Amenore (Kel. 1)

28
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN AMENORHEA Kelompok 1

description

Amenore (Kel. 1)

Transcript of Amenore (Kel. 1)

Page 1: Amenore (Kel. 1)

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN

AMENORHEA

Kelompok 1

Page 2: Amenore (Kel. 1)

Definisi

• Keadaan tidak adanya menstruasi untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut.

• Bukan suatu penyakit tetapi merupakan gejala dari disfungsi ovarium dan sistem reproduksi.

• Amenorea sendiri terbagi dua, yaitu: 1. Amenorea primer 2. Amenorea sekunder

Page 3: Amenore (Kel. 1)

Amenorea Primer

• Suatu keadaan dimana tidak terjadi menstruasi pada wanita yang berusia 16 tahun keatas dengan karaktersitik seksual sekunder normal, atau umur 14 tahun keatas tanpa adanya perkembangan karakteristik seksual sekunder. Amenorea primer terjadi pada 0.1 – 2.5% wanita usia reproduksi.

Page 4: Amenore (Kel. 1)

Amenorea Sekunder

• Tidak terjadinya menstruasi selama lebih dari 6 bulan pada wanita yang biasanya mendapat siklus menstruasi teratur atau bisa sampai 12 bulan pada wanita yang biasanya mengalami oligomenorrhoea. Angka kejadian berkisar antara 1 – 5%.

Page 5: Amenore (Kel. 1)

ETIOLOGI

Page 6: Amenore (Kel. 1)

Primer amenorea • Kelainan kromosom.• Gangguan pada kelenjar

hipotalamus.• Organ vagina yang tidak

sempurna.• Gangguan pada kelenjar

pituari.• Pubertas terlambat.• Kegagalan dari fungsi indung

telur.• Gangguan pada susunan saraf

pusat.

Sekunder amenorea• Kehamilan,laktasi dan pos

menopause.• Defisiensi sekresi GnRH.• Stres berat psikologis,fisik dan

nutrisi.• Penggunaan pil kontrasepsi.• Gangguan pada kelenjar

tiroid. • Pengaruh obat.

Page 7: Amenore (Kel. 1)

MANIFESTASI KLINIS

• Tidak didapatkannya menstruasi pada usia 16 tahun.

• Tidak terjadi haid• Produksi hormone estrogen dan

progesterone menurun.• Nyeri kepala• Badan lemah

Page 8: Amenore (Kel. 1)

Terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Amenore PrimerSeorang wanita berumur 18 tahun ke atas tidak pernah mendapatkan menstruasi. Amenorea primer terjadi pada 0.1 – 2.5% wanita usia reproduksi.

2. Amenore SekunderPenderita pernah mendapatkan menstruasi, tetapi kemudian tidak mendapatkan lagi atau 6 siklus setelah sebelumnya mendapatkan siklus menstruasi biasa. Angka kejadian berkisar antara 1 – 5%

Page 9: Amenore (Kel. 1)

Kegagalan fungsi hipotalamus-hipofisis

Kelainan genetik

Amenore primer

hipogonadotropin

Siklus menstruasi tidak terjadi

Estrogen & progesteron

tidak dihasilkan

Ovarium tidak terangsang

FSH & LH

MK: ansietas, nyeri, kerusakan integritas

jaringan

Amenore sekunder

Tidak terjadi siklus

menstruasi

Siklus menstruasi terganggu

Penyakit stress, obat-obatan, dll

Tanda seks sekunder tidak

terjadi

Tidak terjadi menstruasi

Ovarium berupa jaringan pengikat

Tidak dapat mengalami menstruasi

Ovarium gagal berkembangTestis

menggantikan ovarium

Tidak punya uterus

Disgenesis gonadTestikular

feminization

MK: gangguan citra tubuh, harga diri rendah

AMENORE

Page 10: Amenore (Kel. 1)

PENATALAKSANAAN

• Terapi sulih hormone• Olahraga secara teratur• Belajar untuk mengatasi stress

dan menurukan aktivitas fisik yang berlebih Pembedahan atau insisi dilakukan pada wanita yang mengalami Amenorrhea Primer.

Page 11: Amenore (Kel. 1)

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN

AMENOREA

Page 12: Amenore (Kel. 1)

ANAMNESA

Anamnesis yang akurat berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan sejak kanak-kanak, termasuk tinggi badan dan usia saat pertama kali mengalami pertumbuhan payudara dan pertumbuhan rambut emaluan. Dapatkan pula informasi anggota keluarga yang lain (ibu dan saudara wanita) mengenai usia mereka pada saat menstruasi pertama, informasi tentang banyaknya perdarahan, lama menstruasi dan periode menstruasi terakhir, juga perlu untuk ditanyakan. Riwayat penyakit kronis yang pernah diderita, trauma, operasi, dan pengobatan juga penting untuk ditanyakan.Kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan seksual, penggunaan narkoba, olahraga, diit, situasi dirumah dan sekolah dan kelainan psikisnya juga penting untuk dianyakan.

Page 13: Amenore (Kel. 1)

Pemeriksaan Fisik

• Pada pemeriksaan fisik yang pertama kali diperiksa adalah tanda-tanda vital dan juga termasuk tinggi badan, berat badan dan perkembangan seksual. Pemeriksaan yang lain adalah :

Page 14: Amenore (Kel. 1)

Keadaan umum :• Anoreksia-cacheksia, bradikardi, hipotensi, dan hipotermi.• Tumor hipofise-perubahan pada funduskopi, gangguan

lapang pandang, dan tanda-tanda saraf kranial.• Sindroma polikistik ovarium-jerawat, akantosis, dan

obesitas.• Inflammatory bowel disease-Fisura, skin tags, adanya

darah pada pemeriksaan rektal.• Gonadal dysgenesis (sindroma Turner)- webbed neck,

lambatnya perkembangan payudara.

Page 15: Amenore (Kel. 1)

Keadaan payudara

• Galactorrhea - palpasi payudara.• Terlambatnya pubertas- diikuti oleh rambut

kemaluan yang jarang.• Gonadal dysgenesis (sindroma Turner)-

tidak berkembangnya payudara dengan normalnya pertumbuhan rambut kemaluan.

Page 16: Amenore (Kel. 1)

Keadaan rambut kemaluan dan genitalia eksternal

• Hiperandrogenisme- distribusi rambut kemaluan dan adanya rambut di wajah.

• Sindroma insensitifitas androgen- Tidak ada atau jarangnya rambut ketiak dan kemaluan dengan perkembangan payudara.

• Terlambatnya pubertas- tidak disertai dengan perkembangan payudara.

• Tumor adrenal atau ovarium- clitoromegali, virilisasi.• Massa pelvis- kehamilan, massa ovarium, dan genital

anomali.

Page 17: Amenore (Kel. 1)

Keadaan vagina• Imperforasi himen- menggembung atau

edema pada vagina eksternal.• Agenesis (Sindroma Rokitansky-Hauser)-

menyempitnya vagina tanpa uterus dan rambut kemaluan normal.

• Sindroma insensitifitas androgen- menyempitnya vagina tanpa uterus dan tidak adanya rambut kemaluan.

Page 18: Amenore (Kel. 1)

• Uterus : Bila uterus membesar, kehamilan bisa diperhitungkan.

• Cervix : Periksa lubang vagina, estrogen bereaksi dengan mukosa vagina dan sekresi mukus. Adanya mukus adalah tanda bahwa estradiol sedang diproduksi oleh ovarium. Kekurangan mukus dan keringnya vagina adalah tanda bahwa tidak adanya estradiol yang sedang diproduksi.

Page 19: Amenore (Kel. 1)

Diagnosa Keperawatana. Nyeri berhubungan dengan gangguan menstruasib. Resiko tinggi terhadap ineffektif koping individu atau

keluarga b.d kurangnya pengetahuan terhadap penyebab gangguan

c. Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan

d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan biofisik, tahap perkembangan, perseptual, dan penyakit

e. Harga diri rendah situasional berhubungkan dengan gangguan fungsional (amenorrhea primer)

f. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi yang didapat tentang penyakitnya (amenorrhea)

Page 20: Amenore (Kel. 1)

Nyeri berhubungan dengan gangguan menstruasi

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan 2x24jam diharapkan nyeri berkurang sampai hilang

Kriteria hasil : - klien dapat melakukan sendiri terapi relaksasi.- klien cepat dapat beradaptasi dengan kondisinya.

Page 21: Amenore (Kel. 1)

Intervensi- ajarkan penggunaan kompres hangat untuk meringankan kram

abdomen. Panas bekerja dengan pedoman meningkatkan vasodilatasi dan otot relaksasi,saat menurnnya iskemic uterus.

- Doronglah latihan. Latihan meningkatkan vasodilatasi dan pelepasan beta endorphins yang akan menekan produksi prostaglandin dan penurunan persepsi terhadap nyeri.

