AMINULLAH ZAKIR-FITK.pdf
Transcript of AMINULLAH ZAKIR-FITK.pdf
KONTRIBUSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN DINIYAH
TERHADAP PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA P ADA SDN 03 PAGI KEMANGGISAN
JAKARTA BARAT
Oleh
Aminnllab Zakir NIM: 805011001484
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1428 HI 2007 M
PERSETUJUAN PEMBIMBING
KONTRIBUSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN DINIY AH TERHADAP
PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISW AP ADA SDN 03 PAGI KEMANGGISAN JAKARTA BARAT
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilnm Tabiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Jenjang Pendidikan Strata Satu ( S-1)
Oleh
Aminullah Zakir NIM: 805011001484
DI Bawah Bimbingan
Dra. Hj. Eri Rossatria, M.Ag NIP. 150 077 519
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMUTARBIYAHDAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
PENGESAHAN P ANITIA UJIAN
Skripsi berjudul: "Kontribusi Pembelajaran Pendidikim Diniyah terhadap
Prestasi Pendidikan Agama Islam Siswa pada SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta
Barat'' diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosyah pada,
4 Oktober 2007 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak
memperoleh gelar Sarjana SI (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama.
Jakarta, 4 Oktober 2007
Sidang Munaqosyah
Ketua Program PTTM I Sekretaris Sidang
Dra. Hj. Eri Rossatria. M.Ag NIP. 150 077 519
Penguji I
Prof. Dr. H. Abd. Rahman Ghazali. MA. NIP. 150 063 509
Penguji II
Drs. Khalimi, M.Ag. NIP. 150 267 202
Mengetahui:
Tanggal T~n 4- /0·2t:o7 ........... • • • o • 0 0 o 0 0 0 0 0 0 OH
.P:U-.tbrJL ii~~ ·-:·'lit······ .. T. ··················
~· -?-..~.":..'!.-:..~7· ............... -
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta I Ketua Sidang
ABSTRAK
AMINULLAH ZAKill.. KONTRIBUSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
DINIYAH TERHADAP PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA
(Studi Deskriptif Kuantitatif pada SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Baral).
Skripsi, Jakarta Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas llmu Tarbiyah dan
Keguruan UJN Syarif Hidayatullah Jakarta, September 2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetabui kontribusi pembelajaran Pendidikan
Diniyab terhadap prestasi PAI siswa pada SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta
Baral. Penelitian ini dilakukan di SDN 03 Pagi Kemanggisan yang berlokasi di jl.
Anggrek Garuda, Blok E, Keluraban Kemanggisan, Kecamatan Palmerab, Jakarta
Baral. Adapun waktu penelitiannya dilaksanakan dari bulan Agustus 2007 sampai
bulan September 2007. Metode penelitian yang digunakan adalab metode
deskriptif kuantitatif.
Sumber data yang digunakan terdiri dari dua macam yaitu informan dan key
informan. Informan yang ada dalam penelitian ini berjumlab 36 siswa, yakni
siswa kelas IV, V, dan VI yang mengikuti pembelajaran Pendidikan Diniyab.
sedangkan key informannya adalab kepala sekolab dan guru PAI.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, angket dan
tes. Dari basil angket dan tes dianalisis dengan memakai rumus statistik yaitu
dengan rumus korelasi product moment.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa:
I. Pembelajaran Pendidikan Diniyab mempunyai kontribusi yang cuknp
yaitu 0,50 terhadap prestasi PAI Siswa pada SDN 03 Pagi Kemanggisan
Jakarta Baral.
2. Prestasi belajar agama siswa yang mengikuti Pendidikan Diniyab memiliki
tingkat nilai prestasi yang tinggi dan aktifitas dalam perlombaan cukup
menonjol.
3. Kurikulum dan metode yang digunakan pada Pendidikan Diniyab adalab
sejalan dengan kurikulum yang digunakan pada mata pelajaran PAI di
SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Baral.
MOTTO
" Ilmu adalah cahaya yang menerangi kegelapan orang bodoh, dan
menyelamatkannya dari buta huruf, sedangkan orang bodoh sepanjang masa
berjalan dalam kegelapan. Orang yang berilmu kemuliaannya akan abadi dan
orang yang bodoh begitu mati, ia tertimbun debu".
(Syair Syaikh Imam Burhanuddin)
Kupersembahkan dengan penuh cinta dan
kasih sayang buat kedua orang tua, istri dan
anak-anak tercinta. Semoga mendapatkan
rahmat, taufik dan hidayah dari Allah yang
Maha Rahman.
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang patut penulis ucapkan dan tiada perbuatan yang pantas penulis
lakukan selain puji syukur serta sembah sujud penulis persembahkan ke hadirat
Mu Ya Allah Ilahi Rabbi. Shalawat dan salam tak lupa penulis limpahkan kepada
kekasih-Mu nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan shahabatnya.
Ya Allah, berkat sifat Rahman dan Rahim-Mu, Taufiq Hidayah dan Inayah-Mu
serta nikmat sehat wal' afiat yang Engkau curahkan kepada penulis, penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang merupakan pra syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Uneversitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulisan Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan partisipasi dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar
besamya.
Juga tidak lupa penulis sampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada:
1. Bapak Prof. DR. Dede Rosyada Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan um Syarif Hidayatullah Jakarta selaku Dosen pembimbing
seminar proposal skripsi.
2. Ketua Jurnsan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Kegurnan um SyarifHidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dra. Hj. Eri Rossatria, M.Ag, Dosen Pembimbing skripsi yang telah
banyak berkorban waktu dan tenaga, pikiran dan perasaan untuk
memberikan bimbingan, arahan ataupun petunjuk dalam penyusunan serta
penulisan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen dan Karyawan di lingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Kegurnan Um SyarifHidayatullah Jakarta.
5. !bu Hj. Nahijah dan Ibu Hj. N. Ipah R. S.Ag, M.Pd kepala sekolah dan
guru agama Islam SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Barat yang telah
banyak membantu dan memberikan waktu kepada penulis untuk
vi
memberikan data-data sekolah dengan sangat memuaskan, sehingga
penulis dapat menyusun skripsi ini.
6. Kedua orang tua, anak-anak serta istri yang tercinta yang telah bersusah
payah membantu baik moril maupun materil serta pengertian selama ini.
7. Rekan-rekan mahasiswa yang sangat kompak dan rajin selama mengikuti
perkuliahan dan ukhuwah yang terjalin di kampus semoga tetap terjalin.
8. Para siswa SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Barat yang telah
berpartisipasi dalam memberikan jawaban terhadap angket yang penulis
sebarkan.
9. Pemerintah yang telah memberikan bea siswa melalui Departemen Agama
supaya penulis dapat mengikuti perkuliahan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
Untuk itu semua, penulis tidak dapat membalas jasa dan budi mereka dengan
apa-apa kecuali hanya mengucapkan: Jazaakumullaahu khairul jazaa', amin ya
Rabbal 'Alamiin.
Sebagai khatimul kalam, penulis mengharapkan kritik dan saran atau apapun
namanya guna penyempumaan skripsi ini, sebab penulis sadar dan yakin, skripsi
ini masihjauh dari sempurna. Namun sebagai bacaan mudah-mudahan skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya .
Jakarta, 24 September 2007 12 Ramadhan 1428
Penulis
DAFTARISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN . . . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . .. 1
LEMBAR PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. ii
ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
MOTTO............................................................................... iv
KATAPENGANTAR ....................................... ·........................ v
DAFT AR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. vii
DAFT AR TABEL ... ... . . . . . . . .. .... ... . . .. . . ......... ....... ... . ... ............ ... IX
DAFTARLAMPIRAN.............................................................. xi
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................... .
A. Latar Belakang .. .. . . .. . .. . . .. .. .. .. . .. . . . .. .. . .. . . . . . . . .. . . . . .. . . . .. . .. . 1
B. Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah dan Perumusan
Masalah ................................................................ .. 5
C. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
BAB II. KAJJAN TEORI . . .. . .. . . .. .. .. . . . .. .. .. .. .. . .. . . .. . . . .. .. . . . . .. .. . . .. . .. .. 8
A. Pendidikan Diniyah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. .. 8
1. Pengertian Pendidikan .. . . . . . . .. . . . . . . . .. . .. .. . .. .. . . .. . . .. .. .. 8
2. Pengertian Pendidikan Diniyah .. .. . . . .. .. . .. .. . . . .. .. .. .. .. . 10
3. Jenis Pendidikan Diniyah..................... ................ 12
4. Jenjang Pendidikan Diniyah................................. 13
5. Kedudukan Pendidikan Diniyah............................. 14
6. Tujuan Pendidikan Diniyah............ ............ ........... 14
7. Fungsi Pendidikan Diniyah................................. ... 15
8. Visi dan Misi Pendidikan Diniyah........................... 15
9. Kompetensi Um um Pendidikan Diniyah................... 16
10. Pembelajaran pada Pendidikan Diniyah..................... 16
B. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam........................... 28
1. Prestasi Belajar. .. ... . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. ... .. . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . .. 28
viii
b. Cara Meningkatkan Prestasi Belajar P Al..................... 28
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar P Al.,. 31
2. Pendidikan Agama Islam............................................ 33
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam.......................... 33
b. Fungsi Pendidikan Agama Islam.............................. 35
c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam................... 36
d. Tujuan Pendidikan Agama Islam.............................. 37
3. Pendidikan Agama Islam pada SDN.. .... ... . . . ... ... ... .. . ... ... 42
a. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 42
b. Ruang Lingkup.................................................... 43
C. Kerangka Berfikir . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 43
D. Pengajuan Hipotesis . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 44
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 45
A. Tempat dan Waktu Penelitian . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 45
B. Populasi dan Sampel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 45
C. Tenik Pengumpulan Data . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . 46
D. Teknik Pengolahan Data................................................. 49
E. Teknik Analisis Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 50
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 52
B. Analisa dan Interpretasi Data............................................. 58
c u .. ff . . JI 1potes1s .............................................................. .
BAB V. PENUTUP .................................................................. .
A. Kesimpuian .............................................................. .
B. Saran ...................................................................... .
DAFTARPUSTAKA ................................................................ .
LAMPIRAN ........................................................................... .
RIWAYATHIDUP
78
79
79
79
81
84
Tabel
Tabel 1.
Table 2.
Tabel 3.
Tabel 4.
Tabel 5.
Tabel 6.
DAFTAR TABEL
Hal am an
Populasi dan Sampel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 46
Kisi-Kisi Angket ... ......... .. ....... ..................... ...... ........ 47
Interpretasi Nilai "r" .................................................. . 51
Keadaan Guru SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Barat ...... . 52
Keadaan Siswa SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Barat 53
Sarana dan Prasarana SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta
Barat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . 54
Tabel 7. Minat Siswa Mengikuti Pendidikan Diniyah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 58
Tabel 8. Frekuensi Membaca al-Qur'an .................. ...... ............... 59
Table 9. Jumalah Hafalan Surat-Surat Pendek al-Qur'an ...... .. . ... .. . ..... 60
Tabel 10. Pengetahuan tentang Bacaan Ruku' ............... ......... .......... 61
Tabel 11. Pengetahuan tentang Defenisi Shalat ....... ... ....... ....... .. . .. ... 61
Tabel 12. Pengetahuan tentang lstilah-Istilah dalam Mata Pelajaran Akidah-
Akhlak .................................................................... 62
Tabel 13. Pengetahuan tentang Kalimat Thayyibah . . . . . . ... ... . . . . .. . . . . . . . . . 62
Tabel 14. Pengetahuan tantang Hukum Bacaan Iqlab ......................... 63
Tabel 15. Pengetahuan tantang Hukum Bacaan lkhfa ...... ............ ... .... 64
Table 16. Pengetahuan tantang Sisilah Keturunan nabi Muhammad SAW... 64
Tabel 17. Pengetahuan tantang Mesjid yang Pertama Kali dibangun nabi
Muhammad SAW . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . .. 65
Tabel 18. Pengetahuan tantang Kitab Suci yang diturunkan kepada nabi
Muhammad SAW . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 66
Tabel 19. Pengetahuan tantang Defenisi Shalat ............ ......... ... ... ...... 66
Tabel 20. Frekuensi Melaksanakan Shalat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .... 67
Tabel 21. Pengetahuan tentang Doa Iftitah ... ......... ... ...... ... . . ... ........ 68
Table 22. Frekuensi dalam Lomba Keterampilan Agama (LOKETA)...... ... 68
Tabel 23. Frekuensi Juara dalam Mengikuti Perlombaan Bidang PAI
IT r\VD'T' A\
x
Tabel 24. Frekuensi Meraih Prestasi Rangking Sepuluh Besar Selama
Belajar di Pendidikan Dniyah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 70
Tabel 25. Nilai PAI di Raport pada Dua Semester Terakhir ................ 71
Tabel 26. Nilai Rata-Rata Ulangan dalam Dua Semester Terakhir .. . ....... 71
Tabel 27. Perhitungan untuk Mencari Data Variabel X dari Hasil
Penyebaran Angket . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 73
Tabel 28. Perhitungan untuk Mencari Data Variabel Y dari Hasil
Penyebaran Angket ..................................................... 74
Tabel 29. Perhitungan unutk Memperoleh Angka Indeks Korelasi antara
V ariabel X (Kontribusi Pembelajaran Pendidikan Diniyah) dan
Variabel Y (Prestasi Pendidikan Agama Islam Siswa) ...... ... .... 75
A. Latar Belakang Masalah
BABI
PENDAHULUAN
Dalam buku Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Madrasah Diniyah
yang dikeluarkan oleh Dirjen Bimbaga Islam Departemen Agama ditegaskan
bahwa Pendidikan Diniyah adalah lembaga pendidikan agama yang
memberikan pendidikan dan pengajaran secara klasikal dalam pengetahuan
agama Islam, yang salah satu tujuannya adalah untuk memberikan tambahan
dan pendalaman pengetahuan agama Islam kepada siswa yang merasa kurang
menerima pelajaran agama di sekolah umum.1
Dan dalam bah II pasal 3 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
menjelaskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional adalah untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggungjawab.2
Dengan kata lain, arah dan tujuan pembelajaran agama di Pendidikan
Diniyah adalah sejalan dengan tujuan pendidikan nasional dan Pendidikan
Agama Islam di sekolah umum yaitu untuk mengantar dan membina siswa
menjadi warga negara Indonesia yang baik dan sekaligus menjadi umat Islam
yang taat beragama. Idealisasi pembelajaran agama di Pendidikan Diniyah
adalah sosialisasi nilai-nilai agama. Artinya; pendidikan agama berusaha
membimbing siswa agar secara sadar menerima dan secara konsisten
menerapkan nilai-nilai agama sebagai pedoman hidupnya. Pemahaman,
1 Tim Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam/Direktorat Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren, Pedoman Penyelenggaraan Dan Pembinaan Madrasah, (Jakarta: Dirjen Bimbaga Islam, 2003), h. 8
2 TTIT nT -,.y_ "" ,..,.,,-,. ~~~~ ~· •
2
penerimaan, dan pengamalan sistem nilai agama secara konsisten itulah yang
dalam terminologi Islam disebut taat beragama.
Keberhasilan pendidikan agama antara lain diukur dengan indikator
kemampuan fungsional siswa tentang agama Islam dan pengamalannya. Jadi
pembelajaran agama di Pendidikan Diniyah bukan hanya mengembangkan
pengetahuan agama siswa, melainkan juga hendak membina ketaatan
beragama siswa.
Sebagaimana diketahui bahwa lembaga Pendidikan Diniyah berdiri dan
tumbuh atas dasar kesadaran masyarakat yang begitu besar terhadap
pentingnya agama, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi masa
kini dan masa mendatang. Beratnya tantangan yang dihadapi tersebut ialah
mendorong munculnya tingkat kebutuhan keberagamaan yang semakin tinggi
dalam kehidupan masyarakat, kemudian orang tua yang menyekolahkan
anaknya di sekolah umum menyadari dan merasakan bahwa pendidikan agama
di sekolah umum belum cukup dalam menyiapkan keberagamaan anak sampai
ketingkat yang memadai, sebagai modal dalam mengarungi kehidupannya
kelak.
Berbagai upaya dilakukan untuk menambah pendidikan agama yang telah
diperoleh di sekolah, salah satunya adalah memasukkan anaknya ke
Pendidikan Diniyah. Keluhan dan kritikan yang sering dilontarkan pihak
orang tua siswa terhadap pendidikan agama di sekolah umum, bahwa anak
anak mereka ban yak yang tidak mampu membaca al-Qur' an dan shalat. Secara
umum hasil pendidikan agama di sekolah umum dinilai oleh masyarakat
belum berhasil meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa bagi peserta didik.
Dengan pendidikan agama di sekolah umum yang hanya 3 (tiga) jam
pelajaran seminggu, guru agama mengalami kesulitan untuk memenuhi
harapan masyarakat khususnya untuk mengantarkan peserta didik agar bisa
dan mampu membaca al-Qur'an dengan lancar dan benar serta mampu
melaksanakan shalat. Keprihatinan pihak orang tua dan tokoh-tokoh Islam .L - --'- - _1 - 1 '. 1 1
3
Qur'an makin bertambah, karena dewasa ini kegiatan pengajian al-Qur'an
secara gadisional dengan sistem Baghdadiyah di. rumah-rumah berangsur
hilang dan tergeser oleh budaya baru yaitu menonton acara TV. Untuk
mengatasi hal tersebut tidak ada jalan lain yang lebih bisa diandalkan kecuali
dengan mnggiatkan penyelenggaraan Pendidikan Diniyah.
Bagi masyarakat Indonesia Pendidikan Diniyah ini sudah dianggap sebagai
subkultur umat Islam. Sebagai subkultur oleh sebagian umat Islam,
Pendidikan Diniyah telah dianggap sebagai identitas umat Islam. Oleh karena
itu keberadaan Pendidikan Diniyah harus dipertahankan dalam masyarakat
Indonesia.
Kebutuhan tambahan pendidikan agama oleh masyarakat melalui
Pendidikan Diniyah telah mendorong peningkatan jumlah Pendidikan
Diniyah, ha! ini menunjukkan bahwa Pendidikan Diniyah semakin diminati
dan dipilih oleh masyarakat, baik untuk menambah pendidikan agama di
sekolah umum maupun untuk memperdalam dan memperluas pemahaman,
penghayatan, serta pengamalan agama Islam.
Menurut pengamatan penulis sebagai salah satu pengelola Pendidikan
Diniyah, siswa yang mengikuti pendidikan ini berbeda dengan siswa yang
tidak mengikuti program pembelajaran Pendidikan Diniyah, prestasi PAI
mereka jauh lebih baik. Memang secara teori seharusnya pembelajaran
Pendidikan Diniyah ini bisa meningkatkan prestasi PAI siswa di sekolah
umum, tapi kenyataanya banyak juga siswa yang tidak mengikuti
pembelajaran di Pendidikan Diniyah prestasi Pendidikan Agama Islamnya
bagus.
Berdasarkan konsep tersebut, timbullah pertanyaan; apakah pembelajaran
Pendidikan Diniyah mempunyai kontribusi positif terhadap prestasi
Pendidikan Agama Islam siswa di sekolah umum? Artinya; benarkah
pembelajaran agama yang diajarkan di Pendidikan Diniyah secara positif
menigkatkan prestasi Pendidikan Agama Islam siswa? Apakah siswa yang
mengikuti pembelajaran di Pendidikan Diniyah sekaligus memiliki tingkat
4
menarik dan penting untulc diteliti. Penelitian tentang kontribusi antara
pembelajar!!Il ag~a di Pendidikan ])iniyah dengan prestasi Pendidikan
Agama Islam siswa di sekolah umum akan membuktikan secara empirik
hubungan tersebut.
Dan juga berdasarkan konsep dan tata pikir seperti yang diuraikan di atas
juga dapat ditegaskan bahwa asumsi penulis tentang pengetahuan agama
dengan prestasi beragama perlu diteliti kebenarannya, benarkah pengetahuan
tentang agama di Pendidikan Diniyah akan memberikan kontribusi dalam
meningkatkan prestasi Pendidikan Agama Islam di sekolah umum?
Melihat persoalan di atas, penulis mencoba menelusurinya pada salah satu
SDN di Jakarta, kbususnya SDN 03 Pagi Kemanggisan yang kemudian akan
penulis tuangkan dalam sebuah karya tulis yang penulis beri judul
"KONTRIBUSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN DINIYAH TERHADAP
PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA PADA SDN 03 PAGI
KEMANGGISAN JAKARTA BARAT ".
Adapun alasan penulis memilih judul ini adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan Diniyah sangat penting bagi ummat Islam sebagai salah satu
lembaga pendidikan yang bergerak dalam pendalaman ajaran agama Islam
untulc ber-tafaqquh fl al-din sehingga dapat diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Penulis ingin mengetahui kontribusi pembelajaran Pendidikan Diniyah ini
terhadap prestasi Pendidikan Agama Islam siswa di sekolah umum
kbususnya pada SDN 03 Pagi Kemanggisan.
3. Karena latar belakang penulis adalah sebagai guru agama Islam dan
mengelola Pendidikan Diniyah yang seharusnya ikut memperhatikan
masalah-masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan Islam.
4. Penulis mengambil SDN 03 Kemanggisan sebagai sampel penelitian
karena SDN 03 tersebut adalah salah satu pendidikan umum yang sebagian
besar siswanya mengikuti pembelajaran Pendidikan Diniyah pada sore
hari, dimana pada SDN tersebut hanya mengajarkan agama Islam tigajam
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. ldentifilrnsi Masalah.
5
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah tersebut dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
a. Eksistensi Pendidikan Agama Islam pada SDN 03 Pagi
Kemanggisan Jakarta Barat.
b. Minat para siswa untuk mengikuti pembelajaran Pendidikan
Diniyah
c. Pendidikan Agama Islam di Pendidikan Diniyah.
d. Kurikulum Pendidikan Diniyah.
e. Metode pembelajaran Pendidikan Diniyah.
f. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada SDN 03 Pagi
Kemanggisan Jakarta Barat.
g. Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada SDN 03 Pagi
Kemanggisan Jakarta Barat.
h. Kontribusi pembelajaran Pendidikan Diniyah terhadap prestasi
Pendidikan Agama Islam pada SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta
Barat.
2. Pembatasan Masalah
Tidak semua masalah tersebut dapat dibahas, namun di sini penulis
hanya mengambil beberapa dari masalah tersebut untuk diangkat sebagai
bahan karya tulis agar lebih khusus dan terarah, sehingga mempermudah
penulis dalam menjelaskan permasalahan yang akan dibahas, maka penulis
akan membatasi pada:
a. Kontribusi pembelajaran Pendidikan Diniyah terhadap prestasi
Pendidikan Agama Islam pada SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta
Baral.
b. Pendidikan Agama Islam di Pendidikan Diniyah.
c. Metode pembelajaran di Pendidikan Diniyah.
6
d. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada SDN 03 Pagi
Kemanggisan Jakarja Barat.
Pendidikan Diniyah yang dimaksud di sini adalah Madrasah
Diniyah Suplement atau yang disebut sekarang Pendidikan Diniyah
Suplement.
3. Rumusan Masalah
Dengan melihat pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah
yang akan dibahas dalam karya tulis ini adalah: Apakah pembelajaran
Pendidikan Diniyah berkontribusi positif terhadap prestasi Pendidikan
Agama Islam siswa?
C. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
a. Untulc mengetahui kontribusi pembelajaran Pendidikan Diniyah
terhadap prestasi Pendidikan Agama Islam pada SDN 03 Pagi
Kemanggisan Jakarta Barat.
b. Mengetahui tingkat prestasi Pendidikan Agama Islam siswa pada SDN
03 Pagi Kemanggisan Jakarta Baral.
2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah:
a. Penelitian ini diharapkan akan dapat menghasilkan bulcti empirik
terhadap kontribusi pembelajaran Pendidikan Diniyah terhadap
prestasi Pendidikan Agama Islam siswa.
b. Hasil penelitian ini akan berguna untuk kepala sekolah, guru, dan
orang tua sebagai salah satu cara dalam meningkatkan prestasi
Pendidikan Agama Islam siswa, sehingga dengan adanya penelitian ini
cliharapkan dapat mengubah pandangan orang tua tentang Pendidikan
7
Diniyah yang selama ini kurang mendapat perhatiannya agar anak
anak dapat berprestasi dan ber-akhlakul karimah.
c. Hasil penelitian ini diharapkan akan menambah khazanah keilmuan
dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
d. Hasil penelitian ini diharapkan bisa sebagai bahan acuan pada
penelitian selanjutnya.
A. Pendidikan Diniyah
1. Pengertian Pendidikan
BAB II
KAJIAN TEORI
Dari segi etimologi (bahasa) pendidikan dapat diartikan perbuatan (hal,
cara, dan sebagainya) mendidik; dan berarti pula pengetahuan tentang
mendidik, atau pemeliharaan (latihan-latihan dan sebagainya) badan, batin,
dan sebagainya. 1
Kemudian makna pendidikan ini dalam bahasa Indonesia dapat
dipadankan dengan istilah paedagogie dalam bahasa latin, yang berasal
dari kata pals yang artinya anak, dan again yang artinya membimbing.
Jadi makna pendidikan adalah bimbingan yang diberikan kepada anak.
Dalam bahasa Arab, para pakar pendidikan seperti Ahmad Fuad al
Ahwani, Ali Khalil Abu al-'Ainain, Muhammad Athiyah al-Abrasyi, dan
Muhanunad Munir Mursyi pada umumnya menggunakan kata tarbiyah
untuk arti pendidikan, yang artinya mendidik atau mengasuh anak. 2
Adapun pengertian pendidikan dari segi terminologi (istilah), para ahli
mengemukakan berbagai pengertian, antara lain Plato mengemukakan
pendidikan adalah "mengaruniakan jiwa-jiwa dan tubuh-tubuh sebanyak
mungkin dengan sejumlah estetika (keindahan) dan kesempurnaan".3
John Dewey berpendapat bahwa pendidikan adalah " proses yang tanpa
akhir yang merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang
fundamental, baik menyangkut daya pikir maupun daya emosional yang
diarahkan kepada tabiat manusia dan kepada sesamanya".4
1 W. JS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), Cet. 2, h. 250.
2 Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo, 2004), Cet. 9, h. 334. 3 Suparlan, Mencerdaskan kehidupan bangsa, (Yogyakarta: Hikayat, 22004), Cet. l, h. 84 .!~ 6 • • ,,. • - --
9
Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, mengatakan bahwa
pendidikan berarti "daya upaya untuk memajukan pertumbuhan bu?i
pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran dan tubuh anak yang antara satu
dan lainnya sating berhubungan agar dapat memajukan kesempurnaan
hidup, yakni kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik
selaras dengan dunianya".5
Dr. Omar Mohammad al-Toumy al-Syaebani, mengartikan pendidikan
"sebagai usaha mengubah tingkah laku individual dalam kehidupan
pribadi, dalam kehidupan sosial dan dalam kehidupan di lingkungan alam
sekitar melalui suatu proses".6
Zuhairini dkk-menjclaskan bahwa pendidikan adalah "proses timbal
balik dari tiap pribadi mamisia dalam penyesuaian -Oirinya dengan alam,
dengan teman, dan merupakan perkembangan yang terorganisisr dari
semua potensi manusia, baik itu moral, jasamani, intelektual oleh dan
untuk kepribadian individualnya, dan kegunaan masyarakatnya yang
diharapkan demi menghimpun semua aktifitas tersebut bagi tujuan
hidupnya (tujuan akhir)".7
Tim dosen IKIP Malang menyimpulkan pendidikan adalah "aktivitas
usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina
potensi-potensi pribadinya, rohani (rasa, karsa, cipta dan budi nurani)
denganjasmani (panca indera serta keterampilan-keterampilan)". 8
Dari beberapa defenisi di atas, maka pendidikan dapat diartikan sebagai
usaha atau proses yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
secara sengaja dan sadar untuk dapat mempengarubi serta mengubah
prilaku peserta didik agar menjadi manusia dewasa, mandiri, memiliki
sumber daya manusia yang tinggi supaya dapat menunjukkan
eksistensinya secara fungsional dan optimal di teilgah-tengah kehidupan
masyarakat.
5 Nata, Metodologi ... , h. 33 8. 6 Arifin dan Rosyad, Dasar-dasar .. ., h. 41. 7 7nh,:uirin-i nf ,-,/ r;';f<>,../',,..; p,,,..,.,.J;,.J;J,~,~ 1~1~··~ ff-1,n_.__. n .. _; AL---- ,_ .._ '> •-
10
2. Pengertian Pendidikan Diniyah
Di dalam Kamus Besar Bahasa In.donesia (2003) kata "diniyah"
diartikan dengan "berhubungan dengan agama: bersifat keagamaan'',
khususnya agama Islam.
Jika pendidikan diartikan sebagai usaha atau proses yang ditujukan
untuk membina kualitas sumber daya manusia seutuhnya agar ia dapat
melakukan perannya dalam kehidupan secara fungsional dan optimal, dan
usaha yang dapat mengubah perilaku anak didik agar menjadi manusia
dewasa yang mampu hidup mandiri dan mampu hidup sebagai anggota
masyarakatnya serta mampu hidup bahagia dalam lingkungan alam sekitar,
dan diniyah diartikan dengan hal-hal yang berhubungan dengan agama
atau yang bersifat keagamaan, maka Pendidikan Diniyah dapat diartikan
usaha atau proses yang ditujukan untuk membina kualitas sumber daya
manusia seutuhnya melalui agama, yang dalam ha! ini agama Islam, atau
yang disebut dengan pendidikan keagamaan Islam.
Dalam buku Pedoman Administrasi Madrasah Diniyah, Pendidikan
Diniyah adalah "pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk
dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan
khusus tentang ajaran agama Islam baik secara formal, non formal maupun
informal".9
Pendidikan keagamaan Islam ini telah disebut dan diatur juga dalam
UU RI No. 20 TH. 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
terdapat dalam pasal 30 ayat 4 yang berbunyi: " Pendidikan keagamaan
berbentuk Pendidikan Diniyah, Pesantren, Pasraman, Pabhaja Samanera,
dan bentuk lain yang sejenis". ID Dan dalam Rancangan Peraturan
Pemerintah (RPP) tentang pendidikan agama dan pendidikan keagamaan
pada bab III pasal 14 ayat 1 dan 2 yang berbunyi:
9 Tim Dirjen Bimbaga lslam/Direktorat Pendidikan dan Pondok Pesantren, Pedoman Administrasi Madrasah Diniyah, (Jakarta: Dirjen Bimbaga lslam/Direktorat Pendidikan T/"-------- ..J __ n ____ ,_, r.. ,.....-..-.~, • ••
11
(1) Pendidikan keagamaan Islam berbentuk Pendidikan Diniyah dan
Pesiµitren.
(2) Pendidikan Diniyah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diselenggarakan pada jalur formal, non formal, dan informal. 11
Adapun pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan
berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi. Pendidikan non-formal adalah jalur pendidikan di luar
pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan
berjenjang sedangkan pendidikan informal adalah jalur pendidikan
keluarga dan lingkungan. 12
Pendidikan Diniyah pada jalur formal menyelenggarakan ilmu-ilmu
agama Islam pada jenjang pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang
sederajat dengan MI/SD, MTS/SMP, MA/SMA dan Perguruan
Tinggi/Perguruan Tinggi Agama Islam. Kemudian Pendidikan Diniyah
pada jalur non formal ini diselenggarakan dalam bentuk pengajian kitab,
Majelis Ta'lim, Pendidikan al-Qur'an, Diniyah Takmiliyah atau bentuk
lain yang seJems. Dan Pendidikan Diniyah dijalur informal
diselenggarakan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar
secara mandiri.
Seperti yang diamanatkan UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada pasal 30 ayat 4 bahwa Pendidikan Diniyah
diakui sebagai sebuah sistem pendidikan secara nasional yang termasuk
di dalamnya Madrasah Diniyah, Pesantren, Majelis Ta'lim dan Pendidikan
al-Qur'an ..
Madrasah Diniyah adalah sekolah yang berhubungan dengan agama
atau bersifat keagamaan. Madrasah mengandung arti tempat atau wahana
dimana anak didik mengenyam proses pembelajaran. Artinya, di madrasah
inilah anak menjalani proses secara terarah, terpimpin dan terkendali.
11 Tim Departemen Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan, Rancangan ~erat~ran P::me;,i~:ah Tentan~ !e.ndi~ikan Aga'!'(J __ D~n _Pendidikan Keagamaan, (Jakarta:
12
Dengan demikian, secara teknis madrasah menggambarkan proses
pembelajaran secara formal yang tidak berbeda dari sekolah. Hanya saja,
dalam lingkungan kultural, madrasah memiliki konotasi spesifik yaitu
sekolah agama Islam. Di lembaga ini anak memperoleh pembelajaran ha!
ihwal atau seluk beluk agama dan keagamaan.
3. Jenis-Jenis Pendidikan Diniyah
Adapun jenis-jenis Pendidikan Diniyah adalah:
a. Pendidikan Diniyah Komplement
Yaitu model pendidikan keagamaan (diniyah) yang diadopsi
sebagai satu kesatuan sistem pendidikan formal. Model seperti ini
ada yang bersifat formal dan non formal.
b. Pendidikan Diniyah Sampplement
Y aitu Madrasah Diniyah baik formal maupun non formal yang
betul-betul menyelenggarakan Pendidikan Diniyah layaknya
pendidikan sekolah/madrasah formal. Kebanyakan model seperti
ini terdapat di pesantren.
c. Pendidikan Diniyah Supplement
Y aitu Diniyah Sore dan Diniyah Pesantren yang hanya
dilangsungkan dalam waktu tertentu (sore hari atau malam hari).
Madrasah diniyah ini ada yang diselenggarakan secara formal
(memiliki k:urikulum, memakai evaluasi dan memiliki jenjang) dan
non formal. Pendidikan Diniyah ini diselelnggarakan dalam rangka
melengkapi pengetahuan agama siswa yang belajar di sekolah
um um.
Pendidikan Diniyah ini merupakan salah satu lembaga
pendidikan keagamaan pada jalur luar sekolah yang diharapkan
mampu secara terus-menerus memberikan PAI kepada anak didik
yang tidak terpenuhi pada jalur sekolah dan diberikan melalui
13
sistem klasikal serta menerapkannya pada setiap jenjang
p1<ndidikan. 13
4. Jenjang Pendidikan Diniyah
Pendidikan Diniyah mempunyai jenjang sebagai berikut:
a. Pendidikan Diniyah Ula
Pendidikan Diniyah Ula adalah satuan pendidikan keagamaan
Islam formal maupun non formal pada tingkat dasar dengan masa
belajar 6 (enam) tahun pada Diniyah Komplement pada jalur
formal dan 4 (empat) tahun pada Diniyah Supplement pada jalur
non formal. Dan jika Pendidikan Diniyah Ula ini ingin sama
dengan SD/MI maka maka harus ditambah mata pelajaran
Matematika, IP A dan Bahasa Indonesia.
b. Pendidikan Diniyah Wustha
Pendidikan Diniyah Wustha adalah satuan pendidikan
keagamaan agama Islam tingkat menengah pertama formal maupun
non formal sebagai pengembangan pengetahuan yang diperoleh
pada Pendidikan Diniyah Ula, masa belajar 3 (tiga) tahun pada
Diniyah Komplement pada jalur formal dan 2 (dua) tahun pada
Diniyah Supplement non formal. Dan jika Pendidikan Diniyah
Wustha ini ingin sama dengan SMP/MTs maka harus ditambah
mata pelajaran Matematika, IP A dan Bahasa Indonesia.
c. Pendidikan Diniyah 'Ulya
Pendidikan Diniyah 'Ulya adalah satuan pendidikan keagamaan
Islam tingkat menengah atas dengan melanjutkan dan
mengembangkan Pendidikan Agama Islam yang diperoleh pada
jenjang Pendidikan Diniyah Wustha, dengan masa belajar 3 (tiga)
tahun pada Diniyah Komplement pada jalur formal dan 2 (dua)
tahun pada Diniyah Supplement pada jalur non formal. Kemudian
14
jika Pendidikan Diniyah 'Ulya ini ingin sama dengan SMU/Aliyah
maka harus ditambah mata pelajaran Matemat~a, IP A dan Bahasa
Indonesia.
d. Perguruan Tinggi (PT) /Perguruan Tinggi Agama Islam (PT AI)
/Ma'had 'Aly. 14
5. Kedudukan Pendidikan Diniyah
Pendidikan Diniyah adalah satuan pendidikan keagamaan Islam formal
maupun non formal dalam lingkungan Departemen Agama, yang berada di
dalam pembinaan dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah
Departemen Agama cq Kepala Bidang Pembinaan Kelembagaan Agama
Islam/Kepala Bidang Pembinaan Masyarakat dan Kelembagaan Agama
Islam.
