Amenore (Kel. 1)
description
Transcript of Amenore (Kel. 1)
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN
AMENORHEA
Kelompok 1
Definisi
• Keadaan tidak adanya menstruasi untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut.
• Bukan suatu penyakit tetapi merupakan gejala dari disfungsi ovarium dan sistem reproduksi.
• Amenorea sendiri terbagi dua, yaitu: 1. Amenorea primer 2. Amenorea sekunder
Amenorea Primer
• Suatu keadaan dimana tidak terjadi menstruasi pada wanita yang berusia 16 tahun keatas dengan karaktersitik seksual sekunder normal, atau umur 14 tahun keatas tanpa adanya perkembangan karakteristik seksual sekunder. Amenorea primer terjadi pada 0.1 – 2.5% wanita usia reproduksi.
Amenorea Sekunder
• Tidak terjadinya menstruasi selama lebih dari 6 bulan pada wanita yang biasanya mendapat siklus menstruasi teratur atau bisa sampai 12 bulan pada wanita yang biasanya mengalami oligomenorrhoea. Angka kejadian berkisar antara 1 – 5%.
ETIOLOGI
Primer amenorea • Kelainan kromosom.• Gangguan pada kelenjar
hipotalamus.• Organ vagina yang tidak
sempurna.• Gangguan pada kelenjar
pituari.• Pubertas terlambat.• Kegagalan dari fungsi indung
telur.• Gangguan pada susunan saraf
pusat.
Sekunder amenorea• Kehamilan,laktasi dan pos
menopause.• Defisiensi sekresi GnRH.• Stres berat psikologis,fisik dan
nutrisi.• Penggunaan pil kontrasepsi.• Gangguan pada kelenjar
tiroid. • Pengaruh obat.
MANIFESTASI KLINIS
• Tidak didapatkannya menstruasi pada usia 16 tahun.
• Tidak terjadi haid• Produksi hormone estrogen dan
progesterone menurun.• Nyeri kepala• Badan lemah
Terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Amenore PrimerSeorang wanita berumur 18 tahun ke atas tidak pernah mendapatkan menstruasi. Amenorea primer terjadi pada 0.1 – 2.5% wanita usia reproduksi.
2. Amenore SekunderPenderita pernah mendapatkan menstruasi, tetapi kemudian tidak mendapatkan lagi atau 6 siklus setelah sebelumnya mendapatkan siklus menstruasi biasa. Angka kejadian berkisar antara 1 – 5%
Kegagalan fungsi hipotalamus-hipofisis
Kelainan genetik
Amenore primer
hipogonadotropin
Siklus menstruasi tidak terjadi
Estrogen & progesteron
tidak dihasilkan
Ovarium tidak terangsang
FSH & LH
MK: ansietas, nyeri, kerusakan integritas
jaringan
Amenore sekunder
Tidak terjadi siklus
menstruasi
Siklus menstruasi terganggu
Penyakit stress, obat-obatan, dll
Tanda seks sekunder tidak
terjadi
Tidak terjadi menstruasi
Ovarium berupa jaringan pengikat
Tidak dapat mengalami menstruasi
Ovarium gagal berkembangTestis
menggantikan ovarium
Tidak punya uterus
Disgenesis gonadTestikular
feminization
MK: gangguan citra tubuh, harga diri rendah
AMENORE
PENATALAKSANAAN
• Terapi sulih hormone• Olahraga secara teratur• Belajar untuk mengatasi stress
dan menurukan aktivitas fisik yang berlebih Pembedahan atau insisi dilakukan pada wanita yang mengalami Amenorrhea Primer.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN
AMENOREA
ANAMNESA
Anamnesis yang akurat berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan sejak kanak-kanak, termasuk tinggi badan dan usia saat pertama kali mengalami pertumbuhan payudara dan pertumbuhan rambut emaluan. Dapatkan pula informasi anggota keluarga yang lain (ibu dan saudara wanita) mengenai usia mereka pada saat menstruasi pertama, informasi tentang banyaknya perdarahan, lama menstruasi dan periode menstruasi terakhir, juga perlu untuk ditanyakan. Riwayat penyakit kronis yang pernah diderita, trauma, operasi, dan pengobatan juga penting untuk ditanyakan.Kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan seksual, penggunaan narkoba, olahraga, diit, situasi dirumah dan sekolah dan kelainan psikisnya juga penting untuk dianyakan.