- Lakukan pijatan punggung bawah untuk mengurangi nyeri dengan relaksasi otot vertebra dsn menigkatkan suplai darah. Banyak perempuan yang mengdapatkan hal positif dengan yoga, biofeedback, meditasi, dan relaksasi therapy.

- beritahukan asupan nutrisi yang baik :1. Menurun masukan sodium selama seminggu sebelum mens untuk

mengurangi resiko retensi cairan.2. tingkatkan asupan serat untuk mencegah konstipasi, yang dapat

memperburuk gejala.

Page 22: Amenore (Kel. 1)

Kolaborasi :- pemberian obat seperti penghambat sintesa

prostaglandin ( PGSI), ibuprofen ( Motrin), naproxen sodium ( Anaprox) dan ibuprofen setidaknya 48 jam sebelum terjadi menstruasi.

- Kontrasepsi oral dapat diberikan jika klien menginginkan kontrasepsi sebagai pembebas nyeri.OC's mencegah ovulasi, menurunkan jumlah darah haid, yang mengurangi jumlah prostaglandin dan dysmenorrhea.

- Pengobatan dan Penurunan nyeri pada dismenore sekunder tergantung kondisi patologik.

Page 23: Amenore (Kel. 1)

Resiko tinggi terhadap ineffektif koping individu atau keluarga b.d kurangnya pengetahuan terhadap penyebab gangguan

Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan 2x24jam diharapkan koping individu efektif

Kriteria hasil :- menyatakan secara lisan pemahamannya tentang anatomy

reproduksi ,penyebab gangguan, dan pengobatan. - perempuan (pasangan)dapat mengerti dan menerima respon

emosional dan fisik yang terjadi saat siklus menstruasi berlangsung.Intervensi :- kaji pemahaman klien tentang gangguan yang terjadi.- berikan informasi seakurat mungkin yang mudah dimengerti oleh

klien.- berikan dukungan emosional untuk memudahkan klien agar bersikap

positif.

Page 24: Amenore (Kel. 1)

Ansietas berhubungan dengan status kesehatan

Tujuan dan Kriteria HasilSetelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan kecemasan

pasien dapat teratasiKriteria hasil :· Cemas berkurang· Tidak menunjukan perilaku agresif

Intervensi· Kaji tingkat kecemasan : ringan, sedang, berat, panic· Berikan kenyamanan dan ketentraman hati· Beri dorongan pada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan untuk

mengeksternalisasikan kecemasan· Anjurkan distraksi seperti nonton tv, dengarkan radio, permainan untuk

mengurangi kecemasan.· Singkirkan stimulasi yang berlebihan

Page 25: Amenore (Kel. 1)

Gangguan citra tubuh berhubungan dengan biofisik, tahap perkembangan, perseptual, dan penyakit

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam pasien diharapkan tidak mengalami gangguan citra tubuh

Kriteria hasil :• Mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas• Mengungkapkan tehnik mengontrol cemas

Intervensi :• Gunakan pendekatan yang menenangkan• Berikan informasi factual mengenai diagnosis, tindakan

prognosis• Dengarkan dengan penuh perhatin• Identifikasi tingkat kecemasan

Page 26: Amenore (Kel. 1)

Harga diri rendah situasional berhubungkan dengan gangguan fungsional (amenorrhea primer)

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2x24 jam pasien diharapkan tidak mengalami harga diri rendah

Kriteria hasil :· Mengungkapkan penerimaan diri secara verbal

Intervensi · Tetapkan hubungan saling percaya perawat dan pasien· Cipakan batasan terhadap pengungkapan negative· Bantu untuk mengidentifikasi respon positif terhadap orang lain· Bantu penyusunan tujuan yang realitas untuk mencapai harga diri

rendah yang tinggi· Berikan penghargaan dan pujian terhadap pengembangan pasien

dalam pencapaian tujuan

Page 27: Amenore (Kel. 1)

Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi yang didapat tentang penyakitnya

(amenorrhea)

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam pasien mampu menjelaskan penyakit dan mampu mengenal penyakitnya

Kriteria hasil :· pasien mengetahui tentang penyakitnya

Intervensi· Mengkaji tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit yang

dideritanya· Memberikan pengajaran sesuai dengan tingkat pemahaman

pasienMemberikan informasi dari sumber-sumber yang akurat dan

dapat dipertanggungjawabkan

Page 28: Amenore (Kel. 1)

THANK YOU