebih besar. Adventisia terdiri atas jaringan ikat, kapiler, limfe, vasavasorum dan saraf juga terdapat didalam adventisia dan struktur ini dapat masuk sampai tunika media bagian luar.

Arteri besar (elastis)

Membantu menstabilkan aliran darah. Mencakup aorta beserta cabang-cabang besarnya. Warnanya kekuningan karena banyaknya elastin dibagian medianya. Intima lebih tebal daripada di arteri sedang. Lamina elastika interna ada tapi tidak jelas karena serupa dengan lamina-lamina elastis di lapisan media. Tunika media terdiri atas serat-serat elastin dan sederetan lamina elastis yang berlubang-lubang dan tersusun melingkar yang jumlahnya bertambah dengan meningkatnya usia (neonatus : 40, orang dewasa : 70), diantaranya terdapat sel-sel otot polos, serat retikulin, proteoglikan dan glikoprotein. Tunika adventisianya kurang berkembang. Lamina elastis membantu fungsi penting agar influks darah lebih merata. Selama ventrikel berkontraksi (sistol), lamina elastis teregang dan perubahan tekanan berkurang. Selama ventrikel berelaksasi (diastol), tekanan ventrikel turun ke nilai rendah tapi daya elastis arteri besar mebantu mempertahankan tekanan arteriol akibatnya tekanan arteriol dan kecepatan aliran darah menurun dan makin tidak bervariasi saat darah menjauhi jantung.

Sirkulasi koroner

Efisiensi jantung sebagai pompa bergantung pada nutrisi dan oksigennasi otot jantung melalui sirkulasi koroner. Srkulasi koroner meliputi seluruh permukaan epikardium jantung,membawa oksigen dan nutrisi ke mikardium melaui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil.

Distribusi arteri koronaria

Arteri koronaria adalah percabangan pertama sirkulasi sistemik. Muara arteri koronaria terdapat dibalik daun katup aorta kanan dan kiri di dalam sinus valsava. Sirkulasi koroner terdiri dari arteri koronaria kanan dan kiri. Arteri koronaria kiri mempunyai dua cabang besar yaitu arterri deseendenss anterior kiri dan arteri sirkumfleksa kiri.

Arteri desendens annterior kiri mendarahi diinding anterior ventrikel kiri, sedangkan arteri sirkumfleksa kiri mendarahi lateral ventrikel kiri. Arteria koronaaria kanan mendarahi ventrikel dan atrium kanan. Pada 85% populasi, arteria koronaria kanan mempercabangkan cabang arteria desendens posterior dan ventrikular kanan posterior. Pembuluh darah ini mendarahi dinding posterior dan inferior ventrikel kiri secara berurutan. Sistem ini disebut sistem dominan kanan. Dari 15% populasi sisa, separuhnya memiliki sistem dominan kiri atau dominan campuran. Pada orang yang memiliki sistem dominan kiri, arteria sirkumfleksa kiri mmpercabangkan arteria desendens posterior dan ventrikular kiri posterior. Pada sistem dominan campuran, arteri koronaria kanan mempercabangkan arteria desendens posterior, dan arteria sikumfleksa kiri mempercabangkan ventrikular kiri posterior.

Setiap pembuluh darah koroner besar memiliki cabang epikardium dan intramiokardium yang khas. Arteria desendens anterior kiri mempercabangkan cabang-cabang septal yang mendarahi dua per tiga anterior septum dan cabang diagonal yang berjalan di atas permukaan anterolateral ventrikel kiri. Cabang marginal arteria sirkumfleksa kiri mendarahi permukaan lateral ventrikel kiri.

Daerah sistem hantaran juga disuplai oleh arteria koronaria yang berbeda. Pada sekitar 60% populasi, nodus SA disuplai oleh arteria koronaria kanan. Pada sekitar 40% populasi, arteria sirkumfleksa kiri mendarahi nodus SA. Nodus AV disuplai oleh arteria koronaria kanan pada 90% populasi dan oleh arteria sirkumfleksa kiri pada sekitar 10% populasi. Berkas cabang kanan dan bagian posterior berkas cabang kiri disuplai oleh dua arteri-arteria desendens anterior kiri dan arteria koronaria kanan. Bagian anterior berkas cabang kiri menerima nutrisi dari cabang septum arteria desendens anterior kiri.Sirkulasi kolateral

Terdapat anastomosis antara cabang arteria sangat kecil dalam sirkulasi koronaria. Walaupun saluran antar koroner tidak berfungsi dalam sirkulasi normal, tetapi menjadi sangat penting sebagai rute alternatif atau sirkulasi kolateral untuk mendukunng mioksrdium melalui aliran darah. Setelah terjadi oklusi mendadak, kolateral ini akan berfungsi dalam beberapa hari atau lebih dari itu. Pada penyempitan pembuluh darah secara bertahap (seperti pada aterosklerosis), akan terbentuk pembuluh darah fungsional besar secara terus menerus diantra pembuluh darah yang mengalami peyumbatan dan tidak. Pembuluh darah kolateral ini sering berperan penting dalam mempertahankan fungsi miokardium saat terdapat oklusi pembuluh darah.