6. Tujuan Pendidikan Diniyah
Tujuan Pendidikan Diniyah adalah:
a. Untuk meningkatkan pengetahuan warga belajar secara lebih luas
dan mendalam untuk mengembangkan kehidupannya sebagai
pribadi muslim yang beriman, bertaqwa, dan beramal shaleh serta
berakhlak mulia serta menjadi warga negara Indonesia yang
berkepribadian, percaya pada diri sendiri, serta sehat jasmani, dan
rohaninya.
b. Membina warga belajar agar memiliki pengalaman, pengetahuan,
yang berguna bagi pengembangan pribadinya, supaya dapat
memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas hidupnya dalam
msyarakat dan berbakti kepada Allah SWT guna mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat.
c. Mempersiapkan warga belajar untuk dapat mengikuti jeajang
pendidikan pada pendidikan yang lebih tinggi. 15
15
7. Fungsi Pendidikan Diniyah
_Pendidikan Diniyfil! mempunyai fungsi:
a. Menyelenggarakan Pendidikan Agama Islam yang meliputi al
Qur'an-Hadits, Tajwid, Aqidah Akhlak, Fiqh, SKI, Bahasa Arab,
Ilmu Tafsir, Ilmu Hadits, Ushul Fiqh, Perbandingan Agama dan
Praktek Ibadah.
b. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan tambahan Pendidikan
Agama Islam terutama bagi siswa yang belajar pada sekolah
um um.
c. Memberikan bimbingan dan pembinaan dalam pelaksanaan
pengamalan dan pendalaman agama Islam.
d. Membina hubungan kerja sama dengan orang tua warga belajar dan
masyarakat.
e. Melaksanakan tata usaha dan rumah tangga pendidikan serta
membina perpustakaan. 16
8. Visi dan Misi Pendidikan Diniyah
Visi Pendidikan diniyah adalah terwujudnya pendidikan keagamaan
yang berkualitas, berdaya saing, dan kuat kedudukannya dalam sistem
pendidikan nasional sehingga mampu menjadi pusat unggulan Pendidikan
Agama Islam dan pengembangan masyarakat dalam rangka pembentukan
watak dan kepribadian santri sebagai muslim yang taat dan warga negara
yang bertanggung jawab.
Misinya adalah meningkatkan mutu pendidikan melalui
pengembangan sistem pembelajaran serta peningkatan sumber daya
pendidikan secara kuantitatif dan kualitatif.
15 Tim Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam/Direktorat Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren, Pedoman Penyelenggaraan Dan Pembinaan Madrasah Diniyah,
17
pada gilirannya dapat mencapai hasil belajar yang optimal, baik secara
kognitif, afektif c!ati psikomotorik
b. Pola Pembelajaran Pendidikan Diniyah
Gagne mengkatagorikan pola-pola belajar siswa ke dalam delapan
tipe dimana yang satu merupakan pra syarat bagi lainnya yang lebih
tinggi hirarkinya. Masing-masing tipe dapat dibedakan dari yang
lainnya dilihat dari kondisi yang diperlukan buat berlangsungnya
proses belajar bagi yang bersangkutan. Katagori tersebut adalah:
I) Pembelajaran untuk belajar isyarat (signal learning)
Belajar isyarat merujuk pada proses belajar yang dimulai
dengan mengenal adanya isyarat, tanda atau petunjuk yang
mengimplikasikan pada proses perubahan prilaku.
2) Pembelajaran untuk stimulus respon (stimulus respon learning)
Belajar stimulus respon merujuk pada proses perubahan
perilaku yang dihasilkan oleh terciptanya relasi antara stimulus
atau ransangan dan respon atau jawaban atas stimulus.
3) Pembelajaran untuk belajar rangkaian (Chaining)
Belajar rangkaian merujuk pada proses belajar yang tercipta
dari adanya berbagai proses stimulus respon artinya seseorang
yang rnnerima berbagai stimulus dan selanjutnya memberi respon
di dalam suatu konteks, akan dapat melakukuan proses belaj ar
rangkaian.
4) Pembelajaran untuk belajar asosiasi verbal (Verbal Association)
Belajar asosiasi Verbal merujuk kepada proses memahami
perbuatan melalui proses penyerupaan, hal itu dengan sesuatu
benda, situasi yang nyata yang pernah dialami orang lain.
5) Pembelajaran untuk belajar diskriminasi (Discrimination
Learning)
18 ... ,. -
18
Belajar diskriminasi merujuk pada proses belajar memahami
sesuatu hal dengan cara melihat perbedaan karakteristik_ yang
dimiliki oleh objek belajar.
6) Pembelajaran untuk belajar konsep (Concept learning)
Belajar konsep merujuk pada aktivitas individu dalam
memahami sesuatu benda, proses, gejala, aturan, pengalaman
melalui proses mengenal ciri-cirinya.
7) Pembelajaran untuk belajar aturan (Rule learnig)
Belajar aturan merujuk pada proses belajar membangun
prinsip atau aturan yang menggunakan serangkaian fakta, data,
peristiwa, dan pengalaman yang telah diketahui atau dialami
sebelumnya.
8) Pembelajaran untuk untuk memecahkan masalah (Problem
Solving)
Belajar memecahkan masalah merujuk pada proses mental
individu dalam menghadapi suatu masalah untuk selanjutnya
menemukan cara mengatasi masalah itu melalui proses berfikir
yang sistematis dan cermat.18
Adapun pola pembelajaran pada Pendidikau Diniyah pada
prinsipnya sama dengan yang telah dikemukakan oleh Gagne
yang di atas, ini dapat terlihat pada buku kurikulum Pendidikan
Diniyah yaitu dengan mensiasati proses pembelajaran melalui
perancangan/rekayasa terhadap usur-unsur instrumental melalui
upaya pengorganisasian isi materi yang rasional, menyeluruh dan
berkelanjutan. Pengorganisasian ini perlu memperhatikan
keutuhan ruang lingkup, urut-urutan dan keterkaitan isi materi
dengan menggunakan pola hirarkis, prosedural dan tematik
sesuai dengan karakteristik materi serta sesuai dengan prinsip
prinsip dari mudah ke sulit, dari sederhana ke komplek, dari
19
konkret ke abstrak, nilai-nilai, aspek sikap, ekstrakurikuler,
keterpaduan yang meliputi_ket~waduan pembinaan, keterpaduan
isi dan kompetensi maupun keterpaduan lintas kurikulum. 19
c. Instrumen Pembelajaran Pendidikan Diniyah
Dalam pembelajaran ada beberapa instrument yang harus
diperhatikan agar tujuan pembelajaran itu tepat sasaran, yaitu:
1) Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelengggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 20
Menurut al-Thaumi: prinsip-prinsip dasar yang harus
dijadikan pegangan pada waktu menyusun kurikulum Pendidikan
Agama Islam adalah:
a) Pertautan yang sempurna dengan agama Islam.
b) Menyeluruh pada tujuan dan kandungan kurikulum.
c) Keseimbangan yang relative antara tujuan dan kandungan
kurikulum.
d) Berkaitan dengan bakat, minat, kemampuan dan kebutuhan
pelajar.
e) Pemeliharaan perbedaan individual di antara pelajar dalam
bakat, minat, kebutuhan dan masalahnya, dan juga
memelihara perbedaan dan kelainan di antara alam sekitar
dan masyarakat.
f) Prinsip perkembangan dan perubahan Islam yang menjadi
sumber pengambilan falsafah, prinsip, dan dasar kurikulum
19 Tim Kritisi Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi Revisi 2006, Kurikulum Madrasah
Diniyah, (Jakarta: Bidang Pekapontren Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi DK! Jakarta, "II\£\,,.., L r r
20
g) Prinsip peraturan antara mata pelajaran.2I
Adapun kurikulum. pada Pendidikan Diniyah mem~ai
kurikulum Departemen Agama tahun 2004 yang berbasis
kompetensi hasil revisi tahun 2006.
Kurikulum ini disusun dengan memperhatikan tahap
perkembangan siswa, kesesuaiannya dengan lingkungan siswa
dan kebijakan unum pembangunan nasional. Materi pokok
kurikulum unruk Diniyah Awaliyah lebih ditekankan pada
kemampuan dan keterampilan ibadah, baca tulis al-Qur' an,
pengamalan agama dan akhlakul karimah dalam kehidupan
sehai-hari sebagai sorang yang beriman dan bertakwa.
Sedangkan Diniyah Wustha dan 'Ulya lebih ditekankan pada
pengembangan kemampuan siswa unruk mendalami,
mengahayati, dan mengamalkan dasar-dasar agama Islam untuk
kehidupan sehari-hari.22
Kurikulum pada Pendidikan Diniyah Im memperhatikan
prinsip-prinsip antara lain:
a). Keterkaitan, artinya rumpun belajar bukan merupakan
subjek berdiri sendiri atau tersaing satu sama lain. Hasil
belajar dalam kurikulum Im saling berhubungan
sebagaimana kompetensi peserta didik dalam dunia nyata.
b ). Pengembangan keseluruhan, artinya semua pengalaman
belajar dirancang secara keseluruhan mulai dari
pendidikan usia dini sampai jenjang yang paling tinggi.
c). Luwes, artinya kompetensi dalam kurikulum ini disesuaikan
dengan kebutuhan sekolah dan masyarakat yang berbeda.
Kompetensi yang dikembangkan juga responsive terhadap
perubahan sosial dan teknologi serta dapat memenuhi
21 Nur Uhbiyati, !/mu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), jilid I, h. 161-163.
22 Tim Direktorat Pembinaan Perguruan Agama Islam, Garis-garis Besar Program Pengajaran
/f1nnn1 r __ _ J _ n -,-.,. ,., , v, .. , _.
22
a). Pergaulan
Melalui pergaulan yang edukatif, pendidikan agama dan
peserta didik saling berinteraksi dan saling menerima dan
memberi. Pendidikan dalam pergaulan memegang peranan
penting, yakni dapat mengkomunasikan nilai-nuilai luhur
agama. Peserta didik berkesempatan banyak untuk menyatukan
hal-hal yang kurang jelas baginya. Adanya siswa yang kurang
menghayati nilai-nilai agama, guru segera mengambil langkah
langkah yang diperlukan misalnya dengan mengajak siswa
berjalan bersama ketika pulang dari sekolah atau dipanggilnya
ke kantor atau ke rumahnya sehingga siswa berdialog dengan
guru. Pergaulan ini penting dalam proses pendidikan dalam
menanamkan nilai-nilai agama dan harus diciptakan oleh guru.
b ). Memberikan suri tauladan
Konsep suri tauladan dalam pendidikan Ki Hajar Dewantara
mendapat tekanan utamanya yaitu "ing Angrso sung tulodo".
Melalui ing angrso sung tu/ado guru menampilkan sun
tauladannya dalam bentuk tingkah laku, pembicaraan, cara
bergaul, amal ibadah, tegur sapa dan sebagainya.
Keteladanan bertumpu pada unsur-unsur pembentukan diri
dan diintemalisasikan ( diserap) oleh siswa, sebagian besar basil
pembentukan kepribadian adalah keteladanan yang diamati dari
para pendidiknya. Sebagai siswa meyakini semua yang dilihat,
didengar dan cara pendidiknya adalah suatu kebenaran, maka
itu ditirunya. Oleh sebab itulah para pendidik menampilkan
akhlak al-karimah sebagaimana diajarkan oleh nabi
Muhammad SAW.
Dalam ajaran agama Islam keteladanan tidak hanya sekedar
dikagumi tetapi untuk diintemalisasikan, kemudian diterapkan
dalam pribadi masing-masing dalam kehidupan sosial. Siswa
23
dikaguminya, bahkan mungkin bertaklid atau menerima
sebagaimana adanya tigkah laku gU[U-gurunya, karena guru
adalah orang-orang yang dipercayainya yang memberikan
pelajaran dan pendidikan. Taklid gharizi (meniru secara
naluriyah) ini mencapai puncaknya bila penampilan orang yang
hendak dijadikan panutan ini menimbulkan rasa kagumnya
baik dalam berbicara, gerak-geriknya maupun perbuatannya.
Keuntungan taklid gharizi ini dalam pendidikan adalah karena
dalam diri setiap peserta didik terdapat keinginan untuk
meniru.
Pengaruh suri tauladan dalam penanaman nilai-nilai agama
dapat secara langsung dan sengaja, Ibnu Khaldun pemah
mengutip amanah Umar bin Utbah yang disampaikan kepada
guru yang akan mendidik anak-anaknya sebagi berikut:
Sebelum engkau membentuk dan membina anakanakku, hendaklah engkau terlebih dahulu membentuk dan membina diri sendiri, karena anak-anakku tertuju dan tertambat kepadamu. Selirih perbuatanmu itulah baik menurut pandangan mereka, sedangkan apa yang engakau hentikan dan ting~alkan itu pulalah yang salah dan buruk dimata mereka. 4
c). Mengajak dan mengamalkan
Nilai-nilai luhur agama Islam yang diajarkan kepada siswa
bukan untuk dihafal menjadi ilmu pengetahuan atau kognitif,
tetapi adalah untuk dihayati ( afektif) dan diamalkan
(psikomotorik) dalam kehidupan sehari-hari. Maka guru harus
dapat memotivasi agar semua ajaran Islam itu diamalkan dalam
kehidupan pribadi siswa, agar nilai-nilai luhur agama itu
tan1pak dalam prilaku mereka.
25
24
3). Pendidik
Pendjdik adalajl tenaga, lcependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widya-iswara,
tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan. 25
Pendidik menempati peranan kunci dalam mengelola kegiatan
pembelajaran. Peranan kunci ini dapat diemban apabila ia memiliki
kemampuan profesional yang tinggi. Untuk setiap jenjang
pendidikan kemampuan profesional pendidik itu tidak diukur dari
kemampuan intelektualnya saja, melainkan juga dituntut untuk
memiliki keunggulan dalam aspek moral, keimanan, ketakwaaan,
disiplin, tanggung jawab, clan keluasan wawasan kependidikannya
dalam mengelola pembelajaran.
Para pakar pendidikan Islam memberikan persyaratan untuk
menjadi seorang pendidik, antara lain yang dikemukakan oleh KH.
M. Hasyim Asy'ari beliau memberi beberapa catatan bagi seorang
pendidik agar dirinya berusaha sekuat tenaga untuk mendekatkan
diri dan takut kepada Allah SWT, bersikap tenang, wara ',
tawadhu ', khusyu ', mengadukan segala persoalannya kepada Allah
SWT, zuhud, ramah, ceria, suka memberikan ucapan salam, tidak
menggunakan ilmunya untuk meraih kepentingan dunia semata,
dan menjauhi tempat-tempat maksiat serta tempat-tempat yang
mengurangi martabat pendidik. 26
Soejono mensyaratkan seorang pendidik itu harus sudah
dewasa, sehat jasmani dan rohani, mempunyai kompetensi yang
cukup dalam mendidik, bermoral dan berdedikasi tinggi.
Prof. Zakiah Drajat mengelaborasikannya menjadi mencintai
jabatannya sebagai pendidik, bersikap adil terhadap semua
UU RI No.20 TH. 2003, Undang-undang tentang .. ., h. 3. ')f; ~ .. -~ -- - . . -
26
Pendidikan Diniyah saja dan siswa yang mengikuti pembelajaran
....... ____ ,. __ ., _ --.- dis!lkQ!!!hJlllil\ffi·
5). Fasilitas Kegiatan Keagamaan
Salah satu faktor yang sangat membantu tercapainya tujuan
pendidikan agama Islam adalah tersedianya dan tercukupinya
fasilitas, seperti:
a) Tempat peribadatan.
b) Ruang bimbingan dan penyuluhan agama dan layanan
masyarakat.
c) Ruang labolatorim keagamaan.
d) Komputer dan internet.
Adapun fasilitas kegiatan keagamaan pada Pendidikan Diniyah
pada umumnya minim dan kurang memenuhi standar, tetapi ada
juga sebagian dari Pendidikan Diniyah yang fasilitas kegiatan
keagamaannya sudah cukup bagus.
6). Evaluasi
Dalam pengertian yang luas evaluasi merupakan proses
merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang
sangat diperlukan untuk membuat altematif-altematif keputusan.
Ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam evaluasi, yaitu:
a) Evaluasi merupakan proses yang sistematis.
b) Memerlukan informasi atau data yang menyangkut objek yang
sedang dievaluasi.
c) Setiap kegiatan evaluasi khususnya evaluasi pengajaran tidak
dapat dilepaskan dari tujuan-tujuan pengajaran yang hendak
dicapai.
