Alur Pelayanan Di Klinik Jamu Hortus Medicus Tawangmangu

5
ALUR PELAYANAN DI KLINIK JAMU HORTUS MEDICUS TAWANGMANGU Klinik jamu hortus medicus merupakan klinik medis dengan standar pelayanan konvensional, tetapi untuk terapinya kita menggunakan jamu, prosedur pelayanan sama dengan prosedur pelayanan klinik pada umumnya. Hanya saja pemeriksaan di klinik saintifikasi jamu lebih holistic menitik beratkan kepada gaya hidup sehat, persoalan sosialnya, tetapi tidak meninggalkan pemeriksaan fisik dasar sebagai standar pelayanan dokter.

description

gvfgyfty

Transcript of Alur Pelayanan Di Klinik Jamu Hortus Medicus Tawangmangu

ALUR PELAYANAN DI KLINIK JAMU HORTUS MEDICUS TAWANGMANGU

Klinik jamu hortus medicus merupakan klinik medis dengan standar pelayanan konvensional, tetapi untuk terapinya kita menggunakan jamu, prosedur pelayanan sama dengan prosedur pelayanan klinik pada umumnya.Hanya saja pemeriksaan di klinik saintifikasi jamu lebih holistic menitik beratkan kepada gaya hidup sehat, persoalan sosialnya, tetapi tidak meninggalkan pemeriksaan fisik dasar sebagai standar pelayanan dokter.

Diagnosis diterapkan berdasarkan diagnosis konvensional yang dilengkapi dengan hasil analisis laboratorium rekam medis dan juga dikembangakan dengan data kualitatif untuk menilai aspek sehat. Dokter kemudian akan memberikan resep berupa jamu herbal yang dapat ditebus di griya jamu klinik saintifikasi jamu. Di tempat ini resep pasien akan diproses dan diracik sesuai dosisnya juga ditentukan dengan usia pasien.

Setelah pemberian resep,pasien akan menebus langsung di griya jamu. Pasien mendapatkan satu kantong herbal beserta keterangan cara meminum herbal. Resep yang diberikan kepada pasien berupa ramuan simplisia yang kemudian diracik oleh bagian instalasi obat herbal.

Jamu yang digunakan berupa racikan simplisia, serbuk, dan juga ekstrak tanaman obat yang telah diteliti khasiat dan keamanannya melalui uji pra klinik atau observasi klinik. Untuk menjamin keamanan dan mutu maka cara pembuatannya mengacu pada cara pembuatan simplisia yang baik, dimulai dari standarisasi benih/bibit budidaya, pasca panen, maupun analisis mutu di laboratorium B2P2TO-OT (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisonal).