Alopecia
-
Upload
istiana-hidayati -
Category
Documents
-
view
262 -
download
6
description
Transcript of Alopecia
Alopecia adalah deskripsi medis hilangnya rambut dari kepala atau badan, kadang-
kadang sampai kebotakan.
Tidak seperti depilation estetika umum rambut tubuh, alopecia cenderung menjadi
disengaja dan unwelcome, misalnya, androgenic alopecia.
Namun, mungkin juga disebabkan oleh dorongan psikologis untuk mengeluarkan sendiri
rambut (trichotillomania) atau konsekuensi yang tidak terduga sukarela tata rutinitas
(mekanis "traksi alopecia" dari ponytails berlebihan ketat atau kepang, atau burns ke
kulit kepala dari solusi relaxer kaustik rambut atau rambut panas besi).
Dalam beberapa kasus, alopecia adalah indikasi perhatian medis yang mendasari, seperti
besi kekurangan.
Ketika rambut rontok yang terjadi dalam hanya satu bagian, itu dikenal sebagai alopecia
areata. Ini adalah bentuk paling umum penyakit dan konsisten dengan tiba-tiba
kehilangan rambut, menyebabkan patch untuk muncul pada kulit kepala atau area lain
tubuh.
Jika ditangani, atau jika penyakit tidak menanggapi pengobatan, kebotakan lengkap dapat
mengakibatkan daerah yang terkena dampak, dikenal sebagai alopecia totalis.
Alopecia universalis adalah ketika seluruh tubuh menderita lengkap rambut rontok, dan
mirip dengan mempengaruhi yang terkait dengan kemoterapi.
Pendahuluan
Parasit merupakan organisme kelompok hewan yang untuk dapat mempertahankan hidupnya membutuhkan makhluk hidup lain sebagai sumber makanan dan sumber kehidupan, sehingga merugikan dan bahkan dapat membunuh induk semang tempatnya menumpang hidup. Secara global penyakit parasit terus menjadi kendala utama bagi negara-negara berkembang seperti indonesia. Anjing merupakan salah satu hewan peliharaan yang banyak digemari, karena rata-rata anjing mempunyai kecerdasan dan kepintaran yang tinggi serta sangat setia pada tuannya apabila dirawat dengan baik (Anonimus, 2004). Berbagai spesies parasit kulit telah diketahui menyebabkan penyakit pada anjing yang tingkat sakitnya sangat bervariasi. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh parasit kulit adalah demodekosis yang disebabkan oleh tungau (mite) Demodex sp. Tungau ini termasuk tipe pembuat terowongan dalam kulit induk semangnya. Hewan yang diserang hampir semua mamalia termasuk manusia dan distribusi telah menyebar ke seluruh negara. Demodex sebenarnya merupakan fauna normal di tubuh anjing yang hidup pada folikel rambut maupun kelenjar sebasea dengan memakan sebum serta debris (runtuhan sel) epidermis. Peningkatan populasi parasit ini secara berlebihan berdampak pada terjadinya gangguan pada kulit anjing.Spesies tungau dari demodex yang sering ditemui antara lain D. canis (pada anjing), D. bovis (pada sapi), D. phyllodes (pada babi), D. folliculorum pada manusia.Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk dapat mengidentifikasi jenis-jenis ektoparasit pada berbagai spesies hewan dan mengetahui tindakan awal pengendalian penyakit yang dapat ditimbulkan.
PatogenesaDemodekosis digolongkan sebagai penyakit yang tidak menular Penggolongan ini diambil berdasarkan bahwa parasit Demodex canis umum terdapat pada semua anjing. Tungau ini menyebar 2-3 hari melalui kontak langsung dari induk ke anak sesaat setelah melahirkan dan selama anak dirawat induknya (Rahway 1991). Sebagian besar anak anjing mempunyai daya tahan tubuh atau immune terhadap demodex, sehingga tidak menunjukkan gejala klinis dan lesio, sedangkan ada beberapa anjing yang tidak mempunyai daya tahan tubuh sehingga menderita demodekosis.Umumnya anjing dengan ras murni lebih sering terkena di bandingkan dengan ras campuran. Hal ini disebabkan adanya faktor predisposisi genetik seperti Dachshunds, pugs dan Bulldog dan ras lain seperti anjing berbulu pendek. Adapun faktor predisposisi lain seperti umur, nutrisi, stress, hypothiroidism, estrus dan suhu lingkungan. Kejadian demodekosis sering terjadi pada anjing umur tiga bulan sampai satu tahun karena kekebalan tubuh belum berfungsi sempurna. Jika terjadi pada hewan tua, hal ini karena hewan tersebut menderita dari masa mudanya dan terjadi defisiensi tanggap kebal yang disebabkan karena mengalami penyakit dalam yang serius.
Gejala KlinisGejala yang ditimbulkan tergantung bentuk dan lokasi yang ditimbulkan. Diantaranya bentuk lokal ditandai dengan adanya alopecia (kebotakan) yang parsial pada wajah terutama sekitar mata dan moncong anjing, juga pada daerah ekstremitas tubuh dan kulit kering yang tidak disertai rasa gatal. Bentuk umum ditandai dengan alopecia hampir semua bulu tubuh baik kepala, leher, lengan dan kaki sehingga bulu menjadi jarang dan tipis dan kulit terlihat berminyak. Bentuk ini biasanya diikuti penyakit dalam yang serius seperti tumor dan immunosuppresif. Sedangkan bentuk pododermatitis dicirikan dengan alopecia kemudian kulit menjadi kering dan kasar kemudian terjadi proses hyperpigmentasi yang menyebabkan kulit menjadi merah. Pada kasus yang berat menyebabkan hewan tidak nafsu makan, kekurusan, sepsis dan kematian.
DiagnosaDilakukan kerokan pada kulit yang agak dalam dari bagian tengah lesio/area kulit yang terkena demodex ke batas tepi antara kulit yang masih utuh dan kulit yang luka. Lalu diberi tetesan NaOH 10% untuk dilihat dibawah mikroskop. Umumnya akan terlihat telur dan demodek dewasa.
Diferensial diagnosaDiferensial diagnosa demodex pada umumnya adalah pyoderma dan dermatophytosis.
Pengendalian dan PengobatanTreatment terhadap demodekosis lokal diantaranya :1. Pemberian salep yang mengandung 1% rotenone (Goodwinol ointment) maupun gel benzoyl peroxide 5 % yang diaplikasikan sehari sekali setiap hari selama 1-3 minggu.2. Mandi dengan shampoo yang mengandung benzoyl peroxide secara regular minimal seminggu sekali.3. Pemberian amitraz yang telah diencerkan dengan konsentrasi 0.1% pada area alopecia sehari sekali selama 2 minggu.
Sedangkan treatment terhadap demodekosis general diantaranya :1. Mandi dengan amitraz dengan konsentrasi 0.025% 2 kali seminggu. Adapun sebaiknya sebelum menggunakan amitraz, hewan terlebih dahulu dimandikan dengan shampoo yang mengandung benzoyl peroxide untuk mengurangi minyak dan runtuhan sel kulit mati. Sedangkan bagi hewan berbulu panjang, perlu dicukur terlebih dahulu agar obat lebih mudah meresap ke dalam kulit. 2. Pemberian ivermectin oral 200 μg/kg sehari sekali selama 2-4 minggu. Namun obat ini kontraindikasi untuk anjing jenis collie, shelties, australian shepherds, old english sheepdogs maupun hewan yang positif menderita heartworm karena faktor sensitivitasnya. Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh pemberian ivermectin diantaranya salivasi dan inkoordinasi. Pilihan obat lainnya selain ivermectin yaitu doramectin 1% injeksi yang diaplikasikan selang 2 minggu.
3. Pemberian antibiotik bila terjadi infeksi sekunder oleh bakteri (pyoderma).4. Pemberian antihistamin bila terjadi kegatalan karena iritasi demodec pada kulit hewan.Demodex berhubungan erat dengan kondisi imunodefisiensi, maka hewan sebaiknya tidak diberikan pengobatan menggunakan kortikosteroid karena bersifat imunosupresan sehingga dapat memperparah penyakit demodecosis. Hewan juga memerlukan asupan yang berkualitas dengan komponen gizi yang seimbang terutama untuk menjaga kesehatan kulit dan bulunya (Bunawan, 2009).
Kesimpulan Demodex adalah flora normal pada kulit anjing, dan menimbulkan gangguan pada kulit anjing saat terjadi overpopulasi yang biasanya dikaitkan dengan kondisi kekebalan tubuh yang rendah (imunosupresi) pada hewan.
DAFTAR KEPUSTAKAANAnonimus. 2008a. Penuntun Praktikum Penyakit Parasitik Veteriner. FKH Unsyiah.
Anonimus. 2008b. Penuntun Praktikum Parasitologi Veteriner. FKH Unsyiah.
Anonimus. 2011a. Jenis-jenis Penyakit Anjing. http://www.porbi.com
Anonimus, 2011b. Studi Literatur: demodex canis. http://www.duniaveteriner.com.
Bunawan.A. 2009. Demodecosis Pada Anjing. http://pietklinik.com.
Winaruddin. 2008. Buku Ajar Parasitologi Veteriiner dan Penyakit Parasitik. FKH Unsyiah.
Demodecosis merupakan salah satu jenis penyakit kulit pada anjing yang disebabkan oleh parasit
tungau (mite) Demodex sp. Parasit ini berukuran sangat kecil yaitu sekitar 0.2-0.4 mm sehingga
hanya dapat dilihat di bawah mikroskop menggunakan metode skin scrap. Demodex sebenarnya
merupakan fauna normal di tubuh anjing yang hidup pada folikel rambut maupun kelenjar
sebaceous hewan dengan memakan sebum serta debris (runtuhan sel) epidermis. Peningkatan
populasi parasit ini secara berlebihan berdampak pada terjadinya gangguan pada kulit hewan dan
biasa dikenal dengan istilah demodecosis.
Siklus hidup demodex mulai dari telur-larva-nimfa-dewasa berlangsung dalam jangka waktu 20-
35 hari. Sedangkan transmisi demodex umumnya mulai terjadi melalui kontak langsung dari
induk pada anak anjing terutama di minggu-minggu pertama kelahiran. Sebagai fauna normal,
demodex hanya menimbulkan gangguan pada kulit hewan saat terjadi overpopulasi yang
biasanya dikaitkan dengan kondisi kekebalan tubuh yang rendah (imunosupresi) pada hewan.
Demodecosis yang banyak ditemui pada anak anjing umur 3-6 bulan umumnya berawal dari lesi
local berupa kebotakan (alopecia) di daerah muka karena area ini yang paling sering kontak
dengan induk. Demodecosis lokal lebih dipengaruhi oleh kondisi stress dan supresi imun lokal di
area lesi yang terlihat serta dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan seiring dengan
perkembangan sistem kekebalan tubuh hewan. Namun apabila lesi lokal tampak persisten
bahkan meluas dan tidak sembuh dalam waktu 4-6 minggu tanpa pengobatan maka dapat
berkembang menjadi demodecosis general. Hal ini seringkali dikaitkan dengan kondisi
kurangnya sel imun spesifik pada hewan sehingga tidak mampu menekan laju perkembangan
populasi parasit.
Pada anjing dewasa terjadinya demodecosis dapat mengindikasikan adanya penyakit dalam yang
berdampak pada gangguan sistem imun hewan, diantaranya kanker, penyakit liver, ginjal
maupun ketidakseimbangan hormonal. Hewan yang sedang dalam terapi menggunakan obat
imunosupresif seperti kortikosteroid juga dapat berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh hewan
yang akhirnya dapat memicu timbulnya demodecosis.
Hewan yang mengalami demodecosis general sebaiknya tidak digunakan untuk breeding karena
cenderung memiliki predisposisi genetik dengan sensitivitas terhadap demodex yang sama
terhadap turunannya. Secara genetic pula ada beberapa jenis ras anjing yang cenderung lebih
sensitive terhadap resiko demodecosis yaitu diantaranya pada west highland white terrier,
chinese shar pei, scottish terrier,english bulldog, boston terrier, great dane, doberman pinscher
serta alaskan malamute.
Selain pengaruh genetik, manajemen stress pada anjing juga berperan penting terhadap
perkembangan demodecosis dan berikut beberapa tips untuk mengurangi faktor stress pada
anjing tersebut, diantaranya :
1. Anjing betina yang mengalami kecenderungan demodecosis general sebaiknya disteril.
Hal ini untuk mengurangi tingkat stress oleh perubahan hormonal yang dialami saat
estrus dan hamil.
2. Pemberian dog food berkualitas baik untuk mengurangi gangguan penyakit yang
disebabkan oleh ketidaksembangan faktor nutrisi.
3. Menjaga kulit hewan bebas dari parasit, untuk mengurangi tingkat stress karena iritan
maupun kerusakan kulit yang dipelopori oleh kutu, caplak, pinjal maupun jamur.
4. Vaksinasi rutin untuk mengurangi peluang terkena penyakit menular yang dapat
mempengaruhi sistem kekebalan tubuh hewan.
Gangguan pada kulit yang disebabkan oleh demodecosis diantaranya berupa alopecia
(kebotakan), kemerahan dan berkerak. Sedangkan pada tahap lebih lanjut demodecosis general
dapat disertai peradangan dan infeksi sekunder oleh bakteri. Lapisan kulit di daerah yang
mengalami demodecosis juga terasa lebih berminyak saat disentuh. Secara kasat mata memang
agak sulit untuk membedakan gangguan kulit yang disebabkan oleh demodex dengan parasit
seperti scabies maupun karena faktor penyakit lain, sehingga ada baiknya anda memeriksakan
hewan anda ke dokter hewan bila menemukan kelainan pada kulit dan bulu anjing anda.
Penanganan terhadap demodecosis tergantung dari tingkat keparahan dan jenis lesi. Treatment
terhadap demodec memerlukan waktu yang panjang dan perlu dimonitor secara berkala selama
4-6 minggu selama pengobatan untuk memastikan status populasi demodec kembali normal.
Pemeriksaan skin scrap sebaiknya dilakukan dengan interval waktu 2 minggu, dimana bila tidak
ditemukan demodec minimal dalam 2 kali pemeriksaan skin scrap, maka hewan dapat dikatakan
sembuh dan pengobatan dapat dihentikan. Namun demikian perlu diingat bahwa demodec
sebagai fauna normal umumnya tetap memiliki kemungkinan hidup pada hewan meskipun dalam
jumlah kecil dimana kondisi kesehatan hewan juga turut mempengaruhi respon kesembuhan dan
populasi demodec, karenanya gangguan penyakit ini dapat muncul kembali terutama saat hewan
mengalami immunodefisiensi.
Treatment terhadap demodecosis lokal diantaranya :
1. Pemberian salep yang mengandung 1% rotenone (Goodwinol ointment) maupun gel
benzoyl peroxide 5 % yang diaplikasikan sehari sekali setiap hari selama 1-3 minggu.
2. Mandi dengan shampoo yang mengandung benzoyl peroxide secara regular minimal
seminggu sekali.
3. Pemberian amitraz yang telah diencerkan dengan konsentrasi 0.1% pada area alopecia
sehari sekali selama 2 minggu.
Sedangkan treatment terhadap demodecosis general diantaranya :
1. Mandi dengan amitraz dengan konsentrasi 0.025% 2 kali seminggu. Adapun sebaiknya
sebelum menggunakan amitraz, hewan terlebih dahulu dimandikan dengan shampoo yang
mengandung benzoyl peroxide untuk mengurangi minyak dan runtuhan sel kulit mati.
Sedangkan bagi hewan berbulu panjang, perlu dicukur terlebih dahulu agar obat lebih
mudah meresap ke dalam kulit.
2. Pemberian ivermectin oral 200 μg/kg sehari sekali selama 2-4 minggu. Sayangnya obat
ini kontraindikasi untuk anjing jenis collie, shelties, australian shepherds, old english
sheepdogs maupun hewan yang positif menderita heartworm karena faktor
sensitivitasnya. Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh pemberian ivermectin
diantaranya salivasi dan inkoordinasi sehingga penggunannya harus sesuai petunjuk dan
pengawasan dokter hewan.
3. Pilihan obat lainnya selain ivermectin yaitu doramectin 1% injeksi yang diaplikasikan
selang 2 minggu.
4. Pemberian antibiotik bila terjadi infeksi sekunder oleh bakteri (pyoderma).
5. Pemberian antihistamin bila terjadi kegatalan karena iritasi demodec pada kulit hewan.
Perlu diingat karena demodex berhubungan erat dengan kondisi imunodefisiensi, maka hewan
sebaiknya tidak diberikan pengobatan menggunakan kortikosteroid karena bersifat
imunosupresan sehingga dapat memperparah penyakit demodecosis. Hewan juga memerlukan
asupan yang berkualitas dengan komponen gizi yang seimbang terutama untuk menjaga
kesehatan kulit dan bulunya.
Kebotakan bulu atau rambut, biasa juga disebut dengan alopecia. Alopecia bisa disebabkan karena kerontokan bulu atau kegagalan pembentukan bulu sebagian atau seluruhnya sehingga terjadi penurunan jumlah rambut yang tumbuh.
Alopecia adalah salah satu keluhan yang umum dari pemilik anjing. Bagaimana alopecia terjadi pada anjing tergantung pada penyebab yang mendasari kondisi kerontokan tersebut. Rambut rontok (atau kegagalan untuk tumbuh) dapat terjadi di bagian tubuh anjing dari tanpa memandang jenis anjing, usia atau gender, termasuk di wajah, sekitar mata, di belakang, dekat pangkal ekor atau pada panggul.
Kelainan Rambut dapat terjadi dengan sendirinya tanpa sebab yang jelas atau tanda-tanda klinis lainnya. Atau, tidak adanya rambut bisa disertai dengan menggaruk, kemerahan, pustul atau perubahan kulit lainnya. Alopecia dapat muncul secara simetris dan dapat menyebar ke seluruh tubuh.
Alopecia dapat terjadi dari hasil sejumlah proses biologis yang berbeda, sekali lagi tergantung pada penyebab yang mendasari kondisi anjing tersebut. Rambut mungkin tidak pernah tumbuh di daerah yang terkena dampak alopecia, atau mungkin tidak kembali tumbuh setelah pertama tumbuh dan kemudian rontok. Penyebab potensial dari berbagai proses termasuk gangguan endokrin, ketidakseimbangan hormon, parasit, peradangan, infeksi bakteri atau jamur, kelainan genetik, gangguan kongenital, trauma akibat kerusakan rambut, reaksi alergi dan kondisi kekebalan mediated .
Mengingat bahwa alopecia bukan "penyakit" tetapi lebih merupakan hasil dari beberapa gangguan lain, tidak ada cara tunggal untuk "mencegah" kondisi dari terjadi. Pencegahan atau manajemen akan tergantung pada penyebab yang mendasari kerontokan rambut tersebut.
Berikut ini adalah faktor penyebab kerontokan bulu anjing dan kucing:
Parasit
Parasit eksternal merupakan penyebab alopesia pada anjing dan kucing. Kutu dan tungau dapat menyebabkan rasa gatal dan garukan anjing bisa menyebabkan hilangnya rambut. Parasit juga dapat secara fisik merusak folikel rambut, dan reaksi alergi terhadap parasit dapat juga menyebabkan rambut rontok. Demodectic atau kudis (yang disebabkan oleh berbagai spesies tungau yang hidup di dalam folikel rambut) menyebabkan rambut rontok secara umum dengan ciri kemerahan dan dengan skala ringan.
Infeksi jamur
Infeksi jamur pada kulit (disebut "dermatofitosis") dapat menyebabkan kebotakan atau kerontokan secara parsial dengan ciri-ciri dengan atau tanpa kemerahan pada kulit anjing dan kucing. Beberapa infeksi jamur bersifat zoonosis, yang berarti bahwa mereka memiliki potensi untuk menyebabkan lesi kulit pada manusia atau dengan kata lain dapat menular ke manusia.
Infeksi Bakteri
Infeksi kulit akibat bakteri, terutama yang disebabkan oleh spesies stafilokokus dapat menyebabkan alopecia dengan kemerahan, pola krusta dan rambut rontok secara melingkar. Folikulitis Bakteri adalah penyebab paling umum dari alopecia multifokal pada anjing.
Hormonal / Endokrin Ketidakseimbangan
Beberapa gangguan endokrin sering berkontribusi terjadinya kerontokan rambut atau bulu pada anjing dan Kucing. Hyperadrenocorticism (penyakit Cushing, atau iatrogenik hyperadrenocorticism disebabkan oleh pemberian kortikosteroid pada hewan), hypoadrenocorticism (penyakit Addison), hipotiroid, hipertiroid, hyperestrogenism (pada wanita) dan hypoandrogenism semua bisa mengakibatkan beberapa bentuk kerontokan atau kebotakkan jika kondisi yang mendasari tidak terkontrol. Banyak
anjing memiliki rambut rontok yang terfokus di sekitar daerah genital dan selangkangan. Neoplasia testis (kanker) juga dapat menyebabkan alopecia berbasis hormon .
Alergi
Reaksi Immune-mediated terhadap makanan tertentu, bahan kimia, serbuk sari, rumput dan banyak alergen potensial lainnya adalah salah satu penyebab paling umum kerontokan bulu atau rambut pada anjing.
Kondisi Warisan
Beberapa jenis alopecia memiliki dasar genetik. Ini termasuk: acanthosis nigricans, Alopecia X (juga disebut adrenal ketidakseimbangan hormon reproduksi dan "penyakit kulit hitam" )antara lain; displasia folikular, warna pengenceran mutan alopecia, hypotrichosis bawaan, pola kebotakan dan dwarfisme pituitari .
Reaksi terhadap Obat atau Suntikan
Reaksi obat dapat menyebabkan kerontokan rambut. Sebagai contoh, perawatan kemoterapi untuk kanker umumnya menyebabkan kerontokan bulu anjing atau kucing. Rambut rontok sering terjadi di lokasi injeksi, biasanya disebabkan oleh reaksi inflamasi terhadap substansi yang disuntikkan. Vaksin rabies telah dikenal untuk menyebabkan kerontokan rambut merata di sekitar tempat suntikan 2 sampai 3 bulan setelah diberikan.
Stres dan Kekurangan Gizi
Kekurangan nutrisi dan penyebab lain dari stres dapat menyebabkan alopecia. Anjing yang sangat cemas memiliki gangguan psikologis atau perilaku (separation anxiety, dll), atau yang memiliki latar belakang yang kasar juga dapat menyebabkan kerontokan rambut sebagai akibat dari stres tersebut.
Mengobati Kerontokan Bulu atau Rambut di Anjing
Kerontokan bulu atau rambut harus didiagnosis secara akurat agar pengobatan berjalan efektif. Jika rambut rontok disertai dengan menggaruk, pustula, hot spot atau lesi lain, mungkin sangat tepat untuk menerapkan obat topikal untuk mengobatinya dan mudah-mudahan meringankan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh kondisi ini bahkan sebelum penyebab sebenarnya dari kerontokan bulu ditentukan. Dokter hewan dapat meresepkan salep, krim, lotion, shampoo atau perawatan menenangkan lain untuk menenangkan setiap peradangan yang terkait dengan kerontokan bulu anjing
atau kucing tersebut. Dokter hewan juga dapat merekomendasikan antibiotik oral atau topikal, antihistamin dan / atau anti-inflamasi sebagai bagian dari rejimen pengobatan awal.
Mengobati Kerontokan Bulu Karena Parasit
Ada sejumlah obat topikal untuk mengobati kerontokan bulu yang disebabkan oleh parasit eksternal. Flea dan kontrol kutu, shampoo atau produk lain yang membunuh tungau, kutu atau jamur, biasanya cukup efektif dalam menyelesaikan alopecia parasit, meskipun dapat memerlukan beberapa minggu sampai beberapa bulan agar rambut / bulu dapat tumbuh kembali sepenuhnya.
kerontokan bulu anjing karena parasit eksternal
Mengobati Kerontokan Bulu Karena Gangguan endokrin atau Ketidakseimbangan hormonal
Alopecia disebabkan oleh endokrin atau kelainan hormonal diobati dengan memperlakukan gangguan yang mendasarinya. Sebagai contoh, alopecia terkait dengan hipertiroidisme atau dwarfisme pituitari dapat diobati dengan obat pengganti hormon seumur hidup. Spaying dan sterilisasi dapat menjadi perawatan yang berhasil untuk rambut rontok yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon tertentu lainnya, atau bahkan kerena faktor stres.