Pemeriksaan Fisik
• Pada pemeriksaan fisik yang pertama kali diperiksa adalah tanda-tanda vital dan juga termasuk tinggi badan, berat badan dan perkembangan seksual. Pemeriksaan yang lain adalah :
Keadaan umum :• Anoreksia-cacheksia, bradikardi, hipotensi, dan hipotermi.• Tumor hipofise-perubahan pada funduskopi, gangguan
lapang pandang, dan tanda-tanda saraf kranial.• Sindroma polikistik ovarium-jerawat, akantosis, dan
obesitas.• Inflammatory bowel disease-Fisura, skin tags, adanya
darah pada pemeriksaan rektal.• Gonadal dysgenesis (sindroma Turner)- webbed neck,
lambatnya perkembangan payudara.
Keadaan payudara
• Galactorrhea - palpasi payudara.• Terlambatnya pubertas- diikuti oleh rambut
kemaluan yang jarang.• Gonadal dysgenesis (sindroma Turner)-
tidak berkembangnya payudara dengan normalnya pertumbuhan rambut kemaluan.
Keadaan rambut kemaluan dan genitalia eksternal
• Hiperandrogenisme- distribusi rambut kemaluan dan adanya rambut di wajah.
• Sindroma insensitifitas androgen- Tidak ada atau jarangnya rambut ketiak dan kemaluan dengan perkembangan payudara.
• Terlambatnya pubertas- tidak disertai dengan perkembangan payudara.
• Tumor adrenal atau ovarium- clitoromegali, virilisasi.• Massa pelvis- kehamilan, massa ovarium, dan genital
anomali.
Keadaan vagina• Imperforasi himen- menggembung atau
edema pada vagina eksternal.• Agenesis (Sindroma Rokitansky-Hauser)-
menyempitnya vagina tanpa uterus dan rambut kemaluan normal.
• Sindroma insensitifitas androgen- menyempitnya vagina tanpa uterus dan tidak adanya rambut kemaluan.
• Uterus : Bila uterus membesar, kehamilan bisa diperhitungkan.
• Cervix : Periksa lubang vagina, estrogen bereaksi dengan mukosa vagina dan sekresi mukus. Adanya mukus adalah tanda bahwa estradiol sedang diproduksi oleh ovarium. Kekurangan mukus dan keringnya vagina adalah tanda bahwa tidak adanya estradiol yang sedang diproduksi.
Diagnosa Keperawatana. Nyeri berhubungan dengan gangguan menstruasib. Resiko tinggi terhadap ineffektif koping individu atau
keluarga b.d kurangnya pengetahuan terhadap penyebab gangguan
c. Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan
d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan biofisik, tahap perkembangan, perseptual, dan penyakit
e. Harga diri rendah situasional berhubungkan dengan gangguan fungsional (amenorrhea primer)
f. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi yang didapat tentang penyakitnya (amenorrhea)
Nyeri berhubungan dengan gangguan menstruasi
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan 2x24jam diharapkan nyeri berkurang sampai hilang
Kriteria hasil : - klien dapat melakukan sendiri terapi relaksasi.- klien cepat dapat beradaptasi dengan kondisinya.
Intervensi- ajarkan penggunaan kompres hangat untuk meringankan kram
abdomen. Panas bekerja dengan pedoman meningkatkan vasodilatasi dan otot relaksasi,saat menurnnya iskemic uterus.
- Doronglah latihan. Latihan meningkatkan vasodilatasi dan pelepasan beta endorphins yang akan menekan produksi prostaglandin dan penurunan persepsi terhadap nyeri.
