Alur Diagnosis Penyakit Tropis Dengan Ku Demam

download Alur Diagnosis Penyakit Tropis Dengan Ku Demam

of 15

description

kedokteran

Transcript of Alur Diagnosis Penyakit Tropis Dengan Ku Demam

  • ALUR DIAGNOSIS PENYAKIT-PENYAKIT TROPIS DENGAN KELUHAN DEMAMHila Amalia Mantika 2012730132

  • ALUR DIAGNOSIS DBD

  • ANAMNESIS

    PEMERIKSAAN FISIS

    Demam, terjadi mendadak tinggi, selama 2-7 harilesu, tidak mau makan, dan muntahPada anak yang lebih besar, dapat mengeluh nyeri kepala, nyeri otot, dan nyeri perutDiarePerdarahan kulit dan mimisan

    Gejala klinis DBD diawali dengan demam mendadak tinggi, facial flush, muntah, nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, nyeri tenggorok dengan faring hiperemis, nyeri di bawah lengkung iga kanan. Gejala penyerta ini lebih mencolok pada DD daripada DBD Hepatomegali dan kelainan fungsi hati lebih sering pada DBD Perbedaan DD dan DBD adalah pada DBD terjadi peningkatan permeabilitas kapiler sehingga menyebabkan perembesan plasma, hipovolemia, dan syok

  • Fase kritis hari ke-3 sampai ke-5 perjalanan penyakit. Perdarahan petekie, epistaksis, melena, hematuria

    Tanda-tanda syok :Anak gelisah, terjadi penurunan kesadaran, sianosisNafas cepat, nadi teraba lemah kadang-kadang tidak terabaTekanan darah turun, tekanan nadi < 10 mmHgAkral dingin, capillary refill menurunDiuresis menurun sampai anuriaApabila syok tidak dapat segera diatasi komplikasi berupa asidosis metabolic dan perdarahan hebat.

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium: Darah perifer, kadar hemoglobin, leukosit dan hitung jenis, hematokrit, trombosit. Uji serologis, uji hemaglutinasi inhibisi dilakukan saat fase akut atau fase konvalesensPemeriksaan radiologis: pemeriksaan foto dada dan USG Efusi pleura, ascites, kelainan (penebalan) dinding vesica felea dan vesica urinaria

  • ALUR DIAGNOSIS DEMAM TIFOID

  • ANAMNESIS

    Demam naik secara bertahap tiap hari, mencapai suhu tertinggi pada akhir minggu pertama, minggu kedua demam terus menerus tinggi.Anak sering mengigau (delirium), malaise, letargi, anoreksia, nyeri kepala, nyeri perutPada demam tifoid berat penurunan kesadaran, kejang, ikterus, diare atau konstipasi, muntah, perut kembung.

    PEMERIKSAAN FISISGejala klinis bervariasi dari ringan sampai berat dengan komplikasi. Kesadaran menurun, delirium, sebagian besar anak mempunyai lidah tifoid di bagian tengah kotor dan bagian pinggir hiperemis, meteorismus, hepatomegali lebih sering dijumpai daripada splenomegali. Kadang-kadang terdengar ronki pada pemeriksaan paru.

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGDarah tepi perifer : anemia, leukopenia, trombositopenia, limfositosis relatifSerologi WidalBiakan Salmonella typhiPemeriksaan radiologik : foto toraks : apabila diduga terjadi komplikasi pneumonia foto abdomen, apabila diduga terjadi komplikasi intraintestinal seperti perforasi usus atau perdarahan saluran cerna

  • ALUR DIAGNOSIS MALARIA

  • ANAMNESISdemam, menggigil, berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal Pada anamnesis juga perlu ditanyakan: riwayat berkunjung ke daerah endemik malaria, riwayat tinggal di daerah endemik malaria, riwayat sakit malaria/riwayat demam, riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir, dan riwayat mendapat transfusi darah

    PEMERIKSAAN FISIS

    Demam (>37,5 C aksila) Konjungtiva atau telapak tangan pucatPembesaran limpa (splenomegali)Pembesaran hati (hepatomegali)Manifestasi malaria berat penurunan kesadaran, demam tinggi, konjungtiva pucat, telapak tangan pucat, dan ikterik, oliguria, urin berwarna coklat kehitaman (Black Water Fever), kejang dan sangat lemah

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Pemeriksaan dengan mikroskop gold standard(standar baku) untuk diagnosis pasti malaria.dilakukan dengan membuat sediaan darah tebal dan tipis.Pemeriksaan dengan tes diagnostik cepat (Rapid Diagnostic Test/RDT)digunakan pada unit gawat darurat, pada saat KLB, dan di daerah terpencil yang tidak tersedia fasilitas laboratorium mikroskopis. Pemeriksaan dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Sequensing DNA

  • Pada malaria berat pemeriksaan penunjang yangperlu dilakukan adalah:a. pengukuran hemoglobin dan hematokrit;b. penghitungan jumlah leukosit dan trombosit;c. kimia darah lain (gula darah, serum bilirubin, SGOT dan SGPT, alkali fosfatase, albumin/globulin, ureum, kreatinin, natrium dan kalium, analisis gas darah); d. urinalisis

  • ALUR DIAGNOSIS RUBELLA

  • ANAMNESIS

    Ruam serupa dengan campak (rubeola) ringan atau demam scarlet dan kadang gatal ringanDemam ringan selama ruam menetap selama 1-3 hariPembengkakan kelenjar leherAnoreksia, nyeri kepala, malaise, dan pilek, dan sakit tenggorokMata merahPada wanita yang lebih tua dan wanita dewasa, poliartritis dapat terjadi dengan artralgia, pembengkakan, dan nyeri.

  • PEMERIKSAAN FISIS

    Ruam-berwarna merah terang atau pucat pada hari pertama atau kedua, menyebar dengan cepat dari wajah ke seluruh tubuh, dan menghilang dengan cepat pula.Limfadenopati post aurikuler, oksipital dan servikal posteriorMukosa faring dan konjugtiva sedikit meradangLimpa sering membesarPemeriksaan darah tepi jumlah sel darah putih normal atau sedikit menurun

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Isolasi virus dari berbagai jaringan dan uji serologis: antibody hemaglutinasi-inhibisi, aglutinasi lateks, immunoassay enzim, immunoassay flouresenTes IgM spesifik Rubella