Sasaran dari evaluasi dalam Pendidikan Agama Islam adalah:
a) Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan dirinya dengan
27
b) Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan dirinya dengan
masyarakat.
c). Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan dirinya dengan
alam sekitar.
d). Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan dirinya sendiri
selaku hamba Allah dan selaku anggota masyarakat serta
selaku khalifah di muka bumi.29
Evaluasi atau penilaian pada Pendidikan Diniyah dilakukan
dengan rambu-rambu sebagai berikut:
a) Penilaian yang dilakukan meliputi penilaian kemajuan belajar
dan penilaian hasil belajar peserta didik yang terdiri dari
pengetahuan, sikap dan perilaku.
b) Penilaian kemajuan belajar merupakan pengumpulan informasi
tentang kemajuan belajar peserta didik. Penilaian ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat kemampuan dasar yang dicapai
peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dalam
kurun waktu, unit satuan, atau jenjang tertentu.
c) Teknik dan instrument penilaian yang digunakan adalah yang
dapat mengukur dengan tepat kemampuan dan usaha belajar
peserta didik.
d) Pengukuran terhadap ranah afektif dilakukan dengan cara non
tes, seperti skala penilaian, observasi dan wawancara.
e) Penilaian terhadap ranah psikomotorik dengan tes perbuatan
dengan mengunakan lembar pengamatan atau instrument
lainnya.
28
B. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
1. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Dalam Kamus Baru Bahasa Indonesia prestasi berasal dari bahasa
Belanda "prestatie" yang artinya kemampuan.30 Dan dalam Kamus
Lemgkap Bahasa Indonesia Modern prestasi berarti hasil yang telah
dicapai, dilakukan dan dikerjakan.31
Dari pengertian di atas, dapat didefenisikan bahwa prestasi belajar
adalah hasil dari kemampuan yang dicapai, dilakukan dan dikerj akan
setelah menempuh proses kegiatan belajar mengajar. Kalau prestasi
Pendidikan Agama Islam berarti hasil dari kemampuan yang dicapai,
dilakukan dan dikerjakan setelah menempuh proses kegiatan belajar
mengajar Pendidikan Agama Islam. Prestasi atau hasil belajar tersebut
merupakan target pencapaian kompetensi secara operasional dari
kompetensi dasar dan standar kompetensi. Kompetensi yang harus
dicapai itu meliputi penguasaan materi akademik (kognitif), hasil belajar
yang bersifat normatif (afektif), dan aplikatif produktif (psikomotor).
b. Cara Meningkatkan Prestasi Belajar PAI
Menurut Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono bahwa kemampuan
berprestasi atau unjuk hasil belajar merupakan suatu puncak proses basil
belajar. Kemampuan berprestasi tersebut terpengaruh oleh proses-proses
penerimaan, pengaktifan pra-pengolahan, pengolahan, penyimpangan,
serta pemanggilan untuk pembangkitan pesan dan pengalaman. Bila
proses-proses tersebut tidak baik, maka siswa dapat berprestasi kurang
atau dapat juga gaga! berprestasi.32
30 Yulius. S, dkk, Kamus Baru Bahasa Indonesia, (Surabaya: Usaha Nasional, 1984), Cet. 2, h. 190.
31 Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta: Pustaka Amani, 1979), h. 323.
32 Dimvati dan M1uiiinnn Ro/,...;,.., .. A~·~ D-··- '- - 1 - •
29
Penigkatan prestasi Pendidikan Agama Islam dapat dilihat pada basil
yang telah dicapai, dilakukan, dan perubahan setelah mengi~uti proses
pembelajaran agama Islam yang termanifestasikan dalam prilaku
belajar.
Perubahan tersebut pada umumnya termanifestasikan dalam hal-hal
sebagai berikut:
1) Kebiasaan
Kebiasaan adalah suatu cara bertindak yang telah dikuasai,
bersifat tahan uji, seragam, dan hampir-hampir otomatis. Di samping
itu, pelakunya hampir-hampir tidak menyadarinya. Karenanya orang
yang melakukan suatu kebiasaan masih dapat memusatkan
pikirannya terhadap persoalan lain.
2) Kecakapan
Kecakapan (skill) ialah setiap perbuatan yang menuntut keahlian
dan merupakan perbuatan yang menuntut kesadaran tingkat tinggi
serta minat dan kemampuan diskriminasi yang penuh yang tampak
pada kegiatan fisik dengan kordinasi gerak yang teliti.
3) Pengamatan
Pengamatan adalah suatu proses yang dimulai dengan pembedaan
satu objek dari objek yang lain.
4) Berfikir asosiatif dan daya ingat
Berfikir asosiatif adalah berfikir dengan cara mengasosiasilcan
sesuatu dengan lainnya yang merupalcan proses pembentukan
hubungan antara rangsangan dengan respons, sedangkan daya ingat
adalah perwujudan belajar. Pelajar yang telah mmengalami proses
belajar alcan ditandai dengan bertambahnya simpanan materi dalam
memori, serta meningkatnya kemampuan menghubungkan materi
tersebut dengan situasi atau stimulus yang sedang ia hadapi.
30
5) Berfikir rasional dan kritis
Dalam berfikir lqiti.s, pelajar dituntut menggunakan strategi
kognitif tertentu yang tepat untuk menguji keandalan gagasan,
pemecaban masalab, mengatasi kesalaban dan kekurangan.
6) Sikap
Sikap merupakan kecenderungan untuk bertindak dengan cara
tertentu.
7) Inhibisi
Inhibisi adalab upaya pengurangan atau pencegaban timbulnya
suatu respon tertentu karena adanya proses respon lain yang sedang
berlangsung.
8) Apresiasi
Apresiasi adalab suatu pertimbangan mengenai arti penting, atau
nilai sesuatu.
9) Tingkab laku afektif
Tingklab laku afektif adalab tingkah laku yang menyangkut
keanekaragaman perasaan seperti: takut, marah, sedih, kecewa,
benci, suka, senang, dan sebagainya.33
Kemudian prestasi yang akan ditingkatkan itu meliputi tiga aspek,
pertama aspek kognitif yang terdiri dari pengetabuan, pemabaman,
penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua aspek afektif yang
terdiri dari memperhatikan, merespons, menghayati, mengorganisasi dan
mengintemalisasi nilai. Ketiga aspek psikomotorik yang terdiri dari
persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa dan gerakan
kompleks.
Untuk meningkatkan prestasi Pendidikan Agama Islam tersebut,
Imam Syaikh al-Zamuji mengemukakan dalam bukunya Ta'lim al
Muta'allim antara lain:
I) Mempunyai minat dan semangat yang tinggi untuk belajar.
33 Tim Dirjen Bimbaga Islam /Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum. ,1,£_._J_I-
31
2) Mengulangi-ulangi pelajaran .
. 3) . Memulai pelajarap,~dengan sesuatuyang mudah difahami.
4) Membuat catatan tersendiri mengenai pelajaran yang telah difahami
dan diulangi berkali-kali.
5) Konsentrasi penuh terhadap pelajaran.
6) Tekun dan kontinuitas.
7) Sering berdialog dan berdiskusi tentang ilmu.
8) Berdoa dan tawakkal kepada Allah SWT.34
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar PAI
34 • ' ,-,,
Dalam usaha peningkatan prestasi Pendidikan Agama Islam, perlu
diperhatikan adanya faktor-faktor pendidikan yang ikut menentukan
berhasil atau tidaknya Pendidikan Agama Islam tersebut. Faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi Pendidikan Agama Islam itu ada dua, yaitu
faktor yang berasal dari luar diri siswa ( eksternal), dan faktor yang
berasal dari dalam diri siswa (internal)
Adapun faktor yang berasal dari dalam diri siswa antara lain adalah
kemampuan. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya
terhadap peningkatan prestasi hasil belajar yang dicapai. Di samping
kemampuan, faktor lain yang juga mempunyai kontribusi terhadap
prestasi hasil belajar seseorang ialah motivasi, minat, perhatian, sikap,
kebiasaan belajar, ketekunan, faktor fisik dan faktor psikis.
Adanya pengaruh dalam diri siswa merupakan hal yang logis jika
dilihat bahwa perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku individu
yang disadarinya. Jadi sejauh mana usaha pelajar untuk mengkondisikan
dirinya bagi perbuatan belajar, sejauh itu pula prestasi hasil belajar yang
akan ia capai.
32
Meskipun demikian, prestasi belajar yang dicapai oleh pelajar masih
dipengart!hi oleh faktor yang datang daq luar dirinya ( ekstemal) antara
lain:
1) Kurikulum
Kurikulum mencakup landasan program dan pengembangan
GBPP dan pedoman GBPP ataupun silabus berisi materi atau bahan
kajian yang telah disesuaikan dengan tingkat kemampuan warga
belajar.
2) Guru
Guru bertugas membimbing dan mengarahkan cara belajar warga
belaj ar agar mencapai has ii optimal. Besar kecilnya peranan guru
akan tergantung kepada tingkat penguasaan materi, metodologi, dan
pendekatannya.
3) Metode
Penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan efektifitas
dan efisiensi proses belajar mengajar.
4) Saran a dan Prasarana
Yang dimaksud dengan sarana dan prasarana antara lain buku
pelajaran, alat pelajaran, alat praktek, ruang belajar, laboratorium,
perpustakaan, kurikulum, guru, dan metode. Sarana dan prasarana
merupakan masukan instrumental yang berpengaruh dalam proses
belajar.
5) Lingkungan
Lingkungan ini mencakup lingkungan sosial, lingkungan budaya,
dan juga lingkungan alam. Ketiga lingkungan ini merupakan sumber
belajar dan sekaligus sangat besar pengaruhnya dalam proses belajar
mengaJar.
Dari komponen-komponen yang berpengaruh terhadap basil
belajar tersebut, komponen gurulah yang lebih menentukan, karena
33
ia akan mengelola komponen lainnya sehingga dapat meningkatkan
0.prestasi sebagai ha:;il proses belajar mengajar.35
Prestasi hasil belajar pada hakikatnya tersirat dalam tujuan
pengajaran. Oleh karena itu, prestasi belajar PAI di sekolah sangat
dipengarubi oleh kapasitas pelajar dan kualitas pengajaran.
2. Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Secara etimologi pendidikan dalam wacana keislaman lebih populer
dengan istilah tarbiyah artinya proses menumbuhkan dan
mengembangkan apa yang ada pada diri siswa baik secara fisik, psikis,
sosial, maupun spiritual. Kemudian memakai istilah ta'lim yang berarti
pengajaran yang lebih mengarah kepada aspek kognitif. Dan memakai
istilah Ta' <lib yang berarti upaya dalam pembentukan adab (tata
krama).36
Menurut pengertian terminologi pendidikan Islam Para ahli
pendidikan Islam mengemukakan berbagai macam pengertian, antara
lain yang dikemukakan oleh Musthafa al-Ghulayani: " Pendidikan Islam
adalah menanamkan akhlak yang mulia ke dalam jiwa anak dalam masa
pertumbuhannya dan menyiraminya dengan air petunjuk dan nasihat,
sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan (meresap dalam)
jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan cinta
bekerja untuk kemanfaatan tanah air." 37
Kemudian menurut syah Muhammad A. Naquib al-Alas: "Pendidikan
Islam adalah usaha yang dilakukan pendidik terhadap anak didik untuk
pengenalan dan pengakuan tempat-tempat yang benar dari segala sesuatu
di dalam tatanan penciptaan sehingga membimbing ke arah pengenalan
35 Tim Dirjen Bimbaga lslam/Direktorat Keagamaan dan Pondok Pesantren, Pedoman Kegiatan
Be/ajar Mengajar Madrasah Diniyah, (Jakarta: Dirjen Bimbaga Jslam/Direktorat Keagamaan dan Pondok Pesantren, 2003), h. 4-5.
36 Abdul Mujib, et. al, I/mu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006), Cet. l,
I. 1 ll '°'""
34
dan pengakuan akan tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud
dan kepribadian."38
Prof. Dr. Moh. Athiyah al-Abrasy mengemukakan bahwa pendidikan
Islam adalah "usaha yang dilakukan untuk mendidik akhlak dan jiwa,
menanamkan rasa fadhilah (keutamaan), membiasakan dengan
kesopanan yang tinggi, mempersiapkan untuk suatu kehidupan yang suci
seluruhnya ikhlas danjujur."39
Drs. Ahmad D. Marimba berpendapat bahwa pendidikan Islam adalah
"bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam
menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran
Islam."40
Dr. Abdul Mujib dkk mengemukakan Pendidikan Agama Islam
adalah "proses transintemalisasi pengetahuan dan nilai Islam kepada
peserta didik melalui upaya pengajaran, pembiasaan, bimbingan,
pengasuhan, pengawasan, dan pengembangan potensinya, guna
mencapai keselarasan dan kesempumaan hidup di dunia dan akhirat.''41
Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA dalam bukunya Metodologi Studi
Islam juga memberikan pengertian tentang pendidikan Islam yaitu
"sebagai upaya membimbing, mengarahkan, dan membina peserta didik
yang dilakukan secara sadar dan terencana agar terbina suatu
kepribadian yang utama sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam"42
Dari beberapa defenisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
pendidikan Islam adalah suatu bimbingan yang dilakukan seorang
dewasa kepada terdidik dalam masa pertumbuhanya baik secara jasmani
maupun secara rohani menurut ajaran Islam dengan hikmah
mengajarkan, melatih, mengasuh, dan mengawasi berlakunya semua
ajaran Islam agar ia memiliki kepribadian muslim yang baik.
38 Uhbiyati, Jlmu Pendidikan ... , h. IO. 39 Zuhairini, Filsafat Pendidikan ... , h. 155. 40 Uhbiyati, I/mu Pendidikan ... , jilid II, h. 9 . • 11 - - • ·- --
35
Berdasarkan pandangan di atas, betapa pentingnya agama itu bagi
setiap W1!fga negara Indonesisa sehingga pendidikan agama diberikan
kepada anak-anak sejak bersekolah di taman kanak-kanak sampai
dengan perguruan tinggi. Bahkan secara pedagogis, Pendidikn Agama
Islam harus dimulai sejak kecil yang merupakan tugas orang tua. Bagi
orang tua yang menyadari pentingnya agama bagi perkembangan jiwa
anak dan bagi kehidupan manusia, akan berusaha menanamkan
Pendidikan Agama Islam pada anaknya sejak kecil sesuai dengan
tuntunan al-Qur'an dan al-Sunnah dengan memasukkan anak-anaknya ke
Pendidikan Diniyah atau ke tempat-tempat pengajian atau sengaja
memanggil guru agama ke rumah di luar waktu sekolah (Jes) agar ia
benar-benar menjadi penganut agama yang harus mentaati ajaran Islam
dan menjaga agar rahmat Allah tetap berada pada dirinya serta harus
mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajarannya yang
didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islamiyah. Untuk tujuan itulah
manusia harus dididik melalui proses pendidikan Islam
Pendidikan Agama Islam juga menyangkut tiga aspek yaitu aspek
kognituf, afektif, dan psikomotorik, berarti Pendidikan Agama Islam
bukan sekedar memberi pengetahuan tentang keagamaan namun juga
lebih mengutamakan membiasakan anak bersikap taat dan patuh
menjalankan ibadah dan bertigkah laku sesuai norma-norma yang telah
ditetapkan dalam syariat agama Islam.
b. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Fungsi Pendidikan Agama Islam mencakup tiga macam, yaitu:
1) Sebagai pelaksana pembuktian terhadap teori-teori kependidikan
Islam yang merangkum aspirasi atau cita-cita Islam yang harus
diikhtiarkan agar menjadi kenyataan.
2) Sebagai pemberi bahan-bahan informasi tentang pelaksanaan
pendidikan dalam segala aspeknya bagi pengembangan ilmu ________ ,__1
36
bahan masukan dari pengalaman operasional semakin berkembang
pula Hmu pendidikan Islam.
3) Sebagai pengoreksi (korektor) terhadap kekurangan teori-teori
yang dipegangi oleh Ilmu Pendidikan Islam, sehingga
kemungkinan pertemuan antara keduanya makin bersifat interaktif
(saling mempengaruhi).
c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam mencakup kegiatan
kegiatan kependidikan yang dilakukan secara konsisten dan
berkesinambungan dalam bidang atau lapangan hidup manusia yang
meliputi:
I) Lapangan hidup keagamaan, agar perkembangan pribadi manusia
sesuai dengan norma-norma ajaran Islam.
2) Lapangan hidup keluarga, agar berkembang menjadi keluarga yang
sejahtera.
3) Lapangan hidup ekonomi, agar dapat berkembang menjadi sistem
kehidupan yang bebas dari penghisapan manusia oleh manusia.
4) Lapangan hidup kemasyarakatan, agar terbina masyarakat yang
adil dan makmur di bawah ridha dan ampunan Allah SWT.
5) Lapangan hidup seni budaya, agar menjadikan hidup manusia
penuh keindahan dan kegairahan yang tidak gersang dari nilai
moral agama.
6) Lapangan hidup politik, agar tercipta sistem demokrasi yang sehat
dan dinamis sesuai denga ajaran Islam.
7) Lapangan hidup ilmu pengetahuan, agar berkembang menjadi ala!
untuk mencapai kesejahteraan hidup umat manusia yang
dikendalikan oleh iman. 43
37
d. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Pendidikan adal(lh suatu proses dalam rangka mempengaruhi
peserta didik agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap
lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan pembahan
dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara edukatif
dalam kehidupan masyarakat.
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal, secara sistematis
telah merencanakan bermacam lingkungan, yakni lingkungan
pendidikan, yang menyediakan bermacam kesempatan bagi peserta
didik untuk melakukan berbagai kegiatan belajar sehingga para peserta
memperoleh pengalaman pendidikan. Yang menjadi masalah adalah ke
arah mana pertumbuhan dan perkembangan itu ditujukan dan manusia
yang bagaimana yang diharapkan?
