Alur Penyampaian Pada Seminar Proposal

9
Alur Penyampaian Pada Seminar Proposal LATAR BELAKANG MASALAH Dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 dikatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. dari tujuan ini terlalu banyak pihak yang mengesampingkan aspek beriman dan bertaqwa kepada Allah swt. Sehingga tujuan pendidikan yang diutamakan hanyalah bagaimana siswa itu pintar dan bisa dalam pelajaran. Padahal hakikatnya, kepintaran siswa harus berjalan beriringan dengan keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia. Sehingga ilmu yang didapat tidak disalah gunakan. Karena hal itu terjadilah degradasi moral saat ini, salah satu efek negatif dari degradasi moral ini yang mempengaruhi siswa adalah kurang mampu berkonsentrasi. Karena dengan tidak berkonsentrasi akan susah bagi siswa untuk meresapkan dan mengingat apa yang sudah diajarkan padanya disekolah. Nah dengan masalah ini, banyak yang mencari jalan keluar untuk menerapkan berbagai macam cara pembelajaran untuk membuat siswa lebih berkonstrasi lah dan hal lainnya, yang banyak dicetuskan oleh para ahli dari barat. Sebenarnya masalah ini bisa diatasi dengan mendekatkan diri pada Al Qur’an, karena pendidikan pertama kali juga bersumber dari Rasulullah Saw di gua hira kita beliau menerima wahyu yang pertama (iqra’). Tapi kebanyakan cara berfikir sekarang Pendidikan formal dianggap lebih penting daripada menghafal Al Quran, Salah satu cara dekat dengan al quran adalah dengan cara membaca dan menghafalnya, karena Membaca Al-Qur'an dan menghafalnya dapat mempengaruhi keaktifan syaraf-syaraf otak manusia, dan ia akan belajar keseriusan dalam hidup, serta belajar menata dan mengatur

description

pendidikan

Transcript of Alur Penyampaian Pada Seminar Proposal

Page 1: Alur Penyampaian Pada Seminar Proposal

Alur Penyampaian Pada Seminar Proposal

LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 dikatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. dari tujuan ini terlalu banyak pihak yang mengesampingkan aspek beriman dan bertaqwa kepada Allah swt. Sehingga tujuan pendidikan yang diutamakan hanyalah bagaimana siswa itu pintar dan bisa dalam pelajaran. Padahal hakikatnya, kepintaran siswa harus berjalan beriringan dengan keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia. Sehingga ilmu yang didapat tidak disalah gunakan.

Karena hal itu terjadilah degradasi moral saat ini, salah satu efek negatif dari degradasi moral ini yang mempengaruhi siswa adalah kurang mampu berkonsentrasi. Karena dengan tidak berkonsentrasi akan susah bagi siswa untuk meresapkan dan mengingat apa yang sudah diajarkan padanya disekolah.

Nah dengan masalah ini, banyak yang mencari jalan keluar untuk menerapkan berbagai macam cara pembelajaran untuk membuat siswa lebih berkonstrasi lah dan hal lainnya, yang banyak dicetuskan oleh para ahli dari barat.

Sebenarnya masalah ini bisa diatasi dengan mendekatkan diri pada Al Qur’an, karena pendidikan pertama kali juga bersumber dari Rasulullah Saw di gua hira kita beliau menerima wahyu yang pertama (iqra’). Tapi kebanyakan cara berfikir sekarang Pendidikan formal dianggap lebih penting daripada menghafal Al Quran,

Salah satu cara dekat dengan al quran adalah dengan cara membaca dan menghafalnya, karena Membaca Al-Qur'an dan menghafalnya dapat mempengaruhi keaktifan syaraf-syaraf otak manusia, dan ia akan belajar keseriusan dalam hidup, serta belajar menata dan mengatur hidupnya. Karena setiap orang yang membaca dan menghafal al quran tidak dapat dilakukan dengan sembarangan harus benar sepenuhnya, benar bacaan baik tanda baca maupun panjang pendeknya. Dengan kebiasaan yang terus membaca dan menghafal alquran otak kanan akan terbiasa berfikir dengan detail, dan fokus pada apa yang dibaca.