Mengobati Kerontokan Bulu Karena Alergi
Ada beberapa pilihan pengobatan untuk alopesia disebabkan oleh reaksi kekebalan tubuh yang dimediasi. Hal ini termasuk shampoo, obat topikal dan oral antiperadangan dan antihistamin, dan terapi kortikosteroid. Tentu saja, jika seorang dokter hewan dapat mengidentifikasi penyebab reaksi dan menghilangkan alergen dari lingkungan anjing, alopecia alergi harus dapat diselesaikan dalam waktu singkat.
Perawatan lain
Lemak esensial-asam, vitamin D, dan suplemen melatonin merupakan variabel efektif dalam merangsang pertumbuhan kembali rambut dan memperbaiki kondisi mantel bulu atau rambut secara keseluruhan pada anjing.
Prognosa
Prognosis untuk pemulihan dari kerontokan bulu dapat berjalan dengan baik dalam beberapa kasus, jika penyebab rambut rontok diidentifikasi dengan cepat dan segera diobati. Namun jika kerusakan kulit mencapai jaringan parut yang lebih luas, maka pertumbuhan kembali dari rambut atau bulu yang baru tidak dapat normal seperti sedia kala.
Untuk menginginkan sebuah nama yang lebih baik untuk rambut rontok anjing, Alopecia X adalah berasal dari gangguan hormon yang tidak dianggap mengancam kehidupan.
Jenis rambut rontok anjing dikenal dengan nama lain, seperti penyakit kulit hitam, funk dingin, pengebirian dermatosis yang responsif dan hormon pertumbuhan alopesia responsif. Hal ini ditandai dengan bercak hilang rambut, dan dapat berkembang menjadi kerugian total dari mantel anjing 's.
Keturunan yang paling terpengaruh oleh alopecia X meliputi:
Pomeranian, Chow Chow, Alaska Malamute, Spitz, Poodle dan Elkhound tersebut.
Anjing jantan tampaknya memiliki prevalensi yang lebih tinggi dan kondisi biasanya menyajikan dirinya sekitar tiga tahun. Mantel anjing akan tampak mati dan kering, dengan rambut lebih panjang jatuh keluar pertama serta kemungkinan kulit bersisik.
Bagaimana kondisi ini didiagnosis?
Ada berbagai tes yang akan dilakukan oleh dokter hewan anda untuk menyingkirkan masalah lain seperti displasia folikular, penyakit Cushing, hyposomototrophism atau penyakit tiroid. Pengujian akan melibatkan pengambilan sampel darah, urin dan biopsi kulit.
Pengobatan untuk rambut rontok anjing:
Jika anjing Anda Alopecia X ditemukan disebabkan oleh hormon, maka dapat diobati dengan neutering anjing Anda. Ada juga sejumlah obat-obatan seperti metiltestosteron lysodren yang dapat digunakan untuk menyembuhkan kondisi.
Anda juga dapat memberikan anjing Anda dosis oral setiap 12 jam melatonin ditambah nutrisi suplemen tambahan.
Setelah Anda telah didiagnosis dokter hewan kondisi mereka akan mampu membuat Anda di tindakan yang tepat.
Trilostane, yang mengganggu sintesis 3beta-hidroksisteroid dehidrogenase, telah terbukti setiap efektif dalam pengobatan alopecia X, yang dirangsang pertumbuhan kembali rambut pada anjing didiagnosis dengan kerontokan rambut anjing. Ada efek samping dikaitkan dengan penggunaan obat ini.
Manajemen:
Anjing didiagnosis dengan alopecia X rentan terhadap suhu ekstrim panas dan dingin. Mendapatkan kemeja doggy dari beberapa jenis untuk melindungi kulit sementara di luar ruangan akan mencegah kerusakan lebih lanjut pada kulit.
Mandikan dan sisir anjing Anda secara teratur karena hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan rambut dengan meningkatkan sirkulasi pada kulit.
Ada kemungkinan bahwa x alopecia tidak berdiri sendiri kondisi - itu bisa menjadi hasil dari dua atau lebih masalah dalam kombinasi yang menyebabkan rambut rontok.
Jika anjing Anda memiliki semua tanda-tanda menderita dari kondisi ini, buku mereka untuk kunjungan ke dokter hewan sehingga situasi dapat didiagnosis dan pengobatan yang ditentukan.