Para pakar pendidikan Islam memmuskan tentang tujuan
pendidikan Islam itu adalah sebagai berikut:
1) Tujuan Umum Pendidikan agama Islam
Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua
kegiatan pendidikan, baik dengan pembelajaran atau dengan
cara lain. Tujuan itu meliputi selumh aspek kemanusiaan yang
meliputi sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan, dan
pandangan. Tujuan umum ini berbeda pada setiap tingkat umur,
kecerdasan, situasi dan kondisi dengan kerangka yang sama.
Tujuan umum pendidikan Islam ini tidak dapat dicapai
kecuali setelah melalui proses pembelajaran, pengalaman,
pembiasaan, penghayatan, dan keyakinan akan kebenarannya.
Tahap-tahapan dalam mencapai tujuan itu pada pendidikan
formal maupun non formal itu dimmuskan dalam bentuk
tujuan kurikulum yang selanjutnya dikembangkan dalam tujuan
instmksional.
38
Al-Abrasyi dalam kajiannya tentang Pendidikan Agama
Islam telah menyimpulkan ada lima tujuap. umum bagi
Pendidikan Agama Islam, yaitu:
a) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia.
b) Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.
c) Persiapan untuk mencari rizki dan pemeliharaan segi
manfaat.
d) Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan
memuaskan keingin tahuan dan memungkinkan ia mengkaji
ilmu demi ilmu itu sendiri.
e) Menyiapkan pelajar dari segi profesional, teknikal,
pertukangan supaya dapat menguasai profesi tertentu, dan
keterampilan pekerjaan tertentu agar dapat ia mencari rizki
dalam hidup di samping memelihara segi kerohanian dan
keagamaan. 44
Nahlawi menunjukkan empat tujuan umum dalam
pendidikan Islam, yaitu:
a) Pendidikan aka! dan persiapan pikiran, Allah menyuruh
manusia merenungkan kejadian langit dan bumi agar dapat
beriman kepada Allah.
b) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada
kanak-kanak, sebab Islam adalah agama fitrah, dan
ajarannya tidak asing dari tabiat asal manusia, bahkan ia
adalah fitrah yang ketika manusia diciptakan sesuai dengan
Nya, tidak ada kesukaran dan perkara yang luar biasa.
c) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi
muda dan mendidik mereka sebaik-baiknya, baik laki-laki
maupuan perempuan.
39
d) Berusaha untuk menyeimbangakan segala potensi-potensi
dan bakat:bakat manusia. 45
Al-Buthi juga menyebutkan tujuan umum Pendidikan
Agama Islam itu ada tujuh macam, yaitu:
a) Mencapai keridhaan Allah, menjauhi murka dan siksaan
Nya dan melaksanakan pengabdian yang tulus ikhlas
kepada-Nya.
b) Mengangkat taraf akhlak dalam masyarakat berdasar pada
agama yang diturunkan untuk membimbing masyarakat ke
arah yang diridhai oleh-Nya.
c) Memupuk rasa cinta tanah air pada diri manusia
berdasarkan agama yang diturunkan untuk membimbing
masyarakat ke arah yang diridhai-Nya.
d) Memupuk rasa cinta tanah air pada diri manusia berdasar
pada agama dan ajaran-ajaran yang dibawanya, begitu juga
mengajar manusia kepada nilai-nilai akhlak yang mulia.
e) Mewujudkan ketenteraman jiwa dan akidah yang dalam,
penyerahan dan kepatuhan yang ikhlas kepada Allah SWT.
f) Memelihara bahasa dan kesusasteraan Arab sebagai bahasa
al-Qur'an.
g) Meneguhkan perpaduan tanah air dan menyatukan barisan
melalui usaha menghilangkan perselisihan, bergabung dan
kerja sama dalam rangka prinsip-prinsip dan kepercayaan
kepercayaan Islam yang terkandung dalam al-Qur'an dan
al-Sunnah. 46
40
2) Tujuan khusus Pendidikan Agama Islam
Yang dimaksud tujuan khusus adalah perubahan-perubi\han
yang diinginkan yang merupakan bagian yang tennasuk di
bawah tujuan umum pendidikan.
Adapun tujuan khusus Pendidikan Agama Islam adalah:
a) Memperkenalkan kepada generasi muda akan akidah Islam,
dasar-dasarnya, asa-usul ibadat dan cara melaksanakannya.
b) Menumbubkan kesadaran yang betul pada diri pelajar
terhadap agama tennasuk prinsip-prinsp dan dasar-dasar
akhlak yang mulia.
c) Menanamkan keimanan kepada Allah, malaikat, rasul-rasul,
kitab-kitab, dan hari akhirat berdasar pada faham kesadaran
dan perasaan.
d) Menumbubkan minat generasi muda untuk menambah
pengetahuan dalam adab dan pengetahuan keagamaan dan
untuk mengikuti hukum-hukum agama dengan kecintaan
dan kerelaan.
e) Menanamkan rasa cinta dan penghargaan kepada al-Qur'an
membacanya denga baik, memahaminya, dan mengamalkan
ajaran-ajarannya.
f) Menumbuhkan rasa bangga terhadap sejarah dan
kebudayaan Islam dan pahlawan-pahlawannya serta
mengikuti jejak mereka.
g) Mendidik naluri, motivasi dan keinginan generasi muda dan
menguatkannya dengan nilai-nilai akidah.
h) Menanamkan iman yang kuat kepada Allah dan
menyuburkan hati mereka dengan rasa cinta, zikir, takwa,
dan takut kepada Allah.
41
i) Membersihkan hati mereka dari rasa dengki, hasad, iri hati,
benci, kekasaran, ke~aliman, egoisme, tipuan, khianat,
nifak, ragu, perpecahan dan perselisihan. 47
3. Tujuan Akhir Pendidikan Islam
Tujuan Pendidikan Islam itu berlangsung selama hidup, maka
tujuan akhimya terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah
berakhir pula. Adapun tujuan akhir pendidikan Islam yaitu
terwujudnya kepribadian muslim yang seluruh aspek-aspeknya
merealisasikan atau mencerminkan ajaran Islam.
Menurut Drs.Ahmad D. Marimba aspek-aspek kepribadian itu
digolongkan ke dalam aspek-aspek kejasmaniahan, aspek-aspek
kejiwaan, dan aspek-aspek kerohanian yang luhur.48
Kemudian menurut Imam al-Ghazali tujuan akhir pendidikan
Islam yaitu pembentukan kesempumaan insan yang bermuara pada
pendekatan diri kepada Allah dan kesempumaan insan yang
bermuara pada kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.49
Manusia dapat mencapai kesempumaan apabila mau berusaha
mencari ilmu dan selanjutnya mengamalkan fadhilah melalui ilmu
pengetahuan yang dipelajarinya. Fadhilah ini selanjutnya dapat
membawanya untuk dekat kepada Allah dan akhimya
membahagiakannya di dunia dan akhirat.
Tujuan akhir Pendidikan Agama Islam itu dapat difahami
dalam firman Allah pada surat Ali Imran ayat 102 yaitu:
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebena-benarnya takwa; dan
4'. Uhbiyati, I/mu Pendidikan ... , jilid II, 54.
42
janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim. (Q.S. Ali-lmran: 102)
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa tujuan pendidikan Islam
adalah bertakwa kepada Allah SWT dan menjadi muslim sejati.
Danjuga dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarab ayat 201:
Diantara mereka ada yang berkata, Ya Tuhan kami berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhira, dan peliharalah kami dari siksa neraka. (Q.S. alBaqarah ayat 201)
Dalam ayat ini disebutkan tujuan akhir dari Pendidikan Agama
Islam adalah untuk dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
di akhirat. 50
3. Pendidikan Agama Islam pada SDN
a. Tujuan
Pendidikan Agama Islam pada SDN mengacu kepada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berdasarkan peraturan menteri
pendidikan nasional RI no 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk
satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang bertujuan untuk:
1) Menurnbuhkembangkan akidab melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan,
serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga
menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan
ketakwaannya kepada Allah SWT.
2) Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak
mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,
43
produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga
keharmonisan secara personal flan sosial serta mengembangkan
budaya agama dalam komunitas sekolah.51
b. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup PAI pada SDN meliputi aspek-aspek sebagai
berikut:
I) Al-Qur'an dan Hadits.
2) Akidah.
3) Akhlak.
4) Fiqh.
5) Tarikh dan kebudayaan Islam.
C. Kerangka Berfikir
Pembelajaran/pengajaran sangat menentukan akan keberhasilan siswa
dimana sajapun ia menempuh pendidikan dan pada setiap jenjang pendidikan
khususnya Pendidikan Agama Islam.
Pembelajaran di Pendidikan Diniyah dari segi materi, metodologi
pengajaran serta tujuan pembelajarannya tidak jauh berbeda, bahkan lebih
banyak muatan materi agamanya dibandingkan dengan Pendidikan Agama
Islam dijalur sekolah formal lainnya khususnya di SDN. Melihat kenyataan di
lapangan, pelajaran Pendidikan Agama Islam yang ada di SDN terasa kurang,
maka cukup stratergis apabila peserta didik mengikuti pembelajaran di
Pendidikan Diniyah untuk dapat menambah serta memperdalam Pendidikan
Agama Islam siswa.
Segala komponen yang terdapat dalam Pendidikan Agama Islam, baik yang
bersifat kognitit: afektif, maupun psikomotorik akan menentukan keberhasilan
para siswa untuk mencapai prestasi demi prestasi Pendidikan Agama Islam
yang sesuai dengan syariat Islam itu sendiri. Materi yang diajarkan di
51 n '•
44
Pendidikan Diniyah itu meliputi al-Qur'an dan Hadits, Akidah-Akhlak, Fiqh,
. Sejarah I\.ebudayaan Islam dan bphasa Arab.
Jadi berdasarkan kesimpulan teori di atas, jika pelaksanaan pembelajaran di
Pendidikan Diniyah berjalan dengan baik maka akan memberikan kontribusi
yang positfterhadap prestasi Pendidikan Agama Islam siswa di sekolah umum
khususnya pada SDN, artinya semakin baik para peserta didik mengikuti
pembelajaran di Pendidikan Diniyah akan semakin berkontribusi terhadap
prestasi Pendidikan Agama Islam pada sekolah umum khususnya di SDN.
D. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berfikir di atas, maka penulis
mengajukan hipotesis bahwa:
Ho Tidak terdapat kontribusi positif yang nyata antara pembelajaran
Pendidikan Diniyah terhadap prestasi Pendidikan Agama Islam siswa
pada SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Barat.
Ha Terdapat kontribusi positifyang nyata antara pembelajaran
Pendidikan Diniyah terhadap prestasi Pendidikan Agama Islam
siswa pada SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Barat.
46
Tabel 1
......... Populasi.dan Sampel Siswa yang Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Diniyah
pada SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Barat
Sampel Ke las Populasi
Frekuensi %
IV 52 13 25
v 54 13 25
VI 40 10 25
C. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang obyektif dan benar dalam suatu penelitian
diperlukan teknik dan cara tertentu yang tepat dan sesuai dengan bentuk dan
jenis penelitian yang akan dilakukan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik:
1. Observasi
Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan
pengamatan langsung secara sistematis terhadap objek yang sedang
diteliti. Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan data yang
berkaitan dengan keadaan lokasi objek penelitian, yaitu keadaan
sekolah dan kegiatan pembelajaran PAI di SDN 03 Pagi Kemanggisan.
2. Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dan informasi dengan cara
memberikan pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk lisan secara
terstruktur dan sistematis yang dilakukan kepada kepala sekolah dan
guru agama Islam SDN 03 Pagi Kemanggisan untuk memperoleh
penguatan data yang valid. Adapun kepala sekolah SDN 03 Pagi
Kemanggisan adalah Hj. Nahijah dan guru agama Islam adalah Hj. N.
lpah R, S.Ag, M.Pd.
N
0
1
47
3. Angket/Tes
Angket.yaitu mengumpulkan. data dengan cru,:a mengajukan daftar
pertanyaan tertulis kepada siswa yang telah ditetapkan menjadi
responden sebagai sampel penelitian dengan memberikan angket
pertanyaan sebanyak jumlah yang telah ditentukan. Adapun responden
adalah siswa kelas IV, V, dan VI SDN 03 Pagi Kemanggisan yang
mengikuti pembelajaran di Pendidikan Diniyah.
Angket/tes ini berisi 20 item, yang terdiri dari 10 item untuk
variabel x dan 10 item untuk variabel y.
Untuk lebih jelasnya dari ke-20 item pertanyaan tersebut dapat dilihat pada
kisi-kisi angket pada tabel berikut:
Tabel 2
Kisi-kisi Item Pertanyaan Angket Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Jumlah No
Variabel item item
Pembelajaran - Manfaat - Min at
Pendidikan Diniyah Pembela mengekuti I 1
(V ariabel X) Jaran Pendidikan
Diniyah Diniyah.
- Aktifitas
membacaal- 2 2, 3
Qur'an.
- Menyebutkan
bacaan shalat 2 4, 5
- Menunjukkan
akhlak tercela. I 6
- Menunjukkan
kalimat I 7
thoyyibah
..
2
48
hukum tanwin 2 8,9
- •.· dan nun mati.
- Mampu
meajelaskan 1 10
sejarah nabi
Muhammad.
Prestasi Pendidikan - Kecende - Kemampuan 3 11,
Agamalslam rung an dalam pelajaran 12,
(V ariabel Y) dalam PAL 13
KBM
- Kemampuan 14,
dalam ibadah 2 15
shalat.
- Kemampuan 16,
dalam Lomba 3 17,
Keterampilan 18
Ag am a
(LO KET A)
- Nilai rapor dan
nilai ulangan 2 19,
harian 20
Jumlah 30 1-20
Jawaban angket di atas, setiap butir soalnya sudah disediakan jawaban
altematifuya, jika pertanyaannya membutuhkan jawaban berupa pemyataan,
maka memiliki skor sebagai berikut:
49
A=4 B=3 C=2 D= 1
Tetapijika p.ertanyaannya memblltuhkanjawaban berupa tes pengetahllan,
maka memiliki skor 1 kalau jawabannya benar dan memiliki skor 0 kalau
jawabanya salah.
D. Teknik Pengolahan Data
Bertitik tolak dari bentuk data yaitu mengenai pembelajaran Pendidikan
Diniyah dengan prestasi PAI siswa, maka untuk menganalisa data tersebut
agar dapat lebih mudah dalam mengambil kesimpulan penulis akan
memproses melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Editing Data, Proses editing merupakan proses dimana penulis melakukan
klarifikasi terhadap kelengkapan data yang sudah terkumpul. Dalam ha! ini
penulis mempelajari kembali berkas-berkas yang telah terkumpul,
sehingga berkas data tersebut diketahui semuanya dan dapat dinyatakan
baik, kemudian data tersebut dapat disiapkan untuk proses selanjutnya.
2. Pengkodean Data, yaitu penulis menterjemahkan data ke dalam kode-kode
dalam bentuk angka untuk dapat dipindahkan ke dalam sarana
penyimpanan.
3. Cek Kesalahan, yaitu penulis melakukan pengecekan kesalahan sebelum
dimasukkan ke dalam komputer untuk melihat apakah langkah-langkah
sebelumnya sudah diselesaikan tanpa kesalahan yang serius.
4. Tabulating, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang telah dijawab dinyatakan
dalam bentuk tabel, yang sebelumnya telah diberikan kode dan dihitung
persentasenya, sehingga dapat diketahui kecenderungan tiap-tiap jawaban
alternatifuya.
5. Analisa dan Interpretasi Data. Sesudah data diolah sesuai dengan
ketentuan seperti sebelunya, maka penulis akan menganalisa dan
menginterpretasikannya sebagai jawaban dari hasil angket yang telah
disebarkan kepada responden.
Kemudian pedoman yang digunakan penulis untuk mencari persentase
F p = --------- x 100 %
N
Keterangan:
P : Persentase
F : Frekuensi jawaban
N : Jumlah responden
E. Teknik Analisis Data
50
Adapun teknik pelaksanaan atau analisanya adalah dengan memeriksa
jawaban-jawaban dari tiap responden, kemudian dijumlah dan menghasilkan
skor total, setelah itu diklasifikasikan dan ditabulasikan ( dibuat tabel),
seterusnya data yang didapat dari setiap item pertanyaan akan dibuat masing
masing satu tabel.
Kemudian dari data hasil persentase tersebut dianalisa dengan
menggunakan teknik analisa Korelasi Product Moment untuk mendapatkan
hasil seberapa besar kontribusi pembelajaran Pendidikan Diniyah terhadap
prestasi Pendidikan Agama Islam pada SDN 03 Pagi Kemanggisan yang
rumusnya sebagai berikut: 2
rxy
Keterangan :
rxy = Angka Indeks korelasi "r" Product Moment
N =Number Of Cases
2)xy = Jurnlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
l:x = Jumlah seluruh skor x
LY = Jumlah seluruh skor y
51
Setelah nilai r x y diketahui, maka penulis memberikan interpretasi terhadap
angka indeks Korelasi "r" Product Moment malalui interpretasi _terhadap
angka indeks korelasi "r" product moment yakni dengan cara sederhana dan
dapat mempergunakan pedoman sebagaimana dijelaskan oleh Jonathan
Sarwono dalam bukunya Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif sebagai
berikut:3
Tabel 3
Tabel Interpretasi Nilai "r"
Besarnaya nilai r Interpretasi
<0,20 Hubungan dapat dianggap tidak ada
0,20-40 Hubungan ada tetapi rendah
> 0,40-0,70 Hubungan cukup
> 0,70-0,90 Hubungan tinggi
> 0,90-1,00 Hubungan sangat tinggi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN_PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Data penelitian tentang kontribusi pembelajaran Pendidikan Diniyah
terhadap prestasi Pendidikan Agama Islam ini diperoleh penulis melalui
observasi, wawancara, dan angket. Data angket yang terkumpul diperiksa dan
dicek ter!ebih dahulu jawaban-jawabannya dengan tujuan untuk memperoleh
data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya_ Sesudah
dicek, angket yang disebarkan itu tak satu pun yang gaga! atau batal, karena
seluruh siswa meajawab sesuai dengan petunjuk dan dinyatakan sah untuk
diolah.
Penulis melakukan observasi dan melakukan wawancara dengan kepala
sekolah untuk mendapatkan informasi tentang keberadaan SDN 03 Pagi
Kemanggisan Jakarta Barat, antara lain:
I. Keadaan Guru dan Staf Pegawai di SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta
Bar at
Guru di dalam organisasi dunia pendidikan mempunyai peranan yang
sangat penting, karena guru adalah pelaksana langsung proses
pembelajaran dan bertanggung jawab terhadap tercapainya tujuan
pendidikan, begitu juga staf pegawai perannya sangat dibutuhkan untuk
mengatur dan mengorganisasikan jalannya pendidikan. Adapun tabel di
bawah ini menggambarkan guru-guru dan staf pegawai di SDN 03 Pagi
Kemanggisan Jakarta Barat.
Tabel 4
Keadaan Guru SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Barat
No Nama Jenis Pendidikan Jab a tan
kelamin
I Hj. Nahijah Perempuan D-2UT Kepala Sekolah
-
53
3 Hj. Kadariah. BA Perempuan D-3 Guru
- . UHAMKA
4 Idwina Saldi Perempuan D-2UT Guru
5 Beluh Ngena Br,P Perempuan D-2UT Guru
6 Karmin, S.Pd Pria S-1 UNJ Guru
7 Hj. Trikoraini, S.Pd Perempuan S-1 UNJ Guru
8 Sulasmi Perempuan D-2 UT Guru
9 Indah Mukti, S.Pd - Perempuan S-1 UNJ Guru
10 Puji Prihartini, S.Pd Perempuan S-1 UNJ Guru
11 Supatmi, S.Pd Perempuan S-1 UNJ Guru
12 Antonius Siregar Pria AktaIV Guru
13 Hana Yunita Perempuan S-1 UNJ Guru
14 Kam ad Pria SGO Guru Olah Raga
15 Firmansyah Pria D-3 UNJ Aministrasi
16 Mansur Pria SMP Penjaga
Sekolah
17 Nurdin Mustofa Pria SGA Penjaga
Sekolah
2. Keadaan Siswa di SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Barat
Adapun siswa SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Barat pada tahun
pelajaran 2007-2008 berjumlah 346 orang. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel S
Jumlah Siswa SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Barat
I ~o I Kelasl
Ke las Jumlah Siswa
40
54
2 Kelas II 49
3 Kelas Ill . 47
4 KelasIV 75
5 Kelas V 78
6 Kelas VI 57
Jumlah Keseluruhan 346
3. Sarana dan Prasarana di SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Barat
Dalam suatn lembaga pendidikan, sarana dan prasarana sangat
berperan, serta sangat berpengaruh terhadap diri siswa. Sarana dan
prasarana membantn jalannya proses belajar mengajar demi
tercapainya tujuan pembelajaran. Oleh karena itn sarana dan prasarana
merupakan kebutuban pokok bagi suatn lembaga pendidikan formal
maupun non formal.
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SDN 03 Pagi Kemanggisan ini
sudah cukup dan baik, dan untnk lebih jelasnya dapat di!ihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 6
Sarana dan Prasarana SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Barat
No Sarana dan Prasarana Jumlah
1 Kantor 2
2 Perpustakaan 1
3 Lab Komputer I
4 Ruang Belajar 9
5 Mushola I
6 Kamar Mandi I WC 3
55
4. Struktur Organisasi di SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Barat
Struktqr _ organisasi di SDN. 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Barat ini
terdiri dari kepala sekolah sebagai pemegang komando, Dewan Komite,
tata usaha, guru kelas, guru bidang studi, siswa, dan masyarakat sekitar
yang kesemuanya itu saling berkordinasi satu sama lain demi kemajuan
sekolah tersebut. Sekolah ini juga dilengkapi dengan struktur organisasi
sekolah dan struktur Dewan Komite Sekolah. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat dalam bagan struktur organisasi di bawah ini:
56
Bagan Struktur Organisasi Sekolah SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Barat
Kepala Sekolah I
Dewan Komite ........... .
Unit Perpustakaan I I
Tata Usaha I I I .
Jab a tan
. ····························· ····················!··········· ·+·······f ····················! .............................
Guru Guru Guru Guru Guru Guru Kls I Kls II Kls III Kls!V KlsV KlsVI
. ................................... u .... ............... uooo ·+······+··················+····························
Guru Guru Guru Guru Guru Agama B.Inggris B.Daerah Penjas Kls!V
. ............................................................. ··j .... ······················I
Guru Guru Guru Agama Kls III Kls!V
Siswa
.
I Masyarakat Sekitar
57
Bagan Struktur Organisasi Komite I Dewan Sekolah SDN 03 Pagi Kemanggisan
Jakarta Barat
I Kepala Sekolah !:::::::.::: Ketua NaraSumber ........
. !····························· .................... ·+················ ·····························!
Sekretaris I 11
Sekretaris II
11 Bendaharal
11 Bendahara II
. Bidang t Bidang
. ·····························[ ····················f ······················+···················f ·····························
Bid. Bid. Bid.Peng Penggali Pengelol endalian
an aan Kualitas Sumber Sumber Pela Daya Daya yanan
Keterangan :
------------ Garis Koordinasi
Garis Komando
Bid. Bid. Bid. Kerja Saran a Usaha sama danPra Sisfo sarana
58
5. Kegiatan Pembelajaran di SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Barat
,,~_-_7: ____ Adapun kegiatan pembelajaran di SDN 03 Pagi Kemangisan ini sebagai
kegiatan kurikuler di mulai dari jam 7.00 WIB sampai dengan Jam 12.00
WIB. Kegiatan ekstra kurikuler seperti pramuka dan Senam Kesehatan
Jasmani (SKJ) diselenggarakan setiap hari Sabtu. Sekolah ini juga
mengadakan program pengajaran komputer setiap hari dengan bergiliran
setiap kelas. Kegiatan yamg bersifat temporer tetap selalu dilaksanakan
adalah Peringatan Hari Besar Islam (PHBI).
B. Analisa dan Interpretasi Data
1. Analisa Data
NO
a
b
c
d
Setelah memperoleh data dari basil angket yang telah disebarkan,
kemudian penulis kumpulkan, lalu dianalisa dalam bentuk tabel dengan
menggunakan teknik deskriptif persentase untuk mengetahui bagaimana
kontribusi pembelajaran Pendidikan Diniyah terhadap prestasi Pendidikan
Agama Islam siswa di SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Barat. Adapun
hasilnya dapat dilihat lebihjelas pada tabel-tabel berikut ini:
Tabel 7
Minat Mengiknti Pendidikan Diniyah
Altematif Jawaban F p
Sangat berminat 26 72, 22 %
Berminat 18 27,78 %
Kurang berminat - 0,00 %
Tidak berminat - 0,00%
Jumlah 36 100%
59
Dari data di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (72,22 % siswa sangat
berminat untulc mengikuti pembelajaran dLPendidikan Diniyah, dan sebagian
kecil saja, (27,78 %) siswa yang menyatakan berminat mengikuti pembelajaran
Pendidikan Diniyah, kemudian tidak ada siswa yang menyatakan k:urang berminat
bahkan tidak berminat untulc mengikuti pembelajaran di Pendidikan Diniyah. Itu
artinya pembelajaran di Pendidikan Diniyah sangat diminati oleh para siswa yang
adadi SON.
NO
a
b
c
d
Tabel 8
Frekwensi Membaca al-Qur'an
Alternatif Jawaban F
Dua kali sehari 16
Satu kali sehari 20
Satu kali seminggu -Tidak pernah -
Jumlah 36
p
44,44 %
55,56 %
0,00%
0,00%
100%
Dari data tabel di atas dapat dilihat bahwa hampir separoh (44,44 %) siswa
bisa meluangkan waktunya dua kali sehari untulc membaca al-Quran, dan
sebagian besar, (55,56 %) siswa dapat menyisihkan waktunya satu kali sehari
untulc membaca al-qur'an, kemudian tidak ada siswa (0,00 %) yang menyatakan
satu kali seminggu membaca al-Qur'an dan tidak ada siswa (0,00%) yang
menyatakan tidak pernah membaca al-Qur'an.
Berdasarkan data di atas berarti para siswa yang mengikuti pembelajaran di
Pendidikan Diniyah pada umumnya setiap hari membaca al-Qur'an.
60
Tabel 9
---···--- ___ . __ . _______ lJ!llllahlfaf.al@SlP'.l\t-&urat Pendek al-Qur'an.
NO Altematif Jawaban F p
A 1-5 surat 10 27,78 %
b 6-10 surat 7 19,44%
c 11-15 surat 4 11,11 %
d Lebih dari 15 surat 15 41,67 %
Jumlah 36 100%
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa sebagian kecil (27, 78 % ) siswa
bisa menghafal surat-surat pendek al-Qur' an dengan jumlah 1-5 surat, dan
sedikit (19,44 %) siswa dapat menghafal surat-surat pendek al-qur'an dengan
jumlah 6-10 surat, juga sedikit dari siswa (11,11 %) dapat menghafal surat-surat
pendek dengan jumlah 11-15 surat dari al-Qur'an, kemudian hampir separoh
siswa (41,67 %) dapat menghafal surat-surat pendek al-Qur'an dengan jumlah
lebih dari 15 surat.
Jadi berdasarkan data di atas berarti para siswa yang mengikuti pembelajaran
di Pendidikan Diniyah dapat menghafal lebih dari 10 surat pendek al-Qur' an,
hanya saja hams ada dorongan dan partisipasi dari guru dan para orang tua siswa
agar para siswa lebih mencintai kitab suci al-Qur' an dan sekaligus bisa
meluangkan waktunya untuk menambah perbendaharaan hafalan al-Qur' annya
NO
a
b
c
d
Tabel 10
P.engetahuan tentang Bacaan Ruku'
Altematif Jawaban F
~ •b.J.... • .1.u,U c,,iJ (.) • 34
·~J c)l>'il c,r.J u~ 2
·~u...tiill~ -iii ..:.1.;;bJI ..:.1_,t....11 ..:.ts)., . .ll ..:.\.p.:i.11 -
Jumlah 36
61
p
94,44 %
5,56 %
0,00%
0,00%
100%
Maka berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir semua
(94,44 %) siswa mengetahui tentang bacaan ruku' dalam shalat dan hanya sedikit
sekali (8 % ) siswa yang tidak dapat mengetahui bacaan ruku' dalam shalat.
Ini artinya para siswa yang mengikuti pembelajaran di Pendidikan Diniyah
umumnya bisa melaksanakan ruku' disertai dengan bacaannya.
Tabel 11
Pengetahuan tentang Defenisi atau Pengertian Shalat
NO Altematif Jawaban F p
a Shalat 36 100 %
b Pu as a - 0,00%
c Zak at - 0,00%
d Haji - 0,00%
Jumlah 36 100%
Dari data di atas dapat dilihat bahwa semuanya (100 %) siswa mengetahui
tentang defenisi atau pengertian shalat dan tidak ada siswa, (0,00 % ) yang tidak
62
Dari gambaran data di atas berarti para siswa yang mengikuti pembelajaran di
_ ----- l;'endidikan Diniyah_semuanya mengetahui tentang defenisi atau pengertian shalat.
Tabel 12
Pengetahuan tentang Istilah-Istilah dalam Mata Pelajaran Akidah-akhlak
NO Altematif Jawaban F p
a Takabbur 31 86,11 %
b Riya 4 11,11 %
c Hasad 1 2,78 %
d Ujub - 0,00%
Jumlah 36 100%
Dari data tersebut terlihat bahwa hampir semua (86, 11 % ) siswa mengetahui
istilah-istilah dalam mata pelajaran Akidah-Akhlak, dan sedikit (13,89%) siwa
yang tidak mengetahui istilah-istilah dalam mata pelajaran Akidah-Akhlak.
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa para siswa yang mengikuti
pembelajaran di Pendidikan Diniyah pada umumnya mengetahui tentang istilah
istilah dalam mata pelajaran Akidah-Akhlak.
Tabel 13
Pengetahuan tentang Kalimat-Kalimat Thayyibah
NO Altematif Jawaban F p
a Tahlil 22 61,12 %
b Takbir 8 22,22 %
c Tahmid 3 8,33 %
d Tasbih 3 8,33 %
Jumlah 36 100%
63
Dari data tersebut terlihat bahwa berarti sebagian besar (61,11 %) siswa
mengetahui kalimat-lcalimaUhayyibah,.dan.kurang dari separoh (38,88 %) siwa
yang tidak mengetahui kalimat-kalimat thayyibah. Ini artinya bahwa para siswa
yang mengikuti pembelajaran di Pendidikan Diniyah rata-rata mengetahui tentang
kalimat-kalimat thayyibah dalam mata pelajaran Akidah-Akhlak.
Tabel 14
Pengetahuan tentang Hukum Bacaan Iqlab
NO Altematif Jawaban F p
a Iqlab 21 58,33 %
b Ikhfa 5 13,90 %
c Izhar 7 19,44 %
d Idghom bighunnah 3 8,33 %
Jumlah 36 100%
Dari data tersebut terlihat bahwa lebih dari separoh (58,33 %) siswa
mengetahui hukum bacaan iqlab, dan hampir separoh (41,67 %) siwa yang tidak
mengetahui hukum bacaan iqlab dalam Ilmu Tajwid.
Berdasarkan data tersebut berarti para siswa yang mengikuti pembelajaran di
Pendidikan Diniyah pada dasamya mengetahui tentang bacaan iqlab ketika
mereka membaca al-Qur'an atau ketika dirninta untuk menunjukkan contoh
bacaan iqlab ketika belajar al-Qur'an dan Ilmu Tajwid.
64
Tabel 15
------ ---· -- -- - -- ·----- - -- Pengetahuan tentang Hukum Bacaan Ikhfa
NO Alternatif Jawaban F p
a Ikhfa 23 63,90%
b Iqlab 2 5,55 %
c Izhar 7 19,44 %
d Idghom bila ghunnah 4 11,11 %
Jumlah 36 100%
Dari data terse but terlihat bahwa lebih dari separoh ( 63 ,90 % ) siswa
mengetahui hukum bacaan ikhfa, dan hampir separoh (36,10 %) siwa yang tidak
mengetahui hukum bacaan ikhfa dalam Ilmu Tajwid.
Berdasarkan data di atas berarti para siswa yang mengikuti pembelajaran di
Pendidikan Diniyah pada umumnya mengetahui tentang bacaan ikhfa ketika
mereka membaca al-Qur'an atau ketika diminta untnk menunjukkan contoh
bacaan ikhfa ketika belajar al-Qur'an dan Ilmu Tajwid.
Tabel 16
Pengetahuan tentang Silsilah Keturunan Nabi Muhammad SAW
NO Alternatif Jawaban F p
a Abdullah 33 91,67 %
b Abdul Muthalib 1 2,78%
c Abu thalib - 0,00%
d AbuBakar 2 5,55 %
Jumlah 36 100%
NO
a
b
c
d
Tabel 18
-- Pengetahuantentang Kitab_Suciyang Diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW
Alternatif Jawaban F p
Al- Qur'an 35 97,22 %
Injil - 0,00 %
Taurat 1 2,78%
Zabur - 0,00%
Jumlah 36 100%
66
Dari data tersebut terlihat bahwa hampir semua (97,22 %) siswa mengetahui
kitab suci yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, dan sedikit sekali
(2,78 %) siswa yang tidak mengetahui kitab suci yang diturunkan kepada nabi
Muhammad SAW.
Berdasarkan data di atas berarti para siswa yang mengikuti pembelajaran di
Pendidikan Diniyah pada umumnya mengetahui tentang kitab suci yang
diturunkan kepada nabi Muhammad SAW.
Tabel 19
Pengetahuan tentang Defenisi atau Pengertian Puasa
NO Alternatif Jawaban F p
a Puasa 35 97,22 %
b Shalat - 0,00%
c Zakat 1 2,78 %
d Haji - 0,00%
Jmnlah 36 100%
67
Dari data tersebut terlihat bahwa hampir semua (97,22 %) siswa mengetahui
~tentang.defenisi.atau pengertian puasa, dan sedikit sekali.(2,78 %) siswa yang
tidak: mengetahui tentang defenisi atau pengertian puasa.
Berdasarkan data di atas berarti para siswa yang mengikuti pembelajaran di
Pendidikan Diniyah pada umumnya mengetahui tentang defenisi atau pengertian
puasa.
Tabel 20
Frekwensi Melak:sanak:an Ibadah Shalat
NO Alternatif Jawaban F p
a 5 kali sehari 34 94,44 %
b 3 kali sehari 2 5,56 %
c 1 kali sehari - 0.00%
d Tidak: pernah - 0,00%
Jumlah 36 100%
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa hampir semua (94,44 %) siswa
bisa melak:sanak:an ibadah shalat sampai lima kali sehari semalam dan sedikit
(5,56 %) dari siswa yang dapat mengerjak:an shalat tiga kali sehari semalam,
kemudian tidak: ada siswa yang menyatak:an melak:sanak:an shalat satu kali dalam
sehari semalam, serta tidak: ada siswa yang menyatak:an tidak pernah untuk tidak:
shalat dalam sehari semalam.
Dari data di atas berarti para siswa yang mengikuti pembelajaran di Pendidikan
Diniyah pada umumnya melak:sanak:an ibadah shalat setiap hari.
68
Tabel 21
.. c c •. •. Yengetahuan tentang Doa Iftitah
NO Altematif Jawaban F p
a 1 J:1:S J;SI .:ii 1 35 97,22 %
b ·~J ~1 cr,J u~ - 0,00 %
c • .lA.>. u..i .ii.Ii ~ 1 2,78%
d ·~J ~'ii cr,J u~ - 0,00
Jumlah 36 100%
Dari data terse but terlihat bahwa hampir semua (97 ,22 % ) siswa mengetahui
tentang doa iftitah dalam shalat, dan sedikit sekali (2, 78 %) siswa yang tidak
mengetahui tentang doa iftitah dalam shalat.
Berdasarkan data di atas berarti para siswa yang mengikuti pembelajaran di
Pendidikan Diniyah pada umumnya mengetahui dan hafal tentang doa iftitah
dalam shalat.
Tabel 22
Frekwensi dalam Mengikuti Lomba Keterampilan Agama (LO KET A)
NO Alternatif Jawaban F p
a Selalu 5 13,89 %
b Sering 11 30,56 %
c Kadang-kadang 13 36,11 %
d Tidak pernal1 7 19,44 %
Jumlah 36 100 %
69
Dari data di atas dapat dilihat bahwa sedikit (13,89 %) siswa selalu mengikuti
. •. 0 Lomba Keterampilan.Agama (LOKETA), dan kurang dari &eparoh (30,56 %)
yang menyatakan sering mengikuti Lomba Keterampilan Agama (LOKETA) dan
kurang dari separoh(36,l l %) siswa yang menjawab kadang-kadang mengikuti
Lomba Keterampilan Agama (LOKETA), serta hanya sedikit saja, yaitu sebanyak
(19,44 %) siswa yang menyatakan tidak pemah mengikuti Lomba Keterampilan
Agama (LOKETA). Ini berarti siswa yang mengikuti pembelajaran di Pendidikan
Diniyah menjadi salah satu andalan bagi sekolah jika akan mengirimkan peserta
lomba ke arena LO KET A.
Tabel 23
Frekwensi Juara dalam Mengikuti Perlombaan Bidang PAI (LO KET A)
NO Altematif Jawaban F p
a Selalu 8 22,22 %
b Sering 9 25,00 %
c Kadang-kadang 12 33,33 %
d Tidakpemah 7 19,45 %
Jumlah 36 100%
Dari data di atas dapat dilihat bahwa sebagian kecil (22,22 % ) siswa selalu
menjadi juara ketika mengikuti Lomba Keterampilan Agama (LOKETA), juga
sebagian kecil (25,00 %) siswa yang menyatakan sering menjadi juara ketika
mengikuti Lomba Keterampilan Agama (LOKETA), dan kurang dari separoh
(33 %) siswa yang menyatakankadang-kadang menjadi juara ketika mereka
mengikuti Lomba Keterampilan Agama (LOKETA), kemudian sedikit dari siswa
(19 %) yang tidak pemah menjadi juara ketika mereka mengikuti Lomba
Keterampilan Agama (LOKETA).
70
Ini berarti pada umumnya siswa yang mengikuti pembelajaran di Pendidikan
. -Diniyah. pada. umumnya menjadi juara . apabila mereka diikut sertakan dalam
Lomba Keterampilan Agama (LOKETA).
NO
a
b
c
d
Tabet 24
Frekwensi Meraih Prestasi Rangking Sepuluh Besar Selama Belajar di
Pendidikan Diniyah
Altematif Jawaban F p
Selalu 12 33,33 %
Sering 11 30,56 %
Kadang-kadang 6 16,67 %
Tidakpemah 7 19,44 %
Jumlah 36 100%
Dari data di atas dapat dilihat bahwa kurang dari separoh (33,33 %) siswa
selalu meraih rangking sepuluh besar selama mereka duduk di Pendidikan
Diniyah, juga kurang dari separoh (30,56 %) siswa sering meraih rangking
sepuluh besar selama mereka duduk di Pendidikan Diniyah, dan sedikit
(16,67 %) siswa yang menyatakan kadang-kadang meraih rangking sepuluh besar
selama mereka mengikuti pembelajaran di Pendidikan Diniyah, kemudian juga
sedikit (19,44 %) siswa yang menyatakan tidak pemah meraih rangking sepuluh
besar selama mereka mengikuti pembelajaran di Pendidikan Diniyah.
Berdasarkan data tersebut rata-rata prestasi siswa dalam bidang pendidikan
agama dapat dibanggakan, karena para siswa tersebut rata-rata bisa meraih
rangking sepuluh besar selama mereka belajar di Pendidikan Diniyah.
71
Tabel 25
.. Nilai PAI di Raport pada Dua Semester Terakhir
NO Altematif Jawaban F p
a 100-90 13 36,11 %
b 89-80 12 33,33 %
c 79-70 9 25,00%
d <70 2 5,56 %
Jumlah 36 100%
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa kurang dari separoh (36,11 %)
siswa yang nilai rapornya baik sekali (100-90) pada dua semester terakhir ini, juga
kurang dari separoh (33,33 %) siswa yang nilai rapornya baik (89-80), dan
sebagian kecil (25,00 %) dari siswa yang menyatakan nilai rapornya cukup (79-
70), serta sedikit (5,56 %) siswa yang menyatakan nilai ropornya kurang (< 70)
pada dua semester terakhir ini.
Ini berarti pada umumnya siswa yang mengikuti pembelajaran di Pendidikan
Diniyah nilai rapornya bagus-bagus, karena pada dasarnya materi pembelajaran di
Pendidikan Diniyah sejalan dengan materi pembelajaran PAI di SDN 03 Pagi
Kemanggisan Jakarta Barat.
Tabel 26
Nilai Rata-Rata Ulangan dalam Dua Semester Terakhir
NO Altematif Jawaban F p
a 100-90 7 19,44 %
b 89-80 15 41,67 %
c 79-70 12 33,33 %
d <70 2 5,56 %
Jumlah 36 100%
72
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa sedikit (19,44 %) siswa yang nilai
rata-rata ulangan baik sekali (100-90) pada dua semester terakhir ini, dan hampir
dari separoh ( 41,67 % ) siswa yang nilai rata-rata ulangannya baik, (89-80) dan
kurang dari separoh (33,33 %) dari siswa yang menyatakan nilai rata-rata
ulangannya cukup (79-70), serta sedikit ( 6 % ) siswa yang menyatakan nilai
ulangannya kurang ( < 70) pada dua semester terakhir ini.
Ini berarti pada umumnya siswa yang mengikuti pembelajaran di Pendidikan
Diniyah nilai ulangan mereka bagus-bagus dan dapat dibanggakan.
Selanjutnya dari hasil data di atas akan diolah lagi untuk mencari korelasi
antara dua variabel yang terdapat dalam judul skripsi ini yaitu pembelajaran
Pendidikan Diniyah (variabel X) dan prestasi Pendidikan Agama Islam
(variabel Y) dengan tabel kerja yang dijelaskan pada tabel berikut:
73
Tabet 27
Pe~hitungan untuk Mencari Data Variabel X dari Hasil Penyebaran Angket
Responden Butir Soal
Jml No I 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I Ahmad Khairul Amin 4 4 4 1 1 1 1 1 1 l 19
2 Aldi 4 4 I 1 I I I 0 0 1 14
3 Ali ya 4 4 4 1 I 1 1 I 1 1 19
4 Alvian R.A 4 3 4 1 I 0 0 0 I 1 15 5 Amad Suhada Rizky 4 3 1 l 1 1 1 1 1 0 14 6 Asri Rahma lndah Sari 4 4 4 1 1 1 I 1 I l 19 7 Azizah 4 3 2 0 1 l 0 0 0 0 11 8 Calvin Agyo 4 3 4 1 1 1 0 1 0 1 16 9 Chealsea Rahmayanti 3 4 I 1 I 1 1 I 1 0 14 10 DeniA 4 3 l 1 1 1 l l 1 1 15 11 Dhika Afriansyah 3 3 I l l l 0 0 0 l 11 12 Diani 4 4 4 0 1 l l l l l 18 13 Farhan 4 3 3 1 l 1 1 1 0 0 15 14 Ferdian 4 4 4 1 1 1 1 1 0 1 18 15 Hanan 4 3 2 1 1 l 1 0 0 1 14 16 Hari Hariyanto 3 4 1 1 l 1 0 0 l 0 12 17 Karina 4 3 4 1 1 1 l 0 0 1 16 18 Khairun Nimah 4 4 2 l I l 0 1 1 1 16 19 M. Faqih 3 3 2 l 1 I 0 0 I l 13 20 M. Ibrahim 4 4 2 l 1 0 0 I 0 1 14 21 M. Nur Fajri Romadhm 4 4 l 1 1 1 I 1 1 I 16 22 Mailan Arafi 3 3 3 1 l 1 l l l I 16 23 Mega 3 3 2 1 1 1 0 0 0 I 12 24 Nadilah Fajrian Ulya 4 3 4 l 1 l l l 1 l 18 25 Nila AS 4 3 4 1 l 1 1 1 l 0 17 26 Novita Sari 4 4 I I I 1 1 1 1 l 16 27 Oki Safitri 4 4 4 1 1 l 1 1 I 1 19 28 RafikaR 3 3 4 0 1 0 0 0 0 1 12 29 Ravelina 4 4 1 I 1 0 0 0 1 I 13 30 Rifky 4 3 3 1 1 0 1 I 1 1 16 31 Rizky Ananda Putra 3 3 4 I 1 1 1 1 1 1 17 32 Sakinah 3 4 2 1 1 1 1 1 1 1 16 33 Siti Raisyah 3 4 3 1 1 1 1 1 1 I 17 34 Syifa Isnaini 4 3 4 1 1 1 0 0 0 I 15 35 Syifa Mutiah Rori 4 3 l 1 1 1 1 1 1 1 15 36 Tasya Kholifah 4 3 4 I I 1 1 0 0 I 16
74
Tabel28
Perhitungan unmk Mencari Data Variabel Y dari Hasil Penyebaran Angket
Butir Soal Jml No Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Ahmad Khairul Amin 1 1 1 4 1 3 3 4 4 4 26
2 Aldi 0 1 1 4 1 4 4 3 1 2 21
3 Ali ya 1 1 1 4 1 3 3 4 4 4 26
4 AlvianRA 1 1 1 4 1 3 3 2 3 4 23
5 Amad Suhada Rizky 0 1 1 4 1 2 2 4 4 3 22
6 Asri Rahma lndah Sari 1 1 1 4 1 4 4 4 4 4 28
7 Azizah 1 1 1 4 1 I 1 1 2 2 15
8 CalvinAgyo 0 1 1 4 1 2 2 3 2 3 19
9 Chealsea Rahrnayanti 0 0 1 4 1 2 2 2 4 3 19
10 Deni A 1 0 1 4 1 2 2 4 4 3 22
11 Dhika Afriansyah I 1 1 4 1 1 1 1 2 2 15
12 Diani 0 1 1 4 1 2 2 2 3 2 18
13 Farhan 0 1 0 4 1 4 4 2 2 2 20 14 Ferdian 0 1 1 4 1 2 2 3 3 3 20 15 Hanan 1 1 1 4 1 1 1 4 4 4 22 16 Hari Hariyanto I l l 4 1 3 3 l 4 4 23 17 Karina 1 l l 4 1 3 3 3 4 3 24 18 Khairun Nirnah 1 1 l 4 l 3 3 3 2 3 22 19 M.Faqih l 1 1 4 1 3 4 3 3 3 24 20 M. Ibrahim 1 1 1 4 1 1 1 1 3 2 16 21 M. Nur Fajri Rornadhon 1 l l 3 l 2 2 l 2 2 16 22 Mailan Arafi I I I 4 I 3 3 3 3 3 23 23 Mega I I I 4 I I 1 I 2 2 15 24 Nadilah Fajrian Ulya 0 I I 4 I 3 3 3 3 2 21 25 Nila AS 0 1 1 4 1 3 3 2 4 3 22 26 Novita Sari 0 I I 4 I 2 2 4 3 3 21 27 Oki Safitri I I I 4 I 4 4 4 4 4 28 28 Rafika R I I I 4 1 4 4 4 3 I 24 29 Ravelina 0 I I 4 0 I I 3 3 3 17 30 Rifky 0 I l 4 I l I 4 3 3 19 31 Rizky Ananda Putra I I 1 4 l 2 2 4 l l 18 32 Sakiuah 0 I 1 4 1 2 1 4 4 3 21 33 Siti Raisyah I 1 1 4 1 2 2 4 2 3 21 34 Syifa Isuaiui 1 1 1 4 1 2 2 2 2 2 18 35 Syifa Mutiah Rori 0 1 I 4 I 3 4 3 3 2 22 36 Tasya Kholifah 1 1 I 3 1 2 2 3 4 2 20
?? 'U '" 1 A"> °' o.c: ory mo mo AA
Tabet 29 Perhitungan untuk Memperoleh Angka Indeks Korelasi antara V ariabel X (Kontribusi Pembelajaran Pendidikan Diniyah) dan Variabel Y (Prestasi
Pendidikan Agama Islam Siswa) No Subyek x v xv x2 v2 1 Ahmad Khairul Amin 19 26 494 361 676 2 Aldi 14 21 294 196 441 3 Aliya 19 26 494 361 676 4 AlvianR.A 15 23 345 225 529 5 Amad Suhada Rizky 14 22 308 196 484 6 Asri Rahma Indah Sari 19 28 532 361 784 7 Azizah 11 15 165 121 225 8 Calvin Agyo 16 19 304 256 361 9 Chealsea Rahmayanti 14 19 266 196 361 10 Deni A 15 22 330 225 484 11 Dhika Afriansyah 11 15 165 121 225 12 Diani 18 18 324 324 324 13 Farhan 15 20 300 225 400 14 Ferdian 18 20 360 324 400 15 Hanan 14 22 308 196 484 16 Hari Hariyanto 12 23 276 144 529 17 Karina 16 24 384 256 576 18 Khairun Nimah 16 22 352 256 484 19 M. Faqih 13 24 312 169 576 20 M. Ibrahim 14 16 224 196 256 21 M. Nur Fajri Romadh01 16 16 256 256 256 22 Mailan Arafi 16 23 368 256 529 23 Mega 12 15 180 144 225 24 Nadilah Fajrian Ulya 18 21 378 324 441 25 Nila AS 17 22 374 289 484 26 Novita Sari 16 21 336 256 441 27 Oki Safitri 19 28 532 361 784 28 RafikaR 12 24 288 144 576 29 Ravelina 13 17 221 169 289 30 Rifky 16 19 304 256 361 31 Rizky Ananda Putra 17 18 306 289 324 32 Sakinah 16 21 336 256 441 33 Siti Raisyah 17 21 357 289 441 34 Syifa Isnaini 15 18 270 225 324 35 Syifa Mutiah Rori 15 22 330 225 484 36 Tasva Kholifah 16 20 320 256 400
75
76
Setelah keseluruhan data dihitung dan diletakkan dalam tabel koefisien
korelasi, selanjutnya basil perhitungan di atas akan. diuji keabsahannya dengan
menggunakan rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut:
Nixy-(Lx) (2;y)
'xy=
36 x 11693 -554 x 751
= .../ (36 x 8704 - 5542
) (36 x 16075 - 7512)
420948 - 416054
=
.../ (313344-306916) (578700-564001)
4894
= -·-----·-·--·----
4894
=
4894
=
9720
= 0,50
78
Kemudian untuk mencapai prestasi tersebut, harus ada kerja sama yang
baik antara kedua lembaga tersebut yaitu dari pihak SDN dengan pihilk
pengelola Pendidikan Diniyah dan para orang tua serta lingkungan masyarakat
sekitar.
C. Uji Hipotesis
Hipotesis yang sudah dirumuskan kemudian harus diuji. Pengujian ini akan
membuktikan Ho atau Ha yang akan diterima. Jika Ha diterima, maka Ho
ditolak.
Data yang sudah diolah didapatkan basil kriteria angka korelasi sebesar
0,50, dan angka ini dicocokkan dengan pedoman sederhana pada nilai " r "
Product Moment berada di antara > 0,40 - 70 jauh di atas angka yang
menjelaskan kontribusi atau hubungan dianggap tidak ada yang berada pada
angka < 0,20. artinya jika nilai "r" berada di antara angka tersebut berarti
terdapat korelasi positif atau hubungan cukup dan searah, maksudya jika
variabel kontribusi pembelajaran Pendidikan Diniyah memperoleh nilai
cukup maka variabel prestasi Pendidikan Agama Islam juga memperoleh nilai
yang cukup begitu sebaliknya jika kontribusi pembelajaran Pendidikan
Diniyah memperoleh nilai kurang, maka prestasi Pendidikan Agama Islam
akan kurang juga
Berdasarkan basil uji hiptesis di atas dan berada di daerah penolakan, maka
hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi "Ada kontribusi pembelajaran Diniyah
terhadap prestasi Pendidikan Agama Islam siwa pada SDN 03 Pagi
Kemanggisan Jakarta Barat" diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak.
Dengan demikian kesimpulannya adalah pembelajaran Pendidikan Diniyah
berkontribusi terhadap prestasi Pendidikan Agama Islam siswa pada SDN 03
Pagi Kemanggisan Jakarta Barat.
A. Kesimpulan
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN
Dari pembahasan seluruh bah skripsi ini, maka penulis berkesimpulan
bahwa:
1. Pembelajaran di Pendidikan Diniyah mempunyai kontribusi yang cukup
terhadap prestasi Pendidikan Agama Islam siswa pada SDN 03 Pagi
Kemanggisan Jakarta Barat.
2. Prestasi belajar agama siswa yang mengikuti pembelajaran di Pendidikan
Diniyah memiliki tingkat nilai prestasi yang tinggi dan aktifitas dalam
perlombaan cukup menonjol.
3. Kurikulum dan metode yang digunakan pada Pendidikan Diniyah adalah
sejalan dengan kurikulum dan metode yang digunakan pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam di SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Barat.
4. Minat atau antusiasme siswa terhadap pembelajaran di Pendidikan Diniyah
cukup baik.
B. Saran-Saran
I. Melihat besarnya kontribusi pembelajaran Pendidikan Diniyah terhadap
prestasi Pendidikan Agama Islam di sekolah umum, maka Pendidikan
Diniyah agar meningkatkan kualitas pembelajarannya sehingga dapat
mempertahankan keberadaannya di tengah-tengah masyarakat.
2. Hendaknya ada koordinasi yang baik antara kepala Pendidikan Diniyah
dengan kepala sekolah serta guru agama Islam pada sekolah umum agar
dalam penyusunan jadwal ekstra kurikuler di SDN supaya jangan
berbenturan dengan kegiatan pembelajaran di Pendidikan Diniyah, karena
yang menjadi salah satu kendala kurang efektifnya kegiatan pembelajaran
di Pendidikan Diniyah selama ini adalah kurang sinkronnya jadwal
DAFT AR PUST AKA
Al-Qur'an Al-Karim
Ali, Muhammad Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen, Jakarta: Pustaka
Amani, 2002.
Arifin, M dan Aminuddin Rosyad, Dasar-Dasar Kependidikan, Jakarta: Ditjen
Bimbaga Islam, 2000, cet. ke-4.
Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
Rineka Cipta, 2002, Cet. 12.
Al-Zarnuji, Etika Menuntut Ilmu, terjemahan dari Ta'lim al-Mta'allim, oleh
Achmad Sunarto, Bandung: Husaini, t.t.
Dimyati dan Mudjiono, Be/ajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineke Cipta, 2003,
Cet. 2.
Hasan, Fuad, Dasar-Dasar Kependidikan, Jakarta: Rineke Cipta, 2006.
Ishom El-Saha, M, Arah Pengembangan Madrasah Diniyah di Indonesia,
Majalah Mihrab, Oktober 2005, edisi 120.
Mansyur, Strategi Be/ajar Mengajar, Jakarta: Direktorat Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka, 1992.
Mujib, Abdul, dkk, flmu Pendidikan Islam, Jakarta: 2006, Cet. 1.
Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.
_____ , Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, tt.p: Rajawali Pers, tt.
Poerwadarminta, W. JS, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
1991.
Sarwono, Jonathan, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2006, Cet. 1.
Sekjen Departemen Pendidikan Nasional, Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar SD, MI, SDLB, Jakarta: Sekretariat Jenderal Pendidikan Nasional,
2006.
Suparlan, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, Yogyakarta: Hikayat, 2004, Cet. I.
82
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka, 1994, edisi ke-2.
Tim Dirjen Bimbaga Islam/Direktorat Pendidikan Keagamaan dan Pondok
Pesantren, Pedoman Administrasi Madrasah Diniyah, Jakarta: Dirjen
Bimbaga Islam/Direktorat Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren,
2003.
Pedoman Kegiatan Be/ajar Mengajar Madrasah
Diniyah, Jakarta: Dirjen Bimbaga Islam/Direktorat Pendidikan Keagamaan
dan Pondok Pesantren, 2003.
________ , Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam, Jakarta:
Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2003.
--------~ Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Madrasah
Diniyah, Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama
Islam/Direktorat Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesanteren, 2003.
--------~ Pedoman Penyelenggaran dan Pembinaan Madrasah,
Jakarta: Dirjen Bimbaga Islam, 2003.
Tim Direktorat Perguruan Agama Islam, Garis-Garis Besar Program Pengajaran
(GBPP) Landasan Program dan Pengembangan Kurikulum, Jakarta:
Direktorat Kelembagaan Agama Islam, 2006.
Tim Departemen Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan,
Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Pendidikan Agama dan
Pendidikan Keagamaan, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Badan
Penelitian dan Pengembangan, 2005.
Tim Dirjen Bimbaga Islam/Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah
Umum, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Dirjen Bimbaga
Islam/Direktorat Pemdidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren, 2002.
Tim Kritisi KUrikulum 2004 Berbasis Kompetensi Revisi 2006, Kurikulum
Madrasah Diniyah, Jakarta: Bidang Pekapontren Kantor Wilayah
Departemen Agama Provinsi DKI Jakarta, 2006.
83
UU RI No. 20 TH. 2003, Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan
... ..... . . Nasional)rJakarta:Sinar.Grafika, 20fi6,.Cet. 3.
Yulius, S, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabya: Usaha Nasional, 1984,
Cet. 2.
Zuhairini, et al. , Fisafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, Cet. 2.
-----~ Metode Khusus Pendidikan Agama Islam, Malang: Biro Ilmiah
Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel, 1983, Cet. 7.
Lampiranl
ANGKET PENELITIAN KONTRIBUSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
•••=DINIYARTERHADAP PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SISWA KELAS IV, V DAN VI SDN 03 PAGI KEMANGGISAN
JAKARTABARAT
Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah pertanyaaan di bawah ini dengan baik!
2. Jawablah pertanyaan dengan jujur sesuai dengan hati nurani sendiri dan
jangan terpengaruh oleh teman!
3. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban a, b, c, dan d yang sesuai
dengan hati nuranimu!
4. Jawaban yang kalian pilih tidak ada sanksi, tapi sangat berarti bagi
peneliti.
5. Tulislah nama dan kelas di angket ini !
Na.ma:
Kelas:
1. Apakah kamu berminat mengikuti Pendidikan Diniyah?
a. Sangat berminat
b. Berminat
c. Kurang berminat
d. Tidak berminat
2. Berapa kali kamu biasanya membaca al-Qur'an dalam sehari?
a. dua kali sehari
b. satu kali sehari
c. satu kali seminggu
d. tidak pemah
3. Berapa surat-surat pendek yang kamu hafal dari al-Qur'an?
a. a. 1-5
b. b. 6-10
c. c. 11-15
85
4. Bacaan ruku' di bawah ini adalah:
··- - --- . a.· ·~_,~l..p.;0~.
b ·~_, _,le '11 i.,r..; u~
c.
d . .& w4:l.6JI wl ).....ll wlS ).!.JI w~I
5. Ibadah yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam disebut:
a. shalat
b. puasa
c. zakat
d. haji
6. Orang yang angkuh dan sombong disebut:
a. takabbur
b. riya
c. hasad
d. ujub
7. .&l';ll A..ll';l kalimat di samping disebut lafazh ...
a. tahlil
b. takbir
c. tahmid
d. tasbih
8. Apabila nun mati bertemu dengan ba' hukum membacanya disebut:
a. iqlab
b. ikhfa
c. izhar
d. idgham bighunnah
9. I _,l .fo ul kalimat di samping adalah contoh bacaan ...
a. ikhfa
b. iqlab
c. izhar
10. Nama bapak nabi Muhammad SAW adalah:
.a .. Abdullah
b. Abdul Muthalib
c. Abu Thalib
d.AbuBakar
11. Mesjid yang pertama kali dibangun nabi Muhammad SAW adalah ...
a. Quba
b. Masjidil Haram
c. Mesjid Nabawi
d. Masjid al-Aqsha
12. Kitab yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW adalah:
a. al-Qur'an
b. Injil
c. Taurat
d. Zabur
13. Menahan makan dan minum pada siang hari disebut ...
a. Puasa
b. shalat
c. zakat
d. haji
14. Berapa kali kamu shalat dalam sehari?
a. 5 kali
b. 3 kali
c. 1 kali
d. tidak pemah
15. Bacaan doa iftitah di bawah ini adalah:
a. I y,'.iS .iii .i..:J\ -9 I_».& fa.I .iii I
b. ·~-9 ~\ c.F.J 0~
c. o~ LJ.o] .iii I t'"'"
~'--·-, __ ,rt .. ·.1- ..
86
Lampiran I I
PEDOMAN DAN HASIL WA WAN CARA TERHADAP KEPALA SDN 03
PAGI KEMANGGISAN JAKARTA BARAT
Hari/tanggal : Juma'at, 31 Agustus 2007
Interviewee : Hj. Nahijah
Jab a tan : Kepala SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Barat
Pertanyaan
1. Sejak kapan berdirinya SDN 03 Pagi ini?
2. Berapa jumlah tenaga pengajar dan staf di SDN 03 Pagi ini?
3. Berapajumlah guru agama Islam di SDN 03 Pagi ini?
4. Apakah ibu pemah mendengar tentang Pendidikan Diniyah?
5. Bagaimana pendapat ibu tentang keberadaan Pendidikan Diniyah?
6. Apakah dengan adanya Pendidikan Diniyah dapat membantu siswa dalam
memahami pelajaran PAI di SDN 03 Pagi ini?
7. Bagaimana prestasi siswa yang mengikuti Pendidikan Diniyah dengan
yamg tidak mengikuti Pendidikan Diniyah dalam pelajaran PAI ?
8. Bagaimana pemahaman siswa tentang pendidikan agama di SDN 03 Pagi
. "? Jill.
9. Menurut ibu apa sajakah yang memberikan kontribusi dalam
meningkatkan prestasi belajar PAI siswa?
I 0. Menurut Thu dimanakah letak perbedaan siswa yang mengikuti Pendidikan
Diniyah dengan yang tidak mengikuti Pendidikan Diniyah?
Jawaban
I. SDN 03 Pagi Kemanggisan ini berdidri sejak tahun 1970.
2. Tenaga pengajar dan staf di SDN 03 Pagi Kemanggisan ini ada 17 yang
terdiri dari 14 guru, 1 orang TU dan 2 orang penjaga sekolah.
3. Guru PAI di SDN 03 Pagi Kemanggisan ini ada 1 orang, yaitu ibu Hj. N
89
4. Pernah, yakni Madrasah Diniyah sore hari.
_____ ~--5.-Keberadaan.I!endidikan.Diniyah di masyarakat sangat bagus. Lembaga ini
mengajarkan I 00% agama Islam, juga dengan adanya Pendidikan Diniyah
menjadikan anak-anak berakhlakul karimah sopan terhadap guru dan
orang tua serta pengamalan ibadahnya bagus, sebab itulah saya sangat
setuju dengan keberadaan Pendidikan Diniyah ini.
6. Betul, sangat membantu, karena di SDN 03 Pagi Kemanggisan ini belajar
agama hanya 3 jam pelajaran seminggu. Jika pelajaran agama di SDN
tidak dibantu dengan Pendidikan Diniyah bisa-bisa anak-anak tidak bisa
shalat dan membaca al-Qur'an.
7. Pada umumnya bagus-bagus, sebagai contohjika ada Lomba Keterampilan
Agama mereka selalu menjadi andalan dari sekolah ini. Juga dalam
pelajaran agama terlebih dahulu mengetahui sebelum dijelaskan kalau
dibandingkan dengan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran
Pemdidikan Diniyah.
8. Pada umumnya juga bagus, tetapi adajuga siswa yang butuh perhatian dari
guru dan orang tua.
9. Peran guru dan oaring tua, kemudian lembaga-Iembaga pendidikan agama
seperti Pendidikan Diniyah, TPA dan pengajian rumah tangga.
I 0. Dalam prestasi pengetahuan agama, rata-rata nilai ulangan maupun nilai
rapor bagus-bagus, walaupun siswa yang tidak mengikuti pembelajaran
Pemdidikan Diniyah ada yang bagus, tetapi pada umumnya Iebih banyak
siswa yang mengikuti Pendidikan Diniyah.
j
:* lj.- '
~ / j. Nahijah ~~~fRK. 130 343 263/2266
Lampiran III
PEDOMAN DAN HASIL WA WANCARA TERHADAP GURU
----- - -- --PENDIDIKAN AGAMAISLAMSDN 03 PAGI KEMANGGISAN
JAKARTA BARAT
Hari/tanggal : Sabtu, 1 Sptember 2007
Interviewee : Hj. N. Ipab R. S.Ag, M.Pd
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam
Pertanyaan
1. Sejak kapan Ibu mengajar agama Islam di SDN 03 Pagi ini?
2. Apakab Ibu pernab mendengar tentang Pendidikan Diniyab?
3. Bagaimana pendapat Ibu tentang keberadaan Pendidikan Diniyab?
4. Berapa jumlab siswa yang mengikuti Pendidikan Diniyab di SDN 03 Pagi • "? !Ill.
5. Dalam mata pelajaran pendidikan agama materi apa saja yang diajarkan
kepada siswa?
6. Apakab dengan adanya Pendidikan Diniyab dapat membantu siswa dalam
memabami pelajaran PAI di SDN 03 Pagi ini?
7. Bagaimana prestasi siswa yang mengikuti Pendidikan Diniyab dengan
yamg tidak mengikuti Pendidikan Diniyab dalam pelajaran PAI ?
8. Bagaimana pemabaman siswa tentang pendidikan agama di SDN 03 Pagi
ini?
9. Menurut Ibu apa sajakab yang memberikan kontribusi dalam
meningkatkan prestasi belajar PAI siswa?
I 0. Menurut Ibu dimanakab letak perbedaan siswa yang mengikuti Pendidikan
Diniyab dengan yang tidak mengikuti Pendidikan Diniyab ?
Jawaban
I. Saya mulai bertugas di SDN 03 Pagi ini sejak tabun 2005.
2. Pernah
3. Sangat setuju, sebab Pendidikan Diniyab ini suatu lembatm Pendidilrnn
91
siswa dan orang tua dalam menutupi kekurangan jam pelajaran
. Pendidikan Agama Islam di sekolah umum khususnya p"ara siswa di SDN.
4. Kalau jumlah pastinya saya belum tahu, karena belum pernah diadakan
pendataan terhadap siswa yang pembelajaran di Pendidikan Diniyah, tetapi
bisa dapat perkirakan sebesar 50-70% siswa.
5. Sesuai dengan kurikulum KTSP sekarang yang meliputi pelajaran al
Qur'an, Hadits, Akidah, Akhlak, Fiqh, Praktek Ibadah serta Sejarah
Kebudayaan Islam.
6. Sunguh sangant membantu, sebab PAI di SDN diberikan hanya 3 jam
pelajaran seminggu sehingga kami tidak dapat berbuat banyak.
7. Pada umumnya siswa yang mengikuti pembelajaran Pendidikan Diniyah
prestasinya bagus, walaupun ada juga siswa yang tidak mengikuti
pembelajaran Pendidikan Diniyah prestasinya juga bagus.
8. Pada umumnya bagus, sebab saya perhatikan selama ini siswa yang
mengikuti Pembelajaran Pendidikan Diniyah dalam proses pembelajaran
di kelas mereka sudah tahu lebih dahulu sebelum karni jelaskan.
9. Peran lembaga-lembaga pendidikan agama yang didirikan masyarakat,
seperti Pendidikan Diniyah, TPAJTPQ, Pengajian di rumah tangga dan
Majlis-Majlis Ta'lim. Kemudian peran serta guru, orang tua dan
masyarakat sangat diperlukan.
I 0. Dalam tingkah laku, adab dan perkataan terhadap guru dan orang tua siswa
yang mengikuti Pembelajaran Pendidikan Diniyah lebih baik jika
dibandingkan dengan siswa yang tidak mengikuti Pembelajaran
Pendidikan Diniyah atau lembaga keagamaan lainnya.
Jakarta, I September 2007
Guru PAI SDN 03 Pagi Kemanggisan
~ Hj. N Ipah R. S.Ag. M.Pci
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIFHIDAYATULLAHJAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
ta-Nom:or 95, ·c1putar IS4tZ Indo1i~ia
omor: Ft.13/TL.02.2/286/2007 unp. : --a I : 0 bservasi
Kepada Yth. Kepala SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Barat di-Tempat
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa :
Nama : Aminullah Zakir
Telp. '(62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7443328
'Email : uinjlct@cabi:net.id
Jakarta, 28 Juli 2007
adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:
Jurusan
NIM
Semester
: Pendidikan Agama Islam
: 805011001484
: V (Lima)
Sehubungan dengan penyelesaian tugas mata kuliah "Skripsi" mahasiswa tersebut memerlukan observasi dengan pihak terkait.
Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya.
Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
PEMERINTAH PROPINSI ()AERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
SDN. KEMANGGISAN 03 PAGI Jin. Anggrek Garuda Blok E Slipi Kel. Kemanggisan Kee. Palmerah
Kotamadya Jakarta Barat Telp. (021) 53608$1
No fo 7 /73'.s4!{/2CXJ.? Lamp Perihal :Surat Keterangan
Kepada Yth, Dekan Fakultas Ihnu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Di Jakarta
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SDN 03 Pagi Kernanggisan Jakarta Barat rnenerangkan bahwa:
Nama NIM Program Studi
: Aminullah Zakir : 805011001484 : S I Pendidikan Agama Islam
Telah melaksanakan tugas riset observasi, wawancara, dan menyebarkan angket di sekolah kami untuk kelengkapan skripsinya yang berjudul "KONTRIBUSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN DINIY AH TERHADAP PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SDN 03 PAGI KEMANGGISAN JAKARTA BARAT".
Demikianlah surat keterangan ini kami buat dengan sesungguhnya agar dapat dipergunakan sebagairnana mestinya.
DAFT AR RIWAYAT HIDUP
Aminullah Zakir, lahir di Panyabungan Tonga, 10 Desember 1968, anak kedua
dari lima bersaudara, putra dari pasangan Ahmad Suhaimi Amin dengan Azizah.
Setelah menamatkan SD di SDN X No. 142597 Panyabungan, Kabupaten
Madina, Sumatera Utara pada tahun 1982, dan melanjutkan ke SMPN I
Panyabungan, Kabupaten Madina, Sumatera Utara dan tamat pada tahun 1985,
kemudian melanjutkan ke Aliyah Pesantren Mushthafawiyah Purba Baru,
Kecamatan Kotanopan dan lulus pada tahun 1990. Kemudian merantau ke Jakarta
dan mengajar di MD Al-Hidayah Kemanggisan Jakarta Baral.
Selanjutnya mengikuti program D-2 PGMI Jurusan PAI Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan tamat pada tahun
2003. Pada tahun 2004 melanjutkan kuliah ke Program Sarjana (S-1) PTTM di
Fakultas yang sama sampai sekarang.
Selain kuliah, aktifitas sehari-hari dan pengalaman mengajar adalah:
1. Guru PAI di MTs Tarbiyah Islamiyah Panyabungan Jae dari tahun 1987-
1990.
2. Kepala MD Al-Hidayah sampai sekarang.
3. Guru PNS Depag yang diperbantukan pada Ml. Jam'iyatil Huda
Kemanggisan Jakarta Barat dari tahun 2005 sampai sekarang.