Dengan hasil2 riset dan literature buku yang saya baca tentang mukjizat dan kedasyatan al quran, ternyata dengan mengahafal al quran bisa Melatih daya konsentrasi, Menstimulus otak dan tingkat kecerdasan, Terhindar dari kepikunan dan Menumbuhkan kedisiplinan

Dari sini muncul lah gagasan dari saya, untuk melihat pengaruh al quran terhadap aspek kognitif seseorang,sekaligus untuk lebih membumikan al quran dikalangan guru, siswa dan juga sekolah bahwa sebenarnya al quran bisa menjadi solusi konkrit sehingga muncul lah judul pengaruh kemampuan mengahafal al quran terhadap hasil belajar fisika.

Page 2: Alur Penyampaian Pada Seminar Proposal

RUMUSAN, TUJUAN, MANFAAT, HIPOTESIS,

Definisi istilah

Kemampuan Menghafal Al-Qur’an adalah kapasitas seorang individu atau kesanggupan seorang

individu untuk mengingat ayat-ayat Al-Qur’an. Pengukuran kemampuan menghafal Al-Qur’an

dalam penelitian ini didapatkan dari dokumentasi guru Al-Qur’an disekolah yaitu nilai hafalan

siswa.

Prestasi belajar adalah hasil usaha yang telah dicapai seseorang setelah ia melakukan kegiatan

belajar. Pada penelitian ini, peneliti hanya mengukur prestasi belajar pada ranah kognitif (C1-

C4).

Pengaruh : Hubungan sebab akibat yang ditimbulkan oleh dua variabel

Page 3: Alur Penyampaian Pada Seminar Proposal

LANDASAN TEORI

Mengahafal Al Qur an

Menghafal adalah berusaha meresapkan kedalam fikiran agar selalu ingat.

Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dan dipandang beribadah apabila membacanya

Menghafal Al-Qur’an adalah suatu proses mengingat, dan meresapkan kedalam pikiran seluruh materi ayat (rincian bagian-bagiannya seperti fonetik, waqaf, dan lain-lain) secara sempurna.

Atau bisa juga dikatakan menghafal Al-Qur’an adalah berusaha meresapkan kedalam fikiran agar selalu ingat ayat-ayat Allah dari semua bagian-bagiannya bacaannya seperti bunyi, tajwid, mad, waqaf, dan lain-lain.

Menghafal al quran adalah salah satu keistimewaan terbesar Al-Qur’an karena hanya Al Qur’an yang menjadi satu-satunya kitab suci yang dihafalkan oleh banyak manusia di dunia ini. Mulai dari anak-anak hingga orang tua sekalipun bisa menghafal al qur;an. Selain itu Tak satu pun kitab didunia ini yang dihafalkan bagian surat, kalimat, huruf dan bahkan harakatnya dengan fasih seperti Al-Qur’an.

Ada beberapa manfaat al qur’an diantaranya :

a) Mendapatkan prioritas dari Nabi Muhammad saw.b) Mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Allah swt.c) Suasana hatinya hidup, dinamis, dan tidak terserang rasa sepi. d) Akan memperoleh kenikmatan beragam dan tiada bandingannya.e) Pikiran jernih, kekuatan ingatan, ketenangan jiwa, senang dan bahagia.f) Terbebas dari rasa takut, dapat meningkatkan IQ (kecerdasan).g) Melatih daya konsentrasi dan menstimulus otak.h) Menumbuhkan kedisiplinan, meningkatkan derajat, dan syafaat di hari kiamat.

Belajar adalah suatu proses dimana seseorang melakukan aktivitas mendengar, memandang, meraba, menulis, membaca, mengingat dan berfikir. . Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan individu sehingga tingkah lakunya berkembang.

Page 4: Alur Penyampaian Pada Seminar Proposal

prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mendapatkan berbagai macam pengalaman dan pengetahuan yang berupa perubahan tingkah laku baik yang berhubungan dengan individu maupun lingkungan sekitarnya.

Prestasi belajar meliputi tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik”. Ranah kognitif adalah prilaku yang menyangkut masalah pengetahuan, informasi, dan masalah kecakapan intelektual. Ranah afektif adalah perilaku yang berupa sikap, nilai-nilai dan prestasi. Sedangkan ranah psikomitorik adalah perilaku yang terutama berkaitan dengan ketrampilan atau kelincahan dan kondisinya.

Dalam ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berfikir :

1. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge) adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus dan sebagainya

2. Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat.

3. Penerapan (application) adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori dan sebagainya, dalam situasi yang baru dan kongkret.

