AMELOBLASTOMA 1

download AMELOBLASTOMA 1

of 5

description

makalah

Transcript of AMELOBLASTOMA 1

AMELOBLASTOMA

Ameloblastoma (lihat gambar 1-3) seluruhnya adalah tumor epitelial yang muncul dari lamina dentalis, berkas Hertwig, enamel organ, atau lapisan folikel dentalis/kista dentigerous. Ameloblastoma erupakan tumor odontogenik epitelial yang paling umum. Ameloblastoma biasanya terjadi pada individu yang berusia 20-40 tahun, bagaimanapun, jenis kista tunggal lebih sering terjadi pada orang dewasa (lihat pertimbangan pembedahan). Lesi ini terjadi baik pada rahang atas maupun rahang bawah, tetapi rahang bawah posterior merupakan lokasi yang paling umum, hanya 20% dari lesi ini yang ditemukan pada rahang atas. Lesi ini terjadi secara seimbang pada laki-laki dan perempuan.Meskipun ameloblastoma secara umum tidak diklasifikasikan sebagai lesi ganas (jarang terdapat jenis yang ganas), jenis ini sangat agresif dan infiltratif. Beberapa orang menduga bahwa lesi ini harus dimasukkan kedalam jenis keganasan derajat rendah atau kurang aktif, sama dengan karsinoma sel basal. Banyak kesamaan histologi dan kebiasaan yang ditemukan pada kedua jenis lesi ini (lihat karsinoma sel basal). Secara umum lesi ini tidak bermetastase tapi bertumbuh secara lambat, persisten, dan susah untuk dimusnahkan. Jika ameloblastoma tidak tercatat ditemukan sebagai temuan insidental dari gambaran radiograf untuk tujuan lain, maka gejala pertamanya biasanya adalah perluasan tulang tanpa rasa sakit.

Temuan radiografik

Ameloblastoma khususnya muncul sebagai suatu radiolusensi multilokular yang meluas di daerah molar ketiga rahang bawah, tetapi lesi ini dapat ditemukan dibagian manapun pada rahang (lihat gambar 1). Lesi ini dapat berbentuk unilokular jika kecil, dan seringkali meresorbsi gigi yang berkontak dengannya. Lesi ini tidak pernah tampak radiopak.

Karakteristik histologi

Ameloblastoma tidak memiliki kapsul. Komponen neoplastik secara murni adalah epitelial dan sisa cap stage dari odontogenesis (contohnya; sel kolumnar tinggi yang terpolarisasi pada sisi luar dari lesi dengan SR pada sisi dalam, yang mana dapat membentuk suatu kista). Lesi dapat memiliki suatu reaktif terhadap komponen jaringan penghubung yang bukan merupakan suatu neoplastik. Lesi ini adalah tumor nonfungsional, misalnya; ameloblastoma tidak mempengaruhi jaringan penghubung di sekitarnya, yang mana pada gilirannya tidak dapat mempengaruhi pembentukan email. Pada hakekatnya, tumor ini merupakan penggambaran odontogenesis yang terhenti. Terdapat banyak gambaran histologi yang berbeda, contohnya; jenis akantomatous yang mana SR ditempatkan oleh sel skuamous dan pearl, tipe sel granuler dimana SR di gantikan oleh sel granuler, dan jenis pleksiform dimana SR berkurang atau tidak ada sama sekali.

PerawatanPerawatan ameloblastoma adalah eksisi bedah dengan free margin yang luas (lihat pertimbangan bedah). Rekonstruksi yang tepat dapat dilakukan pada waktu yang sama. Seluruh pasien dengan ameloblastoma, dengan tanpa melihat metode perawatan bedah atau jenis gambaran histologi, harus dimonitor secara radiografi sepanjang hidupnya. Jika eksisi tidak adekuat, umumnya menjadi rekuren.

Pertimbangan bedah

Ameloblastoma rahang atas tidak dibatasi oleh plat kortikal yang kuat yang ditemukan pada rahang bawah. Sebagai tambahan, posterior rahanng atas terletak dekat dengan banyak struktur vital. Faktor ini menjadi pendapat yang kuat untuk perwatan bedah yang agresif dan pasti pada ameloblastoma rahang atas. Pada rahang bawah, 1 cm tepi yang bersih dipertimbangkan sebagai standar. Hal ini dapat diatasi dengan reseksi blok atau segmental, bergantung pada hubungan lesi dengan tepi kortikal inferior.

Pengecualian tunggal terhadap hal ini adalah mungkin ameloblastoma unikistik. Jenis ini umumnya muncul pada dewasa akhir dan sebagaimana namanya, jenis ini dicirikan sebagai radiolusensi unikistik yang paling umum ditemukan pada daerah molar ketiga rahang bawah.

Untuk ameloblastoma peripheral, eksisi yang lebih konservatif dengan pendekatan follow-up secara klinis adalah perawatan yang standar.

Hubungannya dengan lesi lainnya

Karsinoma sel basal: Karsinoma sel basal adalah neoplasma infiltratif lainnya yang pada dasarnya merupakan neoplasma adnexal yang tidak bermetastase. Karsinoma sel basal dan ameloblastoma bertumbuh dengan lambat tetapi persisten, dan dapat menyebabkan kematian melalui perluasan lokal kedalam struktur vital. Jika satu pertimbangan bahwa gigi merupakan struktur adnexal rongga mulut, kemudian hal tersebut menjadi mudah untuk dimengerti mengapa ameloblastoma dapat terlihat sebagai suatu analog terhadap karsinoma sel basal. Adamantinoma tibia: lesi ini secara histologi mirip dengan jenis ameloblastoma pleksiform. Termasuk keganasan derajat rendah dan seperti namanya, jenis ini ditemukan di tibia.

Craniofaringioma: Tumor pituitary ini muncul dari kantong Rathke, bagian dari stomadeum rongga mulut yang secara histologi tampak menyerupai ameloblastoma. Bagaimanapun, jenis ini lebih mirip kista Gorlin.

Ameloblastoma perifer: Lesi ini secara histologi mirip dengan ameloblastoma sentral, tetapi tidak melibatkan tulang dan yang seluruhnya dibatasi oleh gingiva. Lesi ini memiliki potesi rendah untuk bertumbuh dan invasi dibandingkan ameloblastoma sentral, dan sangat memungkinkan hal ini bertanggung jawab terhadap kasus karsinoma sel basal yang dilaporkan pada gingiva.

Ameloblastoma ganas: Hampir 2% ameloblastoma bermetastase, biasanya ke paru-paru. Meskipun demikian lesi ini sebenarnya mungkin sebagai hasil aspirasi material dari lesi yang berjamur pada rongga mulut dan,oleh karena itu, hal ini tidak menggambarkan metastase sebenarnya.

Karsinoma ameloblastoma: Lesi ini secara sitologi merupakan lesi ganas dengan hiperkromatisme, pleomorfisme, dan aktivitas mitotic yang tinggi. Metastase sebenarnya terjadi pada karsinoma ameloblastoma.