- Lakukan pijatan punggung bawah untuk mengurangi nyeri dengan relaksasi otot vertebra dsn menigkatkan suplai darah. Banyak perempuan yang mengdapatkan hal positif dengan yoga, biofeedback, meditasi, dan relaksasi therapy.
- beritahukan asupan nutrisi yang baik :1. Menurun masukan sodium selama seminggu sebelum mens untuk
mengurangi resiko retensi cairan.2. tingkatkan asupan serat untuk mencegah konstipasi, yang dapat
memperburuk gejala.
Kolaborasi :- pemberian obat seperti penghambat sintesa
prostaglandin ( PGSI), ibuprofen ( Motrin), naproxen sodium ( Anaprox) dan ibuprofen setidaknya 48 jam sebelum terjadi menstruasi.
- Kontrasepsi oral dapat diberikan jika klien menginginkan kontrasepsi sebagai pembebas nyeri.OC's mencegah ovulasi, menurunkan jumlah darah haid, yang mengurangi jumlah prostaglandin dan dysmenorrhea.
- Pengobatan dan Penurunan nyeri pada dismenore sekunder tergantung kondisi patologik.
Resiko tinggi terhadap ineffektif koping individu atau keluarga b.d kurangnya pengetahuan terhadap penyebab gangguan
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan 2x24jam diharapkan koping individu efektif
Kriteria hasil :- menyatakan secara lisan pemahamannya tentang anatomy
reproduksi ,penyebab gangguan, dan pengobatan. - perempuan (pasangan)dapat mengerti dan menerima respon
emosional dan fisik yang terjadi saat siklus menstruasi berlangsung.Intervensi :- kaji pemahaman klien tentang gangguan yang terjadi.- berikan informasi seakurat mungkin yang mudah dimengerti oleh
klien.- berikan dukungan emosional untuk memudahkan klien agar bersikap
positif.
Ansietas berhubungan dengan status kesehatan
Tujuan dan Kriteria HasilSetelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan kecemasan
pasien dapat teratasiKriteria hasil :· Cemas berkurang· Tidak menunjukan perilaku agresif
Intervensi· Kaji tingkat kecemasan : ringan, sedang, berat, panic· Berikan kenyamanan dan ketentraman hati· Beri dorongan pada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan untuk
mengeksternalisasikan kecemasan· Anjurkan distraksi seperti nonton tv, dengarkan radio, permainan untuk
mengurangi kecemasan.· Singkirkan stimulasi yang berlebihan
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan biofisik, tahap perkembangan, perseptual, dan penyakit
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam pasien diharapkan tidak mengalami gangguan citra tubuh
Kriteria hasil :• Mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas• Mengungkapkan tehnik mengontrol cemas
Intervensi :• Gunakan pendekatan yang menenangkan• Berikan informasi factual mengenai diagnosis, tindakan
prognosis• Dengarkan dengan penuh perhatin• Identifikasi tingkat kecemasan
Harga diri rendah situasional berhubungkan dengan gangguan fungsional (amenorrhea primer)
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2x24 jam pasien diharapkan tidak mengalami harga diri rendah
Kriteria hasil :· Mengungkapkan penerimaan diri secara verbal
Intervensi · Tetapkan hubungan saling percaya perawat dan pasien· Cipakan batasan terhadap pengungkapan negative· Bantu untuk mengidentifikasi respon positif terhadap orang lain· Bantu penyusunan tujuan yang realitas untuk mencapai harga diri
rendah yang tinggi· Berikan penghargaan dan pujian terhadap pengembangan pasien
dalam pencapaian tujuan
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi yang didapat tentang penyakitnya
(amenorrhea)
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam pasien mampu menjelaskan penyakit dan mampu mengenal penyakitnya
Kriteria hasil :· pasien mengetahui tentang penyakitnya
Intervensi· Mengkaji tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit yang
dideritanya· Memberikan pengajaran sesuai dengan tingkat pemahaman
pasienMemberikan informasi dari sumber-sumber yang akurat dan
dapat dipertanggungjawabkan
THANK YOU