4. Analisis (analysis) adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian atau factor-faktor yang satu dengan factor-faktor lainnya.

5. Sintesis (synthesis) adalah kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses berfikir analisis. Sintesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang terstruktur atau berbentuk pola baru.

6. Penilaian (evaluation) adalah merupakan jenjang berfikir paling tinggi dalam ranah kognitif. Penilaian di sini merupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide.

Page 5: Alur Penyampaian Pada Seminar Proposal

METODE PENELITIAN

Metode survei yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan kuisioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen).

Untuk populasi dan sampel pada penelitian ini, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Al Athiyah. dan digunakan teknik nonprobability sampling, dimana teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Pemilihan sampel dilakukan secara sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Untuk teknik pengumpulan data ada dua cara yang akan penulis lakukan yaitu :

Pengukuran kemampuan menghafal Al-Qur’an dalam penelitian ini didapatkan dari dokumentasi guru Al-Qur’an disekolah yaitu nilai hafalan siswa.

Pengukuran prestasi belajar dalam penelitian ini didapatkan dari hasil tes dengan memberikan lembar soal pelajaran fisika yang terdiri dari 20 soal, dimana 5 soal berada pada ranah kognitif pengetahuan (C1), 5 soal pada ranah kognitif pemahaman (C2), 5 soal berada pada ranah kognitif penerapan (C3), dan 5 soal lagi berada pada ranah kognitif analisis (C4).

Untuk instrument penelitian ini, instrumen yang digunakan penulis adalah tes prestasi, dimana tes prestasi adalah tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Hasil tes tersebut akan digunakan untuk melihat pengaruh kemampuan menghafal Al-Qur’an memberikan sumbangan terbesar terhadap kemampuan kognitif pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), atau analisis (C4).

SAMPAIKAN RUMUS APA SAJA YANG AKAN DIPAKAI, LIHAT MAKALAH

Page 6: Alur Penyampaian Pada Seminar Proposal

HAL PENTING :

Kenapa yahudi pintar ?

1. Ketika ibunya sedang mengandung mereka membeli buku matematika dan menyelesaikannya secara bersama dengan suami. Sampai genap melahirkan

2. Cara makan, mereka makan dengan kacang badam, korma, susu, dan jenis makanan bergizi. Karena daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak.

3. Mereka tidak merokok, kenapa ? karena nikotin dapat merusak sel utama pada otak manusia.

Rasullullah bersabda, "Wahai ahli-ahli Al-Qur'an, janganlah kalian menggunakan Al-Qur'an sebagai bantal tetapi kamu hendaknya membacanya dengan teratur siang dan malam, sebarkanlah kitab suci itu, bacalah dengan suara yang merdu dan pikirkanlah isi kandungannya! Dengan begini kamu akan mendapatkan kejayaan, janganlah kamu minta disegerakan ganjarannya (dalam dunia) karena Dia mempunyai ganjaran (yang sangat besar di akhirat)." [HR. Imam Baihaqi]

Sebelumnya, Dr. Marie Janson, direktur perkembangan Alzheimers Research di Inggris, menunjukkan sebuah temuan terbaru bahwa aktivitas sederhana seperti bernyanyi, bermain teka-teki, dan bowling bisa menghambat penurunan fungsi otak (demensia) alias kepikunan. Mereka yang rutin melakukan aktivitas ini diduga bisa membuat otak lebih "awet muda" dibandingkan dengan orang yang hanya mengandalkan obat anti-demensia saja. Nah, jika menyanyi saja bisa membantu mengatasi kepikunan, apalagi membaca sekaligus menghafal Al-Qur'an yang jauh lebih luas dampaknya.

Menurut M. Ngalim Poerwanto, dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992 – hal. 52) Jika sel-sel otak bekerja atau difungsikan terus dengan hal-hal positif dan aktif, maka akan menjadi lebih kuat.

Profesor psikologi di Universitas Imam Muhammad bin Su’ud al-Islamiyah di Riyadh, Dr. Abdullah Subaih berpendapat bahwa dengan menghafal Al Quran berarti siswa terlatih untuk berkonsentrasi. Kita tahu bahwa pendidikan formal juga dibutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk mempelajarinya, Nah dengan belajar menghafal Al Quran maka dia akan terlatih dengan konsentrasi yang tinggi.